SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Pendidikan Kewarganegaraan




  Mata Kuliah Ciri Universitas
Universitas Mercu Buana - Jakarta




     GOOD GOVERNANCE




            Dosen :
      Udjiani Hatiningrum
1. Pengertian Good governance dan Latar belakangnya.

Good Governance (tata pemerintahan yang baik) merupakan praktek penyelenggaraan
pemerintahan     dalam    rangka    memberikan       pelayanan     kepada   masyarakat.Tata
pemerintahan mencakupseluruh mekanisme, proses dan lembaga-lembaga dimana warga
dankelompok-kelompok masyarakat mengutarakan kepentingan mereka,menggunakan hak
hukum, memenuhi kewajiban dan menjembataniperbedaan-perbedaan diantara mereka.
Pemerintah atau “Government” dalam bahasa Inggris diartikan sebagai “The authoritative
direction and administration of the affairs og men/women in a nation, state, city etc”
(pengarahan dan administrasi yang berwenang atas kegiatan orang-orang dalam sebuah
negara, negara bagian, kota, dan sebagainya). Tata pemerintahan yang baik (good
governance)    adalah suatu kesepakatan menyangkut               pengaturan negara yang
diciptakan    bersama    oleh   pemerintah,       masyarakat   madani,   dan   swasta.Untuk
mewujudkan tata pemerintahan yang baik perlu dibangun dialog antara pelaku-pelaku penting
dalam Negara, agar semua pihak merasa memiliki tata pengaturan tersebut. Tanpa
kesepakatan yang dilahirkan dari dialog, kesejahteraan tidak akan tercapai karena aspirasi
politik maupun ekonomi rakyat pasti tersumbat.
Dalam kamus, istilah “government” dan “governance” seringkali dianggap memiliki
arti yang sama yaitu cara menerapkan otoritas dalam suatu organisasi, lembaga atau
negara. Government atau pemerintah juga adalah nama yang diberikan kepada entitas yang
menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan dalam suatu negara. Menurut buku Good
Governance yang dikarang oleh Drs Joko Widodo MS, dosen senior Program Pasca Sarjana
UNTAG Surabaya, tentang hal itu dijelaskan antara lain sebagai berikut :dalam mewujudkan
kepemerintahan yang baik (= good governance ), menuntut setiap pejabat publik baik politisi
maupun birokrasi, wajib bertanggungjawab dan mempertanggungjawabkan kepada publik
segala sikap, perilaku dan kebijakannya dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi dan
kewenangan                   yang                    diamanahkan                   kepadanya.
Pemerintahan pada hakekatnya adalah pelayanan kepada masyarakat. Pemerintahan tidak
dimaksudkan untuk melayani dirinya sendiri, kelompoknya, keluarganya, tetapi untuk
melayani masyarakat serta menciptakan kondisi yang memungkinkan setiap anggota
masyarakat mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya demi mencapai tujuan bersama
( Rasyid 1998 : 139). Karenanya good governance menuntut keterlibatan seluruh elemen
yang ada di masyarakat. Ini hanya bisa jika pemerintahan itu dekatdengan rakyat.
                                              1
Maka sangat cocok dengan sistim desentralisasi dan otonomi daerah sebagaimana yang
diterapkan di Indonesia sekarang ini.penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, bersih dan
berwibawa, menuntut setiap pejabat publik, wajib mempertanggungjawabkan , bersikap
transparan dan disampaikan secara terbuka kepada publik atas apa yang menjadi sikap,
perilaku dan kebijakannya, baik yang sedang maupun yang akan dilakukannya kepada publik.
Selain itu mereka juga harus dapat bertanggungjawab dan mempertanggungjawabkannya
secara hukum atas sikap, perilaku dan kebijakannya dalam melaksanakan apa yang menjadi
tugas pokok, fungsi dan kewenangannya.
Pelaksanaan pertanggungjawaban para pejabat publik tadi akan dapat dilaksanakan dengan
efektif dan efisien, manakala terdapat mekanisme akuntabilitas dan standar yang jelas.
Karenanya perencanaan strategis harus dimiliki oleh setiap instansi pemerintah. Untuk
menjamin agar perencanaan strategis tadi dilaksanakan dengan baik (efektif dan
efisien),sehingga mekanisme akuntabilitas berjalan dengan baik, perlu ada control yang
efektif baik yang bersifat internal maupun eksternal . Impelementasi perencanaan
strategis,sistim kontrol dan sistim akuntabilitas yang efektif,efisien dan ekonomis akan dapat
mewujudkan kepemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa (clean and good governance).
    Good governance dapat dimaknai sebagai :
   a) Kinerja suatu lembaga (misalnya kinerja pemerintahan, perusahaan atau organisasi
       kemasyarakatan).
   b) Mengarahkan, mengendalikan, atau mempengaruhi masalah publik.


Good governance dapat diartikan sebagai tindakan untuk mengarahkan, mengendalikan, atau
mempengaruhi masalah publik. Oleh karena itu ranah good governance tidak terbatas pada
negara atau birokrasi pemerintahan, tetapi juga pada ranah masyarakat sipil yang
dipresentasikan oleh organisasi nonpemerintah dan sektor swasta.Singkatnya, tuntutan
terhadap good governance tidak hanya ditujukan kepada penyelenggara negara atau
pemerintah, melainkan juga pada masyarakat di luar struktur birokrasi pemerintahan.
    Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pemerintahan yang baik
adalah baik dalam proses maupun hasilnya. Pemerintahan juga bisa dikatakan baik jika
produktif   dan   memperlihatkan     hasil   dengan    indikator   kemampuan      ekonomi




                                              2
rakyat meningkat, baik dalam aspek produktivitas maupun dalam daya belinya; kesejahteraan
spiritualnya meningkat dengan indikator rasa aman, bahagia, dan memiliki rasa kebangsaan
yang tinggi.
Arti istilah Good Governance dianggap berkaitan erat dengan pengertian pemerintahan
yang baik.Cita negara berdasarkan hukum, di mana masyarakatnya merupakan self
regulatory society.Dengan demikian, pemerintah sudah dapat mereduksi perannya sebagai
pembina dan pengawas implementasi visi dan misi bangsa dalam seluruh sendi-sendi
kenegaraan melalui pemantauan terhadap masalah-masalah hukum yang timbul dan
menindaklanjuti keluhan-keluhan masyarakat dan sebagai fasilitator yang baik.Dengan
pengembangan sistem informasi yang baik, kegiatan pemerintahan menjadi lebih transparan,
dan akuntabel, karena pemerintah mampu menangkap feedback dan meningkatkan peran
serta masyarakat. Dalam konteks lain (hukum), Pemerintahan yang baik merupakan suatu
asas yang dikenal sebagai Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik, yang merupakan
jembatan antara norma hukum dengan norma etik.Terselenggaranya Kepemerintahan yang
baik (Good Governance) merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan
aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa.Aktor dalam menjalankan
Governance adalah :
        1) government,
        2) swasta, dan
        3) rakyat yang memiliki posisi sejajar, memiliki kesamaan, kohesi, keseimbangan
               peran serta yang saling mengontrol.


Dalam konsep Government, aktornya tunggal atau terfokus hanya pada birokrasi
pemerintahan yang mendominasi berbagai peran dan fungsi.Istilah “governance”
merupakan suatu terminologi yang digunakan untuk mengganti istilah “government” yang
menunjukan otoritas politik, ekonomi, dan administrasi pengelolaan kenegaraan (Depdagri
dan Bappenas, 2000) .




                                                3
Perbedaan antara istilah government dan governance menurut Sadu Wasistiono (2003) :

  No                Unsur                     Government                 Governance
                 Perbandingan

  1          Pengertian              badan/lembaga atau fungsi       cara, penggunaan,
                                     yang dijalankan oleh organ      atau pelaksanaan.
                                     tertinggi dalam suatu negara.
  2          Hubungan                hierarkis yang memerintah di  kesetaraan
                                     atas, yang diperintah di      kedudukan        dan
                                     bawah.                        hanya yang berbeda
                                                                   dalam fungsi.
  3          Komponen yang        sebagai subjek hanya ada komponen                yang
              terlibat            satu yaitu institusi pemerintah. terlibat    :  sektor
                                                                   publik,        sektor
                                                                   swasta, dan sektor
                                                                   masyarakat.
  4          Pemegang       Peran sektor Pemerintah                semua       komponen
             Dominan                                               memegang       peran
                                                                   sesuai         fungsi
                                                                   masing-masing.
  5          Efek (impact) yang kepatuhan warga negara             partisipasi    warga
             diharapkan                                            negara
  6          Hasil (out put) yang pencapaian tujuan negara Pencapaian tujuan
             diharapkan           melalui kepatuhan warga negara dan tujuan
                                  negara.                          masyarakat melalui
                                                                   partisipasi sebagai
                                                                   warga negara dan
                                                                   warga masyarakat.




      Penerapan good governance di Indonesia dilatarbelakangi oleh dua hal yang sangat
mendasar :
   a) Tuntutan eksternal :
        Pengaruh globalisasi telah memaksa kita untuk menerapkan good governance. Good
        governance telah menjadi ideologi baru negara dan lembaga donor internasional
        dalam mendorong negara-negara anggotnya menghormati prinsip-prinsip ekonomi
        pasar dan demokrasi sebagai prasyarat dalam pergaulan internasional.




                                             4
b) Tuntutan internal :
       Masyarakat melihat dan merasakan bahwa salah satu penyebab terjadinya krisis
       multidimensional saat ini adalah terjadinya abuse of power yang terwujud dalam
       bentuk    KKN    dan      sudah   sedemikian   rupa   mewabah   dalam   segala   aspek
       kehidupan.Masyarakat menilai praktik KKN yang paling mencolok kualitas dan
       kuantitasnya adalah justru yang dilakukan oleh cabang-cabang pemerintahan,
       eksekutif, legislatif, dan yudikatif.Hal ini mengarahkan wacana pada bagimana
       menggagas reformasi birokrasi pemerintahan (governance reform).


2. Prinsip dan Konsepsi Good governance.


Prinsip dasar yang melandasi perbedaan antara konsepsi kepemerintahan (governance)
dengan pola pemerintahan yang tradisonal adalah terletak pada adanya tuntutan yang
demikian kuat agar peranan pemerintah dikurangi serta peranan masyarakat (termasuk dunia
usaha dan lembaga swadaya masyarakat/organisasi nonpemerintah) semakin ditingkatkan
dan semakin terbuka aksesnya.
    United Nations Development Program (UNDP)                   (1977) mengemukakan bahwa
karakteristik   atau   prinsip    yang   harus   dianut   dan   dikembangkan   dalam    praktik
penyelenggaraan kepemerintahan yang baik meliputi :
   1) Partisipasi (participation) :
       Setiap orang atau warga masyarakat memiliki hak suara yang sama dalam proses
       pengambilan keputusan, baik langsung maupun melaui lembaga perwakilan, sesuai
       dengan kepentingan dan aspirasinya masing-masing.
   2) Aturan Hukum (rule of law) :
       Kerangka aturan hukum dan perundang-undangan harus berkeadilan, ditegakkan, dan
       dipatuhi secara utuh, terutama aturan hukum tentang HAM.
   3) Transparasi (transparency) :
       Transparansi harus dibangun dalam kerangka kebebasan aliran informasi.
   4) Daya Tanggap (responsiveness) :
       Setiap institusi dan prosesnya harus diarahkan pada upaya melayani berbagai pihak
       yang berkepentingan (stakeholders).


                                                 5
5) Daya Tanggap (responsiveness) :
       Setiap institusi dan prosesnya harus diarahkan pada upaya melayani berbagai pihak
       yang berkepentingan (stakeholders).
   6) Berorientasi Konsensus (consensus orientation) :
       Pemerintahan yang baik akan bertindak sebagai penegah bagi berbagai kepentingan
       yang berbeda untuk mencapai konsensus atau kesempatan yang terbaik bagi
       kepentingan masing-masing pihak, dan jika dimungkinkan juga dapat diberlakukan
       terhadap berbagai kebijakan dan prosedur yang akan ditetapkan pemerintah.
   7) Berkeadilan (equity) :
       Pemerintahan yang baik akan memberi kesempatan yang baik terhadap laki-laki
       maupun perempuan dalam upaya mereka untuk meningkatkan dan memelihara
       kualitas hidupnya.
   8) Efektitif dan Efisien (effectivieness and efficiency) :
       Setiap proses kegiatan dan kelembagaan diarahkan untuk menghasilkan sesuatu
       yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan melalui pemanfaatan berbagai sumber-
       sumber yang tersedia dengan sebaik-baiknya.
   9) Akuntabilitas (accountability) :
       Para pengambil keputusan dalam organisasi sektor publik, swasta, dan masyarakat
       madani memiliki pertanggungjawaban (akuntabilitas) kepada publik (masyarakat
       umum), sebagaimana halnya kepada para pemiliki kepentingan (stakeholders).
   10) Visi Strategis (strategic vision) :
       Para pemimpin dan masyarakat memiliki perspektif yang luas dan jangka panjang
       tentang penyelnggaraan pemerintahan yang baik dan pembangunan manusia,
       bersamaan dengan dirasakannya kebutuhan untuk pembangunan tersebut.


Keseluruhan karakteristik atau prinsip good governance tersebut saling memperkuat
dan terkait serta tidak berdiri sendiri.
Berlakunya karakteristik-karakteristik di atas biasanya menjadi jaminan untuk hal-hal :
   1) Meminimalkan terjadinya korupsi.
   2) Pandangan minoritas terwakili dan dipertimbangkan.




                                               6
3) Pandangan dan pendapat kaum yang paling lemah didengarkan dalam pengambilan
       keputusan.


Secara konseptual, pengertian kata baik (good) dalam istilah kepemerintahan yang baik (good
governance) mengandung dua pemahaman :
   a) Nilai    yang   menujunjung    tinggi/kehendak   rakyat,   dan   nilai-nilai   yang   dapat
       meningkatkan kemampuan rakyat dalam mencapai tujuan (nasional) kemandirian,
       pembangunan berkelanjutan, dan keadilan sosial.
   b) Aspek fungsional dari pemerintah yang efektif dan efisien dalam pelaksanaan
       tugasnya untuk mencapai tujuan tersebut.
Selain itu, salah satu ukuran tercapainya derajat Good Governance adalah tercapainya suatu
pengaturan yang dapat diterima oleh sektor publik, sektor swasta dan masyarakat madani
dengan indikator sebagai berikut :
   a) Pengaturan dalam sektor publik antara lain menyangkut keseimbangan kekuasaan
       antara badan eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Pembagian kekuasaan ini juga berlaku
       antara pemerintah pusat dan daerah.
   b) Sektor swasta mengelola pasar berdasarkan kesepakatan bersama, termasuk
       mengatur perusahaan dalam negeri besar maupun kecil, perusahaan multinasional,
       koperasi dan sebagainya.
   c) Masyarakat madani mencapai kesepakatan bersama guna mengatur kelompok-
       kelompok yang berbeda seperti kelompok agama, kelompok olahraga, kelompok
       kesenian, dan sebagainya.


Lembaga Administrasi Negara (2000) menyimpulkan bahwa wujud good governance
adalah menyelenggarakan pemerintahan negara yang solid dan bertanggungjawab, serta
efisien dan efektif, dengan menjaga kesinergisan interaksi yang konstruktif di antara domain-
domain negara, sektor swasta, dan masyarakat.PP Nomor 101 Tahun 2000 merumuskan
artigoodgovernancesebagaiberikut :           ”Kepemerintahan           yang mengemban dan
menerapkan prinsip-pirinsip profesionalitas, akuntabilitas, transparansi, pelayanan prima,
demokrasi, efisiensi, efektivitas, supremasi hukum, dan dapat diterima oleh seluruh
masyarakat”.
                                              7
Dengan    demikian,    pada      dasarnya      pihak-pihak     yang   berkepentingan    dalam
kepemerintahan (governance stakeholders) dapat dikelompokan menjadi tiga kategori, yaitu:
   a) Negara/Pemerintah.
   b) Sektor swasta
   c) Mayarakat madani.


3. Karakteristik Dasar Good Governance.


       Karakteristik good governance :
   1) Diakuinya semangat pluralisme.
       Artinya, pluralitas telah menjadi sebuah keniscayaan yang tidak dapat dielakkan
       sehingga mau tidak mau, pluralitas telah menjadi suatu kaidah yang abadi. Pluralisme
       bertujuan mencergaskan umat melalui perbadaan konstruktif dan dinamis, dan
       merupakan     sumber    dan     motivator     terwujudnya     kreativitas   yang   terancam
       keberadaannya jika tidak terdapat perbedaan.
   2) Tingginya sikap toleransi.
       Toleransi dapat diartikan sebagai sikap suka mendengar dan menghargai pendapat
       dan pendirian orang lain.
   3) Tegaknya prinsip demokrasi.
       Demokrasi bukan sekedar kebebasan dan persaingan, demokrasi juga merupakan
       suatu pilihan untuk bersama-sama membangun dan memperjuangkan perikehidupan
       warga dan masyarakat yang semakin sejahtera.


4. Penerapan Prinsip Good Governance pada Sektor Publik.


   Penerapan sembilan prinsip good governance hendaknya dapat diterapkan di seluruh
sektor pembangunan, dengan memperhatikan agenda kebijakan pemerintah utnuk beberapa
tahun mendatang yang perlu disesuaikan dan diarahkan kepada :
   1) Stabilitas moneter, khususnya kusr dolar AS (USD) hingga mencapai target wajar, dan
       stabilitas harga kebutuhan pokok pada tingkat yang terjangkau.




                                                8
2) Penanganan dampak krisis moneter, khususnya pengembangan proyek padat karya
       untuk mengatasi pengangguran dan percukupan kebutuhan pangan bagi yang
       kekurangan.
   3) Rekapitalisasi perusahaan kecil dan menengah yang sebenarnya sehat dan produktif.
   4) Operasional langkah reformasi meliputi kebijaksanaan moneter, sistem perbankan,
       kebijakan fiskal, dan anggaran serta penyelesaian utang swasta dan restrukturisasi
       sektor riil.
   5) Melanjutkan langkah menghadapi era globalisasi, khususnya untuk meningkatkan
       ketahanan dan daya saing ekonomi.

Di samping itu perlu juga diperhatikan adanya keberhasilan pembangunan aparatur negara
dalam rangka mewujudkan kepemrintahan yang baik dalam era reformasi dewasa ini.

    Sedangkan         agenda   aksi   reformasi   pemerintahan   dalam   rangka   mewujudkan
kepemerintahan yang baik di Indonesia menurut Bintoro Tjokroamidjojo (2000) adalah
perlunya pengarahan terhadap beberapa hal pokok sebagai berikut :
   1) Perubahan sistem politik kearah sistem politik yang demokratis, partisipatif &
       egalitarian.
   2) Reformasi dalam sistem birokrasi militer (TNI), di mana kekuatan militer harus menjadi
       kekuatan yang profesional dan independen, bukan menjadi alat politik partai politik
       atau kekuasaan pemerintah (Presiden), yang mendudukannya sebagai kekuatan
       pertahanan negara.
   3) Reformasi dalam bidang administrasi publik perlu diarahkan pada peningkatan
       profesionalisme bierokrasi pemerintah dalam rangka meningkatkan pengabdian
       umum, pengayoman, dan pelayanan publik.
   4) Reformasi pemerintahan yang juga penting adalah perubahan dari pola sentralisasi
       ke desentralisasi, bukan dalam rangka separatisme atau federalisme.
   5) Agenda aksi reformasi lain yang juga strategis adalah menciptakan pemerintah yang
       bersih (clean goverment) yang terdiri atas tiga pokok agenda, yaitu :
           a) Mewujudkan pemerintahan yang bersih dari praktik-praktik korupsi, kolusi,
                kronisme, dan nepotisme (KKKN);




                                                  9
b) Disiplin penerimaan dan penggunaan uang/dana rakyat, agar tidak lagi
              mengutamakan pola deficit funding dan menghapuskan adanya dana publik
              nonbugeter.
          c) Penguatan sistem pengawasan dan akuntabilitas publik aparatur negara.
Pemerintah yang baik dapat dikatakan sebagai pemerintah yang menghormati
kedaulatan rakyat dan memiliki tugas pokok yang mencakup :
   1) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
   2) Memajukan kesejahteraan umum.
   3) Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
       abadi, dan keadilan sosial.


Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan
untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa
bernegara.Akuntabilitas berarti kegiatan dapat dipertanggungjawabkan ke masyarakat.


5. Penerapan Good Governance dalam Organisasi Kepemerintahan akan Membantu
   Penerapan Good Corporate Governance (GCG) di Sektor Swasta.


    Berdasarkan SK Menteri BUMN Nomor EP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktik
Good Corporate Governance pada BUMN, maka ditetapkan bahwa corporate governance
adalah suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ BUMN untuk
meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas guna mewujudkan nilai pemegang saham
dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya,
berlandaskan peraturan perundangan dan nilai-nilai etika. Stakeholders adalah pihak-
pihak yang memiliki kepentingan dengan BUMN, baik langsung maupun tidak langsung, yaitu
pemegang saham/pemiliki modal, komisaris/dewan pengawas, direksi dan karyawan serta
pemerintah, kreditor dan pihak yang berkepentingan lainnya. Adanya prinsip-prinsip GCG
yang dimaksud dalam keputusan ini meliputi :
   1) Transparansi
   2) Kemandirian
   3) Akuntabilitas
   4) Pertanggungjawaban
                                               10
5) Kewajaran

6. Srtuktur Organisasi dan Manajemen Perubahan dalam Good Governance (GG).

    Pengembangan publik good governance di Indonesia akan menunjuk pada sekumpulan
nilai (cluster of values), yang notabene sudah lama hidup dan berkembang di masyarakat
Indonesia. Sekumpulan nilai tersebut adalah :
   1) chek and balances;
   2) decentralization;
   3) effectiveness;
   4) efficiency;
   5) equlity;
   6) human right protection;
   7) integrity;
   8) participation;
   9) pluralism;
   10) predictablity;
   11) rule of law; dan
   12) transparency.


   Dalam rangka menghadapi perubahan yang begitu cepat, maka beberapa hal yang
penting dilakukan adalah :
   a) Memelihara kesadaran yang tinggi akan urgensi, yaitu memahami hal yang
       mendesak dan menempatkannya sebagai prioritas dalam menghadapinya,          sangat
       membantu proses mangatasi masalah dan langkah perubahan yang besar. Untuk
       memelihara urgensi tingkat tinggi maka diperlukan sistem informasi manajemen yang
       menyangkut sistem informasiakuntansi, untuk keuangan, sistem informasi SDM untuk
       mengukur kinerja SDM, dan sistem informasi lain yang diperlukan oleh organisasi.
       Sistem informasi ini akan menjamin kecermatan dan kejelian data, sehingga data yang
       digunakan untuk pengambilan keputusan bersifat valid.




                                                11
12
b) Penyusunan pranata organisasi.
   Tantangan utama dalam mendesain dan pengembangan pranata organisasi
   pemerintah dan sistem nasional adalah mengoptimalkan informasi pengambilan
   keputusan serta menciptkan sistem penggajian yang sepadan dengan kinerja.
   Perbaikan sistem informasi dan sistem penggajian berbasis kinerja ini akan
   meningkatkan mutu layanan dan kepercayaan publik.
c) Perubahan Struktur Organisasi.
   Untuk perubahan struktur organisasi perlu dilakukan analisis biaya dan manfaat
   terhadap pengaruh pelayanan publik terhadap organisasi melalui perubahan yang
   bersifat strategis.
   Perubahan struktur organiasi mencakup tiga unsur sebagai determinan, yaitu :
        •   sistem penetapan wewenang, tugas pokok, fungsi dang tanggungjawab,
        •   sistem balas jasa yang sepadan, dan
        •   sistem evaluasi indikator atau pengkuran kinerja untuk individu dan unit
            organisasi.


                Sebelum GG                                 Sesudah GG
 Struktur bersifat :                      Struktur bersifat :
  1.   Birokratik                          1. Nonbirokratik, sedikit aturan
  2.   Multilevel                          2. Lebih sedikit level
  3.   Disorganisasi dengan manajemen      3. Manajemen berfungsi baik
  4.   Kebijakan, program, dan prosedur    4. Kebijakan, program dan produser
       ruwet                                  sederhana        tidak      menimbulkan
                                              ketergantungan
 Sistem :                                 Sistem :
  1. Tergantung pada beberapa sistem       1. Tergantung pada sistem        informasi
     informasi kinerja                        kinerja
  2. Distribusi informasi terbatas pada    2. Distribusi informasi lain
     eksekutif


  3. Pelatihan manajemen hanya pada        3. memberikan     pelatihan       kepada
     karyawan senior                          karyawan yang membutuhkan

 Budaya Organisasi :                      Budaya Organisasi :
  1. Orientasi ke dalam                    1. Orientasi ke luar
  2. Tersentralisasi                       2. Memberdayakan sumber daya
3. Lambat        dalam    pengambilan    3. Pengambilan keputusan cepat
     keputusan                             4. Terbuka dan berintegrasi
  4. Realistis idiologi                    5. Berani mengambil risiko
  5. Kurang        berani   mengamnbil
     keputusan

Masalah utama dalam perubahan struktur organisasi adalah meyakinkan diri bahwa
pengambilan keputusan dan akuntabilitas semua pihak yang berkepentingan terhadap
organisasi mempunyai informasi dan pengetahuan yang relevan mengambil keputusan
yang baik dan benar serta adanya insentif sepadan yang menggunakan informasi secara
produktif dan terpercaya.


7. Good Governance dalam Rangka Oonomi Daerah.


Dalam rangka membangun GG di daerah, prinsip-prinsip fundamental yang menopang
tegaknya GG harus diperhatikan dan diwujudkan tanpa terkecuali. Penyelenggaraan
OTDA pada dasarnya akan betul-betul teralisasi dengan baik apabila dialksanakan
dengan memakai prinsip-prinsip GG. Bahkan, sebenarnya OTDA dengan berbagai seluk
beluknya memberikan ruang yang lebih kondusif bagi terciptanya GG.




                                          13
good governance (2012)

More Related Content

What's hot

Good Governance dan Pelayanan Publik
Good Governance dan Pelayanan PublikGood Governance dan Pelayanan Publik
Good Governance dan Pelayanan PublikMuhammad Muzayyin
 
Makalah good governance
Makalah good governanceMakalah good governance
Makalah good governanceKhuzain Achmed
 
Kepemerintahan yang Baik: Konsep dan Implementasi
Kepemerintahan yang Baik: Konsep dan ImplementasiKepemerintahan yang Baik: Konsep dan Implementasi
Kepemerintahan yang Baik: Konsep dan ImplementasiDadang Solihin
 
Indikator Governance dan Penerapannya dalam Mewujudkan Demokratisasi di Indon...
Indikator Governance dan Penerapannya dalam Mewujudkan Demokratisasi di Indon...Indikator Governance dan Penerapannya dalam Mewujudkan Demokratisasi di Indon...
Indikator Governance dan Penerapannya dalam Mewujudkan Demokratisasi di Indon...Dadang Solihin
 
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYAAKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYAFajar Dolly
 
Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Melalui Pembenahan Sistem Perij...
Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Melalui Pembenahan Sistem Perij...Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Melalui Pembenahan Sistem Perij...
Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Melalui Pembenahan Sistem Perij...Tri Widodo W. UTOMO
 
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan Daerah
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan DaerahPenerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan Daerah
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Tgas pkn good governance
Tgas pkn good governanceTgas pkn good governance
Tgas pkn good governanceUkhty Shèýza
 
Penerapan Good Governance di Sektor Publik untuk Meningkatkan Akuntabilitas K...
Penerapan Good Governance di Sektor Publik untuk Meningkatkan Akuntabilitas K...Penerapan Good Governance di Sektor Publik untuk Meningkatkan Akuntabilitas K...
Penerapan Good Governance di Sektor Publik untuk Meningkatkan Akuntabilitas K...Dadang Solihin
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadiMea Meong
 
Konsep good governance
Konsep good governanceKonsep good governance
Konsep good governanceNaniisrina A
 
Hukum dan Administrasi Perncanaan, Konsep dan Kritik Good Governance
Hukum dan Administrasi Perncanaan, Konsep dan Kritik Good GovernanceHukum dan Administrasi Perncanaan, Konsep dan Kritik Good Governance
Hukum dan Administrasi Perncanaan, Konsep dan Kritik Good GovernanceMuhammad Iqbal Dhanarto
 
Be & gg, basrizal, hapzi ali, the corporate culture infact and implicatio...
Be & gg, basrizal, hapzi ali, the corporate culture infact and implicatio...Be & gg, basrizal, hapzi ali, the corporate culture infact and implicatio...
Be & gg, basrizal, hapzi ali, the corporate culture infact and implicatio...basrizal82
 
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan Daerah
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan DaerahPenerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan Daerah
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan Negara
Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan NegaraAkuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan Negara
Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan NegaraDadang Solihin
 
Peranan DPRD dalam Penyusunan Perda
Peranan DPRD dalam Penyusunan PerdaPeranan DPRD dalam Penyusunan Perda
Peranan DPRD dalam Penyusunan PerdaDadang Solihin
 

What's hot (20)

Good government (kel 10)
Good government (kel 10)Good government (kel 10)
Good government (kel 10)
 
Good Governance dan Pelayanan Publik
Good Governance dan Pelayanan PublikGood Governance dan Pelayanan Publik
Good Governance dan Pelayanan Publik
 
Makalah good governance
Makalah good governanceMakalah good governance
Makalah good governance
 
Kepemerintahan yang Baik: Konsep dan Implementasi
Kepemerintahan yang Baik: Konsep dan ImplementasiKepemerintahan yang Baik: Konsep dan Implementasi
Kepemerintahan yang Baik: Konsep dan Implementasi
 
Indikator Governance dan Penerapannya dalam Mewujudkan Demokratisasi di Indon...
Indikator Governance dan Penerapannya dalam Mewujudkan Demokratisasi di Indon...Indikator Governance dan Penerapannya dalam Mewujudkan Demokratisasi di Indon...
Indikator Governance dan Penerapannya dalam Mewujudkan Demokratisasi di Indon...
 
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYAAKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
AKTOR DALAM GOOD GOVERNANCE SERTA PERANNYA
 
Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Melalui Pembenahan Sistem Perij...
Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Melalui Pembenahan Sistem Perij...Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Melalui Pembenahan Sistem Perij...
Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Melalui Pembenahan Sistem Perij...
 
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan Daerah
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan DaerahPenerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan Daerah
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan Daerah
 
Tgas pkn good governance
Tgas pkn good governanceTgas pkn good governance
Tgas pkn good governance
 
Penerapan Good Governance di Sektor Publik untuk Meningkatkan Akuntabilitas K...
Penerapan Good Governance di Sektor Publik untuk Meningkatkan Akuntabilitas K...Penerapan Good Governance di Sektor Publik untuk Meningkatkan Akuntabilitas K...
Penerapan Good Governance di Sektor Publik untuk Meningkatkan Akuntabilitas K...
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
 
Konsep good governance
Konsep good governanceKonsep good governance
Konsep good governance
 
Hukum dan Administrasi Perncanaan, Konsep dan Kritik Good Governance
Hukum dan Administrasi Perncanaan, Konsep dan Kritik Good GovernanceHukum dan Administrasi Perncanaan, Konsep dan Kritik Good Governance
Hukum dan Administrasi Perncanaan, Konsep dan Kritik Good Governance
 
Government dan Manajemen
Government dan Manajemen Government dan Manajemen
Government dan Manajemen
 
Be & gg, basrizal, hapzi ali, the corporate culture infact and implicatio...
Be & gg, basrizal, hapzi ali, the corporate culture infact and implicatio...Be & gg, basrizal, hapzi ali, the corporate culture infact and implicatio...
Be & gg, basrizal, hapzi ali, the corporate culture infact and implicatio...
 
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan Daerah
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan DaerahPenerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan Daerah
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam Pembangunan Daerah
 
Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan Negara
Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan NegaraAkuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan Negara
Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan Negara
 
Hukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah DaerahHukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah Daerah
 
Birokrasi iii iv
Birokrasi iii   ivBirokrasi iii   iv
Birokrasi iii iv
 
Peranan DPRD dalam Penyusunan Perda
Peranan DPRD dalam Penyusunan PerdaPeranan DPRD dalam Penyusunan Perda
Peranan DPRD dalam Penyusunan Perda
 

Similar to good governance (2012)

Pemerintahan dan pemerintah (PKN) kelas XI ipa
Pemerintahan dan pemerintah (PKN) kelas XI ipaPemerintahan dan pemerintah (PKN) kelas XI ipa
Pemerintahan dan pemerintah (PKN) kelas XI ipaMahardhika WiJaya
 
Kewarrganegaraan 666666
Kewarrganegaraan 666666Kewarrganegaraan 666666
Kewarrganegaraan 666666Ardi88
 
KONSEPSI GG.pdf
KONSEPSI GG.pdfKONSEPSI GG.pdf
KONSEPSI GG.pdfulfabinada
 
B g 4 dvd Isanti Chandra
B g 4 dvd Isanti ChandraB g 4 dvd Isanti Chandra
B g 4 dvd Isanti ChandraIsantiMM90
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Peran Sistem Pengaturan, Good Governance
Peran Sistem Pengaturan, Good GovernancePeran Sistem Pengaturan, Good Governance
Peran Sistem Pengaturan, Good Governancecelinatavi
 
GOOD_GOVERNANCE-SESI-IV-IPD-UGJ-21 (2).ppt
GOOD_GOVERNANCE-SESI-IV-IPD-UGJ-21 (2).pptGOOD_GOVERNANCE-SESI-IV-IPD-UGJ-21 (2).ppt
GOOD_GOVERNANCE-SESI-IV-IPD-UGJ-21 (2).pptNovySetiaYunas
 
Good Governance.pptx
Good Governance.pptxGood Governance.pptx
Good Governance.pptxJoniRachman
 
Konsep good governance
Konsep good governanceKonsep good governance
Konsep good governanceAsvif Ma'rufah
 
GOOD_GOVERNANCE-SESI-IV-IPD-UGJ-21 (1).ppt
GOOD_GOVERNANCE-SESI-IV-IPD-UGJ-21 (1).pptGOOD_GOVERNANCE-SESI-IV-IPD-UGJ-21 (1).ppt
GOOD_GOVERNANCE-SESI-IV-IPD-UGJ-21 (1).pptERROLWATTIMENA1
 
Etika bisnis (10th week)
Etika bisnis (10th week)Etika bisnis (10th week)
Etika bisnis (10th week)Astadi Pangarso
 
Bab 3 penampilan kebijakan pemerintah
Bab  3 penampilan kebijakan pemerintahBab  3 penampilan kebijakan pemerintah
Bab 3 penampilan kebijakan pemerintahnurul khaiva
 
Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...
Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...
Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...Operator Warnet Vast Raha
 
Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...
Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...
Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...murianda
 
1_TKMRP1_Tata Kelola_net.pptx
1_TKMRP1_Tata Kelola_net.pptx1_TKMRP1_Tata Kelola_net.pptx
1_TKMRP1_Tata Kelola_net.pptxsaptofs2
 
Kebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moral
Kebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moralKebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moral
Kebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moralmonalisaibrahim
 
21947378 manajemen-strategi-sektor-publik-langkah-tepat-menuju-good-governance
21947378 manajemen-strategi-sektor-publik-langkah-tepat-menuju-good-governance21947378 manajemen-strategi-sektor-publik-langkah-tepat-menuju-good-governance
21947378 manajemen-strategi-sektor-publik-langkah-tepat-menuju-good-governanceAdimarsi
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Governance Rati...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Governance Rati...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Governance Rati...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Governance Rati...Rudy Harland
 
GOOD_GOVERNANCE-SESI-IV-IPD-UGJ-21.ppt
GOOD_GOVERNANCE-SESI-IV-IPD-UGJ-21.pptGOOD_GOVERNANCE-SESI-IV-IPD-UGJ-21.ppt
GOOD_GOVERNANCE-SESI-IV-IPD-UGJ-21.pptBayuSapto
 

Similar to good governance (2012) (20)

Pemerintahan dan pemerintah (PKN) kelas XI ipa
Pemerintahan dan pemerintah (PKN) kelas XI ipaPemerintahan dan pemerintah (PKN) kelas XI ipa
Pemerintahan dan pemerintah (PKN) kelas XI ipa
 
Kewarrganegaraan 666666
Kewarrganegaraan 666666Kewarrganegaraan 666666
Kewarrganegaraan 666666
 
KONSEPSI GG.pdf
KONSEPSI GG.pdfKONSEPSI GG.pdf
KONSEPSI GG.pdf
 
B g 4 dvd Isanti Chandra
B g 4 dvd Isanti ChandraB g 4 dvd Isanti Chandra
B g 4 dvd Isanti Chandra
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Peran Sistem Pengaturan, Good Governance
Peran Sistem Pengaturan, Good GovernancePeran Sistem Pengaturan, Good Governance
Peran Sistem Pengaturan, Good Governance
 
GOOD_GOVERNANCE-SESI-IV-IPD-UGJ-21 (2).ppt
GOOD_GOVERNANCE-SESI-IV-IPD-UGJ-21 (2).pptGOOD_GOVERNANCE-SESI-IV-IPD-UGJ-21 (2).ppt
GOOD_GOVERNANCE-SESI-IV-IPD-UGJ-21 (2).ppt
 
Good Governance.pptx
Good Governance.pptxGood Governance.pptx
Good Governance.pptx
 
Konsep good governance
Konsep good governanceKonsep good governance
Konsep good governance
 
GOOD_GOVERNANCE-SESI-IV-IPD-UGJ-21 (1).ppt
GOOD_GOVERNANCE-SESI-IV-IPD-UGJ-21 (1).pptGOOD_GOVERNANCE-SESI-IV-IPD-UGJ-21 (1).ppt
GOOD_GOVERNANCE-SESI-IV-IPD-UGJ-21 (1).ppt
 
Etika bisnis (10th week)
Etika bisnis (10th week)Etika bisnis (10th week)
Etika bisnis (10th week)
 
Bab 3 penampilan kebijakan pemerintah
Bab  3 penampilan kebijakan pemerintahBab  3 penampilan kebijakan pemerintah
Bab 3 penampilan kebijakan pemerintah
 
Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...
Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...
Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...
 
Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...
Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...
Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...
 
1_TKMRP1_Tata Kelola_net.pptx
1_TKMRP1_Tata Kelola_net.pptx1_TKMRP1_Tata Kelola_net.pptx
1_TKMRP1_Tata Kelola_net.pptx
 
Kebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moral
Kebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moralKebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moral
Kebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moral
 
Materi 7
Materi  7Materi  7
Materi 7
 
21947378 manajemen-strategi-sektor-publik-langkah-tepat-menuju-good-governance
21947378 manajemen-strategi-sektor-publik-langkah-tepat-menuju-good-governance21947378 manajemen-strategi-sektor-publik-langkah-tepat-menuju-good-governance
21947378 manajemen-strategi-sektor-publik-langkah-tepat-menuju-good-governance
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Governance Rati...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Governance Rati...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Governance Rati...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Governance Rati...
 
GOOD_GOVERNANCE-SESI-IV-IPD-UGJ-21.ppt
GOOD_GOVERNANCE-SESI-IV-IPD-UGJ-21.pptGOOD_GOVERNANCE-SESI-IV-IPD-UGJ-21.ppt
GOOD_GOVERNANCE-SESI-IV-IPD-UGJ-21.ppt
 

More from suher lambang

Makalah agama islam 1234
Makalah agama islam 1234Makalah agama islam 1234
Makalah agama islam 1234suher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan suher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkemban
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkembanModul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkemban
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkembansuher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem hoModul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem hosuher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarapModul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarapsuher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem saModul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sasuher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem seModul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem sesuher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantarModul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantarsuher lambang
 
Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping suher lambang
 
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitas
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitasPresentation1.ppt.filsafat.afektivitas
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitassuher lambang
 
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repb
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repbPresentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repb
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repbsuher lambang
 
Mitos pulung gantung di gunung kidul
Mitos pulung gantung di gunung kidulMitos pulung gantung di gunung kidul
Mitos pulung gantung di gunung kidulsuher lambang
 
Mitos pulung gantung pp
Mitos pulung gantung ppMitos pulung gantung pp
Mitos pulung gantung ppsuher lambang
 
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosialperilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosialsuher lambang
 

More from suher lambang (20)

Makalah agama islam 1234
Makalah agama islam 1234Makalah agama islam 1234
Makalah agama islam 1234
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkemban
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkembanModul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkemban
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkemban
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem hoModul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarapModul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem saModul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem seModul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantarModul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
 
Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping
 
Mitos.dewa yunani
Mitos.dewa yunaniMitos.dewa yunani
Mitos.dewa yunani
 
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitas
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitasPresentation1.ppt.filsafat.afektivitas
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitas
 
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repb
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repbPresentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repb
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repb
 
Mitos pulung gantung di gunung kidul
Mitos pulung gantung di gunung kidulMitos pulung gantung di gunung kidul
Mitos pulung gantung di gunung kidul
 
Mitos pulung gantung pp
Mitos pulung gantung ppMitos pulung gantung pp
Mitos pulung gantung pp
 
Presentasi kanibal
Presentasi kanibalPresentasi kanibal
Presentasi kanibal
 
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosialperilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
 
masyarakat madani
masyarakat madanimasyarakat madani
masyarakat madani
 
geopolitik
geopolitikgeopolitik
geopolitik
 
otonomi daerah
otonomi daerahotonomi daerah
otonomi daerah
 
geopolitik
 geopolitik geopolitik
geopolitik
 

good governance (2012)

  • 1. Pendidikan Kewarganegaraan Mata Kuliah Ciri Universitas Universitas Mercu Buana - Jakarta GOOD GOVERNANCE Dosen : Udjiani Hatiningrum
  • 2. 1. Pengertian Good governance dan Latar belakangnya. Good Governance (tata pemerintahan yang baik) merupakan praktek penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat.Tata pemerintahan mencakupseluruh mekanisme, proses dan lembaga-lembaga dimana warga dankelompok-kelompok masyarakat mengutarakan kepentingan mereka,menggunakan hak hukum, memenuhi kewajiban dan menjembataniperbedaan-perbedaan diantara mereka. Pemerintah atau “Government” dalam bahasa Inggris diartikan sebagai “The authoritative direction and administration of the affairs og men/women in a nation, state, city etc” (pengarahan dan administrasi yang berwenang atas kegiatan orang-orang dalam sebuah negara, negara bagian, kota, dan sebagainya). Tata pemerintahan yang baik (good governance) adalah suatu kesepakatan menyangkut pengaturan negara yang diciptakan bersama oleh pemerintah, masyarakat madani, dan swasta.Untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik perlu dibangun dialog antara pelaku-pelaku penting dalam Negara, agar semua pihak merasa memiliki tata pengaturan tersebut. Tanpa kesepakatan yang dilahirkan dari dialog, kesejahteraan tidak akan tercapai karena aspirasi politik maupun ekonomi rakyat pasti tersumbat. Dalam kamus, istilah “government” dan “governance” seringkali dianggap memiliki arti yang sama yaitu cara menerapkan otoritas dalam suatu organisasi, lembaga atau negara. Government atau pemerintah juga adalah nama yang diberikan kepada entitas yang menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan dalam suatu negara. Menurut buku Good Governance yang dikarang oleh Drs Joko Widodo MS, dosen senior Program Pasca Sarjana UNTAG Surabaya, tentang hal itu dijelaskan antara lain sebagai berikut :dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik (= good governance ), menuntut setiap pejabat publik baik politisi maupun birokrasi, wajib bertanggungjawab dan mempertanggungjawabkan kepada publik segala sikap, perilaku dan kebijakannya dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi dan kewenangan yang diamanahkan kepadanya. Pemerintahan pada hakekatnya adalah pelayanan kepada masyarakat. Pemerintahan tidak dimaksudkan untuk melayani dirinya sendiri, kelompoknya, keluarganya, tetapi untuk melayani masyarakat serta menciptakan kondisi yang memungkinkan setiap anggota masyarakat mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya demi mencapai tujuan bersama ( Rasyid 1998 : 139). Karenanya good governance menuntut keterlibatan seluruh elemen yang ada di masyarakat. Ini hanya bisa jika pemerintahan itu dekatdengan rakyat. 1
  • 3. Maka sangat cocok dengan sistim desentralisasi dan otonomi daerah sebagaimana yang diterapkan di Indonesia sekarang ini.penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa, menuntut setiap pejabat publik, wajib mempertanggungjawabkan , bersikap transparan dan disampaikan secara terbuka kepada publik atas apa yang menjadi sikap, perilaku dan kebijakannya, baik yang sedang maupun yang akan dilakukannya kepada publik. Selain itu mereka juga harus dapat bertanggungjawab dan mempertanggungjawabkannya secara hukum atas sikap, perilaku dan kebijakannya dalam melaksanakan apa yang menjadi tugas pokok, fungsi dan kewenangannya. Pelaksanaan pertanggungjawaban para pejabat publik tadi akan dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien, manakala terdapat mekanisme akuntabilitas dan standar yang jelas. Karenanya perencanaan strategis harus dimiliki oleh setiap instansi pemerintah. Untuk menjamin agar perencanaan strategis tadi dilaksanakan dengan baik (efektif dan efisien),sehingga mekanisme akuntabilitas berjalan dengan baik, perlu ada control yang efektif baik yang bersifat internal maupun eksternal . Impelementasi perencanaan strategis,sistim kontrol dan sistim akuntabilitas yang efektif,efisien dan ekonomis akan dapat mewujudkan kepemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa (clean and good governance). Good governance dapat dimaknai sebagai : a) Kinerja suatu lembaga (misalnya kinerja pemerintahan, perusahaan atau organisasi kemasyarakatan). b) Mengarahkan, mengendalikan, atau mempengaruhi masalah publik. Good governance dapat diartikan sebagai tindakan untuk mengarahkan, mengendalikan, atau mempengaruhi masalah publik. Oleh karena itu ranah good governance tidak terbatas pada negara atau birokrasi pemerintahan, tetapi juga pada ranah masyarakat sipil yang dipresentasikan oleh organisasi nonpemerintah dan sektor swasta.Singkatnya, tuntutan terhadap good governance tidak hanya ditujukan kepada penyelenggara negara atau pemerintah, melainkan juga pada masyarakat di luar struktur birokrasi pemerintahan. Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pemerintahan yang baik adalah baik dalam proses maupun hasilnya. Pemerintahan juga bisa dikatakan baik jika produktif dan memperlihatkan hasil dengan indikator kemampuan ekonomi 2
  • 4. rakyat meningkat, baik dalam aspek produktivitas maupun dalam daya belinya; kesejahteraan spiritualnya meningkat dengan indikator rasa aman, bahagia, dan memiliki rasa kebangsaan yang tinggi. Arti istilah Good Governance dianggap berkaitan erat dengan pengertian pemerintahan yang baik.Cita negara berdasarkan hukum, di mana masyarakatnya merupakan self regulatory society.Dengan demikian, pemerintah sudah dapat mereduksi perannya sebagai pembina dan pengawas implementasi visi dan misi bangsa dalam seluruh sendi-sendi kenegaraan melalui pemantauan terhadap masalah-masalah hukum yang timbul dan menindaklanjuti keluhan-keluhan masyarakat dan sebagai fasilitator yang baik.Dengan pengembangan sistem informasi yang baik, kegiatan pemerintahan menjadi lebih transparan, dan akuntabel, karena pemerintah mampu menangkap feedback dan meningkatkan peran serta masyarakat. Dalam konteks lain (hukum), Pemerintahan yang baik merupakan suatu asas yang dikenal sebagai Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik, yang merupakan jembatan antara norma hukum dengan norma etik.Terselenggaranya Kepemerintahan yang baik (Good Governance) merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa.Aktor dalam menjalankan Governance adalah : 1) government, 2) swasta, dan 3) rakyat yang memiliki posisi sejajar, memiliki kesamaan, kohesi, keseimbangan peran serta yang saling mengontrol. Dalam konsep Government, aktornya tunggal atau terfokus hanya pada birokrasi pemerintahan yang mendominasi berbagai peran dan fungsi.Istilah “governance” merupakan suatu terminologi yang digunakan untuk mengganti istilah “government” yang menunjukan otoritas politik, ekonomi, dan administrasi pengelolaan kenegaraan (Depdagri dan Bappenas, 2000) . 3
  • 5. Perbedaan antara istilah government dan governance menurut Sadu Wasistiono (2003) : No Unsur Government Governance Perbandingan 1 Pengertian badan/lembaga atau fungsi cara, penggunaan, yang dijalankan oleh organ atau pelaksanaan. tertinggi dalam suatu negara. 2 Hubungan hierarkis yang memerintah di kesetaraan atas, yang diperintah di kedudukan dan bawah. hanya yang berbeda dalam fungsi. 3 Komponen yang sebagai subjek hanya ada komponen yang terlibat satu yaitu institusi pemerintah. terlibat : sektor publik, sektor swasta, dan sektor masyarakat. 4 Pemegang Peran sektor Pemerintah semua komponen Dominan memegang peran sesuai fungsi masing-masing. 5 Efek (impact) yang kepatuhan warga negara partisipasi warga diharapkan negara 6 Hasil (out put) yang pencapaian tujuan negara Pencapaian tujuan diharapkan melalui kepatuhan warga negara dan tujuan negara. masyarakat melalui partisipasi sebagai warga negara dan warga masyarakat. Penerapan good governance di Indonesia dilatarbelakangi oleh dua hal yang sangat mendasar : a) Tuntutan eksternal : Pengaruh globalisasi telah memaksa kita untuk menerapkan good governance. Good governance telah menjadi ideologi baru negara dan lembaga donor internasional dalam mendorong negara-negara anggotnya menghormati prinsip-prinsip ekonomi pasar dan demokrasi sebagai prasyarat dalam pergaulan internasional. 4
  • 6. b) Tuntutan internal : Masyarakat melihat dan merasakan bahwa salah satu penyebab terjadinya krisis multidimensional saat ini adalah terjadinya abuse of power yang terwujud dalam bentuk KKN dan sudah sedemikian rupa mewabah dalam segala aspek kehidupan.Masyarakat menilai praktik KKN yang paling mencolok kualitas dan kuantitasnya adalah justru yang dilakukan oleh cabang-cabang pemerintahan, eksekutif, legislatif, dan yudikatif.Hal ini mengarahkan wacana pada bagimana menggagas reformasi birokrasi pemerintahan (governance reform). 2. Prinsip dan Konsepsi Good governance. Prinsip dasar yang melandasi perbedaan antara konsepsi kepemerintahan (governance) dengan pola pemerintahan yang tradisonal adalah terletak pada adanya tuntutan yang demikian kuat agar peranan pemerintah dikurangi serta peranan masyarakat (termasuk dunia usaha dan lembaga swadaya masyarakat/organisasi nonpemerintah) semakin ditingkatkan dan semakin terbuka aksesnya. United Nations Development Program (UNDP) (1977) mengemukakan bahwa karakteristik atau prinsip yang harus dianut dan dikembangkan dalam praktik penyelenggaraan kepemerintahan yang baik meliputi : 1) Partisipasi (participation) : Setiap orang atau warga masyarakat memiliki hak suara yang sama dalam proses pengambilan keputusan, baik langsung maupun melaui lembaga perwakilan, sesuai dengan kepentingan dan aspirasinya masing-masing. 2) Aturan Hukum (rule of law) : Kerangka aturan hukum dan perundang-undangan harus berkeadilan, ditegakkan, dan dipatuhi secara utuh, terutama aturan hukum tentang HAM. 3) Transparasi (transparency) : Transparansi harus dibangun dalam kerangka kebebasan aliran informasi. 4) Daya Tanggap (responsiveness) : Setiap institusi dan prosesnya harus diarahkan pada upaya melayani berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholders). 5
  • 7. 5) Daya Tanggap (responsiveness) : Setiap institusi dan prosesnya harus diarahkan pada upaya melayani berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholders). 6) Berorientasi Konsensus (consensus orientation) : Pemerintahan yang baik akan bertindak sebagai penegah bagi berbagai kepentingan yang berbeda untuk mencapai konsensus atau kesempatan yang terbaik bagi kepentingan masing-masing pihak, dan jika dimungkinkan juga dapat diberlakukan terhadap berbagai kebijakan dan prosedur yang akan ditetapkan pemerintah. 7) Berkeadilan (equity) : Pemerintahan yang baik akan memberi kesempatan yang baik terhadap laki-laki maupun perempuan dalam upaya mereka untuk meningkatkan dan memelihara kualitas hidupnya. 8) Efektitif dan Efisien (effectivieness and efficiency) : Setiap proses kegiatan dan kelembagaan diarahkan untuk menghasilkan sesuatu yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan melalui pemanfaatan berbagai sumber- sumber yang tersedia dengan sebaik-baiknya. 9) Akuntabilitas (accountability) : Para pengambil keputusan dalam organisasi sektor publik, swasta, dan masyarakat madani memiliki pertanggungjawaban (akuntabilitas) kepada publik (masyarakat umum), sebagaimana halnya kepada para pemiliki kepentingan (stakeholders). 10) Visi Strategis (strategic vision) : Para pemimpin dan masyarakat memiliki perspektif yang luas dan jangka panjang tentang penyelnggaraan pemerintahan yang baik dan pembangunan manusia, bersamaan dengan dirasakannya kebutuhan untuk pembangunan tersebut. Keseluruhan karakteristik atau prinsip good governance tersebut saling memperkuat dan terkait serta tidak berdiri sendiri. Berlakunya karakteristik-karakteristik di atas biasanya menjadi jaminan untuk hal-hal : 1) Meminimalkan terjadinya korupsi. 2) Pandangan minoritas terwakili dan dipertimbangkan. 6
  • 8. 3) Pandangan dan pendapat kaum yang paling lemah didengarkan dalam pengambilan keputusan. Secara konseptual, pengertian kata baik (good) dalam istilah kepemerintahan yang baik (good governance) mengandung dua pemahaman : a) Nilai yang menujunjung tinggi/kehendak rakyat, dan nilai-nilai yang dapat meningkatkan kemampuan rakyat dalam mencapai tujuan (nasional) kemandirian, pembangunan berkelanjutan, dan keadilan sosial. b) Aspek fungsional dari pemerintah yang efektif dan efisien dalam pelaksanaan tugasnya untuk mencapai tujuan tersebut. Selain itu, salah satu ukuran tercapainya derajat Good Governance adalah tercapainya suatu pengaturan yang dapat diterima oleh sektor publik, sektor swasta dan masyarakat madani dengan indikator sebagai berikut : a) Pengaturan dalam sektor publik antara lain menyangkut keseimbangan kekuasaan antara badan eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Pembagian kekuasaan ini juga berlaku antara pemerintah pusat dan daerah. b) Sektor swasta mengelola pasar berdasarkan kesepakatan bersama, termasuk mengatur perusahaan dalam negeri besar maupun kecil, perusahaan multinasional, koperasi dan sebagainya. c) Masyarakat madani mencapai kesepakatan bersama guna mengatur kelompok- kelompok yang berbeda seperti kelompok agama, kelompok olahraga, kelompok kesenian, dan sebagainya. Lembaga Administrasi Negara (2000) menyimpulkan bahwa wujud good governance adalah menyelenggarakan pemerintahan negara yang solid dan bertanggungjawab, serta efisien dan efektif, dengan menjaga kesinergisan interaksi yang konstruktif di antara domain- domain negara, sektor swasta, dan masyarakat.PP Nomor 101 Tahun 2000 merumuskan artigoodgovernancesebagaiberikut : ”Kepemerintahan yang mengemban dan menerapkan prinsip-pirinsip profesionalitas, akuntabilitas, transparansi, pelayanan prima, demokrasi, efisiensi, efektivitas, supremasi hukum, dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat”. 7
  • 9. Dengan demikian, pada dasarnya pihak-pihak yang berkepentingan dalam kepemerintahan (governance stakeholders) dapat dikelompokan menjadi tiga kategori, yaitu: a) Negara/Pemerintah. b) Sektor swasta c) Mayarakat madani. 3. Karakteristik Dasar Good Governance. Karakteristik good governance : 1) Diakuinya semangat pluralisme. Artinya, pluralitas telah menjadi sebuah keniscayaan yang tidak dapat dielakkan sehingga mau tidak mau, pluralitas telah menjadi suatu kaidah yang abadi. Pluralisme bertujuan mencergaskan umat melalui perbadaan konstruktif dan dinamis, dan merupakan sumber dan motivator terwujudnya kreativitas yang terancam keberadaannya jika tidak terdapat perbedaan. 2) Tingginya sikap toleransi. Toleransi dapat diartikan sebagai sikap suka mendengar dan menghargai pendapat dan pendirian orang lain. 3) Tegaknya prinsip demokrasi. Demokrasi bukan sekedar kebebasan dan persaingan, demokrasi juga merupakan suatu pilihan untuk bersama-sama membangun dan memperjuangkan perikehidupan warga dan masyarakat yang semakin sejahtera. 4. Penerapan Prinsip Good Governance pada Sektor Publik. Penerapan sembilan prinsip good governance hendaknya dapat diterapkan di seluruh sektor pembangunan, dengan memperhatikan agenda kebijakan pemerintah utnuk beberapa tahun mendatang yang perlu disesuaikan dan diarahkan kepada : 1) Stabilitas moneter, khususnya kusr dolar AS (USD) hingga mencapai target wajar, dan stabilitas harga kebutuhan pokok pada tingkat yang terjangkau. 8
  • 10. 2) Penanganan dampak krisis moneter, khususnya pengembangan proyek padat karya untuk mengatasi pengangguran dan percukupan kebutuhan pangan bagi yang kekurangan. 3) Rekapitalisasi perusahaan kecil dan menengah yang sebenarnya sehat dan produktif. 4) Operasional langkah reformasi meliputi kebijaksanaan moneter, sistem perbankan, kebijakan fiskal, dan anggaran serta penyelesaian utang swasta dan restrukturisasi sektor riil. 5) Melanjutkan langkah menghadapi era globalisasi, khususnya untuk meningkatkan ketahanan dan daya saing ekonomi. Di samping itu perlu juga diperhatikan adanya keberhasilan pembangunan aparatur negara dalam rangka mewujudkan kepemrintahan yang baik dalam era reformasi dewasa ini. Sedangkan agenda aksi reformasi pemerintahan dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik di Indonesia menurut Bintoro Tjokroamidjojo (2000) adalah perlunya pengarahan terhadap beberapa hal pokok sebagai berikut : 1) Perubahan sistem politik kearah sistem politik yang demokratis, partisipatif & egalitarian. 2) Reformasi dalam sistem birokrasi militer (TNI), di mana kekuatan militer harus menjadi kekuatan yang profesional dan independen, bukan menjadi alat politik partai politik atau kekuasaan pemerintah (Presiden), yang mendudukannya sebagai kekuatan pertahanan negara. 3) Reformasi dalam bidang administrasi publik perlu diarahkan pada peningkatan profesionalisme bierokrasi pemerintah dalam rangka meningkatkan pengabdian umum, pengayoman, dan pelayanan publik. 4) Reformasi pemerintahan yang juga penting adalah perubahan dari pola sentralisasi ke desentralisasi, bukan dalam rangka separatisme atau federalisme. 5) Agenda aksi reformasi lain yang juga strategis adalah menciptakan pemerintah yang bersih (clean goverment) yang terdiri atas tiga pokok agenda, yaitu : a) Mewujudkan pemerintahan yang bersih dari praktik-praktik korupsi, kolusi, kronisme, dan nepotisme (KKKN); 9
  • 11. b) Disiplin penerimaan dan penggunaan uang/dana rakyat, agar tidak lagi mengutamakan pola deficit funding dan menghapuskan adanya dana publik nonbugeter. c) Penguatan sistem pengawasan dan akuntabilitas publik aparatur negara. Pemerintah yang baik dapat dikatakan sebagai pemerintah yang menghormati kedaulatan rakyat dan memiliki tugas pokok yang mencakup : 1) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. 2) Memajukan kesejahteraan umum. 3) Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara.Akuntabilitas berarti kegiatan dapat dipertanggungjawabkan ke masyarakat. 5. Penerapan Good Governance dalam Organisasi Kepemerintahan akan Membantu Penerapan Good Corporate Governance (GCG) di Sektor Swasta. Berdasarkan SK Menteri BUMN Nomor EP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance pada BUMN, maka ditetapkan bahwa corporate governance adalah suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan perundangan dan nilai-nilai etika. Stakeholders adalah pihak- pihak yang memiliki kepentingan dengan BUMN, baik langsung maupun tidak langsung, yaitu pemegang saham/pemiliki modal, komisaris/dewan pengawas, direksi dan karyawan serta pemerintah, kreditor dan pihak yang berkepentingan lainnya. Adanya prinsip-prinsip GCG yang dimaksud dalam keputusan ini meliputi : 1) Transparansi 2) Kemandirian 3) Akuntabilitas 4) Pertanggungjawaban 10
  • 12. 5) Kewajaran 6. Srtuktur Organisasi dan Manajemen Perubahan dalam Good Governance (GG). Pengembangan publik good governance di Indonesia akan menunjuk pada sekumpulan nilai (cluster of values), yang notabene sudah lama hidup dan berkembang di masyarakat Indonesia. Sekumpulan nilai tersebut adalah : 1) chek and balances; 2) decentralization; 3) effectiveness; 4) efficiency; 5) equlity; 6) human right protection; 7) integrity; 8) participation; 9) pluralism; 10) predictablity; 11) rule of law; dan 12) transparency. Dalam rangka menghadapi perubahan yang begitu cepat, maka beberapa hal yang penting dilakukan adalah : a) Memelihara kesadaran yang tinggi akan urgensi, yaitu memahami hal yang mendesak dan menempatkannya sebagai prioritas dalam menghadapinya, sangat membantu proses mangatasi masalah dan langkah perubahan yang besar. Untuk memelihara urgensi tingkat tinggi maka diperlukan sistem informasi manajemen yang menyangkut sistem informasiakuntansi, untuk keuangan, sistem informasi SDM untuk mengukur kinerja SDM, dan sistem informasi lain yang diperlukan oleh organisasi. Sistem informasi ini akan menjamin kecermatan dan kejelian data, sehingga data yang digunakan untuk pengambilan keputusan bersifat valid. 11
  • 13. 12 b) Penyusunan pranata organisasi. Tantangan utama dalam mendesain dan pengembangan pranata organisasi pemerintah dan sistem nasional adalah mengoptimalkan informasi pengambilan keputusan serta menciptkan sistem penggajian yang sepadan dengan kinerja. Perbaikan sistem informasi dan sistem penggajian berbasis kinerja ini akan meningkatkan mutu layanan dan kepercayaan publik. c) Perubahan Struktur Organisasi. Untuk perubahan struktur organisasi perlu dilakukan analisis biaya dan manfaat terhadap pengaruh pelayanan publik terhadap organisasi melalui perubahan yang bersifat strategis. Perubahan struktur organiasi mencakup tiga unsur sebagai determinan, yaitu : • sistem penetapan wewenang, tugas pokok, fungsi dang tanggungjawab, • sistem balas jasa yang sepadan, dan • sistem evaluasi indikator atau pengkuran kinerja untuk individu dan unit organisasi. Sebelum GG Sesudah GG Struktur bersifat : Struktur bersifat : 1. Birokratik 1. Nonbirokratik, sedikit aturan 2. Multilevel 2. Lebih sedikit level 3. Disorganisasi dengan manajemen 3. Manajemen berfungsi baik 4. Kebijakan, program, dan prosedur 4. Kebijakan, program dan produser ruwet sederhana tidak menimbulkan ketergantungan Sistem : Sistem : 1. Tergantung pada beberapa sistem 1. Tergantung pada sistem informasi informasi kinerja kinerja 2. Distribusi informasi terbatas pada 2. Distribusi informasi lain eksekutif 3. Pelatihan manajemen hanya pada 3. memberikan pelatihan kepada karyawan senior karyawan yang membutuhkan Budaya Organisasi : Budaya Organisasi : 1. Orientasi ke dalam 1. Orientasi ke luar 2. Tersentralisasi 2. Memberdayakan sumber daya
  • 14. 3. Lambat dalam pengambilan 3. Pengambilan keputusan cepat keputusan 4. Terbuka dan berintegrasi 4. Realistis idiologi 5. Berani mengambil risiko 5. Kurang berani mengamnbil keputusan Masalah utama dalam perubahan struktur organisasi adalah meyakinkan diri bahwa pengambilan keputusan dan akuntabilitas semua pihak yang berkepentingan terhadap organisasi mempunyai informasi dan pengetahuan yang relevan mengambil keputusan yang baik dan benar serta adanya insentif sepadan yang menggunakan informasi secara produktif dan terpercaya. 7. Good Governance dalam Rangka Oonomi Daerah. Dalam rangka membangun GG di daerah, prinsip-prinsip fundamental yang menopang tegaknya GG harus diperhatikan dan diwujudkan tanpa terkecuali. Penyelenggaraan OTDA pada dasarnya akan betul-betul teralisasi dengan baik apabila dialksanakan dengan memakai prinsip-prinsip GG. Bahkan, sebenarnya OTDA dengan berbagai seluk beluknya memberikan ruang yang lebih kondusif bagi terciptanya GG. 13