SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Teknik Coaching Terapan Pada Pembelajaran Jarak Jauh
DR. YAN BANI LUZA PRIMA WANGSA MKM, CHT, CHI, CTNLP (KANG YAN)
Dr. YAN BANI LUZA P.W, MKM CHt, CHI, CTNLP
• Widyaiswara (Trainer) Kemenkes RI
• Master Trainer Softskills & Capacity Building, Excellent
service, Hypnoterapy, Neuro Linguistic Program (NLP)
• Training Consultant, Capacity Building & Outbound
Management Partnership.
• Certified ESQ, NLP (NNLP), SEFT. Hypnotherapy (IBH & IHA)
• : 0856 7628 003
• : yanbaniluza@gmail.com
yanbaniluza
POKOK BAHASAN
KONSEP
COACHING
LANGKAH-
LANGKAH
PELAKSANAAN
COACHING
TEKNIK
COACHING
PENDAHULUAN
Coaching berasal dari kata dasar “coach”. Istilah ini berasal dari nama sebuah desa kecil di
Hungaria, yakni “Kocs” yang berarti gerobak atau kereta kuda.
“Kocs” ini merupakan metafora dari proses coaching, yaitu membawa seseorang dari satu
kondisi sekarang (present state) ke kondisi yang diinginkan (desired state).
Menurut Erik de Haan, “coaching” berasal dari sebuah sarana transportasi berupa
kendaraan kayu/besi yang ditarik oleh kuda di abad ke 15, maka sejak saat itu diaplikasikan
ke dunia pendidikan dan pelatihan.
Sarana transportasi itu adalah simbol yang dipakai untuk menjelaskan seorang coach yang
membawa orang-orang ke “tempat” yang mereka inginkan.
COACH  ORANG YANG MELAKUKAN COACHING
COACHEE  ORANG YANG DI COACH
COACHING  PROSES YANG DILAKUKAN COACH TERHADAP COACHEE
Coaching adalah sebuah cara pengembangan kompetensi sumberdaya seseorang
melalui proses dialog yang memberdayakan antara seorang coach dengan coachee-
nya dengan memberikan keleluasaan pada coachee untuk dapat mengidentifikasi
berbagai permasalahan yang dihadapinya, menemukan berbagai solusi alternatif
yang dapat dilakukannya sendiri dan menlengkapi dirinya dengan strategi yang paling
efektif untuk melaksanakan dan mencapai solusi solusi tersebut.
1. KONSEP COACHING
a) Pengertian Coaching: (Atmonadi, 2016)
1) Coaching adalah suatu sarana untuk mencapai tujuan, membantu orang-
orang menjalankan kehidupan yang utuh.
2) Coaching dipahami sebagai suatu median yang penuh tenaga untuk
meningkatkan kinerja, mencapai hasil dan mengoptimalkan efektivitas
pribadi seseorang.
3) Coaching terfokus demi kemajuan akan penemuan.
4) Coaching adalah upaya membantu seseorang berubah sejalan dengan
yang diharapkan, menolong berjalan kearah yang diinginkan.
5) Coaching adalah percakapan yang disengaja, secara berkesinambungan,
untuk memberdayakan seseorang atau kelompok.
 HIGH PERFORMANCE
 CHANGE
And
 LEARNING
OF
THINK BETTER
AND
WORK BETTER TOGETHER
to
APPLY COACHING TECHNIQUES TO ENCOURAGE PEOPLE
KONSEPSI COACHING (IDEAL)
Membantu
seseorang
untuk
Mengenali
kebutuhan,
keinginan &
tujuan diri
Memodifikasi
tindakan &
perilaku dalam
mencapai
perubahan
Menoptimalisasi
kinerja &
produktivitas
Mengembangkan
kompetensi
Memperkuat
pemecahan
masalah yang
berorientasi tujuan
adalah suatu proses pengarahan untuk menghadapi realitas lingkungan pekerjaan dan
membantu menghilangkan kendala-kendala untuk mencapai kinerja yang optimal.
b) Tujuan Teknik coaching
The Impact of Coaching
A study comparing training alone to coaching and training found
that training alone increased productivity by 22.4% and training
plus coaching increased productivity by 88%.
Public Personnel Management, Winter 97, Vol.26
Issue 4, P 461
COACHING
SPECIFIC STRATEGIES FOR
TRANSORMING
A FACILITATIVE
INTO
WE
YOU
ME
LEADER
COACH
MENTO
R
Prinsip-prinsip teknik Coaching (menurut O’Connordan Lages (Atmonadi, 2016)) yaitu :
1. Perubahan (change). Dalam percakapan coaching harus mengacu pada sebuah aksi
yang dapat mengubah kondisi awal ke kondisi yang lebih baik, sesuai dengan tujuan
yang diinginkan pihak yang coachee. Biasanya ukuran keberhasilan sebuah
percakapan coaching adalah pada dampak yang dihasilkan setelah coachee
melakukan tindakan nyata, untuk memecahkan masalahnya.
2. Kepedulian (concern). Seorang coach akan menanyakan apa yang menjadi
kepedulian coachee. Kepedulian coachee biasanya menyangkut isu-isu yang mau
dibicarakan, harapan atau sasaran apa yang mau dicapai. Coach terlebih dahulu
harus yakin bahwa coachee membutuhkan pemecahan masalah. Coachee adalah
orang yang membutuhkan coach, bukan coach membutuhkan coachee, walaupun
dalam proses coaching kedua-duanya harus saling berinteraksi.
3. Pembelajaran (learning). Selain tujuan akhir tercapai, coachee perlu memiliki
pengalaman belajar ketika sedang menghadapi masalah. Pengalaman belajar
yang paling penting di antaranya ialah: belajar merefleksikan pemikiran-
pemikiran sendiri, belajar menemukan sendiri jawaban-jawaban yang muncul
dari hasil analisa dan refleksi pribadinya, dan belajar merayakan penemuan-
penemuan kecil yang dihasilkan untuk pengembangan diri di masa yang akan
datang.
4. Hubungan (relationship). Selalu melibatkan dua orang yakni coach dan coachee.
Coaching tidak akan pernah terjadi bila salah satu dari dua orang ini tidak hadir.
Oleh sebab itu, kedua orang ini harus menjalin sebuah hubungan yang baik,
menyenangkan, saling mempercayai, saling menjaga rahasia percakapan, dan
tetap saling menghormati. Semakin baik relasi kedua orang ini, semakin baik pula
suasana dan hasil sebuah percakapan coaching.
2. Langkah-Langkah Pelaksanaan Coaching
a. Focus Pelaksanaan Coaching
Coaching adalah mengajarkan, membimbing, memberikan instruksi kepada seseorang
(atau kelompok) agar dia (atau mereka) / coachee memperoleh ketrampilan atau metode
baru dalam melakukan sesuatu untuk mencapai suatu sasaran yang dikehendaki.
Coaching diperlukan terhadap seseorang / coachee yang mempunyai performa kurang
dalam hal ketrampilan dan pengetahuan mengenai tugas yang dilakukan serta juga
bermanfaat bagi orang / coachee yang ingin meningkatkan performanya ke level yang
lebih tinggi lagi.
COACHING vs MENTORING vs COUNSELING
Metode Coaching Mentoring Counseling
Fokus Saat ini Akan datang Yang lalu
Pertanyaan Bagaimana? Apa? Mengapa?
Upaya
Meningkatkan
keahlian
Mengembangkan
kepribadian
Mengatasi kendala
psikologis
Tujuan Kompetensi Wawasan Pemahaman diri
IRISAN PERAN
Langkah-langkah dalam Coaching
6 (enam) langkah melakukan Coaching :
1) Menjelaskan tujuan dan kepentingan dari diskusi
2) Mendiskusikan dan menjelaskan situasi dengan detil
3) Menyepakati hasil yang diharapkan
4) Mendiskusikan cara yang paling efektif untuk menangani situasi tersebut
5) Menyimpulkan tindakan yang harus diambil
6) Tunjukkan kepercayaan dan keyakinan Anda dan tetapkan tanggal untuk
melakukan follow-up
1. Menjelaskan tujuan dan kepentingan dari disk
usi.
a) Jelaskan secara spesifik situasi yang ingin Anda diskusikan dan
alasannya
b) Mengacu pada data dan informasi (fakta) mengenai situasi dan
kondisi yang ada.
2. Mendiskusikan dan menjelaskan detil mengenai
diskusi
a) Mencari informasi (input)
b) Mengumpulkan data dan fakta
c) Menjelaskan informasi
3. Menyepakati hasil yang diharapkan
Bertanya kepada coachee apa hasil yang ingin dicapai dalam situasi
tersebut.
Sebutkan secara terperinci dan detil serta terukur.
4. Mendiskusikan cara yang paling
efektif untuk menangani situasi tersebut
Mengajukan pertanyaan terbuka, misalnya:
a) Bagaimana menurut Anda cara yang terbaik untuk … ?
b) Apa yang akan Anda lakukan untuk … ?
c) Apa yang akan Anda katakan untuk … ?
5. Menyimpulkan tindakan yang harus diambil
Simpulkan tindakan yang akan diambil dan periksa apakah
coachee telah mengerti
6. Tunjukkan kepercayaan dan keyakinan Anda dan tetapkan t
anggal untuk melakukan follow-up
a) Tunjukkan keyakinan Anda bahwa dia (coachee) akan mampu menangani
situasi
b) Tunjukkan kesediaan Anda untuk membantu dan mendukungnya
c) Tetapkan tanggal untuk melakukan follow-up
 TOOLS AND METHOD FOR ACHIEVING
DESIRED RESULTS BY BRINGING ABOUT
“Profound Changes” in
THINKING AND BEHAVIOUR
 INDIVIDUALS,
 GROUPS, and
 ENTIRE ORGANIZATIONS
WITH
Feedback dan feedforward
1. Purpose (Tujuan), yaitu setiap coaching yang dilakukan seorang coach perlu
menegaskan pentingnya isu atau hal yang diangkat dalam coaching ini. Sehingga akan
tercipta kesamaan pemahaman bahwa coaching yang dilakukan memang penting dan
bermanfaat.
2. Process (Proses), yaitu seorang coach memberikan bagaimana proses melakukannya
secara step by step. Misalnya sewaktu saya melatih tim sales, saya memberikan
penjelasan tentang garis besar tentang proses membuat slide efektif, jika ada
pertanyaan maka jawablah pada saat itu juga sehingga menjadi clear.
3. Picture (Gambaran), yaitu memeragakan bagaimana cara melakukannya. Jika kita
seorang pemimpin atau coach, maka ini termasuk hal penting di mana kita
memeragakan proses yang kita ajarkan agar lebih dipahami.
Seperti mengajarkan memasak, maka kita perlu untuk memeragakan teknik memasak
tingkat tinggi sehingga lebih mudah untuk dilakukan.
4. Practice (Praktek), saat kita sudah memberikan contoh saatnya kita melakukan
pengawasan pada coachee kita apakah yang diperagakan sudah sesuai dan memenuhi
ekspektasi atau tidak. Evaluasilah performa dan kinerja coachee dan pandu bagaimana
mereka bisa melakukannya dengan lebih baik lagi.
5. Point of Feedback (Umpan balik), ini setelah kita melakukan pengawasan dan evaluasi,
maka selanjutnya adalah memberikan feedback. Contoh saat melatih sebuah tim sales
tentang merumuskan target penjualan pekanan masih ada yang membuatnya tidak spesifik,
maka diberikan feedback agar lebih spesifik dan terukur.
6. Proceed on Next Path / feedforward (Proses lanjut), langkah ini adalah langkah terakhir di
mana kita membuat kesepakatan dengan coachee, apa langkah selanjutnya yang ingin
dicapai? Seringkali pada sesi ini, mendapatkan inisiatif untuk melebarkan coaching yang
tidak dipikirkan sebelumnya. Misal yang tadinya hanya melakukan coaching tentang teknik
presentasi, coachee ternyata meminta lebih lanjut untuk coaching teknik pembuatan slide,
menjaga penampilan dan authority, dan banyak lagi. Ini bukan hanya bermanfaat untuk
coachee, namun juga jika coach belum menguasai the next path, otomatis akan dipaksa
belajar ilmu yang lebih baru.
DISCOVER OUR OWN
ABILITY
 PERSONAL
TRANSFORMATION,
 TEAM LEARNING, and
 BREAKTHROUGH PROJECT
THROUGH :
TO ENABLE PEOPLE IN GROUPS
TO REALIZE THEIR VISION AND VALUES
Strategi Coaching
a) Strategi memulai coaching
Ada beberapa model dalam proses coaching antara lain:
1) Model FUEL yang dikembangkan oleh John H. Zenger dan Kathleen
Stinnett,
2) Model COACH oleh Ian Flemming Dan Allan Talylorda,
3) Model GROW yang diperkenalkan oleh John Whitmore.
Model FUEL
 Frame the conversation–Menetapkan kerangka konteks atau
tema bersama.
 Understand the current state–Menggali kondisi dan masalah
yang sedang terjadi.
 Explore the desired state–Mengartikulasi visi keberhasilan
dan eksplorasi alternatif solusi masalah.
 Lay out a success plan–Mengidentifikasi langkah-langkah
spesifik untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan tindak
lanjut.
Model COACH
C : Competency (kompetensi), mempertimbangkan kondisi kinerja saat ini.
O : Outcomes (hasil),  menetapkan hasil yang diharapkan dari belajar
A : Action (tindakan),  menetapkan bersama strategi dan cara melaksanakan tindakan
CH : Checking (memeriksa),  memberikan umpan balik dan mereview apa yang sudah
dipelajari
Model GROW
Model GROW merupakan model coaching asli yang dikembangkan oleh Sir John Whitmore.
GROW adalah singkatan dari Goal, Reality, Options, dan Will.
G : Goal atau tujuan, yaitu merupakan tahapan pertama dalam coaching untuk menentukan
apa yang ingin dicapai. Dengan mengetahui tujuan yang ingin dicapai, kita dapat
menentukan jalur atau arah yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.
R : Reality atau realitas, yaitu merupakan eksplorasi tentang keberadaan coachee Pada
tahap ini coachee didorong untuk menemukan kebutuhan yang perlu diungkapkan dan
dianalisis. Penggalian secara mendalam terhadap realitas merupakan kunci keberhasilan
coaching.
O : Options atau opsi, yaitu merupakan tahap lanjutan setelah coachee menemukan
realitas pada tahap sebelumnya. Dengan adanya realitas yang telah dikembangkan
sebelumnya, coachee dapat menentukan opsi atau pilihan-pilihan yang cocok untuk
dilakukan.
W : Will atau kemauan, yaitu mencakup tindakan apa yang akan diambil oleh
coachee. Ketiga tahap sebelumnya bertujuan untuk menciptakan kesadaran. Setalah
kesadaran dicapai, coachee mendapatkan kejelasan yang lebih tinggi, yang pada
gilirannya coachee dengan sendirinya termotivasi untuk mengambil tanggung jawab
terhadap perubahan yang akan dilakukan.
Pelaksanaan coaching
Langkah-langkah Coaching secara umum:
Langkah 1, adalah membantu coachee melakukan obersevasi terhadap kinerja
dan perilakunya sendiri.
Dengan memberikan pertanyaan kepada coachee yang sedang di-coach sebagai
berikut:
• Apa yang terjadi? Apa yang terjadi dengan aktivitas atau tugas yang lalu?
• Apa yang sudah anda lakukan dengan tugas tersebut?
• Ceritakan dengan project yang anda pimpin?
Langkah 2. adalah membantu coachee menganalisis kinerjanya sendiri.
Dengan memberikan pertanyaan kepada coachee sebagai berikut”
• Apakah anda puas dengan yang terjadi?
• Apakah anda senang dengan hasilnya?
• Apakah anda merasa apa yang terjadi sesuai dengan harapan?
• Apakah jika disesuaikan dengan standar atau target project anda merasa cukup?
Langkah 3. adalah bagaimana seorang coach, mendorong coachee untuk berpikir
menemukan solusi sesuai dengan potensi dan kompetensinya.
Dengan memberikan pertanyaan kepada coachee sebagai berikut:
• Apa yang akan anda lakukan berkaitan dengan hasil ini?
• Apakah anda akan mengerjakan project ini dengan cara yang sama atau berbeda untuk
mencapai hasil yang diinginkan?
• Apa ide-ide anda untuk mengatasi masalah yang anda sampaikan tadi?
Dengan ketiga langkah sederhana tersebut di atas, dan jika dilakukan secara konsisten maka
proses coaching tidak harus dilakukan dengan kondisi yang formal.
Teknik coaching ini bahkan bisa diaplikasikan dalam situasi informal yang tidak mengancam dan
mengintimidasI.
Evaluasi dan Penilaian
Dalam proses coaching, coach harus membangun hubungan yang baik dengan coachee.
Ini akan membuat coachee menjadi nyaman dan percaya kepada coach.
Rapport perlu dimulai dari awal kontak antara coachee dengan coach dan dipertahankan
selama proses coaching. Cara yang dapat dilakukan seorang coach untuk membangun
Rapport adalah dengan pacing dan leading. Pacing adalah melakukan penyelarasan
antara coach dengan coachee dengan cara memasuki “model dunia” coachee dan
membangun kesamaan; sedangkan Leading adalah membimbing coachee kearah tujuan
yang diinginkan coach dengan menggunakan pengaruh yang diperoleh dari proses pacing.
Lakukan evaluasi dan nilai hasil dari proses coaching secara berkala, sesuaikan dan
perbaiki sesuai dengan tujuan awal dari kesepakatan yang telah disetujui bersama.
UNCONCIOUS
INCOMPETENT
C O N C I O U S
INCOMPETENT
C O N C I O U S
COMPETENT
UNCONCIOUS
COMPETENT
RAPUH RENTAN
MAPAN MATANG
DEPENDENCE
CONFLICT
COHESION
INTERDEPENCE
FORMING
STORMING
NORMING
PERFORMING
LEARNING
COMMITMENT
CORPORATE
CULTURE
1. CORE BEHAVIOR
AND
KEY COMPETENCE
2. COLLECTIVE
NORM
3. NORM AT WORK
4. COLLECTIVE
CONTROL
RANGKUMAN
Coaching sangat bermanfaat untuk membantu seseorang mencapai tujuan
dalam kehidupannya.
Dalam proses coaching yang melibatkan coach dan coachee yang didasarkan
pada prinsip bahwa coachee secara alamiah kreatif, penuh sumber daya, dan
merupakan manusia yang utuh. Sehingga coachee yang paling tahu jawabannya
terhadap masalah dan kebutuhannya sendiri.
Keterampilan coaching merupakan teknik menciptakan tim kinerja melalui
proses pengarahan untuk menghadapi realitas lingkungan pekerjaan dan
membantu menghilangkan kendala-kendala untuk mencapai kinerja optimal.
Dr. YAN BANI LUZA P.W, MKM CHt,CHI, CTNLP
WA : 0818102787
TERIMA
KASIH
ONLINE HYPNOSLIMMING TRAINING
Soon at September 2020
@primawangsa1
@yan_wangsa
yanbaniluza@gmail.com

More Related Content

What's hot

Cara Mudah Membuat Job Description
Cara Mudah Membuat Job DescriptionCara Mudah Membuat Job Description
Cara Mudah Membuat Job DescriptionHRD Forum
 
Smart Communication
Smart CommunicationSmart Communication
Smart Communicationharsemadi
 
Motivasi kerja
Motivasi   kerjaMotivasi   kerja
Motivasi kerjaMus Tain
 
teori dan gaya kepemimpinan
teori dan gaya kepemimpinanteori dan gaya kepemimpinan
teori dan gaya kepemimpinanHadik27
 
Peran Agen Perubahan (Agent of Change)
Peran Agen Perubahan (Agent of Change)Peran Agen Perubahan (Agent of Change)
Peran Agen Perubahan (Agent of Change)Tri Widodo W. UTOMO
 
Cara Menyusun Sistem Talent management and Strategy
Cara Menyusun Sistem Talent management and Strategy  Cara Menyusun Sistem Talent management and Strategy
Cara Menyusun Sistem Talent management and Strategy Yodhia Antariksa
 
Analisa Kebutuhan Pelatihan
Analisa Kebutuhan PelatihanAnalisa Kebutuhan Pelatihan
Analisa Kebutuhan PelatihanYodhia Antariksa
 
Putri liviana teori analisis transaksional
Putri liviana teori analisis transaksionalPutri liviana teori analisis transaksional
Putri liviana teori analisis transaksionalFaiz Sujudi
 
Coaching and Counselling _Materi Training
Coaching and Counselling _Materi TrainingCoaching and Counselling _Materi Training
Coaching and Counselling _Materi TrainingKanaidi ken
 
Kerjasama Kelompok (Team Work)
Kerjasama Kelompok (Team Work)Kerjasama Kelompok (Team Work)
Kerjasama Kelompok (Team Work)Dhimas Ilya'sa
 
Teknik Coaching and Counselling
Teknik Coaching and CounsellingTeknik Coaching and Counselling
Teknik Coaching and CounsellingYodhia Antariksa
 
Training Need Analysis (TNA) _ Materi Training
Training Need Analysis (TNA) _ Materi TrainingTraining Need Analysis (TNA) _ Materi Training
Training Need Analysis (TNA) _ Materi TrainingKanaidi ken
 
Membangun Kerjasama yang hebat
Membangun Kerjasama yang hebatMembangun Kerjasama yang hebat
Membangun Kerjasama yang hebatDikri Purnama
 

What's hot (20)

Cara Mudah Membuat Job Description
Cara Mudah Membuat Job DescriptionCara Mudah Membuat Job Description
Cara Mudah Membuat Job Description
 
08 pola & jalur karir
08 pola & jalur karir08 pola & jalur karir
08 pola & jalur karir
 
Smart Communication
Smart CommunicationSmart Communication
Smart Communication
 
Motivasi kerja
Motivasi   kerjaMotivasi   kerja
Motivasi kerja
 
Teamwork dalam organisasi
Teamwork dalam  organisasiTeamwork dalam  organisasi
Teamwork dalam organisasi
 
Membangun tim efektif
Membangun tim efektifMembangun tim efektif
Membangun tim efektif
 
HR People Development
HR People Development HR People Development
HR People Development
 
teori dan gaya kepemimpinan
teori dan gaya kepemimpinanteori dan gaya kepemimpinan
teori dan gaya kepemimpinan
 
Peran Agen Perubahan (Agent of Change)
Peran Agen Perubahan (Agent of Change)Peran Agen Perubahan (Agent of Change)
Peran Agen Perubahan (Agent of Change)
 
Communication skill
Communication skillCommunication skill
Communication skill
 
Cara Menyusun Sistem Talent management and Strategy
Cara Menyusun Sistem Talent management and Strategy  Cara Menyusun Sistem Talent management and Strategy
Cara Menyusun Sistem Talent management and Strategy
 
Motivasi kerja PPT
Motivasi kerja PPTMotivasi kerja PPT
Motivasi kerja PPT
 
Analisa Kebutuhan Pelatihan
Analisa Kebutuhan PelatihanAnalisa Kebutuhan Pelatihan
Analisa Kebutuhan Pelatihan
 
Putri liviana teori analisis transaksional
Putri liviana teori analisis transaksionalPutri liviana teori analisis transaksional
Putri liviana teori analisis transaksional
 
PELATIHAN HR Management For NON-HR
PELATIHAN HR Management For NON-HRPELATIHAN HR Management For NON-HR
PELATIHAN HR Management For NON-HR
 
Coaching and Counselling _Materi Training
Coaching and Counselling _Materi TrainingCoaching and Counselling _Materi Training
Coaching and Counselling _Materi Training
 
Kerjasama Kelompok (Team Work)
Kerjasama Kelompok (Team Work)Kerjasama Kelompok (Team Work)
Kerjasama Kelompok (Team Work)
 
Teknik Coaching and Counselling
Teknik Coaching and CounsellingTeknik Coaching and Counselling
Teknik Coaching and Counselling
 
Training Need Analysis (TNA) _ Materi Training
Training Need Analysis (TNA) _ Materi TrainingTraining Need Analysis (TNA) _ Materi Training
Training Need Analysis (TNA) _ Materi Training
 
Membangun Kerjasama yang hebat
Membangun Kerjasama yang hebatMembangun Kerjasama yang hebat
Membangun Kerjasama yang hebat
 

Similar to Teknik coaching terapan pada pembelajaran jarak jauh

Koneksi antar materi 2.3.pdf
Koneksi antar materi 2.3.pdfKoneksi antar materi 2.3.pdf
Koneksi antar materi 2.3.pdfnurhayani561
 
Pelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembanganPelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembanganEko Mardianto
 
Kemahiran Asas Coaching (Modul 1)
Kemahiran Asas Coaching (Modul 1)Kemahiran Asas Coaching (Modul 1)
Kemahiran Asas Coaching (Modul 1)ALSAFII
 
coaching & mentoring
coaching & mentoringcoaching & mentoring
coaching & mentoringCikgu Niezam
 
Materi coacing.pptx
Materi coacing.pptxMateri coacing.pptx
Materi coacing.pptxHarlimanDs
 
teknik coaching dan mentoring dalam KURMER
teknik coaching dan mentoring dalam KURMERteknik coaching dan mentoring dalam KURMER
teknik coaching dan mentoring dalam KURMERfidzoh
 
Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Andi Patria.pdf
Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Andi Patria.pdfKoneksi Antar Materi Modul 2.3 Andi Patria.pdf
Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Andi Patria.pdfAndiPatria2
 
MENTORING dan Coaching anak 4 Maret.pptx
MENTORING dan Coaching anak 4 Maret.pptxMENTORING dan Coaching anak 4 Maret.pptx
MENTORING dan Coaching anak 4 Maret.pptxmastikasinurat1
 
Jurnal Dwi mingguan 2.3.pdf
Jurnal Dwi mingguan 2.3.pdfJurnal Dwi mingguan 2.3.pdf
Jurnal Dwi mingguan 2.3.pdfmasrur25
 
Motivator Brebes, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
Motivator Brebes, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian SaputraMotivator Brebes, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
Motivator Brebes, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputraayusinergicorpora
 
Motivator Banyumas, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
Motivator Banyumas, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian SaputraMotivator Banyumas, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
Motivator Banyumas, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputrapericorpora
 
Motivator Sampang, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
Motivator Sampang, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian SaputraMotivator Sampang, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
Motivator Sampang, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputrasvssinergi
 
Motivator Bali, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
Motivator Bali, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian SaputraMotivator Bali, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
Motivator Bali, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputracipasinergicorpora
 
Motivator Denpasar, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
Motivator Denpasar, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian SaputraMotivator Denpasar, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
Motivator Denpasar, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputracipasinergicorpora
 
Motivator Batu, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
Motivator Batu, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian SaputraMotivator Batu, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
Motivator Batu, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputraayusinergicorpora
 
Motivator Sukabumi, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
Motivator Sukabumi, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian SaputraMotivator Sukabumi, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
Motivator Sukabumi, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputrasvssinergi
 
Motivator Pontianak, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
Motivator Pontianak, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian SaputraMotivator Pontianak, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
Motivator Pontianak, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputradiahsinergicorpora
 
Motivator Palu, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
Motivator Palu, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian SaputraMotivator Palu, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
Motivator Palu, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputrapericorpora
 
Motivator Metro, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
Motivator Metro, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian SaputraMotivator Metro, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
Motivator Metro, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputrasvssinergi
 

Similar to Teknik coaching terapan pada pembelajaran jarak jauh (20)

Koneksi antar materi 2.3.pdf
Koneksi antar materi 2.3.pdfKoneksi antar materi 2.3.pdf
Koneksi antar materi 2.3.pdf
 
Pelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembanganPelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembangan
 
Kemahiran Asas Coaching (Modul 1)
Kemahiran Asas Coaching (Modul 1)Kemahiran Asas Coaching (Modul 1)
Kemahiran Asas Coaching (Modul 1)
 
coaching & mentoring
coaching & mentoringcoaching & mentoring
coaching & mentoring
 
Coaching
CoachingCoaching
Coaching
 
Materi coacing.pptx
Materi coacing.pptxMateri coacing.pptx
Materi coacing.pptx
 
teknik coaching dan mentoring dalam KURMER
teknik coaching dan mentoring dalam KURMERteknik coaching dan mentoring dalam KURMER
teknik coaching dan mentoring dalam KURMER
 
Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Andi Patria.pdf
Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Andi Patria.pdfKoneksi Antar Materi Modul 2.3 Andi Patria.pdf
Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Andi Patria.pdf
 
MENTORING dan Coaching anak 4 Maret.pptx
MENTORING dan Coaching anak 4 Maret.pptxMENTORING dan Coaching anak 4 Maret.pptx
MENTORING dan Coaching anak 4 Maret.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan 2.3.pdf
Jurnal Dwi mingguan 2.3.pdfJurnal Dwi mingguan 2.3.pdf
Jurnal Dwi mingguan 2.3.pdf
 
Motivator Brebes, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
Motivator Brebes, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian SaputraMotivator Brebes, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
Motivator Brebes, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
 
Motivator Banyumas, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
Motivator Banyumas, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian SaputraMotivator Banyumas, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
Motivator Banyumas, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
 
Motivator Sampang, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
Motivator Sampang, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian SaputraMotivator Sampang, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
Motivator Sampang, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
 
Motivator Bali, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
Motivator Bali, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian SaputraMotivator Bali, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
Motivator Bali, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
 
Motivator Denpasar, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
Motivator Denpasar, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian SaputraMotivator Denpasar, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
Motivator Denpasar, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
 
Motivator Batu, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
Motivator Batu, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian SaputraMotivator Batu, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
Motivator Batu, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
 
Motivator Sukabumi, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
Motivator Sukabumi, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian SaputraMotivator Sukabumi, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
Motivator Sukabumi, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
 
Motivator Pontianak, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
Motivator Pontianak, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian SaputraMotivator Pontianak, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
Motivator Pontianak, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
 
Motivator Palu, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
Motivator Palu, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian SaputraMotivator Palu, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
Motivator Palu, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
 
Motivator Metro, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
Motivator Metro, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian SaputraMotivator Metro, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
Motivator Metro, 081249758328, Fun & Aplikatif, Dian Saputra
 

More from rickygunawan84

7121 format baru modul kurikulum komunikasi ilmiah
7121 format baru modul  kurikulum komunikasi ilmiah7121 format baru modul  kurikulum komunikasi ilmiah
7121 format baru modul kurikulum komunikasi ilmiahrickygunawan84
 
Pokok Bahan 1 Distribusi Kusta
Pokok Bahan 1 Distribusi KustaPokok Bahan 1 Distribusi Kusta
Pokok Bahan 1 Distribusi Kustarickygunawan84
 
Kebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmkKebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmkrickygunawan84
 
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh rickygunawan84
 
05. transportasi pasien gadar
05. transportasi pasien gadar05. transportasi pasien gadar
05. transportasi pasien gadarrickygunawan84
 
03. initial assessment
03. initial assessment03. initial assessment
03. initial assessmentrickygunawan84
 
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisirickygunawan84
 
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)rickygunawan84
 
Review formulir indikator pendukung lainnya
Review formulir indikator pendukung lainnyaReview formulir indikator pendukung lainnya
Review formulir indikator pendukung lainnyarickygunawan84
 
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konseling
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konselingPpt review mi 5 penyuluhan dan konseling
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konselingrickygunawan84
 
Review pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporan
Review  pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporanReview  pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporan
Review pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporanrickygunawan84
 
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...rickygunawan84
 
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...rickygunawan84
 
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)rickygunawan84
 
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)rickygunawan84
 
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)rickygunawan84
 
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)rickygunawan84
 
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...rickygunawan84
 

More from rickygunawan84 (20)

7121 format baru modul kurikulum komunikasi ilmiah
7121 format baru modul  kurikulum komunikasi ilmiah7121 format baru modul  kurikulum komunikasi ilmiah
7121 format baru modul kurikulum komunikasi ilmiah
 
Lo ko mpor
Lo ko mporLo ko mpor
Lo ko mpor
 
Pokok Bahan 1 Distribusi Kusta
Pokok Bahan 1 Distribusi KustaPokok Bahan 1 Distribusi Kusta
Pokok Bahan 1 Distribusi Kusta
 
Kebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmkKebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmk
 
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
 
05. transportasi pasien gadar
05. transportasi pasien gadar05. transportasi pasien gadar
05. transportasi pasien gadar
 
03. initial assessment
03. initial assessment03. initial assessment
03. initial assessment
 
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
 
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
 
Review pb2 supervisi
Review   pb2 supervisiReview   pb2 supervisi
Review pb2 supervisi
 
Review formulir indikator pendukung lainnya
Review formulir indikator pendukung lainnyaReview formulir indikator pendukung lainnya
Review formulir indikator pendukung lainnya
 
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konseling
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konselingPpt review mi 5 penyuluhan dan konseling
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konseling
 
Review pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporan
Review  pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporanReview  pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporan
Review pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporan
 
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
 
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
 
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
 
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
 
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
 
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
 
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
 

Recently uploaded

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 

Recently uploaded (20)

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 

Teknik coaching terapan pada pembelajaran jarak jauh

  • 1. Teknik Coaching Terapan Pada Pembelajaran Jarak Jauh DR. YAN BANI LUZA PRIMA WANGSA MKM, CHT, CHI, CTNLP (KANG YAN)
  • 2. Dr. YAN BANI LUZA P.W, MKM CHt, CHI, CTNLP • Widyaiswara (Trainer) Kemenkes RI • Master Trainer Softskills & Capacity Building, Excellent service, Hypnoterapy, Neuro Linguistic Program (NLP) • Training Consultant, Capacity Building & Outbound Management Partnership. • Certified ESQ, NLP (NNLP), SEFT. Hypnotherapy (IBH & IHA) • : 0856 7628 003 • : yanbaniluza@gmail.com yanbaniluza
  • 4. PENDAHULUAN Coaching berasal dari kata dasar “coach”. Istilah ini berasal dari nama sebuah desa kecil di Hungaria, yakni “Kocs” yang berarti gerobak atau kereta kuda. “Kocs” ini merupakan metafora dari proses coaching, yaitu membawa seseorang dari satu kondisi sekarang (present state) ke kondisi yang diinginkan (desired state). Menurut Erik de Haan, “coaching” berasal dari sebuah sarana transportasi berupa kendaraan kayu/besi yang ditarik oleh kuda di abad ke 15, maka sejak saat itu diaplikasikan ke dunia pendidikan dan pelatihan. Sarana transportasi itu adalah simbol yang dipakai untuk menjelaskan seorang coach yang membawa orang-orang ke “tempat” yang mereka inginkan.
  • 5. COACH  ORANG YANG MELAKUKAN COACHING COACHEE  ORANG YANG DI COACH COACHING  PROSES YANG DILAKUKAN COACH TERHADAP COACHEE Coaching adalah sebuah cara pengembangan kompetensi sumberdaya seseorang melalui proses dialog yang memberdayakan antara seorang coach dengan coachee- nya dengan memberikan keleluasaan pada coachee untuk dapat mengidentifikasi berbagai permasalahan yang dihadapinya, menemukan berbagai solusi alternatif yang dapat dilakukannya sendiri dan menlengkapi dirinya dengan strategi yang paling efektif untuk melaksanakan dan mencapai solusi solusi tersebut.
  • 6. 1. KONSEP COACHING a) Pengertian Coaching: (Atmonadi, 2016) 1) Coaching adalah suatu sarana untuk mencapai tujuan, membantu orang- orang menjalankan kehidupan yang utuh. 2) Coaching dipahami sebagai suatu median yang penuh tenaga untuk meningkatkan kinerja, mencapai hasil dan mengoptimalkan efektivitas pribadi seseorang. 3) Coaching terfokus demi kemajuan akan penemuan. 4) Coaching adalah upaya membantu seseorang berubah sejalan dengan yang diharapkan, menolong berjalan kearah yang diinginkan. 5) Coaching adalah percakapan yang disengaja, secara berkesinambungan, untuk memberdayakan seseorang atau kelompok.
  • 7.  HIGH PERFORMANCE  CHANGE And  LEARNING OF THINK BETTER AND WORK BETTER TOGETHER to APPLY COACHING TECHNIQUES TO ENCOURAGE PEOPLE
  • 8. KONSEPSI COACHING (IDEAL) Membantu seseorang untuk Mengenali kebutuhan, keinginan & tujuan diri Memodifikasi tindakan & perilaku dalam mencapai perubahan Menoptimalisasi kinerja & produktivitas Mengembangkan kompetensi Memperkuat pemecahan masalah yang berorientasi tujuan
  • 9. adalah suatu proses pengarahan untuk menghadapi realitas lingkungan pekerjaan dan membantu menghilangkan kendala-kendala untuk mencapai kinerja yang optimal. b) Tujuan Teknik coaching The Impact of Coaching A study comparing training alone to coaching and training found that training alone increased productivity by 22.4% and training plus coaching increased productivity by 88%. Public Personnel Management, Winter 97, Vol.26 Issue 4, P 461
  • 10. COACHING SPECIFIC STRATEGIES FOR TRANSORMING A FACILITATIVE INTO WE YOU ME LEADER COACH MENTO R
  • 11. Prinsip-prinsip teknik Coaching (menurut O’Connordan Lages (Atmonadi, 2016)) yaitu : 1. Perubahan (change). Dalam percakapan coaching harus mengacu pada sebuah aksi yang dapat mengubah kondisi awal ke kondisi yang lebih baik, sesuai dengan tujuan yang diinginkan pihak yang coachee. Biasanya ukuran keberhasilan sebuah percakapan coaching adalah pada dampak yang dihasilkan setelah coachee melakukan tindakan nyata, untuk memecahkan masalahnya. 2. Kepedulian (concern). Seorang coach akan menanyakan apa yang menjadi kepedulian coachee. Kepedulian coachee biasanya menyangkut isu-isu yang mau dibicarakan, harapan atau sasaran apa yang mau dicapai. Coach terlebih dahulu harus yakin bahwa coachee membutuhkan pemecahan masalah. Coachee adalah orang yang membutuhkan coach, bukan coach membutuhkan coachee, walaupun dalam proses coaching kedua-duanya harus saling berinteraksi.
  • 12. 3. Pembelajaran (learning). Selain tujuan akhir tercapai, coachee perlu memiliki pengalaman belajar ketika sedang menghadapi masalah. Pengalaman belajar yang paling penting di antaranya ialah: belajar merefleksikan pemikiran- pemikiran sendiri, belajar menemukan sendiri jawaban-jawaban yang muncul dari hasil analisa dan refleksi pribadinya, dan belajar merayakan penemuan- penemuan kecil yang dihasilkan untuk pengembangan diri di masa yang akan datang. 4. Hubungan (relationship). Selalu melibatkan dua orang yakni coach dan coachee. Coaching tidak akan pernah terjadi bila salah satu dari dua orang ini tidak hadir. Oleh sebab itu, kedua orang ini harus menjalin sebuah hubungan yang baik, menyenangkan, saling mempercayai, saling menjaga rahasia percakapan, dan tetap saling menghormati. Semakin baik relasi kedua orang ini, semakin baik pula suasana dan hasil sebuah percakapan coaching.
  • 13. 2. Langkah-Langkah Pelaksanaan Coaching a. Focus Pelaksanaan Coaching Coaching adalah mengajarkan, membimbing, memberikan instruksi kepada seseorang (atau kelompok) agar dia (atau mereka) / coachee memperoleh ketrampilan atau metode baru dalam melakukan sesuatu untuk mencapai suatu sasaran yang dikehendaki. Coaching diperlukan terhadap seseorang / coachee yang mempunyai performa kurang dalam hal ketrampilan dan pengetahuan mengenai tugas yang dilakukan serta juga bermanfaat bagi orang / coachee yang ingin meningkatkan performanya ke level yang lebih tinggi lagi.
  • 14. COACHING vs MENTORING vs COUNSELING Metode Coaching Mentoring Counseling Fokus Saat ini Akan datang Yang lalu Pertanyaan Bagaimana? Apa? Mengapa? Upaya Meningkatkan keahlian Mengembangkan kepribadian Mengatasi kendala psikologis Tujuan Kompetensi Wawasan Pemahaman diri
  • 16. Langkah-langkah dalam Coaching 6 (enam) langkah melakukan Coaching : 1) Menjelaskan tujuan dan kepentingan dari diskusi 2) Mendiskusikan dan menjelaskan situasi dengan detil 3) Menyepakati hasil yang diharapkan 4) Mendiskusikan cara yang paling efektif untuk menangani situasi tersebut 5) Menyimpulkan tindakan yang harus diambil 6) Tunjukkan kepercayaan dan keyakinan Anda dan tetapkan tanggal untuk melakukan follow-up
  • 17. 1. Menjelaskan tujuan dan kepentingan dari disk usi. a) Jelaskan secara spesifik situasi yang ingin Anda diskusikan dan alasannya b) Mengacu pada data dan informasi (fakta) mengenai situasi dan kondisi yang ada.
  • 18. 2. Mendiskusikan dan menjelaskan detil mengenai diskusi a) Mencari informasi (input) b) Mengumpulkan data dan fakta c) Menjelaskan informasi
  • 19. 3. Menyepakati hasil yang diharapkan Bertanya kepada coachee apa hasil yang ingin dicapai dalam situasi tersebut. Sebutkan secara terperinci dan detil serta terukur.
  • 20. 4. Mendiskusikan cara yang paling efektif untuk menangani situasi tersebut Mengajukan pertanyaan terbuka, misalnya: a) Bagaimana menurut Anda cara yang terbaik untuk … ? b) Apa yang akan Anda lakukan untuk … ? c) Apa yang akan Anda katakan untuk … ?
  • 21. 5. Menyimpulkan tindakan yang harus diambil Simpulkan tindakan yang akan diambil dan periksa apakah coachee telah mengerti
  • 22. 6. Tunjukkan kepercayaan dan keyakinan Anda dan tetapkan t anggal untuk melakukan follow-up a) Tunjukkan keyakinan Anda bahwa dia (coachee) akan mampu menangani situasi b) Tunjukkan kesediaan Anda untuk membantu dan mendukungnya c) Tetapkan tanggal untuk melakukan follow-up
  • 23.  TOOLS AND METHOD FOR ACHIEVING DESIRED RESULTS BY BRINGING ABOUT “Profound Changes” in THINKING AND BEHAVIOUR  INDIVIDUALS,  GROUPS, and  ENTIRE ORGANIZATIONS WITH
  • 24. Feedback dan feedforward 1. Purpose (Tujuan), yaitu setiap coaching yang dilakukan seorang coach perlu menegaskan pentingnya isu atau hal yang diangkat dalam coaching ini. Sehingga akan tercipta kesamaan pemahaman bahwa coaching yang dilakukan memang penting dan bermanfaat. 2. Process (Proses), yaitu seorang coach memberikan bagaimana proses melakukannya secara step by step. Misalnya sewaktu saya melatih tim sales, saya memberikan penjelasan tentang garis besar tentang proses membuat slide efektif, jika ada pertanyaan maka jawablah pada saat itu juga sehingga menjadi clear.
  • 25. 3. Picture (Gambaran), yaitu memeragakan bagaimana cara melakukannya. Jika kita seorang pemimpin atau coach, maka ini termasuk hal penting di mana kita memeragakan proses yang kita ajarkan agar lebih dipahami. Seperti mengajarkan memasak, maka kita perlu untuk memeragakan teknik memasak tingkat tinggi sehingga lebih mudah untuk dilakukan. 4. Practice (Praktek), saat kita sudah memberikan contoh saatnya kita melakukan pengawasan pada coachee kita apakah yang diperagakan sudah sesuai dan memenuhi ekspektasi atau tidak. Evaluasilah performa dan kinerja coachee dan pandu bagaimana mereka bisa melakukannya dengan lebih baik lagi.
  • 26. 5. Point of Feedback (Umpan balik), ini setelah kita melakukan pengawasan dan evaluasi, maka selanjutnya adalah memberikan feedback. Contoh saat melatih sebuah tim sales tentang merumuskan target penjualan pekanan masih ada yang membuatnya tidak spesifik, maka diberikan feedback agar lebih spesifik dan terukur. 6. Proceed on Next Path / feedforward (Proses lanjut), langkah ini adalah langkah terakhir di mana kita membuat kesepakatan dengan coachee, apa langkah selanjutnya yang ingin dicapai? Seringkali pada sesi ini, mendapatkan inisiatif untuk melebarkan coaching yang tidak dipikirkan sebelumnya. Misal yang tadinya hanya melakukan coaching tentang teknik presentasi, coachee ternyata meminta lebih lanjut untuk coaching teknik pembuatan slide, menjaga penampilan dan authority, dan banyak lagi. Ini bukan hanya bermanfaat untuk coachee, namun juga jika coach belum menguasai the next path, otomatis akan dipaksa belajar ilmu yang lebih baru.
  • 27. DISCOVER OUR OWN ABILITY  PERSONAL TRANSFORMATION,  TEAM LEARNING, and  BREAKTHROUGH PROJECT THROUGH : TO ENABLE PEOPLE IN GROUPS TO REALIZE THEIR VISION AND VALUES
  • 28. Strategi Coaching a) Strategi memulai coaching Ada beberapa model dalam proses coaching antara lain: 1) Model FUEL yang dikembangkan oleh John H. Zenger dan Kathleen Stinnett, 2) Model COACH oleh Ian Flemming Dan Allan Talylorda, 3) Model GROW yang diperkenalkan oleh John Whitmore.
  • 29. Model FUEL  Frame the conversation–Menetapkan kerangka konteks atau tema bersama.  Understand the current state–Menggali kondisi dan masalah yang sedang terjadi.  Explore the desired state–Mengartikulasi visi keberhasilan dan eksplorasi alternatif solusi masalah.  Lay out a success plan–Mengidentifikasi langkah-langkah spesifik untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan tindak lanjut.
  • 30. Model COACH C : Competency (kompetensi), mempertimbangkan kondisi kinerja saat ini. O : Outcomes (hasil),  menetapkan hasil yang diharapkan dari belajar A : Action (tindakan),  menetapkan bersama strategi dan cara melaksanakan tindakan CH : Checking (memeriksa),  memberikan umpan balik dan mereview apa yang sudah dipelajari
  • 31. Model GROW Model GROW merupakan model coaching asli yang dikembangkan oleh Sir John Whitmore. GROW adalah singkatan dari Goal, Reality, Options, dan Will. G : Goal atau tujuan, yaitu merupakan tahapan pertama dalam coaching untuk menentukan apa yang ingin dicapai. Dengan mengetahui tujuan yang ingin dicapai, kita dapat menentukan jalur atau arah yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. R : Reality atau realitas, yaitu merupakan eksplorasi tentang keberadaan coachee Pada tahap ini coachee didorong untuk menemukan kebutuhan yang perlu diungkapkan dan dianalisis. Penggalian secara mendalam terhadap realitas merupakan kunci keberhasilan coaching.
  • 32. O : Options atau opsi, yaitu merupakan tahap lanjutan setelah coachee menemukan realitas pada tahap sebelumnya. Dengan adanya realitas yang telah dikembangkan sebelumnya, coachee dapat menentukan opsi atau pilihan-pilihan yang cocok untuk dilakukan. W : Will atau kemauan, yaitu mencakup tindakan apa yang akan diambil oleh coachee. Ketiga tahap sebelumnya bertujuan untuk menciptakan kesadaran. Setalah kesadaran dicapai, coachee mendapatkan kejelasan yang lebih tinggi, yang pada gilirannya coachee dengan sendirinya termotivasi untuk mengambil tanggung jawab terhadap perubahan yang akan dilakukan.
  • 33. Pelaksanaan coaching Langkah-langkah Coaching secara umum: Langkah 1, adalah membantu coachee melakukan obersevasi terhadap kinerja dan perilakunya sendiri. Dengan memberikan pertanyaan kepada coachee yang sedang di-coach sebagai berikut: • Apa yang terjadi? Apa yang terjadi dengan aktivitas atau tugas yang lalu? • Apa yang sudah anda lakukan dengan tugas tersebut? • Ceritakan dengan project yang anda pimpin?
  • 34. Langkah 2. adalah membantu coachee menganalisis kinerjanya sendiri. Dengan memberikan pertanyaan kepada coachee sebagai berikut” • Apakah anda puas dengan yang terjadi? • Apakah anda senang dengan hasilnya? • Apakah anda merasa apa yang terjadi sesuai dengan harapan? • Apakah jika disesuaikan dengan standar atau target project anda merasa cukup?
  • 35. Langkah 3. adalah bagaimana seorang coach, mendorong coachee untuk berpikir menemukan solusi sesuai dengan potensi dan kompetensinya. Dengan memberikan pertanyaan kepada coachee sebagai berikut: • Apa yang akan anda lakukan berkaitan dengan hasil ini? • Apakah anda akan mengerjakan project ini dengan cara yang sama atau berbeda untuk mencapai hasil yang diinginkan? • Apa ide-ide anda untuk mengatasi masalah yang anda sampaikan tadi? Dengan ketiga langkah sederhana tersebut di atas, dan jika dilakukan secara konsisten maka proses coaching tidak harus dilakukan dengan kondisi yang formal. Teknik coaching ini bahkan bisa diaplikasikan dalam situasi informal yang tidak mengancam dan mengintimidasI.
  • 36. Evaluasi dan Penilaian Dalam proses coaching, coach harus membangun hubungan yang baik dengan coachee. Ini akan membuat coachee menjadi nyaman dan percaya kepada coach. Rapport perlu dimulai dari awal kontak antara coachee dengan coach dan dipertahankan selama proses coaching. Cara yang dapat dilakukan seorang coach untuk membangun Rapport adalah dengan pacing dan leading. Pacing adalah melakukan penyelarasan antara coach dengan coachee dengan cara memasuki “model dunia” coachee dan membangun kesamaan; sedangkan Leading adalah membimbing coachee kearah tujuan yang diinginkan coach dengan menggunakan pengaruh yang diperoleh dari proses pacing. Lakukan evaluasi dan nilai hasil dari proses coaching secara berkala, sesuaikan dan perbaiki sesuai dengan tujuan awal dari kesepakatan yang telah disetujui bersama.
  • 37. UNCONCIOUS INCOMPETENT C O N C I O U S INCOMPETENT C O N C I O U S COMPETENT UNCONCIOUS COMPETENT RAPUH RENTAN MAPAN MATANG DEPENDENCE CONFLICT COHESION INTERDEPENCE FORMING STORMING NORMING PERFORMING LEARNING COMMITMENT CORPORATE CULTURE 1. CORE BEHAVIOR AND KEY COMPETENCE 2. COLLECTIVE NORM 3. NORM AT WORK 4. COLLECTIVE CONTROL
  • 38. RANGKUMAN Coaching sangat bermanfaat untuk membantu seseorang mencapai tujuan dalam kehidupannya. Dalam proses coaching yang melibatkan coach dan coachee yang didasarkan pada prinsip bahwa coachee secara alamiah kreatif, penuh sumber daya, dan merupakan manusia yang utuh. Sehingga coachee yang paling tahu jawabannya terhadap masalah dan kebutuhannya sendiri. Keterampilan coaching merupakan teknik menciptakan tim kinerja melalui proses pengarahan untuk menghadapi realitas lingkungan pekerjaan dan membantu menghilangkan kendala-kendala untuk mencapai kinerja optimal.
  • 39. Dr. YAN BANI LUZA P.W, MKM CHt,CHI, CTNLP WA : 0818102787 TERIMA KASIH ONLINE HYPNOSLIMMING TRAINING Soon at September 2020 @primawangsa1 @yan_wangsa yanbaniluza@gmail.com