SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
TANTANGAN PENGEMBANGAN
JAMINAN KESEHATAN DI TINGKAT
           DESA




          SUTOPO PATRIA JATI
  FKM UNDIP-Service Provider LGSP USAID
    Seminar Sehari Dalam Rangka Hari Kesehatan Nasional ke-44
     “Bali Desa Mbangun Desa, Tinjauan Dari Aspek Kesehatan”
            Hotel Dynasti, Purwokerto, 20 November 2008
LATAR BELAKANG
• GUBERNUR BARU  “BALI DESO
  MBANGUN DESO” 
  diterjemahkan spt apa?
  – Bagaimana implikasi hsl rasionalisasi
    anggaran SKPD th 2009 yg menyedot
    dana Rp 29 M (Rp. 26 M utk program
    ekonomi kerakyatan dan Rp.2,4 M
    keg.strategis lain)?
  – Apa kaitannya dengan pengembangan
    jaminan kesehatan di tingkat desa?
ANALISIS SITUASI
•   Dalam APBN 2008, pemerintah telah mengalokasikan anggaran kemiskinan
    sekitar Rp80 triliun untuk beberapa program kemiskinan seperti, program
    beras miskin (Raskin), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Program
    Keluarga Harapan (PKH), Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
    (PNPM), dan program pengembangan usaha mikro kecil dan menengah
    (UMKM).

•   LEBIH DARI 11 JT PENDUDUK DI JATENG (37 JUTA JIWA) TERMASUK MISKIN
    (40%) DAN DOMINAN TINGGAL DI 7817 DESA & 744 KELURAHAN DENGAN RATA2
    LUAS WILAYAH PER DESA 3,83 Km2 & BERPENDUDUK 3849 JIWA (BPS,2005,
    BAPPEDA JATENG 2007)

•   Departemen Kesehatan telah menetapkan kuota peserta program Jaminan
    Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) tahun 2008. Kuota Jawa Tengah
    untuk program Jamkesmas sebesar 11.715.841 jiwa.
    Namun, hanya 11.263.245 yang nantinya akan ditetapkan sebagai peserta
    program Jamkesmas melalui Surat Keputusan (SK) bupati/walikota.
•   PEMERINTAH HANYA MENANGGUNG 35% BIAYA
    KESEHATAN TOTAL

•   SEKITAR 70% BIAYA KESEHATAN DARI
    MASYARAKAT MASIH BERSIFAT OUT OF POCKET
    (WB,2008)

•   TREND JPKM-PEMBIAYAAN KESEHATAN PRA-
    UPAYA YG BERSIFAT SUKARELA & SWADAYA
    MAKIN MENURUN DRASTIS SEJAK KRISIS
    (DEPKES,2006)

•   PENYALAH GUNAAN SKTM MENINGKAT& MERATA
    DISEMUA DAERAH

•   PEMDA MENGGRATISKAN BIAYA KESEHATAN 
    SALAH SUBSIDI  KEMAMPUAN APBD MAKIN
    TERBATAS UTK MENGCOVER MASKIN NON KUOTA
    JAMKESMAS
Sumber: www.desentralisasi-kesehatan.net/.../Bab%205%20Desentralisasi,%20Pembiayaan%20Kesehatan
KEBIJAKAN SISTEM JAMINAN
 KESEHATAN DI INDONESIA
Sumber: Anton H, PAMJAKI, 2008
TANTANGAN KEDEPAN
• Mengembangkan pola managed care di
     daerah/desa?




Sumber: Anton H, PAMJAKI, 2008
• Penelitian Kesiapan Stakeholders Dalam
   Pengimplementasian SJSN di Jateng (Sutopo,2007)
                                                                   Tingkat
  Sikap     Pengaruh   Keterlibatan      Label      Ranking*)
                                                                Pengadopsian
                       Aktif          Penyelamat        I       LEBIH CEPAT
              Kuat                    Raksasa           II      LEBIH LAMBAT
                       Pasif
Mendukung                             Tidur
                       Aktif          Kawan            III
             Lemah
                       Pasif          Pemerhati        IV
                       Aktif          Penyabotase      VIII
              Kuat
  Tidak                Pasif          Bom Waktu        VII
Mendukung              Aktif          Pengganggu       VI
             Lemah
                       Pasif          Jebakan           V
Komponen
                           Identifikasi Posisi Decision Maker
No   Pemangku
     Kepentingan         Propinsi       Kota       Kabupaten    Kabupaten
                       Jawa Tengah    Semarang       Klaten     Purbalingga

1    DPRD                   -        Penyelamat   Kawan         Penyelamat
2    Bappeda/Setda     Penyelamat         -       Kawan         Penyelamat
3    Dinsos/Bag.
                       Kawan              -       Penyabotase   Penganggu
     Sosial Pemda

4    Dinkes            Pemerhati     Kawan        Pengganggu    Penyelamat
5    Disnakertrans     Pengganggu    Kawan        Pemerhati     Pengganggu

Sumber: Sutopo, 2007
Komponen
                          Identifikasi Posisi Kelompok Provider
No       Pemangku
        Kepentingan    Propinsi Jawa                     Kabupaten    Kabupaten
                                       Kota Semarang
                          Tengah                           Klaten     Purbalingga

 1   RS Pemerintah     Jebakan         Kawan           Pemerhati     Pengganggu
 2   RS Swasta               -         Pengganggu      Pengganggu    Pemerhati
 3   Pengelola Dana
                             -         Penganggu       Bom Waktu             -
     Sehat
 4
     Bapel JPKM                                -       Penyelamat    Penyelamat

 5   Puskesmas Rajal         -         Kawan           Kawan         Kawan
 6   Puskesmas
                             -                 -       Jebakan       Raksasa Tidur
     Ranap
 7   Apotik                  -         Kawan           Kawan         Raksasa Tidur
 8   PT Askes/ PT
                       Pengganggu              -               -     Pemerhati
     Jamsostek

Sumber: Sutopo, 2007
Identifikasi Posisi Kelompok Sasaran
     Komponen Pemangku
No
        Kepentingan      Propinsi Jawa                     Kabupaten    Kabupaten
                                         Kota Semarang
                            Tengah                           Klaten     Purbalingga

1    APINDO/GAPEKNAS           -         Jebakan               -       Penyabotase
2    SPSI                      -         Kawan           Bom Waktu     Pemerhati
3    Pekerja Informal          -         Penganggu       Pemerhati     Kawan



                          Identifikasi Posisi Kel. Representatives
     Komponen Pemangku
No
        Kepentingan      Propinsi Jawa                     Kabupaten    Kabupaten
                                         Kota Semarang
                            Tengah                           Klaten     Purbalingga

1    LSM                 Penyabotase     Penyelamat      Pemerhati     Pengganggu
2    Media Massa               -         Jebakan         Jebakan               -

Sumber: Sutopo, 2007
• Rivalitas antar program yang
  dikembangkan di level desa?
  – Program Alokasi Dana Desa (ADD)
  – Proyek Pengembangan
    Kecamatan/Proyek Penanggulangan
    Kemiskinan Perkotaan (PPK/P2KP)-
    proyek ini sekarang dikenal dengan
    nama Program Nasional
    Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)
  – Program Keluarga Harapan
  – Program Desa Siaga/Desa Sehat
Pemetaan Program Pemerintah
         di Level Pedesaan
   ITEM              ADD            PNPM              PKH             DESI
SASARAN       Desa               Desa-Kecmtn      RTSM            Desa

MOTIF         OTDA               Prjct WB         Pengganti SLT   Paradigma
                                                  (awal)          Sehat
FOKUS/ISSUE   Good village       Poverty          Perlindungan    4 Pilar
              governance         alleviation      Sosial          Kemandirian
                                                  (Penddkn-Kes)
INDUK         Depdagri           Kesra-           Depsos          Depkes
                                 Depdagri-
                                 Bappenas
ADMNST &      Relatif blm siap   Lengkap & siap   ?               Relatif lengkap
PENDUKUNG                                                         & siap
SDM &/ Unit   Dominan LSM        Fasilitator &    Peer Group &    Bidan Desa
Pelaksana                        Konsultan        UPPKH           (PKD) & FKD
ALOKASI DANA DESA (ADD)
• Meskipun Desa seharunya menjadi basis desentralisasi
  dan mampu menjalankan peran sebagai self governing
  community, kebanyakan Desa menghadapi masalah
  yang akut.
    – Pertama: Desa memiliki APBDES yang kecil dan sumber
      pendapatannnya sangat tergantung pada bantuan yang sangat
      kecil pula.
    – Kedua: Kesejahteraan masyarakat desa rendah sehingga susah
      bagi Desa mempunyai Pendapatan Asli Desa (Pades) yang
      tinggi.
    – Ketiga: Masalah itu diikuti oleh rendahnya dana operasional
      Desa untuk menjalankan pelayanan.
    – Keempat: Tidak kalah penting bahwa banyak program
      pembangunan masuk ke desa, tetapi hanya dikelola oleh
      DINAS. Program semacam itu mendulang kritikan, yaitu:
      program tsb tidak memberikan akses pembelajaran bagi Desa,
      dan program itu bersifat top down sehingga tidak sejalan
      dengan kebutuhan Desa dan masyarakatnya
(sumber: Bambang H, 2005)
•   Contoh ADD di Magelang muncul sebagai respon pemerintah
    daerah terhadap tuntutan Formas (Forum masyarakat) yang
    anggotanya meliputi unsur pemerintahan desa, LSM, dan Perkasa
    (Persatuan Perangkat Desa)
•   ADD akan dicairkan bila pihak Desa telah mengesahkan APBDes
    dan rincian penggunaan ADD yang akan diterimanya
•   FPPD Yogyakarta hingga awal Agustus 2007 mencatat masih
    terdapat sekitar 40% kabupaten/kota di Indonesia yang belum
    mempunyai aturan dasar ADD
•   Desa dan masyarakatnya telah menggunakan dana ADD secara
    kreatif karena diposkan untuk belanja pembangunan yang dapat
    mereka kelola sendiri. Selain itu dana tersebut dipadukan dengan
    pendapatan asli desa serta dana swadaya dan gotongroyong dari
    warga sehingga dapat dipakai untuk menyelesaikan berbagai
    masalah yang dihadapi Desa dan masyarakatnya
Mekanisme Pelaksanaan PNPM
          Mandiri
Sumber Dana PNPM Mandiri 2008
RENCANA ANGGARAN PNPM 2009

•   Rincian total anggaran PNPM Mandiri yang mencakup PNPM Inti maupun
    PNPM Penguatan mencapai Rp13,7 triliun. Rinciannya, alokasi PNPM Inti
    Rp10,377.9 triliun dan PNPM Penguatan sebesar Rp3,324.2 triliun.
    Data Anggaran PNPM Mandiri 2007-2009 mencatat, sektor kegiatan PNPM
    Inti mencakup lima kegiatan. Masing-masing yaitu PNPM di Daerah
    Perdesaan di Depdagri (Rp6,99 triliun), PNPM di Daerah Perkotaan (Rp1,75
    triliun), Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah
    (Rp485,3 miliar), dan Peningkatan Infrastruktur Perdesaan Skala
    Komunitas (Rp950 miliar) di Departemen Pekerjaaan Umum, serta program
    pembangunan daerah tertinggal (Rp195,9 miliar) pada Kementerian Negara
    Percepatan Daerah Tertinggal.
    Adapun PNPM Penguatan mencakup delapan sektor kegiatan. Masing-
    masing adalah Peningkatan Kualitas Lingkungan Perumahan Perkotaan
    dan Penanganan Rehab dan rekonstruksi di Provinsi DI Yogyakarta &
    Jawa Tengah di Departemen Pekerjaan Umum masing-masing Rp55,2
    miliar dan Rp25,0 miliar.
    Pada Departemen Pertanian mencakup tiga sektor yaitu Penyediaan dan
    Perbaikan Infrastruktur Pertanian senilai Rp918,0 miliar, Penguatan
    Kelembagaan Ekonomi Perdesaan senilai Rp298,0 miliar, dan
    Pengembangan Usaha Agrbisnis Pertanian sebesar Rp1,1 triliun.
• DAFTAR DAERAH YG BELUM BERPARTISIPASI DLM
  PNPM th 2008 di JAWA TENGAH: Kab. Magelang Kab.
  Klaten Kab. Sukoharjo Kab. Sragen Kab.
  Grobogan dan Kab. Batang
• Daerah di Jateng yg sdh menyatakan berpartisipasi dlm
  PNMP th 2009 adlh Pati & Rembang
• Contoh alokasi dana PNPM tahun 2008 Kabupaten
  Cilacap sebesar Rp 14.000.000.000, yang sumber
  dananya berasal dari APBN, APBD Kabupaten (Cost
  Sharing) dan Swadaya masyarakat. Jumlah nyang
  menerima dana bantuan itu sebanyak 116 desa.
  Kegiatan yang didanai PNPM Mandiri Perdesaan itu
  meliputi pembangunan sarana prasarana, kegiatan
  simpan pinjam khusus perempuan, kegiatan bidang
  kesehatan dan kegiatan bidang pendidikan
Program Keluarga Harapan (PKH)
•   PKH bukan di maksudkan sebagai kelanjutan program subsidi
    langsung tunai (SLT) yang diberikan dalam rangka membantu
    rumah tangga miskin mempertahankan daya belinya pada saat
    pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM. PKH lebih
    dimaksudkan kepada upaya membangun sistem perlindungan
    sosial kepada maskin melalui pemberian uang tunai.
•   Program PKH ini menelan dana yang tidak sedikit. Pada tahun
    2008 ini saja pemerintah menyediakan dana 58 triliun rupiah.
    Apalagi dana untuk program ini terus meningkat dari tahun 2004
    sebesar Rp.19 triliun, tahun 2005 Rp.24 triliun, 2006 Rp.41 triliun
    rupiah dan 2007 sebesar 51 triliun rupiah.
•   Paket bagi ibu hamil: bantuan berupa pemeriksaan pra dan
    pascakehamilan, mendapatkan suplemen zat besi, dan proses
    kelahiran ditangani tenaga medis. Paket anak balita: mendapat
    imunisasi lengkap, pemantauan tumbuh kembang setiap bulan,
    dan diberi suplemen vitamin A.
•   Rencana pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) tahun
    2008 dengan target sasaran 1,5 juta rumah tangga sangat miskin
    (RTSM) yang mencakup 18 provinsi terancam hanya akan
    terealisasi kurang dari setengahnya
DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL
         TEMBAKAU
• KEEFEKTIFAN PEMANFAATAN DANA
  BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU?
  – PERMENKEU RI No 84/PMK.07/2008
    TENTANG
    PENGGUNAAN DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL
    TEMBAKAU DAN SANKSI ATAS
    PENYALAHGUNAAN ALOKASI DANA BAGI
    HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU

  – PENGGUNAAN:
     •   peningkatan kualitas bahan baku;
     •   pembinaan industri;
     •   pembinaan lingkungan sosial;
     •   sosialisasi ketentuan di bidang cukai; dan/atau

     • pemberantasan barang kena cukai ilegal.
Pasal 7

(1) Pembinaan lingkungan sosial sebagaimana
   dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf c
   meliputi:

   – pembinaan kemampuan dan ketrampilan
     kerja masyarakat di lingkungan industri hasil
     tembakau dan/atau daerah penghasil bahan
     baku industri hasil tembakau;
   – penerapan manajemen limbah industri hasil
     tembakau yang mengacu kepada Analisis
     Dampak Lingkungan (AMDAL);
   – penetapan kawasan tanpa asap rokok dan
     pengadaan tempat khusus untuk merokok di
     tempat umum; dan/ atau
   – peningkatan derajat kesehatan masyarakat
     dengan penyediaan fasilitas perawatan
     kesehatan bagi penderita akibat dampak
     asap rokok.    
• Kenaikan target penerimaan cukai th 2008 meningkat
  sebesar Rp.3.862.800 triliun atau 8,76 persen dari tahun
  sebelumnya. Peningkatan penerimaan cukai pada
  periode semester I tahun 2008, antara lain karena
  terjadinya peningkatan produksi hasil tembakau dari
  113.352 juta batang pada semester I tahun 2007 menjadi
  120.784 juta batang di semester I ini.

• Prediksi penerimaan cukai pada semester II tahun 2008,
  diprediksi akan mencapai Rp.23.112,65 trilun atau 50,56
  persen dari target, sehingga sampai akhir tahun 2008
  penerimaan cukai akan mencapai Rp.46.717,50 triliun
  atau 102,19 persen dari target penerimaan cukai
  sebesar Rp.45.717,50 triliun

• Pada tahun 2008 ini total alokasi Cukai hasil tembakau
  yang dikembalikan ke Provinsi dan kabupaten/kota di
  Jateng sebesar 52,196 M, dengan perincian Kabupaten
  Kudus mendapatkan 17,2 M, provinsi 15,6 M, Kota
  Surakarta 1,2 M dan seluruh Kabupatenkota yang
  besarnya antara 450 juta sampai 878 juta.
•   Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 60/PMK.07/2008
    tentang Dana Alokasi Cukai Hasil Tembakau Tahun
    Anggaran 2008.

•   Dana bagi hasil sebesar Rp200 miliar itu terdiri dari alokasi
    untuk propinsi/kabupaten/kota di provinsi Sumatera Utara
    Rp1,43 miliar, provinsi/kabupaten/kota di provinsi Jawa
    Barat Rp9,48 miliar, provinsi/kabupaten/kota di provinsi
    Jawa Tengah Rp52,20 miliar, provinsi/kabupaten/kota di
    provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Rp1,05 miliar, dan
    provinsi/kabupaten/kota di provinsi Jawa Timur Rp135,85
    miliar.

•   Besarnya dana alokasi dimaksud berdasarkan pembagian
    yang ditetapkan oleh gubernur dan merupakan bagian dari
    pendapatan daerah yang dianggarkan dalam Anggaran
    Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran
    2008 pada kelompok lain-lain pendapatan yang sah.

•   Penyaluran dana alokasi cukai hasil tembakau tahun
    anggaran 2008 dilakukan dengan cara pemindahbukuan dari
    Rekening Kas Umum Negara ke Rekening Kas Umum
    Daerah yang dilaksanakan secara triwulanan.
(Sumber: Antara, 6 Mei 2008)
IRONI MASIHKAH AKAN
                 BERLANJUT ?
        DATA SUSENAS DI JATENG             RATA2 (Rp)
                             TAHUN 2004
TOTAL BUKAN MAKANAN                           301182.2
KESEHATAN                                      18269.6
TEMBAKAU SIRIH                                 53114.5
                             TAHUN 2001
TOTAL BUKAN MAKANAN                           184149.5
KESEHATAN                                      35426.7
TEMBAKAU SIRIH                                 36799.1
% PENINGKATAN BIAYA TEMBAKAU (2001-2004)       44,76%
% PENURUNAN BIAYA KESEHATAN (2001-2004)        45,21%
Sumber: Susenas 2001, 2004
SEANDAINYA BISA…?!
• Selasa, 18 November 2008 | 
  03:00 WIBJakarta, Kompas - 
  Perangkat desa yang tergabung 
  dalam Persatuan Rakyat Desa 
  Nusantara atau Parade 
  Nusantara meminta 
  dialokasikan dana desa sebesar 
  10 persen APBN. Dengan 
  asumsi total dana APBN 2009 
  mencapai Rp 1.037 triliun, 
  sekitar 70.000 desa di seluruh 
  Indonesia akan mendapatkan 
  alokasi dana desa sebesar Rp 
  1,3 miliar per tahun per desa!
• Pendukung & Penghambat mobilisasi sumber
  dana untuk penjaminan kesehatan di desa

NO   JENIS/SUMBER               PENDUKUNG             PENGHAMBAT
1    JAMKESMAS – SJSN         Rencana                Conflict of interest &
     (APBN)                   penambahan Rp. 17 T    regulasi universal
                              di thn 2009            coverage blm spesifik
2    JAMKESDA (APBD)          Regulasi sdh jelas &   Komitmen &
                              ckp banyak good        kemampuan APBD
                              practices              serta SDM rendah
3    PROGRAM LINTAS           Dana relatif melimpah Fokus masih ke non
     SEKTORAL                 & variatif            kesehatan
     (ADD,PNPM,DBH
     Cukai Rokok, PKH dll)
4    CORPORATE SOCIAL         Dana relatif melimpah Networking lemah &
     RESPONSIBILITY           & kuatnya tuntutan    bersifat parsial/
                              global                insidental
5    MASYARAKAT (Dana         Budaya gotong          Moral hazard, risk
     Sehat, Tabulin, Arisan   royong & makin         taker & daya beli msh
     Jamban dll)              partisipatif           rendah

More Related Content

Viewers also liked

Viewers also liked (10)

Sejarah askes
Sejarah askesSejarah askes
Sejarah askes
 
Intro stpp maret 2009
Intro stpp maret 2009Intro stpp maret 2009
Intro stpp maret 2009
 
Keberpihakan kesehatan dari pimpinan baru
Keberpihakan kesehatan dari pimpinan baruKeberpihakan kesehatan dari pimpinan baru
Keberpihakan kesehatan dari pimpinan baru
 
Obat murah bikin gerah
Obat murah bikin gerahObat murah bikin gerah
Obat murah bikin gerah
 
Materi Flu Babi Agus Sw
Materi Flu Babi Agus SwMateri Flu Babi Agus Sw
Materi Flu Babi Agus Sw
 
Kompleksitas jatuhnya korban pasien miskin
Kompleksitas jatuhnya korban pasien miskinKompleksitas jatuhnya korban pasien miskin
Kompleksitas jatuhnya korban pasien miskin
 
Resume H1 N1
Resume H1 N1Resume H1 N1
Resume H1 N1
 
Renstra kes 1 114
Renstra kes 1 114Renstra kes 1 114
Renstra kes 1 114
 
Penapisan ibu bersalin
Penapisan ibu bersalinPenapisan ibu bersalin
Penapisan ibu bersalin
 
9. pelayanan keluarga berencana 2
9. pelayanan keluarga berencana 29. pelayanan keluarga berencana 2
9. pelayanan keluarga berencana 2
 

Similar to JAMINAN DESA

Peningkatan Kapasitas Kader IMP.pptx
Peningkatan Kapasitas Kader IMP.pptxPeningkatan Kapasitas Kader IMP.pptx
Peningkatan Kapasitas Kader IMP.pptxChallengerBaru
 
Pto khusus kegiatan pltmh2 15.46
Pto khusus kegiatan pltmh2 15.46Pto khusus kegiatan pltmh2 15.46
Pto khusus kegiatan pltmh2 15.46isnudani
 
Materi TENTANG REMBUG DESA, Rembug Stunting Desa, 31 Agustus 2022 (1).pptx
Materi TENTANG REMBUG DESA, Rembug Stunting Desa, 31 Agustus 2022 (1).pptxMateri TENTANG REMBUG DESA, Rembug Stunting Desa, 31 Agustus 2022 (1).pptx
Materi TENTANG REMBUG DESA, Rembug Stunting Desa, 31 Agustus 2022 (1).pptxhadisulistiyawan
 
PanduanPemantauan.pdf
PanduanPemantauan.pdfPanduanPemantauan.pdf
PanduanPemantauan.pdfFajar Baskoro
 
Konsep & Pengelolaan IMP_Indra Setiawan_Kalsel.pdf
Konsep & Pengelolaan IMP_Indra Setiawan_Kalsel.pdfKonsep & Pengelolaan IMP_Indra Setiawan_Kalsel.pdf
Konsep & Pengelolaan IMP_Indra Setiawan_Kalsel.pdfBalaiPenyuluhanKBJua
 
MATERI RUMAH DESA SEHAT (RDS) JUAN NOTT 2022.pptx
MATERI RUMAH DESA SEHAT (RDS) JUAN NOTT 2022.pptxMATERI RUMAH DESA SEHAT (RDS) JUAN NOTT 2022.pptx
MATERI RUMAH DESA SEHAT (RDS) JUAN NOTT 2022.pptxSAFCHANNEL1
 
SK POSYANDU Kampung Lama.docx
SK POSYANDU Kampung Lama.docxSK POSYANDU Kampung Lama.docx
SK POSYANDU Kampung Lama.docxKampungLama
 
Konvergensi Stunting.pptx
Konvergensi Stunting.pptxKonvergensi Stunting.pptx
Konvergensi Stunting.pptxAminmuhtada
 
Pemberdayaan Kampung Keluarga Berkualitas.pptx
Pemberdayaan Kampung Keluarga Berkualitas.pptxPemberdayaan Kampung Keluarga Berkualitas.pptx
Pemberdayaan Kampung Keluarga Berkualitas.pptxPemkot prabumulih
 
4. Kampung Keluarga Berkualitas.pptx
4. Kampung Keluarga Berkualitas.pptx4. Kampung Keluarga Berkualitas.pptx
4. Kampung Keluarga Berkualitas.pptxYANTISAMOSIR1
 
Roadshow Stbm Wslic2 Bali 130709
Roadshow Stbm Wslic2 Bali 130709Roadshow Stbm Wslic2 Bali 130709
Roadshow Stbm Wslic2 Bali 130709guest0650b0
 
Profil puskesmas perawatan natam 2011-2012
Profil puskesmas perawatan natam 2011-2012Profil puskesmas perawatan natam 2011-2012
Profil puskesmas perawatan natam 2011-2012Bambang Purnomo
 
Buku pedoman desa_siaga_aktif
Buku pedoman desa_siaga_aktifBuku pedoman desa_siaga_aktif
Buku pedoman desa_siaga_aktifAmir Uddin
 
Buku pedoman desa_siaga_aktif
Buku pedoman desa_siaga_aktifBuku pedoman desa_siaga_aktif
Buku pedoman desa_siaga_aktifAmir Uddin
 
Pembinaan dan pendampingan
Pembinaan dan pendampinganPembinaan dan pendampingan
Pembinaan dan pendampinganBbpp Ketindan
 

Similar to JAMINAN DESA (20)

Peningkatan Kapasitas Kader IMP.pptx
Peningkatan Kapasitas Kader IMP.pptxPeningkatan Kapasitas Kader IMP.pptx
Peningkatan Kapasitas Kader IMP.pptx
 
Petunjuk teknis desi ppt
Petunjuk teknis desi pptPetunjuk teknis desi ppt
Petunjuk teknis desi ppt
 
Pto khusus kegiatan pltmh2 15.46
Pto khusus kegiatan pltmh2 15.46Pto khusus kegiatan pltmh2 15.46
Pto khusus kegiatan pltmh2 15.46
 
Materi TENTANG REMBUG DESA, Rembug Stunting Desa, 31 Agustus 2022 (1).pptx
Materi TENTANG REMBUG DESA, Rembug Stunting Desa, 31 Agustus 2022 (1).pptxMateri TENTANG REMBUG DESA, Rembug Stunting Desa, 31 Agustus 2022 (1).pptx
Materi TENTANG REMBUG DESA, Rembug Stunting Desa, 31 Agustus 2022 (1).pptx
 
PanduanPemantauan.pdf
PanduanPemantauan.pdfPanduanPemantauan.pdf
PanduanPemantauan.pdf
 
Konsep & Pengelolaan IMP_Indra Setiawan_Kalsel.pdf
Konsep & Pengelolaan IMP_Indra Setiawan_Kalsel.pdfKonsep & Pengelolaan IMP_Indra Setiawan_Kalsel.pdf
Konsep & Pengelolaan IMP_Indra Setiawan_Kalsel.pdf
 
desa siaga ppt.ppt
desa siaga ppt.pptdesa siaga ppt.ppt
desa siaga ppt.ppt
 
MATERI RUMAH DESA SEHAT (RDS) JUAN NOTT 2022.pptx
MATERI RUMAH DESA SEHAT (RDS) JUAN NOTT 2022.pptxMATERI RUMAH DESA SEHAT (RDS) JUAN NOTT 2022.pptx
MATERI RUMAH DESA SEHAT (RDS) JUAN NOTT 2022.pptx
 
SK POSYANDU Kampung Lama.docx
SK POSYANDU Kampung Lama.docxSK POSYANDU Kampung Lama.docx
SK POSYANDU Kampung Lama.docx
 
Konvergensi Stunting.pptx
Konvergensi Stunting.pptxKonvergensi Stunting.pptx
Konvergensi Stunting.pptx
 
Pemberdayaan Kampung Keluarga Berkualitas.pptx
Pemberdayaan Kampung Keluarga Berkualitas.pptxPemberdayaan Kampung Keluarga Berkualitas.pptx
Pemberdayaan Kampung Keluarga Berkualitas.pptx
 
4. Kampung Keluarga Berkualitas.pptx
4. Kampung Keluarga Berkualitas.pptx4. Kampung Keluarga Berkualitas.pptx
4. Kampung Keluarga Berkualitas.pptx
 
Roadshow Stbm Wslic2 Bali 130709
Roadshow Stbm Wslic2 Bali 130709Roadshow Stbm Wslic2 Bali 130709
Roadshow Stbm Wslic2 Bali 130709
 
Skm mamasa
Skm mamasaSkm mamasa
Skm mamasa
 
Lomba paud rusa 08
Lomba paud rusa 08Lomba paud rusa 08
Lomba paud rusa 08
 
Presentasi potensi SDM sebatik/ Perbatasan
Presentasi potensi SDM sebatik/ PerbatasanPresentasi potensi SDM sebatik/ Perbatasan
Presentasi potensi SDM sebatik/ Perbatasan
 
Profil puskesmas perawatan natam 2011-2012
Profil puskesmas perawatan natam 2011-2012Profil puskesmas perawatan natam 2011-2012
Profil puskesmas perawatan natam 2011-2012
 
Buku pedoman desa_siaga_aktif
Buku pedoman desa_siaga_aktifBuku pedoman desa_siaga_aktif
Buku pedoman desa_siaga_aktif
 
Buku pedoman desa_siaga_aktif
Buku pedoman desa_siaga_aktifBuku pedoman desa_siaga_aktif
Buku pedoman desa_siaga_aktif
 
Pembinaan dan pendampingan
Pembinaan dan pendampinganPembinaan dan pendampingan
Pembinaan dan pendampingan
 

More from Sutopo Patriajati

BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN TERPADU KESEHATAN IBU DAN ANAK
BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN TERPADU KESEHATAN IBU DAN ANAKBUKU PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN TERPADU KESEHATAN IBU DAN ANAK
BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN TERPADU KESEHATAN IBU DAN ANAKSutopo Patriajati
 
Spm kesehatan sutopo-gtz jogya 2009
Spm kesehatan  sutopo-gtz jogya 2009Spm kesehatan  sutopo-gtz jogya 2009
Spm kesehatan sutopo-gtz jogya 2009Sutopo Patriajati
 
Perjuangan panjang menurunkan angka kematian ibu dan bayi
Perjuangan panjang menurunkan angka kematian ibu dan bayiPerjuangan panjang menurunkan angka kematian ibu dan bayi
Perjuangan panjang menurunkan angka kematian ibu dan bayiSutopo Patriajati
 
Pengalaman implementasi model siap di 4 kab kota jateng
Pengalaman implementasi model siap di 4 kab kota jatengPengalaman implementasi model siap di 4 kab kota jateng
Pengalaman implementasi model siap di 4 kab kota jatengSutopo Patriajati
 
Petunjuk teknis standar pelayanan minimal bidang kesehatan di
Petunjuk teknis standar pelayanan minimal bidang kesehatan diPetunjuk teknis standar pelayanan minimal bidang kesehatan di
Petunjuk teknis standar pelayanan minimal bidang kesehatan diSutopo Patriajati
 
Kasus aplikasi kesehatan promkes boyolali
Kasus aplikasi kesehatan promkes boyolaliKasus aplikasi kesehatan promkes boyolali
Kasus aplikasi kesehatan promkes boyolaliSutopo Patriajati
 
Kasus aplikasi kesehatan jamkesda kudus
Kasus aplikasi kesehatan jamkesda kudusKasus aplikasi kesehatan jamkesda kudus
Kasus aplikasi kesehatan jamkesda kudusSutopo Patriajati
 
Implementasi stpp pelayanan publik bidang kesehatan
Implementasi stpp pelayanan publik bidang kesehatanImplementasi stpp pelayanan publik bidang kesehatan
Implementasi stpp pelayanan publik bidang kesehatanSutopo Patriajati
 
Sistem pembayaran fasilitas kesehatan
Sistem pembayaran fasilitas kesehatanSistem pembayaran fasilitas kesehatan
Sistem pembayaran fasilitas kesehatanSutopo Patriajati
 
Pembayaran provider dalam asuransi kesehatan
Pembayaran provider dalam asuransi kesehatanPembayaran provider dalam asuransi kesehatan
Pembayaran provider dalam asuransi kesehatanSutopo Patriajati
 
Pemasaran dan penjualan produk prodek aseuransi kesehatan
Pemasaran dan penjualan produk prodek aseuransi kesehatanPemasaran dan penjualan produk prodek aseuransi kesehatan
Pemasaran dan penjualan produk prodek aseuransi kesehatanSutopo Patriajati
 
Implikasi pasca kenaikan bbm di sektor kesehatan
Implikasi pasca kenaikan bbm di sektor kesehatanImplikasi pasca kenaikan bbm di sektor kesehatan
Implikasi pasca kenaikan bbm di sektor kesehatanSutopo Patriajati
 

More from Sutopo Patriajati (20)

BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN TERPADU KESEHATAN IBU DAN ANAK
BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN TERPADU KESEHATAN IBU DAN ANAKBUKU PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN TERPADU KESEHATAN IBU DAN ANAK
BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN TERPADU KESEHATAN IBU DAN ANAK
 
Spm kesehatan sutopo-gtz jogya 2009
Spm kesehatan  sutopo-gtz jogya 2009Spm kesehatan  sutopo-gtz jogya 2009
Spm kesehatan sutopo-gtz jogya 2009
 
Sutopo hkn 2011
Sutopo hkn 2011Sutopo hkn 2011
Sutopo hkn 2011
 
Jateng bebas pasung di 2012
Jateng bebas pasung di 2012Jateng bebas pasung di 2012
Jateng bebas pasung di 2012
 
Perjuangan panjang menurunkan angka kematian ibu dan bayi
Perjuangan panjang menurunkan angka kematian ibu dan bayiPerjuangan panjang menurunkan angka kematian ibu dan bayi
Perjuangan panjang menurunkan angka kematian ibu dan bayi
 
Pengalaman implementasi model siap di 4 kab kota jateng
Pengalaman implementasi model siap di 4 kab kota jatengPengalaman implementasi model siap di 4 kab kota jateng
Pengalaman implementasi model siap di 4 kab kota jateng
 
Petunjuk teknis standar pelayanan minimal bidang kesehatan di
Petunjuk teknis standar pelayanan minimal bidang kesehatan diPetunjuk teknis standar pelayanan minimal bidang kesehatan di
Petunjuk teknis standar pelayanan minimal bidang kesehatan di
 
Kasus aplikasi kesehatan promkes boyolali
Kasus aplikasi kesehatan promkes boyolaliKasus aplikasi kesehatan promkes boyolali
Kasus aplikasi kesehatan promkes boyolali
 
Kasus aplikasi kesehatan jamkesda kudus
Kasus aplikasi kesehatan jamkesda kudusKasus aplikasi kesehatan jamkesda kudus
Kasus aplikasi kesehatan jamkesda kudus
 
Implementasi stpp pelayanan publik bidang kesehatan
Implementasi stpp pelayanan publik bidang kesehatanImplementasi stpp pelayanan publik bidang kesehatan
Implementasi stpp pelayanan publik bidang kesehatan
 
Sistem pembayaran fasilitas kesehatan
Sistem pembayaran fasilitas kesehatanSistem pembayaran fasilitas kesehatan
Sistem pembayaran fasilitas kesehatan
 
Sjsn
SjsnSjsn
Sjsn
 
Pembayaran provider dalam asuransi kesehatan
Pembayaran provider dalam asuransi kesehatanPembayaran provider dalam asuransi kesehatan
Pembayaran provider dalam asuransi kesehatan
 
Pemasaran dan penjualan produk prodek aseuransi kesehatan
Pemasaran dan penjualan produk prodek aseuransi kesehatanPemasaran dan penjualan produk prodek aseuransi kesehatan
Pemasaran dan penjualan produk prodek aseuransi kesehatan
 
Managed care
Managed careManaged care
Managed care
 
Dasar dasar asuransi
Dasar dasar asuransiDasar dasar asuransi
Dasar dasar asuransi
 
Asuransi kesehatan pns
Asuransi kesehatan pnsAsuransi kesehatan pns
Asuransi kesehatan pns
 
Askes sosial dan komersil
Askes sosial dan komersilAskes sosial dan komersil
Askes sosial dan komersil
 
Quo vadis puskesmas gratis
Quo vadis puskesmas gratisQuo vadis puskesmas gratis
Quo vadis puskesmas gratis
 
Implikasi pasca kenaikan bbm di sektor kesehatan
Implikasi pasca kenaikan bbm di sektor kesehatanImplikasi pasca kenaikan bbm di sektor kesehatan
Implikasi pasca kenaikan bbm di sektor kesehatan
 

JAMINAN DESA

  • 1. TANTANGAN PENGEMBANGAN JAMINAN KESEHATAN DI TINGKAT DESA SUTOPO PATRIA JATI FKM UNDIP-Service Provider LGSP USAID Seminar Sehari Dalam Rangka Hari Kesehatan Nasional ke-44 “Bali Desa Mbangun Desa, Tinjauan Dari Aspek Kesehatan” Hotel Dynasti, Purwokerto, 20 November 2008
  • 2. LATAR BELAKANG • GUBERNUR BARU  “BALI DESO MBANGUN DESO”  diterjemahkan spt apa? – Bagaimana implikasi hsl rasionalisasi anggaran SKPD th 2009 yg menyedot dana Rp 29 M (Rp. 26 M utk program ekonomi kerakyatan dan Rp.2,4 M keg.strategis lain)? – Apa kaitannya dengan pengembangan jaminan kesehatan di tingkat desa?
  • 3. ANALISIS SITUASI • Dalam APBN 2008, pemerintah telah mengalokasikan anggaran kemiskinan sekitar Rp80 triliun untuk beberapa program kemiskinan seperti, program beras miskin (Raskin), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Program Keluarga Harapan (PKH), Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), dan program pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). • LEBIH DARI 11 JT PENDUDUK DI JATENG (37 JUTA JIWA) TERMASUK MISKIN (40%) DAN DOMINAN TINGGAL DI 7817 DESA & 744 KELURAHAN DENGAN RATA2 LUAS WILAYAH PER DESA 3,83 Km2 & BERPENDUDUK 3849 JIWA (BPS,2005, BAPPEDA JATENG 2007) • Departemen Kesehatan telah menetapkan kuota peserta program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) tahun 2008. Kuota Jawa Tengah untuk program Jamkesmas sebesar 11.715.841 jiwa. Namun, hanya 11.263.245 yang nantinya akan ditetapkan sebagai peserta program Jamkesmas melalui Surat Keputusan (SK) bupati/walikota.
  • 4. PEMERINTAH HANYA MENANGGUNG 35% BIAYA KESEHATAN TOTAL • SEKITAR 70% BIAYA KESEHATAN DARI MASYARAKAT MASIH BERSIFAT OUT OF POCKET (WB,2008) • TREND JPKM-PEMBIAYAAN KESEHATAN PRA- UPAYA YG BERSIFAT SUKARELA & SWADAYA MAKIN MENURUN DRASTIS SEJAK KRISIS (DEPKES,2006) • PENYALAH GUNAAN SKTM MENINGKAT& MERATA DISEMUA DAERAH • PEMDA MENGGRATISKAN BIAYA KESEHATAN  SALAH SUBSIDI  KEMAMPUAN APBD MAKIN TERBATAS UTK MENGCOVER MASKIN NON KUOTA JAMKESMAS
  • 6. KEBIJAKAN SISTEM JAMINAN KESEHATAN DI INDONESIA
  • 7. Sumber: Anton H, PAMJAKI, 2008
  • 9. • Mengembangkan pola managed care di daerah/desa? Sumber: Anton H, PAMJAKI, 2008
  • 10. • Penelitian Kesiapan Stakeholders Dalam Pengimplementasian SJSN di Jateng (Sutopo,2007) Tingkat Sikap Pengaruh Keterlibatan Label Ranking*) Pengadopsian Aktif Penyelamat I LEBIH CEPAT Kuat Raksasa II LEBIH LAMBAT Pasif Mendukung Tidur Aktif Kawan III Lemah Pasif Pemerhati IV Aktif Penyabotase VIII Kuat Tidak Pasif Bom Waktu VII Mendukung Aktif Pengganggu VI Lemah Pasif Jebakan V
  • 11. Komponen Identifikasi Posisi Decision Maker No Pemangku Kepentingan Propinsi Kota Kabupaten Kabupaten Jawa Tengah Semarang Klaten Purbalingga 1 DPRD - Penyelamat Kawan Penyelamat 2 Bappeda/Setda Penyelamat - Kawan Penyelamat 3 Dinsos/Bag. Kawan - Penyabotase Penganggu Sosial Pemda 4 Dinkes Pemerhati Kawan Pengganggu Penyelamat 5 Disnakertrans Pengganggu Kawan Pemerhati Pengganggu Sumber: Sutopo, 2007
  • 12. Komponen Identifikasi Posisi Kelompok Provider No Pemangku Kepentingan Propinsi Jawa Kabupaten Kabupaten Kota Semarang Tengah Klaten Purbalingga 1 RS Pemerintah Jebakan Kawan Pemerhati Pengganggu 2 RS Swasta - Pengganggu Pengganggu Pemerhati 3 Pengelola Dana - Penganggu Bom Waktu - Sehat 4 Bapel JPKM - Penyelamat Penyelamat 5 Puskesmas Rajal - Kawan Kawan Kawan 6 Puskesmas - - Jebakan Raksasa Tidur Ranap 7 Apotik - Kawan Kawan Raksasa Tidur 8 PT Askes/ PT Pengganggu - - Pemerhati Jamsostek Sumber: Sutopo, 2007
  • 13. Identifikasi Posisi Kelompok Sasaran Komponen Pemangku No Kepentingan Propinsi Jawa Kabupaten Kabupaten Kota Semarang Tengah Klaten Purbalingga 1 APINDO/GAPEKNAS - Jebakan - Penyabotase 2 SPSI - Kawan Bom Waktu Pemerhati 3 Pekerja Informal - Penganggu Pemerhati Kawan Identifikasi Posisi Kel. Representatives Komponen Pemangku No Kepentingan Propinsi Jawa Kabupaten Kabupaten Kota Semarang Tengah Klaten Purbalingga 1 LSM Penyabotase Penyelamat Pemerhati Pengganggu 2 Media Massa - Jebakan Jebakan - Sumber: Sutopo, 2007
  • 14. • Rivalitas antar program yang dikembangkan di level desa? – Program Alokasi Dana Desa (ADD) – Proyek Pengembangan Kecamatan/Proyek Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (PPK/P2KP)- proyek ini sekarang dikenal dengan nama Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) – Program Keluarga Harapan – Program Desa Siaga/Desa Sehat
  • 15. Pemetaan Program Pemerintah di Level Pedesaan ITEM ADD PNPM PKH DESI SASARAN Desa Desa-Kecmtn RTSM Desa MOTIF OTDA Prjct WB Pengganti SLT Paradigma (awal) Sehat FOKUS/ISSUE Good village Poverty Perlindungan 4 Pilar governance alleviation Sosial Kemandirian (Penddkn-Kes) INDUK Depdagri Kesra- Depsos Depkes Depdagri- Bappenas ADMNST & Relatif blm siap Lengkap & siap ? Relatif lengkap PENDUKUNG & siap SDM &/ Unit Dominan LSM Fasilitator & Peer Group & Bidan Desa Pelaksana Konsultan UPPKH (PKD) & FKD
  • 16. ALOKASI DANA DESA (ADD) • Meskipun Desa seharunya menjadi basis desentralisasi dan mampu menjalankan peran sebagai self governing community, kebanyakan Desa menghadapi masalah yang akut. – Pertama: Desa memiliki APBDES yang kecil dan sumber pendapatannnya sangat tergantung pada bantuan yang sangat kecil pula. – Kedua: Kesejahteraan masyarakat desa rendah sehingga susah bagi Desa mempunyai Pendapatan Asli Desa (Pades) yang tinggi. – Ketiga: Masalah itu diikuti oleh rendahnya dana operasional Desa untuk menjalankan pelayanan. – Keempat: Tidak kalah penting bahwa banyak program pembangunan masuk ke desa, tetapi hanya dikelola oleh DINAS. Program semacam itu mendulang kritikan, yaitu: program tsb tidak memberikan akses pembelajaran bagi Desa, dan program itu bersifat top down sehingga tidak sejalan dengan kebutuhan Desa dan masyarakatnya (sumber: Bambang H, 2005)
  • 17. Contoh ADD di Magelang muncul sebagai respon pemerintah daerah terhadap tuntutan Formas (Forum masyarakat) yang anggotanya meliputi unsur pemerintahan desa, LSM, dan Perkasa (Persatuan Perangkat Desa) • ADD akan dicairkan bila pihak Desa telah mengesahkan APBDes dan rincian penggunaan ADD yang akan diterimanya • FPPD Yogyakarta hingga awal Agustus 2007 mencatat masih terdapat sekitar 40% kabupaten/kota di Indonesia yang belum mempunyai aturan dasar ADD • Desa dan masyarakatnya telah menggunakan dana ADD secara kreatif karena diposkan untuk belanja pembangunan yang dapat mereka kelola sendiri. Selain itu dana tersebut dipadukan dengan pendapatan asli desa serta dana swadaya dan gotongroyong dari warga sehingga dapat dipakai untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi Desa dan masyarakatnya
  • 19. Sumber Dana PNPM Mandiri 2008
  • 20. RENCANA ANGGARAN PNPM 2009 • Rincian total anggaran PNPM Mandiri yang mencakup PNPM Inti maupun PNPM Penguatan mencapai Rp13,7 triliun. Rinciannya, alokasi PNPM Inti Rp10,377.9 triliun dan PNPM Penguatan sebesar Rp3,324.2 triliun. Data Anggaran PNPM Mandiri 2007-2009 mencatat, sektor kegiatan PNPM Inti mencakup lima kegiatan. Masing-masing yaitu PNPM di Daerah Perdesaan di Depdagri (Rp6,99 triliun), PNPM di Daerah Perkotaan (Rp1,75 triliun), Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (Rp485,3 miliar), dan Peningkatan Infrastruktur Perdesaan Skala Komunitas (Rp950 miliar) di Departemen Pekerjaaan Umum, serta program pembangunan daerah tertinggal (Rp195,9 miliar) pada Kementerian Negara Percepatan Daerah Tertinggal. Adapun PNPM Penguatan mencakup delapan sektor kegiatan. Masing- masing adalah Peningkatan Kualitas Lingkungan Perumahan Perkotaan dan Penanganan Rehab dan rekonstruksi di Provinsi DI Yogyakarta & Jawa Tengah di Departemen Pekerjaan Umum masing-masing Rp55,2 miliar dan Rp25,0 miliar. Pada Departemen Pertanian mencakup tiga sektor yaitu Penyediaan dan Perbaikan Infrastruktur Pertanian senilai Rp918,0 miliar, Penguatan Kelembagaan Ekonomi Perdesaan senilai Rp298,0 miliar, dan Pengembangan Usaha Agrbisnis Pertanian sebesar Rp1,1 triliun.
  • 21. • DAFTAR DAERAH YG BELUM BERPARTISIPASI DLM PNPM th 2008 di JAWA TENGAH: Kab. Magelang Kab. Klaten Kab. Sukoharjo Kab. Sragen Kab. Grobogan dan Kab. Batang • Daerah di Jateng yg sdh menyatakan berpartisipasi dlm PNMP th 2009 adlh Pati & Rembang • Contoh alokasi dana PNPM tahun 2008 Kabupaten Cilacap sebesar Rp 14.000.000.000, yang sumber dananya berasal dari APBN, APBD Kabupaten (Cost Sharing) dan Swadaya masyarakat. Jumlah nyang menerima dana bantuan itu sebanyak 116 desa. Kegiatan yang didanai PNPM Mandiri Perdesaan itu meliputi pembangunan sarana prasarana, kegiatan simpan pinjam khusus perempuan, kegiatan bidang kesehatan dan kegiatan bidang pendidikan
  • 22. Program Keluarga Harapan (PKH) • PKH bukan di maksudkan sebagai kelanjutan program subsidi langsung tunai (SLT) yang diberikan dalam rangka membantu rumah tangga miskin mempertahankan daya belinya pada saat pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM. PKH lebih dimaksudkan kepada upaya membangun sistem perlindungan sosial kepada maskin melalui pemberian uang tunai. • Program PKH ini menelan dana yang tidak sedikit. Pada tahun 2008 ini saja pemerintah menyediakan dana 58 triliun rupiah. Apalagi dana untuk program ini terus meningkat dari tahun 2004 sebesar Rp.19 triliun, tahun 2005 Rp.24 triliun, 2006 Rp.41 triliun rupiah dan 2007 sebesar 51 triliun rupiah. • Paket bagi ibu hamil: bantuan berupa pemeriksaan pra dan pascakehamilan, mendapatkan suplemen zat besi, dan proses kelahiran ditangani tenaga medis. Paket anak balita: mendapat imunisasi lengkap, pemantauan tumbuh kembang setiap bulan, dan diberi suplemen vitamin A. • Rencana pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) tahun 2008 dengan target sasaran 1,5 juta rumah tangga sangat miskin (RTSM) yang mencakup 18 provinsi terancam hanya akan terealisasi kurang dari setengahnya
  • 23.
  • 24. DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU • KEEFEKTIFAN PEMANFAATAN DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU? – PERMENKEU RI No 84/PMK.07/2008 TENTANG PENGGUNAAN DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU DAN SANKSI ATAS PENYALAHGUNAAN ALOKASI DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU – PENGGUNAAN: • peningkatan kualitas bahan baku; • pembinaan industri; • pembinaan lingkungan sosial; • sosialisasi ketentuan di bidang cukai; dan/atau • pemberantasan barang kena cukai ilegal.
  • 25. Pasal 7 (1) Pembinaan lingkungan sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf c meliputi: – pembinaan kemampuan dan ketrampilan kerja masyarakat di lingkungan industri hasil tembakau dan/atau daerah penghasil bahan baku industri hasil tembakau; – penerapan manajemen limbah industri hasil tembakau yang mengacu kepada Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL); – penetapan kawasan tanpa asap rokok dan pengadaan tempat khusus untuk merokok di tempat umum; dan/ atau – peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan penyediaan fasilitas perawatan kesehatan bagi penderita akibat dampak asap rokok.    
  • 26. • Kenaikan target penerimaan cukai th 2008 meningkat sebesar Rp.3.862.800 triliun atau 8,76 persen dari tahun sebelumnya. Peningkatan penerimaan cukai pada periode semester I tahun 2008, antara lain karena terjadinya peningkatan produksi hasil tembakau dari 113.352 juta batang pada semester I tahun 2007 menjadi 120.784 juta batang di semester I ini. • Prediksi penerimaan cukai pada semester II tahun 2008, diprediksi akan mencapai Rp.23.112,65 trilun atau 50,56 persen dari target, sehingga sampai akhir tahun 2008 penerimaan cukai akan mencapai Rp.46.717,50 triliun atau 102,19 persen dari target penerimaan cukai sebesar Rp.45.717,50 triliun • Pada tahun 2008 ini total alokasi Cukai hasil tembakau yang dikembalikan ke Provinsi dan kabupaten/kota di Jateng sebesar 52,196 M, dengan perincian Kabupaten Kudus mendapatkan 17,2 M, provinsi 15,6 M, Kota Surakarta 1,2 M dan seluruh Kabupatenkota yang besarnya antara 450 juta sampai 878 juta.
  • 27. Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 60/PMK.07/2008 tentang Dana Alokasi Cukai Hasil Tembakau Tahun Anggaran 2008. • Dana bagi hasil sebesar Rp200 miliar itu terdiri dari alokasi untuk propinsi/kabupaten/kota di provinsi Sumatera Utara Rp1,43 miliar, provinsi/kabupaten/kota di provinsi Jawa Barat Rp9,48 miliar, provinsi/kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah Rp52,20 miliar, provinsi/kabupaten/kota di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Rp1,05 miliar, dan provinsi/kabupaten/kota di provinsi Jawa Timur Rp135,85 miliar. • Besarnya dana alokasi dimaksud berdasarkan pembagian yang ditetapkan oleh gubernur dan merupakan bagian dari pendapatan daerah yang dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2008 pada kelompok lain-lain pendapatan yang sah. • Penyaluran dana alokasi cukai hasil tembakau tahun anggaran 2008 dilakukan dengan cara pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Negara ke Rekening Kas Umum Daerah yang dilaksanakan secara triwulanan. (Sumber: Antara, 6 Mei 2008)
  • 28. IRONI MASIHKAH AKAN BERLANJUT ? DATA SUSENAS DI JATENG RATA2 (Rp) TAHUN 2004 TOTAL BUKAN MAKANAN 301182.2 KESEHATAN 18269.6 TEMBAKAU SIRIH 53114.5 TAHUN 2001 TOTAL BUKAN MAKANAN 184149.5 KESEHATAN 35426.7 TEMBAKAU SIRIH 36799.1 % PENINGKATAN BIAYA TEMBAKAU (2001-2004) 44,76% % PENURUNAN BIAYA KESEHATAN (2001-2004) 45,21% Sumber: Susenas 2001, 2004
  • 29. SEANDAINYA BISA…?! • Selasa, 18 November 2008 |  03:00 WIBJakarta, Kompas -  Perangkat desa yang tergabung  dalam Persatuan Rakyat Desa  Nusantara atau Parade  Nusantara meminta  dialokasikan dana desa sebesar  10 persen APBN. Dengan  asumsi total dana APBN 2009  mencapai Rp 1.037 triliun,  sekitar 70.000 desa di seluruh  Indonesia akan mendapatkan  alokasi dana desa sebesar Rp  1,3 miliar per tahun per desa!
  • 30. • Pendukung & Penghambat mobilisasi sumber dana untuk penjaminan kesehatan di desa NO JENIS/SUMBER PENDUKUNG PENGHAMBAT 1 JAMKESMAS – SJSN Rencana Conflict of interest & (APBN) penambahan Rp. 17 T regulasi universal di thn 2009 coverage blm spesifik 2 JAMKESDA (APBD) Regulasi sdh jelas & Komitmen & ckp banyak good kemampuan APBD practices serta SDM rendah 3 PROGRAM LINTAS Dana relatif melimpah Fokus masih ke non SEKTORAL & variatif kesehatan (ADD,PNPM,DBH Cukai Rokok, PKH dll) 4 CORPORATE SOCIAL Dana relatif melimpah Networking lemah & RESPONSIBILITY & kuatnya tuntutan bersifat parsial/ global insidental 5 MASYARAKAT (Dana Budaya gotong Moral hazard, risk Sehat, Tabulin, Arisan royong & makin taker & daya beli msh Jamban dll) partisipatif rendah