2. WEBSITE
World Wide Web (www) merupakan aplikasi di
internet yang paling banyak digunakan.
dapat menghasilkan tampilan yang sangat
indah karena didukung oleh antar muka
berbasis grafik (Graphical User Interface)
yang cukup baik dan bersifat multimedia.
3. Akses di internet dari WWW
Informasi perusahaan,
informasi sekolah,
informasi perguruan tinggi,
informasi LSM,
jurnal-jurnal,
surat kabar, majalah,
dan banyak informasi lainnya
4. Merancang informasi dalam bentuk basisdata
(file-file) yang disimpan dalam beberapa
server
Hubungan antara file yang satu dengan file
yang lain, baik pada server yang sama
maupun pada server yang berbeda dilakukan
dengan hyperlink
File teks yang memuat hyperlink dinamakan
hiperteks (hypertext).
Website dibangun memanfaatkan teknologi
hiperteks
5. Hiperteks
Hiperteks adalah teks yang disusun dalam potongan-
potongan teks sebagai titik (node), serta hubungan-
hubungan antar potongan-potongan teks tersebut
(McKnight dkk., 1988).
Jonassen (1988) menambahkan bahwa hiperteks
adalah fasilitas komputer yang memungkinkan teks
dan grafik dapat diakses dengan urutan yang
sepenuhnya diatur oleh pemakai
Hiperteks dapat menciptakan banyak alternatif
pencabangan, sehingga pemakai dapat secara
leluasa berpindah dari satu titik ke titik lainnya.
Hiperteks juga mampu merangkai gambar, grafik,
animasi, dan video
6. Landow dalam Kibby (1996) menetapkan beberapa
ketentuan yang wajib dipenuhi dalam penyusunan
hiperteks, yaitu sebagai berikut.
1) Terdapat hubungan yang signifikan antara materi-
materi yang terkoneksi,
2) Penekanan pada koneksi antar materi mendorong
kebiasaan berpikir pembaca.
3) Koneksi yang gagal diusahakan sekecil mungkin
4) Bila ada koneksi ke grafik, maka diusahakan agar
disertai teks, sehingga tampak keterkaitan antara
kondisi awal dengan kondisi akhir .
7. Hiperlink
Hubungan antarteks :
antara teks dengan grafik,
antara teks dengan animasi,
antara teks dengan video,
antara gambar dengan video,
atau hubungan yang lain dibangun dengan
hyperlink.
Jadi hiperteks dan hyperlink merupakan satu
kesatuan dalam membangun website.
8. Menurut teori belajar kognitif, belajar berarti
membuat peta antara informasi yang sudah
diketahui dengan informasi yang sedang dipelajari.
Teknologi hipermedia mampu memfasilitasi
pemetaan tersebut, karena hipermedia mampu
mengilustrasikan ikatan antar konsep.
Hipermedia akan meningkatkan hasil belajar
karena hipermedia memfokuskan diri pada
keterkaitan antara konsep-konsep atau ide-ide.
9. Sistem informasi berbasis hipermedia memiliki
dua fungsi, yaitu:
(1) mengintergrasikan basis-data dan
manajemen informasi ke dalam satu model
dan
(2) menerapkan hipermedia sebagai antar-
muka presentasi informasi (Walster, 1988).
Dalam hipermedia, basis-data yang memuat
materi pembelajaran diitegrasikan dengan
manajemen informasi.
Hipermedia dapat juga menjadi antar muka
dari pesentasi materi.
10. Fisik portal dapat diasumsikan sebuah gerbang
atau pintu masuk untuk menuju ke suatu
tempat.
Portal secara umum dapat diartikan sebuah
website yang menjadi pintu masuk untuk
menuju ke sebuah situs lain di internet
11. Micro Portal
Portal kecil atau "micro portal" seperti slashdot
(www.slashdot.org) dan proyek weblog didalamnya
menyajikan berbagai informasi dan link yang terkait
yang dibuat dengan struktur dan anatomi web yang
khas
Micro portal kemudian menjadi cikal bakal
tumbuhnya portal masa kini dengan dukungan
teknologi yang besar dan content yang melimpah
serta maraknya gerakan open source di dunia
12. Berdasarkan fungsionalnya, portal dibagi
menjadi beberapa jenis yaitu:
1. Portal Informasi (news, weblogs, customer
support)
2. Portal Transaksi (sales)
3. Portal Kolaborasi (weblogs, news) +
discussion
13. Sebuah portal mempunyai kelebihan yang merupakan
perbedaan utama dari web biasa, kelebihan
tersebut adalah sebagai berikut.
1. Mudah, administrasi portal berbasis web hanya
membutuhkan pengalaman menggunakan komputer
yang minimal untuk mengelola isi sebuah portal
web.
2. Pengaturan layout yang fleksibel, perubahan
layout (tampilan, ukuran) web tanpa harus
mengubah keseluruhan halaman yang ada.
14. 3. Isi yang interaktif, pengunjung portal web
dapat mengirimkan komentar, artikel,
pengumuman dan weblink.
4. Halaman yang bisa mengimpor atau ekspor
headline berita dari web portal yang lain
5. Halaman tambahan untuk informasi, pada
halaman utama pengunjung hanya dapat
melihat bagian (sinopsis) dari berita atau
informasi tersebut. Untuk melihat lebih
lanjut, pengunjung cukup mengklik link,
misal link "more details".
15. 6. Adanya survey atau jajak pendapat yang
menyediakan quick view, dimana kita dapat
langsung melihat hasil survey atau polling tersebut.
7. Fasilitas untuk upload atau download file
8. Adanya fasilitas multibahasa sehingga
memungkinkan pengunjung menyesuaikan dengan
bahasa negara mereka.
16. Kontekstualisasi atau individualisasi
pembelajaran adalah terminologi yang
digunakan dalam upaya pemberagaman
pendidikan agar dapat diadaptasikan dengan
karakteristik peserta didik yang beragam .
Teori belajar modern yang muncul belakangan
lebih mengacu kepada pembelajaran adaptif
17. Di awal abad ke-20, pendidikan individual sudah
dimulai oleh beberapa tokoh, seperti
Rabinranatah Tagore dan Maria Montessori
(Djumhur & Danasuparta, 1976). Pendidikan
“mengatur diri” (selfgovernment) dari Tagore
berangkat dari prinsip bahwa anak dalam
usahanya harus memiliki kebebasan untuk
mengatur diri sendiri dalam sekolah sebagai satu
republik.
Sementara itu, prinsip yang digunakan Montessori
adalah anak memiliki daya untuk mendidik diri
sendiri, sehingga harus diberi kesempatan untuk
mencoba dan menemukan sendiri di bawah
observasi pendidik.
18. Teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk
mengimplementasikan pembelajaran adaptif
adalah hipermedia.
Hipermedia adalah media yang mampu
menampilkan multimedia dan hiperteks secara
terintegrasi (McKnight dkk., 1996).
Jika multimedia mampu mengintegrasikan grafik,
animasi, audio, dan video, maka hipermedia
mampu mengintegrasikan grafik, animasi, audio,
video dan hiperteks.
Hiperteks sendiri adalah metode non-sekuensial
dan non-linier untuk mengorganisasikan dan
menyajikan teks (Jonassen & Reeves, 1996).
19. Kketentuan yang harus dipenuhi dalam penyusunan
hipermedia pembelajaran, antara lain:
(1) terdapat hubungan yang signifikan antara materi-
materi yang terkoneksi, sehingga memenuhi
harapan peserta didik;
(2) koneksi antara materi-materi dibuat untuk mampu
mendorong kebiasaan berpikir siswa;
(3) koneksi yang gagal diusahakan sekecil mungkin;
(4) bila ada koneksi ke grafik, animasi atau video,
maka harus disertai teks, agar tampak keterkaitan
antara kondisi awal dengan kondisi akhir peserta
didik (Landow dalam Kibby, 1996).
20. Hipermedia dapat dipasang di internet, intranet, atau
diproduksi menjadi compact disk (CD) interaktif.
Sejak diperkenalkan hipermedia, dikenal istilah baru
dalam pembelajaran, yakni pembelajaran berbasis
web, karena bentuk dan cara kerjanya meniru situs-
web (website) di internet.
Observasi yang dilakukan O’Hanlon (1999)
menemukan bahwa pembelajaran berbasis web
sangat populer di kalangan mahasiswa yang senang
menjadwal perkuliahan secara fleksibel