1. SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN
(SUSTAINABLE AGRICULTURE)
Sistem pertanian berkelanjutan adalah pengelolaan sumber daya yang berhasil untuk
usaha pertanian guna membantu kebutuhan manusia sekaligus mempertahankan atau
meningkatkan kualitas lingkungan dan melestarikan sumber daya alam (TAC-CGIAR, 1988).
Pertanian berkelanjutan merupakan pengelolaan konservasi sumber daya alam dan
berorientasi pada perubahan teknologi dan kelembagaan yang dilakukan sedemikian rupa
untuk menjamin pemenuhan dan pemuasan kebutuhan manusia secara berkelanjutan bagi
generasi sekarang dan mendatang (FAO, 1989). Konsep dasar sistem pertanian berkelanjutan
adalah mempertahankan ekosistem alami lahan pertanian yang sehat, bebas dari bahan-bahan
kimia yang meracuni lingkungan.
Sistem pertanian berkelanjutan pada hakikatnya adalah kemnali pada alam yaitu sebuat
sistem pertanian yang tidak merusak, tidak mengubah serasi, selaras dan seimbang dengan
lingkungan atau sistem pertanian yang patuh pada kaidah-kaidah alamiah. Kata
‘berkelanjutan’ digunakan secara luas dalam lingkup program pembanguan yang diartikan
menjaga agar suatu upaya terus berlangsung atau kemampuan untuk bertahan dan menjaga
agar tidak merosot. Dalam sistem pertanian, keberkelanjutan memiliki pengertian
pengelolaan sumber daya yang berhasil untuk usaha pertanian untuk membantu kebutuhan
manusia yang berubah sekaligus mempertahankan atau meningkatkan kualitas lingkungan
dan melestarikan sumber daya alam. Sistem pertanian berkelanjutan meliputi komponen-
komponen fisik, biologi dan sosial ekonomi. Pertanian berkelanjutan direpresentasikan
dengan sistem pertanian yang melaksanakan pengurangan input bahan-bahan kimia,
mengendalikan erosi tanah dan gulma, serta memelihara kesuburan tanah.
Sistem Pertanian berkelanjutan, dalam usaha pertaniannya mengajak untuk bijak pada
lingkungan sumber daya alam dengan mempertimbangkan 3 aspek yaitu:
1. Kesadaran Lingkungan ( Ecologically Sound )
Budidaya pertanian tidak boleh menyimpang dari sistem ekologis yang ada.
Harmonisasi dari sistem ekologis merupakan indikator keseombangan lingkungan
yang mekanismenya dikendalikan oleh hukum alam.
2. Bernilai ekonomis ( Economic Valueable)
2. Sistem budidaya pertanian harus mempertimbangkan untung dan rugi baik untuk diri
sendiri, orang lain serta bagi organisme dalam sistem ekologi maupun di luar sistem
ekologi untuk jangka pendek dan untuk jangka panjang.
3. Berwatak sosial ( Socially just)
Sistem pertanian harus selaras dengan norma dan sosial dan budaya yang dianut dan
dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat
Pelaksanaan sistem pertanian keberlanjutan terdapat lima kriteria yaitu:
1. Kelayakan ekonomis (economic viability)
2. Bernuansa dan bersahabat dengan ekosistem dan lingkungan hidup (accologically
sound and friendly)
3. Diterima secara sosial (Social just)
4. Kepantasan secara budaya (Culturally approiate)
5. Pendekatan sistem holistik (sistem and hollisticc approach)
Penerapan Sistem pertanian berkelanjutan (Sustainable Agriculture) memanfaatkan
sumber daya yang dapat diperbaharuhi (renewable resources) dan sember daya alam yang
tidak dapat diperbaharuhi (unrenewable resources)secara bijaksana. Sistem pertanian
berkelanjutan mempunyai sifat sebagai berikut
1. Mantap secara ekologis
Mantap secara ekologis berarti mampu mempertahankan fungsi ekologis yaitu tidak
merusak ekosistem pertanian dan kemampuan komponen ekosistem dipertahankan
dan ditingkatkan kualitasnya. Semua ini dapat dicapai apabila tanah pertanian dikelola
secara lestari, tanaman maupun hewan serta manusia dijaga kesehatannya secara
alami, serta dalam pemanfaatan sumber daya alam dan energi dijaga kelestariannya
dan menekan pencemaran dengan menggunakan sumber daya alam yang adapat
diperbaharui.
2. Adil
Sumber daya alam didistribusikan secara merata sehingga kebutuahan dasar semua
anggota masyarakat terpenuhi dan hak atas penggunaan lahan, modal memadai,
bantuan teknis dan pemasaran terjamin.
3. Manusiawi
Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan di mana harkat dan martabat manusia
dijunjung tinggi termasuk menjunjung tinggi budaya masyarakat yang telah ada.
3. 4. Luwes
Sistem pertanian berkelanjutan bersifat dinamis bukan statis artunya mampu
menyesuaikan dengan kondisi saat ini.
Tiva Dyah Novitasari
101434040
Sumber:
Lissa. 2012. Pertanian Berkelanjutan. http://lissa-blogku.blogspot.com/2012/02/pertanian-
berkelanjutan.html. Diakses 20 November 2012