SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
SINTESIS ETIL ASETAT
Laporan Praktikum Kimia Organik II
Percobaan X
Oleh :
Nama : Takdir Anis
Stambuk : F1C1 14 022
Kelompok : VII (Tujuh)
Asisten : Jumardin
LABORATORIUM KIMIA ORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ilmu kimia merupakan ilmu pengetahuan alam yang khusus mempelajari
tentang materi yang didalamnya mempelajari dan memahami struktur, susunan,
sifat, dan perubahan materi serta energi yang menyertainya. Sehingga manusia
sangat berkaitan erat dengan ilmu kimia. Ilmu kimia sangat erat kaitannya dengan
riset atau penelitian yang berhubungan sifat suatu unsur, atom dan senyawa dalam
hal pembentukannya, berikatan antara satu dengan lainnya, kegunaannya, dan
reaksi yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan manusia. Salah satu yang dapat
menjadi riset atau penelitian adalah sintesis (pembuatan) suatu senyawa dari
beberapa senyawa yang direaksikan.
Asam karboksilat merupakan suatu senyawa yang memiliki gugus
karboksilat (–COOH). Ester, aldehid dan keton serta senyawa lainnya dapat dibuat
atau diseintesis dari asam karboksilat. Salah satu senyawa yang dapat disintesis
dari asam karboksilat adalah etil asetat. Etil asetat adalah senyawa organik yang
berwujud cair, tidak berwarna dan memiliki aroma yang khas. Senyawa etil asetat
merupakan salah satu pelarut polar menengah atau semipolar yang mudah
menguap, tidak beracun dan tidak higroskopis. Kelarutan yang dimiliki etil asetat
dapat meningkat suhu pada suatu larutan, dan ternyata etil asetat jika berada
dalam air mengandung basa atau asam mengakibatkan etil asetat tidak stabil.
Sintesis etil asetat berasal dari reaksi senyawa antara senyawa asam asetat
dengan etanol dengan bantuan katalis asam berupa asam sulfat inilah disebut
dengan reaksi esterifikasi dimana etil asetat merupakan senyawa ester dan
menghasilkan hasil samping yaitu air. Etil asetat dalam proses sintesisnya bila
reaksi yang berlangsung sangat lama bahkan melewati yang semestinya maka
hasil reaksi akan kembali menjadi reaktan disebut reaksi hidolisis. Reaksi
hidrolisis ini membuat etil asetat yang telah jadi strukturnya dipecah oleh air
mengakibatkan etil asetat kembali menjadi asam asetat dan etanol. Jadi didalam
mensintesis etil asetat harus dikontrol dengan baik. Berdasarkan uraian tersebut
maka dilakukan percobaan ini untuk mengetahui proses pembuatan etil asetat
tersebut beserta reaksi-reaksi yang terjadi.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang terdapat pada percobaan ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana cara melakukan proses esterifikasi alkohol dengan asam asetat ?
2. Bagaimana cara melakukan reaksi-reaksi kimia yang terlibat dalam proses
esterifikasi ?
C. Tujuan Percobaan
Tujuan yang ingin dicapai pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk melakukan esterifikasi alkohol dengan asam asetat.
2. Untuk melakukan reaksi-reaksi kimia yang terlibat dalam proses esterifikasi.
D. Manfaat Percobaan
Manfaat yang diperoleh pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Mampu melakukan esterifikasi alkohol dengan asam asetat.
2. Mampu melakukan reaksi-reaksi kimia yang terlibat dalam proses esterifikasi.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Ester diturunkan dari asam karboksilat. Sebuah asam karboksilat
mengandung gugus -COOH, dan pada sebuah ester hidrogen di gugus ini
digantikan oleh sebuah gugushidrokarbon dari beberapa jenis. Disini kita hanya
akan melihat kasus-kasus dimanahidrogen pada gugus -COOH digantikan oleh
sebuah gugus alkil, meskipun tidak jauh beda jika diganti dengan sebuah gugus
aril yang berdasarkan pada sebuah cincin benzena (Clark,2007).
Suatu ester asam karboksilat ialah suatu senyawa yang menggandung
gugus –CO2R dengan -R dapat berbentuk alkil maupun aril. Suatu ester dapat
dibentuk dengan reaksi langsung antara suatu asam karboksilat dan suatu alkohol,
yang disebut reaksi esterifikasi. Esterifikasi berkataliskan asam dan merupakan
reaksi yang reversibel (Fessenden, dan Joan, 1982).
Reaksi asam karboksilat dengan alkohol menghasilkan senyawa ester
melalui reaksi yang dikenal dengan nama esterifikasi, dan biasanya menggunakan
katalis asam. Reaksi akan berlangsung dengan baik jika direfluks bersama sedikit
asam sulfat atau asam klorida. Di indusri dan di laboratorium etil asetat dibuat
dengan memanaskan etanol dengan asam asetat glasial dengan penambahan asam
sulfat. Reaksi antara asam asetat dan etanol dengan katalis asam sulfat akan
menghasilkan etil ester dan air (Azura dkk., 2015).
Reaksi esterifikasi bersifat reversible. Jika pemanasannya melebihi suhu
yang semestinya maka reaksi yang dihasilkan akan kembali menjadi reaktan
sehingga Reaksi berlangsung perlahan-lahan, biasanya membutuhkan banyak
waktu untuk mencapai keseimbangan. Menurut prinsip Le Chatelier, hasil dari
ester dapat ditingkatkan dengan meningkatkan konsentrasi reaktan. reaksi lebih
cepat pada suhu yang lebih tinggi, esterifikasi dilakukan pada titik didih campuran
reaksi. Penmanasan dilakukan dengan refluks, yaitu dengan cara memanaskan
campuran atau larutan tanpa mengurangi volume larutannya dengan adanya
kondensasi dapat mengubah uap menjadi cair. Agar reaksinya berlangsung cepat
dan sempurna dilakukan penambahan katalis berupa katalis asam (Suryawanshi et
all., 2014).
Etil asetat sifatnya polar menengah atau semipolar yang volatil dan dapat
melarutkan senyawa semipolar pada dinding sel seperti aglikon flavonoid. Etil
asetat tidak beracun dan tidak higroskopis. Di samping itu, etil asetat digunakan
sebagai pelarut karena etil asetat dapat menyari senyawa-senyawa yang
memberikan aktivitas antibakteri, diantaranya flavonoid polihidroksi dan fenol
lain (Wardhani dan Nanik, 2012).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Percobaan Sintessis Etil Asetat dilaksanakan pada hari Sabtu 9 April 2016
pada pukul 13.00-15.00 WITA dan bertempat di Laboratorium Riset Terpadu
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo,
Kendari.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah timbangan analitik, gelas
kimia, gelas ukur, pipet tetes, satu set alat refluks, hot plate, corong pisah, satu set
alat evaporator, kertas saring, corong, spatula, thermometer, statif dan klem.
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah etanol 35 mL, asam
asetat glasial 20 mL, asam sulfat pekat 2 mL, akuades, natrium bikarbonat 1,5
gram, magnesium sulfat anhidrat 1,5 gram dan kertas saring.
- dimasukkan kedalam labu alas bulat
- direfluks selama 1 jam
- dikontrol suhunya agar tidak melewati
77°C
- dihentikan pemanasan
- didinginkan dalam suhu ruang
- dievaporasi
- dipindahkan kedalam corong pisah
- ditambahkan 20 mL akuades
- dikocok
- didiamkan hingga terbentuk dua lapisan
selama 2 hari
- dikeringkan dengan magnesium sulfat
anhidrous
- dipisahkan zat pengering dengan
disaring
Hasil Pengamatan
- ditimbang
- dihitung persen rendamen
C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja percobaan sintesis etil asetat adalah sebagai berikut:
Hasil refluks
20 mL asam asetat glasial
Lapisan atas Lapisan bawah
35 mL etanol 2 mL asam sulfat
Hasil evaporasi
Residu Filtrat
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Tabel hasil pengamatan
No. Perlakuan Hasil Pengamatan
1. 35 mL etanol + 20 mL asam
asetat + 2 mL asam sulfat +
direfluks 1 jam
Ester + H2SO4
2. Etil asetat + H2SO4 +
dievaporasi
Etil asetat + H2O
3. Dimasukkan ke dalam corong
pisah + air + dikocok dan
didiamkan selama 2 hari
Terbentuk 2 lapisan
4. Lapisan atat etil asetat
ditambah MgSO4 + disaring +
didiamkan
Diperoleh etil asetat
murni
5.
Ditimbang
10,79 gram etil asetat
murni
2. Mekanisme reaksi
H3C C
O
O H + H3C
H2
C O H
S
O
O
OOH H
H3C C
O
O H
H
+ H3C
H2
C O H
H3C C
O
O H
H
C2H5 O H
H3C C
O
O H
H
C2H5 O
H
O
HH
C O
OC2H5
CH3
S
O
O
OO H
C O
OC2H5
CH3
+ O
HH
+ S
O
O
OOH H
3. Analisis data
Dik : Volume etanol = 35 mL
Mr etanol = 46 gram/mol
Volume asam asetat = 20 mL
Mr asam asetat = 22,5 gram/mol
Berat gelas kimia kosong = 46,86 gram
Berat gelas kimia + etil asetat = 59,65 gram
Dit : a. Massa etil asetat = ...?
b. % massa etil asetat = ...?
Penyelesaian :
 Secara Teori
a. Dari reaksi : 20 mL
CH3COOH + C2H5OH CH3COOC2H5 + H2O
Mol CH3COOH =
35 mL
22,4
= 1,56 mol
Mol C2H5OH =
20 mL
22,4
= 0,89 mol
CH3COOH + C2H5OH CH3COOC2H5 + H2O
Mula- mula : 1,56 mol 0,89 mol - -
Bereaksi : 0,89 mol 0,89 mol 0,89 mol 0,89 mol
Setimbang : 0,67 mol 0 0,89 mol 0,89 mol
Massa etil asetat = Mol etil asetat × Mr etil asetat
= 0,89 mol × 88 g/mol
= 78,32 gram
 Secara Eksperimen
b. Berat etil asetat = (berat gelas kimia + etil asetat) – berat gelas kimia
kosong
= 59,65 gram – 46,86 gram
= 12,79 gram
% rendamen =
Berat Eksperimen
Berat Teori
x 100 %
=
12,79 gram
78,32 gram
x 100 %
= 16,33 %
B. Pembahasan
Esterifikasi merupakan reaksi yang terjadi pada senyawa asam karboksilat
dan menghasilkan senyawa ester. Reaksi asam karboksilat dengan alkohol seperti
etanol dapat menghasilkan senyawa ester dan air. Reaksi esterifikasi
menggunakan refluks dan menambahkan katalis asam yang umum sering
digunakan yaitu asam sulfat. Penggunan refluks dan penambahan katalis asam
berupa asam bertujuan agar reaksi yang terjadi dapat berlangsung dengan baik dan
reaksinya diharapkan dapat berlangsung sempurna.
Percobaan ini tentang sintesis etil asetat bertujuan untuk melakukan
esterifikasi alkohol dengan asam asetat dan untuk melakukan reaksi-reaksi kimia
yang terlibat dalam proses esterifikasi. Etil asetat dapat disintesis dengan
memanaskan etanol dengan asam asetat glasial dengan penambahan sedikit asam
sulfat sebagai katalis. Pemanasan penambahan katalis bertujuan agar reaksi dapat
berlangsung dengan baik. Pemanasan menggunakan refluks, refluks memiliki
prinsip kerja memanaskan suatu larutan tanpa mengurangi volumenya. Ini bisa
terjadi karena terdapat kondensor dalam sistem refluks. Kondensor pada proses
pemansan direfluks terjadi proses kondensasi yang dapat mengubah fase uap
menjadi fase cair dimana hasil kondensasi ini turun kembali ke wadah larutan
sehingga volumenya tetap tidak berkurang. Katalis yang digunakan berupa katalis
asam yaitu asam sulfat. Penambahan katalis bertujuan agar reaksi dalam suasana
dan membuat reaksi yang terjadi dapat berlangsung dengan cepat.
Proses esterifikasi yang dilakukan tidak menggunakan katalis basa. Karena
ternyata jika proses esterifikasi ditambahkan katalis basa tidak dapat bereaksi
dengan campuran etanol dan asam asetat glasial sehingga tidak dapat membantu
mempercepat reaksi. Pemanasan direfluks suhu pemanasan tidak melewati titik
didih etil asetat yang bertitik didih 77 0C. Ada beberapa faktor yang menjadi
pertimbangan dalam melakukan reaksi esterifikasi dimana reaksi yang terjadi ini
bersifat reversible yaitu apabila reaksi terjadi melebihi suhu yang digunakan maka
peroduk yang telah dihasilkan akan kembali menjadi reaktan. Oleh sebab itu suhu
pemanasan yang diberikan dalam proses refluks pembuatan etil asetat dalam
percobaan ini tidak boleh melewati titik didih etil asetat.
Larutan setelah direfluks kemudian di evaporasi. Proses evaporasi
menggunakan alat yang disebut dengan evaporator. Evaporator prinsipnya kerja
memisahkan larutan dengan pelarutnya berdasarkan perbedaan titik didih dengan
bantuan vakum (tekanan). Jadi pada proses evaporasi untuk memisahkan etil
asetat dengan air yang telah bercampur dengan asam sulfat yang terbentuk dari
proses refluks dimana tidik didih etil asetat lebih rendah daripada air yaitu untuk
etil asetat 77 0C sedangkan air 100 0C sehingga ketika dievaporasi yang menguap
terlebih dahulu adalah etil asetat.Walaupun etil asetat memiliki titik didih yang
rendah daripada air tetapi molekul-molekul air tetap berikatan dengan etil asetat
sehingga pemisahan yang terjadi etil asetat yang diperoleh dari proses evaporasi
tidak murni. Proses evaporasi ini, suatu zat yang memiliki titik didih yang rendah
akan menguap dan senyawa yang memiliki titik didih yang tinggi tidak ikut
sehingga senyawa yang terkandung dalam pelarut tidak rusak oleh suhu tinggi.
Larutan hasil evaporasi yang diperoleh etil asetat yang diperoleh belum
sepenuhnya murni sehingga di butuhkan suatu metode memisahkan etil asetat
dengan zat yang masih terikat dengan etil asetat yaitu air dan asam sulfat. Metode
yang dilakukan adalah dimasukkan kedalam corong pisah dan ditambahkan
akuades tujuan penambahan akuades adalah untuk menarik molekul-molekul air
yang terdapat dalam etil asetat dan ketika dimasukkan ke dalam corong pisah
terjadi proses pemisahan dan menimbulkan terbentuknya dua fasa. Zat yang
berada pada lapisan bawah adalah air dan lapisan atas adalah etil asetat. Hal ini
terjadi karena densitas yang dimiliki air lebih besar daripada etil asetat sehingga
air berada di bawah sedangkan etil asetat berada di atas. Ketika berada didalam
corong pisah harus didiamkan kurang lebih satu hari ini bertujuan agar pemisahan
antara etil asetat dengan air dapat memisah dengan baik. Karena etil asetat dengan
air sama-sama bersifat polar. Walaupun sama-sama bersifat polar tetapi memiliki
misibilitas yang berbeda untuk etil asetat sebesar 19 sedangkan air memiliki
misibilitas nol yang membuat etil asetat dan air terpisah. sehingga pemisahan
antara etil asetat dengan air tidak berlangsung secara cepat melainkan harus diberi
waktu untuk bisa terpisah.
Etil asetat telah terpisah dari air dengan menggunakan corong pisah. Etil
asetat yang telah dipisahkan kemungkinan masih mengandung asam sulfat yang
membuat etil asetat masih bersifat asam sehingga untuk menetralkannya
ditambahkan asam bikarbonat (NaHCO3). Kemudian etil asetat yang diperoleh
ditambahkan juga MgSO4 anhidrida dimana magnesium sulfat dapat mengikat
molekul air setelah ditambahkan natrium bikarbonat dan magnesium sulfat
diharapkan etil asetat yang diperoleh terpisah dari asam sufat dan air sehingga
diperoleh etil asetat murni.
Mekanisme yang terjadi ketika pembentukan molekul etil asetat adalah
transfer proton dari katalis asam ke atom oksigen karbonil, sehingga
meningkatkan elektrofilisitas dari atom karbon karbonil, atom karbon karbonil
kemudian diserang oleh atom oksigen dari alkohol, yang bersifat nukleofilik
sehingga terbentuk ion oksonium dan terjadi pelepasan proton dari gugus
hidroksil milik alkohol, menghasilkan kompleks teraktivasi, maka akan
memprotonasi terhadap salah satu gugus hidroksil, yang diikuti oleh pelepasan
molekul air menghasilkan ester.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh jumlah persen rendamen larutan etil
asetat sebesar 16,33%, menunjukkan bahwa hasil tersebut jauh dari kemurniannya
sekitar 75 % hasil penelitian orang-rang terdahulu. Hal-hal yang mempengaruhi
dalam proses pembuatan etil asetat adalah temperaturnya, dimana suhu yang
diberikan dari luar sistem terlalu besar, menyebabkan reaksi eksotermis dan ketika
kita memisahkan larutan air dengan atil asetat dibutuhkan energi yang besar,
dimana air dapat mengikat senyawa etil asetat yang dibentuk ikatan hidrogen.
Sehingga molekul etil asetat yang diperoleh masih kurang.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dan hasil pengamatan maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Proses esterifikasi alkohol dengan asam asetat dapat dilakukan dengan
menambahkan katalis asam pada reaksi, kemudian dipanaskan dengan alat
refluks, setelah itu dievabporasi untuk memisahkan hasil esterifikasi.
2. Reaksi yang terlibat dalam proses esterifikasi yaitu reaksi nukleofilik
molekuler (SN2).
B. Saran
Saran yang dapat saya sampaikan adalah untuk pihak laboratorium harus
lebih memperhatikan lagi kelengkapan alat dan bahan. Karena bahan dan alat
yang digunakan pada saat praktikum banyak yang kurang sehingga mengganggu
kelancaran praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Azura, S. L., Reni S. dan Iriany. 2015. Pembuatan Etil Asetat dari Hasil
Hidrolisis, Fermentasi dan Esterifikasi Kulit Pisang Raja (Musa
paradisiaca L.). Jurnal Teknik Kimia USU. 4 (1).
Clark, J. 2007. Pembuatan Ester. Penerbit USU. Medan.
Fessenden, R. J. dan Joan S. F. 1982. Kimia Organik. Erlangga. Jakarta.
Suryawanshi, M.A., Shinde N.H. dan Nagotkar R.V. 2014. Kinetic Study of
Esterification Reaction for the Synthesis of Butyl Acetate. International
Journal of Advanced Research in Science, Engineering and Technology. 1
(1).
Wardhani, L. K. dan Nanik S. 2012. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etil Asetat
Daun Binahong (Anredera Scandens L.) terhadap Shigella flexneri beserta
Profil Kromatografi Lapis Tipis. Jurnal Ilmiah Kefarmasian. 2 (1).

More Related Content

What's hot

LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriqlp
 
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VAnalisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VUniversitas Negeri Medan
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetriwd_amaliah
 
Laporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan airLaporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan airPT. SASA
 
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation risyanti ALENTA
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiwd_amaliah
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri AgataMelati
 
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatidentifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatzakirafi
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriAndreas Cahyadi
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonqlp
 
laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basawd_amaliah
 
Titrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuniTitrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuniaji indras
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanawd_amaliah
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-iNurwidayanti1212
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriRidha Faturachmi
 
laporan kimia fisik - Konsentrasi kritis misel
laporan kimia fisik - Konsentrasi kritis misellaporan kimia fisik - Konsentrasi kritis misel
laporan kimia fisik - Konsentrasi kritis miselqlp
 

What's hot (20)

LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetri
 
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VAnalisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
 
Laporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan airLaporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan air
 
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
 
Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri
 
Iodometri dan iodimetri
Iodometri dan iodimetriIodometri dan iodimetri
Iodometri dan iodimetri
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasi
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
 
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatidentifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
 
laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basa
 
Titrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuniTitrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuni
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhana
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
 
1 alkohol dan fenol
1 alkohol dan fenol1 alkohol dan fenol
1 alkohol dan fenol
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum Asidimetri
 
laporan kimia fisik - Konsentrasi kritis misel
laporan kimia fisik - Konsentrasi kritis misellaporan kimia fisik - Konsentrasi kritis misel
laporan kimia fisik - Konsentrasi kritis misel
 
Alkalimetri
AlkalimetriAlkalimetri
Alkalimetri
 

Viewers also liked (10)

Laporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksiLaporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksi
 
Amina
AminaAmina
Amina
 
amina
aminaamina
amina
 
Lap kimor-5-6-3rd-fa09
Lap kimor-5-6-3rd-fa09Lap kimor-5-6-3rd-fa09
Lap kimor-5-6-3rd-fa09
 
Amina
AminaAmina
Amina
 
Gugus Hidrokarbon tentang Amina
Gugus Hidrokarbon tentang AminaGugus Hidrokarbon tentang Amina
Gugus Hidrokarbon tentang Amina
 
Amina baru
Amina baruAmina baru
Amina baru
 
amina & amida
amina & amidaamina & amida
amina & amida
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Senyawa Aromatik
Senyawa AromatikSenyawa Aromatik
Senyawa Aromatik
 

Similar to Sintesis Etil Asetat

Acara 5 esterifikasi puji nur haji
Acara 5 esterifikasi puji nur hajiAcara 5 esterifikasi puji nur haji
Acara 5 esterifikasi puji nur hajiPuji Nur Haji
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 Esterifikasi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 EsterifikasiITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 Esterifikasi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 EsterifikasiFransiska Puteri
 
Contoh Laporan Pembuatan Etil Asetat (mpd)
Contoh Laporan Pembuatan Etil Asetat (mpd)Contoh Laporan Pembuatan Etil Asetat (mpd)
Contoh Laporan Pembuatan Etil Asetat (mpd)fatmawati9625
 
Laporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehidLaporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehidHafni Zuhroh
 
Laporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan airLaporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan airDwi Mahardhika
 
Makala ester stip
Makala ester stipMakala ester stip
Makala ester stipWarnet Raha
 
Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1Sabila Izzati
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarkrisnasuryanti
 
3 bab-ii-neraca-massa
3 bab-ii-neraca-massa3 bab-ii-neraca-massa
3 bab-ii-neraca-massaEggy Brilyan
 
Prak 1 anfisko2
Prak 1 anfisko2 Prak 1 anfisko2
Prak 1 anfisko2 zakirafi
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiawd_amaliah
 
Analisa kuantitatif gugus fungsi 2
Analisa kuantitatif gugus fungsi 2Analisa kuantitatif gugus fungsi 2
Analisa kuantitatif gugus fungsi 2Endang Lestari
 
Percobaan vi (destilasi sederhana)
Percobaan vi (destilasi sederhana)Percobaan vi (destilasi sederhana)
Percobaan vi (destilasi sederhana)Tillapia
 
Produksi asam asetat secara fermentasi
Produksi asam asetat secara fermentasiProduksi asam asetat secara fermentasi
Produksi asam asetat secara fermentasiMeidina Yellisa
 
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjenLaporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjenqlp
 

Similar to Sintesis Etil Asetat (20)

Acara 5 esterifikasi puji nur haji
Acara 5 esterifikasi puji nur hajiAcara 5 esterifikasi puji nur haji
Acara 5 esterifikasi puji nur haji
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 Esterifikasi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 EsterifikasiITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 Esterifikasi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 Esterifikasi
 
Contoh Laporan Pembuatan Etil Asetat (mpd)
Contoh Laporan Pembuatan Etil Asetat (mpd)Contoh Laporan Pembuatan Etil Asetat (mpd)
Contoh Laporan Pembuatan Etil Asetat (mpd)
 
Laporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehidLaporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehid
 
Sintesis etil asetat
Sintesis etil asetatSintesis etil asetat
Sintesis etil asetat
 
Laporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan airLaporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan air
 
Makala ester stip
Makala ester stipMakala ester stip
Makala ester stip
 
Makala ester stip
Makala ester stipMakala ester stip
Makala ester stip
 
Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasar
 
3 bab-ii-neraca-massa
3 bab-ii-neraca-massa3 bab-ii-neraca-massa
3 bab-ii-neraca-massa
 
Prak 1 anfisko2
Prak 1 anfisko2 Prak 1 anfisko2
Prak 1 anfisko2
 
Netralisasi ester
Netralisasi ester Netralisasi ester
Netralisasi ester
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 
Analisa kuantitatif gugus fungsi 2
Analisa kuantitatif gugus fungsi 2Analisa kuantitatif gugus fungsi 2
Analisa kuantitatif gugus fungsi 2
 
Percobaan vi (destilasi sederhana)
Percobaan vi (destilasi sederhana)Percobaan vi (destilasi sederhana)
Percobaan vi (destilasi sederhana)
 
Sintesis Etil asetat
Sintesis Etil asetatSintesis Etil asetat
Sintesis Etil asetat
 
Produksi asam asetat secara fermentasi
Produksi asam asetat secara fermentasiProduksi asam asetat secara fermentasi
Produksi asam asetat secara fermentasi
 
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjenLaporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
 
materi air
materi airmateri air
materi air
 

Recently uploaded

TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyaANTARASATU
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfIAARD/Bogor, Indonesia
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaNikmah Suryandari
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 

Recently uploaded (9)

TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 

Sintesis Etil Asetat

  • 1. SINTESIS ETIL ASETAT Laporan Praktikum Kimia Organik II Percobaan X Oleh : Nama : Takdir Anis Stambuk : F1C1 14 022 Kelompok : VII (Tujuh) Asisten : Jumardin LABORATORIUM KIMIA ORGANIK FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2016
  • 2. I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Ilmu kimia merupakan ilmu pengetahuan alam yang khusus mempelajari tentang materi yang didalamnya mempelajari dan memahami struktur, susunan, sifat, dan perubahan materi serta energi yang menyertainya. Sehingga manusia sangat berkaitan erat dengan ilmu kimia. Ilmu kimia sangat erat kaitannya dengan riset atau penelitian yang berhubungan sifat suatu unsur, atom dan senyawa dalam hal pembentukannya, berikatan antara satu dengan lainnya, kegunaannya, dan reaksi yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan manusia. Salah satu yang dapat menjadi riset atau penelitian adalah sintesis (pembuatan) suatu senyawa dari beberapa senyawa yang direaksikan. Asam karboksilat merupakan suatu senyawa yang memiliki gugus karboksilat (–COOH). Ester, aldehid dan keton serta senyawa lainnya dapat dibuat atau diseintesis dari asam karboksilat. Salah satu senyawa yang dapat disintesis dari asam karboksilat adalah etil asetat. Etil asetat adalah senyawa organik yang berwujud cair, tidak berwarna dan memiliki aroma yang khas. Senyawa etil asetat merupakan salah satu pelarut polar menengah atau semipolar yang mudah menguap, tidak beracun dan tidak higroskopis. Kelarutan yang dimiliki etil asetat dapat meningkat suhu pada suatu larutan, dan ternyata etil asetat jika berada dalam air mengandung basa atau asam mengakibatkan etil asetat tidak stabil. Sintesis etil asetat berasal dari reaksi senyawa antara senyawa asam asetat dengan etanol dengan bantuan katalis asam berupa asam sulfat inilah disebut dengan reaksi esterifikasi dimana etil asetat merupakan senyawa ester dan
  • 3. menghasilkan hasil samping yaitu air. Etil asetat dalam proses sintesisnya bila reaksi yang berlangsung sangat lama bahkan melewati yang semestinya maka hasil reaksi akan kembali menjadi reaktan disebut reaksi hidolisis. Reaksi hidrolisis ini membuat etil asetat yang telah jadi strukturnya dipecah oleh air mengakibatkan etil asetat kembali menjadi asam asetat dan etanol. Jadi didalam mensintesis etil asetat harus dikontrol dengan baik. Berdasarkan uraian tersebut maka dilakukan percobaan ini untuk mengetahui proses pembuatan etil asetat tersebut beserta reaksi-reaksi yang terjadi. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang terdapat pada percobaan ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana cara melakukan proses esterifikasi alkohol dengan asam asetat ? 2. Bagaimana cara melakukan reaksi-reaksi kimia yang terlibat dalam proses esterifikasi ? C. Tujuan Percobaan Tujuan yang ingin dicapai pada percobaan ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk melakukan esterifikasi alkohol dengan asam asetat. 2. Untuk melakukan reaksi-reaksi kimia yang terlibat dalam proses esterifikasi. D. Manfaat Percobaan Manfaat yang diperoleh pada percobaan ini adalah sebagai berikut : 1. Mampu melakukan esterifikasi alkohol dengan asam asetat. 2. Mampu melakukan reaksi-reaksi kimia yang terlibat dalam proses esterifikasi.
  • 4. II. TINJAUAN PUSTAKA Ester diturunkan dari asam karboksilat. Sebuah asam karboksilat mengandung gugus -COOH, dan pada sebuah ester hidrogen di gugus ini digantikan oleh sebuah gugushidrokarbon dari beberapa jenis. Disini kita hanya akan melihat kasus-kasus dimanahidrogen pada gugus -COOH digantikan oleh sebuah gugus alkil, meskipun tidak jauh beda jika diganti dengan sebuah gugus aril yang berdasarkan pada sebuah cincin benzena (Clark,2007). Suatu ester asam karboksilat ialah suatu senyawa yang menggandung gugus –CO2R dengan -R dapat berbentuk alkil maupun aril. Suatu ester dapat dibentuk dengan reaksi langsung antara suatu asam karboksilat dan suatu alkohol, yang disebut reaksi esterifikasi. Esterifikasi berkataliskan asam dan merupakan reaksi yang reversibel (Fessenden, dan Joan, 1982). Reaksi asam karboksilat dengan alkohol menghasilkan senyawa ester melalui reaksi yang dikenal dengan nama esterifikasi, dan biasanya menggunakan katalis asam. Reaksi akan berlangsung dengan baik jika direfluks bersama sedikit asam sulfat atau asam klorida. Di indusri dan di laboratorium etil asetat dibuat dengan memanaskan etanol dengan asam asetat glasial dengan penambahan asam sulfat. Reaksi antara asam asetat dan etanol dengan katalis asam sulfat akan menghasilkan etil ester dan air (Azura dkk., 2015). Reaksi esterifikasi bersifat reversible. Jika pemanasannya melebihi suhu yang semestinya maka reaksi yang dihasilkan akan kembali menjadi reaktan sehingga Reaksi berlangsung perlahan-lahan, biasanya membutuhkan banyak waktu untuk mencapai keseimbangan. Menurut prinsip Le Chatelier, hasil dari
  • 5. ester dapat ditingkatkan dengan meningkatkan konsentrasi reaktan. reaksi lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi, esterifikasi dilakukan pada titik didih campuran reaksi. Penmanasan dilakukan dengan refluks, yaitu dengan cara memanaskan campuran atau larutan tanpa mengurangi volume larutannya dengan adanya kondensasi dapat mengubah uap menjadi cair. Agar reaksinya berlangsung cepat dan sempurna dilakukan penambahan katalis berupa katalis asam (Suryawanshi et all., 2014). Etil asetat sifatnya polar menengah atau semipolar yang volatil dan dapat melarutkan senyawa semipolar pada dinding sel seperti aglikon flavonoid. Etil asetat tidak beracun dan tidak higroskopis. Di samping itu, etil asetat digunakan sebagai pelarut karena etil asetat dapat menyari senyawa-senyawa yang memberikan aktivitas antibakteri, diantaranya flavonoid polihidroksi dan fenol lain (Wardhani dan Nanik, 2012).
  • 6. III. METODOLOGI PRAKTIKUM A. Waktu dan Tempat Percobaan Sintessis Etil Asetat dilaksanakan pada hari Sabtu 9 April 2016 pada pukul 13.00-15.00 WITA dan bertempat di Laboratorium Riset Terpadu Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo, Kendari. B. Alat dan Bahan 1. Alat Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah timbangan analitik, gelas kimia, gelas ukur, pipet tetes, satu set alat refluks, hot plate, corong pisah, satu set alat evaporator, kertas saring, corong, spatula, thermometer, statif dan klem. 2. Bahan Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah etanol 35 mL, asam asetat glasial 20 mL, asam sulfat pekat 2 mL, akuades, natrium bikarbonat 1,5 gram, magnesium sulfat anhidrat 1,5 gram dan kertas saring.
  • 7. - dimasukkan kedalam labu alas bulat - direfluks selama 1 jam - dikontrol suhunya agar tidak melewati 77°C - dihentikan pemanasan - didinginkan dalam suhu ruang - dievaporasi - dipindahkan kedalam corong pisah - ditambahkan 20 mL akuades - dikocok - didiamkan hingga terbentuk dua lapisan selama 2 hari - dikeringkan dengan magnesium sulfat anhidrous - dipisahkan zat pengering dengan disaring Hasil Pengamatan - ditimbang - dihitung persen rendamen C. Prosedur Kerja Prosedur kerja percobaan sintesis etil asetat adalah sebagai berikut: Hasil refluks 20 mL asam asetat glasial Lapisan atas Lapisan bawah 35 mL etanol 2 mL asam sulfat Hasil evaporasi Residu Filtrat
  • 8. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan 1. Tabel hasil pengamatan No. Perlakuan Hasil Pengamatan 1. 35 mL etanol + 20 mL asam asetat + 2 mL asam sulfat + direfluks 1 jam Ester + H2SO4 2. Etil asetat + H2SO4 + dievaporasi Etil asetat + H2O 3. Dimasukkan ke dalam corong pisah + air + dikocok dan didiamkan selama 2 hari Terbentuk 2 lapisan 4. Lapisan atat etil asetat ditambah MgSO4 + disaring + didiamkan Diperoleh etil asetat murni 5. Ditimbang 10,79 gram etil asetat murni
  • 9. 2. Mekanisme reaksi H3C C O O H + H3C H2 C O H S O O OOH H H3C C O O H H + H3C H2 C O H H3C C O O H H C2H5 O H H3C C O O H H C2H5 O H O HH C O OC2H5 CH3 S O O OO H C O OC2H5 CH3 + O HH + S O O OOH H
  • 10. 3. Analisis data Dik : Volume etanol = 35 mL Mr etanol = 46 gram/mol Volume asam asetat = 20 mL Mr asam asetat = 22,5 gram/mol Berat gelas kimia kosong = 46,86 gram Berat gelas kimia + etil asetat = 59,65 gram Dit : a. Massa etil asetat = ...? b. % massa etil asetat = ...? Penyelesaian :  Secara Teori a. Dari reaksi : 20 mL CH3COOH + C2H5OH CH3COOC2H5 + H2O Mol CH3COOH = 35 mL 22,4 = 1,56 mol Mol C2H5OH = 20 mL 22,4 = 0,89 mol CH3COOH + C2H5OH CH3COOC2H5 + H2O Mula- mula : 1,56 mol 0,89 mol - - Bereaksi : 0,89 mol 0,89 mol 0,89 mol 0,89 mol Setimbang : 0,67 mol 0 0,89 mol 0,89 mol Massa etil asetat = Mol etil asetat × Mr etil asetat
  • 11. = 0,89 mol × 88 g/mol = 78,32 gram  Secara Eksperimen b. Berat etil asetat = (berat gelas kimia + etil asetat) – berat gelas kimia kosong = 59,65 gram – 46,86 gram = 12,79 gram % rendamen = Berat Eksperimen Berat Teori x 100 % = 12,79 gram 78,32 gram x 100 % = 16,33 % B. Pembahasan Esterifikasi merupakan reaksi yang terjadi pada senyawa asam karboksilat dan menghasilkan senyawa ester. Reaksi asam karboksilat dengan alkohol seperti etanol dapat menghasilkan senyawa ester dan air. Reaksi esterifikasi menggunakan refluks dan menambahkan katalis asam yang umum sering digunakan yaitu asam sulfat. Penggunan refluks dan penambahan katalis asam berupa asam bertujuan agar reaksi yang terjadi dapat berlangsung dengan baik dan reaksinya diharapkan dapat berlangsung sempurna. Percobaan ini tentang sintesis etil asetat bertujuan untuk melakukan esterifikasi alkohol dengan asam asetat dan untuk melakukan reaksi-reaksi kimia yang terlibat dalam proses esterifikasi. Etil asetat dapat disintesis dengan memanaskan etanol dengan asam asetat glasial dengan penambahan sedikit asam
  • 12. sulfat sebagai katalis. Pemanasan penambahan katalis bertujuan agar reaksi dapat berlangsung dengan baik. Pemanasan menggunakan refluks, refluks memiliki prinsip kerja memanaskan suatu larutan tanpa mengurangi volumenya. Ini bisa terjadi karena terdapat kondensor dalam sistem refluks. Kondensor pada proses pemansan direfluks terjadi proses kondensasi yang dapat mengubah fase uap menjadi fase cair dimana hasil kondensasi ini turun kembali ke wadah larutan sehingga volumenya tetap tidak berkurang. Katalis yang digunakan berupa katalis asam yaitu asam sulfat. Penambahan katalis bertujuan agar reaksi dalam suasana dan membuat reaksi yang terjadi dapat berlangsung dengan cepat. Proses esterifikasi yang dilakukan tidak menggunakan katalis basa. Karena ternyata jika proses esterifikasi ditambahkan katalis basa tidak dapat bereaksi dengan campuran etanol dan asam asetat glasial sehingga tidak dapat membantu mempercepat reaksi. Pemanasan direfluks suhu pemanasan tidak melewati titik didih etil asetat yang bertitik didih 77 0C. Ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam melakukan reaksi esterifikasi dimana reaksi yang terjadi ini bersifat reversible yaitu apabila reaksi terjadi melebihi suhu yang digunakan maka peroduk yang telah dihasilkan akan kembali menjadi reaktan. Oleh sebab itu suhu pemanasan yang diberikan dalam proses refluks pembuatan etil asetat dalam percobaan ini tidak boleh melewati titik didih etil asetat. Larutan setelah direfluks kemudian di evaporasi. Proses evaporasi menggunakan alat yang disebut dengan evaporator. Evaporator prinsipnya kerja memisahkan larutan dengan pelarutnya berdasarkan perbedaan titik didih dengan bantuan vakum (tekanan). Jadi pada proses evaporasi untuk memisahkan etil
  • 13. asetat dengan air yang telah bercampur dengan asam sulfat yang terbentuk dari proses refluks dimana tidik didih etil asetat lebih rendah daripada air yaitu untuk etil asetat 77 0C sedangkan air 100 0C sehingga ketika dievaporasi yang menguap terlebih dahulu adalah etil asetat.Walaupun etil asetat memiliki titik didih yang rendah daripada air tetapi molekul-molekul air tetap berikatan dengan etil asetat sehingga pemisahan yang terjadi etil asetat yang diperoleh dari proses evaporasi tidak murni. Proses evaporasi ini, suatu zat yang memiliki titik didih yang rendah akan menguap dan senyawa yang memiliki titik didih yang tinggi tidak ikut sehingga senyawa yang terkandung dalam pelarut tidak rusak oleh suhu tinggi. Larutan hasil evaporasi yang diperoleh etil asetat yang diperoleh belum sepenuhnya murni sehingga di butuhkan suatu metode memisahkan etil asetat dengan zat yang masih terikat dengan etil asetat yaitu air dan asam sulfat. Metode yang dilakukan adalah dimasukkan kedalam corong pisah dan ditambahkan akuades tujuan penambahan akuades adalah untuk menarik molekul-molekul air yang terdapat dalam etil asetat dan ketika dimasukkan ke dalam corong pisah terjadi proses pemisahan dan menimbulkan terbentuknya dua fasa. Zat yang berada pada lapisan bawah adalah air dan lapisan atas adalah etil asetat. Hal ini terjadi karena densitas yang dimiliki air lebih besar daripada etil asetat sehingga air berada di bawah sedangkan etil asetat berada di atas. Ketika berada didalam corong pisah harus didiamkan kurang lebih satu hari ini bertujuan agar pemisahan antara etil asetat dengan air dapat memisah dengan baik. Karena etil asetat dengan air sama-sama bersifat polar. Walaupun sama-sama bersifat polar tetapi memiliki misibilitas yang berbeda untuk etil asetat sebesar 19 sedangkan air memiliki
  • 14. misibilitas nol yang membuat etil asetat dan air terpisah. sehingga pemisahan antara etil asetat dengan air tidak berlangsung secara cepat melainkan harus diberi waktu untuk bisa terpisah. Etil asetat telah terpisah dari air dengan menggunakan corong pisah. Etil asetat yang telah dipisahkan kemungkinan masih mengandung asam sulfat yang membuat etil asetat masih bersifat asam sehingga untuk menetralkannya ditambahkan asam bikarbonat (NaHCO3). Kemudian etil asetat yang diperoleh ditambahkan juga MgSO4 anhidrida dimana magnesium sulfat dapat mengikat molekul air setelah ditambahkan natrium bikarbonat dan magnesium sulfat diharapkan etil asetat yang diperoleh terpisah dari asam sufat dan air sehingga diperoleh etil asetat murni. Mekanisme yang terjadi ketika pembentukan molekul etil asetat adalah transfer proton dari katalis asam ke atom oksigen karbonil, sehingga meningkatkan elektrofilisitas dari atom karbon karbonil, atom karbon karbonil kemudian diserang oleh atom oksigen dari alkohol, yang bersifat nukleofilik sehingga terbentuk ion oksonium dan terjadi pelepasan proton dari gugus hidroksil milik alkohol, menghasilkan kompleks teraktivasi, maka akan memprotonasi terhadap salah satu gugus hidroksil, yang diikuti oleh pelepasan molekul air menghasilkan ester. Berdasarkan hasil analisis diperoleh jumlah persen rendamen larutan etil asetat sebesar 16,33%, menunjukkan bahwa hasil tersebut jauh dari kemurniannya sekitar 75 % hasil penelitian orang-rang terdahulu. Hal-hal yang mempengaruhi dalam proses pembuatan etil asetat adalah temperaturnya, dimana suhu yang
  • 15. diberikan dari luar sistem terlalu besar, menyebabkan reaksi eksotermis dan ketika kita memisahkan larutan air dengan atil asetat dibutuhkan energi yang besar, dimana air dapat mengikat senyawa etil asetat yang dibentuk ikatan hidrogen. Sehingga molekul etil asetat yang diperoleh masih kurang.
  • 16. V. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan tujuan dan hasil pengamatan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Proses esterifikasi alkohol dengan asam asetat dapat dilakukan dengan menambahkan katalis asam pada reaksi, kemudian dipanaskan dengan alat refluks, setelah itu dievabporasi untuk memisahkan hasil esterifikasi. 2. Reaksi yang terlibat dalam proses esterifikasi yaitu reaksi nukleofilik molekuler (SN2). B. Saran Saran yang dapat saya sampaikan adalah untuk pihak laboratorium harus lebih memperhatikan lagi kelengkapan alat dan bahan. Karena bahan dan alat yang digunakan pada saat praktikum banyak yang kurang sehingga mengganggu kelancaran praktikum.
  • 17. DAFTAR PUSTAKA Azura, S. L., Reni S. dan Iriany. 2015. Pembuatan Etil Asetat dari Hasil Hidrolisis, Fermentasi dan Esterifikasi Kulit Pisang Raja (Musa paradisiaca L.). Jurnal Teknik Kimia USU. 4 (1). Clark, J. 2007. Pembuatan Ester. Penerbit USU. Medan. Fessenden, R. J. dan Joan S. F. 1982. Kimia Organik. Erlangga. Jakarta. Suryawanshi, M.A., Shinde N.H. dan Nagotkar R.V. 2014. Kinetic Study of Esterification Reaction for the Synthesis of Butyl Acetate. International Journal of Advanced Research in Science, Engineering and Technology. 1 (1). Wardhani, L. K. dan Nanik S. 2012. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etil Asetat Daun Binahong (Anredera Scandens L.) terhadap Shigella flexneri beserta Profil Kromatografi Lapis Tipis. Jurnal Ilmiah Kefarmasian. 2 (1).