SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
MEDIA PEMBELAJARAN
IPS EKONOMI
untuk SMA/MA Kelas X
IPS EKONOMI
SMA/MA
Peserta didik diharapkan mampu:
1. menguraikan konsep produksi sebagai
kegiatan ekonomi;
2. menguraikan konsep distribusi sebagai
kegiatan ekonomi;
3. menguraikan konsep konsumsi sebagai
kegiatan ekonomi; dan
4. membandingkan para pelaku ekonomi.
Tujuan Pembelajaran
BAB 2
Kegiatan Ekonomi
IPS EKONOMI
SMA/MA
IPS EKONOMI
SMA/MA
Amatilah gambar berikut :
Gambar hal 54
Perhatikan gambar tersebut. Pada gambar terlihat peti kemas sedang diturunkan dari kapal dan
siap dibawa sejumlah mobil. Di jenjang SMP, Anda telah mempelajari produksi, distribusi, dan
konsumsi sebagai kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi apa yang terjadi pada gambar tersebut?
b. Produksi Jasa
Produksi jasa juga dapat dibedakan atas
jasa yang langsung dapat memenuhi
kebutuhan dan jasa yang tidak secara
langsung memenuhi kebutuhan.
A. Produksi
IPS EKONOMI
SMA/MA
1. Pengertian Produksi
Produksi adalah kegiatan menambah faedah (atau kegunaan/nilai guna) suatu benda atau
menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
a. Produksi Barang
Produksi barang selanjutnya dapat
dibedakan atas produksi barang konsumsi
dan produksi barang modal. Barang
konsumsi merupakan barang yang siap
untuk dikonsumsi. Barang modal
merupakan barang yang dipergunakan
untuk menghasilkan barang berikutnya.
A. Produksi
IPS EKONOMI
SMA/MA
2. Tujuan Kegiatan Produksi
Tujuan kegiatan produksi secara umum
adalah memenuhi kebutuhan manusia
untuk mencapai kemakmuran.
Kemakmuran tercapai jika tersedia
barang dan jasa dalam jumlah yang
mencukupi. Bagi pihak produsen,
tujuan produksi adalah untuk
meningkatkan keuntungan serta
menjaga kesinambungan perusahaan.
Bagi konsumen atau masyarakat,
tujuan produksi adalah untuk
menyediakan berbagai benda pemuas
kebutuhan.
A. Produksi
IPS EKONOMI
SMA/MA
3. Faktor-Faktor Produksi
Faktor produksi adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dan jasa.
a. Faktor Produksi Alam
Faktor produksi alam adalah semua kekayaan yang
terdapat di alam semesta yang dapat digunakan
dalam proses produksi. Faktor produksi asli di
antaranya terdiri atas tanah, air, sinar matahari,
udara, dan barang tambang.
A. Produksi
IPS EKONOMI
SMA/MA
b. Faktor Produksi Tenaga Kerja
Tenaga Kerja Menurut
Kualitas Tenaga Kerja
• Tenaga kerja terdidik;
• Tenaga kerja terampil; dan
• Tenaga kerja tidak terdidik
dan tidak terlatih.
Tenaga Kerja Menurut Sifat
Kerja
• Tenaga kerja rohani; dan
• Tenaga kerja jasmani.
A. Produksi
IPS EKONOMI
SMA/MA
c. Faktor Produksi Modal
Fungsi faktor produksi modal adalah
sebagai penunjang dalam mempercepat
atau menambah kemampuan dalam
memproduksi.
d. Faktor Produksi Keahlian
Faktor produksi terakhir yang tidak kalah penting
adalah keahlian (skill) atau faktor produksi
kewirausahaan (entrepreneurship). Faktor produksi
keahlian merupakan faktor yang sangat penting
dalam menentukan maksimal atau tidak hasil suatu
proses produksi. Faktor produksi keahlian berperan
dalam mengkoordinasikan atau mengarahkan faktor-
faktor produksi agar produktivitas dapat meningkat
IPS EKONOMI
SMA/MA
A. Produksi
4. Teori Perilaku Produsen
a. Klasifikasi Faktor Produksi
Untuk tujuan analisis proses produksi, faktor produksi (input) dapat dibedakan atas faktor produksi tetap
dan faktor produksi variabel. Faktor produksi tetap adalah faktor produksi yang tidak dapat diubah
jumlahnya dalam waktu tertentu. Contohnya adalah gedung, mesin, dan kendaraan. Faktor produksi
variabel adalah faktor produksi yang dapat diubah dengan cepat dalam jangka pendek. Contohnya adalah
tenaga kerja dan bahan baku.
b. Fungsi Produksi
Fungsi produksi menunjukkan hubungan antara input dan output yang dapat dihasilkan oleh kombinasi
input tersebut. Fungsi produksi sangat dipengaruhi oleh tingkat teknologi dalam menghasilkan output.
Secara sistematis, fungsi produksi dapat dituliskan dalam persamaan berikut.
Q = f(C, L, R, T)
IPS EKONOMI
SMA/MA
A. Produksi
4. Teori Perilaku Produsen
c. Faktor Produksi dengan Dua Faktor Produksi Variabel
Dalam jangka panjang, semua faktor produksi yang digunakan dalam proses
produksi bersifat variabel. Konsep fungsi produksi jangka panjang dengan
menggunakan dua faktor produksi dapat digambarkan dengan kurva yang dikenal
dengan istilah kurva isokuan (isoquant).
d. Perluasan Produksi
Penambahan hasil produksi dapat dilakukan dengan jalan menambah faktor
produksinya (ekstensifikasi) atau meningkatkan produktivitas faktor produksi
yang ada (intensifikasi). Peningkatan produksi dapat dilakukan dengan sarana
yang ada serta memperhatikan hal-hal berikut.
1) Keterbatasan faktor produksi.
2) Besar-kecilnya pengaruh penambahan input terhadap output.
Peraga 2.2 hal 62
IPS EKONOMI
SMA/MA
A. Produksi
4. Teori Perilaku Konsumen
e. Produk Total, Produk Marjinal, dan Produk Rata-Rata
Jumlah output yang dihasilkan selama periode waktu tertentu disebut sebagai produk total
(total product-TP). Setiap pertambahan input tentunya akan menambah output.
Pertambahan output yang dihasilkan dari pertambahan satu unit faktor produksi variavel
dinamakan produk marjinal (marginal product-MP). Jika produk total dibagi dengan jumlah
faktor produksi variabel yang digunakan untuk memproduksi, akan dihasilkan produk rata-
rata (average product-AP).
f. Hukum Produk Marjinal yang Makin Menurun
Hukum produk marjinal yang menurun atau disebut juga law of diminishing
returns menjelaskan proporsi input yang tepat untuk mendapatkan output
maksimal. Teori ini menggambarkan bahwa ketika input yang kita miliki melebihi
kapasitas produksi dari input, maka return (pendapatan) kita akan makin
menurun.
MP =
∆𝑇𝑃
∆𝐿
AP =
𝑇𝑃
𝐿
IPS EKONOMI
SMA/MA
A. Produksi
4. Teori Perilaku Konsumen
f. Hukum Produk Marjinal yang Makin
Menurun
Perubahan persentase output lebih besar dari
perubahan persentase kenaikan input disebut
increasing return to scale. Perubahan persentase
output lebih kecil dari perubahan persentase
kenaikan input disebut decreasing return to
scale.
IPS EKONOMI
SMA/MA
A. Produksi
5. Biaya Produksi
a. Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang harus ada dalam proses produksi, tidak dipengaruhi oleh besar-
kecilnya unit barang dan jasa yang diproduksi.
b. Biaya variabel (variable cost) adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan sesuai dengan besarnya output.
c. Biaya total (total cost) adalah biaya keseluruhan yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang dan jasa.
TC = FC + VC
IPS EKONOMI
SMA/MA
A. Produksi
5. Biaya Produksi
Pada proses produksi juga terdapat biaya marjinal. Biaya marjinal atau marginal cost (MC) menunjukkan
tambahan biaya yang diperlukan untuk memproduksi satu unit tambahan output.
MC = TCn – TCn-1
IPS EKONOMI
SMA/MA
A. Produksi
5. Biaya Produksi
Perhitungan biaya rata-rata sangat diperlukan dalam proses produksi karena bila biaya
rata-rata dibandingkan dengan pendapatan rata-rata perusahaan, akan mengetahui
perolehan keuntungan atau kerugian.
a. Biaya total rata-rata (average total cost) didefinisikan sebagai biaya total yang harus
dikeluarkan untuk setiap unit produksi.
b. Biaya tetap rata-rata (average fixed cost) adalah biaya tetap yang dibutuhkan untuk
satuan hasil produksi.
c. Biaya variabel rata-rata (average variable cost) adalah variabel untuk tiap unit yang
dihasilkan.
ATC =
𝑇𝐶
𝑄
AFC =
𝑇𝐹𝐶
𝑄
AVC =
𝑇𝑉𝐶
𝑄
IPS EKONOMI
SMA/MA
A. Produksi
B. Distribusi
IPS EKONOMI
SMA/MA
1. Pengertian Distribusi
Distribusi adalah kegiatan yang
dilakukan oleh orang atau lembaga untuk
menyampaikan barang atau jasa dari
produsen ke tangan konsumen yang
membutuhkan. Orang atau lembaga yang
melakukan kegiatan distribusi disebut
distributor. Dalam arti luas, kegiatan
distribusi mencakup kegiatan berikut.
Alur
Kegiatan
Distribusi
Pembelian
Pemilihan dan
Pengelompokan barang
Pembungkusan dan
pengepakkan
Penggudangan
Pengangkatan dan
pengangkutan
B. Distribusi
IPS EKONOMI
SMA/MA
2. Pihak-Pihak dalam Distribusi
• Perantara yang melakukan pembelian dan penjualan
dengan perjanjian.
Agen
• Perantara yang menjual atau membeli barang atas nama
orang lain.
Makelar
• Perantara pemasaran seperti makelar yang menguasai
atau memiliki barangnya.
Komisioner
• Badan atau perusahaan yang membeli barang-barang dari
luar negeri untuk dijual di dalam negeri.
Importir
• Badan atau perusahaan yang menjual barang-barang yang
dihasilkan oleh produsen dalam negeri ke luar negeri.
Ekspostir
• Pedagang yang membeli dan menjual barang dalam
jumlah besar.
Pedagang Besar
• Pedagang yang membeli barang dari produsen atau
pedagang besar, kemudia di jual kepada konsumen.
Pedagang Eceran
B. Distribusi
IPS EKONOMI
SMA/MA
3. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Distribusi
Produk
Produk berkaitan dengan objek fisik yang dihasilkan
perusahaan. Beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan, antara lain nilai barang, besar dan
berat barang, mudah rusaknya barang, dan keluasan
lini produk
Pasar
Saluran distribusi dipengaruhi pola pembelian
konsumen. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan,
antara lain jumlah pembeli, letak geografis, jumlah
pesanan, dan kebiasaan dalam pembelian
Produsen
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dari segi
produsen, antara lain pendanaan, pengalaman dan
kemampuan dalam distribusi, pengawasan saluran, dan
pelayanan yang diberikan.
Perantara
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, antara
lain pelayanan perantara, keuangan perantara, sikap
perantara terhadap kebijakan produsen, volume
penjualan, dan ongkos penyaluran barang.
Faktor-Faktor yang
Memengaruhi Distribusi
B. Distribusi
IPS EKONOMI
SMA/MA
4. Mata Rantai Distribusi
Mata rantai distribusi adalah cara yang ditempuh atau digunakan untuk menyalurkan barang-barang dari
tangan produsen ke tangan konsumen. Mata rantai distribusi kita bedakan atas sangat panjang, panjang,
agak panjang, pendek, dan sangat pendek/langsung
C. Konsumsi
IPS EKONOMI
SMA/MA
1. Pengertian, Ciri-Ciri, dan Pembagian Benda Konsumsi
a. Pengertian Konsumsi
Dalam pengertian ilmu ekonomi,
konsumsi ialah suatu kegiatan yang
bertujuan mengurangi atau
menghabiskan faedah suatu benda
(barang dan jasa) dalam rangka
pemenuhan kebutuhan. Selain untuk
tujuan konsumsi (menghabiskan
kegunaannya), suatu benda juga
dipergunakan sebagai benda produksi.
C. Konsumsi
IPS EKONOMI
SMA/MA
b. Ciri-Ciri Benda Konsumsi
1. Benda-benda yang dikonsumsi adalah benda ekonomi
• Contohnya menghirup oksigen dari tabung oksigen di rumah sakit, mandi di kolam renang hotel,
atau berjemur sinar matahari pagi di salah satu resort di Bali merupakan kegiatan konsumsi
karena benda itu diperoleh dengan pengorbanan.
2. Benda yang dikonsumsi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
• Contohnya makan buah, cukur rambut di tukang oangkas rambut, dan berobat kedokter
merupakan kegiatan konsumsi.
3. Manfaat, nilai, ataupun volume benda-benda yang digunakan tersebut akan habis sekaligus atau
berangsur-angsur.
• Contoh manfaat, nilai, ataupun volume bendabenda yang digunakan akan habis sekaligus adalah
berbagai jenis makanan dan minuman.
C. Konsumsi
IPS EKONOMI
SMA/MA
c. Pembagian Benda Konsumsi
1. Benda yang habis dalam sekali
pemakaian. Contohnya adalah
makanan, minuman, dan obat-
obatan.
2. Benda yang pemakaiannya
berulang-ulang atau
pemakaiannya dalam waktu
relatif lama. Contoh benda
konsumsi kategori ini adalah
pakaian, sepatu, tas, laptop,
dan telepon genggam
C. Konsumsi
IPS EKONOMI
SMA/MA
2. Tujuan Kegiatan Konsumsi
Tujuan kegiatan konsumsi adalah untuk memenuhi kebutuhan
hidup secara langsung. Penggunaan benda-benda di luar tujuan
tersebut tidak dikategorikan sebagai kegiatan konsumsi.
Contohnya, penyewaan ruangan dan perlengkapan fitness pada
sore hari oleh Agus bukanlah untuk tujuan konsumsi, melainkan
untuk menghasilkan uang. Kegiatan ini bukanlah kegiatan
konsumsi, tetapi kegiatan produksi.
C. Konsumsi
IPS EKONOMI
SMA/MA
3. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Konsumsi
a. Faktor Ekonomi
1. Tingkat pendapatan.
2. Tingkat harga barang dan jasa.
3. Ketersediaan barang dan jasa.
b. Faktor Nonekonomi
1. Jumlah tanggungan keluarga.
2. Tingkat pendidikan.
3. Tempat tinggal.
4. Lingkungan sosial, budaya, agama dan adat
istiadat.
C. Konsumsi
IPS EKONOMI
SMA/MA
4. Teori Perilaku Konsumen
Konsep dasar perilaku konsumen menyatakan bahwa konsumen pada umumnya selalu
berusaha mencapai utilitas (utility) yang maksimal dari pemakaian benda yang
dikonsumsinya.
a. Pendekatan Kardinal
Pendekatan kardinal disebut juga sebagai pendekatan marginal utility. Pendekatan kardinal didasarkan
pada asumsi bahwa tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen dari konsumsi suatu barang dapat
diukur/dikuantifikasi dengan satuan tertentu, seperti uang, jumlah, atau buah. Hermann Heinrich
Gossen melakukan penelitian mengenai nilai guna total (total utility) dan nilai guna marjinal (marginal
utility) terkandung dalam Hukum Gossen I dan Hukum Gossen II.
C. Konsumsi
IPS EKONOMI
SMA/MA
1) Hukum Gossen I. Konsumen selalu membuat pilihan yang akan memberi mereka kepuasaan paling besar. Mereka
selalu berusaha memaksimalkan nilai guna atau kepuasan. Hukum Gossen I berbunyi “Jika pemenuhan
kebutuhan akan suatu jenis barang dilakukan secara terus-menerus, maka rasa nikmatnya mula-mula akan tinggi,
tetapi makin lama kenikmatan tersebut makin menurun sampai akhirnya mencapai batas jenuh”.
Peraga 2.6 hal 86 Peraga 2.7 hal 87
2) Hukum Gossen II. Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia tidak hanya mengonsumsi satu jenis barang,
tetapi menggunakan berbagai jenis barang. Gossen menyatakan bahwa “konsumen akan melakukan konsumsi
sedemikian rupa sehingga nilai guna marjinal setiap barang dan jasa yang dikonsumsi sama”. Artinya, unit
terakhir dari tiap produk yang dikonsumsi memiliki nilai yang sama.
C. Konsumsi
IPS EKONOMI
SMA/MA
Peraga 2.8 hal 88
C. Konsumsi
IPS EKONOMI
SMA/MA
4. Teori Perilaku Konsumen
a. Pendekatan Ordinal
Pendekatan ordinal digunakan karena pendekatan kardinal memiliki beberapa kelemahan, antara lain
pendekatan kardinal bersifat subjektif dalam penentuan nilai guna total dan nilai guna marjinal. Pendekatan
ordinal membuat peringkat (rangking) atau urutan-urutan kombinasi barang yang dikonsumsi. Pendekatan
ordinal dilakukan dengan menggunakan analisis kurva indiferensi. Kurva indiferensi adalah kurva yang
menunjukkan berbagai titik kombinasi dua barang yang memberikan kepuasan yang sama.
Mengukur kepuasan konsumen melalui pendekatan ordinal dengan menggunakan kurva indiferensi didasarkan
pada empat asumsi, yaitu sebagai berikut.
1) Konsumen mempunyai pola preferensi akan barang-barang konsumsi yang dinyatakan dalam bentuk peta
indiferensi (indifference map).
2) Konsumen mempunyai pendapat tertentu.
3) Konsumen berusaha mendapat kepuasan maksimum dari barang-barang yang dikonsumsinya.
4) Kurva indiferensi yang makin jauh dari titik nol (origin) menggambarkan kepuasan yang makin tinggi.
D. Pelaku Ekonomi
IPS EKONOMI
SMA/MA
1. Rumah Tangga Keluarga atau Konsumen (RTK)
Ada dua peran yang dimainkan oleh rumah tangga keluarga dalam kegiatan
ekonomi. Pertama adalah sebagai konsumen. Sebagai konsumen, rumah
tangga keluarga membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain berperan sebagai
konsumen, rumah tangga keluarga juga berperan sebagai penyedia jasa
faktor produksi, seperti tenaga kerja.
Rumah tangga produsen, atau sering disebut sebagai perusahaan, merupakan
kesatuan yuridis dan ekonomis dari faktor-faktor produksi yang bertujuan mencari
laba atau memberi layanan kepada masyarakat. Rumah tangga keluarga
menggunakan pembayaran yang mereka terima untuk membeli barang dan jasa dari
perusahaan. Pembayaran barang dan jasa yang dibeli oleh rumah tangga keluarga
adalah pendapatan rumah tangga produsen
D. Pelaku Ekonomi
IPS EKONOMI
SMA/MA
2. Rumah Tangga Produsen (RTP)
D. Pelaku Ekonomi
IPS EKONOMI
SMA/MA
3. Pemerintah
Sebagai pelaku ekonomi, pemerintah atau rumah tangga pemerintah juga melakukan konsumsi.
Konsumsi itu dapat dilihat dari upaya memanfaatkan layanan sumber daya manusia dari rumah
tangga serta barang dan jasa dari perusahaan untuk penyelenggaraan pemerintahan dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Belanja pemerintah terdiri atas belanja rutin dan belanja
pembangunan. Contoh dari belanja rutin adalah pembayaran gaji pegawai negeri dan TNI. Rumah
tangga dan perusahaan membayar pajak kepada pemerintah untuk membiayai pengeluaran
pemerintah tersebut. Dengan diperkenalkannya pemerintah dalam aliran sirkuler, total nilai produksi
perusahaan tidak lagi sama dengan nilai pendapatan rumah tangga.
D. Pelaku Ekonomi
IPS EKONOMI
SMA/MA
4. Masyarakat Luar Negeri
Masyarakat luar negeri atau rumah tangga luar negeri termasuk pelaku ekonomi.
Kegiatan ekspor dan impor menunjukkan bahwa negara-negara asing juga memengaruhi
dan dipengaruhi oleh usaha rumah tangga keluarga dan pemerintah. Selain itu, dengan
mengasumsikan tidak adanya campur tangan pemerintah dalam valuta asing, kita dapat
melihat arah aliran ekspor bersih. Ekspor bersih dari negara asal dapat menyebabkan
surplus perdagangan atau defisit perdagangan. Ketika surplus perdagangan terjadi, ada
aliran bersih barang dari perusahaan-perusahaan negara asal ke negara-negara
asing dan aliran bersih uang dari luar negeri untuk perusahaan dari negara asal. Ketika
defisit perdagangan terjadi, ada arus bersih barang dari negara-negara asing kepada
perusahaan di negara asal dan uang bersih mengalir dari perusahaan negara asal ke
negara-negara asing
D. Pelaku Ekonomi
IPS EKONOMI
SMA/MA
Model Diagram Interaksi Antarpelaku Ekonomi
Hubungan berbagai kegiatan dari para pelaku ekonomi dapat digambarkan dalam bentuk diagram interaksi
antarpelaku kegiatan ekonomi model diagram sederhana dua sektor, tiga sektor, dan empat sektor.
a. Model Diagram Sederhana (Dua Sektor)
Peraga 2.14 hal 103
D. Pelaku Ekonomi
IPS EKONOMI
SMA/MA
b. Model Diagram Tiga Sektor
c. Model Diagram Empat Sektor
Peraga 2.15 hal 104

More Related Content

Similar to PPT IPS EKONOMI SMA KLS X REV_BAB 2.pptx

Soal dan jawaban kegiatan pokok ekonomi
Soal dan jawaban kegiatan pokok ekonomiSoal dan jawaban kegiatan pokok ekonomi
Soal dan jawaban kegiatan pokok ekonomiAtanasia Widihartanti
 
Teori Produksi dan Biaya Produksi
Teori Produksi dan Biaya ProduksiTeori Produksi dan Biaya Produksi
Teori Produksi dan Biaya Produksiade orreo
 
FUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnis
FUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnisFUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnis
FUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnisYABES HULU
 
Compilation homework of microeconomic shinta
Compilation homework of microeconomic shintaCompilation homework of microeconomic shinta
Compilation homework of microeconomic shintashintadews
 
Compilation homework of microeconomic
Compilation homework of microeconomic Compilation homework of microeconomic
Compilation homework of microeconomic shanti dewi
 
COVER.docx
COVER.docxCOVER.docx
COVER.docxPaMedan1
 
52732407 teori-produksi-dan-teori-biaya-produksi
52732407 teori-produksi-dan-teori-biaya-produksi52732407 teori-produksi-dan-teori-biaya-produksi
52732407 teori-produksi-dan-teori-biaya-produksiDavid Sigalingging
 
Pendekatan Ordinal dan Perilaku Produsen kelas X
Pendekatan Ordinal dan Perilaku Produsen kelas X Pendekatan Ordinal dan Perilaku Produsen kelas X
Pendekatan Ordinal dan Perilaku Produsen kelas X Putri Larasantang
 
Proses Bisnis Secara Menyeluruh Bidang Manufaktur Dan Rekayasa.pdf
Proses Bisnis Secara Menyeluruh Bidang Manufaktur Dan Rekayasa.pdfProses Bisnis Secara Menyeluruh Bidang Manufaktur Dan Rekayasa.pdf
Proses Bisnis Secara Menyeluruh Bidang Manufaktur Dan Rekayasa.pdfbeastcraft04
 
Biaya produksi
Biaya produksiBiaya produksi
Biaya produksiThalaNyx
 
Akmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi Penuh
Akmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi PenuhAkmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi Penuh
Akmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi PenuhMuhammad Fajar
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3jefly33
 
BAB 7 ANALISIS BIAYA PRODUKSI PROTOTIPE PRODUK BARANG DAN JASA.pdf
BAB 7 ANALISIS BIAYA PRODUKSI PROTOTIPE PRODUK BARANG DAN JASA.pdfBAB 7 ANALISIS BIAYA PRODUKSI PROTOTIPE PRODUK BARANG DAN JASA.pdf
BAB 7 ANALISIS BIAYA PRODUKSI PROTOTIPE PRODUK BARANG DAN JASA.pdfDimasTubagusRI1
 
KD 3.12 Menerapkan proses produksi massal.pptx
KD 3.12 Menerapkan proses produksi massal.pptxKD 3.12 Menerapkan proses produksi massal.pptx
KD 3.12 Menerapkan proses produksi massal.pptxIGedePramaarthaSuyas
 
Manajemen Industri Marno Nugroho
Manajemen Industri Marno NugrohoManajemen Industri Marno Nugroho
Manajemen Industri Marno NugrohoMarno Nugroho
 

Similar to PPT IPS EKONOMI SMA KLS X REV_BAB 2.pptx (20)

Soal dan jawaban kegiatan pokok ekonomi
Soal dan jawaban kegiatan pokok ekonomiSoal dan jawaban kegiatan pokok ekonomi
Soal dan jawaban kegiatan pokok ekonomi
 
Kegiatan Produksi
Kegiatan ProduksiKegiatan Produksi
Kegiatan Produksi
 
MAKALAH Kel.6.docx
MAKALAH Kel.6.docxMAKALAH Kel.6.docx
MAKALAH Kel.6.docx
 
Teori Produksi dan Biaya Produksi
Teori Produksi dan Biaya ProduksiTeori Produksi dan Biaya Produksi
Teori Produksi dan Biaya Produksi
 
Teori Produksi
Teori ProduksiTeori Produksi
Teori Produksi
 
FUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnis
FUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnisFUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnis
FUNGSI PRODUKSI.pengantarbisnis
 
Compilation homework of microeconomic shinta
Compilation homework of microeconomic shintaCompilation homework of microeconomic shinta
Compilation homework of microeconomic shinta
 
Compilation homework of microeconomic
Compilation homework of microeconomic Compilation homework of microeconomic
Compilation homework of microeconomic
 
COVER.docx
COVER.docxCOVER.docx
COVER.docx
 
52732407 teori-produksi-dan-teori-biaya-produksi
52732407 teori-produksi-dan-teori-biaya-produksi52732407 teori-produksi-dan-teori-biaya-produksi
52732407 teori-produksi-dan-teori-biaya-produksi
 
Pendekatan Ordinal dan Perilaku Produsen kelas X
Pendekatan Ordinal dan Perilaku Produsen kelas X Pendekatan Ordinal dan Perilaku Produsen kelas X
Pendekatan Ordinal dan Perilaku Produsen kelas X
 
Proses Bisnis Secara Menyeluruh Bidang Manufaktur Dan Rekayasa.pdf
Proses Bisnis Secara Menyeluruh Bidang Manufaktur Dan Rekayasa.pdfProses Bisnis Secara Menyeluruh Bidang Manufaktur Dan Rekayasa.pdf
Proses Bisnis Secara Menyeluruh Bidang Manufaktur Dan Rekayasa.pdf
 
Biaya produksi
Biaya produksiBiaya produksi
Biaya produksi
 
Akmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi Penuh
Akmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi PenuhAkmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi Penuh
Akmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi Penuh
 
Produk kreatif dan kewirausahaan biaya produksi prototype produk barang jasa
Produk kreatif dan kewirausahaan biaya produksi prototype produk barang jasaProduk kreatif dan kewirausahaan biaya produksi prototype produk barang jasa
Produk kreatif dan kewirausahaan biaya produksi prototype produk barang jasa
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
BAB 7 ANALISIS BIAYA PRODUKSI PROTOTIPE PRODUK BARANG DAN JASA.pdf
BAB 7 ANALISIS BIAYA PRODUKSI PROTOTIPE PRODUK BARANG DAN JASA.pdfBAB 7 ANALISIS BIAYA PRODUKSI PROTOTIPE PRODUK BARANG DAN JASA.pdf
BAB 7 ANALISIS BIAYA PRODUKSI PROTOTIPE PRODUK BARANG DAN JASA.pdf
 
KD 3.12 Menerapkan proses produksi massal.pptx
KD 3.12 Menerapkan proses produksi massal.pptxKD 3.12 Menerapkan proses produksi massal.pptx
KD 3.12 Menerapkan proses produksi massal.pptx
 
Manajemen Industri Marno Nugroho
Manajemen Industri Marno NugrohoManajemen Industri Marno Nugroho
Manajemen Industri Marno Nugroho
 
Akuntansi Biaya 1#5
Akuntansi Biaya 1#5Akuntansi Biaya 1#5
Akuntansi Biaya 1#5
 

PPT IPS EKONOMI SMA KLS X REV_BAB 2.pptx

  • 1. MEDIA PEMBELAJARAN IPS EKONOMI untuk SMA/MA Kelas X IPS EKONOMI SMA/MA
  • 2. Peserta didik diharapkan mampu: 1. menguraikan konsep produksi sebagai kegiatan ekonomi; 2. menguraikan konsep distribusi sebagai kegiatan ekonomi; 3. menguraikan konsep konsumsi sebagai kegiatan ekonomi; dan 4. membandingkan para pelaku ekonomi. Tujuan Pembelajaran BAB 2 Kegiatan Ekonomi IPS EKONOMI SMA/MA
  • 3. IPS EKONOMI SMA/MA Amatilah gambar berikut : Gambar hal 54 Perhatikan gambar tersebut. Pada gambar terlihat peti kemas sedang diturunkan dari kapal dan siap dibawa sejumlah mobil. Di jenjang SMP, Anda telah mempelajari produksi, distribusi, dan konsumsi sebagai kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi apa yang terjadi pada gambar tersebut?
  • 4. b. Produksi Jasa Produksi jasa juga dapat dibedakan atas jasa yang langsung dapat memenuhi kebutuhan dan jasa yang tidak secara langsung memenuhi kebutuhan. A. Produksi IPS EKONOMI SMA/MA 1. Pengertian Produksi Produksi adalah kegiatan menambah faedah (atau kegunaan/nilai guna) suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. a. Produksi Barang Produksi barang selanjutnya dapat dibedakan atas produksi barang konsumsi dan produksi barang modal. Barang konsumsi merupakan barang yang siap untuk dikonsumsi. Barang modal merupakan barang yang dipergunakan untuk menghasilkan barang berikutnya.
  • 5. A. Produksi IPS EKONOMI SMA/MA 2. Tujuan Kegiatan Produksi Tujuan kegiatan produksi secara umum adalah memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi. Bagi pihak produsen, tujuan produksi adalah untuk meningkatkan keuntungan serta menjaga kesinambungan perusahaan. Bagi konsumen atau masyarakat, tujuan produksi adalah untuk menyediakan berbagai benda pemuas kebutuhan.
  • 6. A. Produksi IPS EKONOMI SMA/MA 3. Faktor-Faktor Produksi Faktor produksi adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dan jasa. a. Faktor Produksi Alam Faktor produksi alam adalah semua kekayaan yang terdapat di alam semesta yang dapat digunakan dalam proses produksi. Faktor produksi asli di antaranya terdiri atas tanah, air, sinar matahari, udara, dan barang tambang.
  • 7. A. Produksi IPS EKONOMI SMA/MA b. Faktor Produksi Tenaga Kerja Tenaga Kerja Menurut Kualitas Tenaga Kerja • Tenaga kerja terdidik; • Tenaga kerja terampil; dan • Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih. Tenaga Kerja Menurut Sifat Kerja • Tenaga kerja rohani; dan • Tenaga kerja jasmani.
  • 8. A. Produksi IPS EKONOMI SMA/MA c. Faktor Produksi Modal Fungsi faktor produksi modal adalah sebagai penunjang dalam mempercepat atau menambah kemampuan dalam memproduksi. d. Faktor Produksi Keahlian Faktor produksi terakhir yang tidak kalah penting adalah keahlian (skill) atau faktor produksi kewirausahaan (entrepreneurship). Faktor produksi keahlian merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan maksimal atau tidak hasil suatu proses produksi. Faktor produksi keahlian berperan dalam mengkoordinasikan atau mengarahkan faktor- faktor produksi agar produktivitas dapat meningkat
  • 9. IPS EKONOMI SMA/MA A. Produksi 4. Teori Perilaku Produsen a. Klasifikasi Faktor Produksi Untuk tujuan analisis proses produksi, faktor produksi (input) dapat dibedakan atas faktor produksi tetap dan faktor produksi variabel. Faktor produksi tetap adalah faktor produksi yang tidak dapat diubah jumlahnya dalam waktu tertentu. Contohnya adalah gedung, mesin, dan kendaraan. Faktor produksi variabel adalah faktor produksi yang dapat diubah dengan cepat dalam jangka pendek. Contohnya adalah tenaga kerja dan bahan baku. b. Fungsi Produksi Fungsi produksi menunjukkan hubungan antara input dan output yang dapat dihasilkan oleh kombinasi input tersebut. Fungsi produksi sangat dipengaruhi oleh tingkat teknologi dalam menghasilkan output. Secara sistematis, fungsi produksi dapat dituliskan dalam persamaan berikut. Q = f(C, L, R, T)
  • 10. IPS EKONOMI SMA/MA A. Produksi 4. Teori Perilaku Produsen c. Faktor Produksi dengan Dua Faktor Produksi Variabel Dalam jangka panjang, semua faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi bersifat variabel. Konsep fungsi produksi jangka panjang dengan menggunakan dua faktor produksi dapat digambarkan dengan kurva yang dikenal dengan istilah kurva isokuan (isoquant). d. Perluasan Produksi Penambahan hasil produksi dapat dilakukan dengan jalan menambah faktor produksinya (ekstensifikasi) atau meningkatkan produktivitas faktor produksi yang ada (intensifikasi). Peningkatan produksi dapat dilakukan dengan sarana yang ada serta memperhatikan hal-hal berikut. 1) Keterbatasan faktor produksi. 2) Besar-kecilnya pengaruh penambahan input terhadap output. Peraga 2.2 hal 62
  • 11. IPS EKONOMI SMA/MA A. Produksi 4. Teori Perilaku Konsumen e. Produk Total, Produk Marjinal, dan Produk Rata-Rata Jumlah output yang dihasilkan selama periode waktu tertentu disebut sebagai produk total (total product-TP). Setiap pertambahan input tentunya akan menambah output. Pertambahan output yang dihasilkan dari pertambahan satu unit faktor produksi variavel dinamakan produk marjinal (marginal product-MP). Jika produk total dibagi dengan jumlah faktor produksi variabel yang digunakan untuk memproduksi, akan dihasilkan produk rata- rata (average product-AP). f. Hukum Produk Marjinal yang Makin Menurun Hukum produk marjinal yang menurun atau disebut juga law of diminishing returns menjelaskan proporsi input yang tepat untuk mendapatkan output maksimal. Teori ini menggambarkan bahwa ketika input yang kita miliki melebihi kapasitas produksi dari input, maka return (pendapatan) kita akan makin menurun. MP = ∆𝑇𝑃 ∆𝐿 AP = 𝑇𝑃 𝐿
  • 12. IPS EKONOMI SMA/MA A. Produksi 4. Teori Perilaku Konsumen f. Hukum Produk Marjinal yang Makin Menurun Perubahan persentase output lebih besar dari perubahan persentase kenaikan input disebut increasing return to scale. Perubahan persentase output lebih kecil dari perubahan persentase kenaikan input disebut decreasing return to scale.
  • 13. IPS EKONOMI SMA/MA A. Produksi 5. Biaya Produksi a. Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang harus ada dalam proses produksi, tidak dipengaruhi oleh besar- kecilnya unit barang dan jasa yang diproduksi. b. Biaya variabel (variable cost) adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan sesuai dengan besarnya output. c. Biaya total (total cost) adalah biaya keseluruhan yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang dan jasa. TC = FC + VC
  • 14. IPS EKONOMI SMA/MA A. Produksi 5. Biaya Produksi Pada proses produksi juga terdapat biaya marjinal. Biaya marjinal atau marginal cost (MC) menunjukkan tambahan biaya yang diperlukan untuk memproduksi satu unit tambahan output. MC = TCn – TCn-1
  • 15. IPS EKONOMI SMA/MA A. Produksi 5. Biaya Produksi Perhitungan biaya rata-rata sangat diperlukan dalam proses produksi karena bila biaya rata-rata dibandingkan dengan pendapatan rata-rata perusahaan, akan mengetahui perolehan keuntungan atau kerugian. a. Biaya total rata-rata (average total cost) didefinisikan sebagai biaya total yang harus dikeluarkan untuk setiap unit produksi. b. Biaya tetap rata-rata (average fixed cost) adalah biaya tetap yang dibutuhkan untuk satuan hasil produksi. c. Biaya variabel rata-rata (average variable cost) adalah variabel untuk tiap unit yang dihasilkan. ATC = 𝑇𝐶 𝑄 AFC = 𝑇𝐹𝐶 𝑄 AVC = 𝑇𝑉𝐶 𝑄
  • 17. B. Distribusi IPS EKONOMI SMA/MA 1. Pengertian Distribusi Distribusi adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang atau lembaga untuk menyampaikan barang atau jasa dari produsen ke tangan konsumen yang membutuhkan. Orang atau lembaga yang melakukan kegiatan distribusi disebut distributor. Dalam arti luas, kegiatan distribusi mencakup kegiatan berikut. Alur Kegiatan Distribusi Pembelian Pemilihan dan Pengelompokan barang Pembungkusan dan pengepakkan Penggudangan Pengangkatan dan pengangkutan
  • 18. B. Distribusi IPS EKONOMI SMA/MA 2. Pihak-Pihak dalam Distribusi • Perantara yang melakukan pembelian dan penjualan dengan perjanjian. Agen • Perantara yang menjual atau membeli barang atas nama orang lain. Makelar • Perantara pemasaran seperti makelar yang menguasai atau memiliki barangnya. Komisioner • Badan atau perusahaan yang membeli barang-barang dari luar negeri untuk dijual di dalam negeri. Importir • Badan atau perusahaan yang menjual barang-barang yang dihasilkan oleh produsen dalam negeri ke luar negeri. Ekspostir • Pedagang yang membeli dan menjual barang dalam jumlah besar. Pedagang Besar • Pedagang yang membeli barang dari produsen atau pedagang besar, kemudia di jual kepada konsumen. Pedagang Eceran
  • 19. B. Distribusi IPS EKONOMI SMA/MA 3. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Distribusi Produk Produk berkaitan dengan objek fisik yang dihasilkan perusahaan. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, antara lain nilai barang, besar dan berat barang, mudah rusaknya barang, dan keluasan lini produk Pasar Saluran distribusi dipengaruhi pola pembelian konsumen. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan, antara lain jumlah pembeli, letak geografis, jumlah pesanan, dan kebiasaan dalam pembelian Produsen Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dari segi produsen, antara lain pendanaan, pengalaman dan kemampuan dalam distribusi, pengawasan saluran, dan pelayanan yang diberikan. Perantara Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, antara lain pelayanan perantara, keuangan perantara, sikap perantara terhadap kebijakan produsen, volume penjualan, dan ongkos penyaluran barang. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Distribusi
  • 20. B. Distribusi IPS EKONOMI SMA/MA 4. Mata Rantai Distribusi Mata rantai distribusi adalah cara yang ditempuh atau digunakan untuk menyalurkan barang-barang dari tangan produsen ke tangan konsumen. Mata rantai distribusi kita bedakan atas sangat panjang, panjang, agak panjang, pendek, dan sangat pendek/langsung
  • 21. C. Konsumsi IPS EKONOMI SMA/MA 1. Pengertian, Ciri-Ciri, dan Pembagian Benda Konsumsi a. Pengertian Konsumsi Dalam pengertian ilmu ekonomi, konsumsi ialah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan faedah suatu benda (barang dan jasa) dalam rangka pemenuhan kebutuhan. Selain untuk tujuan konsumsi (menghabiskan kegunaannya), suatu benda juga dipergunakan sebagai benda produksi.
  • 22. C. Konsumsi IPS EKONOMI SMA/MA b. Ciri-Ciri Benda Konsumsi 1. Benda-benda yang dikonsumsi adalah benda ekonomi • Contohnya menghirup oksigen dari tabung oksigen di rumah sakit, mandi di kolam renang hotel, atau berjemur sinar matahari pagi di salah satu resort di Bali merupakan kegiatan konsumsi karena benda itu diperoleh dengan pengorbanan. 2. Benda yang dikonsumsi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. • Contohnya makan buah, cukur rambut di tukang oangkas rambut, dan berobat kedokter merupakan kegiatan konsumsi. 3. Manfaat, nilai, ataupun volume benda-benda yang digunakan tersebut akan habis sekaligus atau berangsur-angsur. • Contoh manfaat, nilai, ataupun volume bendabenda yang digunakan akan habis sekaligus adalah berbagai jenis makanan dan minuman.
  • 23. C. Konsumsi IPS EKONOMI SMA/MA c. Pembagian Benda Konsumsi 1. Benda yang habis dalam sekali pemakaian. Contohnya adalah makanan, minuman, dan obat- obatan. 2. Benda yang pemakaiannya berulang-ulang atau pemakaiannya dalam waktu relatif lama. Contoh benda konsumsi kategori ini adalah pakaian, sepatu, tas, laptop, dan telepon genggam
  • 24. C. Konsumsi IPS EKONOMI SMA/MA 2. Tujuan Kegiatan Konsumsi Tujuan kegiatan konsumsi adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup secara langsung. Penggunaan benda-benda di luar tujuan tersebut tidak dikategorikan sebagai kegiatan konsumsi. Contohnya, penyewaan ruangan dan perlengkapan fitness pada sore hari oleh Agus bukanlah untuk tujuan konsumsi, melainkan untuk menghasilkan uang. Kegiatan ini bukanlah kegiatan konsumsi, tetapi kegiatan produksi.
  • 25. C. Konsumsi IPS EKONOMI SMA/MA 3. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Konsumsi a. Faktor Ekonomi 1. Tingkat pendapatan. 2. Tingkat harga barang dan jasa. 3. Ketersediaan barang dan jasa. b. Faktor Nonekonomi 1. Jumlah tanggungan keluarga. 2. Tingkat pendidikan. 3. Tempat tinggal. 4. Lingkungan sosial, budaya, agama dan adat istiadat.
  • 26. C. Konsumsi IPS EKONOMI SMA/MA 4. Teori Perilaku Konsumen Konsep dasar perilaku konsumen menyatakan bahwa konsumen pada umumnya selalu berusaha mencapai utilitas (utility) yang maksimal dari pemakaian benda yang dikonsumsinya. a. Pendekatan Kardinal Pendekatan kardinal disebut juga sebagai pendekatan marginal utility. Pendekatan kardinal didasarkan pada asumsi bahwa tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen dari konsumsi suatu barang dapat diukur/dikuantifikasi dengan satuan tertentu, seperti uang, jumlah, atau buah. Hermann Heinrich Gossen melakukan penelitian mengenai nilai guna total (total utility) dan nilai guna marjinal (marginal utility) terkandung dalam Hukum Gossen I dan Hukum Gossen II.
  • 27. C. Konsumsi IPS EKONOMI SMA/MA 1) Hukum Gossen I. Konsumen selalu membuat pilihan yang akan memberi mereka kepuasaan paling besar. Mereka selalu berusaha memaksimalkan nilai guna atau kepuasan. Hukum Gossen I berbunyi “Jika pemenuhan kebutuhan akan suatu jenis barang dilakukan secara terus-menerus, maka rasa nikmatnya mula-mula akan tinggi, tetapi makin lama kenikmatan tersebut makin menurun sampai akhirnya mencapai batas jenuh”. Peraga 2.6 hal 86 Peraga 2.7 hal 87
  • 28. 2) Hukum Gossen II. Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia tidak hanya mengonsumsi satu jenis barang, tetapi menggunakan berbagai jenis barang. Gossen menyatakan bahwa “konsumen akan melakukan konsumsi sedemikian rupa sehingga nilai guna marjinal setiap barang dan jasa yang dikonsumsi sama”. Artinya, unit terakhir dari tiap produk yang dikonsumsi memiliki nilai yang sama. C. Konsumsi IPS EKONOMI SMA/MA Peraga 2.8 hal 88
  • 29. C. Konsumsi IPS EKONOMI SMA/MA 4. Teori Perilaku Konsumen a. Pendekatan Ordinal Pendekatan ordinal digunakan karena pendekatan kardinal memiliki beberapa kelemahan, antara lain pendekatan kardinal bersifat subjektif dalam penentuan nilai guna total dan nilai guna marjinal. Pendekatan ordinal membuat peringkat (rangking) atau urutan-urutan kombinasi barang yang dikonsumsi. Pendekatan ordinal dilakukan dengan menggunakan analisis kurva indiferensi. Kurva indiferensi adalah kurva yang menunjukkan berbagai titik kombinasi dua barang yang memberikan kepuasan yang sama. Mengukur kepuasan konsumen melalui pendekatan ordinal dengan menggunakan kurva indiferensi didasarkan pada empat asumsi, yaitu sebagai berikut. 1) Konsumen mempunyai pola preferensi akan barang-barang konsumsi yang dinyatakan dalam bentuk peta indiferensi (indifference map). 2) Konsumen mempunyai pendapat tertentu. 3) Konsumen berusaha mendapat kepuasan maksimum dari barang-barang yang dikonsumsinya. 4) Kurva indiferensi yang makin jauh dari titik nol (origin) menggambarkan kepuasan yang makin tinggi.
  • 30. D. Pelaku Ekonomi IPS EKONOMI SMA/MA 1. Rumah Tangga Keluarga atau Konsumen (RTK) Ada dua peran yang dimainkan oleh rumah tangga keluarga dalam kegiatan ekonomi. Pertama adalah sebagai konsumen. Sebagai konsumen, rumah tangga keluarga membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain berperan sebagai konsumen, rumah tangga keluarga juga berperan sebagai penyedia jasa faktor produksi, seperti tenaga kerja.
  • 31. Rumah tangga produsen, atau sering disebut sebagai perusahaan, merupakan kesatuan yuridis dan ekonomis dari faktor-faktor produksi yang bertujuan mencari laba atau memberi layanan kepada masyarakat. Rumah tangga keluarga menggunakan pembayaran yang mereka terima untuk membeli barang dan jasa dari perusahaan. Pembayaran barang dan jasa yang dibeli oleh rumah tangga keluarga adalah pendapatan rumah tangga produsen D. Pelaku Ekonomi IPS EKONOMI SMA/MA 2. Rumah Tangga Produsen (RTP)
  • 32. D. Pelaku Ekonomi IPS EKONOMI SMA/MA 3. Pemerintah Sebagai pelaku ekonomi, pemerintah atau rumah tangga pemerintah juga melakukan konsumsi. Konsumsi itu dapat dilihat dari upaya memanfaatkan layanan sumber daya manusia dari rumah tangga serta barang dan jasa dari perusahaan untuk penyelenggaraan pemerintahan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Belanja pemerintah terdiri atas belanja rutin dan belanja pembangunan. Contoh dari belanja rutin adalah pembayaran gaji pegawai negeri dan TNI. Rumah tangga dan perusahaan membayar pajak kepada pemerintah untuk membiayai pengeluaran pemerintah tersebut. Dengan diperkenalkannya pemerintah dalam aliran sirkuler, total nilai produksi perusahaan tidak lagi sama dengan nilai pendapatan rumah tangga.
  • 33. D. Pelaku Ekonomi IPS EKONOMI SMA/MA 4. Masyarakat Luar Negeri Masyarakat luar negeri atau rumah tangga luar negeri termasuk pelaku ekonomi. Kegiatan ekspor dan impor menunjukkan bahwa negara-negara asing juga memengaruhi dan dipengaruhi oleh usaha rumah tangga keluarga dan pemerintah. Selain itu, dengan mengasumsikan tidak adanya campur tangan pemerintah dalam valuta asing, kita dapat melihat arah aliran ekspor bersih. Ekspor bersih dari negara asal dapat menyebabkan surplus perdagangan atau defisit perdagangan. Ketika surplus perdagangan terjadi, ada aliran bersih barang dari perusahaan-perusahaan negara asal ke negara-negara asing dan aliran bersih uang dari luar negeri untuk perusahaan dari negara asal. Ketika defisit perdagangan terjadi, ada arus bersih barang dari negara-negara asing kepada perusahaan di negara asal dan uang bersih mengalir dari perusahaan negara asal ke negara-negara asing
  • 34. D. Pelaku Ekonomi IPS EKONOMI SMA/MA Model Diagram Interaksi Antarpelaku Ekonomi Hubungan berbagai kegiatan dari para pelaku ekonomi dapat digambarkan dalam bentuk diagram interaksi antarpelaku kegiatan ekonomi model diagram sederhana dua sektor, tiga sektor, dan empat sektor. a. Model Diagram Sederhana (Dua Sektor) Peraga 2.14 hal 103
  • 35. D. Pelaku Ekonomi IPS EKONOMI SMA/MA b. Model Diagram Tiga Sektor c. Model Diagram Empat Sektor Peraga 2.15 hal 104