1. SKEMA AKAD-AKAD
TRANSAKSI SOSIAL
AKAD TABARRU’
1. QARDH
2. RAHN
3. HIWALAH (AP)
4. WAKALAH (KU)
5. WADIAH(GR)
6. KAFALAH (GB)
7. SHARF(VA)
TRANSAKSI KOMERSIAL
AKAD TIJARAH
MURABAHAH
IJARAH
SALAM
ISTISHNA’
MEMILIKI
KEPASTIAN
KEUNTUNGAN /
NCC
Natural Certainty Contracts
TIDAK MEMILIKI
KEPASTIAN
KEUNTUNGAN
MUSYARAKAH
MUDHARABAH
MUZARA’AH
MUSAQAH
MUKHABARAH
TIDAK MEMILIKI
KEPASTIAN
KEUNTUNGAN
Natural Uncertainty Contracts
WA’AD
MARGIN BAGI HASIL
akad
Teori Pertukaran
Teori Percampuran
2. PERTANYAAN
1. Jika ada nasabah yang
memerlukan sepeda motor, saya
akan membawanya ke dealer
anda
2. Saya akan membelikan anda
sepeda motor dan anda boleh
membayarnya dengan cara
menyicil selama 2 tahun
3. Saya akan mentraktirmu nanti
siang
3. PERTANYAAN
1. Jika ada nasabah yang
memerlukan sepeda motor, saya
akan membawanya ke dealer
anda
2. Saya akan membelikan anda
sepeda motor dan anda boleh
membayarnya dengan cara
menyicil selama 2 tahun
3. Saya akan mentraktirmu nanti
siang
WA’AD
AKAD
WA’AD
4. Qardh
Qardh adalah pinjaman uang yang diberikan
kepada nasabah (muqtaridh) yang
memerlukan. Penerima pembiayaan hanya
diwajibkan mengembalikan pokok
pembiayaan pada saat jatuh tempo dan
Bank hanya membebani nasabah atas biaya
administrasi dan biaya lainnya untuk
keperluan pembuatan akad.
5. Ar-Rahn
•Ar-Rahn adalah akad menggadaikan barang dari satu pihak kepada pihak lain,
dengan uang sebagai gantinya.
•Dalam teknis perbankan, akad ini dapat digunakan sebagai tambahan pada
pembiayaan yang beresiko & memerlukan jaminan tambahan.
•Akad ini juga dapat menjadi produk tersendiri untuk melayani kebutuhan nasabah
guna keperluan yang bersifat jasa & konsumptif, seperti pendidikan, kesehatan dan
sebagainya.
•Bank atau lembaga keuangan tidak menarik manfaat apapun kecuali biaya
pemeliharaan atau keamanan barang yang digadaikan tersebut
6. Hiwalah
•Hiwalah adalah alih utang piutang
•Tujuan fasilitas Hiwalah adalah untuk membantu supplier mendapatkan
modal tunai agar dapat melanjutkan roduksinya. Bank mendapat ganti biaya
atas jasa pemindahan piutang
•Hiwalah adalah alih utang piutang
•Tujuan fasilitas Hiwalah adalah untuk membantu supplier mendapatkan
modal tunai agar dapat melanjutkan roduksinya. Bank mendapat ganti biaya
atas jasa pemindahan piutang
7. Wakalah
•Wakalah atau wikalah berarti penyerahan, pendelegasian, atau pemberian
mandat.
•Al-Wakalah adalah akad perwakilan antara dua pihak, dimana pihak pertama
mewakili suatu urusan kepada pihak kedua untuk bertindak atas nama pihak
pertama.
•Aplikasinya dalam perbankan, wakalah digunakan untuk Kliring, inkaso,
Transfer, Commercial Documentary Collection,
•(Seperti transaksi yang berkaitan dengan jasa penagihan atas dokumen-
dokumen ekspor-impor sehubungan dengan pembukaan Leeter of credit
impor oleh nasabah suatu bank)
•Wakalah atau wikalah berarti penyerahan, pendelegasian, atau pemberian
mandat.
•Al-Wakalah adalah akad perwakilan antara dua pihak, dimana pihak pertama
mewakili suatu urusan kepada pihak kedua untuk bertindak atas nama pihak
pertama.
•Aplikasinya dalam perbankan, wakalah digunakan untuk Kliring, inkaso,
Transfer, Commercial Documentary Collection,
•(Seperti transaksi yang berkaitan dengan jasa penagihan atas dokumen-
dokumen ekspor-impor sehubungan dengan pembukaan Leeter of credit
impor oleh nasabah suatu bank)
8. Al-Wadiah
1. Al-Wadi’ah
Prinsip titipan / simpanan murni dari satu pihak ke pihak lain,
baik individu maupun badan hukum yg dijaga dan
dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki.
Al-Wadi’ah dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu :
a. Al-Wadi’ah Yad al-Amanah
Pihak yang yang menerima titipan tidak boleh
menggunakan dan memanfaatkan barang yang dititipkan.
Pihak yang menerima titipan dapat membebankan biaya.
Contoh dalam dunia perbankan : Safe Deposit Box
9. b. Al-Wadi’ah Yad adh-Dhamanah
Pihak yang yang menerima titipan dapat menggunakan/
mengoperasikan dana/barang yang dititipkan.
Pihak yang menerima titipan dapat memberikan insentif
dengan catatan tidak dipersyaratkan sebelumnya dan
jumlahnya tidak ditetapkan dalam nominal atau persentase
(betul-betul kebijakan bank).
Mengacu pada pengertian al-Wadi’ah Yad adh-Dhamanah
Bank dapat memanfaatkan untuk tujuan :
- Current Account
- Saving Account
Al-Wadiah
10. Kafalah
•Al-Kafalah merupakan jaminan yang diberikan oleh
penanggung (kafil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi
kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung.
•Dalam pengertian ini, al-Kafalah juga berarti mengalihkan
tanggung jawab seseorang yang dijamin dengan berpegang
pada tanggung jawab orang lain sebagai penjamin.
•Penerapan dalam Perbankan adalah Bank Garansi
11. Sharf
•Sharf adalah transaksi pertukaran antara emas dengan perak atau pertukaran valuta
asing, di mana mata uang asing dipertukarkan dengan mata uang domestik atau
dengan mata uang asing lainnya.
•Bank Islam sebagai lembaga keuangan dapat menerapkan prinsip ini, dengan
catatan harus memenuhi syarat-syarat yang disebutkan dalam beberapa hadits,
antara lain:
•1. Harus tunai
•2. Serah terima harus dilaksanakan dalam majelis kontak
•3. Bila dipertukarkan mata uang yang sama harus dalam jumlah /
• kualitas yang sama.
•Sharf adalah transaksi pertukaran antara emas dengan perak atau pertukaran valuta
asing, di mana mata uang asing dipertukarkan dengan mata uang domestik atau
dengan mata uang asing lainnya.
•Bank Islam sebagai lembaga keuangan dapat menerapkan prinsip ini, dengan
catatan harus memenuhi syarat-syarat yang disebutkan dalam beberapa hadits,
antara lain:
•1. Harus tunai
•2. Serah terima harus dilaksanakan dalam majelis kontak
•3. Bila dipertukarkan mata uang yang sama harus dalam jumlah /
• kualitas yang sama.
12. PEMBIAYAAN MURABAHAH
Pembiayaan Murabahah adalah Akad jual/beli
antara Bank dengan Nasabah dimana Bank
membeli barang yang diperlukan nasabah
dan menjualnya kepada nasabah yang
bersangkutan sebesar harga perolehan
ditambah dengan keuntungan yang
disepakati bersama
13. SKEMA MURABAHAH
Bank Syariah
Negosiasi &
persyaratan 1
Wakalah
Nasabah
Akad Murabahah
3
5
Bayar secara cicilan
Beli Barang
Secara tunai
2
Kirim Barang
4
14. 1. Murabahah Muajjal (secara cicilan/angsuran)
2. Murabahah Muajjal (secara lumpsum diakhir)
3. Murabahah Naqdan (secara tunai)
CARA PEMBAYARAN DALAM
MURABAHAH
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Rp
Rp
15. Bpk. Agus berniat memiliki mobil Avanza seharga Rp.120 jt, dan hanya
memiliki dana Rp.30 jt.
Untuk mengatasi permasalahannya Bpk. Agus ke BNI Syariah untuk mencari
solusi. Bagaimana pembiayaan yang akan diterima oleh Bpk.Agus. Untuk
mengatasi permasalahan diatas, BNI Syariah memberikan solusi dengan
pembiayaan Murabahah Konsumtif Kendaraan (asumsi ekspektasi keuntungan
Bank 12% / tahun, dengan jangka waktu 2 tahun).
CONTOH PEMBIAYAAN MURABAHAH
16. Perhitungan Bank:
- Harga Mobil : Rp.120 juta
- Porsi nasabah : Rp. 30 juta -
- Porsi Bank : Rp. 90 juta
- Margin Keuntungan : Rp. 90 juta x 12% x 2 th = Rp.21,6 juta
Pembiayaan untuk Nasabah
- Harga beli mobil : Rp.120 juta
- Margin Keuntungan : Rp. 21,6 juta +
- Harga jual Bank : Rp.141,6 juta
- Angsuran pertama : Rp. 30 juta -
- Sisa angsuran : Rp.111,6 juta
Angsuran perbulan : Rp. 4,65 juta (Rp.111,6 juta/24 bulan).
17. Sistem Distribusi Usaha Dalam LKS
Fatwa DSN No. 14/DSN-MUI/IX/2000, tgl 16 Sept 2000
1. Pada prinsipnya, LKS boleh menggunakan
sistem Accrual Basis maupun Cash Basis
dalam administrasi keuangan.
2. Dilihat dari segi kemaslahatan (al-ashlah),
dalam pencatatan sebaiknya digunakan
sistem Accrual Basis; akan tetapi dalam
distribusi hasil usaha hendaknya
ditentukan atas dasar penerimaan yang
benar-benar terjadi (Cash Basis)
3. Penetapan sistem yang dipilih harus
disepakati dalam akad.
18. Sistem Distribusi Angsuran
1 1 1
Z Z Z
Rp X Rp X X %
Cash Basis Accrual Basis Accrual Basis
FLAT ANUITAS EFFEKTIF
Diskon Pinalty Pinalty
*)
19. IJARAH/SEWA
Adalah perjanjian antara Bank (Muajjir = yang menyewakan) dengan
nasabah (Musta’jir) sebagai penyewa suatu barang milik Bank dan
Bank mendapatkan imbalan jasa atas barang yang disewakannya.
BAI UT TAKJIRI
Adalah perjanjian antara Bank dengan nasabah sebagai penyewa.
Nasabah setuju akan membayar uang sewa selama masa sewa yang
diperjanjikan dan bila masa sewa berakhir, nasabah mempunyai hak
opsi untuk membeli obyek sewa tadi yang disebut dengan istilah
Ijarah Muntahia Bittamlik (IMBT) atau Ijarah Bai Ut Takjiri
(IBT).
Dengan demikian IMBT atau IBT mempunyai 2 (dua) ikatan akad,
yaitu Akad sewa dan Akad Jual Beli diakhir masa sewa yang telah
disepakati bersama.
PEMBIAYAAN IJARAH
21. Bpk. Ahmad hendak menyewa sebuah ruang perkantoran
disebuah gedung selama 1 tahun mulai dari tanggal 1 Mei
2002 sampai 1 Mei 2003. Pemilik gedung menginginkan
pembayaran sewa secara tunai dimuka sebesar Rp.240
juta.
Dengan pola pembayaran tersebut, kemampuan
keuangan Bpk.Ahmad tidak memungkinkan . Bpk.Ahmad
hanya dapat membayar sewa secara angsuran perbulan.
Untuk memecahkan masalah ini, Bpk. Ahmad mendatangi
sebuah bank syariah untuk meminta pembiayaan, dengan
memaparkan kondisi kebutuhan dan keuangannya.
(required rate of profit bank sebesar 20%).
CONTOH PEMBIAYAAN IJARAH
22. Analisa Bank
- Harga sewa 1 tahun (tunai dimuka) :
Rp.240.000.000,-
- Required rate of profit bank (20%) : Rp.
48.000.000,-
- Harga sewa kepada nasabah :
Rp.288.000.000,-
- Periode pembiayaan : 12 bulan
(=360 hari)
- Besarnya angsuran nasabah per bulan :
Rp.24.000.000,-
Dengan analisa tersebut diatas, maka pembiayaan
yang diberikan oleh Bank kepada Bpk.Ahmad
adalah :
- Pembiayaan Ijarah, dengan harga sewa
Rp.288.000.000,-
- Jangka waktu 12 bulan
Lanjutan.....
23. Bank Syariah
(Shahibul Maal)
KEUNTUNGAN
BAGI HASIL
Sesuai porsi kontribusi modal (nisbah)
MODAL
Nisbah
X %
Nisbah
Y%
SKEMA
MUDHARABAH
4
1
2
2
3 3
Nasabah
(Mudharib)
Diangsur/sekaligus
Proposal
Proyek/Usaha
Tenaga/KeahlianModal 100%
Pengembalian Modal Pokok
24. Prinsip Distribusi Hasil Usaha
1. Loss and Profit Sharing,
2. Profit Sharing,
3. Revenue Sharing.
25. Prinsip Distribusi Hasil Usaha Dalam LKS
Fatwa DSN No. 15/DSN-MUI/IX/2000, tgl 16 Sept 2000
1. Pada dsarnya, LKS boleh menggunakan
sistem Bagi Hasil (Revenue Sharing)
maupun Bagi Untung (Profit Sharing)
dalam pembagian hasil usaha dengan
mitra (nasabah)-nya.
2. Dilihat dari segi kemaslahatan (al-ashlah),
pembagian hasil usaha sebaiknya
digunakan sistem Bagi Hasil (Revenue
Sharing).
3. Penetapan prinsip pembagian hasil usaha
harus disepakati dalam akad.
26. Pembiayaan Mudharabah adalah pembiayaan yang
dilakukan melalui kerjasama usaha antara dua pihak
dimana pemilik modal/Bank (Shahibul maal)
menyediakan modal 100% sedangkan
Mudharib/nasabah bertindak selaku pengelola usaha
dalam bentuk dan jenis usaha serta pembagian
keuntungan yang telah disepakati dalam
kontrak.
PEMBIAYAAN MUDHARABAH
27. CONTOH PEMBIAYAAN MUDHARABAH
Bpk.Ahmad memiliki usaha pengadaaan gula untuk beberapa
pasar swalayan dan restauran dengan omzet Rp.50 jt/bulan
dan berniat menambah modal Rp.250 juta.
Untuk meningkatkan volume usaha hingga mencapai omzet
yang diharapkan sebesar Rp.75 juta/bulan
Untuk mengatasi hal tsb. BNI Syariah memberi solusi dengan
pembiayaan Mudharabah (dengan asumsi ekspektasi keuntungan
Bank 20%).
28. Perhitungan Bank :
- Porsi Bank : Rp.250 juta
- Keuntungan diharapkan Bank : 20% x Rp.250 juta = Rp.50 juta
atau Rp.600 jt/thn
- Omzet usaha selama 1 thn : Rp.75 juta/bln x 12 bln
: Rp.900 juta/tahun
- Maka nisbah bagi hasil Bank : Rp.600juta / Rp.900juta
: 66,67%
- Nisbah bagi hasil nasabah : 33,33%
Lanjutan.......
29. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH
• Pembiayaan Musyarakah adalah suatu
kesepakatan antar Bank dengan nasabah untuk
membiayai suatu proyek dimana masing-masing
pihak secara bersama-sama menyediakan dana dan
berpartisipasi dalam kerja
• Masing-masing pihak berhak atas segala
keuntungan dan bertanggung jawab atas segala
kerugian yang terjadi sesuai dengan pernyataannya
masing-masing.
30. KEUNTUNGAN
BAGI HASIL
Sesuai porsi kontribusi modal (nisbah)
Proyek/Usaha
Modal &
Tenaga/KeahlianModal
NasabahdiangsurBank Syariah
Proposal
4
1
2 2
33
SKEMA MUSYARAKAH
31. Perusahaan Kontraktor PT.ABC mendapatkan proyek pembangunan
BTS di PT.Telkom dengan nilai kontrak Rp.3,7 Milyar.
PT.ABC mengajukan pembiayaan ke BNI Syariah sebesar Rp.2,6
Milyar untuk jangka waktu 7 bulan PT.ABC mengestimasi keuntungan
Rp.630 jt
Untuk mengatasi hal tsb. BNI Syariah memberi solusi dengan
pembiayaan Musyarakah (dengan asumsi ekspektasi keuntungan Bank
20%).
CONTOH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH
32. Perhitungan Bank
- Proyeksi keuntungan : Rp.2,6 M x 7/12 x 20%
= Rp.303 juta
- Bagi hasil bank : nasabah = Rp.303 juta/Rp.630 juta
- Nisbah bagi hasil untuk bank : 48,10%
- Nisbah bagi hasil nasabah : 51,90%
Lanjutan .....
33. Berdasarkan tingkat kepastian hasil yang diperoleh, kontrak
dapat dibedakan menjadi
Natural Certainty Contracts
Natural Uncertainty Contracts
TEORI PERTUKARAN DALAM ISLAM
Natural Certainty Contracts/teori pertukaran, adalah
kontrak dalam bisnis yang memberikan kepastian
pembayaran, baik dari segi jumlah maupun waktu. Dalam
bentuk ini:
Cash-flownya pasti atau sudah disepakati di awal kontrak
Obyek pertukarannya juga pasti secara jumlah, mutu,
waktu maupun harganya
34. TEORI PERTUKARAN
OBYEK
PERTUKARAN
‘AYN (aset riil) BI ‘AYN (aset riil)
‘AYN (aset riil) BI DAYN (aset
keuangan)
DAYN (aset keuangan) BI DAYN
(aset keuangan)
WAKTU
PERTUKARAN
NAQDAN
(Sekarang/Tunai)
GHAIRU NAQDAN
(Masa YAD)
37. TEORI PERTUKARAN
DAYN BI
DAYN
Uang
Non-Uang
Surat berharga
Jenis sama
Jenis Beda
Pertukaran financial asset (dayn)
dengan financial asset (dayn)
Sawa-an bi sawa-in (sama jumlahnya)
Yadan bi yadin (diserahkan saat itu juga)
Yadan bi yadin (diserahkan saat itu
juga)
39. TEORI PERCAMPURAN DALAM ISLAM
Natural Uncertainty Contracts/teori percampuran adalah kontrak
dalam bisnis yang tidak memberikan kepastian pendapatan, baik dari
segi jumlah maupun waktunya. Tingkat returnnya bisa positif,
negatif maupun nol.
Kontrak-kontrak investasi ini secara sunatullah tidak menawarkan :
Return yang tetap dan pasti. `
Sifatnya tidak fixed dan predetermined.
Dalam kontrak jenis ini, pihak-pihak yang bertransaksi saling
mencampurkan asetnya (baik real asset maupun financial assets)
menjadi satu kesatuan, dan kemudian menanggung risiko bersama-
sama untuk mendapatkan keuntungan.
Dalam kontrak demikian ini, keuntungan dan kerugian ditanggung
bersama.
41. ‘AYN BI
‘AYN
TEORI PERCAMPURANTEORI PERCAMPURAN
Menyumbangkan
keahlian Syirkah
‘Abdan
Jasa/keahlian (real asset)
dicampur dengan uang (financial
asset) Bentuk percampuran ini
disebut syirkah mudharabah
Seorang penyandang dana
memberikan dana dan yang lain
memberikan reputasinya
Bentuk percampuran ini disebut
syirkah wujuh
‘AYN BI
DAYN
Percampuran financial asset
(dayn) dengan financial asset
(dayn)
Jika percampuran antara uang
dengan uang dengan jumlah
sama disebut syirkah
mufawadah; atau jumlah uang
yang dipercampurkan
jumlahnya berbeda disebut
syirkah ‘inan.
DAYN BI
DAYN
42. PRINSIP DAN LANDASAN PENGEMBANGAN
PRODUK BISNIS ISLAMI
LIMA AKAD DASAR TRANSAKSI
SYARI’AH :
TITIPAN (WADI’AH)
Giro Wadi’ah
Tabungan Wadi’ah
BAGI HASIL (SYIRKAH)
Funding
Giro Mudharabah
Tabungan Mudharabah
Deposito Mudharabah
BAGI HASIL (SYIRKAH)
Financing
Pembiayaan Mudharabah
Pembiayaan Musyarakah
JUAL-BELI (TIJAROH)
Pembiayaan Murabahah
Pembiayaan Salam
Pembiayaan Istishna’
SEWA (IJARAH)
Ijarah
Ijarah Muntahia Bittamlik
JASA/FEE( AL UJROH)
Wakalah, Kafalah, Hiwalah, Rahn,
Qard
43. PRODUK DAN PRINSIP KERJA BANK SYARIAH
SUMBER DANA :
•GIRO WADIAH
•TABUNGAN MUDHARABAH
•DEPOSITO MUDHARABAH
•EQUITY
POOLING
DANA
Mark up based :
- Jual beli
- Sewa beli
Bagi Hasil :
•Mudharabah
•Musyarakah
Margin
Bagi
Hasil
Revenue
Distribution
PORSI NASABAH
PORSI BANK
Aktivitas treasury :
- SWBI, Obligasi, dll
Jasa-Jasa:
•Kiriman Uang
•Inkaso
•Garansi Bank 100% pendapatan Bank
Prinsip bagi hasil baik profit sharing ataupun revenue
sharing merupakan bagian terbesar dari operasional bank
syariah
Pend.
Lain