Dokumen ini membahas kondisi umum Kabupaten Bengkulu Tengah meliputi aspek geografi, demografi, sosial budaya, ekonomi, dan lingkungan hidup. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.429,4 km2 yang terbagi ke dalam 10 kecamatan dan 142 desa. Secara geografis wilayahnya dataran rendah dengan tanah podsolik merupakan jenis tanah dominan. Sumber daya alam yang dimiliki antara lain batubara. Iklimnya berik
1. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
5
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Pembangunan daerah yang telah dilaksanakan di berbagai bidang kehidupan masyarakat, yang meliputi bidang sosial budaya dan kehidupan beragama, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), sarana dan prasarana, politik, ketentraman dan ketertiban masyarakat, hukum, aparatur, tata ruang dan pengembangan wilayah, serta sumber daya alam (SDA) dan lingkungan hidup yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah.
2.1.1. Karakteristik, Lokasi dan Wilayah
a. Luas wilayah dan batas administrasi
Kabupaten Bengkulu Tengah mempunyai luas wilayah 1.429, 4 Km² yang yang terdiri dari luas daratan 1.223,94 Km2 terdiri dari 10 Kecamatan, 142 Desa definitif dan satu kelurahan sedangkan luas wilayah laut adalah 205,2 Km2. Adapun rincian dan gambaran luas masing-masing kecamatan terdapat pada tabel 2.1 berikut ini:
Tabel 2.1
Luas wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah No Kecamatan Jumlah Desa Luas Wilayah Jumlah Luas Wilayah Daratan Lautan
1.
Taba Penanjung
13 Desa dan
1 Kelurahan
148,38
-
148,38
2.
Karang Tinggi
18 Desa
137,47
-
137,47
3.
Talang Empat
15 Desa
93,62
-
93,62
4.
Pagar Jati
14 Desa
188,57
-
188,57
5.
Pondok Kelapa
17 Desa
165,20
-
165,20
6.
Pematang Tiga
13 Desa
129,42
-
129,42
7.
Merigi Kelindang
13 Desa
98,42
-
98,42
8.
Merigi Sakti
15 Desa
99,93
-
99,93
9.
Pondok Kubang
12 Desa
92,00
-
92,00
10.
Bang Haji
12 Desa
70,71
-
70,71
11.
Luas Laut
-
-
205,2
205,2 Total 142 desa 1 Kelurahan 1.223,94 205,2 1.429,4
Sumber: RTRW Kab. Bengkulu Tengah, 2012
2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI
2. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
6
Gambar. 2.1
Peta Administrasi
Kabupaten Bengkulu Tengah
Sumber: RTRW Kab. Bengkulu Tengah, 2012
Kabupaten Bengkulu Tengah berbatasan dengan :
Sebelah Utara
:
Kecamatan Air Napal, Kecamatan Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara dan Kecamatan Curup Kabupaten Rejang Lebong;
Sebelah Timur
:
Kecamatan Ujanmas, Kecamatan Kepahiang, dan Kecamatan Seberang Musi Kabupaten Kepahiang;
Sebelah Selatan
:
Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma; dan
Sebelah Barat
:
Kecamatan Selebar, Kecamatan Sungai Serut, Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu dan Teluk Pering Samudera Hindia.
b. Letak dan Kondisi Geografis
Sedang posisi astronomis Kabupaten Bengkulu Tengah terletak pada Koordinat 101°- 32'-102°8' Bujur Timur, 2°15-4°Lintang selatan. Hal ini membuat kabupaten Bengkulu Tengah terletak pada posisi yang sangat strategis berada pada jalur perlintasan antara Kota Bengkulu dengan provinsi Sumatera Selatan dan kota Bengkulu dengan Provinsi Sumatera Barat.
3. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
7
c . Topografi
Secara topografis wilayah ini sebagian besar merupakan dataran rendah. Sekitar 70 persen wilayah ini berada pada ketinggian kurang dari 250 meter di atas permukaan laut. Lainnya, kurang lebih 29 persen menempati daerah dengan ketinggian 250-1000 meter di atas permukaan laut, dan hanya kurang lebih 1 (satu) persen yang berada pada daerah dengan ketinggian lebih besar dari 1.000 meter di atas permukaan laut.
Adapun bentuk wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah sebagian besar (lebih besar dari 78 persen) merupakan daerah datar dan landai dengan kelerengan 0-15 persen yang dapat dijumpai di tiap-tiap kecamatan. Sedangkan lainnya lebih besar dari 21 persen berupa lahan dengan bentuk wilayah agak berbukit dengan kelerengan 15-40 persen, dan hanya kurang dari 1 (satu) persen yang merupakan lahan dengan bentuk wilayah berbukit curam dengan kelerengan lebih besar dari 40 persen yang dijumpai di 4 (empat) kecamatan, yakni Karang Tinggi, Merigi Kelindang, Merigi Sakti, dan Taba Penanjung.
Tabel 2.2
Luasan Bentuk Wilayah Daratan
Kabupaten Bengkulu Tengah No Kecamatan 0-8% 8-15% 15-25% 25-40 > 40% Ha % Ha % Ha % Ha % Ha %
1.
Bang Haji
7.288,0
6,0
1.473,6
1,2
804,2
0,7
35,2
0,0
-
-
2.
Karang Tinggi
15.045,5
12,3
2.909,1
2,4
760,9
0,6
356,7
0,3
56,5
0,1
3.
Merigi Kelindang
3.725,9
3,0
3,179,4
2,6
3.483,8
2,9
1.585,7
1,3
110,3
0,1
4.
Merigi Sakti
4.643,0
3,8
3.278,4
2,7
3.500,9
2,9
940,3
0,8
150,0
0,1
5.
Pagar Jati
5.051,5
4,1
263,8
0,2
74,6
0,1
-
-
-
-
6.
Pematang Tiga
6.316,3
5,2
2.605,1
2,1
2.045,2
1,7
589,8
0,5
-
-
7.
Pondok Kelapa
13.098,1
10,7
-
-
-
-
-
-
-
-
8.
Pondok Kubang
4,661,6
3,8
-
-
-
-
-
-
-
-
9.
Taba Penanjung
10.828,3
8,9
8.113,2
6,6
7.354,2
6,0
3.934,8
3,2
243,0
0,2
10.
Talang Empat
3.812,9
3,1
101,5
0,1
-
-
-
-
-
- Total 74.471,1 60,8 21.897,1 17,9 18.023,7 14,7 7.442,5 6,1 559,7 0,5
Sumber: RTRW Kab. Bengkulu Tengah, 2012
d. Geologi
Jenis tanah yang di Kabupaten Bengkulu Tengah di kelompokkan dalam 4 jenis yaitu : Aluvial, podsolik merah kuning, Latosol dan Andosol dengan rincian pada tabel 2.3 berikut.
4. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
8
Tabel 2.3
Jenis Tanah Kabupaten Bengkulu Tengah SPT Jenis tanah Bentuk wilayah Kelas lereng (%) Luas Ha %
1
Regosol
Datar
0-8
302,76
0,25
2
Organosol
Datar
0-8
491,10
0,40
3
Aluvial
Datar
0-8
5.041,07
4,12
4
Koluvial
Datar
0-8
697,37
0,57
5
Podsolik
Datar
0-8
55.903,70
45,68
6
Podsolik
Bergelombang
8-15
9.123,59
7,45
7
Podsolik
Agak Berbukit
15-25
486,63
0,40
8
Kambisol
Datar
0-8
9.946,47
8,13
9
Kambisol
Bergelombang
8-15
2.201,15
1,80
10
Kambisol
Agak Berbukit
15-25
805,91
0,66
11
Kambisol
Berbukit
25-40
386,08
0,32
12
Latosol
Landai
0-8
2.087,69
1,71
13
Latosol
Bergelombang
8-15
10.585,79
8,65
14
Latosol
Agak Berbukit
15-25
16.718,44
13,66
15
Latosol
Berbukit
25-40
7.056,58
5,77
16
Litosol
Bergunung
> 40
559,67
0,46 Total 122.394,00 100,00
Sumber : Bengkulu Tengah Dalam Angka 2010
Sebagian besar lahan yang ada di Kabupaten Bengkulu Tengah dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Baik pertanian yang dikelola oleh masyarakat maupun dikelola oleh pihak perusahaan. Adapun jenis pertanian yang dikelola oleh masyarakat sangat bervariasi, mulai dari kelapa sawit, karet, coklat, dan kopi sedangkan lahan yang dikelola oleh perusahaan hanya kelapa sawit dan karet saja. Selain dibidang pertanian lahan yang ada di Kabupaten Bengkulu Tengah sangat kaya akan bahan tambang. Jenis bahan galian tersebut adalah batubara. Secara keseluruhan dikelola oleh pihak perusahaan swasta.
e. Hidrologi
Di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah dijumpai beberapa sungai dengan anak-anak cabangnya. Sungai-sungai tersebut mengalir dari kawasan perbukitan di sebelah utara menuju kearah selatan dan bermuara ke Samudera Indonesia. Pola drainase yang tampak dalam interpretasi Peta Rupa Bumi Indonesia adalah bentuk “paralel”. Sungai dengan pola aliran bentuk paralel ini cenderung akan menimbulkan banjir di bagian hilir dimana tempat terjadinya pertemuan anak-anak sungai tersdebut. Diantara sungai-sungai yang mengalir di wilayah ini ada dua sungai yang cukup besar dan berair sepanjang tahun,
5. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
9
yakni: Air Palik dan Air Bengkulu. Sedangkan sungai-sungai lainnya umumnya berair pada musim hujan, tetapi debitnya mengalami penurunan secara drastis pada musim kemarau.
Sedangkan daerah yang terdapat rawa-rawa umumnya hanya terdapat di sepanjang pesisir pantai yang terdapat di kecamatan Pondok Kelapa. Dengan maraknya pembukaan lahan pertanian baik oleh masyarakat maupun swasta sangat berpengaruh mengurangi debit air. Sehingga pada musim penghujan sangat mudah terjadinya banjir,dan pada musim kemarau mengalami penyusutan yang sangat drastis. Dibidang pertambangan juga sangat berdampak untuk mengurangi jumlah debit air.
f. Klimatologi
Kabupaten Bengkulu Tengah tergolong beriklim basah. Berdasarkan data hujan dan data iklim dari Stasiun Klimatologi Pulau Baai (1998-2009), rata-rata curah hujan tahunan di wilayah ini tergolong tinggi, yakni 3.394 milimeter (lebih besar dari 2000 milimeter/tahun), dengan jumlah hari hujan rata-rata 118 hari/tahun. Terdapat 10 bulan basah (lebih besar dari 200 milimeter), dengan curah hujan bulanan maksimum jatuh pada bulan Desember (499 milimeter/bulan), dan sepanjang tahun tidak dijumpai bulan kering (kurang dari 100 milimeter/bulan). Curah hujan bulanan minimum jatuh pada bulan Juli (176 milimeter/bulan). Rata-rata data iklim daerah studi disajikan pada tabel 2.4 dibawah ini;
Tabel 2.4
Data Iklim Wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah Bulan Curah Hujan (mm) Hari Hujan (hari) Suhu Udara Kelemb. Udara (%) Kec. Angin (km/jam) Arah Angin Min (0C) Rata-rata (0C) Maks (0C)
Januari
362
13
23,53
26,37
30,75
85,4
3,6
Barat
Pebruari
285
11
23,72
26,58
30,97
83,8
2,8
Barat
Maret
282
11
23,72
26,66
31,04
84,3
2,6
Barat
April
240
9
23,85
26,84
31,31
85,4
2,3
Barat
Mei
232
7
23,88
27,01
31,53
84,7
2,0
Barat
Juni
201
7
23,39
26,55
31,25
84,0
2,2
Barat
Juli
176
7
23,06
26,22
30,89
84,1
2,6
Barat
Agustus
197
7
23,36
25,97
30,79
83,5
3,5
Selatan
September
226
8
23,25
26,08
30,76
84,9
3,6
Tenggara
Oktober
315
11
23,52
26,17
30,56
86,2
3,1
Barat
Nopember
379
13
23,53
26,22
30,48
86,4
3,2
Barat
Desember
499
16
23,50
26,03
30,10
87,4
2,9
Barat Rata-rata 3.394 118 23,53 26,39 30,87 85,0 2,9 Barat
Sumber: RTRW Kab. Bengkulu Tengah, 2012
6. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
10
Berdasarkan Klasifikasi Agroklimat Oldeman (1975) dalam Handoko (1995), tipe iklim di Kabupaten Bengkulu Tengah tergolong tipe iklim A1, yakni daerah dengan bulan basah lebih besar dari 9 bulan dan bulan kering kurang dari 2 bulan. Menurut klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson (1951) dalam Handoko (1995), iklim di kawasan ini termasuk tipe iklim A (daerah sangat basah dengan vegetasi hutan hujan tropika), dengan perbandingan bulan kering (kurang dari 60 milimeter/bulan) dan bulan basah (lebih besar dari 100 milimeter/bulan) (Q) = 0,00 persen.
Suhu udara rata-rata Kabupaten Bengkulu Tengah adalah 26,39 derajat celcius, sedang suhu minimum rata-rata 23,53 derajat celcius dan maksimum 30,87 derajat celcius. Kelembaban udara relatif rata-rata 85 persen. kelembaban udara terendah terjadi pada bulan agustus (83,5 persen), sedangkan kelembaban udara tertinggi dijumpai pada bulan desember (87,4 persen).
Rata-rata kecepatan angin di areal studi adalah 2,9 kilometer/jam setara dengan 0,8 meter/detik, yang tergolong pada derajat kecepatan 1 menurut skala beaufort. Kecepatan angin dengan derajat kecepatan 1 (0,5-1,5 meter/detik), dicirikan dengan arah angin dapat diketahui dari pergerakan asap, tetapi penunjuk arah angin tidak bergerak. Arah angin dominan adalah ke Barat, hanya pada bulan Agustus arah angin dominan ke Selatan dan bulan September arah angin dominan ke Tenggara.
g. Penggunaan Lahan
Berdasarkan Rencana Pola Ruang Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2012-2032 yang penggunaannya didominasi untuk kawasan budidaya sebesar 905.970 ha atau 63,39% dari luas wilayah kabupaten dengan rincian sebagai berikut : penggunaan untuk kawasan Hutan Produksi Tetap (HPT), kawasan Hutan Produksi (HP), kawasan Peruntukan pertanian, kawasan Peruntukan Budidaya Perikanan, kawasan Peruntukan Pertambangan, kawasan Peruntukan Permukiman, kawasan Agropolitan dan kawasan Peruntukan Perkantoran, Pendidikan, Kesehatan, Kebudayaan, Perdagangan Jasa.
Penggunaan kedua didominasi untuk kawasan lindung sebesar 317.970 ha atau 22,25% terdiri dari penggunaan untuk perlindungan bagi kawasan bawahannya, perlindungan setempat, hutan suaka alam. Rencana pola ruang tersebut disajikan pada tabel 2.5 berikut.
7. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
11
Tabel 2.5
Rencana Pola Ruang Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2012-2032 No. Rencana Pola Ruang Luas (hektar) (%) A. Kawasan Lindung 31.970 22,25
1.
Perlindungan bagi Kawasan Bawahannya
304.752
-
a. Hutan Lindung
18.428
-
b. Resapan Air
286.324
-
2.
Perlindungan Setempat
7.599
-
a. Sempadan Sungai
1.819
-
b. Sempadan Pantai
419
-
c. Ruang Terbuka Hijau
5.361
-
3.
Hutan Suaka Alam
5.619
-
a. Cagar Alam (CA)
4
-
b. Taman Hutan Raya (Tahura)
1.162
-
c. Taman Buru (TB)
4.453
- B. Kawasan Budidaya 905.970 63,39
1.
Kawasan Hutan Produksi Tetap (HPT)
2.927
-
2.
Kawasan Hutan Produksi (HP)
357
-
3.
Kawasan Peruntukan Pertanian
33.773
-
a. Peruntukan Tanaman Pangan;
4.097
-
b. Peruntukan Hortikultura
5.663
-
c. Peruntukan Perkebunan
23.013
-
d. Peruntukan Peternakan
1.000
-
4.
Kawasan Peruntukan Budidaya Perikanan
409
-
5.
Kawasan Peruntukan Pertambangan
20.930
-
Pertambangan Batubara
20.930
-
6.
Kawasan Peruntukan Permukiman
15.415
-
a. Permukiman Perdesaan
2.467
-
b. Permukiman Perkotaan
2.938
-
c. Relokasi Lahan Permukiman Penduduk
10
-
7.
Kawasan Agropolitan
3.965
-
8.
Kawasan Peruntukan Perkantoran, Pendidikan, Kesehatan, Kebudayaan, Perdagangan dan Jasa
838.198
- Luas Darat 1.223.940 85,64 Luas Laut 205.200 14,36 Luas Total Darat + Laut 1.429.140 100
Sumber: RTRW Kab. Bengkulu Tengah, 2012
2.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah
a. Rencana Pengembangan SDA
1 . Pertanian
Rencana pengembangan SDA bidang pertanian diarahkan untuk dapat meningkatkan produktivitas pertanian rakyat. Minimnya Sumber Daya Manusia dan peralatan selama ini menyebabkan rendahnya hasil masarakat Kabupaten Bengkulu Tengah.
8. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
12
Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan salah satu sentra penghasil beras dan holtikultura khususnya durian dan rambutan. Produksi padi kering giling rata-rata 3,9 ton/hektar. Produksi di Kabupaten Bengkulu Tengah masih dapat ditingkatkan melalui program perluasan areal tanaman pangan dan intensifikasi pertanian. Adapun luas sawah di Kabupaten Bengkulu Tengah dapat dilihat pada Tabel 2.6 dan Luas Tanaman Hortikultura Tabel 2.7 di bawah ini:
Tabel 2.6
Luas Areal Sawah (Ha) Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2011 No Kecamatan Sawah ½ Teknis Sawah Irigasi Sederhana Sawah Irigasi Desa Sawah Tadah Hujan/ Lebak Jumlah
1
Taba Penanjung
946
173
51
-
1.170
2
Karang Tinggi
42
25
215
187
855
3
Talang Empat
-
-
-
460
460
4
Pagar Jati
-
-
-
352
352
5
Pondok Kelapa
50
452
56
1.146
1.677
6
Pematang Tiga
-
-
100
458
558
7
Merigi Kelindang
-
138
-
97
235
8
Merigi Sakti
-
-
437
-
437
9
Pondok Kubang
475
-
267
130
872
10
Bang Haji
-
-
285
264
549 Jumlah 1.889 761 1.411 2.971 7.165
Sumber: Dinas PPK Kab. Bengkulu Tengah, 2012
Tabel 2.7
Luas Areal Tanaman Hortikultura (Ha)
Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2011
No Kecamatan Durian Manggis Rambutan Jumlah
1
Taba Penanjung
15.53
1.73
5.99
23.25
2
Karang Tinggi
21.16
21.16
3
Talang Empat
187.71
1.9
2.88
192.49
4
Pagar Jati
13.83
0.14
12.66
26.63
5
Pondok Kelapa
34
49.33
83.33
6
Pematang Tiga
40.09
2.6
5.49
48.18
7
Merigi Kelindang
91.65
1.23
0.97
93.85
8
Merigi Sakti
13.33
4.97
18.30
9
Pondok Kubang
2750
0.3
2.750
10
Bang Haji
37.64
1.43
2.8
41.87 Jumlah 3.205 9.03 85.39 3.299
Sumber: Dinas PPK Kab. Bengkulu Tengah, 2012
9. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
13
Selain padi sawah, produksi padi ladang juga menambah produksi padi di Bengkulu Tengah. Seperti pada tahun 2008 luas tanaman padi ladang mencapai rata-rata produksi 1,2 ton/hektar. Kabupaten Bengkulu Tengah juga merupakan sentra penghasil buah-buahan durian dan rambutan. Sementara tanaman lain masih sangat terbuka untuk dikembangkan, seperti salak pondoh dan manggis.
Sektor pertanian yang memberikan kontribusi yang besar dalam PDRB Kabupaten Bengkulu Tengah yaitu pertanian tanaman pangan dan palawija. Hal ini didukung oleh lapisan tanah, topografi, dan iklim sangat cocok untuk bercocok tanam palawija dan tanaman pangan. Hal ini didukung oleh kondisi tanah, topografi dan iklim sangat cocok untuk bercocok tanam palawija dan tanaman pangan. Kabupaten Bengkulu Tengah sama halnya dengan Kabupaten Bengkulu Utara merupakan salah satu sentra produksi padi di Provinsi Bengkulu. Pemasaran hasil produksi masih dilakukan secara konvensional. Petani menjual gabah kering kepada para pedagang atau tengkulak dan selanjutnya dijual kembali kepada para pedagang-pedagang besar di Kota Bengkulu, Jambi, dan kota-kota lainnya.
2 . Kelautan/Perikanan/Peternakan
Sektor perikanan yang dapat dikembangkan di Kabupaten Bengkulu Tengah terdiri dari perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Perikanan tangkap selama ini dilakukan oleh masyarakat dengan memanfaatkan potensi laut yang terdapat di Kecamatan Pondok Kelapa dengan garis pantai sepanjang 28,5 km. Hasil penangkapan yang dilakukan oleh masyarakat selama ini masih kurang optimal karena keterbatasan alat penangkapan dengan teknologi yang memadai. Oleh karena itu, kedepannya pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah akan memberikan dukungan pada masyarakat untuk dapat meningkatkan hasil tangkapan ikan.
Selain perikanan tangkap, perikanan budidaya memiliki prospek yang bagus untuk dikembangkan. Mengingat karekteristik wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah yang beragam dan memiliki banyak aliran sungai, budidaya perikanan dapat dilakukan dengan membuat kolam, tebat teknis, perikanan sawah, dan tambak. Selain itu, pembibitan ikan juga mutlak agar pasokan bibit ikan terus terjaga dan Kabupaten Bengkulu Tengah tidak harus bergantung dengan kabupaten lain. Pada tahun 2010 telah dibangun balai
10. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
14
benih untuk pengembangan potensi perikanan budidaya di Kecamatan Pematang Tiga. Penjelasan luas areal perikanan dapat dilihat dalam Tabel 2.8.
Sektor perternakan berpotensi untuk dikembangkan di Kabupaten Bengkulu tengah terutama ternak sapi dan kambing. Selain sumber pakan yang banyak, ternak ini sangat cocok ditumpang sarikan dengan kebun sawit dan karet. Selain itu, peternakan unggas khususnya ternak ayam ras beberapa tahun terakhir berkembang pesat. Usaha peternakan ayam ini banyak di dapat di Kecamatan Pondok Kelapa dan Karang Tinggi. Untuk melihat populasi ternak per kecamatan dapat dilihat dalam Tabel 2.9.
11. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
15
Tabel 2.8
Luas Areal Perikanan Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2010 No. Kecamatan Kolam Tebat Teknis Perikanan Sawah Tambak Potensi Luas Produk Potensi Luas Produk Potensi Luas Produk Potensi Luas Produk
1.
Talang Empat
49.81
20
79.39
3
1
6.07
62
0.62
2
0
0
0
2.
Karang Tinggi
47.59
19
72.42
53
0.5
3
73
1.4
4
0
0
0
3.
Taba Penanjung
38.73
22
52.73
4
2
15.93
59
15.93
10
0
0
0
4.
Merigi Kelindang
41.23
14
32.17
1
0
0
29
0.3
0.6
0
0
0
5.
Pagar Jati
45.18
13
69.18
2
0
0
25
0.97
1
0
0
0
6.
Merigi Sakti
29.42
17
34.56
2
0
0
32
0.7
1.2
0
0
0
7.
Pondok Kelapa
43.83
17
83.41
10
1.19
5.9
19
1.19
3
502
157
112
8.
Pondok Kubang
48.24
11
34.54
2
0
32
0.32
0.8
0
0
0
0
9.
Pematang Tiga
33.14
4
17.91
3
0
20
0.87
1
0
0
0
0
10.
Bang Haji
42.54
4
36.12
2
0
0
20
0.24
0.5
0
0
0 Jumlah 419.71 141 512.43 82 4.69 82.9 320.19 23.15 22.30 502 157 112
Sumber: Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan, Kab. Bengkulu Tengah, 2012
15
13. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
17
3. Pertambangan
Kabupaten Bengkulu Tengah memiliki potensi tambang yang sangat besar. Berbagai jenis potensi yang terkandung seperti galian C, galian B yaitu tambang Batu bara, Besi, Bentonit, Kaolin, Lempung, Zeolit, Andesit dan Basalt. Dari potensi tambang yang ada baru batu bara dan tambang galian golongan C yang telah dieksploitasi. Sedangkan bahan tambang lainnya belum sama sekali. Potensi dan lokasi tambang selengkapanya dapat dilihat pada tabel 2.10 berikut;
Tabel 2.10
Potensi dan Lokasi Tambang Kabupaten Bengkulu Tengah No Bahan Galian Lokasi Perkiraan Cadangan Kecamatan Desa/tempat
1.
Batu Bara
Taba Penanjung
Taba Penanjung
6.300.000 Ton
Air Kikis
450.000 Ton
Bukit Puding
70.000 Ton
2.
Besi
Pondok Kelapa
10.355.661 Ton
3.
Bentonit
Bukit Kandis
8.750.000 Ton
Kampung Padang
8.750.000 Ton
Bajak, Renah Lebar
30.000 Ton
4.
Kaolin
Pondok Kelapa
Pasar Pedati
9.100.000 Ton
5.
Lempung
Talang Empat
Surabaya, Kb. Seri
100.000.000 Ton
6.
Zeolit
Pondok Kelapa
Sekayun dan Limau
1.250.000 Ton
7.
Andesit
Taba Penanjung
10.000.000 Ton
8.
Andesit
Taba Penanjung
1.000.000 Ton
Sumber; Dinas Pertambangan dan Energi, 2009
Kegiatan pertambangan, meski peranannya dalam PDRB tidak terlalu besar, namun Kabupaten Bengkulu Tengah memiliki cadangan sumber daya mineral yang cukup banyak meliputi Pengelolaan usaha pertambangan yang ditetapkan dalam Wilayah Pertambangan (WP), terdiri dari Wilayah Usaha Pertambangan (WUP), Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) dan Wilayah Pencadangan Negara (WPN). Data potensi usaha pertambangan batu bara cukup banyak tersebar pada seluruh kecamatan terutama Kecamatan Taba Penanjung, sedangkan potensi Mineral tersebar di Kecamatan Pondok Kelapa, Talang Empat, Taba Penanjung (Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Bengkulu Tengah, 2011). Pertambangan mineral digolongkan atas pertambangan mineral radioaktif, pertambangan mineral logam, pertambangan mineral bukan logam dan pertambangan batuan.
Tambang unggulan di Kabupaten Bengkulu Tengah adalah batu bara yang telah berproduksi seluas kurang lebih 20.930 ha yang tersebar
14. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
18
di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah. Batu bara yang diproduksi pada umumnya ditujukan untuk pasar ekspor meski produksinya relatif kecil. Lokasi Tambang pasir besi terdapat di sepanjang pantai dan sungai yaitu Kecamatan Pondok Kelapa. Data perusahaan dan lokasi potensi tambang di Kabupaten Bengkulu Tengah dapat dilihat pada Tabel 2.11 berikut :
Tabel 2.11
Data Perusahaan dan Lokasi Tambang Kabupaten Bengkulu Tengah
Tahun 2012 No. Nama Perusahaan Lokasi Kecamatan Luas (Ha) Komoditi Keterangan
1
Ratu Samban Mining
Merigi Kelindang
5.579,49
Batubara
Eksplorasi
2
Ferto Rejang SG
Taba Penanjung
504,36
Batubara
Eksplorasi
3
Griya Pat Petulai Asri
Pematang Tiga, Pagar Jati
11.525,93
Batubara
Eksplorasi
4
Bara Wiranti Corporation
Pagar Jati
6.293,06
Batubara
Eksplorasi
5
Bumi Permata Hijau
Pematang Tiga
4.252,32
Batubara
Eksplorasi
6
Cakra Bara Persada
Talang Empat, Taba Penanjung
5.590,85
Batubara
Eksplorasi
7
Globalmulti Karya
Taba Penanjung
1.018,54
Batubara
Eksplorasi
8
Asra Investment
Taba Penanjung
5.118,25
Batubara
Eksplorasi
9
Milenium Barelang Perkasa
Pondok Kelapa
5.673,64
Batubara
Eksplorasi
10
Sumber Rejeki Cemerlang
Karang Tinggi, Pondok Kubang
5.031,71
Batubara
Eksplorasi
11
Bitan Abadi Minang
Taba Penanjung, Karang Tinggi
1.856,86
Batubara
Eksplorasi Jumlah 52.445,01
12
Bara Sirat Unggul Permai
Taba Penanjung
100,00
Batubara
Operasi Produksi
13
Inti Bara Perdana
Taba Penanjung
892,00
Batubara
Operasi Produksi
14
Kusuma Raya Utama
Taba Penanjung
984,60
Batubara
Operasi Produksi
15
Cipta Buana Seraya
Taba Penanjung
2.649,59
Batubara
Operasi Produksi
16
Bara Mega Quantum
Pematang Tiga
3.077,19
Batubara
Operasi Produksi
17
Bengkulu Bio Energi
Taba Penanjung
987,00
Batubara
Operasi Produksi
18
NV. Konstruktor
Pagar Jati
100,82
Pasir Besi
Operasi Produksi
19
Ratu Samban Mining
Bang Haji
103,59
Batubara
Operasi Produksi
20
Ratu Samban Mining
Pematang Tiga, Pagar Jati
969,60
Batubara
Operasi Produksi
21
Ratu Samban Mining
Pematang Tiga
986,00
Batubara
Operasi Produksi
22
PD. Bimex
Karang Tinggi
24,00
Batubara
Operasi Produksi
23
Bukit Sunur
Taba Penanjung
885,00
Batubara
Operasi Produksi
24
Danau Mashitam
Taba Penanjung
800,32
Batubara
Operasi Produksi
25
Ferto Rejang
Taba Penanjung
70,00
Batubara
Operasi Produksi Jumlah 12.629,72 TOTAL 65.074,73
Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi, Kab. Bengkulu Tengah, 2012
15. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
19
b. Rencana Perdagangan dan jasa
Rencana pengembangan sistem perdagangan dan jasa merupakan satu kesatuan dalam rencana pengembangan fasilitas untuk membangun perkotaan di Kabupaten Bengkulu Tengah. Rencana pengembangan setiap kegiatan dilakukan melalui pembentukan pusat-pusat kegiatan yang ditetapkan secara berhirarki sesuai potensi yang dimiliki setiap pusat kegiatan, baik yang menyangkut sumberdaya manusia, sumberdaya alam, dan sumberdaya buatan. Rencana pengembangan pusat kegiatan di Kabupaten Bengkulu Tengah ini mengacu pada rencana struktur ruang nasional, rencana struktur ruang wilayah Provinsi Bengkulu dan memperhatikan rencana struktur ruang wilayah kabupaten/kota yang berbatasan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), ibukota Kabupaten Bengkulu Tengah yang terletak di kecamatan Karang Tinggi belum diatur dalam Sistem Perkotaan Nasional, namun dalam Rencana Tata Ruang Provinsi diarahkan menjadi PKL. Berdasarkan kriteria dan penilaian kemampuan berkembang berdasarkan tingkat potensi perkembangan, maka rencana struktur pusat kegiatan di Kabupaten Bengkulu Tengah sampai tahun 2032 memiliki 3 hirarki pusat pelayanan, yaitu :
1. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yaitu kota-kota pusat pelayanan tersier yang dikembangkan untuk melayani satu atau lebih kecamatan. Pusat pelayanan tersier ini terutama dikembangkan untuk menciptakan satuan ruang wilayah yang lebih efisien sebagai sentra pelayanan kegiatan lokal. PKL di Kabupaten Bengkulu Tengah ditentukan sesuai arahan dari RTRW Provinsi Bengkulu dan berdasarkan analisis kebutuhan ruang kawasan perkotaan di Provinsi Bengkulu hingga akhir tahun perencanaan yaitu di Karang Tinggi.
2. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK), terdiri dari Ibukota Kecamatan (IKK) Pondok Kelapa, IKK Talang Empat, IKK Taba Penanjung, dan IKK Pagar Jati.
3. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL), yaitu terdiri dari IKK Merigi Sakti, IKK Merigi Kelindang, IKK Bang Haji, IKK Pematang Tiga, dan IKK Pondok Kubang.
16. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
20
Tabel 2.12
Rencana Pola Ruang Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2012-2032 No. Rencana Pola Ruang Luas (hektar) (%) A. Kawasan Lindung 26.436 21,6
1
Perlindungan bagi Kawasan Bawahannya
18.579
a. Hutan Lindung
18.428
b. Resapan Air
151
2
Perlindungan Setempat
2.238
a. Sempadan Sungai
1.819
b. Sempadan Pantai
419
3
Hutan Suaka Alam
5.619
a. Cagar Alam (CA)
4
b. Taman Hutan Raya (Tahura)
1.162
c. Taman Buru (TB)
4.453
B. Kawasan Budidaya 63.901 52,2
1
Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT)
2.927
2
Kawasan Hutan Produksi (HP)
357
3
Kawasan Peruntukan Pertanian
33.773
a. Peruntukan Tanaman Pangan;
4.097
b. Peruntukan Hortikultura
5.663
c. Peruntukan Perkebunan
23.013
d. Peruntukan Peternakan
1.000
4
Kawasan Peruntukan Budidaya Perikanan
409
5
Kawasan Peruntukan Pertambangan
21.030
a. Pertambangan Mineral
100
b. Pertambangan Batubara
20.930
6
Kawasan Peruntukan Permukiman
5.405
a. Permukiman Perdesaan
2.467
b. Permukiman Perkotaan
2.938
7
Kawasan Peruntukan Lainnya
32.057
26,2 Luas Total 122.394 100
Sumber : RTRW Kabupaten Bengkulu Tengah, 2012-2032
c. Rencana Kawasan Pemukiman
1. Kawasan Permukiman Perdesaan
Menunjukkan areal kawasan permukiman perdesaan. Kawasan ini menempati areal dengan bentuk wilayah datar-bergelombang (0-15 persen), jenis tanah kambisol, latosol, dan podsolik, dengan pola penggunaan lahan eksisting permukiman dan pekarangan. Kawasan
17. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
21
permukiman perdesaan teralokasi menyebar di tiap kecamatan seluas kurang lebih 2.467 hektar.
Arahan pemanfaatan ruang ditujukan untuk mengoptimalkan fungsi layanan bagi masyarakat perdesaan dengan pengaturan tata ruang permukiman dan pengadaan fasilitas sosial dan fasilitas umum perdesaan yang mendukung kegiatan pertanian.
2. Kawasan Permukiman Perkotaan
Menunjukkan areal kawasan permukiman perkotaan. Kawasan ini menempati areal dengan bentuk wilayah datar-berombak (0-8 persen), jenis tanah kambisol dan podsolik, dengan pola penggunaan lahan eksisting permukiman tingkat kepadatan tinggi dan pekarangan. Kawasan permukiman perkotaan ditetapkan meliputi permukiman di wilayah Kecamatan Karang Tinggi, Pondok Kubang, dan Pondok Kelapa dengan luas kurang lebih 2.938 hektar.
Arahan pemanfaatan ruang ditujukan untuk mengoptimalkan dan mengendalikan peruntukan lahan dengan tetap mempertahan keberadaan fungsi resapan melalui Ruang Terbuka Hijau (RTH) terutama di wilayah ibukota kabupaten Kecamatan Karang Tinggi yang ditetapkan seluas 5,361 atau 39% dari luas wilayah kota karang tinggi. Untuk itu perlu pengaturan aktivitas pembangunan melalui penerapan Koefisien Dasar Bangunan (KDB). Guna mengoptimalkan fungsi layanan bagi penduduk kota serta pelayanan ekonomi bagi wilayah belakangnya, maka perlu penyediaan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang memadai dan dukungan prasarana jalan dan terminal antar kota baik berupa penumpang maupun barang.
Rencana Pengembangan Wilayah Kawasan Pemukiman adalah Kecamatan-kecamatan yang penyebaran penduduknya relatif jarang.
18. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
22
Tabel 2.13
Rencana Sistem Perkotaan Kabupaten Bengkulu Tengah No. Ibukota Kecamatan/Kabupaten Hirarki Fungsi Utama
1
Karang Tinggi
PKL
- Pemerintahan
- Perdagangan/Jasa
- Permukiman
- Pendidikan
- Kesehatan
- Kebudayaan
- Kawasan Pertambangan
- Pariwisata
2.
Pondok Kelapa
PPK
- Permukiman
- Pertanian Tanaman Pangan
- Pelabuhan Lokal
- Pelabuhan Penangkapan Ikan
- Kawasan Pertambangan
- Pariwisata Pantai dan Sejarah
3.
Talang Empat
PPK
- Perkantoran
- Perdagangan dan jasa
- Kawasan Pariwisata
- Pertanian Tanaman Pangan
- Kawasan Pertambangan
- Terminal Regional
4.
Taba Penanjung
PPK
- Kawasan Pariwisata Alam
- Kawasan Pertambangan
- Kawasan Hutan Lindung
- Kawasan Suaka Alam
5.
Pagar Jati
PPK
- Perdagangan dan Jasa
- Permukiman
- Kawasan Pertambangan
- Kawasan Perkebunan
6.
Merigi Sakti
PPL
- Kawasan Perkebunan
- Kawasan Pertambangan
- Kawasan Hutan Lindung
7.
Merigi Kelindang
PPL
- Kawasan Perkebunan
- Kawasan Pertambangan
- Kawasan Hutan Lindung
8.
Bang Haji
PPL
- Kawasan Perkebunan
- Kawasan Pertambangan
- Kawasan Sawah Irigasi Teknis
9.
Pematang Tiga
PPL
- Kawasan Perkebunan
- Kawasan Pertambangan
10.
Pondok Kubang.
PPL
- Pusat Pariwisata (Tahura) Raja Lelo
- Kawasan Pertambangan
- Kawasan Perkebunan
Sumber : RTRW Kabupaten Bengkulu Tengah, 2012
d. Rencana Kawasan Pendidikan
Pembangunan kawasan pendidikan di arahkan pada lokasi atau kawasan yang memadai serta tidak menimbulkan gangguan pada lingkungan dan mempertimbangkan kelancaran pergerakan pada ruas jalan.
19. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
23
e. Rencana Kawasan Perkantoran
Rencana pengembangan kawasan perkantoran pemerintahan berpusat di komplek perkantoran pemerintahan di Renah Lebar.
f. Rencana Kawasan Industri
Pengembangan sektor industri pengolahan di Kabupaten Bengkulu Tengah memiliki potensi yang besar di bidang agribisnis dan perikanan :
1. Industri Pengolahan Kelapa Sawit
Pengolahan kelapa sawit menjadi crude palm oil (CPO) memiliki potensi untuk dikembangkan di Kabupaten Bengkulu Tengah. Hal ini didasari pada kapasitas produksi pabrik CPO tidak mampu menampung pasokan Tandan Buah Segar (TBS) yang dihasilkan oleh perkebunan rakyat. Dalam dua tahun ke depan, pasokan TBS dari perkebunan rakyat akan meningkat. Saat ini terdapat perkebunan sawit rakyat merupakan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM). Investasi baru dalam pengolahan CPO dibutuhkan agar kapasitas produksi minimal dapat mencapai 120 ton/jam. TBS yang dihasilkan bisa menunjukkan angka yang lebih besar apabila lahan tidur dimanfaatkan dalam pembukaan perkebunan kelapa sawit yang baru. Potensi yang baru dikembangkan saat ini merupakan industri hulu, yakni pengolahan TBS menjadi CPO.
Potensi lain yang dapat dikembangkan adalah industri hilir, yakni pengolahan CPO menjadi produk turunannya seperti minyak goreng, mar
garin, sabun, minyak salad, minyak padat, dan sterin yang dapat diolah menjadi biodiesel sebagai pengganti BBM. Industri lain yang dapat dikembangkan dari kelapa sawit adalah pemanfaatan biji kelapa sawit dan tempurung yang dapat diolah menjadi komponen makanan ternak, minyak inti sawit, briket arang, karbon aktif dan asam organik. Industri selulosa dan Industri kertas dapat memanfaatkan serat dan tandan kosong dari kelapa sawit.
2. Industri Pengolahan Karet
Di Kabupaten Bengkulu Tengah, pabrik pengolahan karet dimiliki oleh PT. Bukit Angkasa Makmur dan PT. Batang Hari yang berlokasi di kecamatan Talang Empat. Invetasi di dalam pengolahan karet di
20. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
24
Kabupaten Bengkulu Tengah memiliki prospek yang baik karena luasnya perkebunan karet rakyat.
Pasokan bahan baku karet mentah juga dapat dipasok dari Kabupaten-kabupaten yang ada di Provinsi Bengkulu di sekitar Kabupaten Bengkulu Utara karena sebagian masyarkatnya juga memiliki perkebunan karet. Pengembangan perkebunan karet menemui permasalahan antara lain seperti pemasaran masih terbatasnya pabrik crumb rubber.
3. Industri Hasil Perikanan
Kelompok kegiatan industri, yaitu:
a) Industri penangkapan ikan (fishing industry) yakni seluruh mata rantai kegiatan dalam usaha penangkapan ikan di laut. Jenis industri ini disebut juga sebagai industri primer.
b) Industri hasil perikanan (fish processing industry), yakni seluruh mata rantai kegiatan dalam usaha pengolahan hasil laut, seperti pengalengan, pengeringan, pembekuan dan sebagainya. Jenis industri ini disebut sebagai industri sekunder.
c) Industri pemasaran produk laut, yakni seluruh mata rantai kegiatan dalam usaha pemasaran hasil laut. Jenis industri ini disebut sebagai industri tersier dalam perikanan.
d) Industri budidaya perairan, yakni seluruh mata rantai kegiatan dalam usaha budidaya perairan, termasuk industri primer dalam perikanan.
e) Dengan garis pantai yang cukup panjang, Kabupaten Bengkulu Tengah memiliki prospek yang sangat baik dalam fishing industry (industri penangkapan ikan) yang merupakan industri primer. Dari industri primer dapat dikembangkan dalam fish processing industry, seperti (1) industri penanganan ikan hidup; (2) industri penanganan ikan segar, (3) industri pembekuan ikan; (4) industri pengalengan ikan; dan (5) industri tepung ikan dan pakan ternak. Dalam pengembangan fish processing industry, pengendalian kualitas produk merupakan hal yang penting untuk dilakukan dengan peningkatan pelaksanaan pengendalian proses, sanitasi dan tahap operasionalisasi yang lain seperti pemilihan bahan baku ikan dan bahan pembantu, metode processing yang dipilih, dan tingkat teknologi yang digunakan.
21. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
25
g. Rencana Kawasan Wisata
Kabupaten Bengkulu tengah memiliki beberapa obyek wisata yang potensial untuk dikembangkan dalam mendukung perkembangan kabupaten secara keseluruha. Obyek wisata yang ada di Kabupaten Bengkulu Tengah saat ini adalah cagar budaya dan wisata alam. Berikut di bawah ini merupakan sebagian obyek wisata di Kabupaten Bengkulu Tengah:
1. Objek Wisata Pantai Sungai Suci
Objek wisata pantai Sungai Suci merupakan salah satu objek wisata yang menjadi andalan Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu yang banyak dikunjungi wisatawan lokal dan luar daerah,di pantai ini juga merupakan salah satu lokasi mencari batu akik (batu cincin), karena cukup banyak bertebaran di sepanjang pantai. Objek wisata tersebut berlokasi di Desa Pasar Pedati, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah yang merupakan perbatasan antara Kota Bengkulu dengan Kabupaten Bengkulu Tengah. Transportasi ke lokasi cukup lancar dan bisa dijangkau dengan menggunakan kendaraan umum, dengan jarak tempuh hanya 15 kilometer dari Kota Bengkulu dan sekitar 20 kilometer dari Bandara Fatmawati Soekarno.
2. Wisata Alam Bukit Kandis dan Gunung Bungkuk
Wisata alam Bukit Kandis dan Gunung Bungkuk merupakan bagian Hutan Lindung kabupaten Bengkulu Tengah, Wisatawan ditawarkan rekreasi Alam Bebas. Banyak pelancong dua tempat ini memanfaatkan ke-dua tempat ini menjadi tempat kegiatan alam bebas baik hiking, jelajah alam bebas, berkemah dan hill climbing. Bukit Gunung Bungkuk adalah setumpuk bukit karang yang tinggi menjulang hingga setinggi gunung.
Berlokasi di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah. Bentuknya yang tegak-tinggi dan sedikit mencerminkan seperti tubuh manusia yang sudah “bungkuk” menyebabkan bukit ini dinamai oleh masyarakat lokal sebagai “Gunung Bungkuk”. Kawasan ini begitu mempesona bagi para wisatawan petualang dan peminat suasana batiniah yang mistis. Konon dari cerita rakyat sering disebutkan bahwa sejak jaman dahulu kala tempat ini sudah menjadi situs aktifitas kebatinan para petinggi dan tokoh kerajaan-kerajaan masa lampau. Bahkan beberapa kisah sempat
22. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
26
mengungkapkan bahwa Ir. Soekarno-Proklamator Negara Indonesia sempat menjadikan situs ini sebagai tempat menyepi dan melakukan oleh bathin semasa diasingkan oleh Belanda di Bengkulu. Melakukan lawatan ke situs ini akan memberikan pengalaman wisata yang tak terlupakan.
3. Kawasan Pegunungan Liku Sembilan
Adalah kawasan perbukitan yang dilalui oleh jalur perhubungan darat antara Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Tengah dengan Kabupaten Kepahiang. Lokasi ini merupakan kawasan bukit barisan yang dilindungi karena kecuraman dan kelabilan lereng perbukitannya. Kawasan Pegunungan ini menjadi habitat utama Bunga Rafflesia yang sering tumbuh dan mekar mulai dari beberapa meter di sisi jalan raya hingga jauh ketengah hutan lindung. Keindahan gugusan pegunungan ini menjanjikan pesona tersendiri bagi wisatawan yang berekreasi di tempat ini. Bagi para pencinta olah raga dan rekreasi petualangan, kawasan hutan pegunungan ini sangat mempesona untuk dijelajahi karena vegetasi dan koleksi hewan liarnya yang masih asri. Di tempat ini, penjelajah dapat menikmati suasana di tengah hutan belantara Sumatera dengan mudah karena cukup dekat akses dengan jalan yang melitasi kawasan ini.
4. Objek Wisata Bunker Coa Sako
Objek Wisata Bunker Coa Sako adalah sebuah cagar budaya berbentuk sebuah bunker atau tempat perlindungan di bawah tanah yang dibangun pada era penjajahan Jepang di Bengkulu. Bangunan bunker berjumlah 3 ruangan dengan ruangan yang saling tak berhubungan antara satu dengan lainnya. Benda cagar budaya ini berlokasi di wilayah Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten.
5. Objek Wisata Air Terjun Desa Datar Lebar
Objek wisata air terjun ini terletak di kawasan Hutan Lindung Taba Penanjung Desa Datar Lebar. Air terjun setinggi 15 meter ini berada kurang lebih 10 kilometer dari jalan utama. Karena aksesnya yang masih relatif sulit ditempuh, sehingga objek wisata ini kurang diminati.
23. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
27
6. Bunga Rafflesia Arnoldi
Adalah bunga khas yang tumbuh di kawasan hutan Pegunungan Bukit Barisan, khususnya di wilayah Provinsi Bengkulu. Keunikan bunga ini adalah selain dari bentukya yang jauh lebih besar dari ukuran bunga pada umumnya, juga karena proses pemunculannya yang tiba-tiba dan tanpa bentuk pohon tertentu. Menurut berbagai keterangan tubuh utama tanaman ini sesungguhnya merambat di dalam tanah. Pada periode-periode tertentu terutamanya pada musim hujan tanaman tersebut akan berbunga yang muncul secara langsung di atas permukaan tanah. Dikelilingi lima lembar kelopak di sekitar lingkaran putiknya, bunga ini tampil dengan warna merah tua berhias bintik-bintik yang unik dan eksotik. Dengan lebar keseluruhan mencapai 75 sampai 125 centimeter bunga ini diklaim sebagai salah satu bunga terbesar di dunia yang tumbuh di alam bebas. Nama “Rafflesia Arnoldi” yang melekat pada bunga ini mengabadikan penemuannya semasa kolonialisme Inggris dengan kepemimpinan Thomas Stamford Raffles di daerah Bengkulu.
7. Taman Wisata Air Terjun Lagan Bungin
Obyek wisata ini terletak di kawasan perkebunan rakyat di wilayah Desa Lagan Bungin Kecamatan Talang Empat. Air Terjun setinggi 20 meter ini berjarak 3,5 Km (kilometer) dari jalan utama dan mempunyai prospek yang tinggi untuk dikembangkan.
8. Objek Wisata Danau Gedang
Objek wisata ini terletak dikawasan perkebunan masyarakat Desa Padang Betuah Kecamatan Pondok Kelapa dan mempunyai luas + 6 Ha (hektar). Objek wisata yang menyatu dengan pantai ini layak untuk dikembangkan, tetapi masih sulit di akses dikarenakan prasarana jalan yang belum memadai.
Rencana Pengembangan Kawasan Wisata merupana kawasan yang dominasi pemanfaatan ruangnya untuk kegiatan wisata dan kekreasi sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Bengkulu Tengah. Kawasan tersebut adalah kawasan pantai Sungai Suci, Wisata Alam Bukit Kandis dan Gunung Bungkuk, Pegunungan Liku Sembilan, Air
24. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
28
Terjun Desa Rena Lebar, Kawasan Situs Budidaya dan Peninggalan bersejarah objek wisata Coa Sako di Taba Penanjung.
h. Rencana Kawasan Perumahan dan Pemukiman
Pembangunan perumahan dan kawasan pemukiman dalam kenyataan sangat berpengaruh besar terhadap perekonomian masyarakat. Mengingat seluruh aspek kehidupan berawal dari perumahan yang sehat dan layak huni. Oleh karena itu kebijakan pembangunan dan kawasan pemukiman harus senantiasa berdampak penting terhadap perekonominan masyarakat Kabupaten Bengkulu Tengah maupun terhadap tatanan perekonomian global. Selain ekonomi, kontribusi pembangunan perumahan dan kawasan pemukiman juga harus dapat dirasakan untuk kepentingan sosial, budaya dan ligkungan dan lainnya, diantara nya untuk kesetaraan gender.
Rencana pengembangan Kawasan Perumahan dan Pemukiman antara lain:
a) Pembangunan perumahan di lakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan tempat tinggal yang layak bagi masyarakat.
b) Pembangunan perumahan dilakukan dengan pengembangan perumahan yang sudah ada maupun pembangunan perumahan baru.
c) Pembangunan perumahan dilakukan secara intensive (Pertikal dan Horizontal) dengan pemanfaatan lahan secara optimal pada kawasan- kawasan di luar kawasan lindung dengan fungsi kegiatan perumahan.
i. Rencana Kawasan Pemakaman Umum
Rencana Pengembangan kawasan Pemakaman umum dilakukan dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan memenuhi kebutuhan tempat pemakaman umum di Kabupaten Bengkulu Tengah.
2.1.3. Wilayah Rawan Bencana
a. Kawasan Rawan Bencana Longsor
Di sekitar wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah banyak dijumpai titik- titik rawan bencana longsor tanah dan gempa tektonik, namun di dalam wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah sendiri relatif aman dari bencana tersebut. Beberapa daerah di Kabupaten Bengkulu Tengah dan sekitarnya memiliki potensi terhadap bencana longsor tanah. Longsor tanah (landslide)
25. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
29
adalah suatu bentuk erosi yang pengangkutan atau pemindahan tanahnya terjadi pada suatu saat dalam volume yang besar. Beberapa daerah di Kabupaten Bengkulu Tengah dan sekitarnya memiliki potensi terhadap bencana longsor tanah. Daerah rawan longsor ini berada pada kemiringan lahan lebih besar dari 60 persen, yang umumnya berada di kawasan hutan lindung. Sedangkan di Kabupaten Bengkulu Tengah yang menempati lereng kurang dari 40 persen diperkirakan tidak termasuk kawasan yang rawan bencana longsor tanah.
Kawasan rawan bencana tanah longsor adalah kawasan yang sering atau berpotensi tinggi mengalami tanah longsor. Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material yang bergerak ke bawah atau keluar lereng. Tanah longsor adalah suatu jenis gerakan tanah, umumnya gerakan tanah yang terjadi adalah longsor bahan rombakan (debris avalanches) dan nendatan (slumps/rotational slides). Gaya-gaya gravitasi dan rembesan (seepage) merupakan penyebab utama ketidakstabilan (instability) pada lereng alami maupun lereng yang di bentuk dengan cara penggalian atau penimbunan.
Faktor penyebab terjadinya gerakan pada lereng juga tergantung pada kondisi batuan dan tanah penyusun lereng, struktur geologi, curah hujan, vegetasi penutup dan penggunaan lahan pada lereng tersebut, namun secara garis besar dapat dibedakan sebagai faktor alami dan manusia. Kondisi alam yang menjadi faktor utama terjadinya longsor, antara lain:
1. Kondisi geologi: batuan lapuk, kemiringan lapisan, sisipan lapisan batu lempung, struktur sesar dan kekar, gempa bumi;
2. Iklim: curah hujan yang tinggi;
3. Keadaan topografi: lereng yang curam;
4. Keadaan tata air: kondisi drainase yang tersumbat, akumulasi massa air, erosi dalam, pelarutan dan tekanan hidrostatika;
5. Tutupan lahan yang mengurangi tahan geser, misalnya tanah kritis.
Gejala umum terjadinya tanah longsor:
1) Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing;
2) Biasanya terjadi setelah hujan;
3) Munculnya mata air baru secara tiba-tiba;
4) Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.
26. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
30
Di Kabupaten Bengkulu Tengah kawasan yang rawan longsor tanah berada di lereng-lereng curam (lebih besar dari 60 persen), pada umumnya di kawasan hutan lindung dan sebagian lainnya di kawasan budidaya. Beberapa kecamatan yang memiliki kerawanan tanah longsor adalah Kecamatan Pematang Tiga, Bang Haji, Merigi Sakti, Merigi Kelindang, Taba Penanjung, dan Karang Tinggi. Secara sosial ekonomi kawasan rawan longsor tanah di Kabupaten Bengkulu Tengah ini relatif tidak terlalu berbahaya, karena sebagian besar berada pada kawasan non budidaya (hutan lindung). Hanya beberapa kawasan rawan longsor tanah yang perlu memperoleh kewaspadaan antara lain yang berada di sekitar jalur jalan nasional menuju Kepahiang, terutama di dalam kawasan hutan lindung yang berbukit-bukit.
b. Kawasan Rawan Bencana Banjir
Kawasan rawan banjir adalah kawasan yang sering atau berpotensi tinggi mengalami bencana alam banjir. Secara alamiah, pada umumnya banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan di atas normal, sehingga sistem pengaliran air yang terdiri dari sungai dan anak sungai alamiah serta sistem saluran drainase dan kanal penampung banjir buatan tidak mampu menampung akumulasi air hujan sehingga meluap. Pola aliran sungai yang umumnya semi paralel menyebabkan datangnya air dari daerah hulu relatif bersamaan. Pada titik-titik pertemuan anak-anak sungai itulah terjadi akumulasi debit aliran sehingga melebihi kapasitas tampung sungai. Selain karakteristik hidrologis tersebut, kemampuan/daya tampung sistem pengaliran air berkurang akibat sedimentasi, maupun penyempitan sungai akibat fenomena alam dan aktivitas manusia. Perambahan hutan lindung, pembukaan lahan untuk perkebunan, dan pertambangan telah memicu kerawanan banjir di bagian hilir sungai. Disamping itu berkurangnya daerah resapan air juga berkontribusi atas meningkatnya debit banjir.
Pada daerah permukiman yang telah padat dengan bangunan, sehingga tingkat resapan air kedalam tanah berkurang, maka jika terjadi hujan dengan curah hujan yang tinggi sebagian besar air akan menjadi aliran permukaan yang langsung masuk kedalam sistem pengaliran air, sehingga kapasitasnya terlampaui dan mengakibatkan banjir.
Di Kabupaten Bengkulu Tengah, kawasan rawan bencana banjir berada di Kecamatan Pondok Kelapa, Talang Empat dan sebagian kecil Pondok Kubang,
27. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
31
yang merupakan daerah hilir Air Lemau dan Air Bengkulu. Kawasan ini umumnya telah dimanfaatkan untuk areal persawahan dan permukiman.
c. Kawasan Rawan Gelombang Pasang
Kawasan Rawan Gelombang Pasang terletak di kawasan pesisir yaitu di Kecamatan Pondok Kelapa terutama di Desa Pasar Pedati dan Desa Pekik Nyaring.
d. Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi
Kawasan rawan bencana gempa bumi adalah kawasan yang sering atau berpotensi tinggi mengalami gempa bumi dengan intensitas V MMI atau lebih besar yang umumnya disebabkan oleh pengaruh patahan atau pergeseran tanah.
Posisi Kabupaten Bengkulu Tengah berada di sisi Barat Pulau Sumatera merupakan daerah yang termasuk rawan bencana gempa bumi, karena berada pada daerah subduksi antara Lempeng India-Australia dan Lempeng Eurasia dan dilewati oleh Sesar Sumatera yang memanjang sepanjang Pulau Sumatera.
Berdasarkan Peta Seismotektonik Indonesia, secara regional wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah terletak pada zona sumber gempa bumi Samudera Indonesia. Lajur penunjaman (Palung Samudera Indonesia) yang terletak di sebelah barat wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah menjadikan wilayah ini rawan bencana gempa bumi. Pola struktur di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah yang berarah tenggara-baratlaut dan timurlaut-baratdaya sangat berpotensi menjadi zona lemah. Untuk itu zona sepanjang patahan- patahan dalam sistem ini harus diwaspadai sebagai daerah bahaya gempa bumi merusak.
Secara historis gempa-gempa yang terjadi di wilayah Provinsi Bengkulu, khususnya Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan gempa dangkal (dengan hiposenter 0-90 kilometer) dengan kekuatan 5 dan 6 skala richter. Pusat-pusat gempa berada pada arah barat dan barat daya wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah. Sejarah terjadinya gempa bumi menunjukkan bahwa wilayah ini termasuk wilayah gempabumi yang merusak (wilayah Samudera Indonesia).
28. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
32
Selain berada pada daerah subduksi antara Lempeng India-Australia dan Lempeng Eurasia dan dilewati oleh Sesar Sumatera, kerawanan bencana gempabumi di Kabupaten Bengkulu Tengah juga disebabkan oleh adanya aktivitas Gunung Kaba yang merupakan salah satu gunung api yang masih aktif di Sumatera dan merupakan gunung api tipe A, yang merupakan sumber kegempaan intensitas tinggi.
Beberapa kecamatan yang memiliki kerawanan gempa bumi adalah Kecamatan Pematang Tiga, Bang Haji, Merigi Sakti, Merigi Kelindang, dan Taba Penanjung.
e. Kawasan Rawan Bencana Tsunami
Kawasan rawan bencana tsunami adalah kawasan yang sering atau berpotensi tinggi mengalami bencana alam gelombang pasang. Kabupaten Bengkulu Tengah juga berpotensi terjadi tsunami apabila gempa diikuti oleh perpindahan material di bawah laut akibat longsoran ataupun akibat goncangan (shaking) gempa sendiri.
Sistem palung yang memanjang sejajar Pulau Sumatera di Samudera Indonesia yang terletak di sebelah barat-barat daya wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan zona lemah yang berpotensi adanya runtuhan material di dasar laut. Kawasan rawan bencana tsunami di Kabupaten Bengkulu Tengah terletak di pesisir di Kecamatan Pondok Kelapa dan Pondok Kubang, terutama di Desa Pedati dan Desa Pekik Nyaring.
2.1.4. DEMOGRAFI
Jumlah penduduk Kabupaten Bengkulu Tengah pada tahun 2012 adalah 111.841 jiwa, terdiri dari 57.506 laki-laki dan 54.335 perempuan, yang tersebar di sepuluh kecamatan. Berikut tabel 2.14 jumlah penduduk berdasarkan kecamatan.
29. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
33
Tabel. 2.14
Laporan Kependudukan
Kabupaten Bengkulu Tengah 2012
NO KECAMATAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Karang Tinggi
Talang Empat
Pondok Kelapa
Pematang Tiga
Pagar Jati
Taba Penanjung
Merigi Kelindang
Merigi Sakti
Pondok Kubang
Bang Haji
7.003
7.872
14.692
3.539
3.649
5.960
3.491
3.386
4.657
3.227
6.676
7.347
13.910
3.388
3.550
5.636
3.328
3.157
4.296
3.047
13.709
15.219
28.602
6.297
7.199
11.596
6.819
6.543
8.953
6.274 Jumlah 57.506 54.335 111.841
Sumber : Dukcapil Kab. Bengkulu Tengah 2012
Di Kabupaten Bengkulu Tengah, kecamatan-kecamatan yang kepadatan penduduknya > 100 jiwa/km2 adalah di kecamatan Pondok Kelapa, Talang Empat, dan Karang Tinggi, sementara 7 kecamatan lainnya kepadatan penduduknya < 100 jiwa/km2. Secara umum kepadatan penduduk di Kabupaten Bengkulu Tengah termasuk rendah, yaitu 91 jiwa/km2.
2.2.1. Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
a. Pertumbuhan PDRB
PDRB atas dasar harga konstan terjadi pertumbuhan yang cukup nyata, yaitu dari tahun 2008 ke tahun 2009 sebesar 3.98%, dan dari tahun 2009 ke tahun 2010 sebesar 4.20%. Konstribusi nyata setiap sektor mengalami peningkatan. Sektor pertanian merupakan penyumbang PDRB terbesar di Kabupaten Bengkulu Tengah, dan diikuti oleh sektor pertambangan dan bahan galian. PDRB Kabupaten Bengkulu Tengah tahun 2008 sampai 2010 atas dasar harga konstan seperti Tabel 2.15, sebagai berikut :
2.2 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
30. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
34
Tabel 2.15
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2008. s.d 2010
atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010
Kabupaten Bengkulu Tengah No. Sektor 2008 2009 2010 (Rp) % (Rp) % (Rp) %
1
Pertanian
119.296,13
33,89
122.105,38
33,36
127.551,14
33,39
2
Pertambangan & Penggalian
771.30,00
21,91
80.535,50
22,00
81.749,62
21,43
3
Industri Pengolahan
19.854,44
5,64
20.639,70
5,64
21.485,58
5,63
4
Listrik, Gas, & Air Bersih
554,59
0,15
559,81
0,15
589,11
0,15
5
Konstruksi/bangunan
13.103,69
3,72
13.829,15
3,78
14.825,51
3,89
6
Perdagangan, Hotel , & Restoran
49.540,79
14,07
51.592,41
14,10
53.913,29
14,13
7
Pengangkutan & Komunikasi
17.884,69
5,08
18.440,74
5,04
18.853,93
4,94
8
Keuangan, Sewa, & Js. Perush.
15.355,4
4,36,
16.144,40
4,41
16.942,50
4,44
9
Jasa-jasa
39.319,44
11,17
42.185,74
11,53
45.716,97
11,99
PDRB
352.024,99
100
366.032,84
100
381.430,66
100
Sumber : BPS Kabupaten Bengkulu Utara
Sementara pertumbuhan PDRB Kabupaten Bengkulu Tengah didasarkan atas harga berlaku terjadi peningkatan yang cukup besar dari tahun 2008 ke tahun 2009 yaitu sebesar 7.28%, dan terus mengalami peningkatan dari tahun 2009 ke tahun 2010, yaitu sebesar 13.15%. Nilai PDRB atas dasar harga yang berlaku disajikan pada tabel 2.16 berikut ini.
Tabel 2.16
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2008 s.d 2010
atas Dasar Harga Berlaku
Kabupaten Bengkulu Tengah No Sektor 2008 2009 2010 (Rp) % (Rp) % (Rp) %
1
Pertanian
253.606,25
35,62
266.852,50
34,94
300.463,08
34,77
2
Pertambangan & Penggalian
160.496,40
22,54
175.255,27
22,95
183.301,75
21,21
3
Industri Pengolahan
39.071
5,49
41.539,67
5,44
45.079,90
5,22
4
Listrik,Gas, & Air bersih
999,90
0,14
1.036,34
0,14
1.,089,96
0,13
5
Konstruksi/bangunan
26.721,01
3,75
28.376,17
3,72
56.577,12
6,55
6
Perdagangan, Hotel, & Restoran
94.777,01
13,31
100.637,79
13,18
110.856,84
12,83
7
Pengangkutan & Komunikasi
33.153,02
4,66
34.563,49
4,53
35.283,33
4,08
8
Keuangan, sewa, & Js. Perusahaan
30.559,27
4,29
33.637,30
4,40
38.497,55
4,45
9
Jasa-jasa
72.529,81
10,19
81.821,17
10,71
93.018,57
10,76
PDRB
711.914,56
100
763.719,69
100
864.168,11
100
Sumber : BPS Kabupaten Bengkulu Utara
31. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
35
Tabel 2.17
Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2008 s.d 2010
atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan Harga Konstan (Hk)
Kabupaten Bengkulu Tengah No. Sektor 2008 2009 2010 Hb Hk Hb Hk Hb Hk % % % % % %
1
Pertanian
35,62
33,89
34,94
33,36
34,77
33,39
2
Pertambangan & Penggalian
22,54
21,91
22,95
22,00
21,21
21,43
3
Industri Pengolahan
5,49
5,64
5,44
5,64
5,22
5,63
4
Listrik,Gas, & Air bersih
0,14
0,15
0,14
0,15
0,13
0,15
5
Konstruksi
3,75
3,72
3,72
3,78
6,55
3,89
6
Perdagangan, Hotel, & Restoran
13,31
14,07
13,18
14,10
12,83
14,13
7
Pengangkutan & Komunikasi
4,66
5,08
4,53
5,04
4,08
4,94
8
Keuangan, sewa, & Js. Perusahaan
4,29
4,36,
4,40
4,41
4,45
4,44
9
Jasa-jasa
10,19
11,17
10,71
11,53
10,76
11,99
PDRB
100
100
100
100
100
100
Sumber : BPS Kabupaten Bengkulu Utara
PDRB per kapita masyarakat Kabupaten Bengkulu Tengah hampir sama dengan PDRB per kapita masyarakat Provinsi Bengkulu. PDRB per kapita Kabupaten Bengkulu Tengah atas dasar harga berlaku pada tahun 2010 sebesar Rp. 8.788.180.-, dan terjadi peningkatan sebesar Rp. 672.654.- , dibanding tahun 2009 atau sebesar 8.28%. Tetapi, PDRB per kapita Kabupaten Bengkulu Tengah apabila didasarkan pada harga konstan tahun 2010, dimana pada tahun 2010 nilai PDRB per kapitanya yaitu hanya sebesar Rp. 3.878.968.- dan terjadi penurunan nilai sebesar Rp. 10.611.- dibanding tahun 2009 atau sebesar -0.27%.
32. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
36
Tabel 2.18
Pendapatan Regional dan Pendapatan
Regional Perkapita Kabupaten Bengkulu Tengah
Sektor / Industrial Origin Tahun 2009 2010
I. Atas Dasar Harga Berlaku
1. PDRB pada harga pasar (Juta Rupiah)
763.719,69
864.168,11
2. Penyusutan (Juta Rupiah)
23.239,00
26.295,96
3. PDRN pada harga pasar
740.480,69
837.872,16
4. Pajak tak Langsung Neto (Juta Rupiah)
6.674,77
7.552,67
5. PDRN Atas Dasar Biaya Faktor Produksi Pendapatan Regional (Juta Rupiah)
733.805,92
830.319,49
6. PDRB Perkapita (Rupiah)
8.115.526,01
8.788.180,09
7. Pendapatan Regional Perkapita (Rp)
7.797.652,86
8.443.955,63
II. Atas Dasar Harga Konstan 2000
1. PDRB pada harga pasar (Juta Rupiah)
366.032,84
381.430,66
2. Penyusutan (Juta Rupiah)
18.443,00
19.219,00
3. PDRN pada harga pasar
347.589,84
362.211,66
4. Pajak tak Langsung Neto (Juta Rupiah)
5.644,00
5.881,00
5. PDRN Atas Dasar Biaya Faktor Produksi Pendapatan Regional (Juta Rupiah)
341.945,84
356.330,66
6. PDRB Perkapita (Rupiah)
3.889.580,22
3.878.968,99
7. Pendapatan Regional Perkapita (Rp)
3.633.624,17
3.623.713,89
III. Penduduk Pertengahan Tahun (jiwa)
94.106
98.333
Sumber : Kantor BPS Kabupaten Bengkulu Utara
b. Kemiskinan
Angka kemiskinan berdasarkan data PPLS di Kabupaten Bengkulu Tengah pada tahun 2011 turun sangat signifikan dibandingkan dengan data 2009 dan 2010. Pada tahun 2011 penduduk miskin berjumlah 23.188 jiwa sedangkan pada tahun 2009 sebanyak 54.606 jiwa dan pada tahun 2010 sebesar 54.715 jiwa. Disatu sisi, penurunan angka kemiskinan tersebut sangat mengembirakan akan tetapi disisi lain angka itu menimbulkan suatu pertanyaan. Pertanyaan yang muncul adalah, apakah penurunan angka kemiskinan tersebut nyata adanya atau kesalahan dalam proses pendataan. Untuk melihat gambaran perubahan jumlah penduduk miskin dapat dilihat pada grafik berikut :
33. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
37
Grafik 2.1
Angka Kemiskinan
Pada priode 2009-2010 secara proporsional tidak ada perubahan tingkat kemiskinan yang berarti bahkan cenderung stabil yaitu lebih dari setengah penduduk Kebupaten benteng merupakan kabupaten baru dan pada 2010 masih menjadi tujuan bagi program transmigrasi nasional. Pada 2010, Kabupaten Bengkulu Tengah menerima 75 KK transmigrasi dari Pulau Jawa. Sebagaimana karakteristik para transmigran mereka merupakan masyarakat miskin dari jawa.
c. Laju Inflasi
Laju Inflasi Provinsi Bengkulu pada tahun 2011 Kota Bengkulu sebesar 3.96% mengalami menurun dibandingkan inflasi pada tahun 2010 yang mencapai 9.08%. Namun, inflasi triwulan laporan masih berada di atas inflasi nasional yang hanya sebesar 4,61%.
Pada triwulan IV tahun 2011, inflasi Bengkulu mencapai 3.96%. Pencapaian inflasi pada triwulan IV 2011 diperkirakan akan lebih rendah bila dibandingkan dengan triwulan III 2011 yang merupakan masa puncak tingginya permintaan masyarakat. Sepanjang triwulan III 2011, harga-harga cenderung mengalami peningkatan sehingga diprediksikan pada triwulan IV 2011 ini merupakan saatnya bagi penurunan kembali harga-harga di pasar seiring dengan permintaan masyarakat yang mulai berkurang. Terbatasnya pasokan terutama dari kelompok bahan makanan diperkirakan masih akan dapat terkendali dan belum akan mengakibatkan lonjakan harga yang signifikan, dapat dilihat pada tabel 2.19 dibawah;
0
10
20
30
40
50
60
2009
2010
2011
Tngkat Kemiskinan
Kabupaten
Tingkat Kemiskinan
Propinsi
34. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
39
Tabel 2.19
Tabel Laju Inflansi Tahun/ Bulan Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transportasi dan komunikasi Umum 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tahun 2007
6,64
5,84
6,21
8,77
0,90
0,79
0,81
5,00
Tahun 2008
19,19
17,54
14,69
8,44
10,42
6,58
6,26
13,44
Tahun 2009
3,79
6,23
2,50
8,28
2,61
7,85
-4.42
2,88
Tahun 2010
25,28
5,52
4,12
4,75
1,99
3,80
-0.24
9,08
Tahun 2011
-1.68
6,32
7,39
12,39
5,61
8,94
2,06
3,96
Januari
2,88
1,42
1,85
2,65
0,88
0,07
-0.06
1,68
Februari
1,39
1,97
3,88
2,61
3,19
-0.05
0,44
1,87
Maret
-4.12
1,95
3,41
3,08
3,64
-0.23
0,66
0,20
April
-9.17
2,74
5,48
3,57
3,91
-0.25
0,90
-0.7
Mei
-9.27
2,97
5,64
4,90
4,03
-0.29
1,30
-0.5
Juni
-6.38
3,39
5,64
4,81
4,32
0,15
1,28
0,47
Juli
156,25
3,54
5,65
5,60
4,46
1,63
1,94
1,40
Agustus
-1.8
4,47
6,00
10,52
5,00
7,24
2,34
3,11
September
0,58
4,65
6,42
11,48
5,00
9,52
2,36
4,14
Oktober
0,15
5,81
6,13
10,92
5,05
9,54
2,10
4,09
Nopember
-1.51
6,23
7,22
12,32
5,26
8,90
1,89
3,91
Desember
-1.68
6,32
7,39
12,39
5,61
8,94
2,06
3,96
Sumber : BPS Provinsi Bengkulu
38
35. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
39
2.2.2. Kesejahteraan Sosial
a. Angka Melek Hurup
Angka melek huruf di Kabupaten Bengkulu Tengah masih rendah dibandingkan dengan Provinsi Bengkulu, yaitu sebesar 91.86%, sedangkan angka melek hurup Provinsi Bengkulu adalah 95,30%. Tidak ada perkembangan angka melek huruf antara tahun 2010 dan 2011 (Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkulu Tengah, 2012).
Tabel 2.20
Perkembangan Angka Melek Huruf Tahun 2008 s.d 2010
Kabupaten Bengkulu Tengah No. Uraian 2008 2009 2010
1
Jumlah penduduk usia diatas 15 tahun yang bisa membaca dan menulis
73.161
-
73.161
2
Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas
77.014
-
77.014
3
Angka melek huruf
3.853
-
91,86
Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Bengkulu Tengah
b. Angka Rata-Rata Lama Sekolah
Angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Bengkulu Tengah lebih rendah dibanding dengan rata-rata lama sekolah di Provinsi Bengkulu. Terjadi peningkatan lama sekolah di Kabupaten Bengkulu Tengah maupun di Provinsi Bengkulu secara umum. Angka rata-rata lama sekolah tahun 2011 di Kabupaten Bengkulu Tengah yaitu 7.25 dan meningkat dibanding tahun 2010 yaitu 7.06, tetapi angka tersebut lebih rendah terhadap rata-rata Provinsi Bengkulu yaitu dengan rata-rata lama sekolah 8.25 pada tahun 2010 dan 8.33 pada tahun 2011.
c. Angka Partisipasi Kasar
Angka partisipasi kasar adalah perbandingan jumlah penduduk dari berbagai usia sedang sekolah pada jenjang pendidikan tertentu dibanding dengan jumlah penduduk berada pada kelompok usia yaitu berkaitan dengan jenjang pendidikan tersebut. Angka partisipasi kasar (APK) mengalami penurunan yang signifikan dengan meningkatnya jenjang pendidikan. APK pada usia pendidikan SMA mengalami penurunan yang sangat drastis dibanding APK pada usia pendidikan dasar 9 tahun (SD+SMP). APK anak- anak perempuan lebih tinggi dengan APK anak laki-laki. Pada tahun 2011,
36. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
40
APK tingkat usia SMA tidak mencapai 50%. APK rata-rata Kabupaten Bengkulu Tengah tahun 2010 dan 2011 seperti tabel 2.21.
Tabel 2.21
Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan
Kabupaten Bengkulu Tengah 2010-2011 Tingkat Pend. 2010 2011 LK PR Rata-Rata LK PR Rata-Rata
SD
105.18
107.78
106.30
104.03
100.59
102.45
SMP
90.31
99.12
94.84
82.14
100.71
91.36
SMA
71.70
61.25
65.86
49.01
42.29
47.67
Sumber: BPS Kab. Bengkulu Tengah, 2012
d. Angka Partisipasi Murni (APM)
Angka partisipasi murni (APM) pendidikan tingkat sekolah dasar cukup tinggi di Kabupaten Bengkulu Tengah, tetapi APM pada tingkat sekolah menengah pertama terjadi penurunan yang cukup signifikan. Wajib belajar 9 tahun masih cukup terkendala di wilayah ini. APM pada tingkat pendidikan sekolah lanjutan atas (SMA sederajat) mengalami penurunan yang sangat signifikan di bawah angka 50%. Pada jenjang pendidikan dasar APM anak- anak perempuan lebih tinggi dari APM anak laki-laki, tetapi pada jenjang pendidikan SMA sederajat APM anak perempuan lebih rendah pada anak laki- laki. Anak-anak perempuan putus sekolah pada jenjang tingkat SMA sederajat lebih tinggi dibanding anak laki-laki. Angka APM Kabupaten Bengkulu Tengah disajikan pada tabel 2.22.
Tabel 2.22
Angka Partisipasi Murni (APM) Pendidikan
Kabupaten Bengkulu Tengah 2010-2011 Tingkat Pend. 2010 2011 LK PR Rata-Rata LK PR Rata-Rata
SD
92.00
91.46
91.73
90.42
94.97
94.13
SMP
76.19
80.26
78.29
61.44
73.98
66.03
SMA
52.95
47.01
49.63
40.78
36.52
38.68
Sumber: BPS Kab. Bengkulu Tengah, 2012
37. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
41
2.2.3. Seni Budaya dan Olahraga
Analisis kinerja atas seni budaya dan olah raga dilakukan terhadap indikator jumlah grup kesenian, jumlah klub olah raga, dan jumlah gedung olah raga.
Grup kesenian dan grup olah raga di Kabupaten Bengkulu Tengah sudah cukup berkembang, dan terdapat 31 grup kesenian yang sudah ada, dan klub olah raga baru berjumlah 10 kub. Namun, sarana gedung untuk kesenian maupun gedung untuk fasilitas olah raga dalam ruang belum tersedia.
Tabel 2.23
Perkembangan Seni, Budaya dan Olahraga Tahun 2008 s.d 2010
Kabupaten Bengkulu Tengah
No Capaian Pembangunan 2008
1 Jumlah grup kesenian per 10.000 penduduk.
31
2 Jumlah gedung kesenian per 10.000 penduduk.
-
3 Jumlah klub olahraga per 10.000 penduduk.
10
4 Jumlah gedung olahraga per 10.000 penduduk.
-
Sumber : Diknasporabud Kab. Benteng
Tabel 2.24
Perkembangan Seni, Budaya dan Olahraga Tahun 2011
Menurut kecamatan Kabupaten Bengkulu Tengah
No Kecamatan Jumlah grup kesenian per 10.000 penduduk Jumlah gedung kesenian per 10.000 penduduk Jumlah klub olahraga per 10.000 penduduk Jumlah gedung olahraga per 10.000 penduduk
1
Pondok Kelapa
2 Group Kesenian
-
-
-
2
Taba Penanjung
2 Group Kesenian
-
-
-
3
Pondok Kubang
1 Group Kesenian
-
-
-
4
Talang Empat
2 Group Kesenian
-
-
-
5
Merigi Sakti
4 Group Kesenian
-
-
-
6
Merigi Kelindang
3 Group Kesenian
-
-
-
7
Bang Haji
5 Group Kesenian
-
-
-
8
Pematang Tiga
2 Group Kesenian
-
-
-
9
Karang Tinggi
2 Group Kesenian
-
-
-
10
Pagar Jati
8 Group Kesenian
-
-
- Jumlah 31 Group Kesenian - - -
Sumber : Diknasporabud Kab. Benteng
38. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
42
Pelayanan publik atau pelayanan umum merupakan segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah provinsi dan kabupaten dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Sedangkan untuk penyusunan rancangan awal RPJPD kabupaten disusun kedalam Tabel capaian indikator setiap variabel yang dianalisis menurut kecamatan di wilayah kabupaten Bengkulu Tengah.
Indikator variabel aspek pelayanan umum terdiri dari :
2.3.1. Layanan Urusan Wajib
Analisis kinerja atas layanan urusan wajib dilakukan terhadap indikator-indikator kinerja penyelengaraan urusan wajib pemerintahan daerah, yaitu bidang urusan pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan, penataan ruang, perencanaan pembangunan, perhubungan, lingkungan hidup, pertanahan, kependudukan dan catatan sipil, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, ketenagakerjaan, koperasi dan usaha kecil menengah, penanaman modal, kebudayaan, kepemudaan dan olah raga, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian, dan persandian, ketahanan pangan, pemberdayaan masyarakat dan desa, statistik, kearsipan, komunikasi dan informatika dan perpustakaan.
a. Bidang Urusan Pendidikan
Di era otonomi daerah urusan pendidikan dari taman kanak-kanak hingga Sekolah Lanjutan Atas (SLTA) menjadi tanggung jawab daerah, sehingga masa depan pendidikan sangat bergantung kepada kemampuan pemerintah daerah dalam mengelola sektor pendidikan. Program pendidikan bagi masyarakat Kabupaten Bengkulu Tengah adalah meningkatkan kualitas, pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan termasuk bagi anak- anak yang kurang mampu, anak-anak di daerah terisolir dan terpencil, relevansi antara bidang pendidikan yang diikuti dengan kebutuhan tenaga kerja serta sumber daya alam yang ada. Fasilitas pendidikan merupakan
2.3 ASPEK PELAYANAN UMUM
39. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
43
infrastruktur yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan program pendidikan. Dengan tenaga pengajar yang berkualitas dan fasilitas yang memadai akan memberikan nilai tambah bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia.
1. Pendidikan Dasar
a) Angka partisipasi sekolah
Tabel 2.25
Angka Partisipasi Sekolah Tingkat Pendidikan Dasar
Kabupaten Bengkulu Tengah Tingkat Pend. 2010 2011 LK PR Rata-Rata LK PR Rata-Rata
7-12
94.34
98.16
96.58
94.89
98.82
96.80
13-15
91.63
95.97
93.87
81.04
84.88
83.72
Sumber; BPS Benteng, 2012
Angka partisipasi sekolah pada tingkat pendididikan dasar di Bengkulu Tengah cukup tinggi, pada tingkat pendidikan dasar 6 tahun, tetapi pada jenjang pendidikan dasar 9 tahun mengalami penurunan yang cukup besar. Angka partisipasi sekolah pada tingkat pendidikan dasar 6 tahun pada tahun 2011 meningkat dibanding tahun 2010, tetapi lanjutan pada tingkat pendidikan dasar 9 tahun terjadi penurunan yang sangat besar pada tahun 2011 dibanding tahun 2010. Angka partisipasi sekolah pada tingkat pendidikan dasar anak perempuan lebih tinggi dibanding dengan anak laki-laki.
b) Rasio ketersediaan gedung sekolah/penduduk usia sekolah
Kebutuhan ruang sekolah dasar di Kabupaten Bengkulu Tengah untuk pelayanan tingkat pendidikan dasar sudah mencukupi, yaitu dengan rasio 150 siswa per sekolah. Apabila setiap sekolah dasar memiliki 6 ruang belajar per sekolah, maka setiap ruang belajar diisi sebanyak 25 siswa. Rasio ketersediaan gedung sekolah dengan penduduk usia sekolah seperti Tabel berikut ini :
40. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
44
Tabel 2.26
Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2012
Kabupaten Bengkulu Tengah
No. Jenjang Pendidikan 2012
1
SD/MI
1.1.
Jumlah gedung sekolah
98
1.2.
jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun
14.906
1.3.
Rasio
150,0
2
SMP/MTs
2.1.
Jumlah gedung sekolah
39
2.2.
jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun
6.308
2.3.
Rasio
252,4
Sumber; Diknaspora Kab. Bengkulu Tengah
Tabel 2.27
Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2012
Menurut Kecamatan Kabupaten Bengkulu Tengah
No. Kecamatan SD/MI SMP/MTs Jumlah gedung sekolah jumlah penduduk usia 7-12 th Rasio Jumlah gedung sekolah jumlah penduduk usia 13-15 th Rasio (1) (2) (3) (4) (5=3/4) (6) (7) (8=6/7)
1
Pondok Kelapa
20
3.631
191
9
1.811
226
2
Taba Penanjung
13
1.544
110
6
793
132
3
Pondok Kubang
9
1.037
94
4
325
108
4
Talang Empat
8
1.827
228
5
1.285
257
5
Merigi Sakti
8
1.069
119
2
494
247
6
Merigi Kelindang
8
1.008
126
3
385
96
7
Bang Haji
6
671
134
2
380
190
8
Pematang Tiga
7
1.380
153
2
345
115
9
Karang Tinggi
11
1.671
139
4
354
51
10
Pagar Jati
8
1.068
133
2
237
118
Jumlah
98
14.906
39
6.308
Sumber; Diknaspora Kab. Bengkulu Tengah
c). Rasio guru/murid
Hasil analisis rasio jumlah guru/mur id se kabupaten Bengkulu Tengah dapat dilihat dalam tabel berikut. Jumlah guru di Kabupaten
41. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
45
Bengkulu Tengah telah mencukupi dimana setiap 17 siswa sekolah dasar dibimbing oleh 1 (satu) guru, sementara jumlah guru sekolah menengah pertama masih terkategori kurang dimana setiap 25 siswa sekolah menengah pertama dibimbing oleh 1 (satu) guru.
Tabel 2.28
Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar
Tahun 2009 s.d 2011 Kabupaten Bengkulu Tengah
No. Jenjang Pendidikan 2009 2010 2011
1
SD/MI
97
97
97
1.1.
Jumlah Guru
820
820
820
1.2.
Jumlah Murid
14.106
14.133
14.160
1.3.
Rasio
17,2
17,2
17,3
2
SMP/MTs
26
26
26
2.1.
Jumlah Guru
224
224
224
2.2.
Jumlah Murid
5.486
5.513
5.540
2.3.
Rasio
24.5
24,6
24,7
Sumber; Diknaspora Kab. Bengkulu Tengah
Tabel 2.29
Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar Menurut Kecamatan
Kabupaten Bengkulu Tengah 2012
No. Kabupaten/Kota/ Kecamatan*) SD/MI SMP/MTs Jumlah Guru Jumlah Murid Rasio Jumlah Guru Jumlah Murid Rasio (1) (2) (3) (4) (5=3/4) (6) (7) (8=6/7)
1
Kecamatan Pondok Kelapa
248
3420
5,8
178
1232
7,9
2
Kecamatan Taba Penanjung
77
1.690
14,1
11
378
4,9
3
Kecamatan Pondok Kubang
79
625
12,2
44
2.022
30,9
4
Kecamatan Talang Empat
156
1.336
20,4
156
897
17,5
5
Kecamatan Merigi Sakti
39
975
14,7
69
410
4,4
6
Kecamatan Merigi Kelindang
19
830
15,1
56
314
4,4
7
Kecamatan Bang Haji
22
583
15,1
39
205
9,02
8
Kecamatan Pematang Tiga
28
1.022
11,5
78
286
9,3
9
Kecamatan Karang Tinggi
124
1.647
13,5
88
469
6,4
10
Kecamatan Pagar Jati
26
823
9,7
66
87
10,2 Jumlah 818 12.951 74,14 716 4.627 104,92
Sumber : Diknaspora Kab. Bengkulu Tengah
42. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
46
2. Pendidikan Menengah
a) Angka Partisipasi Sekolah
Angka partisipasi sekolah tingkat menengah di Kabupaten Bengkulu Tengah menurun sangat nyata dibanding dengan angka partisipasi sekolah tingkat dasar. Banyak anak-anak putus sekolah setelah pendidikan dasar, terutama anak laki-laki.
Tabel 2.30
Angka Partisipasi Sekolah Tingkat Pendidikan Dasar
Kabupaten Bengkulu Tengah Tingkat Pend. 2010 2011 LK PR Rata-Rata LK PR Rata-Rata
16-18
60.15
50.00
54.48
53.34
55.52
56.91
b) Rasio Guru/Murid Sekolah Tingkat Menengah
Rasio guru dan murid di Kabupaten Bengkulu Tengah untuk tingkat menengah terkategori cukup dimana rata-rata setiap 1 (satu) guru membimbing 11 orang siswa, hanya di kecamatan Pagar Jati tercatat masih kekurangan guru.
Tabel 2.31
Jumlah Siswa, Sekolah, Guru dan Rasio Siswa/Guru
Kabupaten Bengkulu Tengah 2010 KECAMATAN NEGERI SWASTA Rasio Murid/Guru Sekolah Murid Guru
1. Talang Empat
1
553
Data Belum Tersedia
9
2. Karang Tinggi
1
247
9
3. Taba Penanjung
1
286
27
11
4. Merigi Kelindang
*
*
*
5. Pagar Jati
1
292
13
22
6. Merigi Sakti
*
*
*
7. Pondok Kelapa
1
551
13
8. Pondok Kubang
*
*
9. Pematang Tiga
1
122
7
10. Bang Haji
*
*
Jumlah
6
2.051
11
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkulu Tengah
43. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
47
b. Bidang Urusan Kesehatan
Angka usia harapan hidup masyarakat Kabupaten Bengkulu Tengah sedikit lebih tinggi dibanding dengan angka usia harapan hidup masyarakat Provinsi Bengkulu secara umum. Angka usia harapan hidup di Kabupaten Bengkulu Tengah pada tahun 2010 yaitu 70.12 meningkat pada tahun 2011 yaitu sebesar 70.19. Sementara angka usia harapan hidup rata-rata Provinsi Bengkulu pada tahun 2010 yaitu 69.90, dan sedikit meningkat pada tahun 2011 menjadi 70.16.
Untuk lebih meningkatkan kesehatan masyarakat, pemerintah melakukan berbagai program seperti imunisasi, pelayanan kesehatan masyarakat, jemput sehat, menambah fasilitas kesehatan yang mudah terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dan program kesehatan masyarakat lainnya. Salah satu indikator kesehatan adalah ketersediaan fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan terdepan. Pada tahun 2009 fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Bengkulu Tengah dapat dilihat pada tabel berikuti ini;
Tabel 2.32
Jumlah Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmes Keliling Kabupaten Bengkulu Tengah
NO KECAMATAN RUMAH SAKIT PUSKESMAS PUSKESMAS PEMBANTU PUSKESMAS PEMBANTU
1.
Talang Empat
-
2
4
2
2.
Karang Tinggi
-
3
4
3
3.
Taba Penanjung
1
2
2
2
4.
Merigi Kelindang
-
2
2
2
5.
Pagar Jati
-
2
4
2
6.
Merigi Sakti
-
1
3
1
7.
Pondo kelapa
-
3
6
3
8.
Pondo kubang
-
2
3
2
9.
Pematang Tiga
-
2
1
2
10.
Bang Haji
-
1
0
1
Sumber : Bengkulu Tengah Dalam Angka 2011
44. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
48
Tabel 2.33
Jumlah Dokter, Perawat dan Bidan di Kabupaten Bengkulu Tengah
NO KECAMATAN Dokter Perawat Spesialis Umum Gigi Umum Gigi Bidan
1
Talang Empat
-
4
1
15
-
27
2
Karang Tinggi
-
2
1
12
1
17
3
Taba Penanjung
-
3
-
31
1
30
4
Merigi Kelindang
-
-
-
6
-
7
5
Pagar Jati
-
2
-
6
1
10
6
Merigi Sakti
-
-
-
3
-
9
7
Pondok Kelapa
-
2
-
16
1
28
8
Pondok Kubang
-
1
1
9
-
20
9
Pematang Tiga
-
1
-
4
-
8
10
Bang Haji
-
-
-
2
-
3
Sumber : Bengkulu Tengah Dalam Angka 2011
Tabel 2.34
Jumlah Kematian bayi di Kabupaten Bengkulu Tengah
Dari tahun 2010 sampai dengan Tahun 2012 No Jumlah Kematian Bayi Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 (Januari-agustus)
1.
74 bayi
53 bayi
63 bayi
Sumber : Dinas Kesehatan Bengkulu Tengah, 2012
Sedangkan Usia Harapan Hidup (UHH) di kabupaten Bengkulu Tengah di tahun 2009 adalah 70,2 tahun, perkiraan pada tahun 2014 naik menjadi 72,0 tahun.
c. Ketenagakerjaan
Tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2011 di Kabupaten Bengkulu Tengah relatif rendah, yaitu 2.67%, dan tingkat pengangguran terbuka ini mengalami penurunan yang sangat signifikan dibanding pada tahun 2010, yaitu sebesar 4.14%. Juga persentasi angkatan kerja terhadap pengangguran mengalami peningkatan, yaitu pada tahun 2010 sebesar 72.64%, dan pada tahun 2011 sebesar 73.33%. Angka ketenagakerjaan di Kabupaten Bengkulu Tengah disajikan pada Tabel 2.35.
45. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
49
Tabel 2.35
Ketenagakerjaan di Kabupaten Bengkulu Tengah 2010-2011 Ketenagakerjaan 2010 2011
Angkatan Kerja
45.445
51.772
- Bekerja
43.562
50.339
- Pengangguran
1.883
1.383
Bukan Angkatan Kerja
17.113
16.737
- Sekolah
5.333
5.374
- Mengurus Rumah Tangga
9.604
8.761
- Lainnya
2.176
2.602
Jumlah Angkatan dan Bukan Angkatan Kerja
62.558
68.459
% terhadap Angkatan Kerja
95.86
91.33
Tingkat Pengangguran Terbuka
4.14
2.67
% Angkatan Kerja terhadap Pengangguran
72.64
73.33
Sumber : BPS Bengkulu Tengah
d. Bidang Urusan Pekerjaan Umum
Kebijakan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Bengkulu Tengah melalui kebijakan sebagai berikut : Membangun dan memelihara jalan, jembatan, irigasi dan drainase, meningkatkan sarana dan prasarana kebinamargaan, membangun dan mengembangkan infrastruktur transportasi darat, meningkatkan monitoring, evaluasi dan pengendalian kegiatan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perhubungan serta mengoptimalkan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ruang.
1. Infrastruktur Jalan
Prasarana jalan dan perhubungan yang memadai merupakan salah satu syarat yang sangat penting, agar roda kegiatan perekonomian suatu wilayah dapat berjalan dengan baik. kabupaten bengkulu Tengah merupakan kabupaten baru pada saat ini memiliki tiga terminal, yaitu Terminal Taba Penanjung (Tipe B), Terminal Nakau, dan Terminal Pasar Pedati yang hanya melayani perpindahan orang atau barang dari Kecamatan Taba Penanjung, Karang Tinggi dan Kecamatan Talang Empat, baik yang keluar maupun yang masuk ke Kota Bengkulu, sedangkan dari kecamatan lain langsung ke Kota Bengkulu.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Permukiman Prasarana dan Wilayah Nomor 375/KPTS/M/2004 tentang Penetapan Ruas-ruas Jalan Jaringan Jalan Primer Menurut Peranannya, jaringan jalan dikelompokkan menjadi Jalan Arteri, Jalan Kolektor Primer 1, Jalan Kolektor Primer 2 dan Jalan Kolektor Primer 3, dengan pengertian sebagai berikut.
46. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
50
a) Jalan arteri primer adalah jalan yang melayani angkutan utama yang merupakan tulang punggung transportasi nasional yang menghubungkan pintu gerbang utama (pelabuhan utama atau bandar udara kelas utama).
b) Jalan kolektor primer 1 (K-1) adalah jalan yang menghubungkan antar ibukota provinsi.
c) Jalan kolektor primer 2 (K-2) adalah jalan yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/kota.
d) Jalan kolektor primer 3 (K-3) adalah adalah jalan yang menghubungkan antar ibukota kabupaten/kota.
Kabupaten Bengkulu Tengah dilalui oleh jalan lintas barat Sumatera yang membentang dari Sabang melalui Banda Aceh dan selanjutnya menyusuri sisi barat Pulau Sumatera hingga ke Bandar Lampung dan Bakahuni. Sehingga jaringan jalan arteri dan kolektor primer di Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan bagian dari jalan Lintas Barat dan penghubung Lintas Pulau Sumatera. Panjang total jaringan jalan primer di Kabupaten Bengkulu Tengah adalah 159,02 kilometer yang meliputi 65,59 kilometer jalan arteri primer, 21.13 kilometer jalan kolektor primer 1 (K-1) dan 72,3 kilometer jalan kolektor primer 3 (K-3), sedangkan jalan lokal primer 343,6 kilometer. Secara detail data jaringan jalan arteri primer dan kolektor primer di Kabupaten Bengkulu Tengah disajikan pada Tabel 2.36 berikut dan data jaringan jalan lokal primer disajikan pada Tabel 2.37
Tabel 2.36
Kondisi dan Dimensi Jaringan Jalan Arteri Primer dan Kolektor Primer
Kabupaten Bengkulu Tengah
No No. Ruas Nama Ruas Kondisi Awal No Ruas* Panjang (Km) Fungsi Jalan (Km) Arteri K1 K2 K3
1
001.11
Nakau-Bts Kepahiang
48,56
48,56
0,00
-
-
024
2
019.1
Kembang Seri-Air Sebakul
17,03
17,03
0,00
-
017
3
010
Pasar Pedati (S. Hitam)-
Simpang Padang Betuah/Kerkap
21,13
0,00
21,13
-
-
009
4
021
Lubuk Durian-Lubuk Sini
40,00
-
-
-
40,00
-
5
040
Tugu Hiu-Taman Hutan Raya-Simpang Kroya
22,70
-
-
-
22,70
-
6
044.2
Klindang-Susup
9,60
-
-
-
9,60
- TOTAL 159,02 65,59 21,13 0,00 72,30
Sumber: RTRW kabupaten Bengkulu Tengah
47. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
51
Tabel 2.37
Dimensi Jaringan Jalan Kabupaten Bengkulu Tengah No. Ruas Nama Ruas Kecamatan Dilalui Panjang Ruas (Km) Lebar Ruas (m)
1
Taba Teret
Rindu Hati
Taba Penanjung
2.80
4.0
2
Taba Teret
Ds. Surau
Taba Penanjung
1.00
3.0
3
Simpang Bajak I
Lb. Unen
Taba Penanjung
17.00
4.0
4
Sukarame
Kota Niur
Taba Penanjung
6.10
4.0
5
Bajak I
Datar Lebar
Taba Penanjung
3.20
4.0
6
Simpang Ulak Lebar
Ulak Lebar
Taba Penanjung
3.00
4.0
7
Bajak III
Komering
Pagar Jati
3.90
4.0
8
Lubuk Unan
Komering
Pagar Jati
6.50
1.0
9
Bajak III
Rajak Besi
Pagar Jati
2.70
3.5
10
Komering
Rajak Besi
Pagar Jati
2.80
3.5
11
Arga Indah II
Lubuk Pendam
Pagar Jati
5.30
3.5
12
Talang Curup
Bajak III
Pagar Jati
10.00
3.5
13
Pagar Jati
Rena Kandis
Pagar Jati
4.90
3.0
14
Rena Kandis
Rajak Besi
Pagar Jati
8.50
4.0
15
Trans R. Kandis I
Trans Rena Kandis II
Pagar Jati
2.00
3.5
16
Dusun Baru
Penanding Tb. Lagan
Karang Tinggi
14.00
4.0
17
Taba Mutung
Penanding
Karang Tinggi
3.40
3.0
18
Karang Tinggi
Plajau
Karang Tinggi
12.40
4.0
19
Kembang Seri
Air Sebakul
Teluk Empat
4.30
4.0
20
Taba Lagan
Dusun Bukit
Teluk Empat
5.00
4.0
21
Jaya Karta
Air Sebakul
Teluk Empat
4.70
4.0
22
Taba Pasmah
Dusun Baru
Teluk Empat
6.00
4.0
23
Pondok Kubang
Ds. Anyar
Pondok Kelapa
3.00
4.0
24
Kantor Pos
Kandang Limun
Pondok Kelapa
5.00
3.0
25
Pekik Nyaring
Blok I
Pondok Kelapa
3.40
4.0
26
Pk. Nyaring Blok I
Talang Pauh
Pondok Kelapa
3.40
3.0
27
Pasar Pedati
Sungai Suci
Pondok Kelapa
3.50
4.0
28
Pasar Pedati
Sekayun
Pondok Kelapa
21.50
4.0
29
Ds. Harapan
Talang Pauh
Pondok Kelapa
5.10
3.0
30
Ds. Harapan
Pulau Beringin
Pondok Kelapa
12.50
1.0
31
Sunda Kelapa
Simpang Sidodadi
Pondok Kelapa
12.60
4.0
32
Tanjung Sakti
Kembang Ayun
Pondok Kelapa
10.00
3.0
33
Kandang Limun
Tugu Simpang III
Pondok Kelapa
6.00
3.0
34
Sidodadi
Pondok Kubang
Pondok Kelapa
11.90
4.0
35
Pondok Kubang
Beniking
Pondok Kelapa
6.50
4.0
36
Talang Tengah I
Temiang
Pondok Kelapa
11.50
3.0
37
Pagar Jati
Talang Boseng
Pagar Jati
10.00
4.0
38
Teluk Donok
Tanjung Tengah
Pondok Kelapa
3.00
3.5
39
PT. BIO
Kota Titik
Pondok K.W.
4.60
3.5
40
Talang Tengah II
Kota Titik
Pematang Tiga
8.00
4.0
41
Taba Pacur
Perangi
Pondok Kelapa
2.50
3.5
42
Banyumas Baru
Talang Pasak
Pondok Kelapa/Kerkap
4.00
3.5
43
Simpang Sekayun
Lb. Langkap
Pematang Tiga
2.00
4.0
44
Pematang Tiga
Kebun Lebar
Pematang Tiga
4.30
3.5
45
Kabun Lebar
Bangun Harjo
Pondok Kelapa
15.50
3.0
46
Jogja Baru
Kebun Lebar
Pondok Kelapa
5.00
3.5
47
Karang Tinggi
Penanding
Karang Tinggi
2.50
3.5
48
Kota Niur
Karang Tinggi
5.00
3.5
49
Desa Anyar
Karang Tinggi
3.50
3.5
50
Temiang
7.00
3.5
51
Taba Durian Sebakui
4.00
3.5
52
Komering
4.50
3.5
53
Lubuk Puar II
3.50
3.5
54
PIR
2.50
3.5
55
PT. Bio
10.00
3.5 Total Panjang 346.80
Sumber: RTRW Kabupaten Bengkulu Tengah
48. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
52
Kondisi jalan berdasarkan lebar jalan di Kabupaten Bengkulu Tengah dapat dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu jalan nasional memiliki lebar 6-9 m, jalan provinsi memiliki lebar 4-4,5 m dan jalan kabupaten memiliki lebar 3-4 m. Berdasarkan jenis permukaannya, jalan di Kabupaten Bengkulu Tengah dari total panjang jalan 23 persen hotmix, 44 persen aspal penetrasi, 23 persen kerikil/base dan 10 persen sisanya masih berupa perkerasan tanah. Kondisi jalan berdasarkan kerusakan jalan, jalan nasional memiliki kondisi relatif mantap (56 persen) sedangkan jalan provinsi memiliki jalan dalam kondisi tidak mantap lebih besar (58 persen) dari jalan yang memiliki kondisi mantap dan jalan kabupaten memiliki jalan tidak mantap 68 persen dibandingkan jalan mantap. Lebih jelasnya kondisi jalan berdasarkan kerusakan jalan dapat dilihat pada Tabel 2.38 berikut.
Tabel 2.38
Kondisi Jalan Berdasarkan Status Kewenangan
Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2009 Status Jalan Kondisi Jumlah Panjang (Km) Program TA. 2010 (Km) Mantap Tidak Mantap Baik (Km) Sedang (Km) Rusak Ringan (Km) Rusak Berat (Km)
Nasional
18,30
24,38
30,60
2,40
75,68
75,7
Propinsi
12,80
17,50
35,40
6,60
72,30
8,0
Kabupaten
38,34
70,92
139,66
96,15
345,07
23,65
Sumber: RTRW kabupaten Bengkulu Tengah
Kondisi medan pada bagian Bengkulu Tengah menuju ke Bengkulu Utara melalui Pagar Jati dan Pematang Tiga merupakan daerah perbukitan sehingga jalan menjadi berkelok dan memiliki kelandaian. Ditambah dengan kondisi jalan tidak mantap lebih banyak dari jalan mantap, maka kenyamanan dan kemudahan untuk menjangkau suatu wilayah sangat rendah. Lebih jelasnya kondisi jalan berdasarkan jenis permukaan jalan dapat dilihat pada Tabel 2.39, proporsi jenis permukaan jalan Tabel 2.40, status jalan Tabel 2.41. berikut.
49. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
53
Tabel 2.39
Jenis Permukaan Jalan
Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2009 Panjang Ruas Jalan (Km) Jenis Permukaan Aspal Non Aspal Hotmix (Km) Penetrasi (Km) Krikil/Base (Km) Tanah (Km)
440,59
101,68
194,73
102,5
41,68
Sumber: RTRW kabupaten Bengkulu Tengah
Tabel 2.40
Proporsi Jenis Permukaan Jalan
Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2009 Jenis Permukaan Aspal Non Aspal Hotmix Penetrasi Krikil/Base Tanah
23%
44%
23%
10%
Sumber: RTRW kabupaten Bengkulu Tengah
Tabel 2.41
Status Jalan Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2009 Status Jalan Penentuan Ruas Jalan Panjang Ruas (Km) Klasifikasi Ruas Kode Status Adm Lebar (M)
Jalan Nasional
75.63
Lu
N
6-9
Jalan Propinsi
72.2
Lu
P
4-4,5
Jalan Kabupaten
346,8
Lu/Jjs/ Trans
K
3-4
Sumber: RTRW Kabupaten Bengkulu Tengah
2. Infrastruktur Jembatan
Jembatan sebagai prasarana transportasi mempunyai manfaat yang dominan bagi pergerakan lalu lintas. Jembatan adalah istilah umum untuk konstruksi yang dibangun sebagai jalur transportasi yang melintasi sungai, danau, rawa, jurang maupun rintangan lainnya. Pada dasarnya pembangunan jembatan tidak hanya bertujuan untuk alat penghubung saja, tetapi juga mempunyai tujuan dan fungsi luas, antara lain :
a) Fungsi Ekonomi
Fungsi pembangunan jembatan ditinjau dari segi ekonomi antara lain, jarak tempuh antara pusat produksi dengan daerah pemasaran
50. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
54
semakin dekat, waktu tempuh relatif singkat dan biaya transportasi yang dikeluarkan semakin kecil. Dengan adanya penghematan jarak, waktu dan biaya yang dikeluarkan maka kemajuan ekonomi akan lebih cepat tercapai.
b) Fungsi Sosial
Pembangunan jembatan dapat meningkatkan interaksi sosial antara daerah yang dipisahkan oleh sebuah sungai, rawa atau jurang. Interaksi sosial yang terjalin dengan baik antar kedua masyarakat di daerah tersebut dapat memberikan dampak yang positif, antara lain yaitu mereka akan merasa sebagai satu kesatuan wilayah.
c) Fungsi Politik
Membangun jembatan akan memperlancar jalannya roda pemerintahan dan pengawasan secara langsung terhadap jalannya pemerintahan sampai pada daerah yang masih terisolir. Apabila terjadi bencana alam di suatu daerah, maka jalan dan jembatan merupakan prasarana yang dapat mempercepat suplai sembako dan obat-obatan. Dengan demikian pembangunan jembatan dapat memperlancar tindakan- tindakan pemerintah dalam mengatur kepentingan, keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
Kondisi fasilitas jembatan yang ada di Kabupaten Bengkulu Tengah dapat dilihat pada tabel 2.42 :
51. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
55
Tabel 2.42
Jumlah Jembatan dan Kondisi di Kabupaten Bengkulu Tengah JUMLAH JEMBATAN DIMENSI KONDISI BENTANGAN ATAS BENTANGAN BAWAH PONDASI PONDASI PJ Lb Bt BA RS RB BA RS RB BA RS RB BA RS RB
38
602
3,5
1
36
2
-
32
4
2
38
-
-
22
13
3
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bengkulu Tengah, 2012
Ketetangan BA : Baik
RS : Rusak
RB : Rusak berat
52. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
57
3. Irigasi
Mata pencaharian masyarakat Kabupaten Bengkulu Tengah sebagian besar adalah petani. Kabupaten Bengkulu Tengah memiliki lahan sawah fungsional seluas 3.387 hektar, sedangkan areal potensial mencapai 6.501,5 hektar. Dari areal sawah yang ada di Kabupaten Bengkulu Tengah, memiliki jaringan irigasi sepanjang 107.145 meter. Berikut Tabel 2.43 drainase/irigasi di Kabupaten Bengkulu Tengah sebagai berikut:
Tabel 2.43
Dimensi Jaringan Irigasi
Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2009 Panjang Saluran (m) Panjang Saluran Luas Cakupan Primer (m) Sekunder (m) Potensial (Ha) Fungsional (Ha)
107.145
7.698
99.447
6.501,5
3.387
Sumber: RTRW kabupaten Bengkulu Tengah
4. Sistem Jaringan Air Bersih
Masyarakat Bengkulu Tengah umumnya masih menggunakan sumur sebagai sumber air bersih, baik untuk dikomsumsi maupun untuk mencuci dan mandi dan kurang dari 10 persen masyarakat yang dapat menikmati jaringan air bersih dari PDAM. Masyarakat yang menggunakan PDAM sebagai sumber air bersih terdapat pada Kecamatan Talang Empat, Karang Tinggi, Pondok Kelapa Dan Taba Penanjung. Masyarakat yang tinggal dekat dengan aliran sungai, umumnya menggunakan air sungai untuk keperluan mandi dan cuci.
5. Sistem Jaringan Air Limbah
Sebagaimana umumnya masyarakat Indonesia yang tidak memiliki jaringan perpipaan air limbah, demikian pula halnya Kabupaten Bengkulu Tengah yang umurnya belum cukup satu tahun pembuangan air limbah rumah tangga baik bekas mandi, mencuci maupun memasak, air limbahnya dialirkan ke saluran drainase atau sungai melalui saluran terbuka. Sedangkan air limbah berupa tinja manusia diolah sementara melalui septic tank. Umumnya, septic tank milik masyarakat Bengkulu Tengah belum memadai sehingga belum dapat dikatagorikan memenuhi standar kesehatan masyarakat.
53. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
58
6. Sistem Jaringan Listrik
Pembangunan di sektor listrik bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik di desa maupun di kota. Dengan adanya jaringan listrik maka sektor-sektor lainnya seperti industri kecil dan rumah tangga, pertanian, dan jasa dapat berkembang sehingga meningkatkan kegiatan perekonomian di daerah tersebut. Namun di Kabupaten Bengkulu Tengah belum semua desa dapat dijangkau oleh jaringan listrik. Berikut di bawah ini daftar desa yang belum tersedia jaringan listrik dapat dilihat pada Tabel 2.44.
Tabel 2.44
Jumlah Desa Belum Mempunyai Jaringan Listrik
Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2010 No. Kecamatan Desa Jumlah KK
1.
Taba Penanjung
Kota Nyiur
139
Tanjung Raman
140
Taba Durian Sebakul
140
Datar Lebar
107
Ulak Lebar
100
Talang Ambung
142
Jumlah
768
2.
Pagar Jati
Karang Are
167
Jumlah
167
3.
Talang Empat
Lagan Bungin (Dusun 1)
145
Jumlah
145
4.
Merigi Sakti
Pungguk Sakti
177
Taba Gemantung
150
Jumlah
327
5.
Pondok Kubang
Paku Haji
120
Talang Tengah I
110
Dusun Anyar
52
Linggar Galing
296
Jumlah
578
6.
Karang Tinggi
14
Jumlah
14
7.
Pondok Kelapa
Kembang Ayun
161
Bintang Selatan
155
Pagar Dewa
86
Sidodadi
37 Jumlah 439
Sumber: RTRW Kab. Bengkulu Tengah, 2012
54. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
59
7. Sistem Jaringan Telekomunikasi
Pada umumnya, keperluan telekomunikasi di Bengkulu Tengah hanya dapat menggunakan hand phone. Jaringan telepon hanya ada di Kecamatan Talang Empat dan Pondok Kelapa itupun belum dapat diakses ke seluruh wilayah kecamatan.
8. Sistem Jaringan Sampah
Di dalam sub bidang sampah Kabupaten Bengkulu Tengah masih menggunakan sistem tradisional dan belum menggunakan sistem penyediaan TPS dan kontainer, sistem pelayanan langsung, cakupan area 100 kilometer persegi, cakupan pelayanan 80 kilometer persegi, pendanaan dan pembiayaan APBD, kelembagaan DPU, permasalahan yang dihadapi yaitu kurangnya sarana dan prasarana pengangkutan sampah dan box container, dan minimnya dana operasional kebersihan sehingga sarana dan prasarana kurang terawat.
9. Air Bersih
Pelayanan penyediaan air bersih dilakukan oleh Badan Layanan Umum Air Minum (BLU-AM) yang meliputi wilayah Kecamatan Pondok Kelapa, Karang Tinggi, Talang Empat dan Taba Penanjung. Sumber- sumber air baku BLU-AM berasal dari air permukaan atau sungai. Berdasarkan data BLU-AM, jumlah produksi air kurang lebih 3.565.400 meter kubik/tahun, yang didistribusikan kurang lebih 3.228.400 meter kubik/tahun dengan tingkat kehilangan air sebesar 23 persen.
Jumlah pelanggan pada tahun 2008 tercatat sebanyak 9.188 unit satuan rumah. Jika dikaitkan dengan pelayanan pada penduduk Kabupaten Bengkulu Tengah, angka tersebut baru mencapai 23 persen. Sebagian besar pelanggan adalah kelompok non niaga yang terdiri dari rumah tangga dan pemerintahan. Kelompok pelanggan non niaga berjumlah 8.676 pelanggan atau 90 persen dari total pelanggan, dengan rincian 8.400 pelanggan rumah tangga (90 persen) dan 276 instasi pemerintah. Selama kurun waktu lima tahun terakhir produksi air minum dan air yang dijual di Kabupaten Bengkulu Tengah mengalami fluktuasi.
Di dalam sub bidang air minum Kabupaten Bengkulu Tengah menggunakan sistem penyediaan dengan metode air ditransmisikan secara
55. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
60
gravitasi (sebagai sumber air) atau dipompa menuju ke tempat penampungan air (reservoir), untuk selanjutnya didistribusikan secara gravitasi ke seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah. Sistem pelayanan dilakukan oleh BLU-AM, dengan cakupan area wilayah dalam Kabupaten Bengkulu Tengah. Kebocoran pelayanan sebesar 23 persen, aset yang dimiliki reservoir dengan kapasitas cukup besar yaitu reservoir kapasitas 200 meter kubik sejumlah 1 unit, reservoir kapasitas 100 meter kubik 1 unit dan reservoir kapasitas 50 meter kubik sejumlah 12 unit.
Pendanaan dan pembiayaan untuk air bersih perkotaan melalui sharing pemerintahan daerah dengan BLU-AM, sedangkan untuk air bersih pedesaan melalui pemerintahan daerah. Kelembagaan yang mengelola air bersih saat ini adalah BLU-AM untuk air bersih perkotaan dan pemerintahan daerah untuk air bersih pedesaan. Permasalahan utama yang dihadapi saat ini masih belum terjangkaunya pelayanan air bersih ke seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Bengkulu Tengah, pada beberapa wilayah sumber baku air bersih secara teknis belum memenuhi standar baku, masih tingginya penggunaan sumur oleh masyarakat.
e. Bidang Perumahan, Penataan Ruang, Perencanaan Pembangunan, Perhubungan, Lingkungan Hidup, Pertanahan, Kependudukan dan Catatan Sipil, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, Sosial, Ketenagakerjaan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Penanaman Modal, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga, Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri.
Sebagai daerah otonom baru yang bupati defenitifnya yang pertama dilantik pada april 2012, penanganan unsur-unsur yang menjadi kewajiban dilaksanakan oleh SKPD dengan pemanfaatan dana APBD secara efisien dan efektif. Dalam pelaksanaan kewajiban-kewajiban ini sekaligus dilakukan peningkatan dan penataan kelembagaan serta peningkatan kapasitas aparatur.
f. Administrasi Keuangan Daerah, Kondisi APBD dan APBN (TP)
Pendapatan Kabupaten Bengkulu Tengah sebesar Rp. 111.460.737.101,00 (2009), Rp. 329.184.964.259,00 (2010), Rp. 395.925.566.166,00 (2011) dan Rp 395.619.728.223,02 (2012).
56. RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bengkulu Tengah
61
Penyumbang terbesar pendapatan dalam struktur Pendapatan APBD Kabupaten Bengkulu Tengah selama 4 tahun terakhir bersumber dari pos dana perimbangan.
Tabel. 2.45
Keuangan Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah PENDAPATAN 2009 2010 2011 2012 111.460.737.101,00 329.184.964.259,00 395.925.566.166,00 395.619.728.223,02
PENDAPATAN ASLI DAERAH
2.563.184.637,00
2.563.184.637,00
3.830.464.800,00
6.567.991.000,00
DANA PERIMBANGAN
97.298.212.994,00
267.587.892.000,00
334.140.967.485,00
356.953.640.223,02
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
14.439.978.470,00
59.033.887.622,00
57.954.133.872,00
32.098.097.000,00
Sumber data : KUA PPAS Benteng 2012
Kondisi belanja daerah Kabupaten Bengkulu Tengah mengalami pertumbuhan sebagaimana pendapatan daerah. Penerapan format anggaran surplus/defisit baik secara absolut maupun relatif menunjukan adanya suatu peningkatan sisi belanja, belanja Kabupaten Bengkulu Tengah sebesar Rp. 114.201.376.101,00 (2009), Rp. 336.522.476.688,07 (2010), Rp. 438.273.643.619,00 (2011) dan Rp. 415.173.087.659,45 (2012) komponen belanja digunakan untuk belanja tidak langsung merupakan komponen yang cukup besar menyerap belanja daerah pada tahun 2009 dan tahun 2012 lebih besar jika dibandingkan dengan komponen belanja pelayanan publik. kondisi belanja belanja daerah secara umum bisa dilihat secara rinci pada diagram sebagai berikut :
Tabel 2.46
Kondisi Belanja Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah BELANJA 2009 2010 2011 2012 114.201.376.101,00 336.522.476.688,07 438.273.643.619,00 417.401.931.007,43
BELANJA TIDAK LANGSUNG
88.670.806.531,00
149.467.249.878,07
211.186.514.041,00
209.549.899.909,45
BELANJA LANGSUNG
25.530.569.570,00
187.055.226.810,00
227.087.129.578,00
205.623.187.750,00
Sumber data : APBD Kab. Bengkulu Tengah, 2012