SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
Modul Pengelolaan Logistik MDT, LJJ P2 Kusta bagi Pengelola Program Kusta di
Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota
1
PENGELOLAAN LOGISTIK OBAT PROGRAM KUSTA
Pokok Bahasan 2
PERMINTAAN OBAT PROGRAM KUSTA
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan MDT agar tidak terjadi
kekurangan dan kelebihan :
a. Kebutuhan MDT dihitung dalam blister masing-masing menurut kategori: MB
dewasa, MB-anak, PB-dewasa, dan PB-anak. Perhitungan menggunakan
blister ini selain untuk memudahkan persediaan dan mengawasi
penggunaannya, juga disesuaikan dengan cara WHO menghitung kebutuhan
MDT.
Modul Pengelolaan Logistik MDT, LJJ P2 Kusta bagi Pengelola Program Kusta di
Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota
2
b. Untuk mengantisipasi keterlambatan pengiriman, tambahkan satu bulan
persediaan pada jumlah kebutuhan sesungguhnya di setiap tingkatan kabupaten
dan puskesmas/UPK, kecuali untuk propinsi dan daerah sulit ditambahkan 3 bulan
persediaan.
c. Formulir standard permintaan MDT (formulir permintaan MDT 1,2,3,4) harus
digunakan untuk menghitung kebutuhan sesuai penjelasan di formulir. Propinsi :
form 1, kabupaten : form 2, Puskesmas : form 3, Daerah sulit : form 4.
d. Format baku digunakan untuk memonitor permintaan dan suplai propinsi oleh pusat
(formulir monitoring MDT 5).
e. Untuk memperlancar persediaan dan mengurangi jumlah obat yang terbuang,
frekuensi yang digunakan untuk permintaan dan pengiriman persediaan MDT
adalah sebagai berikut :
Propinsi : Per Semester
Kabupaten : Per Triwulan
Puskesmas/UPK : Per Triwulan
Daerah sulit : Per tahun
f. Formulir permintaan MDT harus disertai dengan surat pengantar dari kepala
instansi dan lampiran sebagai berikut:
Propinsi : Surat kepala dinas, Formulir permintaan obat, Laporan tribulan
dalam pada semester yang sama tahun sebelumnya
Kabupaten : Surat kepala dinas, Formulir permintaan obat, Laporan tribulan
terakhir
Puskesmas/UPK : Surat kepala Puskesmas , Formulir Permintaan obat, Laporan
Kohort Monitoring Penderita MB dan Penderita PB termasuk
Stok MDT akhir tribulan pada tribulan sebelumnya
Daerah sulit : Surat kepala dinas, Formulir permintaan obat, Laporan tribulan
terakhir
g. Formulir permintaan Rifampisin untuk kegiatan kemoprofilaksis harus disertai
dengan surat pengantar dari kepala instansi dan lampiran sebagai berikut:
Modul Pengelolaan Logistik MDT, LJJ P2 Kusta bagi Pengelola Program Kusta di
Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota
3
Propinsi : Surat kepala dinas, Formulir permintaan obat
Kabupaten : Surat kepala dinas, Formulir permintaan obat
h. Propinsi perlu mengirimkan format permintaan mereka sedikitnya 3 bulan
sebelumnya ke subdit kusta untuk menghindari kekurangan dan memudahkan
pengepakan serta pengiriman agar sampai ke propinsi tepat waktu. Hal ini juga
akan memudahkan propinsi menyediakan obat ke kabupaten pada setiap awal
triwulan.
Misalnya: kebutuhan untuk semester I (januari-juni 2006) harus disampaikan ke
pusat paling lambat awal oktober 2005. Ini akan menyediakan waktu yang cukup
bagi pusat untuk menyiapkan dan mengirimkan MDT paling akhir pertengahan
Desember 2005.
i. Puskesmas dan rumah sakit yang mengobati penderita kusta harus mengikuti
standard definisi sesuai pedoman program pemberantasan kusta untuk menghitung
kebutuhan MDT, yaitu definisi kasus baru, jangka waktu pengobatan MDT (MB &
PB), pengeluaran dari register kasus yang sembuh (RFT), kasus default dan kasus
yang pindah.
j. Perkiraan kebutuhan MDT Nasional
Kebutuhan MDT secara nasional setiap tahunnya akan dihitung oleh WHO
menggunakan formula (rumus) khusus. Akan tetapi formula ini sulit dipakai untuk
menghitung kebutuhan di setiap propinsi. Subdit kusta akan mengirimkan informasi
yang diperlukan ke WHO-HQ (headquarters) sesuai format yang ditentukan.
k. Perkiraan kasus baru
Jika tidak ada kecenderungan menurun maka perhitungan penemuan kasus baru
adalah sejumlah penemuan di tahun ini. Bahkan jika ada pola kecenderungan
meningkat daerah dapat menentukan perhitungan penderita baru sesuai persentase
trend peningkatan tersebut.
Semester atau triwulan
Modul Pengelolaan Logistik MDT, LJJ P2 Kusta bagi Pengelola Program Kusta di
Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota
4
Kasus baru yang ditemukan setiap semester/triwulan tidaklah sama dalam satu tahun. Indonesia
menunjukkan adanya variasi musiman tersebut. Untuk mengakomodasi variasi musiman tersebut,
dipakai perhitungan kesesuaian kasus baru di daerah tersebut.
Kegiatan khusus seperti LEC, RVS dan pemeriksaan kontak yang direncanakan pada waktu
tertentu harus menjadi pertimbangan pada waktu menghitung kebutuhan MDT.
Jika tidak ada data kelompok umur dan dewasa pada penderita tipe PB dan MB, maka kebutuhan
masing-masing kategori dihitung menggunakan proporsi dari data yang ada atau berdasarkan
laporan sebelumnya.
Form-form permintaan Obat Program Kusta sebagai berikut :
a. Form Permintaan MDT 1 : Propinsi
Formulir ini selain digunakan untuk permintaan MDT juga digunakan sebagai dasar pengajuan
prednison dan lampren. Penanggung jawab program di propinsi akan mengisi format ini dua kali
setahun (tiap semester) dan mengirimkannya ke Subdit kusta selambatnya 3 bulan sebelum
permulaan semester berikutnya.
Idealnya, kebutuhan propinsi dihitung berdasarkan permintaaan kabupaten (Form permintaan MDT
2).Untuk menghindari keterlambatan memperoleh MDT dari pusat dan pendistribusian ke
kabupaten, maka kebutuhan dihitung berdasarkan laporan triwulan terakhir yang tersedia dari
semua kabupaten di propinsi itu.
Misalnya :
Kebutuhan untuk semester 1 (januari-juni) 2007 harus disampaikan ke pusat paling lambat
permulaan oktober 2006. Perhitungan didasarkan pada laporan triwulan III (september) atau
triwulan II (juni 2006) tergantung laporan terakhir yang ada. Perhitungan kebutuhan ini mungkin
tidak tepat, akan tetapi adanya persediaan cadangan tiga bulan setiap semester akan
mengatasi hal tersebut.
Modul Pengelolaan Logistik MDT, LJJ P2 Kusta bagi Pengelola Program Kusta di
Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota
5
Penyesuaian perlu dilakukan setelah menerima semua laporan dari kabupaten sebelum
mengirimkan formulir permintaan MDT semester berikutnya untuk menghindari kekurangan atau
kelebihan MDT.
b. Form Permintaan MDT 2: Kabupaten
Formulir ini selain digunakan untuk permintaan MDT juga digunakan sebagai dasar pengajuan
prednison dan lampren. Kebutuhan MDT di kabupaten harus siap sebelum permulaan triwulan
untuk didistribusikan ke UPK (Puskesmas/RS). Penanggung jawab program harus melengkapi
form permintaan MDT triwulan sebelumnya untuk menghindari keterlambatan penyediaan dan
pendistribusian. Misalnya : Untuk menyediakan MDT ke Puskesmas pada triwulan III 2006 (juli-
september), kebutuhan MDT harus diperoleh dari propinsi pada akhir juni (akhir triwulan 2). Untuk
tujuan tersebut, penanggung jawab program harus melengkapi form permintaan ini berdasarkan
data yang tersedia.
Penyesuaian harus dilaksanakan setelah menerima semua laporan dari semua Puskesmas
sebelum mengirimkan formulir permintaan MDT triwulan berikutnya untuk menghindari
kekurangan dan kelebihan MDT.
c. Form Permintaan MDT 3: UPK (Puskesmas/Rumah Sakit)
Formulir ini selain digunakan untuk permintaan MDT juga digunakan sebagai dasar pengajuan
prednison dan lampren. Form ini diisi oleh penanggung jawab program setiap triwulan dan
disampaikan sewaktu mengirimkan salinan register kohort ke kabupaten sekaligus mengambil
MDT yang dibutuhkan. Permintaan kebutuhan puskesmas untuk tiap tribulannya harus
disampaikan ke kabupaten paling lambat 1 bulan sebelum tribulan permintaan.
Satu bulan stok akan mengatasi keterlambatan pengadaan. Untuk penderita di daerah sulit dapat
diberikan sekaligus 1 paket MDT. (Accompanied MDT).
Modul Pengelolaan Logistik MDT, LJJ P2 Kusta bagi Pengelola Program Kusta di
Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota
6
d. Form Permintaan MDT 4: Kabupaten/Puskesmas Daerah Sulit
Formulir ini selain digunakan untuk permintaan MDT juga digunakan sebagai dasar pengajuan
prednison dan lampren. Daerah-daerah yang secara geografis sulit dijangkau karena mahal dan
sulitnya transportasi akan memakai form ini. Kebutuhan akan dikirimkan sekali setahun.
Tiga bulan persediaan stok akan mengatasi keterlambatan pengadaan. Dan pemberian paket
pada penderita adalah berdasarkan paket (Accompanied MDT).
Catatan pada setiap halaman form permintaan MDT bertujuan untuk mencatat setiap informasi
dan penjelasan yang mungkin dibutuhkan.
e. Form Monitoring MDT 5: Pusat
Form ini digunakan untuk memantau permintaan dan penyediaan bagi masing-masing propinsi.
Kadang, persediaan di pusat tidak 100% mampu memenuhi kebutuhan seluruh propinsi karena
tergantung pengiriman oleh WHO. Monitoring ini akan membantu pusat mengatur penyediaan
yang diperlukan.
f. Form Permintaan Rifampisin 1: Provinsi
Form ini diisi oleh penanggung jawab program sekali dalam setahun yaitu pada tahun sebelum
kegiatan kemoprofilaksis dilakukan. Provinsi mengajukan permintaan dengan mengirimkan surat
permintaan rifampisin, proposal kegiatan/kerangka acuan, serta formulir permintaan rifampisin
yang mencakup jumlah sasaran per jenis umur pada setiap kabupaten yang akan melaksanakan
kemoprofilaksis.
Idealnya, kebutuhan propinsi dihitung berdasarkan permintaaan kabupaten.
g. Form Permintaan Rifampisin 2: Kabupaten
Form ini diisi oleh penanggung jawab program sekali dalam setahun yaitu pada tahun sebelum
kegiatan kemoprofilaksis dilakukan. Kabupaten mengajukan permintaan dengan mengirimkan
surat permintaan rifampisin, proposal kegiatan/kerangka acuan, serta formulir permintaan
rifampisin yang mencakup jumlah sasaran per jenis umur pada setiap wilayah di kabupaten yang
akan dilaksanakan kemoprofilaksis.
Modul Pengelolaan Logistik MDT, LJJ P2 Kusta bagi Pengelola Program Kusta di
Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota
7
Idealnya, kebutuhan kabupaten dihitung berdasarkan kebutuhan wilayah yang merupakan sasaran
untuk dilakukan kemoprofilaksis.
Lampiran Formulir 10 a – i masuk pada PB 2
Ditambah Lampiran Dokumen Hibah 1-5

More Related Content

Similar to Pokok Bahasan 2 pengelolaan logistik permintaan obat revisi (lampiran form 10 + hibah)

Pdf mi 4. pencatatan dan pelaporan pokok bahasan 1 pencatatan revisi 1 juli
Pdf mi 4. pencatatan dan pelaporan pokok bahasan 1 pencatatan revisi 1 juliPdf mi 4. pencatatan dan pelaporan pokok bahasan 1 pencatatan revisi 1 juli
Pdf mi 4. pencatatan dan pelaporan pokok bahasan 1 pencatatan revisi 1 julirickygunawan84
 
PETUNJUK BSM 2015.pptx
PETUNJUK BSM 2015.pptxPETUNJUK BSM 2015.pptx
PETUNJUK BSM 2015.pptxMTsALFALAH8
 
Lampiran sub pokok bahasan pelaporan pdf
Lampiran sub pokok bahasan pelaporan pdfLampiran sub pokok bahasan pelaporan pdf
Lampiran sub pokok bahasan pelaporan pdfDjatmiko
 
Mensos - Rakor Menteri Anggota TKPK
Mensos - Rakor Menteri Anggota TKPKMensos - Rakor Menteri Anggota TKPK
Mensos - Rakor Menteri Anggota TKPKkhoiril anwar
 
Pelaporan Kesehatan Masyarakat
Pelaporan Kesehatan MasyarakatPelaporan Kesehatan Masyarakat
Pelaporan Kesehatan Masyarakatpjj_kemenkes
 
PPT Update Siscobikes 3.0_tantangan solusi_ppjk.17092020.pdf
PPT Update Siscobikes 3.0_tantangan solusi_ppjk.17092020.pdfPPT Update Siscobikes 3.0_tantangan solusi_ppjk.17092020.pdf
PPT Update Siscobikes 3.0_tantangan solusi_ppjk.17092020.pdfdinkesbutur
 
SOSIALISASI BOK P2P.pdf
SOSIALISASI BOK P2P.pdfSOSIALISASI BOK P2P.pdf
SOSIALISASI BOK P2P.pdfdudayjunior
 
PPT Integrasi dan Pemanfaatan Komdat Kesmas.pdf
PPT Integrasi dan Pemanfaatan Komdat Kesmas.pdfPPT Integrasi dan Pemanfaatan Komdat Kesmas.pdf
PPT Integrasi dan Pemanfaatan Komdat Kesmas.pdfmursal sigli
 
Teknik Pengelolaan BOSP SD 2023.ppt
Teknik Pengelolaan BOSP SD 2023.pptTeknik Pengelolaan BOSP SD 2023.ppt
Teknik Pengelolaan BOSP SD 2023.pptNixonHalim4
 
3. Hubungan PBE, ASPAK & EMONEV update.pdf
3. Hubungan PBE, ASPAK & EMONEV update.pdf3. Hubungan PBE, ASPAK & EMONEV update.pdf
3. Hubungan PBE, ASPAK & EMONEV update.pdfCandraWiaya1
 
20190225_Panduan_Pendampingan_Implementasi_All.pdf
20190225_Panduan_Pendampingan_Implementasi_All.pdf20190225_Panduan_Pendampingan_Implementasi_All.pdf
20190225_Panduan_Pendampingan_Implementasi_All.pdfWildanSaputra9
 
Metodologi Monev dan Pengukuran NKD Pembiayaan UMi 30052023 (1).pdf
Metodologi Monev dan Pengukuran NKD Pembiayaan UMi 30052023 (1).pdfMetodologi Monev dan Pengukuran NKD Pembiayaan UMi 30052023 (1).pdf
Metodologi Monev dan Pengukuran NKD Pembiayaan UMi 30052023 (1).pdfMiqdadRobbani3
 
Aplikasi Laporan IKP Puskesmas.pptx
Aplikasi Laporan IKP Puskesmas.pptxAplikasi Laporan IKP Puskesmas.pptx
Aplikasi Laporan IKP Puskesmas.pptxSriGama1
 
Bahan rapat-mekanisme-klaim-bpjs
Bahan rapat-mekanisme-klaim-bpjsBahan rapat-mekanisme-klaim-bpjs
Bahan rapat-mekanisme-klaim-bpjsKiki Frahadian
 
#2 SOSIALISASI PELAPORAN BOK PUSKESMAS TAHAP I.pptx
#2 SOSIALISASI PELAPORAN BOK PUSKESMAS TAHAP I.pptx#2 SOSIALISASI PELAPORAN BOK PUSKESMAS TAHAP I.pptx
#2 SOSIALISASI PELAPORAN BOK PUSKESMAS TAHAP I.pptxTutut23
 
INSTRUMEN AKREDITASI PUSKESMAS BAB I.docx
INSTRUMEN AKREDITASI PUSKESMAS BAB I.docxINSTRUMEN AKREDITASI PUSKESMAS BAB I.docx
INSTRUMEN AKREDITASI PUSKESMAS BAB I.docxFajarKumalasari
 

Similar to Pokok Bahasan 2 pengelolaan logistik permintaan obat revisi (lampiran form 10 + hibah) (20)

Pdf mi 4. pencatatan dan pelaporan pokok bahasan 1 pencatatan revisi 1 juli
Pdf mi 4. pencatatan dan pelaporan pokok bahasan 1 pencatatan revisi 1 juliPdf mi 4. pencatatan dan pelaporan pokok bahasan 1 pencatatan revisi 1 juli
Pdf mi 4. pencatatan dan pelaporan pokok bahasan 1 pencatatan revisi 1 juli
 
PETUNJUK BSM 2015.pptx
PETUNJUK BSM 2015.pptxPETUNJUK BSM 2015.pptx
PETUNJUK BSM 2015.pptx
 
Lampiran sub pokok bahasan pelaporan pdf
Lampiran sub pokok bahasan pelaporan pdfLampiran sub pokok bahasan pelaporan pdf
Lampiran sub pokok bahasan pelaporan pdf
 
Mensos - Rakor Menteri Anggota TKPK
Mensos - Rakor Menteri Anggota TKPKMensos - Rakor Menteri Anggota TKPK
Mensos - Rakor Menteri Anggota TKPK
 
Modul 7 kb 3
Modul 7 kb 3Modul 7 kb 3
Modul 7 kb 3
 
Pelaporan Kesehatan Masyarakat
Pelaporan Kesehatan MasyarakatPelaporan Kesehatan Masyarakat
Pelaporan Kesehatan Masyarakat
 
tugas manajemanpuskesmas.docx
tugas manajemanpuskesmas.docxtugas manajemanpuskesmas.docx
tugas manajemanpuskesmas.docx
 
PPT Update Siscobikes 3.0_tantangan solusi_ppjk.17092020.pdf
PPT Update Siscobikes 3.0_tantangan solusi_ppjk.17092020.pdfPPT Update Siscobikes 3.0_tantangan solusi_ppjk.17092020.pdf
PPT Update Siscobikes 3.0_tantangan solusi_ppjk.17092020.pdf
 
0 -bahan persiapan ta untuk lokalatih--taher-1
0 -bahan persiapan ta untuk lokalatih--taher-10 -bahan persiapan ta untuk lokalatih--taher-1
0 -bahan persiapan ta untuk lokalatih--taher-1
 
SOSIALISASI BOK P2P.pdf
SOSIALISASI BOK P2P.pdfSOSIALISASI BOK P2P.pdf
SOSIALISASI BOK P2P.pdf
 
PPT Integrasi dan Pemanfaatan Komdat Kesmas.pdf
PPT Integrasi dan Pemanfaatan Komdat Kesmas.pdfPPT Integrasi dan Pemanfaatan Komdat Kesmas.pdf
PPT Integrasi dan Pemanfaatan Komdat Kesmas.pdf
 
Teknik Pengelolaan BOSP SD 2023.ppt
Teknik Pengelolaan BOSP SD 2023.pptTeknik Pengelolaan BOSP SD 2023.ppt
Teknik Pengelolaan BOSP SD 2023.ppt
 
3. Hubungan PBE, ASPAK & EMONEV update.pdf
3. Hubungan PBE, ASPAK & EMONEV update.pdf3. Hubungan PBE, ASPAK & EMONEV update.pdf
3. Hubungan PBE, ASPAK & EMONEV update.pdf
 
20190225_Panduan_Pendampingan_Implementasi_All.pdf
20190225_Panduan_Pendampingan_Implementasi_All.pdf20190225_Panduan_Pendampingan_Implementasi_All.pdf
20190225_Panduan_Pendampingan_Implementasi_All.pdf
 
Metodologi Monev dan Pengukuran NKD Pembiayaan UMi 30052023 (1).pdf
Metodologi Monev dan Pengukuran NKD Pembiayaan UMi 30052023 (1).pdfMetodologi Monev dan Pengukuran NKD Pembiayaan UMi 30052023 (1).pdf
Metodologi Monev dan Pengukuran NKD Pembiayaan UMi 30052023 (1).pdf
 
Aplikasi Laporan IKP Puskesmas.pptx
Aplikasi Laporan IKP Puskesmas.pptxAplikasi Laporan IKP Puskesmas.pptx
Aplikasi Laporan IKP Puskesmas.pptx
 
Bahan rapat-mekanisme-klaim-bpjs
Bahan rapat-mekanisme-klaim-bpjsBahan rapat-mekanisme-klaim-bpjs
Bahan rapat-mekanisme-klaim-bpjs
 
#2 SOSIALISASI PELAPORAN BOK PUSKESMAS TAHAP I.pptx
#2 SOSIALISASI PELAPORAN BOK PUSKESMAS TAHAP I.pptx#2 SOSIALISASI PELAPORAN BOK PUSKESMAS TAHAP I.pptx
#2 SOSIALISASI PELAPORAN BOK PUSKESMAS TAHAP I.pptx
 
Propasal
PropasalPropasal
Propasal
 
INSTRUMEN AKREDITASI PUSKESMAS BAB I.docx
INSTRUMEN AKREDITASI PUSKESMAS BAB I.docxINSTRUMEN AKREDITASI PUSKESMAS BAB I.docx
INSTRUMEN AKREDITASI PUSKESMAS BAB I.docx
 

More from rickygunawan84

7121 format baru modul kurikulum komunikasi ilmiah
7121 format baru modul  kurikulum komunikasi ilmiah7121 format baru modul  kurikulum komunikasi ilmiah
7121 format baru modul kurikulum komunikasi ilmiahrickygunawan84
 
Pokok Bahan 1 Distribusi Kusta
Pokok Bahan 1 Distribusi KustaPokok Bahan 1 Distribusi Kusta
Pokok Bahan 1 Distribusi Kustarickygunawan84
 
Kebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmkKebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmkrickygunawan84
 
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh rickygunawan84
 
05. transportasi pasien gadar
05. transportasi pasien gadar05. transportasi pasien gadar
05. transportasi pasien gadarrickygunawan84
 
03. initial assessment
03. initial assessment03. initial assessment
03. initial assessmentrickygunawan84
 
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisirickygunawan84
 
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)rickygunawan84
 
Review formulir indikator pendukung lainnya
Review formulir indikator pendukung lainnyaReview formulir indikator pendukung lainnya
Review formulir indikator pendukung lainnyarickygunawan84
 
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konseling
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konselingPpt review mi 5 penyuluhan dan konseling
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konselingrickygunawan84
 
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...rickygunawan84
 
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...rickygunawan84
 
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)rickygunawan84
 
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)rickygunawan84
 
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)rickygunawan84
 
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)rickygunawan84
 
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...rickygunawan84
 
7. formulir pemantauan fungsi saraf (lampiran pencatatan 7)
7. formulir pemantauan fungsi saraf (lampiran pencatatan 7)7. formulir pemantauan fungsi saraf (lampiran pencatatan 7)
7. formulir pemantauan fungsi saraf (lampiran pencatatan 7)rickygunawan84
 

More from rickygunawan84 (20)

7121 format baru modul kurikulum komunikasi ilmiah
7121 format baru modul  kurikulum komunikasi ilmiah7121 format baru modul  kurikulum komunikasi ilmiah
7121 format baru modul kurikulum komunikasi ilmiah
 
Lo ko mpor
Lo ko mporLo ko mpor
Lo ko mpor
 
Pokok Bahan 1 Distribusi Kusta
Pokok Bahan 1 Distribusi KustaPokok Bahan 1 Distribusi Kusta
Pokok Bahan 1 Distribusi Kusta
 
Kebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmkKebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmk
 
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
 
05. transportasi pasien gadar
05. transportasi pasien gadar05. transportasi pasien gadar
05. transportasi pasien gadar
 
03. initial assessment
03. initial assessment03. initial assessment
03. initial assessment
 
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
 
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
 
Review pb2 supervisi
Review   pb2 supervisiReview   pb2 supervisi
Review pb2 supervisi
 
Review formulir indikator pendukung lainnya
Review formulir indikator pendukung lainnyaReview formulir indikator pendukung lainnya
Review formulir indikator pendukung lainnya
 
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konseling
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konselingPpt review mi 5 penyuluhan dan konseling
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konseling
 
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
 
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
 
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
 
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
 
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
 
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
 
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
 
7. formulir pemantauan fungsi saraf (lampiran pencatatan 7)
7. formulir pemantauan fungsi saraf (lampiran pencatatan 7)7. formulir pemantauan fungsi saraf (lampiran pencatatan 7)
7. formulir pemantauan fungsi saraf (lampiran pencatatan 7)
 

Recently uploaded

aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",Kanaidi ken
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DAbdiera
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKDeviIndriaMustikorin
 

Recently uploaded (20)

aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
 

Pokok Bahasan 2 pengelolaan logistik permintaan obat revisi (lampiran form 10 + hibah)

  • 1. Modul Pengelolaan Logistik MDT, LJJ P2 Kusta bagi Pengelola Program Kusta di Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota 1 PENGELOLAAN LOGISTIK OBAT PROGRAM KUSTA Pokok Bahasan 2 PERMINTAAN OBAT PROGRAM KUSTA Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan MDT agar tidak terjadi kekurangan dan kelebihan : a. Kebutuhan MDT dihitung dalam blister masing-masing menurut kategori: MB dewasa, MB-anak, PB-dewasa, dan PB-anak. Perhitungan menggunakan blister ini selain untuk memudahkan persediaan dan mengawasi penggunaannya, juga disesuaikan dengan cara WHO menghitung kebutuhan MDT.
  • 2. Modul Pengelolaan Logistik MDT, LJJ P2 Kusta bagi Pengelola Program Kusta di Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota 2 b. Untuk mengantisipasi keterlambatan pengiriman, tambahkan satu bulan persediaan pada jumlah kebutuhan sesungguhnya di setiap tingkatan kabupaten dan puskesmas/UPK, kecuali untuk propinsi dan daerah sulit ditambahkan 3 bulan persediaan. c. Formulir standard permintaan MDT (formulir permintaan MDT 1,2,3,4) harus digunakan untuk menghitung kebutuhan sesuai penjelasan di formulir. Propinsi : form 1, kabupaten : form 2, Puskesmas : form 3, Daerah sulit : form 4. d. Format baku digunakan untuk memonitor permintaan dan suplai propinsi oleh pusat (formulir monitoring MDT 5). e. Untuk memperlancar persediaan dan mengurangi jumlah obat yang terbuang, frekuensi yang digunakan untuk permintaan dan pengiriman persediaan MDT adalah sebagai berikut : Propinsi : Per Semester Kabupaten : Per Triwulan Puskesmas/UPK : Per Triwulan Daerah sulit : Per tahun f. Formulir permintaan MDT harus disertai dengan surat pengantar dari kepala instansi dan lampiran sebagai berikut: Propinsi : Surat kepala dinas, Formulir permintaan obat, Laporan tribulan dalam pada semester yang sama tahun sebelumnya Kabupaten : Surat kepala dinas, Formulir permintaan obat, Laporan tribulan terakhir Puskesmas/UPK : Surat kepala Puskesmas , Formulir Permintaan obat, Laporan Kohort Monitoring Penderita MB dan Penderita PB termasuk Stok MDT akhir tribulan pada tribulan sebelumnya Daerah sulit : Surat kepala dinas, Formulir permintaan obat, Laporan tribulan terakhir g. Formulir permintaan Rifampisin untuk kegiatan kemoprofilaksis harus disertai dengan surat pengantar dari kepala instansi dan lampiran sebagai berikut:
  • 3. Modul Pengelolaan Logistik MDT, LJJ P2 Kusta bagi Pengelola Program Kusta di Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota 3 Propinsi : Surat kepala dinas, Formulir permintaan obat Kabupaten : Surat kepala dinas, Formulir permintaan obat h. Propinsi perlu mengirimkan format permintaan mereka sedikitnya 3 bulan sebelumnya ke subdit kusta untuk menghindari kekurangan dan memudahkan pengepakan serta pengiriman agar sampai ke propinsi tepat waktu. Hal ini juga akan memudahkan propinsi menyediakan obat ke kabupaten pada setiap awal triwulan. Misalnya: kebutuhan untuk semester I (januari-juni 2006) harus disampaikan ke pusat paling lambat awal oktober 2005. Ini akan menyediakan waktu yang cukup bagi pusat untuk menyiapkan dan mengirimkan MDT paling akhir pertengahan Desember 2005. i. Puskesmas dan rumah sakit yang mengobati penderita kusta harus mengikuti standard definisi sesuai pedoman program pemberantasan kusta untuk menghitung kebutuhan MDT, yaitu definisi kasus baru, jangka waktu pengobatan MDT (MB & PB), pengeluaran dari register kasus yang sembuh (RFT), kasus default dan kasus yang pindah. j. Perkiraan kebutuhan MDT Nasional Kebutuhan MDT secara nasional setiap tahunnya akan dihitung oleh WHO menggunakan formula (rumus) khusus. Akan tetapi formula ini sulit dipakai untuk menghitung kebutuhan di setiap propinsi. Subdit kusta akan mengirimkan informasi yang diperlukan ke WHO-HQ (headquarters) sesuai format yang ditentukan. k. Perkiraan kasus baru Jika tidak ada kecenderungan menurun maka perhitungan penemuan kasus baru adalah sejumlah penemuan di tahun ini. Bahkan jika ada pola kecenderungan meningkat daerah dapat menentukan perhitungan penderita baru sesuai persentase trend peningkatan tersebut. Semester atau triwulan
  • 4. Modul Pengelolaan Logistik MDT, LJJ P2 Kusta bagi Pengelola Program Kusta di Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota 4 Kasus baru yang ditemukan setiap semester/triwulan tidaklah sama dalam satu tahun. Indonesia menunjukkan adanya variasi musiman tersebut. Untuk mengakomodasi variasi musiman tersebut, dipakai perhitungan kesesuaian kasus baru di daerah tersebut. Kegiatan khusus seperti LEC, RVS dan pemeriksaan kontak yang direncanakan pada waktu tertentu harus menjadi pertimbangan pada waktu menghitung kebutuhan MDT. Jika tidak ada data kelompok umur dan dewasa pada penderita tipe PB dan MB, maka kebutuhan masing-masing kategori dihitung menggunakan proporsi dari data yang ada atau berdasarkan laporan sebelumnya. Form-form permintaan Obat Program Kusta sebagai berikut : a. Form Permintaan MDT 1 : Propinsi Formulir ini selain digunakan untuk permintaan MDT juga digunakan sebagai dasar pengajuan prednison dan lampren. Penanggung jawab program di propinsi akan mengisi format ini dua kali setahun (tiap semester) dan mengirimkannya ke Subdit kusta selambatnya 3 bulan sebelum permulaan semester berikutnya. Idealnya, kebutuhan propinsi dihitung berdasarkan permintaaan kabupaten (Form permintaan MDT 2).Untuk menghindari keterlambatan memperoleh MDT dari pusat dan pendistribusian ke kabupaten, maka kebutuhan dihitung berdasarkan laporan triwulan terakhir yang tersedia dari semua kabupaten di propinsi itu. Misalnya : Kebutuhan untuk semester 1 (januari-juni) 2007 harus disampaikan ke pusat paling lambat permulaan oktober 2006. Perhitungan didasarkan pada laporan triwulan III (september) atau triwulan II (juni 2006) tergantung laporan terakhir yang ada. Perhitungan kebutuhan ini mungkin tidak tepat, akan tetapi adanya persediaan cadangan tiga bulan setiap semester akan mengatasi hal tersebut.
  • 5. Modul Pengelolaan Logistik MDT, LJJ P2 Kusta bagi Pengelola Program Kusta di Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota 5 Penyesuaian perlu dilakukan setelah menerima semua laporan dari kabupaten sebelum mengirimkan formulir permintaan MDT semester berikutnya untuk menghindari kekurangan atau kelebihan MDT. b. Form Permintaan MDT 2: Kabupaten Formulir ini selain digunakan untuk permintaan MDT juga digunakan sebagai dasar pengajuan prednison dan lampren. Kebutuhan MDT di kabupaten harus siap sebelum permulaan triwulan untuk didistribusikan ke UPK (Puskesmas/RS). Penanggung jawab program harus melengkapi form permintaan MDT triwulan sebelumnya untuk menghindari keterlambatan penyediaan dan pendistribusian. Misalnya : Untuk menyediakan MDT ke Puskesmas pada triwulan III 2006 (juli- september), kebutuhan MDT harus diperoleh dari propinsi pada akhir juni (akhir triwulan 2). Untuk tujuan tersebut, penanggung jawab program harus melengkapi form permintaan ini berdasarkan data yang tersedia. Penyesuaian harus dilaksanakan setelah menerima semua laporan dari semua Puskesmas sebelum mengirimkan formulir permintaan MDT triwulan berikutnya untuk menghindari kekurangan dan kelebihan MDT. c. Form Permintaan MDT 3: UPK (Puskesmas/Rumah Sakit) Formulir ini selain digunakan untuk permintaan MDT juga digunakan sebagai dasar pengajuan prednison dan lampren. Form ini diisi oleh penanggung jawab program setiap triwulan dan disampaikan sewaktu mengirimkan salinan register kohort ke kabupaten sekaligus mengambil MDT yang dibutuhkan. Permintaan kebutuhan puskesmas untuk tiap tribulannya harus disampaikan ke kabupaten paling lambat 1 bulan sebelum tribulan permintaan. Satu bulan stok akan mengatasi keterlambatan pengadaan. Untuk penderita di daerah sulit dapat diberikan sekaligus 1 paket MDT. (Accompanied MDT).
  • 6. Modul Pengelolaan Logistik MDT, LJJ P2 Kusta bagi Pengelola Program Kusta di Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota 6 d. Form Permintaan MDT 4: Kabupaten/Puskesmas Daerah Sulit Formulir ini selain digunakan untuk permintaan MDT juga digunakan sebagai dasar pengajuan prednison dan lampren. Daerah-daerah yang secara geografis sulit dijangkau karena mahal dan sulitnya transportasi akan memakai form ini. Kebutuhan akan dikirimkan sekali setahun. Tiga bulan persediaan stok akan mengatasi keterlambatan pengadaan. Dan pemberian paket pada penderita adalah berdasarkan paket (Accompanied MDT). Catatan pada setiap halaman form permintaan MDT bertujuan untuk mencatat setiap informasi dan penjelasan yang mungkin dibutuhkan. e. Form Monitoring MDT 5: Pusat Form ini digunakan untuk memantau permintaan dan penyediaan bagi masing-masing propinsi. Kadang, persediaan di pusat tidak 100% mampu memenuhi kebutuhan seluruh propinsi karena tergantung pengiriman oleh WHO. Monitoring ini akan membantu pusat mengatur penyediaan yang diperlukan. f. Form Permintaan Rifampisin 1: Provinsi Form ini diisi oleh penanggung jawab program sekali dalam setahun yaitu pada tahun sebelum kegiatan kemoprofilaksis dilakukan. Provinsi mengajukan permintaan dengan mengirimkan surat permintaan rifampisin, proposal kegiatan/kerangka acuan, serta formulir permintaan rifampisin yang mencakup jumlah sasaran per jenis umur pada setiap kabupaten yang akan melaksanakan kemoprofilaksis. Idealnya, kebutuhan propinsi dihitung berdasarkan permintaaan kabupaten. g. Form Permintaan Rifampisin 2: Kabupaten Form ini diisi oleh penanggung jawab program sekali dalam setahun yaitu pada tahun sebelum kegiatan kemoprofilaksis dilakukan. Kabupaten mengajukan permintaan dengan mengirimkan surat permintaan rifampisin, proposal kegiatan/kerangka acuan, serta formulir permintaan rifampisin yang mencakup jumlah sasaran per jenis umur pada setiap wilayah di kabupaten yang akan dilaksanakan kemoprofilaksis.
  • 7. Modul Pengelolaan Logistik MDT, LJJ P2 Kusta bagi Pengelola Program Kusta di Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota 7 Idealnya, kebutuhan kabupaten dihitung berdasarkan kebutuhan wilayah yang merupakan sasaran untuk dilakukan kemoprofilaksis. Lampiran Formulir 10 a – i masuk pada PB 2 Ditambah Lampiran Dokumen Hibah 1-5