4. PENDAHULUAN
Coaching berasal dari kata dasar “coach”. Istilah ini berasal dari nama sebuah desa kecil di
Hungaria, yakni “Kocs” yang berarti gerobak atau kereta kuda.
“Kocs” ini merupakan metafora dari proses coaching, yaitu membawa seseorang dari satu
kondisi sekarang (present state) ke kondisi yang diinginkan (desired state).
Menurut Erik de Haan, “coaching” berasal dari sebuah sarana transportasi berupa
kendaraan kayu/besi yang ditarik oleh kuda di abad ke 15, maka sejak saat itu diaplikasikan
ke dunia pendidikan dan pelatihan.
Sarana transportasi itu adalah simbol yang dipakai untuk menjelaskan seorang coach yang
membawa orang-orang ke “tempat” yang mereka inginkan.
5. COACH ORANG YANG MELAKUKAN COACHING
COACHEE ORANG YANG DI COACH
COACHING PROSES YANG DILAKUKAN COACH TERHADAP COACHEE
Coaching adalah sebuah cara pengembangan kompetensi sumberdaya seseorang
melalui proses dialog yang memberdayakan antara seorang coach dengan coachee-
nya dengan memberikan keleluasaan pada coachee untuk dapat mengidentifikasi
berbagai permasalahan yang dihadapinya, menemukan berbagai solusi alternatif
yang dapat dilakukannya sendiri dan menlengkapi dirinya dengan strategi yang paling
efektif untuk melaksanakan dan mencapai solusi solusi tersebut.
6. 1. KONSEP COACHING
a) Pengertian Coaching: (Atmonadi, 2016)
1) Coaching adalah suatu sarana untuk mencapai tujuan, membantu orang-
orang menjalankan kehidupan yang utuh.
2) Coaching dipahami sebagai suatu median yang penuh tenaga untuk
meningkatkan kinerja, mencapai hasil dan mengoptimalkan efektivitas
pribadi seseorang.
3) Coaching terfokus demi kemajuan akan penemuan.
4) Coaching adalah upaya membantu seseorang berubah sejalan dengan
yang diharapkan, menolong berjalan kearah yang diinginkan.
5) Coaching adalah percakapan yang disengaja, secara berkesinambungan,
untuk memberdayakan seseorang atau kelompok.
7. HIGH PERFORMANCE
CHANGE
And
LEARNING
OF
THINK BETTER
AND
WORK BETTER TOGETHER
to
APPLY COACHING TECHNIQUES TO ENCOURAGE PEOPLE
9. adalah suatu proses pengarahan untuk menghadapi realitas lingkungan pekerjaan dan
membantu menghilangkan kendala-kendala untuk mencapai kinerja yang optimal.
b) Tujuan Teknik coaching
The Impact of Coaching
A study comparing training alone to coaching and training found
that training alone increased productivity by 22.4% and training
plus coaching increased productivity by 88%.
Public Personnel Management, Winter 97, Vol.26
Issue 4, P 461
11. Prinsip-prinsip teknik Coaching (menurut O’Connordan Lages (Atmonadi, 2016)) yaitu :
1. Perubahan (change). Dalam percakapan coaching harus mengacu pada sebuah aksi
yang dapat mengubah kondisi awal ke kondisi yang lebih baik, sesuai dengan tujuan
yang diinginkan pihak yang coachee. Biasanya ukuran keberhasilan sebuah
percakapan coaching adalah pada dampak yang dihasilkan setelah coachee
melakukan tindakan nyata, untuk memecahkan masalahnya.
2. Kepedulian (concern). Seorang coach akan menanyakan apa yang menjadi
kepedulian coachee. Kepedulian coachee biasanya menyangkut isu-isu yang mau
dibicarakan, harapan atau sasaran apa yang mau dicapai. Coach terlebih dahulu
harus yakin bahwa coachee membutuhkan pemecahan masalah. Coachee adalah
orang yang membutuhkan coach, bukan coach membutuhkan coachee, walaupun
dalam proses coaching kedua-duanya harus saling berinteraksi.
12. 3. Pembelajaran (learning). Selain tujuan akhir tercapai, coachee perlu memiliki
pengalaman belajar ketika sedang menghadapi masalah. Pengalaman belajar
yang paling penting di antaranya ialah: belajar merefleksikan pemikiran-
pemikiran sendiri, belajar menemukan sendiri jawaban-jawaban yang muncul
dari hasil analisa dan refleksi pribadinya, dan belajar merayakan penemuan-
penemuan kecil yang dihasilkan untuk pengembangan diri di masa yang akan
datang.
4. Hubungan (relationship). Selalu melibatkan dua orang yakni coach dan coachee.
Coaching tidak akan pernah terjadi bila salah satu dari dua orang ini tidak hadir.
Oleh sebab itu, kedua orang ini harus menjalin sebuah hubungan yang baik,
menyenangkan, saling mempercayai, saling menjaga rahasia percakapan, dan
tetap saling menghormati. Semakin baik relasi kedua orang ini, semakin baik pula
suasana dan hasil sebuah percakapan coaching.
13. 2. Langkah-Langkah Pelaksanaan Coaching
a. Focus Pelaksanaan Coaching
Coaching adalah mengajarkan, membimbing, memberikan instruksi kepada seseorang
(atau kelompok) agar dia (atau mereka) / coachee memperoleh ketrampilan atau metode
baru dalam melakukan sesuatu untuk mencapai suatu sasaran yang dikehendaki.
Coaching diperlukan terhadap seseorang / coachee yang mempunyai performa kurang
dalam hal ketrampilan dan pengetahuan mengenai tugas yang dilakukan serta juga
bermanfaat bagi orang / coachee yang ingin meningkatkan performanya ke level yang
lebih tinggi lagi.
14. COACHING vs MENTORING vs COUNSELING
Metode Coaching Mentoring Counseling
Fokus Saat ini Akan datang Yang lalu
Pertanyaan Bagaimana? Apa? Mengapa?
Upaya
Meningkatkan
keahlian
Mengembangkan
kepribadian
Mengatasi kendala
psikologis
Tujuan Kompetensi Wawasan Pemahaman diri
16. Langkah-langkah dalam Coaching
6 (enam) langkah melakukan Coaching :
1) Menjelaskan tujuan dan kepentingan dari diskusi
2) Mendiskusikan dan menjelaskan situasi dengan detil
3) Menyepakati hasil yang diharapkan
4) Mendiskusikan cara yang paling efektif untuk menangani situasi tersebut
5) Menyimpulkan tindakan yang harus diambil
6) Tunjukkan kepercayaan dan keyakinan Anda dan tetapkan tanggal untuk
melakukan follow-up
17. 1. Menjelaskan tujuan dan kepentingan dari disk
usi.
a) Jelaskan secara spesifik situasi yang ingin Anda diskusikan dan
alasannya
b) Mengacu pada data dan informasi (fakta) mengenai situasi dan
kondisi yang ada.
18. 2. Mendiskusikan dan menjelaskan detil mengenai
diskusi
a) Mencari informasi (input)
b) Mengumpulkan data dan fakta
c) Menjelaskan informasi
19. 3. Menyepakati hasil yang diharapkan
Bertanya kepada coachee apa hasil yang ingin dicapai dalam situasi
tersebut.
Sebutkan secara terperinci dan detil serta terukur.
20. 4. Mendiskusikan cara yang paling
efektif untuk menangani situasi tersebut
Mengajukan pertanyaan terbuka, misalnya:
a) Bagaimana menurut Anda cara yang terbaik untuk … ?
b) Apa yang akan Anda lakukan untuk … ?
c) Apa yang akan Anda katakan untuk … ?
21. 5. Menyimpulkan tindakan yang harus diambil
Simpulkan tindakan yang akan diambil dan periksa apakah
coachee telah mengerti
22. 6. Tunjukkan kepercayaan dan keyakinan Anda dan tetapkan t
anggal untuk melakukan follow-up
a) Tunjukkan keyakinan Anda bahwa dia (coachee) akan mampu menangani
situasi
b) Tunjukkan kesediaan Anda untuk membantu dan mendukungnya
c) Tetapkan tanggal untuk melakukan follow-up
23. TOOLS AND METHOD FOR ACHIEVING
DESIRED RESULTS BY BRINGING ABOUT
“Profound Changes” in
THINKING AND BEHAVIOUR
INDIVIDUALS,
GROUPS, and
ENTIRE ORGANIZATIONS
WITH
24. Feedback dan feedforward
1. Purpose (Tujuan), yaitu setiap coaching yang dilakukan seorang coach perlu
menegaskan pentingnya isu atau hal yang diangkat dalam coaching ini. Sehingga akan
tercipta kesamaan pemahaman bahwa coaching yang dilakukan memang penting dan
bermanfaat.
2. Process (Proses), yaitu seorang coach memberikan bagaimana proses melakukannya
secara step by step. Misalnya sewaktu saya melatih tim sales, saya memberikan
penjelasan tentang garis besar tentang proses membuat slide efektif, jika ada
pertanyaan maka jawablah pada saat itu juga sehingga menjadi clear.
25. 3. Picture (Gambaran), yaitu memeragakan bagaimana cara melakukannya. Jika kita
seorang pemimpin atau coach, maka ini termasuk hal penting di mana kita
memeragakan proses yang kita ajarkan agar lebih dipahami.
Seperti mengajarkan memasak, maka kita perlu untuk memeragakan teknik memasak
tingkat tinggi sehingga lebih mudah untuk dilakukan.
4. Practice (Praktek), saat kita sudah memberikan contoh saatnya kita melakukan
pengawasan pada coachee kita apakah yang diperagakan sudah sesuai dan memenuhi
ekspektasi atau tidak. Evaluasilah performa dan kinerja coachee dan pandu bagaimana
mereka bisa melakukannya dengan lebih baik lagi.
26. 5. Point of Feedback (Umpan balik), ini setelah kita melakukan pengawasan dan evaluasi,
maka selanjutnya adalah memberikan feedback. Contoh saat melatih sebuah tim sales
tentang merumuskan target penjualan pekanan masih ada yang membuatnya tidak spesifik,
maka diberikan feedback agar lebih spesifik dan terukur.
6. Proceed on Next Path / feedforward (Proses lanjut), langkah ini adalah langkah terakhir di
mana kita membuat kesepakatan dengan coachee, apa langkah selanjutnya yang ingin
dicapai? Seringkali pada sesi ini, mendapatkan inisiatif untuk melebarkan coaching yang
tidak dipikirkan sebelumnya. Misal yang tadinya hanya melakukan coaching tentang teknik
presentasi, coachee ternyata meminta lebih lanjut untuk coaching teknik pembuatan slide,
menjaga penampilan dan authority, dan banyak lagi. Ini bukan hanya bermanfaat untuk
coachee, namun juga jika coach belum menguasai the next path, otomatis akan dipaksa
belajar ilmu yang lebih baru.
27. DISCOVER OUR OWN
ABILITY
PERSONAL
TRANSFORMATION,
TEAM LEARNING, and
BREAKTHROUGH PROJECT
THROUGH :
TO ENABLE PEOPLE IN GROUPS
TO REALIZE THEIR VISION AND VALUES
28. Strategi Coaching
a) Strategi memulai coaching
Ada beberapa model dalam proses coaching antara lain:
1) Model FUEL yang dikembangkan oleh John H. Zenger dan Kathleen
Stinnett,
2) Model COACH oleh Ian Flemming Dan Allan Talylorda,
3) Model GROW yang diperkenalkan oleh John Whitmore.
29. Model FUEL
Frame the conversation–Menetapkan kerangka konteks atau
tema bersama.
Understand the current state–Menggali kondisi dan masalah
yang sedang terjadi.
Explore the desired state–Mengartikulasi visi keberhasilan
dan eksplorasi alternatif solusi masalah.
Lay out a success plan–Mengidentifikasi langkah-langkah
spesifik untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan tindak
lanjut.
30. Model COACH
C : Competency (kompetensi), mempertimbangkan kondisi kinerja saat ini.
O : Outcomes (hasil), menetapkan hasil yang diharapkan dari belajar
A : Action (tindakan), menetapkan bersama strategi dan cara melaksanakan tindakan
CH : Checking (memeriksa), memberikan umpan balik dan mereview apa yang sudah
dipelajari
31. Model GROW
Model GROW merupakan model coaching asli yang dikembangkan oleh Sir John Whitmore.
GROW adalah singkatan dari Goal, Reality, Options, dan Will.
G : Goal atau tujuan, yaitu merupakan tahapan pertama dalam coaching untuk menentukan
apa yang ingin dicapai. Dengan mengetahui tujuan yang ingin dicapai, kita dapat
menentukan jalur atau arah yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.
R : Reality atau realitas, yaitu merupakan eksplorasi tentang keberadaan coachee Pada
tahap ini coachee didorong untuk menemukan kebutuhan yang perlu diungkapkan dan
dianalisis. Penggalian secara mendalam terhadap realitas merupakan kunci keberhasilan
coaching.
32. O : Options atau opsi, yaitu merupakan tahap lanjutan setelah coachee menemukan
realitas pada tahap sebelumnya. Dengan adanya realitas yang telah dikembangkan
sebelumnya, coachee dapat menentukan opsi atau pilihan-pilihan yang cocok untuk
dilakukan.
W : Will atau kemauan, yaitu mencakup tindakan apa yang akan diambil oleh
coachee. Ketiga tahap sebelumnya bertujuan untuk menciptakan kesadaran. Setalah
kesadaran dicapai, coachee mendapatkan kejelasan yang lebih tinggi, yang pada
gilirannya coachee dengan sendirinya termotivasi untuk mengambil tanggung jawab
terhadap perubahan yang akan dilakukan.
33. Pelaksanaan coaching
Langkah-langkah Coaching secara umum:
Langkah 1, adalah membantu coachee melakukan obersevasi terhadap kinerja
dan perilakunya sendiri.
Dengan memberikan pertanyaan kepada coachee yang sedang di-coach sebagai
berikut:
• Apa yang terjadi? Apa yang terjadi dengan aktivitas atau tugas yang lalu?
• Apa yang sudah anda lakukan dengan tugas tersebut?
• Ceritakan dengan project yang anda pimpin?
34. Langkah 2. adalah membantu coachee menganalisis kinerjanya sendiri.
Dengan memberikan pertanyaan kepada coachee sebagai berikut”
• Apakah anda puas dengan yang terjadi?
• Apakah anda senang dengan hasilnya?
• Apakah anda merasa apa yang terjadi sesuai dengan harapan?
• Apakah jika disesuaikan dengan standar atau target project anda merasa cukup?
35. Langkah 3. adalah bagaimana seorang coach, mendorong coachee untuk berpikir
menemukan solusi sesuai dengan potensi dan kompetensinya.
Dengan memberikan pertanyaan kepada coachee sebagai berikut:
• Apa yang akan anda lakukan berkaitan dengan hasil ini?
• Apakah anda akan mengerjakan project ini dengan cara yang sama atau berbeda untuk
mencapai hasil yang diinginkan?
• Apa ide-ide anda untuk mengatasi masalah yang anda sampaikan tadi?
Dengan ketiga langkah sederhana tersebut di atas, dan jika dilakukan secara konsisten maka
proses coaching tidak harus dilakukan dengan kondisi yang formal.
Teknik coaching ini bahkan bisa diaplikasikan dalam situasi informal yang tidak mengancam dan
mengintimidasI.
36. Evaluasi dan Penilaian
Dalam proses coaching, coach harus membangun hubungan yang baik dengan coachee.
Ini akan membuat coachee menjadi nyaman dan percaya kepada coach.
Rapport perlu dimulai dari awal kontak antara coachee dengan coach dan dipertahankan
selama proses coaching. Cara yang dapat dilakukan seorang coach untuk membangun
Rapport adalah dengan pacing dan leading. Pacing adalah melakukan penyelarasan
antara coach dengan coachee dengan cara memasuki “model dunia” coachee dan
membangun kesamaan; sedangkan Leading adalah membimbing coachee kearah tujuan
yang diinginkan coach dengan menggunakan pengaruh yang diperoleh dari proses pacing.
Lakukan evaluasi dan nilai hasil dari proses coaching secara berkala, sesuaikan dan
perbaiki sesuai dengan tujuan awal dari kesepakatan yang telah disetujui bersama.
37. UNCONCIOUS
INCOMPETENT
C O N C I O U S
INCOMPETENT
C O N C I O U S
COMPETENT
UNCONCIOUS
COMPETENT
RAPUH RENTAN
MAPAN MATANG
DEPENDENCE
CONFLICT
COHESION
INTERDEPENCE
FORMING
STORMING
NORMING
PERFORMING
LEARNING
COMMITMENT
CORPORATE
CULTURE
1. CORE BEHAVIOR
AND
KEY COMPETENCE
2. COLLECTIVE
NORM
3. NORM AT WORK
4. COLLECTIVE
CONTROL
38. RANGKUMAN
Coaching sangat bermanfaat untuk membantu seseorang mencapai tujuan
dalam kehidupannya.
Dalam proses coaching yang melibatkan coach dan coachee yang didasarkan
pada prinsip bahwa coachee secara alamiah kreatif, penuh sumber daya, dan
merupakan manusia yang utuh. Sehingga coachee yang paling tahu jawabannya
terhadap masalah dan kebutuhannya sendiri.
Keterampilan coaching merupakan teknik menciptakan tim kinerja melalui
proses pengarahan untuk menghadapi realitas lingkungan pekerjaan dan
membantu menghilangkan kendala-kendala untuk mencapai kinerja optimal.
39. Dr. YAN BANI LUZA P.W, MKM CHt,CHI, CTNLP
WA : 0818102787
TERIMA
KASIH
ONLINE HYPNOSLIMMING TRAINING
Soon at September 2020
@primawangsa1
@yan_wangsa
yanbaniluza@gmail.com