More Related Content Similar to The indicators-part-3 (20) The indicators-part-31.
© 2 0 1 5 ,
A l l r i g h t
R e s e r v e d
| S t a r
T e a m
| w w w . s t 7 5 7 . c o m
Learn,
Trade
and
Make
Money!
Using
indicator
in
Technical
Analysis,
By.
Andreas
Andri.
Part
03
The
Indicators
2.
©
2015,
Allright
Reserved.
Star
Team
|
(0)62
8133
8216
888
|
info.st757@gmail.com
|
www.st757.com
Pengantar,
Halo,
Jumpa
lagi
dalam
E-‐book
kami
di
seri
yang
ke-‐3.
Dalam
bahasan
di
seri
yang
ke-‐3
ini
kami
akan
membahas
tentang
indicator
dalam
analisa
teknikal.
Banyak
sekali
indicator
yang
terdapat
didalam
platform
trading
yang
dapat
membantu
anda
untuk
melakukan
analisa
sebuah
pergerakan
harga.
Dalam
analisa
teknikal,
indikator
merupakan
alat
yang
mengumpulkan
dan
memproses
data
suatu
pergerakan
harga
dan
kemudian
menampilkan
informasi
ini
pada
atau
di
bawah
grafik
untuk
membantu
trader
dalam
membuat
ataupun
mengambil
keputusan
untuk
melakukan
perdagangan.
Fungsi
dasar
dari
indikator
adalah
untuk
"menunjukkan"
sentimen
pasar,
atau
apakah
aset
tersebut
mengalami
overbought
atau
oversold.
Indikator
dalam
penggunaannya
akan
memberikan
gambaran
yang
lebih
jelas
tentang
apa
yang
terjadi
di
pasar
dan
membantu
trader
untuk
membedakan
kemungkinan
pergerakan
harga
di
masa
depan.
Ada
berbagai
macam
indikator
dan
yang
berbeda
dan
memiliki
fungsi
yang
berbeda
pula.
Pilihan
untuk
sebuah
indikator
yang
digunakan
yang
pada
akhirnya
adalah
dari
kenyamanan
seorang
trader
untuk
menggunakan
jenis
indikator
dan
memasukkan-‐nya
kedalam
system
platform
perdagangan.
Sebelum
anda
membaca,
perlu
kami
ingatkan
kembali
tentang
resiko
dalam
melakukan
trading
forex
ataupun
instrumen
derivative
lainnya
yang
menggunakan
system
margin.
Bertransaksi
forex,
indeks
saham,
komoditi,
dan
CFD
memiliki
resiko
yang
tinggi
dan
mungkin
tidak
sesuai
untuk
semua
orang.
Banyak
faktor
bagi
seorang
investor
yang
harus
dipertimbangkan
sebelum
bertransaksi,
seperti
obyektivitas,
tingkat
pengalaman
dan
keinginan
berinvestasi
dengan
resiko
untuk
setiap
investor.
Setiap
investasi
memiliki
resiko
yang
dapat
berlaku
sama
untuk
semua
jenis
pasar.
Ada
kemungkinan
bahwa
Anda
dapat
kehilangan
sebagian
atau
seluruh
investasi
awal
Anda
akibat
kerugian
dari
transaksi
yang
Anda
lakukan.
Selamat
Belajar
dan
semoga
sukses.
3.
©
2015,
Allright
Reserved.
Star
Team
|
(0)62
8133
8216
888
|
info.st757@gmail.com
|
www.st757.com
Pengenalan.
Didalam
analisa
teknikal,
indicator
terbagi
menjadi
2
golongan,
yaitu:
• Leading
Indicators
dan
• Lagging
Indicators.
Perbedaan
kedua
indikator
tersebut
terletak
pada
kecepatan
indikator
dalam
memberikan
sinyal
beli
atau
jual.
Umumnya
indikator
yang
bersifat
untuk
mengukur
trend
adalah
tipe
lagging
indicator.
Contoh
lagging
indicator
yang
di
gunakan
untuk
mengukur
trend
seperti:
BolingerBand,
Parabolic
SAR,
Moving
Average,
dan
variannya
seperti
GMMA.
Contoh
lain
dari
lagging
indicator
adalah
MACD,
Ichimoku
Kinko
Hyo,
Heiken
Ashi,
TRIX,
Zigzag,
Alligator,
dan
Fractals.
Ciri-‐ciri
khas
dari
lagging
indicator
adalah
terlambatnya
dalam
memberikan
sinyal
apabila
dibandingkan
dengan
indikator
lain.
Akan
tetapi,
dibalik
kelemahan
tersebut
terdapat
beberapa
kelebihan,
yaitu
penggunaan
Lagging
indicator
sangat
baik
digunakan
apabila
harga
bergerak
dalam
trend
yang
relatif
panjang.
Oleh
karena
itu,
lagging
indicator
ini
sering
disebut
“trend
following
indicator”.
Hati-‐hati
jika
menggunakan
lagging
indicator
dalam
pasar
yang
relatif
flat
karena
hasilnya
akan
semakin
terlambat.
Meskipun
sering
mengalami
ketinggalan
dalam
membuka
posisi,
lagging
indicator
mampu
mengurangi
resiko
jika
terjadi
bull
trap
atau
bear
trap.
Sementara
itu,
untuk
leading
indicator
bisa
dengan
cepat
memprediksi
pergerakan
harga,
umumnya
digunakan
untuk
mengukur
apakah
overbought
atau
oversold.
Asumsi
leading
indicator
adalah
harga
yang
sudah
overbought
atau
oversold
akan
berbalik
arah.
Jika
lagging
indicator
memberikan
sinyal
setelah
4-‐5
bar
candle,
maka
leading
indicator
hanya
membutuhkan
1-‐2
bar
candle
saja.
Kelemahan
yang
terdapat
pada
leading
indicator
adalah
kemungkinan
terjebak
pada
bull
trap
atau
bear
trap
lebih
besar.
Maka
berhati-‐
hatilah.
Leading
indicator
ini
cocok
digunakan
pada
pasar
yang
mempunyai
trend
sideways.
Umumnya
semua
yang
bertipe
oscilator
merupakan
leading
indicator,
contohnya:
Stochastic,
ATR,
RSI,
CCI,
W%R.
Indikator
yang
berkaitan
dengan
volume
seperti
MFI,
OBV,
A/D
juga
termasuk
leading
indicator.
Intinya
jika
pasar
memiliki
trend
yang
kuat,
lagging
indicator
lebih
cocok
digunakan.
Dan
leading
indicator
lebih
cocok
digunakan
di
pasar
yang
sedang
sideways,
karena
mengindikasikan
sinyal
jual
atau
beli.
Terlihat
seperti
apakah
indicator
itu?
Indikator
dapat
ditampilkan
dalam
dua
cara,
yaitu:
1. Di
daerah
yang
terpisah
di
bawah
grafik
harga
seperti
stochastic
dan
MACD,
dll.
2. Didaerah
yang
menyatu
dengan
grafik
harga
eperti
moving
average,
cahnnels
atau
Bollinger
band.
Silahkan
lihat
gambar
dibawah
ini.
4.
©
2015,
Allright
Reserved.
Star
Team
|
(0)62
8133
8216
888
|
info.st757@gmail.com
|
www.st757.com
Keterangan:
No.
1:
Adalah
indicator
yang
terpisah
dengan
grafik
harga,
seperti
tampilan
gambar
diatas
menggunakan
Stochastic
Oscillator.
No.
2:
Adalah
indicator
yang
menyatu
dengan
grafik
harga,
seperti
tampilan
gambar
diatas
menggunakan
Moving
Average.
Jenis
Indikator.
Indikator
dalam
analisa
teknikal
selalu
menghasilkan
atau
memberikan
sebuah
sinyal
perdagangan
dan
setiap
indikator
yang
digunakan
oleh
trader
selalu
berbeda-‐beda
dan
tergantung
pada
bagaimana
indikator
yang
digunakan
tersebut
menghitung
harga
yang
terjadi
dipasar
untuk
memberikan
sinyal.
Dari
2
golongan
indicator,
yaitu
Lagging
Indicators
dan
Leading
Indicators,
Mereka
terbagi
lagi
ke-‐dalam
dua
kategori
lanjut,
yaitu:
1. Trending
Indicators
yang
merupakan
indicator
terbaik
untuk
digunakan
dalam
keadaan
pasar
yang
bergerak
secara
trend
baik
bullish
maupun
bearis.
2. Oscillating/
Ranging
indicators
yang
merupakan
indicator
terbaik
untuk
digunakan
dalam
keadaan
pasar
yang
bergerak
secara
sideways/
ranging
market.
Trending
Indicators.
Kecenderungan
tren
dalam
suatu
pergerakan
harga
apakah
bullis
atau
bearish
serta
kekuatan
dari
trend
tersebut
didalam
grafik
tidaklah
selalu
jelas,
oleh
karena
itu
dengan
menggunakan
bantuan
dari
Trending
indicator
ini
bisa
terlihat
lebih
jelas
dan
dapat
membantu
trader
untuk:
• Melakukan
identifikasi
apakah
pasar
masih
dalam
pergerakan
trend
bullish
atau
bearish.
• Menentukan
arah
dan
kekuatan
trend
harga.
• Membantu
trader
untuk
mendapatkan
harga
masuk
dan
keluar
yang
ideal
dipasar.
5.
©
2015,
Allright
Reserved.
Star
Team
|
(0)62
8133
8216
888
|
info.st757@gmail.com
|
www.st757.com
Seperti
contoh
gambar
grafik
dibawah
ini
dengan
menggunakan
indicator
“Moving
Average”,
ketika
harga
yang
dipasar
menunjukkan
harga
berada
dibawah
indicator
moving
average,
ni
menunjukkan
bahwa
pasar
berada
dalam
kondisi
downtrend.
Oscillating
Indicator.
Ketika
pergerakan
harga
di-‐pasar
bergerak
secara
sideways
trend
(ranging
market),
indicator
ini
dapat
membatu
trader
untuk
menentukan
batas-‐batas
atas
(Resistance)
dan
bawah
(Support)
dari
suatu
pergerakan
harga
yang
terjadi
di-‐pasar.
Indicator
tersebut
menunjukkan
apakah
harga
yang
terjadi
di-‐pasar
itu
mengalami
overbought
atau
oversold
dan
mereka
(oscillating
indicator)
melakukan
ini
dengan
berosilasi
antara
tingkat
atas
dan
tingkat
bawah.
Jika
indicator
tersebut
memberikan
sinya
bahwa
harga
telah
mengalami
“Oversol”,
maka
trader
akan
cenderung
untuk
mengambil
keputusan
“SELL”,
sedangkan
kebalikan-‐nya
jika
indicator
tersebut
memberikan
sinyal
bahwa
pergerakan
harga
telah
mengalami
“Overbought”,
maka
trader
akan
cenderung
untuk
mengambil
keputusan
“BUY”.
Contoh
gambar
dibawah
ini
adalah
indikator
stochastic
yang
digunakan
dengan
penempatan
yang
terpisah
dari
grafik
dan
menunjukkan
sinyal
perubahan
harga
dalam
tekanan
beli
ataupun
Jual
yang
sedang
dalam
keadaan
sideways.
6.
©
2015,
Allright
Reserved.
Star
Team
|
(0)62
8133
8216
888
|
info.st757@gmail.com
|
www.st757.com
Disaat
apakah
dapat
menggunakan
Trending
Indicators
dan
Oscillating
Indicators?
Untuk
menggunakan
sebuah
indicator
dalam
analisa
teknikal,
Jenis
indikator
yang
dapat
digunakan
adalah
tergantung
pada
sistem
perdagangan
yang
dilakukan
dan
yang
paling
utama
adalah
kembali
ke
trader
itu
sendiri
dengan
indicator
jenis
apakah
yang
nyaman
dipakainya
untuk
melakukan
trading.
Sebagai
contoh
misalnya
trader
melakukan
perdagangan
di
ranging
market,
maka
indicator
yang
digunakan
adalah
“Oscillating
Indicators”,
seperti:
stochastic,
commodity
channel
index
(CCI)
atau
relative
strength
index
(RSI)
yang
kan
berguna
untuk
membantu
membuat
keputusan
transaksi.
Contoh
lain
misalnya
seorang
trader
melakukan
perdagangan
di
trending
market,
maka
indicator
yang
digunakan
adalah
“Trending
Indicators”,
seperti:
MACD
atau
average
directional
index
akan
lebih
berguna
untuk
membantu
membuat
keputusan
transaksi.
Lihat
contoh
gambar
grafik
dibawah
ini,
Anda
dapat
melihat
kombinasi
indikator
Oscillating
(stochastic
oscillator)
dan
indikator
Trending
(MACD)
yang
digunakan
untuk
perdagangan
di
ranging
market
dan
trending
market.
Dengan
menggabungkan
indikator
dalam
praktek
trading
akan
dibahas
lebih
lanjut
dalam
pelajaran
ini.
7.
©
2015,
Allright
Reserved.
Star
Team
|
(0)62
8133
8216
888
|
info.st757@gmail.com
|
www.st757.com
Menggabungkan
indicator
yang
benar.
Dengan
menggabungkan
kedua
indicator
(Oscillating
dan
Trending
Indicator)
untuk
digunakan
dalam
kondisi
pasar
yang
berbeda
sangat
menguntungkan
bagi
trader.
Dengan
Kondisi
pasar
yang
terus
berubah-‐ubah,
sehingga
Anda
dapat
menggunakan
masing-‐masing
indikator
tersebut
sesuai
dengan
kekuatannya
dan
kegunaannya.
8.
©
2015,
Allright
Reserved.
Star
Team
|
(0)62
8133
8216
888
|
info.st757@gmail.com
|
www.st757.com
Contoh
gambar
brafik
diatas
adalah
kombinasi
penggunaan
indicator
dengan
kondisi
pasar
yang
berbeda,
berikut
keterangannya:
No.
1,
Untuk
kondisi
pasar
ranging,
indicator
stochastic
akan
lebih
berguna
apabila
dibandingkan
dengan
indicator
moving
average,
sedangkan
untuk:
No.2,
Indikator
Moving
Average
akan
lebih
berguna
untuk
kondisi
pasar
yang
mengalami
trending.
Hindarilah
overloading
grafik.
Indikator
memang
berguna
untuk
memperjelas
dari
pergerakan
harga,
akan
tetapi
banyak
sekali
trader
salah
paham
dengan
persepsi
ini
sehingga
mereka
(Trader)
menggunakan
banya
sekali
indicator
didalam
satu
grafik.
Misalnya,
jika
seorang
trader
menambahkan
3
oscillating
indikator
di
bawah
grafik,
maka
akan
ada
tiga
indikator
memberikan
informasi
yang
sama.
Dengan
Menambahkan
lebih
indikator
yang
memasok
informasi
yang
sama
untuk
satu
grafik
tidak
akan
membuat
indicator
tersebut
dapat
diandalkan.
Mereka
hanya
menampilkan
informasi
overbought
dan
oversold
yang
sama
dengan
cara
yang
berbeda,
dan
hanya
mengambil
lebih
banyak
ruang
pada
grafik
Anda
dan
akan
membuat
anda
kebingungan
dan
salah
dalam
mengambil
keputusan
sehingga
anda
akan
mengalami
kerugian.
Begitupun
juga
sebaliknya,
apabila
anda
menggunakan
terlalu
banyak
Trending
Indicator
juga
akan
membuat
anda
kebingungan
dalam
pengambilan
keputusan
untuk
melakukan
transaksi.
Lihat
gambar
dibawah
ini.
Overloading
Chart
1
Overloading
Chart
2
Setelah
anda
melihat
gambar
diatas
ini,
pertanyaan-‐nya
adalah
apakah
anda
kebingungan???
Oleh
Karena
itu,
gunakanlah
tambahan
indicator
didalam
grafik
anda
seperlunya
dan
senyamannya
anda
dalam
menggunakan
indicator
–
indicator
yang
ada
di
platform
perdagangan
anda.
Dalam
pembahasan
tentang
indicator
didalam
e-‐book
ini
pun,
kami
tidak
akan
membahas
semuanya
tentang
indicator
yang
ada
di
platform
perdagangan.
9.
©
2015,
Allright
Reserved.
Star
Team
|
(0)62
8133
8216
888
|
info.st757@gmail.com
|
www.st757.com
Trending
Indicator.
Dalam
bahasan
sebelumnya,
anda
telah
memahami
tentang
apa
yang
dimaksud
dengan
lagging
dan
leading
indicator
serta
trending
dan
oscillating
indicator.
Di-‐halaman
ini
kita
akan
membahas
lebih
dalam
lagi
tentang
jenis
indicator
yang
tergabung
dalam
kategori
trending
indicator.
Yang
termasuk
dalam
category
Trending
Indicator
adalah:
1. Moving
Average
(Recommended
for
trading)
2. Fractal.
3. Parabolic
SAR.
4. MACD.
5. ADX.
6. Andrew’s
Pitchfork.
Kita
akan
membahas
tentang
moving
average
terlebih
dahulu.
Indikator
moving
average
sangat
kami
sarankan
untuk
digunakan
dalam
trading
anda.
Moving
Average
adalah
salah
satu
indikator
yang
paling
sering
digunakan
oleh
para
trader
professional
dan
mereka
umumnya
digunakan
untuk
dua
hal,
yaitu:
• Menentukan
kondisi
pasar,
dan
• Keputusan
Masuk
dan
keluar
perdagangan.
Apa
itu
Indikator
Moving
Average
(MA)?
MA
adalah
tampilan
dari
harga
rata-‐rata
dari
instrumen
selama
periode
waktu
tertentu.
Hal
ini
ditampilkan
dalam
bentuk
garis
pada
grafik.
Garis
MA
dihitung
dengan
mengambil
harga
rata-‐rata
selama
jumlah
hari
periode
tertentu.
Setiap
harga
rata-‐rata
yang
dihasilkan
kemudian
diplot
pada
grafik
dalam
bentuk
garis;
Umumnya,
untuk
menghitung
harga
rata-‐
rata
itu
adalah
harga
penutupan
dari
setiap
grafik
candlestick
yang
digunakan.
Mari
kita
ambil
contoh
dengan
mempertimbangkan
periode
20
MA
pada
grafik
lima
menit.
Setiap
titik
MA
dihitung
dari
harga
penutupan
rata-‐rata
20
candlestick
lima
menit
terakhir.
Karena
setiap
lima
menit
sekali
bentuk
Candlestick,
MA
akan
terus
bergerak
untuk
merencanakan
harga
penutupan
rata-‐rata
terbaru
selama
periode
20
candlestick.
Hasilnya
adalah
garis
kontinyu,
seperti
yang
terlihat
gambar
di
bawah
ini.
No.1
:
Simple
Moving
Average
20
Period.
10.
©
2015,
Allright
Reserved.
Star
Team
|
(0)62
8133
8216
888
|
info.st757@gmail.com
|
www.st757.com
Periode
yang
terdapat
dalam
indicator
moving
average
tidaklah
selalu
20,
anda
dapat
menyesuaikan
periode
MA
tersebut
sesuai
dengan
keinginan
anda
dan
kenyamanan
anda
dalam
menggunakan
MA.
Sebagai
contoh
lain,
misalnya
saya
mengambil
periode
200,
sehingga
perhitungan
MA
200
didasarkan
pada
200
periode
harag
pentupan
di
grafik
candlestick
sebelumnya.
Lihat
gambar
dibawah
ini.
No.
1:
Simple
Moving
Average
with
200
Periods.
Moving
average
digunakan
untuk
memuluskan
aksi
dari
pergerakan
suatu
harga
dengan
memproduksi
satu
baris/
garis
yang
membuatnya
lebih
mudah
bagi
para
trader
untuk
menginterpretasikan
informasi
pasar,
seperti
arah
tren
yang
terjadi
saat
ini.
Mari
kita
lihat
contoh
grafik
di
bawah
ini,
arah
tren
dan
kekuatan
dapat
diidentifikasi
dengan
mengamati
kemiringan
dan
sudut
MA.
Jika
bentuk
sudut
MA
sangat
curam
maka
pergerakan
harga
berada
dalam
tren
yang
kuat.
SMA
20
Periods
Uptrend.
Keterangan:
1. Bentuk
Sudut
curam
ke
atas
yang
menunjukkan
tren
bullish
yang
kuat.
2. Bentuk
Sudut
yang
flat/
datar
di
ranging
market
yang
menunjukkan
tren
bullish
lemah
(Fase
Konsolidasi).
3. Bentuk
Sudut
yang
curam
ke
atas
yang
menunjukkan
tren
bullish
yang
kuat
melanjutkan
tren
sebelumnya.
11.
©
2015,
Allright
Reserved.
Star
Team
|
(0)62
8133
8216
888
|
info.st757@gmail.com
|
www.st757.com
Dalam
aplikasi
penggunaan
MA,
seorang
trader
dalam
mengambil
keputusan
transaksi
dapat
menggunakan
cara
dengan
mengamati
pergerakan
harga,
apakah
harga
tersebut
diatas
MA
ataupun
dibawah
MA
untuk
melakukan
transaksi.
Jika
harga
berada
di
atas
MA,
atau
lebih
tinggi
dari
pergerakan
harga
rata-‐rata
terakhir,
maka
dengan
demikian
bisa
dipastikan
bahwa
harga
akan
bergerak
naik.
Demikian
pula,
jika
harga
diperdagangkan
di
bawah
MA
dapat
ditafsirkan
sebagai
harga
akan
bergerak
turun.
Namun
yang
perlu
digaris
bawahi
adalah
ini
bersifat
subjektif,
karena
setiap
MA
apapun
jenisnya
harus
diperhatikan
juga
trend
yang
terjadi
saat
ini,
Jika
anda
menggunakan
2
MA
didalam
grafik
anda,
anda
juga
harus
mempertimbangkan
MA
yang
lainnya.
Contoh
lain
seperti
gambar
dibawah
ini
dengan
menggunakan
2
MA
dengan
periode
20
dan
200.
Jika
harga
yang
diperdagangkan
berada
di
atas
garis
periode
20
MA,
Anda
mungkin
menentukan
bahwa
harga
saat
ini
tren
ke
atas,
Namun,
harga
tersebut
juga
bisa
diperdagangkan
di
bawah
garis
periode
200
MA,
berarti
harga
yang
diperdagangkan
saat
ini
berada
dalam
downtrend
jangka
panjang
secara
keseluruhan.
1. No.
1:
Untuk
MA
Periode
20
menunjukkan
tren
naik
dalam
jangka
pendek.
2. No.2:
Untuk
MA
periode
200
menunjukkan
tren
turun
dalam
jangka
waktu
panjang
dan
tren
turun
lebih
dominan.
Seorang
trader
dapat
menggunakan
moving
average
tidak
hanya
untuk
menentukan
tren
pergerakan
harga
saat
ini
untuk
di-‐jangka
pendek
saja,
tetapi
juga
bisa
menentukan
keseluruhan
trend
pada
pergerakan
untuk
jangka
panjang.
12.
©
2015,
Allright
Reserved.
Star
Team
|
(0)62
8133
8216
888
|
info.st757@gmail.com
|
www.st757.com
Menggunakan
beberapa
moving
average
untuk
menentukan
tren
yang
jelas.
Dengan
menggunakan
beberapa
MA,
Trader
dapat
menentukan
trend
pergerakan
harga
yang
jelas,
apakah
tren
tersebut
Bullish
atau
Bearish.
Hal
ini
dikarena-‐kan
ketika
pasar
dengan
kondisi
tren
yang
jelas,
MA
akan
pindah
ke
urutan
periode
yang
jauh
dari
pergerakan
harga.
Gambar
Grafik
di
bawah
ini
menunjukkan
bahwa
ketika
harga
di
downtrend,
dengan
menggunakan
MA
periode
10
adalah
yang
paling
dekat
dengan
pergerakan
harga,
sedangkan
untuk
periode
20
adalah
MA
terdekat
berikutnya,
dan
seterusnya.
Dengan
menggunakan
MA,
pada
grafik
dibawah
ini
bahwa
tren
turun
masih
terlihat
dengan
jelas.
Keterangan:
• No.
1
adalah
MA
dengan
periode
200.
• No.
2
adalah
MA
dengan
periode
50.
• No.
3
adalah
MA
dengan
periode
20.
• No.
4
adalah
MA
dengan
periode
10.
Memilih
Periode
Moving
Average.
Tidak
ada
peraturan
penggunaan
periode
MA
yang
spesifik,
dan
ini
semua
kembali
kepada
trader
dalam
memilih
periode
MA
yang
ingin
digunakan.
Semakin
pendek
periode
MA
yang
digunakan,
maka
semakin
cepat
MA
akan
berubah
dengan
harga,
dan
penggunaan
MA
dengan
periode
yang
pendek
akan
memberikan
sinyal
yang
kurang
dapat
diandalkan
apabila
dibandingkan
dengan
periode
MA
yang
lebih
lama.
Demikian
pula,
apabila
menggunakan
MA
dengan
memilih
periode
yang
panjang
akan
memberikan
sinyal
lebih
dapat
diandalkan,
tetapi
kelemahannya
reaksi
akan
perubahan
terhadap
harga
jauh
lebih
lambat.
13.
©
2015,
Allright
Reserved.
Star
Team
|
(0)62
8133
8216
888
|
info.st757@gmail.com
|
www.st757.com
Misalnya,
apabila
kita
menggunakan
MA
dengan
periode
10
yang
memperhitungkan
10
periode
terakhir
harga
penutupan
grafik
candlestick
dan
itu
akan
bereaksi
terhadap
perubahan
arah
harga
yang
sangat
cepat.
Kelemahan
dalam
menggunakan
MA
periode
10
ini
adalah
bahwa
trader
mungkin
akan
sering
menerima
sinyal-‐sinyal
palsu
dalam
perubahan
tren
karena
lonjakan
harga
dalam
jangka
pendek
dapat
terjadi.
Sebaliknya,
apabila
kita
memilih
menggunakan
MA
dengan
periode
200,
memang
ini
akan
membutuhkan
waktu
yang
lebih
lama
untuk
bereaksi
dan
penggunaan
MA
periode
200
menghasilkan
lebih
sedikit
sinyal
palsu.
Kelemahan-‐nya
adalah
reaksi
yang
lebih
lambat,
sehingga
sinyal
yang
dihasilkan
jauh
lebih
jarang
terjadi.
Dalam
contoh
grafik
di
bawah
ini
kita
bisa
melihat
bagaimana
periode
MA
10
(warna:
ungu)
berubah
arah
seiring
jauh
lebih
cepat
dengan
perubahan
harga,
sedangkan
periode
MA
200
(warna
merak)
tidak.
• No.
1:
MA
dengan
periode
200
belum
menimbulkan
pergerakan
yang
baru.
• No.
2:
MA
dengan
periode
10
adalah
pergerakan
trend
turun
(Bearish).
Jenis
Moving
Average.
Sebelumnya
kita
telah
mempelajari
arti
tentang
moving
average,
dan
kita
telah
memahami
apa
itu
moving
average.
Dalam
penggunaannya,
Moving
Average
sendiri
terbagi
menjadi
4
jenis
moving
average,
yaitu:
1. Simple
Moving
Average
(S.M.A)
2. Exponential
Moving
Average
(E.M.A)
3. Linear
Weighted
Moving
Average
(L.W.M.A)
dan,
4. Smooth
Weighted
Moving
Average
(S.W.M.A).
Perbedaan
mendasar
diantara
4
jenis
MA
tersebut
adalah
perhitungan-‐nya.
Karena
ini,
mereka
(MA)
akan
tampak
berbeda-‐beda
pada
grafik.
14.
©
2015,
Allright
Reserved.
Star
Team
|
(0)62
8133
8216
888
|
info.st757@gmail.com
|
www.st757.com
Perhitungan
SMA
selalu
menggunakan
perhitungan
setiap
periode
dengan
bobot
yang
sama
dalam
perhitungannya.
Untuk
EMA,
LWMA
dan
SWMA
lebih
menekankan
rata
–
rata
periode
terbaru
dalam
perhitungan-‐nya.
Mari
kita
lihat
pada
contoh
gambar
grafik
dibawah
ini,
pada
grafik
berikut
dengan
menggunakan
MA
periode
50,
dalam
hubungannya
dengan
jenis
MA
yang
berbeda,
Anda
dapat
melihat
perbedaan
dalam
penampilan
MA
tersebut.
• No.
1:
LWMA,
• No.
2:
EMA,
• No.
3:
SMA,
• No.
4:
SWMA.
Rumus
Perhitungan
Moving
Average.
Moving
Average
memiliki
beberapa
method
atau
jenis
perhitungan:
• Simple
Moving
Average
(SMA):
Simple
Moving
Average
(SMA)
mempunyai
metode
Perhitungannya
menjumlahkan
harga
yang
akan
dihitung
dibagi
dengan
period.
Contohnya:
kita
akan
mencari
nilai
SMA
dari
5
close
price
tiap
candle
sebelumnya,
yang
nilai
close
masing-‐masing
candle
kita
asumsikan
adalah
5,7,2,9,3,
Maka
Perhitungannya
adalah:
SMA=(5+7+2+9+3)/5=5,2
• Exponential
Moving
Average
(EMA):
Nilai
EMA
bisa
dihitung
menggunakan
rumus
berikut:
15.
©
2015,
Allright
Reserved.
Star
Team
|
(0)62
8133
8216
888
|
info.st757@gmail.com
|
www.st757.com
Dilihat
dari
rumus
di
atas
sangat
mudah
untuk
menghitung
nilai
EMA
karena
hanya
membutuhkan
nilai
harga
sekarang
dan
nilai
EMA
sebelumnya.
akan
tetapi
jika
diteliti
lagi,
darimana
kita
mendapatkan
nilai
previouse
EMA
?
Jawabannya
sangat
sederhana
sekali,
Pervious
EMA
itu
adalah
nilai
dari
SMA.
• Linear
Weighted
Moving
Average
(LWMA):
Pembobotan
nilai
pada
LWMA
tergantung
dari
periode
yang
kita
tentukan.
semakin
besar
periode
maka
semakin
pesar
pembobotan
nilai
perhitungannya.
• Smoothed
Moving
Average
(SMMA):
SMMA
memiliki
perhitungan
bertahap:
o untuk
menghitung
nilai
SMMA
awal
sama
dengan
menghitung
SMA
yaitu
(total
data
dibagi
period).
o untuk
nilai
SMMA
ke
dua
dan
seterusnya
menggunakan
rumus:
SMMA(i)
=
(SUM1-‐SMMA1+applied
price)/period
Sebagai
Contoh
Misalnya,
kita
akan
menghitung
nilai
SMMA
menggunakan
period
3,
dari
data
1,2,3,4,5,6,7
dst
bertahap
dari
3
bar
pertama.
SMMA
=
(PRICE
1
+
PRICE
2
+
PRICE
3)/PERIOD
SMMA
=
(1+2+3)/3
=
2
lalu
SMMA
pada
bar
ke
4
dihitung
menggunakan
rumus:
SMMA
=
(PREVIOUS
SUM
-‐
PREVIOUS
AVG
+
data
ke
4)
/
PERIOD
SMMA
=
(6
-‐
2
+
4)
/
3
=
8
/
3
=
2,67
SMMA
pada
bar
ke
5
SMMA
=
(8
-‐
2,67
+
5)
/
3
=
10,33/3
=
3,44
SMMA
pada
bar
ke
6
SMMA
=
(10.33
-‐
3.44
+
6)
/
3
=
12.89
/
3
=
4.30
dst..
Note:
Anda
tidak
perlu
khawatir
dengan
perhitungan
yang
sebenarnya
dari
berbagai
jenis
moving
average;
Dalam
platform
perdagangan
terdapat
paket
charting
yang
akan
menghitung
ini
secara
otomatis
dan
Anda
hanya
menggunakan
garis
visual
pada
grafik.
16.
©
2015,
Allright
Reserved.
Star
Team
|
(0)62
8133
8216
888
|
info.st757@gmail.com
|
www.st757.com
Menggunakan
MA
sebagai
Support
dan
Resistance.
Moving
Average
adalah
indicator
yang
dapat
digunakan
untuk
mengetahui
Support
dan
Resistance
pergerakan
suatu
harga
untuk
pengambilan
keputusan
transaksi
baik
masuk
atau
keluar
pasar.
Mungkin
sebagian
masih
mengalami
kebingunan,
kenapa
Moving
Average
bisa
dijadikan
sebagai
level
Support
dan
Resistance
dalam
suatu
pergerakan
harga?
Arti
Garis
yang
terdapat
di
MA
sama
dengan
arti
garis
horizontal
Support
dan
Resistance,
yang
berbeda
hanya
bentuknya
saja.
Apabila
harga
bergerak
dibawah
garis
MA,
maka
garis
MA
dalam
hal
ini
bertindak
sebagai
Resistance
level,
demikian
juga
kebalikannya,
apabila
harga
bergerak
diatas
gari
MA,
maka
dalam
ha
ini
garis
MA
bertindak
sebagai
Support.
Mari
kita
lihat
gambar
dibawah
ini
contoh
penggunaannya.
Moving
Average
Crossover.
MA
crossover
dapat
digunakan
untuk
menentukan
kapan
tren
telah
berubah
arah.
Konsep
ini
menggunakan
dua
moving
average
dari
periode
yang
berbeda
untuk
menunjukkan
jangka
pendek
dan
tren
jangka
panjang
dalam
suatu
pergerakan
harga.
Ketika
garis
MA
jangka
pendek
dan
garis
MA
jangka
panjang
saling
silang,
ini
dapat
menunjukkan
bahwa
tren
harga
mulai
mengubah
arahnya.
Bila
diamati,
trader
dapat
menggunakan
ini
untuk
mengatur
waktu
yang
tepat
untuk
masuk
dan
keluar
dari
pasar.
Mari
kita
melihat
Grafik
di
bawah
ini
yang
menunjukkan
tampak
seperti
ketika
tren
akan
berubah
dari
downtrend
ke
uptrend.
Kami
dapat
mengidentifikasi
seperti
itu
karena
sebelumnya
garis
MA
jangka
pendek
berada
di
bawah
garis
MA
jangka,
dan
kemudian
memotong
garis
MA
jangka
panjang.
Ketika
hal
ini
terjadi,
ini
merupakan
sinyal
perubahan
tren
yang
jelas
untuk
pembalikan
harga
dari
downtrend
ke
uptrend.
17.
©
2015,
Allright
Reserved.
Star
Team
|
(0)62
8133
8216
888
|
info.st757@gmail.com
|
www.st757.com
Keterangan:
• No.
1
adalah
MA
Jangka
panjang.
• No.
2
adalah
MA
jangka
pendek
yang
sebelumnya
berada
dibawah
MA
jangka
panjang.
• No.
3,
MA
jangka
pendek
terlihat
memotong
MA
jangka
panjang
dan
terjadi
pembalikan
trend.
Parabolic
SAR.
SAR
adalah
singkatan
dari
STOP
and
RESERVE
dan
merupakan
indikator
yang
mengikuti
tren,
yang
dirancang
untuk
mengidentifikasi
titik
balik
dalam
aksi
pergerakan
harga.
Parabolic
SAR
ditampilkan
pada
grafik
dengan
bentuk
rangkaian
titik
kecil
yang
letaknya
berada
di
atas
atau
di
bawah
pergerakan
harga.
Ketika
tren
harga
bergerak
ke
atas,
titik-‐
titik
SAR
selalu
berada
di
bawah
pergerakan
harga
dan
ketika
pergerakan
harga
sedang
tren
ke
bawah,
maka
titik-‐titik
SAR
berada
di
atas
pergerakan
harga.
SAR
adalah
jalur
pergerakan
harga
sampai
harga
yang
bergerak
telah
selesai
dan
mulai
berbalik
arah
setelah
menyentuh
titik-‐titik
SAR.
Parabolic
SAR
dapat
digunakan
secara
efektive
untuk:
• Menentukan
Trend.
• Masuk
dan
keluar
pasar.
• Trailling
Stops.
Mari
kita
lihat
contoh
garfik
dibawah
ini,
yang
dimana
Parabolic
SAR
mencoba
untuk
mendekati
harga
yang
sedang
downtrend
yang
menandakan
bahwa
trend
turun
akan
berakhir
dan
mencoba
untuk
pembalikan
trend.
18.
©
2015,
Allright
Reserved.
Star
Team
|
(0)62
8133
8216
888
|
info.st757@gmail.com
|
www.st757.com
Perhatikan
pula
bagaimana
SAR
muncul
di
bawah
harga
yang
bergerak
ke
atas.
Ketika
harga
bergerak
naik
selesai,
harga
akan
menyentuh
SAR,
menandakan
kemungkinan
perubahan
tren
ke
bawah.
No.
1:
SAR
indicating
an
uptrend.
No.
2:
SAR
Tracking
Uptrend.
19.
©
2015,
Allright
Reserved.
Star
Team
|
(0)62
8133
8216
888
|
info.st757@gmail.com
|
www.st757.com
No.
1:
SAR
touches
the
end
of
the
uptrend,
indicating
a
reversal.
No.
2:
SAR
tracking
the
downtrend.
Dalam
contoh
gambar
di
atas,
SAR
muncul
di
atas
harga,
sinyal
downtrend
terjadi.
SAR
mengejar
harga
turun
sampai
mendekati
pergerakan
harga,
ini
menandakan
bahwa
tren
turun
akan
berakhir
dan
ketika
harga
menyentuh
SAR,
menandakan
akhir
dari
downtrend
saat
ini
dan
kemungkinan
terjadi
pembalikan
harga
ke
atas.
Seorang
trader
dapat
menggunakan
Parabolic
-‐
SAR
untuk
mengidentifikasi
arah
trend,
selain
itu
SAR
juga
dapat
digunakan
sebagai
trailing
stop.
Menggabungkan
SAR
dengan
Indicator
Lainnya.
SAR
dapat
dikombinasikan
dengan
berbagai
macam
indikator,
bagaimanapun,
prinsip
yang
paling
penting
untuk
diingat
adalah
bahwa
peran
SAR
disini
adalah
untuk
menentukan
arah
tren
dan
perubahan
tren.
Cara
terbaik
adalah
untuk
menggabungkan
dengan
indikator
lain
yang
dirancang
untuk
menentukan
kekuatan
sebuah
tren,
bukan
arah
tren.
Jangan
pernah
menggabungkan
SAR
dengan
indikator
lain
yang
digunakan
untuk
menentukan
tren,
karena
hal
ini
hanya
akan
memberikan
dua
set
sinyal
konfirmasi
tren.
Jika
SAR
dikombinasikan
dengan
indikator
yang
menunjukkan
kekuatan
tren,
maka
ketika
tren
yang
kuat
telah
diidentifikasi
dan
dikonfirmasi,
SAR
dapat
digunakan
untuk
menentukan
entry
dan
exit
point
yang
optimal.
Salah
satu
indikator
yang
paling
umum
digunakan
untuk
mengidentifikasi
kekuatan
tren
adalah
indicator
ADX
(Average
Directional
Index)
dan
inidikator
ini
yang
paling
cocok
untuk
digabungkan
dengan
Parabolic
SAR.
Indikator
ADX
adalah
untuk
mengukur
pergerakan
harga
dan
menyediakan
refernsi
untuk
menunjukkan
apakah
tren
saat
ini
kuat
atau
lemah.
Jika
referensi
tren
kuat,
maka
pergerakan
tren
yang
berkelanjutan
dapat
diharapkan,
sedangkan
jika
refernsi
tren
lemah
maka
kemungkinan
pasar
hanya
akan
bergerak
ranging.
Bagaimana
caranya
mengkombinasikan
ADX
dengan
SAR?
Jika
referensi
ADX
adalah
antara
0
dan
25,
kemudian
tren
pergerakan
dianggap
terlalu
lemah
untuk
melakukan
perdagangan
dan
pasar
mungkin
akan
bergerak
secara
ranging.
Jika
ADX
menunjukkan
referensi
lebih
dari
25,
maka
tren
cukup
kuat
untuk
melakukan
perdagangan.
Jika
referensi
ADX
adalah
lebih
dari
30,
maka
tren
pergerakan
harga
dianggap
lebih
kuat
dari
referensi
sebelumnya
dan
ini
adalah
waktu
yang
optimal
untuk
menggunakan
SAR
untuk
melakukan
perdagangan.
Cara
membaca
ADX
dan
SAR
secara
bersamaan.
Apabila
kita
melihat
contoh
gambar
dibawah
ini,
ADX
dengan
referensi
dibawah
25,
yang
berarti
menandakan
kekuatan
tren
yang
lemah
dan
terdapat
peningkatan
risiko
dalam
menggunakan
SAR
untuk
masuk
pasar.
20.
©
2015,
Allright
Reserved.
Star
Team
|
(0)62
8133
8216
888
|
info.st757@gmail.com
|
www.st757.com
No.
1:
Refernsi
ADX
berada
dibawah
25.
No.
2:
Harga
bergerak
dalam
posisi
ranging
dan
SAR
tidak
memberikan
sinyal
tren
yang
valid.
Contoh
lainnya
seperti
gambar
dibawah
ini,
Refernsi
ADX
adalah
lebih
dari
25,
yang
membuat
kondisi
pasar
yang
optimal
untuk
keputusan
melakukan
transaksi
dengan
harga
diatas
SAR.
Anda
dapat
dengan
jelas
melihat
bahwa
tren
pasar
dan
SAR
dapat
digunakan
untuk
membantu
masuk
ke
dalam
perdagangan,
serta
untuk
penempatan
trailing
stop
loss.
No.
1:
Referensi
ADX
berada
diatas
25.
No.
2:
Pergerakan
harga
dalam
kondisi
trending
dan
SAR
memberikan
sinyal
untuk
masuk
ke
pasar.
21.
©
2015,
Allright
Reserved.
Star
Team
|
(0)62
8133
8216
888
|
info.st757@gmail.com
|
www.st757.com
Average
Directional
Index
(ADX).
ADX
adalah
sebuah
indicator
untuk
menentukan
kekuatan
pergerakan
harga.
Indikator
ADX
tidak
memberikan
anda
sebuah
sinya
beli
maupun
jual,
sehingga
membuat
ADX
sangat
baik
digunakan
dengan
indikator
lainnya.
ADX
memberi
Anda
referensi
yang
pada
umumnya
berkisar
antara
0
dan
50.
Semakin
tinggi
referensi
yang
dikeluarkan,
semakin
kuat
tren
pergerakan
harga,
begitu
juga
sebaliknya
apabila
referensi
yang
diberikan
Semakin
rendah
maka
semakin
lemah
tren
pergerakan
harga.
ADX
adalah
indicator
yang
sangat
berguna
bagi
sebagai
alat
konfirmasi
bila
Anda
ingin
melakukan
perdagangan
di
pasar
dengan
kondisi
trending.
Menggunakan
ADX
untuk
mengukur
kekuatan
trend.
ADX
terdiri
dari
tiga
baris,
yang
semua
tindakannya
dalam
mengukur
pergerakan
harga
mempunyai
cara
yang
sedikit
berbeda,
yaitu:
1. ADX
Line
2. ADX
DI+
Line
3. ADX
DI-‐
Line
Average
Directional
Index
Keterangan:
1. No.
1:
DI+
Line.
2. No.
2:
DI
–
Line.
3. No.
3:
Main
ADX
Line.
22.
©
2015,
Allright
Reserved.
Star
Team
|
(0)62
8133
8216
888
|
info.st757@gmail.com
|
www.st757.com
Pada
contoh
gambar
diatas,
Garis
merah
horizontal
yang
terletak
tengah
kotak
indikator
menandai
tingkat
(referensi)
25.
Jika
garis
ADX
biru
bergerak
di
bawah
tingkat
25
ini
menunjukkan
bahwa
pasar
bergerak
ranging
atau
indikasi
pergerakan
tren
yang
terlalu
lemah
untuk
melakukan
perdagangan.
Jika
bergerak
di
atas
tingkat
25
ini
menunjukkan
indikasi
tren
pergerakan
harga
yang
kuat
dan
ini
cocok
untuk
melakukan
perdagangan.
Apabila
tingkat
ADX
berada
diantara
area
30
-‐50,
ini
merupakan
sinyal
yang
kuat
untuk
trend
pergerakan
harga.
Apabila
garis
ADX
telah
mencapai
tingkat
50,
ini
menunjukkan
bahwa
pergerakan
trend
harga
telah
mencapai
puncaknya
dan
tidak
cocok
untuk
mengambil
posisi
baru
di-‐pasar,
karena
pada
umumnya
pasar
berbalik
arah
setelah
mencapai
titik
tersebut.
DI
+
dan
DI-‐
yang
mengkonfirmasi
apakah
tren
akan
naik
atau
turun.
Garis
ADX
horizontal
adalah
garis
ADX
utama
yang
menunjukkan
tingkat
untuk
pergerakan
harga,
seperti
yang
telah
dijelaskan
sebelumnya.
Apabila
referensi
tingkat
lebih
tinggi
dari
25,
ini
menunjukkan
bahwa
tren
telah
ditetapkan.
Sementara
DI
+
dan
DI-‐
adalah
garis
yang
berinteraksi
satu
sama
lain
untuk
mengkonfirmasi
apakah
trend
yang
naik
atau
turun.
Ketika
garis
DI
+
naik
di
atas
garis
DI-‐,
arah
tren
dikatakan
up.
Ketika
garis
DI
+
jatuh
di
bawah
garis
DI-‐,
arah
tren
dikatakan
turun.
Mari
kita
lihat
contoh
gambar
dibawah
ini.
Keterangan:
23.
©
2015,
Allright
Reserved.
Star
Team
|
(0)62
8133
8216
888
|
info.st757@gmail.com
|
www.st757.com
• No.
1:
Garis
DI
+
melintas
di
atas
garis
DI-‐,
menunjukkan
tren
apapun
up.
• No.
2:
ADX
berada
diatas
tingkat
25,
ini
merupakan
konfirmasi
trend
untuk
pergerakan
harga.
• No.
3:
Pergerakan
Harga
yang
terjadi
adalah
tren
naik.
Andrew's
Pitchfork
indicator.
Merupakan
alat
yang
digunakan
untuk
melakukan
perdagangan
tren
dan
juga
untuk
memprediksi
pembalikan
harga
yang
terjadi
di-‐pasar.
Alat
Ini
membantu
Anda
untuk
mengidentifikasi
saluran
yang
di-‐mana
posisi
harga
yang
kemungkinan
akan
diperdagangkan
ketika
sedang
tren
naik
atau
turun.
Biasanya,
Trader
menggunakannya
untuk
memprediksi
kapan
arah
suatu
harga
akan
berubah.
Andrew
Pitchfork
juga
dapat
memberitahu
Anda
akan
terjadi
koreksi
pasar
yang
dapat
Anda
gunakan
untuk
waktu
entri
Anda
pada
saat
melakukan
perdagangan.
Indikator
Andrew
Pitchfork
menggunakan
tiga
garis
paralel
untuk
menunjukkan
kemungkinan
level
support
dan
resistance
pada
suatu
pergerakan
harga,
sedangkan
untuk
garis
tengah
boleh
dianggap
sama
seperti
dengan
garis
PIVOT.
Indikator
ini
dipasangkan
dari
tiga
candlestick
tertinggi
(upper
shadow)
berturut-‐turut
atau
terendah
(lower
shadow)
pada
grafik.
Untuk
kondisi
uptrend,
Pitchfork
dipasangkan
dari
titik
terendah
dan
tertinggi
dan
kemudian
ke
titik
terendah
dalam
urutan
grafik
candlestick.
Sedangkan
untuk
tren
turun,
Pitchfork
dipasangkan
dari
titik
tertinggi,
terendah
dan
kemudian
tertinggi
dalam
urutan
dalam
grafik
candlestick.
Lihat
gambar
dibawah
ini
untuk
penempatan
Andrew’s
Pitchfork.
Apabila
anda
memahami
tentang
pivot
point,
support
dan
resistance,
tentunya
anda
akan
sangat
mudah
memahami
penggunaan
Andrew’s
Pitchfork
ini.
24.
©
2015,
Allright
Reserved.
Star
Team
|
(0)62
8133
8216
888
|
info.st757@gmail.com
|
www.st757.com
Oscillating
Indicator.
Mungkin
didalam
benak
anda,
kenapa
untuk
jenis
trending
indicator
tidak
kami
bahas
semuanya,
seperti
fractal
dan
MACD?
MACD
dalam
penggunaannya
tidak
berbeda
jauh
dengan
Moving
Average.
MACD
adalah
singkatan
dari
Moving
Averages
Convergence
Divergence.
Digunakan
untuk
mengidentifikasikan
Moving
Averages
yang
berindikasi
dimulainya
trend
baru.
Sedangkan
fractal
hampir
sama
dengan
Parabolic
SAR
yang
dapat
digunakan
untuk
menentukan
tingkat
resiko
(stop
loss)
dalam
suatu
perdagangan.
Dalam
aplikasinya,
penggunaan-‐nya
sendiri
lebih
muda
Moving
Average
dan
Parabolic
SAR
bagi
anda
yang
baru
berkecimpung
dalam
dunia
trading.
Sekarang
dalam
halaman
ini
kita
akan
membahas
untuk
kategori
Oscillating
Indicator.
Sama
seperti
dengan
trending
indicator,
kami
tidak
akan
membahas
semuanya.
Hanya
beberapa
oscillating
indicator
yang
akan
kami
bahas
dan
mudah
dalam
aplikasi
penggunaan-‐nya.
Oscillating
Indicator
sendiri
juga
memiliki
beberapa
jenis
Oscillating
Indicator,
seperti:
• Stochastic
Oscillator,
• Relative
Strength
Index
(RSI),
• Commodity
Channel
Index,
• Accumulation
Distribution
Indicator
(ADI),
• The
Gator
Oscillator.
Stochastic
Oscillator.
Merupakan
indikator
yang
membantu
trader
untuk
menentukan
kapan
harga
akan
berubah
arah.
Hal
ini
dilakukan
dengan
memberikan
sinyal
pada
kondisi
harga
mengalami
overbought
atau
oversold.
Jika
harga
tersebut
mengalami
kondisi
overbought,
maka
kemungkinan
besar
akan
terjadi
pembalikan
arah
harga
ke
bawah
dan
sebaliknya
jika
harga
mengalami
kondisi
oversold,
maka
kemungkinan
besar
akan
terjadi
pembalikan
arah
harga
ke
atas.
Trader
menggunakan
stochastic
oscillator
untuk
membantu
mereka
keluar
dari
perdagangan
yang
ada
sebelum
terjadi
perubahan
tren
harga.
Mereka
juga
menggunakannya
untuk
masuk
ke
perdagangan
dan
hanya
digunakan
apabila
terjadi
tren
pergerakan
harga
yang
baru
dimulai.
Stochastic
oscillator
terdiri
dari
2
garis
Moving
Average
Stochastic
oscillator
terdiri
dari
dua
garis
MA
yang
melakukan
perjalanan
masuk
dan
keluar
dari
tiga
zona
yang
berbeda
pada
grafik.
Untuk
zona
overbought
terletak
dibagian
atas,
zona
netral
dibagian
tengah
dan
zona
oversold
dibagian
bawah.
Pengaturan
ukuran
standar
untuk
stochastic
oscillator
untuk
zona
overbought
umumnya
adalah
di-‐antara
level
80
-‐100,
sedangkan
untuk
zona
oversold
umumnya
adalah
diantara
level
20
–
0.
25.
©
2015,
Allright
Reserved.
Star
Team
|
(0)62
8133
8216
888
|
info.st757@gmail.com
|
www.st757.com
Gambar
di-‐bawah
ini
menunjukkan
bagaimana
cara
kerja
stochastic
oscillator
diterapkan
pada
pergerakan
harga:
Keterangan:
• No.
1:
Garis
berada
di
zona
overbought
–
kemungkinan
besar
bisa
terjadi
pembalikan
arah
harga
menjadi
turun,
• No.
2:
Garis
berada
di
zona
oversold
–
kemungkinan
besar
bisa
terjadi
pembalikan
harga
menjadi
naik.
• No.
3:
Adalah
zona
netral.
Tingkat
Ekstrim
Stochastic
Oscillator.
Kondisi
oversold
yang
bearti
adanya
tekanan
jual
yang
berlebihan
dan
telah
mendorong
harga
untuk
mencapai
level
terendah
yang
boleh
dibilang
tidak/
kurang
rasional.
Dalam
kondisi
ini,
apabila
garis
MA
dalam
indicator
stochastic
di
zona
oversold
memberikan
signal
kepada
trader
bahwa
harga
berubah
dari
bawah
ke
atas
dan
secara
logika,
trader
akan
mengambil
posisi
beli,
mari
kita
lihat
contoh
gambar
disamping
ini.
Keterangan:
• No.
1:
Garis
MA
di
Stochastic
berada
dibawah
level
20.
• No.
2:
Potensi
peluang
buy
ketika
garis
MA
kembali
naik
di
atas
garis
20.
26.
©
2015,
Allright
Reserved.
Star
Team
|
(0)62
8133
8216
888
|
info.st757@gmail.com
|
www.st757.com
Overbought
berarti
sebaliknya.
Garis
MA
dalam
stochastic
melewati
level
80
dan
akan
terjadi
sinyal
pembalikan
ke
tren
menurun
dan
merupakan
peluang
bagi
trader
untuk
posisi
jual.
Contoh
gambar
grafik
diatas
dimana
terjadi
kondisi
overbought
dan
garis
MA
dalam
stochastic
telah
melewati
level
80,
ini
merupakan
indikasi
untuk
terjadinya
pembalikan
arah
harga
ke
bawah,
dan
umumnya
dalam
hal
ini
trader
akan
mengambil
posisi
SELL.
Keterangan:
• No.
1:
Garis
MA
dalam
stochastic
telah
melewati
level
80,
• No.
2:
Potensi
peluang
SELL
disaat
garis
MA
kembali
turun
dibawah
level
80.
Potongan
Garis
juga
dapat
memberikan
sebuah
signal.
Salah
satu
garis
MA
yang
digunakan
dalam
stochastic
oscillator
–
adalah
garis
sinyal
(Fast
Line)
–
yang
bereaksi
terhadap
perubahan
harga
lebih
cepat
dari
yang
lain.
Garis
cepat
(Fast
Line)
ini
cenderung
untuk
memberikan
peringatan
awal
dari
pergerakan
harga
disaat
kondisi
overbought
atau
oversold.
Contoh
gambar
dibawah
ini
adalah
garis
sinyal
telah
melewati
garis
lambat
(Slow
Line)
MA
yang
masih
di
bawah
levels
20,
yang
mengindikasikan
oversold,
atau
sinyal
bullish.
No.
1:
The
Signal
Line
(Fast
Line),
No.
2.
The
Slower
Line,
No.
3
Fast
Line
Crossover
Slower
Line
and
indication
a
bullish
signal.
27.
©
2015,
Allright
Reserved.
Star
Team
|
(0)62
8133
8216
888
|
info.st757@gmail.com
|
www.st757.com
Cara
lain
untuk
menggunakan
stochastic
oscillator
adalah
ketika
garis
MA
yang
didalam
stochastic
oscillator
dapat
turun
lebih
dalam
dibawah
level
20
dan
kembali
naik
diatas
level
20.
Hal
ini
dapat
dianggap
sebagai
sinyal
bullish,
dengan
perkiraan
harga
akan
kembali
naik.
Jika
salah
satu
garis
naik
di-‐atas
level
80
dan
kemudian
turun
kembali
di
bawah
80,
ini
dianggap
sebagai
sinyal
bearish,
dengan
perkirakan
harga
akan
turun.
Mari
kita
lihat
contoh
gambar
dibawah
ini:
No.
1:
Signal
line
(Fast
Line)
Turun
dibawah
level
20
dan
kembali
naik
diatas
level
20
No.
2.
Potensi
sinyal
untuk
masuk
ke
pasar
ketika
Fast
line
kembali
naik
diatas
20
dan
memotong
garis
lambat
(Slow
Line).
Relative
Strength
Index
(RSI)
Merupakan
jenis
indicator
yang
termasuk
dalam
kategori
oscillating
indicator
yang
menunjukkan
kapan
suatu
harga
mengalami
overbought
atau
oversold.
Indikator
ini
dilakukan
dengan
membandingkan
pergerakan
harga
selama
periode
waktu
–
biasanya
periode
yang
digunakan
adalah
periode
14
-‐
yang
memungkinkan
indikator
untuk
menunjukkan
harga
telah
menjadi
luar
biasa
tinggi
atau
rendah.
Dengan
demikian,
RSI
dapat
digunakan
untuk
menentukan
kapan
tren
saat
ini
dapat
segera
berakhir
atau
ketika
tren
baru
terbentuk.
RSI
ini
juga
sangat
berguna
bagi
para
trader
untuk
mencari
waktu
yang
pas
untuk
masuk
dan
keluar
dari
pasar,
untuk
mengambil
keuntungan
yang
maksimal
menjelang
kenaikan
atau
jatuhnya
sebuah
harga.
Seperti
yang
anda
lihat
gambar
diatas,
RSI
terdiri
dari
satu
garis
yang
bergerak
antara
dua
level,
yaitu
0
dan
100.
Di
tengah-‐tengah-‐nya
adalah
level
50.
Letak
indicator
RSI
juga
terletak
dibawah
grafik.
Menggunakan
Level
50
untuk
menunjukkan
kekuatan
beli
maupun
jual.
Sebuah
pergerakan
garis
RSI
di
atas
50
ini
menunjukkan
bahwa
demand
dipasar
lebih
banyak
melakukan
pembelian
aset
daripada
menjual,
dan
mendorong
harga
naik.
Jika
RSI
bergerak
di
bawah
50,
itu
menunjukkan
bahwa
demand
dipasar
lebih
banyak
menjual
daripada
membeli,
dan
mendorong
harga
turun.
28.
©
2015,
Allright
Reserved.
Star
Team
|
(0)62
8133
8216
888
|
info.st757@gmail.com
|
www.st757.com
No.
1.
Penggunaan
RSI
level
50,
yang
mengindikasikan
lebih
banyak
pembeli
terjadi
dipasar.
Penggunaan
Level
30
dan
70.
Penggunaan
level
30
dan
70
dalam
RSI
adalah
untuk
mengetahui
apakah
harga
dalam
kondisi
overbought
atau
oversold.
Ketika
garis
RSI
mulai
mendekati
level
30,
ada
kemungkinan
bahwa
tren
turun
akan
berakhir.
Ketika
garis
RSI
mulai
mendekati
level
70,
ada
kemungkinan
bahwa
tren
naik
berakhir.
No.
1:
RSI
diatas
level
70
yang
mengindikasikan
uptrend
segera
berakhir.
29.
©
2015,
Allright
Reserved.
Star
Team
|
(0)62
8133
8216
888
|
info.st757@gmail.com
|
www.st757.com
No.
2:
RSI
dibawah
30
yang
mengindikasikan
downtred
segera
berakhir.
Penggunaan
RSI
untuk
masuk
ke
pasar.
Ketika
pergerakan
harga
bergerak
secara
ekstrim,
anda
dapat
menggunakan
indicator
RSI
untuk
mengkonfirmasi
bahwa
pembalikan
harga
dapat
terjadi
dan
anda
dapat
masuk
ke-‐
pasar.
No.
1:
RSI
telah
mencapai
level
30,
No.
2:
Potensila
peluang
beli.
30.
©
2015,
Allright
Reserved.
Star
Team
|
(0)62
8133
8216
888
|
info.st757@gmail.com
|
www.st757.com
Menggunakan
RSI
untuk
keluar
pasar.
RSI
juga
dapat
digunakan
untuk
keluar
dari
pasar
apabila
sinyal
indikasi
segera/
telah
berakhir.
No.
1:
Posisi
sebelumnya
adalah
“Beli”.
No.
2:
RSI
telah
mencapai
level
70,
yang
mengindikasikan
potensi
kondisi
overbought.
No.
3:
Likuidasi
Posisi
beli
anda
(Keluar
pasar).
Commodity
Channel
Index
(CCI).
CCI
juga
termasuk
dalam
kategori
oscillating
indicator
yang
penempatannya
terletak
dibawah
grafik.
jenis
indicator
ini
dapat
membantu
trader
untuk
mengindikasikan
pelemahan
atau
berakhirnya
trend
dan
perubahan
arah.
Secara
teori,
yang
dimaksud
diatas
adalah
anda
dapat
masuk
ke-‐pasar
disaat
mulai
terbentuknya
tren
yang
baru
atau
keluar
dari
pasar
sebelum
harga
berbalik
arah
melawan
posisi
anda
sebelumnya.
Gambar
diatas
adalah
bentuk
dari
CCI
yang
berupa
garis
MA.
31.
©
2015,
Allright
Reserved.
Star
Team
|
(0)62
8133
8216
888
|
info.st757@gmail.com
|
www.st757.com
CCI
dihitung
dengan
perhitungan
untuk
menghasilkan
referensi
yang
-‐
untuk
sebagian
besar
waktu
pergerakan
harga
di
area
antara
+100
dan
-‐100,
seperti
yang
ditunjukkan
di
atas.
Cara
pembacaannya
adalah
apabila
Garis
MA
di
atas
+100
dapat
menunjukkan
bahwa
harga
dalam
kondisi
overbought,
dan
memberikan
sinyal
harga
mungkin
mulai
bergerak
turun.
Apabila
Garis
MA
di
bawah
-‐100
menunjukkan
bahwa
harga
dalam
kondisi
oversold
dan
bahwa
harga
mungkin
mulai
bergerak
naik.
Mari
kita
lihat
contoh
dibawah
ini:
No.
1:
CCI
berada
diata
+100,
No.
2:
Area
yang
dihighlight
menunjukkan
CCI
terjadi
pembalikkan
arah
dan
berada
dibawah
+100.
No.
3:
Trader
melakukan
posisi
“Jual”
dengan
peluang
pembalikan
arah.
Nah,
sekarang
anda
telah
memahami
sebagian
besar
indicator
–
indicator
dari
analisa
teknikal.
Memang
kami
tidak
memberikan
semua
pemahaman
tentang
semua
jenis
indicator
yang
ada
didalam
analisa
teknikal.
Indicator
yang
diatas
tersebut
adalah
indicator
–
indicator
yang
sebenarnya
paling
banyak
digunakan
oleh
para
trader,
karena
tingkat
akurasi
untuk
sinyal
entry
dan
exit
dari
pasar
diatas
rata-‐rata.
Yang
perlu
digaris
bawahi
adalah,
indicator-‐indikator
yang
terdapat
didalam
analisa
teknikal
adalah
alat
Bantu
sebagai
bahan
pertimbangan
anda
dalam
melakukan
analisa
dan
transaksi
di-‐pasar.
Penggunaan
indicator
yang
berlebihan
juga
dapat
mengakibatkan
anda
mengalami
kebingungan
dan
kesalahan
dalam
melakukan
transaksi.
Gunakanlah
indicator
yang
sesuai
dengan
kenyamana
anda.
32.
©
2015,
Allright
Reserved.
Star
Team
|
(0)62
8133
8216
888
|
info.st757@gmail.com
|
www.st757.com
Penutup
dan
Referensi.
E-‐book
ini
adalah
100%
gratis
dan
disajikan
dengan
tujuan
untuk
membantu
para
investor
yang
ingin
berkecimpung
dalam
berinvestasi
di
pasar
valuta
asing
dan
instrument
derivative
lainnya
untuk
lebih
memahami
tentang
perdagangan
valuta
asing
(Forex)
dan
instrument
derivative
lainnya
dalam
bidang
perdagangan
berjangka
atau
futures
trading
dan
menjadi
seorang
investor
ataupun
trader
yang
sukses.
E-‐book
ini
adalah
milik
Star
Team,
dilarang
untuk
memperbanyak/
meng-‐copy
isi
dari
E-‐
book
ini
tanpa
seijin
kami.
Referensi:
• Website
Kami:
www.st757.com
• Halaman
Edukasi:
http://www.st757.com/index.php/en/services/education/introduction-‐trading
• Pendaftaran
Akun
Demo:
http://www.st757.com/index.php/en/account/demo-‐
account.
• Registrasi
pembukaan
Akun
Rill:
http://www.st757.com/index.php/en/account/real-‐
account.
• Download
E-‐book
dan
document
lainnya:
http://www.st757.com/index.php/en/services/information-‐services/marketing-‐
tools.
• Hubungi
Kami
(
Star
Team):
o Email:
info.st757@gmail.com
o Telepon:
+62
81
338
216
888.
o Alamat
Kantor
Kami:
! PT.
Starpeak
Equity
Futures,
Cabang
Medan
–
Sumatra
Utara.
! Gedung
Selecta
Lt.2
Suite
02-‐02
! Jl.
Listrik
No.2,
Medan
20332.