2. Latar Belakang
Tuntutan Kurikulum
PjBL, kritis (profil pelajar
Pancasila)
KSE
Tuntutan dunia kerja
terkait
Keterampilan abad 21
Digitalisasi, kolaborasi
berpikir kritis,
Pengetahuan guru
kurang di STEM
Perundungan di dunia
nyata dan dunia maya
akibat kurangnya
digital kompetensi dan
social emosional
kompetensi
Siswa SMK kurang
berpikir kritis dan self
efficacy rendah
3. Rumusan Masalah
1. Kelayakan Pendekatan STEM DEASY
2.Apakah ada perbedaan kemampuan berpikir kritis pada siswa yang mengikuti
penggunaan Pendekatan STEM DEASY dan pendekatan STEM dalam pembelajaran
berbasis proyek ?
3.Apakah ada perbedaan Self Efficacy pada siswa yang mengikuti penggunaan
Pendekatan STEM DEASY dan pendekatan STEM dalam pembelajaran berbasis
proyek ?
4. Apakah ada perbedaan kemampuan berpikir kritis pada siswa yang memiliki Self
4. Tujuan Penelitian
1. Menguji perbedaan kemampuan berpikir kritis pada siswa yang mengikuti
penggunaan Pendekatan STEM DEASY dan pendekatan STEM dalam
pembelajaran berbasis proyek
2. Menguji perbedaan Self Efficacy pada siswa yang mengikuti penggunaan
Pendekatan STEM DEASY dan pendekatan STEM dalam pembelajaran
berbasis proyek
3. Menguji perbedaan kemampuan berpikir kritis pada siswa yang memiliki
Self Efficacy tinggi dan rendah dalam pembelajaran berbasis proyek
5. Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis
• Kontribusi pembelajaran stem
• Pengembangan teori berpikir kritis
• Pemahaman baru melatihkan self efficacy melalui STEM DEASY
• Memperkaya literatur PjBL di lapangan
6. Manfaat Penelitian
Manfaat Praktis
•Peningkatan KualitasPembelajaran
•Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Self Efficacy
•Pengembangan Model pembelajaran berbasis proyek
•Meningkatkan digital kompetensi serta kompetensi sosial
emosional di dunia nyata
7. Asumsi Penelitian
1. Pendekatan STEM DEASY dianggap sebagai metode pembelajaran yang efektif
dalam meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan siswa.
2. Keterkaitan Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Kemampuan Berpikir Kritis.
Asumsi bahwa pembelajaran berbasis proyek memiliki potensi untuk
mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa, karena melibatkan pemecahan
masalah, analisis, dan refleksi.
5. …
8. Asumsi Penelitian
3. Hubungan antara Pembelajaran Berbasis Proyek dan Peningkatan Self-Efficacy.
Asumsi bahwa melibatkan siswa dalam proyek-proyek praktis dapat meningkatkan
tingkat self-efficacy mereka, yaitu keyakinan diri dalam menyelesaikan tugas-tugas
yang relevan dengan bidang STEM.
4. Konteks Pembelajaran yang Mendukung. Asumsi bahwa lingkungan pembelajaran
berbasis proyek, khususnya dengan pendekatan STEM DEASY, menciptakan
konteks yang mendukung bagi pengembangan keterampilan berpikir kritis dan
peningkatan self-efficacy siswa.
5. …
9. Asumsi Penelitian
4. Peran Fasilitator/Pendidik. Asumsi bahwa peran guru yang terlibat dalam
implementasi pendekatan STEM DEASY sangat berpengaruh terhadap efektivitas
pembelajaran, pengembangan kemampuan berpikir kritis, dan self-efficacy siswa.
5. Asumsi tentang Relevansi Pembelajaran dengan Dunia Nyata. Asumsi bahwa
proyek-proyek dalam pembelajaran berbasis proyek, pendekatan STEM DEASY,
memiliki relevansi dengan kehidupan nyata dan dunia industri, sehingga dapat
meningkatkan keterlibatan siswa sehingga mempengaruhi berpikir kritis dan self
efficacynya.
6. Asumsi tentang Variabel-Variabel Kontrol. Asumsi tentang faktor-faktor lain yang
mungkin mempengaruhi kemampuan berpikir kritis dan self-efficacy, dan bahwa
penelitian dapat mengendalikan variabel-variabel tersebut untuk mengidentifikasi
dampak yang spesifik dari pendekatan STEM DEASY.
17. Hipotesis Penelitian
1. Penggunaan pendekatan STEM DEASY dalam pembelajaran berbasis
proyek meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa.
2. Penggunaan pendekatan STEM DEASY dalam pembelajaran berbasis
proyek meningkatkan self-efficacy siswa.
3. Ada hubungan positif interaksi antara peningkatan keterampilan berpikir
kritis dan peningkatan self-efficacy siswa dalam konteks pembelajaran
berbasis proyek dengan pendekatan STEM DEASY
19. Desain Penelitian
Keterangan
Intervensi : kelompok intervensi yang akan mendapatkan perlakuan
Kontrol : kelompok kontrol
O1 dan O3 : kemampuan awal siswa berpikir kritis dan self efficacy
X : Perlakuan STEM DEASY yang diberikan
- : tanpa adanya perlakuan STEM DEASY
O2 : Kemampuan kemampuan berpikir kritis dan self efficacy siswa setelah diberikan
perlakuan
O4 : Kemampuan kemampuan berpikir kritis dan siswa efficacy siswa tanpa diberi
perlakuan
METODE PENELITIAN
20. Subyek Penelitian
TEMPAT DAN SUBJEK PENELITIAN
SMK YPM 1 TAMAN SIDOARJO
Subjek penelitian peserta didik kelas x sebanyak 144 yang
terdiri dari 72 peserta didik sebagai kelompok intervensi dan
72 peserta didik sebagai kelompok kontrol.
METODE PENELITIAN
21. Instrumen Penelitian
1. RPP/ Modul Ajar
2. Lembar Observasi keterlaksanaan kegiatan pembelajaran
3. Soal Test (Kemampuan Berpikir Kritis)
4. Angket (Self Efficacy)
5. Rubrik Penilaian (Kemampuan Berpikir Kritis & Self efficacy)
METODE PENELITIAN
22. METODE PENELITIAN
Analisis Data
1. Uji Validitas dan reliabilitas
Untuk intrumen yang digunakan pada penelitian
2. Uji Normalitas dan homogenitas
Data yang diperoleh sebelum diolah harus diuji dulu normalitas dan
homogenitasnya
3. Uji Hipotesis
Data hasil perlakuan akan diuji menggunakan T test (dua kelompok pre
test post test)