1. SEMANTIKSEMANTIK
>Kata semantik diturunkan dari kata Yunani>Kata semantik diturunkan dari kata Yunani
“semainein” yang mempunyai arti bermakna atau“semainein” yang mempunyai arti bermakna atau
berarti.berarti.
>Aminuddin (1988 : 15) menjelaskan bahwa>Aminuddin (1988 : 15) menjelaskan bahwa
semantiksemantik semula berasal dari bahasa Yunanisemula berasal dari bahasa Yunani
mempunyai makna ‘to signify’ yang berartimempunyai makna ‘to signify’ yang berarti
memaknai.memaknai.
>Lyon (1971 : 1) menjelaskan pada umumnya>Lyon (1971 : 1) menjelaskan pada umumnya
diartikan sebagai suatu studi tentang maknadiartikan sebagai suatu studi tentang makna
((semantics is generally defined as the study ofsemantics is generally defined as the study of
meaning).meaning).
2. SEMANTIKSEMANTIK
• Kata semantik disepakati sebagai istilahKata semantik disepakati sebagai istilah
untuk bidang ilmu bahasa yanguntuk bidang ilmu bahasa yang
membahas dan mempelajari tentangmembahas dan mempelajari tentang
makna atau arti, yang merupakan salahmakna atau arti, yang merupakan salah
satu dari tataran analisis bahasa, yaitusatu dari tataran analisis bahasa, yaitu
fonologi, gramatika atau tatran bahasa,fonologi, gramatika atau tatran bahasa,
dan semantik.dan semantik.
3. Semantik dalam pengertian luasSemantik dalam pengertian luas
mencakup tiga pokok bahasanmencakup tiga pokok bahasan
• Sintaksis : telaah mengenai hubungan-Sintaksis : telaah mengenai hubungan-
hubungan formal antara tanda-tandahubungan formal antara tanda-tanda
satu sama lain.satu sama lain.
• Semantik : menelaah hubungan tanda-tandaSemantik : menelaah hubungan tanda-tanda
dengan objek-objek yangdengan objek-objek yang
merupakan wadah penerapan tanda-merupakan wadah penerapan tanda-
tanda tersebut.tanda tersebut.
• Pragmatik : menelaah hubungan tanda-tanda denganPragmatik : menelaah hubungan tanda-tanda dengan
para penafsir atau interpretator.para penafsir atau interpretator.
(Lyons, 1971 : 115)(Lyons, 1971 : 115)
4. Semantik dan LinguistikSemantik dan Linguistik
>Palmer (1981 : 5) menjelaskan kedudukan>Palmer (1981 : 5) menjelaskan kedudukan
semantik dalam studi bahasa (linguistik). Diasemantik dalam studi bahasa (linguistik). Dia
berasumsi bahwa semantik merupakan suatuberasumsi bahwa semantik merupakan suatu
komponen yang terdapat dalam linguistik, samakomponen yang terdapat dalam linguistik, sama
seperti komponen bunyi dan gramatika (tataseperti komponen bunyi dan gramatika (tata
bahasa).bahasa).
>Berdasarkan asumsi bahwa makna menjadi>Berdasarkan asumsi bahwa makna menjadi
bagian dari bahasa, maka semantik merupakanbagian dari bahasa, maka semantik merupakan
bagian dari linguistik. Sama seperti komponenbagian dari linguistik. Sama seperti komponen
bunyi dan tata bahasa, makna merupakanbunyi dan tata bahasa, makna merupakan
komponen yang menduduki tingkatan tertentu.komponen yang menduduki tingkatan tertentu.
5. Hubungan antara semantik dan linguistik dapat pula kitaHubungan antara semantik dan linguistik dapat pula kita
lihat dari keberadaan semantik dalam bahasa. Verhaarlihat dari keberadaan semantik dalam bahasa. Verhaar
(1981 : 124) menggambarkan secara jelas mengenai aspek(1981 : 124) menggambarkan secara jelas mengenai aspek
semantik dilihat dari sistematika bahasa. Hal ini dapatsemantik dilihat dari sistematika bahasa. Hal ini dapat
dilihat pada gambar berikut ini :dilihat pada gambar berikut ini :
Tata bahasaTata bahasa
Fonologi fonemik (tidak ada semantik, tetapi tiap-tiap fonem berfungsiFonologi fonemik (tidak ada semantik, tetapi tiap-tiap fonem berfungsi
sebagai pembeda makna).sebagai pembeda makna).
Leksikon (semantik leksikal)Leksikon (semantik leksikal)
sintaksis
morfologi
fungsi
kategori
peran
semantik gramatikal
6. Objek dan Jenis SemantikObjek dan Jenis Semantik
• Objek semantik adalah bahasa dengan berbagaiObjek semantik adalah bahasa dengan berbagai
komponen dan tatarannya.komponen dan tatarannya.
• Komponen bahasa adalah leksikon atau kosa kata dariKomponen bahasa adalah leksikon atau kosa kata dari
bahasa tersebut, sedangkan tataran bahasa adalahbahasa tersebut, sedangkan tataran bahasa adalah
fonologi dan gramatika atau tata bahasa yang mencakupfonologi dan gramatika atau tata bahasa yang mencakup
tataran morfologi dan sintaksis.tataran morfologi dan sintaksis.
• Berdasarkan komponen bahasa yang dijadikan objekBerdasarkan komponen bahasa yang dijadikan objek
atau sasaran dalam studi atau penelitian, dapat pulaatau sasaran dalam studi atau penelitian, dapat pula
membedakan adanya berbagai jenis semantik, yaitumembedakan adanya berbagai jenis semantik, yaitu
antara lain semantik leksikal, semantik gramatika,antara lain semantik leksikal, semantik gramatika,
semantik kalimat dan sebagainya.semantik kalimat dan sebagainya.
7. • Semantik leksikal adalah makna unsur-unsur bahasaSemantik leksikal adalah makna unsur-unsur bahasa
sebagai lambang benda, peristiwa dan lain-lain.sebagai lambang benda, peristiwa dan lain-lain.
• Semantik gramatika terdapat dua subtataran bahasa,Semantik gramatika terdapat dua subtataran bahasa,
yaitu morfologi dan sintaksis.yaitu morfologi dan sintaksis.
- morfologi adalah bidang linguistik yang- morfologi adalah bidang linguistik yang
mempelajari morfem dan kombinasi-mempelajari morfem dan kombinasi-
kombinasinya dan bagian dari strukturkombinasinya dan bagian dari struktur
bahasa yang mencakup kata dan bagian-bagian kata.bahasa yang mencakup kata dan bagian-bagian kata.
- sintaksis adalah cabang linguistik yang meneliti- sintaksis adalah cabang linguistik yang meneliti
kalimat serta proses pembentukannya.kalimat serta proses pembentukannya.
• Verhaar (1983 : 126) berpendapat bahwa semantikVerhaar (1983 : 126) berpendapat bahwa semantik
kalimat adalah semua yang termasuk semantik tetapikalimat adalah semua yang termasuk semantik tetapi
tidak termasuk dalam semantik gramatikal atautidak termasuk dalam semantik gramatikal atau
semantik leksikal.semantik leksikal.
8. Semantik dan PragmatikSemantik dan Pragmatik
• Semantik dan pragmatik bertalian dengan makna,Semantik dan pragmatik bertalian dengan makna,
namun batas antaranya keduanya sangat kabur.namun batas antaranya keduanya sangat kabur.
• Berhubungan dengan pernyataan di atas, LevinsonBerhubungan dengan pernyataan di atas, Levinson
(1983 : 12) mengemukakan bahwa pragmatik adalah(1983 : 12) mengemukakan bahwa pragmatik adalah
penelitian atau kajian bidang kemaknaan yang tidakpenelitian atau kajian bidang kemaknaan yang tidak
dimasukkan atau belum tercakup dalam teori semantik.dimasukkan atau belum tercakup dalam teori semantik.
• Perbedaan antara semantik dan pragmatik dapat kitaPerbedaan antara semantik dan pragmatik dapat kita
perhatikan pada pemakaian kataperhatikan pada pemakaian kata maksudmaksud pada kalimat-pada kalimat-
kalimat berikut ini:kalimat berikut ini:
9. 1. Apa1. Apa maksudmaksud ungkapan ini ?ungkapan ini ?
2. Apa2. Apa maksudmaksud pertanyaan itu ?pertanyaan itu ?
33.. Apa yang AndaApa yang Anda maksudmaksud dengan ungkapan ini ?dengan ungkapan ini ?
4. Apa yang ia4. Apa yang ia maksudmaksud dengan pertanyaan itu ?dengan pertanyaan itu ?
Semantik memperlakukan makna sebagai suatu bentukSemantik memperlakukan makna sebagai suatu bentuk
hubungan dua arah (a dyadic relation), sedangkanhubungan dua arah (a dyadic relation), sedangkan
pragmatik memperlakukan makna sebagai suatu bentukpragmatik memperlakukan makna sebagai suatu bentuk
hubungan tiga arah (a triadic relation). Hubungan duahubungan tiga arah (a triadic relation). Hubungan dua
arah itu dapat kita lihat pada kaimat (1) dan (2),arah itu dapat kita lihat pada kaimat (1) dan (2),
sedangkan hubungan tiga arah dapat kita lihat padasedangkan hubungan tiga arah dapat kita lihat pada
kalimat (3) dan (4).kalimat (3) dan (4).
10. Semiotik, Semantik, dan SemantikaSemiotik, Semantik, dan Semantika
• Kridalaksana (1984 : 175) berpendapat bahwa semiotik adalah ilmuKridalaksana (1984 : 175) berpendapat bahwa semiotik adalah ilmu
yang mempelajari lambang-lambang dan tanda-tanda, misalnyayang mempelajari lambang-lambang dan tanda-tanda, misalnya
tanda-tanda lalu lintas, kode morse, dan sebagainya.tanda-tanda lalu lintas, kode morse, dan sebagainya.
• Kridalaksana (1984 : 174) menjelaskan bahwa semantik adalahKridalaksana (1984 : 174) menjelaskan bahwa semantik adalah
bagian dari struktur bahasa yang berhubungan dengan makna daribagian dari struktur bahasa yang berhubungan dengan makna dari
ungkapan dan juga struktur makna suatu wicara, serta serta sistemungkapan dan juga struktur makna suatu wicara, serta serta sistem
dan penyelidikan makna dan arti dalam suatu bahasa atau bahasadan penyelidikan makna dan arti dalam suatu bahasa atau bahasa
pada umumnya.pada umumnya.
• Semantika adalah cabang semiotik yang mempelajari lambang danSemantika adalah cabang semiotik yang mempelajari lambang dan
referennya.referennya.
• Dari ketiga penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, semiotikDari ketiga penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, semiotik
adalah ilmu (diluar bahasa) yang mempelajari sistem tanda yangadalah ilmu (diluar bahasa) yang mempelajari sistem tanda yang
sifatnya universal, yang inklusif mempelajari lambang yang berupasifatnya universal, yang inklusif mempelajari lambang yang berupa
bahasa. Semantik mempelajari lambang-lambang atau tanda-tandabahasa. Semantik mempelajari lambang-lambang atau tanda-tanda
yang menyatakan makna. Sedangkan semantika mempelajariyang menyatakan makna. Sedangkan semantika mempelajari
hubungan antara lambang dan referennya.hubungan antara lambang dan referennya.
11. Bahasa dan SemiotikBahasa dan Semiotik
BahasaBahasa
Kridalaksana (1984 : 19) bahasa adalah merupakan suatuKridalaksana (1984 : 19) bahasa adalah merupakan suatu
sistem yang bersifatsistem yang bersifat arbitrer dan dapat digunakan untukarbitrer dan dapat digunakan untuk
berkomunikasi dan berinteraksi.berkomunikasi dan berinteraksi.
Ciri-ciri penanda bahasaCiri-ciri penanda bahasa
a. bahasa bersifat sistematika. bahasa bersifat sistematik
b. bahasa merupakan seperangkat simbol yang arbitrerb. bahasa merupakan seperangkat simbol yang arbitrer
c. bahasa berupa ucapan (vocal)c. bahasa berupa ucapan (vocal)
d. bahasa mengandung makna yang konvensionald. bahasa mengandung makna yang konvensional
e. bahasa itu berkomunikasie. bahasa itu berkomunikasi
f. bahasa itu mengacu pada dirinyaf. bahasa itu mengacu pada dirinya
g. bahasa itu manusiawig. bahasa itu manusiawi
h. bahasa hadir dalam masyarakat bahasa dan kebudayaanh. bahasa hadir dalam masyarakat bahasa dan kebudayaan
i. bahasa itu memiliki ciri-ciri universali. bahasa itu memiliki ciri-ciri universal
(Alwasilan, 1985: 2-4; 1986 : 76-81)(Alwasilan, 1985: 2-4; 1986 : 76-81)
12. Ciri-ciri pemerlaian bahasa adalah sebagaiCiri-ciri pemerlaian bahasa adalah sebagai
berikut :berikut :
1.1. alat fisis yang digunakan tetap dan memiliki kriteria tertentualat fisis yang digunakan tetap dan memiliki kriteria tertentu
2.2. organisme yang digunakan memili hubungan timbal-balikorganisme yang digunakan memili hubungan timbal-balik
3.3. menggunakan kriteria pragmatikmenggunakan kriteria pragmatik
4.4. mengandung kriteria semsantismengandung kriteria semsantis
5.5. memiliki kriteria sintaksismemiliki kriteria sintaksis
6.6. Melibatkan unsur bunyi dan unsur audiovisualMelibatkan unsur bunyi dan unsur audiovisual
7.7. Memiliki kriteria kombinasi dan bersifat produktifMemiliki kriteria kombinasi dan bersifat produktif
8.8. ArbiterArbiter
9.9. Terbatas dan relatif tetapTerbatas dan relatif tetap
10.10. Mengandung diskontuinitasMengandung diskontuinitas
11.11. Bersifat hierarkisBersifat hierarkis
12.12. Bersifat sistematis dan simultanBersifat sistematis dan simultan
13.13. Saling melengkapi dan mengisiSaling melengkapi dan mengisi
14.14. Informasi kebahasaan dapat disegmentasiInformasi kebahasaan dapat disegmentasi
15.15. Transmisi budayaTransmisi budaya
16.16. Bahasa itu dapat dipelajariBahasa itu dapat dipelajari
13. Bahasa Sebagai SistemBahasa Sebagai Sistem
SemiotikSemiotikKajian bahasa sebagai suatu kode yangKajian bahasa sebagai suatu kode yang
telah muncul berpusat pada tiga hal, yaitutelah muncul berpusat pada tiga hal, yaitu
sebagai berikut:sebagai berikut:
1.1.Karakteristik hubungan antar bentuk, lambangKarakteristik hubungan antar bentuk, lambang
atau kata yang satu dengan bentuk atauatau kata yang satu dengan bentuk atau
lambang yang lainnya.lambang yang lainnya.
2.2.Hubungan antara bentuk kebahasaan denganHubungan antara bentuk kebahasaan dengan
dunia luar yang diacunya.dunia luar yang diacunya.
3.3.Hubungan antar kode dengan pemakainya.Hubungan antar kode dengan pemakainya.
14. Tri pusat kajian kebahasaan sebagai kodeTri pusat kajian kebahasaan sebagai kode
Pusat kajian
bahasa
sebagai kode
Hubungan
antara kode
lambang
dengan
pemakainya
Karakteristik hubungan antar
bentuk atau antar lambang
Hubungan
antar bentuk
lambang
kebahasaan
dan dunia luar
15. Pemakaian bahasa dalam komunikasiPemakaian bahasa dalam komunikasi
diawali dan disertai sejumlah unsur, yaitudiawali dan disertai sejumlah unsur, yaitu
sebagai berikut:sebagai berikut:
1.1. Sistem sosial budaya dalam suatu masyarakatSistem sosial budaya dalam suatu masyarakat
bahasa;bahasa;
2.2. Sistem kebahasaan yang melandasi;Sistem kebahasaan yang melandasi;
3.3. Bentuk kebahasaan yang disunakan;Bentuk kebahasaan yang disunakan;
4.4. Aspek semantis yang dikandungnyaAspek semantis yang dikandungnya
16. Proses komunikasi dalam sistem semiotikProses komunikasi dalam sistem semiotik
Sistem
kebahasaan
Sistem
sosbu
d
SIGNA
L
PENUTUR
Aspek semantik
PENERIMA
Inform
asi
17. Sejarah SemantikSejarah Semantik
• Masa pertumbuhan pertamaMasa pertumbuhan pertama
Aristoteles (384-322 SM), makna kata dibedakan atasAristoteles (384-322 SM), makna kata dibedakan atas
makna yang hadir dari kata itu secara otonom dan maknamakna yang hadir dari kata itu secara otonom dan makna
kata yang muncul akibat terjadinya hubungan gramatikal.kata yang muncul akibat terjadinya hubungan gramatikal.
Plato (429-347), mengungkapkan bahwa bunyi-bunyiPlato (429-347), mengungkapkan bahwa bunyi-bunyi
bahasa itu secara implisit mengandung makna-maknabahasa itu secara implisit mengandung makna-makna
tertentu.tertentu.
Reisig (1825), mengemukakan konsep baru tentangReisig (1825), mengemukakan konsep baru tentang gramargramar,,
yang menurutnya mencakup tiga unsur utama, yaitu: (1)yang menurutnya mencakup tiga unsur utama, yaitu: (1)
semasiologi, atau tentang tanda, (2) sintaksis, telaahsemasiologi, atau tentang tanda, (2) sintaksis, telaah
kalimat, (3) etimologi, telaah asal-usul kata sehubungankalimat, (3) etimologi, telaah asal-usul kata sehubungan
dengan perubahan bentuk maupun makna kata.dengan perubahan bentuk maupun makna kata.
18. • Masa pertumbuhan keduaMasa pertumbuhan kedua
Michel Breal (1883), menyebutkan semantikMichel Breal (1883), menyebutkan semantik
merupakan bidang baru dalam keilmuan.studimerupakan bidang baru dalam keilmuan.studi
semantik pada masa ini lebih banyaksemantik pada masa ini lebih banyak
berkaitan dengan unsur-unsur diluar bahasa,berkaitan dengan unsur-unsur diluar bahasa,
misalnya perubahan makna dengan logika,misalnya perubahan makna dengan logika,
psikologi maupun sejumlah kriteria lainnya.psikologi maupun sejumlah kriteria lainnya.
Karya Breal mengenai semantik (abad-19)Karya Breal mengenai semantik (abad-19)
adalahadalah Essai de semantique.Essai de semantique.
19. • Masa Pertumbuhan KetigaMasa Pertumbuhan Ketiga
Gustaf stern (1931), melakukan studi maknaGustaf stern (1931), melakukan studi makna
secara empiris dengan bertolak dari bahasasecara empiris dengan bertolak dari bahasa
inggris. Karyanya berjudulinggris. Karyanya berjudul Meaning andMeaning and
Change of Meaning, With Special ReferenceChange of Meaning, With Special Reference
to the English Language.to the English Language.
Ferdinand de Saussure (1916),Ferdinand de Saussure (1916),
mengemukakan dua konsep baru yangmengemukakan dua konsep baru yang
merupakan revolusi dalam bidang teori danmerupakan revolusi dalam bidang teori dan
penerapan studi kebahasaan.penerapan studi kebahasaan.
20. Dua konsep Ferdinand deDua konsep Ferdinand de
SaussureSaussure
• Linguistik merupakan studi kebahasan yangLinguistik merupakan studi kebahasan yang
berfokus pada keberadaan bahasa itu padaberfokus pada keberadaan bahasa itu pada
waktu tertentu sehingga menggunakanwaktu tertentu sehingga menggunakan
pendekatan sinkronis (studi deskriptif),pendekatan sinkronis (studi deskriptif),
sedangkan studi tentang sejarah dansedangkan studi tentang sejarah dan
perkembangan suatu bahasa menggunakanperkembangan suatu bahasa menggunakan
pendekatan diakronis.pendekatan diakronis.
• Bahasa merupakan suatu gestalt (totalitas) yangBahasa merupakan suatu gestalt (totalitas) yang
didukung oleh berbagai elemen,antara elemendidukung oleh berbagai elemen,antara elemen
yang satu dengan lainya saling ketergantunganyang satu dengan lainya saling ketergantungan
dalam rangka membangun keseluruhannya.dalam rangka membangun keseluruhannya.
21. • Trier’s (Jerman), salah satu teorinya adalah teoriTrier’s (Jerman), salah satu teorinya adalah teori
medan makna. Implikasinya kajian semantikmedan makna. Implikasinya kajian semantik
memiliki ciri:memiliki ciri:
1.1. Meskipun semantik membahas perubahanMeskipun semantik membahas perubahan
makna, pandangan yang bersifat historismakna, pandangan yang bersifat historis
sudah ditinggalkan karena kajiannya bersifatsudah ditinggalkan karena kajiannya bersifat
deskriptif.deskriptif.
2.2. Stuktur dalam kosa kata mendapatStuktur dalam kosa kata mendapat
perhatian dalam kajian sehingga dalamperhatian dalam kajian sehingga dalam
kongres para linguis di Oslo (1957) maupunkongres para linguis di Oslo (1957) maupun
di Cambridge (1962) masalah semantikdi Cambridge (1962) masalah semantik
struktural merupakan hal yang hangatstruktural merupakan hal yang hangat
dibicarakan.dibicarakan.
22. Semantik dan Berbagai Disiplin LainSemantik dan Berbagai Disiplin Lain
• Menurut Martinet(1987:2)Fungsi bahasa sebagaiMenurut Martinet(1987:2)Fungsi bahasa sebagai
pranata manusia, meliputi:pranata manusia, meliputi:
1.1. Fungsi instrumen, bahasa sebagai alatFungsi instrumen, bahasa sebagai alat
berkomunikasiberkomunikasi
2.2. Fungsi bahasa sebagai penunjang pikiranFungsi bahasa sebagai penunjang pikiran
3.3. Fungsi bahasa untuk mengungkapkan diriFungsi bahasa untuk mengungkapkan diri
4.4. Fungsi estetika, fungsi ini berbaur erat denganFungsi estetika, fungsi ini berbaur erat dengan
fungsi komunikasi dan fungsi ekspresif.fungsi komunikasi dan fungsi ekspresif.
23. • Halliday, mengungkapkan adanya sejumlahHalliday, mengungkapkan adanya sejumlah
fungsi yang dimiliki oleh bahasa, yaitu:fungsi yang dimiliki oleh bahasa, yaitu:
1.1. InstrumentalInstrumental
2.2. RegulatoryRegulatory
3.3. InteraksionalInteraksional
4.4. PersonalPersonal
5.5. HeuristikHeuristik
6.6. ImajinatifImajinatif
7.7. informatifinformatif
24. Semantik dan filsafatSemantik dan filsafat
• Semantik maupun bahasa pada umumnyaSemantik maupun bahasa pada umumnya
memiliki hubungan dengan cabang – cabangmemiliki hubungan dengan cabang – cabang
filsafat seperti ontologi, epistemologi, metafisika,filsafat seperti ontologi, epistemologi, metafisika,
dan akhirnya memiliki hubungan sangat eratdan akhirnya memiliki hubungan sangat erat
dengan logika. Bertalian dengan cabang filsefatdengan logika. Bertalian dengan cabang filsefat
yang mengkaji masalah berpikir secara benar,yang mengkaji masalah berpikir secara benar,
semantik sangat berperanan dalam rangkasemantik sangat berperanan dalam rangka
menentukan pernyataan yang benar atau tidakmenentukan pernyataan yang benar atau tidak
yang bertolak dari adanya premis danyang bertolak dari adanya premis dan
kesimpulan yang diberikan.kesimpulan yang diberikan.
25. Semantik dan PsikologiSemantik dan Psikologi
• Bahasa dan aspek kejiwaan manusiaBahasa dan aspek kejiwaan manusia
mempuyai hubungan yang sangat eratmempuyai hubungan yang sangat erat
ditandai adanya psikolinguistik sebagiditandai adanya psikolinguistik sebagi
suatu disiplin ilmu.suatu disiplin ilmu.
• John locke : penanda bentuk GagasanJohn locke : penanda bentuk Gagasan
tertentu karena bahasa menjadi instrumentertentu karena bahasa menjadi instrumen
pikiran yang mengacu pada suasanapikiran yang mengacu pada suasana
maupun realitas tertentu.maupun realitas tertentu.
26. Pengaruh psikologi dalamPengaruh psikologi dalam
semantik:semantik:
• Pengaruh aliran behaviorismePengaruh aliran behaviorisme
• Pengaruh aliran psikologiPengaruh aliran psikologi
• Pengaruh aliran gestaltPengaruh aliran gestalt
• Pengaruh aliran field theoryPengaruh aliran field theory
• Pengaruh aliran kognitivismePengaruh aliran kognitivisme
• Pengaruh psikologi humanistikPengaruh psikologi humanistik