Dokumen tersebut membahas tentang senyawa organik hidrokarbon. Ia menjelaskan jenis-jenis hidrokarbon seperti alkana, alkena, dan alkuna beserta sifat dan tata namanya. Dokumen juga membahas konsep isomer dalam senyawa organik.
3. Pengertian kimia organik
Kimia organik adalah percabangan studi ilmiah
dari ilmu kimia mengenai struktur, sifat,
komposisi, reaksi, dan sintesis senyawa
organik. Senyawa organik dibangun terutama
oleh karbon dan hidrogen, dan dapat
mengandung unsur-unsur lain seperti
nitrogen, oksigen, fosfor, halogen dan
belerang.
4. Senyawa Hidrokarbon
• Hidrokarbon merupakan senyawa organik yang
hanya terdiri dari unsur hidrogen dan karbon.
Hidrokarbon dapat diklasifikasikan menjadi rantai
terbuka dan rantai tertutup.
1. Rantai Terbuka/Alifatik adalah hidrokarbon yang
memiliki rantai tidak bertemu antar ujungnya,
baik bercabang maupun tidak bercabang.
2. Rantai Tertutup/Siklik adalah hidrokarbon yang
memiliki rantai yang saling berhubungan antar
ujungnya (membentuk lingkaran), rantai tertutup
juga dapat memiliki cabang.
6. Rantai Terbuka
Rantai terbuka dapat diklasifikasikan menjadi:
1. Hidrokarbon Jenuh adalah hidrokarbon yang
tidak memiliki ikatan rangkap, seperti Alkana.
Rumus umum dari Alkana adalah CnH2n+2.
2. Hidrokarbon Tidak Jenuh adalah hidrokarbon
yang memiliki ikatan rangkap, seperti Alkena
(rangkap 2) yang memiliki rumus umum
CnH2n dan Alkuna (rangkap 3) yang memiliki
rumus umum CnH2n-2.
7. Rantai Tertutup
Rantai tertutup dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Hidrokarbon Alisiklik adalah rantai tertutup yang tidak
memiliki ikatan rangkap, atau hanya memiliki satu jenis
ikatan rangkap. Senyawa alisiklik dapat diklasifikasikan
menjadi Sikloalkana (tidak memiliki ikatan rangkap) dengan
rumus umum CnH2n. Serta Sikloalkena (rangkap 2) dengan
rumus umum CnH2n-2.
2. Hidrokarbon Aromatik adalah rantai tertutup yang
umumnya berbentuk cincin segi enam (terkadang dapat
berbentuk segi lima) yang memiliki ikatan tunggal dan
rangkap 2 secara selang-seling. Hidrokarbon aromatik
dinamakan demikian karena sebagian besar senyawanya
memiliki aroma khusus. Hidrokarbon Aromatik sederhana
dapat dibagi menjadi Benzena (satu cincin, C6H6), Naftalena
(dua cincin, C10H8), Antrasena (tiga cincin, C14H10).
8. Tata Nama Hidrokarbon
• Setiap karbon memiliki nama yang berbeda-beda, berbeda nama akan
berbeda struktur molekul, sifat, dan fungsinya. Untuk mengeneralkan
nama-nama senyawa hidrokarbon, maka IUPAC (International Union
in Pure and Applied Chemistry) menyusun aturan-aturan tertentu
dalam penamaan hidrokarbon.
Peraturan itu adalah:
1. Nama senyawa dan Rantai utama diambil dari rantai karbon
terpanjang
2. Rantai karbon selebihnya dianggap sebagai cabang dan dinamakan
sesuai tata nama gugus alkil.
3. Prioritas penomoran adalah dari Gugus fungsi, lalu Ikatan Rangkap,
lalu Cabang.
4. Bila ada cabang dengan nama yang sama maka diberi awalan "di-, tri-,
tetra-, penta-, dsb“
5. Nama-nama Gugus fungsi dan cabang diurutkan berdasarkan alfabet.
9. Setiap senyawa memiliki nama berdasarkan banyaknya
atom karbon pada rantai utama, nama-nama itu adalah:
10. Isomer Dalam Senyawa Hidrokarbon
Isomer adalah suatu senyawa yang memiliki
rumus molekul sama namun memiliki rumus
struktur/rumus bangun yang berbeda. Isomer
dapat dibagi atas Isomer Rangka/Rantai,
Isomer Posisi, Isomer Fungsi, Isomer
Ruang/Cistrans, dan Isomer Optik.
11. 1. Isomer Rangka/Rantai
Isomer Rangka adalah bentuk isomer yang
paling umum, yaitu perbedaan pada jumlah
atom di rantai utama.
contoh:
n-butana dengan isobutana (2-metilpropana)
3-metiloktana dengan 3,3-dimetiloktana
12. 2. Isomer Posisi
Pada isomer posisi, letak Cabang, Ikatan
Rangkap, atau Gugus Fungsi berbeda
walaupun Rantai utamanya bisa saja sama.
contoh:
3-metiloktana dengan 4-metiloktana
1-Butena dengan 2-Butena
13. 3. Isomer Ruang/Cistrans
Isomer ruang adalah perbedaan posisi cabang atau
Gugus Fungsi pada Bidang/Ruang. Terjadi pada
senyawa-senyawa Alkena. Bila dua gugus fungsi/cabang
yang sama jenisnya bersebelahan, maka dinamakan
Isomer Cis, sementara bila gugus fungsi/cabang yang
sama jenisnya bersebrangan, maka dinamakan Isomer
Trans.
14. Alkana
• Alkana (Parafin) - CnH2n+2
adalah hidrokarbon yang rantai C nya hanya
terdiri dari ikatan kovalen tunggal saja. sering
disebut sebagai hidrokarbon jenuh, karena
jumlah atom Hidrogen dalam tiap-tiap
molekulnya maksimal.
15. Tata nama senyaawa alkana:
1. Cari rantai terpanjang dari alkana (rantai utama)
2. Tentukan cabang dari alkana (alkil group)
3. Beri Nomor rantai utama dari yang paling dekat dengan cabang
4. Gunakan Kapital untuk huruf pertama saja.
5. Tuliskan dengan tanda koma dan hypen(-) sesuai kebutuhan
17. Sifat-sifat Umum Alkana
1. Hidrokarbon jenuh (tidak ada ikatan atom C rangkap sehingga
jumlah atom H nya maksimal)
2. Disebut golongan parafin karena affinitas kecil (sedikit gaya
gabung)
3. Sukar bereaksi
4. Bentuk Alkana dengan rantai C1 – C4 pada suhu kamar adalah
gas, C4 – C17 pada suhu adalah cair dan > C18 pada suhu kamar
adalah padat
5. Titik didih makin tinggi bila unsur C nya bertambah…dan bila
jumlah atom C sama maka yang bercabang mempunyai titik didih
yang lebih rendah
6. Sifat kelarutan : mudah larut dalam pelarut non polar
7. Massa jenisnya naik seiring dengan penambahan jumlah unsur C
8. Merupakan sumber utama gas alam dan petrolium (minyak
bumi)
18. Kegunaan alkana, sebagai :
1. Bahan bakar
2. Pelarut
3. Sumber hidrogen
4. Pelumas
5. Bahan baku untuk senyawa organik lain
6. Bahan baku industri
19. Alkena
Alkena (Olefin) – CnH2n
merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh
yang memiliki 1 ikatan rangkap 2 (-C=C-)
20. Tatanama senyawa alkena
• Aturan penamaan senyawa alkena agak berbeda
jika dibandingkan dengan senyawa alkana karena
pada senyawa ini terdapat ikatann rangkap.
Berikut poin-poin penting dalam tata nama
senyawa alkena:
1.Karena punya ikatan rangkap, maka penomoran
tidak dimulai dari yang dekat dengan cabang
melainkan yang dekat dengan ikatan atom C
rangkap. Khusus untuk ikatan lurus diawalin
dengan angka yang menunjukkan letak ikatan C
rangkap dari senyawa tersebut
21. 2. Untuk rantai bercabang maka penamaannya:
a. tentukan rantai C terpanjang (utama) yang
akan menjadi dasar penmaan yang pokok
b. atom-atom C yang tidak terletak pada rantai
merupakan
3. Alkil-alki yang tidak sejenis ditulis dengan
diurutkan berdasarkan susunan abjad.
Misalnya antar metil dan etil akan duluan etil,
antara propil dan metil akan duluan metil.
22. 4. Alkil-alki yang sejenis digaungkan dengan awalan
di jika jumlahnya 2, tri jika jumlahnya 3, tetra jika
jumlahnya 4 dan seterusnya.
5. Jika sebuah atom C pada rantai utama mengikat
beberapa gugus berbeda maka penulisan nomor
harus diulangi.
6. Jika dalam suatu senyawa ada lebih dari satu
pilihan rantai utama maka dipilih rantai utama
yang akan mempunyai lebih banyak gugus alkil.
7. jika ada lebih dari 1 ikatan rangkap maka letak
ikatan rangkap disebu satu dan diberi awalan di =
2 tri = 3 tetra = 4 dan seterusnya di depan akhiran
ena.
23. • penghitungan atom C pada rantai utama dimulai
dari ikatan rangkap....sebelah kiri ikatan rangkap
hanya ada satu pilihan sedangkan sebelah kanan
ikatan rangkap ada dua pilihan yaitu lurus dan
belokan pertama ke bawah....kedua2nya sama2
menambah 4 atom C namun bila belokan
pertama kebawah hanya menghasilkan satu
cabang sedangkan bila lurus menimbulkan dua
cabang.
• Jadi namanya : 3 etil 4 metil 1 pentena
24. • Sifat-sifat Umum Alkena
1. Hidrokarbon tak jenuh ikatan rangkap dua
2. Alkena disebut juga olefin (pembentuk minyak)
3. Sifat fisiologis lebih aktif (sbg obat tidur –> 2-metil-2-
butena)
4. Sifat sama dengan Alkana, tapi lebih reaktif
5. Sifat-sifat : gas tak berwarna, dapat dibakar, bau yang
khas, eksplosif dalam udara (pada konsentrasi 3 – 34 %)
6. Terdapat dalam gas batu bara biasa pada proses
“cracking”
25. • Kegunaan Alkena sebagai :
1.Dapat digunakan sebagai obat bius (dicampur
dengan O2)
2.Untuk memasakkan buah-buahan
3.Bahan baku industri plastik, karet sintetik, dan
alkohol, dll
26. Alkuna
• merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh
yang memiliki 1 ikatan rangkap 3 (–C≡C–).
Sifat-nya sama dengan Alkena namun lebih
reaktif.
• Rumus umumnya CnH2n-2
• Tata namanya juga sama dengan Alkena,
namun akhiran -ena diganti –una
27. • Kegunaan Alkuna sebagai :
1.etuna (asetilena = C2H2) digunakan untuk
mengelas besi dan baja.
2.untuk penerangan
3.Sintesis senyawa lain.