1. R. Denny Gumilar
28010237
A6 Manajement
Latar Belakang Masalah
Dalam era globalisasi dan tuntutan persaingan dunia yang begitu ketatnya pada saat
ini,sehingga banyak perusahaan yang menggunakan jasa outsourcing sebagai proses pendukung
(non-core business unit) di perusahaan bukan sebagai unit pelaksana maka perusahaan di tuntut
untuk berusaha meningkatkan kinerja usahanya melalui pengelolaan organisasi yang efektif dan
efisien.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memperkerjakan tenaga kerja seminimal
mungkin untuk dapat memberikan kontribusi maksimal sesuai dengan sasaran perusahaan.
untuk itu perusahaan berupaya untuk fokus menangani pekerjaan yang menjadi bisnis inti (core
business) sedangkan pekerjaan penunjang di serahkan kepada pihak lain, proses kegiatan ini di
kenal dengan istilah outsourcing.
Dari beberapa sudut pandang, outsourcing ini dianggap sebagai sarana untuk mengurangi
biaya perusahaan, menurunkan pekerjaan agar memungkinkan sebuah perusahaan dapat
berkonsentrasi pada sejumlah aspek yang penting seperti pengembangan dan penggunaan
teknologi informasi dan dapat mengakses keterlampiran yang sangat mahal dan suatu saat akan
menjadi terlalu mahal jika terus menerus harus diusahakan oleh perusahaan.
Outsourcing terbagi atas dua suku kata : out dan sourcing. sourcing bearti mengalihkan
kerja, tanggung jawab dan keputusan terhadap orang lain. outsourcing dalam bahasa indonesia
bearti alih daya. dalam dunia perbisnisan, outsourcing atau alih daya bisa dapat kita artikan
sebagai penyerahan sebagaian pelaksanaan pekerjaan yang sifatnya (non-core business unit) atau
penunjang di perusahaan bukan sebagai unit pelaksana,dan perusahaan dapat membuat
kesepakatan dengan perusahaan jasa outsourcing melalui perjanjian tertulis terhadap
pemborongan pekerjaan atau penyedian jasa pekerja atau buruh.
2. Dengan kata lain outsourcing atau alih daya merupakan proses pemindahan tanggung
jawab kerja dari perusahaan induk ke perusahaan lain diluar perusahaan induk.outsourcing dalam
regulasi ketenaga kerjaan bisa hanya mencakup tenaga kerja pada proses pendukung (non-core
business unit) atau secara praktek semua lini kerja bisa di alihkan sebagai unit outsourcing bukan
sebagai unit pelaksana outsourcing.
Dan outsoucing pun tidak luput dari landasan dasar hukum Undang – Undang No.13
Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, selain itu terdapat pula pasal yaitu pasal 64 yang mana
menjelaskan mengenai perjanjian pemborongan kerja atau penyedian jasa pekerja atau buruh
yang di buat secara tertulis.
Antara karyawan outsourcing dan yang bukan karyawan outsourcing tidak memiliki
perbedaan hukum tetapi dalam hal prioritas karyawan, karyawan tetap memiliki prioritas yang
lebih di dalam perusahaan.
Maka karena itu outsourcing menjadi masalah tersendiri bagi perusahaan yang selalu
menggunakan karyawan outsourcing khususnya tenaga kerja outsourcing, oleh sebab itu terdapat
pro dan kontra terhadap penggunaan tenaga kerja outsourcing. Dan tenaga kerja outsourcing Bisa
tetapkan menjadi karyawan tetap tetapi harus di lihat terlebih dahulu track record dia selama
menjadi karyawan outsourtcing di perusahan tersebut.
Mengingat sebetapa pentingnya pembahasan ini mengenai tentang tenaga kerja
outsourcing maka penulis menggambil judul : “ PENGARUH TENAGA KERJA OUTSOURCING
TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DI KANTOR CABANG TELKOM”.
Bentuk Masalah:
Berdasarkan Undang – Undang no.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, selain itu
terdapat pula pasal yaitu pasal 64 yang mana menjelaskan mengenai perjanjian pemborongan
kerja atau penyedian jasa pekerja atau buruh yang di buat secara tertulis. Yang mana perusahaan
dapat menggunakan jasa tenaga kerja outsourcing sebagai proses pendukung (non-core business
unit) atau secara praktek semua lini kerja bisa di alihkan sebagai unit outsourcing bukan sebagai
unit pelaksana outsourcing.
3. Masalah:
Banyaknya perusahaan yang telah menggunakan jasa outsourcing dalam pekerjaan sebagai
proses penunjang di perusahaan bukan sebagai unit pelaksana.
Identifikasi masalah :
• Jumlah data karyawan outsourcing yang ada di kantor cabang telkom?
• Tingkat kinerja karyawan outsourcing di kantor cabang telkom?
• Bagaimana kualitas kinerja karyawan outsourcing di kantor cabang telkom?
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah di uraikan sebelumnya yaitu tentang
pentingnya tenaga kerja outsourcing dalam kinerja karyawan, maka dapat dirumuskan
permasalahannya yaitu :
• Bagaimana pelaksanaan outsourcing terhadap kinerja karyawan di kantor cabang telkom.
• Seberapa besar peranan outsourcing terhadap kinerja karyawan di kantor cabang telkom.
• Bagaimana pengaruh ousourcing terhadap kinerja karyawan di kantor cabang telkom.
Maksud dan tujuan penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana seberapa besar peranan
outsourcing berpengaruh dalam kinerja karyawan di dalam kantor cabang telkom.
Adapun tujuan penulis untuk melakukan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui data dan informasi mengenai pelaksanaan outsourcing terhadap
kinerja karyawan di kantor cabang telkom
2. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat kinerja karyawan outsourcing di kantor cabang
telkom.
3. Untuk mengetahui bagaimana peranan outsourcing berpengaruh dalam meningkatkan
kinerja karyawan telkom.