SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
MAKALAH
PENGANTAR BISNIS

MENGELOLA PRODUKTIVITAS
DAN KUALITAS

DISUSUN OLEH :
WILDAN RIZKI D. (1313015011)
SHELLY INTAN PERMATASARI (1313015006)
SHEPTIAN RICHMAN RADITTE (1313015012)
TALITHA DYAN SHABRINA (1313015029)

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” JAWA TIMUR
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SURABAYA
2013
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, yang mana kami dapat
menyelesaikan

makalah

pengantar

bisnis

Bab

XV

tentang

“Mengelola

Produktivitas dan Kualitas”.
Makalah ini digunakan mahasiswa semester I program study Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya, yang
dimaksudkan untuk mempermudah mahasiswa dalam pemahaman materi mata
kuliah tersebut.
Mudah-mudahan makalah yang sederhana ini dapat memberikan manfaat
yang besar pada para mahasiswa/i.
Akhirnya kami sangat menghargai kepuasan dan kritik yang datang dari para
mahasiswa dan dosen untuk perbaikan pada periode mendatang.
Dan terima kasih atas sumbang sarannya.

Surabaya, 03 Desember 2013
Penyusun,

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................. 3
BAB I

PENDAHULUAN................................................................................ 4

1.1

Latar Belakang.............................................................................................. 4

1.2

Rumusan Masalah........................................................................................ 4

1.3

Tujuan........................................................................................................... 5

BAB II
2.1

PEMBAHASAN.................................................................................. 6
HUBUNGAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS…..................................... 6
2.1.1 Menanggapi Tantangan Produktivitas................................................ 6

2.2

MENINGKATKAN KUALITAS…………………….......................................... 10
2.2.1 Mengelola Kualitas……………………................................................ 11
2.2.2 Alat-alat Bagi Manajemen Kualitas Total.............................................13

2.3

TREN DALAM MANAJEMEN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS.............. 17
2.3.1 ISO 9000:2000 dan ISO 14000…...................................................... 17
2.3.2 Rekayasa Ulang Proses……...............................................................17

2.4

MENAMBAH NILAI MELALUI RANTAI PASOKAN…................................... 18

2.5

PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS SEBAGAI ALAT BERSAING................ 19
2.5.1 Menanamkan Modal dalam Inovasi dan Teknologi............................ 19
2.5.2 Menerapkan Perspektif Jangka Panjang............................................ 20
2.5.3 Menekankan Pada Kualitas Kerja……………………………………....20
2.5.2 Memperbaiki Sektor Jasa………..........................................................21

III

PENUTUP..................................................................................................... 22

3.1

Kesimpulan................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 23

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Dalam upaya memenangkan persaingan di pasar bebas setiap
perusahaan dituntut untuk mampu menghasilkan barang/jasa yang berdaya
saing tinggi, yaitu barang/jasa yang memiliki keunggulan-keunggulan tertentu.
Untuk menghasilakan barang/jasa yang berdaya saing tinggi ditentukan oleh
tingkat efisiensi yang tinggi. Tingkat efisien yang tinggi ditentukan oleh
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), yaitu SDM yang professional yang
dapat menciptakan nilai tambah baru dan mampu menjawab tantangan baru.
Untuk dapat memiliki SDM yang professional organisasi dapat melakukan
pendidikan dan pelatihan serta bimbingan bagi SDM-nya. Hanya saja untuk
menghasilkan prestasi kerja yang tinggi seorang karyawan tidak saja perlu
memiliki keterampilan, tetapi ia juga memiliki keinginan dan semangat untuk
berprestasi tinggi.

1.2

Perumusan Masalah
1. Apakah yang disebut dengan kualitas ?
2. Mengapa kualitas itu sangat penting ?
3. Bagaimana kualitas dapat dikendalikan ?
4. Apa saja yang termasuk dalam biaya produktivitas dan kualitas ?

4
1.3

Tujuan
 Menggambarkan hubungan antara produktivitas dan kualitas.
 Menjelaskan penurunan dan pemulihan produktivitas AS yang telah terjadi
dalam kurun waktu 30 hingga 35 tahun terakhir.
 Mengidentifikasikan kegiatan yang melibatkan manajemen kualitas total dan
menerangkan enam perangkat yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk
mencapainya.
 Mengidentifikasikan tiga tren dalam manajemen produktivitas dan kualitas,
mencakup manajemen rantai pasokan.
 Menjelaskan bagaimana strategi jaringan pasokan dan strategi tradisional
berbeda dalam mengkoordinasikan operasi antar perusahaan.
 Membahas empat strategi yang digunakan perusahaan dalam meningkatkan
produktivitas dan kualitas.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1

HUBUNGAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS
Produktivitas merupakan suatu ukuran kinerja ekonomi yang
membandingkan seberapa banyak yang dapat di produksi suatu sistem
dengan sumber daya yang dibutuhkan untuk memproduksinya. Semakin
banyak kita memproduksi dengan menggunakan sumber daya yang lebih
sedikit, semakin besar pertumbuhan produktivitas dan manfaat yang diambil
bagi pelaku ekonomi. Selain itu dalam memproduksi suatu produk, kita juga
wajib melihat dari sisi kualitas dimana hal ini dapat menciptakan kesesuaian
penggunaan serta menawarkan keunggulan yang diinginkan konsumen. Bila
sumber daya digunakan dengan cara yang efisien, maka kuantitas outputnya
juga menjadi semakin besar. Bila kualitas pada suatu produk itu kurang
memuaskan, pasti konsumen akan menolaknya, dan sebaliknya jika kualitas
suatu produk itu baik/memuaskan, maka produk itu pun akan menjadi laku
dipasaran.

2.1.1 Menanggapi Tantangan Produktifitas
Situasi

internasional

maupun

domestik

selalu

mempengaruhi

produktivitas. Negara yang lebih produktif daripada negara lain, pastinya
negara produktif tersebut menjadi semakin makmur. Begitu pula sebaliknya,
bila suatu negara tidak bisa mengimbangi peningkatan dalam produktivitas,

6
maka standar kehidupan negara tersebut akan tertinggal jauh dengan negaranegara lainnya.

Kondisi Nyata Bagi Keberlangsungan Hidup Dunia Usaha
Produk Amerika Serikat selama dasawarsa ini telah mendominasi
pasar dunia

dengan

bisnis-bisnisnya

yang

begitu

sukses dalam

memproduksi barang dan mendistribusikannya ke pasar domestic maupun
pasar luar negeri.
Namun pada tahun 1970-an hingga tahun 1980-an, produktivitas
Amerika Serikat mulai menurun drastis. Hal ini yang menyebabkan
Amerika Serikat merubah haluannya

dalam memproduksi. Ketika

kalangan bisnis Amerika Serikat memperoleh kembali pangsa pasar yang
cukup signifikan, Amerika Serikat sekali lagi menjadi pemimpin eksportir
dunia dalam beberapa industri utama.
Begitu menyadari bahwa kualitas harus ditetapkan dalam bentuk
nilai terhadap konsumen, kalangan bisnis merancang kembali organisasi
dan usaha-usaha pemasaran mereka sehingga lebih di fokuskan pada
orientasi terhadap konsumen. Praktik perbaikan juga diterapkan di
berbagai

perusahaan,

dimana

terdapat

empat

(4)

kunci

dalam

keberhasilan ini, yaitu konsumen, kualitas, produktivitas dan laba.

Mengukur Produktivitas
Sebagian negara menggunakan Produktivitas tenaga kerja untuk
mengukur produktivitas nasional. Produktivitas tenaga kerja sendiri
merupakan Rasio produktivitas yang diukur dengan cara membagi total

7
output dengan total input tenaga kerja. Sebagaimana dirumuskan sebagai
berikut :

Produk domestik bruto
Produktivitas tenaga kerja sebuah negara =
Jumlah total pekerja

Rumusan

diatas

mencerminkan

gagasan

umum

tentang

produktivitas. Dimana persmaan ini membandingkan hasil tahunan total
barang

dan

jasa

dengan

sumber

daya

yang

digunakan

untuk

memproduksi hasil tersebut. Fokus pada tenaga kerja, alih-alih pada
sumber daya lain (seperti modal atau energi), lebih disukai karena
kebanyakan negara memiliki catatan akurat tentang lapangan pekerjaan
dan jam kerja yang digunakan.

Produktivitas diantara Pesaing Global
Banyak

faktor

yang

memberikan

perbedaan

antar

negara,

diantaranya teknologi, ketrampilan manusia, kebijakan ekonomi, sumber
daya alam dan bahkan tradisi. Misalnya saja pada satu sektor industri
produksi makanan. Di Jepang, industri produksi makanan memperkejakan
lebih banyak orang daripada gabungan industri otomitif, computer,
elektronik

dan

peralatan

mesin.industri

ini

merupakan

industri

terfragmentasi dan sangat terlindungi dibandingkan dengan produksi
makanan di Amerika Serikat (sumber : www.foodservice.com). Jepang
sangat tidak efisien. Rata-rata pekerja Amerika Serikat memproduksi 3,5
kali lipat lebih banyak daripada pekerja Jepang.

8
Produktivitas Domestik
Negara-negara juga harus memperhatikan produktivitas dosmetik
tanpa memandang dimana posisi negara tersebut berada dalam pasar
persaingan global. Negara yang memperbaiki kemempuannya dalam
membuat sesuatu dari sumber daya yang ada dapat meningkatkan tingkat
kemakmuran produknya. Sebaliknya, apabila terjadi penurunan dalam
produktivitasnya, maka total kekayaan negara tersebut juga semakin
mengecil. Disini tingkat kekayaan seseorang terjadi akibat kerugian pihak
lain yang sama-sama berbagi system sosial ekonomi dengannya.

Tren Produktivitas Nasional
Dalam tren produktivitas suatu negara Tingkat Produktivitas juga
harus ikut diperhitungkan. Tingkat produktivitas sendiri diartikan sebagai
nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh setiap pekerja.

Tingkat Pertumbuhan Produktivitas Amerika Serikat
Tren produktivitas sebagai indikator kesehatan perekonomian suatu
negara.

Misalnya

mengalami

pada

tahun

1980-an,

perlambatan

dalam

tingkat

dimana

Amerika Serikat

pertumbuhan

produktivitas

dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Pertumbuhan Yang Tidak Seimbang Dalam Sektor Manufaktur dan
Jasa
Sepanjang tahun 1970-an, produktivitas di sektor manufaktur
sedikit tertinggal di belakang sektor jasa. Akan tetapi pada tahun 1978-

9
1990, rata-rata produktivitas jasa tidak mengalami peningkatan. Setiap
sektor jasa mengalami peningkatan, sektor manufaktur juga mengalami
peningkatan dua kali lebih besar dibanding dengan sektor jasa. Dengan
demikian, manufaktur tetap menjadi penyumbang utama bagi peningkatan
produktivitas Amerika Serikat secara keseluruhan.

Produktivitas Industri
Berbagai industri juga sangat berbeda dalam kaitannya dengan
produktivitas. Misalnya yang terjadi pada tahun 2002, dimana produktivitas
peralatan

elektronik

dan

computer

meningkat

21%,

sementara

produktivitas kendaraan bermotor turun 12%. Begitu pula dalam sektor
jasa juga mengalami perbedaan yang cukup signifikan.

Produktivitas Perusahaan
Produktivitas yang tinggi memberikan tingkat persaingan pada
perusahaan karena biayanya menjadi lebih

rendah dibandingkan

perusahaan lainnya. Misalnya perubahan haluan terakhir pada General
Motors yang menaikkan sahamnya pada pasar mobil Amerika Serikat
sampai 31% dan untuk pertama kalinya dalam 11 tahun mengalahkan
ford.

2.2

MENINGKATKAN KUALITAS
Untuk mengukur produktivitas tidak cukup hanya dari segi jumlah
barang yang diproduksi. Ada beberapa aspek yang turut kita pertimbangkan
yaitu kualitas. Untuk bisa bersaing pada skala global kita harus menerapkan

10
orientasi kualitas baru. Sebagai contoh, peningkatan kualitas yang digerakkan
oleh konsumen yang semakin meningkat tak luput dari turut andilnya semua
karyawan, jadi tidak hanya andil manajer saja yang turut ikut berpartisipasi
dalam usaha perbaikan kualitas dan merangkul motode baru untuk mengukur
kemajuan secara objektif.

2.2.1 Mengelola Kualitas
Manajemen kualitas total atau total quality management (TQM)
meliputi semua kegiatan yang diperlukan untuk menempatkan barang dan
jasa berkualitas ke pasar. Dimana banyak aspek bisnis yang harus tetap
dipertimbangkan,

diantaranya

pelanggan,

pemasok

dan

karyawan.

Pendekatan strategis untuk TQM dimulai melalui kepemimpinan dan
semangat untuk TQM. Meliputi usaha mendapatkan perhatian dari para
pekerja, membuat mereka berpikir dalam cara yang baru mengenai apa yang
mereka kerjakan, kemudian membuat mereka memperbaiki hal-hal yang
dilakukan untuk meningkatkan proses dan produk.
Titik

awalnya

kita

harus

fokus

terhadap

pelanggan.

Dimana

perusahaan harus mengembangkan metode untuk menentukan apa yang
diinginkan dan dibutuhkan pelanggan serta mengarahkan sumber daya
perusahaan

untuk

memuaskan

kebutuhan

dan

keinginan

tersebut.

Perusahaan akan memboroskan kontribusi potensial dari sumber daya
manusianya dan dengan demikian kehilangan kesempatan untuk menjadi
pesaing yang lebih kuat, kecuali jika semua karyawan bekerja untuk
meningkatkan kualitas. TQM menuntut perbaikan yang berkesinambungan,

11
jadi tidak hanya dalam menghasilkan produk dan jasa melainkan juga proses
internal perusahaannya.

Perencanaan Untuk Kualitas
Untuk

mencapai

kualitas

yang

tinggi

,

manajer

harus

merencanakan proses produksi yang mencakup peralatan, metode,
ketrampilan pekerja dan bahan baku. Akan tetapi perencanaan ini dimulai
sebelum produk dirancang atau dirancang ulang. Pada proses awal
manajer harus menetapkan tujuan, baik kualitas kinerja maupun
keandalan kualitas. Kualitas Kinerja mengacu pada unsur-unsur kinerja
dari sebuah produk. Kualitas kinerja mungkin berhubungan dengan
keadaan kualitas suatu produk, dimana merupakan kualitas produk dari
unit ke unit.

Menata Kualitas
Dalam memproduksi barang dan jasa yang berkualitas memerlukan
usaha dari seluruh bagian dalam organisasi. Pemisahan departemen
dalam mengendalikan kualitas tidak lagi sesuai. Pada saat yang sama,
banyak perusahaan menugaskan tanggung jawab untuk aspek khusu dari
TQM kepada depertemen atau posisi tertentu. Banyak perusahaan
memiliki departemen jaminan kualitas dan pengendalian kulitas, dimana
stafnya terdiri dari para pakar kualitas. Orang-orang ini dapatdiminta untuk
memecahkan masalah-masalah yang ada kaitannya dengan kualitas
dalam

departemen

lain

dari

perusahaan

tersebut.

Mereka

tetap

menginformasikan perkembangan terakhir berkenaan dengan peralatan

12
dan metode-metode yang tujuannya untuk mempertahankan kualitas ke
departemen-departemen lain.

Pengarahaan Untuk Kualitas
Para manajer harus memotivasi karyawan dan perusahaan untuk
mencapai tujuan-tujuan kualitas dan harus terus menemukan cara dalam
mendorong kualitas dengan cara melatih para karyawannya, mendorong
keterlibatan serta menyesuaikan kompensasi terhadap kualitas kerja. Jika
manajer

berhasil,

para

karyawan

pun

akhirnya

bisa

merasakan

kepemilikan kualitas dimana merupakan suatu gagasan bahwa kualitas
menjadi milik setiap orang yang menciptakannya ketika melakukan suatu
pekerjaan.

Pengendalian Untuk Kualitas
Dengan memonitor produk dan jasanya, perusahaan dapat
mendeteksi

kesalahan

dan

mengoreksinya.

Namun

pertama-tama

manajer harus menetapkan standar yang disepakati dalam perusahaan
tersebut. Kemudia hasilnya nanti akan dikaji ulang apakah nilai yang
dihasilkan setiap pekerja sudah sesuai dengan standar ataukah masih
kurang.

2.2.2 Alat-alat Bagi Manjemen Kualitas Total
Banyak perusahaan bergantung pada alat-alat untuk mengelola
kualitas. Gagasan untuk memperbaiki produk maupun proses produksi
berasal dari analisis produk kompetitif dimana merupakan proses analisis

13
yang dilakukan perusahaan terhadap produk pesaing untuk menentukan
perbaikan yang diingkan pada produknya sendiri. Terdapat enam alat yang
paling sering digunakan dalam TQM, yaitu analisis nilai tambah, kendali
produksi secara statistic, studi kualitas/biaya, tim perbaikan kualitas,
benchmarking dan menjadi lebih dekat dengan pelanggan.

Analisis Nilai Tambah
Merupakan proses evaluasi seluruh kegiatan kerja, aliran bahan
baku dan administrasi untuk menetapkan nilai yang bertambah bagi
konsumen. Analisis ini seringkali memperlihatkan kegiatan yang sia-sia
atau tidak perlu yang dapat dihilangkan tanpa merugikan pelayanan
terhadap konsumen.

Kendali Proses Produksi Secara Statistik
Merupakan metode pengumpulan data untuk menganalisis variasi
dalam kegiatan produksi dan meninjau apakah penyesuaian perlu
dilakukan. Setiap perusahaan menginginkan keseragaman total dalam
outputnya, variasi output selalu ada. Akan tetapi perusahaan

dapat

mengendalikan kualitas produk secara lebih baik dengan cara mengetahui
sumber-sumber variasi.

Variasi Proses
Merupakan variasi produk yang timbu dari perubahan dalam input
produksi. Variasi produk timbul dari input yang digunakan dalam proses
produksi.

14
Bagan Kendali
Dengan mengetahui bahwa suatu proses mampu memenuhi
standar kualitas tidaklah cukup, para manajer harus senantiasa memonitor
proses produksi untuk mencegah hal yang sia-sia. Untuk mendeteksi
kecacatan awal, para manajer dapat memeriksa produksi secara berkala
dan

menetapkan

merupakan

hasilnya

metode

dalam

pengendalian

suatu

bagan

proses

yang

kendali,

dimana

memetakan

hasil

pengambilan contoh dalam sebuah diagram untuk menentukan kapan
suatu produk mulai menyimpang dari kondisi kerja normal.

Pengamatan Kualitas/Biaya
Untuk mempertahankan kemampuan yang ada, perusahaan harus
secara konsisten menaikkan kemampuan kualitas. Sayangnya, setiap
perbaikan dalam produk maupun proses produksi berarti menambah
biaya, entah itu fasilitas baru, peralatan baru, pelatihan atau perubahanperubahan lain. Jadi para manajer harus menghadapi tantangan untuk
mengidentifikasi perbaikan-perbaikan yang menawarkan

janji yang

terbesar. Pengamatan kualitas/biaya merupakan metode perbaikan
kualitas dengan cara mengidentifikasi biaya saat ini dibidang-bidang yang
memiliki potensi penghematan biaya terbesar. Perusahaan juga sering kali
mendapatkan kegagalan eksternal dimana merupakan biaya yang dapat
dikurangi setelah produk yang rusak meninggalkan suatu pabrik. Misalnya,
beberapa books yang rusak tetap di pasarkan ke tangan konsumen
sehingga hal ini menyebakan keluhan atau komplain.

15
Tim Perbaikan Kualitas
Tim Perbaikan Kualitas atau Quality Improvement (QI) teams
adalah kelompok karyawan dari berbagai macam bidang kerja yang
bertemu secara berkala untuk menetapkan, menganalisis, dan mengatasi
masalah-masalah produksi yang umum terjadi. Tujuan mereka adalah
memperbaiki metode pekerjaan mereka sendiri maupun produk yang
mereka buat.

Benchmarking
Benchmarking adalah proses dimana perusahaan menjalankan
praktik-praktik terbaik dari kinerja sebelumnya maupun dari perusahaan
lain untuk memperbaiki produknya sendiri. Internal Benchmarking adalah
proses penelusuran suatu perusahaan terhadap kinerjanya sendiri selama
jangka waktu tertentu untuk mengevaluasi kemajuannya dan menetapkan
tujuan untuk perbaikan di masa depan. Eksternal Benchmarking adalah
tinjauan kritis mengenai pesaing untuk menetapkan barang atau jasa
mana yang terbaik.

Semakin Dekat dengan Pelanggan
Perusahaan yang sedang berkembang, seringkali buta akan
pelanggan. Padahal merekalah yang menggerakkan aktivitas bisnis
perusahaan. Padahal, bisnis yang paling berhasil adalah yang paling
dekat dengan pelanggan dan tahu produk apa yang ingin dikonsumsi.

16
2.3

TREN DALAM MANAJEMEN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS

2.3.1 ISO 9000:2000 dan ISO 14000
ISO 9000 adalah program yang memberi sertifikat bahwa suatu pabrik,
laboratorium, atau kantor telah memenuhi standar manajemen kualitas dari
International Organization for Standardization. Versi terbaru, ISO 9000:2000,
menjadi bukti bahwa perusahaan mengikuti prosedur yang terdokumentasi
dalam menguji produk, melatih karyawan, mencatat arsip, dan memperbaiki
kerusakan.
Sedangkan ISO 14000 adalah program sertifikasi yang menjadi bukti
bahwa suatu pabrik, laboratorium, dan kantor telah memperbaiki kinerja
lingkungan.

2.3.2 Rekayasa Ulang Proses
Setiap bisnis terdiri dari berbagai proses, yakni aktivitas yang dilakukan
secara berkala dan rutin dalam melaksanakan bisnis. Setiap proses bisnis
dapat menambah nilai dan kepuasan pelanggan apabila dilakukan dengan
baik. Sebaliknya, hal tersebut akan mengecewakan pelanggan dan
mengganggu mitra bisnis apabila dikelola dengan cara yang tidak sesuai.
Rekayasa

ulang

proses

bisnis

berfokus

pada

peningkatan

produktivitas dan kualitas proses bisnis – memikirkan kembali setiap tahap
dalam suatu operasi organisasi dengan memulainya dari awal. Rekayasa
ulang dapat didefinisikan sebagai dasar pemikiran kembali dan perancangan
ulang scara radikal dari proses bisnis untuk mencapai perbaikan ukuran
kinerja dalam hal biaya, kualitas, jasa, dan kecepatan.
17
Proses Rekayasa Ulang
Menetapkan suatu permasalahan untuk ditetapkan

Mengidentifikasikan proses dalam rekayasa ulang
Mengevaluasi informasi dan kebutuhan sumber daya
manusia untuk rekayasa ulang
Memahami proses yang terjadi

Menciptakan rancangan proses baru

Menerapkan proses rekayasa ulang

2.4

MENAMBAH NILAI MELALUI RANTAI PASOKAN
Rantai Pasokan (rantai nilai) adalah arus informasi, bahan, dan jasa
yang dimulai dari pemasok bahan mentah dan berlanjut sampai tahap-tahap
lain dalam proses operasi sampai produk mencapai pelanggan terakhir.
Strategi Rantai Pasokan
Strategi tradisional menganggap bahwa perusahaan dikelola
sebagai perusahaan individual dan bukannya sebagai anggota dari
sistem pasokan terkoordinasi. Strategi rantai pasokan didasarkan pada
gagasan bahwa para anggota rantai pasokan , yang bekerja sebagai
unit yang terkoordinasi , akan mendapatkan keuntungan bersaing.
Walaupun

mencari

kepentingannya

sendiri,

masing-masing

18
perusahaan bekerja lebih erat dengan para pemasok dan pelanggan di
seluruh bagian rantai pasokan.

Manajemen Rantai Pasokan
Manajemen rantai pasokan adalah prinsip dalam memandang
rantai pasokan secara lengkap untuk memperbaiki keseluruhan aliran
dalam sistem.
Rekayasa ulang rantai pasokan untuk mendapatkan hasil lebih baik
Proses perbaikan dan rekayasa ulang seringkali diterapkan dalam
rantai pasokan dalam rangka menurunkan harga, mempercepat layanan,
atau mengkoordinasi arus informasi dan bahan-bahan baku.

2.5

PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS SEBAGAI ALAT BERSAING
Kemampuan perusahaan untuk bersaing dengan cara memperbaiki
produktivitas dan kualitas bergantung pada partisipasi semua pihak dalam
perusahaan.

2.5.1 Menanamkan Modal dalam Inovasi dan Teknologi
Banyak perusahaan AS yang telah menanamkan modalnya dalam
teknologi inovatif kemudian menikmati peningkatan produktivitas dan
penghasilan. Investasi dalam internet dan teknologi informasi semakin
meningkat, dengan aplikasi baru dalam setiap industri utama mulai dari
manufaktur sampai perawatan kesehatan.

19
2.5.2 Menerapkan Perspektif Jangka Panjang
Banyak perusahaan yang berorientasi pada kualitas memiliki komitmen
untuk suatu perspektif jangka panjang bagi perbaikan kontinu, yaitu
komitmen yang berkelanjutan untuk memperbaiki produk dan prosesnya,
tahap demi tahap, dalam mengejar kepuasan konsumen yang selalu
meningkat.

2.5.3 Menekankan Pada Kualitas Kerja
Banyak perusahaan mencari cara inovatif dalam memperkaya bidang
pekerjaan dan mendorong keterlibatan karyawan agar kinerjanya lebih baik.
Dua diantaranya yaitu :
1. Pemberdayaan Karyawan
Pemberdayaan Karyawan

adalah prinsip bahwa semua karyawan

merupakan kontributor berharga terhadap suatu bisnis dan harus diberi
kepercayaan dengan keputusan-keputusan tertentu berkaitan dengan
pekerjaan mereka.
2. Pelatihan Karyawan
Agar keterlibatan karyawan menjadi lebih efektif, program tersebut harus
dijalankan

dengan

persiapan

matang

dan

kecermatan.

Pelatihan

merupakan metode kunci dalam mempersiapkan karyawan dalam
program perbaikan produktivitas.

20
2.5.4 Memperbaiki Sektor Jasa
Sikap karyawan bahkan lebih penting bagi produksi jasa daripada
produksi barang. Dalam sektor jasa, karyawan seringkali merupakan jasa itu
sendiri. Banyak perusahaan menemukan lima kriteria yang digunakan
konsumen dalam menilai kualitas jasa, yaitu :
1. Keandalan (reliability)
Melaksanakan jasa seperti yang dijanjikan, baik secara akurat maupun
tepat waktu.
2. Cepat tanggaap (responsiveness)
Mau membantu pelanggan sesegera mungkin.
3. Jaminan (assurance)
Mempertahankan karyawan yang memiliki pengetahuan luas dan sopan
yang akan mendapatkan kepercayaan dan keyakinan dari pelanggan.
4. Empati (empathy)
Memberikan rasa peduli dan perhatian pribadi.
5. Berwujud (tangibles)
Menjaga penampilan yang menarik di antara personel dan dalam bahan
produksi serta fasilitas.

21
BAB III
PENUTUP

Demikian makalah Pengantar Bisnis Manajemen tentang “Mengelola
Produktivitas dan Kualitas” ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi kita
semua. Dan kurang lebih dalam penulisan atau penyusunan, mohon dimaklumi.
3.1

Kesimpulan
Dalam membuat suatu produk, sisi kualitas adalah factor yang sangat
berpengaruh terhadap penjualannya, serta menentukan lama/tidaknya produk
tersebut berada di pasaran. Maka dari itu, hendaknya setiap produsen
memperhatikan kualitas setiap barang yang diproduksinya.
TQM

adalah

keseluruhan

kegiatan

yang

diperlukan

untuk

menempatkan barang dan jasa berkualitas tinggi ke pasar. Enam perangkat
yang lazim digunakan TQM adalah : Analisis nilai tambah, Kendali proses
produksi secara statistic, Bagan kendali dan variasi proses, Pengamatan
kualitas/biaya, kegagalan internal, dan kegagalan eksternal.
Dalam persaingan perusahaan yang berkualitas di dunia pemasaran,
diperlukan sertifikasi. Sertifikat ini ditetapkan oleh International Organization
for Standardization, berupa ISO 9000:2000 dan ISO 14000.

22
DAFTAR PUSTAKA

 Ricky W. Griffin, Ronald J. Ebert. 2006. Bisnis Edisi Kedelapan Jilid 1, Erlangga :
Jakarta.

23

More Related Content

What's hot

Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKPertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKnurul khaiva
 
Manajemen Operasi dan Produktivitas.pptx
Manajemen Operasi dan Produktivitas.pptxManajemen Operasi dan Produktivitas.pptx
Manajemen Operasi dan Produktivitas.pptxMuhammadHenfiAKhoir
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalIkkaW
 
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings groupAnalisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings groupgilang dwi jatnika
 
teori permintaan
teori permintaanteori permintaan
teori permintaanmas karebet
 
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT GaramStudi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garamsiti nurlaeli
 
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)M Abdul Aziz
 
Wewenang dan delegasi
Wewenang dan delegasiWewenang dan delegasi
Wewenang dan delegasiEga Jalaludin
 
Dimensi kualitas produk dan jasa
Dimensi kualitas produk dan jasaDimensi kualitas produk dan jasa
Dimensi kualitas produk dan jasaahmad fauzan
 
Teori dasar pengendalian kualitas
Teori dasar    pengendalian kualitasTeori dasar    pengendalian kualitas
Teori dasar pengendalian kualitasdodi mulya
 
Inflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguranInflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguranGunawan Manalu
 
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)Fathi Arief
 
Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1ReniFatmawati5
 
Perencanaan Kapasitas
Perencanaan KapasitasPerencanaan Kapasitas
Perencanaan KapasitasSurya Mysunny
 
Kebijakan Bisnis
Kebijakan BisnisKebijakan Bisnis
Kebijakan BisnisPut Herma
 
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUILatihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUIFarah Fauziah Hilman
 

What's hot (20)

Contoh KPI SDM dan HR
Contoh KPI SDM dan HR Contoh KPI SDM dan HR
Contoh KPI SDM dan HR
 
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKPertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
 
Manajemen Operasi dan Produktivitas.pptx
Manajemen Operasi dan Produktivitas.pptxManajemen Operasi dan Produktivitas.pptx
Manajemen Operasi dan Produktivitas.pptx
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerial
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen Operasional
 
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings groupAnalisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
 
teori permintaan
teori permintaanteori permintaan
teori permintaan
 
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT GaramStudi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
 
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)
 
Kuliah 12 budaya organisasi
Kuliah 12 budaya organisasiKuliah 12 budaya organisasi
Kuliah 12 budaya organisasi
 
Wewenang dan delegasi
Wewenang dan delegasiWewenang dan delegasi
Wewenang dan delegasi
 
Laporan presentasi keuangan
Laporan presentasi keuanganLaporan presentasi keuangan
Laporan presentasi keuangan
 
Dimensi kualitas produk dan jasa
Dimensi kualitas produk dan jasaDimensi kualitas produk dan jasa
Dimensi kualitas produk dan jasa
 
Teori dasar pengendalian kualitas
Teori dasar    pengendalian kualitasTeori dasar    pengendalian kualitas
Teori dasar pengendalian kualitas
 
Inflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguranInflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguran
 
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
 
Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1
 
Perencanaan Kapasitas
Perencanaan KapasitasPerencanaan Kapasitas
Perencanaan Kapasitas
 
Kebijakan Bisnis
Kebijakan BisnisKebijakan Bisnis
Kebijakan Bisnis
 
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUILatihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
 

Similar to MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS

BMP EKMA4265 Manajemen Kualitas
BMP EKMA4265 Manajemen KualitasBMP EKMA4265 Manajemen Kualitas
BMP EKMA4265 Manajemen KualitasMang Engkus
 
Produktivitas Barang dan Jasa (PRODUCTIVITY), MANAJEMEN OPERASI. Dual Degree UNP
Produktivitas Barang dan Jasa (PRODUCTIVITY), MANAJEMEN OPERASI. Dual Degree UNPProduktivitas Barang dan Jasa (PRODUCTIVITY), MANAJEMEN OPERASI. Dual Degree UNP
Produktivitas Barang dan Jasa (PRODUCTIVITY), MANAJEMEN OPERASI. Dual Degree UNPRandi Ilhamm
 
Lita amalia makalah (rangkuman awal akhir) pak ade.
Lita amalia makalah (rangkuman awal akhir) pak ade.Lita amalia makalah (rangkuman awal akhir) pak ade.
Lita amalia makalah (rangkuman awal akhir) pak ade.Lita Amalia
 
MANAJEMEN BISNIS.pptx
MANAJEMEN BISNIS.pptxMANAJEMEN BISNIS.pptx
MANAJEMEN BISNIS.pptxpremiumyt5
 
Sm,winarsih,hapzi ali,analisis lingkungan eksternal,universitas mercu buana,2...
Sm,winarsih,hapzi ali,analisis lingkungan eksternal,universitas mercu buana,2...Sm,winarsih,hapzi ali,analisis lingkungan eksternal,universitas mercu buana,2...
Sm,winarsih,hapzi ali,analisis lingkungan eksternal,universitas mercu buana,2...Wina Winarsih
 
strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
 strategi sdm dalam menghadapi persaingan global. strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.Immawan Awaluddin
 
Makalah
MakalahMakalah
MakalahURY29
 
Tugas globalisasi msdm fix
Tugas globalisasi msdm fixTugas globalisasi msdm fix
Tugas globalisasi msdm fixsarijuli
 
Pengaruh produktivitas tenaga kerja terhadap strategi perencanaan tenaga kerj...
Pengaruh produktivitas tenaga kerja terhadap strategi perencanaan tenaga kerj...Pengaruh produktivitas tenaga kerja terhadap strategi perencanaan tenaga kerj...
Pengaruh produktivitas tenaga kerja terhadap strategi perencanaan tenaga kerj...shihatin
 
Powerpoint lingkungan bisnis
Powerpoint lingkungan bisnisPowerpoint lingkungan bisnis
Powerpoint lingkungan bisnisIka Dwi Damayanti
 
3,sm,lusiana sari,prof.dr.hapziali.cma,external macro enviroment analysis,uni...
3,sm,lusiana sari,prof.dr.hapziali.cma,external macro enviroment analysis,uni...3,sm,lusiana sari,prof.dr.hapziali.cma,external macro enviroment analysis,uni...
3,sm,lusiana sari,prof.dr.hapziali.cma,external macro enviroment analysis,uni...ana_sari
 
Dede Rohanah Makalah MA.SDM Strategik
Dede Rohanah Makalah MA.SDM StrategikDede Rohanah Makalah MA.SDM Strategik
Dede Rohanah Makalah MA.SDM Strategikdede rohanah
 

Similar to MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS (20)

Bab ii memahami lingkungan bisnis
Bab ii memahami lingkungan bisnisBab ii memahami lingkungan bisnis
Bab ii memahami lingkungan bisnis
 
Msdm strategik
Msdm strategikMsdm strategik
Msdm strategik
 
BMP EKMA4265 Manajemen Kualitas
BMP EKMA4265 Manajemen KualitasBMP EKMA4265 Manajemen Kualitas
BMP EKMA4265 Manajemen Kualitas
 
Produktivitas Barang dan Jasa (PRODUCTIVITY), MANAJEMEN OPERASI. Dual Degree UNP
Produktivitas Barang dan Jasa (PRODUCTIVITY), MANAJEMEN OPERASI. Dual Degree UNPProduktivitas Barang dan Jasa (PRODUCTIVITY), MANAJEMEN OPERASI. Dual Degree UNP
Produktivitas Barang dan Jasa (PRODUCTIVITY), MANAJEMEN OPERASI. Dual Degree UNP
 
Perluasan kesempatan kerja melalui peningkatan produktivitas
Perluasan kesempatan  kerja melalui peningkatan produktivitasPerluasan kesempatan  kerja melalui peningkatan produktivitas
Perluasan kesempatan kerja melalui peningkatan produktivitas
 
Analisis Kelayakan Bisnis
Analisis Kelayakan BisnisAnalisis Kelayakan Bisnis
Analisis Kelayakan Bisnis
 
Lita amalia makalah (rangkuman awal akhir) pak ade.
Lita amalia makalah (rangkuman awal akhir) pak ade.Lita amalia makalah (rangkuman awal akhir) pak ade.
Lita amalia makalah (rangkuman awal akhir) pak ade.
 
Penghargaan Produktivitas dan Kualitas "Paramakarya 2013"
Penghargaan Produktivitas dan Kualitas "Paramakarya 2013"  Penghargaan Produktivitas dan Kualitas "Paramakarya 2013"
Penghargaan Produktivitas dan Kualitas "Paramakarya 2013"
 
MANAJEMEN BISNIS.pptx
MANAJEMEN BISNIS.pptxMANAJEMEN BISNIS.pptx
MANAJEMEN BISNIS.pptx
 
Sm,winarsih,hapzi ali,analisis lingkungan eksternal,universitas mercu buana,2...
Sm,winarsih,hapzi ali,analisis lingkungan eksternal,universitas mercu buana,2...Sm,winarsih,hapzi ali,analisis lingkungan eksternal,universitas mercu buana,2...
Sm,winarsih,hapzi ali,analisis lingkungan eksternal,universitas mercu buana,2...
 
strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
 strategi sdm dalam menghadapi persaingan global. strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
 
Kajian produktiivitas dan perluasan kesempatan kerja
Kajian produktiivitas dan perluasan kesempatan kerjaKajian produktiivitas dan perluasan kesempatan kerja
Kajian produktiivitas dan perluasan kesempatan kerja
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Tugas globalisasi msdm fix
Tugas globalisasi msdm fixTugas globalisasi msdm fix
Tugas globalisasi msdm fix
 
Analisis Lingkungan
Analisis LingkunganAnalisis Lingkungan
Analisis Lingkungan
 
Pengaruh produktivitas tenaga kerja terhadap strategi perencanaan tenaga kerj...
Pengaruh produktivitas tenaga kerja terhadap strategi perencanaan tenaga kerj...Pengaruh produktivitas tenaga kerja terhadap strategi perencanaan tenaga kerj...
Pengaruh produktivitas tenaga kerja terhadap strategi perencanaan tenaga kerj...
 
Powerpoint lingkungan bisnis
Powerpoint lingkungan bisnisPowerpoint lingkungan bisnis
Powerpoint lingkungan bisnis
 
Tugas paper check sheet mmt
Tugas paper check sheet mmtTugas paper check sheet mmt
Tugas paper check sheet mmt
 
3,sm,lusiana sari,prof.dr.hapziali.cma,external macro enviroment analysis,uni...
3,sm,lusiana sari,prof.dr.hapziali.cma,external macro enviroment analysis,uni...3,sm,lusiana sari,prof.dr.hapziali.cma,external macro enviroment analysis,uni...
3,sm,lusiana sari,prof.dr.hapziali.cma,external macro enviroment analysis,uni...
 
Dede Rohanah Makalah MA.SDM Strategik
Dede Rohanah Makalah MA.SDM StrategikDede Rohanah Makalah MA.SDM Strategik
Dede Rohanah Makalah MA.SDM Strategik
 

More from Shelly Intan Permatasari

Sistem Akuntansi Bab 10 - Sistem Akuntansi Utang
Sistem Akuntansi Bab 10 - Sistem Akuntansi UtangSistem Akuntansi Bab 10 - Sistem Akuntansi Utang
Sistem Akuntansi Bab 10 - Sistem Akuntansi UtangShelly Intan Permatasari
 
Presentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
Presentasi Proposal Penelitian - Metode KuantitatifPresentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
Presentasi Proposal Penelitian - Metode KuantitatifShelly Intan Permatasari
 
Bab 2 - metodologi pengembangan sistem akuntansi
Bab 2  - metodologi pengembangan sistem akuntansiBab 2  - metodologi pengembangan sistem akuntansi
Bab 2 - metodologi pengembangan sistem akuntansiShelly Intan Permatasari
 
Makalah bab 13 kesehatan dan keselamatan kerja (k3) & hubungan tenaga kerja...
Makalah bab 13   kesehatan dan keselamatan kerja (k3) & hubungan tenaga kerja...Makalah bab 13   kesehatan dan keselamatan kerja (k3) & hubungan tenaga kerja...
Makalah bab 13 kesehatan dan keselamatan kerja (k3) & hubungan tenaga kerja...Shelly Intan Permatasari
 
Makalah bab 6 rekrutmen sumber daya manusia
Makalah bab 6   rekrutmen sumber daya manusiaMakalah bab 6   rekrutmen sumber daya manusia
Makalah bab 6 rekrutmen sumber daya manusiaShelly Intan Permatasari
 
Bab xi mengembangkan dan menetapkan harga produk
Bab xi mengembangkan dan menetapkan harga produkBab xi mengembangkan dan menetapkan harga produk
Bab xi mengembangkan dan menetapkan harga produkShelly Intan Permatasari
 
Bab xi mengembangkan dan menetapkan harga produk
Bab xi mengembangkan dan menetapkan harga produkBab xi mengembangkan dan menetapkan harga produk
Bab xi mengembangkan dan menetapkan harga produkShelly Intan Permatasari
 
Bab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumen
Bab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumenBab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumen
Bab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumenShelly Intan Permatasari
 
Bab viii mengelola sumber daya manusia dan hubungan tenaga kerja
Bab viii mengelola sumber daya manusia dan hubungan tenaga kerjaBab viii mengelola sumber daya manusia dan hubungan tenaga kerja
Bab viii mengelola sumber daya manusia dan hubungan tenaga kerjaShelly Intan Permatasari
 
Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru
Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baruBab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru
Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baruShelly Intan Permatasari
 
Bab iii menjalankan bisnis secara etis dan bertanggung jawab
Bab iii menjalankan bisnis secara etis dan bertanggung jawabBab iii menjalankan bisnis secara etis dan bertanggung jawab
Bab iii menjalankan bisnis secara etis dan bertanggung jawabShelly Intan Permatasari
 
Bab i memahami sistem bisnis amerika serikat
Bab i memahami sistem bisnis amerika serikatBab i memahami sistem bisnis amerika serikat
Bab i memahami sistem bisnis amerika serikatShelly Intan Permatasari
 

More from Shelly Intan Permatasari (20)

Sistem Akuntansi Bab 10 - Sistem Akuntansi Utang
Sistem Akuntansi Bab 10 - Sistem Akuntansi UtangSistem Akuntansi Bab 10 - Sistem Akuntansi Utang
Sistem Akuntansi Bab 10 - Sistem Akuntansi Utang
 
Presentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
Presentasi Proposal Penelitian - Metode KuantitatifPresentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
Presentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
 
Bab 2 - metodologi pengembangan sistem akuntansi
Bab 2  - metodologi pengembangan sistem akuntansiBab 2  - metodologi pengembangan sistem akuntansi
Bab 2 - metodologi pengembangan sistem akuntansi
 
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - XRingkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
 
Organisasi Pemerintahan di Indonesia
Organisasi Pemerintahan di IndonesiaOrganisasi Pemerintahan di Indonesia
Organisasi Pemerintahan di Indonesia
 
Bab I - Pengantar Sistem Informasi
Bab I - Pengantar Sistem InformasiBab I - Pengantar Sistem Informasi
Bab I - Pengantar Sistem Informasi
 
Bab 7 - Pengembangan Sistem
Bab 7  - Pengembangan SistemBab 7  - Pengembangan Sistem
Bab 7 - Pengembangan Sistem
 
Makalah bab 13 kesehatan dan keselamatan kerja (k3) & hubungan tenaga kerja...
Makalah bab 13   kesehatan dan keselamatan kerja (k3) & hubungan tenaga kerja...Makalah bab 13   kesehatan dan keselamatan kerja (k3) & hubungan tenaga kerja...
Makalah bab 13 kesehatan dan keselamatan kerja (k3) & hubungan tenaga kerja...
 
Makalah bab 6 rekrutmen sumber daya manusia
Makalah bab 6   rekrutmen sumber daya manusiaMakalah bab 6   rekrutmen sumber daya manusia
Makalah bab 6 rekrutmen sumber daya manusia
 
Analisis pemilu 2014
Analisis pemilu 2014Analisis pemilu 2014
Analisis pemilu 2014
 
Modul Kewarganegaraan - Dikti
Modul Kewarganegaraan - DiktiModul Kewarganegaraan - Dikti
Modul Kewarganegaraan - Dikti
 
Perilaku konsumen pasar konsumen
Perilaku konsumen pasar konsumenPerilaku konsumen pasar konsumen
Perilaku konsumen pasar konsumen
 
Bab ii memahami lingkungan bisnis
Bab ii memahami lingkungan bisnisBab ii memahami lingkungan bisnis
Bab ii memahami lingkungan bisnis
 
Bab xi mengembangkan dan menetapkan harga produk
Bab xi mengembangkan dan menetapkan harga produkBab xi mengembangkan dan menetapkan harga produk
Bab xi mengembangkan dan menetapkan harga produk
 
Bab xi mengembangkan dan menetapkan harga produk
Bab xi mengembangkan dan menetapkan harga produkBab xi mengembangkan dan menetapkan harga produk
Bab xi mengembangkan dan menetapkan harga produk
 
Bab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumen
Bab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumenBab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumen
Bab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumen
 
Bab viii mengelola sumber daya manusia dan hubungan tenaga kerja
Bab viii mengelola sumber daya manusia dan hubungan tenaga kerjaBab viii mengelola sumber daya manusia dan hubungan tenaga kerja
Bab viii mengelola sumber daya manusia dan hubungan tenaga kerja
 
Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru
Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baruBab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru
Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru
 
Bab iii menjalankan bisnis secara etis dan bertanggung jawab
Bab iii menjalankan bisnis secara etis dan bertanggung jawabBab iii menjalankan bisnis secara etis dan bertanggung jawab
Bab iii menjalankan bisnis secara etis dan bertanggung jawab
 
Bab i memahami sistem bisnis amerika serikat
Bab i memahami sistem bisnis amerika serikatBab i memahami sistem bisnis amerika serikat
Bab i memahami sistem bisnis amerika serikat
 

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS

  • 1. MAKALAH PENGANTAR BISNIS MENGELOLA PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS DISUSUN OLEH : WILDAN RIZKI D. (1313015011) SHELLY INTAN PERMATASARI (1313015006) SHEPTIAN RICHMAN RADITTE (1313015012) TALITHA DYAN SHABRINA (1313015029) UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” JAWA TIMUR FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI SURABAYA 2013
  • 2. KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, yang mana kami dapat menyelesaikan makalah pengantar bisnis Bab XV tentang “Mengelola Produktivitas dan Kualitas”. Makalah ini digunakan mahasiswa semester I program study Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya, yang dimaksudkan untuk mempermudah mahasiswa dalam pemahaman materi mata kuliah tersebut. Mudah-mudahan makalah yang sederhana ini dapat memberikan manfaat yang besar pada para mahasiswa/i. Akhirnya kami sangat menghargai kepuasan dan kritik yang datang dari para mahasiswa dan dosen untuk perbaikan pada periode mendatang. Dan terima kasih atas sumbang sarannya. Surabaya, 03 Desember 2013 Penyusun, 2
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................................................................................... 2 DAFTAR ISI............................................................................................................. 3 BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 4 1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 4 1.2 Rumusan Masalah........................................................................................ 4 1.3 Tujuan........................................................................................................... 5 BAB II 2.1 PEMBAHASAN.................................................................................. 6 HUBUNGAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS…..................................... 6 2.1.1 Menanggapi Tantangan Produktivitas................................................ 6 2.2 MENINGKATKAN KUALITAS…………………….......................................... 10 2.2.1 Mengelola Kualitas……………………................................................ 11 2.2.2 Alat-alat Bagi Manajemen Kualitas Total.............................................13 2.3 TREN DALAM MANAJEMEN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS.............. 17 2.3.1 ISO 9000:2000 dan ISO 14000…...................................................... 17 2.3.2 Rekayasa Ulang Proses……...............................................................17 2.4 MENAMBAH NILAI MELALUI RANTAI PASOKAN…................................... 18 2.5 PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS SEBAGAI ALAT BERSAING................ 19 2.5.1 Menanamkan Modal dalam Inovasi dan Teknologi............................ 19 2.5.2 Menerapkan Perspektif Jangka Panjang............................................ 20 2.5.3 Menekankan Pada Kualitas Kerja……………………………………....20 2.5.2 Memperbaiki Sektor Jasa………..........................................................21 III PENUTUP..................................................................................................... 22 3.1 Kesimpulan................................................................................................... 22 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 23 3
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam upaya memenangkan persaingan di pasar bebas setiap perusahaan dituntut untuk mampu menghasilkan barang/jasa yang berdaya saing tinggi, yaitu barang/jasa yang memiliki keunggulan-keunggulan tertentu. Untuk menghasilakan barang/jasa yang berdaya saing tinggi ditentukan oleh tingkat efisiensi yang tinggi. Tingkat efisien yang tinggi ditentukan oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), yaitu SDM yang professional yang dapat menciptakan nilai tambah baru dan mampu menjawab tantangan baru. Untuk dapat memiliki SDM yang professional organisasi dapat melakukan pendidikan dan pelatihan serta bimbingan bagi SDM-nya. Hanya saja untuk menghasilkan prestasi kerja yang tinggi seorang karyawan tidak saja perlu memiliki keterampilan, tetapi ia juga memiliki keinginan dan semangat untuk berprestasi tinggi. 1.2 Perumusan Masalah 1. Apakah yang disebut dengan kualitas ? 2. Mengapa kualitas itu sangat penting ? 3. Bagaimana kualitas dapat dikendalikan ? 4. Apa saja yang termasuk dalam biaya produktivitas dan kualitas ? 4
  • 5. 1.3 Tujuan  Menggambarkan hubungan antara produktivitas dan kualitas.  Menjelaskan penurunan dan pemulihan produktivitas AS yang telah terjadi dalam kurun waktu 30 hingga 35 tahun terakhir.  Mengidentifikasikan kegiatan yang melibatkan manajemen kualitas total dan menerangkan enam perangkat yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencapainya.  Mengidentifikasikan tiga tren dalam manajemen produktivitas dan kualitas, mencakup manajemen rantai pasokan.  Menjelaskan bagaimana strategi jaringan pasokan dan strategi tradisional berbeda dalam mengkoordinasikan operasi antar perusahaan.  Membahas empat strategi yang digunakan perusahaan dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas. 5
  • 6. BAB II PEMBAHASAN 2.1 HUBUNGAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS Produktivitas merupakan suatu ukuran kinerja ekonomi yang membandingkan seberapa banyak yang dapat di produksi suatu sistem dengan sumber daya yang dibutuhkan untuk memproduksinya. Semakin banyak kita memproduksi dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit, semakin besar pertumbuhan produktivitas dan manfaat yang diambil bagi pelaku ekonomi. Selain itu dalam memproduksi suatu produk, kita juga wajib melihat dari sisi kualitas dimana hal ini dapat menciptakan kesesuaian penggunaan serta menawarkan keunggulan yang diinginkan konsumen. Bila sumber daya digunakan dengan cara yang efisien, maka kuantitas outputnya juga menjadi semakin besar. Bila kualitas pada suatu produk itu kurang memuaskan, pasti konsumen akan menolaknya, dan sebaliknya jika kualitas suatu produk itu baik/memuaskan, maka produk itu pun akan menjadi laku dipasaran. 2.1.1 Menanggapi Tantangan Produktifitas Situasi internasional maupun domestik selalu mempengaruhi produktivitas. Negara yang lebih produktif daripada negara lain, pastinya negara produktif tersebut menjadi semakin makmur. Begitu pula sebaliknya, bila suatu negara tidak bisa mengimbangi peningkatan dalam produktivitas, 6
  • 7. maka standar kehidupan negara tersebut akan tertinggal jauh dengan negaranegara lainnya. Kondisi Nyata Bagi Keberlangsungan Hidup Dunia Usaha Produk Amerika Serikat selama dasawarsa ini telah mendominasi pasar dunia dengan bisnis-bisnisnya yang begitu sukses dalam memproduksi barang dan mendistribusikannya ke pasar domestic maupun pasar luar negeri. Namun pada tahun 1970-an hingga tahun 1980-an, produktivitas Amerika Serikat mulai menurun drastis. Hal ini yang menyebabkan Amerika Serikat merubah haluannya dalam memproduksi. Ketika kalangan bisnis Amerika Serikat memperoleh kembali pangsa pasar yang cukup signifikan, Amerika Serikat sekali lagi menjadi pemimpin eksportir dunia dalam beberapa industri utama. Begitu menyadari bahwa kualitas harus ditetapkan dalam bentuk nilai terhadap konsumen, kalangan bisnis merancang kembali organisasi dan usaha-usaha pemasaran mereka sehingga lebih di fokuskan pada orientasi terhadap konsumen. Praktik perbaikan juga diterapkan di berbagai perusahaan, dimana terdapat empat (4) kunci dalam keberhasilan ini, yaitu konsumen, kualitas, produktivitas dan laba. Mengukur Produktivitas Sebagian negara menggunakan Produktivitas tenaga kerja untuk mengukur produktivitas nasional. Produktivitas tenaga kerja sendiri merupakan Rasio produktivitas yang diukur dengan cara membagi total 7
  • 8. output dengan total input tenaga kerja. Sebagaimana dirumuskan sebagai berikut : Produk domestik bruto Produktivitas tenaga kerja sebuah negara = Jumlah total pekerja Rumusan diatas mencerminkan gagasan umum tentang produktivitas. Dimana persmaan ini membandingkan hasil tahunan total barang dan jasa dengan sumber daya yang digunakan untuk memproduksi hasil tersebut. Fokus pada tenaga kerja, alih-alih pada sumber daya lain (seperti modal atau energi), lebih disukai karena kebanyakan negara memiliki catatan akurat tentang lapangan pekerjaan dan jam kerja yang digunakan. Produktivitas diantara Pesaing Global Banyak faktor yang memberikan perbedaan antar negara, diantaranya teknologi, ketrampilan manusia, kebijakan ekonomi, sumber daya alam dan bahkan tradisi. Misalnya saja pada satu sektor industri produksi makanan. Di Jepang, industri produksi makanan memperkejakan lebih banyak orang daripada gabungan industri otomitif, computer, elektronik dan peralatan mesin.industri ini merupakan industri terfragmentasi dan sangat terlindungi dibandingkan dengan produksi makanan di Amerika Serikat (sumber : www.foodservice.com). Jepang sangat tidak efisien. Rata-rata pekerja Amerika Serikat memproduksi 3,5 kali lipat lebih banyak daripada pekerja Jepang. 8
  • 9. Produktivitas Domestik Negara-negara juga harus memperhatikan produktivitas dosmetik tanpa memandang dimana posisi negara tersebut berada dalam pasar persaingan global. Negara yang memperbaiki kemempuannya dalam membuat sesuatu dari sumber daya yang ada dapat meningkatkan tingkat kemakmuran produknya. Sebaliknya, apabila terjadi penurunan dalam produktivitasnya, maka total kekayaan negara tersebut juga semakin mengecil. Disini tingkat kekayaan seseorang terjadi akibat kerugian pihak lain yang sama-sama berbagi system sosial ekonomi dengannya. Tren Produktivitas Nasional Dalam tren produktivitas suatu negara Tingkat Produktivitas juga harus ikut diperhitungkan. Tingkat produktivitas sendiri diartikan sebagai nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh setiap pekerja. Tingkat Pertumbuhan Produktivitas Amerika Serikat Tren produktivitas sebagai indikator kesehatan perekonomian suatu negara. Misalnya mengalami pada tahun 1980-an, perlambatan dalam tingkat dimana Amerika Serikat pertumbuhan produktivitas dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pertumbuhan Yang Tidak Seimbang Dalam Sektor Manufaktur dan Jasa Sepanjang tahun 1970-an, produktivitas di sektor manufaktur sedikit tertinggal di belakang sektor jasa. Akan tetapi pada tahun 1978- 9
  • 10. 1990, rata-rata produktivitas jasa tidak mengalami peningkatan. Setiap sektor jasa mengalami peningkatan, sektor manufaktur juga mengalami peningkatan dua kali lebih besar dibanding dengan sektor jasa. Dengan demikian, manufaktur tetap menjadi penyumbang utama bagi peningkatan produktivitas Amerika Serikat secara keseluruhan. Produktivitas Industri Berbagai industri juga sangat berbeda dalam kaitannya dengan produktivitas. Misalnya yang terjadi pada tahun 2002, dimana produktivitas peralatan elektronik dan computer meningkat 21%, sementara produktivitas kendaraan bermotor turun 12%. Begitu pula dalam sektor jasa juga mengalami perbedaan yang cukup signifikan. Produktivitas Perusahaan Produktivitas yang tinggi memberikan tingkat persaingan pada perusahaan karena biayanya menjadi lebih rendah dibandingkan perusahaan lainnya. Misalnya perubahan haluan terakhir pada General Motors yang menaikkan sahamnya pada pasar mobil Amerika Serikat sampai 31% dan untuk pertama kalinya dalam 11 tahun mengalahkan ford. 2.2 MENINGKATKAN KUALITAS Untuk mengukur produktivitas tidak cukup hanya dari segi jumlah barang yang diproduksi. Ada beberapa aspek yang turut kita pertimbangkan yaitu kualitas. Untuk bisa bersaing pada skala global kita harus menerapkan 10
  • 11. orientasi kualitas baru. Sebagai contoh, peningkatan kualitas yang digerakkan oleh konsumen yang semakin meningkat tak luput dari turut andilnya semua karyawan, jadi tidak hanya andil manajer saja yang turut ikut berpartisipasi dalam usaha perbaikan kualitas dan merangkul motode baru untuk mengukur kemajuan secara objektif. 2.2.1 Mengelola Kualitas Manajemen kualitas total atau total quality management (TQM) meliputi semua kegiatan yang diperlukan untuk menempatkan barang dan jasa berkualitas ke pasar. Dimana banyak aspek bisnis yang harus tetap dipertimbangkan, diantaranya pelanggan, pemasok dan karyawan. Pendekatan strategis untuk TQM dimulai melalui kepemimpinan dan semangat untuk TQM. Meliputi usaha mendapatkan perhatian dari para pekerja, membuat mereka berpikir dalam cara yang baru mengenai apa yang mereka kerjakan, kemudian membuat mereka memperbaiki hal-hal yang dilakukan untuk meningkatkan proses dan produk. Titik awalnya kita harus fokus terhadap pelanggan. Dimana perusahaan harus mengembangkan metode untuk menentukan apa yang diinginkan dan dibutuhkan pelanggan serta mengarahkan sumber daya perusahaan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan tersebut. Perusahaan akan memboroskan kontribusi potensial dari sumber daya manusianya dan dengan demikian kehilangan kesempatan untuk menjadi pesaing yang lebih kuat, kecuali jika semua karyawan bekerja untuk meningkatkan kualitas. TQM menuntut perbaikan yang berkesinambungan, 11
  • 12. jadi tidak hanya dalam menghasilkan produk dan jasa melainkan juga proses internal perusahaannya. Perencanaan Untuk Kualitas Untuk mencapai kualitas yang tinggi , manajer harus merencanakan proses produksi yang mencakup peralatan, metode, ketrampilan pekerja dan bahan baku. Akan tetapi perencanaan ini dimulai sebelum produk dirancang atau dirancang ulang. Pada proses awal manajer harus menetapkan tujuan, baik kualitas kinerja maupun keandalan kualitas. Kualitas Kinerja mengacu pada unsur-unsur kinerja dari sebuah produk. Kualitas kinerja mungkin berhubungan dengan keadaan kualitas suatu produk, dimana merupakan kualitas produk dari unit ke unit. Menata Kualitas Dalam memproduksi barang dan jasa yang berkualitas memerlukan usaha dari seluruh bagian dalam organisasi. Pemisahan departemen dalam mengendalikan kualitas tidak lagi sesuai. Pada saat yang sama, banyak perusahaan menugaskan tanggung jawab untuk aspek khusu dari TQM kepada depertemen atau posisi tertentu. Banyak perusahaan memiliki departemen jaminan kualitas dan pengendalian kulitas, dimana stafnya terdiri dari para pakar kualitas. Orang-orang ini dapatdiminta untuk memecahkan masalah-masalah yang ada kaitannya dengan kualitas dalam departemen lain dari perusahaan tersebut. Mereka tetap menginformasikan perkembangan terakhir berkenaan dengan peralatan 12
  • 13. dan metode-metode yang tujuannya untuk mempertahankan kualitas ke departemen-departemen lain. Pengarahaan Untuk Kualitas Para manajer harus memotivasi karyawan dan perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan kualitas dan harus terus menemukan cara dalam mendorong kualitas dengan cara melatih para karyawannya, mendorong keterlibatan serta menyesuaikan kompensasi terhadap kualitas kerja. Jika manajer berhasil, para karyawan pun akhirnya bisa merasakan kepemilikan kualitas dimana merupakan suatu gagasan bahwa kualitas menjadi milik setiap orang yang menciptakannya ketika melakukan suatu pekerjaan. Pengendalian Untuk Kualitas Dengan memonitor produk dan jasanya, perusahaan dapat mendeteksi kesalahan dan mengoreksinya. Namun pertama-tama manajer harus menetapkan standar yang disepakati dalam perusahaan tersebut. Kemudia hasilnya nanti akan dikaji ulang apakah nilai yang dihasilkan setiap pekerja sudah sesuai dengan standar ataukah masih kurang. 2.2.2 Alat-alat Bagi Manjemen Kualitas Total Banyak perusahaan bergantung pada alat-alat untuk mengelola kualitas. Gagasan untuk memperbaiki produk maupun proses produksi berasal dari analisis produk kompetitif dimana merupakan proses analisis 13
  • 14. yang dilakukan perusahaan terhadap produk pesaing untuk menentukan perbaikan yang diingkan pada produknya sendiri. Terdapat enam alat yang paling sering digunakan dalam TQM, yaitu analisis nilai tambah, kendali produksi secara statistic, studi kualitas/biaya, tim perbaikan kualitas, benchmarking dan menjadi lebih dekat dengan pelanggan. Analisis Nilai Tambah Merupakan proses evaluasi seluruh kegiatan kerja, aliran bahan baku dan administrasi untuk menetapkan nilai yang bertambah bagi konsumen. Analisis ini seringkali memperlihatkan kegiatan yang sia-sia atau tidak perlu yang dapat dihilangkan tanpa merugikan pelayanan terhadap konsumen. Kendali Proses Produksi Secara Statistik Merupakan metode pengumpulan data untuk menganalisis variasi dalam kegiatan produksi dan meninjau apakah penyesuaian perlu dilakukan. Setiap perusahaan menginginkan keseragaman total dalam outputnya, variasi output selalu ada. Akan tetapi perusahaan dapat mengendalikan kualitas produk secara lebih baik dengan cara mengetahui sumber-sumber variasi. Variasi Proses Merupakan variasi produk yang timbu dari perubahan dalam input produksi. Variasi produk timbul dari input yang digunakan dalam proses produksi. 14
  • 15. Bagan Kendali Dengan mengetahui bahwa suatu proses mampu memenuhi standar kualitas tidaklah cukup, para manajer harus senantiasa memonitor proses produksi untuk mencegah hal yang sia-sia. Untuk mendeteksi kecacatan awal, para manajer dapat memeriksa produksi secara berkala dan menetapkan merupakan hasilnya metode dalam pengendalian suatu bagan proses yang kendali, dimana memetakan hasil pengambilan contoh dalam sebuah diagram untuk menentukan kapan suatu produk mulai menyimpang dari kondisi kerja normal. Pengamatan Kualitas/Biaya Untuk mempertahankan kemampuan yang ada, perusahaan harus secara konsisten menaikkan kemampuan kualitas. Sayangnya, setiap perbaikan dalam produk maupun proses produksi berarti menambah biaya, entah itu fasilitas baru, peralatan baru, pelatihan atau perubahanperubahan lain. Jadi para manajer harus menghadapi tantangan untuk mengidentifikasi perbaikan-perbaikan yang menawarkan janji yang terbesar. Pengamatan kualitas/biaya merupakan metode perbaikan kualitas dengan cara mengidentifikasi biaya saat ini dibidang-bidang yang memiliki potensi penghematan biaya terbesar. Perusahaan juga sering kali mendapatkan kegagalan eksternal dimana merupakan biaya yang dapat dikurangi setelah produk yang rusak meninggalkan suatu pabrik. Misalnya, beberapa books yang rusak tetap di pasarkan ke tangan konsumen sehingga hal ini menyebakan keluhan atau komplain. 15
  • 16. Tim Perbaikan Kualitas Tim Perbaikan Kualitas atau Quality Improvement (QI) teams adalah kelompok karyawan dari berbagai macam bidang kerja yang bertemu secara berkala untuk menetapkan, menganalisis, dan mengatasi masalah-masalah produksi yang umum terjadi. Tujuan mereka adalah memperbaiki metode pekerjaan mereka sendiri maupun produk yang mereka buat. Benchmarking Benchmarking adalah proses dimana perusahaan menjalankan praktik-praktik terbaik dari kinerja sebelumnya maupun dari perusahaan lain untuk memperbaiki produknya sendiri. Internal Benchmarking adalah proses penelusuran suatu perusahaan terhadap kinerjanya sendiri selama jangka waktu tertentu untuk mengevaluasi kemajuannya dan menetapkan tujuan untuk perbaikan di masa depan. Eksternal Benchmarking adalah tinjauan kritis mengenai pesaing untuk menetapkan barang atau jasa mana yang terbaik. Semakin Dekat dengan Pelanggan Perusahaan yang sedang berkembang, seringkali buta akan pelanggan. Padahal merekalah yang menggerakkan aktivitas bisnis perusahaan. Padahal, bisnis yang paling berhasil adalah yang paling dekat dengan pelanggan dan tahu produk apa yang ingin dikonsumsi. 16
  • 17. 2.3 TREN DALAM MANAJEMEN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS 2.3.1 ISO 9000:2000 dan ISO 14000 ISO 9000 adalah program yang memberi sertifikat bahwa suatu pabrik, laboratorium, atau kantor telah memenuhi standar manajemen kualitas dari International Organization for Standardization. Versi terbaru, ISO 9000:2000, menjadi bukti bahwa perusahaan mengikuti prosedur yang terdokumentasi dalam menguji produk, melatih karyawan, mencatat arsip, dan memperbaiki kerusakan. Sedangkan ISO 14000 adalah program sertifikasi yang menjadi bukti bahwa suatu pabrik, laboratorium, dan kantor telah memperbaiki kinerja lingkungan. 2.3.2 Rekayasa Ulang Proses Setiap bisnis terdiri dari berbagai proses, yakni aktivitas yang dilakukan secara berkala dan rutin dalam melaksanakan bisnis. Setiap proses bisnis dapat menambah nilai dan kepuasan pelanggan apabila dilakukan dengan baik. Sebaliknya, hal tersebut akan mengecewakan pelanggan dan mengganggu mitra bisnis apabila dikelola dengan cara yang tidak sesuai. Rekayasa ulang proses bisnis berfokus pada peningkatan produktivitas dan kualitas proses bisnis – memikirkan kembali setiap tahap dalam suatu operasi organisasi dengan memulainya dari awal. Rekayasa ulang dapat didefinisikan sebagai dasar pemikiran kembali dan perancangan ulang scara radikal dari proses bisnis untuk mencapai perbaikan ukuran kinerja dalam hal biaya, kualitas, jasa, dan kecepatan. 17
  • 18. Proses Rekayasa Ulang Menetapkan suatu permasalahan untuk ditetapkan Mengidentifikasikan proses dalam rekayasa ulang Mengevaluasi informasi dan kebutuhan sumber daya manusia untuk rekayasa ulang Memahami proses yang terjadi Menciptakan rancangan proses baru Menerapkan proses rekayasa ulang 2.4 MENAMBAH NILAI MELALUI RANTAI PASOKAN Rantai Pasokan (rantai nilai) adalah arus informasi, bahan, dan jasa yang dimulai dari pemasok bahan mentah dan berlanjut sampai tahap-tahap lain dalam proses operasi sampai produk mencapai pelanggan terakhir. Strategi Rantai Pasokan Strategi tradisional menganggap bahwa perusahaan dikelola sebagai perusahaan individual dan bukannya sebagai anggota dari sistem pasokan terkoordinasi. Strategi rantai pasokan didasarkan pada gagasan bahwa para anggota rantai pasokan , yang bekerja sebagai unit yang terkoordinasi , akan mendapatkan keuntungan bersaing. Walaupun mencari kepentingannya sendiri, masing-masing 18
  • 19. perusahaan bekerja lebih erat dengan para pemasok dan pelanggan di seluruh bagian rantai pasokan. Manajemen Rantai Pasokan Manajemen rantai pasokan adalah prinsip dalam memandang rantai pasokan secara lengkap untuk memperbaiki keseluruhan aliran dalam sistem. Rekayasa ulang rantai pasokan untuk mendapatkan hasil lebih baik Proses perbaikan dan rekayasa ulang seringkali diterapkan dalam rantai pasokan dalam rangka menurunkan harga, mempercepat layanan, atau mengkoordinasi arus informasi dan bahan-bahan baku. 2.5 PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS SEBAGAI ALAT BERSAING Kemampuan perusahaan untuk bersaing dengan cara memperbaiki produktivitas dan kualitas bergantung pada partisipasi semua pihak dalam perusahaan. 2.5.1 Menanamkan Modal dalam Inovasi dan Teknologi Banyak perusahaan AS yang telah menanamkan modalnya dalam teknologi inovatif kemudian menikmati peningkatan produktivitas dan penghasilan. Investasi dalam internet dan teknologi informasi semakin meningkat, dengan aplikasi baru dalam setiap industri utama mulai dari manufaktur sampai perawatan kesehatan. 19
  • 20. 2.5.2 Menerapkan Perspektif Jangka Panjang Banyak perusahaan yang berorientasi pada kualitas memiliki komitmen untuk suatu perspektif jangka panjang bagi perbaikan kontinu, yaitu komitmen yang berkelanjutan untuk memperbaiki produk dan prosesnya, tahap demi tahap, dalam mengejar kepuasan konsumen yang selalu meningkat. 2.5.3 Menekankan Pada Kualitas Kerja Banyak perusahaan mencari cara inovatif dalam memperkaya bidang pekerjaan dan mendorong keterlibatan karyawan agar kinerjanya lebih baik. Dua diantaranya yaitu : 1. Pemberdayaan Karyawan Pemberdayaan Karyawan adalah prinsip bahwa semua karyawan merupakan kontributor berharga terhadap suatu bisnis dan harus diberi kepercayaan dengan keputusan-keputusan tertentu berkaitan dengan pekerjaan mereka. 2. Pelatihan Karyawan Agar keterlibatan karyawan menjadi lebih efektif, program tersebut harus dijalankan dengan persiapan matang dan kecermatan. Pelatihan merupakan metode kunci dalam mempersiapkan karyawan dalam program perbaikan produktivitas. 20
  • 21. 2.5.4 Memperbaiki Sektor Jasa Sikap karyawan bahkan lebih penting bagi produksi jasa daripada produksi barang. Dalam sektor jasa, karyawan seringkali merupakan jasa itu sendiri. Banyak perusahaan menemukan lima kriteria yang digunakan konsumen dalam menilai kualitas jasa, yaitu : 1. Keandalan (reliability) Melaksanakan jasa seperti yang dijanjikan, baik secara akurat maupun tepat waktu. 2. Cepat tanggaap (responsiveness) Mau membantu pelanggan sesegera mungkin. 3. Jaminan (assurance) Mempertahankan karyawan yang memiliki pengetahuan luas dan sopan yang akan mendapatkan kepercayaan dan keyakinan dari pelanggan. 4. Empati (empathy) Memberikan rasa peduli dan perhatian pribadi. 5. Berwujud (tangibles) Menjaga penampilan yang menarik di antara personel dan dalam bahan produksi serta fasilitas. 21
  • 22. BAB III PENUTUP Demikian makalah Pengantar Bisnis Manajemen tentang “Mengelola Produktivitas dan Kualitas” ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan kurang lebih dalam penulisan atau penyusunan, mohon dimaklumi. 3.1 Kesimpulan Dalam membuat suatu produk, sisi kualitas adalah factor yang sangat berpengaruh terhadap penjualannya, serta menentukan lama/tidaknya produk tersebut berada di pasaran. Maka dari itu, hendaknya setiap produsen memperhatikan kualitas setiap barang yang diproduksinya. TQM adalah keseluruhan kegiatan yang diperlukan untuk menempatkan barang dan jasa berkualitas tinggi ke pasar. Enam perangkat yang lazim digunakan TQM adalah : Analisis nilai tambah, Kendali proses produksi secara statistic, Bagan kendali dan variasi proses, Pengamatan kualitas/biaya, kegagalan internal, dan kegagalan eksternal. Dalam persaingan perusahaan yang berkualitas di dunia pemasaran, diperlukan sertifikasi. Sertifikat ini ditetapkan oleh International Organization for Standardization, berupa ISO 9000:2000 dan ISO 14000. 22
  • 23. DAFTAR PUSTAKA  Ricky W. Griffin, Ronald J. Ebert. 2006. Bisnis Edisi Kedelapan Jilid 1, Erlangga : Jakarta. 23