Sistem Manajemen Lingkungan menurut ISO 14001:2004 adalah bagian dari sistem manajemen organisasi yang digunakan untuk mengembangkan dan mengimplementasi kebijakan lingkungan dan mengelola aspek-aspek lingkungan-nya.
Seri ISO 14001 : 2004 ditujukan untuk memperjelas edisi th. 1996 dan lebih kompatible dengan ISO 9001
2. • Standar internasional yang berisi
syarat-syarat untuk mengadakan,
mengimplementasikan serta
mengoperasikan Sistem
Manajemen Lingkungan (SML)
• Seri ISO 14001 : 2004 ditujukan
untuk memperjelas edisi th. 1996
dan lebih kompatible dengan ISO
9001
Tentang ISO
3. • IEC (1906)
• ISA (1926)
• International Organization for Standardization
(23 Februari 1947), berpusat di Jenewa
• Saat ini sudah dihasilkan > 9300 standar dan
170.700 halaman teknis
Tentang ISO
4. SEJARAH PERKEMBANGAN ISO 14000
• “Conference on Human
and Environment” oleh
PBB pada tahun 1972
• UNEP dan WCED 1987
“Our Common future”
• UNCED, 1989 KTT Bumi
Rio de Janeiro, 1992
• BCSD
• SAGE, 1991
• Komisi Teknis TC-207
• ISO Seri 14000
5. Alasan Perlunya Standar
• Adanya Technical Barriers to Trade
• Mencegah Non-TBT
• Liberalisasi perdagangan dunia
• Saling ketergantungan antar sektor
• Sistem komunikasi seluruh dunia
• Perlunya penyeragaman standar
teknologi
6. Kriteria Standar Sistem
Manajemen
• Generic – aplikabel untuk semua jenis
organisasi/perusahaan
• Sistem Manajemen – mengacu
kepada apa yang dilakukan suatu organisasi
untuk mengelola proses atau aktivitasnya untuk
memenuhi tujuan yang telah ditetapkan sendiri,
yaitu; - mentaati peraturan, sesuai dengan
ketetapan lingkungan
• Model Acuan – untuk diikuti dalam
penyusunan maupun pelaksanaan
7. SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
Sistem Manajemen Lingkungan menurut
ISO 14001:2004 adalah bagian dari sistem
manajemen organisasi yang digunakan
untuk mengembangkan dan
mengimplementasi kebijakan lingkungan
dan mengelola aspek-aspek lingkungan-
nya.
8. SML ISO 14000 berarti…
Apa yang dilakukan suatu organisasi atau
perusahaan untuk meminimalkan dampak
negatif terhadap lingkungan yang disebabkan
oleh aktivitasnya
• Jadi concerns proses bukan produk/hasil !
9. Penerapan ISO di Indonesia
• ISO 14001 = SNI 19-14001
• Sertifikasi organisasi yang telah
melakukan SML
• Data 2005 (Database Nasional
Sertifikasi ISO 14001) adalah
berjumlah: ± 384 perusahaan
mendapatkan sertifikasi ISO 14001
10. ISO 14000 SERIES
• ISO seri 14001-14009 : SML (EMS)
• ISO seri 14010-14019 : Audit Lingkungan
• ISO seri 14020-14029 : Environmental Labelling
(Ecolabel)
• ISO seri 14030-14039 : Environmental
Performance Evaluation (EPE)
• ISO seri 14040-14049 : Life Cycle Assessment (LCA)
• ISO seri 14050 : Term and Definition
11. ISO 14000 SERIES
• ISO seri 14001-14009 tentang
Environmental Management System
(EMS) atau Sistem Manajemen
Lingkungan (SML).
ISO 14001 tentang SML ini adalah seri
yang paling banyak dikenal karena
sertifikasi ISO 14000 sebenarnya adalah
sertifikasi untuk ISO 14001 ini.
13. ISO 14000 SERIES
• ISO seri 14010-14019 tentang Environmental
Auditing (Audit Lingkungan)
ISO seri ini merupakan suatu alat (tools) dalam
penerapan sistem manajemen lingkungan, jadi
tidak memerlukan sertifikasi.
• ISO seri 14020-14029 tentang Environmental
Labelling (Ekolabel).
ISO seri ini juga dimaksudkan untuk sertifikasi,
tetapi yang disertifikasi adalah produknya
sedangkan EMS yang disertifikasi adalah
sistemya.
16. ISO 14000 SERIES
• ISO seri 14030-14039 tentang Environmental
Performance Evaluation (EPE) atau Evaluasi
Kinerja Lingkungan.
Diukur dengan mengkuantifikasi dampak
kegiatan terhadap lingkungan.
• ISO seri 14040-14049 tentang Life Cycle
Assessment (LCA) atau Analisis Daur Hidup
Produk
Standar ini tidak dimaksudkan untuk sertifikasi,
dimana setiap produk mempunyai siklus hidup
25. ELEMEN-ELEMEN SML
4.1. Persyaratan Umum
4.2. Kebijakan Lingkungan
4.3. Perencanaan
4.3.1 Aspek-Aspek Lingkungan
4.3.2 Perundangan dan Peraturan
Lingkungan
4.3.3 Tujuan, Sasaran dan Program
26. ELEMEN-ELEMEN SML
4.4. Penerapan dan Operasi
4.4.1 Sumber Daya, Peran, Tanggung
Jawab dan Wewenang
4.4.2 Kompetensi, Pelatihan, dan Kepedulian
4.4.3 Komunikasi
4.4.4 Dokumentasi
4.4.5 Pengendalian Dokumen
4.4.6 Pengendalian Operasional
4.4.7 Persiapan Tanggapan dan Tindakan
Darurat
27. ELEMEN-ELEMEN SML
4.5 Pemeriksaan
4.5.1 Pemantauan dan Pengukuran
4.5.2 Evaluasi Ketaatan
4.5.3 Ketidaksesuaian, Tindakan
Perbaikan dan Tindakan Pencegahan
4.5.4 Pengendalian Rekaman
4.5.5 Audit Internal
4.6 Pengkajian Manajemen
28. Keuntungan SML
• Mengurangi penggunaan bahan
baku/SD;
• Mengurangi konsumsi energi;
• Meningkatkan efisiensi proses;
• Mengurangi timbulan limbah dan biaya
penanganannya, dan
• Memanfaatkan sumberdaya yang dapat
didaur-ulang.
31. TENTANG EMAS
• Program 3 (tiga) tahunan
• Alat bantu manajemen untuk meningkatkan
kinerja lingkungan suatu organisasi dan
menyelaraskan tujuan organisasi dengan
peraturan yang berlaku.
• Meningkatkan kinerja lingkungan sebesar
33%.
• Hingga tahun 2003: 82 organisasi EMAS
versus 2.917 organisasi ISO 14001 yang
mencatat (di UK)
33. SYARAT-SYARAT EMAS
Mematuhi peraturan lingkungan
Membuat analisis lingkungan sekitar
Mengaplikasikan program dan sistem
manajemen lingkungan
Membuat audit lingkungan
Menetapkan tujuan dan sasaran
Mengkomunikasikan pernyataan lingkungan
dengan organisasi terkait (diakui)
34. SYARAT AKREDITASI EMAS
• Menetapkan Kebijakan Lingkungan
• Melakukan Review Lingkungan
• Menyusun Program Lingkungan
• Membuat Sistem Manajemen
• Melakukan Siklus Audit
• Membuat Pernyataan Publik Tahunan
• Mengaudit Secara Eksternal
35. • EMAS diharuskan melakukan analisis lingkungan untuk
kriteria tertentu
• Mewajibkan audit, review dan pernyataan publik
(Environmental Statement)
• EMAS untuk kegiatan industri, ISO untuk semua aktivitas
organisasi
• Lebih menekankan pada EVABAT (Economically Viable
Application of Best Available Technology)
• EMAS mensyaratkan adanya verifikasi eksternal sistem
manajemen dan auditnya, sedangkan ISO 14001 tidak
• Komunikasi dengan Otoritas, Publik maupun Kontraktor
• EMAS masih terbatas di Eropa, ISO diaplikasi internasional
ISO 14001
EMAS
37. PROPER
• Tujuan: Peningkatan pentaatan &
kinerja perusahaan dalam pengelolaan
lingk. hidup secara kontinu lewat
implikasi instrumen insentif &
disinsentif reputasi dengan
mekanisme penyebaran informasi
(disclosure) kepada publik dan
stakeholders
• Pihak terkait & peran :
• BAPEDAL: rating & disclosure
• Masyarakat: social pressure
• Pasar: reputation
38. PROPER
LATAR BELAKANG 1980-1990an : PENGENDALIAN POLUSI
DI INDONESIA TIDAK MEMADAI
“PROPER” DICETUSKAN U/
MEMPERBAIKI KONDISI
PENGENDALIAN LINGKUNGAN
39. LANDASAN PROPER
1. PENGAWASAN PENTAATAN DLM
PENGELOLAAN LINGK.HIDUP
3. HAK MASY. U/ BERPERAN DLM
PENGELOLAAN LINGK. HIDUP
2. HAK ATAS INFORMASI LINGK.
HIDUP
4. KEWAJIBAN PERUSH. U/
MEMBERIKAN INFORMASI
KATA KUNCI:
UU NO. 23/1997 PASAL 22 (1)
UU NO. 23/1997 PASAL 5 (2)
UU NO. 23/1997 PASAL 5 (3)
UU NO.23/1997 PASAL 7 (1)
UU NO. 23/1997 PASAL 5 (2)
40. • EMAS KELOLA LINGK > PERSYARATAN & ZERO
EMISI
• HIJAU KELOLA LINGK. REPUTASI INSENTIF DAN
PERSYARATAN
• BIRU KELOLA LINGK. SESUAI PERSYARATAN
• MERAH KELOLA LINGK TAPI BELUM SESUAI
PERSYARATAN
• HITAM BELUM MELAKUKAN KELOLA LINGK. YANG
SIGNIFIKAN
HASIL TSB DILAPORKAN KEPADA PUBLIK
HASIL EVALUASI PROPER:
41. Peringkat Proper
2004-2005
Jumlah yang ber-sertifikasi
ISO 14001
Emas (nihil) -
Hijau (total 23) 13
Biru (total 221) 30
Merah (total 150) 7
Hitam (total 71) 1
Perusahaan dengan sertifikasi ISO dan label PROPER (data 2005,
database Nasional sertifikasi ISO 14001)
PROPER
ISO 14001