SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS AKUISISI DAN 
PEMBAYARAN : VERIFIKASI AKUN TERTENTU 
MAKALAH 
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH 
Pengauditan II 
Yang Dibina Oleh Ibu Yuli Widiastuti 
Disusun Oleh : 
Bramanto Kristiawan 120422425823 
Fauzi Meganandar 120422425ads 
Rudiah Dwi Purnami 120422403210 
UNIVERSITAS NEGERI MALANG 
FAKULTAS EKONOMI 
JURUSAN AKUNTANSI 
September 2014
1. TUJUAN PEMBELAJARAN 
1.1. Mengenali akun-akun dalam siklus akuisisi dan pembayaran 
1.2. Mendesain dan melakukan pengujian audit untuk aset tetap (properti dan 
peralatan) dan akun terkait. 
1.3. Mendesain dan melakukan pengujian audit untuk beban dibayar di muka. 
1.4. Mendesain dan melakukan pengujian audit untuk utang akrual 
1.5. Mendesain dan melakukan pengujian untuk akun pebdapatan dan beban. 
2. MATERI 
2.1. Jenis Akun dalam Siklus Akuisisi dan Pembayaran 
Transaksi dalam siklus akuisisi dan pembayaran mempengaruhi banyak 
akun, salah satunya adalah akun aset, yang termasuk didalamnya terdapat 
persedian, aset tetap dan akun beban dibayar di muka. Pembayaran jasa juga 
mempengaruhi banyak akun beban. 
Pada tabel 2.1.1 menyebutkan jenis-jenis akun yang berhubungan dengan 
transaksi dalam siklus akuisisi dan pembayaran. Jenis aset, beban dan utang 
berbeda untuk masing-masing perusahaan terutama untuk industri yang bukan 
ritel, grosir dan manufaktur. 
Tabel 2.1.1 Akun-akun Terkait dengan Transaksi Siklus Akuisisi dan Pembayaran 
Aset Beban Utang 
Kas Harga pokok penjualan Utang dagang 
Persediaan Beban sewa Utang sewa 
Perlengkapan Pajak properti Jasa profesional akrual 
Aset Tetap Beban pajak properti Pajak properti akrul 
Paten, merk dan hak cipta Beban asuransi Beban akrual lainnya 
Sewa dibayar di muka Jasa profesional Utang pajak penghasilan 
Pajak dibayar di muka Dana pensiun 
Asuransi dibayar di muka Utilitas
Figur 2.1.1 Metodologi Desain Pengujian Perincian Saldo untuk Akun Siklus 
Akuisisi dan Pembayaran Lainnya 
Mengidentifikasi risiko bisnis 
klien yang memengaruhi akun 
lainnya 
Menentukan salah saji yang dapat 
diterima dan menilai risiko 
bawaan untuk akun lainnya 
Menilai risiko pengendalian untuk 
siklus akuisisi dan pembayaran 
Mendesain dan melakukan 
pengujian pengendalian dan 
substantif atas transaksi untuk 
siklus akuisisi dan pembayaran 
Mendesain dan melakukan 
prosedur analitis terhadap akun 
lainnya 
Mendesain pengujian perincian 
akun lain untuk memenuhi tujuan-tujuan 
audit terkait saldo 
Tahap 1 
Tahap 1 
Tahap 1 
Tahap 2 
Tahap 3 
Prosedur audit 
Jumlah sampel 
Sampel yang dipilih 
Penetapan waktu 
Tahap 3 
2.1.1 AUDIT ATAS ASET TETAP (PROPERTI DAN PERALATAN) 
Aset tetap (properti dan peralatan) adalah aset yang diharapkan memiliki 
unsur lebih dari satu tahun digunakan dalam bisnis, dan tidak ditujukan untuk 
dijual kembali. Penggunaan aset tetap diekspektasi berumur ekonomis lebih dari 
satu tahun sehingga berbeda dengan persediaan, beban dibayar di muka, dan
investasi. Oleh karena itu, audit atas akun aset tetap (properti dan persediaan) 
adalah sama. 
Telaah atas Peralatan Akun Terkait 
Akun yang biasanya dalam peralatan manufaktur, misalnya tanah dan 
pengembangan tanah, gedung dan perluasan gedung, peralatan manufaktur, 
perabotan, kendaraan, perluasan sewa guna usaha, proses konstruksi untuk aset 
tetap. Pencatatan akuntansi utama dalam akun peralatan manufaktur dan akun aset 
tetap lainnya umumnya merupakan berkas utama aset tetap. Berkas utama 
meliputi catatan terperinci atas setiap bagian peralatan dan jenis properti lainnya. 
Setiap pencatatan dalam berkas mencakup deskripsi aset, tanggal akuisisi, biaya 
perolehan, depresiasi tahun berjalan, dan akumulasi depresiasi. 
Auditor melakukan verifikasi atas peralatan manufaktur berbeda dengan 
akun aset lancar karena tiga alasan, yaitu: 
1. Biasanya terdapat akuisisi peralatan dalam jumlah sedikit pada peiode tahun 
berjalan. 
2. Nilai akuisisi biasanya material. 
3. Peralatan biasanya disimpan dan dicatat dalam pencatatan akuntansi selama 
beberapa tahun. 
Oleh karena perbedaan tersebut, maka audit peralatan manufaktur 
menekankan pada verifikasi atas akuisisi periode berjalan, dibandingkan pada 
saldo akun lanjutan periode tahun sebelumnya. Dalam audit peralatan manufaktur 
dan akun terkait, pengujian dimudahkan jika dipisah menjadi beberapa kategori: 
a. Melakukan prosedur analitis 
Hampir seluruh prosedur analitis menilai kemungkinan terjadinya salah 
saji yang material dalam beban depresiasi dan akumulasi depresiasi. 
Berikut adalah beberapa prosedur analitis dan salah saji yang mungkin 
ditemukan dalam melakukan prosedur tersebut.
Prosedur Analitis Salah Saji yang Mungkin Terjadi 
Membandingkan rasio beban depresiasi dibagi 
biaya peralatan manufaktur kotor dengan tahun 
sebelumnya 
Salah saji pada beban depresiasi dan 
akumulasi depresiasi 
Membandingkan akumulasi depresiasi dengan 
biaya peralatan manfaktur kotor dengan tahun 
sebelumnya 
Salah saji pada akumulasi depresiasi 
Membandingkan beban perbaikan dan 
pemeliharaan bulanan atau tahunan beban 
persediaan, beban peralatan, dan akun sejenis 
dengan tahun sebelumnya 
Jumlah beban yang harus 
dikapitalisasi 
Membandingkan beban manufaktur kotor dibagi 
dengan beberapa jumlah produksi dengan tahun 
sebelumnya 
Perlengkapan yang tidak dipakai atau 
dibuang tetapi belum dihapusbukukan 
b. Melakukan verifikasi akuisisi tahun berjalan 
Titik awal verifikasi untuk akuisisi tahun berjalan merupakan skedul 
yang diperoleh dari klien atas seluruh catatan akuisisi dalam buku besar untuk 
aset tetap selama tahun tersebut, yang mencakup tanggal akuisisi, vendor, 
deskripsi dan catatan apakah barang tersebut baru atau bekas, dan umur aset 
untuk penentuan depresiasi, metode dan biayanya. 
Akuisisi aset periode tahun berjalan dalam audit peralatan manufaktur, 
maka auditor menggunakan tujuh dari delapan tujuan audit terkait saldo 
sebagai referensi, yaitu keberadaan, kelengkapan, akurasi, klasifikasi, pisah 
batas, kecocokan perincian, dan hak dan kewajiban. 
Luasnya pengujian bergantung pada penilaian auditor atas resiko 
pengendalian untuk akuisisi dan materialitas penambahan aset tersebut. dan 
merupakan lazim bagi auditor untuk melakukan verifikasi transaksi yang 
tidak wajar atau bernilai besar sepanjang tahun tersebut. dalam pengujian 
penambahan aset, auditr harus memahami GAAP untuk memastikan klien 
memenuhi persyaratan standar akuntansi.
c. Melakukan verifikasi penghentian aset tahun berjalan 
Transaksi yang mencakup penghentian peralatan manufaktur biasanya 
mengalami salah saji bila pengendalian perusahaan lemah dalam menjalankan 
metode formal untuk menginfrmasikan manajemen untuk transaksi 
penjaualan, tukar tambah, pembatalan atau pencurian peralatan. Tujuan utama 
auditor memverifikasi transaksi tersebut adalah mendapatkan bukti memadai 
baha seluruh penghentian dicatat dalam jumlah yang benar. Prosedur yang 
dapat digunakan dalam melakukan verifikasi penghentian: 
 Menelaah apakah terdapat akuisisi aset baru yang menggantikan aset 
lama 
 Menganalisis laba dan rugi penghentian aset dan pendapatan lain-lain 
sebagai penerimaan kas dari penghentian aset 
 Menelaah modifikasi pabrik dan perubahan dalam lini produk, pajak 
properti, atau asuransi yang merupakan indikasi penghapusan aset 
 Melakukan tanya jawab dengan manajemen dan persnel bagian 
produksi tentang kemungkinan penghentian aset. 
Saat aset dijual atau dihentikan pemakaiannya tanpa ditukar dengan aset 
pengganti, akurasi transaksi dapat diverifikasi dengan memeriksa faktur 
penjualan terkait dan berkas utama aset tetap. Saat tukar tambah aset terjadi 
untuk menggantikan aset, auditor harus memastikan baha aset baru 
dikapitalisasi dan aset yang digantikan langsung dihapus dari catatan dengan 
mempertimbangkan nilai buku dari aset yang ditukarkan dan tambahan biaya 
untuk aset baru penggantinya. 
d. Melakukan verifikasi saldo akhir pada akun aset 
Langkah audit yang pertama berfokus pada tujuan kecocokan perincian 
peralatan manufaktur sebagiamana terdapat dalam berkas utama telah sesuai 
dengan buku besar. Setelah menilai resiko pengendalian untuk tujuan 
keberadaan, auditor memutuskan apakah perlu melakukan verifikasi 
keberadaan bagian peralatan manufaktur dalam berkas utama. Jika dalam
berkas utama terdapat kemungkinan hilangnya aset dalam jumlah besar maka 
auditor dapat memilih sampel dari berkas utama dan memeriksa aset aktual. 
Auditor tidak perlu menguji akurasi aset tetap yang tercatat pada peride 
sebelumnya, hanya saja auditr perlu menyadari baha perusahaan kadang 
memiliki peralatan manufaktur yang tidak lagi digunakan. Jika jumlahnya 
material, maka perlu dievaluasi apakah pencatatan harus dihapuskan ke nilai 
realisasi atau diklasifikasikan terpisah sebagai “perlengakapan yang tidak 
digunakan”. 
e. Melakukan verifikasi beban depresiasi 
Beban depresiasi adalah salah satu dari sedikit akun yang tidak 
diverifikasi sebagai bagian dari pengujian pengendalian dan pengujian 
substantif atas transaksi. Bila beban depresiasi itu material, maka pengujian 
perincian beban depresiasi diperlukan. Auditor berfokus pada penentuan 
apakah klien telah mengikuti kebijakan depresiasi yang konsisten dari periode 
ke periode, apakah perhitungannya sudah benar. 
Metode yang berguna untuk mengaudit depresiasi adalah pengujian 
prosedur analitis atas kewajaran yang dibuat dengan mengalikan aset tetap 
yang kurang di depresiasi dengan tingkat depresiasi untuk tahun tersebut. 
Bila pengujian kewajaran tidak dapat dilakukan maka pengujian 
perincian dapat dilakukan yaitu dengan menghitung kembali beban depresiasi 
beberapa aset untuk menentukan apakah klien mengikuti kebijakan depresiasi 
yang benar dan konsisten. 
f. Melakukan verifikasi saldo akhir dalam akumulasi depresiasi. 
Debet atas akumulasi depresiasi secara normal diuji sebagai bagian dari 
audit penghentikan aset dan kreditnya diverifikasi sebagai bagian dari beban 
depresiasi. Dua tujuan yang biasanya ditekankan dalam pengujian saldo akhir 
dalam akumulasi depresiasi adalah: 
 Akumulasi depresiasi yang dinyatakan dalam berkas utama aset 
sesuai dengan dalam buku besar. 
 Akumulasi depresiasi dalam berkas utama adalah akurat.
2.2.2 AUDIT BEBAN DIBAYAR DI MUKA 
Beban dibarar di muka, tagihan di muka, dan aset tak berwujud adalah aset 
yang umurnya bervariasi. Dalam beberapa kasus, akun tersebut dapat bernilai 
sangat material. 
a. Pengendalian Internal 
Pengendalian internal untuk asuransi dibayar di muka dan biaya 
asuransi dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu pengendalian akuisisi dan 
pencatatan asuransi, pengendalian register asuransi dan pengendalian 
pencatatan beban asuransi. 
Register asuransi adalah pencatatan kebijakan asuransi dan masa 
berlaku masing-masing kebijakan. Auditor menggunakan ini untuk 
mengidentifikasi kebijakan sehubungan dengan akun asuransi dibayar di 
muka yaitu memverifikasi jangka waktu dan umlah asuransi dibayar di muka. 
b. Pengujian Audit 
Satu-satunya pengujian dalam akun beban yang harus dilakukan adalah 
prosedur analitis dan pengujian untuk memastikan bahwa seluruh tagihan 
untuk beban asuransi muncul dari kredit atas asuransi dibayar di muka. Saldo 
awal dan akhir asuransi dibayar di muka biasanya tidak material dan biasanya 
auditor tidak melakukan verifikasi terhadap kesalahan ini. Salah satu prosedur 
analitis yang dilakukan auditor adalah membandingkan total asuransi dibayar 
di muka dan beban asuransi dibandingkan tahun sebelumnya. 
2.2.3 AUDIT UTANG AKRUAL 
Audit utang akrual adalah estimasi kewajiban yang belum dibayarkan atas 
jasa atau keuntungan yang telah diterima sebelum tanggal neraca. Utang jenis 
lainnya adalah utang gaji, pajak atas utang gaji, bonus karyawan akrual, komisi 
akrual, honor profesional akrual, sewa akrual dan utang bunga. Verifikasi beban 
akrual bervariasi bergantung pada sifat akrual dan kondisi klien.
a. Audit atas Pajak Properti Akrual 
Akun-akun khusus yang digunakan dalam perusahaan untuk pajak 
properti akrual menunjukkan hubungan antara pajak properti akrual dan 
siklus akuisisi dan pembayaran melalui pendebetan akun utang. Auditor 
melakukan verifikasi akrual bersamaan dengan audit pembayaran pada 
properti tahun berjalan. 
Auditor memulai pekerjaannya dengan membuat skedul pembayaran 
pajak properti dari klien dan membandingkan setiap pembayaran dengan 
skedul tahun sebelumnya untuk menentukan apakah seluruh pembayaran 
dimasukkan dalam skedul klien. Setelah itu, auditor akan mengevaluasi 
kewajaran pajak properti pada setiap properti yang digunakan klien untuk 
mengestimasi akrualnya. 
Audtor dapat melakukan verifikasi pajak properti akrual dengan 
menghitung kembali porsi total pajak yang diaplikasikan pada tahun berjalan. 
2.2.4 AUDIT AKUN PENDAPATAN DAN BEBAN 
Prosedur audit ini digunakan untuk menentukan apakah akun pendapatan 
dan beban dalam laporan keuangan sudah disajikan dengan wajar sesuai GAAP. 
Auditor ahrus mengecek apakah masing-masing dari total pendapatan dan beban 
sudah dimasukkan dalam laporan laba rugi dan laba bersih tanpa salah saji 
material. 
Dua konsep berikut dalam audit akun pendapatan dan beban merupakan 
hal penting dalam mempertimbangkan tujuan laporan laba rugi: 
1) Kesesuaian antara periode pendapatan dan beban diperlukan untuk 
menentukan hasil yang benar. 
2) Penerapan prinsip akuntansi yang konsisten dalam beberapa periode 
penting untuk perbandingan. 
Pendekatan Audit atas Akun Pendapatan dan Beban 
Audit akun pendapatan dan beban langsung terkait dengan neraca dan 
bukan bagian terpisah dari proses audit. Bagian audit yang langsung 
mempengaruhi akun-akun ini adalah:
a. Prosedur analitis 
Prosedur analitis seharusnya dianggap sebagai bagian dari pengujian 
atas kewajaran penyajian. Berikut adalah posedur analitis dan kemungkinan 
salah saji yang dapat ditemukan dala audit akun pendapatan dan beban. 
Prosedur Analitis Salah Saji yang mungkin terjadi 
Membandingkan beban individual 
dengan tahun sebelumnya 
Lebih atau kurang saji pada saldo 
akun beban 
Membandingkan aset individual dan 
saldo utang tahun sebelumnya 
Lebih atau kurang saji pada akun 
neraca yang akan mempengaruhi 
laporan laba rugi 
Membandingkan beban individual 
dengan angggaran 
Salah saji akun bban dan neraca 
terkait 
Membandingkan persentase laba 
kotor dengan tahun sebelumnya 
Salah saji harga pokok penjualan dan 
persediaan 
Membandingkan rasio perputaran 
persediaan dengan tahun sebelumnya 
Salah saji harga pokok penjualan dan 
persediaan 
b. Pengujian pengendalian dan pengujian substanif atas transaksi 
Baik pengujian pengendalian maupun pengujian substantif atas 
transaksi berdampak simultan terhadap verifikasi akun neraca dan laporan 
laba rugi. Jika auditor melalui pengujian yang memadai menyimpulkan baha 
risiko pengendalian telah dinilai memadai dan hasilnya rendah untuk 
transaksi dalam siklus akuisisi dan pembayaran maka satu-satunya verifikasi 
tambahan untuk akun terkait dengan laporan laba rigi akan terjadi melalui 
prosedur analitis dan pengujian pisah batas. 
c. Pengujian perincian saldo – analisis beban 
Analisis akun beban melibatkan penyelidikan auditor terhadap 
dokumen pendukung untuk transaksi dan perincian atas total akun beban. 
Dalam analisis beban dan akun laporan laba rugi lainnya auditor melakukan 
verifikasi transaksi dalam akun yang spesifik untuk menentukan apakah 
transaksi tersebut diklasifikasikan dengan benar dan dicatat secara akurat.
Sebagai contoh, auditor biasanya melakukan analisis akun beban 
perbaikan dan pemeliharaan untuk menentukan apakah sudah benar 
dimasukkan dalam akun aset tetap, beban sewa dan sewa guna usaha untuk 
menentukan perlu tidaknya mengapitalisasi sewa guna usaha. 
d. Pengujian perincian saldo – alokasi 
Alokasi dianggap penting karena menentukan apakah pengeluaran kas 
menjadi aset atau beban periode brerjalan. Jenis alkasi langsung yang 
mempengaruhi laporan keuangan muncul karena umur aset yang tidak 
berjangka panjang, namun masa ekonomisnya berakhir pada saat tanggal 
neraca. Contohnya sewa dibayar di muka dan asuransi dibayar di muka. 
Dalam audit alokasi pengeluaran, dua pertimbangan utamanya adalah 
kepatuhan pada GAAP dan konsistensi dengan periode sebelumnya. Dua 
prosedur audit terpenting dalam audit alokasi adalah pengujian untuk 
keseluruhan kewajaran dengan prosedur analitis dan perhitungan kembali atas 
hasil perhitungan klien.
3. KESIMPULAN 
Dari penjelasan mengenai akun dan transaksi dalam siklus akuisisi dan 
pembayaran diatas dapat disimpulkan antara lain: 
1. Untuk melakukan audit yang memadai atas banyaknya akun dalam siklus 
ini, auditor perlu memahami: 
 akun-akun kunci yang ada, 
 klasifikasi transaksi, 
 fungsi- fungsi bisnis, dan 
 dokumen pencatatan terkait transaksi pada siklus akuisisi dan 
pembayaran. 
2. Akun seperti utang dagang, aset tetap, beban depresiasi, dan beban dibayar 
di muka yang memiliki karakteristik unik yang mempengaruhi cara auditor 
mendapatkan bukti memadai untuk saldo akun terkait. 
3. Keterkaitan antara pengujian audit dalam siklus akuisisi dan pembayaran 
dapat menjadi dasar verifikasi auditor atas akun-akun laporan keuangan.
4. GLOSARIUM 
Alokasi (Allocation)—pembagian atas beban tertentu, seperti depresiasi dan 
overhead manufaktur dalam beberapa akun beban. 
Analisis akun beban (Expense account analysis)—pemeriksaan dokumen 
pendukung untuk masing-masing transaksi dan perincian atas total akun 
beban. 
Berkas utama aset tetap (Fixed asset master file)—berkas komputer yang 
terdiri atas pencatatan untuk setiap peralatan dan jenis properti lain yang 
dimiliki, pencatatan akuntansi utama untuk peralatan manufaktur dan akun 
aset tetap lainnya. 
Register asuransi (Insurance register)—catatan polis asuransi yang berlaku dan 
tanggal jatuh tempo untuk setiap polis asuransi. 
Utang akrual (Accrued liabilities)—estimasi kewajiban yang belum dibayar atas 
jasa dan manfaat yang telah dinikmati di masa lampau sebelum tanggal 
neraca; utang akrual biasa terdiri komisi akrual , pajak penghasilan akrual, 
utang gaji, dan sewa akrual. 
DAFTAR PUSTAKA 
Elder, J, Randal, dkk. 2008. Jasa Audit dan Assurance (Adaptasi Indonesia) Buku 2. 
Jakarta : Salemba Empat

More Related Content

What's hot

Aplikasi teori pada regulasi akuntansi
Aplikasi teori pada regulasi akuntansiAplikasi teori pada regulasi akuntansi
Aplikasi teori pada regulasi akuntansiNadia Amelia
 
Audit Siklus Akuisisi Modal Dan Pembayaran Kembali
Audit Siklus Akuisisi Modal Dan Pembayaran KembaliAudit Siklus Akuisisi Modal Dan Pembayaran Kembali
Audit Siklus Akuisisi Modal Dan Pembayaran KembaliLuthfi Nk
 
Audit siklus pembayaran
Audit siklus pembayaranAudit siklus pembayaran
Audit siklus pembayaranEY
 
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiPengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiMuhammad Rafi Kambara
 
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisPerencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisDwi Wahyu
 
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrens
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrensTugas auditing ii bab 16 alvin arrens
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrensSeh Wahyu Lestari
 
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASBab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASAndiErwinGhozali
 
Pengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaanPengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaanDina Nurmariyani
 
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)Hasan Romadon
 
Pengauditan siklus pengeluaran
Pengauditan siklus pengeluaranPengauditan siklus pengeluaran
Pengauditan siklus pengeluaranDina Nurmariyani
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan auditIndah Dwi Lestari
 
Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
Audit Siklus Persediaan Dan PergudanganAudit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
Audit Siklus Persediaan Dan PergudanganLuthfi Nk
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifneeaem
 
PEMERIKSAAN SUBSEQUENT
PEMERIKSAAN SUBSEQUENTPEMERIKSAAN SUBSEQUENT
PEMERIKSAAN SUBSEQUENTEDIS BLOG
 
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Akuntansi internasional rangkuman
Akuntansi internasional rangkumanAkuntansi internasional rangkuman
Akuntansi internasional rangkumanAmrul Rizal
 

What's hot (20)

Aplikasi teori pada regulasi akuntansi
Aplikasi teori pada regulasi akuntansiAplikasi teori pada regulasi akuntansi
Aplikasi teori pada regulasi akuntansi
 
Audit Siklus Akuisisi Modal Dan Pembayaran Kembali
Audit Siklus Akuisisi Modal Dan Pembayaran KembaliAudit Siklus Akuisisi Modal Dan Pembayaran Kembali
Audit Siklus Akuisisi Modal Dan Pembayaran Kembali
 
Audit siklus pembayaran
Audit siklus pembayaranAudit siklus pembayaran
Audit siklus pembayaran
 
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiPengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
 
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisPerencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
 
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrens
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrensTugas auditing ii bab 16 alvin arrens
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrens
 
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASBab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
 
Pengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaanPengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaan
 
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
 
Pengauditan siklus pengeluaran
Pengauditan siklus pengeluaranPengauditan siklus pengeluaran
Pengauditan siklus pengeluaran
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audit
 
Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
Audit Siklus Persediaan Dan PergudanganAudit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
 
Bukti audit
Bukti auditBukti audit
Bukti audit
 
Subsequent events
Subsequent eventsSubsequent events
Subsequent events
 
Audit siklus pendapatan
Audit siklus pendapatanAudit siklus pendapatan
Audit siklus pendapatan
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
 
PEMERIKSAAN SUBSEQUENT
PEMERIKSAAN SUBSEQUENTPEMERIKSAAN SUBSEQUENT
PEMERIKSAAN SUBSEQUENT
 
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
 
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
 
Akuntansi internasional rangkuman
Akuntansi internasional rangkumanAkuntansi internasional rangkuman
Akuntansi internasional rangkuman
 

Viewers also liked

Aaaa fixsiklus audit persediaan dan pergudanga nklpk 6
Aaaa fixsiklus audit persediaan dan pergudanga nklpk 6Aaaa fixsiklus audit persediaan dan pergudanga nklpk 6
Aaaa fixsiklus audit persediaan dan pergudanga nklpk 6monniswasti
 
Tugas auditing no.3
Tugas auditing no.3Tugas auditing no.3
Tugas auditing no.3Sophia Ririn
 
soal dan jawaban soal auditing
soal dan jawaban soal auditing soal dan jawaban soal auditing
soal dan jawaban soal auditing Astri Yulia
 
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGANAUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGANFalanni Firyal Fawwaz
 
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)Jiantari Marthen
 
1.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 21.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 2DIANA LESTARI
 
7. penyelesaian audit
7. penyelesaian audit7. penyelesaian audit
7. penyelesaian auditFaras Tika
 
Tahap penyelesaian udit (tanggung jawab setelah penyelesaian audit)
Tahap penyelesaian udit (tanggung jawab setelah penyelesaian audit)Tahap penyelesaian udit (tanggung jawab setelah penyelesaian audit)
Tahap penyelesaian udit (tanggung jawab setelah penyelesaian audit)Dina Nurmariyani
 
Bab 21 audit siklus perolehan dan pembayaran kembali modal ARCHIVES BLOG
Bab 21 audit siklus perolehan dan pembayaran kembali modal ARCHIVES BLOG Bab 21 audit siklus perolehan dan pembayaran kembali modal ARCHIVES BLOG
Bab 21 audit siklus perolehan dan pembayaran kembali modal ARCHIVES BLOG Vendrian Dinata
 
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANG
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANGAUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANG
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANGKhatijah Parewa
 
Komunikasi lintas budaya
Komunikasi lintas budayaKomunikasi lintas budaya
Komunikasi lintas budayadanishEPratiwi
 
Completing the audit
Completing the auditCompleting the audit
Completing the auditsellyhood
 
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-short
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-shortPsak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-short
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-shortSri Apriyanti Husain
 
Pengertian masyarakat dan kaitannya dengan konseling lintas budaya
Pengertian masyarakat dan kaitannya dengan konseling lintas budayaPengertian masyarakat dan kaitannya dengan konseling lintas budaya
Pengertian masyarakat dan kaitannya dengan konseling lintas budayaNur Arifaizal Basri
 
Contoh kasus audit etika profesi
Contoh kasus audit etika profesiContoh kasus audit etika profesi
Contoh kasus audit etika profesiWahyu Hidayat
 
10. komunikasi lintas budaya 2
10. komunikasi lintas budaya 210. komunikasi lintas budaya 2
10. komunikasi lintas budaya 2Yoga Pratama
 

Viewers also liked (20)

AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGANAUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
 
Aaaa fixsiklus audit persediaan dan pergudanga nklpk 6
Aaaa fixsiklus audit persediaan dan pergudanga nklpk 6Aaaa fixsiklus audit persediaan dan pergudanga nklpk 6
Aaaa fixsiklus audit persediaan dan pergudanga nklpk 6
 
Tugas auditing no.3
Tugas auditing no.3Tugas auditing no.3
Tugas auditing no.3
 
soal dan jawaban soal auditing
soal dan jawaban soal auditing soal dan jawaban soal auditing
soal dan jawaban soal auditing
 
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGANAUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
 
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)
 
1.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 21.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 2
 
7. penyelesaian audit
7. penyelesaian audit7. penyelesaian audit
7. penyelesaian audit
 
Tahap penyelesaian udit (tanggung jawab setelah penyelesaian audit)
Tahap penyelesaian udit (tanggung jawab setelah penyelesaian audit)Tahap penyelesaian udit (tanggung jawab setelah penyelesaian audit)
Tahap penyelesaian udit (tanggung jawab setelah penyelesaian audit)
 
Bab 21 audit siklus perolehan dan pembayaran kembali modal ARCHIVES BLOG
Bab 21 audit siklus perolehan dan pembayaran kembali modal ARCHIVES BLOG Bab 21 audit siklus perolehan dan pembayaran kembali modal ARCHIVES BLOG
Bab 21 audit siklus perolehan dan pembayaran kembali modal ARCHIVES BLOG
 
Audit atas Persediaan
Audit atas PersediaanAudit atas Persediaan
Audit atas Persediaan
 
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANG
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANGAUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANG
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANG
 
Komunikasi lintas budaya
Komunikasi lintas budayaKomunikasi lintas budaya
Komunikasi lintas budaya
 
Completing the audit
Completing the auditCompleting the audit
Completing the audit
 
BK Lintas Budaya
BK Lintas BudayaBK Lintas Budaya
BK Lintas Budaya
 
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-short
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-shortPsak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-short
Psak 22-kombinasi-bisnis-ifrs-3-240712-short
 
Pengertian masyarakat dan kaitannya dengan konseling lintas budaya
Pengertian masyarakat dan kaitannya dengan konseling lintas budayaPengertian masyarakat dan kaitannya dengan konseling lintas budaya
Pengertian masyarakat dan kaitannya dengan konseling lintas budaya
 
Contoh kasus audit etika profesi
Contoh kasus audit etika profesiContoh kasus audit etika profesi
Contoh kasus audit etika profesi
 
10. komunikasi lintas budaya 2
10. komunikasi lintas budaya 210. komunikasi lintas budaya 2
10. komunikasi lintas budaya 2
 
Uraian tugas penyesuaian
Uraian tugas penyesuaianUraian tugas penyesuaian
Uraian tugas penyesuaian
 

Similar to Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran

(Pert 5) bab 19 penyelesaian siklus akuisisi dan pemabayaran
(Pert 5) bab 19 penyelesaian siklus akuisisi dan pemabayaran(Pert 5) bab 19 penyelesaian siklus akuisisi dan pemabayaran
(Pert 5) bab 19 penyelesaian siklus akuisisi dan pemabayaranIlham Sousuke
 
Sifat siklus investasi dan pembiayaan
Sifat siklus investasi dan pembiayaanSifat siklus investasi dan pembiayaan
Sifat siklus investasi dan pembiayaanRahmah Yuni Sakinah
 
Modul 5 audit atas aktiva tetap
Modul 5 audit atas aktiva tetapModul 5 audit atas aktiva tetap
Modul 5 audit atas aktiva tetapFajar Putra Ragil
 
(Pert 5) bab 18 siklus akuisisi dan pembayaran
(Pert 5) bab 18 siklus akuisisi dan pembayaran(Pert 5) bab 18 siklus akuisisi dan pembayaran
(Pert 5) bab 18 siklus akuisisi dan pembayaranIlham Sousuke
 
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...Ilham Akbar
 
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...Ilham Akbar
 
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...gitathiananda
 
Risiko Deteksi dan Perancangan Pengujian Substantif
Risiko Deteksi dan Perancangan Pengujian SubstantifRisiko Deteksi dan Perancangan Pengujian Substantif
Risiko Deteksi dan Perancangan Pengujian SubstantifDwi Wahyu
 
(Pert 4) bab 15 penyelesaian siklus penjualan dan penagihan
(Pert 4) bab 15 penyelesaian siklus penjualan dan penagihan(Pert 4) bab 15 penyelesaian siklus penjualan dan penagihan
(Pert 4) bab 15 penyelesaian siklus penjualan dan penagihanIlham Sousuke
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2Rose Meea
 
Sifat siklus pengeluaran
Sifat siklus pengeluaranSifat siklus pengeluaran
Sifat siklus pengeluarandesiiantarii
 
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditorMakalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditorrizal hadi
 
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...Ilham Akbar
 
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repaymentIlham Sousuke
 
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiv...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiv...Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiv...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiv...gitathiananda
 
Uji pengendalian dan subtantive
Uji pengendalian dan subtantiveUji pengendalian dan subtantive
Uji pengendalian dan subtantiveWirya Wkcybernet
 
Pengauditan Siklus Pengeluaran
Pengauditan Siklus PengeluaranPengauditan Siklus Pengeluaran
Pengauditan Siklus PengeluaranRose Meea
 

Similar to Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran (20)

(Pert 5) bab 19 penyelesaian siklus akuisisi dan pemabayaran
(Pert 5) bab 19 penyelesaian siklus akuisisi dan pemabayaran(Pert 5) bab 19 penyelesaian siklus akuisisi dan pemabayaran
(Pert 5) bab 19 penyelesaian siklus akuisisi dan pemabayaran
 
Sifat siklus investasi dan pembiayaan
Sifat siklus investasi dan pembiayaanSifat siklus investasi dan pembiayaan
Sifat siklus investasi dan pembiayaan
 
Modul 5 audit atas aktiva tetap
Modul 5 audit atas aktiva tetapModul 5 audit atas aktiva tetap
Modul 5 audit atas aktiva tetap
 
(Pert 5) bab 18 siklus akuisisi dan pembayaran
(Pert 5) bab 18 siklus akuisisi dan pembayaran(Pert 5) bab 18 siklus akuisisi dan pembayaran
(Pert 5) bab 18 siklus akuisisi dan pembayaran
 
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
 
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
 
Audit 3
Audit 3Audit 3
Audit 3
 
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
 
Risiko Deteksi dan Perancangan Pengujian Substantif
Risiko Deteksi dan Perancangan Pengujian SubstantifRisiko Deteksi dan Perancangan Pengujian Substantif
Risiko Deteksi dan Perancangan Pengujian Substantif
 
(Pert 4) bab 15 penyelesaian siklus penjualan dan penagihan
(Pert 4) bab 15 penyelesaian siklus penjualan dan penagihan(Pert 4) bab 15 penyelesaian siklus penjualan dan penagihan
(Pert 4) bab 15 penyelesaian siklus penjualan dan penagihan
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
 
Sifat siklus pengeluaran
Sifat siklus pengeluaranSifat siklus pengeluaran
Sifat siklus pengeluaran
 
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditorMakalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
 
Perencanaan audit
Perencanaan auditPerencanaan audit
Perencanaan audit
 
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...
 
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
 
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiv...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiv...Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiv...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiv...
 
Uji pengendalian dan subtantive
Uji pengendalian dan subtantiveUji pengendalian dan subtantive
Uji pengendalian dan subtantive
 
Pengauditan Siklus Pengeluaran
Pengauditan Siklus PengeluaranPengauditan Siklus Pengeluaran
Pengauditan Siklus Pengeluaran
 
Quiz 4 the building blocks of auditing
Quiz 4   the building blocks of auditingQuiz 4   the building blocks of auditing
Quiz 4 the building blocks of auditing
 

Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran

  • 1. MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS AKUISISI DAN PEMBAYARAN : VERIFIKASI AKUN TERTENTU MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Pengauditan II Yang Dibina Oleh Ibu Yuli Widiastuti Disusun Oleh : Bramanto Kristiawan 120422425823 Fauzi Meganandar 120422425ads Rudiah Dwi Purnami 120422403210 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI September 2014
  • 2. 1. TUJUAN PEMBELAJARAN 1.1. Mengenali akun-akun dalam siklus akuisisi dan pembayaran 1.2. Mendesain dan melakukan pengujian audit untuk aset tetap (properti dan peralatan) dan akun terkait. 1.3. Mendesain dan melakukan pengujian audit untuk beban dibayar di muka. 1.4. Mendesain dan melakukan pengujian audit untuk utang akrual 1.5. Mendesain dan melakukan pengujian untuk akun pebdapatan dan beban. 2. MATERI 2.1. Jenis Akun dalam Siklus Akuisisi dan Pembayaran Transaksi dalam siklus akuisisi dan pembayaran mempengaruhi banyak akun, salah satunya adalah akun aset, yang termasuk didalamnya terdapat persedian, aset tetap dan akun beban dibayar di muka. Pembayaran jasa juga mempengaruhi banyak akun beban. Pada tabel 2.1.1 menyebutkan jenis-jenis akun yang berhubungan dengan transaksi dalam siklus akuisisi dan pembayaran. Jenis aset, beban dan utang berbeda untuk masing-masing perusahaan terutama untuk industri yang bukan ritel, grosir dan manufaktur. Tabel 2.1.1 Akun-akun Terkait dengan Transaksi Siklus Akuisisi dan Pembayaran Aset Beban Utang Kas Harga pokok penjualan Utang dagang Persediaan Beban sewa Utang sewa Perlengkapan Pajak properti Jasa profesional akrual Aset Tetap Beban pajak properti Pajak properti akrul Paten, merk dan hak cipta Beban asuransi Beban akrual lainnya Sewa dibayar di muka Jasa profesional Utang pajak penghasilan Pajak dibayar di muka Dana pensiun Asuransi dibayar di muka Utilitas
  • 3. Figur 2.1.1 Metodologi Desain Pengujian Perincian Saldo untuk Akun Siklus Akuisisi dan Pembayaran Lainnya Mengidentifikasi risiko bisnis klien yang memengaruhi akun lainnya Menentukan salah saji yang dapat diterima dan menilai risiko bawaan untuk akun lainnya Menilai risiko pengendalian untuk siklus akuisisi dan pembayaran Mendesain dan melakukan pengujian pengendalian dan substantif atas transaksi untuk siklus akuisisi dan pembayaran Mendesain dan melakukan prosedur analitis terhadap akun lainnya Mendesain pengujian perincian akun lain untuk memenuhi tujuan-tujuan audit terkait saldo Tahap 1 Tahap 1 Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Prosedur audit Jumlah sampel Sampel yang dipilih Penetapan waktu Tahap 3 2.1.1 AUDIT ATAS ASET TETAP (PROPERTI DAN PERALATAN) Aset tetap (properti dan peralatan) adalah aset yang diharapkan memiliki unsur lebih dari satu tahun digunakan dalam bisnis, dan tidak ditujukan untuk dijual kembali. Penggunaan aset tetap diekspektasi berumur ekonomis lebih dari satu tahun sehingga berbeda dengan persediaan, beban dibayar di muka, dan
  • 4. investasi. Oleh karena itu, audit atas akun aset tetap (properti dan persediaan) adalah sama. Telaah atas Peralatan Akun Terkait Akun yang biasanya dalam peralatan manufaktur, misalnya tanah dan pengembangan tanah, gedung dan perluasan gedung, peralatan manufaktur, perabotan, kendaraan, perluasan sewa guna usaha, proses konstruksi untuk aset tetap. Pencatatan akuntansi utama dalam akun peralatan manufaktur dan akun aset tetap lainnya umumnya merupakan berkas utama aset tetap. Berkas utama meliputi catatan terperinci atas setiap bagian peralatan dan jenis properti lainnya. Setiap pencatatan dalam berkas mencakup deskripsi aset, tanggal akuisisi, biaya perolehan, depresiasi tahun berjalan, dan akumulasi depresiasi. Auditor melakukan verifikasi atas peralatan manufaktur berbeda dengan akun aset lancar karena tiga alasan, yaitu: 1. Biasanya terdapat akuisisi peralatan dalam jumlah sedikit pada peiode tahun berjalan. 2. Nilai akuisisi biasanya material. 3. Peralatan biasanya disimpan dan dicatat dalam pencatatan akuntansi selama beberapa tahun. Oleh karena perbedaan tersebut, maka audit peralatan manufaktur menekankan pada verifikasi atas akuisisi periode berjalan, dibandingkan pada saldo akun lanjutan periode tahun sebelumnya. Dalam audit peralatan manufaktur dan akun terkait, pengujian dimudahkan jika dipisah menjadi beberapa kategori: a. Melakukan prosedur analitis Hampir seluruh prosedur analitis menilai kemungkinan terjadinya salah saji yang material dalam beban depresiasi dan akumulasi depresiasi. Berikut adalah beberapa prosedur analitis dan salah saji yang mungkin ditemukan dalam melakukan prosedur tersebut.
  • 5. Prosedur Analitis Salah Saji yang Mungkin Terjadi Membandingkan rasio beban depresiasi dibagi biaya peralatan manufaktur kotor dengan tahun sebelumnya Salah saji pada beban depresiasi dan akumulasi depresiasi Membandingkan akumulasi depresiasi dengan biaya peralatan manfaktur kotor dengan tahun sebelumnya Salah saji pada akumulasi depresiasi Membandingkan beban perbaikan dan pemeliharaan bulanan atau tahunan beban persediaan, beban peralatan, dan akun sejenis dengan tahun sebelumnya Jumlah beban yang harus dikapitalisasi Membandingkan beban manufaktur kotor dibagi dengan beberapa jumlah produksi dengan tahun sebelumnya Perlengkapan yang tidak dipakai atau dibuang tetapi belum dihapusbukukan b. Melakukan verifikasi akuisisi tahun berjalan Titik awal verifikasi untuk akuisisi tahun berjalan merupakan skedul yang diperoleh dari klien atas seluruh catatan akuisisi dalam buku besar untuk aset tetap selama tahun tersebut, yang mencakup tanggal akuisisi, vendor, deskripsi dan catatan apakah barang tersebut baru atau bekas, dan umur aset untuk penentuan depresiasi, metode dan biayanya. Akuisisi aset periode tahun berjalan dalam audit peralatan manufaktur, maka auditor menggunakan tujuh dari delapan tujuan audit terkait saldo sebagai referensi, yaitu keberadaan, kelengkapan, akurasi, klasifikasi, pisah batas, kecocokan perincian, dan hak dan kewajiban. Luasnya pengujian bergantung pada penilaian auditor atas resiko pengendalian untuk akuisisi dan materialitas penambahan aset tersebut. dan merupakan lazim bagi auditor untuk melakukan verifikasi transaksi yang tidak wajar atau bernilai besar sepanjang tahun tersebut. dalam pengujian penambahan aset, auditr harus memahami GAAP untuk memastikan klien memenuhi persyaratan standar akuntansi.
  • 6. c. Melakukan verifikasi penghentian aset tahun berjalan Transaksi yang mencakup penghentian peralatan manufaktur biasanya mengalami salah saji bila pengendalian perusahaan lemah dalam menjalankan metode formal untuk menginfrmasikan manajemen untuk transaksi penjaualan, tukar tambah, pembatalan atau pencurian peralatan. Tujuan utama auditor memverifikasi transaksi tersebut adalah mendapatkan bukti memadai baha seluruh penghentian dicatat dalam jumlah yang benar. Prosedur yang dapat digunakan dalam melakukan verifikasi penghentian:  Menelaah apakah terdapat akuisisi aset baru yang menggantikan aset lama  Menganalisis laba dan rugi penghentian aset dan pendapatan lain-lain sebagai penerimaan kas dari penghentian aset  Menelaah modifikasi pabrik dan perubahan dalam lini produk, pajak properti, atau asuransi yang merupakan indikasi penghapusan aset  Melakukan tanya jawab dengan manajemen dan persnel bagian produksi tentang kemungkinan penghentian aset. Saat aset dijual atau dihentikan pemakaiannya tanpa ditukar dengan aset pengganti, akurasi transaksi dapat diverifikasi dengan memeriksa faktur penjualan terkait dan berkas utama aset tetap. Saat tukar tambah aset terjadi untuk menggantikan aset, auditor harus memastikan baha aset baru dikapitalisasi dan aset yang digantikan langsung dihapus dari catatan dengan mempertimbangkan nilai buku dari aset yang ditukarkan dan tambahan biaya untuk aset baru penggantinya. d. Melakukan verifikasi saldo akhir pada akun aset Langkah audit yang pertama berfokus pada tujuan kecocokan perincian peralatan manufaktur sebagiamana terdapat dalam berkas utama telah sesuai dengan buku besar. Setelah menilai resiko pengendalian untuk tujuan keberadaan, auditor memutuskan apakah perlu melakukan verifikasi keberadaan bagian peralatan manufaktur dalam berkas utama. Jika dalam
  • 7. berkas utama terdapat kemungkinan hilangnya aset dalam jumlah besar maka auditor dapat memilih sampel dari berkas utama dan memeriksa aset aktual. Auditor tidak perlu menguji akurasi aset tetap yang tercatat pada peride sebelumnya, hanya saja auditr perlu menyadari baha perusahaan kadang memiliki peralatan manufaktur yang tidak lagi digunakan. Jika jumlahnya material, maka perlu dievaluasi apakah pencatatan harus dihapuskan ke nilai realisasi atau diklasifikasikan terpisah sebagai “perlengakapan yang tidak digunakan”. e. Melakukan verifikasi beban depresiasi Beban depresiasi adalah salah satu dari sedikit akun yang tidak diverifikasi sebagai bagian dari pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi. Bila beban depresiasi itu material, maka pengujian perincian beban depresiasi diperlukan. Auditor berfokus pada penentuan apakah klien telah mengikuti kebijakan depresiasi yang konsisten dari periode ke periode, apakah perhitungannya sudah benar. Metode yang berguna untuk mengaudit depresiasi adalah pengujian prosedur analitis atas kewajaran yang dibuat dengan mengalikan aset tetap yang kurang di depresiasi dengan tingkat depresiasi untuk tahun tersebut. Bila pengujian kewajaran tidak dapat dilakukan maka pengujian perincian dapat dilakukan yaitu dengan menghitung kembali beban depresiasi beberapa aset untuk menentukan apakah klien mengikuti kebijakan depresiasi yang benar dan konsisten. f. Melakukan verifikasi saldo akhir dalam akumulasi depresiasi. Debet atas akumulasi depresiasi secara normal diuji sebagai bagian dari audit penghentikan aset dan kreditnya diverifikasi sebagai bagian dari beban depresiasi. Dua tujuan yang biasanya ditekankan dalam pengujian saldo akhir dalam akumulasi depresiasi adalah:  Akumulasi depresiasi yang dinyatakan dalam berkas utama aset sesuai dengan dalam buku besar.  Akumulasi depresiasi dalam berkas utama adalah akurat.
  • 8. 2.2.2 AUDIT BEBAN DIBAYAR DI MUKA Beban dibarar di muka, tagihan di muka, dan aset tak berwujud adalah aset yang umurnya bervariasi. Dalam beberapa kasus, akun tersebut dapat bernilai sangat material. a. Pengendalian Internal Pengendalian internal untuk asuransi dibayar di muka dan biaya asuransi dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu pengendalian akuisisi dan pencatatan asuransi, pengendalian register asuransi dan pengendalian pencatatan beban asuransi. Register asuransi adalah pencatatan kebijakan asuransi dan masa berlaku masing-masing kebijakan. Auditor menggunakan ini untuk mengidentifikasi kebijakan sehubungan dengan akun asuransi dibayar di muka yaitu memverifikasi jangka waktu dan umlah asuransi dibayar di muka. b. Pengujian Audit Satu-satunya pengujian dalam akun beban yang harus dilakukan adalah prosedur analitis dan pengujian untuk memastikan bahwa seluruh tagihan untuk beban asuransi muncul dari kredit atas asuransi dibayar di muka. Saldo awal dan akhir asuransi dibayar di muka biasanya tidak material dan biasanya auditor tidak melakukan verifikasi terhadap kesalahan ini. Salah satu prosedur analitis yang dilakukan auditor adalah membandingkan total asuransi dibayar di muka dan beban asuransi dibandingkan tahun sebelumnya. 2.2.3 AUDIT UTANG AKRUAL Audit utang akrual adalah estimasi kewajiban yang belum dibayarkan atas jasa atau keuntungan yang telah diterima sebelum tanggal neraca. Utang jenis lainnya adalah utang gaji, pajak atas utang gaji, bonus karyawan akrual, komisi akrual, honor profesional akrual, sewa akrual dan utang bunga. Verifikasi beban akrual bervariasi bergantung pada sifat akrual dan kondisi klien.
  • 9. a. Audit atas Pajak Properti Akrual Akun-akun khusus yang digunakan dalam perusahaan untuk pajak properti akrual menunjukkan hubungan antara pajak properti akrual dan siklus akuisisi dan pembayaran melalui pendebetan akun utang. Auditor melakukan verifikasi akrual bersamaan dengan audit pembayaran pada properti tahun berjalan. Auditor memulai pekerjaannya dengan membuat skedul pembayaran pajak properti dari klien dan membandingkan setiap pembayaran dengan skedul tahun sebelumnya untuk menentukan apakah seluruh pembayaran dimasukkan dalam skedul klien. Setelah itu, auditor akan mengevaluasi kewajaran pajak properti pada setiap properti yang digunakan klien untuk mengestimasi akrualnya. Audtor dapat melakukan verifikasi pajak properti akrual dengan menghitung kembali porsi total pajak yang diaplikasikan pada tahun berjalan. 2.2.4 AUDIT AKUN PENDAPATAN DAN BEBAN Prosedur audit ini digunakan untuk menentukan apakah akun pendapatan dan beban dalam laporan keuangan sudah disajikan dengan wajar sesuai GAAP. Auditor ahrus mengecek apakah masing-masing dari total pendapatan dan beban sudah dimasukkan dalam laporan laba rugi dan laba bersih tanpa salah saji material. Dua konsep berikut dalam audit akun pendapatan dan beban merupakan hal penting dalam mempertimbangkan tujuan laporan laba rugi: 1) Kesesuaian antara periode pendapatan dan beban diperlukan untuk menentukan hasil yang benar. 2) Penerapan prinsip akuntansi yang konsisten dalam beberapa periode penting untuk perbandingan. Pendekatan Audit atas Akun Pendapatan dan Beban Audit akun pendapatan dan beban langsung terkait dengan neraca dan bukan bagian terpisah dari proses audit. Bagian audit yang langsung mempengaruhi akun-akun ini adalah:
  • 10. a. Prosedur analitis Prosedur analitis seharusnya dianggap sebagai bagian dari pengujian atas kewajaran penyajian. Berikut adalah posedur analitis dan kemungkinan salah saji yang dapat ditemukan dala audit akun pendapatan dan beban. Prosedur Analitis Salah Saji yang mungkin terjadi Membandingkan beban individual dengan tahun sebelumnya Lebih atau kurang saji pada saldo akun beban Membandingkan aset individual dan saldo utang tahun sebelumnya Lebih atau kurang saji pada akun neraca yang akan mempengaruhi laporan laba rugi Membandingkan beban individual dengan angggaran Salah saji akun bban dan neraca terkait Membandingkan persentase laba kotor dengan tahun sebelumnya Salah saji harga pokok penjualan dan persediaan Membandingkan rasio perputaran persediaan dengan tahun sebelumnya Salah saji harga pokok penjualan dan persediaan b. Pengujian pengendalian dan pengujian substanif atas transaksi Baik pengujian pengendalian maupun pengujian substantif atas transaksi berdampak simultan terhadap verifikasi akun neraca dan laporan laba rugi. Jika auditor melalui pengujian yang memadai menyimpulkan baha risiko pengendalian telah dinilai memadai dan hasilnya rendah untuk transaksi dalam siklus akuisisi dan pembayaran maka satu-satunya verifikasi tambahan untuk akun terkait dengan laporan laba rigi akan terjadi melalui prosedur analitis dan pengujian pisah batas. c. Pengujian perincian saldo – analisis beban Analisis akun beban melibatkan penyelidikan auditor terhadap dokumen pendukung untuk transaksi dan perincian atas total akun beban. Dalam analisis beban dan akun laporan laba rugi lainnya auditor melakukan verifikasi transaksi dalam akun yang spesifik untuk menentukan apakah transaksi tersebut diklasifikasikan dengan benar dan dicatat secara akurat.
  • 11. Sebagai contoh, auditor biasanya melakukan analisis akun beban perbaikan dan pemeliharaan untuk menentukan apakah sudah benar dimasukkan dalam akun aset tetap, beban sewa dan sewa guna usaha untuk menentukan perlu tidaknya mengapitalisasi sewa guna usaha. d. Pengujian perincian saldo – alokasi Alokasi dianggap penting karena menentukan apakah pengeluaran kas menjadi aset atau beban periode brerjalan. Jenis alkasi langsung yang mempengaruhi laporan keuangan muncul karena umur aset yang tidak berjangka panjang, namun masa ekonomisnya berakhir pada saat tanggal neraca. Contohnya sewa dibayar di muka dan asuransi dibayar di muka. Dalam audit alokasi pengeluaran, dua pertimbangan utamanya adalah kepatuhan pada GAAP dan konsistensi dengan periode sebelumnya. Dua prosedur audit terpenting dalam audit alokasi adalah pengujian untuk keseluruhan kewajaran dengan prosedur analitis dan perhitungan kembali atas hasil perhitungan klien.
  • 12. 3. KESIMPULAN Dari penjelasan mengenai akun dan transaksi dalam siklus akuisisi dan pembayaran diatas dapat disimpulkan antara lain: 1. Untuk melakukan audit yang memadai atas banyaknya akun dalam siklus ini, auditor perlu memahami:  akun-akun kunci yang ada,  klasifikasi transaksi,  fungsi- fungsi bisnis, dan  dokumen pencatatan terkait transaksi pada siklus akuisisi dan pembayaran. 2. Akun seperti utang dagang, aset tetap, beban depresiasi, dan beban dibayar di muka yang memiliki karakteristik unik yang mempengaruhi cara auditor mendapatkan bukti memadai untuk saldo akun terkait. 3. Keterkaitan antara pengujian audit dalam siklus akuisisi dan pembayaran dapat menjadi dasar verifikasi auditor atas akun-akun laporan keuangan.
  • 13. 4. GLOSARIUM Alokasi (Allocation)—pembagian atas beban tertentu, seperti depresiasi dan overhead manufaktur dalam beberapa akun beban. Analisis akun beban (Expense account analysis)—pemeriksaan dokumen pendukung untuk masing-masing transaksi dan perincian atas total akun beban. Berkas utama aset tetap (Fixed asset master file)—berkas komputer yang terdiri atas pencatatan untuk setiap peralatan dan jenis properti lain yang dimiliki, pencatatan akuntansi utama untuk peralatan manufaktur dan akun aset tetap lainnya. Register asuransi (Insurance register)—catatan polis asuransi yang berlaku dan tanggal jatuh tempo untuk setiap polis asuransi. Utang akrual (Accrued liabilities)—estimasi kewajiban yang belum dibayar atas jasa dan manfaat yang telah dinikmati di masa lampau sebelum tanggal neraca; utang akrual biasa terdiri komisi akrual , pajak penghasilan akrual, utang gaji, dan sewa akrual. DAFTAR PUSTAKA Elder, J, Randal, dkk. 2008. Jasa Audit dan Assurance (Adaptasi Indonesia) Buku 2. Jakarta : Salemba Empat