1. DERET VOLTA
Pengetahuan tentang Deret Keaktifan Logam sangat penting
untuk menjelaskan apakah suatu reaksi redoks dapat berlang-
sung atau tidak (tanpa data Eo
).
Misal, dapatkah reaksi berikut berlangsung ? :
2Na+
(aq) + Cu(s) Cu2+
(aq) + 2Na(s)
Cu2+
(aq)+ 2Na(s) Cu(s) + 2Na+
(aq)
Tidak dapat, karena Cu lebih mudah mengalami reduksi
dibandingkan Na
Dapat, karena Cu lebih mudah mengalami reduksi dibanding-
kan Na
2. DERET VOLTA
Li, K, Ba, Ca, Na, Mg, Al, Mn, H2O, Zn, Fe, Co, Ni, Sn, Pb, H, Cu, Hg, Ag, Pt, Au
Dari kiri ke kanan
* Eo
semakin positip
* Semakin mudah mengalami reaksi reduksi
* Semakin bersifat oksidator
* Semakin tidak reaktif
* Semakin bersifat kutub positip dalam sel (katoda)
Jadi bila, Cu 2+
(aq)+ 2Na(s) Cu(s) + 2Na+
(aq)
Dapatkah reaksi tersebut berlangsung ?
Unsur logam manakah yang lebih bersifat oksidator ?
Unsur logam manakah yang lebih bersifat anoda dalam sel ?
3. Yaitu : Sel yang dapat menimbulkan energi listrik
melalui proses reaksi kimia (Redoks)
Untuk sekali pakai
Tidak dapat dicharge
6. POTENSIAL SELPOTENSIAL SEL
CuCu2+2+
+ 2e+ 2e--
CuCu EEoo
= 0,34 V= 0,34 V
NiNi NiNi2+2+
+ 2e+ 2e--
EEoo
== 0,25 V0,25 V
______________________________________________________
Cu2+
+ Ni Cu + Ni2+ E sel = 0,59 V
A. SEL PRIMER (Volta)
( + )
( - )
Dari data Potensial Reduksi ke-2 elektroda
Cu2+
+ 2e-
Cu Eo
= +0,34 V
Ni2+
+ 2e-
Ni Eo
= - 0,25 V
Maka Elektroda Cu lebih mudah mengalami reduksi dibanding-
kan Elektroda Ni. Sehingga Cu adalah Kutub Katoda (+) dan
Ni adalah Kutub Anoda (-)
Sehingga reaksi Sel dan Potensialnya adalah :
7. B. SEL PRIMER (Dry Cell)
Zn + 2MnO2 + 2H+
Zn2+
+ Mn2O3 + H2O E sel = 1,5 V
NH4Cl
MnO2
H O
ZnCl2
Carbon
Seng
Elektrolitnya bersifat asam
8. C. SEL PRIMER (Alkaline)
Potensialnya lebih konstan karena tidak melibatkan ion di elektrodanya
Arus yang dihasilkan juga lebih besar karena Anoda Seng-nya berpori
sehingga memperluas permukaan anoda
Usia pemakaian batere lebih tahan lama
Anode (-) : Zn + 2OH-
ZnO + H2O + 2e- Eo
= +1,2 V
Katode (+) : 2 MnO2 + 2H2O + 2e- Mn2O3 + 2OH-
Eo
= +0,3 V
____________________________________________________________
Zn + 2MnO2 ZnO + Mn2O3
E sel = 1,5 V
9. D. SEL SEKUNDER (ACCUMULATOR)
Anode (-) : Pb + SO4
2-
PbSO4 + 2e-
Eo
= +0,126 V
Katode (+) : PbO2 + SO4
2-
+ 4H+
+ 2e-
PbSO4 + 2H2O Eo
= +1,874 V
___________________________________________________________________
Pb + PbO2 + 2SO4
2-
+ 4H+
2PbSO4 + 2H2O E sel = +2,0 V
Saat aki diisi ulang, terjadi reaksi sebaliknya :
PbSO4 + 2H2O Pb + PbO2 + 2SO4
2-
+ 4H+
Bila 6 sel disusun secara seri, akan dihasilkan potensial 12 V
10. E. SEL SEKUNDER (Ni-Cd)
Merupakan sel kering yang dapat diisi kembali
Anode (-) : Cd + 2OH-
Cd(OH)2 + 2e-
Eo
= + V
Katode (+) : NiO2 + 2H2O + 2e-
Ni(OH)2 + 2OH-
Eo
= + V
____________________________________________________________
Cd + NiO2 + 2H2O Cd(OH)2 + Ni(OH)2 E sel = 1,4 V
Dipakai pada : kalkulator, kamera digital
Potensial sel bertahan sangat konstan selama pemakaian
Elektrolitnya basa
11. 1. Struktur selnya :
2. Arus yang dihasilkan :
3. Nilai potensial sel :
4. Sel dapat di-charge ulang tergantung pada jenis elektroda,
dan elektrolitnya
-Sepasang elektroda (+) dan (-)
-Elektrolit sebagai penghantar
Searah (DC)
Tergantung jenis elektrodanya dan
dapat ditingkatkan dengan menyusun
sel secara seri