SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
Jurnal
EKONOMI
PEMBANGUNANKajian Ekonomi Negara Berkembang
Hal: 81 – 93
81
SIZE PERUSAHAAN DAN PROFITIBILITAS:
KAJIAN EMPIRIS TERHADAP PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK JAKARTA
Hadri Kusuma
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Abstract
This research examines the relationship between profitability and size of manufac-
turing companies for the period of 2000 to 2003. Two measures of profitability are em-
ployed: Earnings before interest, taxes, depreciation and amortization (EBITDA margin);
and earnings before interest and taxes (EBIT margin). The measure of firm size is the num-
ber of employees. The results are consistent with theories of firm size that specify trade-offs
between economies of scale and organizational costs and with theories that ascribe certain
competencies to firms that allow them to offset the advantages often ascribed to large firms
such as economies of scale.
Key Words: Size, Profitabily, Economy of Scale, Organisational, Competency, and Critical
resources
PENDAHULUAN
Pasar modal merupakan salah satu
media yang digunakan oleh perusahaan un-
tuk mendapatkan dana investasi dan men-
ciptakan kesempatan untuk tumbuh. Dengan
masuknya ke pasar modal, bisa dikatakan
perusahaan tersebut ingin berkembang dan
berkompetisi secara global, karena yakin
memiliki keuntungan kompetitif yang
diperlukan agar tetap bersaing di pasar
global tersebut (Bawden, 1992; dan Glancy,
1996). Ekspansi tersebut juga dimaksudkan
untuk mendapatkan skala ekonomi (econo-
mies of scale). Skala ekonomi suatu perusa-
haan tercermin dengan penurunan biaya
produksi (input) sejalan dengan kenaikan
jumlah produksinya (output). Bila skala
ekonomi ini tercapai, perusahaan yang terdi-
versifikasi (diversified firms) berpotensi
lebih profitable dari perusahaan-perusahaan
kecil yang berspesialisasi (specialized
firms).
Walaupun aplikasi teori skala eko-
nomi lebih banyak digunakan untuk
mengestimasi fungsi biaya produksi suatu
perusahaan atau industri oleh para ahli ilmu
ekonomi mikro, konsep tersebut juga bisa
dimanfaatkan di bidang yang lain. Di bidang
akuntansi dan keuangan beberapa penelitian
sebelumnya yang mengkaji hubungan antara
input dan output mempertanyaan apakah
ukuran perusahaan (input) akan mendorong
terjadinya penguasaan pasar (market power)
dan apakah perusahaan-perusahaan yang
berada dalam industri terkonsentrasi (con-
centrated industry) lebih profitable (output)
dibandingkan dengan perusahaan pada in-
dustri yang kurang terkonsentrasi. Hasil
penelitian-penelitian sebelumnya menunjuk-
kan bukti yang berbeda. Hall dan Weiss
(1967) melaporkan bahwa size (input) peru-
sahaan-perusahaan yang terdapat dalam
Fortune 500 dari tahun 1956-1962)
cenderung berhubungan dengan tingkat ke-
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 10 No. 1, April 2005 Hal: 81 – 93
82
untungan (output) yang lebih tinggi. Akan
tetapi, Stekler (1963) dan Osborn (1970)
menyimpulkan hasil yang berlawanan.
Schmalensee (1989) menemukan
bahwa perusahaan-perusahaan besar lebih
profitable dibandingkan dengan perusahaan
kecil dalam industri yang sama. Seperti
peneliti lain, Schmalensee menggunakan
total aktiva (asset) sebagai proksi ukuran
(size) perusahaan, dan pengukur tingkat ke-
untungan akuntansi diwakili oleh profit
margin dan return on asset. Akan tetapi
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Schmalensee (1987) menunjukan bahwa
ukuran perusahaan (firm size) dan profita-
bilitas tidak berhubungan secara signifikan
bila perusahaan-perusahaan dalam suatu
industri dikelompokkan ke dalam sub in-
dustri. Dengan demikian peneliti yang sama
menghasilkan temuan yang berbeda.
Menurut Kaen dan Baumann (2003),
teori perusahaan yang ada sekarang ini be-
lum kuat untuk bisa menjelaskan apakah
perusahaan-perusahaan besar lebih profita-
bel dari perusahaan kecil. Bahkan Dhawan
(2001) yang menguji hubungan antara
ukuran perusahaan dengan produktifitas
perusahaan di Amerika Serikat tahun 1970
dan 1989 justru menemukan hasil yang
berlawanan. Dhawan menunjukan bahwa
profitibilitas yang diukur dengan return on
asset berhubungan negatif dengan ukuran
perusahaan. Akan tetapi Dhawam tidak
menguji hubungan tersebut atas dasar jenis-
jenis industri, karenanya penelitian tersebut
tidak dapat mengontrol faktor-faktor khusus
industri yang mungkin mempengaruhi
hubungan tingkat laba dan ukuran perusa-
haan.
Berbeda dengan Dhawan, Kaen dan
Baumann (2003) menguji hubungan ukuran
perusahaan dengan tingkat profitibilitas pada
industri manufaktur di Amerika. Hasil
penelitian mereka menunjukan hampir
separoh perusahaan yang tergabung dalam
industri manufaktur tersebut menunjukkan
profitibilitas meningkat dengan tingkatan
yang semakin menurun (a decreasing rate),
dan akhirnya profitibilitas tersebut menurun
ketika perusahaan tersebut menjadi lebih
besar. Hasil ini mensiratkan adanya ukuran
perusahaan yang optimal dalam bentuk
ukuran-ukuran tingkat keuntungan laporan
keuangan. Dengan data penelitian dari tahun
1990-2001, Kaen dan Baumann juga mene-
mukan profitibilitas berhubungan negatif
dengan jumlah pekerja bagi perusahaan-pe-
rusahaan yang size nya diukur dengan total
aktiva dan penjualan.
Walaupun hasil penelitian mengenai
skala ekonomi di atas masih berbeda
(mixed), kajian sejenis sepertinya belum
pernah dilakukan di Indonesia. Oleh karena
itu, penelitian ini berifat exploratory dan
bertujuan untuk menguji apakah skala eko-
nomi terjadi pada perusahaan yang terga-
bung dalam industri manufaktur dan terdaf-
tar dibursa efek Jakarta dengan metode
seperti yang dilakukan oleh Kaen dan
Baumann (2003). Input perusahaan diukur
dengan dengan besarnya size perusahaan
sementara profitibilitas menggambarkan
ouput perusahaan tersebut.
Paper ini selanjutnya diorganisasikan
sebagai berikut. Seksi kajian teoritis mere-
view literature teori skala ekonomi dan ha-
sil-hasil penelitian sebelumnya. Selanjutnya
diikuti dengan bagian metode penelitian
yang mendiskusikan populasi dan sampel,
pemilihan variabel dan design model peng-
ujian. Bagian hasil penelitian menguraikan
hasil pengujian hipotesa dan makna teoritis
temuan tersebut. Bagian penutup meringkas
keseluruhan artikel dan menjelaskan
implikasi kebijakan yang mungkin diperoleh
dari penelitian ini.
KAJIAN TEORITIS
Perusahaan mendapatkan skala eko-
nomi bila peningkatan biaya operasi dengan
tingkat yang lebih rendah dari outputnya.
Pada industri manufaktur, volume produksi
Size Perusahaan dan Profitibilitas: Kajian Empiris terhadap Perusahaan Manufakturing … (Hadri Kusuma)
83
harus mencapai jumlah minimal tertentu
agar skala ekonomi tercapai. Dunning (1989)
berargumen bahwa perusahaan-perusahaan
manufaktur dapat memperoleh keuntungan
dari skala ekonomi global yang berupa
spesialisasi keahlian karyawan, manajemen
keuangan dan corporate governance.
Kumar, Rajan, and Zingales (2001)
mengklasifikasikan teori skala ekonomi pe-
rusahaan atas dasar input perusahaan. Menu-
rut mereka skala ekonomi bersumber dari
tiga kategori, yaitu “technological, organi-
zational, dan institutional”. Seperti Kaen
dan Baumann (2003), ketiga teori skala eko-
nomi yang dikembangkan oleh Kumar et. al
tersebut menggunakan besarnya size perusa-
haan sebagai proksi input dan profitibilitas-
nya sebagai ukuran ouput. Pengelompokan
teori skala ekonomi tersebut juga tergantung
pada apakah perusahaan menekankan pada
penggunaan teknologi produksi, arsitektur
organisasi dan hubungan diantara stake-
holders atau lingkungan politik dan hukum
(legal and political environment) tempat
perusahaan tersebut menjalankan operasi-
nya. Ketiga teori tersebut berisi asumsi-
asumsi yang secara implisit menjelaskan
hubungan antara ukuran perusahaan dan
tingkat keuntungan, khususnya teori yang
mensyiratkan ada tidaknya ukuran optimal
perusahaan atau batasan ukuran yang dise-
babkan oleh diseconomies of scale atau
ukuran pasar.
Teori teknologi menekankan pada
modal fisik, economies of scale, dan lingkup
(scope) sebagai faktor-faktor yang menentu-
kan besarnya ukuran perusahaan yang opti-
mal serta pengaruhnya terhadap profitabili-
tas. Teori ini memfokuskan pada proses
produksi dan investasi pada modal fisik
yang diperlukan untuk menghasilkan output.
Jika dalam fungsi produksi diasumsikan
terjadi perkembangan teknologi maka out-
putnya bisa meningkat. Peningkatan skala
ekonomis (economies of scale) memung-
kinkan penyebaran biaya tetap (fixed cost)
ke volume produksi yang besar sehingga
terjadi penurunan rerata biaya dan pening-
katan tingkat pengembalian modal yang
diinvestasikan. Jika tidak ada batasan
economies of scale, suatu perusahaan yang
biaya rata-ratanya turun sejalan dengan per-
tambahan output akan bisa secara alami
mendominasi industrinya sehingga tercipta
monopoli alami (natural monopoly). Jadi,
sebuah monopoli secara natural akan ter-
bentuk bila volume produksi besar. Akan
tetapi bila skala ekonomis terbatas, penu-
runan biaya produksi dan efisiensi tidak
akan terjadi terus menerus (Kaen dan
Baumann, 2003). Gambar 1 menunjukkan
hubungan ukuran perusahaan dengan profi-
tabilitas karena adanya skala ekonomis.
Teori teknologi tidak bisa menjelaskan
bahwa efisiensi dan profitibilitas akan
terjadi terus menerus (rerata biaya produksi
meningkat) ketika perusahaan berekspansi
dengan memanfaatkan hanya teknologi
murni. Penurunan efisiensi dan profitibilitas
mungkin disebabkan diseconomies of scale.
Teori orgnanisasi mencoba menjelaskan
penyebab diseconomies of scale tersebut.
Teori organisasi menjelaskan
hubungan profitabilitas dengan ukuran peru-
sahaan yang dikaitkan dengan biaya tran-
saksi organisasi (Wikiamson, 1985), biaya
keagenan (Jensen and Meckling, 1976) dan
rentang biaya-biaya pengendalian (span of
control costs)”. Teori ini juga memasukkan
teori organisasi citical resources (Grossman
and Hart, 1986; dan Rajan and Zingales,
2001) dan teori kompetensi (Foss, 1993 dan
Niman, 2002).
Biaya transaksi merupakan biaya
perencanaan, pengadaptasian dan pemonito-
ran penyelesaian tugas dan kinerja pada
suatu organisasi. Biaya-biaya tersebut ter-
masuk biaya yang terjadi dalam menyiapkan
dan menegosasikan kesepakatan kerja serta
biaya yang berkaitan dengan perselisihan
dan penanganan hasil yang tidak diharapkan
(penyelesaian perselisihan).
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 10 No. 1, April 2005 Hal: 81 – 93
84
Gambar 1: Hubungan Size perusahaan dan Profitabilitas
Profitabilitass
Skala Ekonomis
Kombinasi Skala Ekonomis
Dan Biaya Organisasi
Sebagai Fungsi Laba
Ukuran Perusahaan
Optimal
Biaya
Organisasi
Size Perusahaan
Sumber: Kaen dan Baumann (2003)
Biaya keagenan berhubungan dengan
adanya konflik kepentingan diantara stake-
holders sebagai akibat adanya informasi
yang diterima berbeda (asymetric informa-
tion) dan perilaku mencari keuntungan pri-
badi (self-seeking behavior). Asimetri in-
formasi terbentuk karena suatu pihak (mi-
salnya prinsipal) tidak memiliki informasi
yang cukup mengenai kinerja pihak lain
(agen misalnya). Semakin besar rentang
informasi asimetri, maka akan semakin
besar biaya keagenan.
Demikian juga, menurut Kaen dan
Baumann (2003), semakin besar rentang
pengendalian dalam organisasi (jumlah ting-
katan administratif) maka semakin besar
pula biaya transakasi dan biaya agensinya.
Teori organisasi perusahaan yang didasarkan
pada biaya transaksi, keagenan dan rentang
kendali memperkirakan bahwa hingga out-
put tertentu rerata per unit biaya transaksi
dan keagenan akan meningkat tetapi dapat
menghapus (offset) luas dan skala ekonomi
(economies of scale and scope) sehingga
menghasilkan ukuran perusahaan yang op-
timal dalam bentuk profitabilitas. Dalam
kontek ini, jumlah tingkatan administratif
diproksikan sebagai jumlah pekerja dalam
struktur organisasi perusahaan.
Teori critical resource menekankan
pada pengendalian oleh pemilik perusahaan
terhadap sumber daya perusahaan seperti
asset, technology, intellectual property se-
bagai faktor-faktor yang menentukan firm
size (skala perusahaan). Hasil penelitian
Kumar, Rajan, dan Zingales (2001) menun-
jukan bahwa ukuran perusahaan meningkat
bila institusi hukum meningkatkan per-
lindungan terhadap sumberdaya perusahaan
tersebut. Rajan and Zingales (2001) selan-
jutnya menghubungan ukuran perusahaan
dengan kemampuan entrepreneur (pemilik
usaha) dalam mengendalikan “intangible
factors” yang dapat mendorong perusahaan
lebih profitable. Mereka menemukan se-
makin penting intangible factors semakin
kecil kemungkinan perusahaan akan tum-
buh. Oleh karena itu, teori critical resources
juga mengindikasikan bahwa semakin besar
skala perusahan maka profitabilitas juga
Size Perusahaan dan Profitibilitas: Kajian Empiris terhadap Perusahaan Manufakturing … (Hadri Kusuma)
85
akan meningkat, tapi pada titik atau jumlah
tertentu ukuran perusahaan akhirnya akan
menurunkan laba (profit) perusahaan.
Teori kompetensi mengatakan bahwa
perusahaan merupakan kumpulan kompe-
tensi yang memungkinkan memperoleh laba
(profit) melebihi biaya modal (surplus, eco-
nomics rents, positive net present value
projects). Kompetensi tersebut dapat berupa
superioritas teknologi produksi, kemampuan
memasarkan, kemampuan dalam riset dan
pengembangan produk, dan sebagainya. Bila
suatu perusahaaan memiliki satu atau lebih
dari kompetensi tersebut, perusahaan akan
mampu bersaing dan mendapatkan return
(profit) lebih dari yang diharapkan. Akan
tetapi agar perusahaan dapat melindungi
posisi tersebut, pihak perusahaan harus ya-
kin perusahaan lain tidak memiliki superi-
oritas tesebut. Kompetensi tersebut diraha-
siakan.
Dari penjelasan di atas, teori kompe-
tensi mirip dengan teori critical resources:
komptensi merupakan critical resources.
Salah satu cara untuk mengendalikan pe-
nyebaran rahasia (kompetensi) yang dimiliki
perusahaan adalah dengan membatasi jum-
lah karyawan yang mengetahui rahasia
tersebut. Pembatasan tersebut merupakan
pembatasan ukuran perusahaan bila ukuran
tersebut didifinisikan sebagai jumlah karya-
wan. Dengan demikian, melindungi rahasia
perusahaan berarti membatasi ukuran (input)
perusahaan.
Teori kompetensi tidak mengasumsi-
kan bahwa perusahaan kecil lebih atau
kurang profitable dari perusahaan besar.
Satu ciri menarik dari teori kompetensi
adalah dalam suatu industri perusahaan kecil
bisa mendapatkan tingkat laba yang sama
dengan perusahaan besar karena keduanya
memiliki perbedaan kompetensi yang me-
mungkinkan mereka mendapatkan kelebihan
laba. Menurut Niman (2005) keberlang-
sungan perusahaan tergantung tidak kepada
besar kecilnya perusahaan tetapi karena
adanya perbedaan kompetensi yang cukup.
Oleh karena itu, perusahaan kecil mungkin
lebih profitable dari perusahaan besar
karena keunikan kompetensi yang
dimilikinya. Alasan bahwa perusahaan-
perusahaan kecil tidak dapat tumbuh
berkembang dengan pesat adalah karena
pangsa pasar yang kecil bagi produk-produk
mereka dan atau kehilangan kompetensinya
(Kaen dan Baumann, 2003).
Teori institusional mengkaitan
ukuran perusahaan dengan faktor-faktor
seperti sistem perundang-undangan, peratu-
ran anti-trust, perlindungan patent, ukuran
pasar dan perkembangan pasar keuangan.
Pada beberapa level industri, Kumar, Rajan,
dan Zingales (2002) melaporkan bahwa per-
usahaan-perusahaan yang padat modal
(capital intensive firms) lebih banyak terjadi
pada negara yang menerapkan sistem
peradilan yang efisien dan bahwa industri-
industri yang padat riset dan pengembangan
memiliki perusahaaan-perusahaan yang le-
bih besar pada negara yang melindungi
paten lebih kuat.
Hubungan Ukuran Perusahaan dan
Profitabilitas Perusahaan
Implikasi dasar penggabungan teori
teknologi dan organisasi yang menekankan
biaya transaksi dan agensi adalah ukuran
perusahaan dan profitibilitas berhubungan
melalui batasaan (trade off) skala ekonomis,
biaya transaksi, dan biaya agensi (Kaen dan
Baumann, 2003). Pada interval produksi
tertentu, skala ekonomis akan menurunkan
rata-rata biaya produksi per unit. Keuntu-
ngan dengan biaya rendah ini didistribusikan
kepada semua stakeholders perusahaan me-
lalui keunggulan kompetitif dan akhirnya
menurunkan harga barang. Dengan kata lain,
perusahaan dengan biaya produksi rendah
dapat membebankan harga yang rendah juga
pada konsumen. Jika biaya per unit meru-
pakan fungsi menurun ukuran perusahaan
dan bila produk perusahaan kecil identik
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 10 No. 1, April 2005 Hal: 81 – 93
86
dengan produk yang ditawarkan oleh peru-
sahaan besar, maka perusahaan kecil akan
membebankan harga yang sama dengan atau
lebih rendah dari perusahaan besar. Dengan
demikian, perusahan besar akan mendapat-
kan laba per unit yang rendah dan tingkat
pengembalian modal yang rendah juga. Al-
ternatifnya, pada saat skala ekonomi tidak
lagi terjadi, rerata biaya produksi mungkin
tidak berkaitan lagi dengan ukuran perusa-
haan. Dengan demikian baik perusahaan
menengah maupun besar mungkin memiliki
tingkat profitibilitas yang sama.
Dalam kontek teori organisasi, pada
saat suatu perusahaan tumbuh, biaya tran-
saksi, keagenan dan rentang kendali me-
ningkat dan dapat ditutup (offset) skala eko-
nomis seperti ditunjukan pada Gambar 1
(lihat garis skala ekonomi dan garis kombi-
nasi skala ekonomis dan fungsi laba biaya
organisasi). Selisih yang terjadi antara skala
ekonomis dan fungsi laba biaya organisasi
dinamakan biaya organisasi. Akan tetapi
pada saat skala ekonomis tidak lagi terjadi,
pertumbuhan berjalan terus dan biaya orga-
nisasi dan biaya produksi juga meningkat.
Secara keseluruhan laba perusahaan akan
menurun. Esensinya biaya-biaya organisai
tersebut membentuk batasan seberapa besar
suatu perusahaan dapat tumbuh pada pasar
yang kompetitif bila tujuan perusahaan
adalah memaksimalkan kemakmuran pemi-
liknya.
Akan tetapi dalam kontek teori kom-
petensi dan critical resoures, hubungan
ukuran perusahaan dengan profitibilitas
menjadi lebih komplek. Kedua teori tersebut
mensyiratkan perlunya pembatasan terhadap
ukuran perusahaan apakah secara langsung
seperti menjaga kerahasiaan atau tidak lang-
sung melalui besarnya pangsa pasar produk
atau jasa. Akan tetapi prediksi teori kompe-
tensi bisa kurang jelas arahnya karena peru-
sahaan mungkin menggunakan kompetensi
berupa media produksi yang berbeda se-
mentara teori teknologi menganggap media
produksi (faktor-faktor produksi) tergantung
dari teknologi. Karenanya penempatan teori
kompetensi dalam kontek teori teknologi
mungkin akan menghasilkan suatu prediksi
yang berupa hubungan terbalik antara
ukuran perusahaan dan profibilitas, tapi
mungkin juga tida ada hubungan.
Keterkaitan teori kompetensi dengan
teori organisasi juga kurang jelas. Perusa-
haan dengan rahasia kompetensinya dapat
menimbulkan biaya transaksi atau keagenan
ketika mereka menjadi lebih besar. Jika
hubungan tersebut terjadi, ukuran perusa-
haan dan profitibilitas berhubungan secara
negatif (invers). Tetapi bila ternyata kom-
petensi tidak menimbulkan biaya transaksi,
ukuran perusahaan tidak berhubungan de-
ngan profitibilitas. Dengan demikian profiti-
bilitas akuntansi awalnya meningkat dan
kemudian menurun sejalan dengan kenaikan
ukuran perusahaan, atau tidak ada hubungan
antara ukuran perusahaan dengan pengukur-
pengukur laba akuntansi.
METODE PENELITIAN
Populasi dan Penentuan Sampel
Target populasi dalam penelitian ini
adalah semua perusahaan manufaktur yang
terdaftar. Perusahaan yang menjadi sampel
penelitian adalah perusahaan yang menyaji-
kan laporan keuangan secara lengkap terma-
suk catatan atas laporan keuangan pada
periode tahun 2000-2003, dan mendapatkan
profit atau laba positif selama periode terse-
but.
Variabel Penelitian
Seperti dijelaskan di muka, tujuan
penelitian ini adalah untuk menguji hubu-
ngan antara tingkat profitibilitas dengan
ukuran perusahaan. Beberapa proksi yang
digunakan untuk mengukur profitabilitas
seperti return on network, return on asset,
net profit margin, net income, earnings be-
fore interest and taxes (EBIT), earnings be-
fore interest, taxes, depreciation and amor-
Size Perusahaan dan Profitibilitas: Kajian Empiris terhadap Perusahaan Manufakturing … (Hadri Kusuma)
87
tization (EBITDA) dan pengukuran-pengu-
kuran lainnya. Sama dengan Kaen dan
Baumann (2003), penelitian ini mengguna-
kan EBITDA dan EBIT sebagai pengukur
profitibilitas perusahaan. Kedua variabel
EBITDA dan EBIT merupakan pengukur
laba operasi perusahaan sebelum beban
bunga dan pajak dan mengeluarkan efek
keputusan pembiayaan (financing decision)
oleh pihak perusahaan. EBITDA merupakan
proksi yang baik untuk mengukur aliran kas
operasi sebab depresiasi dan amortisasi me-
rupakan beban bukan kas. EBITDA dapat
mengurangi terjadinya distorsi laba operasi
yang disebabkan pembebanan depresiasi
yang arbiter.
Size perusahaan dapat diukur dengan
beberapa proksi: aktiva (asset), penjualan,
jumlah pekerja dan nilai tambah (value
added). Teori teknologi perusahaan yang
menekankan skala ekonomis yang timbul
dari capital input akan menggunakan asset
atau penjualan sebagai pengukur size. Akan
tetapi kedua pengukur tersebut mungkin
bukan pengukur yang baik pada teori orga-
nisasi. Teori organisasi menekankan biaya
transaksi, biaya agensi, dan span of control
cost yang mampu mempengaruhi profiti-
bilitas melalui hirarki organisasi perusahaan.
Teori tersebut tidak melihat berapa nilai dan
jumlah fisik aktiva. Oleh karena itu nilai
tambah dan jumlah pekerja mungkin lebih
tepat digunakan sebagai ukuran perusahaan
pada teori organisasi.
Keuntungan penggunaan variabel
value added adalah karena nilai tambah da-
pat menjelaskan kompleksitas dalam or-
ganisasi. Kompleksitas tersebut berhubu-
ngan dengan kebutuhan akan skill (kemam-
puan) pekerja, dan biaya koordinasi dan
biaya pengendalian yang lebih tinggi walau-
pun nilai tambah sulit diukur secara objektif.
Bila sebagian besar nilai tambah suatu pro-
duk timbul dari “labor inputs”, maka jum-
lah pekerja dapat juga digunakan sebagai
pengukur nilai tambah. Di samping itu biaya
koordinasi dan pengendalian mempunyai
hubungan (correlated) yang erat dengan
nilai tambah setiap pekerja dan jumlah
pekerja. Terakhir, teori critical resources
memprediksikan bahwa pihak perusahaan
akan menjaga kerahasiaan kompetensi yang
dimilikinya. Oleh karena itu, menurut teori
ini, semakin banyak jumlah pekerja maka
kebocoran rahasia akan semakin cepat.
Secara keseluruhan, model dasar dalam
penelitian ini menggunakan jumlah pekerja
sebagai pengukur size perusahaan.
Model Penelitian
Teori teknologi dan teori organisasi
memperkirakan peningkatan ukuran perusa-
haan, profitabilitas akan meningkat dengan
tingkat kenaikan yang semakin menurun (a
decreasing rate) dan akhirnya negatif. Ben-
tuk model yang cocok menggambarkan
prediksi tersebut adalah second degree poly-
nominal sebagai berikut:
Pf =  + b₁ (EMPLf) + b₂ (EMPLf)²+ e.. (1)
Dimana:
Pf : ukuran profit perusahaan
EMPLf : ukuran untuk jumlah pekerja
EMPLf² : jumlah pekerja dikuadratkan
Dari persamaan 1 di atas, koefisien
EMPLf (b₁) diharapkan bertanda positif dan
koefisien EMPLf²(b₂) bersimbol negatif.
Tanda positif koefisien EMPLf menunjukan
bahwa laba meningkat sebagai akibat dari
pertumbuhan perusahaan, dan koefisien
EMPLf² bertanda negatif mengindikasikan
bahwa profitabilitas perusahaan akan me-
ningkat seiring semakin bertambahnya
ukuran perusahaan, namun pada akhirnya
tingkat kenaikannya akan menurun hingga
negatif.
Persamaan 1 di atas kemudian ditam-
bah dengan variabel dummy tahunan untuk
mengontrol variabel makro ekonomi seperti
resesi ekonomi dan ekspansi yang mungkin
mempengaruhi hubungan size dan profiti-
bilitas, dan untuk menghilangkan kemung-
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 10 No. 1, April 2005 Hal: 81 – 93
88
kinan adanya efek distorsi yang berhubu-
ngan dengan tahun baik dan tahun buruk.
Data tahun 2000 digunakan sebagai tahun
dasar dan model kemudian menjadi:
Pf,y = a + b₁ ( EMPLf,y) + b₂ (EMPLf,y)²
+ 
2003
2000
byYy + e f,y ......................................... (2)
Dimana Y2000 (Y2001 dan seterus-
nya) bernilai 1 jika data laba dan ukuran
perusahaan pada tahun 2000 (2001 dan se-
terusnya) dan bernilai 0 bila data tersebut
bukan tahun 2000 (2001 dan seterusnya).
Seperti yang telah dijelaskan sebe-
lumnya, total aktiva dan penjualan juga me-
rupakan alternatif lain ukuran perusahaan.
Bahkan tidak menutup kemungkinan terjadi
hubungan yang tinggi antara jumlah karya-
wan dengan total aktiva dan penjualan. Un-
tuk itu, perlu dicari cara mengukur bagai-
mana perbedaan dalam hal jumlah aktiva
dan penjualan bagi perusahaan yang tingkat
karyawannya identik mempengaruhi profiti-
bilitas. Prosedur untuk memisahkan dan
mengontrol pengaruh volume penjualan dan
aktiva terhadap tingkat keuntungan dilaku-
kan dengan meregresikan jumlah pekerja
dengan total aktiva dengan formula berikut:
TAf,y = a + b1 (EMPLf,y) + TA_RESf,y.......... (3)
Dimana :
TAf,y = Log total asset perusahaan f
pada tahun y
EMPLf,y = Log jumlah pekerja pada
perusahaan f pada tahun y
TA_RESf,y = residual perusahaan f pada
tahun y
Residual TA_RESf,y merupakan per-
bedaan antara tingkat aktiva perusahaan f
dan nilai prediksinya atas dasar jumlah
karyawan. Variabel TA_RESf,y kemudian
digunakan untuk mengontrol persamaan 2.
Bila koefisien TA_RES bernilai positif
mengindikasikan bahwa perusahaan berope-
rasi dengan tingkat pekerja yang lebih
sedikit dari setiap rupiah dana yang diin-
vestasikan (aktiva) dibandingkan dengan
pesaingnya, begitu juga sebaliknya.
Efek penjualan terhadap profitibilitas
juga perlu dipisahkan dengan asumsi jumlah
karyawan dan tingkat aktiva tidak berubah
dengan persamaan berikut:
SALESf,y = a + b1 (EMPLf,y) + bf,y (TA
RES f,y) + S_RESf,y ............ (4)
Dimana :
SALESf,y = Log penjualan perusahaan f
pada tahun y
EMPLf,y = Log pekerja perusahaan f pada
tahun y
TA_RESf,y= residual atau error perusahaan
f pada tahun y
S_RESf,y = residual perusahaan f pada
tahun y
Koefisien S_RESf,y bernilai positif
berarti perusahaan dengan jumlah karyawan
yang lebih sedikit dapat menghasilkan pen-
jualan yang tinggi setelah mengontrol per-
bedaan jumlah aktiva bagi perusahaan de-
ngan jumlah karyawan yang sama, dan
jumlah penjualan setiap karyawan lebih
tinggi dari yang diperkirakan setelah jumlah
karyawan dan aktiva per karyawan dikon-
trol. S_RES juga dimasukan ke dalam per-
samaan 2 sehingga hubungan ukuran peru-
sahaan dan profitibilitas akan diuji dengan
persamaan berikut:
Pf,y = a + b1(EMPLf,y) + b2(EMPL f,y)²
+ 
2003
2000
byYy + b3(TA_RESf,y)
+ b4(S_RESf,y) + ef,y .................... (5)
Dimana :
Pf = ukuran profit perusahaan
EMPLf = ukuran untuk jumlah pekerja
EMPLf² = jumlah pekerja dikuadratkan
Yy = variabel dummy tahunan
(dummy)
TA_RESf,y=residual atau error perusahaan
f pada tahun y
S_RESf,y = residual perusahaan f pada
tahun y
Size Perusahaan dan Profitibilitas: Kajian Empiris terhadap Perusahaan Manufakturing … (Hadri Kusuma)
89
HASIL DAN DISKUSI
Statistik Deskriptif
Seperti yang telah diuraikan sebe-
lumnya bahwa penelitian ini menguji
hubungan ukuran perusahaan, yang diukur
dengan menggunakan jumlah pekerja, total
asset dan penjualan perusahaan, dengan
profitabilitas perusahaan, yang diukur de-
ngan menggunakan EBIT, dan EBITIDA.
Jumlah sampel (perusahaan) yang meme-
nuhi kriteria dan berhasil diperoleh adalah
276 perusahaan selama periode pengamatan
tahun 2000 s/d 2003. Gambaran mengenai
karakteristik sampel yang digunakan dapat
dilihat pada Tabel 1.
Analisa data untuk menguji hubu-
ngan antara ukuran perusahaan dengan
profitabilitas perusahaan dalam penelitian
ini adalah dengan menggunakan metode
regresi linear. Regresi tersebut dilakukan
melalui tiga tahap yaitu, meregresikan jum-
lah pekerja dengan EBIT dan EBITDA. Se-
dangkan pada tahap yang kedua, total asset
diregresikan dengan jumlah pekerja dan
meregresikan total penjualan dengan jumlah
pekerja, dimana dengan meregresikan kedua
variabel tersebut diperoleh nilai residual
masing-masing variabel (TA_RES dan
S_RES) yang digunakan dalam persamaan
5. Pada tahap yang ketiga, EMPL, EMPL²,
TA_RES dan S_RES dan dummy tahun
2000, 2001, 2002 diregresikan dengan profi-
tabilitas perusahaan yang diukur dengan
EBIT dan EBITDA.
Hasil Pengujian Model Dasar
Model regresi linier berganda yang
digunakan untuk menguji pengaruh ukuran
perusahaan terhadap profitabilitas yang di-
dasarkan pada jumlah pekerja dapat dilihat
pada persamaan 1. Pada persamaan tersebut
profitibilitas diukur dengan EBIT dan
EBITDA. Hasil pengujian dapat diringkas
pada Tabel 2.
Tabel 1: Statistik Diskriptif (dalam jutaan)
Rerata Median Standar Diviasi
ASETS 2,485,141 529,423 5,683,809
SALES 2,215,786 549,802 4,907,091
EMPL 0.0050303 0.0015805 0.0102952
EMPL2 131 2 480
EBIT 320,347 61,799 829,450
EBITDA 408,305 86,352 938,378
TA_RES 0.000000 (457,654) 3,847,139
S_RES (0.000000) 47,212 1,589,583
Tabel 2: Hasil pengujian Persamaan 1
Profitibilitas Variabel Size Koefisien Std.Error T Sig.
EBIT
Konstanta 39149494125.936 28947904784.125 1.352 0.177
EMPL 47702040.026 8394484.823 5.683 0.000 *
EMPL2 150.744 193.283 0.780 0.436
EBITDA Konstanta 40421025821.413 32933780336.896 1.227 0.221
EMPL 75825491.702 9550332.616 7.940 0.000 *
EMPL2 -311.489 219.897 -1.417 0.158
* signifikan pada 1%, ** signifikan pada 5%, dan *** signifikan pada 10%
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 10 No. 1, April 2005 Hal: 81 – 93
90
Berdasarkan tabel diatas, terlihat
bahwa secara keseluruhan koefisien variabel
EMPL (β) adalah positif dan signifikan baik
profitibilitas diukur dengan EBIT maupun
dengan EBITDA. Signifikansi hasil ini di-
tunjukan oleh besarnya probabilitas t hitung
koefisien regresi sebesar 0,000 yang lebih
kecil dari tingkat signifikansi 1%. Dengan
demikian size perusahaan yang diukur de-
ngan jumlah pekerja berhubungan dengan
tingkat profitabilitas perusahaan. Koefisien
regresi yang bertanda positif mengindikasi-
kan bahwa tingkat profitabilitas perusahaan
semakin tinggi seiring semakin besarnya
ukuran perusahaan. Hasil ini sesuai dengan
harapan teori skala ekonomis yang mempre-
diksikan tingkat profitabilitas perusahaan
pada awalnya akan meningkat.
Akan tetapi bila dilihat dari nilai koe-
fisien EMPL² ternyata koefisien tersebut
tidak signifikan. Ketika EBIT sebagai varia-
bel tergantung, koefisien EMPL² justru ber-
tanda positif walaupun tidak signifikan.
Ketika EBITDA sebagai proksi profitibili-
tas, koefisien EMPL² memang bertanda
negatif, tapi tidak signifikan. Hasil ini jelas
gagal membuktikan prediksi teori skala eko-
nomis seperti yang diungkapkan dan dibuk-
tikan oleh Kaen dan Baumann (2003).
Mereka menyatakan bahwa ukuran perusa-
haan yang diukur dengan jumlah pekerja
yang dikuadratkan berhubungan secara
negatif dengan tingkat profitabilitas perusa-
haan. Secara keseluruhan, hasil penelitian
ini berlawanan dengan teori skala ekonomis
yang memprediksikan bahwa tingkat profit-
abilitas perusahan pada mula-mula akan
meningkat yang pada akhirnya tingkat ke-
naikannya akan menurun seiring semakin
bertambah besarnya ukuran perusahaan
(ukuran perusahaan mencapai titik optimal).
Perbedaan hasil di atas dengan hasil
penelitian sebelumnya mungkin dipicu oleh
terjadinya krisis ekonomi di Indonesia yang
terjadi mulai tahun 1997. Pada saat terjadi
krisis ekonomi, banyak perusahaan yang
memperoleh kerugian yang cukup besar
karena kesulitan keuangan sementara pihak
perusahaan tidak mengurangi jumlah peker-
janya secara besar-besaran. Dengan
demikian walaupun jumlah output atau ka-
pasitas produksi perusahaan stabil profita-
bilitas perusahaan tetap menurun sebagai
akibat menurunnya daya beli masyarakat.
Hasil Pengujian Persamaan 5
Pengujian pada persaman 1 merupa-
kan pengujian awal tanpa mengontrol varia-
bel lain yang mungkin ikut mempengaruhi
besarnya profitibilitas perusahaan. Oleh
karena itu persamaan 5 digunakan untuk
mengukur hubungan ukuran perusahaan
dengan profitabilitas setelah mengikutserta-
kan variabel industry wide macroeconomics
shocks dan menghilangkan kemungkinan
adanya efek distorsi karena adanya perbe-
daan jumlah kekayaan (aktiva) dan penju-
alan. Hasil pengujian tampak pada Tabel 3.
Seperti ditunjukan Tabel 3, koefisien
regresi EMPL untuk kedua proksi profiti-
bilitas adalah positif dan signifikan baik
ketika profitibilitas diukur dengan EBIT
maupun dengan EBITDA. Koefisien EMPL
bertanda positif, sementara itu arah koefisien
regresi variabel EMPL² adalah negatif dan
signifikan. Hasil ini sejalan dengan arah
yang diprediksikan oleh teori skala ekono-
mis dan teori critical resources. Menurut
Kaen dan Baumann (2003) terjadi hubungan
yang terbalik antara ukuran perusahaan yang
diukur dengan jumlah pekerja yang dikwa-
dratkan dengan tingkat profitabilitas perusa-
haan. Dengan demikian, secara keseluruhan
hasil pada tabel 3 menunjukkan bahwa
ukuran tingkat profitabilitas perusahaan
pada mula-mula akan semakin tinggi seiring
semakin bertambah besarnya ukuran perusa-
haan, namun pada akhirnya tingkat kenaikan
profitabilitasnya akan mengalami penurunan
ketika besarnya ukuran perusahaan sudah
mencapai titik yang optimal.
Size Perusahaan dan Profitibilitas: Kajian Empiris terhadap Perusahaan Manufakturing … (Hadri Kusuma)
91
Tabel 3: Hasil Pengujian Persamaan 5
Profitibilitas Variabel Size Koefisien Std Eror T Sig
EBIT
Konstanta -1.1E+11 4.8E+10 -2.300 0.022**
EMPL 1.0E+08 9473470 11.079 0.000*
EMPL² -924.097 205.304 -4.501 0.000*
D2000 6.9E+09 6.7E+10 0.103 0.918
D2001 -1.6E+10 6.2E+10 -0.250 0.803
D2002 8.9E+10 5.8E+10 1.525 0.129
TA_RES 2.085E-02 0.006 3.583 0.000*
S_RES 0.246 0.016 15.249 0.000*
EBITA
Konstanta -8.2E+10 4.8E+10 -1.699 0.090
EMPL 1.2E+08 9469504 12.775 0.000*
EMPL² -1059.585 205.218 -5.163 0.000*
D2000 7.1E+08 6.7E+10 0.011 0.992
D2001 -2.4E+10 6.2E+10 -0.389 0.698
D2002 8.6E+10 5.8E+10 1.483 0.139
TA_RES 5.856E-02 0.006 10.067 0.000*
S_RES 0.247 0.016 15.345 0.000*
* signifikan pada α = 1%, dan **signifikan pada α = 5%
Dalam kontek teori organisasi, hasil
ini bisa diinterprestasikan bahwa besarnya
biaya transaksi, keagenan dan rentang ken-
dali perusahaan manufaktur di Indonesia
yang meningkat dapat ditutup (offset) oleh
skala ekonomis. Akan tetapi pada saat skala
ekonomis tidak lagi terjadi sementara per-
tumbuhan perusahaan-perusahaan manu-
faktur berjalan terus, biaya organisasi dan
biaya produksi juga meningkat. Secara ke-
seluruhan laba perusahaan manufaktur
tersebut akhirnya menurun. Dengan demi-
kian, skala ekonomi terjadi pada peru-
sahaan-perusahaan manufaktur.
Hasil di atas juga konsisten dengan
teori skala ekonomis yang menjelaskan
bahwa skala ekonomis merupakan ciri dari
LRAC (Long Run Average Cost) yang
menunjukkan perubahan biaya per unit jika
output dan ukuran pabriknya berubah. Skala
ekonomis ini akan tercermin dengan menu-
runnya biaya rata-rata sejalan dengan kenai-
kan jumlah produksi sehingga profitabilitas
perusahaan akan semakin tinggi. Dalam te-
ori skala ekonomis juga disebutkan bahwa
sampai dengan suatu titik tertentu skala eko-
nomis akan terhenti dan selanjutnya terjadi
skala disekonomis yang mengakibatkan ke-
naikan biaya rata-rata seiring semakin be-
sarnya ukuran perusahaan.
Hasil menarik juga tampak pada tabel
3 bahwa variabel industry wide macroeco-
nomics shocks tidak ada yang signifikan,
suatu indikasi kebijaksanaan tahunan indus-
tri manufaktur di Indonesia tidak mem-
pengaruhi hubungan size perusahaan dengan
profitibilitasnya. Akan tetapi dua variabel
kontrol yang berupa jumlah aktiva
(TA_RES) dan volume penjualan (S_RES)
secara signifikan mempengaruhi hubungan
size dengan profitibilitas perusahaan.
Koefisien TA_RES bernilai positif
mengindikasikan bahwa perusahaan-perusa-
haan manufaktur yang menjadi sampel
beroperasi dengan tingkat pekerja yang lebih
sedikit dari setiap rupiah dana yang diin-
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 10 No. 1, April 2005 Hal: 81 – 93
92
vestasikan (aktiva) dibandingkan dengan
pesaingnya. Akan tetapi, hal tersebut bukan
berarti perusahaan-perusahaan tersebut lebih
atau kurang profitable dari pada perusahaan
lainnya. Jika perusahaan beroperasi dengan
tingkat asset yang lebih tinggi dari tingkat
pekerja berarti perusahaan memiliki inves-
tasi yang lebih (over investment) pada asset.
Over investment mengindikasikan bahwa
perusahaan mempunyai rata-rata penjualan
setiap karyawan yang sama atau lebih ren-
dah dibandingkan dengan pesaingnya dan
akibatnya tingkat rata-rata profitabilitasnya
bisa menjadi lebih rendah. Selain itu, jika
perusahaan memiliki asset yang berlebihan
sedangkan tingkat pekerja sedikit, maka
akan muncul kemungkinan terjadinya ka-
pasitas menganggur pada asset perusahaan.
Asset perusahaan banyak yang tidak dapat
dimanfaatkan secara optimal karena tingkat
pekerja lebih kecil dari tingkat asset. Asset
yang menganggur justru akan menurunkan
tingkat profitabilitas perusahaan karena akan
menimbulkan beban bagi perusahaan.
Terakhir, koefisien regresi variabel
S_RES juga bertanda positif dan signifikan.
Hasil regresi ini juga menunjukkan bahwa
volume penjualan setelah dikontrol dengan
jumlah aktiva mempengaruhi tingkat profi-
tabilitas perusahaan secara positif. Arah
prediksi positif mengindikasikan bahwa pe-
rusahaan-perusahaan yang menjadi sampel
beroperasi dengan tingkat asset yang sama
atau seimbang dengan tingkat pekerja dan
memiliki penjualan yang tinggi, memiliki
tingkat profitabilitas yang lebih tinggi.
PENUTUP
Secara keleseluruhan penelitian ex-
sploratory ini berhasil menunjukan ke-
beradaan skala ekonomi pada perusahaan
yang tergabung dalam industri manufaktur
yang terdaftar dibursa efek Jakarta. Input
perusahaan diukur dengan dengan besarnya
size perusahaan (jumlah pekerja) sementara
profitibilitas (EBIT dan EBITDA) mewakili
ouput perusahaan tersebut. Hasil ini mem-
bawa implikasi bahwa pekerja masih meru-
pakan determinan utama bagi perusahaan
dalam meningkatkan profitibilitasnya. De-
ngan tetap memelihara kualitas karyawan
dan menjaga hubungan baik dengan mereka
perusahaan akan mampu menciptakan nilai
bagi pemiliknya. Implikasi selanjutnya, ke-
konsistenan dengan hasil penelitian terda-
hulu seperti yang dilakukan oleh Kaen dan
Baumann (2003) mengindikasikan bahwa
teori-teori yang dikembangkan untuk men-
jelaskan perilaku biaya produksi dalam teori
ekonomi mikro dapat menjelaskan perilaku
hubungan input dan output dalam bidang
akuntansi dan keuangan.
Penelitian ini mensyaratkan perusa-
haan-perusahaan yang memperoleh laba
pada periode penelitian untuk digunakan
sebagai sampel penelitian dan data diolah
secara kumulatif (pooled data). Penelitian-
penelitian berikutnya bisa menyertakan pe-
rusahaan yang memperoleh laba atau meng-
alami kerugian dengan periode yang lebih
panjang, melakukan pengujian secara time
series, dan memisahakan sampel ke dalam
kelompok perusahaan kecil dan besar.
REFERENSI
Bawden, William J. (1992). The Global Risks and Rewards for US Insurers. Price
Waterhouse Review, 36 (2): 38-45.
Dhawan, R. (2001). Firm size and productivity differential: theory and evidence from a panel
of US firms, Journal of Economic Behavior and Organization 44, 269-293.
Size Perusahaan dan Profitibilitas: Kajian Empiris terhadap Perusahaan Manufakturing … (Hadri Kusuma)
93
Dunning, John H. (1989). Transnational Corporation and the Growth of Service: Some
Conceptual and Theoretical Issues. UNCTC Current Studies Series A No.9 New
York, NY: United Nations Publications.
Foss, N. (1993). Theories of the firm: Contractual and competence perspectives, Journal of
Evolutionary Economics 22, 479-495.
Glancy, Simon. (1996). Trends in Word Insurance: A World Wide Study Based on the 1994
Vintage Annual Reports of 100 Major Insurers. Dublin: Lafferty Publications.
Grossman, S. and O. Hart, (1986). The costs and the benefits of ownership: A theory of
vertical integration, Journal of Political Economy, 619-719.
Hall, M. and L. Weiss, (1967). Firm size and profitability, The Review of Economics and
Statistics 49, 319-331.
Jensen, M. and W. Meckling, (1976). Theory of the firm: Managerial behavior, agency costs
and capital structure, Journal of Financial Economics 3, 305-360.
Kumar, K.B. and R.G. Rajan and L. Zingales, (2001). What determines firm size?, Working
paper, University of Chicago.
Niman, N. (2005). The evolutionary firm and Cournot’s dilemma, Cambridge Journal of
Economics.
Ogawa, Kazuo., & Uchiyama, Hirochima. Does Agency Cost Model Explain Business
Fluctuation in Japan?: An Empirical Attempt to EstimateAgency Cost by Firm Size
(On-line), Available http://www.SSRN.com
Osborn, R.C. (1970). Concentration and profitability of small manufacturing corporations,
Quarterly Review of Economics and Business 10, 15-26.
Rajan, R. and L. Zingales. (2001). The firm as a dedicated hierarchy: A theory of the origins
and growth of firms, Quarterly Journal of Economics.
Schmalessee, R. (1987). Collusion versus differential efficiency: Testing alternative
hypothesis, Journal of Industrial Economics, 35, 399-425.
Schmalensee, R. (1989). Intra-Industry profitability differences in US manufacturing: 1953-
1983, Journal of Industrial Economics, 37, 337-357.
Sekaran, Uma, (2000). Research Methods For Business (A Skill-Building Approach), John
Wiley & Sons, Inc, Third Edition, New York.
Stekler, H.O., (1963). Profitability and size of firm (Institute of Business and Economic
Research, University of California, Berkeley, CA.)
Williamson, O., (1985). The Economic Institutions of Capitalism (The Free Press, New
York).

More Related Content

What's hot

persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahpersamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahReza Yudhalaksana
 
Penentuan harga transfer
Penentuan harga transferPenentuan harga transfer
Penentuan harga transfervitalfrans
 
Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi apryani rahmawati
 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leveragetitikefnita
 
BMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen KeuanganBMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen KeuanganMang Engkus
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaNony Saraswati Gendis
 
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Eka Wahyuliana
 
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...yufendriansyah auriga
 
BMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku KonsumenBMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku KonsumenMang Engkus
 
analisa-rasio-keuangan.ppt
analisa-rasio-keuangan.pptanalisa-rasio-keuangan.ppt
analisa-rasio-keuangan.pptMonika562762
 
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi SuwardjonoRingkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi Suwardjonoxyrces
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanEllysa Putri
 

What's hot (20)

persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahpersamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
 
Penentuan harga transfer
Penentuan harga transferPenentuan harga transfer
Penentuan harga transfer
 
Teori Pengukuran
Teori PengukuranTeori Pengukuran
Teori Pengukuran
 
Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi
 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leverage
 
BMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen KeuanganBMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
 
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
 
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
 
anggaran komprehensif
 anggaran komprehensif anggaran komprehensif
anggaran komprehensif
 
BMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku KonsumenBMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
 
Angka Indeks.ppt
Angka Indeks.pptAngka Indeks.ppt
Angka Indeks.ppt
 
analisa-rasio-keuangan.ppt
analisa-rasio-keuangan.pptanalisa-rasio-keuangan.ppt
analisa-rasio-keuangan.ppt
 
Surat perikatan-audit
Surat perikatan-auditSurat perikatan-audit
Surat perikatan-audit
 
Ebook akuntansi biaya
Ebook akuntansi biayaEbook akuntansi biaya
Ebook akuntansi biaya
 
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
 
TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGANTINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
 
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi SuwardjonoRingkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
 
Akuntansi Biaya 4#5
Akuntansi Biaya 4#5Akuntansi Biaya 4#5
Akuntansi Biaya 4#5
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
 

Viewers also liked

Jurnal pengaruh ukuran perusahaan, niai perusahaan profitabiltas dan financia...
Jurnal pengaruh ukuran perusahaan, niai perusahaan profitabiltas dan financia...Jurnal pengaruh ukuran perusahaan, niai perusahaan profitabiltas dan financia...
Jurnal pengaruh ukuran perusahaan, niai perusahaan profitabiltas dan financia...LUSI2
 
Artikel Original Teori Ukuran Perusahaan
Artikel Original Teori Ukuran PerusahaanArtikel Original Teori Ukuran Perusahaan
Artikel Original Teori Ukuran PerusahaanTrisnadi Wijaya
 
Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai PerusahaanPengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai PerusahaanTrisnadi Wijaya
 
Contoh Format Kuesioner Penelitian yang Profesional
Contoh Format Kuesioner Penelitian yang ProfesionalContoh Format Kuesioner Penelitian yang Profesional
Contoh Format Kuesioner Penelitian yang ProfesionalTrisnadi Wijaya
 
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38Sri Apriyanti Husain
 
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN KINERJA PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN KINERJA PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN KINERJA PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN KINERJA PERUSAHAAN Cecilia Rais
 
Jurnal PDP Vol 5 No. 2 TEORI BAGI HASIL PERUSAHAAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI S...
Jurnal PDP Vol 5 No. 2 TEORI BAGI HASIL PERUSAHAAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI S...Jurnal PDP Vol 5 No. 2 TEORI BAGI HASIL PERUSAHAAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI S...
Jurnal PDP Vol 5 No. 2 TEORI BAGI HASIL PERUSAHAAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI S...bennyagussetiono
 
Aset Tidak Berwujud - PSAK 19
Aset Tidak Berwujud - PSAK 19 Aset Tidak Berwujud - PSAK 19
Aset Tidak Berwujud - PSAK 19 Fair Nurfachrizi
 
Tugas perpajakan
Tugas perpajakanTugas perpajakan
Tugas perpajakandian145
 
Teori struktur modal pecking order theory1
Teori struktur modal pecking order theory1Teori struktur modal pecking order theory1
Teori struktur modal pecking order theory1Wida Widiyaningsih
 
Apa itu corporation
Apa itu corporationApa itu corporation
Apa itu corporationtonyherman87
 
ANALISIS KINERJA LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP KEPUTUSAN KREDITUR DALA...
ANALISIS KINERJA LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP KEPUTUSAN KREDITUR DALA...ANALISIS KINERJA LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP KEPUTUSAN KREDITUR DALA...
ANALISIS KINERJA LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP KEPUTUSAN KREDITUR DALA...Uofa_Unsada
 
Analisis informasi laporan keuangan subsektor perkebunan
Analisis informasi laporan keuangan subsektor perkebunanAnalisis informasi laporan keuangan subsektor perkebunan
Analisis informasi laporan keuangan subsektor perkebunanAbdi Az
 
Proposal analisis roa dan roe untuk mengukur kinerja keuangan
Proposal analisis roa dan roe untuk mengukur kinerja keuanganProposal analisis roa dan roe untuk mengukur kinerja keuangan
Proposal analisis roa dan roe untuk mengukur kinerja keuanganMarobo United
 
Kuesioner Kepuasan Kerja Dosen dan Tenaga Kependidikan
Kuesioner Kepuasan Kerja Dosen dan Tenaga KependidikanKuesioner Kepuasan Kerja Dosen dan Tenaga Kependidikan
Kuesioner Kepuasan Kerja Dosen dan Tenaga KependidikanTrisnadi Wijaya
 
ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO ASSETS RATIO, RETURN ON EQUITY, D...
ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO ASSETS RATIO, RETURN ON EQUITY, D...ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO ASSETS RATIO, RETURN ON EQUITY, D...
ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO ASSETS RATIO, RETURN ON EQUITY, D...Uofa_Unsada
 
Manajemen Keuangan Brigham Houston
Manajemen Keuangan Brigham HoustonManajemen Keuangan Brigham Houston
Manajemen Keuangan Brigham Houstonanharwahyu
 
Kriteria Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Menurut UU NO. 20 Tahun 2008 Tentang...
Kriteria Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Menurut UU NO. 20 Tahun 2008 Tentang...Kriteria Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Menurut UU NO. 20 Tahun 2008 Tentang...
Kriteria Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Menurut UU NO. 20 Tahun 2008 Tentang...Anton Kurniawan
 
Proposal analisis laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan
Proposal analisis laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaanProposal analisis laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan
Proposal analisis laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaanMarobo United
 
Toronto Housing Market Charts November_2010
Toronto Housing Market Charts November_2010Toronto Housing Market Charts November_2010
Toronto Housing Market Charts November_2010James Metcalfe
 

Viewers also liked (20)

Jurnal pengaruh ukuran perusahaan, niai perusahaan profitabiltas dan financia...
Jurnal pengaruh ukuran perusahaan, niai perusahaan profitabiltas dan financia...Jurnal pengaruh ukuran perusahaan, niai perusahaan profitabiltas dan financia...
Jurnal pengaruh ukuran perusahaan, niai perusahaan profitabiltas dan financia...
 
Artikel Original Teori Ukuran Perusahaan
Artikel Original Teori Ukuran PerusahaanArtikel Original Teori Ukuran Perusahaan
Artikel Original Teori Ukuran Perusahaan
 
Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai PerusahaanPengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
 
Contoh Format Kuesioner Penelitian yang Profesional
Contoh Format Kuesioner Penelitian yang ProfesionalContoh Format Kuesioner Penelitian yang Profesional
Contoh Format Kuesioner Penelitian yang Profesional
 
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38
 
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN KINERJA PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN KINERJA PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN KINERJA PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN KINERJA PERUSAHAAN
 
Jurnal PDP Vol 5 No. 2 TEORI BAGI HASIL PERUSAHAAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI S...
Jurnal PDP Vol 5 No. 2 TEORI BAGI HASIL PERUSAHAAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI S...Jurnal PDP Vol 5 No. 2 TEORI BAGI HASIL PERUSAHAAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI S...
Jurnal PDP Vol 5 No. 2 TEORI BAGI HASIL PERUSAHAAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI S...
 
Aset Tidak Berwujud - PSAK 19
Aset Tidak Berwujud - PSAK 19 Aset Tidak Berwujud - PSAK 19
Aset Tidak Berwujud - PSAK 19
 
Tugas perpajakan
Tugas perpajakanTugas perpajakan
Tugas perpajakan
 
Teori struktur modal pecking order theory1
Teori struktur modal pecking order theory1Teori struktur modal pecking order theory1
Teori struktur modal pecking order theory1
 
Apa itu corporation
Apa itu corporationApa itu corporation
Apa itu corporation
 
ANALISIS KINERJA LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP KEPUTUSAN KREDITUR DALA...
ANALISIS KINERJA LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP KEPUTUSAN KREDITUR DALA...ANALISIS KINERJA LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP KEPUTUSAN KREDITUR DALA...
ANALISIS KINERJA LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP KEPUTUSAN KREDITUR DALA...
 
Analisis informasi laporan keuangan subsektor perkebunan
Analisis informasi laporan keuangan subsektor perkebunanAnalisis informasi laporan keuangan subsektor perkebunan
Analisis informasi laporan keuangan subsektor perkebunan
 
Proposal analisis roa dan roe untuk mengukur kinerja keuangan
Proposal analisis roa dan roe untuk mengukur kinerja keuanganProposal analisis roa dan roe untuk mengukur kinerja keuangan
Proposal analisis roa dan roe untuk mengukur kinerja keuangan
 
Kuesioner Kepuasan Kerja Dosen dan Tenaga Kependidikan
Kuesioner Kepuasan Kerja Dosen dan Tenaga KependidikanKuesioner Kepuasan Kerja Dosen dan Tenaga Kependidikan
Kuesioner Kepuasan Kerja Dosen dan Tenaga Kependidikan
 
ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO ASSETS RATIO, RETURN ON EQUITY, D...
ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO ASSETS RATIO, RETURN ON EQUITY, D...ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO ASSETS RATIO, RETURN ON EQUITY, D...
ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO ASSETS RATIO, RETURN ON EQUITY, D...
 
Manajemen Keuangan Brigham Houston
Manajemen Keuangan Brigham HoustonManajemen Keuangan Brigham Houston
Manajemen Keuangan Brigham Houston
 
Kriteria Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Menurut UU NO. 20 Tahun 2008 Tentang...
Kriteria Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Menurut UU NO. 20 Tahun 2008 Tentang...Kriteria Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Menurut UU NO. 20 Tahun 2008 Tentang...
Kriteria Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Menurut UU NO. 20 Tahun 2008 Tentang...
 
Proposal analisis laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan
Proposal analisis laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaanProposal analisis laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan
Proposal analisis laporan keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan
 
Toronto Housing Market Charts November_2010
Toronto Housing Market Charts November_2010Toronto Housing Market Charts November_2010
Toronto Housing Market Charts November_2010
 

Similar to Jurnal Hadri Kusuma Tentang Ukuran Perusahaan

DAMPAK INDUSTRI TERHADAP LINGKUNGAN DAN ENERGI DENGAN PENDEKATAN RASIO PROFIT...
DAMPAK INDUSTRI TERHADAP LINGKUNGAN DAN ENERGI DENGAN PENDEKATAN RASIO PROFIT...DAMPAK INDUSTRI TERHADAP LINGKUNGAN DAN ENERGI DENGAN PENDEKATAN RASIO PROFIT...
DAMPAK INDUSTRI TERHADAP LINGKUNGAN DAN ENERGI DENGAN PENDEKATAN RASIO PROFIT...Helly Aroza Siregar
 
Analisis pengaruh karakteristik_perusaha
Analisis pengaruh karakteristik_perusahaAnalisis pengaruh karakteristik_perusaha
Analisis pengaruh karakteristik_perusahaNur Hikmatuz Zaimah
 
MATERI KULIAH-EKO MANAJERIAL-1-2.pptx
MATERI KULIAH-EKO MANAJERIAL-1-2.pptxMATERI KULIAH-EKO MANAJERIAL-1-2.pptx
MATERI KULIAH-EKO MANAJERIAL-1-2.pptxRinaldiLaresta
 
Pengaruh Penerapan Enterprise Resource Planning terhadap Kinerja Perusahaan M...
Pengaruh Penerapan Enterprise Resource Planning terhadap Kinerja Perusahaan M...Pengaruh Penerapan Enterprise Resource Planning terhadap Kinerja Perusahaan M...
Pengaruh Penerapan Enterprise Resource Planning terhadap Kinerja Perusahaan M...Hendra Gunawan
 
PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN PASAR DAN VARIABLE- VARIABEL KONTEKSTUAL TERHA...
PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN PASAR DAN VARIABLE- VARIABEL KONTEKSTUAL TERHA...PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN PASAR DAN VARIABLE- VARIABEL KONTEKSTUAL TERHA...
PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN PASAR DAN VARIABLE- VARIABEL KONTEKSTUAL TERHA...Akadusyifa .
 
22. JURNAL_JOSMAR MUNTHE_123140065
22. JURNAL_JOSMAR MUNTHE_12314006522. JURNAL_JOSMAR MUNTHE_123140065
22. JURNAL_JOSMAR MUNTHE_123140065Josh Marcell Munthe
 
Ok contoh-laporan-analisis-keuangan
Ok contoh-laporan-analisis-keuanganOk contoh-laporan-analisis-keuangan
Ok contoh-laporan-analisis-keuanganyulia_ulfa
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerialNurulHuda552
 
Metode economic vallue ad ded sebagai analisis kinerja keuangan perusahaan
Metode economic vallue ad ded  sebagai analisis kinerja  keuangan perusahaanMetode economic vallue ad ded  sebagai analisis kinerja  keuangan perusahaan
Metode economic vallue ad ded sebagai analisis kinerja keuangan perusahaanUIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
 
Balance score card
Balance score cardBalance score card
Balance score cardbjahboi
 
Review disertasi pak bambang haryadi
Review disertasi pak bambang haryadiReview disertasi pak bambang haryadi
Review disertasi pak bambang haryadiSri Apriyanti Husain
 
Raisih Munandar 2016, FL (++), Prof (++).pdf
Raisih Munandar 2016, FL (++), Prof (++).pdfRaisih Munandar 2016, FL (++), Prof (++).pdf
Raisih Munandar 2016, FL (++), Prof (++).pdfBimoKunDwiCahyo
 
Propsal penelitian
Propsal penelitianPropsal penelitian
Propsal penelitianPhuang Bvmc
 
Jurnal pasar modal pak imam subekti
Jurnal pasar modal pak imam subektiJurnal pasar modal pak imam subekti
Jurnal pasar modal pak imam subektiSri Apriyanti Husain
 

Similar to Jurnal Hadri Kusuma Tentang Ukuran Perusahaan (20)

DAMPAK INDUSTRI TERHADAP LINGKUNGAN DAN ENERGI DENGAN PENDEKATAN RASIO PROFIT...
DAMPAK INDUSTRI TERHADAP LINGKUNGAN DAN ENERGI DENGAN PENDEKATAN RASIO PROFIT...DAMPAK INDUSTRI TERHADAP LINGKUNGAN DAN ENERGI DENGAN PENDEKATAN RASIO PROFIT...
DAMPAK INDUSTRI TERHADAP LINGKUNGAN DAN ENERGI DENGAN PENDEKATAN RASIO PROFIT...
 
Analisis pengaruh karakteristik_perusaha
Analisis pengaruh karakteristik_perusahaAnalisis pengaruh karakteristik_perusaha
Analisis pengaruh karakteristik_perusaha
 
MATERI KULIAH-EKO MANAJERIAL-1-2.pptx
MATERI KULIAH-EKO MANAJERIAL-1-2.pptxMATERI KULIAH-EKO MANAJERIAL-1-2.pptx
MATERI KULIAH-EKO MANAJERIAL-1-2.pptx
 
Pengaruh Penerapan Enterprise Resource Planning terhadap Kinerja Perusahaan M...
Pengaruh Penerapan Enterprise Resource Planning terhadap Kinerja Perusahaan M...Pengaruh Penerapan Enterprise Resource Planning terhadap Kinerja Perusahaan M...
Pengaruh Penerapan Enterprise Resource Planning terhadap Kinerja Perusahaan M...
 
Audit efisiensi
Audit efisiensiAudit efisiensi
Audit efisiensi
 
Resume
ResumeResume
Resume
 
PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN PASAR DAN VARIABLE- VARIABEL KONTEKSTUAL TERHA...
PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN PASAR DAN VARIABLE- VARIABEL KONTEKSTUAL TERHA...PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN PASAR DAN VARIABLE- VARIABEL KONTEKSTUAL TERHA...
PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN PASAR DAN VARIABLE- VARIABEL KONTEKSTUAL TERHA...
 
K akpm21
K akpm21K akpm21
K akpm21
 
22. JURNAL_JOSMAR MUNTHE_123140065
22. JURNAL_JOSMAR MUNTHE_12314006522. JURNAL_JOSMAR MUNTHE_123140065
22. JURNAL_JOSMAR MUNTHE_123140065
 
Ok contoh-laporan-analisis-keuangan
Ok contoh-laporan-analisis-keuanganOk contoh-laporan-analisis-keuangan
Ok contoh-laporan-analisis-keuangan
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerial
 
Metode economic vallue ad ded sebagai analisis kinerja keuangan perusahaan
Metode economic vallue ad ded  sebagai analisis kinerja  keuangan perusahaanMetode economic vallue ad ded  sebagai analisis kinerja  keuangan perusahaan
Metode economic vallue ad ded sebagai analisis kinerja keuangan perusahaan
 
Balance score card
Balance score cardBalance score card
Balance score card
 
Review disertasi pak bambang haryadi
Review disertasi pak bambang haryadiReview disertasi pak bambang haryadi
Review disertasi pak bambang haryadi
 
ekonomi-manajerial, Michael R Baye
ekonomi-manajerial, Michael R Bayeekonomi-manajerial, Michael R Baye
ekonomi-manajerial, Michael R Baye
 
Review disertasi full
Review disertasi fullReview disertasi full
Review disertasi full
 
ekman-1.ppt
ekman-1.pptekman-1.ppt
ekman-1.ppt
 
Raisih Munandar 2016, FL (++), Prof (++).pdf
Raisih Munandar 2016, FL (++), Prof (++).pdfRaisih Munandar 2016, FL (++), Prof (++).pdf
Raisih Munandar 2016, FL (++), Prof (++).pdf
 
Propsal penelitian
Propsal penelitianPropsal penelitian
Propsal penelitian
 
Jurnal pasar modal pak imam subekti
Jurnal pasar modal pak imam subektiJurnal pasar modal pak imam subekti
Jurnal pasar modal pak imam subekti
 

More from Trisnadi Wijaya

Analisis terhadap Faktor-Faktor Determinan Penanaman Modal Asing pada Negara ...
Analisis terhadap Faktor-Faktor Determinan Penanaman Modal Asing pada Negara ...Analisis terhadap Faktor-Faktor Determinan Penanaman Modal Asing pada Negara ...
Analisis terhadap Faktor-Faktor Determinan Penanaman Modal Asing pada Negara ...Trisnadi Wijaya
 
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada Mega Phone ...
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada Mega Phone ...Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada Mega Phone ...
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada Mega Phone ...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return SahamPengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return SahamTrisnadi Wijaya
 
Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...
Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...
Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...Trisnadi Wijaya
 
Analisis Pengaruh Agency Cost dan Corporate Social Responsibility terhadap Ni...
Analisis Pengaruh Agency Cost dan Corporate Social Responsibility terhadap Ni...Analisis Pengaruh Agency Cost dan Corporate Social Responsibility terhadap Ni...
Analisis Pengaruh Agency Cost dan Corporate Social Responsibility terhadap Ni...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...
Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...
Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...Trisnadi Wijaya
 
Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek In...
Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek In...Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek In...
Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek In...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Struktur Modal, Return on Equity (ROE), dan Kebijakan Dividen terhad...
Pengaruh Struktur Modal, Return on Equity (ROE), dan Kebijakan Dividen terhad...Pengaruh Struktur Modal, Return on Equity (ROE), dan Kebijakan Dividen terhad...
Pengaruh Struktur Modal, Return on Equity (ROE), dan Kebijakan Dividen terhad...Trisnadi Wijaya
 
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada PT. Autoche...
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada PT. Autoche...Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada PT. Autoche...
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada PT. Autoche...Trisnadi Wijaya
 
Analisis Penggunaan Model Altman Z-Score untuk Memprediksi Kebangkrutan pada ...
Analisis Penggunaan Model Altman Z-Score untuk Memprediksi Kebangkrutan pada ...Analisis Penggunaan Model Altman Z-Score untuk Memprediksi Kebangkrutan pada ...
Analisis Penggunaan Model Altman Z-Score untuk Memprediksi Kebangkrutan pada ...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Pertumbuhan Laba, Investment Opportunity Set, Leverage dan Ukuran Pe...
Pengaruh Pertumbuhan Laba, Investment Opportunity Set, Leverage dan Ukuran Pe...Pengaruh Pertumbuhan Laba, Investment Opportunity Set, Leverage dan Ukuran Pe...
Pengaruh Pertumbuhan Laba, Investment Opportunity Set, Leverage dan Ukuran Pe...Trisnadi Wijaya
 
Analisis Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum dan Sesudah Pengumuman Opini Audit...
Analisis Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum dan Sesudah Pengumuman Opini Audit...Analisis Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum dan Sesudah Pengumuman Opini Audit...
Analisis Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum dan Sesudah Pengumuman Opini Audit...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas terhadap Tax Avo...
Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas terhadap Tax Avo...Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas terhadap Tax Avo...
Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas terhadap Tax Avo...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan Audit Delay terhadap Penerimaan Op...
Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan Audit Delay terhadap Penerimaan Op...Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan Audit Delay terhadap Penerimaan Op...
Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan Audit Delay terhadap Penerimaan Op...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Likuiditas dan Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas ...
Pengaruh Likuiditas dan Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas ...Pengaruh Likuiditas dan Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas ...
Pengaruh Likuiditas dan Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas ...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Kualitas Audit, Audit Tenure, dan Audit Capacity Stress terhadap Man...
Pengaruh Kualitas Audit, Audit Tenure, dan Audit Capacity Stress terhadap Man...Pengaruh Kualitas Audit, Audit Tenure, dan Audit Capacity Stress terhadap Man...
Pengaruh Kualitas Audit, Audit Tenure, dan Audit Capacity Stress terhadap Man...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Intensitas Aset Tetap, Biaya Operasional, dan Intensitas Persediaan ...
Pengaruh Intensitas Aset Tetap, Biaya Operasional, dan Intensitas Persediaan ...Pengaruh Intensitas Aset Tetap, Biaya Operasional, dan Intensitas Persediaan ...
Pengaruh Intensitas Aset Tetap, Biaya Operasional, dan Intensitas Persediaan ...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Beban Pajak, Mekanisme Bonus, Leverage dan Profitabilitas terhadap T...
Pengaruh Beban Pajak, Mekanisme Bonus, Leverage dan Profitabilitas terhadap T...Pengaruh Beban Pajak, Mekanisme Bonus, Leverage dan Profitabilitas terhadap T...
Pengaruh Beban Pajak, Mekanisme Bonus, Leverage dan Profitabilitas terhadap T...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...
Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...
Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran Modal Kerja dan Likuiditas ...
Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran  Modal Kerja dan Likuiditas ...Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran  Modal Kerja dan Likuiditas ...
Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran Modal Kerja dan Likuiditas ...Trisnadi Wijaya
 

More from Trisnadi Wijaya (20)

Analisis terhadap Faktor-Faktor Determinan Penanaman Modal Asing pada Negara ...
Analisis terhadap Faktor-Faktor Determinan Penanaman Modal Asing pada Negara ...Analisis terhadap Faktor-Faktor Determinan Penanaman Modal Asing pada Negara ...
Analisis terhadap Faktor-Faktor Determinan Penanaman Modal Asing pada Negara ...
 
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada Mega Phone ...
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada Mega Phone ...Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada Mega Phone ...
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada Mega Phone ...
 
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return SahamPengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham
 
Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...
Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...
Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...
 
Analisis Pengaruh Agency Cost dan Corporate Social Responsibility terhadap Ni...
Analisis Pengaruh Agency Cost dan Corporate Social Responsibility terhadap Ni...Analisis Pengaruh Agency Cost dan Corporate Social Responsibility terhadap Ni...
Analisis Pengaruh Agency Cost dan Corporate Social Responsibility terhadap Ni...
 
Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...
Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...
Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...
 
Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek In...
Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek In...Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek In...
Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek In...
 
Pengaruh Struktur Modal, Return on Equity (ROE), dan Kebijakan Dividen terhad...
Pengaruh Struktur Modal, Return on Equity (ROE), dan Kebijakan Dividen terhad...Pengaruh Struktur Modal, Return on Equity (ROE), dan Kebijakan Dividen terhad...
Pengaruh Struktur Modal, Return on Equity (ROE), dan Kebijakan Dividen terhad...
 
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada PT. Autoche...
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada PT. Autoche...Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada PT. Autoche...
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada PT. Autoche...
 
Analisis Penggunaan Model Altman Z-Score untuk Memprediksi Kebangkrutan pada ...
Analisis Penggunaan Model Altman Z-Score untuk Memprediksi Kebangkrutan pada ...Analisis Penggunaan Model Altman Z-Score untuk Memprediksi Kebangkrutan pada ...
Analisis Penggunaan Model Altman Z-Score untuk Memprediksi Kebangkrutan pada ...
 
Pengaruh Pertumbuhan Laba, Investment Opportunity Set, Leverage dan Ukuran Pe...
Pengaruh Pertumbuhan Laba, Investment Opportunity Set, Leverage dan Ukuran Pe...Pengaruh Pertumbuhan Laba, Investment Opportunity Set, Leverage dan Ukuran Pe...
Pengaruh Pertumbuhan Laba, Investment Opportunity Set, Leverage dan Ukuran Pe...
 
Analisis Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum dan Sesudah Pengumuman Opini Audit...
Analisis Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum dan Sesudah Pengumuman Opini Audit...Analisis Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum dan Sesudah Pengumuman Opini Audit...
Analisis Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum dan Sesudah Pengumuman Opini Audit...
 
Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas terhadap Tax Avo...
Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas terhadap Tax Avo...Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas terhadap Tax Avo...
Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas terhadap Tax Avo...
 
Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan Audit Delay terhadap Penerimaan Op...
Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan Audit Delay terhadap Penerimaan Op...Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan Audit Delay terhadap Penerimaan Op...
Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan Audit Delay terhadap Penerimaan Op...
 
Pengaruh Likuiditas dan Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas ...
Pengaruh Likuiditas dan Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas ...Pengaruh Likuiditas dan Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas ...
Pengaruh Likuiditas dan Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas ...
 
Pengaruh Kualitas Audit, Audit Tenure, dan Audit Capacity Stress terhadap Man...
Pengaruh Kualitas Audit, Audit Tenure, dan Audit Capacity Stress terhadap Man...Pengaruh Kualitas Audit, Audit Tenure, dan Audit Capacity Stress terhadap Man...
Pengaruh Kualitas Audit, Audit Tenure, dan Audit Capacity Stress terhadap Man...
 
Pengaruh Intensitas Aset Tetap, Biaya Operasional, dan Intensitas Persediaan ...
Pengaruh Intensitas Aset Tetap, Biaya Operasional, dan Intensitas Persediaan ...Pengaruh Intensitas Aset Tetap, Biaya Operasional, dan Intensitas Persediaan ...
Pengaruh Intensitas Aset Tetap, Biaya Operasional, dan Intensitas Persediaan ...
 
Pengaruh Beban Pajak, Mekanisme Bonus, Leverage dan Profitabilitas terhadap T...
Pengaruh Beban Pajak, Mekanisme Bonus, Leverage dan Profitabilitas terhadap T...Pengaruh Beban Pajak, Mekanisme Bonus, Leverage dan Profitabilitas terhadap T...
Pengaruh Beban Pajak, Mekanisme Bonus, Leverage dan Profitabilitas terhadap T...
 
Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...
Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...
Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...
 
Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran Modal Kerja dan Likuiditas ...
Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran  Modal Kerja dan Likuiditas ...Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran  Modal Kerja dan Likuiditas ...
Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran Modal Kerja dan Likuiditas ...
 

Recently uploaded

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 

Recently uploaded (20)

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

Jurnal Hadri Kusuma Tentang Ukuran Perusahaan

  • 1. Jurnal EKONOMI PEMBANGUNANKajian Ekonomi Negara Berkembang Hal: 81 – 93 81 SIZE PERUSAHAAN DAN PROFITIBILITAS: KAJIAN EMPIRIS TERHADAP PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA Hadri Kusuma Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Abstract This research examines the relationship between profitability and size of manufac- turing companies for the period of 2000 to 2003. Two measures of profitability are em- ployed: Earnings before interest, taxes, depreciation and amortization (EBITDA margin); and earnings before interest and taxes (EBIT margin). The measure of firm size is the num- ber of employees. The results are consistent with theories of firm size that specify trade-offs between economies of scale and organizational costs and with theories that ascribe certain competencies to firms that allow them to offset the advantages often ascribed to large firms such as economies of scale. Key Words: Size, Profitabily, Economy of Scale, Organisational, Competency, and Critical resources PENDAHULUAN Pasar modal merupakan salah satu media yang digunakan oleh perusahaan un- tuk mendapatkan dana investasi dan men- ciptakan kesempatan untuk tumbuh. Dengan masuknya ke pasar modal, bisa dikatakan perusahaan tersebut ingin berkembang dan berkompetisi secara global, karena yakin memiliki keuntungan kompetitif yang diperlukan agar tetap bersaing di pasar global tersebut (Bawden, 1992; dan Glancy, 1996). Ekspansi tersebut juga dimaksudkan untuk mendapatkan skala ekonomi (econo- mies of scale). Skala ekonomi suatu perusa- haan tercermin dengan penurunan biaya produksi (input) sejalan dengan kenaikan jumlah produksinya (output). Bila skala ekonomi ini tercapai, perusahaan yang terdi- versifikasi (diversified firms) berpotensi lebih profitable dari perusahaan-perusahaan kecil yang berspesialisasi (specialized firms). Walaupun aplikasi teori skala eko- nomi lebih banyak digunakan untuk mengestimasi fungsi biaya produksi suatu perusahaan atau industri oleh para ahli ilmu ekonomi mikro, konsep tersebut juga bisa dimanfaatkan di bidang yang lain. Di bidang akuntansi dan keuangan beberapa penelitian sebelumnya yang mengkaji hubungan antara input dan output mempertanyaan apakah ukuran perusahaan (input) akan mendorong terjadinya penguasaan pasar (market power) dan apakah perusahaan-perusahaan yang berada dalam industri terkonsentrasi (con- centrated industry) lebih profitable (output) dibandingkan dengan perusahaan pada in- dustri yang kurang terkonsentrasi. Hasil penelitian-penelitian sebelumnya menunjuk- kan bukti yang berbeda. Hall dan Weiss (1967) melaporkan bahwa size (input) peru- sahaan-perusahaan yang terdapat dalam Fortune 500 dari tahun 1956-1962) cenderung berhubungan dengan tingkat ke-
  • 2. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 10 No. 1, April 2005 Hal: 81 – 93 82 untungan (output) yang lebih tinggi. Akan tetapi, Stekler (1963) dan Osborn (1970) menyimpulkan hasil yang berlawanan. Schmalensee (1989) menemukan bahwa perusahaan-perusahaan besar lebih profitable dibandingkan dengan perusahaan kecil dalam industri yang sama. Seperti peneliti lain, Schmalensee menggunakan total aktiva (asset) sebagai proksi ukuran (size) perusahaan, dan pengukur tingkat ke- untungan akuntansi diwakili oleh profit margin dan return on asset. Akan tetapi penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Schmalensee (1987) menunjukan bahwa ukuran perusahaan (firm size) dan profita- bilitas tidak berhubungan secara signifikan bila perusahaan-perusahaan dalam suatu industri dikelompokkan ke dalam sub in- dustri. Dengan demikian peneliti yang sama menghasilkan temuan yang berbeda. Menurut Kaen dan Baumann (2003), teori perusahaan yang ada sekarang ini be- lum kuat untuk bisa menjelaskan apakah perusahaan-perusahaan besar lebih profita- bel dari perusahaan kecil. Bahkan Dhawan (2001) yang menguji hubungan antara ukuran perusahaan dengan produktifitas perusahaan di Amerika Serikat tahun 1970 dan 1989 justru menemukan hasil yang berlawanan. Dhawan menunjukan bahwa profitibilitas yang diukur dengan return on asset berhubungan negatif dengan ukuran perusahaan. Akan tetapi Dhawam tidak menguji hubungan tersebut atas dasar jenis- jenis industri, karenanya penelitian tersebut tidak dapat mengontrol faktor-faktor khusus industri yang mungkin mempengaruhi hubungan tingkat laba dan ukuran perusa- haan. Berbeda dengan Dhawan, Kaen dan Baumann (2003) menguji hubungan ukuran perusahaan dengan tingkat profitibilitas pada industri manufaktur di Amerika. Hasil penelitian mereka menunjukan hampir separoh perusahaan yang tergabung dalam industri manufaktur tersebut menunjukkan profitibilitas meningkat dengan tingkatan yang semakin menurun (a decreasing rate), dan akhirnya profitibilitas tersebut menurun ketika perusahaan tersebut menjadi lebih besar. Hasil ini mensiratkan adanya ukuran perusahaan yang optimal dalam bentuk ukuran-ukuran tingkat keuntungan laporan keuangan. Dengan data penelitian dari tahun 1990-2001, Kaen dan Baumann juga mene- mukan profitibilitas berhubungan negatif dengan jumlah pekerja bagi perusahaan-pe- rusahaan yang size nya diukur dengan total aktiva dan penjualan. Walaupun hasil penelitian mengenai skala ekonomi di atas masih berbeda (mixed), kajian sejenis sepertinya belum pernah dilakukan di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini berifat exploratory dan bertujuan untuk menguji apakah skala eko- nomi terjadi pada perusahaan yang terga- bung dalam industri manufaktur dan terdaf- tar dibursa efek Jakarta dengan metode seperti yang dilakukan oleh Kaen dan Baumann (2003). Input perusahaan diukur dengan dengan besarnya size perusahaan sementara profitibilitas menggambarkan ouput perusahaan tersebut. Paper ini selanjutnya diorganisasikan sebagai berikut. Seksi kajian teoritis mere- view literature teori skala ekonomi dan ha- sil-hasil penelitian sebelumnya. Selanjutnya diikuti dengan bagian metode penelitian yang mendiskusikan populasi dan sampel, pemilihan variabel dan design model peng- ujian. Bagian hasil penelitian menguraikan hasil pengujian hipotesa dan makna teoritis temuan tersebut. Bagian penutup meringkas keseluruhan artikel dan menjelaskan implikasi kebijakan yang mungkin diperoleh dari penelitian ini. KAJIAN TEORITIS Perusahaan mendapatkan skala eko- nomi bila peningkatan biaya operasi dengan tingkat yang lebih rendah dari outputnya. Pada industri manufaktur, volume produksi
  • 3. Size Perusahaan dan Profitibilitas: Kajian Empiris terhadap Perusahaan Manufakturing … (Hadri Kusuma) 83 harus mencapai jumlah minimal tertentu agar skala ekonomi tercapai. Dunning (1989) berargumen bahwa perusahaan-perusahaan manufaktur dapat memperoleh keuntungan dari skala ekonomi global yang berupa spesialisasi keahlian karyawan, manajemen keuangan dan corporate governance. Kumar, Rajan, and Zingales (2001) mengklasifikasikan teori skala ekonomi pe- rusahaan atas dasar input perusahaan. Menu- rut mereka skala ekonomi bersumber dari tiga kategori, yaitu “technological, organi- zational, dan institutional”. Seperti Kaen dan Baumann (2003), ketiga teori skala eko- nomi yang dikembangkan oleh Kumar et. al tersebut menggunakan besarnya size perusa- haan sebagai proksi input dan profitibilitas- nya sebagai ukuran ouput. Pengelompokan teori skala ekonomi tersebut juga tergantung pada apakah perusahaan menekankan pada penggunaan teknologi produksi, arsitektur organisasi dan hubungan diantara stake- holders atau lingkungan politik dan hukum (legal and political environment) tempat perusahaan tersebut menjalankan operasi- nya. Ketiga teori tersebut berisi asumsi- asumsi yang secara implisit menjelaskan hubungan antara ukuran perusahaan dan tingkat keuntungan, khususnya teori yang mensyiratkan ada tidaknya ukuran optimal perusahaan atau batasan ukuran yang dise- babkan oleh diseconomies of scale atau ukuran pasar. Teori teknologi menekankan pada modal fisik, economies of scale, dan lingkup (scope) sebagai faktor-faktor yang menentu- kan besarnya ukuran perusahaan yang opti- mal serta pengaruhnya terhadap profitabili- tas. Teori ini memfokuskan pada proses produksi dan investasi pada modal fisik yang diperlukan untuk menghasilkan output. Jika dalam fungsi produksi diasumsikan terjadi perkembangan teknologi maka out- putnya bisa meningkat. Peningkatan skala ekonomis (economies of scale) memung- kinkan penyebaran biaya tetap (fixed cost) ke volume produksi yang besar sehingga terjadi penurunan rerata biaya dan pening- katan tingkat pengembalian modal yang diinvestasikan. Jika tidak ada batasan economies of scale, suatu perusahaan yang biaya rata-ratanya turun sejalan dengan per- tambahan output akan bisa secara alami mendominasi industrinya sehingga tercipta monopoli alami (natural monopoly). Jadi, sebuah monopoli secara natural akan ter- bentuk bila volume produksi besar. Akan tetapi bila skala ekonomis terbatas, penu- runan biaya produksi dan efisiensi tidak akan terjadi terus menerus (Kaen dan Baumann, 2003). Gambar 1 menunjukkan hubungan ukuran perusahaan dengan profi- tabilitas karena adanya skala ekonomis. Teori teknologi tidak bisa menjelaskan bahwa efisiensi dan profitibilitas akan terjadi terus menerus (rerata biaya produksi meningkat) ketika perusahaan berekspansi dengan memanfaatkan hanya teknologi murni. Penurunan efisiensi dan profitibilitas mungkin disebabkan diseconomies of scale. Teori orgnanisasi mencoba menjelaskan penyebab diseconomies of scale tersebut. Teori organisasi menjelaskan hubungan profitabilitas dengan ukuran peru- sahaan yang dikaitkan dengan biaya tran- saksi organisasi (Wikiamson, 1985), biaya keagenan (Jensen and Meckling, 1976) dan rentang biaya-biaya pengendalian (span of control costs)”. Teori ini juga memasukkan teori organisasi citical resources (Grossman and Hart, 1986; dan Rajan and Zingales, 2001) dan teori kompetensi (Foss, 1993 dan Niman, 2002). Biaya transaksi merupakan biaya perencanaan, pengadaptasian dan pemonito- ran penyelesaian tugas dan kinerja pada suatu organisasi. Biaya-biaya tersebut ter- masuk biaya yang terjadi dalam menyiapkan dan menegosasikan kesepakatan kerja serta biaya yang berkaitan dengan perselisihan dan penanganan hasil yang tidak diharapkan (penyelesaian perselisihan).
  • 4. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 10 No. 1, April 2005 Hal: 81 – 93 84 Gambar 1: Hubungan Size perusahaan dan Profitabilitas Profitabilitass Skala Ekonomis Kombinasi Skala Ekonomis Dan Biaya Organisasi Sebagai Fungsi Laba Ukuran Perusahaan Optimal Biaya Organisasi Size Perusahaan Sumber: Kaen dan Baumann (2003) Biaya keagenan berhubungan dengan adanya konflik kepentingan diantara stake- holders sebagai akibat adanya informasi yang diterima berbeda (asymetric informa- tion) dan perilaku mencari keuntungan pri- badi (self-seeking behavior). Asimetri in- formasi terbentuk karena suatu pihak (mi- salnya prinsipal) tidak memiliki informasi yang cukup mengenai kinerja pihak lain (agen misalnya). Semakin besar rentang informasi asimetri, maka akan semakin besar biaya keagenan. Demikian juga, menurut Kaen dan Baumann (2003), semakin besar rentang pengendalian dalam organisasi (jumlah ting- katan administratif) maka semakin besar pula biaya transakasi dan biaya agensinya. Teori organisasi perusahaan yang didasarkan pada biaya transaksi, keagenan dan rentang kendali memperkirakan bahwa hingga out- put tertentu rerata per unit biaya transaksi dan keagenan akan meningkat tetapi dapat menghapus (offset) luas dan skala ekonomi (economies of scale and scope) sehingga menghasilkan ukuran perusahaan yang op- timal dalam bentuk profitabilitas. Dalam kontek ini, jumlah tingkatan administratif diproksikan sebagai jumlah pekerja dalam struktur organisasi perusahaan. Teori critical resource menekankan pada pengendalian oleh pemilik perusahaan terhadap sumber daya perusahaan seperti asset, technology, intellectual property se- bagai faktor-faktor yang menentukan firm size (skala perusahaan). Hasil penelitian Kumar, Rajan, dan Zingales (2001) menun- jukan bahwa ukuran perusahaan meningkat bila institusi hukum meningkatkan per- lindungan terhadap sumberdaya perusahaan tersebut. Rajan and Zingales (2001) selan- jutnya menghubungan ukuran perusahaan dengan kemampuan entrepreneur (pemilik usaha) dalam mengendalikan “intangible factors” yang dapat mendorong perusahaan lebih profitable. Mereka menemukan se- makin penting intangible factors semakin kecil kemungkinan perusahaan akan tum- buh. Oleh karena itu, teori critical resources juga mengindikasikan bahwa semakin besar skala perusahan maka profitabilitas juga
  • 5. Size Perusahaan dan Profitibilitas: Kajian Empiris terhadap Perusahaan Manufakturing … (Hadri Kusuma) 85 akan meningkat, tapi pada titik atau jumlah tertentu ukuran perusahaan akhirnya akan menurunkan laba (profit) perusahaan. Teori kompetensi mengatakan bahwa perusahaan merupakan kumpulan kompe- tensi yang memungkinkan memperoleh laba (profit) melebihi biaya modal (surplus, eco- nomics rents, positive net present value projects). Kompetensi tersebut dapat berupa superioritas teknologi produksi, kemampuan memasarkan, kemampuan dalam riset dan pengembangan produk, dan sebagainya. Bila suatu perusahaaan memiliki satu atau lebih dari kompetensi tersebut, perusahaan akan mampu bersaing dan mendapatkan return (profit) lebih dari yang diharapkan. Akan tetapi agar perusahaan dapat melindungi posisi tersebut, pihak perusahaan harus ya- kin perusahaan lain tidak memiliki superi- oritas tesebut. Kompetensi tersebut diraha- siakan. Dari penjelasan di atas, teori kompe- tensi mirip dengan teori critical resources: komptensi merupakan critical resources. Salah satu cara untuk mengendalikan pe- nyebaran rahasia (kompetensi) yang dimiliki perusahaan adalah dengan membatasi jum- lah karyawan yang mengetahui rahasia tersebut. Pembatasan tersebut merupakan pembatasan ukuran perusahaan bila ukuran tersebut didifinisikan sebagai jumlah karya- wan. Dengan demikian, melindungi rahasia perusahaan berarti membatasi ukuran (input) perusahaan. Teori kompetensi tidak mengasumsi- kan bahwa perusahaan kecil lebih atau kurang profitable dari perusahaan besar. Satu ciri menarik dari teori kompetensi adalah dalam suatu industri perusahaan kecil bisa mendapatkan tingkat laba yang sama dengan perusahaan besar karena keduanya memiliki perbedaan kompetensi yang me- mungkinkan mereka mendapatkan kelebihan laba. Menurut Niman (2005) keberlang- sungan perusahaan tergantung tidak kepada besar kecilnya perusahaan tetapi karena adanya perbedaan kompetensi yang cukup. Oleh karena itu, perusahaan kecil mungkin lebih profitable dari perusahaan besar karena keunikan kompetensi yang dimilikinya. Alasan bahwa perusahaan- perusahaan kecil tidak dapat tumbuh berkembang dengan pesat adalah karena pangsa pasar yang kecil bagi produk-produk mereka dan atau kehilangan kompetensinya (Kaen dan Baumann, 2003). Teori institusional mengkaitan ukuran perusahaan dengan faktor-faktor seperti sistem perundang-undangan, peratu- ran anti-trust, perlindungan patent, ukuran pasar dan perkembangan pasar keuangan. Pada beberapa level industri, Kumar, Rajan, dan Zingales (2002) melaporkan bahwa per- usahaan-perusahaan yang padat modal (capital intensive firms) lebih banyak terjadi pada negara yang menerapkan sistem peradilan yang efisien dan bahwa industri- industri yang padat riset dan pengembangan memiliki perusahaaan-perusahaan yang le- bih besar pada negara yang melindungi paten lebih kuat. Hubungan Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Perusahaan Implikasi dasar penggabungan teori teknologi dan organisasi yang menekankan biaya transaksi dan agensi adalah ukuran perusahaan dan profitibilitas berhubungan melalui batasaan (trade off) skala ekonomis, biaya transaksi, dan biaya agensi (Kaen dan Baumann, 2003). Pada interval produksi tertentu, skala ekonomis akan menurunkan rata-rata biaya produksi per unit. Keuntu- ngan dengan biaya rendah ini didistribusikan kepada semua stakeholders perusahaan me- lalui keunggulan kompetitif dan akhirnya menurunkan harga barang. Dengan kata lain, perusahaan dengan biaya produksi rendah dapat membebankan harga yang rendah juga pada konsumen. Jika biaya per unit meru- pakan fungsi menurun ukuran perusahaan dan bila produk perusahaan kecil identik
  • 6. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 10 No. 1, April 2005 Hal: 81 – 93 86 dengan produk yang ditawarkan oleh peru- sahaan besar, maka perusahaan kecil akan membebankan harga yang sama dengan atau lebih rendah dari perusahaan besar. Dengan demikian, perusahan besar akan mendapat- kan laba per unit yang rendah dan tingkat pengembalian modal yang rendah juga. Al- ternatifnya, pada saat skala ekonomi tidak lagi terjadi, rerata biaya produksi mungkin tidak berkaitan lagi dengan ukuran perusa- haan. Dengan demikian baik perusahaan menengah maupun besar mungkin memiliki tingkat profitibilitas yang sama. Dalam kontek teori organisasi, pada saat suatu perusahaan tumbuh, biaya tran- saksi, keagenan dan rentang kendali me- ningkat dan dapat ditutup (offset) skala eko- nomis seperti ditunjukan pada Gambar 1 (lihat garis skala ekonomi dan garis kombi- nasi skala ekonomis dan fungsi laba biaya organisasi). Selisih yang terjadi antara skala ekonomis dan fungsi laba biaya organisasi dinamakan biaya organisasi. Akan tetapi pada saat skala ekonomis tidak lagi terjadi, pertumbuhan berjalan terus dan biaya orga- nisasi dan biaya produksi juga meningkat. Secara keseluruhan laba perusahaan akan menurun. Esensinya biaya-biaya organisai tersebut membentuk batasan seberapa besar suatu perusahaan dapat tumbuh pada pasar yang kompetitif bila tujuan perusahaan adalah memaksimalkan kemakmuran pemi- liknya. Akan tetapi dalam kontek teori kom- petensi dan critical resoures, hubungan ukuran perusahaan dengan profitibilitas menjadi lebih komplek. Kedua teori tersebut mensyiratkan perlunya pembatasan terhadap ukuran perusahaan apakah secara langsung seperti menjaga kerahasiaan atau tidak lang- sung melalui besarnya pangsa pasar produk atau jasa. Akan tetapi prediksi teori kompe- tensi bisa kurang jelas arahnya karena peru- sahaan mungkin menggunakan kompetensi berupa media produksi yang berbeda se- mentara teori teknologi menganggap media produksi (faktor-faktor produksi) tergantung dari teknologi. Karenanya penempatan teori kompetensi dalam kontek teori teknologi mungkin akan menghasilkan suatu prediksi yang berupa hubungan terbalik antara ukuran perusahaan dan profibilitas, tapi mungkin juga tida ada hubungan. Keterkaitan teori kompetensi dengan teori organisasi juga kurang jelas. Perusa- haan dengan rahasia kompetensinya dapat menimbulkan biaya transaksi atau keagenan ketika mereka menjadi lebih besar. Jika hubungan tersebut terjadi, ukuran perusa- haan dan profitibilitas berhubungan secara negatif (invers). Tetapi bila ternyata kom- petensi tidak menimbulkan biaya transaksi, ukuran perusahaan tidak berhubungan de- ngan profitibilitas. Dengan demikian profiti- bilitas akuntansi awalnya meningkat dan kemudian menurun sejalan dengan kenaikan ukuran perusahaan, atau tidak ada hubungan antara ukuran perusahaan dengan pengukur- pengukur laba akuntansi. METODE PENELITIAN Populasi dan Penentuan Sampel Target populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar. Perusahaan yang menjadi sampel penelitian adalah perusahaan yang menyaji- kan laporan keuangan secara lengkap terma- suk catatan atas laporan keuangan pada periode tahun 2000-2003, dan mendapatkan profit atau laba positif selama periode terse- but. Variabel Penelitian Seperti dijelaskan di muka, tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hubu- ngan antara tingkat profitibilitas dengan ukuran perusahaan. Beberapa proksi yang digunakan untuk mengukur profitabilitas seperti return on network, return on asset, net profit margin, net income, earnings be- fore interest and taxes (EBIT), earnings be- fore interest, taxes, depreciation and amor-
  • 7. Size Perusahaan dan Profitibilitas: Kajian Empiris terhadap Perusahaan Manufakturing … (Hadri Kusuma) 87 tization (EBITDA) dan pengukuran-pengu- kuran lainnya. Sama dengan Kaen dan Baumann (2003), penelitian ini mengguna- kan EBITDA dan EBIT sebagai pengukur profitibilitas perusahaan. Kedua variabel EBITDA dan EBIT merupakan pengukur laba operasi perusahaan sebelum beban bunga dan pajak dan mengeluarkan efek keputusan pembiayaan (financing decision) oleh pihak perusahaan. EBITDA merupakan proksi yang baik untuk mengukur aliran kas operasi sebab depresiasi dan amortisasi me- rupakan beban bukan kas. EBITDA dapat mengurangi terjadinya distorsi laba operasi yang disebabkan pembebanan depresiasi yang arbiter. Size perusahaan dapat diukur dengan beberapa proksi: aktiva (asset), penjualan, jumlah pekerja dan nilai tambah (value added). Teori teknologi perusahaan yang menekankan skala ekonomis yang timbul dari capital input akan menggunakan asset atau penjualan sebagai pengukur size. Akan tetapi kedua pengukur tersebut mungkin bukan pengukur yang baik pada teori orga- nisasi. Teori organisasi menekankan biaya transaksi, biaya agensi, dan span of control cost yang mampu mempengaruhi profiti- bilitas melalui hirarki organisasi perusahaan. Teori tersebut tidak melihat berapa nilai dan jumlah fisik aktiva. Oleh karena itu nilai tambah dan jumlah pekerja mungkin lebih tepat digunakan sebagai ukuran perusahaan pada teori organisasi. Keuntungan penggunaan variabel value added adalah karena nilai tambah da- pat menjelaskan kompleksitas dalam or- ganisasi. Kompleksitas tersebut berhubu- ngan dengan kebutuhan akan skill (kemam- puan) pekerja, dan biaya koordinasi dan biaya pengendalian yang lebih tinggi walau- pun nilai tambah sulit diukur secara objektif. Bila sebagian besar nilai tambah suatu pro- duk timbul dari “labor inputs”, maka jum- lah pekerja dapat juga digunakan sebagai pengukur nilai tambah. Di samping itu biaya koordinasi dan pengendalian mempunyai hubungan (correlated) yang erat dengan nilai tambah setiap pekerja dan jumlah pekerja. Terakhir, teori critical resources memprediksikan bahwa pihak perusahaan akan menjaga kerahasiaan kompetensi yang dimilikinya. Oleh karena itu, menurut teori ini, semakin banyak jumlah pekerja maka kebocoran rahasia akan semakin cepat. Secara keseluruhan, model dasar dalam penelitian ini menggunakan jumlah pekerja sebagai pengukur size perusahaan. Model Penelitian Teori teknologi dan teori organisasi memperkirakan peningkatan ukuran perusa- haan, profitabilitas akan meningkat dengan tingkat kenaikan yang semakin menurun (a decreasing rate) dan akhirnya negatif. Ben- tuk model yang cocok menggambarkan prediksi tersebut adalah second degree poly- nominal sebagai berikut: Pf =  + b₁ (EMPLf) + b₂ (EMPLf)²+ e.. (1) Dimana: Pf : ukuran profit perusahaan EMPLf : ukuran untuk jumlah pekerja EMPLf² : jumlah pekerja dikuadratkan Dari persamaan 1 di atas, koefisien EMPLf (b₁) diharapkan bertanda positif dan koefisien EMPLf²(b₂) bersimbol negatif. Tanda positif koefisien EMPLf menunjukan bahwa laba meningkat sebagai akibat dari pertumbuhan perusahaan, dan koefisien EMPLf² bertanda negatif mengindikasikan bahwa profitabilitas perusahaan akan me- ningkat seiring semakin bertambahnya ukuran perusahaan, namun pada akhirnya tingkat kenaikannya akan menurun hingga negatif. Persamaan 1 di atas kemudian ditam- bah dengan variabel dummy tahunan untuk mengontrol variabel makro ekonomi seperti resesi ekonomi dan ekspansi yang mungkin mempengaruhi hubungan size dan profiti- bilitas, dan untuk menghilangkan kemung-
  • 8. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 10 No. 1, April 2005 Hal: 81 – 93 88 kinan adanya efek distorsi yang berhubu- ngan dengan tahun baik dan tahun buruk. Data tahun 2000 digunakan sebagai tahun dasar dan model kemudian menjadi: Pf,y = a + b₁ ( EMPLf,y) + b₂ (EMPLf,y)² +  2003 2000 byYy + e f,y ......................................... (2) Dimana Y2000 (Y2001 dan seterus- nya) bernilai 1 jika data laba dan ukuran perusahaan pada tahun 2000 (2001 dan se- terusnya) dan bernilai 0 bila data tersebut bukan tahun 2000 (2001 dan seterusnya). Seperti yang telah dijelaskan sebe- lumnya, total aktiva dan penjualan juga me- rupakan alternatif lain ukuran perusahaan. Bahkan tidak menutup kemungkinan terjadi hubungan yang tinggi antara jumlah karya- wan dengan total aktiva dan penjualan. Un- tuk itu, perlu dicari cara mengukur bagai- mana perbedaan dalam hal jumlah aktiva dan penjualan bagi perusahaan yang tingkat karyawannya identik mempengaruhi profiti- bilitas. Prosedur untuk memisahkan dan mengontrol pengaruh volume penjualan dan aktiva terhadap tingkat keuntungan dilaku- kan dengan meregresikan jumlah pekerja dengan total aktiva dengan formula berikut: TAf,y = a + b1 (EMPLf,y) + TA_RESf,y.......... (3) Dimana : TAf,y = Log total asset perusahaan f pada tahun y EMPLf,y = Log jumlah pekerja pada perusahaan f pada tahun y TA_RESf,y = residual perusahaan f pada tahun y Residual TA_RESf,y merupakan per- bedaan antara tingkat aktiva perusahaan f dan nilai prediksinya atas dasar jumlah karyawan. Variabel TA_RESf,y kemudian digunakan untuk mengontrol persamaan 2. Bila koefisien TA_RES bernilai positif mengindikasikan bahwa perusahaan berope- rasi dengan tingkat pekerja yang lebih sedikit dari setiap rupiah dana yang diin- vestasikan (aktiva) dibandingkan dengan pesaingnya, begitu juga sebaliknya. Efek penjualan terhadap profitibilitas juga perlu dipisahkan dengan asumsi jumlah karyawan dan tingkat aktiva tidak berubah dengan persamaan berikut: SALESf,y = a + b1 (EMPLf,y) + bf,y (TA RES f,y) + S_RESf,y ............ (4) Dimana : SALESf,y = Log penjualan perusahaan f pada tahun y EMPLf,y = Log pekerja perusahaan f pada tahun y TA_RESf,y= residual atau error perusahaan f pada tahun y S_RESf,y = residual perusahaan f pada tahun y Koefisien S_RESf,y bernilai positif berarti perusahaan dengan jumlah karyawan yang lebih sedikit dapat menghasilkan pen- jualan yang tinggi setelah mengontrol per- bedaan jumlah aktiva bagi perusahaan de- ngan jumlah karyawan yang sama, dan jumlah penjualan setiap karyawan lebih tinggi dari yang diperkirakan setelah jumlah karyawan dan aktiva per karyawan dikon- trol. S_RES juga dimasukan ke dalam per- samaan 2 sehingga hubungan ukuran peru- sahaan dan profitibilitas akan diuji dengan persamaan berikut: Pf,y = a + b1(EMPLf,y) + b2(EMPL f,y)² +  2003 2000 byYy + b3(TA_RESf,y) + b4(S_RESf,y) + ef,y .................... (5) Dimana : Pf = ukuran profit perusahaan EMPLf = ukuran untuk jumlah pekerja EMPLf² = jumlah pekerja dikuadratkan Yy = variabel dummy tahunan (dummy) TA_RESf,y=residual atau error perusahaan f pada tahun y S_RESf,y = residual perusahaan f pada tahun y
  • 9. Size Perusahaan dan Profitibilitas: Kajian Empiris terhadap Perusahaan Manufakturing … (Hadri Kusuma) 89 HASIL DAN DISKUSI Statistik Deskriptif Seperti yang telah diuraikan sebe- lumnya bahwa penelitian ini menguji hubungan ukuran perusahaan, yang diukur dengan menggunakan jumlah pekerja, total asset dan penjualan perusahaan, dengan profitabilitas perusahaan, yang diukur de- ngan menggunakan EBIT, dan EBITIDA. Jumlah sampel (perusahaan) yang meme- nuhi kriteria dan berhasil diperoleh adalah 276 perusahaan selama periode pengamatan tahun 2000 s/d 2003. Gambaran mengenai karakteristik sampel yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1. Analisa data untuk menguji hubu- ngan antara ukuran perusahaan dengan profitabilitas perusahaan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode regresi linear. Regresi tersebut dilakukan melalui tiga tahap yaitu, meregresikan jum- lah pekerja dengan EBIT dan EBITDA. Se- dangkan pada tahap yang kedua, total asset diregresikan dengan jumlah pekerja dan meregresikan total penjualan dengan jumlah pekerja, dimana dengan meregresikan kedua variabel tersebut diperoleh nilai residual masing-masing variabel (TA_RES dan S_RES) yang digunakan dalam persamaan 5. Pada tahap yang ketiga, EMPL, EMPL², TA_RES dan S_RES dan dummy tahun 2000, 2001, 2002 diregresikan dengan profi- tabilitas perusahaan yang diukur dengan EBIT dan EBITDA. Hasil Pengujian Model Dasar Model regresi linier berganda yang digunakan untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas yang di- dasarkan pada jumlah pekerja dapat dilihat pada persamaan 1. Pada persamaan tersebut profitibilitas diukur dengan EBIT dan EBITDA. Hasil pengujian dapat diringkas pada Tabel 2. Tabel 1: Statistik Diskriptif (dalam jutaan) Rerata Median Standar Diviasi ASETS 2,485,141 529,423 5,683,809 SALES 2,215,786 549,802 4,907,091 EMPL 0.0050303 0.0015805 0.0102952 EMPL2 131 2 480 EBIT 320,347 61,799 829,450 EBITDA 408,305 86,352 938,378 TA_RES 0.000000 (457,654) 3,847,139 S_RES (0.000000) 47,212 1,589,583 Tabel 2: Hasil pengujian Persamaan 1 Profitibilitas Variabel Size Koefisien Std.Error T Sig. EBIT Konstanta 39149494125.936 28947904784.125 1.352 0.177 EMPL 47702040.026 8394484.823 5.683 0.000 * EMPL2 150.744 193.283 0.780 0.436 EBITDA Konstanta 40421025821.413 32933780336.896 1.227 0.221 EMPL 75825491.702 9550332.616 7.940 0.000 * EMPL2 -311.489 219.897 -1.417 0.158 * signifikan pada 1%, ** signifikan pada 5%, dan *** signifikan pada 10%
  • 10. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 10 No. 1, April 2005 Hal: 81 – 93 90 Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa secara keseluruhan koefisien variabel EMPL (β) adalah positif dan signifikan baik profitibilitas diukur dengan EBIT maupun dengan EBITDA. Signifikansi hasil ini di- tunjukan oleh besarnya probabilitas t hitung koefisien regresi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi 1%. Dengan demikian size perusahaan yang diukur de- ngan jumlah pekerja berhubungan dengan tingkat profitabilitas perusahaan. Koefisien regresi yang bertanda positif mengindikasi- kan bahwa tingkat profitabilitas perusahaan semakin tinggi seiring semakin besarnya ukuran perusahaan. Hasil ini sesuai dengan harapan teori skala ekonomis yang mempre- diksikan tingkat profitabilitas perusahaan pada awalnya akan meningkat. Akan tetapi bila dilihat dari nilai koe- fisien EMPL² ternyata koefisien tersebut tidak signifikan. Ketika EBIT sebagai varia- bel tergantung, koefisien EMPL² justru ber- tanda positif walaupun tidak signifikan. Ketika EBITDA sebagai proksi profitibili- tas, koefisien EMPL² memang bertanda negatif, tapi tidak signifikan. Hasil ini jelas gagal membuktikan prediksi teori skala eko- nomis seperti yang diungkapkan dan dibuk- tikan oleh Kaen dan Baumann (2003). Mereka menyatakan bahwa ukuran perusa- haan yang diukur dengan jumlah pekerja yang dikuadratkan berhubungan secara negatif dengan tingkat profitabilitas perusa- haan. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini berlawanan dengan teori skala ekonomis yang memprediksikan bahwa tingkat profit- abilitas perusahan pada mula-mula akan meningkat yang pada akhirnya tingkat ke- naikannya akan menurun seiring semakin bertambah besarnya ukuran perusahaan (ukuran perusahaan mencapai titik optimal). Perbedaan hasil di atas dengan hasil penelitian sebelumnya mungkin dipicu oleh terjadinya krisis ekonomi di Indonesia yang terjadi mulai tahun 1997. Pada saat terjadi krisis ekonomi, banyak perusahaan yang memperoleh kerugian yang cukup besar karena kesulitan keuangan sementara pihak perusahaan tidak mengurangi jumlah peker- janya secara besar-besaran. Dengan demikian walaupun jumlah output atau ka- pasitas produksi perusahaan stabil profita- bilitas perusahaan tetap menurun sebagai akibat menurunnya daya beli masyarakat. Hasil Pengujian Persamaan 5 Pengujian pada persaman 1 merupa- kan pengujian awal tanpa mengontrol varia- bel lain yang mungkin ikut mempengaruhi besarnya profitibilitas perusahaan. Oleh karena itu persamaan 5 digunakan untuk mengukur hubungan ukuran perusahaan dengan profitabilitas setelah mengikutserta- kan variabel industry wide macroeconomics shocks dan menghilangkan kemungkinan adanya efek distorsi karena adanya perbe- daan jumlah kekayaan (aktiva) dan penju- alan. Hasil pengujian tampak pada Tabel 3. Seperti ditunjukan Tabel 3, koefisien regresi EMPL untuk kedua proksi profiti- bilitas adalah positif dan signifikan baik ketika profitibilitas diukur dengan EBIT maupun dengan EBITDA. Koefisien EMPL bertanda positif, sementara itu arah koefisien regresi variabel EMPL² adalah negatif dan signifikan. Hasil ini sejalan dengan arah yang diprediksikan oleh teori skala ekono- mis dan teori critical resources. Menurut Kaen dan Baumann (2003) terjadi hubungan yang terbalik antara ukuran perusahaan yang diukur dengan jumlah pekerja yang dikwa- dratkan dengan tingkat profitabilitas perusa- haan. Dengan demikian, secara keseluruhan hasil pada tabel 3 menunjukkan bahwa ukuran tingkat profitabilitas perusahaan pada mula-mula akan semakin tinggi seiring semakin bertambah besarnya ukuran perusa- haan, namun pada akhirnya tingkat kenaikan profitabilitasnya akan mengalami penurunan ketika besarnya ukuran perusahaan sudah mencapai titik yang optimal.
  • 11. Size Perusahaan dan Profitibilitas: Kajian Empiris terhadap Perusahaan Manufakturing … (Hadri Kusuma) 91 Tabel 3: Hasil Pengujian Persamaan 5 Profitibilitas Variabel Size Koefisien Std Eror T Sig EBIT Konstanta -1.1E+11 4.8E+10 -2.300 0.022** EMPL 1.0E+08 9473470 11.079 0.000* EMPL² -924.097 205.304 -4.501 0.000* D2000 6.9E+09 6.7E+10 0.103 0.918 D2001 -1.6E+10 6.2E+10 -0.250 0.803 D2002 8.9E+10 5.8E+10 1.525 0.129 TA_RES 2.085E-02 0.006 3.583 0.000* S_RES 0.246 0.016 15.249 0.000* EBITA Konstanta -8.2E+10 4.8E+10 -1.699 0.090 EMPL 1.2E+08 9469504 12.775 0.000* EMPL² -1059.585 205.218 -5.163 0.000* D2000 7.1E+08 6.7E+10 0.011 0.992 D2001 -2.4E+10 6.2E+10 -0.389 0.698 D2002 8.6E+10 5.8E+10 1.483 0.139 TA_RES 5.856E-02 0.006 10.067 0.000* S_RES 0.247 0.016 15.345 0.000* * signifikan pada α = 1%, dan **signifikan pada α = 5% Dalam kontek teori organisasi, hasil ini bisa diinterprestasikan bahwa besarnya biaya transaksi, keagenan dan rentang ken- dali perusahaan manufaktur di Indonesia yang meningkat dapat ditutup (offset) oleh skala ekonomis. Akan tetapi pada saat skala ekonomis tidak lagi terjadi sementara per- tumbuhan perusahaan-perusahaan manu- faktur berjalan terus, biaya organisasi dan biaya produksi juga meningkat. Secara ke- seluruhan laba perusahaan manufaktur tersebut akhirnya menurun. Dengan demi- kian, skala ekonomi terjadi pada peru- sahaan-perusahaan manufaktur. Hasil di atas juga konsisten dengan teori skala ekonomis yang menjelaskan bahwa skala ekonomis merupakan ciri dari LRAC (Long Run Average Cost) yang menunjukkan perubahan biaya per unit jika output dan ukuran pabriknya berubah. Skala ekonomis ini akan tercermin dengan menu- runnya biaya rata-rata sejalan dengan kenai- kan jumlah produksi sehingga profitabilitas perusahaan akan semakin tinggi. Dalam te- ori skala ekonomis juga disebutkan bahwa sampai dengan suatu titik tertentu skala eko- nomis akan terhenti dan selanjutnya terjadi skala disekonomis yang mengakibatkan ke- naikan biaya rata-rata seiring semakin be- sarnya ukuran perusahaan. Hasil menarik juga tampak pada tabel 3 bahwa variabel industry wide macroeco- nomics shocks tidak ada yang signifikan, suatu indikasi kebijaksanaan tahunan indus- tri manufaktur di Indonesia tidak mem- pengaruhi hubungan size perusahaan dengan profitibilitasnya. Akan tetapi dua variabel kontrol yang berupa jumlah aktiva (TA_RES) dan volume penjualan (S_RES) secara signifikan mempengaruhi hubungan size dengan profitibilitas perusahaan. Koefisien TA_RES bernilai positif mengindikasikan bahwa perusahaan-perusa- haan manufaktur yang menjadi sampel beroperasi dengan tingkat pekerja yang lebih sedikit dari setiap rupiah dana yang diin-
  • 12. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 10 No. 1, April 2005 Hal: 81 – 93 92 vestasikan (aktiva) dibandingkan dengan pesaingnya. Akan tetapi, hal tersebut bukan berarti perusahaan-perusahaan tersebut lebih atau kurang profitable dari pada perusahaan lainnya. Jika perusahaan beroperasi dengan tingkat asset yang lebih tinggi dari tingkat pekerja berarti perusahaan memiliki inves- tasi yang lebih (over investment) pada asset. Over investment mengindikasikan bahwa perusahaan mempunyai rata-rata penjualan setiap karyawan yang sama atau lebih ren- dah dibandingkan dengan pesaingnya dan akibatnya tingkat rata-rata profitabilitasnya bisa menjadi lebih rendah. Selain itu, jika perusahaan memiliki asset yang berlebihan sedangkan tingkat pekerja sedikit, maka akan muncul kemungkinan terjadinya ka- pasitas menganggur pada asset perusahaan. Asset perusahaan banyak yang tidak dapat dimanfaatkan secara optimal karena tingkat pekerja lebih kecil dari tingkat asset. Asset yang menganggur justru akan menurunkan tingkat profitabilitas perusahaan karena akan menimbulkan beban bagi perusahaan. Terakhir, koefisien regresi variabel S_RES juga bertanda positif dan signifikan. Hasil regresi ini juga menunjukkan bahwa volume penjualan setelah dikontrol dengan jumlah aktiva mempengaruhi tingkat profi- tabilitas perusahaan secara positif. Arah prediksi positif mengindikasikan bahwa pe- rusahaan-perusahaan yang menjadi sampel beroperasi dengan tingkat asset yang sama atau seimbang dengan tingkat pekerja dan memiliki penjualan yang tinggi, memiliki tingkat profitabilitas yang lebih tinggi. PENUTUP Secara keleseluruhan penelitian ex- sploratory ini berhasil menunjukan ke- beradaan skala ekonomi pada perusahaan yang tergabung dalam industri manufaktur yang terdaftar dibursa efek Jakarta. Input perusahaan diukur dengan dengan besarnya size perusahaan (jumlah pekerja) sementara profitibilitas (EBIT dan EBITDA) mewakili ouput perusahaan tersebut. Hasil ini mem- bawa implikasi bahwa pekerja masih meru- pakan determinan utama bagi perusahaan dalam meningkatkan profitibilitasnya. De- ngan tetap memelihara kualitas karyawan dan menjaga hubungan baik dengan mereka perusahaan akan mampu menciptakan nilai bagi pemiliknya. Implikasi selanjutnya, ke- konsistenan dengan hasil penelitian terda- hulu seperti yang dilakukan oleh Kaen dan Baumann (2003) mengindikasikan bahwa teori-teori yang dikembangkan untuk men- jelaskan perilaku biaya produksi dalam teori ekonomi mikro dapat menjelaskan perilaku hubungan input dan output dalam bidang akuntansi dan keuangan. Penelitian ini mensyaratkan perusa- haan-perusahaan yang memperoleh laba pada periode penelitian untuk digunakan sebagai sampel penelitian dan data diolah secara kumulatif (pooled data). Penelitian- penelitian berikutnya bisa menyertakan pe- rusahaan yang memperoleh laba atau meng- alami kerugian dengan periode yang lebih panjang, melakukan pengujian secara time series, dan memisahakan sampel ke dalam kelompok perusahaan kecil dan besar. REFERENSI Bawden, William J. (1992). The Global Risks and Rewards for US Insurers. Price Waterhouse Review, 36 (2): 38-45. Dhawan, R. (2001). Firm size and productivity differential: theory and evidence from a panel of US firms, Journal of Economic Behavior and Organization 44, 269-293.
  • 13. Size Perusahaan dan Profitibilitas: Kajian Empiris terhadap Perusahaan Manufakturing … (Hadri Kusuma) 93 Dunning, John H. (1989). Transnational Corporation and the Growth of Service: Some Conceptual and Theoretical Issues. UNCTC Current Studies Series A No.9 New York, NY: United Nations Publications. Foss, N. (1993). Theories of the firm: Contractual and competence perspectives, Journal of Evolutionary Economics 22, 479-495. Glancy, Simon. (1996). Trends in Word Insurance: A World Wide Study Based on the 1994 Vintage Annual Reports of 100 Major Insurers. Dublin: Lafferty Publications. Grossman, S. and O. Hart, (1986). The costs and the benefits of ownership: A theory of vertical integration, Journal of Political Economy, 619-719. Hall, M. and L. Weiss, (1967). Firm size and profitability, The Review of Economics and Statistics 49, 319-331. Jensen, M. and W. Meckling, (1976). Theory of the firm: Managerial behavior, agency costs and capital structure, Journal of Financial Economics 3, 305-360. Kumar, K.B. and R.G. Rajan and L. Zingales, (2001). What determines firm size?, Working paper, University of Chicago. Niman, N. (2005). The evolutionary firm and Cournot’s dilemma, Cambridge Journal of Economics. Ogawa, Kazuo., & Uchiyama, Hirochima. Does Agency Cost Model Explain Business Fluctuation in Japan?: An Empirical Attempt to EstimateAgency Cost by Firm Size (On-line), Available http://www.SSRN.com Osborn, R.C. (1970). Concentration and profitability of small manufacturing corporations, Quarterly Review of Economics and Business 10, 15-26. Rajan, R. and L. Zingales. (2001). The firm as a dedicated hierarchy: A theory of the origins and growth of firms, Quarterly Journal of Economics. Schmalessee, R. (1987). Collusion versus differential efficiency: Testing alternative hypothesis, Journal of Industrial Economics, 35, 399-425. Schmalensee, R. (1989). Intra-Industry profitability differences in US manufacturing: 1953- 1983, Journal of Industrial Economics, 37, 337-357. Sekaran, Uma, (2000). Research Methods For Business (A Skill-Building Approach), John Wiley & Sons, Inc, Third Edition, New York. Stekler, H.O., (1963). Profitability and size of firm (Institute of Business and Economic Research, University of California, Berkeley, CA.) Williamson, O., (1985). The Economic Institutions of Capitalism (The Free Press, New York).