1. BAB II PEMELAJARAN
BAB II
PEMELAJARAN
A. Rencana Pemelajaran
Kompetensi : Penggunaan dan Pemeliharaan
Kode : Opkk- 10- O10B.
Jenis Kegiatan Tanggal Waktu
Tempat
Belajar
Tanda
Tangan
Mengetahui fungsi alat
ukur.
Mengetahui konstruksi
alat-alat ukur.
Mengetahui bagian-bagian
alat-alat ukur.
Mengetahui
cara/metoda alat-alat
ukur.
Menggunakan alat-alat
ukur.
Memelihara alat-alat
ukur
B. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar 1
a. Fungsi, Konstruksi dan Cara/Metoda Pengukuran Alat Ukur
1) Dial Gauge
a) Fungsi dan Konstruksi
Dial gauge digunakan
untuk mengukur
kebengkokan poros, run
out dan backlash. Dengan
ketelitian: 0,01 mm
apabila jarum panjang
membuat satu putaran
penuh (100 strip), maka
jarum pendek bergerak 1
strip (1 mm).
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 4
2. BAB II PEMELAJARAN
b) Metoda pengukuran
Pengukuran run out
(1) Bersihkan benda yang akan diukur.
(2) Letakan V-block pad atempat yang rata dan
letakan poros (cam shaft) di atas V-block.
(3) Sentuhkan spindle dial gauge pada permukaan
poros dan pastikan spindle tegak lurus dengan
poros.
(4) Putar poros perlahan-lahan dan bacalah jumlah
gerakan pointer.
(5) Hasil pengukuran 0,08 mm.
2) Mikrometer
a) Fungsi dan Konstruksi
Micrometer dibagi menjadi dua macam:
(1) Outside micrometer: mengukur diameter luar.
(2) Inside micrometer: mengukur diameter dalam
Kedua alat ini memiliki ketelitian 0,01 mm, satu
putaran thimble terdiri dari 50 strip (0,5 mm)
Anvil
Spindel
Inner
Sleeve Thimble
Outer
Sleeve
Lock clamp
Ratcher
Stopper
Nonius Scale
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 5
3. BAB II PEMELAJARAN
b) Kalibrasi Outside Micrometer
(1) Memeriksa tanda “O”
Bersihkan anvil dan spindle
dengan kain bersih. Putar
rachet stopper sampai anvil
spindle bersentuhan, dan putar
sopper 2 atau 3 kali putaran
untuk lebih meyakinkan.
Micrometer telah dikalibrasikan
dengan benar jika “O” thimble
lurus dengan garis pada outer
sleeve.
(2) Menyetel tanda “O”
Jika kesalahannya 0,02 mm
atau kurang kunci spindle
dengan lock clamp. Kemudian
putar outer sleeve sampai
tanda “O” thimble lurus dengan
garis,dan periksa kembali tanda
“O”.
Jika kesalahannya melebihi
0,02 mm, kunci spindle dengan
lock clamp, kendorkan stopper
sampai thimble dengan garis
pada outer sleeve dan
kenangkan kembali rachet
stopper dan periksa kembali
tanda “O”.
(3) Membaca Hasil Pengukuran
Jarak strip di atas garis pada
outer sleeve adalah 1 mm, dan
jarak strip di bawah garis
adalah 0,5 mm. Dan nilai 1
strip pada thimble adalah 0,01
mm. Nilai hasil ukur ialah
jumlah pembacaan skala
tersebut.
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 6
4. BAB II PEMELAJARAN
(4) Contoh dan Test Pengukuran
Pembacaan skala di atas garis : 7.00 mm 5.00 mm
Pembacaan skala di bawah garis : 0,50 mm 0,00 mm
Pembacaan skala thimble : 0,15 mm + 0,20 mm +
Hasil ukur : 7,65 mm 5,20 mm
3) Vernier Caliver
a) Uraian
Vernier caliver digunakan
untuk mengukur diameter
luar, diameter dalam dan
mengukur kedalaman
ketelitiannya adalah 0,05
mm, 0,02 mm dan 0,1
mm.
b) Prinsip Pengukuran
Jika skala vernier digerakkan
ke kanan sampai angka 1 lurus
dengan angka 1 “skala utama”
seperti gambar di samping
hasilnya terdapat celah 0,1
mm.
Jika skala vernier digerakkan
ke kanan sampai angka 5 lurus
dengan angka 5 “skala utama”
seperti gambar di samping,
hasilnya terdapat celah 0,05
mm
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 7
5. BAB II PEMELAJARAN
c) Membaca Hasil Pengukuran
Seperti gambar di samping,
nilai di depan koma diambil
dari penunjukan angka “0“
vernier yaitu 25 mm sedangkan
angka di belakang koma
diambil dari titik dimana kedua
garis skala vernier dan skala
utama bertemu yaitu 7 jadi
pembacaan adalah 25,7 mm.
d) Menangani Vernier Caliver
(1) Sebelum pengukuran bersihkan vernier caliper dan
benda yang akan diukur.
(2) Perhatikan cara-cara pengukuran dibawah ini.
e) Tes Pengukuran
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 8
6. BAB II PEMELAJARAN
4) Rangkuman
a) Dial gauge adalah suatu alat ukur yang digunakan
untuk mengukur kebengkokan poros, run out dan
backlash dengan ketelitian 0,01 mm, misalnya:
(1) Mengukur kebengkokan poros transmisi.
(2) Mengukur run out dan backlash defferensial .
b) Mikrometer adalah suatu alat ukur yang berfungsi
mengukur diameter dalam (inside micrometer) dan
mengukur diameter luar (outside micrometer ) dengan
ketelitian 0,01 mm, misalnya.
(1) Mengukur diameter poros engkol (pin journal ).
(2) Mengukur diameter silinder motor.
c) Vernier caliper adalah suatu alat ukur yang digunakan
untuk mengukur diameter luar, diameter dalam dan
mengukur kedalaman dengan ketelitian 0,05 mm,
misalnya:
(1) Mengukur diameter dalam silinder (bagian atas).
(2) Mengukur diameter piston pin.
(3) Mengukur kedalaman rivet clutch disc.
b. Tugas Tes Formatif dan Lembar Kerja
1) Tugas 1
a) Jelaskan fungsi dial indikator, mikrometer dan vernier
caliver!
b) Gambarkan konstruksi dial indikator, mikrometer dan
vernier caliver !
c) Sebutkan nama komponen dial indikator, mikrometer
dan vernier caliver !
d) Jelaskan cara metoda pengukuran dial indikator,
mikrometer dan vernier caliver !
2) Tes Formatif 1
a) Lengkapilah tabel di bawah ini !
No
Nama
Alat Ukur
Penggunaan alat ukur
(1) …………………..
Mengukur diameter poros
engkol
(2) …………………..
Mengukur diameter silinder
motor
(3) …………………..
Mengukur kebengkokan poros
run out backlash differenial
(4) …………………..
Mengukur kedalaman rivet
clutch disk
(5) ………………….. Mengukur tinggi pedal
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 9
7. BAB II PEMELAJARAN
b) Lihat gambar di samping!
Sebutkan nama-nama komponennya
Jawab (1) ……………………………
(2) ……………………………
(3) ……………………………
(4) ……………………………
(5) ……………………………
(6) ……………………………
(7) ……………………………
(8) ……………………………
2
8
9
3
5 4
c) Lihat gambar di samping!
Jelaskan fungsi komponen yang
ditunjukan Pada nomor 2 dan 4
Jawab ……………………………
……………………………
……………………………
d) Lihat gambar di samping!
Sebutkan nama komponennya
Jawab (1) ……………………………
(2) ……………………………
(3) ……………………………
(4) ……………………………
(5) ……………………………
(6) ……………………………
e) Jelaskan metoda/cara pengukuran (kalibrasi)
mikrometer
Jawab (1) ……………………………
(2) ……………………………
(3) ……………………………
(4) ……………………………
(5) ……………………………
3) Kunci Jawaban Formatif 1
a) (1) Ekside micrometer
(2) Inside micrometer
(3) Vernier caliver
(4) Dial indikator
(5) Mistar baja
1
7
6
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 10
8. BAB II PEMELAJARAN
b) (1) Range pengukur
(2) Jarum penunjuk
(3) Skala
(4) Penghitung putaran
(5) Steem
(6) Spindle
(7) Outer ring
(8) Body
c) 2 adalah LOCK CLAMP berfungsi mengunci spindle
agar pengukuran tidak bergeser/berubah.
4 adalah RACHET STOPPER berfungsi sebagai peraba
halus untuk meyakinkan bahwa spindle sudah
menyentuh benda kerja.
d) (1) Rahang pengukur Φ dalam
(2) Rahang pengukur Φ luar
(3) Skala vernier
(4) Baut pengunci
(5) Skala utama
(6) Pengukur kedalaman
e) (1) Kalibrasi alat
(2) Bersihkan spindle
(3) Bersihkan benda kerja
(4) Ukurlah benda kerja
(5) Catat hasil pengukuran
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 11
9. BAB II PEMELAJARAN
4) Lembar Kerja 1
Dial Gauge
Mikrometer
Vernier Caliver
Tingkat :
Waktu :
Departemen Pendidikan Nasional
I. Tujuan Pemelajaran
1.1 Peserta pelatihan dapat mengkalibrasi alat ukur dengan benar.
1.2 Peserta pelatihan dapat mengukur/menggunakan alat ukur sesuai
SOP.
1.3 Peserta pelatihan dapat membaca hasil pengukuran dengan benar.
II. Alat dan Bahan
2.1 Alat:
Dial gauge, micrometer dan vernier caliver.
2.2 Bahan:
1. Bahan pembersih (majun).
2. Bahan pembuat tanda (kapur).
3. Ragum kecil.
4. Blok silinder.
5. Poros engkol.
6. Clutch disc.
III. Keselamatan Kerja
3.1 Gunakan kelengkapan kerja.
3.2 Pelajari dahulu lembar kerja bila belum mengerti tanyakan.
3.3 Gunakan alat sesuai fungsi.
3.4 Bersihkan alat bila telah selesai.
3.5 Simpan alat pada tempatnya.
IV. Langkah Kerja
4.1 Lihat modul tentang dial gauge pada halaman 4.
4.2 Lihat modul tentang micrometer pada halaman 5.
4.3 Lihat modul tentang vernier caliver halaman 7.
4.4 Catat hasil pengukuran yang Anda lakukan.
No Alat Ukur Komponen yang Diukur
Hasil
Pengukuran
1 Dial gauge Run out main journal ………………………..
2 Mikrometer Diameter pin journal ………………………..
3
Vernier
caliver
Diameter dalam silinder, tebal
kanvas kopling, kedalaman rivet
………………………..
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 12
10. BAB II PEMELAJARAN
2. Kegiatan Belajar 2
a. Fungsi, Konstruksi, dan Cara/Metoda Pengukuran Alat Ukur
1) Cylinder Gauge
a) Fungsi dan Konstruksi
Cylinder gauge adalah alat untuk mengukur diameter
silinder, dengan ketelitian 0,01 mm
b) Cara Pemilihan Replacement dan Washer
Ukur diameter siliner dengan vernier caliper.
Lihat angka di belakang koma, apakah lebih besar
atau lebih kecil dari 0,5 mm.
Contoh:
Bila hasil pengukuran : 52,30 mm, pilihlah
sebagai berikut
Replacement rod : 50 mm
Replacement washer : 2 mm
Bila hasil pengukuran : 52,70 mm, pilihlah
sebagai berikut
Replacement rod : 50 mm
Replace washer : 3 mm
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 13
11. BAB II PEMELAJARAN
c) Metoda Pengukuran
(1) Ukur diameter silinder dengan
vernier caliper . Pilihlah
replacement rod dan washer yang
sesuai dengan pasangan pada
silinder gauge. Bila hasil
pengukuran diameter adalah 91,00
mm, gunakanlah replacement
washer 1 mm.
(2) Set micrometer pada 91 mm
(seperti hasil ukur di atas),
masukkan replacement rod dan
measuring point kedalam
micrometer dan dial gauge diset
ke “0”
(3) Masukkan cylinder gauge pada
posisi diagonal ke dalam silinder,
gerakkan cyilinder gauge sampai
diperoleh hasil pembacaan
terkecil. Bila hasil pembacaan
adalah 0,08 mm sebelum “0”
berarti diameter silinder adalah
0,08 mm lebih besar dari 91 mm.
Karena itu diameter silinder adalah
91,08 mm (91,00 + 0,08 mm)
2) Caliver Gauge
a) Uraian
Caliver gauge adalah alat ukur
yang menggunakan dial gauge.
Ada 2 tipe caliver gauge yaitu
inside caliver dan outside caliver
yang umum digunakan untuk
mengukur komponen otomotif
adalah inside caliper gauge.
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 14
12. BAB II PEMELAJARAN
b) Metoda Pengukuran
(1) Ukurlah diameter dalam
dengan vernier caliper.
Katakanlah hasilnya 8,40 mm,
selanjutnya set micrometer ke
angka yang mendekati hasil
ukur dari vernier caliper dan
kelipatan dari 0,5 mm yaitu
8,50 mm.
(2) Tempatkan kaki-kaki caliper di
antara anvil dan spindle
micrometer. Gerakkan caliper
sampai mendapat angka
terkecil. Kemudian set dial
gauge ke “0”.
(3) Tekan tombol caliper gauge dan masukkan lug
pada diameter dalam benda yang akan diukur dan
bebaskan tombol. Gerakkan caliper sampai didapat
pembacaan terkecil. Jika pembacaan menunjukkan
0,08 mm, berarti diameter dalam adalah 8,42 mm
(8,50 – 0,08 mm).
3) Plasti Gauge
a) Fungsi dan Konstruksi
Plasti gauge digunakan untuk
mengukur celah oli dari poros
engkol. Plasti gauge
mempunyai ukuran berbeda:
warna hijau (0,025-0,076 mm),
warna biru (0,102-0,229 mm),
warna merah (0,051-0,152
mm).
b) Metoda Pengukuran
(1) Bersihkan tangan, crank shaft
pin dan bantalan.
(2) Ambil plasti gauge dari dalam
amplopnya sesuai lebar
bantalan.
(3) Letakkan plasti gauge dari
dalam pembungkus pada crank
shaft pin seperti pada gambar.
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 15
13. BAB II PEMELAJARAN
(4) Pasang bearing cap dan
kencangkan mur-murnya sesuai
moment spesifikasi. Jangan
memutar crak shaft.
(5) Lepas bearing cap dan ukurlah
lebar plasti gauge dengan
menggunakan skala yang
terdapat pada amplopnya. Bila
lebar tidak merata, ukurlah
pada tempat yang paling lebar.
4) Multi Tester (Volt, Ohm dan Ampere Meter)
a) Fungsi dan Konstruksi
Multi tester adalah alat pengetes
kelistrikan. Penggunaannya untuk
mengukur tegangan DC dan AC,
tahanan dan arus DC dan AC. Multi
tester dibagi menjadi dua yaitu tipe
digital dan tipe analog.
Penunjuk berikut ini adalah untuk
tester model analog (tipe jarum).
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 16
14. BAB II PEMELAJARAN
b) Metoda Pengukuran
Pemeriksaan dan penyetelan
skala nol
Sebelum menggunakan multi
tester, anda harus memastikan
bahwa jarum penunjuk ada di
bagian garis ujung sebelah kiri
pada skala.
Apabila tidak, putarkan pointer
calibration screw dengan obeng
sampai jarum penunjuk berada
tepat pada ujung garis kiri.
c) Mengukur Tegangan DC
Daerah pengukuran tegangan adalah 0-500 volt.
Hubungkan test lead warna merah ke terminal positif
dan test lead warna hitam ke terminal negatif tester.
Posisikan range selector pada salah satu daerah DCV
dengan pilihan:
Range Selector
Voltage yang Dapat Diukur
(V)
2,5 0-2,5
10 2,5-10
25 10-25
50 25-50
500 50-500
Kemudian hubungkan test lead warna merah dengan
terminal positif dari sumber arus dan test lead warna
hitam dengan terminal negatif dari sumber arus,
dengan kata lain multi tester dihubungkan paralel
dengan rangkaian.
Contoh:
Range selector dipilih pada 2,5 DCV, jarum penunjuk
akan terbaca 12 V.
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 17
15. BAB II PEMELAJARAN
d) Mengukur Tegangan AC
Daerah pengukuran tegangan adalah 0-1000 Volt.
Hubungkan test lead dan posisikan range selector pada
salah satu daerah ACV dengan pilihan:
Voltage yang dapat diukur
Range selector
(V)
10 0-10
25 10-25
250 25-250
1000 250-1000
Hubungkan test lead secara paralel dengan rangkaian
Contoh :
Pembacaannya adalah 100 Volt AC, sebab range
selectornya diset pada 250 ACV.
e) Mengukur Arus DC
Daerah arus dapat diukur adalah 0-20 A.
(1) Mengatur arus DC dari 0-250 mA
Hubungkan terminal test lead pada terminal tester
dan setel selector ke 250mA DCA.
Hubungksn test lead secara seri pada rangkaian.
Contoh:
Nilai pengukuran adalah 30 mA, sebab selector
diset pada 250 mA
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 18
16. BAB II PEMELAJARAN
(2) Mengukur Arus DC dari 0-20 A
Hubungkan test lead pada terminal tester dan
setel selector ke DCA 20A
Hubungkan test lead secaa seri pada rangkaian
Contoh:
Nilai pengukuran 1 A, sebab selector diset pada 20
A.
f) Mengukur Tahanan
(1) Kalibrasi
Sebelum anda mengukur tahanan, pertama
anda harus memutar tombol kalibrasi ohm,
dengan ujung test lead dihubungkan sampai
jarum menunjukan angka “0” pada skala ohm.
Kalibrasi ini diperlukan setiap kali anda
merubah range.
(2) Pengukuran
Setel selector pada salah satu posisi ohm. Ada
beberapa skala untuk mengukur tahanan. Posisi
“K” untuk 1.000, dengan demikian 10 K berarti
10,000 dan sebagainya.
Range
Tahanan yang Dapat Diukur
(Ω)
XI 0-1 (Ω)
X10 0-10 (Ω)
X100 0-100 (Ω)
XI K 0-(Ω)
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 19
17. BAB II PEMELAJARAN
Contoh:
Nilai pengukuran adalah 90 Ω, sebab range selector
diset pada X10 Ω.
5) Rangkuman
a) Cylinder gauge adalah suatu alat ukur yang berfungsi
untuk mengukur diameter silinder bagian atas, tengah
dan bawah dengan ketelitian 0,01 mm.
b) Caliver gauge adalah suatu alat ukur yang berfungsi
untuk mengukur diameter dalam suatu komponen
otomotif.
c) Plastigage adalah suatu alat ukur yang digunakan
untuk mengukur celah oli dari poros engkol.
d) Multitester adalah suatu alat ukur yang berfungsi untuk
mengukur tegangan DC dan AC, tahanan (hambatan)
dan arus DC dan AC.
b. Tugas, Tes Formatif dan Lembar Kerja
1) Tugas 2
a) Jelaskan fungsi alat ukur cylinder gauge, caliper gauge,
plasti gauge dan multi tester !
b) Gambarkan konstruksi alat ukur cylinder gauge, caliper
gauge dan multi tester!
c) Sebutkan komponen-komponen alat ukur cylinder
gauge, caliper gauge dan multi tester!
d) Jelaskan metode/cara pengukuran alat ukur cylinder
gauge, caliper gauge dan multi tester !
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 20
18. BAB II PEMELAJARAN
2) Tes Formatif 2
a) Lihat tabel di bawah dan isilah!
No.
Nama
Alat Ukur
Penggunaan Alat Ukur
(1) ………………
Mengukur arus tegangan dan
hambatan suatu rangkaian ke-listrikan.
(2) ………………
Mengukur diameter silinder bagian
atas, tengah dan bawah.
(3) ……………… Mengukur celah oli poros engkol.
(4) ……………… Mengukur komponen otomotif.
b) Perhatikan Gambar!
Jawab:
(1) ……………………………………
(2) ……………………………………
(3) ……………………………………
(4) ……………………………………
(5) ……………………………………
(6) ……………………………………
(7) ……………………………………
c) Lihat pada gambar!
A lat itu adalah ……………… dan terdiri dari 2 tipe yaitu
……………… dan …………………
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 21
19. BAB II PEMELAJARAN
d) Jelaskan metoda pengukuran pada alat ukur plasti
gauge!
Jawab:
(1) ……………………………………………………
(2) ……………………………………………………
(3) ……………………………………………………
(4) ……………………………………………………
3) Kunci Jawaban Formatif 2
a) (1) Multi tester
(2) Cylinder bore gauge
(3) Plasti gauge
(4) Caliver gauge
b) (1) Dial gauge
(2) Dial gauge scuring
(3) Grip
(4) Replacement washer
(5) Replacement rod
(6) Replacement rod scuring tread
(7) Measuring point
c) Caliver Gauge
Yaitu tipe inside caliper dan out side caliper .
d) (1) Bersihkan tangan, crank shaft pin dan bantalan.
(2) Ambil plasti gauge dari dalam amplopnya sesuai
lebar bantalan.
(3) Letakkan plasti gauge pada crank shaft pin.
(4) Pasangkan bearing cup dan kencangkan mur-murnya
sesuai spesifikasi, jangan memutar crank
shaft.
(5) Lepaskan bearing cup dan ukurlah lebar plasti gauge
dengan menggunajan skala yang terdapat pada
amplopnya.
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 22
20. BAB II PEMELAJARAN
4) Lembar Kerja 2
Cylinder Gauge
Caliver Gauge
Plasti Gauge
Multi Tester
Tingkat :
Waktu :
Departemen Pendidikan Nasional
I. Tujuan Pemelajaran
1.1 Peserta pelatihan dapat mengkalibrasi alat ukur dengan benar.
1.2 Peserta pelatihan dapat mengukur/menggunakan alat ukur sesuai
SOP.
1.3 Peserta pelatihan dapat membaca hasil pengukuran dengan benar.
II. Alat dan Bahan
2.1 Alat:
1. Cylinder gauge.
2. Caliver gauge.
3. Plasti gauge.
4. Multi tester.
5. Mikrometer.
6. Kunci ring (yang sesuai).
7. Kunci shock (yang sesuai).
2.2 Bahan:
1. Bahan pembersih (majun).
2. Bahan pembuat tanda (kapur).
3. Ragum kecil.
4. Blok silinder.
5. Poros engkol.
6. Accu.
7. Listrik AC (PLH).
8. Sistem pengapian.
III. Keselamatan Kerja
3.1 Gunakan kelengkapan kerja.
3.2 Pelajari dahulu lembar kerja bila belum mengerti tanyakan.
3.3 Gunakan alat sesuai fungsi.
3.4 Bersihkan alat bila telah selesai.
IV. Langkah Kerja
4.1 Lihat modul tentang cylinder gauge pada halaman 13.
4.2 Lihat modul tentang caliver gauge pada halaman 14.
4.3 Lihat modul tentang plasti gauge pada halaman 15.
4.4 Lihat modul tentang multi tester pada halaman 16.
4.5 Catat hasil pengukuran yang Anda lakukan.
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 23
21. BAB II PEMELAJARAN
3. Kegiatan Belajar 3
a. Fungsi, Konstruksi dan Cara/Metoda Pengukuran Alat Ukur
1) Tachometer
a) Uraian
Tachometer adalah alat untuk
mengukur putaran mesin (RPM)
(Rotary Per Minute).
b) Cara Pemakaian
(1) Persiapan
Pastikan jarum pada posisi
“0” jika tidak, set dengan
memutar adjusting screw.
Keluarkan pick-up probe
dari bagian belakang
tachometer dan pasang
pada connector .
Set batt/RPM selection
switch pada posisi “Batt
Chk” dan periksa apakah
jarum bergerak ke daerah
OK. Jika tidak ganti
battery.
(2) Pengecekan RPM
Set cycle selection knob
ke-4.
Set sensitivity pada auto.
Set Batt/RPM selection
switch ke posisi “RPM”.
Hubungkan pick-up probe
ke injector holder no. 1
Baca hasil pengukuran.
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 24
22. BAB II PEMELAJARAN
2) Tune Up Tester
a) Uraian
Tune up tester adalah alat yang berfungsi untuk
memeriksa breaker point, dwell angle, putaran mesin
(rpm), tegangan battery, sistem pengisian dan
kevakuman dari intake manifold.
(1) Saklar
(a) Breaker point.
(b) Dwell.
(c) RPM.
(d) Volt
(2) Saklar seleksi jumlah silinder: 4 Cyl, 6 Cyl, 8 Cyl.
(3) Niple selang vakum dan penyetel damper vakum.
(4) Pengecekan dwell angle dan RPM.
(5) Pengecekan out put.
(6) Meter indicator: RPM, dwell, breaker point dan
volt.
(7) L/H lamp led indikator.
Lampu indikator putaran rendah (L).
Lampu indikator putaran tinggi (H).
(8) Vakum meter.
(9) Timing light
(10) Kabel klip power battery.
(11) Kabel klip distributor.
(12) Pick up klip distributor.
(13) Adaptor vakum intake manifold.
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 25
23. BAB II PEMELAJARAN
b) Cara Penggunaan
Mengukur Breaker Point
(1) Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+)
battery dan warna hiitam pada (-) battery atau
massa body.
(2) Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal
breaker point di distributor atau pada (-) ignition
coil.
(3) Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari
mesin.
(4) Tentukan pemakaian tester dengan memutar
saklar (1) pada posisi breaker point.
(5) Pengukuran breaker point dilakukan saat mesin
mati tetapi kunci kontak pada posisi ON.
(6) Apabila breaker point pada saat ini dalam
keadaan tertutup dan hubungan point tersebut
baik, maka jarum pada posisi strip hijau (OK) di
kiri. Sedangkan apabila point tidak baik, maka
jarum berada di luar daerah hijau.
Mengukur Dwell Angle
(1) Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+)
battery dan warna hitam pada (-) battery atau
massa body.
(2) Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal
breaker point di distributor atau pada (-) ignition
coil.
(3) Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari
mesin.
(4) Hidupkan mesin dan panaskan sampai
temperatur kerjanya.
(5) Tentukan pemakaian tester dengan memutar
saklar (1) pada posisi dwell, maka jarum akan
bergerak dan baca angka yang tertera pada
skala dwell (6).
Mengukur RPM
(1) Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+)
battery dan warna hiitam pada (-) battery atau
massa body.
(2) Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal
breaker point di distributor atau pada (-) ignition
coil.
(3) Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari
mesin.
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 26
24. BAB II PEMELAJARAN
(4) Hidupkan mesin dan panaskan sampai
temperatur kerjanya.
(5) Tentukan pemakaian tester dengan memutar
saklar (1) pada posisi rpm, maka jarum akan
bergerak dan baca angka yang tertera pada
skala rpm (6).
- Untuk rpm rendah baca skala 0 – 1600 rpm
dan lampu L menyala.
- Untuk rpm lebih tinggi dari 1600 rpm maka
lampu H akan menyala dan bacalah skala 0 –
8000 rpm.
Mengukur Voltase Output Alternator
(1) Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+)
battery dan warna hiitam pada (-) battery atau
massa body.
(2) Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal
breaker point di distributor atau pada (-) ignition
coil.
(3) Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari
mesin.
(4) Hidupkan mesin dan panaskan sampai
temperatur kerjanya.
(5) Tentukan pemakaian tester dengan memutar
saklar (1) pada posisi volt, maka jarum akan
bergerak dan baa angka yang tertera pada skala
volt (6).
(6) Output alternator = 13 – 15 volt.
- Jangan mempergunakan tune up tester untuk
tegangan lebih dari 20 volt.
Mengukur Waktu Pengapian
(1) Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+)
battery dan warna hiitam pada (-) battery atau
massa body.
(2) Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal
breaker point di distributor atau pada (-) ignition
coil.
(3) Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari
mesin.
(4) Hidupkan mesin dan panaskan sampai
temperatur kerjanya.
(5) Pasangkan kabel (12) pada kabel busi no. 1 dan
saklar timing light (9) harus pada posisi ON dan
arahkan pada puli mesin atau penunjuk saat
pengapian.
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 27
25. BAB II PEMELAJARAN
3) Kunci Momen
a) Uraian
Kunci moment digunakan untuk
mengukur gaya puntir pada baut
dan mur, agar mencapai
ketegangan tertentu.
Dan terdiri dari 2 tipe:
a. Plate type.
b. Pre-set type.
b) Peringatan penting
Gunakan kunci moment hanya
untuk pengerasan akhir.
Gunakan kunci moment yang
mempunyai tingkat moment yang
cukup (maximum torque).
Untuk mencegah agar kunci socket
tidak meleset, tahanlah dengan
tangan kiri sambil menarik handle,
seperti pada gambar.
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 28
26. BAB II PEMELAJARAN
c) Cara Penggunaan Kunci Moment Preset Type
Lepaskan locker dengan arah
berlawanan arah jarum jam.
Putar skala utama (main scale/skala
ratusan) dan skala sub (sub
scale/skala puluhan) sesuai dengan
momen yang dibutuhkan.
Contoh:
Main scale : 300 kgf.cm
Sub scale : 60 kgf.cm
Momen : 460 kgf.cm
Kemudian keraskan penguncinya
(locker) dengan arah searah jarum
jam.
Kunci momen siap digunakan.
4) Hidrometer
Hidrometer berfungsi untuk mengukur
berat jenis elektrolit battery. Berat jenis
elektrolit berubah menurut tingkat isi
battery. Berat jenis battery penuh adalah
1,26 – 1,28. Berat jenis juga dipengaruhi
oleh suhu, sehingga rumus ini digunakan
untuk menentukan hubungannya:
S20 = St + 0,007 (t – 20)
Dimana:
S20 = berat jenis koreksi
St = berat jenis terukur
t = suhu saat pengukuran
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 29
27. BAB II PEMELAJARAN
5) Compresion Tester
Compression tester digunakan untuk
mengukur tekanan kompresi. Karena
tekanan kompresi pada mesin diesel
tinggi, maka harus digunakan gauge
dengan tekanan tinggi. Pemasangan
pada lubang injector atau glow plug.
6) Nozzle Tester
Nozzle tester digunakan untuk memeriksa tekanan
pembukaan injector dan kondisi injector (kebocoran
setelah injeksi.
7) Rangkuman
a) Tachometer adalah suatu alat ukur yang berfungsi
untuk mengukur putaran (rpm) motor.
b) Tune up tester adalah suatu alat ukur yang berfungsi
untuk mengukur breaker point, dwell angle, putaran
mesin (rpm), tegangan batere, sistem pengisian dan
kevakuman intake manifold.
c) Kunci moment adalah suatu alat ukur yang berfungsi
untuk mengencangkan baut dan mur dengan
kekencangan tertentu.
d) Hidrometer adalah suatu alat ukur yang berfungsi
untuk mengukur berat jenis (BD) elektrolit batere.
e) Compresion tester adalah suatu alat ukur yang
digunakan untuk mengukur tekanan kompresi silinder
motor.
f) Nozzle tester adalah suatu alat ukur yang berfungsi
untuk mengecek baik tidaknya injektor (nozzle) motor
diesel.
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 30
28. BAB II PEMELAJARAN
b. Tugas, Tes Formatif, Kunci Jawaban dan Lembar Kerja
1) Tugas 3
a) Jelaskan fungsi alat ukur tachometer, tune up tester,
kunci moment, hidrometer dan nozzle tester!
b) Gambarkan konstruksi alat ukur tachometer, tune up
tester, kunci moment, hidrometer, compression tester
dan nozzle tester!
c) Sebutkan komponen-komponen alat ukur tachometer,
tune up tester , kunci moment, hidrometer,
compression tester dan nozzle tester!
d) Jelaskan metoda/cara mengukur alat ukur tachometer,
tune up tester, kunci moment, hidrometer,
compression tester dan nozzle tester!
2) Tes Formatif 3
a) Lihat tabel di bawah ini dan isilah!
No Alat Ukur Penggunaan
(1) ……………..
Mengukur berat jenis (BD)
elektrolit batere.
(2) ……………..
Mengukur kompresi motor tiap
silinder.
(3) …………….. Mengukur tepatnya pengapian.
(4) …………….. Mengukur rpm motor.
(5) ……………..
Mengukur tekanan injektor motor
diesel.
(6) ……………..
Mengencangkan mur dan baut
dengan kekencangan tertentu.
b) Perhatikan gambar!
Jawab:
(1) ……………………………………………
(2) ……………………………………………
(3) ……………………………………………
(4) ……………………………………………
(5) ……………………………………………
(1)
(2) (3)
(4) (5)
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 31
29. BAB II PEMELAJARAN
c) Perhatikan gambar!
Jelaskan fungsi komponen nomor
a dan b!
(1) ………… berfungsi untuk ………..
(2) ………… berfungsi untuk ………..
d) Jelaskan metoda/cara pengukuran
alat ukur compression tester!
(1) (2) (3)
(4) (5)
3) Kunci Jawaban Formatif 3
a) Kunci Jawaban
1) Hidrometer
2) Compresion tester
3) Tune up tester
4) Tachometer
5) Nozzle tester
6) Kunci moment
b) Kunci Jawaban
1) Handle putar
2) Penunjuk
3) Kepala
4) Skala
5) Lengan
c) Kunci Jawaban
1) Handle putar berfungsi untuk memegang kunci
moment agar didapatkan moment yang benar.
2) Penunjuk berfungsi untuk menunjukkan berapa
besar moment yang diinginkan.
d) Kunci Jawaban
- Lepas semua busi.
- Masukan compression tester dengan benar.
- Injak pedal sampai penuh.
- Lihat hasil pengukuran kompresi.
- Catat hasil pengukuran.
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 32
30. BAB II PEMELAJARAN
4) Lembar Kerja 3
Tachometer
Tune Up Tester
Kunci Momen
Hidrometer
Compression
Tester
Tingkat :
Waktu :
Departemen Pendidikan Nasional
I. Tujuan Pemelajaran
1.1 Peserta pelatihan dapat mengkalibrasi alat ukur dengan benar.
1.2 Peserta pelatihan dapat mengukur/menggunakan alat ukur sesuai
SOP.
1.3 Peserta pelatihan dapat membaca hasil pengukuran dengan benar.
II. Alat dan Bahan
2.1 Alat:
1. Tachometer.
2. Tune Up Tester.
3. Kunci Moment.
4. Hidrometer.
5. Compression Tester
2.2 Bahan:
1. Engine hidup.
2. Accu.
3. Air accu.
III. Keselamatan Kerja
3.1 Gunakan kelengkapan kerja.
3.2 Pelajari dahulu lembar kerja bila belum mengerti tanyakan.
3.3 Gunakan alat sesuai fungsi.
3.4 Bersihkan alat bila telah selesai.
IV. Langkah Kerja
4.1 Lihat modul tentang tachometer pada halaman 24.
4.2 Lihat modul tentang tune up tester pada halaman 25.
4.3 Lihat modul tentang kunci moment pada halaman 27.
4.4 Lihat modul tentang hidrometer pada halaman 28.
4.5 Lihat modul tentang compression tester pada halaman 29.
4.6 Catat hasil pengukuran yang Anda lakukan.
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 33
31. BAB II PEMELAJARAN
4. Kegiatan Belajar 4
a. Pemeliharaan Alat Ukur
Pada umumnya alat ukur yang telah diterangkan di atas perlu
adanya pemeliharaan secara khusus dan berkala.
Pemeliharaan alat-alat ukur tersebut di antaranya adalah:
1) Menggunakan alat ukur harus sesuai dengan fungsi
masing-masing.
2) Alat ukur yang telah dipergunakan dibersihkan dengan
menggunakan udara tekan (kompresor) atau dengan kain
pembersih (majun).
3) Bahan cairan pembersih agar kotoran dan karat hilang.
4) Jangan menggunakan air dalam membesihkan alat ukur.
5) Bersihkan kembali dengan udara tekan (kompresor) atau
kain pembersih (majun) agar alat ukur kering.
6) Simpanlah alat ukur pada lemari yang telah disediakan.
b. Rangkuman
1) Menggunakan alat ukur harus sesuai dengan fungsi
masing-masing.
2) Alat ukur yang telah dipergunakan dibersihkan dengan
menggunakan udara tekan (kompresor) atau dengan kain
pembersih (majun).
3) Bahan cairan pembersih agar kotoran dan karat hilang.
4) Jangan menggunakan air dalam membesihkan alat ukur.
5) Bersihkan kembali dengan udara tekan (kompresor) atau
kain pembersih (majun) agar alat ukur kering.
6) Simpanlah alat ukur pada lemari yang telah disediakan.
c. Tugas, Tes Formatif, Kunci Jawaban dan Lembar Kerja
1) Tugas 4
a) Sebutkan secara khusus pemeliharaan alat ukur dial
gauge, mikrometer dan vernier caliper minimal 1 point!
b) Sebutkan secara khusus pemeliharaan alat ukur
cylinder gauge, caliver gauge, plastigauge dan multi
tester!
c) Sebutkan secara khusus pemeliharaan alat ukur
tachometer, tune up tester , kunci moment, hidrometer,
compression tester dan nozzle tester!
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 34
32. BAB II PEMELAJARAN
2) Tes Formatif 4
a) Perhatikan tabel dan isilah!
No Alat Ukur Penggunaan
(1) ……………..
Jangan memutar thimble pada
saat lock lamp terkunci.
(2) ……………..
Pada posisi range selector
menunjuk ohm (), jangan
mengukur tegangan atau arus.
(3) ……………..
Jangan mengakselerasi pada saat
menggunakan alat itu.
(4) ……………..
Harus dalam keadaan terbuka
penuh throttle valve pada saat
menggunakan alat itu.
b) Sebutkan pemeliharaan secara umum alat-alat ukur
(minimal 3 point)!
3) Kunci Jawaban Formatif 4
a) Kunci Jawaban
(1) Mikrometer
(2) Multi tester
(3) Timing Light/Tune up tester
(4) Compresion tester
b) Kunci Jawaban
(1) Menggunakan alat ukur harus sesuai dengan
fungsi masing-masing.
(2) Alat ukur yang telah dipergunakan dibersihkan
dengan menggunakan udara tekan (kompresor )
atau dengan kain pembersih (majun).
(3) Bahan cairan pembersih agar kotoran dan karat
hilang.
(4) Jangan menggunakan air dalam membesihkan alat
ukur.
(5) Bersihkan kembali dengan udara tekan
(kompresor) atau kain pembersih (majun) agar
alat ukur kering.
(6) Simpanlah alat ukur pada lemari yang telah
disediakan.
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 35
33. BAB II PEMELAJARAN
4) Lembar Kerja 4
Pemeliharaan
Alat-alat Ukur
Tingkat :
Waktu :
Departemen Pendidikan Nasional
I. Tujuan Pemelajaran
1.1 Peserta pelatihan dapat menggunakan alat ukur sesuai dengan
fungsinya.
1.2 Peserta pelatihan dapat membersihkan alat ukur dengan benar.
1.3 Peserta pelatihan dapat menyimpan alat ukur pada tempatnya sesuai
aturan.
II. Alat dan Bahan
2.1 Alat:
1. Kompresor (udara tekan)
2. Rak penyimpan.
2.2 Bahan:
1. Bahan pembersih (majun).
2. Cairan pembersih.
3. Kuas.
III. Keselamatan Kerja
3.1 Gunakan kelengkapan kerja.
3.2 Pelajari dahulu lembar kerja bila belum mengerti tanyakan.
3.3 Gunakan alat sesuai fungsi.
3.4 Simpan alat pada tempatnya.
IV. Langkah Kerja
4.1 Gunakan alat ukur sesuai dengan fungsinya.
4.2 Ambil alat yang akan dibersihkan.
4.3 Bersihkan alat dengan menggunakan tekanan udara (kompresor)
atau kain pembersih (majun) halus.
4.4 Gunakan cairan pembersih/cairan tahan karat.
4.5 Bersihkan kembali dengan tekanan udara/majun agar kering.
4.6 Simpan alat pada tempat yang telah disediakan/lemari alat.
Modul OPKR 10-010B. “Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur”. 36