SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
Pabrik Gula Mini.
( integrasi tanaman dan proses)




              -1-
Industri gula adalah industry terintegrasi
Integrated bisnis di bidang pengolahan tebu menjadi gula dengan membangun unit pabrik gula
mini dengan bahan baku tebu yang ditanam sendiri , baik di lahan sendiri maupun dilahan sewa,
pasokan tebu sendiri merupakan hal yang mutlak harus dilaksanakan agar didapat tebu dengan
varitas berkadar gula tinggi pada kwalitas optimal dan pada harga yang reasonable,




                                          UNIT PABRIK GULA MINI
                                            MENGGILING TEBU
                                            TANAMAN SENDIRI
                                         (UNIT USAHA TERPADU)




Kenapa harus tanam sendiri.
Sebagai industri pengolahan perlu jaminan pasokan sesuai dengan tuntutan dan target produksi
dan secara ekonomis dapat dipertanggungjawabkan, sehingga sejak awal sumber pasokan harus
sudah direncanakan sebaik mungkin. Disamping itu bahan baku merupakan komponen pembentuk
harga produk gula yang paling dominan (lebih dari 60%)..


Alasan ekonomis.
Harga tebu tanaman sendiri semahal mahalnya Rp 175 sd 200/kg (basic rendemen 8%) sampai di
emplasemen pabrik gula mini, sedangkan harga tebu beli dari petani Rp 280 sd Rp 300/kg yang
berarti lebih mahal 40% dari harga tebu tanam sendiri atau sebesar Rp 80/kg, artinya apabila
digiling 70 ton tebu perhari sudah didapatkan kelebihan sebesar Rp 5.600.000,-per hari, apabila
setahun diproyeksikan 180 hari giling maka akan terjadi pemborosan lebih Rp1.000. 000.000,-




                                                  -2-
Alasan teknis teknologi.
Dengan tebu tanam sendiri managemen penanaman mulai dari pemilihan varitas, pemupukan dll
s/d tebang angkut (pengangkutan yang tidak terlambat, kebersihan tebangan dll)           dapat
dikendalikan, sedangkan apabila mengharapkan pembelian tebu bebas hal hal diatas dipastikan
diluar rentang kendali dan selalu ada kecenderungan terjadi konflik dengan pemasok, akibatnya
dipastikan terjadi penurunan performance.


Tiga pilar keberhasilan PGM.
Pabrik Gula     Mini akan berhasil secara teknis dan ekonomis apabila managemen mampu
mengendalikan dan mengintegrasikan Material (tebu dan managemen tebang angkut serta bahan
pembantu pengolahan) , sumber daya manusia (selain berbekal ketrampilan            sejak awal
dibudayakan kesiapan bekerja keras, memegang kejujuran dan amanah) serta adanya mesin
instalasi yang memadai berikut methode proses yang diterapkan.


Apabila score ketiga pilar diatas rata rata diatas 80% akan didapatkan hasil yang cukup baik
(good) sedangkan apabila score ketiga pilar rata rata diatas 90% akan didapatkan hasil yang
sangat baik (exelent), kebalikannya apabila salah satu dari ketiga pilar mempunyai score kurang
dari 50% sebaiknya dilakukan treatment untuk perbaikan.


Bagaimana tahapan mengoperasikan pgm baru.


1.Tahapan individual test.
          Tahap awal yang harus dilaksanakan adalah individual test ,masing masng equipment
harus memenuhi persaratan operasi misalnya tekanan ketel berikut system keselamatannya,
system control pemurnian, system kehampaan dll, koreksi koreksi kecil wajar dilakukan di pabrik
baru apapun juga, dan umunnya di cantumkan dalam masa pemeliharaan selama satu musim
giling.




                                              -3-
2.Tahapan harmonisasi
          Adalah uji dengan pembebanan dimulai dengan penggilingan tebu dan diikuti semua alur
proses untuk evaluasi apabila ada bottle neck serta lebih menitik beratkan skill operator untuk
mengenal karakter dari tiap tiap peralatan,


3.Tahapan trial run
          Uji giling dalam periode mingguan dan                   selalu dievaluasi aspek teknis dan aspek
ekonomisnya.


1.Prediksi tebu.(bahan baku).


Tabel 1-2-3-4 menunjukkan biaya tanam tebu diatas lahan sewa, baik tanah tegalan maupun tanah
sawah, didapat harga pokok tanaman tebu rata rata termasuk bunga, tebang angkut dll sampai di
emplasemen tidak lebih dari Rp 200/kg,


Pengaruh rendemen thd harga pokok gula

Uraian                                 Pembelian Tebu Rakyat Bebas                        Tebu Tanamn Sendiri
Rendemen                         5%             6%            7%          8%        9%             8%             9%
Kg tebu/ kg gula                20.0          16.7         14.3          12.5      11.1          12.5            11.1
Harga tebu                       220
Harga tebu                                     230
Harga tebu                                                    240
Harga tebu                                                                250
Harga tebu                                                                          260
Biaya tanam per kg                                                                                200             200
Harga tebu/kg gula            4,400          3,833        3,429         3,125     2,889         2,500           2,222



Tetap terlihat dari table diatas bahwa meskipun ada kenaikan kenaikan harga, apabila PGM
dioperasikan dengan tebu tanaman sendiri unsure harga tebu per kg gula yang termurah adalah
yang berasal dari tebu tanam sendiri, maximal unsure harga tebu per kg gula harus dikendalikan
tidak lebih dari Rp 2.500/kg gula atau sebesar 50%.




                                                        -4-
2. Bahan pembantu/ penolong.
          Uraian                                 Kg/ton tebu         Rp/kg                 Rp/ton tebu
          Kapur tohor                                          0.5                 1,500                  750
          Phosphat                                           0.15                 35,000                 5,250
          Flokulant dll                                     0.003             100,000                     300


          Jumlah (Rp/ton tebu)                                                                           6,300
          Jumlah (Rp/kg gula)                                        R 9%                                  70
                                                                     R 8%                                78.75
                                                                     R 7%                                  90
                                                                     R 6%                                 105


          Note
          Surfactant facultative

Semahal mahalnya unsure biaya bahan penolong adalah Rp 80/kg gula atau sebesar 2% dari
harga gula.


3.Tenaga Kerja Harian.

       Tenaga kerja kontrak (harian)

       Hari giling                         195
       THR ( Rp/karyawan harian)       300,000
       Kapasitas (ton tebu/hari)            70
                                        Jumlah         Rp/hari         Rp/tahun              THR Jumlah/tahun


       Tehaga kerja shift 1                 24         25,000 117,000,000             7,200,000 124,200,000
       Tehaga kerja shift 2                 24         25,000 117,000,000             7,200,000 124,200,000
       Tehaga kerja shift 3                 24         25,000 117,000,000             7,200,000 124,200,000
       Jumlah                               72                                                      372,600,000



                                           7%            7.5%                8%              8.5%            9%
       Produksi gula kg/thn            955,500     1,023,750          1,092,000      1,160,250       1,228,500
       Biaya upah per kg gula           389.95        363.96            341.21             321.14         303.30

Unsur upah kerja langsung merupakan biaya variable dengan nilai teringgi sampai Rp 350/kg gula.
(pembulatan keatas) atau 7.5% dari harga gula.



                                                      -5-
4.Biaya gaji tetap


     Uraian                          Jumlah    Rp/bulan    Rp/tahun             THR Jumlh/tahun


     Komisaris                            2   2,000,000   48,000,000      4,000,000     52,000,000
     Manager                              1   3,000,000   36,000,000      3,000,000     39,000,000
     As manager tanaman                   1   1,500,000   18,000,000      1,500,000     19,500,000
     As manager fabrikasi/instala         2   1,500,000   36,000,000      3,000,000     39,000,000
     Karyawan bulanan                     9   1,000,000 108,000,000       9,000,000 117,000,000


                                                                       jumlah          266,500,000




                                        7%         7.5%          8%             8.5%          9%
     Produksi gula kg/thn           955,500   1,023,750   1,092,000      1,160,250      1,228,500
     Biaya upah per kg gula          278.91     260.32       244.05         229.69         216.93

Unsur gaji tetap merupakan dengan nilai teringgi sampai Rp 300/kg gula.(pembulatan keatas)
atau 6% dari harga gula.




5.Biaya energy.
Penyimpangan biaya energy terjadi akibat terjadinya kenaikan BBM dua tahun terakhir dan
kebijakan disparitas harga antara BBM bersubsidi dan BBM industri, managemen harus
memutuskan penggunaan energy PLN dengan segala konsekwensinya dilengkapi dengan diesel
genset sebagai cadangan.
Simulasi table dibawah dengan scenario 8 jam per hari selama giling dengan menggunakan diesel
generator 150 Kva dengan konsumsi rata rata 12 liter solar perjam dengan harga solar industri rata
rata Rp 10.000/liter sedangkan 16 jam lainnya dengan assumsi menggunakan tenaga listrik dari
PLN.




                                                -6-
Energy                                                                    70 tcd
        Hari giling per tahun                                                       195
        Harga solar rp/liter                                                     10,000
        Harga oli rp/liter                                                       15,000
        Jam putar/tahun ( 8 jam/hari)                                             1,560
        Kebutuhansolar liter/tahun ( 12iter/jam)                                 18,720
        Kebutuhan oli (1% solar)                                                    187
        Jumlah biaya solar                                                  187,200,000
        Jumlah biaya oli                                                       2,808,000
        Jumlah biaya BBM                                                    190,008,000
        Biaya listrik Rp/tahun ( 7 bulan x 16 jam/hari)                     140,000,000
        Jumlah biaya energy                                                 330,008,000


                                                                              Rp/kg gula
        Rendemen 7%                                                              345.38
        Rendemen 7,5%                                                            322.35
        Rendemen 8%                                                              302.21
        Rendemen 8,5%                                                            284.43
        Rendemen 9%                                                              268.63

Biaya energy dibulatkan keatas sebesar Rp 350 /kg gula atau sebesar 7% dari harga gula.
Kedepan untuk menekan biaya energy harus mulai diaplikasikan diesel dengan dual fuel system
yaitu 30% bahan bakar solar dan 70% bahan bakar sekam yang dikonversi menjadi syntetic gas
dalam reaktor gasifikasi.


6.Biaya kemasan , perawatan , consumable operasional dan biaya rumah tangga.
Biaya biaya butir 6 diatas tidak akan melampaui Rp 350/kg gula atau sebesar 7% harga gula.


7.Cadangan subtitusi bahan bakar kayu.
Dicadangkan apabila terjadi kekurangan bahan bakar ampas akibat kadar sabut rendah atau
kehujanan atau terjadi stagnasi sebesar Rp 150/kg atau sebesar 2.5%.




                                                     -7-
Resume.
Meskipun akibat pengaruh global terjadi penurunan harga gula dunia, terjadi kenaikan minyak
dunia yang menyebabkan naiknya BBM dalam negeri , Insa Allah PGM masih mampu bertahan
secara ekonomis, dengan satu catatan mutlak tebu harus tanam sendiri dan dikelola dengan
penuh kejujuran dan amanah.


Peluang industri gula mini lebih terbuka dan menguntungkan dikawasan Indonesia Timur atau
apabila di Jawa di daerah pantai utara yang sewa lahan relatif murah tetapi sangat jauh dari pabrik
gula besar.




                                                -8-

More Related Content

What's hot (8)

Perancangan Pabrik Sorbitol Kapasitas 130000 ton/tahun dengan Hidrogenasi Kat...
Perancangan Pabrik Sorbitol Kapasitas 130000 ton/tahun dengan Hidrogenasi Kat...Perancangan Pabrik Sorbitol Kapasitas 130000 ton/tahun dengan Hidrogenasi Kat...
Perancangan Pabrik Sorbitol Kapasitas 130000 ton/tahun dengan Hidrogenasi Kat...
 
Kemiri sunan
Kemiri sunanKemiri sunan
Kemiri sunan
 
POMPANISASI DIESEL GASIFIKASI
POMPANISASI DIESEL GASIFIKASIPOMPANISASI DIESEL GASIFIKASI
POMPANISASI DIESEL GASIFIKASI
 
Pemanfaatan limbah pabrik sawit
Pemanfaatan limbah pabrik sawitPemanfaatan limbah pabrik sawit
Pemanfaatan limbah pabrik sawit
 
PROSES GULA DI PABRIK GULA MINI
PROSES GULA DI PABRIK GULA MINIPROSES GULA DI PABRIK GULA MINI
PROSES GULA DI PABRIK GULA MINI
 
Waste to energy
Waste to energy Waste to energy
Waste to energy
 
Waste to Energy in Palm Oil
Waste to Energy in Palm Oil Waste to Energy in Palm Oil
Waste to Energy in Palm Oil
 
Bimtek pasca panen tp banyuasin 2018
Bimtek pasca panen tp banyuasin   2018Bimtek pasca panen tp banyuasin   2018
Bimtek pasca panen tp banyuasin 2018
 

Similar to Pabrik Gula Mini 2009

Analisis usaha tani jagung
Analisis usaha tani jagungAnalisis usaha tani jagung
Analisis usaha tani jagungIrenius Sondy
 
Harga pokok proses roti tawar
Harga pokok proses roti tawarHarga pokok proses roti tawar
Harga pokok proses roti tawarAlvin Setiawan
 
INTEGRATED FARMING SYSTEM: PROSPEK DAN POTENSI
INTEGRATED FARMING SYSTEM: PROSPEK DAN POTENSIINTEGRATED FARMING SYSTEM: PROSPEK DAN POTENSI
INTEGRATED FARMING SYSTEM: PROSPEK DAN POTENSIArdi Novra
 
Class Project - Business Planning
Class Project - Business PlanningClass Project - Business Planning
Class Project - Business Planningabminternational
 
alokasi b.bersama.pptx
alokasi b.bersama.pptxalokasi b.bersama.pptx
alokasi b.bersama.pptxekopasie
 
Tesis Slide Dlm Bentuk Pdf
Tesis Slide Dlm Bentuk PdfTesis Slide Dlm Bentuk Pdf
Tesis Slide Dlm Bentuk PdfAr Tinambunan
 
Usaha peternakan ikan lele
Usaha peternakan ikan leleUsaha peternakan ikan lele
Usaha peternakan ikan leleshafwan_muhammad
 
5a. INDIKATOR KOMPETENSI PROCESSING.pptx
5a. INDIKATOR KOMPETENSI PROCESSING.pptx5a. INDIKATOR KOMPETENSI PROCESSING.pptx
5a. INDIKATOR KOMPETENSI PROCESSING.pptxWeavingDanLiris
 
03 bahan presentasi vp pemasaran jogja-kirim
03 bahan presentasi vp pemasaran  jogja-kirim03 bahan presentasi vp pemasaran  jogja-kirim
03 bahan presentasi vp pemasaran jogja-kirimBisrul Tambunan
 
BAB 9 Penyusunan Anggaran Biaya Konversi dan Anggaran Beban Usaha
BAB 9 Penyusunan Anggaran Biaya Konversi dan Anggaran Beban UsahaBAB 9 Penyusunan Anggaran Biaya Konversi dan Anggaran Beban Usaha
BAB 9 Penyusunan Anggaran Biaya Konversi dan Anggaran Beban Usaha9elevenStarUnila
 
Sistem informasi manajemen dan pelaporan dibagian pengolahan
Sistem informasi manajemen dan pelaporan dibagian pengolahanSistem informasi manajemen dan pelaporan dibagian pengolahan
Sistem informasi manajemen dan pelaporan dibagian pengolahanEpi Ripson Sianturi
 
Pentingnya Revitalisasi Penggilingan Padi (2023)
Pentingnya Revitalisasi Penggilingan Padi (2023)Pentingnya Revitalisasi Penggilingan Padi (2023)
Pentingnya Revitalisasi Penggilingan Padi (2023)CrisSabastian
 

Similar to Pabrik Gula Mini 2009 (20)

Analisis usaha tani jagung
Analisis usaha tani jagungAnalisis usaha tani jagung
Analisis usaha tani jagung
 
Harga pokok proses roti tawar
Harga pokok proses roti tawarHarga pokok proses roti tawar
Harga pokok proses roti tawar
 
INTEGRATED FARMING SYSTEM: PROSPEK DAN POTENSI
INTEGRATED FARMING SYSTEM: PROSPEK DAN POTENSIINTEGRATED FARMING SYSTEM: PROSPEK DAN POTENSI
INTEGRATED FARMING SYSTEM: PROSPEK DAN POTENSI
 
Class Project - Business Planning
Class Project - Business PlanningClass Project - Business Planning
Class Project - Business Planning
 
alokasi b.bersama.pptx
alokasi b.bersama.pptxalokasi b.bersama.pptx
alokasi b.bersama.pptx
 
Tesis Slide Dlm Bentuk Pdf
Tesis Slide Dlm Bentuk PdfTesis Slide Dlm Bentuk Pdf
Tesis Slide Dlm Bentuk Pdf
 
Usaha peternakan ikan lele
Usaha peternakan ikan leleUsaha peternakan ikan lele
Usaha peternakan ikan lele
 
5a. INDIKATOR KOMPETENSI PROCESSING.pptx
5a. INDIKATOR KOMPETENSI PROCESSING.pptx5a. INDIKATOR KOMPETENSI PROCESSING.pptx
5a. INDIKATOR KOMPETENSI PROCESSING.pptx
 
03 bahan presentasi vp pemasaran jogja-kirim
03 bahan presentasi vp pemasaran  jogja-kirim03 bahan presentasi vp pemasaran  jogja-kirim
03 bahan presentasi vp pemasaran jogja-kirim
 
Makalah usaha kripik singkong
Makalah usaha kripik singkongMakalah usaha kripik singkong
Makalah usaha kripik singkong
 
Makalah usaha kripik singkong
Makalah usaha kripik singkongMakalah usaha kripik singkong
Makalah usaha kripik singkong
 
Makalah usaha kripik singkong
Makalah usaha kripik singkongMakalah usaha kripik singkong
Makalah usaha kripik singkong
 
Makalah usaha kripik singkong
Makalah usaha kripik singkongMakalah usaha kripik singkong
Makalah usaha kripik singkong
 
Analisa usaha- chitin-chitosan
Analisa usaha- chitin-chitosanAnalisa usaha- chitin-chitosan
Analisa usaha- chitin-chitosan
 
Kkpi wirausaha new
Kkpi wirausaha newKkpi wirausaha new
Kkpi wirausaha new
 
Kkpi anyar
Kkpi anyarKkpi anyar
Kkpi anyar
 
Materi recruiting 1
Materi recruiting 1Materi recruiting 1
Materi recruiting 1
 
BAB 9 Penyusunan Anggaran Biaya Konversi dan Anggaran Beban Usaha
BAB 9 Penyusunan Anggaran Biaya Konversi dan Anggaran Beban UsahaBAB 9 Penyusunan Anggaran Biaya Konversi dan Anggaran Beban Usaha
BAB 9 Penyusunan Anggaran Biaya Konversi dan Anggaran Beban Usaha
 
Sistem informasi manajemen dan pelaporan dibagian pengolahan
Sistem informasi manajemen dan pelaporan dibagian pengolahanSistem informasi manajemen dan pelaporan dibagian pengolahan
Sistem informasi manajemen dan pelaporan dibagian pengolahan
 
Pentingnya Revitalisasi Penggilingan Padi (2023)
Pentingnya Revitalisasi Penggilingan Padi (2023)Pentingnya Revitalisasi Penggilingan Padi (2023)
Pentingnya Revitalisasi Penggilingan Padi (2023)
 

More from slamet sulaiman

More from slamet sulaiman (20)

Presentasi syrup sorghum
Presentasi syrup sorghumPresentasi syrup sorghum
Presentasi syrup sorghum
 
SORGHUM UTILITY
SORGHUM UTILITYSORGHUM UTILITY
SORGHUM UTILITY
 
Swa Sembada Gula Dengan Pabrik Gula Mini
Swa Sembada Gula Dengan Pabrik Gula MiniSwa Sembada Gula Dengan Pabrik Gula Mini
Swa Sembada Gula Dengan Pabrik Gula Mini
 
Janji Dan Amanat
Janji Dan AmanatJanji Dan Amanat
Janji Dan Amanat
 
Perniagaan Yg Tidak Rugi
Perniagaan  Yg Tidak RugiPerniagaan  Yg Tidak Rugi
Perniagaan Yg Tidak Rugi
 
Adab Bermusawarah
Adab BermusawarahAdab Bermusawarah
Adab Bermusawarah
 
Menjaga Lidah
Menjaga LidahMenjaga Lidah
Menjaga Lidah
 
Bertamu Dan Menerima Tamu
Bertamu Dan Menerima TamuBertamu Dan Menerima Tamu
Bertamu Dan Menerima Tamu
 
Memberi Makan Fakir Miskin
Memberi Makan Fakir MiskinMemberi Makan Fakir Miskin
Memberi Makan Fakir Miskin
 
Jalan Lurus
Jalan LurusJalan Lurus
Jalan Lurus
 
Evaluasi Diri
Evaluasi DiriEvaluasi Diri
Evaluasi Diri
 
GASIFIKASI ( PELATIHAN - PERANCANGAN)
GASIFIKASI ( PELATIHAN  - PERANCANGAN)GASIFIKASI ( PELATIHAN  - PERANCANGAN)
GASIFIKASI ( PELATIHAN - PERANCANGAN)
 
GASIFIKASI (PELATIHAN - BAHAN BIOMAS)
GASIFIKASI (PELATIHAN - BAHAN BIOMAS)GASIFIKASI (PELATIHAN - BAHAN BIOMAS)
GASIFIKASI (PELATIHAN - BAHAN BIOMAS)
 
GASIFIKASI (PELATIHAN - APLIKASI)
GASIFIKASI (PELATIHAN - APLIKASI)GASIFIKASI (PELATIHAN - APLIKASI)
GASIFIKASI (PELATIHAN - APLIKASI)
 
GASIFIKASI (PELATIHAN - THEORY)
GASIFIKASI (PELATIHAN - THEORY)GASIFIKASI (PELATIHAN - THEORY)
GASIFIKASI (PELATIHAN - THEORY)
 
Bio Energy Untuk Jobong Kapur
Bio Energy Untuk Jobong KapurBio Energy Untuk Jobong Kapur
Bio Energy Untuk Jobong Kapur
 
PERTANIAN TERPADU
PERTANIAN TERPADUPERTANIAN TERPADU
PERTANIAN TERPADU
 
GASIFIKASI TOBONG KAPUR
GASIFIKASI TOBONG KAPURGASIFIKASI TOBONG KAPUR
GASIFIKASI TOBONG KAPUR
 
MODEL BIOMAS GASIFIKASI
MODEL BIOMAS GASIFIKASIMODEL BIOMAS GASIFIKASI
MODEL BIOMAS GASIFIKASI
 
Biomasa Gasifikasi
Biomasa GasifikasiBiomasa Gasifikasi
Biomasa Gasifikasi
 

Pabrik Gula Mini 2009

  • 1. Pabrik Gula Mini. ( integrasi tanaman dan proses) -1-
  • 2. Industri gula adalah industry terintegrasi Integrated bisnis di bidang pengolahan tebu menjadi gula dengan membangun unit pabrik gula mini dengan bahan baku tebu yang ditanam sendiri , baik di lahan sendiri maupun dilahan sewa, pasokan tebu sendiri merupakan hal yang mutlak harus dilaksanakan agar didapat tebu dengan varitas berkadar gula tinggi pada kwalitas optimal dan pada harga yang reasonable, UNIT PABRIK GULA MINI MENGGILING TEBU TANAMAN SENDIRI (UNIT USAHA TERPADU) Kenapa harus tanam sendiri. Sebagai industri pengolahan perlu jaminan pasokan sesuai dengan tuntutan dan target produksi dan secara ekonomis dapat dipertanggungjawabkan, sehingga sejak awal sumber pasokan harus sudah direncanakan sebaik mungkin. Disamping itu bahan baku merupakan komponen pembentuk harga produk gula yang paling dominan (lebih dari 60%).. Alasan ekonomis. Harga tebu tanaman sendiri semahal mahalnya Rp 175 sd 200/kg (basic rendemen 8%) sampai di emplasemen pabrik gula mini, sedangkan harga tebu beli dari petani Rp 280 sd Rp 300/kg yang berarti lebih mahal 40% dari harga tebu tanam sendiri atau sebesar Rp 80/kg, artinya apabila digiling 70 ton tebu perhari sudah didapatkan kelebihan sebesar Rp 5.600.000,-per hari, apabila setahun diproyeksikan 180 hari giling maka akan terjadi pemborosan lebih Rp1.000. 000.000,- -2-
  • 3. Alasan teknis teknologi. Dengan tebu tanam sendiri managemen penanaman mulai dari pemilihan varitas, pemupukan dll s/d tebang angkut (pengangkutan yang tidak terlambat, kebersihan tebangan dll) dapat dikendalikan, sedangkan apabila mengharapkan pembelian tebu bebas hal hal diatas dipastikan diluar rentang kendali dan selalu ada kecenderungan terjadi konflik dengan pemasok, akibatnya dipastikan terjadi penurunan performance. Tiga pilar keberhasilan PGM. Pabrik Gula Mini akan berhasil secara teknis dan ekonomis apabila managemen mampu mengendalikan dan mengintegrasikan Material (tebu dan managemen tebang angkut serta bahan pembantu pengolahan) , sumber daya manusia (selain berbekal ketrampilan sejak awal dibudayakan kesiapan bekerja keras, memegang kejujuran dan amanah) serta adanya mesin instalasi yang memadai berikut methode proses yang diterapkan. Apabila score ketiga pilar diatas rata rata diatas 80% akan didapatkan hasil yang cukup baik (good) sedangkan apabila score ketiga pilar rata rata diatas 90% akan didapatkan hasil yang sangat baik (exelent), kebalikannya apabila salah satu dari ketiga pilar mempunyai score kurang dari 50% sebaiknya dilakukan treatment untuk perbaikan. Bagaimana tahapan mengoperasikan pgm baru. 1.Tahapan individual test. Tahap awal yang harus dilaksanakan adalah individual test ,masing masng equipment harus memenuhi persaratan operasi misalnya tekanan ketel berikut system keselamatannya, system control pemurnian, system kehampaan dll, koreksi koreksi kecil wajar dilakukan di pabrik baru apapun juga, dan umunnya di cantumkan dalam masa pemeliharaan selama satu musim giling. -3-
  • 4. 2.Tahapan harmonisasi Adalah uji dengan pembebanan dimulai dengan penggilingan tebu dan diikuti semua alur proses untuk evaluasi apabila ada bottle neck serta lebih menitik beratkan skill operator untuk mengenal karakter dari tiap tiap peralatan, 3.Tahapan trial run Uji giling dalam periode mingguan dan selalu dievaluasi aspek teknis dan aspek ekonomisnya. 1.Prediksi tebu.(bahan baku). Tabel 1-2-3-4 menunjukkan biaya tanam tebu diatas lahan sewa, baik tanah tegalan maupun tanah sawah, didapat harga pokok tanaman tebu rata rata termasuk bunga, tebang angkut dll sampai di emplasemen tidak lebih dari Rp 200/kg, Pengaruh rendemen thd harga pokok gula Uraian Pembelian Tebu Rakyat Bebas Tebu Tanamn Sendiri Rendemen 5% 6% 7% 8% 9% 8% 9% Kg tebu/ kg gula 20.0 16.7 14.3 12.5 11.1 12.5 11.1 Harga tebu 220 Harga tebu 230 Harga tebu 240 Harga tebu 250 Harga tebu 260 Biaya tanam per kg 200 200 Harga tebu/kg gula 4,400 3,833 3,429 3,125 2,889 2,500 2,222 Tetap terlihat dari table diatas bahwa meskipun ada kenaikan kenaikan harga, apabila PGM dioperasikan dengan tebu tanaman sendiri unsure harga tebu per kg gula yang termurah adalah yang berasal dari tebu tanam sendiri, maximal unsure harga tebu per kg gula harus dikendalikan tidak lebih dari Rp 2.500/kg gula atau sebesar 50%. -4-
  • 5. 2. Bahan pembantu/ penolong. Uraian Kg/ton tebu Rp/kg Rp/ton tebu Kapur tohor 0.5 1,500 750 Phosphat 0.15 35,000 5,250 Flokulant dll 0.003 100,000 300 Jumlah (Rp/ton tebu) 6,300 Jumlah (Rp/kg gula) R 9% 70 R 8% 78.75 R 7% 90 R 6% 105 Note Surfactant facultative Semahal mahalnya unsure biaya bahan penolong adalah Rp 80/kg gula atau sebesar 2% dari harga gula. 3.Tenaga Kerja Harian. Tenaga kerja kontrak (harian) Hari giling 195 THR ( Rp/karyawan harian) 300,000 Kapasitas (ton tebu/hari) 70 Jumlah Rp/hari Rp/tahun THR Jumlah/tahun Tehaga kerja shift 1 24 25,000 117,000,000 7,200,000 124,200,000 Tehaga kerja shift 2 24 25,000 117,000,000 7,200,000 124,200,000 Tehaga kerja shift 3 24 25,000 117,000,000 7,200,000 124,200,000 Jumlah 72 372,600,000 7% 7.5% 8% 8.5% 9% Produksi gula kg/thn 955,500 1,023,750 1,092,000 1,160,250 1,228,500 Biaya upah per kg gula 389.95 363.96 341.21 321.14 303.30 Unsur upah kerja langsung merupakan biaya variable dengan nilai teringgi sampai Rp 350/kg gula. (pembulatan keatas) atau 7.5% dari harga gula. -5-
  • 6. 4.Biaya gaji tetap Uraian Jumlah Rp/bulan Rp/tahun THR Jumlh/tahun Komisaris 2 2,000,000 48,000,000 4,000,000 52,000,000 Manager 1 3,000,000 36,000,000 3,000,000 39,000,000 As manager tanaman 1 1,500,000 18,000,000 1,500,000 19,500,000 As manager fabrikasi/instala 2 1,500,000 36,000,000 3,000,000 39,000,000 Karyawan bulanan 9 1,000,000 108,000,000 9,000,000 117,000,000 jumlah 266,500,000 7% 7.5% 8% 8.5% 9% Produksi gula kg/thn 955,500 1,023,750 1,092,000 1,160,250 1,228,500 Biaya upah per kg gula 278.91 260.32 244.05 229.69 216.93 Unsur gaji tetap merupakan dengan nilai teringgi sampai Rp 300/kg gula.(pembulatan keatas) atau 6% dari harga gula. 5.Biaya energy. Penyimpangan biaya energy terjadi akibat terjadinya kenaikan BBM dua tahun terakhir dan kebijakan disparitas harga antara BBM bersubsidi dan BBM industri, managemen harus memutuskan penggunaan energy PLN dengan segala konsekwensinya dilengkapi dengan diesel genset sebagai cadangan. Simulasi table dibawah dengan scenario 8 jam per hari selama giling dengan menggunakan diesel generator 150 Kva dengan konsumsi rata rata 12 liter solar perjam dengan harga solar industri rata rata Rp 10.000/liter sedangkan 16 jam lainnya dengan assumsi menggunakan tenaga listrik dari PLN. -6-
  • 7. Energy 70 tcd Hari giling per tahun 195 Harga solar rp/liter 10,000 Harga oli rp/liter 15,000 Jam putar/tahun ( 8 jam/hari) 1,560 Kebutuhansolar liter/tahun ( 12iter/jam) 18,720 Kebutuhan oli (1% solar) 187 Jumlah biaya solar 187,200,000 Jumlah biaya oli 2,808,000 Jumlah biaya BBM 190,008,000 Biaya listrik Rp/tahun ( 7 bulan x 16 jam/hari) 140,000,000 Jumlah biaya energy 330,008,000 Rp/kg gula Rendemen 7% 345.38 Rendemen 7,5% 322.35 Rendemen 8% 302.21 Rendemen 8,5% 284.43 Rendemen 9% 268.63 Biaya energy dibulatkan keatas sebesar Rp 350 /kg gula atau sebesar 7% dari harga gula. Kedepan untuk menekan biaya energy harus mulai diaplikasikan diesel dengan dual fuel system yaitu 30% bahan bakar solar dan 70% bahan bakar sekam yang dikonversi menjadi syntetic gas dalam reaktor gasifikasi. 6.Biaya kemasan , perawatan , consumable operasional dan biaya rumah tangga. Biaya biaya butir 6 diatas tidak akan melampaui Rp 350/kg gula atau sebesar 7% harga gula. 7.Cadangan subtitusi bahan bakar kayu. Dicadangkan apabila terjadi kekurangan bahan bakar ampas akibat kadar sabut rendah atau kehujanan atau terjadi stagnasi sebesar Rp 150/kg atau sebesar 2.5%. -7-
  • 8. Resume. Meskipun akibat pengaruh global terjadi penurunan harga gula dunia, terjadi kenaikan minyak dunia yang menyebabkan naiknya BBM dalam negeri , Insa Allah PGM masih mampu bertahan secara ekonomis, dengan satu catatan mutlak tebu harus tanam sendiri dan dikelola dengan penuh kejujuran dan amanah. Peluang industri gula mini lebih terbuka dan menguntungkan dikawasan Indonesia Timur atau apabila di Jawa di daerah pantai utara yang sewa lahan relatif murah tetapi sangat jauh dari pabrik gula besar. -8-