SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
KEHAMILAN EKTOPIK
Oleh
Dr. H. FAUZI MARIDIN, SpOG
RSUD Embung Fatimah Batam
Apa sih kehamilan
ektopik itu?
Definisi
Kehamilan Ektopik adalah kehamilan yang
terjadi bila sel telur dibuahi berimplantasi
dan tumbuh di luar endometrium kavum
uteri
Keadaan gawat → kehamilan ektopik
terganggu.
Penyebab
Gangguan transportasi dari hasil konsepsi
sebagai akibat dari adanya :
 Radang panggul (PID)
 Alat kontrasepsi dalam rahim (IUD)
 Penyempitan lumen tuba akibat tumor
 Pasca tindakan bedah mikro pada tuba
 Abortus
Kelainan hormonal
 Induksi ovulasi
 Fertilisasi in vitro
 Ovulasi yang terlambat
 Transmigrasi ovum
Faktor Risiko
Resiko tinggi
 Operasi pada daerah tuba
 Sterilisasi
 Kehamilan ektopik sebelumnya
 Pemasangan IUD
 Penggunaan kontrasepsi (dietilstilbestrol)
Resiko sedang
 Infertilitas
 Infeksi genital
Resiko ringan
 Operasi abdomen
 Hubungan seksual usia muda (<18 tahun)
Patofisiologi
Kehamilan ektopik → akibat gangguan
transportasi ovum yang telah dibuahi dari tuba
kerongga rahim
Sebagian besar terganggu pada umur
kehamilan 6 – 10 minggu dan dapat terjadi :
 Hasil konsepsi mati dini dan direabsorpsi
 Abortus ke dalam lumen tuba
 Ruptur dinding tuba
 Kehamilan abdominal sekunder
Lokasi kehamilan ektopik
1. Tuba Fallopi (>>>)
 Pars intertisialis
 Isthmus
 Infundibulum
 Fimbria
2. Uterus
 Kanalis servikalis
 Divertikulum
 Kornu
 Tanduk rudimenter
3. Ovarium
4. Intraligamenter
5. Abdominal
6. Kombinasi kehamilan dalam dan luar uterus
Gambaran klinis
Kehamilan ektopik yang belum terganggu
tidak khas
Biasanya terdiagnosis pada → abortus
tuba atau ruptur tuba
Gambaran klinis
Tanda-tanda kehamilan muda.
→ amenorea, mual sampai muntah
Sedikit nyeri di perut bagian bawah.
Uterus teraba membesar dan lembek.
Amenorea diikuti oleh perdarahan.
Gambaran klinis
Nyeri
Perdarahan pervaginam (biasanya
berwarna coklat tua)
Pada ruptura tuba → nyeri perut bagian
bawah, perdarahan → pingsan → syok
Pada abortus tuba → nyeri tidak seberapa
hebat dan terus-menerus.
Diagnosis
Anamnesis
 haid terlambat untuk beberapa waktu
 nyeri perut bagian bawah
 tenesmus
 perdarahan pervaginam
Diagnosis
Pemeriksaan umum
Penderita tampak kesakitan
Pucat (anemis)
Hipotensi
Perut menggumbung, nyeri tekan
Syok
Diagnosis
Pemeriksaan ginekologi
Tanda-tanda kehamilan muda
Nyeri goyang serviks
Uterus teraba sedikit membesar dan
Kadang teraba tumor di samping uterus dengan
batas yang sukar ditentukan.
Cavum Douglas menonjol dan terdapat nyeri
raba.
Suhu kadang-kadang naik.
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
 Tes Kehamilan
 Kadar hemoglobin dan lekosit (Vonstlany
test), →kadar hemoglobin turun dan leukosit
naik.
2. Kuldosentesis
 Untuk mengetahui adanya darah kehitaman
dengan bekuan-bekuan kecil
Pemeriksaan penunjang
4. Laparoskopi
 KE/KET, infeksi pelvic, kista ovarium segera dapat
dibedakan dengan jelas.
5. Ultrasonografi
 Terlihat adanya kantong gestasi di luar kavum uteri
dan / deteksi genangan cairan di kavum Douglas
pada KET.
6. Dilatasi dan Kuretase
 Bila ditemukan desidua tanpa villus koralis yang
diperoleh dari hasil kerokan dapat diduga ke arah
kehamilan ektopik.
DIAGNOSIS BANDING
Salfingitis
Abortus imminens atau abortus inkomplet
Corpus luteum atau kista folikel yang pecah
Torsi kistoma ovarii
Appendisitis
Gastroenteritis
Metrorargia karena kelainan ginekologi atau
organic lainnya.
Radang panggul
Penatalaksanaan
Perbaiki KU → transfusi darah dan pemberian
cairan
Laparotomi segera setelah diagnosis
ditegakkan
Kehamilan tuba segera dilakukan salfingektomi
Kehamilan kornu dilakukan salfingooforektomi
dan
 Histerektomi bila umur >35 tahun
 Fundektomi bila masih muda untuk kemungkinan
masih bisa haid
 Insisi bila kerusakan pada kornu kecil dan kornu
dapat direparasi
Penatalaksanaan
Salfingektomi dapat dilakukan dalam
beberapa kondisi yaitu :
 Kondisi penderita buruk, misalnya syok
 Kondisi tuba buruk
 Penderita menyadari kondisi fertilitasnya
 Penderita tidak ingin mempunyai anak lagi.
Prognosis
Kehamilan ektopik merupakan sebab kematian
yang penting maka diagnosa harus cepat
Kematian karena kehamilan ektopik terganggu
cenderung menurun dengan diagnosis dini dan
persediaan darah.
Pada umumnya, kelainan yang menyebabkan
kehamilan ektopik bersifat bilateral.
Angka kematian ektopik yang berulang
dilaporkan antara 0 – 14,6%.
Terima kasih

More Related Content

Similar to presentasiiiii Kehamilan_Ektopik_PPT.ppt

Similar to presentasiiiii Kehamilan_Ektopik_PPT.ppt (20)

Askeb kegawatdaruratan
Askeb kegawatdaruratanAskeb kegawatdaruratan
Askeb kegawatdaruratan
 
Perdarahan Hamil muda
Perdarahan Hamil mudaPerdarahan Hamil muda
Perdarahan Hamil muda
 
perawatan-pasien-abortus-dan-mole-hidatidosa_compress.pptx
perawatan-pasien-abortus-dan-mole-hidatidosa_compress.pptxperawatan-pasien-abortus-dan-mole-hidatidosa_compress.pptx
perawatan-pasien-abortus-dan-mole-hidatidosa_compress.pptx
 
PERDARAHAN KEHAMILAN MUDA.pptx
PERDARAHAN KEHAMILAN MUDA.pptxPERDARAHAN KEHAMILAN MUDA.pptx
PERDARAHAN KEHAMILAN MUDA.pptx
 
Materi - Kehamilan Ektopik Terganggu.pptx
Materi - Kehamilan Ektopik Terganggu.pptxMateri - Kehamilan Ektopik Terganggu.pptx
Materi - Kehamilan Ektopik Terganggu.pptx
 
Perdarahan Obstetri TM I.pptx
Perdarahan Obstetri TM I.pptxPerdarahan Obstetri TM I.pptx
Perdarahan Obstetri TM I.pptx
 
Is
IsIs
Is
 
slide presentasi tentang Kehamilan ektopik.ppt
slide presentasi tentang Kehamilan ektopik.pptslide presentasi tentang Kehamilan ektopik.ppt
slide presentasi tentang Kehamilan ektopik.ppt
 
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptxPPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
 
Bab i1
Bab i1Bab i1
Bab i1
 
02-Kehamilan Ektopik - kehamilan di luar
02-Kehamilan Ektopik - kehamilan di luar02-Kehamilan Ektopik - kehamilan di luar
02-Kehamilan Ektopik - kehamilan di luar
 
Askep nina ket
Askep nina ketAskep nina ket
Askep nina ket
 
Askep nina ket
Askep nina ketAskep nina ket
Askep nina ket
 
Askep abortus imminens
Askep abortus imminensAskep abortus imminens
Askep abortus imminens
 
Askep abortus imminens
Askep abortus imminensAskep abortus imminens
Askep abortus imminens
 
Perdarahan Hamil Muda - Alfitra Salam.pptx
Perdarahan Hamil Muda - Alfitra Salam.pptxPerdarahan Hamil Muda - Alfitra Salam.pptx
Perdarahan Hamil Muda - Alfitra Salam.pptx
 
Rangkuman akbid paramata raha
Rangkuman akbid paramata rahaRangkuman akbid paramata raha
Rangkuman akbid paramata raha
 
Power point kehamilan ektopika
Power point kehamilan ektopikaPower point kehamilan ektopika
Power point kehamilan ektopika
 

Recently uploaded

konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 

Recently uploaded (18)

konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 

presentasiiiii Kehamilan_Ektopik_PPT.ppt

  • 1. KEHAMILAN EKTOPIK Oleh Dr. H. FAUZI MARIDIN, SpOG RSUD Embung Fatimah Batam
  • 3. Definisi Kehamilan Ektopik adalah kehamilan yang terjadi bila sel telur dibuahi berimplantasi dan tumbuh di luar endometrium kavum uteri Keadaan gawat → kehamilan ektopik terganggu.
  • 4. Penyebab Gangguan transportasi dari hasil konsepsi sebagai akibat dari adanya :  Radang panggul (PID)  Alat kontrasepsi dalam rahim (IUD)  Penyempitan lumen tuba akibat tumor  Pasca tindakan bedah mikro pada tuba  Abortus Kelainan hormonal  Induksi ovulasi  Fertilisasi in vitro  Ovulasi yang terlambat  Transmigrasi ovum
  • 5. Faktor Risiko Resiko tinggi  Operasi pada daerah tuba  Sterilisasi  Kehamilan ektopik sebelumnya  Pemasangan IUD  Penggunaan kontrasepsi (dietilstilbestrol) Resiko sedang  Infertilitas  Infeksi genital Resiko ringan  Operasi abdomen  Hubungan seksual usia muda (<18 tahun)
  • 6. Patofisiologi Kehamilan ektopik → akibat gangguan transportasi ovum yang telah dibuahi dari tuba kerongga rahim Sebagian besar terganggu pada umur kehamilan 6 – 10 minggu dan dapat terjadi :  Hasil konsepsi mati dini dan direabsorpsi  Abortus ke dalam lumen tuba  Ruptur dinding tuba  Kehamilan abdominal sekunder
  • 7. Lokasi kehamilan ektopik 1. Tuba Fallopi (>>>)  Pars intertisialis  Isthmus  Infundibulum  Fimbria 2. Uterus  Kanalis servikalis  Divertikulum  Kornu  Tanduk rudimenter 3. Ovarium 4. Intraligamenter 5. Abdominal 6. Kombinasi kehamilan dalam dan luar uterus
  • 8. Gambaran klinis Kehamilan ektopik yang belum terganggu tidak khas Biasanya terdiagnosis pada → abortus tuba atau ruptur tuba
  • 9. Gambaran klinis Tanda-tanda kehamilan muda. → amenorea, mual sampai muntah Sedikit nyeri di perut bagian bawah. Uterus teraba membesar dan lembek. Amenorea diikuti oleh perdarahan.
  • 10. Gambaran klinis Nyeri Perdarahan pervaginam (biasanya berwarna coklat tua) Pada ruptura tuba → nyeri perut bagian bawah, perdarahan → pingsan → syok Pada abortus tuba → nyeri tidak seberapa hebat dan terus-menerus.
  • 11. Diagnosis Anamnesis  haid terlambat untuk beberapa waktu  nyeri perut bagian bawah  tenesmus  perdarahan pervaginam
  • 12. Diagnosis Pemeriksaan umum Penderita tampak kesakitan Pucat (anemis) Hipotensi Perut menggumbung, nyeri tekan Syok
  • 13. Diagnosis Pemeriksaan ginekologi Tanda-tanda kehamilan muda Nyeri goyang serviks Uterus teraba sedikit membesar dan Kadang teraba tumor di samping uterus dengan batas yang sukar ditentukan. Cavum Douglas menonjol dan terdapat nyeri raba. Suhu kadang-kadang naik.
  • 14. Pemeriksaan penunjang 1. Pemeriksaan laboratorium  Tes Kehamilan  Kadar hemoglobin dan lekosit (Vonstlany test), →kadar hemoglobin turun dan leukosit naik. 2. Kuldosentesis  Untuk mengetahui adanya darah kehitaman dengan bekuan-bekuan kecil
  • 15. Pemeriksaan penunjang 4. Laparoskopi  KE/KET, infeksi pelvic, kista ovarium segera dapat dibedakan dengan jelas. 5. Ultrasonografi  Terlihat adanya kantong gestasi di luar kavum uteri dan / deteksi genangan cairan di kavum Douglas pada KET. 6. Dilatasi dan Kuretase  Bila ditemukan desidua tanpa villus koralis yang diperoleh dari hasil kerokan dapat diduga ke arah kehamilan ektopik.
  • 16. DIAGNOSIS BANDING Salfingitis Abortus imminens atau abortus inkomplet Corpus luteum atau kista folikel yang pecah Torsi kistoma ovarii Appendisitis Gastroenteritis Metrorargia karena kelainan ginekologi atau organic lainnya. Radang panggul
  • 17. Penatalaksanaan Perbaiki KU → transfusi darah dan pemberian cairan Laparotomi segera setelah diagnosis ditegakkan Kehamilan tuba segera dilakukan salfingektomi Kehamilan kornu dilakukan salfingooforektomi dan  Histerektomi bila umur >35 tahun  Fundektomi bila masih muda untuk kemungkinan masih bisa haid  Insisi bila kerusakan pada kornu kecil dan kornu dapat direparasi
  • 18. Penatalaksanaan Salfingektomi dapat dilakukan dalam beberapa kondisi yaitu :  Kondisi penderita buruk, misalnya syok  Kondisi tuba buruk  Penderita menyadari kondisi fertilitasnya  Penderita tidak ingin mempunyai anak lagi.
  • 19. Prognosis Kehamilan ektopik merupakan sebab kematian yang penting maka diagnosa harus cepat Kematian karena kehamilan ektopik terganggu cenderung menurun dengan diagnosis dini dan persediaan darah. Pada umumnya, kelainan yang menyebabkan kehamilan ektopik bersifat bilateral. Angka kematian ektopik yang berulang dilaporkan antara 0 – 14,6%.