Dokumen tersebut membahas tentang seni patung, mulai dari definisi, sejarah perkembangan, teknik pembuatan, hingga tokoh-tokoh pematung terkenal di Indonesia. Seni patung merupakan karya seni rupa tiga dimensi yang telah dikenal sejak zaman prasejarah di Indonesia.
1. KELOMPOK 2
SENI BUDAYA
Anggota:
-Dania Giovani
-Devita Ratna
-Fifit Nur H.
-Y. G. Brillianty
-Zakaria Astrada C.W.
2. SENI RUPA
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni
dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan
rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis,
bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan
dengan acuan estetika.
Seni rupa dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu seni rupa
murni atau seni murni, kriya, dan desain. Seni rupa murni
mengacu kepada karya-karya yang hanya untuk tujuan
pemuasan eksresi pribadi, sementara kriya dan desain lebih
menitikberatkan fungsi dan kemudahan produksi.
3. Seni Rupa Murni
Seni Rupa Murni adalah seni yang tercipta
bebas tanpa mempertimbangkan segi fungsi dan
kegunaannya. Tetapi lebih mengutamakan fungsi
keindahan.
4. Seni Patung
Patung merupakan karya seni rupa tiga dimensi, artinya
benda yang memiliki volume atau isi. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, patung diartikan benda tiruan
bentuk manusia dan binatang yang cara pembuatannya
dipahat. Pengertian ini didasarkan terjemahan dari bahasa
Inggris, sculpture, karena pematung jaman dahulu
kebanyakan menggunakan teknik memahat.
5. Seni patung disebut juga plastic art atau seni plastik.
Maksudnya, plastik mudah dibentuk sesuka hati. Seni patung
juga diartikan sebagai seni bentuk, maksudnya bentuk-bentuk
yang memiliki keindahan. Patung sebagai seni plastik
mempunyai pengertian yang luas karena tidak hanya bentuk
manusia atau bentuk binatang yang dibuat, tetapi bentuk
apapun dapat disebut patung.
6. Sejarah
Seni patung di Indonesia berkaitan erat dengan
perkembangan seni ukir. Berdasarkan sejarah, bangsa
Indonesia mengenal seni ukir sekitar tahun 1500 SM,
yaitu pada zaman batu muda (Neolitik). Nenek
moyang bangsa Indonesia membuat ukiran pada
kapak batu, tempaan tanah liat dan bahan-bahan lain
dengan motif dan pengerjaan yang sangat sederhana.
7. Bahan-bahan yang digunakan adalah tanah liat, batu, kayu,
bambu, kulit, dan tanduk hewan. Motif yang dibuat masih
berbentuk geometris berupa garis, titik, dan lengkungan. Seni
ukir mulai berkembang pada zaman perunggu di tahun 500
hingga 300 SM yang sudah mengguankan bahan perunggu,
emas, dan perak. Mereka bahkan telah mengenal teknik cor,
dan memiliki variasi motif yang beragam.
Perkembangan seni ukir di Indonesia mulai berkembang
pesat setelah masuknya agama Hindu, Budha, dan Islam. Pada
masa itu, sebagai penghormatan terhadap Raja, maka dibuatlah
ukiran pada candi-candi dan prasasti. Bahkan, ukiran juga
ditemukan pada keris dan tombak, batu nisan, dan alat-alat
kesenian (gamelan dan wayang).
8. PERKEMBANGAN SENI PATUNG
Seni ini merupakan kesenian yang dikenal oleh
berbagai masyarakat di Nusantara. Terlihat dari banyaknya
patung dengan pahatan motif yang memberikan ciri
tersendiri akan kesenian masing-masing daerah. Misalnya,
pada ukiran kayu motif Pajajaran, Majapahit, Mataram,
Pekalongan, Bali, Jepara, Madura, Cirebon, Surakarta,
Yogyakarta, dan berbagai macam motif dari luar jawa.
9. Sayangnya, semenjak kemunculan seni rupa
modern Indonesia ketika awal abad ke-20, seni patung
mulai dipandang sebelah mata. Keberadaanyya kalah
popler dengan seni lukis. Apalagi, ketika seni
kontemporer di Indonesia mulai berkembang. Seni
patung seperti terabaikan.
Padahal, perkembangan seni rupa kontemporer di
Indonesia juga akibat peran dari seni patung. Pada
tahun 1977, sebuah exhibition berjudul “Pameran Seni
Patung Kontemporer Indonesia” diadakan. Itulah
pertama kalinya kata “kontemporer” muai digunakan
dan menjadi populer hingga sekarang.
10. Tokoh-tokoh Seni Patung
1. Yusach NH
seorang pelukis dan pematung yang berdomisili di
Mojokerto. Lahir di Kediri, 05 Maret 1954. Pelukis
berdarah Jawa ini, alumnus Seni Rupa Fakultas Sastra
dan Seni IKIP Negeri Surabaya 1981. Berkecimpung
dalam kesenian diawali pengajaran seni di lembaga
sekolah di Mojokerto dengan profesi sebagai guru
pendidikan Seni Rupa.
11. Profesi yang dia tekuni hingga saat ini sebagai pekerja seni.
Karya-karyanya banyak terorbitkan pada karya-karya Patung
Monument dan pernah menghasilkan Karya: Patung RADEN
WIJAYA di Candi Garden, kolam hias HYAT REGENSI
Surabaya, Monument “GERBANG LANGIT” Patung DEWI
KWAN IM di Sanggar Agung KENPARK, Kenjeran
Surabaya, Gapura Klasik tradisionial di Gapura pintu
gerbang KYA_KYA Kembang jepun Surabaya, Lanscaping
Sangkar Harimau lepas di Kebun Binatang Surabaya.
12. 2. Nyoman Nuarta
dilahirkan di Tabanan, Bali, 14 November 1951. Ia putra
keenam dari sembilan bersaudara, anak dari pasangan
Wirjamidjana dengan Semuda.
Nuarta melanjutkan studinya setelah tamat SMA ke
jurusan Seni Rupa ITB tahun 1972. Awalnya ia memilih
seni lukis, namun ketika perkuliahannya sudah berjalan
dua tahun, Nuarta pindah ke jurusan seni patung.
13. Ia memenangkan Lomba Patung Proklamator Republik
Indonesia inilah yang telah mengantarkannya ke jenjang
ketenaran, sehingga saat ini Nuarta yang lulusan Fakultas
Seni Rupa dan Desain ITB 1979 itu telah menghasilkan
seratus lebih patung, semua karyanya mencerminkan
seni patung modern bergaya naturalistik dan materi
yang digunakan umumnya dari tembaga dan kuningan.
Walaupun sulit dibentuk, namun berkat tangan terampil,
ketajaman logika dan kepekaan rasa seni Nuarta, kedua
bahan yang kaku itu dapat dibentuk menjadi karya-karya
halus dan indah.
14. 3. Gregorius Sidharta Soegijo
Gregorius Sidharta Soegijo (lahir di Yogyakarta, 30
November 1932 – meninggal di Surakarta, Jawa
Tengah, 4 Oktober 2006 pada umur 73 tahun), adalah
seorang pematung terkenal Indonesia. Ia juga
dianggap sebagai tokoh pembaruan seni patung
Indonesia.
15. Karyanya yang berjudul "Tangisan Dewi Betari" yang kini
menjadi koleksi sebuah museum di Jepang. Karya patungnya
itu melawan konvensi seni patung Barat maupun lokal, karena
bentuknya yang pipih, sehinga dianggap bukan patung.
Sidharta juga menggunakan media yang tak lazim dalam seni
patung, seperti beras atau mata uang. Ia juga menjelajahi
berbagai media seni rupa lainnya, seperti seni lukis, cetak
saring, keramik, dan kerajinan tangan.
16. 4. Dolorosa Sinaga
Dolorosa Sinaga sendiri lahir Sibolga, Sumatera Utara
pada 31 Oktober 1953. Awal cita-citanyabukan menjadi
seorang pematung karena menjadi pematung harus
memiliki daya juang dan kerja keras yang tinggi. Namun,
sejak mengikuti pendidikan Seni Rupa di Institut
Kesenian Jakarta (IKJ),
17. Dolorosa mulai memberikan perhatian penuh
pada karya seni Patung. Demi memperdalam
ilmunya, Dolorosa kemudian melanjutkan
pendidikannya di St. Martin's School of Art
London, Inggris. Kemudian ia menambah
pengetahuan di Karnarija Lubliyana, Yugoslavia
dan di Piero's Art Foundry Berkeley, Amerika
Serikat
18. 5. EDHI SUNARSO
Dilahirkan di Salatiga, pada tanggal 2 Juli 1932. Pematung
yang satu ini terkenal dengan karya-karyanya yang dapat
dijumpai di berbagai kota di Indonesia.Edhi Sunarso adalah
pematung beberapa monumen dan diorama sejarah.
Diantaranya adalah patung Monumen selamat datang di
Bundaran Hotel Indonesia dan Diorama Sejarah Monumen
Nasional di Jakarta.
19. Edhi Sunarso mendapat penghargaan dari
pemerintah dengan dianugerahi Tanda
Kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma
atas karya-karyanya.Selain itu, Edhi Sunarso juga
berkiprah di dunia Pendidikan. Sejak 1958 - 1959
ia sudah aktif sebagai staf pengajar pada
Akademi Kesenian Surakarta. Ia mengajar pada
(STSRI) Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia ASRI
Yogyakarta sebagai ketua jurusan Seni Patung.
20. CARA MEMBUAT PATUNG
Teknik pahat atau ukir
yaitu teknik membuat patung dengan bermedia
bahan benda keras seperti kayu,batu,es batu balok,perak.
Pada cara ini dibutuhkan alat perangkat keras seperti
gergaji,pahat,palu ,dan lainnya.
Dan membutuhkan bahan – bahan seperti, balok es, batu,
kayu, gading, tulang, tanduk dan lainnya.
21. Proses pembuatan patung teknik pahat :
Langkah 1
Siapkan balok kayu sesuai dengan ukuran dan pola yang kita
gambar
Pindahkan gambar/pola di atas permukaan kayu. Gambar pola
pada kayu keliahatan dari semua sisi (atas, bawah, kiri, kanan,
depan, belakang)
Langkah 2
Berilah selotip melingkar pada balok. Selotip ini berfungsi
sebagai pengikat. Jika dilakukan pemotongan/kayunya
sambungan. Tetapi, jika dipahat langsug tidak perlu
menggunakan selotip
22. Langkah 3
Lakukan pemotongan dengan menggunakan gergaji dari
4 sisi. Pembentukan sedikit demi sedikit hingga
mendekati bentuk global
Langkah 4
Buatlah bentuk global. Bandingkan dengan gambar/pola.
Usahakan mendekati bentuknya.
Gosoklah dengan menggunakan kertas gosok atau
amplas. Penggosokan dilakukan dengan 2 tahap
23. Langkah 5
Lanjutkan dengan membuat detail bagiannya.
Haluskan dengan amplas lagi
Langkah 6
Difinishing dengan menggunakan cat akrilik atau
melamin.
24. Teknik butsir
Teknik butsir adalah teknik membuat patung dengan
menggunakan bahan lunak (tanah liat, bubur kertas,
malam butsir, dll). Bahan tersebut bersifat plastis
(mudah dibentuk sesuai keinginan) Sedangkan bahan
yang dapat dipakai dalam teknik ini antara lain tanah
liat, plastisin, bubur kertas dan sejenisnya.
25. Proses pembuatan patung dengan teknik butsir
adalah :
· Siapkan tanah liat atau plastisin
· Siapkan alat bantu butsir dan air
· Siapkan meja putar (jika ada)
· Siapkan gambar rancangan patung
· Tempatkan tanah liat atua plastisin di atas meja
putar sedikit demi sedikit
26. · Pijat – pijat bahan hingga mendekati bentuk yang
diinginkan secara global
· Jika bahan kurang bisa di tambah, sebaliknya bila
berlebih bisa dikurangi
· Sempurnakan bentuk dengan alat bantu
· Berikan sentuhan akhir dengan pembentukan detail
patung dan di haluskan
27. Teknik cor
Teknik cor adalah membuat patung dengan cara
mencairkan bahan, kemudian dituangkan ke dalam alat cetak
dan ditunggu sampai mengeras kembali.
Bahan bahan teknik cor antara lain semen dan pasir, besi yang
di lelehkan, perunggu, kuningan, emas, perak, tembaga, dan
bahan bahan lainnya. Sedangkan alatnya yaitu cetakan .
28. Proses pembuatan patung teknik cor ::
· Siapkan semen dan pasir yang sudah disaring
· Siapkan cetakan, ember, sendok adonan, dan tali karet
· Cetakan diikat dengan tali karet
· Siapkan adonan semen, pasir, dan air secukupnya
· Tuangkan adonan ke dalam cetakan hingga penuh
· Rendam di dalam air selama kurang lebih 2 hari
· Buka ikatan tali karet dan cetakan secara perlahan – lahan
· Sentuhan akhir patung di haluskan
29. MANFAAT SENI PATUNG
Seni patung pada zaman dahulu di buat untuk
kepentingan keagamaan, pada jaman hindu dan budha,
patung di buat untuk menghormati dewa atau orang yang
di jadikan teladan. Pada perkembangan selanjutnya patung
di buat untuk monument/ peringatan suatu peristiwa besar
pada suatu bangsa, kelompok atau perorangan.
Pada jaman sekarang seni patung sering di ciptakan
untuk hiasan penciptanya lebih bebas dan bervariasi dan
seni patung itu di ciptakan untuk dinikmati nilai keindahan
bentuknya.
30. Secara umum berdasarkan pembutanya fungsi seni patung ada 6
macam yaitu :
Ø Patung religi, untuk sarana beri badah,bermakna relijius.
Ø Patung monument, untuk peringatan peristiwa bersejarah atau jasa
seorang pahlawan.
Ø Patung arsitektur, patung yang ikut aktif berfungsi dalam kontruksi
bangunan.
Ø Patung dekonasi, untuk menghias bangunan atau lingkungan taman.
Ø Patung seni, patung seni untuk di nikmati keindahan bentuknya.
Ø Patung kerajinan, hasil dari para pengrajin.
31. KESIMPULAN
• Seni patung dapat di lakukan di rumah sebagai pekerjaan sampingan
disaat waktu lenggang & banyak inspirasi tentang bentuk – bentuk indah
dan unik patung.
•Dapat mengepresikan karya sendiri yang terdapat dalam benak kita yang
memacu semangat kita agar membuat patung yang jauh lebih indah, unik
dari pada yang lain bahkan mungkin belum pernah ada didunia ini.
•Membuat rumah kita nampak lebih indah dan nyaman untuk di lihat
karena patung –patung yang ada dirumah kita menampilkan kesan
mewah dari patung itu sendiri.
•Dapat menumbuhkan rasa kemandirian kita