Pengaruh biaya overhead pabrik terhadap harga pokok produksi
1. “ Pengaruh Biaya Overhead Pabrik Terhadap Harga Pokok Produksi
Pada Distro BlackJack ”
Latar Belakang Masalah
Dalam situasi bisnis saat ini, tingkat persaingan antara perusahaan distro terjadi
semakin ketat. Karena, hal ini didorong oleh sistem pasar bebas dalam dunia ekonomi
sekarang ini. Pasar bebas mengharuskan setiap perusahaan untuk dapat mengelola
perusahaannya dengan baik, agar dapat bertahan dalam persaingan yang semakin ketat.
Salah satu jenis perusahaan yang semakin banyak berkembang saat ini adalah
Distro. Distro terlahir di Kota Bandung pada tahun 1973. Setelah kemunculan pertamanya
itu maka mulai banyak usaha diatro yang berdiri. Dari sekitar tahun 90-an, di Kota
Bandung memang bermunculan beberapa komunitas yang menjadi produsen sekaligus
pelanggan tetap beberapa toko kecil – sebutlah distro – yang menjual barang-barang
yang tidak ditemui di kebanyakan toko, shooping mall, dan factory outlet yang kini juga
tengah menjamur di Kota Bandung. Berbekal modal seadanya, ditambah dengan
hubungan pertemanan dan sedikit kemampuan untuk membuat dan memasarkan
produk sendiri, kemunculan toko-toko semacam ini kemudian tidak hanya menandai
perkembangan scene anak muda di Kota Bandung, tetapi juga kota-kota lain semisal
Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, dsb.
Pada tahun 2011 jumlah distro di kota bandung mencapai 1.200 buah. Sepuluh
tahun lalu, jumlah distro di ibu kota Provinsi Jawa Barat ini kurang dari 200. Usaha ini
terbagi dua, yakni toko (penjual) dan clothing (pembuat pakaian). Distro merupakan ikon
industri kreatif yang dibanggakan warga Bandung. Selain penyerap tenaga kerja andalan,
kelebihan distro mengedepankan eksklusivitas desain dengan produk terbatas.
Toko menjual produk mode bermerek independen. Adapun clothing adalah usaha
yang memproduksi produk-produk tersebut. Setiap usaha rata-rata bisa menyerap
tenaga kerja hingga 20 orang. Karena itu, hampir semua usaha tersebut termasuk usaha
kecil. Akan tetapi, seiring dengan jumlah distro yang terus bertambah, hambatan berat
muncul, yakni pembajakan. Para pemilik distro harus berjuang sendiri karena tidak ada
perlindungan dari pemerintah. Seperti bertempur di ”rimba raya” karena hukum sulit
1
2. menyentuh aksi pembajakan itu. Sementara itu, upaya menekan pembajakan melalui
penggunaan hak atas kekayaan intelektual belum sepenuhnya dapat memecahkan
persoalan. Masalahnya, proses mendapatkan hak itu bisa memakan waktu yang lama dan
setiap bulan bisa satu desain keluar. Belum lagi hak untuk baju, tas, sepatu beda. Harus
didaftarkan satu-satu sehingga pendaftaran membutuhkan biaya yang cukup besar.
Kontribusi industri kreatif, termasuk distro, terhadap perekonomian Bandung
terus naik. Pada tahun 2002, misalnya, kontribusi itu sebesar 12,8 persen atau lebih tinggi
daripada nasional sebesar 8,8 persen. Pada tahun 2007, kontribusi industri kreatif di
Bandung meningkat menjadi 14,5 persen dan nasional 7,5 persen.1
Dalam kegiatan usahanya, distro mengelola bahan setengah jadi atau produk jadi
melalui suatu proses produksi. Dalam perusahaan, informasi yang tepat waktu, relevan,
tepat guna dan dapat dipercaya sangat dibutuhkan oleh pihak manajemen. Informasi ini
akan dijadikan alat oleh manajemen dalam pengambilan keputusan yang tepat, karena
perusahaan dituntut untuk memproduksi barang yang memiliki daya saing tinggi dalam
biaya seefisien mungkin.
Dalam hal ini, dibutuhkan laporan yang sangat akurat tentang biaya yang
dikeluarkan selama proses produksi dilaksanakan oleh perusahaan distro. Untuk
memperoleh informasi mengenai biaya produksi ini dibutuhkan pengelolaan data sesuai
dengan teori serta prinsip akuntansi, khususnya akuntansi biaya. Akuntansi biaya dalam
perusahaan bertujuan untuk menyajikan informasi harga pokok produksi per satuan
produk jadi yang diserahkan oleh bagian produksi kepada bagian gudang. Akuntansi
biaya ini digunakan untuk menghitung biaya yang dikeluarkan dari setiap proses yang
dilakukan mengolah bahan setengah jadi atau pun produk jadi.
Distro BlackJack merupakan salah satu perusahaan distro dan clothing, memiliki
bidang usaha yang bergerak dalam produksi. Untuk memproduksi barang jadi itu sendiri
dibutuhkan biaya yang cukup besar dan komponen biaya yang mendapat perhatian
cukup serius adalah biaya produksi. Biaya produksi ini terdiri dari biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Informasi biaya produksi dapat
digunakan manajemen untuk menetapkan harga pokok produksi yang nantinya akan
menjadi alat bagi manajemen dalam opreasional perusahan.
1 Anang Muftiadi, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran
(http://www.kompas.com/2011/03/25/berjuang.di.rimba.raya)
3. Di dalam perusahaan distro, umumnya biaya overhead pabrik merupakan elemen
biaya produksi yang cukup besar karena jenisnya yang cukup banyak dan jumlahnya
fluktuatif dari setiap periode. Oleh karena itu, dibutuhkan pengawasan serta
pengendalian yang lebih intensif terhadap biaya overhead pabrik ini. Selain itu, dengan
adanya kenaikan BBM, TDL, dan kenaikan biaya produksi baru maka untuk menutupi
biaya produksi yang mengalami kenaikan, pengusaha cloting dan distro akan menaikan
harga produk mereka. Secara tidak langsung biaya produksi berpengaruh terhadap laba
perusahaan, juga berpengaruh dalam penentuan harga pokok produksi. Hal ini
disebabkan karena banyaknya jumlah komponen dari biaya overhead itu sendiri,
sehingga perlu diperhatikan.
Dengan adanya kenaikan sejumlah bahan kaos, secara otomatis biaya produksi
juga akan mengalami kenaikan. Yang paling terasa untuk produksi kaos, harga kain naik
hingga 10.000-15.000 rupiah dan biaya produksi kaos bisa naik hingga 3.000 rupiah per
kaos, menurut para pemilik distro di Bandung. Pada awal tahun 2011, harga kain Rp
70.000 per roll naik hingga harga Rp 84.000 per roll dan diperkirakan kalau harga kain
akan naik lagi. Untuk jenis katun combat mencapai Rp 65.000 per kg. Pada tahun ini
harganya sudah mencapai Rp 100.000 per kg. Selain harus menghadapi kenaikan harga
bahan baku, industri clothing juga mendapat ancaman dari maraknya produk impor
setelah pemberlakukan perdagangan bebas Asean-China (ACFTA).
Saat terjadi kenaikan harga, produsen pasti akan terkena dampak atau efeknya
(baik secara langsung atau tidak). Misalnya sebuah perusahaan FO yang memproduksi
pakaian jadi, jaket, tas, sepatu, ikat pinggang, topi dan asesoris lainnya, jika terjadi
kenaikan harga pada bahan baku produksi seperti kain, maka dapat dipastikan proses
produksi mereka akan terganggu. Tingginya harga bahan baku tersebut membuat
perusahaan harus melakukan perhitungan dan peramalan ulang mengenai biaya produksi
dan laba yang akan mereka dapatkan. Biaya produksi akan meningkat tajam seiring
dengan kenaikan harga bahan baku produksi. Dengan situasi seperti itu perusahaan akan
berusaha mencari cara untuk menekan harga produksi. Perusahaan akan menaikkan
harga jual produknya sebagai solusi atas kenaikan harga bahan baku produksi, hal ini
terpaksa ditempuh oleh perusahaan meskipun akan berdampak pada penurunan tingkat
penjualan produk mereka di pasaran karena konsumen akan mencari produk sejenis
dengan harga yang lebih murah.
3
4. Harga pokok produksi merupakan bagaimana memperhitungkan biaya kepada
suatu produk atau pesanan atau jasa, yang dapat dilakukan dengan cara memasukkan
seluruh biaya produksi atau hanya memasukkan unsur biaya produksi variabel saja. Harga
pokok produksi merupakan salah satu faktor yang menentukan harga jual produk. Harga
pokok produk yang tinggi akan menghasilkan harga jual yang tinggi pula. Harga pokok
produk yang tinggi akan mengurangi persentase laba yang diinginkan.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk membahas tentang
pengaruh biaya produksi terhadap harga pokok produksi. Komponen biaya produksi yang
ingin peneliti teliti adalah biaya overhead pabrik. Dengan dilakukannya efisiensi terhadap
biaya overhead pabrik maka perusahaan dapat memperkecil harga pokok produksi. Oleh
karena itu, permasalahan yang akan diteliti adalah “Pengaruh Biaya Overhead Pabrik
Terhadap Harga Pokok Produksi Pada Distro BlackJack”.
Identifikasi Masalah
Adanya kenaikan BBM, TDL, dan kenaikan biaya produksi (bahan baku) maka
untuk menutupi biaya produksi yang mengalami kenaikan, pengusaha cloting dan distro
akan menaikan harga produk mereka. Secara tidak langsung biaya produksi berpengaruh
terhadap laba perusahaan, juga berpengaruh dalam penentuan harga pokok produksi.
Hal ini disebabkan karena banyaknya jumlah komponen dari biaya overhead itu sendiri.
Jadi secara garis besar, kenaikan harga (dalam hal ini kenaikan harga bahan baku
produksi) lebih banyak memberikan dampak negatif bagi para produsen karena dengan
kenaikan harga bahan baku produksi, mereka dipaksa untuk melakukan pilihan sulit
seperti menaikkan harga jual produk, pengurangan kuantitas penjualan produk, dan
penggunaan bahan baku produksi dengan kualitas yang lebih rendah. Itu semua
dilakukan dengan berbagai resiko, seperti menurunnya hasil penjualan produk karena
ditinggalkan konsumen, dan lain-lain. Sehingga perusahaan harus tetap melakukan itu
untuk menjaga kelangsungan hidup usaha produksinya. Untuk identifikasi masalahnya
adalah sebagai berikut:
Apakah hasil produksi akan bertambah jika biaya produksi mengalami kenaikan?
Apakah faktor input bahan baku berpengaruh terhadap tingkat produksi pada Distro
BlackJack?
5. Rumusan Masalah
Bagaimana perkembangan biaya overhead pabrik pada Distro BlackJack?
Bagaimana perkembangan harga pokok produksi pada Distro BlackJack?
Seberapa besar pengaruh biaya overhead pabrik terhadap penentuan harga pokok
produksi pada Distro BlackJack?
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk :
Untuk mengetahui bagaimana perkembangan biaya overhead pabrik pada Distro
BlackJack
Untuk mengetahui bagaimana perkembangan harga pokok produksi pada Distro
BlackJack
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh biaya overhead pabrik terhadap
penentuan harga pokok produksi pada Distro BlackJack
Penentuan Oprasionalisasi Konsep dan Variabel
Definisi konsep yang digunakan adalah:
Pengertian Biaya Produksi
Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk
jadi yang siap untuk dijual. Contohnya adalah biaya depresiasi mesin dan
equipment, biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya gaji karyawan yang
bekerja dalam bagian-bagian, baik yang langsung maupun yang tidak langsung
berhubugan dengan proses produksi.2
Pengertian Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Pabrik adalah biaya-biaya bahan tak langsung, buruh tak
langsung dan biaya-biaya pabrik lainnya yang tidak secara mudah diidentifikasikan
atau dibebankan langsung pada suatu pekerjaan, (Usry dan Hammer, 1991 – 368).3
Pengertian Harga Pokok Produksi
2 http://kuttu-bilala.blogspot.com/pengertian-biaya.html (Diakses pada 24/06/2011)
3 http://ridwaniskandar.files.wordpress.com/2009/05/321-pengertian-biaya-overhead%20pabrik.pdf.
(Diakses pada 24/06/2011)
5
6. X1 Y
Variabel Pengaruh Hubungan Bivariat Variabel Terpengaruh
Harga Pokok Produksi adalah biaya produksi yang telah diselesaikan selama satu
periode, ditambah dengan persediaan awal barang dalam proses produksi selama
tahun itu dikurangi persediaan akhir barang dalam proses. (Soemarso S. R.,
Akuntansi Suatu Pengantar, 2002: 282). Biaya yang terserap terdiri dari 3
komponen yaitu :4
Bahan langsung: Bahan baku yang secara nyata dipergunakan untuk membuat
produk.
Upah langsung: Upah yang dibayarkan untuk membuat produk yang hitungan
per unitnya dapat di tentukan secara jelas dan tepat.
Biaya Overhead Pabrik: Biaya-biaya lainnya yang terjadi di pabrik yang sifatnya
memberikan ‘bantuan’ didalam proses pembuatan produk.
Tipe hubungan antara variabelnya yaitu, “ Hubungan Asimetris Dua Variabel ”
Hubungan asimetris adalah hubungan yang terjadi sebagai akibat pengaruh dari
variabel bebas terhadap variabel tidak bebas.
Peneliti mengelompokan variabel-variabel yang tercakup dalam judul beserta
indikatornya. Ada dua indikator yang terkait:
Variabel bebas (Independent Variabel)
Merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab bagi variabel lain
(X). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel X adalah Biaya Overhead Pabrik.
Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau disebabkan oleh variabel independen (Y).
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel Y adalah Harga Pokok Produksi.
Tabel
4 http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=68793 (Diakses pada 24/06/2011)
7. Operasionalisasi Variabel X dan Y
Nilai Variabel
Konsep Variabel Definisi Variabel Kategori Skala
(Indikator)
Biaya Biaya Biaya-biaya bahan tak Biaya tenaga kerja Rupiah Rasio
Produksi Overhead langsung, buruh tak tidak langsung (Rp)
Pabrik langsung dan biaya- Biaya
biaya pabrik lainnya pemeliharaan
yang tidak secara pabrik
mudah Biaya listrik
diidentifikasikan atau Biaya penyusutan
dibebankan langsung Biaya asuransi
pada suatu pekerjaan. pabrik
(Usry dan Hammer, Biaya umum
1991: 368).
Perhitungan Harga Biaya produksi yang Biaya – biaya Data Rasio
Biaya Pokok telah diselesaikan produksi: biaya Bulanan
Produksi Produksi selama satu periode, bahan baku, biaya (Rp/bulan)
ditambah dengan tenaga kerja
persediaan awal langsung, dan
barang dalam proses biaya overhead
produksi selama tahun pabrik ditambah
itu dikurangi persediaan bahan
persediaan akhir dalam proses awal
barang dalam proses. dikurangi
(Soemarso S. R., persediaan produk
Akuntansi Suatu dalam proses akhir
Pengantar, 2002: 282)
Penentuan Skala Ukur:
Penentuan skalanya yaitu: skala rasio, karena jumlah angak-angka (mutlak) pada
skala menunjukan besaran sesungguhnya dari sifat yang akan diukur.
7
8. Jenis Penelitian:
“Penelitian ini adalah kuantitatif: Karena lebih berdasarkan pada data yang dapat
dihitung, untuk menghasilkan penaksiran kuantitatif yang kokoh, informasi
kuantitatif dalam bidang akuntansi dapat digunakan, misalnya menerapkan
tingkat penggunaan dana dari suatu kegiatan usaha” (HUSAIN UMAR 2003:55)
Sumber Data:
Sumber data dalam penelitian ini dikelompokkan kedalam dua jenis, yaitu:
Data Primer
Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya (Distro
BlackJack) misalnya: wawancara atau langsung ke pada bagian produksi pada
Distro BlackJack.
Data Sekunder
Data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan, baik oleh pihak
pengumpul data primer atau oleh pihak lain. Data sekuder dalam penelitian ini
berupa laporan keuangan bulanan Distro BlackJack yang nantinya akan diproses
lebih lanjut. Misalnya: laporan keuangan yang sudah di publikasikan.
Penentuan Hipotesis:
Kasus:
Pengaruh Biaya Overhead Pabrik Terhadap Harga Pokok Produksi Pada Distro BlackJack
Tujuan Penelitian:
Untuk mengetahui bagaimana perkembangan biaya overhead pabrik pada Distro
BlackJack?
Untuk mengetahui bagaimana perkembangan harga pokok produksi pada Distro
BlackJack?
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh biaya overhead pabrik terhadap
penentuan harga pokok produksi pada Distro BlackJack?
Hipotesis Penelitian:
Ada pengaruh yang signifikan antara biaya overhead pabrik terhadap penentuan harga
pokok produksi pada Distro BlackJack
9. Rumusan Hipotesa
JUDUL TUJUAN HIPOTESA
PENELITIAN PENELITIAN
“ Pengaruh Biaya Untuk mengetahui bagaimana perkembangan Ada pengaruh yang
Overhead Pabrik biaya overhead pabrik pada Distro signifikan antara biaya
Terhadap Haraga BlackJack overhead pabrik
Pokok Produksi “ Untuk mengetahui bagaimana perkembangan
terhadap penentuan
harga pokok produksi pada Distro
harga pokok produksi
BlackJack
pada Distro BlackJack
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
biaya overhead pabrik terhadap penentuan
harga pokok produksi pada Distro
BlackJack
Pengujian Hipotesa (dua variabel)
Alat uji yang digunakan adalah analisis regresi. Analisis regresi mempelajari bentuk
hubungan antara satu atau lebih peubah bebas (X) dengan satu peubah tak bebas (Y).
Pengertian : Analisis regresi merupakan salah satu analisis yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain.5
Dalam analisis regresi, variabel yang mempengaruhi disebut Independent Variable
(variabel bebas) dan variabel yang dipengaruhi disebut Dependent Variable (variabel
terikat). Jika dalam persamaan regresi hanya terdapat satu variabel bebas dan satu
variabel terikat, maka disebut sebagai persamaan regresi sederhana, sedangkan jika
variabel bebasnya lebih dari satu, maka disebut sebagai persamaan regresi berganda.
Analisis Regresi Sederhana : digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas
terhadap variabel terikat atau dengan kata lain untuk mengetahui seberapa jauh
perubahan variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikat.
Dalam analisis regresi sederhana, pengaruh satu variabel bebas terhadap variabel terikat
dapat dibuat persamaan sebagai berikut : Y = a + b X.
5 http://ssantoso.blogspot.com/2008/08/analisis-regresi-dan-korelasi-materi.html
9
10. Keterangan :
Y : Variabel terikat /Dependent Variable (Biaya Overhead Pabrik)
X : Variabel bebas /Independent Variable(Harga Pokok Produksi)
a : Konstanta; dan
b : Koefisien Regresi.
Untuk mencari persamaan garis regresi dapat digunakan berbagai pendekatan (rumus),
sehingga nilai konstanta (a) dan nilai koefisien regresi (b) dapat dicari dengan metode
sebagai berikut :
a = ΣY .( ΣX2) – ΣX . ΣXY / n . ΣX2 – (ΣX)2
atau a = (ΣY/n) – b (ΣX/n)
b= n (ΣXY) – (ΣX . ΣY) / (n . ΣX2) – (ΣX)2
DAFTAR PUSTAKA
..............., 2009. Jurnal Akuntansi, Jurusan Akuntansi: Gedung Administrasi, Politeknik Pos
Indonesia, Bandung.
www.google.com