Makalah ini membahas tentang aspek keperilakuan dalam persyaratan pelaporan. Persyaratan pelaporan dapat mempengaruhi perilaku pelapor dalam beberapa cara seperti antisipasi penggunaan informasi, prediksi penggunaan oleh penerima, insentif/sanksi, waktu pelaporan, dan strategi respon iteratif. Dampak persyaratan pelaporan dapat dirasakan dalam berbagai bidang akuntansi. Penilaian dampaknya dapat dilakuk
Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013
Persyaratan Pelaporan Mempengaruhi Perilaku
1. KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya
berkat Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini,
dalam Mata Kuliah Akuntansi Keperilakuan. Makalah ini tentunya dapat
terselesaikan dengan baik atas dukungan berbagai pihak. Makalah ini dapat
terselesaikan dengan materi “Aspek Keperilakuan Pada Persyaratan Pelaporan”.
Dalam menyusun makalah ini, kami banyak mendapatkan bantuan serta
dukungan dari berbagai pihak. Maka dengan penuh kerendahan hati kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan sehingga perlu dibenahi. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapakan kritik serta saran yang sifatnya
membangun guna kesempurnaan makalah ini, agar makalah ini dapat berguna
serta bermanfaat bagi pengembangan wawasan yang senantiasa dinamis. Akhir
kata, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada
umumnya dan penyusun pada khususnya.
Palu, 08 Mei 2012
Kelompok 1
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Akuntansi memiliki tujuan memberikan informasi kepada pihak – pihak
yang berkepentingan. Akuntansi merupakan media komunikasi, dalam pelaporan
hal tertentu seperti sumber daya alam biasanya dilaporkan secara sukarela kecuali
pembuat laporan keuangan menyakini bahwa si penerima informasi akan
berperilaku sebagaimana yang idinginkan sebagai tujuan pelaporan.
Dalam organisasi manajer biasanya memiliki hak untuk mengharuskan
bawahannya melaporkan aspek – aspek yang harus dilaporkan dalam kinerja
mereka. Setiap orang yang terlibat dalam penyusunan laporan akuntansi perlu
memahami dampak yang mungkin ditimbulkan dari persyaratan pelaporan
terhadap perusahaan.
Pembuat laporan akuntansi dapat dengan sengaja melaporkan informasi
palsu , informasi yang tidak akurat. Guna memastikan keandalan dari informasi
akuntansi yang dilaporkan adalah fungsi penting dari audit keuangan, persyaratan
pelaporan dapat mempengaruhi perilaku pelapor dalam beberapa cara.
Antisipasi penggunaan informasi dilakukan oleh pembuat informasi untuk
mencari tahu reaksi yang akan terjadi dari penerima informasi atas informasi
tersebut, sehingga dampak negative dari informasi dapat diminimalisir.
Kadangkala penerima informasi atau user informasi menyatakan dengan jelas
keinginannya atau mereka kepada si pembuat informasi. Hal ini dapat dijadikan
masukan untuk pembuat informasi sebelum membuat laporan, misalnya mengenai
laba, pertumbuhan jangka panjang, citra perusahaan, dan sebagainya. Jika
pengguna informasi tidak memperhatikan atau mengevaluasi informasi yang
diterima, sehingga dapat terjadi bias informasi tersebut dimana menjadi tidak
relevan.
3. 1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusa masalah dalam makalah ini. Yaitu sebagai berikut:
1. Bagaiman syarat-syarat pelaporan?
2. Bagaimana persyaratan pelaporan mempengaruhi perilaku?
3. Bagaimana dampak persyaratan pelaporan?
4. Bagaimana penilaian dampak terhadap pengirim informasi?
1.3 TUJUAN
Tujuan dibuatnya makalah ini antara lain:
1. Untuk memenuhi dan melengkapi tugas mata kuliah akuntansi
keperilakuan,sehingga membantu efektifitas pembelajaran khususnya
pada akuntansi keperilakuan di BAB 12
2. Untuk mengetahui Bagaiman syarat-syarat pelaporan?
3. Untuk mengetahui Bagaimana persyaratan pelaporan mempengaruhi
perilaku?
4. Untuk mengetahui Bagaimana dampak persyaratan pelaporan?
5. Untuk mengetahui Bagaimana penilaian dampak terhadap pengirim
informasi?
.
4. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 SYARAT-SYARAT PELAPORAN
Dunia saat ini penuh dengan persyaratan untuk melaporkan informasi
kepada orang lain tentang siapa atau apa kita ini, bagaimana kita menjalankan
hidup kita, bagaimana kita mengerjakan pekerjaan kita ,dan seterusnya. Hal – hal
ini pada umumnya sering disebut sebagai persyaratan pelaporan. Kebanyakan riset
tentang akuntansi keperilakuan mengenai dampak informasi telah memfokuskan
pada bagaimana penerima menggunakan informasi yang dilaporkan guna
membuat penilaian dan atau keputusan. Sehingga penting sekali untuk memahami
bahwa dampak persyaratan pelaporan terhadap perilaku dari mereka yang
diharuskan untuk memberikan laporan informasi tertentu musti dikaji. Istilah
“pelapor” dan “pengirim” akan digunakan secara bergantian dan mengacu pada
individu, orgaisasi atau kelompok lain yang diharuskan untuk melaporkan
informasi.
Intisari dari pelaporan akuntansi adalah komunikasi atas informasi yang
memiliki implikasi keuanganatau manajemen. Karena pengumpulan dan
pelaporan informasi mengonsumsi sumberdaya, biasanya hal yang mana tidak
dilakukan dengan suka rela kecuali pelapor yakin bahwa hal ini memberikan si
penerima informasi berperilaku sebagaimana yang diinginkan pelapor. Yang
mana pula kebanykan dari informasi akuntasi digunakan dan dikomunikasikan
hanya karaena seserang memiliki posisi kekuasaan.
Informasi pula yang dilaporkan adalah bagian yang penting dari proses
pengendalian organisasi. Tanpa informasi, manajer, kreditor dan pemilik tidak
dapat mengatakan apakah segala sesuatu berjalan sesuai dengan rencana aau
apakah tindakan korektif diperlukan. Meskipun alternatif seperti pengamatan
langsung dan audit kadang kala digunakan, informasi ang dilaporkan adalah cara
paling umum untuk memperoleh informasi yang digunakan untuk pengendalian.
Adalah penting untuk memahami dampak dari persyaratan pelaporan karena
kelaziman dan biayanya.
5. Persyaratan pelaporan dikenalkan dan dipaksakan oleh beraneka ragam
prang dan organisasi dengan cara yang beraneka rupa. Dalam organisasi, manajer
biasanya memiliki hak untuk mengharuskan bawahannya melaporkan aspek mana
pun dari kinerja pekerjaan mereka. Apakah mereka dapat melaksanakan
persaratan semacam itu dengan efektif adalah kurang jelas dan bergantung pada
sejumlah faktor organisasional, dan mungkin pribadi. Perusahaan-perushaan ang
dimiliki oleh publik diharuskan untuk melaporkan secara ekstensif kepada
BAPEPAM dan publik untuk status keuangan dan operasinya. Setiap orang ang
terlibat dalam perancangan atau penggunaan sistem informasi perlu memahami
dapak yang mungkin dari persyaratan pelaporan terhadap pengirim informasi,
serta bagaimana memprediksikan dan mengidentifikasikan dampak semacam itu.
2.2 BAGAIMANA PERSYARATAN PELAPORAN MEMPENGARUHI
PERILAKU
Gagasan bahwa persyaratan pelaporan mempengaruhi perilaku pelaporan
bukanlah sesuatu yang baru atau bagi manajemen dan akuntansi. Para psikolog
sangat menyadari bahwa orang dapat merespon terhadap “ tuntunan” dari situasi
eksperimental dengan keperilakuan secara berbeda dengan apa ang mereka
lakukan dalam situasi lain. Sementara psikolog eksperimental mencoba untuk
menghindari hal itu krena orientasi dan riset mereka. Manajer dan badan reguer
secara aktif mencoba untuk memberikan tuntunan kepada orang lain guna
membuat mereka berperilaku dengan cara tertentu. Manajer dan badan regulasi
menggunakan persyaratan pelaporan baik menggunakan tuntutan seacam itu dan
untuk menediakan informasi yang dibutuhkan untuk mengevaluasi prilaku dan
kinerja.
Persyaratan pelaporan dapat mempengaruhi prilaku pelaporan dalam
beberapa cara. Bentuk lain dari pegukuran yang digunakan dalam organisasi
seperti audit dan pengamatan langsung, juga memiliki banyak dampak ang sama
terhadap persyaratan pelaporan, setelah dampak spesifiknya sendiri.
Antisipasi Penggunaan Informasi
6. Ketika persyaratan pelaporan dikenakan, adalah umum bagi si pengirim untuk
paling tidak berfikir, jika tidak bertanya “ mengapa mereka menginginkan
informasi ini? Bagaimana ereka akan menggunakannya?”. Si pengirim ingin
mengetahui apakah di penerima akan mengambil sutu tindakan yang berkaitan
dengan, atau memiliki pendapat mengenai si pengirim karena informasi yang
dilaporkan tersebut. Karena si penerima menggunakan informasi ang dilaporkan
sebagai suatu dasar untuk evaluasi kinerja dan penilaian lainnya, pertimbangan si
pengirim mengenai penggunaan ang mungkin sangat berdasar.
Pengirim menggunakan persyaratan pelaporan itu sendiri, bersama-sama
dengan informasi lainnya, untuk mengantisipasi bagaimana penerima akan
bereaksi terhadp informsi yang dilaporkan.
Persyaratan pelaporan kemungkinan besar akan mempengaruhi perilaku
pengirim ketika informasi yang dilaporkan merupakan deskripsi mengenai prilaku
pengirim atau sesuatu yang dipengaruhi oleh si pengirim atau sesuatu untuk mana
si pengirim bertanggung jawab.
Prediksi Si Pengirim Mengenai Penggunaan Si Pemakai.
Kadang kala penerima mengatakan dengan jelas bagaimana mereka
menginginkan si pengirim untuk berprilaku. Tapi seringkali mereka tidak
menginginkan atau mereka mungkin menginginkan banyak hal-hal yang sulit
untuk dicapai secara simultan, seperti laba jangka pendek yang tinggi,
pertumbuhan jangka panjang yang baik atau citra publik yang bagus. Jik si
pegirim bertanggung jawab kepada si penerima. Apa yang diharuskan untuk
dilaporkan oleh pengirim adalah suatu tanda bagi pengirim sebelum tindakan
diambil, mengenai tindakan dan hasil yang penting bagi si penerima.
Dalam kasus-kasus lain, adalah jelas dari respon penerima, atau kurangnya
respon penerima, bahwa mereka tidak menggunakan informasi yang dilaporkan
seperti yang mereka katakan. Anekdot klasik mengenai hal ini adalah mahasiswa
yang mengetik alamat yang panjang di tengah-tengah suatu makalah untuk
menambah ketebalannya. Makalah tersebut dikembalikan dengan suatu nilai,
tetapi tanpa indikasi bahwa dosen tersebut telah melihat hal itu.
7. Insentif/ Saksi
Semakin besar potensi insentif dan sanksi yang diberikan oleh pihak
manajemen dalam suatu organisasi misalnya, maka si pembuat informasi akan
semakin berhati – hati dalam bertindak untuk memastikan bahwa informasi yang
ia buta dapat diterima dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Penetuan Waktu
Waktu adalah faktor penting dalam menentukan apakah persyaratan pelaporan
akan menyebabkan perubahan dalam prilaku pengirim atau tidak. Supaya
pelaporan persyaratan dapat menyebabkan pengirim mengubah prilakunya, ia
harus mengetahui persyaratan pelaporan tersebut sebelum i bertindak. Jika
persyaratan pelaporan hanya terjadi setelah pengiriman telah bertindak, maka ia
ada peluang untuk mengubah prilaku masa lalu.
Strategi Respon Iteratif.
Mengubah suatu perilaku memerlukan biaya yang bias dibilang mahal.
Adanya banyaj tuntutan, batasan, dan keinginan bersaing satu sama lain .
perubahan apa pun itu yang terjadi dalam perilaku melibatkan berbagai dimensi
yang menghabiskan banyak waktu ,tenaga , uang dan banyak hal lainnya.
Pegarah Perhatian
Dampak mengarahkan perhatian dapat dianggap sebagai dampak dari pencatatan
dan bukannya dampak dari pelaporan informasi karena dampak tersebut timbul
dari kepentingan pengirim itu sendiri dan tidak bergantung kepada informsi yang
dilaporkan kepada siapapu.
PERTIMBANGAN YANG MEMPENGARUHI PELAPOR MERUBAH INFORMASI:
1. Seberapa jelas keinginanoenerima informasi yang mereka haraokan terjadi
2. Seberapa jelas kegunaan informasi yang mereka harapkan akan digunakan.
3. Penghargaan dan sanksi yang di berikan
4. Penghargaan dan sanksi yang digunakan
8. 5. Seberapa besar perubahan satu dimensi akan mempengaruhi atau
mengubah dimensi lainnya.
2.3 DAMPAK DARI PERSYARATAN PELAPORAN
Persyaratan pelaporan dapat mempengaruhi perilaku di semua bidang
akuntansi yang mana diantaranya:
Akuntansi Keuangan
Adanya badan – badan yang berwenang dalam akuntansi keuangan, seperti
SEC, FASB, GAAP. Beberapa prinsi akuntansi diterapkan setelah diperdebatkan
terlebihdahulu mengenai dampak penerapannya.
Akuntansi Perpajakan
Akuntansi perpajakan adalah bidang yang sangat sensitive dalam
kaitannya dalam persyaratan pelaporan
Akuntansi Manajerial
Hanya terdapat sedikit data akuntansi manajemen yang tersedia bagi
public karena jarang dilaporkan diluar organisasi bersangkutan.
Akuntansi Sosial
Akuntansi social eksternal masih bersifat sukarela, dan menimbulkan
banyak konflik dengan kinerja perusahaan.
2.4 PENILAIAN DAMPAK TERHADAP PENGIRIM INFORMASI.
Terdapat banak cara untuk menilai dapak dari persaratan pelaporan
terhadp pengiriman informasi. Yang paling tersedia adalah pegambilan keputusan
deduktif, yang melibatkan pemikirab secara hati-hati mengenai bagaimana
persyaratan pelaporan akan berinteraksi dengan kekuatan-kekuatan motivasional
lainnya guna membentuk prilaku manajer. Teknik ini sebaikna selalu digunakan
sebelum memberlakukan suatu persyaratan pelaporan.
Metode lain adalah dengan menyatakan kepada para pelapor mengenai prilaku
mereka. Suatu cara formal untuk melakukan hal ini adalah dengan survei, ang
dapt terdiri atas pertanyaan-pertanyaan sempit dengan kemungkinan tanggapan
ang ditentukan atau atas pertanyaan-pertanyaan luas dengan kemungkinan
9. jawaban yang terbuka atau atas gabungan dari keduanya. Metode ini hanya
memberikan apa yang rela dan mampu diberikan oleh pelapor kepada anda
mengenai proporsi mereka sendiri atas prilaku dan reaksinya terhadap persaratan
pelapor. Pelapor bisa berfikir bahwa mereka telah mengubah prilaku mereka
dengan cara-cara atau jumlah yang sebenarnya tidak mereka lakukan, atau
sebaliknya.
10. BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sebagaimana dipahami bersama, masalah pokok dari proses akuntansi
adalah implikasi komunikasi informasi mengenai keuangan dan menajemen.
Namum bukan hanya pihak pelapor informasi saja yang memiliki harapan, pihak
penerima informasi juga memiliki harapannya sendiri lewat perilaku ditunjukkan
pada informasi tersebut. Kedua belah pihak masing – masing memiliki perilaku
berbeda terhadap informasi yang sama. Dengan demikian, untuk mencapai
efektivitas komuniikasi pihak penerima informasi harus menyadari perilaku dari
pihak pengirim informasi karena pihak pengirim informasi dapat bertindak
disfungsional terhadap informasi, oleh karena itu bentuk laporan yang menjadi
bagia dari rangkaian komunikasi perlu ditinjau mana kala membawa dampak
negative bagi proses komunikasi informasi.
11. DAFTAR PUSTAKA
R.W.Ackerman,1973. “How Companies Respond to Social Demands, “Harvard
Business Review (Juli-Agustus).
D.F. Hawkins, 1969. “Behavioral Implications of Generally Accepted Accounting
Principles”, California Management Review, 12, No. 2 (Musim Dingin): hal 12-
21.
V.F.Ridgway, 1956. “Disfunctional Consequences of Perfomance
Measurements”, Administrative Science Quartery 1, No.2 (September): hal. 240-
47.
Siegel, Gary, dan Marcony H.R, 1989. “Behavioral Accounting, South-Western
Publishing co, Cincinnatim Ohio.
http://qionkslife.blogspot.com/2011/09/tugas-makalah-mata-kuliah-
akuntansi.html