Garis pengaruh digunakan untuk menggambarkan pengaruh beban bergerak terhadap reaksi perletakan, gaya lintang, dan momen. Dengan menghitung nilai-nilai tersebut pada beberapa posisi beban dan menghubungkannya, didapatkan garis pengaruh yang menunjukkan pengaruh maksimal beban terhadap struktur.
2. Pendahuluan :
• Beban yang bekerja pada suatu struktur
tidak hanya beban statik (diam) tetapi ada
beban bergerak (dinamik).
• Ketika beban bergerak, maka reaksi
perletakan atau gaya dalam tidak
tetap/berubah.
• Pada keadaan ini dikenalkan konsep Garis
Pengaruh.
3. Apa Garis Pengaruh (GP)?
• Garis yang menggambarkan pengaruh
beban yang berjalan terhadap reaksi
perletakan ataupun gaya dalam.
• Dengan melihat posisi beban berada, kita
dapat menentukan besarnya reaksi
perletakan ataupun gaya dalam
4. Garis Pengaruh (GP) Reaksi
Perletakan
• Untuk menggambar garis pengaruh reaksi
perletakan, kita jalankan beban P=1
satuan sepanjang struktur.
• Kita hitung reaksi perletakan pada
beberapa posisi/letak beban P
• Hubungkan nilai-nilai yang diperoleh
dengan suatu garis, sehingga kita
dapatkan sebuah Garis Pengaruh reaksi
perletakan
5. Contoh 1 :
Gambarkan GP Reaksi Perletakan Pada Struktur di bawah
ini
P=1
A
1
2
2
2
VA
B
3
2
2
VB
8
∑Mb=0
P=1
VA.8-P.8=0
A
2
VA
1
2
2
2
8
B
3
2
VB
VA=P=1
∑Ma=0
-VB.8+P.0=0
VB=0
8. Latihan :
Gambarkan GP Reaksi Perletakan Struktur di bawah ini
A
6m
B
2m
S
A
B
4m
1m
3m
C
9. GP. Gaya Lintang
• Untuk menggambar garis pengaruh gaya
lintang, kita jalankan beban P=1 satuan
sepanjang struktur.
• Kita hitung besarnya gaya lintang dititik yang
ditinjau pada beberapa posisi/letak beban P
• Hubungkan nilai-nilai yang diperoleh dengan
suatu garis, sehingga kita dapatkan sebuah
Garis Pengaruh gaya lintang
10. Contoh 2 : Gambarkan GP Gaya Lintang di titik C pada
Struktur di bawah ini
P=1
1
A
2
2
2
VA
B
C
2
2
VB
8
P=1
∑Mb=0
1
A
2
VA
2
2
2
8
B
C
2
VB
VA.8-P.8=0
VA=P=1
Gaya Lintang di
C=Lc
Lc = VA-P=1-1=0
13. Latihan :
Gambarkan GP Gaya Lintang di Titik D Struktur di bawah
ini
A
B
D
2
8
D
A
4m
2m
B
2m
14. GP. Gaya Momen
• Untuk menggambar garis pengaruh
momen, kita jalankan beban P=1 satuan
sepanjang struktur.
• Kita hitung besarnya momen di titik yang
ditinjau pada beberapa posisi/letak beban
P
• Hubungkan nilai-nilai yang diperoleh
dengan suatu garis, sehingga kita
dapatkan sebuah Garis Pengaruh momen
15. Contoh 3 : Gambarkan GP Momen di titik C pada Struktur
di bawah ini
P=1
1
A
2
2
2
VA
B
C
2
2
VB
8
P=1
∑Mb=0
1
A
2
VA
2
2
2
8
B
C
2
VB
VA.8-P.8=0
VA=P=1
Momen di C=Mc
Mc = VA.6-P.6=66=0
18. Manfaat Garis Pengaruh
• Kegunaan garis pengaruh (GP) digunakan
untuk menentukan pengaruh yang
maksimal dari suatu beban/rangkain
beban yang berjalan terhadap besarnya
reaksi perletakan, gaya lintang ataupun
momen.
• Rangkaian beban ini untuk
menggambarkan beban seperti : mobil,
kereta api dll.
19. Contoh 4. Hitunglah nilai maksimal dari reaksi perletakan
akibat beban berjalan seperti di bawah ini
P2=10T
P1=2T
2m
B
A
2
2
2
VA
2
VB
8m
Jawab :
Nilai maksimal VApada kasus ini terjadi
jika beban pada posisi berikut :
VA=P1. Y1 + P2. Y2
VA= 2.0+10.1
1
2
3
1/4
1
1/2
3/4
VA= 10 T
20. Nilai maksimal VBpada kasus ini terjadi
jika beban pada posisi berikut :
VB=P1. Y1 + P2. Y2
1
3
2
VB= 2.3/4+10.1
1/4
1
VB= 11,5 T
1/2
3/4
Contoh 5. Hitunglah nilai maksimal dari reaksi perletakan
akibat beban merata berjalan seperti di bawah ini
q=3T/m
2m
B
A
2
VA
2
2
8m
2
VB
21. Nilai maksimal VApada kasus ini terjadi
jika beban pada posisi berikut :
VA=A. q
3
2
1
VA= ((Y1+Y2)/2)x2xq
1/4
1
VA= ((1+3/4)/2)x2x3
1/2
VA= 5,25 T
3/4
Nilai maksimal VBpada kasus ini terjadi
jika beban pada posisi berikut :
VB=A. q
VB= ((Y1+Y2)/2)x2xq
1
3
2
1/4
VB= ((3/4+1)/2)x2x3
1
1/2
3/4
VA= 5,25 T
22. Contoh 6. Hitunglah nilai gaya lintang dan momen di titik C
akibat beban berjalan dengan kondisi seperti di bawah ini
P=2T
P=10T
B
A
C
2
2
VA
2
2
VB
8m
Penyelesaian :
Lc = y1. P1 + y2.P2
1/4
Lc = 0.2 + -1/4 . 10
1
2
C
-1/4
-1/2
-3/4
Lc = -2,5 T
23. Mc = y1. P1 + y2.P2
1
C
2
Mc = 0.2 + 1/2 . 10
Mc = 5 Tm
1/2
1
1,5
Contoh 7. Hitunglah nilai gaya lintang dan momen di titik C
akibat beban berjalan dengan kondisi seperti di bawah ini
q=2T/m
B
A
2
VA
C
2
2
8m
2
VB
24. 1/4
Lc = A. q
1
C
2
-1/4
Lc = ((y1+y2)/2)x2x2
Lc = ((0+-1/4)/2)x2x2=-0,5 T
-1/2
-3/4
1
2
C
Mc = A. q
Mc = ((y1+y2)/2)x2x2
1/2
1
Mc = ((0+1/2)/2)x2x2= 1 Tm
1,5