SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
AYO MENGENAL PARAGRAF
Diajukan untuk persyartan mata kuliah Bahasa Indonesia :
Dosen Pembimbing :
Haerudin, M.Pd
Disususn Oleh:
Galuh Wira Astriana 1584202156
Nila Nurfadillah 1584202154
Puput Hartati 1584202150
Zulfa Alifatunisah 1584202141
Prodi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Tangerang
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada AllAh SWT, yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada
penulis untuk dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Ayo Mengenal Paragraf”. Penulis
juga berterima kasih kepada dosen pembimbing Bapak Haerudin, M.pd
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memahami tentang “Paragraf”, yang kami
ssajikan berdasarkan referensi dari berbagai sumber. Makalah ini juga disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia semester ganjil tahun 2015.
Penulis menyadari, dalam makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Hal
ini disebabkan terbatasnya kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang penulis miliki.
Oleh karena itu Penulis mengharapkan kritik dan saran. Demi perbaikan dan kesempurnaan
makalah ini di waktu yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi Penulis
pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Tangerang, 14 Desember 2015
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan ......................................................................................... 1
BAB II Pembahasan ........................................................................................ 2
Pengertian Paragraf.......................................................................................... 2
Ciri-ciri Paragraf.............................................................................................. 2
Fungsi Paragraf ................................................................................................ 3
Gagasan Utama dan Topik Paragraf ................................................................ 3
Kalimat dalam Paragraf ................................................................................... 3
Ciri Paragraf yang Baik ................................................................................... 4
Struktur Paragraf.............................................................................................. 6
Jenis-Jenis Paragraf.......................................................................................... 7
Bab III Penutup................................................................................................ 10
Kesimpulan ...................................................................................................... 10
Saran ................................................................................................................ 10
Daftar Pusaka................................................................................................... 11
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Umumnya, kesulitan pertama membuaat karya ilmiah adalah mengungkapkan pikiran
menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah. Sering dilupakana perbedaan antara paragraf dengan
kalimaat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam
kalimat lain dalam yang membentuk paragraf, paragraf merupakan sanian kecil sebuah
karangan yang membangun satuan pikiran sebagai pesan yang di sampaikan oleh penulis
dalam karangan.
Paragraf adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan
beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraf, yang perlu
diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf
membicarakan satu gagasan (gagasan tunggal). Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam
paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang
dari komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya sudah memasuki kawasan wacana
atau karangan.
1.2 Rumusan Masalah
a. apa itu paragraf ?
b. apa saja struktur paragraf ?
c. apa saja jenis-jenis paragraf ?
1.3 Tujuan
a. mengetahui pengertian paragraf
b. mengetahui struktur paragraf
c. mengetahui jenis-jenis paragraf
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Paragraf
A. Pengertian Paragraf
Paragraf adalah karangan mini. Artinya, semua unsur karangan yang penjang ada
dalam paragraf. Paragraf juga merupakan satuan bahasa tulis yang terdiri beberapa kalimat
yang tersusun secara lengkap, utuh dan padu. Paragraf yang terdiri atas satu kalimat
berbararti tidak menunjukan ketuntasan atau kesempurnaan. Sekalipun tidak sempurna,
paragraf yang terdiri satu kalimat dapat digunakan. Paragraf satu kalimaat ini dapat dipakai
sebagai peralihan antar paragraf, sekaligus memperbesaar efek dinamika bahasa. Akan tetapi,
sebagai satuan gagasan menjadi suatu bentuk ide yang utuh dan lengkap, paragraf hendaklah
dibangun dengan sekelompok kalimat yang saling berkaitan dan mengaembangkan satu
gagasan.
Ciri-ciri paragraf :
1. Kalimat pertama bertakuk kedalam lima ketukan spasi untuk jenis karangan biasa,
misalnya surat, dan delapan ketukan untuk jenis karangan ilmiah formal, misalnya :
makalah, skripsi, thesis, dan disertasi. Karang berbentuk lurus yang tidak betakuk
(block style) ditandai dengan jarak spasi merenggang, satu spasi lebih banyak
daripada jarak antar baris lainnya.
2. Paragraf menggunakan pikiran utama (gagasan utama) yang dinyatakan dalam
kalimat topik.
3. Setiap paragraf menggunakan sebuah kalimat topik dan selebihnya merupakan
kalimat yang berfungsi menjelaskan,menguraikan,atau menerangkan pikiran utama
yang ada dalam kalimat topik.
4. Paragraf menggunakan pikiran penjelas (gagasan penjelas) yang dinyatakan dalam
kalimat penjelas. Kalimat ini berisi detail-detail kalimat topik. Paragraf bukan
kumpulan kalimat-kalimat topik. Paragraf hanya berisi satu kalimat topik dan
beberapa kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas berisi detail yang sangat
spesifik,dan tidak mengulang pikiran penjelas lainnya.
Dalam karangan yang panjang, paragraf mempunyai artidan fungsi yang penting.
Dengan paragraf itu pengarang dapat mengekspresikan keseluruhan gagasan secara
utuh,runtut,lengkap,menyatatu,dan sempu,dan sempurna seehingga bermakna dan dapat
dipahami oleh pembaca sesuai dengan keinginan penulisnya. Paragraf dapat mendinamiskan
sebuah karangan sehingga lebih hidup,dinamis,dan energik sehingga pembaca penuh
semangat.artinya,paragraf mempunyai fungsi strategis dalam menjembatani gagasan penulis
dan pembacanya.
3
Fungsi Paragraf :
1. Megekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan
perasaan kedalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis,dalam suatu
kesatuan.
2. Menandai peralihan (pergantian) gagasan baru bagi karangan yang terdiri
beberapa paragraf,ganti paragraf berarti ganti pikiran.
3. Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis,dan memudahkan
pemahaman bagi pembacanya.
4. Memudahkan pengembangan topik karangan kedalam satuan-satuan unit pikiran
yang lebih kecil.
5. Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri atas beberapa
variabel.
B. Gagasan Utama dan Kalimat Topik
Gagasan utama haruslah ada dalam setiap paragraf yang baik. Akan tetapi,tidak
demikian halnya dengan kalimat topik. Meskipun kalimat topik memuat gagasan utama,hal
itu tidak berarti bawa kalimat topik juga harus ada dalam setiap paragraf. Dengan kata
lain,kalimat topik memang menyatakan gagasan utama dalam sebuah paragraf,tetapi tidak
semua gagasan utama perlu dituangkan dalam kalimat topik.
C. Kalimat dalam Paragraf
1. Kalimat Topik di awal Paragraf
Umumnya kalimat topik dinyatakan di awal paragraf. Dalam posisi itu,kalimat topik
akan banyak manfaatnya bagi pembaca maupun penulis. Bagi penulis kalimat topik yang
berposisi di awal paragraf berfungsi sebagai pengontrol atau pengendali untuk mengetahui
apakah tidak kalimat-kalimat yang akan ditulisnya masih berkaitan dengan kalimat topik atau
tidak.Jika,ia harus mengeluarkan kalimat itu dari paragraf yang sedang ditulisnya atau
menjadikan kalimat itu hanya sebagai sisipan dalam kalimat lain. Sementara itu,bagi
pembaca kalimat topik di awal kalimat amat berguna untuk membantu pemahamannya
terhadap paragraf itu.Dengan memahami kalimat topik di awal paragraf,pembaca dapat
memperkirakan apa yang akan dikemukakan dalam kalimat-kalimat berikutnya pada paragraf
itu.
Dalam posisi ini,kalimat yang menyatakan gagasan utama dinyatakan lebih dulu di
awal paragraf,kemudian kalimat itu diuraikan,dipertegas,atau dijelaskan oleh kalimat-kalimat
berikutnya.
4
2. Kalimat Topik di akhir Paragraf
Seringkali kalimat topik juga menempati posisi akhir paragraf. Dalam posisi akhir
kalimat topik berfungsi memberikan simpulan atau rangkuman atas informasi yang telah
disajikan dalam kalimat-kalimat sebelumnya dalam paragraf itu.
3. Kalimat Topik di tengah Paragraf
Dalam posisi ini kalimat topik berfungsi sebagai transisi antara kalimat-kalimat yang
dinyatakansebelum dan sesudah kalimat topik. Bagian sesudah kalimat topik itu biasanya
berupa rincian gambaran dari kalimat topik.
4. Kalimat Topik di Awal dan di Akhir Paragraf
Cara ini biasa dilakukan apabila informasi yang dikemukakan didalam paragraf itu
amat banyak atau amat rumit. Dengan menyatakan kembali kalimat topik di akhir paragraf,
diharapkan informasi-nformasi yang rumit dan banyak itu dapat dipahami secara baik oleh
pembaca.
A. CIRI Paragraf yang Baik
1. Kesatuan
Kesatuan dalam sebuah paragraf hanya akan terbentuk apabila informasi-informasi itu
tetap dikendalikan leh gagasan utama. Agar hal itu dapat dicapai, penulis harus senantiasa
mengevaluasi apakah kalimat-kalimat yang ditulisnya itu erat hubungannya dengan gagasan
utama. Jika ternyata tidak erat hubungannya kalimat-kalimat itu harus dihilangkan atau di
sajikan secara khusus, misalnya menjadi sisipan dalam kalimat lain.
2. Kepaduan
Paragraf dapat dikatakan baik tidak saja karna gagasan utamanya tunggal, tetapi juga
karna kalimat-kalimat didalam paragraf itu terjalin secara logis dan gramatikal. Dengan
demikian, kalimat-kalimat didalam sebuah paragraf itu terpadu.
a. Kata Kunci dan Sinonim
Kepaduan paragraf dapat dibangun dengan tidak mengulang kata atau
ungkapan yang sama setiap kali diperlukan. Kata atau ungkapan yang sama itu
sesekali dapat disebut kembali dengan menggunakan kata kunci atau dengan
menggunakan kata lain yang bersinonim dengan kata atau ungkapan itu.
b. Pronomina
Membangun kepaduan juga dapat ditempuh dengan menggunakan pronomina
untuk menyebut nomina atau frasa nominal yang telah disebutkan lebih dahulu.
Yang dilakukan sebenarnya adalah mengacu kepada nomina atau frasa nomina itu
dengan prominanya.
5
c. Kata transisi
Kata transisi adalah konjungtor atau perangkai, baik yang digunakan untuk
menghubungkan unsur-unsur dala sebuah kalimat maupun untuk menghubungkan
kalimat-kalimat dalam sebuah paragraf. Melalui penggunaan kata-kata ini,
hubungan antara satu gagasan dengan gagasan yang lain dalam sebuah paragraf
dapat dinyatakan secara tegas. Kalimat-kalimatnya mungkin sama, tetapi kata
transisi tertentu dan susunan tertentu akan mengubah nformasi atau gagasan yang
ditampilkan.
d. Struktur yang Paralel
Keparalelan stuktur kalimat dapat pula membangun ciri kepaduan kalimat-
kalimat didalam sebuah paragraf. Banyak cara yang dapat digunakan untuk
membangun keparalelan struktur ini, anatara lain, menggunakan bentuk kata kerja
yang sama atau menggunakan majas repetisi.
3. Konsistensi Sudut Pandang
Dalam karang mengarang, konsistensi sudut pandang itu sangat penting artinya.
Seorang penulis harus menentuka lebih dahulu sudut pandangnya terhadap calon pembaca
agar ia dapat memilih gaya penulisan yang tepat. Paragraf yang baik hendaknya
mempertahankan sudut pandang penulis dalam membahas permasalahan yang diutarkannya.
4. Ketuntasan
Paragraf yang baik adalah paragraf yang tuntas. Artinya di dalam paragraf itu telah
tercakup semua yang diperlukan untuk mendukung gagasan utama. Ini berarti pula bahwa
paragraf yang baik harus telah dikembangkan sedemikian rupa sehingga pembaca tidak
bertanya-tanya tentang maksud penulis dalam paragraf itu.
5. Keruntutan
Urutan penyaji informasi dalam paragraf yang baik mengikuti tata urutan tertentu.
Ada beberapa model urutan penyajian informasi dalam paragraf dan tiap-tiap model
mempunyai kelebihannya masing-masing. Model-model urutan itu adalah, urutan waktu,
tempat, urut : umum-khusus, urutan khusus-umum, urutan perntanyaan-jawaban, dan urutan
sebab-akibat. Masing-masing model urutan akan dibicarakan secara rinci dalam bagian yang
membicarakan jenis-jenis dan pengembangan paragraf. Untuk menjelaskan prinsip
keruntutan ini pada bagian ini hanya dicontohnya dua macam keruntutan, yaitu keruntutan
atas urutan tempat dan keruntutan atas ururtan waktu.
Yang disebut prisip keruntutan pada dasarnya adalah menyajikan informasi secara
urut, tidak melompat-lompat sehingga pembaca mudah mengikuti jalan pikiran penulis.
Untuk paragraf itu yang menggunakan model urutan tempat, misalnya, maka hendaklah
informasi tentang objek itu disajikan secara horizontal seolah-olah pandangan mata penuh
bergerak dari arah kiri ke kanan atau sebaliknya, atau bisa juga secara vertikal dari bawah ke
atas atau sebaliknya.
6
2.2 Struktur Paragraf
A. Kalimat topik dan kalimat pengembang
Selain kalimat topik, didalam paragraf terdapat beberapa kalimat lain yang berfungsi
mendukung, menjelaskan atau mengembangkan kalimat topik itu. Sesuai dengan fungsinya
itu, kalimat yang mendukung, menjelaskan, atau mengembangkan kalimat topik disebut
kalimat pengembang.
Hubungan kalimat pengembang dengan kalimat topik pada suatu paragraf mempunyai
tingkat keerataan yang berbeda-beda. Ada kalimat yang secara langsung menjelaskan kalimat
topik, ada pula kalimat yang secara tidak langsung menjelaskan kalimat topik. Kalimat
pengembang tak langsung, yang juga disebut kalimat pengembang minor, menjelaskan
kalimat topik melalui kalimat pengembang langsung, yang disebut kalimat pengembang
mayor.
B. Struktur Ideal
Pengetahuan tentang struktur sebuah paragraf sangat penting bagi penulis terutama
untuk melihat apakah kalimat-kalimat dalam paragraf yang ditulisnya mempunyai kaitan
yang padu atau tidak. Jika pola-pola kalimat di dalam paragraf itu digambarkan, terbentuklah
sebuah struktur yang disebut struktur paragraf.
B. Variasi Struktur Paragraf
Struktur paragraf yang baik memiliki empat variasi, yaitu: (1) satu gagasan utama
yang dijelaskan oleh banyak kalimat pengembang langsung tanpa kalimat pengembang tak
langsung, (2) satu gagasan utama yang dijelaskan oleh satu kalimat pengembang langsung
dan banyak kalimat pengembang tak langsung. (3) satu gagasan utama yang dijelaskan oleh
banyak kalimat pengembang langsung dan satu kalimat pengembang tak langsung, dan (4)
satu gagasan utama dijelaskan oleh banyak kalimat pengembang lansung dan banyak kalimat
pengembang tak langsung.
Variasi pertama adalah gagasan utama yang dituangkan dalam kalimat topik dan
dikembangkan oleh beberapa kalimat pengembang langsung tidak dikembangkan lagi oleh
kalimat pengembang tak langsung. Dengan kata lain, dalam variasi ini hanya ada dua
tingkatan informasi, yaitu informasi topik dan informasi pengembang langsung.
Variasi kedua adalah gagasan utama yang diterangkan oleh satu kalimaat pengembang
langsung itu dikembangkan oleh beberapa kalimat pengembang tak langsung. Dengan
demikian, dalam variasi struktur paragraf ini ada tiga tingkatan informasi, yaitu tingkat
kalimat topik, kalimat pengembang langsung, dan kalimat pengembang tak langsung.
7
Variasi ketiga adalah satu gagasan utama diterangkan oleh beberapa kalimat
pengembang langsung dan salah satu kalimat pengembang langsung itu mempunyai kalimat
pengembang tak langsung. Variasi ini lebih dekat dengan variasi struktur dua tingkat.
Bedanya hanyalah salah satu kalimat pengembang langsung dari topik itu dijelaskan lagi oleh
kalimat pengembang yang lebih rendah.
Variasi keempat atau terakhir dari struktur ideal sebuah paragraf yang mengandung
satu gagasan utama diterangkan oleh beberapa kalimat pengembang langsung dan beberapa
kalimat pengembang tak langsung. Dalam variasi ini kalimat pengembang tak langsung itu
dapat berinduk kepada satu atau beberapa kalimat pengembang langsung, tetapi harus dicatat
bahwa tidak setiap kalimat pengembang dapat memiliki kalimat pengembang tak langsung.
Variasi-variasi struktur yang lain masih banyak, tetapi keempat variasi itu umumnya
mewakili variasi-variasi lainnya. Paragraf masih dapat disebut baik apabila strukturnya tidak
lebih dari tiga tingkatan informasi. Jika ada informasi yang menjelaskan kalimat pengembang
tak langsung, paragraf itu harus diperbaiki dengan cara memecahkan paragraf menjadi dua
paragraf atau menyajikan informasi yang mengembangkan kalimat pengembang tak langsung
menjadi keterangan sisipan.
2.3 Jenis-jenis Paragraf
a. Paragraf Bedasarkan urutannya
Sebuah karangan pada umumnya terdiri atas paragraf pembuka atau pengantar,
paragraf isi, dan paragraf penutup. Ketiga jenis paragraf tersebut merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari stuktur karangan. Ketiganya merupakan satu kesatuan yang utuh dan
terpadu.
1. Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka merupakan paragraf yang terletak pada awal karangan. Paragraf ini
berfungsi mengantarkan pokok bahasan yang hendak disampaikan pada paragraf berikutnya,
yaitu paragraf isi. Paragraf ini mengantar pembaca ke tengah-tengah persoalan yang
dikemukakan dengan menjelaskan topik karangan. Oleh karna itu, paragraf pembuka harus
menarik minat dan perhatian agar pembaca mengikuti dan membaca seluruh isi karangan.
Paragraf pembuka juga hendaknya dapat menjadi penghubung antara pikiran pembaca
dengan topik karangan yang akan disajikan selanjutnya. Jumlah paragraf ini bergantung pada
jenis karya tulis yang dibuat. Karya tulis yang mempunyai topik pembahasan yang luas
memungkinkan adanya jumlah paragraf pembuka yang lebih banyak dari pada jumlah
paragraf pembuka dalam karya tulis yang hanya menyajika satu topik karangan.
2. Paragraf Isi
Paragraf isi terletak di antara paragraf pembuka dan penutup. Fungsinya adalah untuk
mengembangkan pokok persoalan yang telah ditentukan. Di dalam paragraf ini penulis
mengemukakan pokok pikirannya dengan cara menerangkan atau mengembangkannya.
8
Pengembangan itu dapat dilakukan dengan cara menganalisis permesalahan yang
dikemukakan dan dapat pula dengan memberikan bukti-bukti. Jumlah paragraf isi sebuah
karangan disesuaikan dengan ketuntasan pokok pikiran yang dikemukakan.
Di dalam sebuah karangan yang baik paragraf isi saling bertautan dan kalimat pun
saling bertalian. Pertautan paragraf itu menghendaki adanya peralihan yang lancar anatara
paragraf isi yang satu ke paragraf isi yang lain sehingga penalaran penulis dengan mudah
dapat dipahami. Oleh karna itu, paragraf ini haruslah ditulis secara runtut dan kronologis agar
mudah dipahami pembaca.
3. Paragraf penutup
Paragraf penutup berfungsi mengakhiri atau menutup karangan. Paragraf ini terletak
pada bagian akhir suatu karangan atau karya tulis. Fungsinya menekankan pokok-pokok
pikiran yang harus diingat pembaca, memberi saran terakhir, harapan, acuan, dan ajakan.
Oleh karna itu, isi paragraf ini dapat berupa simpulan atau rangkuman yang menandai
berakhirnya suatu pembahasan. Sebagai pebutup karangan atau tulisan paragraf ini sangat
penting karna tanpa paragraf ini mungkin pembaca akan mengalami kesulitan dalam
memahami apakah karya tulis itu sudah selesai atau belum.
b. Paragraf Bersarkan Pola Penalarannya
1. Paragraf deduktif
Paragraf deduktif dimulai dari pernyataan yang umum ke yang khusus. Paragraf
deduktif menampilkan kalimat utama atau kalimat topik pada awal paragraf, kemudian
kalimat utama itu diikuti oleh kalimat-kalimat lain sebagai pengembangannya. Kalimat-
kalimat ini berfungsi mengembangkan atau memperjelas kalimat utama.
2. Paragraf Induktif
Kalimat utama dalam paragraf induktif ditempatkan pada akhir paragraf. Dengan
demikian, struktur paragraf ini dimulai dengan beberapa kalimat penjelas lebih dahulu,
kemudian mencapai klimaks pada kalimat utamanya. Oleh karna ituparagraf induktif
merupakan paragraf yang penalarannya berawal pada yang khusus atau spesifik dan berakhir
pada yang umum. Simpulan paragraf induktif selalu bersifat umum. Artinya, pernyataan itu
selalu meliputi sejumlah besar peristiwa yang khusus. Paragraf induktif sering diperkuat oleh
contoh, perincian, penjelasan, penghususan, atau ilustrasi. Paragraf jenis ini cocok untuk
mengemukakan suatu argumentasi.
3. Paragraf Deduktif-Induktif
Paragraf deduktif-induktif merupakan paragraf yang kalimat utamanya terletak pada
awal paragraf diulang pada akhir paragraf. Maksud pengulangan itu tidak harus sama benar
dengan kalimat utama pada awal paragraf. Bentuk kata-katanya dan susunan kalmatnya boleh
diubah, tetapi ide pokoknya tetap sama. Oleh karna itu, penalaran pada paragraf deduktif-
9
induktif berawal dari pernyataan yang umum, kemudian diperjelas dengan yang khusus, lalu
kembali ke yang umum.
c. Paragraf Berdasarkan Corak
1. paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi merupakan corak tulisan yang bertujuan menginformasikan,
menerangkan, dan menguraikan suatu gagasan. Paragraf eksposisi yang baik harus dapat
memberikan tambahan pengertian dan pengetahuan pembaca. Oleh karna itu, paragraf
eksposisi harus akurat, jelas, dan singkat. Selain itu, paragraf eksposisi biasanya manjawab
pernyataan tentang apa, mengapa, kapan, dan bagaimana. Corak paragraf eksposisi netral,
tidak berpihak, dan tidak memengaruhi pembaca.
1. Paragraf Argumentasi
Bahasan argumentasi merupakan corak tulisan yang bertujuan membuktikan pendapat
penulis untuk meyakinkan atau memengaruhi pembaca agar menerima pendapatnya.
Argumentasi berbeda dari eksposisi. Jika eksposisi bertujuan untuk menjelaskan sesuatu
kepada pembaca. Cara meyakinkan pembaca dapat dilakukan dengan jalan menyjikan data,
bukti, atau hasil-hasil penalaran.
2. Paragraf Deskripsi
Pelukisan atau dekripsi merupakan gaya atau corak tulisan yang bertujuan
menggambarkan sejelas-jelasnya suatu objek kepada pembaca seolah-olah pambaca berada
dalam suatu ruangan dan dapat mencium, mendengar, meraba, merasakan, dan melihat segala
sesuatu yang terdapat di situ. Oleh karna itu paragraf ini dikatakan lebh menekankan pada
dimensi ruang.
3. Paragraf narasi
Kisahan atau narasi merupakan gaya atau corak tulisan yang bertujuan menceritakan
rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan perkembangannya dari waktu ke
waktu. Paragraf narasi dimaksudkan untuk memeberi tahu pembaca atau pendengar tentang
apa yang telah diketahui atau apa yang telah dialami oleh penulis. Paragraf narasi
dimaksudkan agar pembaca terkesan. Paragraf narasi juga lebih menekankan pada dimensi
waktu. Selain itu, paragraf narasi juga menekankan adanya konflik. Konflik itu memegang
peranan penting dalam memancing daya tarik pembaca agar terus mengikuti jalannya cerita.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Paragraf merupakan satuan bahasa tulis yang terdiri beberapa kalimat yang tersusun
secara lengkap, utuh dan padu. Struktur paragraf yang baik memiliki empat variasi, yaitu: (1)
satu gagasan utama yang dijelaskan oleh banyak kalimat pengembang langsung tanpa kalimat
pengembang tak langsung, (2) satu gagasan utama yang dijelaskan oleh satu kalimat
pengembang langsung dan banyak kalimat pengembang tak langsung. (3) satu gagasan utama
yang dijelaskan oleh banyak kalimat pengembang langsung dan satu kalimat pengembang tak
langsung, dan (4) satu gagasan utama dijelaskan oleh banyak kalimat pengembang lansung
dan banyak kalimat pengembang tak langsung.
Adapun jenis-jenis paragra di antaranya (1) Paragraf Bedasarkan urutannya (paragraf
pembuka, paragraf isi, paragraf penutup), (2) Paragraf Bersarkan Pola Penalarannya (paragraf
deduktif, paragraf induktif, paragraf deduktif-induktif), (3) Paragraf Berdasarkan Corak
(Paragraf Eksposisi, paragraf argumentasi, paragraf deskripsi, paragraf narasi).
3.2 Saran
Agar sebuah paragraf dapat tersusun dengan baik dan sesuai EYD diperlukan sebuah
ketelitian dan pengelolaan kata yang tepat. Menyusun sebuah paragraf harus seefektif
mungkin dan dapat menyampaikan ide pokok secara jelas sehingga mudah dipahami.
11
DAFTAR PUSAKA
Soedjito.1991.keterampilan Menulis Paragraf.Bandung: PT.Remaja Rosdakarya
Wiyanto, Asul.2006.Terampil Menulis Paragraf.Grasindo
A.H.Marsa.2009.Ayo Mengenal Paragraf.Jakarta: PT.Wangsa Jatra Lestari
H.S Widjono.2012.Bahasa Indonesia.Jakarta: PT.Grasindo

More Related Content

What's hot (18)

Paragraf bahasa indonesia
Paragraf bahasa indonesia Paragraf bahasa indonesia
Paragraf bahasa indonesia
 
Bahasa indonesia (Paragraf)
Bahasa indonesia (Paragraf)Bahasa indonesia (Paragraf)
Bahasa indonesia (Paragraf)
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Pembentukan paragraf
Pembentukan paragrafPembentukan paragraf
Pembentukan paragraf
 
Bab v wacana
Bab v wacanaBab v wacana
Bab v wacana
 
Makalah paragram yuli susastra stit bb edit
Makalah paragram yuli susastra stit bb editMakalah paragram yuli susastra stit bb edit
Makalah paragram yuli susastra stit bb edit
 
Kelompok Paragraf
Kelompok ParagrafKelompok Paragraf
Kelompok Paragraf
 
Makalah jenis paragraf dan contohnya
Makalah jenis paragraf dan contohnyaMakalah jenis paragraf dan contohnya
Makalah jenis paragraf dan contohnya
 
Tugas tik firda
Tugas tik firdaTugas tik firda
Tugas tik firda
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Kalimat efektif
Kalimat efektifKalimat efektif
Kalimat efektif
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Hanna sofiah
Hanna sofiahHanna sofiah
Hanna sofiah
 
Tinpus ppt
Tinpus pptTinpus ppt
Tinpus ppt
 
6. rangkuman buku menulis karya ilmiah 2
6. rangkuman buku menulis karya ilmiah 26. rangkuman buku menulis karya ilmiah 2
6. rangkuman buku menulis karya ilmiah 2
 
Rangkuman menulis karya ilmiah2
Rangkuman menulis karya ilmiah2Rangkuman menulis karya ilmiah2
Rangkuman menulis karya ilmiah2
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Tugas kelompok 6 paragraf
Tugas kelompok 6 paragrafTugas kelompok 6 paragraf
Tugas kelompok 6 paragraf
 

Viewers also liked

Ganesh nayak finals 09
Ganesh nayak finals 09Ganesh nayak finals 09
Ganesh nayak finals 09sidshanker
 
Mid termpresent
Mid termpresentMid termpresent
Mid termpresentRobin Reid
 
5 Pilar Kelayakan Green Property
5 Pilar Kelayakan Green Property5 Pilar Kelayakan Green Property
5 Pilar Kelayakan Green PropertyGreen Warrior
 
Kullanılabilirlik Testi - Usability Testing
Kullanılabilirlik Testi - Usability TestingKullanılabilirlik Testi - Usability Testing
Kullanılabilirlik Testi - Usability TestingBilge Adam Kurumsal
 
JUC Europe 2015: Plugin Development with Gradle and Groovy
JUC Europe 2015: Plugin Development with Gradle and GroovyJUC Europe 2015: Plugin Development with Gradle and Groovy
JUC Europe 2015: Plugin Development with Gradle and GroovyCloudBees
 
JUC Europe 2015: Scaling of Jenkins Pipeline Creation and Maintenance
JUC Europe 2015: Scaling of Jenkins Pipeline Creation and MaintenanceJUC Europe 2015: Scaling of Jenkins Pipeline Creation and Maintenance
JUC Europe 2015: Scaling of Jenkins Pipeline Creation and MaintenanceCloudBees
 
Integration of Child Protection in DRR
Integration of Child Protection in DRRIntegration of Child Protection in DRR
Integration of Child Protection in DRRAshish Damle
 
JUC Europe 2015: Scaling Your Jenkins Master with Docker
JUC Europe 2015: Scaling Your Jenkins Master with DockerJUC Europe 2015: Scaling Your Jenkins Master with Docker
JUC Europe 2015: Scaling Your Jenkins Master with DockerCloudBees
 
Pricing_Seminar_5_11_05
Pricing_Seminar_5_11_05Pricing_Seminar_5_11_05
Pricing_Seminar_5_11_05Avantika Daing
 
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan agama
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan agamaPedoman menciptakan keluarga berdasarkan agama
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan agamapjj_kemenkes
 
Hubungan korea selatan dan amerika serikat
Hubungan korea selatan dan amerika serikatHubungan korea selatan dan amerika serikat
Hubungan korea selatan dan amerika serikatdemeiati_n_kusumaningrum
 
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...pjj_kemenkes
 
Endüstri Mühendisliği
Endüstri MühendisliğiEndüstri Mühendisliği
Endüstri Mühendisliğiuludagmmf
 

Viewers also liked (20)

Ganesh nayak finals 09
Ganesh nayak finals 09Ganesh nayak finals 09
Ganesh nayak finals 09
 
Capítulo 6- Part 1 reflexiveverbs
Capítulo 6- Part 1 reflexiveverbsCapítulo 6- Part 1 reflexiveverbs
Capítulo 6- Part 1 reflexiveverbs
 
Mid termpresent
Mid termpresentMid termpresent
Mid termpresent
 
5 Pilar Kelayakan Green Property
5 Pilar Kelayakan Green Property5 Pilar Kelayakan Green Property
5 Pilar Kelayakan Green Property
 
Kullanılabilirlik Testi - Usability Testing
Kullanılabilirlik Testi - Usability TestingKullanılabilirlik Testi - Usability Testing
Kullanılabilirlik Testi - Usability Testing
 
Sf perf
Sf perfSf perf
Sf perf
 
JUC Europe 2015: Plugin Development with Gradle and Groovy
JUC Europe 2015: Plugin Development with Gradle and GroovyJUC Europe 2015: Plugin Development with Gradle and Groovy
JUC Europe 2015: Plugin Development with Gradle and Groovy
 
Green IT
Green ITGreen IT
Green IT
 
JUC Europe 2015: Scaling of Jenkins Pipeline Creation and Maintenance
JUC Europe 2015: Scaling of Jenkins Pipeline Creation and MaintenanceJUC Europe 2015: Scaling of Jenkins Pipeline Creation and Maintenance
JUC Europe 2015: Scaling of Jenkins Pipeline Creation and Maintenance
 
Integration of Child Protection in DRR
Integration of Child Protection in DRRIntegration of Child Protection in DRR
Integration of Child Protection in DRR
 
JUC Europe 2015: Scaling Your Jenkins Master with Docker
JUC Europe 2015: Scaling Your Jenkins Master with DockerJUC Europe 2015: Scaling Your Jenkins Master with Docker
JUC Europe 2015: Scaling Your Jenkins Master with Docker
 
Pricing_Seminar_5_11_05
Pricing_Seminar_5_11_05Pricing_Seminar_5_11_05
Pricing_Seminar_5_11_05
 
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan agama
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan agamaPedoman menciptakan keluarga berdasarkan agama
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan agama
 
Hubungan korea selatan dan amerika serikat
Hubungan korea selatan dan amerika serikatHubungan korea selatan dan amerika serikat
Hubungan korea selatan dan amerika serikat
 
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...
 
Bab 12
Bab 12Bab 12
Bab 12
 
Endüstri Mühendisliği
Endüstri MühendisliğiEndüstri Mühendisliği
Endüstri Mühendisliği
 
Adab al isti'dzan
Adab al isti'dzanAdab al isti'dzan
Adab al isti'dzan
 
Mekatronika
MekatronikaMekatronika
Mekatronika
 
Bab 8
Bab 8Bab 8
Bab 8
 

Similar to Kelompok puput cover

Makalah Bahasa Indonesia Paragraf - Kelompok 5 (1).docx
Makalah Bahasa Indonesia Paragraf - Kelompok 5 (1).docxMakalah Bahasa Indonesia Paragraf - Kelompok 5 (1).docx
Makalah Bahasa Indonesia Paragraf - Kelompok 5 (1).docxRara80056
 
MAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docx
MAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docxMAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docx
MAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docxNadila Utami
 
MAKALAH_BAHASA_INDONESIA_Tentang_PARAGRA.pdf
MAKALAH_BAHASA_INDONESIA_Tentang_PARAGRA.pdfMAKALAH_BAHASA_INDONESIA_Tentang_PARAGRA.pdf
MAKALAH_BAHASA_INDONESIA_Tentang_PARAGRA.pdfRusdhyCharles
 
Makalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
Makalah Bahasa Indonesia Menulis AlineaMakalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
Makalah Bahasa Indonesia Menulis AlineaFAJAR MENTARI
 
Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)
Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)
Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)taufiq99
 
Materi Pengembangan Paragraf Kel 2B.pptx.pdf
Materi Pengembangan Paragraf Kel 2B.pptx.pdfMateri Pengembangan Paragraf Kel 2B.pptx.pdf
Materi Pengembangan Paragraf Kel 2B.pptx.pdfZulfatulAliyah
 
Kelompok-4 silabus 7.pdf
Kelompok-4 silabus 7.pdfKelompok-4 silabus 7.pdf
Kelompok-4 silabus 7.pdfCiciParamida4
 
ini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdf
ini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdfini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdf
ini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdfAriaSonta1
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifSeptian Muna Barakati
 
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiah
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiahUnsur kebahasaan dalam karya ilmiah
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiahMutiara Anggraini
 
Paragraf - Satria Dipa Nusantara - SMP Kristen Elkana Pasuruan
Paragraf - Satria Dipa Nusantara - SMP Kristen Elkana PasuruanParagraf - Satria Dipa Nusantara - SMP Kristen Elkana Pasuruan
Paragraf - Satria Dipa Nusantara - SMP Kristen Elkana PasuruanSatria
 
Paragraf Bahasa Indonesia Adrian Najib Faza.pptx
Paragraf Bahasa Indonesia Adrian Najib Faza.pptxParagraf Bahasa Indonesia Adrian Najib Faza.pptx
Paragraf Bahasa Indonesia Adrian Najib Faza.pptxadrianbuaton1
 
B. INDO TUGAS 4 ANALISIS PEMADATTAN CIRI PARAGRAF
B. INDO TUGAS 4 ANALISIS PEMADATTAN CIRI PARAGRAFB. INDO TUGAS 4 ANALISIS PEMADATTAN CIRI PARAGRAF
B. INDO TUGAS 4 ANALISIS PEMADATTAN CIRI PARAGRAFEuisKomaracilvi
 
MODUL 3 - PARAGRAF (KET. MENULIS) (1).pptx
MODUL 3 - PARAGRAF (KET. MENULIS) (1).pptxMODUL 3 - PARAGRAF (KET. MENULIS) (1).pptx
MODUL 3 - PARAGRAF (KET. MENULIS) (1).pptxindro14
 
Bab vi pemaragrafan
Bab vi pemaragrafanBab vi pemaragrafan
Bab vi pemaragrafanmudanp.com
 

Similar to Kelompok puput cover (20)

Makalah Bahasa Indonesia Paragraf - Kelompok 5 (1).docx
Makalah Bahasa Indonesia Paragraf - Kelompok 5 (1).docxMakalah Bahasa Indonesia Paragraf - Kelompok 5 (1).docx
Makalah Bahasa Indonesia Paragraf - Kelompok 5 (1).docx
 
MAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docx
MAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docxMAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docx
MAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docx
 
MAKALAH_BAHASA_INDONESIA_Tentang_PARAGRA.pdf
MAKALAH_BAHASA_INDONESIA_Tentang_PARAGRA.pdfMAKALAH_BAHASA_INDONESIA_Tentang_PARAGRA.pdf
MAKALAH_BAHASA_INDONESIA_Tentang_PARAGRA.pdf
 
Makalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
Makalah Bahasa Indonesia Menulis AlineaMakalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
Makalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
 
wiwin
wiwin wiwin
wiwin
 
Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)
Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)
Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)
 
Materi Pengembangan Paragraf Kel 2B.pptx.pdf
Materi Pengembangan Paragraf Kel 2B.pptx.pdfMateri Pengembangan Paragraf Kel 2B.pptx.pdf
Materi Pengembangan Paragraf Kel 2B.pptx.pdf
 
bahasa indonesia pragraf
bahasa indonesia pragrafbahasa indonesia pragraf
bahasa indonesia pragraf
 
Tugas bahasa indonesia pragraf
Tugas bahasa indonesia pragrafTugas bahasa indonesia pragraf
Tugas bahasa indonesia pragraf
 
Kelompok-4 silabus 7.pdf
Kelompok-4 silabus 7.pdfKelompok-4 silabus 7.pdf
Kelompok-4 silabus 7.pdf
 
Alinea
AlineaAlinea
Alinea
 
ini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdf
ini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdfini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdf
ini adalaha sebuah makalah tentang -paragraf.pdf
 
PARAGRAF
PARAGRAFPARAGRAF
PARAGRAF
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiah
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiahUnsur kebahasaan dalam karya ilmiah
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiah
 
Paragraf - Satria Dipa Nusantara - SMP Kristen Elkana Pasuruan
Paragraf - Satria Dipa Nusantara - SMP Kristen Elkana PasuruanParagraf - Satria Dipa Nusantara - SMP Kristen Elkana Pasuruan
Paragraf - Satria Dipa Nusantara - SMP Kristen Elkana Pasuruan
 
Paragraf Bahasa Indonesia Adrian Najib Faza.pptx
Paragraf Bahasa Indonesia Adrian Najib Faza.pptxParagraf Bahasa Indonesia Adrian Najib Faza.pptx
Paragraf Bahasa Indonesia Adrian Najib Faza.pptx
 
B. INDO TUGAS 4 ANALISIS PEMADATTAN CIRI PARAGRAF
B. INDO TUGAS 4 ANALISIS PEMADATTAN CIRI PARAGRAFB. INDO TUGAS 4 ANALISIS PEMADATTAN CIRI PARAGRAF
B. INDO TUGAS 4 ANALISIS PEMADATTAN CIRI PARAGRAF
 
MODUL 3 - PARAGRAF (KET. MENULIS) (1).pptx
MODUL 3 - PARAGRAF (KET. MENULIS) (1).pptxMODUL 3 - PARAGRAF (KET. MENULIS) (1).pptx
MODUL 3 - PARAGRAF (KET. MENULIS) (1).pptx
 
Bab vi pemaragrafan
Bab vi pemaragrafanBab vi pemaragrafan
Bab vi pemaragrafan
 

More from taufiq99

Makalah bindo
Makalah bindoMakalah bindo
Makalah bindotaufiq99
 
Pengantar dasar matematika 4 (TURUNAAN FUNGSI)
Pengantar dasar matematika 4 (TURUNAAN FUNGSI)Pengantar dasar matematika 4 (TURUNAAN FUNGSI)
Pengantar dasar matematika 4 (TURUNAAN FUNGSI)taufiq99
 
Pengantar dasar matematika 3 (LIMIT FUNGSI)
Pengantar dasar matematika 3 (LIMIT FUNGSI)Pengantar dasar matematika 3 (LIMIT FUNGSI)
Pengantar dasar matematika 3 (LIMIT FUNGSI)taufiq99
 
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)Pengantar dasar matematika (FUNGSI)
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)taufiq99
 
Tugas individu
Tugas individuTugas individu
Tugas individutaufiq99
 
B.indonesia kelompokk
B.indonesia kelompokkB.indonesia kelompokk
B.indonesia kelompokktaufiq99
 
(1584202164) m. taufiqurrohman
(1584202164) m. taufiqurrohman(1584202164) m. taufiqurrohman
(1584202164) m. taufiqurrohmantaufiq99
 
Siska yuliana
Siska yulianaSiska yuliana
Siska yulianataufiq99
 
Sindy zulfa m
Sindy zulfa mSindy zulfa m
Sindy zulfa mtaufiq99
 

More from taufiq99 (20)

Makalah bindo
Makalah bindoMakalah bindo
Makalah bindo
 
Pengantar dasar matematika 4 (TURUNAAN FUNGSI)
Pengantar dasar matematika 4 (TURUNAAN FUNGSI)Pengantar dasar matematika 4 (TURUNAAN FUNGSI)
Pengantar dasar matematika 4 (TURUNAAN FUNGSI)
 
Pengantar dasar matematika 3 (LIMIT FUNGSI)
Pengantar dasar matematika 3 (LIMIT FUNGSI)Pengantar dasar matematika 3 (LIMIT FUNGSI)
Pengantar dasar matematika 3 (LIMIT FUNGSI)
 
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)Pengantar dasar matematika (FUNGSI)
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Tugas individu
Tugas individuTugas individu
Tugas individu
 
B.indonesia kelompokk
B.indonesia kelompokkB.indonesia kelompokk
B.indonesia kelompokk
 
Nurul j
Nurul jNurul j
Nurul j
 
S yuliani
S yulianiS yuliani
S yuliani
 
Roseta
RosetaRoseta
Roseta
 
(1584202164) m. taufiqurrohman
(1584202164) m. taufiqurrohman(1584202164) m. taufiqurrohman
(1584202164) m. taufiqurrohman
 
Rafika
RafikaRafika
Rafika
 
Nila
NilaNila
Nila
 
Winda d
Winda dWinda d
Winda d
 
Tyara s r
Tyara s rTyara s r
Tyara s r
 
Sufitri
SufitriSufitri
Sufitri
 
Siska yuliana
Siska yulianaSiska yuliana
Siska yuliana
 
Sindy zulfa m
Sindy zulfa mSindy zulfa m
Sindy zulfa m
 
Ricki k
Ricki kRicki k
Ricki k
 
Puput h
Puput hPuput h
Puput h
 

Recently uploaded

Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 

Recently uploaded (20)

Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 

Kelompok puput cover

  • 1. AYO MENGENAL PARAGRAF Diajukan untuk persyartan mata kuliah Bahasa Indonesia : Dosen Pembimbing : Haerudin, M.Pd Disususn Oleh: Galuh Wira Astriana 1584202156 Nila Nurfadillah 1584202154 Puput Hartati 1584202150 Zulfa Alifatunisah 1584202141 Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tangerang 2015
  • 2. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada AllAh SWT, yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis untuk dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Ayo Mengenal Paragraf”. Penulis juga berterima kasih kepada dosen pembimbing Bapak Haerudin, M.pd Makalah ini disusun agar pembaca dapat memahami tentang “Paragraf”, yang kami ssajikan berdasarkan referensi dari berbagai sumber. Makalah ini juga disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia semester ganjil tahun 2015. Penulis menyadari, dalam makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang penulis miliki. Oleh karena itu Penulis mengharapkan kritik dan saran. Demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini di waktu yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi Penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Tangerang, 14 Desember 2015 Penulis
  • 3. DAFTAR ISI BAB I Pendahuluan ......................................................................................... 1 BAB II Pembahasan ........................................................................................ 2 Pengertian Paragraf.......................................................................................... 2 Ciri-ciri Paragraf.............................................................................................. 2 Fungsi Paragraf ................................................................................................ 3 Gagasan Utama dan Topik Paragraf ................................................................ 3 Kalimat dalam Paragraf ................................................................................... 3 Ciri Paragraf yang Baik ................................................................................... 4 Struktur Paragraf.............................................................................................. 6 Jenis-Jenis Paragraf.......................................................................................... 7 Bab III Penutup................................................................................................ 10 Kesimpulan ...................................................................................................... 10 Saran ................................................................................................................ 10 Daftar Pusaka................................................................................................... 11
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya, kesulitan pertama membuaat karya ilmiah adalah mengungkapkan pikiran menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah. Sering dilupakana perbedaan antara paragraf dengan kalimaat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain dalam yang membentuk paragraf, paragraf merupakan sanian kecil sebuah karangan yang membangun satuan pikiran sebagai pesan yang di sampaikan oleh penulis dalam karangan. Paragraf adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan (gagasan tunggal). Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang dari komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya sudah memasuki kawasan wacana atau karangan. 1.2 Rumusan Masalah a. apa itu paragraf ? b. apa saja struktur paragraf ? c. apa saja jenis-jenis paragraf ? 1.3 Tujuan a. mengetahui pengertian paragraf b. mengetahui struktur paragraf c. mengetahui jenis-jenis paragraf
  • 5. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Hakikat Paragraf A. Pengertian Paragraf Paragraf adalah karangan mini. Artinya, semua unsur karangan yang penjang ada dalam paragraf. Paragraf juga merupakan satuan bahasa tulis yang terdiri beberapa kalimat yang tersusun secara lengkap, utuh dan padu. Paragraf yang terdiri atas satu kalimat berbararti tidak menunjukan ketuntasan atau kesempurnaan. Sekalipun tidak sempurna, paragraf yang terdiri satu kalimat dapat digunakan. Paragraf satu kalimaat ini dapat dipakai sebagai peralihan antar paragraf, sekaligus memperbesaar efek dinamika bahasa. Akan tetapi, sebagai satuan gagasan menjadi suatu bentuk ide yang utuh dan lengkap, paragraf hendaklah dibangun dengan sekelompok kalimat yang saling berkaitan dan mengaembangkan satu gagasan. Ciri-ciri paragraf : 1. Kalimat pertama bertakuk kedalam lima ketukan spasi untuk jenis karangan biasa, misalnya surat, dan delapan ketukan untuk jenis karangan ilmiah formal, misalnya : makalah, skripsi, thesis, dan disertasi. Karang berbentuk lurus yang tidak betakuk (block style) ditandai dengan jarak spasi merenggang, satu spasi lebih banyak daripada jarak antar baris lainnya. 2. Paragraf menggunakan pikiran utama (gagasan utama) yang dinyatakan dalam kalimat topik. 3. Setiap paragraf menggunakan sebuah kalimat topik dan selebihnya merupakan kalimat yang berfungsi menjelaskan,menguraikan,atau menerangkan pikiran utama yang ada dalam kalimat topik. 4. Paragraf menggunakan pikiran penjelas (gagasan penjelas) yang dinyatakan dalam kalimat penjelas. Kalimat ini berisi detail-detail kalimat topik. Paragraf bukan kumpulan kalimat-kalimat topik. Paragraf hanya berisi satu kalimat topik dan beberapa kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas berisi detail yang sangat spesifik,dan tidak mengulang pikiran penjelas lainnya. Dalam karangan yang panjang, paragraf mempunyai artidan fungsi yang penting. Dengan paragraf itu pengarang dapat mengekspresikan keseluruhan gagasan secara utuh,runtut,lengkap,menyatatu,dan sempu,dan sempurna seehingga bermakna dan dapat dipahami oleh pembaca sesuai dengan keinginan penulisnya. Paragraf dapat mendinamiskan sebuah karangan sehingga lebih hidup,dinamis,dan energik sehingga pembaca penuh semangat.artinya,paragraf mempunyai fungsi strategis dalam menjembatani gagasan penulis dan pembacanya.
  • 6. 3 Fungsi Paragraf : 1. Megekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan kedalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis,dalam suatu kesatuan. 2. Menandai peralihan (pergantian) gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa paragraf,ganti paragraf berarti ganti pikiran. 3. Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis,dan memudahkan pemahaman bagi pembacanya. 4. Memudahkan pengembangan topik karangan kedalam satuan-satuan unit pikiran yang lebih kecil. 5. Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri atas beberapa variabel. B. Gagasan Utama dan Kalimat Topik Gagasan utama haruslah ada dalam setiap paragraf yang baik. Akan tetapi,tidak demikian halnya dengan kalimat topik. Meskipun kalimat topik memuat gagasan utama,hal itu tidak berarti bawa kalimat topik juga harus ada dalam setiap paragraf. Dengan kata lain,kalimat topik memang menyatakan gagasan utama dalam sebuah paragraf,tetapi tidak semua gagasan utama perlu dituangkan dalam kalimat topik. C. Kalimat dalam Paragraf 1. Kalimat Topik di awal Paragraf Umumnya kalimat topik dinyatakan di awal paragraf. Dalam posisi itu,kalimat topik akan banyak manfaatnya bagi pembaca maupun penulis. Bagi penulis kalimat topik yang berposisi di awal paragraf berfungsi sebagai pengontrol atau pengendali untuk mengetahui apakah tidak kalimat-kalimat yang akan ditulisnya masih berkaitan dengan kalimat topik atau tidak.Jika,ia harus mengeluarkan kalimat itu dari paragraf yang sedang ditulisnya atau menjadikan kalimat itu hanya sebagai sisipan dalam kalimat lain. Sementara itu,bagi pembaca kalimat topik di awal kalimat amat berguna untuk membantu pemahamannya terhadap paragraf itu.Dengan memahami kalimat topik di awal paragraf,pembaca dapat memperkirakan apa yang akan dikemukakan dalam kalimat-kalimat berikutnya pada paragraf itu. Dalam posisi ini,kalimat yang menyatakan gagasan utama dinyatakan lebih dulu di awal paragraf,kemudian kalimat itu diuraikan,dipertegas,atau dijelaskan oleh kalimat-kalimat berikutnya.
  • 7. 4 2. Kalimat Topik di akhir Paragraf Seringkali kalimat topik juga menempati posisi akhir paragraf. Dalam posisi akhir kalimat topik berfungsi memberikan simpulan atau rangkuman atas informasi yang telah disajikan dalam kalimat-kalimat sebelumnya dalam paragraf itu. 3. Kalimat Topik di tengah Paragraf Dalam posisi ini kalimat topik berfungsi sebagai transisi antara kalimat-kalimat yang dinyatakansebelum dan sesudah kalimat topik. Bagian sesudah kalimat topik itu biasanya berupa rincian gambaran dari kalimat topik. 4. Kalimat Topik di Awal dan di Akhir Paragraf Cara ini biasa dilakukan apabila informasi yang dikemukakan didalam paragraf itu amat banyak atau amat rumit. Dengan menyatakan kembali kalimat topik di akhir paragraf, diharapkan informasi-nformasi yang rumit dan banyak itu dapat dipahami secara baik oleh pembaca. A. CIRI Paragraf yang Baik 1. Kesatuan Kesatuan dalam sebuah paragraf hanya akan terbentuk apabila informasi-informasi itu tetap dikendalikan leh gagasan utama. Agar hal itu dapat dicapai, penulis harus senantiasa mengevaluasi apakah kalimat-kalimat yang ditulisnya itu erat hubungannya dengan gagasan utama. Jika ternyata tidak erat hubungannya kalimat-kalimat itu harus dihilangkan atau di sajikan secara khusus, misalnya menjadi sisipan dalam kalimat lain. 2. Kepaduan Paragraf dapat dikatakan baik tidak saja karna gagasan utamanya tunggal, tetapi juga karna kalimat-kalimat didalam paragraf itu terjalin secara logis dan gramatikal. Dengan demikian, kalimat-kalimat didalam sebuah paragraf itu terpadu. a. Kata Kunci dan Sinonim Kepaduan paragraf dapat dibangun dengan tidak mengulang kata atau ungkapan yang sama setiap kali diperlukan. Kata atau ungkapan yang sama itu sesekali dapat disebut kembali dengan menggunakan kata kunci atau dengan menggunakan kata lain yang bersinonim dengan kata atau ungkapan itu. b. Pronomina Membangun kepaduan juga dapat ditempuh dengan menggunakan pronomina untuk menyebut nomina atau frasa nominal yang telah disebutkan lebih dahulu. Yang dilakukan sebenarnya adalah mengacu kepada nomina atau frasa nomina itu dengan prominanya.
  • 8. 5 c. Kata transisi Kata transisi adalah konjungtor atau perangkai, baik yang digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur dala sebuah kalimat maupun untuk menghubungkan kalimat-kalimat dalam sebuah paragraf. Melalui penggunaan kata-kata ini, hubungan antara satu gagasan dengan gagasan yang lain dalam sebuah paragraf dapat dinyatakan secara tegas. Kalimat-kalimatnya mungkin sama, tetapi kata transisi tertentu dan susunan tertentu akan mengubah nformasi atau gagasan yang ditampilkan. d. Struktur yang Paralel Keparalelan stuktur kalimat dapat pula membangun ciri kepaduan kalimat- kalimat didalam sebuah paragraf. Banyak cara yang dapat digunakan untuk membangun keparalelan struktur ini, anatara lain, menggunakan bentuk kata kerja yang sama atau menggunakan majas repetisi. 3. Konsistensi Sudut Pandang Dalam karang mengarang, konsistensi sudut pandang itu sangat penting artinya. Seorang penulis harus menentuka lebih dahulu sudut pandangnya terhadap calon pembaca agar ia dapat memilih gaya penulisan yang tepat. Paragraf yang baik hendaknya mempertahankan sudut pandang penulis dalam membahas permasalahan yang diutarkannya. 4. Ketuntasan Paragraf yang baik adalah paragraf yang tuntas. Artinya di dalam paragraf itu telah tercakup semua yang diperlukan untuk mendukung gagasan utama. Ini berarti pula bahwa paragraf yang baik harus telah dikembangkan sedemikian rupa sehingga pembaca tidak bertanya-tanya tentang maksud penulis dalam paragraf itu. 5. Keruntutan Urutan penyaji informasi dalam paragraf yang baik mengikuti tata urutan tertentu. Ada beberapa model urutan penyajian informasi dalam paragraf dan tiap-tiap model mempunyai kelebihannya masing-masing. Model-model urutan itu adalah, urutan waktu, tempat, urut : umum-khusus, urutan khusus-umum, urutan perntanyaan-jawaban, dan urutan sebab-akibat. Masing-masing model urutan akan dibicarakan secara rinci dalam bagian yang membicarakan jenis-jenis dan pengembangan paragraf. Untuk menjelaskan prinsip keruntutan ini pada bagian ini hanya dicontohnya dua macam keruntutan, yaitu keruntutan atas urutan tempat dan keruntutan atas ururtan waktu. Yang disebut prisip keruntutan pada dasarnya adalah menyajikan informasi secara urut, tidak melompat-lompat sehingga pembaca mudah mengikuti jalan pikiran penulis. Untuk paragraf itu yang menggunakan model urutan tempat, misalnya, maka hendaklah informasi tentang objek itu disajikan secara horizontal seolah-olah pandangan mata penuh bergerak dari arah kiri ke kanan atau sebaliknya, atau bisa juga secara vertikal dari bawah ke atas atau sebaliknya.
  • 9. 6 2.2 Struktur Paragraf A. Kalimat topik dan kalimat pengembang Selain kalimat topik, didalam paragraf terdapat beberapa kalimat lain yang berfungsi mendukung, menjelaskan atau mengembangkan kalimat topik itu. Sesuai dengan fungsinya itu, kalimat yang mendukung, menjelaskan, atau mengembangkan kalimat topik disebut kalimat pengembang. Hubungan kalimat pengembang dengan kalimat topik pada suatu paragraf mempunyai tingkat keerataan yang berbeda-beda. Ada kalimat yang secara langsung menjelaskan kalimat topik, ada pula kalimat yang secara tidak langsung menjelaskan kalimat topik. Kalimat pengembang tak langsung, yang juga disebut kalimat pengembang minor, menjelaskan kalimat topik melalui kalimat pengembang langsung, yang disebut kalimat pengembang mayor. B. Struktur Ideal Pengetahuan tentang struktur sebuah paragraf sangat penting bagi penulis terutama untuk melihat apakah kalimat-kalimat dalam paragraf yang ditulisnya mempunyai kaitan yang padu atau tidak. Jika pola-pola kalimat di dalam paragraf itu digambarkan, terbentuklah sebuah struktur yang disebut struktur paragraf. B. Variasi Struktur Paragraf Struktur paragraf yang baik memiliki empat variasi, yaitu: (1) satu gagasan utama yang dijelaskan oleh banyak kalimat pengembang langsung tanpa kalimat pengembang tak langsung, (2) satu gagasan utama yang dijelaskan oleh satu kalimat pengembang langsung dan banyak kalimat pengembang tak langsung. (3) satu gagasan utama yang dijelaskan oleh banyak kalimat pengembang langsung dan satu kalimat pengembang tak langsung, dan (4) satu gagasan utama dijelaskan oleh banyak kalimat pengembang lansung dan banyak kalimat pengembang tak langsung. Variasi pertama adalah gagasan utama yang dituangkan dalam kalimat topik dan dikembangkan oleh beberapa kalimat pengembang langsung tidak dikembangkan lagi oleh kalimat pengembang tak langsung. Dengan kata lain, dalam variasi ini hanya ada dua tingkatan informasi, yaitu informasi topik dan informasi pengembang langsung. Variasi kedua adalah gagasan utama yang diterangkan oleh satu kalimaat pengembang langsung itu dikembangkan oleh beberapa kalimat pengembang tak langsung. Dengan demikian, dalam variasi struktur paragraf ini ada tiga tingkatan informasi, yaitu tingkat kalimat topik, kalimat pengembang langsung, dan kalimat pengembang tak langsung.
  • 10. 7 Variasi ketiga adalah satu gagasan utama diterangkan oleh beberapa kalimat pengembang langsung dan salah satu kalimat pengembang langsung itu mempunyai kalimat pengembang tak langsung. Variasi ini lebih dekat dengan variasi struktur dua tingkat. Bedanya hanyalah salah satu kalimat pengembang langsung dari topik itu dijelaskan lagi oleh kalimat pengembang yang lebih rendah. Variasi keempat atau terakhir dari struktur ideal sebuah paragraf yang mengandung satu gagasan utama diterangkan oleh beberapa kalimat pengembang langsung dan beberapa kalimat pengembang tak langsung. Dalam variasi ini kalimat pengembang tak langsung itu dapat berinduk kepada satu atau beberapa kalimat pengembang langsung, tetapi harus dicatat bahwa tidak setiap kalimat pengembang dapat memiliki kalimat pengembang tak langsung. Variasi-variasi struktur yang lain masih banyak, tetapi keempat variasi itu umumnya mewakili variasi-variasi lainnya. Paragraf masih dapat disebut baik apabila strukturnya tidak lebih dari tiga tingkatan informasi. Jika ada informasi yang menjelaskan kalimat pengembang tak langsung, paragraf itu harus diperbaiki dengan cara memecahkan paragraf menjadi dua paragraf atau menyajikan informasi yang mengembangkan kalimat pengembang tak langsung menjadi keterangan sisipan. 2.3 Jenis-jenis Paragraf a. Paragraf Bedasarkan urutannya Sebuah karangan pada umumnya terdiri atas paragraf pembuka atau pengantar, paragraf isi, dan paragraf penutup. Ketiga jenis paragraf tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari stuktur karangan. Ketiganya merupakan satu kesatuan yang utuh dan terpadu. 1. Paragraf Pembuka Paragraf pembuka merupakan paragraf yang terletak pada awal karangan. Paragraf ini berfungsi mengantarkan pokok bahasan yang hendak disampaikan pada paragraf berikutnya, yaitu paragraf isi. Paragraf ini mengantar pembaca ke tengah-tengah persoalan yang dikemukakan dengan menjelaskan topik karangan. Oleh karna itu, paragraf pembuka harus menarik minat dan perhatian agar pembaca mengikuti dan membaca seluruh isi karangan. Paragraf pembuka juga hendaknya dapat menjadi penghubung antara pikiran pembaca dengan topik karangan yang akan disajikan selanjutnya. Jumlah paragraf ini bergantung pada jenis karya tulis yang dibuat. Karya tulis yang mempunyai topik pembahasan yang luas memungkinkan adanya jumlah paragraf pembuka yang lebih banyak dari pada jumlah paragraf pembuka dalam karya tulis yang hanya menyajika satu topik karangan. 2. Paragraf Isi Paragraf isi terletak di antara paragraf pembuka dan penutup. Fungsinya adalah untuk mengembangkan pokok persoalan yang telah ditentukan. Di dalam paragraf ini penulis mengemukakan pokok pikirannya dengan cara menerangkan atau mengembangkannya.
  • 11. 8 Pengembangan itu dapat dilakukan dengan cara menganalisis permesalahan yang dikemukakan dan dapat pula dengan memberikan bukti-bukti. Jumlah paragraf isi sebuah karangan disesuaikan dengan ketuntasan pokok pikiran yang dikemukakan. Di dalam sebuah karangan yang baik paragraf isi saling bertautan dan kalimat pun saling bertalian. Pertautan paragraf itu menghendaki adanya peralihan yang lancar anatara paragraf isi yang satu ke paragraf isi yang lain sehingga penalaran penulis dengan mudah dapat dipahami. Oleh karna itu, paragraf ini haruslah ditulis secara runtut dan kronologis agar mudah dipahami pembaca. 3. Paragraf penutup Paragraf penutup berfungsi mengakhiri atau menutup karangan. Paragraf ini terletak pada bagian akhir suatu karangan atau karya tulis. Fungsinya menekankan pokok-pokok pikiran yang harus diingat pembaca, memberi saran terakhir, harapan, acuan, dan ajakan. Oleh karna itu, isi paragraf ini dapat berupa simpulan atau rangkuman yang menandai berakhirnya suatu pembahasan. Sebagai pebutup karangan atau tulisan paragraf ini sangat penting karna tanpa paragraf ini mungkin pembaca akan mengalami kesulitan dalam memahami apakah karya tulis itu sudah selesai atau belum. b. Paragraf Bersarkan Pola Penalarannya 1. Paragraf deduktif Paragraf deduktif dimulai dari pernyataan yang umum ke yang khusus. Paragraf deduktif menampilkan kalimat utama atau kalimat topik pada awal paragraf, kemudian kalimat utama itu diikuti oleh kalimat-kalimat lain sebagai pengembangannya. Kalimat- kalimat ini berfungsi mengembangkan atau memperjelas kalimat utama. 2. Paragraf Induktif Kalimat utama dalam paragraf induktif ditempatkan pada akhir paragraf. Dengan demikian, struktur paragraf ini dimulai dengan beberapa kalimat penjelas lebih dahulu, kemudian mencapai klimaks pada kalimat utamanya. Oleh karna ituparagraf induktif merupakan paragraf yang penalarannya berawal pada yang khusus atau spesifik dan berakhir pada yang umum. Simpulan paragraf induktif selalu bersifat umum. Artinya, pernyataan itu selalu meliputi sejumlah besar peristiwa yang khusus. Paragraf induktif sering diperkuat oleh contoh, perincian, penjelasan, penghususan, atau ilustrasi. Paragraf jenis ini cocok untuk mengemukakan suatu argumentasi. 3. Paragraf Deduktif-Induktif Paragraf deduktif-induktif merupakan paragraf yang kalimat utamanya terletak pada awal paragraf diulang pada akhir paragraf. Maksud pengulangan itu tidak harus sama benar dengan kalimat utama pada awal paragraf. Bentuk kata-katanya dan susunan kalmatnya boleh diubah, tetapi ide pokoknya tetap sama. Oleh karna itu, penalaran pada paragraf deduktif-
  • 12. 9 induktif berawal dari pernyataan yang umum, kemudian diperjelas dengan yang khusus, lalu kembali ke yang umum. c. Paragraf Berdasarkan Corak 1. paragraf Eksposisi Paragraf eksposisi merupakan corak tulisan yang bertujuan menginformasikan, menerangkan, dan menguraikan suatu gagasan. Paragraf eksposisi yang baik harus dapat memberikan tambahan pengertian dan pengetahuan pembaca. Oleh karna itu, paragraf eksposisi harus akurat, jelas, dan singkat. Selain itu, paragraf eksposisi biasanya manjawab pernyataan tentang apa, mengapa, kapan, dan bagaimana. Corak paragraf eksposisi netral, tidak berpihak, dan tidak memengaruhi pembaca. 1. Paragraf Argumentasi Bahasan argumentasi merupakan corak tulisan yang bertujuan membuktikan pendapat penulis untuk meyakinkan atau memengaruhi pembaca agar menerima pendapatnya. Argumentasi berbeda dari eksposisi. Jika eksposisi bertujuan untuk menjelaskan sesuatu kepada pembaca. Cara meyakinkan pembaca dapat dilakukan dengan jalan menyjikan data, bukti, atau hasil-hasil penalaran. 2. Paragraf Deskripsi Pelukisan atau dekripsi merupakan gaya atau corak tulisan yang bertujuan menggambarkan sejelas-jelasnya suatu objek kepada pembaca seolah-olah pambaca berada dalam suatu ruangan dan dapat mencium, mendengar, meraba, merasakan, dan melihat segala sesuatu yang terdapat di situ. Oleh karna itu paragraf ini dikatakan lebh menekankan pada dimensi ruang. 3. Paragraf narasi Kisahan atau narasi merupakan gaya atau corak tulisan yang bertujuan menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan perkembangannya dari waktu ke waktu. Paragraf narasi dimaksudkan untuk memeberi tahu pembaca atau pendengar tentang apa yang telah diketahui atau apa yang telah dialami oleh penulis. Paragraf narasi dimaksudkan agar pembaca terkesan. Paragraf narasi juga lebih menekankan pada dimensi waktu. Selain itu, paragraf narasi juga menekankan adanya konflik. Konflik itu memegang peranan penting dalam memancing daya tarik pembaca agar terus mengikuti jalannya cerita.
  • 13. 10 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Paragraf merupakan satuan bahasa tulis yang terdiri beberapa kalimat yang tersusun secara lengkap, utuh dan padu. Struktur paragraf yang baik memiliki empat variasi, yaitu: (1) satu gagasan utama yang dijelaskan oleh banyak kalimat pengembang langsung tanpa kalimat pengembang tak langsung, (2) satu gagasan utama yang dijelaskan oleh satu kalimat pengembang langsung dan banyak kalimat pengembang tak langsung. (3) satu gagasan utama yang dijelaskan oleh banyak kalimat pengembang langsung dan satu kalimat pengembang tak langsung, dan (4) satu gagasan utama dijelaskan oleh banyak kalimat pengembang lansung dan banyak kalimat pengembang tak langsung. Adapun jenis-jenis paragra di antaranya (1) Paragraf Bedasarkan urutannya (paragraf pembuka, paragraf isi, paragraf penutup), (2) Paragraf Bersarkan Pola Penalarannya (paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf deduktif-induktif), (3) Paragraf Berdasarkan Corak (Paragraf Eksposisi, paragraf argumentasi, paragraf deskripsi, paragraf narasi). 3.2 Saran Agar sebuah paragraf dapat tersusun dengan baik dan sesuai EYD diperlukan sebuah ketelitian dan pengelolaan kata yang tepat. Menyusun sebuah paragraf harus seefektif mungkin dan dapat menyampaikan ide pokok secara jelas sehingga mudah dipahami.
  • 14. 11 DAFTAR PUSAKA Soedjito.1991.keterampilan Menulis Paragraf.Bandung: PT.Remaja Rosdakarya Wiyanto, Asul.2006.Terampil Menulis Paragraf.Grasindo A.H.Marsa.2009.Ayo Mengenal Paragraf.Jakarta: PT.Wangsa Jatra Lestari H.S Widjono.2012.Bahasa Indonesia.Jakarta: PT.Grasindo