Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai konsep-konsep kimia inti dan radiokimia. Terdapat penjelasan tentang nuklida, gaya inti, stabilitas inti, energi ikat inti, reaksi inti seperti fisi dan fusi, radioaktivitas, jenis radiasi seperti alfa, beta dan gamma, serta karakteristik dan aplikasi radiasi tersebut.
3. Keterangan:
Nuklida adalah jenis atom yang dibedakan oleh
jumlah proton dan jumlah neutronnya.
a. Nuklida berdasarkan nomor atom, nomor massa, dan
jumlah neutron.
1. Isotop, yaitu unsur-unsur yang memiliki nomor
atom sama, tetapi memiliki nomor massa berbeda.
Contoh :
4. 2. Isobar, yaitu unsur-unsur yang memiliki nomor
massa sama, tetapi memiliki nomor atom berbeda.
Contoh :
3. Isoton, yaitu unsur-unsur yang memiliki jumlah
neutron sama, tetapi memiliki nomor atom berbeda.
Contoh :
b. Nuklida berdasarkan jumlah proton dan neutron
1. Nuklida genap-genap, yaitu nuklida yang memiliki Z
genap dan N genap.
Contoh :
5. 2. Nuklida genap-gasal, yaitu nuklida yang memiliki Z
genap dan N gasal.
Contoh :
3. Nuklida gasal-genap, yaitu nuklida yang memiliki Z
gasal dan N genap.
Contoh :
4. Nuklida gasal-gasal, yaitu nuklida yang memiliki Z
gasal dan N gasal.
Contoh :
6. Gaya inti adalah gaya yang mengakibatkan proton
dan neutron tetap berada dalam inti.
Karakteristik gaya inti yaitu sebgai berikut:
1. Merupakan gaya tarik-menarik yang lebih besar dari
gaya Coulomb.
2. Bekerja pada kisaran jarak yang sangat pendek. Ini
artinya nuklida-nuklida berinteraksi hanya dengan
nuklida yang ada di dekatnya.
3. Bekerja antara dua proton, dua neutron, atau
proton dengan neutron.
7. Stabilitas inti atom ditentukan oleh perbandingan
antara jumlah proton dan neutron.
a. Inti Ringan (Z ≤ 20)
Inti ringan stabil jika . Inti tidak stabil
jika .
Contoh: Inti ringan yang stabil yaitu
b. Inti Berat (Z > 20)
Inti berat stabil jika . Inti tidak stabil
jika .
Contoh: Inti berat yang stabil yaitu
8.
9. Energi Ikat inti adalah energi yang dipperlukan untuk
melepaskan partikel-partikel penyusun inti menjadi
partikel-partikel yang terpisah.
a. Defek Massa
Karena Massa inti lebih kecil dari jumlah massa partikel
penyusunnya, maka terjadi penyusutan massa yang
selanjutnya disebut susut massa atau defek massa.
Persamaan defek massa:
keterangan:
10. b. Konversi Defek Massa Menjadi Energi Ikat Inti
Penyusutan massa (defek massa) pada inti terhadap
massa partikel penyusunnya berubah menjadi energi untuk
mengikat proton dan neutron menjadi inti atom yang
dinamakan energi ikat inti (binding energy).
Energi ikat inti dalam SI:
Energi ikat inti dalam MeV:
Energi ikat per nukleon:
11. Reaksi inti adalah reaksi yang terjadi jika suatu inti
atom induk ditembak dengan inti partikel yang berenergi
dan menghasilkan inti baru/inti anak disertai pelepasan
sejumlah energi.
Skema reaksi inti:
Energi reaksi dari skema reaksi inti:
12. Dalam reaksi inti harus dipenuhi hal-hal berikut:
1. Hukum kekekalan momentum: momentum sebelum
dan momentum sesudah reaksi sama.
2. Hukum kekekalan energi: energi sebelum dan energi
sesudah reaksi sama.
3. Hukum kekekalan nomor atom: jumlah nomor atom
sebelum dan jumlah nomor atom sesudah reaksi sama
4. Hukum kekekalan nomor massa: jumlah nomor
massa sebelum dan jumlah nomor massa sesudah reaksi
sama.
13. Reaksi Fisi adalah reaksi pembelahan inti atom berat
menjadi inti atom baru yang lebih ringan dan disertai
dengan pelepasan energi.
Misal: fisi inti uranium-235 oleh sebuah neutron lambat
akan berlangsung sebagai berikut:
14. Reaksi Fusi adalah reaksi penggabungan beberapa inti
ringan menjadi inti yang lebih berat yang disertai
pemancaran energi.
Misal: fusi penggabungan inti dengan yang
menghasilkan dan neutron.
Reasksinya sebagai berikut:
15. Radioaktivitas adalah gejala terpencarnya partikel
Partikel radioaktif akibat peluruhan (disintegrasi) inti dalam
rangka menuju inti stabil.
Radioaktivitas pertama kali
ditemukan oleh Henry Becquerel ( 1852-1908) pada tahun
1896.
Radiasi alfa terbentuk saat suatu unsur radioaktif
memancarkan partikel alfa dan memebentuk unsur baru
dalam proses yang disebut peluruhan alfa.
16. Sifat-sifat sinar :
1. Sinar merupakan inti helium ( ) yang
bermuatan positif.
2. Dapat menghitamkan film yang dilewatinya.
3. Dapat membelok di dalam medan listrik dan medan
magnet.
4. Memilikidaya ionisasi paling kuat dibanding sinar
radioaktif lainnya.
5.Memilikidaya tembus paling lemah di antarasinar
radioaktif lainnya.
6. Berjangkauan beberapa cm di udara dan mm di
dalam logam.
7. Di udara lajunya ± 0,054 c sampai dengan 0,07 c.
17. Rumus persamaan reaksi atom yang mengalami
peluruhan radiasi alfa:
ATAU
Energi reaksi dirumuskan sebagai berikut:
18. Inti tidak stabil yang memiliki jumlah neutron lebih
banyak daripada jumlah protonnya akan memancarkan
partikel beta. Pada peristiwa pemancaran beta, terbentuk
sinar beta yang dapat berupa elektron(bermuatan listrik
negatif) atau berupa positron( bermuatan listrik positif).
Sifat-sifat sinar beta:
1.Sinar beta merupakan elektron berenergi tinggi
berasal dari inti atom bukan dari kulit atom dan
bermuatan ..
2. Dapat membelok dalam medan magnet dan medan
listrik.
3. Daya tembusnya lebih kuat dari daya tembus sinar
alfa, tetapi daya ionisasinya lebih lemah dibanding
sinar alfa.
19. 4. Laju di udara ± 0,32 c samapai 0,9 c.
5. Jangkauan di udara dan logam lebih jauh dibanding
sinar alfa.
Ada 3 macam peluruhan beta:
1. Peluruhan Beta Negatif ( )
Radiasi (sinar) beta negatif disamakan dengan
pemancaran elektron dari suatu inti atom. Bentuk
radiasi ini terjadi pada inti yang kelebihan elektron dan
pada umumnya disertai dengan radiasi gamma. Pada
radiasi beta negatif, nomor atom bertambah satu,
sedangkan nomor massanya tetap.
atau
20. 2. Peluruhan Beta Positif ( )
Radiasi ini sama dengan pancaran positron (elektron
positif) dari inti atom. Radiasi beta positif akan selalu
diikuti dengan peristiwa anihilasi atau peristiwa
penggabungan.
3. Penangkapan elektron
21. Sinar gamma merupakan radiasi gelombang
elektromagnetik yang dapat dipancarkan oleh inti
atom tereksitasi. Inti yang memancarkan sinar gamma
memiliki nomor massa dan nomor atom tetap.
Sifat-sifat sinar gamma:
1.Sinar gamma tidak bermuatan listrik sehingga tidak
membelok dalam medan listrik maupun dalam medan
magnet.
2. Memiliki daya tembus paling kuat, tetapi daya
ionisasinya paling lemah di antara sinar radioaktif yang
lain.
3. Sinar gamma merupakan radiasi gelombang
elektromagnetik sehingga lajunya sama dengan laju
cahaya.
22. 4. Sinar gamma yang mengenai bahandapat
mengakibatkan fotolistrik dan hamburan Compton.
= nuklida dalam keadaan tereksitasi
24. Jika seberkas sinar radioaktif dengan intensitas
dilewatkan pada sebuah keping dengan tebal x, intensitas
sinar radioaktif itu akan melemah secara eksponensial sesuai
persamaan:
atau
keterangan:
25. Pada suatu kondisi, intensitas sinar radioaktif setelah
melewati bahan menjadi setengah dari intensitas mula-
mula. Tebal keping bahan yang mengakibatkan intensitas
yang keluar setengah dari semula dinamakan lapisan harga
paruh (half value layer =HVL) atau ketebalan paruh (Half-
Thickness).
Persamaannya sebagai berikut:
keterangan:
26. a. Pencacah Geiger-Muller
Untuk mendeteksi radiasi alfa,beta, dan gamma.
b. Pencacah Kelipan (Scantillation Counter)
Untuk mendeteksi sinar gamma.
c. Kamar Kabut Willson (Willson Cloud Chamber)
Untuk melihat dan memotret lintasan partikel alfa.
. Kamar Gelembung
Untuk penelitian partikel elementer biasanya berisi
hidrogen yang berinti proton.
. Emulsi Nuklir atau Emulsi Film
Untuk pemantauan radiasi.
f. Kamar Latu (Spark Chamber)
Untuk menentukan medan magnet, muatan, dan
momentum partikel dari lengkungan lintasan partikel.
27. Peluruhan( disintegrasi) atau rarasan (decay) merupakan
perubahan spontan dari satu nuklida induk menjadi satu nuklida
anak yang mungkin bersifat radioaktif atau tidak dengan
memancarkan satu atau lebih partikel atau foton.
a. Aktivitas Radioaktif
Proses peluruhan radioaktif akan terus berlangsung hingga
dihasilkan inti yang stabil. Laju peluruhan radioaktif disebut
aktivitas radioaktif.
dengan
keterangan:
28. b. Peluruhan Inti
Aktivitas radio aktif menyebabkan perbedaan jumlah
partikel sebelum dan sesudah reaksi peluruhan. Hubungan
antara jumlah partikelsebelum dan sesudah peluruhan:
keterangan:
Perbandingan jumlah inti setelah t detik:
30. c. Waktu Paruh (Half-Time)
Pada suatu kondisi tertentu jumlah partikel menjadi
setengah partikel mula-mula. Waktu yang diperlukan dalam
proses tersebut disebut waktu paru.
d. Umur Rata-rata (Mean-Time)
Umur rata-rata merupakan kebalikan dari peluang untuk
meluruh persatuan waktu.
31. Dalam Peluruhan radioaktif ada empat deret radioaktiv
yaitu:
a. Deret Torium
Unsur yang terbentuk pada peluruhan deret torium
memiliki nomor massa dengan kelipatan A= 4n. Deret ini berasal
dari nuklida induk dan berakhir pada .
b. Deret Neptonium
Unsur yang terbentuk pada peluruhan deret neptonium
memiliki nomor massa dengan kelipatan A = 4n +1. Deret ini
berasal dari nuklida induk dan berakhir pada .
32. . Deret Uranium
Unsur yang terbentuk pada peluruhan deret uranium
memiliki nomor massa dengan kelipatan A= 4n +2. Deret ini
berasal dari nuklida induk dan berakhir pada .
d. Deret Aktinium
Unsur yang terbentuk pada peluruhan deret aktinium
memiliki nomor massa dengan kelipatan A = 4n +3. Deret ini
berasal dari nuklida induk dan berakhir pada .