Rangkuman dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini adalah:
RPP ini membahas pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia tentang pola gilir dalam berkomunikasi untuk siswa kelas XI semester 2, mencakup tujuan, materi, metode, dan penilaian pembelajaran.
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Nama sekolah : SMK PASUNDAN 3 Bandung
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI / 2
Jumlah Pertemuan : 2x45 menit/ 1x pertemuan
Aspek : Berbicara
I. Standar Kompetensi
2. Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madya
ll. Kompetensi Dasar
2.7 Menerapkan pola gilir dalam berkomunikasi
lll. Indikator
a. Berkomunikasi dengan menggunakan kata, bentuk kata, dan ungkapan dengan santun
b. Menerapkan jenis-jenis pola gilir dalam diskusi
c. Mempraktikkan pola gilir dalam diskusi secara efektif
lV.Tujuan Pembelajaran
Melalui metode Active Learning siswa mampu:
a. Menentukan pola gilir dalam komunikasi dengan efektif
b. Menerapkan pola gilir dalam diskusi dengan tepat
c. Menerapkan kata, bentuk kata, dan ungkapan yang sesuai dengan konteks dalam pola gilir
d. Berdiskusi dengan tepat sesuai dengan topik secara efektif
V. PBKB
• Disiplin
• Rasa ingin tahu
• Toleransi
• Demokratis
• Kreatif
2. Vl. Materi ajar
1. Pola Gilir dalam Komunikasi
Pemahaman terhadap pola gilir sangat penting dalam keberhasilan berkomunikasi.
Komunikasi harus berjalan dua arah (ada yang mendengarkan dan ada yang
berbicara). Dengan adanya pola gilir diharapkan komunikasi akan seimbang dan
berjalan lancar karena adanya proses pergantian bicara sesuai topik pembicaraan atau
sesuai keperluan. Beberapa sikap yang harus dimiliki ketika menerapkan pola gilir
dalam berkomunikasi antara lain seperti berikut:
a. Menghargai mitra bicara.
Dalam kegiatan berkomunikasi, kita tidak boleh meremehkan lawan bicara,
bagaimanapun keadaan lawan bicara tetap kita hormati dan hargai.
b. Peka terhadap kesempatan
Dalam kegiatan berkomunikasi secara lisan, sering terjadi dominasi satu pihak
saat bicara terhadap pihak lain. Kita harus sadar dan mengetahui kapan
saatnya kita bicara dan kapan saatnya kita diam untuk mendengarkan sehingga
proses komunikasi berlangsung lancar dan nyaman.
c. Sadar akan relevansi pembicaraan.
Komunikasi berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan jika pembicaraan
sesuai dengan permasalahan sehingga tercipta komunikasi yang efektif dan
lancar.
d. Memilih kata yang tepat
Memilih dan menggunakan kata bentukan kata dan ungkapan yang santun
sesuai dengan situasi komunikasi, demi kelangsungan dan kenyamanan
komunikasi. Berkomunikasi dalam kondisi dan situasi apa pun tetap
memperhatikan etika berbahasa yang santun hindari kata-kata kasar, kurang
pantas yang dapat menyinggung perasaan pihak yang diajak bicara.
2. Penerapan Pola Gilir dalam Diskusi
Diskusi adalah bentuk kegiatan berbicara dalam rangka membahas sesuatu masalah
secara teratur dan terarah. Diskusi bertujuan mencari jalan keluar, pemecahan
masalah, membuat keputusan, atau simpulan. Untuk dapat memahami pola gilir
berkomunikasi dalam satu diskusi, kita harus memahami lebih dahulu hal-hal yang
berkaitan dengan diskusi. Hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan diskusi, antara lain
sebagai berikut.
a. Unsur-Unsur Diskusi
3. Unsur-unsur yang terlibat dalam diskusi, adalah sebgai berikut.
(1) Pemimpin/Moderator, bertugas merencanakan dan mempersiapkan dengan
teliti topik diskusi, membuka diskusi, mengatur jalannya diskusi, serta
menutup diskusi.
(2) Sekretaris, bertugas mencatat jalannya diskusi, masalah-masalah yang
dilakukan peserta, saran maupun jawaban penyaji dari awal sampai akhir.
(3) Penyaji/pemakalah, bertugas menyampaikan pembahasan dengan
sistematis, mudah dipahami, tidak menyinggung peserta, terbuka, dan
bersikap objektif dalam meninjau suatu persoalan.
(4) Peserta diskusi, bertugas menanggapi, memberi masukan, dan lain-lain.
b. Jenis-Jenis Diskusi
Berdasarkan ruang lingkupnya, diskusi dibedakan seperti berikut.
(1) Diskusi kelompok, adalah jenis diskusi yang biasa dilakukan di dalam
kelas untuk membahas suatu masalah.
(2) Diskusi panel, adalah diskusi yang dilakukan oleh sekelompok orang
(yang disebut panel) yang membahas suatu topik yang menjadi perhatian
umum di hadapan khalayak/pendengar,penonton. Khalayak diberi
kesempatan untuk bertanya atau memberikan pendapat.
(3) Seminar, adalah pertemuan untuk membahas suatu masalah di bawah
pimpinan ahli (misalnya guru besar atau pakar)
(4) Simposium, adalah pertemuan dengan beberapa pembicara yang
mengemukakan pidato singkat tentang topik tertentu atau tentang
beberapa aspek dari topik yang sama.
(5) Kongres, adalah pertemuan wakil organisasi untuk mendiskusikan dan
mengambil keputuan mengenai pelbagai masalah.
(6) Konferensi adalah rapat atau pertemuan untuk berunding atau bertukar
pendapat mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama.
(7) Lokakarya adalah pertemuan antara para ahli atau pakar untuk membahas
masalah praktis atau yang bersangkutan dengan pelaksanaan di bidang
keahliannya.
(8) Sarasehan adalah pertemuan yang diselenggarakan untuk mendengarkan
pendapat para ahli mengenai suatu masalah dalam bidang tertentu.
c. Teknik dan Tahapan dalam Diskusi
4. Teknik diskusi berkaitan dengan bentuk dan jenis diskusi. Untuk tatanan sekolah,
bentuk diskusi cukup bersifat umum dan sederhana. Ada dua tahap dalam pelaksanaan
diskusi, yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan atau penampilan.
1) Tahapan Persiapan
a) Tahap persiapan dilaksanakan dengan tujuan memperoleh kesepakatan
mengenai hal yang akan dibicarakan.
b) Membagikan tugas kepada para calon pembicara atau penyaji jika
pembicara lebih dari satu.
2) Tahap Pelaksanaan
a) Pembukaan
Pimpinan diskusi mengemukakan pokok masalah yang akan disampaikan
dan memperkenalkan calon pembicara.
Contoh ucapan moderator:
1. Dalam diskusi kali ini, kita akan membicarakan ....
2. Marilah kita buka diskusi ini dengan membaca/berdoa ....
3. Saya perkenalkan pembicara dalam diskusi ini ialah Saudara
... notulis Saudara ....
b) Pelaksanaan diskusi
Pemimpin diskusi mempersilakan para pembicara menyampaikan
pandangannya. Selanjutnya sanggahan atau dukungan dari pembicara
disampaikan sesuai dengan aturan yang telah disepakati.
Contoh ucapan moderator:
Saya persilahkan Sdr ... menyajikan makalahnya.
Contoh Ucapan penyaji :
Terima kasih atas kesempatan yang diberikan moderator kepada saya
untuk...
c) Acara tanya jawab
Pemimpin diskusi mempersilakan para pendengar/peserta mengajukan
pertanyaan kepada pembicara dipandu oleh pemimpin diskusi,
pembicara/penyaji.
Contoh ucapan moderator:
1. Saya beri kesempatan 3 orang peserta mengajukan pertanyaan, pendapat
atau tanggapannya.
2. Penanya pertama silakan ....
5. 3. Penyaji silahkan memberikan jawaban atau tanggapan balik (peserta
yang mengacungkan jari lebih dahulu yang diberikan kesempatan
pertama dan bergilir selanjutnya)
Contoh ucapan peserta :
1. Terima kasih atas kesempatan yang diberikan moderator. Pertanyaan
saya yaitu ....
2. Tadi saudara pembicara menjelaskan ... menurut pendapat saya ....
3. Saya mohon kepada pembicara pertama untuk menjelaskan ....
4. ... demikian usulan dari saya.
Contoh ucapan penyaji:
1. Terima kasih atas pertanyaan Saudara ... dan jawaban saya sebagai
berikut .....
2. Terima kasih atas tanggapan Saudara ..... tentang ....
d) Penutup
Pembacaan simpulan pembahasan diskusi yang telah berlangsung oleh
pemimpin diskusi.
3. Menerapkan Kata, Bentuk Kata dan Ungkapan yang Sesuai dalam Pola Gilir
Dalam berkomunikasi yang baik seseorang dituntut untuk mempertimbangkan situasi
berbicara. Pertimbangan ini memunculkan bentuk ragam berbahasa. Situasi resmi
tentu berbeda dengan situasi tidak resmi. Pembicaraan pada situasi resmi cenderung
menggunakan kata, bentukan kata, serta ungkapan yang baku. Berbeda dengan ragam
tidak resmi yang digunakan saat santai, saat bergaul, dan dalam suasana akrab
(konsultatif) tidaklah harus menggunakan bentukan kata dan susunan kalimat yang
baku.
Perhatikan contoh berikut!
1. Terima kasih saya ucapkan atas kehadiran Bapak dan Ibu sekalian di tempat ini
dalam rangka memenuhi undangan kami
2. Makasih, ya, atas kedatangan kamu semua pada perayaan hari ulang tahunku!
3. Thanks berat, ye! Akhirnya, lu pada dateng juga ke sini tuk menuhin undangan
gue.
Kalimat nomor satu sangat berbeda dengan nomor dua dan tiga, baik pada tataran
pilihan kata, bentukan kata maupun susunan gramatikal kalimatnya. Kalimat nomor
satu digunakan dalam situasi resmi, sedangkan kalimat kedua dan ketiga dalam
6. bentuk situasi umum atau akrab. Pada situasi santai atau akrab, seseorang lebih bebas
memilih kata dan bentukannya daripada saat situasi resmi atau formal. Berkomunikasi
dalam kondisi dan situasi apa pun, yang terpenting adalah bisa menciptakan
komunikasi yang efektif dan lancar. Untuk mencapai komunikasi yang efektif proses
penyampaian dan etika berbahasa yang santun tetap harus diperhatikan. Kata-kata
kasar sebaiknya dihindari. Selain kurang pantas, kata-kata kasar juga menyinggung
perasaan orang lain. Di samping itu, dalam situasi komunikasi yang terdiri atas dua
atau lebih orang, sikap saling menghargai dan menerapkan pola gilir dengan
memberikan kesempatan berbicara akan menciptakan kelancaran serta suasana yang
lebih nyaman.
Vll. Metode, Model dan Teknik Pembelajaran
1. Metode : Active Learning (Belajar Aktif)
2. Model : Stimulating Class Discussion (Merangsang Diskusi Kelas)
3. Teknik : Active Debate (Debat Aktif) dan Point Counterpoint (Saling Beradu
Pendapat)
VIII. Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
waktu
Karakter yang
Dikembangkan
A. Kegiatan Awal
1. Apersepsi
• Guru dan siswa memulai pembelajaran dengan berdoa
terlebih dahulu
• Guru melakukan ice breaking sambil mengabsen siswa
2. Motivasi
• Siswa menyebutkan berbagai isu-isu hangat yang
sedang terjadi sebagai bahan kritis awal siswa
B. Kegiatan Inti
1. Eksplorasi
• Siswa memberikan pernyataan singkat mengenai
pengertian diskusi
• Siswa menjawab pertanyaan tentang jenis-jenis
diskusi
• Siswa memberikan pengetahuan awal mengenai
10
menit
5 menit
10
menit
Rasa ingin tahu
Kreatif
7. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
waktu
Karakter yang
Dikembangkan
komponen diskusi
2. Elaborasi
• Siswa menyebutkan beberapa jenis pola gilir dalam
diskusi
• Siswa mengangkat isu yang sedang hangat terjadi
sebagai bahan untuk didiskusikan
• Siswa membentuk kelompok besar yang terbagi atas
kelompok yang pro dan yang kontra terhadap isu
terpilih
• Siswa berdiskusi berdasarkan topik yang diangkat
tersebut dengan bimbingan guru
3. Konfirmasi
• Siswa menyebutkan hasil dari diskusi
• Guru dan siswa memberikan konfirmasi mengenai
pola gilir dalam proses diskusi yang telah dilakukan
• Guru bersama siswa bertanya-jawab meluruskan
kesalahan-pahaman dan memberikan penguatan
mengenai materi
C. Kegiatan Akhir
• Siswa menyimpulkan materi pembelajaran dengan
bimbingan guru
• Hasil pembelajaran dan keaktifan siswa diberikan
tanggapan oleh guru
• Guru memberikan penguatan materi
• Guru memberikan postest sebagai penutup materi pada
siswa
45
menit
10
menit
10
menit
Rasa ingin tahu
Kreatif
Disiplin
Toleransi
Demokrasi
Rasa ingin tahu
Disiplin
Kreatif
Kreatif
Demokratis
Disiplin
IX. Prosedur Penilaian
• Jenis tes : tes lisan dan tulisan
• Bentuk tes : praktik dan uraian
8. • Instrumen penilaian
a. Menerapkan pola gilir dalam diskusi.
b. Menggunakan kata, bentuk kata, dan bahasa yang santun dalam diskusi.
c. Mendiskusikan topik/isu terpilih dengan efektif.
• Instrumen penilaian tertulis
a. Pengertian diskusi
b. Tujuan dan manfaat diskusi
c. Komponen dalam diskusi
d. Jenis-jenis diskusi
e. Perencanaan/sistem diskusi
• Pedoman penskoran
Tes Lisan :
NO NAMA
ASPEK PENILAIAN PROSES
NILAI
Disiplin Kreatif
Keaktifa
n
Toleransi Demokrasi
1 Bayu 3 3 2 1 2 11:5=2.2
(cukup)
2 Tasya 3 3 3 3 3 15:5= 3
(baik)
Keterangan: 3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
Tes Tulisan :
NO.
SOAL
ASPEK
PENILAIAN HASIL
BOBOT
SKOR
MAKSIMAL
SKOR
IDEAL
1 Pengertian diskusi 2 2 3
2 Tujuan dan manfaat
diskusi
2 2 3
3 Komponen dalam
diskusi
2 2 3
4 Jenis-jenis diskusi 2 2 3
5 Perencanaan/sistem
diskusi
2 2 3
Jumlah 10 10 15
Rentang nilai : 0-10
Nilai akhir : angka yang diperoleh x 10
Contoh Penilaian Produk
9. NO.
NAMA
SISWA
Pengertian
diskusi
Tujuan
dan
manfaat
diskusi
Komponen
dalam diskusi
Jenis-jenis
diskusi
Perencanaan/
sistem
diskusi
JUMLAH
1 Luthfi F 2 2 2 2 1 9x10= 90
2 Nadia 2 2 2 2 2 10x10= 100
3 Yosef 2 1 2 2 1 8x10= 80
4 Haris 2 2 2 2 2 10x10= 100
5 Setiabudi 2 2 2 2 1 9x10= 90
X. Sumber belajar dan media
Irman, Mokhamad. dkk. 2008. Bahasa Indonesia 2: Untuk SMK/MAK Semua Program
Keahlian. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Mardia, Sukarta. dkk. 2006. Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Berdasarkan KTSP
Untuk SMK. Bandung: CV GITANISA
Media/alat: media cetak
Bandung, 16 Januari 2013
Mengetahui, guru bahasa Indonesia Praktikan
Mila Marliani S. Pd Dini Zakia
NPM 095030050
10. A. Pengantar
Dalam materi ini difokuskan pada komunikasi yang menerapkan pola gilir. Banyak
sekali bentuk-bentuk komunikasi yang harus menerapkan pola ini, termasuk diskusi.
B. Uraian Materi
1. Pola Gilir dalam Diskusi
Diskusi adalah bentuk kegiatan berbicara dalam rangka membahas sesuatu masalah
secara teratur dan terarah. Diskusi bertujuan mencari jalan keluar, pemecahan
masalah, membuat keputusan, atau simpulan. Untuk dapat memahami pola gilir
berkomunikasi dalam satu diskusi, kita harus memahami lebih dahulu hal-hal yang
berkaitan dengan diskusi. Hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan diskusi, antara lain
sebagai berikut.
a. Unsur-Unsur Diskusi
Unsur-unsur yang terlibat dalam diskusi, adalah sebgai berikut.
(1) Pemimpin/Moderator, bertugas merencanakan dan mempersiapkan dengan
teliti topik diskusi, membuka diskusi, mengatur jalannya diskusi, serta
menutup diskusi.
(2) Sekretaris, bertugas mencatat jalannya diskusi, masalah-masalah yang
dilakukan peserta, saran maupun jawaban penyaji dari awal sampai akhir.
(3) Penyaji/pemakalah, bertugas menyampaikan pembahasan dengan
sistematis, mudah dipahami, tidak menyinggung peserta, terbuka, dan
bersikap objektif dalam meninjau suatu persoalan.
(4) Peserta diskusi, bertugas menanggapi, memberi masukan, dan lain-lain.
b. Jenis-Jenis Diskusi
Berdasarkan ruang lingkupnya, diskusi dibedakan seperti berikut.
(1) Diskusi kelompok, adalah jenis diskusi yang biasa dilakukan di dalam
kelas untuk membahas suatu masalah.
(2) Diskusi panel, adalah diskusi yang dilakukan oleh sekelompok orang
(yang disebut panel) yang membahas suatu topik yang menjadi perhatian
umum di hadapan khalayak/pendengar,penonton. Khalayak diberi
kesempatan untuk bertanya atau memberikan pendapat.
BAHAN AJAR
Menerapkan Pola Gilir dalam Berkomunikasi
11. (3) Seminar, adalah pertemuan untuk membahas suatu masalah di bawah
pimpinan ahli (misalnya guru besar atau pakar)
(4) Simposium, adalah pertemuan dengan beberapa pembicara yang
mengemukakan pidato singkat tentang topik tertentu atau tentang
beberapa aspek dari topik yang sama.
(5) Kongres, adalah pertemuan wakil organisasi untuk mendiskusikan dan
mengambil keputuan mengenai pelbagai masalah.
(6) Konferensi adalah rapat atau pertemuan untuk berunding atau bertukar
pendapat mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama.
(7) Lokakarya adalah pertemuan antara para ahli atau pakar untuk membahas
masalah praktis atau yang bersangkutan dengan pelaksanaan di bidang
keahliannya.
(8) Sarasehan adalah pertemuan yang diselenggarakan untuk mendengarkan
pendapat para ahli mengenai suatu masalah dalam bidang tertentu.
c. Teknik dan Tahapan dalam Diskusi
Teknik diskusi berkaitan dengan bentuk dan jenis diskusi. Untuk tatanan sekolah,
bentuk diskusi cukup bersifat umum dan sederhana. Ada dua tahap dalam pelaksanaan
diskusi, yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan atau penampilan.
1) Tahapan Persiapan
a) Tahap persiapan dilaksanakan dengan tujuan memperoleh kesepakatan
mengenai hal yang akan dibicarakan.
b) Membagikan tugas kepada para calon pembicara atau penyaji jika
pembicara lebih dari satu.
2) Tahap Pelaksanaan
a) Pembukaan
Pimpinan diskusi mengemukakan pokok masalah yang akan disampaikan
dan memperkenalkan calon pembicara.
Contoh ucapan moderator:
1. Dalam diskusi kali ini, kita akan membicarakan ....
2. Marilah kita buka diskusi ini dengan membaca/berdoa ....
3. Saya perkenalkan pembicara dalam diskusi ini ialah Saudara
... notulis Saudara ....
b) Pelaksanaan diskusi
12. Pemimpin diskusi mempersilakan para pembicara menyampaikan
pandangannya. Selanjutnya sanggahan atau dukungan dari pembicara
disampaikan sesuai dengan aturan yang telah disepakati.
Contoh ucapan moderator:
Saya persilahkan Sdr ... menyajikan makalahnya.
Contoh Ucapan penyaji :
Terima kasih atas kesempatan yang diberikan moderator kepada saya
untuk...
c) Acara tanya jawab
Pemimpin diskusi mempersilakan para pendengar/peserta mengajukan
pertanyaan kepada pembicara dipandu oleh pemimpin diskusi,
pembicara/penyaji.
Contoh ucapan moderator:
1. Saya beri kesempatan 3 orang peserta mengajukan pertanyaan, pendapat
atau tanggapannya.
2. Penyaji silahkan memberikan jawaban atau tanggapan balik (peserta
yang mengacungkan jari lebih dahulu yang diberikan kesempatan pertama
dan bergilir selanjutnya)
Contoh ucapan peserta :
1. Terima kasih atas kesempatan yang diberikan moderator. Pertanyaan
saya yaitu ....
2. Tadi saudara pembicara menjelaskan ... menurut pendapat saya ....
3. Saya mohon kepada pembicara pertama untuk menjelaskan ....
4. ... demikian usulan dari saya.
Contoh ucapan penyaji:
1. Terima kasih atas pertanyaan Saudara ... dan jawaban saya sebagai
berikut .....
2. Terima kasih atas tanggapan Saudara ..... tentang ....
d) Penutup
Pembacaan simpulan pembahasan diskusi yang telah berlangsung oleh
pemimpin diskusi.
Daftar Pustaka
Irman, Mokhamad. dkk. 2008. Bahasa Indonesia 2: Untuk SMK/MAK Semua Program
Keahlian. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
13. LEMBAR PENILAIAN
Standar Kompetensi
2. Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara Tingkat Madya
Kompetensi Dasar
2.7 Menerapkan Pola Gilir dalam Berkomunikasi
Indikator Jengjang kognitif Jenis soal
a. Berkomunikasi
dengan meng-
gunakan kata,
bentuk kata, dan
ungkapan dengan
santun
b. Menerapkan jenis-
jenis pola gilir
dalam diskusi
c. Mempraktekkan
pola gilir dalam
diskusi secara
efektif
C3
C3
C3
Teknik tes unjuk
kerja
Bentuk produk
tulisan
Kunci Jawaban :
Jawaban sesuai dengan aspek yang dinilai.
Pedoman Penentuan Skor:
NO NAMA
ASPEK PENILAIAN PROSES
NILAI
Disiplin Kreatif
Keaktifa
n
Toleransi Demokrasi
1 Bayu 3 3 2 1 2 11:5=2.2
(cukup)
2 Tasya 3 3 3 3 3 15:5= 3
(baik)
14. Keterangan: 3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
NO.
SOAL
ASPEK
PENILAIAN HASIL
BOBOT
SKOR
MAKSIMAL
SKOR
IDEAL
1 Pengertian diskusi 2 2 3
2 Tujuan dan manfaat
diskusi
2 2 3
3 Komponen dalam
diskusi
2 2 3
4 Jenis-jenis diskusi 2 2 3
5 Perencanaan/sistem
diskusi
2 2 3
Jumlah 10 10 15
Pedoman Penentuan Skor
Soal No. SKOR Kriteria
1 1 Pengertian diskusi kurang tepat
2 Pengertian diskusi tepat
3 Pengertian diskusi tepat disertai keluasan berpikir siswa
terhadap diskusinya
Soal No. SKOR Kriteria
2 1 Tujuan dan manfaat diskusi kurang dari tiga poin
2 Tujuan dan manfaat diskusi sebanyak tiga poin
3 Tujuan dan manfaat diskusi lebih dari tiga poin
Soal No. SKOR Kriteria
3 1 Komponen dalam diskusi tidak lengkap
2 Komponen dalam diskusi lengkap
3 Komponen dalam diskusi lengkap disertai contoh
15. Soal No. SKOR Kriteria
4 1 Jenis-jenis diskusi hanya mencakup jenis besar saja
2 Jenis-jenis diskusi disertakan lengkap
3 Jenis-jenis diskusi disertakan lengkap beserta tujuan dan
kepentingannya
Soal No. SKOR Kriteria
5 1 Perencanaan/sistem diskusi tidak mencakup semuanya
2 Perencanaan/sistem diskusi mencakup keseluruhan skema
dalam diskusi
3 Perencanaan/sistem diskusi lengkap dan terinci
Pedoman penilaian:
Nilai = STS x SN
STI
16. Lembar Kerja Siswa
Fasilitator akan memberikan bahan pembelajaran untuk didiskusikan sesuai dengan tema
terpilih. Diskusikan bahan tersebut dengan kelompok siswa yang telah ditentukan sebagai
penyaji, moderator, notulen, dan peserta. Setelah diskusi selesai tuliskan notulensinya.
Sebagai bukti ketersampaian kompetensi kerjakanlah latihan berikut!
Tes Formatif!
1. Apakah yang dimaksud diskusi?
2. Jelaskan tujuan dan manfaat dalam diskusi!
3. Sebutkan komponen dalam diskusi!
4. Sebutkan jenis-jenis diskusi! Jelaskan!
5. Jelaskan perencanaan atau sistem dalam diskusi!
Mengetahui, guru Bahasa Indonesia Bandung, 16 Januari 2013
Dosen Luar Biasa Praktikan
Mila Marliani S. Pd. Dini Zakia
NPM 095030050