Apotik Yang Jual Obat Aborsi Medan Wa 082220463965 Klinik Obat Aborsi Cytotec...
Hukum dan Etika dalam bisnis dan Profesi
1. D O S E N P E N G A S U H M A T A
K U L I A H :
D I A N F A U Z I , S . P , M S I
A L V I N D O D E R M AWA N , S . P , M . S I
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
2. KONTRAK PERKULIAHAN
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
1. Absensi maksimal 4 kali dalam 1 semester, lebih dari 4 tidak
dibenarkan untuk mengikuti ujian (UAS)
2. Masuk ruangan kuliah on-time , toleransi keterlambatan maks
10 menit, lewat dari 10 menit silahkan tutup pintu dari luar
3. Tugas dikumpulkan tepat waktu
4. Kriteria penilaian :
Kehadiran : 10 %
Tugas makalah : 30 %
UTS : 30 %
UAS : 30 %
3. SILABUS
1. Etika dalam Bisnis dan Profesi
2. Etika dalam Bisnis Internasional
3. Good Corporate Governance (GCG)
4. Corporate Social Responsibility (CSR)
5. Etika dalam Praktik Investasi Pasar Modal
6. Etika dalam Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen
7. Etika dalam E-Commerce
8. Hukum Bisnis, Kegiatan Bisnis dan Sistem Ekonomi
9. Kategori, Tujuan dan Fungsi Hukum Bisnis
10.Subjek Hukum dalam Transaksi Bisnis
11.Objek Hukum dalam Transaksi Bisnis
12.Jenis-Jenis Transaksi Bisnis
13.Hukum Perizinan dan Persaingan Usaha
14.Hukum Perlindungan Konsumen
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
4. PUSTAKA
1. Prihanto, Hendi. 2018. Etika Bisnis dan Profesi. PT. Raja
Grafindo Persada. Jakarta.
2. Simanjuntak, Agustinus. 2018. Hukum Bisnis. PT Raja Grafindo
Persada. Jakarta
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
7. DEFINISI ETIKA
• Etika secara etimologi
berasal dari bahasa Yunani “Ethos” yakni
adat atau kebiasaan, watak, kesusialaan,
sikap cara berpikir, akhlak.
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
8. DEFINISI ETIKA
• Menurut Para Ahli
Dr. James J. Spillane SJ
Etika : Mempertimbangkan atau memperhatikan tingkah
laku manusia dalam mengambil suatu keputusan yang
berkaitan dengan moral.
Etika lebih mengarah pada penggunaan akal budi manusia
dengan objektivitas untuk menentukan benar atau
salahnya serta tingkah laku seseorang kepada orang lain.
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
9. DEFINISI ETIKA
• Menurut Para Ahli
Prof. Dr. Franz Magnis Suseno
Etika merupakan suatu ilmu yang memberikan
arahan, acuan dan pijakan kepada tindakan
manusia.
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
10. DEFINISI ETIKA
• Menurut Para Ahli
Aristoteles
Mengemukakan etika ke dalam dua
pengertian yakni :
1. Terminius Technius
2. Manner and Custom
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
11. DEFINISI ETIKA
• Menurut Para Ahli
Aristoteles
1. Terminius Technius
Etika dipelajari sebagai ilmu pengetahuan
yang mempelajari suatu problema tndakan
atau perbuatan manusia.
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
12. DEFINISI ETIKA
• Menurut Para Ahli
Aristoteles
2. Manner and Custom
Suatu pembahasan etika yang terkait dengan tata
cara & adat kebiasaan yang melekat dalam
kodrat manusia (in herent in human nature) yang
sangat terkait dengan arti “baik & buruk” suatu
perilaku, tingkah laku atau perbuatan manusia.
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
13. TUJUAN ETIKA
Untuk mendapatkan konsep
yang sama mengenai
penilaian baik dan buruk bagi
semua manusia dalam ruang
dan waktu tertentu.
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
14. MACAM-MACAM ETIKA
• Tindakan manusia ditentukan oleh macam-
macam norma
• Etika menolong manusia untuk mengambil
sikap terhadap semua norma dari luar dan
dari dalam, supaya manusia mencapai
kesadaran moral yang otonom.
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
15. MACAM-MACAM ETIKA
• Etika sebagai cabang filsafat sebenarnya
yang membedakan manusia daripada
makhluk Tuhan lainnya dan
menempatkannya bila telah menjadi tertib
pada derajat di atas mereka. (M. Yatimin
Abdullah: 2006)
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
16. MACAM-MACAM ETIKA
Terdapat 2 macam etika :
1. Etika Deskriptif
2. Etika Normatif
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
17. MACAM-MACAM ETIKA
1. Etika Deskriptif
• Etika yang menelaah secara kritis dan
rasional tentang sikap dan perilaku
manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap
orang dalam hidupnya sebagai suatu yang
bernilai.
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
18. MACAM-MACAM ETIKA
• Etika ini berbicar amengenai fakta secara apa
adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku
manusia sebagai suatu fata yang terkait
dengan realitas yang membudaya serta
dikaitkan dengan kondisi tertentu yang
memungkinkan manusia dapat bertindak
secara etis.
• Etika deskriptif juga merupakan sebagai dasar
untuk mengambil keputusan tentang perilaku
atau sikap yang mau diambil.
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
19. MACAM-MACAM ETIKA
2. Etika Normatif
• Etika yang menetapkan berbagai sikap dan
perilaku yang ideal dan seharunya dimiliki
oleh manusia atau apa yang seharusnya
dijalankan oleh manusia dan tindakan apa
yang bernilai dalam hidup ini.
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
20. MACAM-MACAM ETIKA
• Jadi, etika normatif merupakan norma-
norma yang dapat menuntun agar manusia
bertindak secara baik dan menghindarkan
hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah
atau norma yang disepakati dan berlaku di
masyarakat.
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
22. PROFESI
• Profesi berasal dari kata bahasa inggris
Prfesion, bahasa latin professus yaitu
Mampu atau Ahli dalam suatu pekerjaan.
• Suatu profesi iyalah suatu pekerjaan yang
menuntut pendidikan tinggi, biasanya
meliputi pekerjaan mental yang ditunjang
oleh kepribadian serta sikap profesional.
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
23. PROFESI
• Menurut Para Ahli
Peter Jarvis (1983)
Suatu pekerjaan yang didasarkan pada studi
intelektual dan latihan yang khusus, tujuannya
adalah untuk menyediakan pelayanan
keterampilan terhadap yang lain dengan
bayaran maupun upah tertentu.
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
24. PROFESI
• Menurut Para Ahli
Dedi Supriyadi (1998)
Pekerjaan atau jabatan yang menuntut suatu
keahlian, tanggung jawab serta kesetiaan
terhadap profesi.
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
25. PROFESI
• Berdasarkan pendapat para ahli dapat
diartikan bahwa
Profesi adalah suatu pekerjaan, jabatan yang
menuntut suatu keahlian yang didapat melalui
pendidikan serta latihan tertentu, menuntut
persyaratan khusus,memiliki tanggung jawab
serta kode etik tertentu.
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
26. PROFESI
• Profesi suatu bentuk pekerjaan
menuntut :
a. Pendidikan Tinggi
b. Latihan Khusus
c. Mempunyai keterampilan
d. Mempunyai Keahlian
e. Tanggung Jawab
f. Loyalty
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
27. PROFESI
• Ciri atau Karakter Profesi
1. Profesi membutuhkan waktu pendidikan
dan latiihan yang khusus dan memadai
2. Suatu pekerjaan khas dengan keahlian
serta keterampilan
3. Menuntun kemampuan kinerja intelektual
4. Mempunyai konsekuensi memikul
tanggung jawab pribadi secara penuh
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
28. PROFESI
5. Kinerja lebih mengutamakan pelayanan dari
pada imbalan ekonomi
6. Ada sanksi jika terdapat pelanggaran
7. Memiliki kebebasan untuk memberikan
judgement
8. Ada pengakuan dari masyarakat
9. Memiliki kode etik serta asosiasi Profesional
10. Kontrol diri
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
29. ETIKA PROFESI
Menurut Kaiser dalam ( Suhrawardi Lubis,
1994:6-7 )
• Etika profesi merupakan sikap hidup berupa
keadilan untuk memberikan pelayanan
professional terhadap masyarakat dengan
penuh ketertiban dan keahlian sebagai
pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas
berupa kewajiban terhadap masyarakat.
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
30. ETIKA PROFESI
Menurut (Anang Usman, SH., MSi.)
• Etika profesi adalah sebagai sikap hidup untuk
memenuhi kebutuhan pelayanan profesional
dari klien dengan keterlibatan dan keahlian
sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban
masyarakat sebagai keseluruhan terhadap
para anggota masyarakat yang
membutuhkannya dengan disertai refleksi
yang seksama
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
31. PRINSIP DASAR ETIKA PROFESI
1. Tanggung Jawab
2. Keadlian
3. Prinsip ini enuntut untuk memberikan kepada
siapa saja apa yang menjadi haknya
4. Prinsip kompetensi, melaksanakan pekerjaan
sesuai jasa profesionalnya, kompetensi dan
ketekunan
5. Prinsip Perilaku Profesional, berperilaku
konsisten dengan reputasi profesi
6. Prinsip kerahasiaan, menghormati
kerahasiaan informasi
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
32. PRINSIP ETIKA PROFESI Menurut sony Keraf
(1998).
1. Prinsip otonomi (prinsip yang menunjukan sikap
kemandirian, kebebasan, dan tanggung jawab).
2. Prinsip kejujuran (prinsip yang menanamkan sikap bahwa
apa yang dipikirkan adalah yang dikatakan dan yang
dikatakan adalah yang dikerjakan).
3. Prinsip keadilan (prinsip yang menanamkan sikap untuk
memperlakukan semua pihak secara adil).
4. Prinsip saling menguntungkan (prinsip yang menanamkan
kesadaran bahwa dalam berbisnis perlu ditanamkan prinsip
win – win solution yang artinya dalam setiap keputusan dan
tindakan bisnis harus diusahakan agar semua pihak merasa
diuntungkan).
5. Prinsip integritas moral (prinsip untuk tidak merugikan orang
lain dalam segala keputusan dan tindakan bisnis yang
diambil)
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
33. PENGERTIAN BISNIS
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi
yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau
bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis
kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar
busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu,
komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk
mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang
mendatangkan keuntungan.
34. PENGERTIAN ETIKA BISNIS
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan
mengenai moral yang benar dan salah.
Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana
diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis
35. Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang
sangat penting, yaitu
Untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki
daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan
menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi.
36. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat
membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan
serta pimpinan dalam membangun hubungan
yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra
kerja, pemegang saham, masyarakat.
Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik
adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan
kinerja unggul dan berkesinambungan yang
dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika
sejalan dengan hukum dan peraturan yang
berlaku.
37. Etika Bisnis dapat menjadi standar dan
pedoman bagi seluruh karyawan termasuk
manajemen dan menjadikannya sebagai
pedoman untuk melaksanakan pekerjaan
sehari-hari dengan dilandasi moral yang
luhur, jujur, transparan dan sikap yang
profesional.
38. DALAM MENCIPTAKAN ETIKA BISNIS, ADA
BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN,
ANTARA LAIN ADALAH
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggung jawab social (CSR)
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah
untuk terombang-ambing oleh pesatnya
perkembangan informasi dan teknologi
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep “pembangunan
berkelanjutan”
6. Menghindari sifat 5K ( Katabelece,
Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)
39. 7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara
golongan pengusaha kuat dan golongan
pengusaha ke bawah
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan
main yang telah disepakati bersama
10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan
rasa memiliki terhadap apa yang telah
disepakati
11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang
dituangkan dalam suatu hokum positif yang
berupa peraturan perundang-undangan
40. 3 PENDEKATAN DASAR DALAM MERUMUSKAN
TINGKAH LAKU ETIKA BISNIS, YAITU
Utilitarian Approach
Setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh
karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti
cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada
masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan
biaya serendah-rendahnya.
41. Individual Rights Approach
Setiap orang dalam tindakan dan
kelakuannya memiliki hak dasar yang harus
dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah
laku tersebut harus dihindari apabila
diperkirakan akan menyebabkan terjadi
benturan dengan hak orang lain.
Justice Approach
Para pembuat keputusan mempunyai
kedudukan yang sama, dan bertindak adil
dalam memberikan pelayanan kepada
pelanggan baik secara perseorangan ataupun
secara kelompok.
42. ETIKA BISNIS YANG BAIK
Perusahaan ingin
sukses/berhasil
memerlukan 3 hal pokok,
menurut Richard de
George
Produk yang baik
Management yang baik
Memiliki Etika
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
43. ASPEK POKOK DARI BISNIS
Aspek pokok
dari bisnis
Sudut Pandang Ekonomis
Sudut pandang Hukum
Sudut pandang Moral
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
44. TIGA ASPEK POKOK DARI BISNIS
1. Sudut pandang ekonomis.
Bisnis adalah kegiatan ekonomis.
Yang terjadi disini adalah adanya interaksi
antara produsen /perusahaan dengan
pekerja, produsen dengan konsumen,
produsen dengan produsen dalam sebuah
organisasi.
Dari sudut pandang ekonomis, good business
adalah bisnis yang bukan saja
menguntungkan, tetapi juga bisnis yang
berkualitas etis. H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
45. 2. SUDUT PANDANG MORAL.
Dalam bisnis, berorientasi pada profit, adalah
sangat wajar, akan tetapi jangan keuntungan
yang diperoleh tersebut justru merugikan
pihak lain.. Kita harus menghormati
kepentingan dan hak orang lain. karena
menghormati kepentingan dan hak orang lain
itu juga perlu dilakukan demi kepentingan
bisnis kita sendiri.
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
46. 3. SUDUT PANDANG HUKUM
Bisa dipastikan bahwa kegiatan bisnis juga terikat
dengan “Hukum” Hukum Dagang atau Hukum
Bisnis, yang merupakan cabang penting dari ilmu
hukum modern. Dan dalam praktek hukum banyak
masalah timbul dalam hubungan bisnis, pada taraf
nasional maupun international. Seperti etika, hukum
juga merupakan sudut pandang normatif, karena
menetapkan apa yang harus dilakukan atau tidak
boleh dilakukan.
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
47. H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh
hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi
dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena
dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-
abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum.
Menjaga etika adalah suatu hal yang sangat penting untuk
melindungi reputasi perusahaan. Masalah etika ini selalu
dihadapi oleh para manajer dalam keseharian kegiatan
bisnis, namun harus dijaga terus menerus, sebab reputasi
sebuah perusahaan yang etis tidak dibentuk dalam waktu
pendek tapi akan terbentuk dalam jangka panjang. Dan ini
merupakan aset tak ternilai sebagai good will bagi sebuah
perusahaan. Suatu trademark istimewa dalam competitive
advantage.
48. ASPEK POKOK DARI BISNIS
Aspek pokok
dari bisnis
Sudut Pandang Ekonomis
Sudut pandang Hukum
Sudut pandang Moral
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
49. H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
Aliran Etika
- Aliran DEANTOLOGI
kewajiban moral dapat diketahui secara intuitif.
Istilah deontologi berasal dari kata Yunani ‘deon’ yang
berarti kewajiban.
‘Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus
ditolak sebagai buruk’, deontologi menjawab :
‘karena perbuatan pertama menjadi kewajiban kita
dan karena perbuatan kedua dilarang’.
Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah
kewajiban.
50. H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
- Aliran TELEOLOGI
Menilai perbuatan orang dari tujuannya.
Misalnya: saya turunkan harga untuk
jatuhkan
lawan.
Etika Teleologi
dari kata Yunani, telos = tujuan,
Mengukur baik buruknya suatu tindakan
berdasarkan tujuan yang mau dicapai
dengan tindakan itu, atau berdasarkan
akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu.
51. ETIKA DALAM PERSAINGAN BISNIS
Ketatnya persaingan bisnis menyebabkan beberapa pelaku
bisnisnya kurang memperhatikan etika dalam bisnis dan
mempengaruhi tingkat kepercayaan dari elemen-elemen pebisnis.
Saling menjaga kepercayaan dalam kerjasama akan berpengaruh
besar terhadap reputasi perusahaan tersebut, baik dalam lingkup
mikro maupun makro.
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
52. PERILAKU TIDAK ETIS
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
Perilaku tidak etis
adalah merupakan
suatu tindakan
dengan melakukan
sesuatu yang
merugikan seseorang
atau melanggar
norma-norma
kesusilaan
53. CIRI-CIRI PERILAKU TIDAK ETIS
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
1. Tidak ada Pengendalian diri
2. Kurangnya Pengembangan tanggung jawab
sosial
3. Menciptakan persaingan tidak sehat
4. Hanya berpikir untuk diri sendiri
5. Tidak merasa memiliki terhadap apa yang telah
disepakati
6. Tidak jujur
54. CONTOH KASUS ETIKA BISNIS DALAM PRAKTEK
PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) adalah
perusahaan pemerintah yang bergerak di bidang
pengadaan listrik nasional. Hingga saat ini, PT. PLN masih
merupakan satu-satunya perusahaan listrik sekaligus
pendistribusinya.
Usaha PT. PLN termasuk kedalam jenis monopoli murni.
Hal ini ditunjukkan karena PT. PLN merupakan penjual
atau produsen tunggal, produk yang unik dan tanpa barang
pengganti yang dekat, serta kemampuannya untuk
menerapkan harga berapapun yang mereka kehendaki.
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
55. Contoh kasus monopoli yang dilakukan oleh PT. PLN :
1. Fungsi PT. PLN sebagai pembangkit, distribusi, dan
transmisi listrik mulai dipecah. Swasta diizinkan
berpartisipasi dalam upaya pembangkitan tenaga
listrik. Sementara untuk distribusi dan transmisi tetap
ditangani PT. PLN.
2. Krisis listrik memuncak saat PT. Perusahaan Listrik
Negara (PT. PLN) memberlakukan pemadaman listrik
secara bergiliran di berbagai wilayah termasuk Medan
dan sekitarnya, selama periode 2013/2014.
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
56. H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
Kesimpulan:
a. Etika bisnis perlu dimiliki individu dan
perusahaan
b. Etika bisnis sangat bermanfaat dalam
menyelesaikan masalah-masalah bisnis
c. Etika bisnis memiliki sanksi moral
d. Tanpa etika bisnis, ekonomi akan kacau
57. THE END
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8
58. SUMBER
1. Brooks, Leonard J. 2007. Etika Bisnis &
Profesi, Edisi 5. Penerbit Salemba Empat
2. Pudjowiyatna, Etika Filsafat Tingkah Laku,
Bina Aksara, Jakarta 1996
3. R. Pasaribu, Teori Etika Praktis, Pieter,
Medan 1988
H K & E T I K A B I S N I S _ D F _ 1 8