1. LANGKAH-LANGKAH DALAM PENGAJUAN MASALAH: LATAR BELAKANG MASALAH MASALAH PADA HAKEKATNYA TIDAK PERNAH TERISOLASI DARI FAKTOR-FAKTOR LAIN ARTINYA MASALAH TIDAK DAPAT/PERNAH BERDIRI SENDIRI DAN SELALU ADA KONSTELASI YANG MERUPAKAN LATAR BELAKANGNYA 2. IDENTIFIKASI MASALAH: TAHAP DIMANA SUATU OBJEK DALAM SUATU JALINAN SITUASI TERTENTU DAPAT DIKENALI SEBAGAI SUATU MASALAH
2. 3. PEMBATASAN MASALAH MASALAH PENELITIAN DAPAT DIIDENTIFIKASI SECARA LUAS, MAKA UNTUK MEMBATASINYA PERLU DITETAPKAN RUANG LINGKUP PERMASALAHANNYA ATAU FOKUS MASALAH. 4. PERUMUSAN MASALAH PENJABARAN ATAU PERNYATAAN SECARA LENGKAP DAN TERINCI DARI RUANG LINGKUP MASALAH YANG DITELITI DENGAN MENGACU PADA IDENTIFIKASI DAN PEMBATASAN MASALAH.2
3. 5. TUJUAN PENELITIAN DISESUAIKAN DENGAN PERUMUSANMASALAH 6. KEGUNAAN PENELITIAN TEORITIS DAN ATAU PRAKTIS
4. Judul penelitian: Panjang judul idealnya maksimum dua puluh (20) kata substantif tidak termasuk kata kata fungsi Ditulis secara singkat namun harus mengandung 3 makna: Variabel variabel yang akan diteliti; Hubungan antara Variabel Populasi sasaran
5. BENTUK MASALAH PENELITIAN PERMASALAHAN DESKRIPTIF YAITU PERMASALAHAN YANG BERKENAAN DENGAN VARIABEL MANDIRI TANPA MEMBUAT PERBANDINGAN ATAU MENGHUBUNGKAN. CONTOH: BAGAIMANA SIKAP MASYARAKAT TENTANG KB MANDIRI
6. BERAPA BESAR PROSENTASE KETERLIBATAN MASYARAKAT DALAM PEMILU SEBERAPA TINGGI PRODUKTIVITAS KERJA APARATUR DI DINAS X
7. PERMASALAHAN KOMPARATIFYAITU PERMASALAHAN PENELITIAN YANG YANG BERSIFAT MEMBANDINGKAN KEBERADAAN SATU VARIABEL PADA DUA SAMPEL ATAU LEBIH - ADAKAH PERBEDAAN SIKAP MASYARAKAT DESA DAN KOTA TENTANG KB MANDIRI - ADAKAH PERBEDAAN PERSENTASE KETERLIBATAN MASYARAKAT KOTA DAN DESA DALAM PEMILU
8. PERMASALAHN ASOSIATIF YAITU SUATU PERNYATAAN PENELITIAN YANG BERSIFAT MENGHUBUNGKAN DUA VARIABEL ATAU LEBIH; a. HUBUNGAN SIMETRIS ; BERSIFAT KESAMAAN - ADAKAH HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI POLITIK DENGAN PEMILU - ADAKAH HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KESUBURAN DENGAN KB.
9. b. HUBUNGAN KAUSALYAKNI HUBUNGAN YANG BERSIFAT SEBAB-AKIBAT ADAKAH PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP PRESTASI KERJA ADAKAH PENGARUH PELAKSANAAN KEBIJAKAN TERHADAP TARGET PBB
10. HUBUNGAN INTERAKTIF ADALAH HUBUNGAN YANG SALING MEMPENGARUHI MOTIVASI MEMPENGARUHI PRESTASI DAN JUGA MEMPENGARUHI MOTIVASI PELAKSAAAN KEBIJAKAN MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMPENGARUHI PELAKSANAAN KEBIJAKAN.
11. KELEMAHAN –KELEMAHAN UMUM PENELITIAN: KETIDAKJELASAN RUMUSAN MASALAH KETIDAKJELASAN TUJUAN PENELITIAN KETIDAKJELASAN CAKUPAN PENELITIAN KETIDAKJELASAN METODE PENELITIAN (KERANGKA KERJA, PENGUMPULAN DATA & ANALISIS
12. KETIDAKJELASAN KELUARAN PENELITIAN (HASIL) KETIDAKTERKAITAN LANGSUNG ANTARA MASALAH, TUJUAN,RUANG LINGKUP, METODE DAN KELUARAN HASIL PENELITIAN.
13. PENYEBAB KELEMAHAN: PEMAHAMAN SUBSTANSI MASALAH EXPOSURE TERHADAP PENELITIAN SEJENIS PENGUASAAN METODE PENELITIAN INTENSITAS KOMUNIKASI DENGAN PENGGUNA HASIL PENELITIAN
14. KOMUNIKASI DENGAN PIHAK TERKAIT, BAIK INTERNAL MAUPUN EKSTERNAL KEPEDULIAN PIHAK YANG BERKEPENTINGAN UNTUK MEMBERI MASUKAN PERBAIKAN KETERGANTUNGAN PADA PIHAK FIHAK TERTENTU SUPERVISI PENYUSUNAN (BIMBINGAN, KONSULTASI)
15. SOLUSI: TERUS BELAJAR DAN MEMPERLUAS WAWASAN SELARAS DENGAN DINAMIKA PERUBAHAN DI BIDANG KAJIAN MASING MASING SELALU MENGASAH PENGUASAAN BERAGAM METODE PENELITIAN (SATU METODE DIKUASAI BELUM TENTU SESUAI UNTUK PENELITIAN LAINNYA SALING BELAJAR (BENCHMARKING) DARI PENELITIAN SEJENIS SEBELUMNYA (FORMAL MAUPUN INFORMAL, LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG)
16. “GAUL” DENGAN PIHAK YANG BERKEPENTINGAN (TIDAK CUKUP PUAS DENGAN MENJADI KATAK DALAM TEMPURUNG) TERBUKA TERHADAP KONSEP KONSEP BARU DAN TIDAK BOLEH PUAS DENGAN PENCAPAIAN SELAMA INI BELAJAR DARI KRITIK DAN PEER REVIEW
