SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
Proses Pembuatan Gula Putih
Pabrik Gula Mini
Berbahan baku tebu
Teknologi Masakan hampa




                              1
DESKRIPSI PROSES PROSES PEMBUATAN GULA TEBU


Flow Proses



       BAGAN ALIR PROSES PGM tebu
       INTEGRATE ETHANOL
                                                                      TEBU



                                                                  PEMERAHAN
              PROSES                                       AMPAS              NIRA

        INPUT/OUTPUT

                                                                    PEMURNIAN
          PRODUK                                      BLOTONG                 NIRA JERNIH




                               lumayan                            PENGUAPAN
                            dapat gula bisa
                                                            AIR                 SYRUP
                            sampai 7,5 ton
                           ditambah ethanol
                               1000 liter
                                                                    MASAKAN A
                                                           AIR                    CUITE A



                                                                  KRISTALISER A




                                                                    PEMISAHAN
                                                      SYRUP A                   GULA A




                                                     MASAKAN D
                                              AIR                   CUITE D



                                                    KRISTALISER D


    ETHANOL
                                                     PEMISAHAN
    GAS CO2
                  ETHANOL PLAN          TETES                     GULA D

     VINASE




                                                                                            2
Illustrasi neraca masa




                                                 1.000 KG
                                                   TEBU
                                                  BX>20


                                                EXTRAKSI

                                    650 KG                      350 KG
                                 NIRA KASAR                     AMPAS
                                    BX>20                      MC > 50%


                                 PEMURNIAN

                      30 KG                      620 KG
                    BLOTONG                   NIRA JERNIH
                    MC > 60%                     BX>20

                                              PENGENTAL
                                                HAMPA


                                   414 KG                      206 KG
                               AIR DIUAPKAN                 SYRUP KENTAL
                                    BX 0                       BX> 60

                                                             MASAKAN &
                                                            KRISTALISASI

                                                               130 KG
                                                             MASSECUITE
                                                               BX>90


                                                             PEMISAHAN


         54.6 KG                               61.5 KG                      61.75KG
       GULA CETAK        PENGENTAL            STROOP A                     GULA PUTIH
       MC APP 10%          HAMPA                BX>80                        POL>97
                                                                             eff 90%




      Catatan:

       Dari gambaran diatas terlihat bahwa rendemen ditentukan oleh
kwalitas bahan olah/kwalitas tebu, baik brix dalam batang tebu maupun
varitas tebu, makin banyak kandungan serat dalam batang tebu berarti
makin sedikit bagian nira yang bisa diperah begitu pula makin rendah brix
tebu berarti bagian padatan dalam nira makin rendah yang pada akhirnya
mempengaruhi rendemen yang dihasilkan.




                                                                                        3
Module Penerimaan Tebu.
Pengangkutan tebu dari ladang sudah direncanakan dengan truk dengan
menggunakan double atau triple wire rope, sehingga untuk menurunkan
dan menimbang tebu dapat dilakukan dua atau tiga kali angkat dengan
menggunakan Jib Crane lengkap dengan Electric Hoist dan ditimbang
dengan Digital Scale dengan ketelitian 10 kg, selanjutnya tebu dihampar
diatas meja tebu.

         Peralatan module penerimaan
No       Nama Peralatan            Jumlah           Kapasitas
     1   Jib Crane                 1 unit           > 5 ton
     2   Electric/manual hoist     1/2 unit         5 ton
     3   Truck scale               1 unit           30 ton
     4   Cane table                1 unit           20 ton

       Module Extraksi.
Dari meja tebu, tebu di umpankan secara manual keatas horizontal
conveyor untuk di remahkan dengan crusher mill, tujuan peremahan
adalah untuk memecah sel sel tebu agar kehilangan gula yang terikut
diampas pada gilingan berikutnya terkendali, tebu yang telah diremahkan
diterima diatas inclined chute untuk diumpankan kegilingan no 1, dan
selanjutnya dengan melalui intermediate conveyor di masukkan ke gilingan
no 2 (dan no 3 disertai dengan penambahan air imbibisi atau tidak),
ampas yang keluar dari gilingan diterima conveyor ampas untuk ditranfer
ke lapangan ampas sebelum digunakan untuk bahan bakar boiler.
Nira kotor yang keluar dari gilingan ditampung dalam tangki/palung nira
kotor dan dengan pompa open impeler dipompakan ke module pemurnian
setelah melewati static sceen, pada static sceen ini dipisahkan serpihan
serpihan dan kotoran yang terikut dinira kotor.

         Peralatan module Extraksi
No       Nama Peralatan              Jumlah      Kapasitas
     1   Horizontal conveyor         1 unit      8/10 meter
     2   Crusher mill                1 unit      5 ton tebu/jam
     3   Three Roll Mill             2/3 unit    @ 2.5/5 ton tebu/jam
     4   Bagasse conveyor            1 unit      5 – 10 meter
     5   Raw juice tank              1 unit      600 liter
     6   Static screen               1 unit
     7   Raw Juice Pump              2 unit      @5 m3/jam




                                                                           4
Crusher mill dan three roll mill




                 Menimbang 100 kg tebu untuk uji giling

Standart / procedure operasi.

1.Pemeriksaan sebelum operasi.
Periksa minyak pelumas pada oil pot, periksa semua kekencangan mur
pengikat roll, periksa semua mulit roll barangkali ada benda asing, periksa
kekencangan van belt dll.
2.Menghidupkan dan mematikan.
Urutan menghidupkan module pemerahan dari paling belakang kedepan
sedangkan untuk mematikan dari depan kebelakang.
3.Uji giling harian.
Lakukan penimbangan 100 kg tebu dan giling kemudian timbang berat
ampas yang ada, lapaorkan kepada supervisor atau manager apakah
sudah cukup atau perlu di stel ulang.
4.Kebersihan.
Lakukan pembersihan tiap kali selesai operasi dengan penyemprotan air
bersih.
5.Trouble.
Kalau terjadi masalah segera matikan mesin berurutan dari bagian yang
bermasalah kedepan.



                                                                              5
Module Pemurnian.
        Nira kotor tersaring ditampung ditangki nira kotor tersaring
selanjutnya dipompakan ke juice heater untuk dipanaskan sampai app 75
celsius, selanjutnya dimasukkan ke dalam tangki reaksi untuk pemberian
larutan asam phosphat sampai pH app 5 diikuti pengadukan agar
pencampuran merata, selanjutnya nira dinetralkan dengan susu kapur
sampai pH sedikit diatas netral (pH 6.8-7.2), untuk mempercepat
pengendapan perlu penambahan flokulan pada dosis 3 - 20 ppm,
selanjutnya nira diendapkan dalam klarifier selama tidak lebih dari 50
menit, bagian yang jernih dikeluarkan dari katup katup bagian atas dan
ditampung dalam tangki nira jernih yang terletak dibagian bawah tangki
pemurnian, dan bagian endapan (+/- 10 s/d15 % dari volume) dialirkan ke
muddy juice tank untuk selanjutnya dipompakan ke filter press, filtrat
dialirkan ke clear juice tank sedangkan cake (blotong) ditampung ditempat
penampungan blotong.

          Peralatan module pemurnian
 No       Nama Peralatan                Jumlah          Kapasitas
      1   Reaksi tank c/w reagen tank   3 unit          @ 200 liter
      2   Juice heater                  ½ unit          @ 10 m2 HS
      3   Continous Settling tank       ½ unit
      4   Clear Juice Tank              ½ unit          @ 2.500 liter
      5   Muddy juice tank              ½ unit          700 liter
      6   Mud pump                      1 unit          700 liter
      7   Filter press                  2 unit
      8   Static screen mesh 200        1 unit          1 m2




      Juice heater, tangki reaksi , dosing pump dan tangki pengendapan




                                                                            6
Nira jernih dan Filter press.

Standart/procedure operasi.
1.Persiapan peralatan dan bahan pembantu.
Periksa peralatan pemurnian dan siapkan bahan pembantu pengolahan,
bahan pembantu pengolahan adalah susu kapur dengan kepekatan 5 s/d
10 boume, asam phosphate dengan perbandingan 1 : 14 satuan volume,
larutan flokulan dengan konsentrasi . 025%.
2.pH adjuster dan dosing pump.
Pengontrol automatic pH di set pada posisi netral pH 7 begitu pula semua
dosing pump harus sudah di kalibrasi.
3.Menjalankan module pemurnian.
Apabila telah siap hidupkan pompa nira kasar dan panaskan nira kasar
sampai temperature yang di inginkan, biarkan nira mengalir dari tangki
pengaduk pertama kedua dan ketiga, ambil contoh dari tangki pengaduk
ketiga dan amati apakah sudah sesuai dengan keinginan.
4.Pengendapan.
Biarkan mengendap sampai bagian permukaan sudah jernih, kemudian
buka katup nira jernih agar mengalir ke tangki nira jernih melalui saringan
mesh no 200, tiap tiga jam bagian kotor di tap ke tangki nira Lumpur untuk
di pompakan ke filter press.
Pada akhir proses secara manual sisa nira di masing masing peralatan
dikeluarkan melalui katup bawah untuk proses manual/ tidak dibuang.
5.Filter press.
Secara kontinu filter pres di buka dan kainnya dilepas untuk dilakukan
pencucian.
6.Kebersihan.
Kebersihan di module pemurnian harus selalu dijaga untuk mengurangi
effect bakteriosis (kerusakan gula akibat activitas jasad renik).
7.Pencatatan.
Dari nira jernih yang dihasilkan dilakukan pencatatan tiap jam meliputi pH
nira jernih, derajat brix nira jernih dan temperature nira jernih.
8.Selesai pemurnian.
Tiap selesai operasi dilakukan pembersihan peralatan module pemurnian,
dan harus di ingat probe/sensor pH setelah dibersihkan harus terendam air
(artinya tangki pengaduk no 2 setelah di bersihkan diisi air bersih sampai
sensor pH tercelup air).



                                                                              7
Module Penguapan
Selanjutnya Nira Jernih dimasukkan kedalam pesawat penguap hampa
yang dioperasikan dengan kehampaan 40-50 cm kolom air raksa, untuk
diuapkan sampai dicapai kepekatan antara 55-60 Brix, apabila telah
dicapai kepekatan yang cukup yang disebut syrup, selanjutnya diturunkan
kedalam syrup vacuum tank untuk selanjutnya dialirkan ke tangki
pengumpan syrup melalui montejus tank.

Peralatan module Penguapan
 No     Nama Peralatan            Jumlah              Kapasitas
    1 Pesawat penguap hampa       1-2-3 unit          @ 30/35 m2 HS
    2 Tangki syrup hampa          1 unit              200-400 liter
    3 Syrup pump                  1 unit              1000 liter

Syrup hasil penguapan selanjutnya diproses sesuai dengan produk akhir
yang diinginkan, dapat dijual langsung sebagai gula pekat apabila
diturunkan pada brix 67,




                         Pesawat penguap hampa
Standart/procedure operasi.
1.Persiapan.
Persiapan meliputi persiapan alat utama dan alat bantu, utamanya kondisi
kevacuuman harus sudah dicapai untuk operasi Diatas 40 cm kolam air
raksa (untuk operasi double effect badan 1 dengan vacuum 20 cm kolom
air raksa badan 2 dengan vacuum 50-55 cm kolom air raksa), periksa
tekanan ketel apa sudah siap, alat bantu meliputi boume hydrometer atau
refractometer dll.
2.Memasukan nira dan uap.
Buka katup nira masuk dan katup uap untuk memulai proses penguapan,
ikuti kondisi kevacuuman, biasanya awalnya selalu diikuti dengan turunnya
vacuum .
3.Operasi single effect.
Dengan asumsi jumlah air yang diuapkan 2/3 bagian maka dapat
diperkirakan apakah tujuan penguapan sudah dicapai, apabila brix sudah


                                                                            8
dicapai tutup kran uap, buka kran keseimbangan vacuum dan selanjutnya
buka kran pengeluaran syrup, semua tahapan operasi penguapan dicatat
dalam buku penguapan meliputi start penguapan, waktu penguapan,
kevacuuman dan hasil penguapan.
4.Memindahkan syrup dari tangki vacuum.
Buka kran udara agar tekanan sama dengan tekanan udara luar kemudian
jalankan pompa syrup.
5.Pembersihan.
Setiap selesai operasi pesawat penguap harus dibersihkan dengan
mengisi air kedalamnya dan dipanasi dengan sisa uap yang ada kemudian
keluarkan.




                          Tangki syrup hampa

       Statiun Masakan (Proses gula Putih combinasi gula merah)
Selanjutnya syrup pekat dimasukkan kedalam pesawat masakan “Gula A”
untuk diuapkan lebih lanjut sampai terbentuk massecuite A, yaitu larutan
gula jenuh dan pekat yang berisi butiran butiran gula,

       Peralatan statiun Masakan
  No   Nama Peralatan              Jumlah        Kapasitas
   1   Pesawat Masakan             1/2/3 unit     @ 20/24 M2 HS
   2   Syrup feeder tank           1 unit        1.000 liter/ lebih
   3   Molasse A Feeder Tank       1 unit        1.000 liter/ lebih




                           Masakan hampa


                                                                           9
Standart/procedure operasi.
Proses masakan merupakan bagian dari proses yang relative sulit dan
tidak ada batasan yang pasti, misalnya kapan bibit gula harus
dimasukkan, bagaimana methode pemasukannya, kapan dilakukan
manipulasi air dll, sehingga masakan adalah seni membuat gula.
Selanjutnya harap diikuti apa yang dilakukan intruktur masakan waktu
melakukan tugasnya untuk dicatat dan diingat.

       Statiun Pemisahan.
Massecuite A yang dihasilkan pesawat masakan diturunkan dan
ditampung dalam palung kristaliser A, yang dilengkapi dengan slow
moving agitator agar kristal gula yang terbentuk tidak mengendap dan
mengeras yang akan menyulitkan proses pemisahan, massecuite A
selanjutnya diumpankan kedalam sentrifugal separator untuk dipisahkan
bagian kristal gulanya dengan bagian cairannya, kristal gula A yang
menempel didinding separator dicuci dengan aliran air hangat dan
dikeringkan dengan pemanas listrik untuk menurunkan kadar airnya, gula
A yang dihasilkan selanjutnya diturunkan ke talang goyang untuk
menghilangkan sisa uap air agar tidak terjadi caking waktu penyimpanan,
sedangkan cairan yang keluar disebut Molase A ditransfer ke Molase A
Feeder Tank untuk proses lanjut apakah dijadikan gula kristal lagi atau
dijadikan gula cetak tergantung dari kondisi bahan olah yang diproses.

       Peralatan statiun Pemisahan
  No   Nama Peralatan              Jumlah            Kapasitas
   1   Kristaliser A               1 unit            1.000 liter
   2   Molasse A tank              1 unit            500 liter
   3   Final Molasse Tank          1 unit            10.000 liter
   4   Sentrifugal Separator A     1 unit




                               Kristaliser




                                                                          10
Separator vertical dan horizontal




                              Talang goyang
Module Pengentalan dan Pencetakan (Untuk Produk Gula Merah)
       Dari tangki pengumpan syrup A, syrup dihisap kedalam pesawat
masakan/pengentalan untuk diuapkan dengan kondidi kehampaan app 60
cm kolom air raksa, sampai dicapai kekentalan app 90-93 Brix, massa
yang kental ini lazimnya disebut massecuite, pengentalan dilakukan tanpa
penambahan seeding (bibit gula).
Massecuite/Gula kental yang dihasilkan pada proses pengentalan
dicampur dalam mixer/filler untuk proses homogenisasi dalam keadaan
panas sambil memberi kesempatan menurunkan fraksi air, sehingga akan
didapatkan gula cetak dengan kadar air yang rendah, dengan demikian
gula yang dihasilkan mempunyai ketahanan simpan yang cukup baik.
Dari mesin mixing selanjutnya dilakukan pencetakan sesuai dengan bentuk
dan ukuran berat yang diinginkan.dan apabila diinginkan gula mawur/gula
semut hasil dari masakan dituangkan kedalam cooling pan.


Peralatan module masakan dan pencetakan.
 No     Nama Peralatan         Jumlah                   Kapasitas
    1 Pan masakan hampa        1 unit                   @ 24 m2 HS
    2 Mixer/ filler            1 unit                   1.500 liter
    3 Cooling pan              1 unit                   1.500 liter




                                                                           11
Module utility/bantu.
Guna mendukung proses tersebut diperlukan module pendukung antara
lain:
      Boiler.
Pesawat penghasil uap yang digunakan untuk seluruh proses utamanya
proses pemurnian, penguapan, masakan, pemisahan gula, pembersihan
dll.




                    Ketel pipa air tekanan rendah

     Barometric Condenser dan tower
Pesawat pengembun uap yang dihasilkan pada proses penguapan dan
masakan sekaligus sebagai pompa vacuum untuk membuat dan
mempertahankan tingkat kehampaan yang diperlukan selama proses,
barometric condenser diletakkan diatas tower setinggi 12 meter.




               Barometric condenser dan spray pond.



                                                                     12
Pompa air condenser dan pompa vacuum

Kelistrikan.
Daya listrik diperlukan untuk mendukung sistem pompa, penggerak
penggerak conveyor, hoisting crane dll yang dipenuhi dari PLN dan
dibackup dengan emergensi genset.
          Laboratorium Equipment.
Minimal disediakan alat alat lab, tabung reaksi, timbangan analisa, ph
meter, polarimeter, brix weigher.
          Office equipment.
Tersedia fasilitas perkantoran yang memadai lengkap dengan sistem
komunikasi, computer dll.
          Workshop Equipment.
Peralatan bengkel sederhana minimal untuk kerja bangku, pesawat las
listrik, oxy acetilene aparat, standart tool dll.
          Safety equipment.
Tersedia alat keselamatan kerja meliputi system penangkal petir,
pemadam kebakaran, safety glass, safety belt dan safety cloth, helmet dll.

 No       Nama Peralatan          Jumlah               Kapasitas
      1   Boiler                  1 unit               3.5 ton/jam
      2   Water jet condenser     4 unit
      3   Diesel genset           2 unit               @ 150 Kw
      4   Lab equipment           1 lot
      5   Office equipment        1 lot
      6   Workshop equipment      1 lot
      7   Safety equipment        1 lot




                                                                             13

More Related Content

What's hot

PENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASAR
PENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASARPENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASAR
PENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASARMutiara Nanda
 
UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL 70% DAUN SALAM TERHADAP KADAR LDL DAN HDL KOLEST...
UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL 70% DAUN SALAM TERHADAP KADAR LDL DAN HDL KOLEST...UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL 70% DAUN SALAM TERHADAP KADAR LDL DAN HDL KOLEST...
UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL 70% DAUN SALAM TERHADAP KADAR LDL DAN HDL KOLEST...shelap
 
Laporan praktikum bioKIMIA
Laporan praktikum bioKIMIALaporan praktikum bioKIMIA
Laporan praktikum bioKIMIARaden Saputra
 
Laporan praktikum-sensori-6-uji-skoring
Laporan praktikum-sensori-6-uji-skoringLaporan praktikum-sensori-6-uji-skoring
Laporan praktikum-sensori-6-uji-skoringAurora Urbahillah
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOLBIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOLSurya Amal
 
Tabel kadar ammonia berdasarkan derajat p h dan suhu
Tabel kadar ammonia berdasarkan derajat p h dan suhuTabel kadar ammonia berdasarkan derajat p h dan suhu
Tabel kadar ammonia berdasarkan derajat p h dan suhuhelmut simamora
 
Praktikum Farmakognosi
Praktikum FarmakognosiPraktikum Farmakognosi
Praktikum FarmakognosiFauzan Azima
 
Makalah amilosa 2
Makalah amilosa 2Makalah amilosa 2
Makalah amilosa 2Warnet Raha
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonwd_amaliah
 
Sediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSapan Nada
 
Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1marwahhh
 
Serealia & kacang kacangan
Serealia & kacang kacanganSerealia & kacang kacangan
Serealia & kacang kacanganAgnescia Sera
 
Kristalisasi 1 - Operasi teknik kimia
Kristalisasi 1 - Operasi teknik kimiaKristalisasi 1 - Operasi teknik kimia
Kristalisasi 1 - Operasi teknik kimianurul isnaini
 

What's hot (20)

Pentuan Kadar Ni (Nikel)
Pentuan Kadar Ni (Nikel)Pentuan Kadar Ni (Nikel)
Pentuan Kadar Ni (Nikel)
 
PENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASAR
PENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASARPENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASAR
PENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASAR
 
UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL 70% DAUN SALAM TERHADAP KADAR LDL DAN HDL KOLEST...
UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL 70% DAUN SALAM TERHADAP KADAR LDL DAN HDL KOLEST...UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL 70% DAUN SALAM TERHADAP KADAR LDL DAN HDL KOLEST...
UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL 70% DAUN SALAM TERHADAP KADAR LDL DAN HDL KOLEST...
 
Laporan praktikum bioKIMIA
Laporan praktikum bioKIMIALaporan praktikum bioKIMIA
Laporan praktikum bioKIMIA
 
Laporan praktikum-sensori-6-uji-skoring
Laporan praktikum-sensori-6-uji-skoringLaporan praktikum-sensori-6-uji-skoring
Laporan praktikum-sensori-6-uji-skoring
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOLBIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
 
Tabel kadar ammonia berdasarkan derajat p h dan suhu
Tabel kadar ammonia berdasarkan derajat p h dan suhuTabel kadar ammonia berdasarkan derajat p h dan suhu
Tabel kadar ammonia berdasarkan derajat p h dan suhu
 
Biosintesis Karbohidrat
Biosintesis KarbohidratBiosintesis Karbohidrat
Biosintesis Karbohidrat
 
Praktikum Farmakognosi
Praktikum FarmakognosiPraktikum Farmakognosi
Praktikum Farmakognosi
 
Makalah amilosa 2
Makalah amilosa 2Makalah amilosa 2
Makalah amilosa 2
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbon
 
Sediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSediaan obat Kapsul
Sediaan obat Kapsul
 
Preskripsi pemicu 3.4 aileen
Preskripsi pemicu 3.4 aileenPreskripsi pemicu 3.4 aileen
Preskripsi pemicu 3.4 aileen
 
Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1
 
Serealia & kacang kacangan
Serealia & kacang kacanganSerealia & kacang kacangan
Serealia & kacang kacangan
 
Tanin
TaninTanin
Tanin
 
Kristalisasi 1 - Operasi teknik kimia
Kristalisasi 1 - Operasi teknik kimiaKristalisasi 1 - Operasi teknik kimia
Kristalisasi 1 - Operasi teknik kimia
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
keuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasikeuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasi
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 

Viewers also liked

Proses pembuatan gula
Proses pembuatan gulaProses pembuatan gula
Proses pembuatan gulaaulia rodlia
 
PROPOSAL "PEMBUATAN PABRIK GULA DEXTROSE di LAMPUNG
PROPOSAL "PEMBUATAN PABRIK GULA DEXTROSE di LAMPUNGPROPOSAL "PEMBUATAN PABRIK GULA DEXTROSE di LAMPUNG
PROPOSAL "PEMBUATAN PABRIK GULA DEXTROSE di LAMPUNGWelly Febrianto
 
ALAT INDUSTRI KIMIA GULA
ALAT INDUSTRI KIMIA GULAALAT INDUSTRI KIMIA GULA
ALAT INDUSTRI KIMIA GULAIka Farahmawati
 
Input Proses Output (IPO) Kopi
Input Proses Output (IPO) KopiInput Proses Output (IPO) Kopi
Input Proses Output (IPO) Kopiyopyaristakuding
 
Kiman siregar b2 01-s3-1-room b for ecobalance seminar_yokohama_22 nov 2012 e...
Kiman siregar b2 01-s3-1-room b for ecobalance seminar_yokohama_22 nov 2012 e...Kiman siregar b2 01-s3-1-room b for ecobalance seminar_yokohama_22 nov 2012 e...
Kiman siregar b2 01-s3-1-room b for ecobalance seminar_yokohama_22 nov 2012 e...Kiman Siregar
 
Perancangan Pabrik Sorbitol Kapasitas 130000 ton/tahun dengan Hidrogenasi Kat...
Perancangan Pabrik Sorbitol Kapasitas 130000 ton/tahun dengan Hidrogenasi Kat...Perancangan Pabrik Sorbitol Kapasitas 130000 ton/tahun dengan Hidrogenasi Kat...
Perancangan Pabrik Sorbitol Kapasitas 130000 ton/tahun dengan Hidrogenasi Kat...Agus Supriyanto
 
Laporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan Pustaka
Laporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan PustakaLaporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan Pustaka
Laporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan PustakaFransiska Puteri
 
Process of sugar production from sugarcane - sugar factory
Process of sugar production from sugarcane - sugar factoryProcess of sugar production from sugarcane - sugar factory
Process of sugar production from sugarcane - sugar factoryNegasi T.
 
Steps involved in Sugar Production
Steps involved in Sugar ProductionSteps involved in Sugar Production
Steps involved in Sugar Productionmustafeex
 
Episode 43 : DESIGN of Rotary Vacuum Drum Filter
Episode 43 :  DESIGN of Rotary Vacuum Drum Filter Episode 43 :  DESIGN of Rotary Vacuum Drum Filter
Episode 43 : DESIGN of Rotary Vacuum Drum Filter SAJJAD KHUDHUR ABBAS
 

Viewers also liked (13)

Pabrik Gula Mini
Pabrik Gula MiniPabrik Gula Mini
Pabrik Gula Mini
 
Proses pembuatan gula
Proses pembuatan gulaProses pembuatan gula
Proses pembuatan gula
 
PROPOSAL "PEMBUATAN PABRIK GULA DEXTROSE di LAMPUNG
PROPOSAL "PEMBUATAN PABRIK GULA DEXTROSE di LAMPUNGPROPOSAL "PEMBUATAN PABRIK GULA DEXTROSE di LAMPUNG
PROPOSAL "PEMBUATAN PABRIK GULA DEXTROSE di LAMPUNG
 
ALAT INDUSTRI KIMIA GULA
ALAT INDUSTRI KIMIA GULAALAT INDUSTRI KIMIA GULA
ALAT INDUSTRI KIMIA GULA
 
Rendemen Gula Putih
Rendemen Gula PutihRendemen Gula Putih
Rendemen Gula Putih
 
Input Proses Output (IPO) Kopi
Input Proses Output (IPO) KopiInput Proses Output (IPO) Kopi
Input Proses Output (IPO) Kopi
 
Kiman siregar b2 01-s3-1-room b for ecobalance seminar_yokohama_22 nov 2012 e...
Kiman siregar b2 01-s3-1-room b for ecobalance seminar_yokohama_22 nov 2012 e...Kiman siregar b2 01-s3-1-room b for ecobalance seminar_yokohama_22 nov 2012 e...
Kiman siregar b2 01-s3-1-room b for ecobalance seminar_yokohama_22 nov 2012 e...
 
Kristalisasi gula
Kristalisasi gulaKristalisasi gula
Kristalisasi gula
 
Perancangan Pabrik Sorbitol Kapasitas 130000 ton/tahun dengan Hidrogenasi Kat...
Perancangan Pabrik Sorbitol Kapasitas 130000 ton/tahun dengan Hidrogenasi Kat...Perancangan Pabrik Sorbitol Kapasitas 130000 ton/tahun dengan Hidrogenasi Kat...
Perancangan Pabrik Sorbitol Kapasitas 130000 ton/tahun dengan Hidrogenasi Kat...
 
Laporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan Pustaka
Laporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan PustakaLaporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan Pustaka
Laporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan Pustaka
 
Process of sugar production from sugarcane - sugar factory
Process of sugar production from sugarcane - sugar factoryProcess of sugar production from sugarcane - sugar factory
Process of sugar production from sugarcane - sugar factory
 
Steps involved in Sugar Production
Steps involved in Sugar ProductionSteps involved in Sugar Production
Steps involved in Sugar Production
 
Episode 43 : DESIGN of Rotary Vacuum Drum Filter
Episode 43 :  DESIGN of Rotary Vacuum Drum Filter Episode 43 :  DESIGN of Rotary Vacuum Drum Filter
Episode 43 : DESIGN of Rotary Vacuum Drum Filter
 

More from slamet sulaiman

Presentasi syrup sorghum
Presentasi syrup sorghumPresentasi syrup sorghum
Presentasi syrup sorghumslamet sulaiman
 
Swa Sembada Gula Dengan Pabrik Gula Mini
Swa Sembada Gula Dengan Pabrik Gula MiniSwa Sembada Gula Dengan Pabrik Gula Mini
Swa Sembada Gula Dengan Pabrik Gula Minislamet sulaiman
 
Perniagaan Yg Tidak Rugi
Perniagaan  Yg Tidak RugiPerniagaan  Yg Tidak Rugi
Perniagaan Yg Tidak Rugislamet sulaiman
 
Bertamu Dan Menerima Tamu
Bertamu Dan Menerima TamuBertamu Dan Menerima Tamu
Bertamu Dan Menerima Tamuslamet sulaiman
 
Memberi Makan Fakir Miskin
Memberi Makan Fakir MiskinMemberi Makan Fakir Miskin
Memberi Makan Fakir Miskinslamet sulaiman
 
GASIFIKASI ( PELATIHAN - PERANCANGAN)
GASIFIKASI ( PELATIHAN  - PERANCANGAN)GASIFIKASI ( PELATIHAN  - PERANCANGAN)
GASIFIKASI ( PELATIHAN - PERANCANGAN)slamet sulaiman
 
GASIFIKASI (PELATIHAN - BAHAN BIOMAS)
GASIFIKASI (PELATIHAN - BAHAN BIOMAS)GASIFIKASI (PELATIHAN - BAHAN BIOMAS)
GASIFIKASI (PELATIHAN - BAHAN BIOMAS)slamet sulaiman
 
GASIFIKASI (PELATIHAN - APLIKASI)
GASIFIKASI (PELATIHAN - APLIKASI)GASIFIKASI (PELATIHAN - APLIKASI)
GASIFIKASI (PELATIHAN - APLIKASI)slamet sulaiman
 
GASIFIKASI (PELATIHAN - THEORY)
GASIFIKASI (PELATIHAN - THEORY)GASIFIKASI (PELATIHAN - THEORY)
GASIFIKASI (PELATIHAN - THEORY)slamet sulaiman
 
Bio Energy Untuk Jobong Kapur
Bio Energy Untuk Jobong KapurBio Energy Untuk Jobong Kapur
Bio Energy Untuk Jobong Kapurslamet sulaiman
 
Rice Mill Powered Rice Husk
Rice Mill Powered Rice HuskRice Mill Powered Rice Husk
Rice Mill Powered Rice Huskslamet sulaiman
 
POMPANISASI DIESEL GASIFIKASI
POMPANISASI DIESEL GASIFIKASIPOMPANISASI DIESEL GASIFIKASI
POMPANISASI DIESEL GASIFIKASIslamet sulaiman
 

More from slamet sulaiman (20)

Presentasi syrup sorghum
Presentasi syrup sorghumPresentasi syrup sorghum
Presentasi syrup sorghum
 
SORGHUM UTILITY
SORGHUM UTILITYSORGHUM UTILITY
SORGHUM UTILITY
 
Swa Sembada Gula Dengan Pabrik Gula Mini
Swa Sembada Gula Dengan Pabrik Gula MiniSwa Sembada Gula Dengan Pabrik Gula Mini
Swa Sembada Gula Dengan Pabrik Gula Mini
 
Janji Dan Amanat
Janji Dan AmanatJanji Dan Amanat
Janji Dan Amanat
 
Perniagaan Yg Tidak Rugi
Perniagaan  Yg Tidak RugiPerniagaan  Yg Tidak Rugi
Perniagaan Yg Tidak Rugi
 
Adab Bermusawarah
Adab BermusawarahAdab Bermusawarah
Adab Bermusawarah
 
Menjaga Lidah
Menjaga LidahMenjaga Lidah
Menjaga Lidah
 
Bertamu Dan Menerima Tamu
Bertamu Dan Menerima TamuBertamu Dan Menerima Tamu
Bertamu Dan Menerima Tamu
 
Memberi Makan Fakir Miskin
Memberi Makan Fakir MiskinMemberi Makan Fakir Miskin
Memberi Makan Fakir Miskin
 
Jalan Lurus
Jalan LurusJalan Lurus
Jalan Lurus
 
Evaluasi Diri
Evaluasi DiriEvaluasi Diri
Evaluasi Diri
 
GASIFIKASI ( PELATIHAN - PERANCANGAN)
GASIFIKASI ( PELATIHAN  - PERANCANGAN)GASIFIKASI ( PELATIHAN  - PERANCANGAN)
GASIFIKASI ( PELATIHAN - PERANCANGAN)
 
GASIFIKASI (PELATIHAN - BAHAN BIOMAS)
GASIFIKASI (PELATIHAN - BAHAN BIOMAS)GASIFIKASI (PELATIHAN - BAHAN BIOMAS)
GASIFIKASI (PELATIHAN - BAHAN BIOMAS)
 
GASIFIKASI (PELATIHAN - APLIKASI)
GASIFIKASI (PELATIHAN - APLIKASI)GASIFIKASI (PELATIHAN - APLIKASI)
GASIFIKASI (PELATIHAN - APLIKASI)
 
GASIFIKASI (PELATIHAN - THEORY)
GASIFIKASI (PELATIHAN - THEORY)GASIFIKASI (PELATIHAN - THEORY)
GASIFIKASI (PELATIHAN - THEORY)
 
Bio Energy Untuk Jobong Kapur
Bio Energy Untuk Jobong KapurBio Energy Untuk Jobong Kapur
Bio Energy Untuk Jobong Kapur
 
PERTANIAN TERPADU
PERTANIAN TERPADUPERTANIAN TERPADU
PERTANIAN TERPADU
 
ENERGY FOR DISTILASI
ENERGY FOR DISTILASIENERGY FOR DISTILASI
ENERGY FOR DISTILASI
 
Rice Mill Powered Rice Husk
Rice Mill Powered Rice HuskRice Mill Powered Rice Husk
Rice Mill Powered Rice Husk
 
POMPANISASI DIESEL GASIFIKASI
POMPANISASI DIESEL GASIFIKASIPOMPANISASI DIESEL GASIFIKASI
POMPANISASI DIESEL GASIFIKASI
 

PROSES GULA DI PABRIK GULA MINI

  • 1. Proses Pembuatan Gula Putih Pabrik Gula Mini Berbahan baku tebu Teknologi Masakan hampa 1
  • 2. DESKRIPSI PROSES PROSES PEMBUATAN GULA TEBU Flow Proses BAGAN ALIR PROSES PGM tebu INTEGRATE ETHANOL TEBU PEMERAHAN PROSES AMPAS NIRA INPUT/OUTPUT PEMURNIAN PRODUK BLOTONG NIRA JERNIH lumayan PENGUAPAN dapat gula bisa AIR SYRUP sampai 7,5 ton ditambah ethanol 1000 liter MASAKAN A AIR CUITE A KRISTALISER A PEMISAHAN SYRUP A GULA A MASAKAN D AIR CUITE D KRISTALISER D ETHANOL PEMISAHAN GAS CO2 ETHANOL PLAN TETES GULA D VINASE 2
  • 3. Illustrasi neraca masa 1.000 KG TEBU BX>20 EXTRAKSI 650 KG 350 KG NIRA KASAR AMPAS BX>20 MC > 50% PEMURNIAN 30 KG 620 KG BLOTONG NIRA JERNIH MC > 60% BX>20 PENGENTAL HAMPA 414 KG 206 KG AIR DIUAPKAN SYRUP KENTAL BX 0 BX> 60 MASAKAN & KRISTALISASI 130 KG MASSECUITE BX>90 PEMISAHAN 54.6 KG 61.5 KG 61.75KG GULA CETAK PENGENTAL STROOP A GULA PUTIH MC APP 10% HAMPA BX>80 POL>97 eff 90% Catatan: Dari gambaran diatas terlihat bahwa rendemen ditentukan oleh kwalitas bahan olah/kwalitas tebu, baik brix dalam batang tebu maupun varitas tebu, makin banyak kandungan serat dalam batang tebu berarti makin sedikit bagian nira yang bisa diperah begitu pula makin rendah brix tebu berarti bagian padatan dalam nira makin rendah yang pada akhirnya mempengaruhi rendemen yang dihasilkan. 3
  • 4. Module Penerimaan Tebu. Pengangkutan tebu dari ladang sudah direncanakan dengan truk dengan menggunakan double atau triple wire rope, sehingga untuk menurunkan dan menimbang tebu dapat dilakukan dua atau tiga kali angkat dengan menggunakan Jib Crane lengkap dengan Electric Hoist dan ditimbang dengan Digital Scale dengan ketelitian 10 kg, selanjutnya tebu dihampar diatas meja tebu. Peralatan module penerimaan No Nama Peralatan Jumlah Kapasitas 1 Jib Crane 1 unit > 5 ton 2 Electric/manual hoist 1/2 unit 5 ton 3 Truck scale 1 unit 30 ton 4 Cane table 1 unit 20 ton Module Extraksi. Dari meja tebu, tebu di umpankan secara manual keatas horizontal conveyor untuk di remahkan dengan crusher mill, tujuan peremahan adalah untuk memecah sel sel tebu agar kehilangan gula yang terikut diampas pada gilingan berikutnya terkendali, tebu yang telah diremahkan diterima diatas inclined chute untuk diumpankan kegilingan no 1, dan selanjutnya dengan melalui intermediate conveyor di masukkan ke gilingan no 2 (dan no 3 disertai dengan penambahan air imbibisi atau tidak), ampas yang keluar dari gilingan diterima conveyor ampas untuk ditranfer ke lapangan ampas sebelum digunakan untuk bahan bakar boiler. Nira kotor yang keluar dari gilingan ditampung dalam tangki/palung nira kotor dan dengan pompa open impeler dipompakan ke module pemurnian setelah melewati static sceen, pada static sceen ini dipisahkan serpihan serpihan dan kotoran yang terikut dinira kotor. Peralatan module Extraksi No Nama Peralatan Jumlah Kapasitas 1 Horizontal conveyor 1 unit 8/10 meter 2 Crusher mill 1 unit 5 ton tebu/jam 3 Three Roll Mill 2/3 unit @ 2.5/5 ton tebu/jam 4 Bagasse conveyor 1 unit 5 – 10 meter 5 Raw juice tank 1 unit 600 liter 6 Static screen 1 unit 7 Raw Juice Pump 2 unit @5 m3/jam 4
  • 5. Crusher mill dan three roll mill Menimbang 100 kg tebu untuk uji giling Standart / procedure operasi. 1.Pemeriksaan sebelum operasi. Periksa minyak pelumas pada oil pot, periksa semua kekencangan mur pengikat roll, periksa semua mulit roll barangkali ada benda asing, periksa kekencangan van belt dll. 2.Menghidupkan dan mematikan. Urutan menghidupkan module pemerahan dari paling belakang kedepan sedangkan untuk mematikan dari depan kebelakang. 3.Uji giling harian. Lakukan penimbangan 100 kg tebu dan giling kemudian timbang berat ampas yang ada, lapaorkan kepada supervisor atau manager apakah sudah cukup atau perlu di stel ulang. 4.Kebersihan. Lakukan pembersihan tiap kali selesai operasi dengan penyemprotan air bersih. 5.Trouble. Kalau terjadi masalah segera matikan mesin berurutan dari bagian yang bermasalah kedepan. 5
  • 6. Module Pemurnian. Nira kotor tersaring ditampung ditangki nira kotor tersaring selanjutnya dipompakan ke juice heater untuk dipanaskan sampai app 75 celsius, selanjutnya dimasukkan ke dalam tangki reaksi untuk pemberian larutan asam phosphat sampai pH app 5 diikuti pengadukan agar pencampuran merata, selanjutnya nira dinetralkan dengan susu kapur sampai pH sedikit diatas netral (pH 6.8-7.2), untuk mempercepat pengendapan perlu penambahan flokulan pada dosis 3 - 20 ppm, selanjutnya nira diendapkan dalam klarifier selama tidak lebih dari 50 menit, bagian yang jernih dikeluarkan dari katup katup bagian atas dan ditampung dalam tangki nira jernih yang terletak dibagian bawah tangki pemurnian, dan bagian endapan (+/- 10 s/d15 % dari volume) dialirkan ke muddy juice tank untuk selanjutnya dipompakan ke filter press, filtrat dialirkan ke clear juice tank sedangkan cake (blotong) ditampung ditempat penampungan blotong. Peralatan module pemurnian No Nama Peralatan Jumlah Kapasitas 1 Reaksi tank c/w reagen tank 3 unit @ 200 liter 2 Juice heater ½ unit @ 10 m2 HS 3 Continous Settling tank ½ unit 4 Clear Juice Tank ½ unit @ 2.500 liter 5 Muddy juice tank ½ unit 700 liter 6 Mud pump 1 unit 700 liter 7 Filter press 2 unit 8 Static screen mesh 200 1 unit 1 m2 Juice heater, tangki reaksi , dosing pump dan tangki pengendapan 6
  • 7. Nira jernih dan Filter press. Standart/procedure operasi. 1.Persiapan peralatan dan bahan pembantu. Periksa peralatan pemurnian dan siapkan bahan pembantu pengolahan, bahan pembantu pengolahan adalah susu kapur dengan kepekatan 5 s/d 10 boume, asam phosphate dengan perbandingan 1 : 14 satuan volume, larutan flokulan dengan konsentrasi . 025%. 2.pH adjuster dan dosing pump. Pengontrol automatic pH di set pada posisi netral pH 7 begitu pula semua dosing pump harus sudah di kalibrasi. 3.Menjalankan module pemurnian. Apabila telah siap hidupkan pompa nira kasar dan panaskan nira kasar sampai temperature yang di inginkan, biarkan nira mengalir dari tangki pengaduk pertama kedua dan ketiga, ambil contoh dari tangki pengaduk ketiga dan amati apakah sudah sesuai dengan keinginan. 4.Pengendapan. Biarkan mengendap sampai bagian permukaan sudah jernih, kemudian buka katup nira jernih agar mengalir ke tangki nira jernih melalui saringan mesh no 200, tiap tiga jam bagian kotor di tap ke tangki nira Lumpur untuk di pompakan ke filter press. Pada akhir proses secara manual sisa nira di masing masing peralatan dikeluarkan melalui katup bawah untuk proses manual/ tidak dibuang. 5.Filter press. Secara kontinu filter pres di buka dan kainnya dilepas untuk dilakukan pencucian. 6.Kebersihan. Kebersihan di module pemurnian harus selalu dijaga untuk mengurangi effect bakteriosis (kerusakan gula akibat activitas jasad renik). 7.Pencatatan. Dari nira jernih yang dihasilkan dilakukan pencatatan tiap jam meliputi pH nira jernih, derajat brix nira jernih dan temperature nira jernih. 8.Selesai pemurnian. Tiap selesai operasi dilakukan pembersihan peralatan module pemurnian, dan harus di ingat probe/sensor pH setelah dibersihkan harus terendam air (artinya tangki pengaduk no 2 setelah di bersihkan diisi air bersih sampai sensor pH tercelup air). 7
  • 8. Module Penguapan Selanjutnya Nira Jernih dimasukkan kedalam pesawat penguap hampa yang dioperasikan dengan kehampaan 40-50 cm kolom air raksa, untuk diuapkan sampai dicapai kepekatan antara 55-60 Brix, apabila telah dicapai kepekatan yang cukup yang disebut syrup, selanjutnya diturunkan kedalam syrup vacuum tank untuk selanjutnya dialirkan ke tangki pengumpan syrup melalui montejus tank. Peralatan module Penguapan No Nama Peralatan Jumlah Kapasitas 1 Pesawat penguap hampa 1-2-3 unit @ 30/35 m2 HS 2 Tangki syrup hampa 1 unit 200-400 liter 3 Syrup pump 1 unit 1000 liter Syrup hasil penguapan selanjutnya diproses sesuai dengan produk akhir yang diinginkan, dapat dijual langsung sebagai gula pekat apabila diturunkan pada brix 67, Pesawat penguap hampa Standart/procedure operasi. 1.Persiapan. Persiapan meliputi persiapan alat utama dan alat bantu, utamanya kondisi kevacuuman harus sudah dicapai untuk operasi Diatas 40 cm kolam air raksa (untuk operasi double effect badan 1 dengan vacuum 20 cm kolom air raksa badan 2 dengan vacuum 50-55 cm kolom air raksa), periksa tekanan ketel apa sudah siap, alat bantu meliputi boume hydrometer atau refractometer dll. 2.Memasukan nira dan uap. Buka katup nira masuk dan katup uap untuk memulai proses penguapan, ikuti kondisi kevacuuman, biasanya awalnya selalu diikuti dengan turunnya vacuum . 3.Operasi single effect. Dengan asumsi jumlah air yang diuapkan 2/3 bagian maka dapat diperkirakan apakah tujuan penguapan sudah dicapai, apabila brix sudah 8
  • 9. dicapai tutup kran uap, buka kran keseimbangan vacuum dan selanjutnya buka kran pengeluaran syrup, semua tahapan operasi penguapan dicatat dalam buku penguapan meliputi start penguapan, waktu penguapan, kevacuuman dan hasil penguapan. 4.Memindahkan syrup dari tangki vacuum. Buka kran udara agar tekanan sama dengan tekanan udara luar kemudian jalankan pompa syrup. 5.Pembersihan. Setiap selesai operasi pesawat penguap harus dibersihkan dengan mengisi air kedalamnya dan dipanasi dengan sisa uap yang ada kemudian keluarkan. Tangki syrup hampa Statiun Masakan (Proses gula Putih combinasi gula merah) Selanjutnya syrup pekat dimasukkan kedalam pesawat masakan “Gula A” untuk diuapkan lebih lanjut sampai terbentuk massecuite A, yaitu larutan gula jenuh dan pekat yang berisi butiran butiran gula, Peralatan statiun Masakan No Nama Peralatan Jumlah Kapasitas 1 Pesawat Masakan 1/2/3 unit @ 20/24 M2 HS 2 Syrup feeder tank 1 unit 1.000 liter/ lebih 3 Molasse A Feeder Tank 1 unit 1.000 liter/ lebih Masakan hampa 9
  • 10. Standart/procedure operasi. Proses masakan merupakan bagian dari proses yang relative sulit dan tidak ada batasan yang pasti, misalnya kapan bibit gula harus dimasukkan, bagaimana methode pemasukannya, kapan dilakukan manipulasi air dll, sehingga masakan adalah seni membuat gula. Selanjutnya harap diikuti apa yang dilakukan intruktur masakan waktu melakukan tugasnya untuk dicatat dan diingat. Statiun Pemisahan. Massecuite A yang dihasilkan pesawat masakan diturunkan dan ditampung dalam palung kristaliser A, yang dilengkapi dengan slow moving agitator agar kristal gula yang terbentuk tidak mengendap dan mengeras yang akan menyulitkan proses pemisahan, massecuite A selanjutnya diumpankan kedalam sentrifugal separator untuk dipisahkan bagian kristal gulanya dengan bagian cairannya, kristal gula A yang menempel didinding separator dicuci dengan aliran air hangat dan dikeringkan dengan pemanas listrik untuk menurunkan kadar airnya, gula A yang dihasilkan selanjutnya diturunkan ke talang goyang untuk menghilangkan sisa uap air agar tidak terjadi caking waktu penyimpanan, sedangkan cairan yang keluar disebut Molase A ditransfer ke Molase A Feeder Tank untuk proses lanjut apakah dijadikan gula kristal lagi atau dijadikan gula cetak tergantung dari kondisi bahan olah yang diproses. Peralatan statiun Pemisahan No Nama Peralatan Jumlah Kapasitas 1 Kristaliser A 1 unit 1.000 liter 2 Molasse A tank 1 unit 500 liter 3 Final Molasse Tank 1 unit 10.000 liter 4 Sentrifugal Separator A 1 unit Kristaliser 10
  • 11. Separator vertical dan horizontal Talang goyang Module Pengentalan dan Pencetakan (Untuk Produk Gula Merah) Dari tangki pengumpan syrup A, syrup dihisap kedalam pesawat masakan/pengentalan untuk diuapkan dengan kondidi kehampaan app 60 cm kolom air raksa, sampai dicapai kekentalan app 90-93 Brix, massa yang kental ini lazimnya disebut massecuite, pengentalan dilakukan tanpa penambahan seeding (bibit gula). Massecuite/Gula kental yang dihasilkan pada proses pengentalan dicampur dalam mixer/filler untuk proses homogenisasi dalam keadaan panas sambil memberi kesempatan menurunkan fraksi air, sehingga akan didapatkan gula cetak dengan kadar air yang rendah, dengan demikian gula yang dihasilkan mempunyai ketahanan simpan yang cukup baik. Dari mesin mixing selanjutnya dilakukan pencetakan sesuai dengan bentuk dan ukuran berat yang diinginkan.dan apabila diinginkan gula mawur/gula semut hasil dari masakan dituangkan kedalam cooling pan. Peralatan module masakan dan pencetakan. No Nama Peralatan Jumlah Kapasitas 1 Pan masakan hampa 1 unit @ 24 m2 HS 2 Mixer/ filler 1 unit 1.500 liter 3 Cooling pan 1 unit 1.500 liter 11
  • 12. Module utility/bantu. Guna mendukung proses tersebut diperlukan module pendukung antara lain: Boiler. Pesawat penghasil uap yang digunakan untuk seluruh proses utamanya proses pemurnian, penguapan, masakan, pemisahan gula, pembersihan dll. Ketel pipa air tekanan rendah Barometric Condenser dan tower Pesawat pengembun uap yang dihasilkan pada proses penguapan dan masakan sekaligus sebagai pompa vacuum untuk membuat dan mempertahankan tingkat kehampaan yang diperlukan selama proses, barometric condenser diletakkan diatas tower setinggi 12 meter. Barometric condenser dan spray pond. 12
  • 13. Pompa air condenser dan pompa vacuum Kelistrikan. Daya listrik diperlukan untuk mendukung sistem pompa, penggerak penggerak conveyor, hoisting crane dll yang dipenuhi dari PLN dan dibackup dengan emergensi genset. Laboratorium Equipment. Minimal disediakan alat alat lab, tabung reaksi, timbangan analisa, ph meter, polarimeter, brix weigher. Office equipment. Tersedia fasilitas perkantoran yang memadai lengkap dengan sistem komunikasi, computer dll. Workshop Equipment. Peralatan bengkel sederhana minimal untuk kerja bangku, pesawat las listrik, oxy acetilene aparat, standart tool dll. Safety equipment. Tersedia alat keselamatan kerja meliputi system penangkal petir, pemadam kebakaran, safety glass, safety belt dan safety cloth, helmet dll. No Nama Peralatan Jumlah Kapasitas 1 Boiler 1 unit 3.5 ton/jam 2 Water jet condenser 4 unit 3 Diesel genset 2 unit @ 150 Kw 4 Lab equipment 1 lot 5 Office equipment 1 lot 6 Workshop equipment 1 lot 7 Safety equipment 1 lot 13