2. Apakah Policy Brief ?
• Policy Brief (PB) = MAKALAH KEBIJAKAN (yang berdiri sendiri yang
disusun secara) RINGKAS. Bukan ringkasan dari dokumen lain.
• PB berisi: pilihan kebijakan (program kerja) terbaik utk mengatasi
suatu masalah publik tertentu.
• Panjang naskah PB: sekitar 2 – 4 atau
maksimal 8 halaman (± 3.000 kata)
• Disusun scr khusus utk segera dpt
dipahami oleh pembuat keputusan
• Tujuan PB: untuk advokasi kebijakan,
yaitu: meningkatkan kualitas
kebijakan publik.
3. Jenis dan Perbedaan Komponen
Makalah Kebijakan
Maksimal 2 halamanAntara 2 – 4 halamanMaksimum 60 halamanPanjang
Harus jelasHarus jelasSangat akademis / teknisBahasa
Jarang memuat
penelitian primer
Jarang memuat
penelitian primer
Dapat memuat penelitian
primer
Metodologi
Digunakan untuk
tujuan advokasi dan
lobi
Digunakan untuk tujuan
advokasi dan lobi
Diseminasi dan debat
mengenai hasil-hasil
penelitian kebijakan
Konteks Isu
Audience-driven:
Pesan kebijakan
untuk stakeholder
kunci
Audience-driven: Pesan
kebijakan khusus untuk
stakeholder
Value-driven:
Rekomendasi umum dan
analisis isu-isu kebijakan
Fokus
Beragam stakeholderPembuat keputusanSpesialis kebijakan
Audien /
Kelompok
Sasaran
Memo Kebijakan
(Policy Memo)
Makalah Kebijakan
Ringkas (Policy Brief)
Penelitian Kebijakan
(Policy Study)
Komponen
6. Can you come back with that
3 year study summarised in six
bullet points in powerpoint
7. Mengapa Policy Brief?
• Sisi DEMAND: Pemerintah membutuhkan informasi yg
berkualitas sebagai basis kebijakannya.
• Sisi SUPPLY: Ada banyak lembaga yg memiliki penga-
laman dan pengetahuan yg penting dan relevan dng
kebijakan publik.
– Banyak dari lembaga tsb yg sangat ingin meningkatkan
kualitas kebijakan publik.
• Pengambil kebijakan (policymaker) membutuhkan data &
informasi spesifik:
– yang singkat; mudah menangkap intisarinya
– ditulis dalam bahasa non-teknis
– dari laporan yg fokus memuat implikasi dan
rekomendasi kebijakan
8. Sebuah Policy Brief yang
BERKUALITAS seharusnya:
1. Berisi latar belakang yg cukup, sehingga pembaca dpt
memahami: konteks permasalahan dan substansi
permasalahannya secara tepat.
2. Meningkatkan keyakinan pembaca bahwa
masalah publik tsb harus segera diatasi.
3. Menguraikan alternatif pilihan2 kebijakan.
4. Memberikan bukti2 yg relevan
utk mendukung pilihan kebijakan.
5. Merangsang pembaca utk
bersemangat mengambil dan
menetapkan keputusan.
9. Apa sajakah isi dari
sebuah Policy Brief ?
1. Judul
2. Daftar Isi
3. Ringkasan (Eksekutif)
4. Pendahuluan
5. Deskripsi Masalah
6. Rekomendasi Kebijakan
7. Kesimpulan
8. Apendiks atau Lampiran (bila
harus ada)
9. Daftar Pustaka
Analisis
MASALAH
Data, Informasi, Teori,
Best Practices dan
atau Contoh yg
relevan dan akurat
1
Analisis
SOLUSI
2
Komunikasi
dan Advokasi
Kebijakan
Policy Brief =
Alat Komunikasi
dan Advokasi
Kebijakan
3
10. Bila Policy Brief disusun lebih
ringkas, maka apa sajakah isinya ?
1. Ringkasan (Eksekutif)
2. Pendahuluan
3. Deskripsi Masalah
4. Rekomendasi Kebijakan
5. Kesimpulan
6. Apendiks atau Lampiran
(bila harus ada)
7. Daftar Pustaka
11. Judul yang Catchy: utk merebut
perhatian pembaca
Ringkasan (eksekutif) yg
pendek: Apa yg akan didapat oleh
pembacanya ?
Rekomendasi Kebijakan: Jika
mereka hanya membaca ini, maka
pembaca akan mendapatkan pesan
substantifnya!
CONTOH SAJIAN
Paragraf yg pendek dan
mudah dimengerti: jangan paksa
pembaca utk bekerja keras saat
berupaya memahami isinya
12. JUDUL
Karena itu, JUDUL:
• Harus singkat (kurang dr 12 kata),
tetapi informatif.
• Dapat dipecah menjadi “judul
utama” dan “sub judul”.
• Judul dalam bentuk pertanyaan
akan sangat memikat pembacanya.
Bagaimana merumuskan JUDUL sebuah Policy Brief ? Rumuskan
sehingga “ BERHASIL memunculkan MINAT PEMBACANYA ”
Rumuskan
sedemikian rupa,
sehingga pembaca
menjadi
BERSEMANGAT utk
membaca dan
memahami Policy
Brief tsb.
1
Cara Perumusan
13. DAFTAR ISI2
• Pembaca cerdas akan langsung menuju DAFTAR ISI, agar
segera dapat menangkap intisari sebuah buku.
• Karenanya: DAFTAR ISI harus detail dan informatif tetapi
tetap ringkas sehingga pembacanya segera dapat:
Memahami RINCIAN garis besar
substansi Policy Brief.
Memahami keterkaitan antar komponen
dari Policy Brief.
Memudahkan pembaca utk “melompat”
ke tiap komponen Policy Brief.
Cara Perumusan
14. RINGKASAN (EKSEKUTIF)3
Bagian ini dapat difokuskan untuk hanya memuat
jawaban: Apa, Mengapa, Bagaimana dan oleh Siapa?
• APA akar masalahnya?
• MENGAPA dinilai sebagai masalah penting dan
strategis?
• BAGAIMANA solusinya
• Oleh SIAPA solusi tersebut akan dilaksanakan?
Cara Perumusan
15. PENDAHULUAN4
• Isi PENDAHULUAN harus: berhasil meningkatkan minat
pembacanya = “bersemangat untuk secara seksama
mempelajari keseluruhan isi dari PB tsb”
• Uraian di PENDAHULUAN dapat berisi jawaban dari
pertanyaan berikut:
Topik (spesifik) apakah yang dibahas dalam PB ini?
Mengapa substansi yang ada pada PB ini penting dan
strategis?
Mengapa pembacanya harus segera mengambil langkah
tindak lanjut yang disarankan dlm PB ini?
Cara Perumusan
16. DESKRIPSI MASALAH5
• Permasalahan harus dapat dijelaskan secara spesifik dan
terukur. Tips: Bila ternyata deskripsinya masih memunculkan
pemahaman yg berbeda, maka deskripsi masalah tsb masih kurang
spesifik.
• Beberapa pertanyaan yg dapat dipakai utk mengarahkannya
adalah sebagai berikut:
Apakah permasalahannya dan mengapa penting?
Dimana dan siapa yang terkait dengan permasalahan tersebut?
Mengapa permasalahan itu terjadi? Beri bukti2 dan contohnya.
Apa efek dari permasalahan tersebut? Beri bukti dan contohnya.
Cara Perumusan
17. Kita lebih sering gagal karena
memecahkan masalah yg
salah, daripada menemukan solusi yg salah
thdp masalah yg tepat Russel L. Ackoff
18. Quiz
• Pelajarilah kasus: ”Test keperawanan bagi calon pelajar
SMTA”
• Pada kasus di atas, aspek apakah yang kurang
tepat; permasalahannya, solusinya, keduanya, atau
hal lainnya ? Jelaskan !
• Pada kasus di atas dimisalkan:
– PERMASALAHAN = “seks bebas di kalangan pelajar dan
rendahnya moral pelajar”
– SOLUSI = ”Test keperawanan bagi calon pelajar SMTA”
19. REKOMENDASI KEBIJAKAN6
• Kualitas rekomendasi kebijakan sangat menentukan kualitas
sebuah Policy Brief.
• Pada bagian ini, sebutkan dan jelaskan secara spesifik dan
terukur:
– Alternatif kebijakan yang dipilih (direkomendasikan)
– Alternatif kebijakan lainnya.
Bukan hanya kebijakan yg direkomendasikan, tetapi juga
beberapa alternatif2 lainnya.
• Sebutkan juga metode (cara) penentuan dan pemilihan
alternatif kebijakannya.
Cara Perumusan
20. KESIMPULAN7
• Pada bagian ini, deskripsikan
dan uraikan secara spesifik
kesimpulan dan rekomendasi
dari PB tersebut.
• Deskripsikan dng kalimat
persuasif singkat dan jelas:
Atur kalimatnya agar
pembaca memahami bahwa
dng PB tsb, kita sedang …
– Menjauhi PAIN, dan atau
– Mendekati GAIN
Cara Perumusan
21. APENDIKS / LAMPIRAN8
• Policy brief harus dibangun
dari data & informasi yg
akurat dan dapat
dipertanggung-jawabkan.
• Bila tidak dapat disajikan
dalam badan PB, beberapa
data & informasi pendukung
dpt disajikan secara menarik
pada lampiran.
• Tetapi, lampiran hanya
dicantumkan jika sangat
diperlukan.
Cara Perumusan
22. DAFTAR PUSTAKA9
• Keberadaan daftar pustaka akan meningkatkan keyakinan
pembaca terhadap substansi PB tersebut.
• Karenanya, cantumkan 2 - 4 daftar referensi kunci yg
digunakan dalam penyusunan PB tersebut.
• Dapat ditambahkan juga, 2-3
daftar bacaan lanjutan (further
reading) untuk peminat
substansi PB tersebut.
Cara Perumusan
23. Efektifitas Policy Brief
• Tetapi juga ditentukan oleh:
Desain atau bentuk sajiannya
Cara penyampaian (pemaparan)
• Efektifitas PB tidak hanya ditentukan oleh kualitas substansi
PB tersebut.
Bauran pemangku
kepentingan yg dilibatkan;
libatkanlah pihak yg
berwenang dan kelompok
penekan yg konstruktif