PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
01. Pengantar tentang Supply Chain Management untuk Bisnis
1.
2. Minggu Topik
I Pengantar ttg Supply Chain Management
II Strategi Supply Chain
III Perancangan Produk Baru dalam Perspektif SCM
IV Merancang Jaringan Supply Chain
V Pengelolaan Permintaan dan Perenc. Produksi
VI Mengelola Persediaan pada Supply Chain
VII Presentasi tugas Kelompok
VIII UTS
IX Manajemen Pengadaan
X Manajemen Transportasi dan Distribusi
XI Distorsi Informasi dan Bullwhip Effect
XII Manajemen Berdsrkan Proses dan Pendekatan Lean
XIII Pengukuran Kinerja Supply Chain
XIV International Supply Chain
XV Kuis
XVI UAS
Satuan Acara Perkuliahan SCM
2 / 38
20. Bagian Cakupan kegiatan antara lain
Pengembangan
Produk
Melakukan riset pasar, merancang produk baru, melibatkan
supplier dalam perancangan produk baru
Pengadaan Memilih supplier mengevaluasi kinerja supplier, melakukan
pembelian bahan baku dan komponen, memonitor supply risk,
membina dan memelihara hubungan dengan supplier
Perencanaan dan
Pengendalian
Demand planning, peramalan permintaan, perencanaan
kapasitas, perencanaan produksi dan persediaan
Produksi Eksekusi produksi, pengendalian kualitas
Distribusi Perencanaan jaringan distribusi, penjadwalan pengiriman,
mencari dan memelihara hubungan dengan perusahaan jasa
pengiriman, memonitor service level di riap pusat distribusi
20 / 38
29. Aktivitas Fisik Aktivitas mediasi pasar
sourcing (mencari bahan baku)
penyimpanan material/produk
distribusi / transportasi
pengembalian produk (return)
riset pasar
pengembangan produk
penetapan harga diskon
pelayanan purna jual
Fungsi Fisik dan Mediasi Pasar
29 / 38
Statistical Process Control (SPC) adalah metode kontrol kualitas yang menggunakan metode statistik untuk memantau dan mengendalikan suatu proses. Ini membantu memastikan bahwa proses beroperasi secara efisien, menghasilkan lebih banyak produk yang sesuai spesifikasi dengan lebih sedikit limbah (pengerjaan ulang atau skrap). SPC dapat diterapkan pada proses apa pun di mana output "produk yang sesuai" (spesifikasi pertemuan produk) dapat diukur. Alat-alat utama yang digunakan dalam SPC termasuk run chart, diagram kontrol, fokus pada peningkatan berkelanjutan, dan desain eksperimen. Contoh dari proses di mana SPC diterapkan adalah jalur manufaktur.
SPC harus dipraktikkan dalam 2 fase: Fase pertama adalah pembentukan awal proses, dan fase kedua adalah penggunaan proses produksi secara teratur. Pada fase kedua, keputusan periode yang akan diperiksa harus dibuat, tergantung pada perubahan kondisi 5M & E (Manusia, Mesin, Material, Metode, Gerakan, Lingkungan) dan laju keausan suku cadang yang digunakan dalam proses pembuatan (suku cadang mesin dan perlengkapan).
Keuntungan SPC dibandingkan metode kontrol kualitas lainnya, seperti "inspeksi", adalah bahwa ia menekankan deteksi dini dan pencegahan masalah, daripada perbaikan masalah setelah terjadi.
Selain mengurangi limbah, SPC dapat menyebabkan pengurangan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk. SPC mengurangi kemungkinan produk jadi perlu dikerjakan ulang atau dihapus.