5. PENGERTIAN
Corporate Gorvernance Merupakan Suatu Proses dan Struktur yang
Digunakan oleh Organ BUMN untuk Meningkatkan Keberhasilan Usaha dan
Akuntabilitas Perusahaan Guna Mewujudkan Nilai Pemegang Saham dalam
Jangka Panjang dengan Memperhatikan Stakeholder Lainnya, Berlandaskan
Peraturan Perundangan dan Nilai-nilai Etika
(SK MENTERI BUMN No. Kep-117/M-MBU/2002)
Cara-cara Mengelola Perusahaan yang Baik yang Bertanggungjawab
Kepada Pemilik (Para Pemegang Saham) dan Para Pemegang Kepentingan
(Stakeholders)
(Prof. DR. Emil Salim)
CG Sebagai Proses dan Struktur yang Diterapkan dalam Menjalankan
Perusahaan Dengan Tujuan Utama Meningkatkan Nilai Pemegang Saham
dalam Jangka Panjang Dengan Tetap Memperhatikan Kepentingan
Stakeholders Lainnya
(The Indonesian Institute for Corporate Gorvernance)
6. DE HA
FI R D
NI
TI
O
N
PENGERTIAN (CONCLUSION)
PENGATURAN, CARA, SISTIM, DAN
MEKANISME SECARA FISIK
HUBUNGAN ANTAR PARA
STAKEHOLDER
7. PERSPEKTIF LAIN
DALAM PERSPEKTIF LEBIH LUAS GCG PERLU
DIDEFINISIKAN DALAM KAITANNYA DENGAN
KEMAUAN UNTUK MELAKUKAN BISNIS SECARA
JUJUR DAN TERBUKA BAGI PARA PELAKU CG
KOMITMEN, ATURAN MAIN, SERTA
PRAKTEK PENYELENGGARAAN BISNIS
SECARA SEHAT DAN BERETIKA
T
OF INI
S F
DE
N
IO
T
12. Shareholder value
FOKUS
Good Corporate
Governance
“Aturan main”:
Statement of
Corporate Intent,
Board’s TOR and
Best Practices,
Code of Ethics
FOKUS
Organ Pendukung:
Corporate Governance Infrastructures
RUPS
Dewan
Komisaris
Organ
Utama:
Dewan
Direksi
•Board’s Committees
•Corporate Secretary
•Auditor
&
Manajemen
13. TUJUAN PENERAPAN
CG
KINERJA &
CITRA
PERUSAHAAN
PASAR
Final Destination
ORGAN
PERUSAHAAN
PERATURAN
MASYARAKAT
PRAKTIK GCG
Prinsipprinsip GCG
HUKUM
PARTISI
PASI
FAIRN
ESS
TRANSPA
RANSI
AKUNTA
BILITAS
INTE
GRITAS
KEMAN
DIRIAN
GOOD CORPORATE GORVERNANCE
15. TRANSPARANSI
Transparansi Mewajibkan Adanya Informasi yang Terbuka, Tepat
Waktu, serta Jelas, dan Dapat Diperbandingkan yang
Menyangkut Keadaan Keuangan, Pengelolaan Perusahaan, dan
Kepemilikan Perusahaan
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerapan Transparansi:
Peraturan dari Lembaga yang Berwenang
Tuntutan Stakeholders
Budaya Korporasi
16. AKUNTABILITAS
Merupakan Kewajiban Memberikan Pertanggungjawaban Kinerja
Kepada Pihak yang Memiliki Hak atau Kewenangarn untuk Meminta
Pertanggungjawaban atau Keterangan
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerapan Prinsip Akuntabilitas:
Struktur Organisasi (Pemisahan Wewenang yang Tegas)
Sistim Internal Control
Sistim Administrasi dan Akuntansi
Sistim Monitoring dan Evaluasi
Sistim Reward and Punishment
Budaya Demokrasi
Tingkat Moral Individu dan Lingkungan
18. FAIRNESS
Merupakan Perlakuan yang Setara (Equal) terhadap semua pihak
yang berkepentingan (stakeholders) sesuai dengan kriteria dan
proporsi yang seharusnya
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerapan Prinsip
Kewajaran:
Adanya Kejelasan Keseimbangan Antara Hak dan Kewajiban,
Tanggung Jawab dan Wewenang yang Dapat Diterima
Stakeholders
Pemberian sanksi atas tidak dipatuhinya prinsip ini
Adanya Hak Menerima Informasi yang Relevan bagi Stakeholders
Adanya Saluran Bagi Stakeholders Untuk Menyalurkan Pendapatnya
19. KEMANDIRIAN
KEMANDIRIAN adalah Suatu Keadaan Dimana Korporasi Bebas
dari Pengaruh-pengaruh Pemerintah (Regulator) serta Tekanan
Pihak Lainnya yang Tidak Sesuai dengan Mekanisme Korporasi
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerapan
Kemandirian:
Komitmen Dewan Komisaris/Pengawas maupun Direksi
Benturan Kepentingan
20. INTEGRITAS
INTEGRITAS merupakan komitmen yang tinggi dari para
pengurus perusahaan untuk berbuat jujur dan dilandasi
dengan keyakinan yang baik untuk berbuat yang terbaik untuk
kepentingan perusahaan dan para stakeholdernya
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerapan Prinsip Integritas:
Sistim Recruitment
Penegakan Hukum (Law Enforcement)
21. PARTISIPASI
PARTISIPASI Merupakan Keterlibatan Aktif dari
Para Pelaku/Organ Perusahaan dalam
Menunjang Peningkatan Nilai Perusahaan
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerapan
Prinsip Kewajaran:
Kapabilitas
Budaya/Nilai-Nilai dari Perusahaan
Sistim Penghargaan
Kontrol dari Masyarakat/Pemerintah
22. MANFAAT PENERAPAN
GCG
Hasil yang Intangible
Peningkatan Akuntabilitas Publik
Akses Sumber Modal yang Mudah dan Murah
Menarik Bagi SDM yang Handal
Terciptanya Keseimbangan Hub. Stakeholders
Daya Tahan yang Berkelanjutan
Struktur yang Baik
Mekanisme Feed Back Untuk Mengukur Kinerja
Memungkinkan adanya Check and Balance
Seimbang
Right Sized Organization
23. MANFAAT PENERAPAN
GCG (lanjutan)
Perbaikan pada Perangkat-Perangkat
Pengelolaan Perusahaan
Adanya Rencana Strategi Korporasi
Tersusunnya Manual Tertulis Tentang CG
Aturan Tertulis yang Menjamin Kepentingan
Stockholders dan Stakeholders
Motto dan Ungkapan-Ungkapan sebagai Cita-Cita
dari Lingkungan kerja yang Ideal
Pengendalian Risiko
24. POLA DASAR PENERAPAN
GCG
MEMBANGUN KEPEDULIAN DAN KOMITMEN
PEMBENTUKAN TIM KHUSUS GCG
PENGKAJIAN TERHADAP KONDISI
SEKARANG, KONDISI IDEAL DAN ARAH
YANG HENDAK DITEMPUH, SERTA
PROGRAM JANGKA PENDEK BERTAHAP
PERUMUSAN TINDAK LANJUT
PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERUBAHAN
SOSIALISASI TINDAK LANJUT
IMPLEMENTASI
EVALUASI BERKELANJUTAN
26. PENERAPAN GCG
BUMD
INTERNAL
VISI, MISI
KINERJA EKONOMI
KUALITAS RISK
MANAGEMENT
ORGANISASI DAN
PERSONIL
SISTEM
PENGENDALIAN DAN
APLIKASI TEKNOLOGI
POLA REMUNERASI
EKSTERNAL
STATUS
KEPEMILIKAN DAN
SISTEM PEMBINAAN
OLEH PEMERINTAH
ATURAN
PERUNDANGUNDANGAN
PRAKTIK KKN
27. VISI
VISI MERUPAKAN GAMBARAN YANG REALISTIS NYATA
DAN MENARIK TENTANG MASA DEPAN SUATU ORGANISASI
VISI
• JANGKA PANJANG
• TAHAN LAMA
TUJUAN VISI:
MENENTUKAN HAL-HAL YANG INGIN DICAPAI
PERUSAHAAN
MENGARAHKAN DAN MEMFOKUSKAN KEGIATAN
PERUSAHAAN
MENYATUKAN BERBAGAI GAGASAN STRATEJIK
DAN MENUMBUHKAN KOMITMEN ANGGOTA
ORGANISASI
28. MISI
Misi Merupakan PERNYATAAN yang Menetapkan Tujuan
dan Sasaran yang Ingin Dicapai Oleh Perusahaan
MISI
Penjabaran Visi
Perusahaan
29. TUJUAN (OBJEKTIF)
TARGET-TARGET YANG INGIN DICAPAI DALAM RANGKA
MEWUJUDKAN VISI DAN MISI
CHALLENGING BUT ACHIEVABLE
KUANTITATIF
JANGKA PENDEK DAN MENENGAH
TUJUAN FINANSIAL DAN STRATEGIS
32. PROSES MANAJEMEN
STRATEGI
Praktik dan Prinsip GCG
A
N
A
L
I
S
I
S
L
I
N
G
K
U
N
G
A
N
Visi dan Misi
Kebutuhan
Strategi
Nilai-nilai dan
Pengalaman
Manajerial
F
O
R
M
U
L
A
S
I
S
T
R
A
T
E
G
I
Manajemen Puncak:
• Visi dan Misi
• Tujuan/Sasaran
• Kebijakan
Manajemen Mene
ngah:
• Tujuan
• Sasaran
Manajemen Lini:
• Sasaran
• Target
Umpan Balik: Fungsi-Fungsi
I
M
P
L
E
M
E
N
T
A
S
I
S
T
R
A
T
E
G
I
P
E
N
G
E
N
D
A
L
I
A
N
S
T
R
A
T
E
G
I
33. PENETAPAN
KEBIJAKAN
Faktor Kunci Keberhasilan
Sistim Pengendalian Internal
Penetapan Struktur Organisasi
Kebijakan Sumber Daya Manusia
Kebijakan Pengelolaan Risiko Usaha
Kebijakan Sistim Informasi Dan Komunikasi
Kebijakan Budaya Dan Etika Korporasi
34. PENGENDALIAN STRATEGI
Tiga Unsur yang Ditemukan dalam Sistim
Pengendalian:
Standar yang Dapat Diterima Sudah Dibangun
Kinerja Aktual Dinilai Berdasarkan Standar Ini
Pada Saat Kinerja yang Ada Tidak Memuaskan,
Maka Dibutuhkan Tindakan Manajerial (Corrective
Actions) yang Tepat
36. PENILAIAN KERJA
MENGETAHUI SEJAUH MANA STRATEGI DAN KEBIJAKAN YANG
DITETAPKAN SEBELUMNYA DALAM RUPS DAPAT
DIIMPLEMENTASIKAN OLEH ORGAN PERUSAHAAN TELAH BERHASIL
ATAU GAGAL DALAM RANGKA PENCAPAIAN TUJUAN, VISI DAN MISI
PERUSAHAAN
AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI KEPADA PARA
STAKEHOLDERS DILAKUKAN DENGAN EVALUASI/AUDIT KINERJA
OLEH PIHAK LUAR PERUSAHAAN
UKURAN KINERJA KEUANGAN DAN NON KEUANGAN
BALANCE SCORECARD
37. HAMBATAN PELAKSANAAN
GCG
1.
2.
3.
4.
Kurangnya Pengetahuan dan Kesadaran bahwa
GCG Memberi Manfaat Sangat Besar bagi Seluruh
Stakeholders
GCG Dilaksanakan Hanya Sekedar untuk Memenuhi
Ketentuan Peraturan Tanpa Mau Memahami
Manfaat dari Pelaksanaan GCG
Belum Optimalnya Upaya untuk Menghapus Praktik
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
Masih Terdapat Dewan Direksi, Komisaris dan Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) yang Belum
Memiliki Komitmen Untuk Melaksanakan GCG
38. PENILAIAN KINERJA
RUPS / Pemilik
AMANAT
Penilaian Kinerja
Korporasi / Perusahaan
Penilaian Kinerja
Fungsi-fungsi/Unit-unit
MANAJEMEN
(Fungsi-fungsi / Unit-unit)
Proses
Manajemen
DIREKSI
Proses
Governance
LAPORAN
Dewan Komisaris
/ Pengawas
40. INDIKATOR KINERJA
Ukuran-ukuran (Biasanya Non Keuangan)
Terhadap Perilaku Proses Dalam Mencapai
Tujuan
MANFAAT INDIKATOR KINERJA
• Untuk menentukan tingkat pencapaian tujuan
•
•
•
•
•
Membantu pegawai mencapai tujuan organisasi
Identifikasi area/kegiatan yang perlu diperbaiki
Dasar alokasi sumber daya atau outsource kegiatan
Meningkatkan kepuasan pegawai dan pelanggan
Menunjukkan tingkat pemenuhan kewajiban Organisasi
42. Kelemahan Model Pengukuran
Kinerja Keuangan Tradisional
Fokus jangka pendek
Tidak dapat mengetahui kontribusi pegawai
Tidak mengkomunikasikan visi dan misi
Kurang memperhatikan kepentingan pelanggan
Ukuran lebih bersifat retrospective dari pada proactive
Mengukur hasil bukannya penyebabnya
Mengorbankan yang terbaik buat organisasi untuk keberhasilan satu
bagian tertentu
Gagal menginformasikan bagaimana cara meningkatkan kinerja
Tidak mampu mengenali isu-isu pokok yang menunjang kinerja
Tidak mengukur aktivitas yang menciptakan nilai tambah
organisasi
43. Implikasi ke Manajemen
“Yang
diperlukan bukan sekedar Alat Pengukuran
Manajemen akan tetapi sebuah kerangka yang
mencakup kedua hal yaitu komunikasi strategis dan
alat pengukuran Kinerja”
44. BALANCE
SCORECARD
BALANCE SCORECARD MERUPAKAN ALAT PELENGKAP
INDIKATOR KINERJA DAN INDIKATOR NON KEUANGAN
PENILAIAN KINERJA YANG KOMPREHENSIF LEBIH
MEMPERHATIKAN KESEIMBANGAN ANTAR BERBAGAI HAL,
MISALNYA:
Keseimbangan TUJUAN JANGKA PENDEK Dengan TUJUAN
JANGKA PANJANG
Ukuran EKSTERNAL (Perspektif Stakeholder dan Pelanggan)
Dengan Ukuran INTERNAL (Proses Internal dan Inovasi)
Ukuran Dari HASIL MASA LALU Dengan Ukuran yang
Mendorong KINERJA MASA DEPAN
45. BALANCE
SCORECARD (lanjutan)
KEUNGGULAN METODE PENGUKURAN KINERJA BALANCE
SCORECARD:
•
•
•
•
•
•
Mempercepat pencapaian hasil kinerja
Fokus pada pengukuran berdampak penting
Mudah diterapkan dan murah
Fokus pada pelanggan
Memberi kemudahan komunikasi pada semua pihak
Menjembatani jarak antara strategi, pengembangan,
perumusan serta pelaksanaan
• Mempercepat perubahan budaya organisasi
47. Model Balanced Scorecard
Bagaimana
pelanggan
memandang
Kita dan
bagaimana
kita memandang
pelanggan
Customer
Internal
Process
Proses apa
yang perlu
ditingkatkan untuk
mempertemukan
dengan harapan
-harapan
pelanggan
dan
stakeholders
Vision & Strategy
Bagaimana
kinerja keuangan
dan pelayanan
kita dilihat
Oleh
stakeholders
Stakeholder/
Financial
Innovation/
Learning
Adakah proses
inovasi untuk
memberi tambahan
nilai dalam
mempertemukan
dengan harapan
-harapan
pelanggan
49. PENGERTIAN
INDIKATOR GCG
Adalah Ukuran Bersifat Umum Yang Merupakan Petunjuk
(Representasi) Pelaksanaan Penerapan GCG Di Dalam Suatu
Perusahaan Dari Aspek Tertentu
PARAMETER
Adalah Ukuran Rinci Atau Elaborasi Dari Indikator Yang
Merepresentasikan Pelaksanaan Penerapan GCG Di Dalam Suatu
Perusahaan
51. VARIABEL/ATRIBUT DAN INDIKATOR
/PARAMETER
KEPASTIAN
HUKUM
LANDASAN PERATURAN
PEUNDANG-UNDANGAN
a. Pelaksanaan Fungsi Instansi
TERTIB
PENYELENGGARAAN
NEGARA
b. Renstra / RPJM
c. Renja / RKA-KL / RASK
d. IBMN / IBMD
KEPENTINGAN
UMUM
TERPENUHINYA
KEBUTUHAN MASYARAKAT
52. VARIABEL/ATRIBUT DAN INDIKATOR
/PARAMETER (lanjutan)
KETERBUKAAN
KEBEBASAN MEMPEROLEH
INFORMASI
PROPORSIONALITAS
REWARD AND PUNISHMENT
PROFESIONALITAS
AKUNTABILITAS
KOMPETENSI DAN KEMAMPUAN
•
•
LAPORAN KEUANGAN
LAKIP
53. PERKEMBANGAN
SCORECARD
Penyempurnaan Indikator dan Parameter GCG
224 parameter
256 parameter (lama)
256 parameter (baru - TOR Kementerian BUMN 315)
160 parameter
Catatan: ada 81 parameter (kuesioner) yang dikeluarkan oleh Kementerian
BUMN yang dipergunakan oleh BPKP dalam melakukan assessment
(evaluasi) GCG pada BUMN
54. PERKEMBANGAN PENUGASAN
2001
2002
2003
2004
Ass / Eva Ass / Eva Ass / Eva
16 BUMN 5 BUMN Asistensi
224 p
256 p
Penambahan prmtr
sesuai perkembangan
best practices
2005
Ass / Eva Ass / Eva
Asistensi Asistensi
Reviu TL Reviu TL
256 p
baru
256 p
81 p
Meneg
Penyesuaian
(reklasifikasi)
scorecard BPKP ke
scorecard Meneg
BUMN
256 p
baru
2006
Ass / Eva
Asistensi
Reviu TL
Implementasi
160 p
Revisi scorecard
BPKP, disetujui oleh
Meneg BUMN
55. SCORECARD GCG
160 parameter
Format yang
digunakan
sesuai dengan
klasifikasi
Indikator
Kementrian
BUMN
Berisi
parameterparameter
GCG:
• mandatory
• best
parctices
Digunakan sebagai
parameter generik
dalam assessment
GCG pada BUMN
(kecuali ada
permintaan khusus
untuk scorecard yang
berbeda)
57. CONTOH PRAKTIK GCG
DALAM MANAJEMEN
KORPORASI (1)
a.
b.
c.
d.
e.
Komitmen dan Leadeship dari Komisaris dan
Dewan Direksi
Partisipasi Dari Setiap Level Dalam Proses
Perencanaan Strategi Korporasi
Strategi, Tujuan, Sasaran, Target, Program Kerja
dan Indikator Kinerja Harus Didokumentasikan
dan Dikomunikasikan Untuk Memperoleh
Feedback
Pemilihan Orang yang Bertanggungjawab Untuk
Implementasi Strategi dan Program Kerja dengan
Tepat
Menentukan Target Waktu Implementasi
58. CONTOH PRAKTIK GCG
DALAM MANAJEMEN
KORPORASI (2)
f.
g.
h.
i.
Monitoring, Reviewing, Progress Report dan
Penyesuaian Perencanaan Strategi
Evaluasi Secara Keseluruhan Baik Awal dan Akhir
Pelaksanaan Maupun Berkala atas Target dan
Program Kerja Baik Keuangan Maupun Operasional
Identifikasi dan Analisa Peyimpangan, Bila Perlu
Tindak Lanjut
Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi Strategi,
Kebijakan dan Program menjadi Agenda Rutin
Korporasi
59. CONTOH PENERAPAN
PRINSIP-PRINSIP GCG
(1)
PROSES REKRUITMEN KARYAWAN
Pengumuman Lowongan Pekerjaan Pada Media Massa
(Transparansi)
Pemanggilan Calon Karyawan Untuk Mengikuti Proses
Seleksi (Akuntabilitas)
Pertimbangan Lulus Tidaknya Calon Berdasarkan
Kriteria yang Sudah Ditetapkan (Fairness)
Hasil Seleksi Diumumkan Secara Terbuka
(Transparansi)
60. CONTOH PENERAPAN
PRINSIP-PRINSIP GCG
(2)
PROGRAM PENGEMBANGAN KARIR
Perusahaan Membuat Pola Karir yang Jelas untuk Setiap
Karyawan (Fairness)
Setiap Karyawan Memperoleh Informasi Tentang Pola
Karirnya (Transparansi)
Setiap Karyawan Memperoleh Kesempatan Untuk
Mengikuti Program Pendidikan Untuk Pengembangan
Karirnya (Fairness)
Perusahaan Mengumumkan Informasi Tentang Program
Pendidikan dan Pelatihan Kepada Setiap Karyawan
(Transparansi)
61. CONTOH PENERAPAN
PRINSIP-PRINSIP GCG
(3)
PROSES PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Setiap Transaksi Dibukukan/Dijual Sesuai Dengan Prinsip
Akuntansi yang Berlaku Umum (Responsibilitas)
Pada Akhir Bulan Disusun Laporan Bulanan (Akuntabilitas)
Pada Akhir Tahun Disusun Laporan Keuangan
(Akuntabilitas)
Laporan Keuangan Diumumkan di Media Massa
(Transparansi)
62. CONTOH PENERAPAN
PRINSIP-PRINSIP GCG
(4)
PROSES PENGADAAN BARANG DAN JASA
Pemilihan Prosedur Pengadaan yang Akan Dilakukan
(Responsibilitas)
Pengumuman Kepada Calon Rekanan Tentang Akan Dilakukannya
Proses Tender Barang dan Jasa (Transparansi)
Seleksi Calon Rekanan Dilakukan Secara Terbuka (Transparansi)
Rekanan yang Memenuhi Kriteria yang Menjadi Pemenang Tender
(Fairness)
Dibuat Kontrak Kerja Antara Pemenang Tender dengan
Perusahaan yang Memuat Hak dan Kewajiban Masing-masing
Pihak (Akuntabilitas dan Responsibility)
63. ORGAN UTAMA
BUPATI / WALIKOTA
DIREKTUR UTAMA
Direktur Administrasi
Direktur Teknik
Dan Keuangan
KaBag
KaBag
KaBag
KaBag
KaBag
KaBag
Keuangan
Peren. Teknik
Hub. Pelanggan
Umum
Produksi
Transmisi
dan
Distribusi
KaBag
Perawatan
YANG DIBUTUHKAN BUKAN SEKEDAR ALAT PENGUKURAN KINERJA TAPI JUGA KOMUNIKASI STRATEGIS DAN ALAT PENGUKURAN KINERJA ITU SENDIRI. JELASKAN SALAH SATU KUNCI SUKSES BSC: KOMUNIKASI