Pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat, dan obat tradisional.

1. STRATEGI PELAYANAN
KEFARMASIAN DAN ALKES

2. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS (TPK)
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu :
•Menjelaskan sistem pelayanan kefarmasian dan alkes di
daerah
•Melakukan identifikasi secara sistematik terhadap berbagai
evidence tentang pelayanan kefarmasian danalkes
•Membuat analisis kebijakan pelayanan kefarmasian dan alkes
•Merumuskan formulasi kebijakan pelayanan kefarmasian dan
alkes
•Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kebijakan
pelayanan kefarmasian dan alkes

3. Pokok bahasan dan Sub Pokok Bahasan
1. Sistem pelayanan kefarmasian dan alkes di daerah
2. Identifikasi secara sistematik terhadap berbagai evidence tentang
pelayanan kefarmasian dan alkes
– Penentuan masalah pelayanan kefarmasian dan alkes yang terjadi di daerah
– Penetapan isu strategis tentang pelayanan kefarmasian dan alkes
– Pemetaan pemangku kepentingan
1. Analisis kebijakan pelayanan kefarmasian dan alkes:
– Identifikasi kebijakan publik terkait pelayanan kefarmasian dan alkes dengan isu
strategis yang telah ditetapkan
– Analisis kebijakan pelayanan kefarmasian dan alkes.
1. Formulasi kebijakan pelayanan kefarmasian dan alkes:
– Penyusunan alternative kebijakan pelayanan kefarmasian dan alkes
– Pengujian alternative kebijakan pelayanan kefarmasian dan alkes
1. Pemantauan dan evaluasi terhadap kebijakan pelayanan kefarmasian
dan alkes:
– Pemantauan
– Evaluasi

4. PELAYANAN KEFARMASIAN DI
FASILITAS KESEHATAN

5. PELAYANAN KEFARMASIAN DI
FASILITAS KESEHATAN
KESELAMATAN
PASIEN
SEDIAAN FARMASI YANG AMAN,
KHASIAT, DAN MUTU TERJAMIN
PENINGKATAN OUTCOME TERAPI

8. Permasalahan pelayanan kefarmasian
dan alkes yang terjadi di daerah

9. Permasalahan pelayanan kefarmasian
dan alkes yang terjadi di daerah

11. Meningkatkan Akses, Kemandirian dan Mutu
Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan

12. Meningkatkan Akses, Kemandirian dan Mutu
Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan

13. kegiatan sasaran indikator
Peningkatan Pelayanan
Kefarmasian
meningkatnya pelayanan
kefarmasian dan
penggunaan obat rasional
di fasilitas kesehatan
• Persentase Puskesmas
yang melaksanakan
pelayanan kefarmasian
sesuai standar sebesar
60%.
• Persentase penggunaan
obat rasional di
Puskesmas sebesar
70%.
Peningkatan Ketersediaan
Obat Publik Dan
Perbekalan Kesehatan
tersedianya obat, vaksin
dan perbekalan kesehatan
yang bermutu, merata dan
terjangkau di pelayanan
kesehatan pemerintah
Persentase ketersediaan
obat dan vaksin di
Puskesmas sebesar 90%.
Persentase instalasi
farmasi kabupaten/kota
yang melakukan
manajemen pengelolaan
obat dan vaksin sesuai
standar sebesar 75%.

14. kegiatan sasaran indikator
Peningkatan Produksi
dan Distribusi Alat
Kesehatan
meningkatnya
pengendalian pra dan
pasca pemasaran alat
kesehatan dan PKRT
• Persentase produk alkes dan
PKRT di peredaran yang
memenuhi syarat sebesar 83%.
• Jumlah alat kesehatan yang
diproduksi di dalam negeri
sebesar 10.
• Persentase sarana produksi alat
kesehatan dan PKRT yang
memenuhi cara pembuatan
yang baik (GMP/CPAKB)
sebesar 55%.
• Persentase penilaian pre-
market tepat waktu sesuai
Good Review Practices sebesar
75%.

15. kegiatan sasaran indikator
Peningkatan
Pembinaan Produksi
dan Distribusi
Kefarmasian
meningkatnya pengendalian
pra dan pasca pemasaran
alat kesehatan dan PKRT.
• Persentase produk alkes dan PKRT di
peredaran yang memenuhi syarat
sebesar 83%.
• Jumlah alat kesehatan yang
diproduksi di dalam negeri sebesar
10. Persentase sarana produksi alat
kesehatan dan PKRT yang memenuhi
cara pembuatan yang baik
(GMP/CPAKB) sebesar 55%.
• Persentase penilaian pre-market
tepat waktu sesuai Good Review
Practices sebesar 75%.
Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya Pada
Program
Kefarmasian dan
Alat Kesehatan
meningkatnya dukungan
manajemen dan
pelaksanaan tugas teknis
lainnya pada program
kefarmasian dan alat
kesehatan.
persentase kepuasan klien terhadap
dukungan manajemen sebesar 95%.

16. Referensi
•UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
•Perpres No. 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional
•Renstra Kemenkes 2015 – 2019
•PP No. 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat
Kesehatan
•PP No. 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian
•PERMENKES No 31 Tahun 2016 Tentang Registrasi, Izin Praktik, Dan
Izin Kerja Tenaga Kefarmasian
•Standar pelayanan kefarmasian di puskesmas
•Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
•Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Apotek