SlideShare a Scribd company logo
1 of 295
Download to read offline
PELATIHAN DASAR KSR
PANDUAN PELATIH / FASILITATOR
2007
Buku ini disusun atas kerjasama antara :
PALANG MERAH INDONESIA
FEDERASI PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH INTERNASIONAL
PALANG MERAH JERMAN
PALANG MERAH DENMARK
Judul Buku :
PELATIHAN DASAR KSR
PANDUAN PELATIH/FASILITATOR
Disain sampul & Layout :
Fajar Bakri
Teks Editing :
Tim Editing PMI Cabang Kab. Bogor
Penerbit :
Palang Merah Indonesia ( PMI )
Copyright © 2007
All right reserved
Cetakan 1, Desember 2007
ISBN : 978 – 979 – 3575 – 22 - 3
Panduan Pelatih / Fasilitator i
KATA PENGANTAR
ii Pelatihan Dasar KSR
KURIKULUM PELATIHAN DASAR KSR
BINA SUASANA 2 x 45’
GERAKAN PM DAN BSM
1. Sejarah gerakan
2. Lambang
3. Prinip Dasar
4. HPI
5. Code Of conduct & Safer Access
13 x 45’
PALANG MERAH INDONESIA
1. Organisasi Palang Merah Indonesia
2. Sistem dan Struktur Organisasi PMI
3. Visi dan Misi PMI
4. Kedudukan & Peran Relawan Dalam Organisasi
8 x 45’
PERTOLONGAN PERTAMA 30 x 45’
PERAWATAN KELUARGA 10 x 45’
KESEHATAN REMAJA 5 x 45’
PENANGANAN BENCANA
1. Pengantar Manajemen Bencana
2. Assessment
3. Penampungan Sementara/Pengungsian
4. Dapur Umum
5. Logistik
22 x 45’
5 x 45’
4 x 45’
3 x 45’
5 x 45’
5 x 45’
RESTORING & FAMILY LINKS 5 x 45’
PENGANTAR PROGRAM BERBASIS MASYA-
RAKAT/COMMUNITY BASED PROGRAMME
4 x 45’
KEPEMIMPINAN 10 x 45’
AIR DAN SANITASI (WATSAN) 3 x 45’
SIMULASI LAPANGAN 8 x 45’
Panduan Pelatih / Fasilitator iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Kurikulum Pelatihan Dasar KSR ii
Daftar Isi iii
BAB I : BINA SUASANA 1
BAB II : GERAKAN PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH 5
1. Kompetensi 6
2. Kurikulum 7
3. Modul 10
a. Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional 10
b. Lambang Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional 13
c. Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional 16
d. Hukum Perikemanusiaan Internasional 19
e. Code of Conduct & Safer Access 22
BAB III : PALANG MERAH INDONESIA 25
1. Kompetensi 26
2. Kurikulum 27
3. Modul 28
a. Landasan Hukum 28
b. Sistem dan Struktur , misi dan Visi Renstra 31
c. Hak dan Kewajiban KSR dalam Organisasi 35
d. Peran KSR dalam Pengembangan sumber daya 38
e. Peran KSR dalam Pengembangan Citra Organisasi 41
f. Peran KSR Dalam Organisasi 43
BAB IV : PERTOLONGAN PERTAMA 47
1. Kompetensi 48
2. Kurikulum 54
3. Modul 68
a. Dasar Pertolongan Pertama 68
b. Anatomi dan Faal Dasar 72
c. Penilaian Penderita 76
d. BHD 84
e. Pendarahan dan Syok 90
f. Jaringan Lunak 95
g. Patah Tulang/ cidera sistem otot dan rangka 101
h. Luka Bakar 106
i. Pemindahan Penderita 110
j. Kedaruratan Medis 114
k. Keracunan 119
l. Incident Command System dan Triage 123
iv Pelatihan Dasar KSR
BAB V : PERAWATAN KELUARGA 127
1. Kompetensi 128
2. Kurikulum 129
3. Modul 131
a. Dasar / Prinsip Kerja Pelaku PK 131
b. Kesehatan Dasar/Kebersihan 134
c. Persiapan merawat orang sakit 138
d. Gejala Penyakit 153
e. Perawatan pada lansia 159
BAB VI : KESEHATAN REMAJA 163
1. Kompetensi 164
2. Kurikulum 165
3. Modul 166
a. HIV/AIDS 166
b. Kesehatan dan Reproduksi 170
c. Kebijakan dan peran PMI dalam Pendekatan PRS 174
BAB VII : PENGANTAR MANAJEMEN BENCANA 179
1. Kompetensi 180
2. Kurikulum 181
3. Modul 182
a. Pengertian Risiko Bencana dan Kerentanan 182
b. Siklus Bencana dan Fase Manajemen Bencana 189
c. Pengantar Tanggap Darurat 192
BAB VIII : ASSESSMENT 195
1. Kompetensi 196
2. Kurikulum 197
3. Modul 198
BAB IX : PENAMPSEMENTARA 203
1. Kompetensi 204
2. Kurikulum 205
3. Modul 206
BAB X : DAPUR UMUM 209
1. Kompetensi 210
2. Kurikulum 211
3. Modul 212
BAB XI : LOGISTIK DAN DISTRIBUSI 215
1. Kompetensi 216
2. Kurikulum 217
3. Modul 218
BAB XII : RESTORING FAMILY LINKS ( RFL ) 227
1. Kompetensi 228
2. Kurikulum 229
3. Modul 230
Panduan Pelatih / Fasilitator v
BAB XIII : PENGANTAR PROGRAM BERBASIS MASYARAKAT 233
1. Kompetensi 234
2. Kurikulum 234
3. Modul 236
a. Pengantar Program Berbasis masyarakat 236
b. Strategi dalam melaksanakan Program berbasis masyarakat 242
BAB XIV : KEPEMIMPINAN 247
1.Kompetensi 248
2.Kurikulum 249
3.Modul 250
BAB XV : AIR DAN SANITASi ( WATSAN ) 251
1. Kompetensi 252
2. Kurikulum 253
3. Modul 254
a. Pengantar AIR dan Sanitasi 254
b. Participatory Hygiene and Sanitation Transformation (PHAST) 262
Tim Penyusun 269
Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulam Sabit Merah Internasional 271
BAB I
BINA SUASANA
2 Pelatihan Dasar KSR
A. Proses Identifikasi Harapan Pelatihan
1. Bagilah kertas origami dengan beragam bentuk kepada setiap pembelajar, masing –
masing 2 potongan.
2. Minta masing-masing pembelajar untuk menuliskan dalam kertas potongan origami
tersebut, apa yang mereka harapkan dalam mengikuti pelatihan ini.
a. Potongan origami - 1 ; Tuliskan harapan yang terkait dengan penyelenggaraan
b. Potongan origami - 2 ; Tuliskan harapan yang terkait dengan materi dan
fasilitator pelatihan.
Penulisan harapan dengan kalimat yang singkat, padat dan jelas.
c. Setelah itu, mintalah masing-masing pembelajar untuk menempelkan potongan
origami yang berisi harapan pelatihan tersebut dalam kit harapan yang telah
ditempel pada tempat yang telah tersedia.
d. Setelah semua harapan tertempel, bahas satu-persatu dan rangkumlah sebagai
harapan umum pembelajar.
B. Proses Penyusunan Norma Pelatihan
1. Bagilah kertas origami dengan beragam bentuk kepada setiap pembelajar, masing-
masing 2 potongan.
2. Minta masing-masing pembelajar untuk menuliskan dalam kertas potongan origami
tersebut, hal-hal apa yang sebaiknya mereka lakukan dan hal-hal yang sebaiknya
tidak dikerjakan.
a. Potongan origami - 1 : Hal-hal yang boleh dilakukan.
b. Potongan origami - 2 : Hal-hal yang tidak boleh dilakukan.
3. Setelah itu, mintalah masing-masing pembelajar untuk menempelkan potongan
origami yang berisi harapan pelatihan tersebut dalam kit harapan yang telah
ditempel pada tempat yang telah tersedia.
4. Setelah semua harapan tertempel, bahas satu-persatu dan rangkumlah sebagai
kesepakatan umum pembelajar. Kemudian tetapkan sebagai Norma pelatihan yang
harus diikuti oleh seluruh pembelajar, fasilitator dan penyelenggara pelatihan.
C. Proses identifikasi PSK (Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan) Pembelajar
1. Bagilah 1 lembar kertas tempel (post-it) berukuran kecil (5 cm x 2 cm) kepada
seluruh pembelajar.
2. Jelaskan kepada pembelajar bahwa selama pembelajaran ini kita akan mempelajari
banyak hal yang terkait dengan Logistik dan Distribusi Bantuan PMI.
3. Mintalah pembelajar untuk mengintrospeksi diri sejauh mana kedalaman
pemahaman dan posisi PSK mereka terhadap Kegiatan Pelatihan Logistik dan
Distribusi Bantuan PMI.
4. Berdasarkan hasil introspeksi tersebut, mintalah pembelajar untuk menempatkan
kertas post-it pada gambar pohon PSK.
BAB I
BINA SUASANA
Panduan Pelatih / Fasilitator 3
BINASUASANA
I
5. Fasilitator merangkum harapan-harapan pembelajar serta menuliskan pada flipchart
pokok-pokok bahasan yang diperlukan untuk memenuhi harapan dan proses
pembelajaran tersebut.
D. Rangkuman
• Fasilitator bersama pembelajar menarik kesimpulan tentang Pokok Bahasan
yang disajikan, mengacu pada Tujuan Pembelajaran.
• Mengakhiri sessi ini, Fasilitator mengajak pembelajar memahami bagaimana
memotivasi diri dalam proses pembelajaran.
• Fasilitator mengucapkan terima kasih, sekaligus menutup sesi.
Contoh tampilan Norma Pelatihan :
Contoh tampilan
Identifikasi Pohon PSK :
Contoh tampilan
Identifikasi Harapan Pelatihan :
4 Pelatihan Dasar KSR
BAB II
GERAKAN DAN HPI
6 Pelatihan Dasar KSR
1. Kompetensi KSR Dasar (Gerakan & HPI)
Anggota Biasa PMI yang diproyeksikan sebagai KSR Dasar bidang Gerakan dan
HPI
Kompetensi Inti Gerakan :
Mampu mengetahui dan memahami aspek - aspek dalam Gerakan Palang Merah & Bulan Sabit
Merah Internasional
Kompetensi Umum Kompetensi Khusus Kompetensi Tambahan
Memiliki
pemahaman yang
memadai tentang
Gerakan, Prinsip -
prinsip Dasar
Gerakan dan niai -
nilai kemanusiaan
Memiliki semangat
dan komitmen yang
tinggi untuk
bekerja dalam
bidang
kemanusiaan
bersama Gerakan
Palang Merah
Memiliki
pemahaman
tentang mandat
serta visi dan misi
PMI.
Mempunyai pengetahuan yang
memadai tentang sejarah
Gerakan Palang Merah & Bulan
Sabit Merah Internasional.
Mempunyai pengetahuan tentang
Lambang Palang Merah & Bulan
Sabit Merah Internasional
beserta aspek - aspek yang
terkandung didalamnya
Mempunyai pengetahuan dan
pemahaman yang memadai
tentan Prinsip - prinsip Dasar
Gerakan Palang Merah & Bulan
Sabit Merah Internasional.
Mempunyai pengetahuan dasar
yang memadai tentang Hukum
Perikemanusiaan Internasional
Mempunyai pengetahuan dasar
tentang kode etik pemberian
bantuan kemanusiaan
Mempunyai pengetahuan dasar
tentang aspek - aspek yang
diperlukan untuk mendapatkan
akses yang lebih aman dalam
penyelenggaraan bantuan
kemanusiaan
Mampu menjadi nara sumber
tentang Gerakan dan HPI
Mampu menjelaskan tentang
Lambang, aturan
penggunaan/penyalahgunaanya
Mampu menerapkan Prinsip -
prinsip Dasar Gerakan dalam
kehidupan sehari - hari dan
saat bekerja dalam bidang
kemanusiaan
Mampu menerapkan kode etik
pemberian bantuan
kemanusiaan dalam operasi
PMI
Mampu melakukan tindakan -
tindakan yang diperlukan untuk
dapat bekerja dengan lebih
aman pada kondisi
bencana/konflik.
BAB II
GERAKAN DAN HPI
Panduan Pelatih / Fasilitator 7
GERAKANDANHPI
II
2. Kurikulum KSR Dasar (Gerakan & HPI)
Pokok Bahasan
Sub Pokok
Bahasan
Tujuan
Pembelajaran
Metodo-
logi
Alokasi
Waktu
Media
Sumber
Belajar /
Referensi
Gerakan Palang
Merah & Bulan
Sabit Merah
Internasional
• Sejarah Gerakan
Palang Merah &
Bulan Sabit
Merah
Internasional
• Komponen Gera-
kan
• Mengetahui dan
dapat
menjelaskan
sejarah berdirinya
Gerakan dan
mengetahui para
tokoh pendiri
Gerakan
• Mengetahui
tentang
komponen
Gerakan, peran
dan mandat
masing - masing
komponen
Gerakan
Ceramah
Curah
pendapat
Diskusi
kelompok
2 x 45’ LCD/OHP
Flipchart
Board
Bahan
presentasi
Buku Pan-
duan Dis-
eminasi
1 & 2
Lambang • Sejarah lambang
Palang Merah &
Bulan Sabit
Merah
• Fungsi penggu-
naan lambing
• Penyalahgunaan
lambang
• Mengetahui dan
memahami seja-
rah dan asal usul
lambang serta ar-
ti lambang
• Mengetahui dan
mampu membe-
dakan fungsi lam-
bang, baik seba-
gai tanda penge-
nal maupun tanda
perlindungan
• Mengetahui mak-
sud dari penya-
lahgunaan lam-
bang dan dapat
mengindentifikasi
berbagai penya-
lahgunaan lam-
bang
Studi
kasus
Ceramah
Curah
pendapat
3 x 45’ LCD/OHP
Flipchart
Board
Bahan
presentasi
Buku Pan-
duan Dis-
eminasi
1 & 2
Prinsip Dasar
Gerakan
• Definisi dan
batasan norma -
norma Prinsip
• Mengetahui dan
memahami
definisi dan
Studi
kasus
Ceramah
2 x 45’ LCD/OHP
Flipchart
Board
Buku Pan-
duan Dis-
eminasi 1 &
8 Pelatihan Dasar KSR
Dasar Gerakan
• Hubungan antar
ketujuh Prinsip
Dasar Gerakan
• Penerapan
Prinsip Dasar
Gerakan dalam
aktifitas
kepalang-
merahan
batasan norma -
norma Prinsip
Dasar Gerakan
serta makna dan
kategori Prinsip -
prinsip Dasar
Gerakan
• Memahami dan
dapat
menyebutkan
prinsip substantif,
turunan dan
organis dalam
Prinsip Dasar
Gerakan serta
dapat
menjelaskan
korelasi atau
hubungan di
antara ketujuh
Prinsip Dasar
Gerakan
• Dapat
menerapkan
Prinsip Dasar
Gerakan dalam
setiap aktifitas
kepalangmerahan
, baik dalam
situasi damai
maupun konflik
Curah
pendapat
Poster 2
Hukum Perike-
manusiaan In-
ternasional
• Sejarah HPI
• Definisi dan atu-
ran dasar serta
prinsip HPI
• Konvensi Genewa
dan Protokol
Tambahan
• Hubungan antara
HAM dan HPI ser-
ta penerapan dan
pelanggaran HPI
• Mengetahui dan
memahami
kedudukan HPI
sebagai bagian
dari sejarah
Gerakan dan
mampu
menjelaskan cikal
bakal tercetusnya
aturan dalam HPI
• Mengetahui
definisi HPI,
memahami aturan
dasar dan prinsip
Studi
kasus
Ceramah
Curah
pendapat
Pemutaran
Film
4 x 45’ LCD/OHP
Flipchart
Board
Video
Player
Buku Pan-
duan Dis-
eminasi 1 &
2
Konvensi
Genewa
1949
Panduan Pelatih / Fasilitator 9
GERAKANDANHPI
II
HPI
• Mengetahui dan
memahami
Konvensi Genewa
dna Protokol
Tambahan serta
penerapan HPI
dalam konflik
bersenjata
• Mengetahui dan
memahami
hubungan HAM
dengan HPI,dapat
mengidentifikasi
berbagai
pelanggaran HPI
serta mengetahui
peranan Palang
Merah dalam
menjamin
penghormatan
terhadap HPI
Code of Conduct
dan Safer Access
• Mengetahui dan
memahami etika -
etika dalam
penyelenggaraan
bantuan
kemanusiaan
• Mengetahui dan
memahami cara
bekerja yang
lebih aman dalam
situasi konflik /
bencana
Studi
kasus
Ceramah
Curah
pendapat
Pemutaran
Film
2 x 45’
LCD/OHP
Flipchart
Board
Video
Player
Buku Pan-
duan Dis-
eminasi
1 & 2
T O T A L 13 x 45’ 1 jam = 45''
10 Pelatihan Dasar KSR
3. Modul KSR Dasar (Gerakan & HPI)
a. Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional
i. Subpokok Bahasan:
• Sejarah Lahirnya Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
Internasional
• Komponen Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
Internasional
ii. Tujuan Pembelajaran:
iii. Waktu:
2 x 45 menit
iv. Media:
Poster, ohp, lcd/digital projector, materi power point/slide, flipcard board,
film dan leaflet
v. Metode:
Ceramah, diskusi, tanya jawab, pemutaran film
vi. Proses Pembelajaran:
1. Pengantar:
a) Fasilitator memperkenalkan diri dan menjelaskan pokok
bahasan dan tujuan pembelajaran.
b) Fasilitator memperkenalkan diri dengan metode keakraban atau
pendekatan yang bersifat persahabatan.
c) Fasilitator mengajak peserta untuk melakukan salah satu
aktivitas yang kreatif untuk membuat pancingan dari
pemahaman peserta terhadap materi yang akan disampaikan.
Pola ini untuk merespon keseriusan peserta terhadap materi.
Selain itu, pola ini juga bisa dikemas dalam bentuk tanya jawab
ringan untuk menguji kemampuan awal peserta. Pada sesi ini,
Fasilitator dapat memutar film ’Where the Street Have No
Name’ untuk menjadi bahan tanya jawab.
2. Kegiatan Pembelajaran:
Pada Pokok Bahasan ini peserta diharapkan:
☻ Dapat mengetahui dan memahami sejarah lahirnya gerakan Palang Merah
dan Bulan Sabit Merah Internasional.
☻ Mengetahui para tokoh pendiri gerakan.
☻ Mengetahui dan memahami tentang komponen dan badan gerakan.
☻ Mengetahui peran dan mandat dari komponen gerakan, ICRC, IFRC dan
Perhimpunan Nasional.
☻ Memahami persyaratan pendirian Perhimpunan Nasional di suatu Negara.
☻ Dapat memahami sekilas tentang sejarah berdirinya PMI.
Panduan Pelatih / Fasilitator 11
GERAKANDANHPI
II
a) Pada sesi ini fasilitator secara langsung memberikan penjelasan
materi dengan metode ceramah informatif, yang mencakup
pembahasan tentang:
Sejarah Lahirnya Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
Internasional, antara lain meliputi:
Perang Solferino
Jean Henry Dunant dan buku ”Kenangan dari Solferino” yang
memuat dua gagasan penting
Komite Lima
Sejarah Konvensi Jenewa
Liga Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
Konferensi International 1863
b) Selanjutnya Fasilitator memberikan penjelasan tentang subpokok
bahasan yang kedua, yaitu mengenai Komponen Gerakan Palang
Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, diantaranya yang
mencakup:
Komponen-komponen Gerakan
Statuta Gerakan
Persyaratan pendirian Perhimpunan Nasional
Sekilas sejarah berdirinya Palang Merah Indonesia (PMI)
3. Penutup:
1. Sebelum menutup sesi, fasilitator meminta satu hingga tiga orang
peserta untuk memberikan tanggapan terhadap materi yang telah
disampaikan. Tanggapan ini bisa dikemas secara langsung dalam
bentuk tanya jawab.
2. Fasilitator mengucapkan terima kasih, sekaligus menutup sesi.
---- Latihan dan Evaluasi ----
1) Sebutkan pengertian HPI
2) Jelaskan secara singkat sejarah HPI
3) Sebutkan Aturan Dasar HPI
12 Pelatihan Dasar KSR
1. Dua gagasan penting yang ditulis oleh Henri Dunant dalam bukunya ‘Ke-
nangan dari Solferino’ (A Memory of Solferino) mengemukakan ide un-
tuk:
a. Mendirikan perhimpunan bantuan di setiap negara yang terdiri dari
sukarelawan untuk merawat orang yang terluka pada waktu perang.
b. Mempromosikan kesepakatan internasional guna melindungi prajurit
yang terluka dalam medan perang dan orang-orang yang merawatnya
serta memberikan status netral kepada mereka.
2. Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional terdiri atas
tiga Komponen yaitu:
a) Komite Internasional Palang Merah atau ICRC (International Commit-
tee of the Red Cross)
b) Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit
Merah atau IFRC (International Federation of the Red Cross and Red
Crescent Societies)
c) Perhimpunan Nasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah atau bi-
asa disebut Perhimpunan Nasional (National Society) saja
3. Setiap empat tahun sekali, Gerakan membahas berbagai permasalahan
kemanusiaan dalam sebuah Konferensi Internasional yang diselenggara-
kan di Jenewa dan dihadiri oleh seluruh komponen Gerakan.
vii. Referensi:
1. Kumpulan Materi Pelatihan KSR Dasar , terbitan MP PMI
2007
2. International Committee of the Red Cross, 1994, Handbook
of the International Red Cross and Red Crescent Move-
ment, ICRC, Geneva
3. International Committee of the Red Cross, 1998, Mengenal
Lebih Jauh Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
Internasional, ICRC, Geneva.
4. Muin, Umar, 1999, Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit
Merah Internasional, PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
5. IFRC, Film “Where the Street Have no Name’, IFRC, Gene-
va.
Panduan Pelatih / Fasilitator 13
GERAKANDANHPI
II
b Lambang Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional
i. Subpokok Bahasan:
1.Sejarah Lambang Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.
2.Fungsi Lambang Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.
3.Penyalahgunaan lambang.
ii. Tujuan Pembelajaran:
iii. Waktu:
2 x 45 menit
iv. Media:
Poster, OHP/LCD/ Digital Projector, Materi Power Point/slide, Flipcard
Board, Peralatan Diskusi dan Leaflet
v. Metode:
Ceramah, Studi Kasus dan Tanya Jawab
vi. Proses Pembelajaran:
1. Pengantar:
a) Fasilitator memperkenalkan diri dan menjelaskan pokok
bahasan dan tujuan pembelajaran.
b) Fasilitator memperkenalkan diri dengan metode keakraban
atau pendekatan yang bersifat persahabatan.
c) Fasilitator melakukan tanya jawab awal (Pretest) untuk
mengetahui kemampuan awal peserta ajar.
2. Kegiatan Pembelajaran:
a) Setelah fasilitator membuka sesi pengantar, selanjutnya
fasilitator mempresentasikan materi dengan bantuan beberapa
media pembelajaran.
b) Fasilitator memberikan penjelasan materi Sejarah lambang
diantaranya mencakup:
•Sejarah Lambang
•Alasan pemilihan Lambang Palang Merah
•Asal usul Lambang Bulan Sabit Merah
•Protokol III tentang Lambang Kristal Merah
Pada Pokok Bahasan ini peserta diharapkan:
☻ Dapat menerangkan tentang makna dan arti lambang serta dapat
memahami sejarah atau asal usul lambang Palang Merah dan Bulan
Sabit Merah Internasional
☻ Mengetahui dan mampu membedakan fungsi lambang, baik sebagai
tanda pengenal maupun tanda perlindungan
☻ Mengetahui maksud dari penyalahgunaan lambang dan dapat men-
gidentifikasi berbagai penyalahgunaan lambang
14 Pelatihan Dasar KSR
c) Fasilitator memberikan contoh beberapa Lambang Perhimpunan
Nasional yang pernah ada serta memberikan penjelasan singkat
beberapa lambang perhimpunan nasional yang mempunyai
keistimewaan dalam sejarahnya (Turki, Iran, Israel, dan lain-
lain).
d) Fasilitator meminta kepada peserta (1 atau 2 orang) untuk
memberikan pendapat mengenai ”pandangan keliru dari
masyarakat bahwa lambang palang merah merupakan simbol
keagamaan”.
e) Fasilitator memberikan penjelasan mengenai Fungsi Lambang
melalui media poster/ OHP, diantaranya:
•Pengaturan lambang
•Tanda Perlindungan
•Tanda Pengenal
f) Fasilitator menjelaskan mengenai Penyalahgunaan Lambang,
diantaranya:
•Kewajiban negara mengesahkan peraturan untuk melindungi
lambang
•Peniruan (imitation)
•Penggunaan yang tidak tepat (usurpation)
•Penggunaan yang melanggar ketentuan/pelanggaran berat
(perfidy/grave misuse)
•Pelatih memberikan beberapa contoh mengenai
penyalahgunaan lambang dengan menggunakan media
poster, foto, OHP, produk komersial, dan lain-lain.
g) Fasilitator memberikan penjelasan mengapa Lambang menjadi
hal yang sangat berarti bagi gerakan dalam menjalankan
aktifitas kemanusiaannya pada saat perang maupun damai.
3. Penutup:
a. Sebelum menutup sesi, fasilitator meminta satu hingga tiga
orang peserta untuk memberikan tanggapan terhadap materi
yang telah disampaikan. Tanggapan ini bisa dikemas secara
langsung dalam bentuk tanya jawab.
b. Fasilitator mengucapkan terima kasih, sekaligus menutup sesi
---- Latihan dan Evaluasi ----
• Sebutkan empat lambang Gerakan
• Sebutkan bentuk-bentuk penyalahgunaan Lambang disertai contoh
Panduan Pelatih / Fasilitator 15
GERAKANDANHPI
II
1. Lambang Palang Merah berbentuk palang sejajar yang saling menyilang
dan berada diatas dasar putih; memiliki status netral, bukan merupakan
simbol keagamaan atau politik, dan diadopsi sebagai kebalikan dari
bendera Swiss (palang putih berlatar belakang merah).
2. Lambang memiliki dua fungsi, yaitu sebagai tanda pengenal yang
dikenakan pada masa damai dan sebagai tanda perlindungan yang
dikenakan pada masa konflik.
3. Peserta Konvensi Jenewa memiliki suatu kewajiban untuk membuat
aturan hukum sebagai upaya perlindungan terhadap penggunaan lambang
dan mencegah penyalahgunaan. Pelanggaran atas Lambang dikenakan
sanksi hukum yang berlaku.
vii. Referensi:
1.Kumpulan Materi – Pelatihan KSR Dasar 2007
2.Direktorat Jenderal Hukum Perundang-undangan Departemen
Kehakiman, 1999, Terjemahan Konvensi Jenewa tahun 1949,
Departemen Hukum dan Perundang-undangan, Jakarta.
3.International Committee of the Red Cross, 1994, Handbook of the
International Red Cross and Red Crescent Movement, ICRC, Ge-
neva.
4.International Committee of the Red Cross, 2005, Protocol
Additional to the Geneva Conventions of 12 August 1949 and
Relating to the Adoption of an Additional Distinctive Emblem
(Protocol III). ICRC, Geneva.
5.International Committee of the Red Cross,1991, Regulation on
the Use of the Emblem of the Red Cross or the Red Crescent by
the National Societies, ICRC, Geneva, 1991.
6.Palang Merah Indonesia, 2006, Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Palang Merah Indonesia tahun 2004 – 2009,
Markas Pusat PMI, Jakarta. Muin, Umar, 1999, Gerakan Palang
Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
16 Pelatihan Dasar KSR
c. Prinsip Dasar Gerakan palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional
i. Subpokok Bahasan:
1.Sejarah, Definisi dan Batasan Norma-norma Prinsip
2.Makna dan Kategori Prinsip
3.Hubungan Antarketujuh Prinsip
4.Penerapan Prinsip Dasar dalam aktivitas Kepalangmerahan
ii. Tujuan Pembelajaran:
iii. Waktu:
2 x 45 menit
iv. Media:
Poster, OHP, LCD/Digital Projector, Materi Power Point/Slide, Flipcard Board,
Film dan Leaflet
v. Metode:
Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab, simulasi/permainan dan Pemutaran Film
vi. Proses Pembelajaran:
1. Pengantar:
a) Fasilitator memperkenalkan diri dan menjelaskan pokok bahasan dan
tujuan pembelajaran.
b) Fasilitator memperkenalkan diri dengan metode keakraban atau
pendekatan yang bersifat persahabatan.
c) Fasilitator mengajak peserta untuk memainkan simulasi atau
permainan Tujuh Prinsip. Setelah melakukan permainan, fasilitator
meminta pendapat peserta yang sekaligus dapat menjadi alat ukur
pengetahuan awal peserta tentang Tujuh Prinsip. Selanjutnya
fasilitator menjelaskan makna dari Tujuh Prinsip secara rinci dengan
memberikan contoh-contoh dalam kehidupan nyata (contoh
pelaksanaan dalam kegiatan atau tugas KSR).
2. Kegiatan Pembelajaran:
Setelah fasilitator mengukur pengetahuan dasar peserta tentang Tujuh
Prinsip lewat simulasi/pemainan, selanjutnya fasilitator memberikan
penjelasan materi dengan metode ceramah informatif, yang mencakup
pembahasan tentang:
• Sejarah, Definisi dan Batasan Norma-norma Prinsip
• Makna dan kategori serta Hubungan antarprinsip
• Implementasi Prinsip Dasar dalam aktivitas Kepalangmerahan
Pada Pokok Bahasan ini peserta diharapkan:
☻ Dapat memahami sejarah, definisi dan batasan norma-norma Prin-
sip Dasar, serta makna dan kategori Prinsip.
☻ Memahami dan dapat menyebutkan prinsip substansif, turunan dan
organis dalam prinsip dasar gerakan serta dapat menjelaskan
korelasi atau hubungan di antara ketujuh Prinsip Dasar Gerakan
Palang Merah.
☻ Dapat menerapkan prinsip dasar dalam setiap aktivitas
kepalangmerahan, baik dalam situasi damai maupun konflik
Panduan Pelatih / Fasilitator 17
GERAKANDANHPI
II
---- Latihan dan Evaluasi ----
• Sebutkan secara lengkap dan benar, yang termasuk dalam Tujuh Prinsip Dasar
Gerakan PM/BSM
• Sebutkan kategori Prinsip Dasar dan Jelaskan secara singkat hubungan antarprinsip
• Sebutkan contoh kegiatan kepalangmerahan yang merupakan implementasi dari Tujuh
Prinsip Dasar
• Penutup:
a) Sebelum menutup sesi, Fasilitator dapat memutar Film kartun
Helpman atau the Principles to Action. Fasilitator bersama peserta
membuat kesimpulan tentang pokok bahasan yang disajikan dengan
mengacu pada tujuan Pembelajaran.
b) Untuk menyimpulkan materi diharapkan peserta berperan aktif.
Salah satu caranya adalah menunjuk satu hingga 3 peserta untuk
menyampaikan beberapa kesimpulan berdasarkan pemahaman
mereka.
c) Fasilitator mengucapkan terima kasih, sekaligus menutup sesi.
Contoh :
Permainan diatas adalah contoh dari permainan Tujuh Prinisp. Fasilitator
dapat membuat model permainan lain sesuai kreatifitas masing-masing.
Permainan Tujuh Prinsip
Cara 1:
Pada permainan ini, peserta membentuk 3-5 kelompok. Setiap kelompok akan menda-
patkan potongan kertas yang masing-masing berisi salah satu dari ketujuh Prinsip Da-
sar. Potongan kertas lainnya berisi implementasi dari setiap Prinsip Dasar yang ada.
Mintalah setiap kelompok untuk mencocokan mana implementasi kegiatan yang sesuai
dengan masing-masing Prinsip yang ada.
Cara 2:
Pada permainan ini, setiap peserta masing-masing akan mendapatkan satu potongan
kertas yang masing-masing berisi satu Prinsip Dasar atau implementasi kegiatan. Min-
talah seluruh peserta untuk berbaur dan pada hitungan tertentu peserta harus memilih
pasangannya yang sesuai antara Prinsip Dasar dan implementasinya.
18 Pelatihan Dasar KSR
1. Kata ‘Prinsip’ berasal dari bahasa Latin ‘principium’ yang berarti penyebab
utama, asal atau dasar yang dapat berarti suatu aturan-aturan dasar yang
mengekspresikan nilai-nilai dasar suatu kelompok komunitas yang tidak
berubah-ubah dalam keadaan apapun.
2. Ketujuh Prinsip Dasar Gerakan yaitu:
• Kemanusiaan
• Kesamaan
• Kenetralan
• Kemandirian
• Kesukarelaan
• Kesatuan
• Kesemestaan
3. Prinisp dapat dibagi dalam tiga kategori, yaitu:
a) Prinsip substantif/utama (Kemanusiaan dan Kesamaan),
b) Prinsip derivatif/turunan (Kenetralan dan Kemandirian), dan
c) Prinsip organis (Kesukarelaan, Kesatuan dan Kesemestaan).
4. Setiap Prinsip memiliki makna yang masing-masing diimplementasikan
dalam setiap kegiatan kepalangmerahan.
vii. Referensi:
1. Kumpulan Materi – Pelatihan KSR Dasar MP PMI 2007
2. International Committee of the Red Cross, 1994, Handbook
of the International Red Cross and Red Crescent Movement,
ICRC & Federation, Geneva.
3. IFRC, Film “Helpman”, IFRC, Geneva.
4. IFRC, Film “Principles to action”, IFRC, Geneva.
5. Muin, Umar, 1999, Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit
Merah Internasional, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
6. PMI Statutes
7. Pictet, Jean S, 1956, Red Cross Principles, ICRC, Geneva.
Pictet, Jean S. 1979, The Fundamental Principles of the Red
Cross: Commentary, Henry Dunant Institute, Geneva.
Panduan Pelatih / Fasilitator 19
GERAKANDANHPI
II
d. Hukum Perikemanusiaan Internasional
i. Subpokok Bahasan:
1. Sejarah terciptanya HPI
2. Definisi dan Aturan Dasar, serta Prinsip HPI
3. Konvensi Jenewa dan Protokol Tambahan
4. Hubungan antara HAM dan HPI
ii. Tujuan Pembelajaran:
iii. Waktu:
3 x 45 menit
iv. Media:
Poster, OHP, LCD Projector, Materi Power Point/slide, Flipcard Board, Perala-
tan Simulasi, Film dan Leaflet
v. Metode:
Ceramah, Studi Kasus, Diskusi Kelompok dan Pemutaran Film
vi. Proses Pembelajaran:
1. Pengantar:
1. Fasilitator memperkenalkan diri dan menjelaskan pokok bahasan dan
tujuan pembelajaran.
2. Fasilitator memperkenalkan diri dengan metode
keakraban atau pendekatan yang bersifat persahabatan.
3. Fasilitator menunjukkan gambar/poster/berita tentang
konflik dan meminta pendapat peserta. Dapat dilakukan tanya jawab
ringan sebagai alat ukur pengetahuan umum peserta tentang topik yang
akan dibahas.
2. Kegiatan Pembelajaran:
a) Setelah Fasilitator memberikan pengantar pelatihan dan mengukur
pengetahuan dasar peserta ajar, selanjutnya fasilitator memberikan
penjelasan materi diantaranya:
• Definsi
• Intisari HPI
• Istilah
• Hukum Jenewa dan Hukum Den Haag
Pada Pokok Bahasan ini peserta diharapkan:
☻ Dapat menjelaskan kedudukan HPI sebagai bagian dari sejarah gera-
kan dan mampu menjelaskan cikal bakal tercetusnya aturan dalam
HPI.
☻ Dapat memahami tentang definisi HPI, dari aspek istilah maupun de-
finisi dan menjelaskan tentang aturan dasar serta prinsip HPI.
☻ Memahami dan menjelaskan tentang Konvensi Jenewa dan Protokol
Tambahan serta memahami pemberlakuan HPI dalam situasi sengketa
bersenjata Internasional dan non Internasional.
☻ Dapat mengidentifikasi perbedaan antara HPI dan HAM
20 Pelatihan Dasar KSR
b) Fasilitator memberikan penjelasan kepada peserta ajar tentang Aturan
Dasar prinsip HPI diantaranya:
1.Prinsip (prinsip pembedaan, prinsip pencegahan penderitaan yang
tidak perlu, prinsip proporsionalitas).
2.Aturan Dasar.
c) Fasilitator menjelaskan Konvensi Jenewa dan Protokol Tambahan 1977.
d) Sebelum melanjutkan pada sesi diskusi kelompok, fasilitator menjelaskan
hubungan antara HPI dan HAM
e) Fasilitator kemudian memutar film ”Bertempur Secara Benar” untuk
memberikan penjelasan lebih menarik. (15 menit)
f)Fasilitator meminta satu sampai tiga orang peserta untuk memberikan
pendapat mengenai isi dari film tersebut. ( 5 menit).
g) Setelah seluruh materi disampaikan, maka langkah selanjutnya yang
akan dilakukan fasilitator adalah:
Bentuklah forum diskusi kelompok.
Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok diskusi sesuai dengan
jumlah peserta.
Berilah nama pada setiap kelompok sesuai dengan nama para tokoh
pendiri gerakan palang merah atau nama dari prinsip dasar gerakan.
Contoh: Kelompok Henry Dunant atau kelompok Kenetralan,dst.
Berikanlah soal studi kasus dalam bentuk tulisan pada lembaran
kertas untuk dikerjakan oleh kelompok masing-masing.
Berikanlah waktu ±15-20 menit untuk mengerjakan studi kasus.
Arahkanlah kepada setiap kelompok agar mencari tempat yang
representatif untuk menyelesaikan tugas (tidak harus berada di
kelas).
Setelah selesai, setiap kelompok tampil ke depan untuk
mempresentasikan hasil kerjanya. Pada sesi presentasi ini, kelompok
lain diharapkan dapat berperan aktif untuk bertanya, menyanggah
pendapat, atau bahkan memberikan masukan yang berarti.
Kemaslah diskusi kelompok ini menjadi lebih menarik dengan
menggunakan berbagai media penunjang diskusi. Misalkan, karton
manila dan perangkat alat tulis warna, gambar atau poster HPI,
serta berbagai alat lainnya yang dapat digunakan oleh peserta.
3. Penutup:
a) Sebelum menutup sesi, fasilitator meminta satu hingga tiga orang
peserta untuk memberikan tanggapan terhadap materi yang telah
disampaikan. Tanggapan ini bisa dikemas secara langsung dalam
bentuk tanya jawab.
b) Fasilitator mengucapkan terima kasih, sekaligus menutup sesi
---- Latihan dan Evaluasi ----
• Sebutkan pengertian HPI
• Jelaskan secara singkat sejarah HPI
• Sebutkan Aturan Dasar HPI
Panduan Pelatih / Fasilitator 21
GERAKANDANHPI
II
1. Hukum Perikemanusiaan Internasional adalah cabang dari Hukum
Internasional yang berisi ketentuan mengenai perlindungan bagi korban
perang dan mengenai pembatasan atas alat (sarana) dan metode (cara)
bertempur dalam sengketa bersenjata internasional atau pun
internasional.
2. Konvensi-konvensi Jenewa 1949 terdiri atas:
a) Konvensi Jenewa I : tentang perbaikan keadaan anggota angkatan
perang yang terluka dan sakit di medan pertempuran darat.
b) Konvensi Jenewa II : tentang perbaikan keadaan anggota angkatan
perang di laut yang terluka, sakit dan korban kapal karam.
c) Konvensi Jenewa III : tentang perlakuan terhadap tawanan perang.
d) Konvensi Jenewa IV : tentang perlindungan orang-orang sipil di
waktu perang.
3. Protokol-protokol Tambahan 1977 terdiri atas:
a) Protokol Tambahan I : perlindungan korban sengketa bersenjata
internasional,
b) Protokol Tambahan II : perlindungan korban sengketa bersenjata non-
internasional.
4. Selain perjanjian-perjanjian internasional tersebut, instrumen HPI juga
meliputi:
1) Konvensi Den Haag 1907; tentang penggunaan alat dan cara
bertempur,
2) Konvensi Den Haag 1954; tentang perlindungan terhadap benda budaya
pada masa sengketa bersenjata,
3) Konvensi Senjata Kimia 1993; tentang pelarangan senjata kimia,
4) Konvensi Ottawa 1997; tentang pelarangan ranjau darat antipersonel,
5) Statuta Roma 1998; tentang pembentukan mahkamah pidana
internasional.
vii. Referensi:
1. Direktorat Jenderal Hukum Perundang-undangan
Departemen Kehakiman, 1999, Terjemahan Konvensi
Jenewa tahun 1949, Departemen Hukum dan
Perundang-undangan, Jakarta.
2. International Committee of the Red Cross, 1994,
Handbook of the International Red Cross and Red
Crescent Movement, ICRC & Federation, Geneva.
3. International Committee of the Red Cross,1999, Pen-
gantar Hukum Humaniter, ICRC, Jakarta.
4. International Committee of the Red Cross, 2002,
International Humanitarian Law, Answer to Your
Question, ICRC, Geneva.
5. ICRC, Film ‘Fighting by the Rules’ , ICRC, Geneva
22 Pelatihan Dasar KSR
e. Code of Conduct dan Safer Access
i. Subpokok Bahasan:
1. Kode Etik/kode perilaku
2. Merumuskan mandat
3. 7 Pilar
4. Meningkatkan keamanan personel Palang Merah (resiko = ancaman x
kerentanan)
5. Manajemen keamanan (mencegah/mengurangi resiko, membatasi
kerusakan)
ii. Tujuan Pembelajaran:
iii. Waktu:
2 x 45 menit
iv. Media:
OHP, LCD Projector, Flipcard Board dan Film
v. Metode:
Ceramah, Studi Kasus, Tanya jawab, Simulasi/ permainan dan Pemutaran film
vi. Proses Pembelajaran:
1. Pengantar:
Fasilitator memperkenalkan diri.
Fasilitator mengajak peserta untuk melakukan curah pendapat.
Fasilitator menjelaskan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran dalam
modul.
2. Kegiatan Pembelajaran:
Fasilitator membagi peserta dalam kelompok (2 – 3 kelompok) untuk
melakukan diskusi kelompok.
Minta kepada masing – masing kelompok untuk berdiskusi dan
mengindentifikasi kode etik dalam pemberian bantuan kemanusiaan
(sesuai dengan pemahaman peserta).
Fasilitator menyampaikan materi tentang Code of Conduct dan
memberikan contoh – contoh penerapan Code of Conduct dalam
operasi kemanusiaan Palang Merah Indonesia.
Selanjutnya fasilitator menyajikan materi tentang Safer Access
(sebelum sampai pada 7 Pilars, berhenti).
Kemudian minta kepada peserta untuk kembali dalam kelompok
semula untuk melakukan diskusi.
Setelah proses pembelajaran Pokok Bahasan ini, peserta
diharapkan:
☻ Mengetahui dan memahami etika - etika dalam penyelenggaraan
bantuan kemanusiaan
☻ Mengetahui dan memahami cara bekerja yang lebih aman dalam
situasi konflik/bencana
Panduan Pelatih / Fasilitator 23
GERAKANDANHPI
II
---- Latihan dan Evaluasi ----
• Apa yang kamu ketahui tentang code of conduct
• Sebutkan isi dari code of conduct
• Sebutkan 7 pilar safer access
Minta kepada peserta untuk mendiskusikan dan mengidentifikasi hal –
hal apa saja yang perlu disiapkan dan dilakukan agar dapat
melakukan kegiatan pelayanan kemanusiaan yang lebih aman baik
dalam situasi bencana maupun konflik.
Selanjutnya Fasilitator meminta peserta membuat kelompok dan
melakukan simulasi atau permainan peran.
3. Penutup:
1. Sebelum menutup sesi, fasilitator meminta satu hingga tiga orang
peserta untuk memberikan tanggapan terhadap materi yang telah
disampaikan. Tanggapan ini bisa dikemas secara langsung dalam
bentuk tanya jawab.
2. Fasilitator mengucapkan terima kasih, sekaligus menutup sesi
vii. Referensi:
1. Kumpulan Materi – Pelatihan KSR Dasar MP PMI 2007
2. ICRC database (3.2.5.1 Conflict environment)
3. ICRC, Film “Mobile 121 Calling”, ICRC, Geneva
4. PMI Statutes
5. Roberts, David Lloyd, 1999, Staying Alive, ICRC, Geneva
24 Pelatihan Dasar KSR
1. Code of Conduct merupakan hasil kesepakatan 7 badan kemanusiaan
internasional besar: ICRC, IFRC, Caritas International, International Save the
Children, Lutheran World Federation, Oxfam, dan World Council of Churches
dalam pemberian bantuan kemanusiaan.
2. Terdiri dari 10 Prinsip Dasar tentang operasi kemanusiaan dan 3 annex yang
mengatur hubungan badan kemanusiaan dengan pemerintah lokal, negara donor
dan organisasi antarnegara.
3. Isi Code of Conduct :
a) Kewajiban kemanusiaan adalah prioritas utama.
b) Bantuan diberikan tanpa pertimbangan ras, kepercayaan ataupun kebangsaan
dari penerima bantuan ataupun pembedaan dalam bentuk apapun. Prioritas
bantuan ditentukan berdasarkan oleh kebutuhan semata.
c) Bantuan tidak boleh digunakan untuk kepentingan politik dan agama
d) Kita hendaknya tidak menjadi alat kebijakan luar negeri pemerintah
e) Kita harus menghormati budaya dan kebiasaan/adat istiadat
f) Kita harus berusaha membangun respons bencana sesuai kemampuan
setempat
g) Kita harus berusaha melibatkan penerima bantuan dalam proses manajemen
bencana
h) Bantuan yang diberikan hendaknya ditujukan untuk mengurangi kerentanan
terhadap bencana di kemudian hari, di samping juga untuk memenuhi
kebutuhan pokok
i) Kita bertanggung jawab kepada pihak yang kita bantu maupun kepada pihak
yang memberi kita bantuan
j) Dalam kegiatan informasi, publikasi dan promosi, kita harus memandang
korban bencana sebagai manusia bermartabat, bukan sebagai obyek tak
berdaya.
4. Safer access (akses yang lebih aman) adalah suatu konsep / kerangka kerja yang
disusun agar PMI dapat:
memiliki akses yang lebih baik terhadap masyarakat yang terkena dampak
konflik melakukan operasinya dengan lebih aman dalam situasi konflik.
Kerangka kerja ini berisi pedoman operasional bagi PMI sebagai organisasi
maupun individu-individu di dalamnya agar dapat melakukan aktifitasnya
dengan lebih aman dalam situasi konflik.
Tujuh Pilar Safer Access terdiri atas :
- Penerimaan terhadap Organisasi
- Penerimaan terhadap individu dan tingkah laku pribadi
- Identifikasi
- Komunikasi Internal
- Komunikasi Eksternal
- Peraturan Keamanan
- Tindakan Perlindungan
- Tindakan Perlindungan
-
BAB III
ORGANISASI PMI
26 Pelatihan Dasar KSR
1. Kompetensi KSR Dasar (Organisasi PMI)
Mampu mengetahui dan memahami aspek - aspek dalam organisasi Palang Merah
Indonesia
Kompetensi Umum Kompetensi Khusus Kompetensi Tambahan
• Memiliki
pengetahuan tentang
organisasi Palang
Merah Indonesia
beserta tugas dan
fungsinya.
• Memiliki semangat
dan komitmen yang
tinggi untuk bekerja
dalam bidang
kemanusiaan
bersama organisasi
Palang Merah
Indonesia.
• Memiliki pemahaman
tentang mandat serta
visi dan misi PMI.
• Mempunyai pengetahuan yang
memadai tentang sejarah
berdirinya organisasi Palang
Merah Indonesia.
• Mempunyai pengetahuan dan
pemahaman landasan hukum
dan mandat organisasi Palang
Merah Indonesia.
• Mempunyai pengetahuan dan
pemahaman tentang
kekedudukan KSR dalam
organisasi PMI serta memahami
fungsi dan tugas KSR.
• Mampu menjadi nara sumb-
er tentang organisasi PMI.
• Memiliki jiwa dan semangat
kemanusiaan serta menjaga
perilaku sesuai dengan
Prinsip - prinsip Dasar Ge-
rakan.
BAB III
ORGANISASI PMI
Panduan Pelatih / Fasilitator 27
GERAKANDANHPI
II
2. Kurikulum KSR Dasar (Organisasi PMI)
No
Pokok
Bahasan
Sub Pokok
Bahasan
Tujuan Pembelajaran Waktu Metode Media
1 Organisasi
PMI
1. Landasan
Hukum
2. Struktur, Visi
& Misi Dan
Renstra
Mengetahui dan
memehami landasan
hukum organisasi PMI
a.Mengetahui dan
memahami hubungan
antar struktur
organisasi PMI dengan
KSR
b.Mengtahui dan mema-
hami visi dan misi PMI
c. Mengetahui dan me-
mahami pokok – pokok
kebijakan dan Rencana
Strategis PMI tahun
2004 -2009
1 × 45’
1 × 45’
Ceramah
Curah
Pendapat
Diskusi
Ceramah
Curah
Pendapat
Diskusi
LCD/ OHP Flp-
chart Board
Bahan Presen-
tasi
LCD/ OHP Flp-
chart Board
Bahan Presen-
tasi
2 Peran KSR
dalam
Organisasi
1. Hak dan
Kewajiban
KSR
2. Peran dalam
Pengemban-
gan organi-
sasi
3. Peran dalam
Pelayanan
Organisasi
Mengetahui dan
memahami pengertian,
peran dan posisi KSR
dalam organisasi PMi
a. Mengetahui dan
memahami
pengertian, peran dan
posisi KSR Dalam
pengembangan sumber
daya organisasi
b. Peran Relawn dalam
Pengembangan Citra
Organisasi
a. Mengetahui dan
memahami lingkup
kegiatan pelayanan
PMI, baik dimasa
damai maupun
bencana/ konflik.
b. Mengetahui dan
memahami peranan
KSR dalam pelayanan
PMI, Baik dimasa
damai maupun dimasa
bencana/konflik
1 × 45’
3 × 45’
1 × 45’
1 × 45’
Ceramah
Curah
Pendapat
Diskusi
Ceramah
Curah
Pendapat
Diskusi
Ceramah
Curah
Pendapat
Diskusi
Ceramah
Curah
Pendapat
Diskusi
LCD/ OHP Flp-
chart Board
Bahan Presen-
tasi
LCD/ OHP Flp-
chart Board
Bahan Presen-
tasi
LCD/ OHP
Flpchart Board
Bahan
Presentasi
LCD/ OHP Flp-
chart Board
Bahan Presen-
tasi
28 Pelatihan Dasar KSR
3. Modul KSR Dasar (Organisasi PMI)
a. Landasan Hukum
i. Tujuan Pembelajaran :
ii. Waktu :
1 x 45 Menit
iii. Media :
Flipchart, Pointer, LCD Projektor/OHP, referensi
iv. Metode :
Ceramah Informatif.
v. Proses Pembelajaran :
1. Pengantar :
• Fasilitator mengajak pembelajar untuk melakukan energizer.
• Fasilitator menjelaskan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran
dalam modul
2. Kegiatan Pembelajaran :
• Fasilitator menjelaskan Keppres No. 25 Tahun 1950 dan Keppres No.
246 Tahun 1963 serta mengulas sedikit mengenai latar belakang
sejarahnya
• Fasilitator menjelaskan AD/ART dan proses penyusunannya
• Fasilitator menjelaskan PP No. 18 Tahun 1980
• Fasilitator menjelaskan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
023/Birhub/1972
• Setiap penjelasan dilanjutkan dengan tanya jawab dari fasilitator dan
pembelajar lainnya.
• Fasilitator mengarahkan peserta untuk dapat berdiskusi secara aktif,
berkaitan dengan semua materi dalam modul ini.
3. Rangkuman :
• Fasilitator menanyakan kembali kepada peserta mengenai pokok
bahasan dan materi terkait.
Setelah proses pembelajaran Pokok Bahasan ini, pembelajar
diharapkan mampu :
1. Mengetahui dan memahami Landasan Hukum yang mengakui
keberadaan organisasi PMI dan Tugas Pokoknya
2. Mengetahui landasaran hukum organisasi PMI dalam menjalankan visi
dan misinya
3. Mengetahui landasan hukum penugasan PMI oleh Pemerintah untuk
melaksanakan Upaya Kesehatan Transfusi Darah (UKTD)
4. Mengetahui landasan hukum Penyelenggaraan, pendidikan dan pendi-
rian pos Pertolongan Pertama oleh PMI
Panduan Pelatih / Fasilitator 29
GERAKANDANHPI
II
---- Latihan dan Evaluasi ----
• Sebutkan dasar hukum penegasan pengakuan pemerintah terhadap PMI
• Sebutkan perbedaan mandat dan penugasan
• Menurut saudara apakah PMI adalah satu – satunya organisasi Kepalangmerahan di
Indonesia
vi. Referensi :
• Kumpulan Materi – Pelatihan KSR Dasar MP PMI 2007
• Keppres No. 25 Tahun 1950
• Keppres No. 246 Tahun 1963
• AD/ART
• PP No. 18 Tahun 1980
• Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 023/Birhub/1972
Sejarah Singkat PMI
Upaya pendirian organisasi Palang Merah Indonesia sudah dimulai semenjak sebelum
Perang Dunia ke II oleh Dr. RCL Senduk dan Dr. Bahder Djohan, dimana sebelumnya
telah ada organisasi palang merah di Indonesia yang bernama Nederlands Rode Kruis
Afdeling Indie (NERKAI) yang didirikan oleh Belanda. Tetapi upaya – upaya ini masih
ditentang oleh pemerintah kolonial Belanda dan Jepang.
Pada tahun 1945, setelah Indonesia merdeka, atas instruksi Presiden Soekarno maka
dibentuklah badan Palang Merah Indonesia oleh Panitia 5 (lima).
Keppres No. 25 Tahun 1950
Mengesahkan Anggaran Dasar dari dan mengakui sebagai badan hukum Perhimpunan
Palang Merah Indonesia, menunjuk Perhimpunan Palang Merah Indonesia sebagai satu
satunya organisasi untuk menjalankan pekerjaan palang merah di Republik Indonesia
Serikat menurut Conventie Geneve (1864,1906,1929,1949)
( isi lengkap Keppres dapat dilihat di lampiran AD/ART PMI )
Keppres No. 246 Tahun 1963
Tugas Pokok dan Kegiatan – Kegiatan Palang Merah Indonesia yang berazaskan
Perikemanusiaan dan atas dasar sukarela dengan tidak membeda – bedakan bangsa,
golongan dan faham politik
( isi lengkap Keppres dapat dilihat di lampiran AD/ART PMI )
30 Pelatihan Dasar KSR
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga merupakan konstitusi organisasi di dalam
menjalankan visi dan misi organisasi. Sehingga menjadi suatu kewajiban bagi segenap
komponen organisasi untuk memahami, menghayati dan mengamalkan ketentuan yang
tercantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sesuai dengan fungsi dan
kedudukan masing – masing komponen dalam organisasi.
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PMI mengatur hal – hal sebagai berikut:
1. Nama, waktu, status dan kedudukan
2. Asas dan tujuan
3. Prinsip dasar
4. Lambang dan Lagu
5. Pelindung
6. Keanggotaan
7. Susunan Organisasi
8. Musyawarah dan Rapat
9. Kepengurusan
10. Markas
11. Upaya Kesehatan Transfusi Darah
12. Hubungan dan Kerjasama
13. Perbendaharaan
14. Pembinaan
15. Pembekuan Pengurus
16. Penghargaan
17. Perubahan Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga
Sebagai lampiran juga terdapat :
1. Lambang ( gambar & penjelasan )
2. Lagu Hymne PMI dan Mars PMI (syair dan notasi nada )
3. Salinan Keppres No. 25 Tahun 1950 dan Keppres No. 246 Tahun 1963
4. Susunan Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia Masa Bakti yang berlaku
Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1980
PP No. 18 Tahun 1980 adalah keputusan pemerintah yang memberikan tugas khusus
kepada Palang Merah Indonesia untuk menyelenggarakan Upaya Kesehatan Transfusi
Darah (UKTD).
Kegiatan ini mencakup seleksi donor darah, penyadapan, pengamanan, penyimpanan
dan pendistribusian darah.
PP No. 18 Tahun 1980 ini adalah penugasan dari pemerintah dan bukan mandat asli
Palang Merah.
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 023/Birhub/1972
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 023/Birhub/1972, PMI dapat
menyelenggarakan Pertolongan Pertama maupun menyelenggarakan pendidikan
Pertolongan Pertama serta dapat mendirikan pos pertolongan pertama.
Panduan Pelatih / Fasilitator 31
GERAKANDANHPI
II
---- Latihan dan Evaluasi ----
• Sebutkan jalur koordinasi antara KSR dengan Markas PMI
• Sebutkan Visi dan Misi PMI
• Sebutkan dan jelaskan alur komunikasi antara KSR dengan PMI
b. Sistem Struktur, Visi, Misi dan Renstra 2004 – 2009
i. Tujuan Pembelajaran :
ii. Waktu :
1 x 45 Menit
iii. Media :
Flipchart, Pointer, LCD Projektor/OHP, referensi
iv. Metode :
Ceramah Informatif.
v. Proses Pembelajaran :
1. Pengantar :
• Fasilitator mengajak pembelajar untuk melakukan energizer.
• Fasilitator menjelaskan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran dalam
modul
2. Kegiatan Pembelajaran :
• Fasilitator menjelaskan Sistem Organisasi
• Fasilitator menjelaskan Struktur Organisasi
• Fasilitator menjelaskan jalur koordinasi antara KSR dengan Markas PMI
• Fasilitator menjelaskan Visi & Misi PMI
• Fasilitator menjelaskan Pokok – Pokok Kebijakan dan Rencana Strategis
PMI 2004 – 2009 terutama yang berkaitan dengan relawan dan
khususnya KSR.
3. Rangkuman dan Evaluasi :
• Fasilitator menanyakan kembali kepada peserta mengenai pokok
bahasan dan materi terkait.
• Kembali kepada peserta mengenai pokok bahasan dan materi terkait.
vi. Referensi :
• Pokok – Pokok Kebijakan dan Rencana Strategis PMI 2004 – 2009
• Buku Memperkenalkan PMI
Setelah proses pembelajaran Pokok Bahasan ini,
Pembelajar diharapkan mampu :
1. Mampu memahami hubungan antara struktur organisasi PMI
dengan KSR
2. Memahami Visi & Misi PMI
3. Memahami Pokok – Pokok Kebijakan dan Rencana Strategis
PMI 2004 - 2009
32 Pelatihan Dasar KSR
PENGURUS PMI
PUSAT
PENGURUS PMI
DAERAH
PENGURUS PMI CA-
BANG
PIMPINAN IN-
STANSI PUSAT
PIMPINAN INSTANSI
PROPINSI
PIMPINAN INSTANSI
KABUPATEN/KOTA
UNIT
Markas Cabang
STRUKTUR ORGANISASI KSR
DI TINGKAT CABANG
Garis Komando
Garis Koordinasi
UNIT
Perguruan
Tinggi
UNIT
Masyarakat
umum
UNIT
Instansi
Sistem dan Struktur Organisasi PMI
Palang Merah Indonesia (PMI), adalah lembaga sosial kemanusiaan yang netral dan mandiri,
yang didirikan dengan tujuan untuk membantu meringankan penderitaan sesama manusia
akibat bencana, baik bencana alam maupun bencana akibat ulah manusia, tanpa
membedakan latar belakang korban yang ditolong.
Tujuannya semata - mata hanya untuk mengurangi penderitaan sesama manusia sesuai
dengan kebutuhan dan mendahulukan keadaan yang lebih parah. Suatu perhimpunan
Palang Merah Nasional, yang terikat dengan Prinsip – Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah
dan Bulan Sabit Merah Internasional, maka PMI jelas merupakan lembaga yang independen
serta berstatus sebagai Organisasi Masyarakat, namun dibentuk oleh Pemerintah serta
mendapat tugas dari Pemerintah.
Berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PMI, susunan Organisasi Palang
Merah Indonesia adalah sebagai berikut :
1. PMI Pusat yang dibentuk di Tingkat Pusat.
2. PMI Daerah, yang dibentuk di Tingkat Propinsi.
3. PMI Cabang, yang dibentuk di Tingkat Kota/Kabupaten
PMI Cabang dapat membentuk PMI Ranting yang berada di tingkat kecamatan. KSR PMI
bertanggung jawab dan memberikan laporan kegiatan secara periodik kepada Pengurus PMI
Cabang setempat melalui staf yang bertanggung jawab di bidang pengembangan relawan.
Struktur organisasi KSR dalam organisasi PMI adalah sebagai berikut :
1. STRUKTUR ORGANISASI KSR DI TINGKAT CABANG
Panduan Pelatih / Fasilitator 33
GERAKANDANHPI
II
2. STRUKTUR ORGANISASI KSR DI UNIT
Catatan :
• Manajemen kepengurusan Unit diserahkan kepada masing-masing Unit sesuai
dengan kebutuhan, dengan ketentuan tidak melanggar struktur yang telah ada.
Visi dan Misi PMI
Visi PMI :
Palang Merah Indonesia (PMI) mampu dan siap menyediakan pelayanan
kepalangmerahan dengan cepat dan tepat dengan berpegang teguh pada Prinsip-Prinsip
Dasar Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.
Misi PMI :
1. Menyebarluaskan dan mendorong aplikasi secara konsisten Prinsip-Prinsip Dasar
Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.
2. Melaksanakan kesiapsiagaan di dalam penanggulangan bencana dan konflik yang
berbasis pada masyarakat.
2. Memberikan bantuan dalam bidang kesehatan yang berbasis masyarakat.
3. Pengelolaan transfusi darah secara profesional.
4. Berperan aktif dalam penanggulangan bahaya HIV/AIDS dan penyalahgunaan
NAPZA.
5. Menggerakkan generasi muda dan masyarakat dalam tugas-tugas kemanusiaan.
6. Meningkatkan kapasitas organisasi di seluruh jajaran PMI secara
berkesinambungan disertai dengan perlindungan terhadap relawan dan
karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan.
7. Pengembangan dan penguatan kapasitas organisasi di seluruh jajaran PMI guna
meningkatkan kualitas potensi sumber daya manusia, sumber daya dan dana
agar visi, misi dan program PMI dapat diwujudkan secara berkesinambungan.
BENDAHARA
Seksi Seksi Seksi Seksi
WK.KOMANDAN KSR
KOMANDAN KSR
SEKERTARIS
A N G G O T A K S R
Garis Komando
Garis Kordinasi
Pembina Teknis KSR
Pembina KSR
34 Pelatihan Dasar KSR
Pokok – Pokok Kebijakan dan Rencana Strategis PMI 2004 – 2009
Pokok- Pokok Kebijakan PMI mencakup lima bidang pelayanan, yang terdiri dari :
1. Penanggulangan Bencana
2. Kesehatan
3. Kesejahteraan Sosial
4. Komunikasi dan Informasi
5. Pengembangan Organisasi
Rencana Strategis PMI mencakup 6 bidang pelayanan, yang terdiri dari :
1. Bidang Pelayanan Penanganan Bencana
2. Bidang Pelayanan Kesehatan
3. Bidang Pelayanan Sosial
4. Bidang Komunikasi dan Informasi
5. Bidang PMR dan Relawan
6. Bidang Pengembangan Organisasi
Panduan Pelatih / Fasilitator 35
GERAKANDANHPI
II
c. Hak dan Kewajiban KSR dalam Organisasi
i. Tujuan Pembelajaran :
ii. Waktu :
1 x 45 Menit
iii. Media :
Flipchart, Slide OHP/LCD, Spidol, Referensi - referensi
iv. Metode :
Curah pendapat, Ceramah informatif, Tanya Jawab.
v. Proses Pembelajaran :
1.Pengantar :
• Mengawali sessi perkenalan, fasilitator mengajak pembelajar untuk
melakukan energizer.
• Fasilitator menjelaskan tujuan umum dan hasil yang diharapkan dari
pembelajaran.
2.Kegiatan Pembelajaran :
• Fasilitator mengajak peserta curah pendapat tentang KSR PMI dan pe-
ran serta fungsinya dalam mendukung pengembangan Organisasi.
• Fasilitator merangkum pendapat peserta dan memberikan klarifikasi
serta memberikan penjelasan sesuai referensi.
• Fasilitator menjelaskan pengertian KSR, peran dan posisi KSR serta Hak
dan Kewajiban KSR dalam Organisasi.
• Fasilitator mengajak tanya jawab dan memberikan penjelasan ter-
hadap pertanyaan yang muncul berkaitan dengan materi.
3.Latihan dan Evaluasi
Peserta diminta kembali untuk menjelaskan pengertian KSR serta
menyebutkan Hak dan Kewajiban KSR dalam Organisasi.
4.Rangkuman :
• Mengakhiri sessi ini, Fasilitator mengajak dan memotivasi KSR agar
dapat senantiasa menyadari akan peran dan fungsinya sebagai bagian
tak terpisahkan dari Organisasi PMI.
• Fasilitator mengucapkan terima kasih, sekaligus menutup sesi.
vi. Referensi :
1. Kumpulan Materi – Pelatihan KSR Dasar MP PMI 2007
2. AD / ART PMI, Renstra.
3. Pedoman KSR PMI tahun 2007.
Setelah proses pembelajaran Pokok Bahasan ini, pembelajar
diharapkan mampu :
1. Mengetahui dan memahami pengertian, Peran dan Posisii KSR
dalam Organisasi.
2. Mengetahui dan memahami Hak dan kewajiban KSR dalam
Organisasi..
36 Pelatihan Dasar KSR
1. Pengertian, Peran dan Fungsi KSR PMI.
1.1. Pengertian :
KSR ( Korps Sukarela ) PMI adalah kesatuan di dalam perhimpunan PMI yang
merupakan wadah kegiatan atau wadah pengabdian bagi anggota biasa
perhimpunan PMI.
Regu, Kelompok dan Unit KSR dapat terbentuk pada :
a. Lingkungan Markas Cabang
b. Lingkungan Perguruan Tinggi / Lembaga Pendidikan
c. Lingkungan Satuan Kerja
d. Lingkungan Masyarakat Umum.
1.2. Peran dan Fungsi :
Peran KSR PMI adalah sebagai ujung tombak kegiatan dan pelayanan PMI di
masyarakat, serta mendukung pengembangan Organisasi dengan
menjalankan fungsi, sbb :
a. Sebagai tenaga pelaksana perhimpunan PMI dalam melaksanakan tugas
kemanusiaan baik di masa damai maupun di dalam keadaan darurat /
bencana.
b. Dalam menjalankan fungsinya KSR PMI berstatus sebagai relawan
c. Sebagai kesatuan maupun sebagai pribadi relawan KSR PMI wajib
mengikuti tata aturan dan ketentuan yang ditetapkan dalam
organisasi.
2. Hak dan Kewajiban KSR Dalam Organisasi.
2.1. Hak :
a. Memperoleh/ mendapat kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan pe-
latihan guna mengembangkan sikap dan keterampilan
b. Mendapatkan kesempatan mengembangkan pengabdian di dalam perhim-
punan PMI, baik di dalam kepengurusan maupun di dalam kegiatan ope-
rasional.
c. Berhak menggunakan atribut sesuai dengan ketentuan
d. Memberikan usul, saran dan pendapat sesuai jenjang organisasi demi
kemajuan perhimpunan PMI.
e. Dilibatkan dalam pengambilan keputusan PMI
f. Memperoleh Asuransi dan perlindungan hukum dalam pelaksanan tugas
Kepalangmerahan
g. Memperoleh pengakuan, tanda penghargaan, tanda kehormatan dari PMI,
dari pemerintah maupun dari lembaga Nasional dan Internasional sesuai
dengan ketentuan.
h. Menggunakan fasilitas KSR PMI sesuai dengan ketentuan yang berlaku
i. Mendapat KTA PMI
j. Mengikuti kegiatan kepalangmerahan di dalam maupun di luar kesatuan
atau unit yang bersangkutan.
Panduan Pelatih / Fasilitator 37
GERAKANDANHPI
II
2.2. Kewajiban :
1. Setiap anggota KSR PMI wajib menjaga dan meningkatkan kualitas
kesatuannya.
2. Setiap anggota KSR wajib meningkatkan kesiapsiagaan dengan mengikuti:
a. Kegiatan Pembinaan
b. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan
c. Kegiatan Gladi
d. Kegiatan Operacional
3. Tunduk, taat dan patuh pada peraturan – peraturan kesatuan KSR PMI
serta peraturan – peraturan yang berlaku di jajaran PMI.
3. KSR sebagai bagian dari Relawan hendaknya juga :
a. Bertingkah laku sesuai Tujuh Prinsip PM/BSM.
b. Menghormati dan memahami aturan penggunaan lambang dan mencegah
penyalahgunaan lambing
c. Melaksanakan kegiatan sesuai standar kualitas yang paling tinggi
d. Siap sedia dalam situasi darurat
e. Merespon kebutuhan orang-orang yang perlu bantuan dan meningkatkan ka-
pasitas mereka sehingga mampu menolong diri sendiri
f. Menyetujui dan memahami petunjuk pelaksanaan
38 Pelatihan Dasar KSR
d. Peran KSR dalam Pengembangan Sumber Daya
i. Tujuan Pembelajaran :
ii. Waktu :
3 x 45 Menit
iii. Media :
Flipchart, Pointer, LCD Projektor/OHP, referensi
iv. Metode :
Ceramah Informatif. Curah Pendapat, Diskusi
v. Proses Pembelajaran :
1. Pengantar :
• Fasilitator mengajak pembelajar untuk melakukan energizer.
• Fasilitator menjelaskan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran dalam
modul
2. Kegiatan Pembelajaran :
• Fasilitator menjelaskan pengertian KSR
• Fasilitator menjelaskan Hak dan Kewajiban KSR dan Hak dan Kewajiban
Anggota Biasa
• Fasilitator menanyakan tanggapan peserta mengenai hak dan kewajiban
dilanjutkan dengan diskusi singkat mengenai tanggapan peserta
• Fasilitator menjelaskan pengertian Pengembangan Sumber Daya dan Jenis
Sumber Daya
• Fasilitator menjelaskan Aspek Akuntabilitas
• Fasilitator menjelaskan mengenai kontribusi KSR dalam Pengembangan
Sumber Daya
• Fasilitator menjelaskan mengenai kode etik Penggalangan Dana
• Fasiltator menanyakan tanggapan dari peserta mengenai kode etik
Penggalangan dana
• Fasilitator menjelaskan mengenai Penggalangan Dana dan Piramida Donor
• Fasilitator menjelaskan mengenai Metode Penggalangan Dana dari donor
Individu
• Fasilitator menjelaskan mengenai Hak – Hak Donor ( Donors Bill of Rights )
• Fasilitator berdiskusi singkat dengan peserta mengenai hak – hak donor
Setelah proses pembelajaran Pokok Bahasan ini, pembelajar
diharapkan mampu :
1. Mampu memahami peran KSR dalam Pengembangan Organisasi dengan
mengacu pada Pedoman Relawan Gerakan Palang Merah dan Bulan
Sabit Merah
2. Mampu mengetahui, memahami serta mendukung kegiatan
Pengembangan Sumber Daya organisasi
3. Mampu mengetahui, memahami dan melaksanakan peran KSR dalam
kegiatan pelayanan organisasi
Panduan Pelatih / Fasilitator 39
GERAKANDANHPI
II
---- Latihan dan Evaluasi ----
• Sebutkan hak & kewajiban KSR sebagai anggota biasa
• Sebutkan jenis kegiatan penggalangan dana yang dapat dilakukan dengan target donor
individu
• Sebutkan hak – hak donor
• Fasilitator menjelaskan mengenai Kemitraan dan contoh – contoh kemitraan
• Fasilitator menjelaskan mengenai unit usaha dalam Palang Merah Indonesia
• Fasilitator menjelaskan mengenai contoh – contoh unit usaha dalam Palang
Merah Indonesia
3. Rangkuman dan Evaluasi :
• Fasilitator menanyakan kembali kepada peserta mengenai pokok bahasan dan
materi terkait.
vi. Referensi :
• Pokok – Pokok Kebijakan dan Rencana Strategis PMI 2004 – 2009
• Buku Memperkenalkan PMI
40 Pelatihan Dasar KSR
Pengembangan Sumber Daya
Proses untuk memperoleh semua sumber daya yang diperlukan oleh Organisasi dalam
rangka membangun kapasitasnya melalui landasan keuangan yang kuat dan mandiri.
Sumber Daya itu terdiri dari :
• Sumber Dana (Subsidi, sumbangan masyarakat, hibah, sponsor, usaha lain, dll)
• Sumber Daya Manusia (Karyawan, relawan dan Pengurus)
• Sarana (Barang, peralatan, bangunan, kendaraan dan lain sebagainya)
Di dalam penyusunan program Pengembangan Sumber Daya ada beberapa langkah
menuju kemandirian sumber daya, yaitu :
• Rencana program jangka panjang dan jangka pendek
• Rencana anggaran dan sumber penggalangannya
• Membangun citra (dan mempertahankan melalui akuntabilitas)
• Komitmen pengurus dalam mengimplementasikan kebijakan pengembangan sumber daya
• Pelatihan staf dan relawan
• Evaluasi
CITRA
Di dalam Pengembangan Sumber Daya, adalah sangat penting bagi Perhimpunan
Nasional untuk memiliki citra yang positif. Tidak satupun dari persiapan, strategi atau
pemakaian SDM yang dapat membuahkan hasil jika persepsi masyarakat terhadap
Perhimpunan Nasional ternyata negatif atau sama sekali tidak ada. Dana yang diberikan
secara cuma-cuma oleh perorangan atau organisasi hanya disumbangkan dalam atmosfir
pemahaman dan niat baik. Di dalam Pengembangan Sumber Daya, Akuntabilitas dapat
dilihat dari 3(tiga) aspek : Performa / Kinerja, Donasi dan Organisasi
Relawan adalah komponen berharga dari organisasi Palang Merah Indonesia. Relawan
adalah kekuatan inti organisasi yang merupakan potensi sumberdaya dan dana organisasi.
Banyak hal yang dapat dikontribusikan KSR sebagai relawan terhadap pengembangan
sumber daya, antara lain :
• Gagasan (pemikiran) untuk mendukung penggalangan dana seperti menjadi
konsultan, melakukan riset pasar, dan lain lain )
• Menjadi pengelola atau pelaksana event / kegiatan penggalangan dana
• Di bidang sales marketing, promosi atau publikasi
• Menjadi contact person / LO dengan mitra
• Menjadi pelaksana program penggalangan dana, dlsb
Relawan (dalam hal ini KSR) juga dapat memberikan kontribusi pembentukan citra yang
positif dengan memegang teguh kode etik dalam penggalangan dana. Kode etik
Penggalangan dana dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :
Penggalangan Dana
Penggalangan dana adalah kegiatan yang penting bagi organisasi dalam upaya
mendukung jalannya program dan menjalankan roda operasional agar organisasi dapat
mencapai maksud dan tujuannya. Dalam penggalangan dana adalah sangat penting untuk
mengetahui karakteristik dari target donor seperti yang di gambarkan oleh piramida donor
dibawah ini.
Panduan Pelatih / Fasilitator 41
GERAKANDANHPI
II
ePeran KSR dalam Pengembangan Citra Organisasi
i. Tujuan Pembelajaran :
ii. Waktu :
1 x 45 Menit
iii. Media :
Flipchart, Slide OHP/LCD, Spidol, Referensi - referensi
iv. Metode :
Curah pendapat, Ceramah informatif, Tanya Jawab.
v. Proses Pembelajaran :
1. Pengantar :
• Fasilitator mengajak pembelajar untuk melakukan energizer.
• Fasilitator menjelaskan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran dalam
modul
2. Kegiatan Pembelajaran :
• Fasilitator mengajak Peserta curah pendapat tentang kegiatan pembentukan
Citra yang dipahami Selama ini.
• Fasiliator merangkum pendapat peserta dan memberikan klarifikasi serta
memberikan penjelasan sesuai referensi.
• Fasilitator menjelaskan materi yang sesuai diharapkan dalam tujuan pembe-
lajaran.
• Fasilitator mengajak tanya jawab dan memberikan penjelasan terhadap per-
tanyaan yang muncul berkaitan dengan materi.
3. Latihan dan Evaluasi
Peserta diminta kembali untuk menjelaskan pengertian KSR serta
menyebutkan Hak dan Kewajiban KSR dalam Organisasi.
4. Rangkuman :
• Mengakhiri sessi ini, Fasilitator mengajak dan memotivasi KSR agar dapat
senantiasa berperan dalam kegiatan pelayanan PMI.
• Fasilitator mengucapkan terima kasih, sekaligus menutup sesi.
vi. Referensi :
1. Panduan Komunikasi /Humas (akan diproduksi tahun 2006)
Sementara presentasi power point.
2. Booklet Pengembangan organisasi
Setelah proses pembelajaran Pokok Bahasan ini, pembelajar
diharapkan mampu :
1. Mengetahui dan memahami pentingnya pengembangan Citra Organi-
sasi..
2. Mengetahui dan memahami Peran KSR dalam mendukung kegiatan
Pengembangan Citra Organisasi.
42 Pelatihan Dasar KSR
1. Peran Pengembangan Citra bagi Organisasi.
a.Mengana organisasi perlu citra ?
b.Siapa saja yang berperan dalam kegiatan Pengembangan Citra.
2. kegitatan komunikasi PMI dalam pengembangan Citra organisasi.
3. Peran KSR dalam kegiatan Pengembangan Citra
a.Peran Fungsional
b.Peranan Teknis Operasional
c. Keterampilan Khusus untuk mendukung Pengembangan Citra organisasi
Panduan Pelatih / Fasilitator 43
GERAKANDANHPI
II
f. Peran KSR Dalam Organisasi
i. Tujuan Pembelajaran :
ii. Waktu :
1 x 45 Menit
iii. Media :
Flipchart, Slide OHP/LCD, Spidol, Referensi - referensi
iv. Metode :
Ceramah, Curah Pendapat,Tanya Jawab, Diskusi kelompok.
v. Proses Pembelajaran :
1. Pengantar :
• Mengawali sessi perkenalan, fasilitator mengajak pembelajar untuk
melakukan
energizer.
• Fasilitator menjelaskan tujuan umum dan hasil yang diharapkan dari
pembelajaran.
2. Kegiatan Pembelajaran :
• Fasilitator mengajak peserta curah pendapat tentang Kegiatan dan Pela-
yanan PMI yang dilaksanakan selama ini.
• Fasilitator merangkum pendapat peserta dan memberikan klarifikasi
serta memberikan penjelasan sesuai referensi.
• Fasilitator menjelaskan ruang lingkup kegiatan dan pelayanan PMI, baik
di masa damai maupun masa bencana serta Peran KSR dalam Pelayanan
PMI.
• Fasilitator mengajak tanya jawab dan memberikan penjelasan terhadap
pertanyaan yang muncul berkaitan dengan materi.
3. Latihan dan Evaluasi
Peserta diminta kembali menyebutkan berbagai jenis pelayanan PMI dan
bagaimana sebagai anggota KSR berperan dalam pelayanan tersebut.
4. Rangkuman :
• Mengakhiri sessi ini, Fasilitator mengajak dan memotivasi KSR agar
dapat senantiasa berperan dalam kegiatan pelayanan PMI.
• Fasilitator mengucapkan terima kasih, sekaligus menutup sesi.
Setelah proses pembelajaran Pokok Bahasan ini, pembelajar
diharapkan mampu :
1. Mengetahui dan memahami lingkup Kegiatan dan Pelayanan PMI
baik di masa damai/normal maupun di masa emergency / bencana.
2. Mengetahui dan memahami Peran KSR dalam Pelayanan PMI baik di
masa damai/normal maupun di masa emergency / bencana.
44 Pelatihan Dasar KSR
1. Lingkup Kegiatan dan Pelayanan PMI
PMI adalah organisasi social kemanusiaan yang melaksanakan bermacam kegiatan
pelayanan kepada masyarakat. Ruang lingkup kegiatan pelayanan PMI meliputi pe-
layanan PMI di masa Damai maupun pada saat situasi darurat / bencana.
1.1. Pelayanan PMI Pada Masa Damai :
a. Pelayanan Kesehatan
Tujuan Pelayanan Kesehatan PMI
Terselenggaranya pelayanan kesehatan bagi masyarakat rentan secara
merata, terjangkau dan bermutu dengan Prioritas:
1. Tersedianya pelayanan kesehatan yang efektif serta pemanfaatannya
secara optimal untuk masyarakat khususnya kelompok masyarakat
rentan.
2. Peningkatan kapasitas sumber daya PMI agar dpt memberikan
pelayanan kesehatan secara optimal
b. Pelayanan Sosial, meliputi :
Tujuan Pelayanan Di Bidang Sosial :
PMI memiliki kapasitas untuk memberikan pelayanan sosial yang
berkualitas kepada masyarakat rentan di seluruh Indonesia, dengan
Prioritas:
1. Mengembangkan program pelayanan sosial yang efektif, memadai &
terjangkau
2. Mobilisasi sumber daya utk program pelayanan sosial PMI
3. Pengembangan jejaring dan kerjasama dalam sektor pelayanan sosial
C. Pembinaan dan Pengembangan PMR
Anggota KSR sebagai bagian dari Relawan PMI mempunyai peran penting
membantu PMI Cabang dalam kegiatan Pembinaan dan Pengembangan
PMR sebagai calon Relawan Masa Depan.. Sesuai kompetensi yang
dimilikinya dengan menggunkan konsep pendekatan pendidikan Remaja
Sebaya atau melalui konsep Youth Centre.
Oleh karena itu agar dapat berperan dalam pembinaan dan
pengembangan PMR, anggota KSR dapat mengikuti Orientasi Pembina
PMR yang dilaksanakan oleh PMI Cabang.
1.2. Pelayanan PMI Pada Masa Darurat / Bencana :
Tugas Pokok PMI sesuai Psl. 2 Keppres RI No. 246 Th. 1963 :
Melaksanakan tugas-tugas bantuan pertama pada tiap-tiap bentjana alam
atau perang.
Salah satu kebijakan PMI dalam Penanggulangan Bencana adalah bagaimana
memberikan pelayanan mencakup pertolongan dan bantuan, khususnya
masyarakat yang paling rentan dalam keadaan darurat. Kegiatan ini harus
dilaksanakan secara cepat, tepat dan terkoordinir.
2. Peran KSR Dalam Pelayanan PMI
2.1. Peran KSR dalam Pelayanan PMI Pada Masa Damai :
Pada dasarnya peran KSR sangat diharapkan sebagai ujung tombak kegiatan
pelayanan PMI di masyarakat, sehingga setiap anggota KSR dengan
keterampilan yang dimiliki mempunyai peluang yang sama dalam
Panduan Pelatih / Fasilitator 45
GERAKANDANHPI
II
memberikan perannya pada kegiatan Pelayanan PMI, khususnya pada masa
damai. Tugas pelayanan PMI di masa Damai tersebut, sbb :
a. Dengan keterampilan PP, maka KSR dapat berperan pada Pelayanan PP
misalnya di pos permanent, stand by pada event – event tertentu,
asisten untuk Kru ambulans
b. Dengan keterampilan PK, maka KSR dapat berperan pada Pelayanan
Perawatan Lansia / pendamping Lansia di rumah (bagian dari program
Lansia), merawat orang sakit di rumah, Perawat bayi (mis : tempat
penitipan bayi di Markas Cabang), Pendamping Odha, dll.
c. Dengan keterampilan PSP, maka KSR dapat berperan dalam Dukungan
PSP kepada kelompok Lansia, anak jalanan, korban bencana (
khususnya pasca bencana ).
d. Dengan keterampilan bekerja dengan masyarakat, maka KSR dapat
berperan dalam Pemberdayaan Masyarakat / membantu menyiapkan
masyarakat kelompok rentan agar mampu menolong dirinya sendiri,
membantu melatih kader / relawan di masyarakat melalui program
desa mitra, dan memfasilitasi perubahan perilaku masyarakat melalui
PHAST proses, pendekatan KBBM, PRBM, dll.
e. Dengan keterampilan Menyuluh, maka KSR dapat berperan sebagai
Fasilitator dalam peningkatan awareness HIV/AIDS & Napza untuk
kelompok high risk atau agent of behaviour change, mendukung
program Imunisasi campak, imunisasi polio, penanggulangan Pandemi
Flu, program penanggulangan malaria, dll.
f. KSR juga dapat menjadi Donor Darah Sukarela yang aktif sekaligus
sebagai motivator kegiatan Donor Darah Sukarela (bagaimana menjadi
Donor Darah Sukarela dan hal-hal yang harus diperhatikan dapat dibaca
pada brosur-brosur donor darah sukarela atau dapat menghubungi
UTDC setempat)
2.2. Peran KSR dalam Kegiatan dan Pelayanan PMI Pada Masa Darurat /
Bencana :
Anggota KSR yang telah memiliki keterampilan Spesialisasi dapat berperan
dan tergabung dalam wadah SATGANA PMI jika terjadi bencana dengan
melaksanakan tugas – tugas di lapangan sesuai kompetensi masing – masing.
Tugas dan Kegiatan tersebut, meliputi :
1. PP dan evakuasi korban
2. Memberi perawatan di tempat penampungan sementara termasuk
merawat luka, mengganti pembalut
3. Mendukung TSR ( tenaga professional ) di Klinik lapangan – mobile
clinic / pelayanan ambulans
4. Mendukung ERU watsan dalam program bantuan Watsan
5. Memberi dukungan PSP terhadap korban bencana
6. Dapur Umum dan Penampungan Sementara
7. Logistik dan Distribusi Relief
8. Tracing and Mailing Service
9. Assessment
10. Transfusi Darah
11. Komunikasi
12. Dll.
untuk memahami prosedur penanggulangan bencana, maka anggota
Korps Suka Rela dapat membaca Protap Tanggap Darurat Bencana PMI.
46 Pelatihan Dasar KSR
BAB IV
PERTOLONGAN PERTAMA
48 Pelatihan Dasar KSR
1. Kompetensi Pertolongan Pertama
Kompetensi Tujuan Belajar Indikator Materi
Mampu
melakukan
tindakan
Pertolongan
Pertama
Memahami Dasar-
dasar Pertolongan
Pertama
Menjelaskan pengertian dasar
dan tujuan Pertolongan Perta-
ma.
Pengertian dasar dan tujuan
Pertolongan Pertama.
Menjelaskan Sistem Pelayanan
Gawat Darurat Terpadu & kom-
ponennya
Sistem Pelayanan Gawat
Darurat Terpadu
Menyebutkan dasar Hukum Per-
tolongan Pertama
Dasar Hukum Pertolongan
Pertama
Mengenali 6 Alat Perlindungan
Dasar.
Alat Perlindungan Dasar.
Menyebutkan 3 Alat Perlindun-
gan Dasar
Mengerti kedua macam perse-
tujuan tindakan pertolongan.
Persetujuan tindakan perto-
longan.
Menyebutkan kedua macam per-
setujuan tindakan pertolongan.
Menyebutkan 9 kewajiban
Pelaku Pertolongan Pertama.
Kewajiban Pelaku Pertolon-
gan Pertama.
Menyebutkan kualifikasi Pelaku
Pertolongan Pertama.
Kualifikasi Pelaku Pertolon-
gan Pertama.
Mengetahui & Mengenali fungsi
alat dan bahan PP.
Fungsi alat dan bahan PP.
Mengetahui fungsi alat dan ba-
han PP.
Kompetensi Tujuan Belajar Indikator Materi
Menguasai Anatomi
dan Faal Dasar
Menyebutkan arti anatomi dan
faal.
Pengertian anatomi dan
faal.
Menyebutkan posisi anatomis
dan referensi anatomis berda-
sarkan ke tiga bidang khayal
yang membagi tubuh manusia.
Posisi anatomis dan refe-
rensi anatomis berdasarkan
ke tiga bidang khayal yang
membagi tubuh manusia.
Menyebutkan 5 bagian tubuh
manusia dan bagian-bagiannya.
Pembagian tubuh manusia
dan bagian-bagiannya.
Menyebutkan 5 rongga yang ada
dalam tubuh manusia beserta
isinya.
Rongga dalam tubuh
manusia beserta isinya.
Menyebutkan & Menjelaskan 3
sistem yang ada dalam tubuh
manusia.
Sistem yang ada dalam tu-
buh manusia.
Kompetensi Tujuan Belajar Indikator Materi
Mampu melakukan
Penilaian Penderi-
ta
Menyebutkan langkah-langkah
penilaian pada penderita.
Penilaian pada penderita.
Menyebutkan langkah-langkah
dalam melakukan penilaian kea-
daan.
Penilaian keadaan.
Menjelaskan keadaan lokasi
aman atau tidak aman untuk
dimasuki.
Keamanan lokasi
Menyebutkan 6 tindakan yang
harus dilakukan setelah tiba di
lokasi kejadian.
Tiba di lokasi kejadian.
Menyebutkan sekurang-
kurangnya 2 sumber informasi
mengenai peristiwa yang terja-
di.
Sumber informasi mengenai
peristiwa yang terjadi.
BAB IV
PERTOLONGAN PERTAMA
Panduan Pelatih / Fasilitator 49
PERTOLONGANPERTAMA
IV
Menyebutkan tujuanpenilaian
dini.
Penilaian dini.
Menyebutkan ke 6 langkah-
langkah penilaian dini .
Mengenali trauma signifikan dan
non signifikan pada kesan umum
Menyebutkan pemeriksaan fisik
secara sistematik pada penderi-
ta secara umum.
Pemeriksaan Fisik
Menjelaskan mengenai ke 4
kelainan yang diperiksa pada
pemeriksaan fisik.
Menjelaskan pemeriksaan tanda
vital pernapasan, nadi, suhu .
Menjelaskan bagaimana
melakukan wawancara untuk
mencari riwayat penderita pada
berdasarkan akronim KOMPAK.
Riwayat Penderita .
Menjelaskan apa saja yang harus
dilakukan pada pemeriksaan
berkala.
Menjelaskan apa saja yang
harus dilakukan pada
pemeriksaan berkala.
Bagaimana melakukan pelapo-
ran dan serah terima penderita.
Pelaporan dan serah terima
penderita.
Praktek :
Mendemonstrasikan langkah-
langkah pengamanan lokasi
kejadian.
Pengamanan lokasi keja-
dian.
Mendemonstrasikan bagaimana
mendapatkan kesan umum.
Penilaian DiniMendemonstrasikan masing-
masing penilaian ASNT
Mendemonstrasikan Lihat Den-
gar dan Rasakan untuk menilai
Pernapasan
Mendemonstrasikan penilaian
sirkulasi pada penderita dengan
atau tanpa respon
Mendemonstrasikan pemerik-
saan fisik secara sistematis dan
lengkap. Pemeriksaan Fisik
Mendemonstrasikan secara
benar masing-masing komponen
pemeriksaan tanda vital :
pernapasan, nadi, suhu
Mendemonstrasikan bagaimana
melakukan wawancara untuk
mencari Kompak.
Riwayat Penderita
Mendemonstrasikan bagaimana
melakukan wawancara berpe-
doman pada KOMPAK.
Mendemonstrasikan bagaimana
melakukan pelaporan secara
lisan maupun tertulis.
Pelaporan
Kompetensi Tujuan Belajar Indikator Materi
Mampu melakukan
Bantuan Hidup Da-
sar
Teori :
Menjelaskan secara ringkas
sistem pernapasan dan sirkulasi.
Sistem pernapasan dan sir-
kulasi.
Menjelaskan perbedaan penger-
tian mati klinis & mati biologis.
Mati
Menyebutkan 4 tanda-tanda
pasti mati.
Menyebutkan ke 4 komponen
rantai survival.
Rantai Survival
50 Pelatihan Dasar KSR
Kompetensi Tujuan Belajar Indikator Materi
Menjelaskan ke tiga komponen
Bantuan Hidup Dasar.
Komponen BHD
Menyebutkan 2 macam
penyebab utama sumbatan jalan
napas.
Airway (Penguasaan Jalan
Napas)
Menyebutkan cara membuka
jalan napas.
Menyebutkan cara memeriksa
napas.
Menyebutkan teknik untuk
membersihkan jalan napas.
Mengenali gangguan jalan napas
Menjelaskan parasat Heimlich
pada Jalan Nafas sumbatan total
Menyebutkan prinsip dasar ban-
tuan pernapasan. Breathing (Bantuan napas)
Menyebutkan 4 cara memberi-
kan Bantuan Pernapasan.
Menyebutkan tanda pernapasan
adekuat, kurang adekuat dan
tidak bernapas.
Menyebutkan prinsip dasar
Bantuan Sirkulasi.
Circulatory Support (Ban-
tuan Sirkulasi)
Menyebutkan kedalaman pene-
kanan pada pijatan jantung luar
untuk berbagai kelompok umur.
Menjelaskan prinsip Resusitasi
Jantung Paru. Resusitasi Jantung Paru.
Menyebutkan rasio pada
Resusitasi Jantung Paru.
Menjelaskan prinsip penekanan
pada Pijatan Jantung Luar
Kompetensi Tujuan Belajar Indikator Materi
Mampu menangani
perdarahan dan
syok
Menyebutkan 6 tanda RJP
dilakukan dengan baik.
Menyebutkan sekurangnya3
komplikasi yang dapat terjadi
pada RJP.
Menyebutkan 4 keadaan dimana
tindakan RJP dihentikan.
Menjelaskan kesalahan pada RJP
dan akibatnya.
Praktek :
Mendemonstrasikan cara meme-
riksa ada tidaknya pernapasan
pada penderita tidak respon.
Airway (Penguasaan Jalan
Napas)
Mendemonstrasikan cara : ang-
kat dagu tekan dahi
Mendemonstrasikan cara
melakukan posisi pemulihan.
Mendemontrasikan bantuan
napas tekhnik dari mulut ke
mulut atau alat pelindung dan
masker bila ada
Breathing (Bantuan napas)
Mendemonstrasikan cara me-
nentukan dan memeriksa ada
tidaknya nadi karotis.
Circulatory Support (Ban-
tuan Sirkulasi)
Mendemonstrasikan teknik kom-
presi dada pada penderita de-
wasa.
Panduan Pelatih / Fasilitator 51
PERTOLONGANPERTAMA
IV
Mendemonstrasikan RJP oleh
satu orang penolong pada
manekin dewasa
Resusitasi Jantung Paru.
Teori :
Teori :
Kompetensi Tujuan Belajar Indikator Materi
Menjelaskan pengertian perda-
rahan
Pengertian perdarahan
Menyebutkan ketiga macam
sumber perdarahan.
Sumber perdarahan
Menjelaskan 2 jenis perdarahan Jenis perdarahan
Menyebutkan kapan penolong
harus mencurigai terjadinya
perdarahan dalam.
Perdarahan dalam
Menjelaskan bagaimana melin-
dungi diri terhadap infeksi.
Perdarahan luar
Menjelaskan 3 cara bagaimana
mengendalikan perdarahan luar.
Menjelaskan perawatan perda-
rahan .
Menyebutkan pengertian syok. Syok
Menyebutkan masing-masing
kelima gejala dan tanda syok.
Menyebutkan langkah-langkah
penanganan syok.
Praktek : Praktek :
Mendemonstrasikan cara meng-
hentikan perdarahan luar.
Penanganan perdarahan
luar
Menunjukkan titik-titik tekan
untuk membantu menghentikan
perdarahan
Mendemonstrasikan cara pera-
watan perdarahan
Mendemonstrasikan langkah-
langkah penanganan syok.
Penanganan syok
Kompetensi Tujuan Belajar Indikator Materi
Mampu menangani
cedera jaringan
lunak
Teori :
Menjelaskan cedera yang
tergolong cedera jaringan lunak.
Pengertian cedera jaringan
lunak
Menyebutkan 2 klasifikasi luka. Klasifikasi luka
Menyebutkan 6 macam luka ter-
buka.
Luka terbuka
Menyebutkan 3 macam luka ter-
tutup.
Luka tertutup
Menjelaskan apa yang dimaksud
dengan penutup luka
Penutup dan pembalut luka
Menjelaskan bagaimana
penggunaan penutup luka
Menyebutkan 4 fungsi penutup
luka.
Menyebutkan ketiga fungsi pem-
balut
Menguasai pedoman penutupan
dan pembalutan luka.
Menjelaskan pemakaian pema-
balutan penekanan.
Menyebutkan langkah-langkah
perawatan luka terbuka.
Perawatan luka terbuka
Menyebutkan langkah-langkah
perawatan luka tertutup.
Perawatan luka tertutup
Menyebutkan perawatan luka
dengan benda asing menancap.
Perawatan luka dengan
benda asing menancap
52 Pelatihan Dasar KSR
Praktek :
Mendemonstrasikan pedoman
umum penutup luka dan
pembalutan.
Pedoman umum penutup
luka dan pembalutan.
Mendemonstrasikan penggunaan
berbagai macam pembalut pada
berbagai bagian tubuh dan pada
berbagai posisi tubuh.
Penggunaan pembalut
Kompetensi Tujuan Belajar Indikator Materi
Mampu menangani
cedera sistem otot
rangka
Mendemonstrasikan pembalutan
penekanan.
Pembalutan penekanan.
Mendemonstrasikan Perwatan
luka terbuka. Perawatan berbagai luka
Mendemonstrasikan perawatan
luka tertutup Teori :
Menjelaskan apa yang termasuk
cedera otot rangka
Cedera otot rangka.
Menyebutkan pengertian patah
tulang
Menyebutkan mekanisme pe-
nyebabnya.
Menyebutkan 4 macam gejala
dan tanda patah tulang.
Gejala dan tanda patah
tulang
Menjelaskan 2 macam jenis pa-
tah tulang dan mengapa diada-
kan perbedaan tersebut.
Pembagian patah tulang
Menjelaskan apa yang dimaksud
dengan pembidaian.
Pembidaian
Menyebutkan 5 macam tujuan
pembidaian.
Menyebutkanberbagai macam
bidai termasuk keuntungan dan
kerugian masing-masing.
Kompetensi Tujuan Belajar Indikator Materi
Mampu menangani
kasus luka bakar
Menyebutkan 4 pedoman
umum pembidaian.
Menyebutkan mengenai perto-
longan cedera otot rangka Pertolongan cedera otot
rangkaMenjelaskan mengenai penan-
ganan terkilir.
Praktek :
Mendemonstrasikan pemerik-
saan patah tulang.
Pemeriksaan patah tulang
Mendemonstrasikan pertolongan
umum patah tulang pada tulang
tangan & tungkai
Pertolongan umum patah
tulang
Teori : Teori :
Menyebutkan 4 penyebab luka
bakar.
Penyebab luka bakar
Menyebutkan 3 macam
penggolongan luka bakar.
Penggolongan luka bakar
Menghitung luas permukaan
tubuh yg mengalami luka bakar.
Luas luka bakar
Menyebutkan 3 macam derajat
berat luka bakar.
Derajat berat luka bakar
Menyebutkan beberapa faktor
penyulit pada kasus luka bakar.
Penyulit luka bakar
Menyebutkan langkah-langkah
penanganan luka bakar.
Penanganan luka bakar
Kompetensi Tujuan Belajar Indikator Materi
Mampu melakukan
pemindahan pen-
Teori :
Menyebutkan prinsip-prinsip meka-
nika tubuh.
Mekanika tubuh.
Menjelaskan hal-hal yang harus
Panduan Pelatih / Fasilitator 53
PERTOLONGANPERTAMA
IV
derita diperhatikan pada saat
memindahkan penderita.
Mengerti kapan penderita harus
dipindahkan.
Saat pemindahan penderita
Menjelaskan kapan dilakukan tinda-
kan pemindahan darurat.
Pemindahan darurat
Menjelaskan kapan dilakukan pe-
mindahan biasa.
Pemindahan biasa
Menyebutkan berbagai posisi pende-
rita sesuai dengan kasus yang diha-
dapi
Posisi penderita
Menjelaskan beberapa peralatan
pemindahan penderita.
Peralatan pemindahan pen-
derita
Praktek :
Mendemonstrasikan berbagai pe-
mindahan darurat.
Pemindahan darurat
Mendemonstrasikan berbagai pe-
mindahan biasa.
Pemindahan biasa
Kompetensi Tujuan Belajar Indikator Materi
Mampu menangan
kasus Kedaruratan
Medis
Menyebutkan gejala & tanda
kedaruratan medis umum
Teori:
Gejala & Tanda Kedaruratan
Medis
Menyebutkan gejala/tanda ayan
Ayan
Menyebutkan penatalaksanaan ayan
Menyebutkan gejala/tanda pingsan
PingsanMenyebutkan penatalaksanaan ping-
san
Menyebutkan gejala & tanda kejang
panas
Paparan panas
Menyebutkan penatalaksanaan ke-
jang panas
Menyebutkan gejala & tanda
kelelahan panas
Menyebutkan penatalaksanaan kele-
lahan panas
Menyebutkan gejala dan tanda sen-
gatan panas
Menyebutkan penatalaksanaan Sen-
gatan panas
Menyebutkan gejala/tanda serta
penatalaksanaan kasus paparan
dingin.
Papatan dingin
Mampu menangani
kasus keracunan
Menjelaskan pengertian tentang
racun. Pengertian racun
Menjelaskan cara terjadinya keracu-
nan pada manusia.
Kompetensi Tujuan Belajar Indikator Materi
Menjelaskan cara masuknya racun
ke dalam tubuh manusia.
Cara masuk racun dalam
tubuh manusia
Menyebutkan gejala dan tanda kera-
cunan secara umum.
Gejala dan tanda keracunan
secara umum.
Menyebutkan penatalaksanaan
keracunan secara umum.
Penatalaksanaan keracunan
secara umum.
Menyebutkan pertolongan pada
gigitan ular
Gigitan ular
Mampu melakukan
Triage dan mema-
hami Incident
Command System
Teori :
Mengetahui dasar-dasar Incident
Command System
Incident Command System
Menyebutkan sektor-sektor dalam
ICS
Sektor ICS
Menjelaskan dasar-dasar triage Triage
Menyebutkan metode START Metode START
Praktek :
Mendemonstrasikan dalam satu si-
mulasi suatu triage metode START
Simulasi start
54 Pelatihan Dasar KSR
2. Kurikulum KSR Dasar (Pertolongan Pertama)
No Topik Subtopik Tujuan pembelajaran Metodologi Waktu Media
Refe-
rensi
1. Dasar-dasar
Pertolongan
Pertama
Teori Interactive
Lecture
1x 45' Buku
peserta
Buku
PP PMI
1.1. Penger-
tian da-
sar dan
tujuan
Pertolo-
ngan
Pertama.
1.1.1. Menjelaskan
pengertian
dasar dan
tujuan Perto-
longan Per-
tama.
White-
board
Buku
lain
yang
relevan
1.2. Sistem
Pelaya-
nan Ga-
wat Da-
rurat
Terpadu
1.2.1. Men jelaskan
Sistem Pe-
layanan Ga-
wat Darurat
Terpadu dan
komponennya
Faal
1.3. Dasar
Hukum
Pertolo-
ngan
Pertama
1.3.1. Menyebutkan
dasar Hukum
Pertolongan
Pertama
Flipchart Ana-
tomi
1.4. Alat Per-
lin-
dungan
Dasar.
1.4.1. Mengenali 6
Alat Perlin-
dungan Dasar.
Marker
1.4.2. Menyebutkan
3 Alat Perlin-
dungan Dasar.
Paper
1.5. Persetu-
juan tin-
dakan
pertolo-
ngan.
1.5.1. Mengerti
kedua macam
persetujuan
tindakan per-
tolongan.
OHP
1.5.2. Menyebutkan
kedua macam
persetujuan
tindakan per-
tolongan.
Alat
peraga
1.6. Kewaji-
ban Pe-
laku Per-
tolo-ngan
Pertama.
1.6.1. Menyebutkan
9 kewajiban
Pelaku
Pertolongan
Pertama.
1.7. Kualifika-
si Pelaku
Pertolo-
ngan
Pertama.
1.7.1. Menyebutkan
kualifikasi
Pelaku
Pertolongan
Pertama.
1.8. Fungsi
alat dan
bahan
PP.
1.8.1. Mengetahui
dan mengena-
li fungsi alat
dan bahan PP
dasar
Panduan Pelatih / Fasilitator 55
PERTOLONGANPERTAMA
IV
2. Anatomi
dan Faal
Dasar
Teori Setelah mempelajari
topik ini peserta
diharapkan mampu :
Interactive
Lecture
1 x 45' idem Buku
PP PMI
2.1. Penger-
tian ana-
tomi dan
faal.
2.1.1. Menyebutkan
arti anatomi
dan faal.
Bahan
lain
yang
relevan
2.2. Posisi
anatomis
dan refe-
rensi
anatomis
berda-
sarkan ke
tiga bi-
dang
khayal
yang
membagi
tubuh
manusia.
2.2.1. Menyebutkan
posisi anato-
mis dan refe-
rensi anato-
mis berdasar-
kan ke tiga
bidang khayal
yang memba-
gi tubuh ma-
nusia.
2.3. Pemba-
gian tu-
buh ma-
nusia dan
bagian-
bagian-
nya.
2.3.1. Menyebutkan
kelima bagian
tubuh manu-
sia dan ba-
gian-
bagiannya.
2.4. Rongga
dalam
tubuh
manusia
beserta
isinya.
2.4.1. Menyebutkan
kelima rongga
yang ada da-
lam tubuh
manusia be-
serta isinya.
2.5. Sistem
yang ada
dalam
tubuh
manusia.
2.5.1. Menyebutkan
dan
menjelaskan
3 sistem
tubuh
manusia
3. Penilaian
Penderita
Teori Setelah mempelajari
topik ini peserta
diharapkan mampu :
Interactive
Lecture
2 x 45' Buku
peserta
Buku
PP PMI
3.1. Penilaian
pada
pende-
rita.
3.1.1. Menyebutkan
langkah-
langkah peni-
laian pada
penderita.
Demonstra-
tion Prac-
tice
2 x 45' White-
board
Bahan
lain
yang
relevan
3.2. Penilaian
keadaan.
3.2.1. Menyebutkan
langkah-
langkah dalam
melakukan
penilaian kea-
daan.
Flipchart
3.3. Keama-
nan lokasi
3.3.1. Menjelaskan
keadaan lokasi
aman atau
tidak aman
untuk
dimasuki.
Marker
3.4. Tiba di
lokasi
kejadian.
3.4.1. Menyebutkan
ke enam tin-
Paper
56 Pelatihan Dasar KSR
dakan yang
harus dilaku-
kan setelah
tiba di lokasi
kejadian.
3.5. Sumber
informasi
mengenai
peristiwa
yang
terjadi.
3.5.1. Menyebutkan
sekurang-
kurangnya 2
sumber infor-
masi menge-
nai peristiwa
yang terjadi.
OHP
3.6. Penilaian
dini.
3.6.1. Menyebutkan
tujuan peni-
laian dini
Alat
peraga
3.6.2. Menyebutkan
ke 6 langkah-
langkah peni-
laian dini .
3.6.3. Mengenali
trauma signi-
fikan dan non-
signifikan pa-
da kesan
umum
3.7. Pemerik-
saan Fisik
3.7.1. Menyebutkan
pemeriksaan
fisik secara
sistematik
pada penderi-
ta secara
umum
3.7.2. Menjelaskan
mengenai ke 4
kelainan yang
diperiksa pada
pemeriksaan
fisik.
3.7.3 Menjelaskan
pemeriksaan
tanda vital
pernapasan,
nadi, suhu
3.8 Riwayat
Pende-rita
.
3.8.1 Menjelaskan
bagaimana
melakukan
wawancara
untuk mencari
riwayat pen-
derita pada
berdasarkan
akronim KOM-
PAK.
3.9 Pemerik-
saan Ber-
kelan-
jutan
3.9.1 Menjelaskan
apa saja yang
harus
dilakukan
pada
pemeriksaan
berkala.
3.10 Pelaporan
dan serah
terima
pende-
rita.
3.10.1 Bagaimana
melakukan
pelaporan dan
serah terima
penderita.
Panduan Pelatih / Fasilitator 57
PERTOLONGANPERTAMA
IV
Praktek
3.11 Penga-
manan
lokasi
kejadian.
3.11.1 Mendemonstra
sikan langkah-
langkah
pengamanan
lokasi
kejadian.
3.12 Penilaian
Dini
3.12.1 Mendemon-
strasikan ba-
gaimana men-
dapatkan ke-
san umum.
3.12.2 Mendemon-
strasikan mas-
ing-masing
penilaian
ASNT
3.12.3 Mendemon-
strasikan Li-
hat, Dengar
dan Rasakan
untuk menilai
Pernapasan
3.12.4 Mendemon-
strasikan peni-
laian sirkulasi
pada penderi-
ta dengan
atau tanpa
respon.
3.13 Pemerik-
saan Fisik
3.13.1 Mendemon-
strasikan pe-
meriksaan
fisik secara
sistematis dan
lengkap.
3.13.2 Mendemonstra
sikan secara
benar masing-
masing
komponen
pemeriksaan
tanda vital :
pernapasan,
nadi, suhu
3.14 Riwayat
Pende-
rita
3.14.1 Mendemon-
strasikan ba-
gaimana me-
lakukan wa-
wancara un-
tuk mencari
KOMPAK
3.15
-
Pelapo-
ran
3.15.1 Mendemonstra
sikan
bagaimana
melakukan
pelaporan
secara lisan
maupun
tertulis.
58 Pelatihan Dasar KSR
4. Bantuan
Hidup Dasar
Setelah mempelajari
topik ini peserta
diharapkan mampu :
Interactive
Lecture
2 x 45' Buku
peserta
Buku
PP PMI
4.1 Sistem
pernapa-
san dan
sirkulasi.
4.1.1. Menjelaskan
secara ringkas
sistem perna-
pasan dan
sirkulasi.
Demonstra-
tion Prac-
tice
3 x 45' White-
board
Bahan
lain
yang
relevan
4.2 Mati 4.2.1. Menjelaskan
perbedaan
pengertian
mati klinis
dan mati bi-
ologis.
Flipchart
4.2.2. Menyebutkan
4 tanda-tanda
pasti mati.
Marker
4.3 Rantai
Survival
4.3.1. Menyebutkan
ke 4
komponen
rantai
survival.
Paper
4.4 Kompo-
nen BHD
4.4.1. Menjelaskan
ke tiga
komponen
Bantuan Hidup
Dasar.
OHP
4.5 Airway
(Pengua-
saan Ja-
lan Na-
pas)
4.5.1. Menyebutkan
2 macam
penyebab
utama
sumbatan
jalan napas.
Alat
peraga
4.5.2. Menyebutkan
cara membuka
jalan napas.
4.5.3. Menyebutkan
cara memerik-
sa napas.
4.5.4. Menyebutkan
teknik untuk
membersihkan
jalan napas.
4.5.5. Mengenali
gangguan ja-
lan napas.
4.5.6. Menjelaskan
perasat Heim-
lich pada
sumbatan
total
4.6 Breathing
(Bantuan
napas)
4.6.1. Menyebutkan
prinsip dasar
bantuan per-
napasan.
4.6.2. Menyebutkan
4 cara mem-
berikan Ban-
tuan Pernapa-
san.
4.6.4. Menyebutkan
tanda perna-
pasan ade-
Panduan Pelatih / Fasilitator 59
PERTOLONGANPERTAMA
IV
kuat, kurang
adekuat dann
tidak berna-
pas.
4.7 Circula-
tory Sup-
port
(Bantuan
Sirkulasi)
4.7.1. Menyebutkan
prinsip dasar
bantuan
Sirkulasi.
4.7.2. Menyebutkan
kedalaman
penekanan
pada pijatan
jantung luar
untuk berba-
gai kelompok
umur.
4.8 Resusi-
tasi Jan-
tung Pa-
ru.
4.8.1. Menjelaskan
prinsip Resusi-
tasi Jantung
Paru.
4.8.2. Menyebutkan
rasio pada
Resusitasi
Jantung Paru.
4.8.3. Menjelaskan
prinsip
penekanan
pada Pijatan
Jantung Luar.
4.8.6. Menyebutkan
ke enam tan-
da RJP dilaku-
kan dengan
baik.
4.8.7. Menyebutkan
sekurangnya 3
komplikasi
yang dapat
terjadi pada
RJP.
4.8.8. Menyebutkan
4 keadaan
dimana
tindakan RJP
dihentikan.
4.8.9. Menjelaskan
kesalahan
pada RJP dan
akibatnya.
Praktek
4.9. Airway
(Pengua-
saan Ja-
lan Na-
pas)
4.9.1. Mendemon-
strasikan cara
memeriksa
ada tidaknya
pernapasan
pada penderi-
ta tidak res-
pon.
4.9.2. Mendemon-
strasikan cara
angkat dagu
tekan dahi
4.9.3. Mendemonstra
sikan cara
60 Pelatihan Dasar KSR
melakukan
posisi
pemulihan.
4.10 Breathing
(Bantuan
napas)
4.10.1 Mendemonstra
sikan bantuan
napas teknik
dari mulut ke
mulut atau
alat pelindung
dan masker
bila ada
4.11 Circula-
tory Sup-
port
(Bantuan
Sirkulasi)
4.11.1 Mendemon-
strasikan cara
menentukan
dan memerik-
sa ada tidak-
nya nadi karo-
tis.
4.11.2 Mendemon-
strasikan tek-
nik kompresi
dada pada
penderita
dewasa.
4.12 Resusi-
tasi Jan-
tung Pa-
ru.
4.12.1 Mendemon-
strasikan RJP
oleh satu
orang peno-
long pada
manekin de-
wasa.
5. Perdarahan
dan Syok
Teori Setelah mempelajari
topik ini peserta
diharapkan mampu :
Interactive
Lecture
1 x 45' Buku
peserta
Buku
PP PMI
5.1. Penger-
tian per-
dara-han
5.1.1. Menjelaskan
pengertian
perdarahan
Demonstra-
tion Prac-
tice
1 x 45' White-
board
Bahan
lain
yang
relevan5.2. Sumber
perdara-
han
5.2.1. Menyebutkan
ketiga macam
sumber perda-
rahan.
Flipchart
5.3. Jenis per-
dara-han
5.3.1. Menjelaskan 2
jenis perdara-
han
Marker
5.4. Perdara-
han da-
lam
5.4.1. Menyebutkan
kapan peno-
long mencuri-
gai terjadinya
perdarahan
dalam.
Paper
5.5. Perdara-
han luar
5.5.1. Menjelaskan
bagaimana
melindungi
diri terhadap
infeksi.
OHP
5.5.2. Menjelaskan 3
cara
bagaimana
mengendalika
n perdarahan
luar.
Alat
peraga
5.5.3. Menjelaskan
perawatan
Panduan Pelatih / Fasilitator 61
PERTOLONGANPERTAMA
IV
perdarahan .
5.6. Syok 5.6.1. Menyebutkan
pengertian
syok
5.6.2. Menyebutkan
masing-masing
kelima gejala
dan tanda
syok.
5.6.3. Menyebutkan
langkah-
langkah pe-
nanganan
syok.
Praktek Praktek :
5.7. Penan-
ganan
perdara-
han luar
5.7.1. Mendemon-
strasikan cara
menghentikan
perdarahan
luar.
5.7.2. Menunjukkan
titik-titik te-
kan untuk
membantu
menghentikan
perdarahan
5.7.3. Mendemon-
strasikan cara
perawatan
perdarahan
5.8. Penan-
ganan
syok
5.8.1. Mendemonstra
sikan langkah-
langkah
penanganan
syok.
62 Pelatihan Dasar KSR
6. Cedera Jarin-
gan Lunak
Teori Setelah
mempelajari topik
ini peserta
diharapkan mampu :
Interac-
tive
Lecture
1 x 45' Buku
peserta
Buku PP
PMI
6.1. Pengertian
cedera
jaringan
lunak
6.1.1 Menjelaskan cedera
yang tergolong
cedera jaringan
lunak.
Demon-
stration
Practice
3 x 45' White-
board
Bahan
lain
yang
relevan
6.2. Klasifikasi
luka
6.2.1 Menyebutkan 2
klasifikasi luka.
Flipchart
6.3. Luka terbu-
ka
6.3.1 Menyebutkan 6
macam luka terbu-
ka.
Marker
6.4. Luka tertu-
tup
6.4.1 Menyebutkan 3
macam luka tertu-
tup.
Paper
6.5. Penutup
dan pemba-
lut luka
6.5.1 Menjelaskan apa
yang dimaksud
dengan penutup
luka
OHP
6.5.2 Menjelaskan
bagaimana
penggunaan
penutup luka
Alat pe-
raga
6.5.3 Menyebutkan 4
fungsi penutup luka.
6.5.5 Menyebutkan ketiga
fungsi pembalut
6.5.7 Menguasai pedoman
penutupan dan
pembalutan luka.
6.5.8 Menjelaskan pema-
kaian pembalutan
penekanan.
6.6. Perawa-tan
luka terbu-
ka
6.6.1 Menyebutkan lang-
kah-langkah pera-
watan luka terbuka.
6.7. Perawa-tan
luka tertu-
tup
6.7.1 Menyebutkan lang-
kah-langkah pera-
watan luka tertu-
tup.
6.8. Perawa-tan
luka dengan
benda asing
menan-cap
6.8.1 Menyebutkan
perawatan luka
dengan benda asing
menancap.
Praktek Setelah mempelajari topik ini
peserta diharapkan mampu :
6.9. Pedoman
umum pe-
nutup luka
& pemba-
lutan.
6.9.1. Mendemonstrasikan
pedoman umum
penutup luka dan
pembalutan.
6.10 Penggu-
naan pem-
balut
6.10.1
.
Mendemonstrasikan
penggunaan berba-
gai macam pemba-
lut pada berbagai
bagian tubuh dan
pada berbagai posisi
tubuh.
6.11 Pemba-
lutan pene-
ka-nan.
6.11.1
.
Mendemonstrasikan
pembalutan pene-
kanan.
6.12. Perawa-tan
berbagai
luka
6.12.1
.
Mendemonstrasikan
Perawatan luka
terbuka.
6.12.2
.
Mendemonstrasikan
perawatan luka
tertutup.
Panduan Pelatih / Fasilitator 63
PERTOLONGANPERTAMA
IV
7. Cedera Sis-
tem Otot
Rangka
Teori Setelah mempelajari
topik ini peserta
diharapkan mampu :
Interactive
Lecture
1 x 45' Buku
peserta
Buku
PP PMI
7.1. Cedera
otot
rangka.
7.1.1. Menjelaskan
apa yang ter-
masuk cedera
otot rangka
Demons-
tration
Practice
2 x 45' White-
board
Bahan
lain
yang
relevan
7.1.2. Menyebutkan
pengertian
patah tulang
Flipchart
7.1.3. Menyebutkan
mekanisme
penyebabnya.
Marker
7.2. Gejala
dan tan-
da patah
tulang
7.2.1. Menyebutkan
sekurangnya 4
macam gejala
dan tanda
patah tulang.
Paper
7.3. Pemba-
gian pa-
tah tu-
lang
7.3.1. Menjelaskan 2
macam jenis
patah tulang
dan mengapa
diadakan per-
bedaan terse-
but.
OHP
7.4. Pembi-
daian
7.4.1. Menjelaskan
apa yang di-
maksud den-
gan pembi-
daian.
7.4.2. Menyebutkan
5 macam tu-
juan pembi-
daian.
7.4.3. Menyebutkan
berbagai ma-
cam bidai
termasuk
keuntungan
dan kerugian
masing-
masing.
7.4.4. Menyebutkan
4 pedoman
umum pembi-
daian.
7.5. Pertolon-
gan ce-
dera otot
rangka
7.5.1. Menyebutkan
cara pertolon-
gan cedera
otot rangka
Praktek
7.6. Pemerik-
saan pa-
tah tu-
lang
7.6.1. Mendemon-
strasikan pe-
meriksaan
patah tulang.
7.7. Pertolon-
gan
umum
patah
tulang
7.7.1. Mendemon-
strasikan per-
tolongan
umum patah
tulang pada
tulang lengan
dan tungkai
64 Pelatihan Dasar KSR
8. Luka bakar Teori Setelah mempelajari
topik ini peserta
diharapkan mampu :
Interactive
Lecture
1 x 45' Buku
peserta
Buku
PP PMI
8.1. Penyebab
luka ba-
kar
8.1.1. Menjelaskan 4
penyebab luka
bakar.
White-
board
Bahan
lain
yang
relevan8.2. Penggo-
longan
luka ba-
kar
8.2.1. Menyebutkan
3 macam
penggolongan
luka bakar.
Flipchart
8.3. Luas luka
bakar
8.3.1. Menghitung
luas permu-
kaan tubuh
yang menga-
lami luka ba-
kar.
Marker
8.4. Derajat
berat
luka ba-
kar
8.4.1. Menyebutkan
3 macam
derajat berat
luka bakar.
Paper
8.5. Penyulit
luka ba-
kar
8.5.1. Menyebutkan
beberapa
faktor
penyulit pada
kasus luka
bakar.
OHP
8.6. Penanga-
nan luka
bakar
8.6.1. Menyebutkan
langkah-
langkah
penanganan
luka bakar.
Panduan Pelatih / Fasilitator 65
PERTOLONGANPERTAMA
IV
9. Pemindahan
Penderita
Teori Setelah mempelajari
topik ini peserta
diharapkan mampu :
Interactive
Lecture
1 x 45' Buku
peserta
Buku
PP PMI
9.1. Mekanika
tubuh.
9.1.1. Menyebutkan
prinsip-prinsip
mekanika tu-
buh
Demonstra-
tion Prac-
tice
2 x 45' White-
board
Bahan
lain
yang
relevan
9.1.2. Menjelaskan
hal-hal yang
harus
diperhatikan
pada saat
memindahkan
penderita.
Flipchart
9.2. Saat pe-
mind-
ahan
pende-
rita
9.2.1. Mengerti ka-
pan penderita
harus dipin-
dahkan.
Marker
9.3. Pemin-
dahan
darurat
9.3.1. Menjelaskan
kapan perlu
dilakukan
tindakan pe-
mindahan
darurat.
Paper
9.4. Pemin-
dahan
biasa
9.4.1. Menjelaskan
kapan dilaku-
kan peminda
han biasa.
OHP
9.5. Posisi
pende-
rita
9.5.1. Menyebutkan
berbagai posi-
si penderita
sesuai dengan
kasus yang
dihadapi
Alat
peraga
9.6. Peralatan
pemin-
dahan
pende-
rita
9.61. Menjelaskan
beberapa
peralatan
pemindahan
penderita.
Praktek
9.7. Pemin-
dahan
darurat
9.7.1. Mendemon-
strasikan ber-
bagai pemin-
dahan daru-
rat.
9.8. Pemin-
dahan
biasa
9.8.1. Mendemon-
strasikan ber-
bagai pemin-
dahan biasa.
66 Pelatihan Dasar KSR
10. Kedaruratan
Medis
Teori Setelah mempelajari
topik ini peserta
diharapkan mampu :
Interactive
Lecture
1 x 45' Buku
peserta
Buku
PP PMI
10.1 Gejala
dan
tanda
kedaru-
ratan
medis.
10.1.1 Menyebutkan
gejala dan
tanda
kedaruratan
medis umum
White-
board
Bahan
lain
yang
relevan
10.2 Ayan 10.2.1 Menyebutkan
gejala dan
tanda ayan.
10.2.2 Menyebutkan
penatalaksa-
naan ayan
10.3 Pingsan 10.3.1 Menyebutkan
gejala dan
tanda pingsan
10.3.2 Menyebutkan
penatalaksa-
naan pingsan
10.4 Paparan
panas
10.4.1 Menyebutkan
gejala dan
tanda kejang
panas
10.4.2 Menyebutkan
penatalaksa-
naan kejang
panas
10.4.3 Menyebutkan
gejala dan
tanda
kelelahan
panas
10.4.4 Menyebutkan
penatalaksa-
naan kelela-
han panas
10.4.5 Menyebutkan
gejala dan
tanda senga-
tan panas
10.4.6 Menyebutkan
penatalaksa-
naan sengatan
panas
10.5 Paparan
dingin
10.5.1 Menyebutkan
gejala dan
tanda serta
penatalaksana
an kasus
paparan
dingin.
10.5.2 Menyebutkan
gejala dan
tanda serta
penatalaksana
an kasus
paparan
dingin.
Panduan Pelatih / Fasilitator 67
PERTOLONGANPERTAMA
IV
11. Keracunan Teori Setelah mempelajari
topik ini peserta
diharapkan mampu :
Interactive
Lecture
1 x 45' Buku
peserta
Buku
PP PMI
11.1 Penger-
tian ra-
cun
11.1.1 Menjelaskan
pengertian
tentang ra-
cun.
White-
board
11.
11.1.2 Menjelaskan
cara terja-
dinya keracu-
nan pada ma-
nusia.
Flipchart
11.2 Cara
masuk
racun
dalam
tubuh
manusia
11.2.1 Menjelaskan
cara masuk-
nya racun ke
dalam tubuh
manusia.
Marker
11.3 Gejala
dan tan-
da ke-
racnan
secara
umum.
11.3.1 Menyebutkan
gejala dan
tanda keracu-
nan secara
umum.
Paper
11.4 Penata-
laksa-
naan
keracu-
nan seca-
ra umum.
11.4.1 Menyebutkan
penatalaksana
an keracunan
secara umum.
11.5 Gigitan
ular
11.5.1 Menyebutkan
pertolongan
pada gigitan
ular.
12. Triage dan
Incident
Command
System
Teori Setelah mempelajari
topik ini peserta
diharapkan mampu :
Interactive
Lecture
1 x 45' Buku
peserta
Buku
PP PMI
13.1 Incident
Com-
mand
System
13.1.1 Mengetahui
dasar-dasar
Incident
Command
System
Demonstra-
tion Prac-
tice
1 x 45' White-
board
Bahan
lain
yang
relevan
13.2 Sektor
ICS
13.2.1 Menyebutkan
sektor-sektor
dalam ICS
Flipchart
13.3 Triage 13.3.1 Menjelaskan
dasar-dasar
triage
Marker
13.4 Metode
START
13.4.1 Menyebutkan
metode START
Paper
Praktek OHP
13.5 Simulasi
start
13.5.1 Mendemon-
strasikan da-
lam satu simu-
lasi suatu tri-
age metode
START
Alat
peraga
13. Evaluasi 14.1 Ujian
Teori
Mandatory 1 x 45' Buku
PP PMI
14.2 Praktek
akhir
Demonstra-
tion
1 x 45' Bahan
lain
yang
relevan
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr
Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr

More Related Content

What's hot

Makalah pr kelompok 3
Makalah pr kelompok 3Makalah pr kelompok 3
Makalah pr kelompok 3Arjuna Ahmadi
 
Pendekatan pengembangan kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulumPendekatan pengembangan kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulumsadirun
 
Program Upskilling dan Reskilling bagi Guru SMK 2023.pptx
Program Upskilling dan Reskilling bagi Guru SMK 2023.pptxProgram Upskilling dan Reskilling bagi Guru SMK 2023.pptx
Program Upskilling dan Reskilling bagi Guru SMK 2023.pptxMuhamadRizkiFadlan
 
Metode pelaksanaan
Metode pelaksanaanMetode pelaksanaan
Metode pelaksanaanAdii Baweel
 
Filosofi PPK Ormawa.pptx
Filosofi PPK Ormawa.pptxFilosofi PPK Ormawa.pptx
Filosofi PPK Ormawa.pptxssuser4990b2
 
Keterkaitan Filsafat & Paradigma Administrasi Pembangunan
Keterkaitan Filsafat & Paradigma Administrasi PembangunanKeterkaitan Filsafat & Paradigma Administrasi Pembangunan
Keterkaitan Filsafat & Paradigma Administrasi PembangunanTri Widodo W. UTOMO
 
Perubahan politik dan konflik
Perubahan politik dan konflikPerubahan politik dan konflik
Perubahan politik dan konflikSylvia Marselis
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaranayu
 
Laporan observasi lab bengkel smk mikael dan smkn 6 yogyakarta
Laporan observasi lab bengkel smk mikael dan smkn 6 yogyakartaLaporan observasi lab bengkel smk mikael dan smkn 6 yogyakarta
Laporan observasi lab bengkel smk mikael dan smkn 6 yogyakartalapalutu
 
Buku 1 Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Buku 1 Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian BerkelanjutanBuku 1 Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Buku 1 Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian BerkelanjutanGuru Online
 

What's hot (20)

Makalah pr kelompok 3
Makalah pr kelompok 3Makalah pr kelompok 3
Makalah pr kelompok 3
 
Teknik dan Langkah FGD
Teknik dan Langkah FGDTeknik dan Langkah FGD
Teknik dan Langkah FGD
 
Sejarah dan dinamika pengembangan kurikulum di indonesia makalah
Sejarah dan dinamika pengembangan kurikulum di indonesia makalahSejarah dan dinamika pengembangan kurikulum di indonesia makalah
Sejarah dan dinamika pengembangan kurikulum di indonesia makalah
 
Pendekatan pengembangan kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulumPendekatan pengembangan kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulum
 
Tabel r pdf
Tabel r pdfTabel r pdf
Tabel r pdf
 
Program Upskilling dan Reskilling bagi Guru SMK 2023.pptx
Program Upskilling dan Reskilling bagi Guru SMK 2023.pptxProgram Upskilling dan Reskilling bagi Guru SMK 2023.pptx
Program Upskilling dan Reskilling bagi Guru SMK 2023.pptx
 
Tabel r
Tabel rTabel r
Tabel r
 
Daftar pustaka pkl mupit
Daftar pustaka pkl mupitDaftar pustaka pkl mupit
Daftar pustaka pkl mupit
 
Metode pelaksanaan
Metode pelaksanaanMetode pelaksanaan
Metode pelaksanaan
 
Lampiran 7 tabel r
Lampiran 7 tabel rLampiran 7 tabel r
Lampiran 7 tabel r
 
Filosofi PPK Ormawa.pptx
Filosofi PPK Ormawa.pptxFilosofi PPK Ormawa.pptx
Filosofi PPK Ormawa.pptx
 
Lampiran 3 angket instrumen penelitian
Lampiran 3 angket instrumen penelitianLampiran 3 angket instrumen penelitian
Lampiran 3 angket instrumen penelitian
 
Tanya jawab mpp
Tanya jawab mppTanya jawab mpp
Tanya jawab mpp
 
Laporan prakerin
Laporan prakerinLaporan prakerin
Laporan prakerin
 
Keterkaitan Filsafat & Paradigma Administrasi Pembangunan
Keterkaitan Filsafat & Paradigma Administrasi PembangunanKeterkaitan Filsafat & Paradigma Administrasi Pembangunan
Keterkaitan Filsafat & Paradigma Administrasi Pembangunan
 
Perubahan politik dan konflik
Perubahan politik dan konflikPerubahan politik dan konflik
Perubahan politik dan konflik
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Filosofi penelitian
Filosofi penelitianFilosofi penelitian
Filosofi penelitian
 
Laporan observasi lab bengkel smk mikael dan smkn 6 yogyakarta
Laporan observasi lab bengkel smk mikael dan smkn 6 yogyakartaLaporan observasi lab bengkel smk mikael dan smkn 6 yogyakarta
Laporan observasi lab bengkel smk mikael dan smkn 6 yogyakarta
 
Buku 1 Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Buku 1 Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian BerkelanjutanBuku 1 Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Buku 1 Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
 

Similar to Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr

pendidikan-pramukamahir-dasar1264.docx
pendidikan-pramukamahir-dasar1264.docxpendidikan-pramukamahir-dasar1264.docx
pendidikan-pramukamahir-dasar1264.docxzifannaardina
 
UNDANG-UNDANG RI NO.12 THN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA
UNDANG-UNDANG RI NO.12 THN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKAUNDANG-UNDANG RI NO.12 THN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA
UNDANG-UNDANG RI NO.12 THN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKAboyhokage
 
Dinamikakelompokprajab3
Dinamikakelompokprajab3Dinamikakelompokprajab3
Dinamikakelompokprajab3acep bambang
 
IPA Modul 4 KB 3 Rev
IPA Modul 4 KB 3 RevIPA Modul 4 KB 3 Rev
IPA Modul 4 KB 3 RevPPGHybrid2
 
5efd0_Desain_Pembelajaran__Agenda_I__II_dan__III__BAYU.pptx
5efd0_Desain_Pembelajaran__Agenda_I__II_dan__III__BAYU.pptx5efd0_Desain_Pembelajaran__Agenda_I__II_dan__III__BAYU.pptx
5efd0_Desain_Pembelajaran__Agenda_I__II_dan__III__BAYU.pptxBambangPurnomo47
 
2. kurikulum dan pembelajaran
2. kurikulum dan pembelajaran2. kurikulum dan pembelajaran
2. kurikulum dan pembelajaranNuzli Muhammad
 
Kerangka Kur -Struktur Kur SMK-ok.pptx
Kerangka Kur -Struktur Kur SMK-ok.pptxKerangka Kur -Struktur Kur SMK-ok.pptx
Kerangka Kur -Struktur Kur SMK-ok.pptxAanZaman
 
Kerangka Kur -Struktur Kur SMK-ok-TERBARU.pptx
Kerangka Kur -Struktur Kur SMK-ok-TERBARU.pptxKerangka Kur -Struktur Kur SMK-ok-TERBARU.pptx
Kerangka Kur -Struktur Kur SMK-ok-TERBARU.pptxssuserd3a524
 
Panduan pik krr percontohan
Panduan pik krr percontohanPanduan pik krr percontohan
Panduan pik krr percontohanHilla Syahriza
 
1. RPS ASESSMEN DAN PPI.docx
1. RPS ASESSMEN DAN PPI.docx1. RPS ASESSMEN DAN PPI.docx
1. RPS ASESSMEN DAN PPI.docxToniYudhaPratama1
 
Kertas kerja perkhemahan keterampilan bulan sabit merah malaysia detachment 8...
Kertas kerja perkhemahan keterampilan bulan sabit merah malaysia detachment 8...Kertas kerja perkhemahan keterampilan bulan sabit merah malaysia detachment 8...
Kertas kerja perkhemahan keterampilan bulan sabit merah malaysia detachment 8...Syed Syazwan Al-Haddad
 
M2 kb4 evaluasi kegiatan pengelolaan arsip
M2 kb4 evaluasi kegiatan pengelolaan arsipM2 kb4 evaluasi kegiatan pengelolaan arsip
M2 kb4 evaluasi kegiatan pengelolaan arsipYayan Yanuar Rahman
 
Rencana Pembelajaran Semester Mahasiswa S2 Global Health Lahan Kering Kepulau...
Rencana Pembelajaran Semester Mahasiswa S2 Global Health Lahan Kering Kepulau...Rencana Pembelajaran Semester Mahasiswa S2 Global Health Lahan Kering Kepulau...
Rencana Pembelajaran Semester Mahasiswa S2 Global Health Lahan Kering Kepulau...MariaMagdalenaDWahyu
 
Kumpulan_RPS_smt_Ganjil_D.III_Keperawatan.pdf
Kumpulan_RPS_smt_Ganjil_D.III_Keperawatan.pdfKumpulan_RPS_smt_Ganjil_D.III_Keperawatan.pdf
Kumpulan_RPS_smt_Ganjil_D.III_Keperawatan.pdfMarnini2
 
Rps mata kuliah al islam ii
Rps mata kuliah al islam iiRps mata kuliah al islam ii
Rps mata kuliah al islam iiAsyha Aini
 

Similar to Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr (20)

pendidikan-pramukamahir-dasar1264.docx
pendidikan-pramukamahir-dasar1264.docxpendidikan-pramukamahir-dasar1264.docx
pendidikan-pramukamahir-dasar1264.docx
 
UNDANG-UNDANG RI NO.12 THN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA
UNDANG-UNDANG RI NO.12 THN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKAUNDANG-UNDANG RI NO.12 THN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA
UNDANG-UNDANG RI NO.12 THN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA
 
Dinamikakelompokprajab3
Dinamikakelompokprajab3Dinamikakelompokprajab3
Dinamikakelompokprajab3
 
IPA Modul 4 KB 3 Rev
IPA Modul 4 KB 3 RevIPA Modul 4 KB 3 Rev
IPA Modul 4 KB 3 Rev
 
5efd0_Desain_Pembelajaran__Agenda_I__II_dan__III__BAYU.pptx
5efd0_Desain_Pembelajaran__Agenda_I__II_dan__III__BAYU.pptx5efd0_Desain_Pembelajaran__Agenda_I__II_dan__III__BAYU.pptx
5efd0_Desain_Pembelajaran__Agenda_I__II_dan__III__BAYU.pptx
 
Zpb panduan
Zpb panduanZpb panduan
Zpb panduan
 
Dinamika kelompok
Dinamika kelompokDinamika kelompok
Dinamika kelompok
 
2. kurikulum dan pembelajaran
2. kurikulum dan pembelajaran2. kurikulum dan pembelajaran
2. kurikulum dan pembelajaran
 
Proposal KMD.docx
Proposal KMD.docxProposal KMD.docx
Proposal KMD.docx
 
Kerangka Kur -Struktur Kur SMK-ok.pptx
Kerangka Kur -Struktur Kur SMK-ok.pptxKerangka Kur -Struktur Kur SMK-ok.pptx
Kerangka Kur -Struktur Kur SMK-ok.pptx
 
Kerangka Kur -Struktur Kur SMK-ok-TERBARU.pptx
Kerangka Kur -Struktur Kur SMK-ok-TERBARU.pptxKerangka Kur -Struktur Kur SMK-ok-TERBARU.pptx
Kerangka Kur -Struktur Kur SMK-ok-TERBARU.pptx
 
Panduan pik krr percontohan
Panduan pik krr percontohanPanduan pik krr percontohan
Panduan pik krr percontohan
 
1. RPS ASESSMEN DAN PPI.docx
1. RPS ASESSMEN DAN PPI.docx1. RPS ASESSMEN DAN PPI.docx
1. RPS ASESSMEN DAN PPI.docx
 
Kertas kerja perkhemahan keterampilan bulan sabit merah malaysia detachment 8...
Kertas kerja perkhemahan keterampilan bulan sabit merah malaysia detachment 8...Kertas kerja perkhemahan keterampilan bulan sabit merah malaysia detachment 8...
Kertas kerja perkhemahan keterampilan bulan sabit merah malaysia detachment 8...
 
M2 kb4 evaluasi kegiatan pengelolaan arsip
M2 kb4 evaluasi kegiatan pengelolaan arsipM2 kb4 evaluasi kegiatan pengelolaan arsip
M2 kb4 evaluasi kegiatan pengelolaan arsip
 
Rencana Pembelajaran Semester Mahasiswa S2 Global Health Lahan Kering Kepulau...
Rencana Pembelajaran Semester Mahasiswa S2 Global Health Lahan Kering Kepulau...Rencana Pembelajaran Semester Mahasiswa S2 Global Health Lahan Kering Kepulau...
Rencana Pembelajaran Semester Mahasiswa S2 Global Health Lahan Kering Kepulau...
 
Mater pkm
Mater pkm Mater pkm
Mater pkm
 
M2 kb2 kaidah kearsipan
M2 kb2 kaidah kearsipanM2 kb2 kaidah kearsipan
M2 kb2 kaidah kearsipan
 
Kumpulan_RPS_smt_Ganjil_D.III_Keperawatan.pdf
Kumpulan_RPS_smt_Ganjil_D.III_Keperawatan.pdfKumpulan_RPS_smt_Ganjil_D.III_Keperawatan.pdf
Kumpulan_RPS_smt_Ganjil_D.III_Keperawatan.pdf
 
Rps mata kuliah al islam ii
Rps mata kuliah al islam iiRps mata kuliah al islam ii
Rps mata kuliah al islam ii
 

Recently uploaded

Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptxMATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptxwulandaritirsa
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxhentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxKalpanaMoorthy3
 
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptx
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptxbahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptx
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptxvincentptk17
 
MESYUARAT PANITIA rbt 1 tahun 2024 .pptx
MESYUARAT PANITIA rbt 1 tahun 2024 .pptxMESYUARAT PANITIA rbt 1 tahun 2024 .pptx
MESYUARAT PANITIA rbt 1 tahun 2024 .pptxKALIDASALBALAKRISHNA
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxHansTobing
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKSANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKArifinAmin1
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
Materi bab 6 biaya modal manajemen keuangan.pptx
Materi bab 6 biaya modal manajemen keuangan.pptxMateri bab 6 biaya modal manajemen keuangan.pptx
Materi bab 6 biaya modal manajemen keuangan.pptxZadaLiza
 
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxCERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxpolianariama40
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxGyaCahyaPratiwi
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 

Recently uploaded (20)

Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptxMATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxhentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
 
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptx
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptxbahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptx
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptx
 
MESYUARAT PANITIA rbt 1 tahun 2024 .pptx
MESYUARAT PANITIA rbt 1 tahun 2024 .pptxMESYUARAT PANITIA rbt 1 tahun 2024 .pptx
MESYUARAT PANITIA rbt 1 tahun 2024 .pptx
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKSANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
 
Materi bab 6 biaya modal manajemen keuangan.pptx
Materi bab 6 biaya modal manajemen keuangan.pptxMateri bab 6 biaya modal manajemen keuangan.pptx
Materi bab 6 biaya modal manajemen keuangan.pptx
 
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxCERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 

Panduan fasilitator pelatihan dasar ksr

  • 1.
  • 2. PELATIHAN DASAR KSR PANDUAN PELATIH / FASILITATOR 2007
  • 3. Buku ini disusun atas kerjasama antara : PALANG MERAH INDONESIA FEDERASI PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH INTERNASIONAL PALANG MERAH JERMAN PALANG MERAH DENMARK Judul Buku : PELATIHAN DASAR KSR PANDUAN PELATIH/FASILITATOR Disain sampul & Layout : Fajar Bakri Teks Editing : Tim Editing PMI Cabang Kab. Bogor Penerbit : Palang Merah Indonesia ( PMI ) Copyright © 2007 All right reserved Cetakan 1, Desember 2007 ISBN : 978 – 979 – 3575 – 22 - 3
  • 4.
  • 5. Panduan Pelatih / Fasilitator i KATA PENGANTAR
  • 6. ii Pelatihan Dasar KSR KURIKULUM PELATIHAN DASAR KSR BINA SUASANA 2 x 45’ GERAKAN PM DAN BSM 1. Sejarah gerakan 2. Lambang 3. Prinip Dasar 4. HPI 5. Code Of conduct & Safer Access 13 x 45’ PALANG MERAH INDONESIA 1. Organisasi Palang Merah Indonesia 2. Sistem dan Struktur Organisasi PMI 3. Visi dan Misi PMI 4. Kedudukan & Peran Relawan Dalam Organisasi 8 x 45’ PERTOLONGAN PERTAMA 30 x 45’ PERAWATAN KELUARGA 10 x 45’ KESEHATAN REMAJA 5 x 45’ PENANGANAN BENCANA 1. Pengantar Manajemen Bencana 2. Assessment 3. Penampungan Sementara/Pengungsian 4. Dapur Umum 5. Logistik 22 x 45’ 5 x 45’ 4 x 45’ 3 x 45’ 5 x 45’ 5 x 45’ RESTORING & FAMILY LINKS 5 x 45’ PENGANTAR PROGRAM BERBASIS MASYA- RAKAT/COMMUNITY BASED PROGRAMME 4 x 45’ KEPEMIMPINAN 10 x 45’ AIR DAN SANITASI (WATSAN) 3 x 45’ SIMULASI LAPANGAN 8 x 45’
  • 7. Panduan Pelatih / Fasilitator iii DAFTAR ISI Kata Pengantar i Kurikulum Pelatihan Dasar KSR ii Daftar Isi iii BAB I : BINA SUASANA 1 BAB II : GERAKAN PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH 5 1. Kompetensi 6 2. Kurikulum 7 3. Modul 10 a. Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional 10 b. Lambang Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional 13 c. Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional 16 d. Hukum Perikemanusiaan Internasional 19 e. Code of Conduct & Safer Access 22 BAB III : PALANG MERAH INDONESIA 25 1. Kompetensi 26 2. Kurikulum 27 3. Modul 28 a. Landasan Hukum 28 b. Sistem dan Struktur , misi dan Visi Renstra 31 c. Hak dan Kewajiban KSR dalam Organisasi 35 d. Peran KSR dalam Pengembangan sumber daya 38 e. Peran KSR dalam Pengembangan Citra Organisasi 41 f. Peran KSR Dalam Organisasi 43 BAB IV : PERTOLONGAN PERTAMA 47 1. Kompetensi 48 2. Kurikulum 54 3. Modul 68 a. Dasar Pertolongan Pertama 68 b. Anatomi dan Faal Dasar 72 c. Penilaian Penderita 76 d. BHD 84 e. Pendarahan dan Syok 90 f. Jaringan Lunak 95 g. Patah Tulang/ cidera sistem otot dan rangka 101 h. Luka Bakar 106 i. Pemindahan Penderita 110 j. Kedaruratan Medis 114 k. Keracunan 119 l. Incident Command System dan Triage 123
  • 8. iv Pelatihan Dasar KSR BAB V : PERAWATAN KELUARGA 127 1. Kompetensi 128 2. Kurikulum 129 3. Modul 131 a. Dasar / Prinsip Kerja Pelaku PK 131 b. Kesehatan Dasar/Kebersihan 134 c. Persiapan merawat orang sakit 138 d. Gejala Penyakit 153 e. Perawatan pada lansia 159 BAB VI : KESEHATAN REMAJA 163 1. Kompetensi 164 2. Kurikulum 165 3. Modul 166 a. HIV/AIDS 166 b. Kesehatan dan Reproduksi 170 c. Kebijakan dan peran PMI dalam Pendekatan PRS 174 BAB VII : PENGANTAR MANAJEMEN BENCANA 179 1. Kompetensi 180 2. Kurikulum 181 3. Modul 182 a. Pengertian Risiko Bencana dan Kerentanan 182 b. Siklus Bencana dan Fase Manajemen Bencana 189 c. Pengantar Tanggap Darurat 192 BAB VIII : ASSESSMENT 195 1. Kompetensi 196 2. Kurikulum 197 3. Modul 198 BAB IX : PENAMPSEMENTARA 203 1. Kompetensi 204 2. Kurikulum 205 3. Modul 206 BAB X : DAPUR UMUM 209 1. Kompetensi 210 2. Kurikulum 211 3. Modul 212 BAB XI : LOGISTIK DAN DISTRIBUSI 215 1. Kompetensi 216 2. Kurikulum 217 3. Modul 218 BAB XII : RESTORING FAMILY LINKS ( RFL ) 227 1. Kompetensi 228 2. Kurikulum 229 3. Modul 230
  • 9. Panduan Pelatih / Fasilitator v BAB XIII : PENGANTAR PROGRAM BERBASIS MASYARAKAT 233 1. Kompetensi 234 2. Kurikulum 234 3. Modul 236 a. Pengantar Program Berbasis masyarakat 236 b. Strategi dalam melaksanakan Program berbasis masyarakat 242 BAB XIV : KEPEMIMPINAN 247 1.Kompetensi 248 2.Kurikulum 249 3.Modul 250 BAB XV : AIR DAN SANITASi ( WATSAN ) 251 1. Kompetensi 252 2. Kurikulum 253 3. Modul 254 a. Pengantar AIR dan Sanitasi 254 b. Participatory Hygiene and Sanitation Transformation (PHAST) 262 Tim Penyusun 269 Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulam Sabit Merah Internasional 271
  • 10.
  • 12. 2 Pelatihan Dasar KSR A. Proses Identifikasi Harapan Pelatihan 1. Bagilah kertas origami dengan beragam bentuk kepada setiap pembelajar, masing – masing 2 potongan. 2. Minta masing-masing pembelajar untuk menuliskan dalam kertas potongan origami tersebut, apa yang mereka harapkan dalam mengikuti pelatihan ini. a. Potongan origami - 1 ; Tuliskan harapan yang terkait dengan penyelenggaraan b. Potongan origami - 2 ; Tuliskan harapan yang terkait dengan materi dan fasilitator pelatihan. Penulisan harapan dengan kalimat yang singkat, padat dan jelas. c. Setelah itu, mintalah masing-masing pembelajar untuk menempelkan potongan origami yang berisi harapan pelatihan tersebut dalam kit harapan yang telah ditempel pada tempat yang telah tersedia. d. Setelah semua harapan tertempel, bahas satu-persatu dan rangkumlah sebagai harapan umum pembelajar. B. Proses Penyusunan Norma Pelatihan 1. Bagilah kertas origami dengan beragam bentuk kepada setiap pembelajar, masing- masing 2 potongan. 2. Minta masing-masing pembelajar untuk menuliskan dalam kertas potongan origami tersebut, hal-hal apa yang sebaiknya mereka lakukan dan hal-hal yang sebaiknya tidak dikerjakan. a. Potongan origami - 1 : Hal-hal yang boleh dilakukan. b. Potongan origami - 2 : Hal-hal yang tidak boleh dilakukan. 3. Setelah itu, mintalah masing-masing pembelajar untuk menempelkan potongan origami yang berisi harapan pelatihan tersebut dalam kit harapan yang telah ditempel pada tempat yang telah tersedia. 4. Setelah semua harapan tertempel, bahas satu-persatu dan rangkumlah sebagai kesepakatan umum pembelajar. Kemudian tetapkan sebagai Norma pelatihan yang harus diikuti oleh seluruh pembelajar, fasilitator dan penyelenggara pelatihan. C. Proses identifikasi PSK (Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan) Pembelajar 1. Bagilah 1 lembar kertas tempel (post-it) berukuran kecil (5 cm x 2 cm) kepada seluruh pembelajar. 2. Jelaskan kepada pembelajar bahwa selama pembelajaran ini kita akan mempelajari banyak hal yang terkait dengan Logistik dan Distribusi Bantuan PMI. 3. Mintalah pembelajar untuk mengintrospeksi diri sejauh mana kedalaman pemahaman dan posisi PSK mereka terhadap Kegiatan Pelatihan Logistik dan Distribusi Bantuan PMI. 4. Berdasarkan hasil introspeksi tersebut, mintalah pembelajar untuk menempatkan kertas post-it pada gambar pohon PSK. BAB I BINA SUASANA
  • 13. Panduan Pelatih / Fasilitator 3 BINASUASANA I 5. Fasilitator merangkum harapan-harapan pembelajar serta menuliskan pada flipchart pokok-pokok bahasan yang diperlukan untuk memenuhi harapan dan proses pembelajaran tersebut. D. Rangkuman • Fasilitator bersama pembelajar menarik kesimpulan tentang Pokok Bahasan yang disajikan, mengacu pada Tujuan Pembelajaran. • Mengakhiri sessi ini, Fasilitator mengajak pembelajar memahami bagaimana memotivasi diri dalam proses pembelajaran. • Fasilitator mengucapkan terima kasih, sekaligus menutup sesi. Contoh tampilan Norma Pelatihan : Contoh tampilan Identifikasi Pohon PSK : Contoh tampilan Identifikasi Harapan Pelatihan :
  • 16. 6 Pelatihan Dasar KSR 1. Kompetensi KSR Dasar (Gerakan & HPI) Anggota Biasa PMI yang diproyeksikan sebagai KSR Dasar bidang Gerakan dan HPI Kompetensi Inti Gerakan : Mampu mengetahui dan memahami aspek - aspek dalam Gerakan Palang Merah & Bulan Sabit Merah Internasional Kompetensi Umum Kompetensi Khusus Kompetensi Tambahan Memiliki pemahaman yang memadai tentang Gerakan, Prinsip - prinsip Dasar Gerakan dan niai - nilai kemanusiaan Memiliki semangat dan komitmen yang tinggi untuk bekerja dalam bidang kemanusiaan bersama Gerakan Palang Merah Memiliki pemahaman tentang mandat serta visi dan misi PMI. Mempunyai pengetahuan yang memadai tentang sejarah Gerakan Palang Merah & Bulan Sabit Merah Internasional. Mempunyai pengetahuan tentang Lambang Palang Merah & Bulan Sabit Merah Internasional beserta aspek - aspek yang terkandung didalamnya Mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang memadai tentan Prinsip - prinsip Dasar Gerakan Palang Merah & Bulan Sabit Merah Internasional. Mempunyai pengetahuan dasar yang memadai tentang Hukum Perikemanusiaan Internasional Mempunyai pengetahuan dasar tentang kode etik pemberian bantuan kemanusiaan Mempunyai pengetahuan dasar tentang aspek - aspek yang diperlukan untuk mendapatkan akses yang lebih aman dalam penyelenggaraan bantuan kemanusiaan Mampu menjadi nara sumber tentang Gerakan dan HPI Mampu menjelaskan tentang Lambang, aturan penggunaan/penyalahgunaanya Mampu menerapkan Prinsip - prinsip Dasar Gerakan dalam kehidupan sehari - hari dan saat bekerja dalam bidang kemanusiaan Mampu menerapkan kode etik pemberian bantuan kemanusiaan dalam operasi PMI Mampu melakukan tindakan - tindakan yang diperlukan untuk dapat bekerja dengan lebih aman pada kondisi bencana/konflik. BAB II GERAKAN DAN HPI
  • 17. Panduan Pelatih / Fasilitator 7 GERAKANDANHPI II 2. Kurikulum KSR Dasar (Gerakan & HPI) Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Tujuan Pembelajaran Metodo- logi Alokasi Waktu Media Sumber Belajar / Referensi Gerakan Palang Merah & Bulan Sabit Merah Internasional • Sejarah Gerakan Palang Merah & Bulan Sabit Merah Internasional • Komponen Gera- kan • Mengetahui dan dapat menjelaskan sejarah berdirinya Gerakan dan mengetahui para tokoh pendiri Gerakan • Mengetahui tentang komponen Gerakan, peran dan mandat masing - masing komponen Gerakan Ceramah Curah pendapat Diskusi kelompok 2 x 45’ LCD/OHP Flipchart Board Bahan presentasi Buku Pan- duan Dis- eminasi 1 & 2 Lambang • Sejarah lambang Palang Merah & Bulan Sabit Merah • Fungsi penggu- naan lambing • Penyalahgunaan lambang • Mengetahui dan memahami seja- rah dan asal usul lambang serta ar- ti lambang • Mengetahui dan mampu membe- dakan fungsi lam- bang, baik seba- gai tanda penge- nal maupun tanda perlindungan • Mengetahui mak- sud dari penya- lahgunaan lam- bang dan dapat mengindentifikasi berbagai penya- lahgunaan lam- bang Studi kasus Ceramah Curah pendapat 3 x 45’ LCD/OHP Flipchart Board Bahan presentasi Buku Pan- duan Dis- eminasi 1 & 2 Prinsip Dasar Gerakan • Definisi dan batasan norma - norma Prinsip • Mengetahui dan memahami definisi dan Studi kasus Ceramah 2 x 45’ LCD/OHP Flipchart Board Buku Pan- duan Dis- eminasi 1 &
  • 18. 8 Pelatihan Dasar KSR Dasar Gerakan • Hubungan antar ketujuh Prinsip Dasar Gerakan • Penerapan Prinsip Dasar Gerakan dalam aktifitas kepalang- merahan batasan norma - norma Prinsip Dasar Gerakan serta makna dan kategori Prinsip - prinsip Dasar Gerakan • Memahami dan dapat menyebutkan prinsip substantif, turunan dan organis dalam Prinsip Dasar Gerakan serta dapat menjelaskan korelasi atau hubungan di antara ketujuh Prinsip Dasar Gerakan • Dapat menerapkan Prinsip Dasar Gerakan dalam setiap aktifitas kepalangmerahan , baik dalam situasi damai maupun konflik Curah pendapat Poster 2 Hukum Perike- manusiaan In- ternasional • Sejarah HPI • Definisi dan atu- ran dasar serta prinsip HPI • Konvensi Genewa dan Protokol Tambahan • Hubungan antara HAM dan HPI ser- ta penerapan dan pelanggaran HPI • Mengetahui dan memahami kedudukan HPI sebagai bagian dari sejarah Gerakan dan mampu menjelaskan cikal bakal tercetusnya aturan dalam HPI • Mengetahui definisi HPI, memahami aturan dasar dan prinsip Studi kasus Ceramah Curah pendapat Pemutaran Film 4 x 45’ LCD/OHP Flipchart Board Video Player Buku Pan- duan Dis- eminasi 1 & 2 Konvensi Genewa 1949
  • 19. Panduan Pelatih / Fasilitator 9 GERAKANDANHPI II HPI • Mengetahui dan memahami Konvensi Genewa dna Protokol Tambahan serta penerapan HPI dalam konflik bersenjata • Mengetahui dan memahami hubungan HAM dengan HPI,dapat mengidentifikasi berbagai pelanggaran HPI serta mengetahui peranan Palang Merah dalam menjamin penghormatan terhadap HPI Code of Conduct dan Safer Access • Mengetahui dan memahami etika - etika dalam penyelenggaraan bantuan kemanusiaan • Mengetahui dan memahami cara bekerja yang lebih aman dalam situasi konflik / bencana Studi kasus Ceramah Curah pendapat Pemutaran Film 2 x 45’ LCD/OHP Flipchart Board Video Player Buku Pan- duan Dis- eminasi 1 & 2 T O T A L 13 x 45’ 1 jam = 45''
  • 20. 10 Pelatihan Dasar KSR 3. Modul KSR Dasar (Gerakan & HPI) a. Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional i. Subpokok Bahasan: • Sejarah Lahirnya Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional • Komponen Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional ii. Tujuan Pembelajaran: iii. Waktu: 2 x 45 menit iv. Media: Poster, ohp, lcd/digital projector, materi power point/slide, flipcard board, film dan leaflet v. Metode: Ceramah, diskusi, tanya jawab, pemutaran film vi. Proses Pembelajaran: 1. Pengantar: a) Fasilitator memperkenalkan diri dan menjelaskan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran. b) Fasilitator memperkenalkan diri dengan metode keakraban atau pendekatan yang bersifat persahabatan. c) Fasilitator mengajak peserta untuk melakukan salah satu aktivitas yang kreatif untuk membuat pancingan dari pemahaman peserta terhadap materi yang akan disampaikan. Pola ini untuk merespon keseriusan peserta terhadap materi. Selain itu, pola ini juga bisa dikemas dalam bentuk tanya jawab ringan untuk menguji kemampuan awal peserta. Pada sesi ini, Fasilitator dapat memutar film ’Where the Street Have No Name’ untuk menjadi bahan tanya jawab. 2. Kegiatan Pembelajaran: Pada Pokok Bahasan ini peserta diharapkan: ☻ Dapat mengetahui dan memahami sejarah lahirnya gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. ☻ Mengetahui para tokoh pendiri gerakan. ☻ Mengetahui dan memahami tentang komponen dan badan gerakan. ☻ Mengetahui peran dan mandat dari komponen gerakan, ICRC, IFRC dan Perhimpunan Nasional. ☻ Memahami persyaratan pendirian Perhimpunan Nasional di suatu Negara. ☻ Dapat memahami sekilas tentang sejarah berdirinya PMI.
  • 21. Panduan Pelatih / Fasilitator 11 GERAKANDANHPI II a) Pada sesi ini fasilitator secara langsung memberikan penjelasan materi dengan metode ceramah informatif, yang mencakup pembahasan tentang: Sejarah Lahirnya Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, antara lain meliputi: Perang Solferino Jean Henry Dunant dan buku ”Kenangan dari Solferino” yang memuat dua gagasan penting Komite Lima Sejarah Konvensi Jenewa Liga Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Konferensi International 1863 b) Selanjutnya Fasilitator memberikan penjelasan tentang subpokok bahasan yang kedua, yaitu mengenai Komponen Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, diantaranya yang mencakup: Komponen-komponen Gerakan Statuta Gerakan Persyaratan pendirian Perhimpunan Nasional Sekilas sejarah berdirinya Palang Merah Indonesia (PMI) 3. Penutup: 1. Sebelum menutup sesi, fasilitator meminta satu hingga tiga orang peserta untuk memberikan tanggapan terhadap materi yang telah disampaikan. Tanggapan ini bisa dikemas secara langsung dalam bentuk tanya jawab. 2. Fasilitator mengucapkan terima kasih, sekaligus menutup sesi. ---- Latihan dan Evaluasi ---- 1) Sebutkan pengertian HPI 2) Jelaskan secara singkat sejarah HPI 3) Sebutkan Aturan Dasar HPI
  • 22. 12 Pelatihan Dasar KSR 1. Dua gagasan penting yang ditulis oleh Henri Dunant dalam bukunya ‘Ke- nangan dari Solferino’ (A Memory of Solferino) mengemukakan ide un- tuk: a. Mendirikan perhimpunan bantuan di setiap negara yang terdiri dari sukarelawan untuk merawat orang yang terluka pada waktu perang. b. Mempromosikan kesepakatan internasional guna melindungi prajurit yang terluka dalam medan perang dan orang-orang yang merawatnya serta memberikan status netral kepada mereka. 2. Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional terdiri atas tiga Komponen yaitu: a) Komite Internasional Palang Merah atau ICRC (International Commit- tee of the Red Cross) b) Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah atau IFRC (International Federation of the Red Cross and Red Crescent Societies) c) Perhimpunan Nasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah atau bi- asa disebut Perhimpunan Nasional (National Society) saja 3. Setiap empat tahun sekali, Gerakan membahas berbagai permasalahan kemanusiaan dalam sebuah Konferensi Internasional yang diselenggara- kan di Jenewa dan dihadiri oleh seluruh komponen Gerakan. vii. Referensi: 1. Kumpulan Materi Pelatihan KSR Dasar , terbitan MP PMI 2007 2. International Committee of the Red Cross, 1994, Handbook of the International Red Cross and Red Crescent Move- ment, ICRC, Geneva 3. International Committee of the Red Cross, 1998, Mengenal Lebih Jauh Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, ICRC, Geneva. 4. Muin, Umar, 1999, Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 5. IFRC, Film “Where the Street Have no Name’, IFRC, Gene- va.
  • 23. Panduan Pelatih / Fasilitator 13 GERAKANDANHPI II b Lambang Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional i. Subpokok Bahasan: 1.Sejarah Lambang Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. 2.Fungsi Lambang Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. 3.Penyalahgunaan lambang. ii. Tujuan Pembelajaran: iii. Waktu: 2 x 45 menit iv. Media: Poster, OHP/LCD/ Digital Projector, Materi Power Point/slide, Flipcard Board, Peralatan Diskusi dan Leaflet v. Metode: Ceramah, Studi Kasus dan Tanya Jawab vi. Proses Pembelajaran: 1. Pengantar: a) Fasilitator memperkenalkan diri dan menjelaskan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran. b) Fasilitator memperkenalkan diri dengan metode keakraban atau pendekatan yang bersifat persahabatan. c) Fasilitator melakukan tanya jawab awal (Pretest) untuk mengetahui kemampuan awal peserta ajar. 2. Kegiatan Pembelajaran: a) Setelah fasilitator membuka sesi pengantar, selanjutnya fasilitator mempresentasikan materi dengan bantuan beberapa media pembelajaran. b) Fasilitator memberikan penjelasan materi Sejarah lambang diantaranya mencakup: •Sejarah Lambang •Alasan pemilihan Lambang Palang Merah •Asal usul Lambang Bulan Sabit Merah •Protokol III tentang Lambang Kristal Merah Pada Pokok Bahasan ini peserta diharapkan: ☻ Dapat menerangkan tentang makna dan arti lambang serta dapat memahami sejarah atau asal usul lambang Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional ☻ Mengetahui dan mampu membedakan fungsi lambang, baik sebagai tanda pengenal maupun tanda perlindungan ☻ Mengetahui maksud dari penyalahgunaan lambang dan dapat men- gidentifikasi berbagai penyalahgunaan lambang
  • 24. 14 Pelatihan Dasar KSR c) Fasilitator memberikan contoh beberapa Lambang Perhimpunan Nasional yang pernah ada serta memberikan penjelasan singkat beberapa lambang perhimpunan nasional yang mempunyai keistimewaan dalam sejarahnya (Turki, Iran, Israel, dan lain- lain). d) Fasilitator meminta kepada peserta (1 atau 2 orang) untuk memberikan pendapat mengenai ”pandangan keliru dari masyarakat bahwa lambang palang merah merupakan simbol keagamaan”. e) Fasilitator memberikan penjelasan mengenai Fungsi Lambang melalui media poster/ OHP, diantaranya: •Pengaturan lambang •Tanda Perlindungan •Tanda Pengenal f) Fasilitator menjelaskan mengenai Penyalahgunaan Lambang, diantaranya: •Kewajiban negara mengesahkan peraturan untuk melindungi lambang •Peniruan (imitation) •Penggunaan yang tidak tepat (usurpation) •Penggunaan yang melanggar ketentuan/pelanggaran berat (perfidy/grave misuse) •Pelatih memberikan beberapa contoh mengenai penyalahgunaan lambang dengan menggunakan media poster, foto, OHP, produk komersial, dan lain-lain. g) Fasilitator memberikan penjelasan mengapa Lambang menjadi hal yang sangat berarti bagi gerakan dalam menjalankan aktifitas kemanusiaannya pada saat perang maupun damai. 3. Penutup: a. Sebelum menutup sesi, fasilitator meminta satu hingga tiga orang peserta untuk memberikan tanggapan terhadap materi yang telah disampaikan. Tanggapan ini bisa dikemas secara langsung dalam bentuk tanya jawab. b. Fasilitator mengucapkan terima kasih, sekaligus menutup sesi ---- Latihan dan Evaluasi ---- • Sebutkan empat lambang Gerakan • Sebutkan bentuk-bentuk penyalahgunaan Lambang disertai contoh
  • 25. Panduan Pelatih / Fasilitator 15 GERAKANDANHPI II 1. Lambang Palang Merah berbentuk palang sejajar yang saling menyilang dan berada diatas dasar putih; memiliki status netral, bukan merupakan simbol keagamaan atau politik, dan diadopsi sebagai kebalikan dari bendera Swiss (palang putih berlatar belakang merah). 2. Lambang memiliki dua fungsi, yaitu sebagai tanda pengenal yang dikenakan pada masa damai dan sebagai tanda perlindungan yang dikenakan pada masa konflik. 3. Peserta Konvensi Jenewa memiliki suatu kewajiban untuk membuat aturan hukum sebagai upaya perlindungan terhadap penggunaan lambang dan mencegah penyalahgunaan. Pelanggaran atas Lambang dikenakan sanksi hukum yang berlaku. vii. Referensi: 1.Kumpulan Materi – Pelatihan KSR Dasar 2007 2.Direktorat Jenderal Hukum Perundang-undangan Departemen Kehakiman, 1999, Terjemahan Konvensi Jenewa tahun 1949, Departemen Hukum dan Perundang-undangan, Jakarta. 3.International Committee of the Red Cross, 1994, Handbook of the International Red Cross and Red Crescent Movement, ICRC, Ge- neva. 4.International Committee of the Red Cross, 2005, Protocol Additional to the Geneva Conventions of 12 August 1949 and Relating to the Adoption of an Additional Distinctive Emblem (Protocol III). ICRC, Geneva. 5.International Committee of the Red Cross,1991, Regulation on the Use of the Emblem of the Red Cross or the Red Crescent by the National Societies, ICRC, Geneva, 1991. 6.Palang Merah Indonesia, 2006, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Palang Merah Indonesia tahun 2004 – 2009, Markas Pusat PMI, Jakarta. Muin, Umar, 1999, Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
  • 26. 16 Pelatihan Dasar KSR c. Prinsip Dasar Gerakan palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional i. Subpokok Bahasan: 1.Sejarah, Definisi dan Batasan Norma-norma Prinsip 2.Makna dan Kategori Prinsip 3.Hubungan Antarketujuh Prinsip 4.Penerapan Prinsip Dasar dalam aktivitas Kepalangmerahan ii. Tujuan Pembelajaran: iii. Waktu: 2 x 45 menit iv. Media: Poster, OHP, LCD/Digital Projector, Materi Power Point/Slide, Flipcard Board, Film dan Leaflet v. Metode: Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab, simulasi/permainan dan Pemutaran Film vi. Proses Pembelajaran: 1. Pengantar: a) Fasilitator memperkenalkan diri dan menjelaskan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran. b) Fasilitator memperkenalkan diri dengan metode keakraban atau pendekatan yang bersifat persahabatan. c) Fasilitator mengajak peserta untuk memainkan simulasi atau permainan Tujuh Prinsip. Setelah melakukan permainan, fasilitator meminta pendapat peserta yang sekaligus dapat menjadi alat ukur pengetahuan awal peserta tentang Tujuh Prinsip. Selanjutnya fasilitator menjelaskan makna dari Tujuh Prinsip secara rinci dengan memberikan contoh-contoh dalam kehidupan nyata (contoh pelaksanaan dalam kegiatan atau tugas KSR). 2. Kegiatan Pembelajaran: Setelah fasilitator mengukur pengetahuan dasar peserta tentang Tujuh Prinsip lewat simulasi/pemainan, selanjutnya fasilitator memberikan penjelasan materi dengan metode ceramah informatif, yang mencakup pembahasan tentang: • Sejarah, Definisi dan Batasan Norma-norma Prinsip • Makna dan kategori serta Hubungan antarprinsip • Implementasi Prinsip Dasar dalam aktivitas Kepalangmerahan Pada Pokok Bahasan ini peserta diharapkan: ☻ Dapat memahami sejarah, definisi dan batasan norma-norma Prin- sip Dasar, serta makna dan kategori Prinsip. ☻ Memahami dan dapat menyebutkan prinsip substansif, turunan dan organis dalam prinsip dasar gerakan serta dapat menjelaskan korelasi atau hubungan di antara ketujuh Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah. ☻ Dapat menerapkan prinsip dasar dalam setiap aktivitas kepalangmerahan, baik dalam situasi damai maupun konflik
  • 27. Panduan Pelatih / Fasilitator 17 GERAKANDANHPI II ---- Latihan dan Evaluasi ---- • Sebutkan secara lengkap dan benar, yang termasuk dalam Tujuh Prinsip Dasar Gerakan PM/BSM • Sebutkan kategori Prinsip Dasar dan Jelaskan secara singkat hubungan antarprinsip • Sebutkan contoh kegiatan kepalangmerahan yang merupakan implementasi dari Tujuh Prinsip Dasar • Penutup: a) Sebelum menutup sesi, Fasilitator dapat memutar Film kartun Helpman atau the Principles to Action. Fasilitator bersama peserta membuat kesimpulan tentang pokok bahasan yang disajikan dengan mengacu pada tujuan Pembelajaran. b) Untuk menyimpulkan materi diharapkan peserta berperan aktif. Salah satu caranya adalah menunjuk satu hingga 3 peserta untuk menyampaikan beberapa kesimpulan berdasarkan pemahaman mereka. c) Fasilitator mengucapkan terima kasih, sekaligus menutup sesi. Contoh : Permainan diatas adalah contoh dari permainan Tujuh Prinisp. Fasilitator dapat membuat model permainan lain sesuai kreatifitas masing-masing. Permainan Tujuh Prinsip Cara 1: Pada permainan ini, peserta membentuk 3-5 kelompok. Setiap kelompok akan menda- patkan potongan kertas yang masing-masing berisi salah satu dari ketujuh Prinsip Da- sar. Potongan kertas lainnya berisi implementasi dari setiap Prinsip Dasar yang ada. Mintalah setiap kelompok untuk mencocokan mana implementasi kegiatan yang sesuai dengan masing-masing Prinsip yang ada. Cara 2: Pada permainan ini, setiap peserta masing-masing akan mendapatkan satu potongan kertas yang masing-masing berisi satu Prinsip Dasar atau implementasi kegiatan. Min- talah seluruh peserta untuk berbaur dan pada hitungan tertentu peserta harus memilih pasangannya yang sesuai antara Prinsip Dasar dan implementasinya.
  • 28. 18 Pelatihan Dasar KSR 1. Kata ‘Prinsip’ berasal dari bahasa Latin ‘principium’ yang berarti penyebab utama, asal atau dasar yang dapat berarti suatu aturan-aturan dasar yang mengekspresikan nilai-nilai dasar suatu kelompok komunitas yang tidak berubah-ubah dalam keadaan apapun. 2. Ketujuh Prinsip Dasar Gerakan yaitu: • Kemanusiaan • Kesamaan • Kenetralan • Kemandirian • Kesukarelaan • Kesatuan • Kesemestaan 3. Prinisp dapat dibagi dalam tiga kategori, yaitu: a) Prinsip substantif/utama (Kemanusiaan dan Kesamaan), b) Prinsip derivatif/turunan (Kenetralan dan Kemandirian), dan c) Prinsip organis (Kesukarelaan, Kesatuan dan Kesemestaan). 4. Setiap Prinsip memiliki makna yang masing-masing diimplementasikan dalam setiap kegiatan kepalangmerahan. vii. Referensi: 1. Kumpulan Materi – Pelatihan KSR Dasar MP PMI 2007 2. International Committee of the Red Cross, 1994, Handbook of the International Red Cross and Red Crescent Movement, ICRC & Federation, Geneva. 3. IFRC, Film “Helpman”, IFRC, Geneva. 4. IFRC, Film “Principles to action”, IFRC, Geneva. 5. Muin, Umar, 1999, Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 6. PMI Statutes 7. Pictet, Jean S, 1956, Red Cross Principles, ICRC, Geneva. Pictet, Jean S. 1979, The Fundamental Principles of the Red Cross: Commentary, Henry Dunant Institute, Geneva.
  • 29. Panduan Pelatih / Fasilitator 19 GERAKANDANHPI II d. Hukum Perikemanusiaan Internasional i. Subpokok Bahasan: 1. Sejarah terciptanya HPI 2. Definisi dan Aturan Dasar, serta Prinsip HPI 3. Konvensi Jenewa dan Protokol Tambahan 4. Hubungan antara HAM dan HPI ii. Tujuan Pembelajaran: iii. Waktu: 3 x 45 menit iv. Media: Poster, OHP, LCD Projector, Materi Power Point/slide, Flipcard Board, Perala- tan Simulasi, Film dan Leaflet v. Metode: Ceramah, Studi Kasus, Diskusi Kelompok dan Pemutaran Film vi. Proses Pembelajaran: 1. Pengantar: 1. Fasilitator memperkenalkan diri dan menjelaskan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran. 2. Fasilitator memperkenalkan diri dengan metode keakraban atau pendekatan yang bersifat persahabatan. 3. Fasilitator menunjukkan gambar/poster/berita tentang konflik dan meminta pendapat peserta. Dapat dilakukan tanya jawab ringan sebagai alat ukur pengetahuan umum peserta tentang topik yang akan dibahas. 2. Kegiatan Pembelajaran: a) Setelah Fasilitator memberikan pengantar pelatihan dan mengukur pengetahuan dasar peserta ajar, selanjutnya fasilitator memberikan penjelasan materi diantaranya: • Definsi • Intisari HPI • Istilah • Hukum Jenewa dan Hukum Den Haag Pada Pokok Bahasan ini peserta diharapkan: ☻ Dapat menjelaskan kedudukan HPI sebagai bagian dari sejarah gera- kan dan mampu menjelaskan cikal bakal tercetusnya aturan dalam HPI. ☻ Dapat memahami tentang definisi HPI, dari aspek istilah maupun de- finisi dan menjelaskan tentang aturan dasar serta prinsip HPI. ☻ Memahami dan menjelaskan tentang Konvensi Jenewa dan Protokol Tambahan serta memahami pemberlakuan HPI dalam situasi sengketa bersenjata Internasional dan non Internasional. ☻ Dapat mengidentifikasi perbedaan antara HPI dan HAM
  • 30. 20 Pelatihan Dasar KSR b) Fasilitator memberikan penjelasan kepada peserta ajar tentang Aturan Dasar prinsip HPI diantaranya: 1.Prinsip (prinsip pembedaan, prinsip pencegahan penderitaan yang tidak perlu, prinsip proporsionalitas). 2.Aturan Dasar. c) Fasilitator menjelaskan Konvensi Jenewa dan Protokol Tambahan 1977. d) Sebelum melanjutkan pada sesi diskusi kelompok, fasilitator menjelaskan hubungan antara HPI dan HAM e) Fasilitator kemudian memutar film ”Bertempur Secara Benar” untuk memberikan penjelasan lebih menarik. (15 menit) f)Fasilitator meminta satu sampai tiga orang peserta untuk memberikan pendapat mengenai isi dari film tersebut. ( 5 menit). g) Setelah seluruh materi disampaikan, maka langkah selanjutnya yang akan dilakukan fasilitator adalah: Bentuklah forum diskusi kelompok. Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok diskusi sesuai dengan jumlah peserta. Berilah nama pada setiap kelompok sesuai dengan nama para tokoh pendiri gerakan palang merah atau nama dari prinsip dasar gerakan. Contoh: Kelompok Henry Dunant atau kelompok Kenetralan,dst. Berikanlah soal studi kasus dalam bentuk tulisan pada lembaran kertas untuk dikerjakan oleh kelompok masing-masing. Berikanlah waktu ±15-20 menit untuk mengerjakan studi kasus. Arahkanlah kepada setiap kelompok agar mencari tempat yang representatif untuk menyelesaikan tugas (tidak harus berada di kelas). Setelah selesai, setiap kelompok tampil ke depan untuk mempresentasikan hasil kerjanya. Pada sesi presentasi ini, kelompok lain diharapkan dapat berperan aktif untuk bertanya, menyanggah pendapat, atau bahkan memberikan masukan yang berarti. Kemaslah diskusi kelompok ini menjadi lebih menarik dengan menggunakan berbagai media penunjang diskusi. Misalkan, karton manila dan perangkat alat tulis warna, gambar atau poster HPI, serta berbagai alat lainnya yang dapat digunakan oleh peserta. 3. Penutup: a) Sebelum menutup sesi, fasilitator meminta satu hingga tiga orang peserta untuk memberikan tanggapan terhadap materi yang telah disampaikan. Tanggapan ini bisa dikemas secara langsung dalam bentuk tanya jawab. b) Fasilitator mengucapkan terima kasih, sekaligus menutup sesi ---- Latihan dan Evaluasi ---- • Sebutkan pengertian HPI • Jelaskan secara singkat sejarah HPI • Sebutkan Aturan Dasar HPI
  • 31. Panduan Pelatih / Fasilitator 21 GERAKANDANHPI II 1. Hukum Perikemanusiaan Internasional adalah cabang dari Hukum Internasional yang berisi ketentuan mengenai perlindungan bagi korban perang dan mengenai pembatasan atas alat (sarana) dan metode (cara) bertempur dalam sengketa bersenjata internasional atau pun internasional. 2. Konvensi-konvensi Jenewa 1949 terdiri atas: a) Konvensi Jenewa I : tentang perbaikan keadaan anggota angkatan perang yang terluka dan sakit di medan pertempuran darat. b) Konvensi Jenewa II : tentang perbaikan keadaan anggota angkatan perang di laut yang terluka, sakit dan korban kapal karam. c) Konvensi Jenewa III : tentang perlakuan terhadap tawanan perang. d) Konvensi Jenewa IV : tentang perlindungan orang-orang sipil di waktu perang. 3. Protokol-protokol Tambahan 1977 terdiri atas: a) Protokol Tambahan I : perlindungan korban sengketa bersenjata internasional, b) Protokol Tambahan II : perlindungan korban sengketa bersenjata non- internasional. 4. Selain perjanjian-perjanjian internasional tersebut, instrumen HPI juga meliputi: 1) Konvensi Den Haag 1907; tentang penggunaan alat dan cara bertempur, 2) Konvensi Den Haag 1954; tentang perlindungan terhadap benda budaya pada masa sengketa bersenjata, 3) Konvensi Senjata Kimia 1993; tentang pelarangan senjata kimia, 4) Konvensi Ottawa 1997; tentang pelarangan ranjau darat antipersonel, 5) Statuta Roma 1998; tentang pembentukan mahkamah pidana internasional. vii. Referensi: 1. Direktorat Jenderal Hukum Perundang-undangan Departemen Kehakiman, 1999, Terjemahan Konvensi Jenewa tahun 1949, Departemen Hukum dan Perundang-undangan, Jakarta. 2. International Committee of the Red Cross, 1994, Handbook of the International Red Cross and Red Crescent Movement, ICRC & Federation, Geneva. 3. International Committee of the Red Cross,1999, Pen- gantar Hukum Humaniter, ICRC, Jakarta. 4. International Committee of the Red Cross, 2002, International Humanitarian Law, Answer to Your Question, ICRC, Geneva. 5. ICRC, Film ‘Fighting by the Rules’ , ICRC, Geneva
  • 32. 22 Pelatihan Dasar KSR e. Code of Conduct dan Safer Access i. Subpokok Bahasan: 1. Kode Etik/kode perilaku 2. Merumuskan mandat 3. 7 Pilar 4. Meningkatkan keamanan personel Palang Merah (resiko = ancaman x kerentanan) 5. Manajemen keamanan (mencegah/mengurangi resiko, membatasi kerusakan) ii. Tujuan Pembelajaran: iii. Waktu: 2 x 45 menit iv. Media: OHP, LCD Projector, Flipcard Board dan Film v. Metode: Ceramah, Studi Kasus, Tanya jawab, Simulasi/ permainan dan Pemutaran film vi. Proses Pembelajaran: 1. Pengantar: Fasilitator memperkenalkan diri. Fasilitator mengajak peserta untuk melakukan curah pendapat. Fasilitator menjelaskan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran dalam modul. 2. Kegiatan Pembelajaran: Fasilitator membagi peserta dalam kelompok (2 – 3 kelompok) untuk melakukan diskusi kelompok. Minta kepada masing – masing kelompok untuk berdiskusi dan mengindentifikasi kode etik dalam pemberian bantuan kemanusiaan (sesuai dengan pemahaman peserta). Fasilitator menyampaikan materi tentang Code of Conduct dan memberikan contoh – contoh penerapan Code of Conduct dalam operasi kemanusiaan Palang Merah Indonesia. Selanjutnya fasilitator menyajikan materi tentang Safer Access (sebelum sampai pada 7 Pilars, berhenti). Kemudian minta kepada peserta untuk kembali dalam kelompok semula untuk melakukan diskusi. Setelah proses pembelajaran Pokok Bahasan ini, peserta diharapkan: ☻ Mengetahui dan memahami etika - etika dalam penyelenggaraan bantuan kemanusiaan ☻ Mengetahui dan memahami cara bekerja yang lebih aman dalam situasi konflik/bencana
  • 33. Panduan Pelatih / Fasilitator 23 GERAKANDANHPI II ---- Latihan dan Evaluasi ---- • Apa yang kamu ketahui tentang code of conduct • Sebutkan isi dari code of conduct • Sebutkan 7 pilar safer access Minta kepada peserta untuk mendiskusikan dan mengidentifikasi hal – hal apa saja yang perlu disiapkan dan dilakukan agar dapat melakukan kegiatan pelayanan kemanusiaan yang lebih aman baik dalam situasi bencana maupun konflik. Selanjutnya Fasilitator meminta peserta membuat kelompok dan melakukan simulasi atau permainan peran. 3. Penutup: 1. Sebelum menutup sesi, fasilitator meminta satu hingga tiga orang peserta untuk memberikan tanggapan terhadap materi yang telah disampaikan. Tanggapan ini bisa dikemas secara langsung dalam bentuk tanya jawab. 2. Fasilitator mengucapkan terima kasih, sekaligus menutup sesi vii. Referensi: 1. Kumpulan Materi – Pelatihan KSR Dasar MP PMI 2007 2. ICRC database (3.2.5.1 Conflict environment) 3. ICRC, Film “Mobile 121 Calling”, ICRC, Geneva 4. PMI Statutes 5. Roberts, David Lloyd, 1999, Staying Alive, ICRC, Geneva
  • 34. 24 Pelatihan Dasar KSR 1. Code of Conduct merupakan hasil kesepakatan 7 badan kemanusiaan internasional besar: ICRC, IFRC, Caritas International, International Save the Children, Lutheran World Federation, Oxfam, dan World Council of Churches dalam pemberian bantuan kemanusiaan. 2. Terdiri dari 10 Prinsip Dasar tentang operasi kemanusiaan dan 3 annex yang mengatur hubungan badan kemanusiaan dengan pemerintah lokal, negara donor dan organisasi antarnegara. 3. Isi Code of Conduct : a) Kewajiban kemanusiaan adalah prioritas utama. b) Bantuan diberikan tanpa pertimbangan ras, kepercayaan ataupun kebangsaan dari penerima bantuan ataupun pembedaan dalam bentuk apapun. Prioritas bantuan ditentukan berdasarkan oleh kebutuhan semata. c) Bantuan tidak boleh digunakan untuk kepentingan politik dan agama d) Kita hendaknya tidak menjadi alat kebijakan luar negeri pemerintah e) Kita harus menghormati budaya dan kebiasaan/adat istiadat f) Kita harus berusaha membangun respons bencana sesuai kemampuan setempat g) Kita harus berusaha melibatkan penerima bantuan dalam proses manajemen bencana h) Bantuan yang diberikan hendaknya ditujukan untuk mengurangi kerentanan terhadap bencana di kemudian hari, di samping juga untuk memenuhi kebutuhan pokok i) Kita bertanggung jawab kepada pihak yang kita bantu maupun kepada pihak yang memberi kita bantuan j) Dalam kegiatan informasi, publikasi dan promosi, kita harus memandang korban bencana sebagai manusia bermartabat, bukan sebagai obyek tak berdaya. 4. Safer access (akses yang lebih aman) adalah suatu konsep / kerangka kerja yang disusun agar PMI dapat: memiliki akses yang lebih baik terhadap masyarakat yang terkena dampak konflik melakukan operasinya dengan lebih aman dalam situasi konflik. Kerangka kerja ini berisi pedoman operasional bagi PMI sebagai organisasi maupun individu-individu di dalamnya agar dapat melakukan aktifitasnya dengan lebih aman dalam situasi konflik. Tujuh Pilar Safer Access terdiri atas : - Penerimaan terhadap Organisasi - Penerimaan terhadap individu dan tingkah laku pribadi - Identifikasi - Komunikasi Internal - Komunikasi Eksternal - Peraturan Keamanan - Tindakan Perlindungan - Tindakan Perlindungan
  • 36. 26 Pelatihan Dasar KSR 1. Kompetensi KSR Dasar (Organisasi PMI) Mampu mengetahui dan memahami aspek - aspek dalam organisasi Palang Merah Indonesia Kompetensi Umum Kompetensi Khusus Kompetensi Tambahan • Memiliki pengetahuan tentang organisasi Palang Merah Indonesia beserta tugas dan fungsinya. • Memiliki semangat dan komitmen yang tinggi untuk bekerja dalam bidang kemanusiaan bersama organisasi Palang Merah Indonesia. • Memiliki pemahaman tentang mandat serta visi dan misi PMI. • Mempunyai pengetahuan yang memadai tentang sejarah berdirinya organisasi Palang Merah Indonesia. • Mempunyai pengetahuan dan pemahaman landasan hukum dan mandat organisasi Palang Merah Indonesia. • Mempunyai pengetahuan dan pemahaman tentang kekedudukan KSR dalam organisasi PMI serta memahami fungsi dan tugas KSR. • Mampu menjadi nara sumb- er tentang organisasi PMI. • Memiliki jiwa dan semangat kemanusiaan serta menjaga perilaku sesuai dengan Prinsip - prinsip Dasar Ge- rakan. BAB III ORGANISASI PMI
  • 37. Panduan Pelatih / Fasilitator 27 GERAKANDANHPI II 2. Kurikulum KSR Dasar (Organisasi PMI) No Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Tujuan Pembelajaran Waktu Metode Media 1 Organisasi PMI 1. Landasan Hukum 2. Struktur, Visi & Misi Dan Renstra Mengetahui dan memehami landasan hukum organisasi PMI a.Mengetahui dan memahami hubungan antar struktur organisasi PMI dengan KSR b.Mengtahui dan mema- hami visi dan misi PMI c. Mengetahui dan me- mahami pokok – pokok kebijakan dan Rencana Strategis PMI tahun 2004 -2009 1 × 45’ 1 × 45’ Ceramah Curah Pendapat Diskusi Ceramah Curah Pendapat Diskusi LCD/ OHP Flp- chart Board Bahan Presen- tasi LCD/ OHP Flp- chart Board Bahan Presen- tasi 2 Peran KSR dalam Organisasi 1. Hak dan Kewajiban KSR 2. Peran dalam Pengemban- gan organi- sasi 3. Peran dalam Pelayanan Organisasi Mengetahui dan memahami pengertian, peran dan posisi KSR dalam organisasi PMi a. Mengetahui dan memahami pengertian, peran dan posisi KSR Dalam pengembangan sumber daya organisasi b. Peran Relawn dalam Pengembangan Citra Organisasi a. Mengetahui dan memahami lingkup kegiatan pelayanan PMI, baik dimasa damai maupun bencana/ konflik. b. Mengetahui dan memahami peranan KSR dalam pelayanan PMI, Baik dimasa damai maupun dimasa bencana/konflik 1 × 45’ 3 × 45’ 1 × 45’ 1 × 45’ Ceramah Curah Pendapat Diskusi Ceramah Curah Pendapat Diskusi Ceramah Curah Pendapat Diskusi Ceramah Curah Pendapat Diskusi LCD/ OHP Flp- chart Board Bahan Presen- tasi LCD/ OHP Flp- chart Board Bahan Presen- tasi LCD/ OHP Flpchart Board Bahan Presentasi LCD/ OHP Flp- chart Board Bahan Presen- tasi
  • 38. 28 Pelatihan Dasar KSR 3. Modul KSR Dasar (Organisasi PMI) a. Landasan Hukum i. Tujuan Pembelajaran : ii. Waktu : 1 x 45 Menit iii. Media : Flipchart, Pointer, LCD Projektor/OHP, referensi iv. Metode : Ceramah Informatif. v. Proses Pembelajaran : 1. Pengantar : • Fasilitator mengajak pembelajar untuk melakukan energizer. • Fasilitator menjelaskan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran dalam modul 2. Kegiatan Pembelajaran : • Fasilitator menjelaskan Keppres No. 25 Tahun 1950 dan Keppres No. 246 Tahun 1963 serta mengulas sedikit mengenai latar belakang sejarahnya • Fasilitator menjelaskan AD/ART dan proses penyusunannya • Fasilitator menjelaskan PP No. 18 Tahun 1980 • Fasilitator menjelaskan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 023/Birhub/1972 • Setiap penjelasan dilanjutkan dengan tanya jawab dari fasilitator dan pembelajar lainnya. • Fasilitator mengarahkan peserta untuk dapat berdiskusi secara aktif, berkaitan dengan semua materi dalam modul ini. 3. Rangkuman : • Fasilitator menanyakan kembali kepada peserta mengenai pokok bahasan dan materi terkait. Setelah proses pembelajaran Pokok Bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu : 1. Mengetahui dan memahami Landasan Hukum yang mengakui keberadaan organisasi PMI dan Tugas Pokoknya 2. Mengetahui landasaran hukum organisasi PMI dalam menjalankan visi dan misinya 3. Mengetahui landasan hukum penugasan PMI oleh Pemerintah untuk melaksanakan Upaya Kesehatan Transfusi Darah (UKTD) 4. Mengetahui landasan hukum Penyelenggaraan, pendidikan dan pendi- rian pos Pertolongan Pertama oleh PMI
  • 39. Panduan Pelatih / Fasilitator 29 GERAKANDANHPI II ---- Latihan dan Evaluasi ---- • Sebutkan dasar hukum penegasan pengakuan pemerintah terhadap PMI • Sebutkan perbedaan mandat dan penugasan • Menurut saudara apakah PMI adalah satu – satunya organisasi Kepalangmerahan di Indonesia vi. Referensi : • Kumpulan Materi – Pelatihan KSR Dasar MP PMI 2007 • Keppres No. 25 Tahun 1950 • Keppres No. 246 Tahun 1963 • AD/ART • PP No. 18 Tahun 1980 • Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 023/Birhub/1972 Sejarah Singkat PMI Upaya pendirian organisasi Palang Merah Indonesia sudah dimulai semenjak sebelum Perang Dunia ke II oleh Dr. RCL Senduk dan Dr. Bahder Djohan, dimana sebelumnya telah ada organisasi palang merah di Indonesia yang bernama Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie (NERKAI) yang didirikan oleh Belanda. Tetapi upaya – upaya ini masih ditentang oleh pemerintah kolonial Belanda dan Jepang. Pada tahun 1945, setelah Indonesia merdeka, atas instruksi Presiden Soekarno maka dibentuklah badan Palang Merah Indonesia oleh Panitia 5 (lima). Keppres No. 25 Tahun 1950 Mengesahkan Anggaran Dasar dari dan mengakui sebagai badan hukum Perhimpunan Palang Merah Indonesia, menunjuk Perhimpunan Palang Merah Indonesia sebagai satu satunya organisasi untuk menjalankan pekerjaan palang merah di Republik Indonesia Serikat menurut Conventie Geneve (1864,1906,1929,1949) ( isi lengkap Keppres dapat dilihat di lampiran AD/ART PMI ) Keppres No. 246 Tahun 1963 Tugas Pokok dan Kegiatan – Kegiatan Palang Merah Indonesia yang berazaskan Perikemanusiaan dan atas dasar sukarela dengan tidak membeda – bedakan bangsa, golongan dan faham politik ( isi lengkap Keppres dapat dilihat di lampiran AD/ART PMI )
  • 40. 30 Pelatihan Dasar KSR Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga merupakan konstitusi organisasi di dalam menjalankan visi dan misi organisasi. Sehingga menjadi suatu kewajiban bagi segenap komponen organisasi untuk memahami, menghayati dan mengamalkan ketentuan yang tercantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sesuai dengan fungsi dan kedudukan masing – masing komponen dalam organisasi. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PMI mengatur hal – hal sebagai berikut: 1. Nama, waktu, status dan kedudukan 2. Asas dan tujuan 3. Prinsip dasar 4. Lambang dan Lagu 5. Pelindung 6. Keanggotaan 7. Susunan Organisasi 8. Musyawarah dan Rapat 9. Kepengurusan 10. Markas 11. Upaya Kesehatan Transfusi Darah 12. Hubungan dan Kerjasama 13. Perbendaharaan 14. Pembinaan 15. Pembekuan Pengurus 16. Penghargaan 17. Perubahan Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga Sebagai lampiran juga terdapat : 1. Lambang ( gambar & penjelasan ) 2. Lagu Hymne PMI dan Mars PMI (syair dan notasi nada ) 3. Salinan Keppres No. 25 Tahun 1950 dan Keppres No. 246 Tahun 1963 4. Susunan Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia Masa Bakti yang berlaku Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1980 PP No. 18 Tahun 1980 adalah keputusan pemerintah yang memberikan tugas khusus kepada Palang Merah Indonesia untuk menyelenggarakan Upaya Kesehatan Transfusi Darah (UKTD). Kegiatan ini mencakup seleksi donor darah, penyadapan, pengamanan, penyimpanan dan pendistribusian darah. PP No. 18 Tahun 1980 ini adalah penugasan dari pemerintah dan bukan mandat asli Palang Merah. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 023/Birhub/1972 Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 023/Birhub/1972, PMI dapat menyelenggarakan Pertolongan Pertama maupun menyelenggarakan pendidikan Pertolongan Pertama serta dapat mendirikan pos pertolongan pertama.
  • 41. Panduan Pelatih / Fasilitator 31 GERAKANDANHPI II ---- Latihan dan Evaluasi ---- • Sebutkan jalur koordinasi antara KSR dengan Markas PMI • Sebutkan Visi dan Misi PMI • Sebutkan dan jelaskan alur komunikasi antara KSR dengan PMI b. Sistem Struktur, Visi, Misi dan Renstra 2004 – 2009 i. Tujuan Pembelajaran : ii. Waktu : 1 x 45 Menit iii. Media : Flipchart, Pointer, LCD Projektor/OHP, referensi iv. Metode : Ceramah Informatif. v. Proses Pembelajaran : 1. Pengantar : • Fasilitator mengajak pembelajar untuk melakukan energizer. • Fasilitator menjelaskan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran dalam modul 2. Kegiatan Pembelajaran : • Fasilitator menjelaskan Sistem Organisasi • Fasilitator menjelaskan Struktur Organisasi • Fasilitator menjelaskan jalur koordinasi antara KSR dengan Markas PMI • Fasilitator menjelaskan Visi & Misi PMI • Fasilitator menjelaskan Pokok – Pokok Kebijakan dan Rencana Strategis PMI 2004 – 2009 terutama yang berkaitan dengan relawan dan khususnya KSR. 3. Rangkuman dan Evaluasi : • Fasilitator menanyakan kembali kepada peserta mengenai pokok bahasan dan materi terkait. • Kembali kepada peserta mengenai pokok bahasan dan materi terkait. vi. Referensi : • Pokok – Pokok Kebijakan dan Rencana Strategis PMI 2004 – 2009 • Buku Memperkenalkan PMI Setelah proses pembelajaran Pokok Bahasan ini, Pembelajar diharapkan mampu : 1. Mampu memahami hubungan antara struktur organisasi PMI dengan KSR 2. Memahami Visi & Misi PMI 3. Memahami Pokok – Pokok Kebijakan dan Rencana Strategis PMI 2004 - 2009
  • 42. 32 Pelatihan Dasar KSR PENGURUS PMI PUSAT PENGURUS PMI DAERAH PENGURUS PMI CA- BANG PIMPINAN IN- STANSI PUSAT PIMPINAN INSTANSI PROPINSI PIMPINAN INSTANSI KABUPATEN/KOTA UNIT Markas Cabang STRUKTUR ORGANISASI KSR DI TINGKAT CABANG Garis Komando Garis Koordinasi UNIT Perguruan Tinggi UNIT Masyarakat umum UNIT Instansi Sistem dan Struktur Organisasi PMI Palang Merah Indonesia (PMI), adalah lembaga sosial kemanusiaan yang netral dan mandiri, yang didirikan dengan tujuan untuk membantu meringankan penderitaan sesama manusia akibat bencana, baik bencana alam maupun bencana akibat ulah manusia, tanpa membedakan latar belakang korban yang ditolong. Tujuannya semata - mata hanya untuk mengurangi penderitaan sesama manusia sesuai dengan kebutuhan dan mendahulukan keadaan yang lebih parah. Suatu perhimpunan Palang Merah Nasional, yang terikat dengan Prinsip – Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, maka PMI jelas merupakan lembaga yang independen serta berstatus sebagai Organisasi Masyarakat, namun dibentuk oleh Pemerintah serta mendapat tugas dari Pemerintah. Berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PMI, susunan Organisasi Palang Merah Indonesia adalah sebagai berikut : 1. PMI Pusat yang dibentuk di Tingkat Pusat. 2. PMI Daerah, yang dibentuk di Tingkat Propinsi. 3. PMI Cabang, yang dibentuk di Tingkat Kota/Kabupaten PMI Cabang dapat membentuk PMI Ranting yang berada di tingkat kecamatan. KSR PMI bertanggung jawab dan memberikan laporan kegiatan secara periodik kepada Pengurus PMI Cabang setempat melalui staf yang bertanggung jawab di bidang pengembangan relawan. Struktur organisasi KSR dalam organisasi PMI adalah sebagai berikut : 1. STRUKTUR ORGANISASI KSR DI TINGKAT CABANG
  • 43. Panduan Pelatih / Fasilitator 33 GERAKANDANHPI II 2. STRUKTUR ORGANISASI KSR DI UNIT Catatan : • Manajemen kepengurusan Unit diserahkan kepada masing-masing Unit sesuai dengan kebutuhan, dengan ketentuan tidak melanggar struktur yang telah ada. Visi dan Misi PMI Visi PMI : Palang Merah Indonesia (PMI) mampu dan siap menyediakan pelayanan kepalangmerahan dengan cepat dan tepat dengan berpegang teguh pada Prinsip-Prinsip Dasar Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. Misi PMI : 1. Menyebarluaskan dan mendorong aplikasi secara konsisten Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. 2. Melaksanakan kesiapsiagaan di dalam penanggulangan bencana dan konflik yang berbasis pada masyarakat. 2. Memberikan bantuan dalam bidang kesehatan yang berbasis masyarakat. 3. Pengelolaan transfusi darah secara profesional. 4. Berperan aktif dalam penanggulangan bahaya HIV/AIDS dan penyalahgunaan NAPZA. 5. Menggerakkan generasi muda dan masyarakat dalam tugas-tugas kemanusiaan. 6. Meningkatkan kapasitas organisasi di seluruh jajaran PMI secara berkesinambungan disertai dengan perlindungan terhadap relawan dan karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan. 7. Pengembangan dan penguatan kapasitas organisasi di seluruh jajaran PMI guna meningkatkan kualitas potensi sumber daya manusia, sumber daya dan dana agar visi, misi dan program PMI dapat diwujudkan secara berkesinambungan. BENDAHARA Seksi Seksi Seksi Seksi WK.KOMANDAN KSR KOMANDAN KSR SEKERTARIS A N G G O T A K S R Garis Komando Garis Kordinasi Pembina Teknis KSR Pembina KSR
  • 44. 34 Pelatihan Dasar KSR Pokok – Pokok Kebijakan dan Rencana Strategis PMI 2004 – 2009 Pokok- Pokok Kebijakan PMI mencakup lima bidang pelayanan, yang terdiri dari : 1. Penanggulangan Bencana 2. Kesehatan 3. Kesejahteraan Sosial 4. Komunikasi dan Informasi 5. Pengembangan Organisasi Rencana Strategis PMI mencakup 6 bidang pelayanan, yang terdiri dari : 1. Bidang Pelayanan Penanganan Bencana 2. Bidang Pelayanan Kesehatan 3. Bidang Pelayanan Sosial 4. Bidang Komunikasi dan Informasi 5. Bidang PMR dan Relawan 6. Bidang Pengembangan Organisasi
  • 45. Panduan Pelatih / Fasilitator 35 GERAKANDANHPI II c. Hak dan Kewajiban KSR dalam Organisasi i. Tujuan Pembelajaran : ii. Waktu : 1 x 45 Menit iii. Media : Flipchart, Slide OHP/LCD, Spidol, Referensi - referensi iv. Metode : Curah pendapat, Ceramah informatif, Tanya Jawab. v. Proses Pembelajaran : 1.Pengantar : • Mengawali sessi perkenalan, fasilitator mengajak pembelajar untuk melakukan energizer. • Fasilitator menjelaskan tujuan umum dan hasil yang diharapkan dari pembelajaran. 2.Kegiatan Pembelajaran : • Fasilitator mengajak peserta curah pendapat tentang KSR PMI dan pe- ran serta fungsinya dalam mendukung pengembangan Organisasi. • Fasilitator merangkum pendapat peserta dan memberikan klarifikasi serta memberikan penjelasan sesuai referensi. • Fasilitator menjelaskan pengertian KSR, peran dan posisi KSR serta Hak dan Kewajiban KSR dalam Organisasi. • Fasilitator mengajak tanya jawab dan memberikan penjelasan ter- hadap pertanyaan yang muncul berkaitan dengan materi. 3.Latihan dan Evaluasi Peserta diminta kembali untuk menjelaskan pengertian KSR serta menyebutkan Hak dan Kewajiban KSR dalam Organisasi. 4.Rangkuman : • Mengakhiri sessi ini, Fasilitator mengajak dan memotivasi KSR agar dapat senantiasa menyadari akan peran dan fungsinya sebagai bagian tak terpisahkan dari Organisasi PMI. • Fasilitator mengucapkan terima kasih, sekaligus menutup sesi. vi. Referensi : 1. Kumpulan Materi – Pelatihan KSR Dasar MP PMI 2007 2. AD / ART PMI, Renstra. 3. Pedoman KSR PMI tahun 2007. Setelah proses pembelajaran Pokok Bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu : 1. Mengetahui dan memahami pengertian, Peran dan Posisii KSR dalam Organisasi. 2. Mengetahui dan memahami Hak dan kewajiban KSR dalam Organisasi..
  • 46. 36 Pelatihan Dasar KSR 1. Pengertian, Peran dan Fungsi KSR PMI. 1.1. Pengertian : KSR ( Korps Sukarela ) PMI adalah kesatuan di dalam perhimpunan PMI yang merupakan wadah kegiatan atau wadah pengabdian bagi anggota biasa perhimpunan PMI. Regu, Kelompok dan Unit KSR dapat terbentuk pada : a. Lingkungan Markas Cabang b. Lingkungan Perguruan Tinggi / Lembaga Pendidikan c. Lingkungan Satuan Kerja d. Lingkungan Masyarakat Umum. 1.2. Peran dan Fungsi : Peran KSR PMI adalah sebagai ujung tombak kegiatan dan pelayanan PMI di masyarakat, serta mendukung pengembangan Organisasi dengan menjalankan fungsi, sbb : a. Sebagai tenaga pelaksana perhimpunan PMI dalam melaksanakan tugas kemanusiaan baik di masa damai maupun di dalam keadaan darurat / bencana. b. Dalam menjalankan fungsinya KSR PMI berstatus sebagai relawan c. Sebagai kesatuan maupun sebagai pribadi relawan KSR PMI wajib mengikuti tata aturan dan ketentuan yang ditetapkan dalam organisasi. 2. Hak dan Kewajiban KSR Dalam Organisasi. 2.1. Hak : a. Memperoleh/ mendapat kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan pe- latihan guna mengembangkan sikap dan keterampilan b. Mendapatkan kesempatan mengembangkan pengabdian di dalam perhim- punan PMI, baik di dalam kepengurusan maupun di dalam kegiatan ope- rasional. c. Berhak menggunakan atribut sesuai dengan ketentuan d. Memberikan usul, saran dan pendapat sesuai jenjang organisasi demi kemajuan perhimpunan PMI. e. Dilibatkan dalam pengambilan keputusan PMI f. Memperoleh Asuransi dan perlindungan hukum dalam pelaksanan tugas Kepalangmerahan g. Memperoleh pengakuan, tanda penghargaan, tanda kehormatan dari PMI, dari pemerintah maupun dari lembaga Nasional dan Internasional sesuai dengan ketentuan. h. Menggunakan fasilitas KSR PMI sesuai dengan ketentuan yang berlaku i. Mendapat KTA PMI j. Mengikuti kegiatan kepalangmerahan di dalam maupun di luar kesatuan atau unit yang bersangkutan.
  • 47. Panduan Pelatih / Fasilitator 37 GERAKANDANHPI II 2.2. Kewajiban : 1. Setiap anggota KSR PMI wajib menjaga dan meningkatkan kualitas kesatuannya. 2. Setiap anggota KSR wajib meningkatkan kesiapsiagaan dengan mengikuti: a. Kegiatan Pembinaan b. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan c. Kegiatan Gladi d. Kegiatan Operacional 3. Tunduk, taat dan patuh pada peraturan – peraturan kesatuan KSR PMI serta peraturan – peraturan yang berlaku di jajaran PMI. 3. KSR sebagai bagian dari Relawan hendaknya juga : a. Bertingkah laku sesuai Tujuh Prinsip PM/BSM. b. Menghormati dan memahami aturan penggunaan lambang dan mencegah penyalahgunaan lambing c. Melaksanakan kegiatan sesuai standar kualitas yang paling tinggi d. Siap sedia dalam situasi darurat e. Merespon kebutuhan orang-orang yang perlu bantuan dan meningkatkan ka- pasitas mereka sehingga mampu menolong diri sendiri f. Menyetujui dan memahami petunjuk pelaksanaan
  • 48. 38 Pelatihan Dasar KSR d. Peran KSR dalam Pengembangan Sumber Daya i. Tujuan Pembelajaran : ii. Waktu : 3 x 45 Menit iii. Media : Flipchart, Pointer, LCD Projektor/OHP, referensi iv. Metode : Ceramah Informatif. Curah Pendapat, Diskusi v. Proses Pembelajaran : 1. Pengantar : • Fasilitator mengajak pembelajar untuk melakukan energizer. • Fasilitator menjelaskan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran dalam modul 2. Kegiatan Pembelajaran : • Fasilitator menjelaskan pengertian KSR • Fasilitator menjelaskan Hak dan Kewajiban KSR dan Hak dan Kewajiban Anggota Biasa • Fasilitator menanyakan tanggapan peserta mengenai hak dan kewajiban dilanjutkan dengan diskusi singkat mengenai tanggapan peserta • Fasilitator menjelaskan pengertian Pengembangan Sumber Daya dan Jenis Sumber Daya • Fasilitator menjelaskan Aspek Akuntabilitas • Fasilitator menjelaskan mengenai kontribusi KSR dalam Pengembangan Sumber Daya • Fasilitator menjelaskan mengenai kode etik Penggalangan Dana • Fasiltator menanyakan tanggapan dari peserta mengenai kode etik Penggalangan dana • Fasilitator menjelaskan mengenai Penggalangan Dana dan Piramida Donor • Fasilitator menjelaskan mengenai Metode Penggalangan Dana dari donor Individu • Fasilitator menjelaskan mengenai Hak – Hak Donor ( Donors Bill of Rights ) • Fasilitator berdiskusi singkat dengan peserta mengenai hak – hak donor Setelah proses pembelajaran Pokok Bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu : 1. Mampu memahami peran KSR dalam Pengembangan Organisasi dengan mengacu pada Pedoman Relawan Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah 2. Mampu mengetahui, memahami serta mendukung kegiatan Pengembangan Sumber Daya organisasi 3. Mampu mengetahui, memahami dan melaksanakan peran KSR dalam kegiatan pelayanan organisasi
  • 49. Panduan Pelatih / Fasilitator 39 GERAKANDANHPI II ---- Latihan dan Evaluasi ---- • Sebutkan hak & kewajiban KSR sebagai anggota biasa • Sebutkan jenis kegiatan penggalangan dana yang dapat dilakukan dengan target donor individu • Sebutkan hak – hak donor • Fasilitator menjelaskan mengenai Kemitraan dan contoh – contoh kemitraan • Fasilitator menjelaskan mengenai unit usaha dalam Palang Merah Indonesia • Fasilitator menjelaskan mengenai contoh – contoh unit usaha dalam Palang Merah Indonesia 3. Rangkuman dan Evaluasi : • Fasilitator menanyakan kembali kepada peserta mengenai pokok bahasan dan materi terkait. vi. Referensi : • Pokok – Pokok Kebijakan dan Rencana Strategis PMI 2004 – 2009 • Buku Memperkenalkan PMI
  • 50. 40 Pelatihan Dasar KSR Pengembangan Sumber Daya Proses untuk memperoleh semua sumber daya yang diperlukan oleh Organisasi dalam rangka membangun kapasitasnya melalui landasan keuangan yang kuat dan mandiri. Sumber Daya itu terdiri dari : • Sumber Dana (Subsidi, sumbangan masyarakat, hibah, sponsor, usaha lain, dll) • Sumber Daya Manusia (Karyawan, relawan dan Pengurus) • Sarana (Barang, peralatan, bangunan, kendaraan dan lain sebagainya) Di dalam penyusunan program Pengembangan Sumber Daya ada beberapa langkah menuju kemandirian sumber daya, yaitu : • Rencana program jangka panjang dan jangka pendek • Rencana anggaran dan sumber penggalangannya • Membangun citra (dan mempertahankan melalui akuntabilitas) • Komitmen pengurus dalam mengimplementasikan kebijakan pengembangan sumber daya • Pelatihan staf dan relawan • Evaluasi CITRA Di dalam Pengembangan Sumber Daya, adalah sangat penting bagi Perhimpunan Nasional untuk memiliki citra yang positif. Tidak satupun dari persiapan, strategi atau pemakaian SDM yang dapat membuahkan hasil jika persepsi masyarakat terhadap Perhimpunan Nasional ternyata negatif atau sama sekali tidak ada. Dana yang diberikan secara cuma-cuma oleh perorangan atau organisasi hanya disumbangkan dalam atmosfir pemahaman dan niat baik. Di dalam Pengembangan Sumber Daya, Akuntabilitas dapat dilihat dari 3(tiga) aspek : Performa / Kinerja, Donasi dan Organisasi Relawan adalah komponen berharga dari organisasi Palang Merah Indonesia. Relawan adalah kekuatan inti organisasi yang merupakan potensi sumberdaya dan dana organisasi. Banyak hal yang dapat dikontribusikan KSR sebagai relawan terhadap pengembangan sumber daya, antara lain : • Gagasan (pemikiran) untuk mendukung penggalangan dana seperti menjadi konsultan, melakukan riset pasar, dan lain lain ) • Menjadi pengelola atau pelaksana event / kegiatan penggalangan dana • Di bidang sales marketing, promosi atau publikasi • Menjadi contact person / LO dengan mitra • Menjadi pelaksana program penggalangan dana, dlsb Relawan (dalam hal ini KSR) juga dapat memberikan kontribusi pembentukan citra yang positif dengan memegang teguh kode etik dalam penggalangan dana. Kode etik Penggalangan dana dibagi menjadi beberapa bagian yaitu : Penggalangan Dana Penggalangan dana adalah kegiatan yang penting bagi organisasi dalam upaya mendukung jalannya program dan menjalankan roda operasional agar organisasi dapat mencapai maksud dan tujuannya. Dalam penggalangan dana adalah sangat penting untuk mengetahui karakteristik dari target donor seperti yang di gambarkan oleh piramida donor dibawah ini.
  • 51. Panduan Pelatih / Fasilitator 41 GERAKANDANHPI II ePeran KSR dalam Pengembangan Citra Organisasi i. Tujuan Pembelajaran : ii. Waktu : 1 x 45 Menit iii. Media : Flipchart, Slide OHP/LCD, Spidol, Referensi - referensi iv. Metode : Curah pendapat, Ceramah informatif, Tanya Jawab. v. Proses Pembelajaran : 1. Pengantar : • Fasilitator mengajak pembelajar untuk melakukan energizer. • Fasilitator menjelaskan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran dalam modul 2. Kegiatan Pembelajaran : • Fasilitator mengajak Peserta curah pendapat tentang kegiatan pembentukan Citra yang dipahami Selama ini. • Fasiliator merangkum pendapat peserta dan memberikan klarifikasi serta memberikan penjelasan sesuai referensi. • Fasilitator menjelaskan materi yang sesuai diharapkan dalam tujuan pembe- lajaran. • Fasilitator mengajak tanya jawab dan memberikan penjelasan terhadap per- tanyaan yang muncul berkaitan dengan materi. 3. Latihan dan Evaluasi Peserta diminta kembali untuk menjelaskan pengertian KSR serta menyebutkan Hak dan Kewajiban KSR dalam Organisasi. 4. Rangkuman : • Mengakhiri sessi ini, Fasilitator mengajak dan memotivasi KSR agar dapat senantiasa berperan dalam kegiatan pelayanan PMI. • Fasilitator mengucapkan terima kasih, sekaligus menutup sesi. vi. Referensi : 1. Panduan Komunikasi /Humas (akan diproduksi tahun 2006) Sementara presentasi power point. 2. Booklet Pengembangan organisasi Setelah proses pembelajaran Pokok Bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu : 1. Mengetahui dan memahami pentingnya pengembangan Citra Organi- sasi.. 2. Mengetahui dan memahami Peran KSR dalam mendukung kegiatan Pengembangan Citra Organisasi.
  • 52. 42 Pelatihan Dasar KSR 1. Peran Pengembangan Citra bagi Organisasi. a.Mengana organisasi perlu citra ? b.Siapa saja yang berperan dalam kegiatan Pengembangan Citra. 2. kegitatan komunikasi PMI dalam pengembangan Citra organisasi. 3. Peran KSR dalam kegiatan Pengembangan Citra a.Peran Fungsional b.Peranan Teknis Operasional c. Keterampilan Khusus untuk mendukung Pengembangan Citra organisasi
  • 53. Panduan Pelatih / Fasilitator 43 GERAKANDANHPI II f. Peran KSR Dalam Organisasi i. Tujuan Pembelajaran : ii. Waktu : 1 x 45 Menit iii. Media : Flipchart, Slide OHP/LCD, Spidol, Referensi - referensi iv. Metode : Ceramah, Curah Pendapat,Tanya Jawab, Diskusi kelompok. v. Proses Pembelajaran : 1. Pengantar : • Mengawali sessi perkenalan, fasilitator mengajak pembelajar untuk melakukan energizer. • Fasilitator menjelaskan tujuan umum dan hasil yang diharapkan dari pembelajaran. 2. Kegiatan Pembelajaran : • Fasilitator mengajak peserta curah pendapat tentang Kegiatan dan Pela- yanan PMI yang dilaksanakan selama ini. • Fasilitator merangkum pendapat peserta dan memberikan klarifikasi serta memberikan penjelasan sesuai referensi. • Fasilitator menjelaskan ruang lingkup kegiatan dan pelayanan PMI, baik di masa damai maupun masa bencana serta Peran KSR dalam Pelayanan PMI. • Fasilitator mengajak tanya jawab dan memberikan penjelasan terhadap pertanyaan yang muncul berkaitan dengan materi. 3. Latihan dan Evaluasi Peserta diminta kembali menyebutkan berbagai jenis pelayanan PMI dan bagaimana sebagai anggota KSR berperan dalam pelayanan tersebut. 4. Rangkuman : • Mengakhiri sessi ini, Fasilitator mengajak dan memotivasi KSR agar dapat senantiasa berperan dalam kegiatan pelayanan PMI. • Fasilitator mengucapkan terima kasih, sekaligus menutup sesi. Setelah proses pembelajaran Pokok Bahasan ini, pembelajar diharapkan mampu : 1. Mengetahui dan memahami lingkup Kegiatan dan Pelayanan PMI baik di masa damai/normal maupun di masa emergency / bencana. 2. Mengetahui dan memahami Peran KSR dalam Pelayanan PMI baik di masa damai/normal maupun di masa emergency / bencana.
  • 54. 44 Pelatihan Dasar KSR 1. Lingkup Kegiatan dan Pelayanan PMI PMI adalah organisasi social kemanusiaan yang melaksanakan bermacam kegiatan pelayanan kepada masyarakat. Ruang lingkup kegiatan pelayanan PMI meliputi pe- layanan PMI di masa Damai maupun pada saat situasi darurat / bencana. 1.1. Pelayanan PMI Pada Masa Damai : a. Pelayanan Kesehatan Tujuan Pelayanan Kesehatan PMI Terselenggaranya pelayanan kesehatan bagi masyarakat rentan secara merata, terjangkau dan bermutu dengan Prioritas: 1. Tersedianya pelayanan kesehatan yang efektif serta pemanfaatannya secara optimal untuk masyarakat khususnya kelompok masyarakat rentan. 2. Peningkatan kapasitas sumber daya PMI agar dpt memberikan pelayanan kesehatan secara optimal b. Pelayanan Sosial, meliputi : Tujuan Pelayanan Di Bidang Sosial : PMI memiliki kapasitas untuk memberikan pelayanan sosial yang berkualitas kepada masyarakat rentan di seluruh Indonesia, dengan Prioritas: 1. Mengembangkan program pelayanan sosial yang efektif, memadai & terjangkau 2. Mobilisasi sumber daya utk program pelayanan sosial PMI 3. Pengembangan jejaring dan kerjasama dalam sektor pelayanan sosial C. Pembinaan dan Pengembangan PMR Anggota KSR sebagai bagian dari Relawan PMI mempunyai peran penting membantu PMI Cabang dalam kegiatan Pembinaan dan Pengembangan PMR sebagai calon Relawan Masa Depan.. Sesuai kompetensi yang dimilikinya dengan menggunkan konsep pendekatan pendidikan Remaja Sebaya atau melalui konsep Youth Centre. Oleh karena itu agar dapat berperan dalam pembinaan dan pengembangan PMR, anggota KSR dapat mengikuti Orientasi Pembina PMR yang dilaksanakan oleh PMI Cabang. 1.2. Pelayanan PMI Pada Masa Darurat / Bencana : Tugas Pokok PMI sesuai Psl. 2 Keppres RI No. 246 Th. 1963 : Melaksanakan tugas-tugas bantuan pertama pada tiap-tiap bentjana alam atau perang. Salah satu kebijakan PMI dalam Penanggulangan Bencana adalah bagaimana memberikan pelayanan mencakup pertolongan dan bantuan, khususnya masyarakat yang paling rentan dalam keadaan darurat. Kegiatan ini harus dilaksanakan secara cepat, tepat dan terkoordinir. 2. Peran KSR Dalam Pelayanan PMI 2.1. Peran KSR dalam Pelayanan PMI Pada Masa Damai : Pada dasarnya peran KSR sangat diharapkan sebagai ujung tombak kegiatan pelayanan PMI di masyarakat, sehingga setiap anggota KSR dengan keterampilan yang dimiliki mempunyai peluang yang sama dalam
  • 55. Panduan Pelatih / Fasilitator 45 GERAKANDANHPI II memberikan perannya pada kegiatan Pelayanan PMI, khususnya pada masa damai. Tugas pelayanan PMI di masa Damai tersebut, sbb : a. Dengan keterampilan PP, maka KSR dapat berperan pada Pelayanan PP misalnya di pos permanent, stand by pada event – event tertentu, asisten untuk Kru ambulans b. Dengan keterampilan PK, maka KSR dapat berperan pada Pelayanan Perawatan Lansia / pendamping Lansia di rumah (bagian dari program Lansia), merawat orang sakit di rumah, Perawat bayi (mis : tempat penitipan bayi di Markas Cabang), Pendamping Odha, dll. c. Dengan keterampilan PSP, maka KSR dapat berperan dalam Dukungan PSP kepada kelompok Lansia, anak jalanan, korban bencana ( khususnya pasca bencana ). d. Dengan keterampilan bekerja dengan masyarakat, maka KSR dapat berperan dalam Pemberdayaan Masyarakat / membantu menyiapkan masyarakat kelompok rentan agar mampu menolong dirinya sendiri, membantu melatih kader / relawan di masyarakat melalui program desa mitra, dan memfasilitasi perubahan perilaku masyarakat melalui PHAST proses, pendekatan KBBM, PRBM, dll. e. Dengan keterampilan Menyuluh, maka KSR dapat berperan sebagai Fasilitator dalam peningkatan awareness HIV/AIDS & Napza untuk kelompok high risk atau agent of behaviour change, mendukung program Imunisasi campak, imunisasi polio, penanggulangan Pandemi Flu, program penanggulangan malaria, dll. f. KSR juga dapat menjadi Donor Darah Sukarela yang aktif sekaligus sebagai motivator kegiatan Donor Darah Sukarela (bagaimana menjadi Donor Darah Sukarela dan hal-hal yang harus diperhatikan dapat dibaca pada brosur-brosur donor darah sukarela atau dapat menghubungi UTDC setempat) 2.2. Peran KSR dalam Kegiatan dan Pelayanan PMI Pada Masa Darurat / Bencana : Anggota KSR yang telah memiliki keterampilan Spesialisasi dapat berperan dan tergabung dalam wadah SATGANA PMI jika terjadi bencana dengan melaksanakan tugas – tugas di lapangan sesuai kompetensi masing – masing. Tugas dan Kegiatan tersebut, meliputi : 1. PP dan evakuasi korban 2. Memberi perawatan di tempat penampungan sementara termasuk merawat luka, mengganti pembalut 3. Mendukung TSR ( tenaga professional ) di Klinik lapangan – mobile clinic / pelayanan ambulans 4. Mendukung ERU watsan dalam program bantuan Watsan 5. Memberi dukungan PSP terhadap korban bencana 6. Dapur Umum dan Penampungan Sementara 7. Logistik dan Distribusi Relief 8. Tracing and Mailing Service 9. Assessment 10. Transfusi Darah 11. Komunikasi 12. Dll. untuk memahami prosedur penanggulangan bencana, maka anggota Korps Suka Rela dapat membaca Protap Tanggap Darurat Bencana PMI.
  • 58. 48 Pelatihan Dasar KSR 1. Kompetensi Pertolongan Pertama Kompetensi Tujuan Belajar Indikator Materi Mampu melakukan tindakan Pertolongan Pertama Memahami Dasar- dasar Pertolongan Pertama Menjelaskan pengertian dasar dan tujuan Pertolongan Perta- ma. Pengertian dasar dan tujuan Pertolongan Pertama. Menjelaskan Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu & kom- ponennya Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu Menyebutkan dasar Hukum Per- tolongan Pertama Dasar Hukum Pertolongan Pertama Mengenali 6 Alat Perlindungan Dasar. Alat Perlindungan Dasar. Menyebutkan 3 Alat Perlindun- gan Dasar Mengerti kedua macam perse- tujuan tindakan pertolongan. Persetujuan tindakan perto- longan. Menyebutkan kedua macam per- setujuan tindakan pertolongan. Menyebutkan 9 kewajiban Pelaku Pertolongan Pertama. Kewajiban Pelaku Pertolon- gan Pertama. Menyebutkan kualifikasi Pelaku Pertolongan Pertama. Kualifikasi Pelaku Pertolon- gan Pertama. Mengetahui & Mengenali fungsi alat dan bahan PP. Fungsi alat dan bahan PP. Mengetahui fungsi alat dan ba- han PP. Kompetensi Tujuan Belajar Indikator Materi Menguasai Anatomi dan Faal Dasar Menyebutkan arti anatomi dan faal. Pengertian anatomi dan faal. Menyebutkan posisi anatomis dan referensi anatomis berda- sarkan ke tiga bidang khayal yang membagi tubuh manusia. Posisi anatomis dan refe- rensi anatomis berdasarkan ke tiga bidang khayal yang membagi tubuh manusia. Menyebutkan 5 bagian tubuh manusia dan bagian-bagiannya. Pembagian tubuh manusia dan bagian-bagiannya. Menyebutkan 5 rongga yang ada dalam tubuh manusia beserta isinya. Rongga dalam tubuh manusia beserta isinya. Menyebutkan & Menjelaskan 3 sistem yang ada dalam tubuh manusia. Sistem yang ada dalam tu- buh manusia. Kompetensi Tujuan Belajar Indikator Materi Mampu melakukan Penilaian Penderi- ta Menyebutkan langkah-langkah penilaian pada penderita. Penilaian pada penderita. Menyebutkan langkah-langkah dalam melakukan penilaian kea- daan. Penilaian keadaan. Menjelaskan keadaan lokasi aman atau tidak aman untuk dimasuki. Keamanan lokasi Menyebutkan 6 tindakan yang harus dilakukan setelah tiba di lokasi kejadian. Tiba di lokasi kejadian. Menyebutkan sekurang- kurangnya 2 sumber informasi mengenai peristiwa yang terja- di. Sumber informasi mengenai peristiwa yang terjadi. BAB IV PERTOLONGAN PERTAMA
  • 59. Panduan Pelatih / Fasilitator 49 PERTOLONGANPERTAMA IV Menyebutkan tujuanpenilaian dini. Penilaian dini. Menyebutkan ke 6 langkah- langkah penilaian dini . Mengenali trauma signifikan dan non signifikan pada kesan umum Menyebutkan pemeriksaan fisik secara sistematik pada penderi- ta secara umum. Pemeriksaan Fisik Menjelaskan mengenai ke 4 kelainan yang diperiksa pada pemeriksaan fisik. Menjelaskan pemeriksaan tanda vital pernapasan, nadi, suhu . Menjelaskan bagaimana melakukan wawancara untuk mencari riwayat penderita pada berdasarkan akronim KOMPAK. Riwayat Penderita . Menjelaskan apa saja yang harus dilakukan pada pemeriksaan berkala. Menjelaskan apa saja yang harus dilakukan pada pemeriksaan berkala. Bagaimana melakukan pelapo- ran dan serah terima penderita. Pelaporan dan serah terima penderita. Praktek : Mendemonstrasikan langkah- langkah pengamanan lokasi kejadian. Pengamanan lokasi keja- dian. Mendemonstrasikan bagaimana mendapatkan kesan umum. Penilaian DiniMendemonstrasikan masing- masing penilaian ASNT Mendemonstrasikan Lihat Den- gar dan Rasakan untuk menilai Pernapasan Mendemonstrasikan penilaian sirkulasi pada penderita dengan atau tanpa respon Mendemonstrasikan pemerik- saan fisik secara sistematis dan lengkap. Pemeriksaan Fisik Mendemonstrasikan secara benar masing-masing komponen pemeriksaan tanda vital : pernapasan, nadi, suhu Mendemonstrasikan bagaimana melakukan wawancara untuk mencari Kompak. Riwayat Penderita Mendemonstrasikan bagaimana melakukan wawancara berpe- doman pada KOMPAK. Mendemonstrasikan bagaimana melakukan pelaporan secara lisan maupun tertulis. Pelaporan Kompetensi Tujuan Belajar Indikator Materi Mampu melakukan Bantuan Hidup Da- sar Teori : Menjelaskan secara ringkas sistem pernapasan dan sirkulasi. Sistem pernapasan dan sir- kulasi. Menjelaskan perbedaan penger- tian mati klinis & mati biologis. Mati Menyebutkan 4 tanda-tanda pasti mati. Menyebutkan ke 4 komponen rantai survival. Rantai Survival
  • 60. 50 Pelatihan Dasar KSR Kompetensi Tujuan Belajar Indikator Materi Menjelaskan ke tiga komponen Bantuan Hidup Dasar. Komponen BHD Menyebutkan 2 macam penyebab utama sumbatan jalan napas. Airway (Penguasaan Jalan Napas) Menyebutkan cara membuka jalan napas. Menyebutkan cara memeriksa napas. Menyebutkan teknik untuk membersihkan jalan napas. Mengenali gangguan jalan napas Menjelaskan parasat Heimlich pada Jalan Nafas sumbatan total Menyebutkan prinsip dasar ban- tuan pernapasan. Breathing (Bantuan napas) Menyebutkan 4 cara memberi- kan Bantuan Pernapasan. Menyebutkan tanda pernapasan adekuat, kurang adekuat dan tidak bernapas. Menyebutkan prinsip dasar Bantuan Sirkulasi. Circulatory Support (Ban- tuan Sirkulasi) Menyebutkan kedalaman pene- kanan pada pijatan jantung luar untuk berbagai kelompok umur. Menjelaskan prinsip Resusitasi Jantung Paru. Resusitasi Jantung Paru. Menyebutkan rasio pada Resusitasi Jantung Paru. Menjelaskan prinsip penekanan pada Pijatan Jantung Luar Kompetensi Tujuan Belajar Indikator Materi Mampu menangani perdarahan dan syok Menyebutkan 6 tanda RJP dilakukan dengan baik. Menyebutkan sekurangnya3 komplikasi yang dapat terjadi pada RJP. Menyebutkan 4 keadaan dimana tindakan RJP dihentikan. Menjelaskan kesalahan pada RJP dan akibatnya. Praktek : Mendemonstrasikan cara meme- riksa ada tidaknya pernapasan pada penderita tidak respon. Airway (Penguasaan Jalan Napas) Mendemonstrasikan cara : ang- kat dagu tekan dahi Mendemonstrasikan cara melakukan posisi pemulihan. Mendemontrasikan bantuan napas tekhnik dari mulut ke mulut atau alat pelindung dan masker bila ada Breathing (Bantuan napas) Mendemonstrasikan cara me- nentukan dan memeriksa ada tidaknya nadi karotis. Circulatory Support (Ban- tuan Sirkulasi) Mendemonstrasikan teknik kom- presi dada pada penderita de- wasa.
  • 61. Panduan Pelatih / Fasilitator 51 PERTOLONGANPERTAMA IV Mendemonstrasikan RJP oleh satu orang penolong pada manekin dewasa Resusitasi Jantung Paru. Teori : Teori : Kompetensi Tujuan Belajar Indikator Materi Menjelaskan pengertian perda- rahan Pengertian perdarahan Menyebutkan ketiga macam sumber perdarahan. Sumber perdarahan Menjelaskan 2 jenis perdarahan Jenis perdarahan Menyebutkan kapan penolong harus mencurigai terjadinya perdarahan dalam. Perdarahan dalam Menjelaskan bagaimana melin- dungi diri terhadap infeksi. Perdarahan luar Menjelaskan 3 cara bagaimana mengendalikan perdarahan luar. Menjelaskan perawatan perda- rahan . Menyebutkan pengertian syok. Syok Menyebutkan masing-masing kelima gejala dan tanda syok. Menyebutkan langkah-langkah penanganan syok. Praktek : Praktek : Mendemonstrasikan cara meng- hentikan perdarahan luar. Penanganan perdarahan luar Menunjukkan titik-titik tekan untuk membantu menghentikan perdarahan Mendemonstrasikan cara pera- watan perdarahan Mendemonstrasikan langkah- langkah penanganan syok. Penanganan syok Kompetensi Tujuan Belajar Indikator Materi Mampu menangani cedera jaringan lunak Teori : Menjelaskan cedera yang tergolong cedera jaringan lunak. Pengertian cedera jaringan lunak Menyebutkan 2 klasifikasi luka. Klasifikasi luka Menyebutkan 6 macam luka ter- buka. Luka terbuka Menyebutkan 3 macam luka ter- tutup. Luka tertutup Menjelaskan apa yang dimaksud dengan penutup luka Penutup dan pembalut luka Menjelaskan bagaimana penggunaan penutup luka Menyebutkan 4 fungsi penutup luka. Menyebutkan ketiga fungsi pem- balut Menguasai pedoman penutupan dan pembalutan luka. Menjelaskan pemakaian pema- balutan penekanan. Menyebutkan langkah-langkah perawatan luka terbuka. Perawatan luka terbuka Menyebutkan langkah-langkah perawatan luka tertutup. Perawatan luka tertutup Menyebutkan perawatan luka dengan benda asing menancap. Perawatan luka dengan benda asing menancap
  • 62. 52 Pelatihan Dasar KSR Praktek : Mendemonstrasikan pedoman umum penutup luka dan pembalutan. Pedoman umum penutup luka dan pembalutan. Mendemonstrasikan penggunaan berbagai macam pembalut pada berbagai bagian tubuh dan pada berbagai posisi tubuh. Penggunaan pembalut Kompetensi Tujuan Belajar Indikator Materi Mampu menangani cedera sistem otot rangka Mendemonstrasikan pembalutan penekanan. Pembalutan penekanan. Mendemonstrasikan Perwatan luka terbuka. Perawatan berbagai luka Mendemonstrasikan perawatan luka tertutup Teori : Menjelaskan apa yang termasuk cedera otot rangka Cedera otot rangka. Menyebutkan pengertian patah tulang Menyebutkan mekanisme pe- nyebabnya. Menyebutkan 4 macam gejala dan tanda patah tulang. Gejala dan tanda patah tulang Menjelaskan 2 macam jenis pa- tah tulang dan mengapa diada- kan perbedaan tersebut. Pembagian patah tulang Menjelaskan apa yang dimaksud dengan pembidaian. Pembidaian Menyebutkan 5 macam tujuan pembidaian. Menyebutkanberbagai macam bidai termasuk keuntungan dan kerugian masing-masing. Kompetensi Tujuan Belajar Indikator Materi Mampu menangani kasus luka bakar Menyebutkan 4 pedoman umum pembidaian. Menyebutkan mengenai perto- longan cedera otot rangka Pertolongan cedera otot rangkaMenjelaskan mengenai penan- ganan terkilir. Praktek : Mendemonstrasikan pemerik- saan patah tulang. Pemeriksaan patah tulang Mendemonstrasikan pertolongan umum patah tulang pada tulang tangan & tungkai Pertolongan umum patah tulang Teori : Teori : Menyebutkan 4 penyebab luka bakar. Penyebab luka bakar Menyebutkan 3 macam penggolongan luka bakar. Penggolongan luka bakar Menghitung luas permukaan tubuh yg mengalami luka bakar. Luas luka bakar Menyebutkan 3 macam derajat berat luka bakar. Derajat berat luka bakar Menyebutkan beberapa faktor penyulit pada kasus luka bakar. Penyulit luka bakar Menyebutkan langkah-langkah penanganan luka bakar. Penanganan luka bakar Kompetensi Tujuan Belajar Indikator Materi Mampu melakukan pemindahan pen- Teori : Menyebutkan prinsip-prinsip meka- nika tubuh. Mekanika tubuh. Menjelaskan hal-hal yang harus
  • 63. Panduan Pelatih / Fasilitator 53 PERTOLONGANPERTAMA IV derita diperhatikan pada saat memindahkan penderita. Mengerti kapan penderita harus dipindahkan. Saat pemindahan penderita Menjelaskan kapan dilakukan tinda- kan pemindahan darurat. Pemindahan darurat Menjelaskan kapan dilakukan pe- mindahan biasa. Pemindahan biasa Menyebutkan berbagai posisi pende- rita sesuai dengan kasus yang diha- dapi Posisi penderita Menjelaskan beberapa peralatan pemindahan penderita. Peralatan pemindahan pen- derita Praktek : Mendemonstrasikan berbagai pe- mindahan darurat. Pemindahan darurat Mendemonstrasikan berbagai pe- mindahan biasa. Pemindahan biasa Kompetensi Tujuan Belajar Indikator Materi Mampu menangan kasus Kedaruratan Medis Menyebutkan gejala & tanda kedaruratan medis umum Teori: Gejala & Tanda Kedaruratan Medis Menyebutkan gejala/tanda ayan Ayan Menyebutkan penatalaksanaan ayan Menyebutkan gejala/tanda pingsan PingsanMenyebutkan penatalaksanaan ping- san Menyebutkan gejala & tanda kejang panas Paparan panas Menyebutkan penatalaksanaan ke- jang panas Menyebutkan gejala & tanda kelelahan panas Menyebutkan penatalaksanaan kele- lahan panas Menyebutkan gejala dan tanda sen- gatan panas Menyebutkan penatalaksanaan Sen- gatan panas Menyebutkan gejala/tanda serta penatalaksanaan kasus paparan dingin. Papatan dingin Mampu menangani kasus keracunan Menjelaskan pengertian tentang racun. Pengertian racun Menjelaskan cara terjadinya keracu- nan pada manusia. Kompetensi Tujuan Belajar Indikator Materi Menjelaskan cara masuknya racun ke dalam tubuh manusia. Cara masuk racun dalam tubuh manusia Menyebutkan gejala dan tanda kera- cunan secara umum. Gejala dan tanda keracunan secara umum. Menyebutkan penatalaksanaan keracunan secara umum. Penatalaksanaan keracunan secara umum. Menyebutkan pertolongan pada gigitan ular Gigitan ular Mampu melakukan Triage dan mema- hami Incident Command System Teori : Mengetahui dasar-dasar Incident Command System Incident Command System Menyebutkan sektor-sektor dalam ICS Sektor ICS Menjelaskan dasar-dasar triage Triage Menyebutkan metode START Metode START Praktek : Mendemonstrasikan dalam satu si- mulasi suatu triage metode START Simulasi start
  • 64. 54 Pelatihan Dasar KSR 2. Kurikulum KSR Dasar (Pertolongan Pertama) No Topik Subtopik Tujuan pembelajaran Metodologi Waktu Media Refe- rensi 1. Dasar-dasar Pertolongan Pertama Teori Interactive Lecture 1x 45' Buku peserta Buku PP PMI 1.1. Penger- tian da- sar dan tujuan Pertolo- ngan Pertama. 1.1.1. Menjelaskan pengertian dasar dan tujuan Perto- longan Per- tama. White- board Buku lain yang relevan 1.2. Sistem Pelaya- nan Ga- wat Da- rurat Terpadu 1.2.1. Men jelaskan Sistem Pe- layanan Ga- wat Darurat Terpadu dan komponennya Faal 1.3. Dasar Hukum Pertolo- ngan Pertama 1.3.1. Menyebutkan dasar Hukum Pertolongan Pertama Flipchart Ana- tomi 1.4. Alat Per- lin- dungan Dasar. 1.4.1. Mengenali 6 Alat Perlin- dungan Dasar. Marker 1.4.2. Menyebutkan 3 Alat Perlin- dungan Dasar. Paper 1.5. Persetu- juan tin- dakan pertolo- ngan. 1.5.1. Mengerti kedua macam persetujuan tindakan per- tolongan. OHP 1.5.2. Menyebutkan kedua macam persetujuan tindakan per- tolongan. Alat peraga 1.6. Kewaji- ban Pe- laku Per- tolo-ngan Pertama. 1.6.1. Menyebutkan 9 kewajiban Pelaku Pertolongan Pertama. 1.7. Kualifika- si Pelaku Pertolo- ngan Pertama. 1.7.1. Menyebutkan kualifikasi Pelaku Pertolongan Pertama. 1.8. Fungsi alat dan bahan PP. 1.8.1. Mengetahui dan mengena- li fungsi alat dan bahan PP dasar
  • 65. Panduan Pelatih / Fasilitator 55 PERTOLONGANPERTAMA IV 2. Anatomi dan Faal Dasar Teori Setelah mempelajari topik ini peserta diharapkan mampu : Interactive Lecture 1 x 45' idem Buku PP PMI 2.1. Penger- tian ana- tomi dan faal. 2.1.1. Menyebutkan arti anatomi dan faal. Bahan lain yang relevan 2.2. Posisi anatomis dan refe- rensi anatomis berda- sarkan ke tiga bi- dang khayal yang membagi tubuh manusia. 2.2.1. Menyebutkan posisi anato- mis dan refe- rensi anato- mis berdasar- kan ke tiga bidang khayal yang memba- gi tubuh ma- nusia. 2.3. Pemba- gian tu- buh ma- nusia dan bagian- bagian- nya. 2.3.1. Menyebutkan kelima bagian tubuh manu- sia dan ba- gian- bagiannya. 2.4. Rongga dalam tubuh manusia beserta isinya. 2.4.1. Menyebutkan kelima rongga yang ada da- lam tubuh manusia be- serta isinya. 2.5. Sistem yang ada dalam tubuh manusia. 2.5.1. Menyebutkan dan menjelaskan 3 sistem tubuh manusia 3. Penilaian Penderita Teori Setelah mempelajari topik ini peserta diharapkan mampu : Interactive Lecture 2 x 45' Buku peserta Buku PP PMI 3.1. Penilaian pada pende- rita. 3.1.1. Menyebutkan langkah- langkah peni- laian pada penderita. Demonstra- tion Prac- tice 2 x 45' White- board Bahan lain yang relevan 3.2. Penilaian keadaan. 3.2.1. Menyebutkan langkah- langkah dalam melakukan penilaian kea- daan. Flipchart 3.3. Keama- nan lokasi 3.3.1. Menjelaskan keadaan lokasi aman atau tidak aman untuk dimasuki. Marker 3.4. Tiba di lokasi kejadian. 3.4.1. Menyebutkan ke enam tin- Paper
  • 66. 56 Pelatihan Dasar KSR dakan yang harus dilaku- kan setelah tiba di lokasi kejadian. 3.5. Sumber informasi mengenai peristiwa yang terjadi. 3.5.1. Menyebutkan sekurang- kurangnya 2 sumber infor- masi menge- nai peristiwa yang terjadi. OHP 3.6. Penilaian dini. 3.6.1. Menyebutkan tujuan peni- laian dini Alat peraga 3.6.2. Menyebutkan ke 6 langkah- langkah peni- laian dini . 3.6.3. Mengenali trauma signi- fikan dan non- signifikan pa- da kesan umum 3.7. Pemerik- saan Fisik 3.7.1. Menyebutkan pemeriksaan fisik secara sistematik pada penderi- ta secara umum 3.7.2. Menjelaskan mengenai ke 4 kelainan yang diperiksa pada pemeriksaan fisik. 3.7.3 Menjelaskan pemeriksaan tanda vital pernapasan, nadi, suhu 3.8 Riwayat Pende-rita . 3.8.1 Menjelaskan bagaimana melakukan wawancara untuk mencari riwayat pen- derita pada berdasarkan akronim KOM- PAK. 3.9 Pemerik- saan Ber- kelan- jutan 3.9.1 Menjelaskan apa saja yang harus dilakukan pada pemeriksaan berkala. 3.10 Pelaporan dan serah terima pende- rita. 3.10.1 Bagaimana melakukan pelaporan dan serah terima penderita.
  • 67. Panduan Pelatih / Fasilitator 57 PERTOLONGANPERTAMA IV Praktek 3.11 Penga- manan lokasi kejadian. 3.11.1 Mendemonstra sikan langkah- langkah pengamanan lokasi kejadian. 3.12 Penilaian Dini 3.12.1 Mendemon- strasikan ba- gaimana men- dapatkan ke- san umum. 3.12.2 Mendemon- strasikan mas- ing-masing penilaian ASNT 3.12.3 Mendemon- strasikan Li- hat, Dengar dan Rasakan untuk menilai Pernapasan 3.12.4 Mendemon- strasikan peni- laian sirkulasi pada penderi- ta dengan atau tanpa respon. 3.13 Pemerik- saan Fisik 3.13.1 Mendemon- strasikan pe- meriksaan fisik secara sistematis dan lengkap. 3.13.2 Mendemonstra sikan secara benar masing- masing komponen pemeriksaan tanda vital : pernapasan, nadi, suhu 3.14 Riwayat Pende- rita 3.14.1 Mendemon- strasikan ba- gaimana me- lakukan wa- wancara un- tuk mencari KOMPAK 3.15 - Pelapo- ran 3.15.1 Mendemonstra sikan bagaimana melakukan pelaporan secara lisan maupun tertulis.
  • 68. 58 Pelatihan Dasar KSR 4. Bantuan Hidup Dasar Setelah mempelajari topik ini peserta diharapkan mampu : Interactive Lecture 2 x 45' Buku peserta Buku PP PMI 4.1 Sistem pernapa- san dan sirkulasi. 4.1.1. Menjelaskan secara ringkas sistem perna- pasan dan sirkulasi. Demonstra- tion Prac- tice 3 x 45' White- board Bahan lain yang relevan 4.2 Mati 4.2.1. Menjelaskan perbedaan pengertian mati klinis dan mati bi- ologis. Flipchart 4.2.2. Menyebutkan 4 tanda-tanda pasti mati. Marker 4.3 Rantai Survival 4.3.1. Menyebutkan ke 4 komponen rantai survival. Paper 4.4 Kompo- nen BHD 4.4.1. Menjelaskan ke tiga komponen Bantuan Hidup Dasar. OHP 4.5 Airway (Pengua- saan Ja- lan Na- pas) 4.5.1. Menyebutkan 2 macam penyebab utama sumbatan jalan napas. Alat peraga 4.5.2. Menyebutkan cara membuka jalan napas. 4.5.3. Menyebutkan cara memerik- sa napas. 4.5.4. Menyebutkan teknik untuk membersihkan jalan napas. 4.5.5. Mengenali gangguan ja- lan napas. 4.5.6. Menjelaskan perasat Heim- lich pada sumbatan total 4.6 Breathing (Bantuan napas) 4.6.1. Menyebutkan prinsip dasar bantuan per- napasan. 4.6.2. Menyebutkan 4 cara mem- berikan Ban- tuan Pernapa- san. 4.6.4. Menyebutkan tanda perna- pasan ade-
  • 69. Panduan Pelatih / Fasilitator 59 PERTOLONGANPERTAMA IV kuat, kurang adekuat dann tidak berna- pas. 4.7 Circula- tory Sup- port (Bantuan Sirkulasi) 4.7.1. Menyebutkan prinsip dasar bantuan Sirkulasi. 4.7.2. Menyebutkan kedalaman penekanan pada pijatan jantung luar untuk berba- gai kelompok umur. 4.8 Resusi- tasi Jan- tung Pa- ru. 4.8.1. Menjelaskan prinsip Resusi- tasi Jantung Paru. 4.8.2. Menyebutkan rasio pada Resusitasi Jantung Paru. 4.8.3. Menjelaskan prinsip penekanan pada Pijatan Jantung Luar. 4.8.6. Menyebutkan ke enam tan- da RJP dilaku- kan dengan baik. 4.8.7. Menyebutkan sekurangnya 3 komplikasi yang dapat terjadi pada RJP. 4.8.8. Menyebutkan 4 keadaan dimana tindakan RJP dihentikan. 4.8.9. Menjelaskan kesalahan pada RJP dan akibatnya. Praktek 4.9. Airway (Pengua- saan Ja- lan Na- pas) 4.9.1. Mendemon- strasikan cara memeriksa ada tidaknya pernapasan pada penderi- ta tidak res- pon. 4.9.2. Mendemon- strasikan cara angkat dagu tekan dahi 4.9.3. Mendemonstra sikan cara
  • 70. 60 Pelatihan Dasar KSR melakukan posisi pemulihan. 4.10 Breathing (Bantuan napas) 4.10.1 Mendemonstra sikan bantuan napas teknik dari mulut ke mulut atau alat pelindung dan masker bila ada 4.11 Circula- tory Sup- port (Bantuan Sirkulasi) 4.11.1 Mendemon- strasikan cara menentukan dan memerik- sa ada tidak- nya nadi karo- tis. 4.11.2 Mendemon- strasikan tek- nik kompresi dada pada penderita dewasa. 4.12 Resusi- tasi Jan- tung Pa- ru. 4.12.1 Mendemon- strasikan RJP oleh satu orang peno- long pada manekin de- wasa. 5. Perdarahan dan Syok Teori Setelah mempelajari topik ini peserta diharapkan mampu : Interactive Lecture 1 x 45' Buku peserta Buku PP PMI 5.1. Penger- tian per- dara-han 5.1.1. Menjelaskan pengertian perdarahan Demonstra- tion Prac- tice 1 x 45' White- board Bahan lain yang relevan5.2. Sumber perdara- han 5.2.1. Menyebutkan ketiga macam sumber perda- rahan. Flipchart 5.3. Jenis per- dara-han 5.3.1. Menjelaskan 2 jenis perdara- han Marker 5.4. Perdara- han da- lam 5.4.1. Menyebutkan kapan peno- long mencuri- gai terjadinya perdarahan dalam. Paper 5.5. Perdara- han luar 5.5.1. Menjelaskan bagaimana melindungi diri terhadap infeksi. OHP 5.5.2. Menjelaskan 3 cara bagaimana mengendalika n perdarahan luar. Alat peraga 5.5.3. Menjelaskan perawatan
  • 71. Panduan Pelatih / Fasilitator 61 PERTOLONGANPERTAMA IV perdarahan . 5.6. Syok 5.6.1. Menyebutkan pengertian syok 5.6.2. Menyebutkan masing-masing kelima gejala dan tanda syok. 5.6.3. Menyebutkan langkah- langkah pe- nanganan syok. Praktek Praktek : 5.7. Penan- ganan perdara- han luar 5.7.1. Mendemon- strasikan cara menghentikan perdarahan luar. 5.7.2. Menunjukkan titik-titik te- kan untuk membantu menghentikan perdarahan 5.7.3. Mendemon- strasikan cara perawatan perdarahan 5.8. Penan- ganan syok 5.8.1. Mendemonstra sikan langkah- langkah penanganan syok.
  • 72. 62 Pelatihan Dasar KSR 6. Cedera Jarin- gan Lunak Teori Setelah mempelajari topik ini peserta diharapkan mampu : Interac- tive Lecture 1 x 45' Buku peserta Buku PP PMI 6.1. Pengertian cedera jaringan lunak 6.1.1 Menjelaskan cedera yang tergolong cedera jaringan lunak. Demon- stration Practice 3 x 45' White- board Bahan lain yang relevan 6.2. Klasifikasi luka 6.2.1 Menyebutkan 2 klasifikasi luka. Flipchart 6.3. Luka terbu- ka 6.3.1 Menyebutkan 6 macam luka terbu- ka. Marker 6.4. Luka tertu- tup 6.4.1 Menyebutkan 3 macam luka tertu- tup. Paper 6.5. Penutup dan pemba- lut luka 6.5.1 Menjelaskan apa yang dimaksud dengan penutup luka OHP 6.5.2 Menjelaskan bagaimana penggunaan penutup luka Alat pe- raga 6.5.3 Menyebutkan 4 fungsi penutup luka. 6.5.5 Menyebutkan ketiga fungsi pembalut 6.5.7 Menguasai pedoman penutupan dan pembalutan luka. 6.5.8 Menjelaskan pema- kaian pembalutan penekanan. 6.6. Perawa-tan luka terbu- ka 6.6.1 Menyebutkan lang- kah-langkah pera- watan luka terbuka. 6.7. Perawa-tan luka tertu- tup 6.7.1 Menyebutkan lang- kah-langkah pera- watan luka tertu- tup. 6.8. Perawa-tan luka dengan benda asing menan-cap 6.8.1 Menyebutkan perawatan luka dengan benda asing menancap. Praktek Setelah mempelajari topik ini peserta diharapkan mampu : 6.9. Pedoman umum pe- nutup luka & pemba- lutan. 6.9.1. Mendemonstrasikan pedoman umum penutup luka dan pembalutan. 6.10 Penggu- naan pem- balut 6.10.1 . Mendemonstrasikan penggunaan berba- gai macam pemba- lut pada berbagai bagian tubuh dan pada berbagai posisi tubuh. 6.11 Pemba- lutan pene- ka-nan. 6.11.1 . Mendemonstrasikan pembalutan pene- kanan. 6.12. Perawa-tan berbagai luka 6.12.1 . Mendemonstrasikan Perawatan luka terbuka. 6.12.2 . Mendemonstrasikan perawatan luka tertutup.
  • 73. Panduan Pelatih / Fasilitator 63 PERTOLONGANPERTAMA IV 7. Cedera Sis- tem Otot Rangka Teori Setelah mempelajari topik ini peserta diharapkan mampu : Interactive Lecture 1 x 45' Buku peserta Buku PP PMI 7.1. Cedera otot rangka. 7.1.1. Menjelaskan apa yang ter- masuk cedera otot rangka Demons- tration Practice 2 x 45' White- board Bahan lain yang relevan 7.1.2. Menyebutkan pengertian patah tulang Flipchart 7.1.3. Menyebutkan mekanisme penyebabnya. Marker 7.2. Gejala dan tan- da patah tulang 7.2.1. Menyebutkan sekurangnya 4 macam gejala dan tanda patah tulang. Paper 7.3. Pemba- gian pa- tah tu- lang 7.3.1. Menjelaskan 2 macam jenis patah tulang dan mengapa diadakan per- bedaan terse- but. OHP 7.4. Pembi- daian 7.4.1. Menjelaskan apa yang di- maksud den- gan pembi- daian. 7.4.2. Menyebutkan 5 macam tu- juan pembi- daian. 7.4.3. Menyebutkan berbagai ma- cam bidai termasuk keuntungan dan kerugian masing- masing. 7.4.4. Menyebutkan 4 pedoman umum pembi- daian. 7.5. Pertolon- gan ce- dera otot rangka 7.5.1. Menyebutkan cara pertolon- gan cedera otot rangka Praktek 7.6. Pemerik- saan pa- tah tu- lang 7.6.1. Mendemon- strasikan pe- meriksaan patah tulang. 7.7. Pertolon- gan umum patah tulang 7.7.1. Mendemon- strasikan per- tolongan umum patah tulang pada tulang lengan dan tungkai
  • 74. 64 Pelatihan Dasar KSR 8. Luka bakar Teori Setelah mempelajari topik ini peserta diharapkan mampu : Interactive Lecture 1 x 45' Buku peserta Buku PP PMI 8.1. Penyebab luka ba- kar 8.1.1. Menjelaskan 4 penyebab luka bakar. White- board Bahan lain yang relevan8.2. Penggo- longan luka ba- kar 8.2.1. Menyebutkan 3 macam penggolongan luka bakar. Flipchart 8.3. Luas luka bakar 8.3.1. Menghitung luas permu- kaan tubuh yang menga- lami luka ba- kar. Marker 8.4. Derajat berat luka ba- kar 8.4.1. Menyebutkan 3 macam derajat berat luka bakar. Paper 8.5. Penyulit luka ba- kar 8.5.1. Menyebutkan beberapa faktor penyulit pada kasus luka bakar. OHP 8.6. Penanga- nan luka bakar 8.6.1. Menyebutkan langkah- langkah penanganan luka bakar.
  • 75. Panduan Pelatih / Fasilitator 65 PERTOLONGANPERTAMA IV 9. Pemindahan Penderita Teori Setelah mempelajari topik ini peserta diharapkan mampu : Interactive Lecture 1 x 45' Buku peserta Buku PP PMI 9.1. Mekanika tubuh. 9.1.1. Menyebutkan prinsip-prinsip mekanika tu- buh Demonstra- tion Prac- tice 2 x 45' White- board Bahan lain yang relevan 9.1.2. Menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan pada saat memindahkan penderita. Flipchart 9.2. Saat pe- mind- ahan pende- rita 9.2.1. Mengerti ka- pan penderita harus dipin- dahkan. Marker 9.3. Pemin- dahan darurat 9.3.1. Menjelaskan kapan perlu dilakukan tindakan pe- mindahan darurat. Paper 9.4. Pemin- dahan biasa 9.4.1. Menjelaskan kapan dilaku- kan peminda han biasa. OHP 9.5. Posisi pende- rita 9.5.1. Menyebutkan berbagai posi- si penderita sesuai dengan kasus yang dihadapi Alat peraga 9.6. Peralatan pemin- dahan pende- rita 9.61. Menjelaskan beberapa peralatan pemindahan penderita. Praktek 9.7. Pemin- dahan darurat 9.7.1. Mendemon- strasikan ber- bagai pemin- dahan daru- rat. 9.8. Pemin- dahan biasa 9.8.1. Mendemon- strasikan ber- bagai pemin- dahan biasa.
  • 76. 66 Pelatihan Dasar KSR 10. Kedaruratan Medis Teori Setelah mempelajari topik ini peserta diharapkan mampu : Interactive Lecture 1 x 45' Buku peserta Buku PP PMI 10.1 Gejala dan tanda kedaru- ratan medis. 10.1.1 Menyebutkan gejala dan tanda kedaruratan medis umum White- board Bahan lain yang relevan 10.2 Ayan 10.2.1 Menyebutkan gejala dan tanda ayan. 10.2.2 Menyebutkan penatalaksa- naan ayan 10.3 Pingsan 10.3.1 Menyebutkan gejala dan tanda pingsan 10.3.2 Menyebutkan penatalaksa- naan pingsan 10.4 Paparan panas 10.4.1 Menyebutkan gejala dan tanda kejang panas 10.4.2 Menyebutkan penatalaksa- naan kejang panas 10.4.3 Menyebutkan gejala dan tanda kelelahan panas 10.4.4 Menyebutkan penatalaksa- naan kelela- han panas 10.4.5 Menyebutkan gejala dan tanda senga- tan panas 10.4.6 Menyebutkan penatalaksa- naan sengatan panas 10.5 Paparan dingin 10.5.1 Menyebutkan gejala dan tanda serta penatalaksana an kasus paparan dingin. 10.5.2 Menyebutkan gejala dan tanda serta penatalaksana an kasus paparan dingin.
  • 77. Panduan Pelatih / Fasilitator 67 PERTOLONGANPERTAMA IV 11. Keracunan Teori Setelah mempelajari topik ini peserta diharapkan mampu : Interactive Lecture 1 x 45' Buku peserta Buku PP PMI 11.1 Penger- tian ra- cun 11.1.1 Menjelaskan pengertian tentang ra- cun. White- board 11. 11.1.2 Menjelaskan cara terja- dinya keracu- nan pada ma- nusia. Flipchart 11.2 Cara masuk racun dalam tubuh manusia 11.2.1 Menjelaskan cara masuk- nya racun ke dalam tubuh manusia. Marker 11.3 Gejala dan tan- da ke- racnan secara umum. 11.3.1 Menyebutkan gejala dan tanda keracu- nan secara umum. Paper 11.4 Penata- laksa- naan keracu- nan seca- ra umum. 11.4.1 Menyebutkan penatalaksana an keracunan secara umum. 11.5 Gigitan ular 11.5.1 Menyebutkan pertolongan pada gigitan ular. 12. Triage dan Incident Command System Teori Setelah mempelajari topik ini peserta diharapkan mampu : Interactive Lecture 1 x 45' Buku peserta Buku PP PMI 13.1 Incident Com- mand System 13.1.1 Mengetahui dasar-dasar Incident Command System Demonstra- tion Prac- tice 1 x 45' White- board Bahan lain yang relevan 13.2 Sektor ICS 13.2.1 Menyebutkan sektor-sektor dalam ICS Flipchart 13.3 Triage 13.3.1 Menjelaskan dasar-dasar triage Marker 13.4 Metode START 13.4.1 Menyebutkan metode START Paper Praktek OHP 13.5 Simulasi start 13.5.1 Mendemon- strasikan da- lam satu simu- lasi suatu tri- age metode START Alat peraga 13. Evaluasi 14.1 Ujian Teori Mandatory 1 x 45' Buku PP PMI 14.2 Praktek akhir Demonstra- tion 1 x 45' Bahan lain yang relevan