SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Naskah Drama Malin Kundang
[PROLOG: dulu, hiduplah seorang wanita tua dengan anaknya yang bernama Malin.
Mereka hidup menderita dan bergantung pada hasil hutan.]
Ibu: "Malin, datang ke sini anak, membantu saya untuk membawa kayu bakar ini. "
Malin: "Ya ibu, tunggu sebentar." (Malin membantu ibunya)
Malin: "Ibu, berapa lama kita akan bertahan dengan kondisi ini? Saya ingin ada perubahan dalam
hidup kita."
Ibu: "Entahlah, Ibu tidak tahu Malin, kita harus bersabar dan jangan berhenti berdoa kepada
Allah. "
Malin: "Ibu, aku punya ide, biarkan aku pergi untuk mengubah keberuntungan saya? Siapa tahu
aku akan menjadi orang kaya."
Ibu: ...
[Malin dan ibunya kembali ke rumah, tapi ibunya hanya diam tentang ide. Setelah mereka
tiba di rumah.]
Malin: "Bu, bagaimana dengan ide saya?"
Ibu: "Saya pikir itu bukan ide yang baik anakku. Karena, jika kamu pergi, siapa yang akan
menjagaku di sini."
Malin: "Tapi Ibu, jika saya tidak mengubah peruntungan, bagaimana kita bisa bertahan? Saya
berjanji Ibu, jika bisa menjadi orang kaya, saya akan kembali. Tenang saja Ibu, saya akan
berbicara dengan Dayat, supaya menengok Ibu setiap hari hingga saya kembali ke rumah."
[Ibu Malin tidak bisa melarang apa Malin inginkan. Akhirnya, dia setuju dengan ide
Malin.]
Ibu: "Baiklah, jika itu memang keinginanmu, Malin! Tapi, kamu harus pegang janjimu untuk
kembali ke kampung ini."
[Malin pergi ke rumah Dayat untuk memintanya menjaga ibunya, hingga ia kembali dari
perantauan membawa uang yang banyak. Dayat merupakan sahabat Malin, yang selalu ke
mana-mana suka maupun duka.]
Dayat: "Kamu mau ke mana, Malin?"
Malin: "Besok, aku akan merantau untuk mengubah nasib."
Dayat: "Apa? Jika kamu pergi merantau, siapa yang akan menjaga Ibumu di sini?"
Malin: "Karena itu, aku mendatangimu. Aku ingin menjaga Ibuku—tengoklah ia setiap hari itu
sudah cukup baginya—hingga aku kembali.”
Dayat: "Oh, baiklah kalau begitu. Ingat pesanku untukmu, jangan lupakan kita yang ada di sini,
Malin."
[Keesokanharinya, Ibu Malin mengantarkan anaknya ke pelabuhan.]
Ibu: "Jaga dirimu baik-baik, Nak. Cepatlah pulang, setelah kamu sukses di rantau.”
Malin: "Ya Ibu, doakan saya supaya saya cepat mendapat rezeki yang banyak.”
Malin: “Dayat, tolong kamu jaga Ibu saya baik-baik. Terima kasih sebelumnya. Selamat
tinggal.”
Dayat: "Jangan khawatirkan soal itu, Malin. Saya berjanji akan merawat ibumu sepenuh jiwa
raga saya. Jaga dirimu baik-baik. "
Ibu: "Selamat jalan, Anakku."
Dayat: "Selamat jalan, Malin."
[Akhirnya, Malin memulai peruntungannya di perantauan. Ia pergi berlayar dengan
saudagar kaya. Di kapal, Kapten memberinya pekerjaan sebagai kru. Kapten memiliki
putri semata wayang, yang telah menjadi seorang anak gadis cantik. Nama anak gadis
Kapten adalah Ningrum. Ketika Malin melihatnya, ia jatuh hati. Hal ini memberikan
semangat kepada Malin untuk bekerja lebih giat lagi.]
Malin: (Berkata di dalam hati, saat melihat Ningrum mendatanginya) "Ningrum sangat cantik.
Aku menyukainya, dan harus menikahinya. Dengan begitu, jika sesuatu terjadi pada ayahnya,
warisannya akan jatuh ke tanganku, sehingga aku akan menjadi orang kaya.”
Ningrum: "Apakah kamu melihat ayahku?”
Malin: "Hmm, saya tidak melihatnya. Mungkin ia pergi ke dapur. Cobalah ke sana untuk
melihatnya."
Ningrum: "Oh, baiklah. Saya akan ke sana menemuinya."
Malin: [Tersenyum] "Ya, silakan Nona. Apakah perlu kuantar?”
Ningrum: [Hanya tersenyum, sambil berjalan meninggalkan Malin.]
[Sementara itu, di kampung halaman Malin, Ibu Malin sangat gelisah. Ia resah bagaimana
Malin menjalani kehidupannya di perantauan. Apakah Malin sehat? Apakah Malin bisa
menjaga dirinya baik-baik? Semua pertanyaan-pertanyaan khas orang tua yang khawatir
akan anaknya menggelayut menjadi beban pikiran Ibu Malin. Sementara itu, ia juga
khawatir Malin tidak pulang kembali ke kampung halamannya, dan melupakan dirinya.]
Ibu: "Dayat, saya rindu sekali dengan Malin. Kira-kira, kapankah ia kembali? Apakah ia baik-
baik saja saat ini?
Dayat: "Jangan takut, Ibu. Malin akan pulang. Ia telah berjanji. Sementara itu, biarkan saya
menjaga Ibu.”
Ibu: "Ya, terima kasih, Dayat. Entah, apa jadinya saya tanpa bantuanmu."
Dayat: “Jangan terlalu dipikirkan, Ibu.”
[Suatu hari, kapten memanggil Malin, karena ia akan menaikkan jabatan Malin atas
prestasi kerjanya selama ini. Dengan jabatan ini, dalam beberapa tahun, membuat Malin
menjadi orang kaya.]
Malin: "Sekarang, saya kaya raya. Saya dapat membeli semuanya dengan uang saya. Karena itu,
Ningrum harus menikah dengan saya.”
[Semakin hari, Ibu Malin semakin merindukan anaknya. Ketuaannya membuat ia lelah
menunggu Malin. Namun, Dayat selalu memberikan dukungan untuk Ibu Malin, bahwa
Malin yang akan datang kembali dan orang kaya.]
Dayat: "Jangan sedih, Ibu."
Ibu: "Saya lelah, Dayat. Saya lelah menunggu Malin. Kita tidak pernah mendapatkan berita dari
Malin sedikit pun.”
Dayat: "Saya percaya Ibu, bahwa Malin akan datang kembali dan menjadi orang kaya.”
Ibu: "Apakah kamu yakin, Dayat?"
Dayat: "Ya, Ibu. Jangan sedih lagi ibu."
[Setelah Malin telah menjadi orang kaya, Malin menikahi Ningrum. Mereka hidup
bahagia dan menjadi pasangan yang romantis.]
Malin: “Sayang, apa yang sedang kamu pikirkan?”
Ningrum: “Malin suamiku, kita kan sudah menikah. Bagaimana kalau kita berbulan madu?”
Malin: “Sepertinya, itu ide bagus, bagaimana kalau kita Pulau Dua Angsa?”
Ningrum: “Wah, pulau itu sangat bagus. Saya setuju.”
Malin: “Oke! Kalau begitu, kita ke sana besok.”
[Keesokanharinya, Malin serta istrinya berlayar ke Pulau Dua Angsa. Dalam
perjalanannya, mereka singgah ke kampung halaman Malin, untuk mengisi berbagai
perbekalan. Tapi, Malin tidak menemui Ibunya seperti yang telah dijanjikan. Ia hanya
berjalan-jalan di sekitar dermaga saja. Ketika itu, Dayat – sahabat Malin – melihatnya.]
Dayat: "Malin? Apakah dia Malin? Ya, seperti dia adalah Malin. Saya harus mengatakan itu
kepada Ibunya."
[Dayat pergi ke rumah Ibu Malin untuk mengabarkan kedatangan Malin. Ia sangat senang
mengetahui Malin datang ke kampung halamannya. Jika, Ibu Malin mengetahui berita ini,
tentu hatinya bahagia.]
Dayat: "Ibu... Ibu ..."
Ibu: "Ya, saya di sini, Dayat."
Dayat: "Ibu, Malin pulang. Ia ada di pelabuhan sekarang. Tampaknya, ia telah menjadi orang
kaya sekarang!"
Ibu: "Apa kamu yakin kalau yang kamu lihat adalah Malin?"
Dayat: "Ya, saya yakin Bu. Saya tidak mungkin bisa melupakan wajahnya. Saya masih ingat
wajah Malin."
Ibu: "Jika apa yang kamu lihat benar, ayo temani saya pergi ke sana."
[Dayat mendampingi Ibu Malin untuk menemui anaknya. Sesampainya di pelabuhan, Ibu
Malin memang melihat anaknya. Saking harunya, air mata keluar dari matanya. Ia
memanggil Malin dari kejauhan untuk kemudian mendekatinya.]
Ibu: "Malin, Malin, anakku! Malin …"
Ningrum: "Siapa itu wanita tua, Suamiku?"
[Malin tidak menjawab pertanyaan Ningrum, karena tenggorokannya tercekat tidak bisa
menjawab pertanyaannya dari istrinya.]
Ningrum: "Siapa dia, Suamiku?"
Ibu: “Malin, siapa ia? Apakah ia Istrimu? Ia sungguh wanita yang sangat cantik.“ [Ibu Malin
membuka tangannya untuk memeluk menantunya.]
Ningrum: [Tapi, Ningrum menepis pelukan itu.] "Issh, jangan sentuh aku!"
Malin: "Jangan kamu menyentuhnya! Dasar wanita kotor! Kulitmu bisa mengotori kulitnya!"
Ningrum: "Siapa wanita tua ini, Malin? Benarkah ia Ibumu? Uh, ia benar-benar sangat kotor."
Malin: "Saya tidak tahu. Saya tidak mengenal wanita ini. "
Ibu: "Malin, anakku. Kenapa kamu ini, Nak? Apa salah Ibu? Aku ini Ibumu. Ibumu. Kamu telah
berjanji untuk kembali ke kampung ini untuk menemuiku, jika kamu sudah kaya. Sekarang kamu
sudah kaya, dan bukankah kedatanganmu ke sini untuk menemuiku?”
Malin: "Cih, Ibuku? Mengaku-ngaku saja kamu sebagai Ibu? Saya tidak mengenal kamu. Jika
saya kaya, tentu Ibu saya juga kaya. Tidak sepertimu, kotor dan bau!”
Ibu: "MALIN!!!” [Ibu Malin berkata keras.]
Ibu: “Saya Ibumu—ibu yang telah melahirkanmu! Saya bisa mengatakan fakta tentang dirimu."
Ningrum: "Pergi saja kamu, wanita tua."
Ibu: "Malin ... Malin ..."
Malin: "Pergi. Pergilah sekarang, kamu!"
Dayat: "MALIN! Lupakah kamu terhadap Ibumu? Lupakah kamu terhadap saya—sahabat
baikmu? Ini Ibumu, Malin. Ibumu."
Malin: "Tidak, saya tidak lupa. Saya benar-benar tidak mengenal kamu dan wanita tua itu.
Seingat saya, saya tidak pernah memiliki sahabat sepertimu."
Dayat: "Jahat, kamu! Celakalah kamu, Malin."
Ibu: "Ingat saya, Nak? Saya adalah ibumu."
Dayat: "Tolong, ingat ibumu, Malin. Ia selalu menunggumu kembali ke kampung halamanmu.
Ingatlah janjimu, Malin."
[Malin tidak peduli. Ia menyeret Ibunya dengan kasar, hingga wanita tua itu jatuh
tersungkur.]
Malin: Jangan panggil aku sebagai anakmu, wanita kotor! Ayo, Ningrum, kita harus pergi
secepatnya dari tempat ini sebelum wanita ini mengotori wajah kita."
Ningrum: "Ya, Suamiku."
[Setelah mendorong paksa Ibunya pergi, Malin kembali ke kapalnya. Sementara Ibunya,
masih berteriak memanggil-manggil namanya.]
Ibu: “Malin ... Malin ... Jangan biarkan Ibumu Malin!!!“
[Hilang sudah kesabaran Ibu Malin melihat tingkah anaknya. Lalu, dengan kesal ia mengucap
asal kalimat “jadilah batu!”. Kata-kata seorang Ibu yang sedang marah menjadi doa yang
didengar oleh Tuhan.]
Ibu: “Ya Tuhan, kenapa anakku seperti itu? Apa salahku? Apa dosaku? Ia sama sekali
melupakanku. Saya tidak terima perlakuan itu darinya. Sekarang hilang sudah kesabaranku. Aku
mengutuknya: Jadilah batu!!!”
[Setelah itu, tiba-tiba datanglah badai menghancurkan Kapal Malin, petir menyambar
tubuhnya. Dan ...]
Malin: “Apa yang terjadi? Tubuh saya tidak bisa digerakkan! Maafkan saya, Ibu. Maafkan saya
...!”
Ningrum: “Apa yang terjadi? Apa yang terjadimu, Malin? Kamu kenapa?”
[EPILOG: Malin pun berubah menjadi batu, ketika ia meminta ampun kepada Ibunya.
Kapal, kru serta istrinya tenggelam ke dasar laut. Itulah hasil jika kita memberontak
kepada orang tua kami terutama untuk ibu kita.]

More Related Content

What's hot

Cerpen Tentang Sebuah Perbedaan
Cerpen Tentang Sebuah PerbedaanCerpen Tentang Sebuah Perbedaan
Cerpen Tentang Sebuah PerbedaanIrfan Rosyidin
 
Pemanfaatan sampah plastik
Pemanfaatan sampah plastikPemanfaatan sampah plastik
Pemanfaatan sampah plastikhangdusun
 
Impian Keabadian (Cerpen karya Satrio Arismunandar)
Impian Keabadian (Cerpen karya Satrio Arismunandar)Impian Keabadian (Cerpen karya Satrio Arismunandar)
Impian Keabadian (Cerpen karya Satrio Arismunandar)Satrio Arismunandar
 
Cerita rakyat bahasa jawa, Keong Mas, Jaka Tarub, Rawa Pening
Cerita rakyat bahasa jawa, Keong Mas, Jaka Tarub, Rawa PeningCerita rakyat bahasa jawa, Keong Mas, Jaka Tarub, Rawa Pening
Cerita rakyat bahasa jawa, Keong Mas, Jaka Tarub, Rawa PeningAgoeng R Aiueo
 
Legenda, Cerita Rakyat Malin Kundang
Legenda, Cerita Rakyat Malin KundangLegenda, Cerita Rakyat Malin Kundang
Legenda, Cerita Rakyat Malin KundangAgoeng R Aiueo
 
Naskah Sidang BPUPKI Lengkap
Naskah Sidang BPUPKI LengkapNaskah Sidang BPUPKI Lengkap
Naskah Sidang BPUPKI LengkapFahmi Rifaldi
 
CERITA PENDEK PENGALAMAN PRIBADI BAHASA INDONESIA
CERITA PENDEK PENGALAMAN PRIBADI BAHASA INDONESIACERITA PENDEK PENGALAMAN PRIBADI BAHASA INDONESIA
CERITA PENDEK PENGALAMAN PRIBADI BAHASA INDONESIAYohanesHendyW
 
Takabur (teks drama agama islam)
Takabur (teks drama agama islam)Takabur (teks drama agama islam)
Takabur (teks drama agama islam)Azizahluthfi
 
Malin Kundang
Malin KundangMalin Kundang
Malin Kundangxxxiant
 
Cerpen Robohnya Surau Kami, strukturnya, majas dan kata-kata sulit
Cerpen Robohnya Surau Kami, strukturnya, majas dan kata-kata sulitCerpen Robohnya Surau Kami, strukturnya, majas dan kata-kata sulit
Cerpen Robohnya Surau Kami, strukturnya, majas dan kata-kata sulitdaniasasqia
 
Liturgi natal ragam profesi
Liturgi natal ragam profesiLiturgi natal ragam profesi
Liturgi natal ragam profesitira kristy
 
Cerita rakyat legenda aryo menak
Cerita rakyat legenda aryo menakCerita rakyat legenda aryo menak
Cerita rakyat legenda aryo menakResdianto
 
NASKAH DRAMA "Kebencian sahabat hanya sesaat"
NASKAH DRAMA "Kebencian sahabat hanya sesaat"NASKAH DRAMA "Kebencian sahabat hanya sesaat"
NASKAH DRAMA "Kebencian sahabat hanya sesaat"ripto atmaja
 
94901288 ringkasan-laskar-pelangi-1
94901288 ringkasan-laskar-pelangi-194901288 ringkasan-laskar-pelangi-1
94901288 ringkasan-laskar-pelangi-1inanisrina
 
Mengubah hikayat menjadi cerpen
Mengubah hikayat menjadi cerpenMengubah hikayat menjadi cerpen
Mengubah hikayat menjadi cerpenMiftahulJannah316
 

What's hot (20)

Naskah drama 4 orang pemborosan
Naskah drama 4 orang pemborosanNaskah drama 4 orang pemborosan
Naskah drama 4 orang pemborosan
 
Naskah drama 7 orang
Naskah drama 7 orangNaskah drama 7 orang
Naskah drama 7 orang
 
Cerpen Tentang Sebuah Perbedaan
Cerpen Tentang Sebuah PerbedaanCerpen Tentang Sebuah Perbedaan
Cerpen Tentang Sebuah Perbedaan
 
Pemanfaatan sampah plastik
Pemanfaatan sampah plastikPemanfaatan sampah plastik
Pemanfaatan sampah plastik
 
Impian Keabadian (Cerpen karya Satrio Arismunandar)
Impian Keabadian (Cerpen karya Satrio Arismunandar)Impian Keabadian (Cerpen karya Satrio Arismunandar)
Impian Keabadian (Cerpen karya Satrio Arismunandar)
 
Contoh cerpen persahabatan
Contoh cerpen persahabatanContoh cerpen persahabatan
Contoh cerpen persahabatan
 
Cerita rakyat bahasa jawa, Keong Mas, Jaka Tarub, Rawa Pening
Cerita rakyat bahasa jawa, Keong Mas, Jaka Tarub, Rawa PeningCerita rakyat bahasa jawa, Keong Mas, Jaka Tarub, Rawa Pening
Cerita rakyat bahasa jawa, Keong Mas, Jaka Tarub, Rawa Pening
 
Legenda, Cerita Rakyat Malin Kundang
Legenda, Cerita Rakyat Malin KundangLegenda, Cerita Rakyat Malin Kundang
Legenda, Cerita Rakyat Malin Kundang
 
Naskah Sidang BPUPKI Lengkap
Naskah Sidang BPUPKI LengkapNaskah Sidang BPUPKI Lengkap
Naskah Sidang BPUPKI Lengkap
 
Drama 3 orang persahabatan
Drama 3 orang persahabatanDrama 3 orang persahabatan
Drama 3 orang persahabatan
 
CERITA PENDEK PENGALAMAN PRIBADI BAHASA INDONESIA
CERITA PENDEK PENGALAMAN PRIBADI BAHASA INDONESIACERITA PENDEK PENGALAMAN PRIBADI BAHASA INDONESIA
CERITA PENDEK PENGALAMAN PRIBADI BAHASA INDONESIA
 
Takabur (teks drama agama islam)
Takabur (teks drama agama islam)Takabur (teks drama agama islam)
Takabur (teks drama agama islam)
 
Malin Kundang
Malin KundangMalin Kundang
Malin Kundang
 
Cerpen Robohnya Surau Kami, strukturnya, majas dan kata-kata sulit
Cerpen Robohnya Surau Kami, strukturnya, majas dan kata-kata sulitCerpen Robohnya Surau Kami, strukturnya, majas dan kata-kata sulit
Cerpen Robohnya Surau Kami, strukturnya, majas dan kata-kata sulit
 
Liturgi natal ragam profesi
Liturgi natal ragam profesiLiturgi natal ragam profesi
Liturgi natal ragam profesi
 
Cerita rakyat legenda aryo menak
Cerita rakyat legenda aryo menakCerita rakyat legenda aryo menak
Cerita rakyat legenda aryo menak
 
NASKAH DRAMA "Kebencian sahabat hanya sesaat"
NASKAH DRAMA "Kebencian sahabat hanya sesaat"NASKAH DRAMA "Kebencian sahabat hanya sesaat"
NASKAH DRAMA "Kebencian sahabat hanya sesaat"
 
94901288 ringkasan-laskar-pelangi-1
94901288 ringkasan-laskar-pelangi-194901288 ringkasan-laskar-pelangi-1
94901288 ringkasan-laskar-pelangi-1
 
Mengubah hikayat menjadi cerpen
Mengubah hikayat menjadi cerpenMengubah hikayat menjadi cerpen
Mengubah hikayat menjadi cerpen
 
Cerita danau toba
Cerita danau tobaCerita danau toba
Cerita danau toba
 

Viewers also liked

Naskah bwg mrh&pth,drama malin kundang
Naskah bwg mrh&pth,drama malin kundangNaskah bwg mrh&pth,drama malin kundang
Naskah bwg mrh&pth,drama malin kundangYasirecin Yasir
 
Naskah drama Timun Emas
Naskah drama Timun EmasNaskah drama Timun Emas
Naskah drama Timun EmasPebri Anto
 
Naskah drama sederhana cinderella
Naskah drama sederhana cinderellaNaskah drama sederhana cinderella
Naskah drama sederhana cinderellaHarfitrah
 
Malin kundang by devia
Malin kundang by deviaMalin kundang by devia
Malin kundang by deviasman 2 mataram
 
Naskah drama 5 orang tentang persahabatan
Naskah drama 5 orang tentang persahabatanNaskah drama 5 orang tentang persahabatan
Naskah drama 5 orang tentang persahabatanagung hanafi
 
Contoh naskah drama lengkap
Contoh naskah drama lengkapContoh naskah drama lengkap
Contoh naskah drama lengkapLika Amalia
 
Malin Kundang Story
Malin Kundang StoryMalin Kundang Story
Malin Kundang StoryAji Subekti
 
KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU
KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADUKEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU
KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADUKevin Aksama
 
Malin kundang story
Malin kundang storyMalin kundang story
Malin kundang storyNurul Aini
 
Menyimpulkan Isi Berita
Menyimpulkan Isi BeritaMenyimpulkan Isi Berita
Menyimpulkan Isi Beritaoktaviadevila
 

Viewers also liked (13)

Naskah bwg mrh&pth,drama malin kundang
Naskah bwg mrh&pth,drama malin kundangNaskah bwg mrh&pth,drama malin kundang
Naskah bwg mrh&pth,drama malin kundang
 
Naskah drama Timun Emas
Naskah drama Timun EmasNaskah drama Timun Emas
Naskah drama Timun Emas
 
Naskah drama sederhana cinderella
Naskah drama sederhana cinderellaNaskah drama sederhana cinderella
Naskah drama sederhana cinderella
 
Malin kundang by devia
Malin kundang by deviaMalin kundang by devia
Malin kundang by devia
 
Naskah drama 5 orang tentang persahabatan
Naskah drama 5 orang tentang persahabatanNaskah drama 5 orang tentang persahabatan
Naskah drama 5 orang tentang persahabatan
 
Contoh naskah drama lengkap
Contoh naskah drama lengkapContoh naskah drama lengkap
Contoh naskah drama lengkap
 
Malin Kundang Story
Malin Kundang StoryMalin Kundang Story
Malin Kundang Story
 
The legend of malin kundang
The legend of malin kundangThe legend of malin kundang
The legend of malin kundang
 
KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU
KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADUKEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU
KEVIN AKSAMA - NASKAH DRAMA PENDEK DRUPADI DALAM ADEGAN PERMAINAN DADU
 
Malin kundang story
Malin kundang storyMalin kundang story
Malin kundang story
 
Naskah drama munafik
Naskah drama munafikNaskah drama munafik
Naskah drama munafik
 
Menyimpulkan Isi Berita
Menyimpulkan Isi BeritaMenyimpulkan Isi Berita
Menyimpulkan Isi Berita
 
Maling kundang...
Maling kundang...Maling kundang...
Maling kundang...
 

Similar to Naskah Drama Malin Kundang

Presentasi ujian tik
Presentasi ujian tikPresentasi ujian tik
Presentasi ujian tikalea2003
 
Presentasi ujian tik
Presentasi ujian tikPresentasi ujian tik
Presentasi ujian tikAlea Fajar R
 
Presentasi ujian tik
Presentasi ujian tikPresentasi ujian tik
Presentasi ujian tikAlea Fajar R
 
Tugas tanggal 08 word
Tugas tanggal 08 wordTugas tanggal 08 word
Tugas tanggal 08 wordAfif Ba-bel
 
Drama Malin Kundang.docx
Drama Malin Kundang.docxDrama Malin Kundang.docx
Drama Malin Kundang.docxBassam671761
 
Drama Malin Kundang.docx
Drama Malin Kundang.docxDrama Malin Kundang.docx
Drama Malin Kundang.docxBassam671761
 
Calistung mi kelas 3 tahap 2
Calistung mi kelas 3 tahap 2Calistung mi kelas 3 tahap 2
Calistung mi kelas 3 tahap 2MJUNAEDI1961
 
Cerita anak kkpk
Cerita anak kkpkCerita anak kkpk
Cerita anak kkpkmelanduut
 
Dongeng Nusantara Malin Kundang.docx
Dongeng Nusantara Malin Kundang.docxDongeng Nusantara Malin Kundang.docx
Dongeng Nusantara Malin Kundang.docxGheaTutkey1
 
Tugas simdig ebook_imelda_susanti_xkul2
Tugas simdig ebook_imelda_susanti_xkul2Tugas simdig ebook_imelda_susanti_xkul2
Tugas simdig ebook_imelda_susanti_xkul2ImeldaSusanti
 

Similar to Naskah Drama Malin Kundang (16)

Presentasi ujian tik
Presentasi ujian tikPresentasi ujian tik
Presentasi ujian tik
 
Presentasi ujian tik
Presentasi ujian tikPresentasi ujian tik
Presentasi ujian tik
 
Presentasi ujian tik
Presentasi ujian tikPresentasi ujian tik
Presentasi ujian tik
 
Tugas tanggal 08 word
Tugas tanggal 08 wordTugas tanggal 08 word
Tugas tanggal 08 word
 
Maling kundang.pptx
Maling kundang.pptxMaling kundang.pptx
Maling kundang.pptx
 
Legenda malin kundang
Legenda malin kundangLegenda malin kundang
Legenda malin kundang
 
Malin Kundang.docx
Malin Kundang.docxMalin Kundang.docx
Malin Kundang.docx
 
Cerita rakyat
Cerita rakyatCerita rakyat
Cerita rakyat
 
Maling kundang
Maling kundangMaling kundang
Maling kundang
 
Drama Malin Kundang.docx
Drama Malin Kundang.docxDrama Malin Kundang.docx
Drama Malin Kundang.docx
 
Drama Malin Kundang.docx
Drama Malin Kundang.docxDrama Malin Kundang.docx
Drama Malin Kundang.docx
 
Calistung mi kelas 3 tahap 2
Calistung mi kelas 3 tahap 2Calistung mi kelas 3 tahap 2
Calistung mi kelas 3 tahap 2
 
Cerita anak kkpk
Cerita anak kkpkCerita anak kkpk
Cerita anak kkpk
 
Dongeng Nusantara Malin Kundang.docx
Dongeng Nusantara Malin Kundang.docxDongeng Nusantara Malin Kundang.docx
Dongeng Nusantara Malin Kundang.docx
 
Tugas simdig ebook_imelda_susanti_xkul2
Tugas simdig ebook_imelda_susanti_xkul2Tugas simdig ebook_imelda_susanti_xkul2
Tugas simdig ebook_imelda_susanti_xkul2
 
T2s2p4
T2s2p4T2s2p4
T2s2p4
 

Recently uploaded

Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 

Recently uploaded (20)

Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 

Naskah Drama Malin Kundang

  • 1. Naskah Drama Malin Kundang [PROLOG: dulu, hiduplah seorang wanita tua dengan anaknya yang bernama Malin. Mereka hidup menderita dan bergantung pada hasil hutan.] Ibu: "Malin, datang ke sini anak, membantu saya untuk membawa kayu bakar ini. " Malin: "Ya ibu, tunggu sebentar." (Malin membantu ibunya) Malin: "Ibu, berapa lama kita akan bertahan dengan kondisi ini? Saya ingin ada perubahan dalam hidup kita." Ibu: "Entahlah, Ibu tidak tahu Malin, kita harus bersabar dan jangan berhenti berdoa kepada Allah. " Malin: "Ibu, aku punya ide, biarkan aku pergi untuk mengubah keberuntungan saya? Siapa tahu aku akan menjadi orang kaya." Ibu: ... [Malin dan ibunya kembali ke rumah, tapi ibunya hanya diam tentang ide. Setelah mereka tiba di rumah.] Malin: "Bu, bagaimana dengan ide saya?" Ibu: "Saya pikir itu bukan ide yang baik anakku. Karena, jika kamu pergi, siapa yang akan menjagaku di sini." Malin: "Tapi Ibu, jika saya tidak mengubah peruntungan, bagaimana kita bisa bertahan? Saya berjanji Ibu, jika bisa menjadi orang kaya, saya akan kembali. Tenang saja Ibu, saya akan berbicara dengan Dayat, supaya menengok Ibu setiap hari hingga saya kembali ke rumah." [Ibu Malin tidak bisa melarang apa Malin inginkan. Akhirnya, dia setuju dengan ide Malin.] Ibu: "Baiklah, jika itu memang keinginanmu, Malin! Tapi, kamu harus pegang janjimu untuk kembali ke kampung ini." [Malin pergi ke rumah Dayat untuk memintanya menjaga ibunya, hingga ia kembali dari perantauan membawa uang yang banyak. Dayat merupakan sahabat Malin, yang selalu ke mana-mana suka maupun duka.] Dayat: "Kamu mau ke mana, Malin?"
  • 2. Malin: "Besok, aku akan merantau untuk mengubah nasib." Dayat: "Apa? Jika kamu pergi merantau, siapa yang akan menjaga Ibumu di sini?" Malin: "Karena itu, aku mendatangimu. Aku ingin menjaga Ibuku—tengoklah ia setiap hari itu sudah cukup baginya—hingga aku kembali.” Dayat: "Oh, baiklah kalau begitu. Ingat pesanku untukmu, jangan lupakan kita yang ada di sini, Malin." [Keesokanharinya, Ibu Malin mengantarkan anaknya ke pelabuhan.] Ibu: "Jaga dirimu baik-baik, Nak. Cepatlah pulang, setelah kamu sukses di rantau.” Malin: "Ya Ibu, doakan saya supaya saya cepat mendapat rezeki yang banyak.” Malin: “Dayat, tolong kamu jaga Ibu saya baik-baik. Terima kasih sebelumnya. Selamat tinggal.” Dayat: "Jangan khawatirkan soal itu, Malin. Saya berjanji akan merawat ibumu sepenuh jiwa raga saya. Jaga dirimu baik-baik. " Ibu: "Selamat jalan, Anakku." Dayat: "Selamat jalan, Malin." [Akhirnya, Malin memulai peruntungannya di perantauan. Ia pergi berlayar dengan saudagar kaya. Di kapal, Kapten memberinya pekerjaan sebagai kru. Kapten memiliki putri semata wayang, yang telah menjadi seorang anak gadis cantik. Nama anak gadis Kapten adalah Ningrum. Ketika Malin melihatnya, ia jatuh hati. Hal ini memberikan semangat kepada Malin untuk bekerja lebih giat lagi.] Malin: (Berkata di dalam hati, saat melihat Ningrum mendatanginya) "Ningrum sangat cantik. Aku menyukainya, dan harus menikahinya. Dengan begitu, jika sesuatu terjadi pada ayahnya, warisannya akan jatuh ke tanganku, sehingga aku akan menjadi orang kaya.” Ningrum: "Apakah kamu melihat ayahku?” Malin: "Hmm, saya tidak melihatnya. Mungkin ia pergi ke dapur. Cobalah ke sana untuk melihatnya." Ningrum: "Oh, baiklah. Saya akan ke sana menemuinya." Malin: [Tersenyum] "Ya, silakan Nona. Apakah perlu kuantar?” Ningrum: [Hanya tersenyum, sambil berjalan meninggalkan Malin.]
  • 3. [Sementara itu, di kampung halaman Malin, Ibu Malin sangat gelisah. Ia resah bagaimana Malin menjalani kehidupannya di perantauan. Apakah Malin sehat? Apakah Malin bisa menjaga dirinya baik-baik? Semua pertanyaan-pertanyaan khas orang tua yang khawatir akan anaknya menggelayut menjadi beban pikiran Ibu Malin. Sementara itu, ia juga khawatir Malin tidak pulang kembali ke kampung halamannya, dan melupakan dirinya.] Ibu: "Dayat, saya rindu sekali dengan Malin. Kira-kira, kapankah ia kembali? Apakah ia baik- baik saja saat ini? Dayat: "Jangan takut, Ibu. Malin akan pulang. Ia telah berjanji. Sementara itu, biarkan saya menjaga Ibu.” Ibu: "Ya, terima kasih, Dayat. Entah, apa jadinya saya tanpa bantuanmu." Dayat: “Jangan terlalu dipikirkan, Ibu.” [Suatu hari, kapten memanggil Malin, karena ia akan menaikkan jabatan Malin atas prestasi kerjanya selama ini. Dengan jabatan ini, dalam beberapa tahun, membuat Malin menjadi orang kaya.] Malin: "Sekarang, saya kaya raya. Saya dapat membeli semuanya dengan uang saya. Karena itu, Ningrum harus menikah dengan saya.” [Semakin hari, Ibu Malin semakin merindukan anaknya. Ketuaannya membuat ia lelah menunggu Malin. Namun, Dayat selalu memberikan dukungan untuk Ibu Malin, bahwa Malin yang akan datang kembali dan orang kaya.] Dayat: "Jangan sedih, Ibu." Ibu: "Saya lelah, Dayat. Saya lelah menunggu Malin. Kita tidak pernah mendapatkan berita dari Malin sedikit pun.” Dayat: "Saya percaya Ibu, bahwa Malin akan datang kembali dan menjadi orang kaya.” Ibu: "Apakah kamu yakin, Dayat?" Dayat: "Ya, Ibu. Jangan sedih lagi ibu." [Setelah Malin telah menjadi orang kaya, Malin menikahi Ningrum. Mereka hidup bahagia dan menjadi pasangan yang romantis.] Malin: “Sayang, apa yang sedang kamu pikirkan?” Ningrum: “Malin suamiku, kita kan sudah menikah. Bagaimana kalau kita berbulan madu?” Malin: “Sepertinya, itu ide bagus, bagaimana kalau kita Pulau Dua Angsa?”
  • 4. Ningrum: “Wah, pulau itu sangat bagus. Saya setuju.” Malin: “Oke! Kalau begitu, kita ke sana besok.” [Keesokanharinya, Malin serta istrinya berlayar ke Pulau Dua Angsa. Dalam perjalanannya, mereka singgah ke kampung halaman Malin, untuk mengisi berbagai perbekalan. Tapi, Malin tidak menemui Ibunya seperti yang telah dijanjikan. Ia hanya berjalan-jalan di sekitar dermaga saja. Ketika itu, Dayat – sahabat Malin – melihatnya.] Dayat: "Malin? Apakah dia Malin? Ya, seperti dia adalah Malin. Saya harus mengatakan itu kepada Ibunya." [Dayat pergi ke rumah Ibu Malin untuk mengabarkan kedatangan Malin. Ia sangat senang mengetahui Malin datang ke kampung halamannya. Jika, Ibu Malin mengetahui berita ini, tentu hatinya bahagia.] Dayat: "Ibu... Ibu ..." Ibu: "Ya, saya di sini, Dayat." Dayat: "Ibu, Malin pulang. Ia ada di pelabuhan sekarang. Tampaknya, ia telah menjadi orang kaya sekarang!" Ibu: "Apa kamu yakin kalau yang kamu lihat adalah Malin?" Dayat: "Ya, saya yakin Bu. Saya tidak mungkin bisa melupakan wajahnya. Saya masih ingat wajah Malin." Ibu: "Jika apa yang kamu lihat benar, ayo temani saya pergi ke sana." [Dayat mendampingi Ibu Malin untuk menemui anaknya. Sesampainya di pelabuhan, Ibu Malin memang melihat anaknya. Saking harunya, air mata keluar dari matanya. Ia memanggil Malin dari kejauhan untuk kemudian mendekatinya.] Ibu: "Malin, Malin, anakku! Malin …" Ningrum: "Siapa itu wanita tua, Suamiku?" [Malin tidak menjawab pertanyaan Ningrum, karena tenggorokannya tercekat tidak bisa menjawab pertanyaannya dari istrinya.] Ningrum: "Siapa dia, Suamiku?" Ibu: “Malin, siapa ia? Apakah ia Istrimu? Ia sungguh wanita yang sangat cantik.“ [Ibu Malin membuka tangannya untuk memeluk menantunya.] Ningrum: [Tapi, Ningrum menepis pelukan itu.] "Issh, jangan sentuh aku!"
  • 5. Malin: "Jangan kamu menyentuhnya! Dasar wanita kotor! Kulitmu bisa mengotori kulitnya!" Ningrum: "Siapa wanita tua ini, Malin? Benarkah ia Ibumu? Uh, ia benar-benar sangat kotor." Malin: "Saya tidak tahu. Saya tidak mengenal wanita ini. " Ibu: "Malin, anakku. Kenapa kamu ini, Nak? Apa salah Ibu? Aku ini Ibumu. Ibumu. Kamu telah berjanji untuk kembali ke kampung ini untuk menemuiku, jika kamu sudah kaya. Sekarang kamu sudah kaya, dan bukankah kedatanganmu ke sini untuk menemuiku?” Malin: "Cih, Ibuku? Mengaku-ngaku saja kamu sebagai Ibu? Saya tidak mengenal kamu. Jika saya kaya, tentu Ibu saya juga kaya. Tidak sepertimu, kotor dan bau!” Ibu: "MALIN!!!” [Ibu Malin berkata keras.] Ibu: “Saya Ibumu—ibu yang telah melahirkanmu! Saya bisa mengatakan fakta tentang dirimu." Ningrum: "Pergi saja kamu, wanita tua." Ibu: "Malin ... Malin ..." Malin: "Pergi. Pergilah sekarang, kamu!" Dayat: "MALIN! Lupakah kamu terhadap Ibumu? Lupakah kamu terhadap saya—sahabat baikmu? Ini Ibumu, Malin. Ibumu." Malin: "Tidak, saya tidak lupa. Saya benar-benar tidak mengenal kamu dan wanita tua itu. Seingat saya, saya tidak pernah memiliki sahabat sepertimu." Dayat: "Jahat, kamu! Celakalah kamu, Malin." Ibu: "Ingat saya, Nak? Saya adalah ibumu." Dayat: "Tolong, ingat ibumu, Malin. Ia selalu menunggumu kembali ke kampung halamanmu. Ingatlah janjimu, Malin." [Malin tidak peduli. Ia menyeret Ibunya dengan kasar, hingga wanita tua itu jatuh tersungkur.] Malin: Jangan panggil aku sebagai anakmu, wanita kotor! Ayo, Ningrum, kita harus pergi secepatnya dari tempat ini sebelum wanita ini mengotori wajah kita." Ningrum: "Ya, Suamiku." [Setelah mendorong paksa Ibunya pergi, Malin kembali ke kapalnya. Sementara Ibunya, masih berteriak memanggil-manggil namanya.]
  • 6. Ibu: “Malin ... Malin ... Jangan biarkan Ibumu Malin!!!“ [Hilang sudah kesabaran Ibu Malin melihat tingkah anaknya. Lalu, dengan kesal ia mengucap asal kalimat “jadilah batu!”. Kata-kata seorang Ibu yang sedang marah menjadi doa yang didengar oleh Tuhan.] Ibu: “Ya Tuhan, kenapa anakku seperti itu? Apa salahku? Apa dosaku? Ia sama sekali melupakanku. Saya tidak terima perlakuan itu darinya. Sekarang hilang sudah kesabaranku. Aku mengutuknya: Jadilah batu!!!” [Setelah itu, tiba-tiba datanglah badai menghancurkan Kapal Malin, petir menyambar tubuhnya. Dan ...] Malin: “Apa yang terjadi? Tubuh saya tidak bisa digerakkan! Maafkan saya, Ibu. Maafkan saya ...!” Ningrum: “Apa yang terjadi? Apa yang terjadimu, Malin? Kamu kenapa?” [EPILOG: Malin pun berubah menjadi batu, ketika ia meminta ampun kepada Ibunya. Kapal, kru serta istrinya tenggelam ke dasar laut. Itulah hasil jika kita memberontak kepada orang tua kami terutama untuk ibu kita.]