SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
KUMI S KUCI NG
( Orthosiphon spp. )
1. SEJARAH SI NGKAT
Kumis kucing merupakan tanaman obat berupa tumbuhan berbatang basah
yang tegak. Tanaman ini dikenal dengan berbagai istilah seperti: kidney tea
plants/java tea (Inggris), giri-giri marah (Sumatera), remujung (Jawa Tengah
dan Jawa Timur) dan songot koneng (Madura). Tanaman Kumis kucing
berasal dari wilayah Afrika tropis, kemudian menyebar ke wilayah Asia dan
Australia.
Nama daerah: Kumis kucing (Melayu – Sumatra), kumis kucing (Sunda),
remujung (Jawa), se-salaseyan, songkot koceng (Madura).
2. URAI AN TANAMAN
2.1 Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Keluarga : Lamiaceae
Genus : Orthosiphon
Spesies : Orthosiphon spp.
2.2 Deskripsi
Tanaman terna yang tumbuh tegak, pada buku-bukunya berakar tetapi tidak
tampak nyata, tinggi tanaman sampai 2m. Batang bersegi empat agak
beralur. Helai daun berbentuk bundar telur lonjong, lanset, lancip atau tumpul
pada bagian ujungnya, ukuran daun panjang 1 – 10cm dan lebarnya 7.5mm –
1.5cm, urat daun sepanjang pinggir berbulu tipis atau gundul, dimana kedua
permukaan berbintik-bintik karena adanya kelenjar yang jumlahnya sangat
banyak, panjang tangkai daun 7 – 29cm. Kelopak bunga berkelenjar, urat dan
pangkal berbulu pendek dan jarang sedangkan di bagian yang paling atas
gundul. Bunga bibir, mahkota berwarna ungu pucat atau putih, dengan
ukuran panjang 13 – 27mm, di bagian atas ditutupi oleh bulu pendek yang
berwarna ungu atau putih, panjang tabung 10 – 18mm, panjang bibir 4.5 –
10mm, helai bunga tumpul, bundar. Benang sari ukurannya lebih panjang dari
tabung bunga dan melebihi bibir bunga bagian atas. Buah geluk berwarna
coklat gelap, panjang 1.75 – 2mm.
2.3 JenisTanaman
Spesies kumis kucing yang terdapat di Pulau Jawa adalah O. aristatus, O.
thymiflorus, O. petiolaris dan O. tementosus var. glabratus. Klon kumis kucing
yang ditanam di Indonesia adalah Klon berbunga putih dan ungu.
3. MANFAAT TANAMAN
Daun kumis kucing basah maupun kering digunakan sebagai bahan obat-
obatan. Di Indonesia daun yang kering dipakai (simplisia) sebagai obat yang
memperlancar pengeluaran air kemih (diuretik) sedangkan di India untuk
mengobati rematik. Masyarakat menggunakan kumis kucing sebagai obat
tradisional sebagai upaya penyembuhan batuk encok, masuk angin dan
sembelit. Disamping itu daun tanaman ini juga bermanfaat untu pengobatan
radang ginjal, batu ginjal, kencing manis, albuminuria, dan penyakit syphilis.
4. SENTRA PENANAMAN
Hingga saat ini, sentra penanaman kumis kucing banyak terdapat di Pulau
Jawa. Baik di dataran rendah maupun dataran tinggi.
5. SYARAT PERTUMBUHAN
5.1. I klim
1) Curah hujan yang ideal bagi pertumbuhan tanaman ini adalah lebih dari
3.000 mm/tahun.
2) Dengan sinar matahari penuh tanpa ternaungi. Naungan akan
menurunkan kadar ekstrak daun.
3) Keadaan suhu udara yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini adalah
panas sampai sedang.
5.2. Media Tanam
1) Tanaman ini dapat dengan mudah tumbuh di lahan-lahan pertanian, untuk
produksi sebaiknya dipilih tanah yang gembur, subur, banyak
mengandung humus/bahan organik dengan tata air dan udara yang baik.
2) Tanah Andosol dan Latosol sangat baik untuk budidaya kumis kucing.
5.3. Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat optimum tanaman kumis kucing 500 - 1.200 m dpl.
6. PEDOMAN BUDI DAYA
6.1. Pembibitan
1) Penyiapan Bibit
Cara yang paling mudah dan biasa untuk mengembangkan kumis kucing
adalah perbanyakan vegetatif dengan stek batang/cabang. Bahan
tanaman diambil dari rumpun yang tumbuhnya normal, subur dan sehat.
a. Pilih batang/cabang yang tidak terlalu tua atau muda dan sudah
berkayu.
b. Potong batang dengan pisau tajam/gunting pangkas yang bersih.
c. Potong-potong batang menjadi stek berukuran 15–20 cm berbuku 2-3.
d. Buang sebagian daun untuk mengurangi penguapan air.
Adapun kebutuhan bibit untuk 1 hektar dengan jarak tanam 40 x 40 cm
diperlukan 50.000-62.500 stek/ha.
2) Teknik Penyemaian Bibit
Stek dapat langsung ditanam di kebun produksi atau ditanam dulu di
persemaian. Di dalam persemaian stek ditanam dengan jarak tanam 10x10
cm. Stek yang masih segar langsung ditanam di lahan yang telah diolah
sedalam 20 cm. Setelah itu disirami 1-2 kali sehari tergantung dari cuaca
dan hujan yang turun. Bila perlu persemaian dinaungi dengan naungan
plastik transparan atau jerami/daun kering. Setelah timbul tunas baru, bibit
dipindahkan ke kebun produksi.
6.2. Pengolahan Media Tanam
1) Persiapan
Tanah diolah 30-40 cm, gulma dan tanaman lain dibuang. Setelah diolah,
tanah dibiarkan 15 hari.
2) Pembentukan Bedengan
Pembuatan bedengan dilakukan setelah pengolahan tanah yang kedua
yaitu dengan menghancurkan bongkahan tanah pada pengolahan tanah
yang pertama hingga mendapatkan struktur tanah yang remah dan
gembur. Pada saat pengolahan tanah kedua ini juga dianjurkan
memberikan pupuk dasar berupa pupuk kompos atau pupuk kandang
sebanyak 50 – 60 ton per hektar bersamaan pada saat pembuatan
bedengan. Bedengan dibuat selebar 100-120 cm tinggi 30 cm dan jarak
antar bedengan 40-50 cm. Panjang bedengan disesuaikan dengan
keperluan dan lahan
3) Pemupukan (sebelum tanam)
Buat lubang tanam berukuran 30x30x30 cm dengan jarak tanam 40 x 60
cm. Masukkan pupuk kandang sebanyak 2,4-3,2 kg/lubang dan tutup
lubang tanah. Campur tanah bedengan dengan 15-20 kg/ha pupuk
kandang sapi.
6.3. Teknik Penanaman
1) Penentuan Pola Tanaman
Waktu tanam terbaik adalah di awal musim hujan (Oktober-Desember)
kecuali jika air tersedia sepanjang tahun, waktu tanam bisa dilaksanakan
kapan saja.
2) Pembuatan Lubang Tanam
Buat lubang tanam berukuran 30x30x30 cm dengan jarak tanam 40 x 40
cm
3) Cara Penanaman
a) Pilih bibit yang baik dari pembibit an.
b) Buat lubang kecil di tempat lubang tanam.
c) Tanamkan bibit/stek tegak lurus sedalam 5 cm atau 1/3 bagian dari
pangkal batang stek. Setiap lubang diisi 4-6 bibit/stek.
d) Padatkan tanah di sekitar bibit.
e) Sirami sampai cukup basah.
4) Perioda Tanam
Penanaman tanaman ini bias dilakukan sepanjang tahun yaitu dengan
membongkar tanaman tua yang telah mengeras berkayu dan tidak
produktif lagi atau daunnya jarang dan kecil-kecil, kemudian menanam
ulang dengan tanaman baru yang masih muda
6.4. Pemeliharaan Tanaman
1) Penyulaman
Dilakukan antara 1-15 hari setelah tanam untuk tetap menjaga
pertanaman pada jarak tanam yang telah ditentukan (40 x 40cm).
Penyulaman dilakukan terutama pada tanaman yang mati atau tumbuh
tidak normal dengan tanaman baru yang umurnya tidak berbeda jauh,
sehingga pertumbuhan selanjutnya akan tetap sama dan seragam.
2) Penyiangan
Gulma disiangi secara kontinyu untuk mengurangi persaingan unsur hara.
Penyiangan biasanya dilakukan agak sering saat tanaman masih muda
sehingga lahan di atara tanaman masih terbuka karena kanopi tanaman
belum tumbuh besar. Tetapi pada tanaman dewasa periode penyiangan
sudah agak jarang karena kanopi pada masing-masing tanaman akan
saling menutup permukaan tanah, sehingga akan menekan pertumbuhan
gulma di bawahnya.
3) Pemupukan
a. Pemupukan Organik
Pemupukan secara organic dengan menggunakan pupuk kompos yang
merupakan pupuk organic komplek dapat diberikan sbb:
Sebagai pupuk dasar telah diuraikan di atas yang diberikan pada saat
penyiapan media tanam. Selanjutnya pupuk kompos organic dapat
diberikan setiap bulan sekali sebanyak 1 – 2kg setiap tanaman.
Pemupukan pada tanaman dewasa bisa lebih sering yaitu setiap 2 – 3
minggu sekali sebesar 1.5 – 3kg per tanaman dan terutama diberikan
setelah dilakukan pemanenan/perompesan daun sehingga
pertumbuhan selanjutnya akan lebih baik.
b. Pemupukan Konvensional
Dosis pupuk anjuran adalah 75 kg/ha urea yang diberikan setiap 3 kali
panen atau 6-9 minggu sekali. Pupuk disebar di dalam larikan dangkal
antara baris tanaman dan segera ditutup tanah.
4) Pengairan dan Penyiraman
Pada awal pertumbuhan, tanaman diairi/disiram 1-2 kali sehari. Setelah
tanaman terlihat kokoh dan rimbun, penyiraman dikurangi. Frekuensi
penyiraman selanjutnya tergantung cuaca, yang penting tanah tidak
sampai kering. Penambahan air dapat dilakukan dengan cara disiram atau
menggenangi saluran di antara bedengan dengan air.
5) Waktu Penyemprotan Pestisida
Penyemprotan pestisida dilakukan jika telah timbul gejala serangan hama
penyakit.
7. HAMA DAN PENYAKI T
7.1. Hama
Selama ini tidak ada hama atau penyakit yang benar-benar merusak tanaman
kumis kucing. Hama yang sering ditemukan adalah kutu daun dan ulat daun.
7.2. Penyakit
Penyakit yang menyerang disebabkan oleh jamur upas (Upsia salmonicolor
atau Corticium salmonicolor). Jamur ini menyerang batang atau cabang
tanaman yang berkayu. Pengendalian dilakukan dengan perbaikan tata air,
meningkatkan kebersihan kebun, memotong bagian yang sakit, pergiliran
tanaman dan penyemprotan pestisida selektif.
7.3. Gulma
Gulma yang banyak tumbuh di lahan pertanaman kumis kucing cukup
bervariasi dan kebanyakan dari jenis gulma kebun seperti rumput teki,
lulangan, ageratum, alang-alang, dan rumput-rumput lainnya
7.4. Pengendalian hama/ penyakit secara organic
Sama seperti pada tanaman obat lainnya bahwa pengendalian hama/penyakit
secara organic pada pertanaman kumis kucing lebih diusahakan secara PHT
(pengendalian hama secara terpadu). Termasuk di dalamnya system bercocok
tanam secara tumpang sari akan dapat menghambat serangan
hama/penyakit. Untuk pengendalian gulma sebaiknya dilakukan secara
manual dengan cara penyiangan seperti telah dijelaskan di atas.
Namun demikian apabila diperlukan dapat diterapkan penyemprotan dengan
insektisida maupun pestisida nabati. Beberapa tanaman yang dapat
dimanfaatkan sebagai pestisida nabati dan digunakan dalam pengendalian
hama antara lain adalah:
1) Tembakau (Nicotiana tabacum ) yang mengandung nikotin untuk
insektisida kontak sebagai fumigan atau racun perut. Aplikasi untuk
serangga kecil misalnya Aphids.
2) Piretrum (Chrysanthemum cinerariaefolium) yang mengandung piretrin
yang dapat digunakan sebagai insektisida sistemik yang menyerang urat
syaraf pusat yang aplikasinya dengan semprotan. Aplikasi pada serangga
seperti lalat rumah, nyamuk, kutu, hama gudang, dan lalat buah.
3) Tuba (Derris elliptica dan Derris malaccensis) yang mengandung rotenone
untuk insektisida kontak yang diformulasikan dalam bentuk hembusan dan
semprotan.
4) Neem tree atau mimba (Azadirachta indica) yang mengandung
azadirachtin yang bekerjanya cukup selektif. Aplikasi racun ini terutama
pada serangga penghisap seperti wereng dan serangga pengunyah seperti
hama penggulung daun (Cnaphalocrocis medinalis). Bahan ini juga efektif
untuk menanggulangi serangan virus RSV, GSV dan Tungro.
5) Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) yang bijinya mengandung rotenoid yaitu
pakhirizida yang dapat digunakan sebagai insektisida dan larvasida.
6) Jeringau (Acorus calamus) yang rimpangnya mengandung komponen
utama asaron dan biasanya digunakan untuk racun serangga dan
pembasmi cendawan, serta hama gudang Callosobrocus.
8. PANEN
8.1. Ciri dan Umur Panen
Tanaman berumur 1 bulan setelah tanam, tangkai bunga belum muncul dan
tinggi tanaman sekitar 50 cm. Panen pertama jangan sampai terlambat
karena akan mempengaruhi produksi.
8.2. Cara Panen
Daun dipanen dengan cara memetik pucuk bedaun 3-5 helai kemudian
merempal daun-daun tua di bawahnya sampai helai ke 10.
8.3. Periode Panen
Panen dilaksanakan dalam periode 2-3 minggu sekali yaitu pada pertumbuhan
optimum dari daun. Saat panen yang tepat adalah pada saat awal
pertumbuhan bunga tetapi belum tumbuh bunga. Karena yang dimanfaatkan
adalah daunnya maka bunga yang tumbuh sebaiknya dirompes untuk dapat
memaksimalkan pertumbuhan daun pada panen berikutnya.
8.4. Perkiraan Hasil Panen
Tanaman yang sehat dan terpelihara menghasilkan rimpang segar sebanyak
Dengan pemeliharaan yang intensif, akan dihasilkan daun basah 6-9 ton/ha
yang setara dengan 1-2 ton/ha daun kering.
9. PASCAPANEN
Setelah pemetikan, daun-daun hasil panen dikumpulkan di dalam karung dan
dibawa ke tempat pengumpulan hasil. Proses pasca panen untuk
mendapatkan daun kering kualitas ekspor adalah sbb:
9.1. Penyortiran Basah dan Pencucian
Sortasi basah dilakukan pada bahan segar dengan cara memisahkan daun
dari kotoran atau bahan asing lainnya. Setelah selesai, timbang jumlah bahan
hasil penyortiran dan tempatkan dalam wadah plastik untuk pencucian.
Pencucian dilakukan dengan air bersih, jika air bilasannya masih terlihat kotor
lakukan pembilasan sekali atau dua kali lagi. Hindari pencucian yang terlalu
lama agar kualitas dan senyawa aktif yang terkandung didalam tidak larut
dalam air. Pemakaian air sungai harus dihindari karena dikhawatirkan telah
tercemar kotoran dan banyak mengandung bakteri/penyakit. Setelah
pencucian selesai, tiriskan dalam tray/wadah yang belubang-lubang agar sisa
air cucian yang tertinggal dapat dipisahkan, setelah itu tempatkan dalam
wadah plastik/ember.
9.2. Pengeringan
Pengeringan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan sinar matahari
atau alat pemanas/ oven. Pengeringan daun dilakukan selama kira-kira 1 - 2
hari atau setelah kadar airnya dibawah 5%. Pengeringan dengan sinar
matahari dilakukan diatas tikar atau rangka pengering, pastikan daun tidak
saling menumpuk. Selama pengeringan daun harus dibolak-balik kira-kira
setiap 4 jam sekali agar pengeringan merata. Lindungi daun tersebut dari air,
udara yang lembab dan dari bahan-bahan yang bisa mengkontaminasi.
Pengeringan didalam oven dilakukan pada suhu 50o
C - 60o
C. Daun yang akan
dikeringkan ditaruh diatas tray oven dan alasi dengan kertas Koran dan
pastikan bahwa daun tidak saling menumpuk. Setelah pengeringan, timbang
jumlah daun yang dihasilkan.
9.3. Penyortiran Kering
Selanjutnya lakukan sortasi kering pada bahan yang telah mengalami
pengeringan dengan memisahkan bahan-bahan dari benda-benda asing atau
kotoran-kotoran lain. Timbang jumlah bahan hasil penyortiran ini (untuk
menghitung rendemennya).
9.4. Pengemasan
Setelah bersih, daun yang kering dikumpulkan dalam wadah yang bersih dan
kedap udara (belum pernah dipakai sebelumnya), dapat berupa kantong
plastik atau karung. Berikan label yang jelas pada wadah tersebut, yang
menjelaskan nama bahan, bagian dari tanaman bahan itu, nomor/kode
produksi, nama/alamat penghasil, berat bersih dan metode penyim panannya.
9.5. Penyimpanan
Kondisi gudang harus dijaga agar tidak lembab dan suhu tidak melebihi 30o
C,
dan gudang harus memiliki ventilasi baik dan lancar, tidak bocor, terhindar
dari kontaminasi bahan lain yang menurunkan kualitas bahan yang
bersangkutan, memiliki penerangan yang cukup (hindari dari sinar matahari
langsung), serta bersih dan terbebas dari hama gudang.
10. ANALI SI S EKONOMI BUDI DAYA TANAMAN
10.1 Analisis Usaha Budidaya
Perkiraan analisis budidaya kunyit seluas 1000 m2 yang dilakukan pada tahun
1999 di daerah Bogor.
1) Biaya produksi
a. Sewa lahan 1 musim tanam Rp. 150.000,-
b. Bibit 6000 bh @ Rp. 100,- Rp. 600.000,-
c. Pupuk
- Pupuk kandang 4.000 kg @ Rp. 150,- Rp. 600.000,-
- Pupuk buatan: Urea 25 kg @ Rp. 1.100,- Rp. 27.500,-
d. Pestisida Rp. 100.000,-
e. Alat Rp. 60.000,-
f. Tenaga kerja Rp. 200.000,-
g. Panen dan pasca panen Rp. 100.000,-
h. Lain-lain Rp. 100.000,-
Jumlah biaya produksi Rp.1.937.500,-
2) Pendapatan 700 kg @ Rp. 3.500,- Rp.2.450.000,-
3) Keuntungan Rp. 512.500,-
4) Parameter kelayakan usaha
a. Rasio output/input = 1,265
10.2. Gambaran Peluang Agribisnis
Semakin tingginya minat masyarakat Indonesia dan dunia terhadap
pemakaian obat bahan alam memberikan peluang pada kita untuk
membudidayakan kumis kucing untuk kepentingan lokal atau ekspor. Ekspor
kumis kucing dari Indonesia telah dimulai pada awal tahun 30-an sebanyak
23.296-47.414 ton. Pada tahun 1987 ekspor meningkat sampai 8.791.468 ton
dengan tujuan negara di Eropa Barat, Amerika dan Singapura. Dengan
adanya peningkatan perminataan dunia akan bahan kering tanaman obat,
agribisnis kumis kucing agaknya perlu didukung terutama dukungan teknik
penanaman dan pasca panen untuk meningkatkan produksi dan kualitas hasil.
11. STANDAR PRODUKSI
11.1. Ruang Lingkup
Standar produksi meliputi: jenis dan standar mutu, cara pengambilan contoh
dan syarat pengemasan.
11.2. Deskripsi
…
11.3. Klasifikasi dan Standar Mutu
-----
11.4. Pengambilan Contoh
Petugas pengambil contoh harus memenuhi syarat yaitu orang yang telah
berpengalaman atau dilatih terlebih dahulu dan mempunyai ikatan dengan
suatu badan hukum.
11.5. Pengemasan
Daun kering dimasukan ke dalam kotak kayu persegi empat dan dipadatkan.
Pemadatan dilakukan dengan alat pemadat dengan panjang dan lebar
sedemikian rupa sehingga alat bisa tepat masuk ke dalam kotak. Setelah
pemadatan berat daun kering di dalam kemasan adalah 20-40 kg tergantung
dari ukuran kotak dan permintaan pasar. Dibagian luar dari tiap kemasan
ditulis, dengan bahan yang tidak luntur, jelas terbaca antara lain:
§ Produk asal Indonesia
§ Nama/kode perusahaan/eksportir
§ Nama barang
§ Negara tujuan
§ Berat kotor
§ Berat bersih
§ Nama pembeli
12. DAFTAR PUSTAKA
1) Rahmat Rukmana, Ir. Kumis Kucing. Penerbit Kanisius. Yogyakarta,
Februari 2000 Sumber : Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di
Perdesaan, BAPPENAS Editor : Kemal Prihatman
2) Anonimous. 1994. Hasil Penelitian Dalam Rangka Pemanfaatan Pestisida
Nabati. Prosiding Seminar di Bogor 1 – 2 Desember 1993. Balai Penelitian
Tanaman Rempah dan Obat. Bogor. 311 Hal.
3) Anonimous. 1989. Vademekum Bahan Obat Alam. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. Jakarta. 411 Hal
KEMBALI KE MENU
Program Kerjasama Wirausaha
disajikan oleh team wartawirausaha.com
wartawirausaha.com adalah sebuah situs yang membahas tentang kewirausahaan. Sebagai bagian dari
masyarakat menyambut baik program pemerintah dalam upaya memberdayakan masyarakat secara
lebih maksimal demi peningkatan kualitas dan taraf hidup masyarakat sendiri melalui dunia wirausaha,
kami yang sejak lama bergerak dalam bidang kewirausahaan mencoba ber-inovasi dengan membuka
kesempatan bagi siapa saja yang tertarik dalam bidang Agrobisnis, Budidaya, Peternakan dan
perkebunan dengan untuk menjalin kerjasama kemitraan dalam bentuk Swakelola dan Investasi.
Kami memiliki team peternak dan lahan siap pakai, membutuhkan mitra investor untuk bekerjasama
dalam usaha agrobisnis dan peternakan dengan sistem bagi hasil yang saling menguntungkan.
Produk Program Kerjasama Kemitraan
Beberapa Produk Program Kemitraan yang kami kembangkan adalah:
 Ternak Kelinci Pedaging 
 Budidaya Cacing Lumbricus
 Budidaya Jeruk Purut 
 Budidaya Lebah Madu 
 Ternak Perkutut Putih 

Kerjasama Kemitraan yang kami tawarkan adalah sebuah solusi bagi anda untuk mulai merintis bisnis
investasi dalam bidang agro, peternakan dan perkebunan. Dengan konsep ini kiranya program-program
kami dapat menjadi solusi anda dalam berinvestasi tanpa terkendala dengan rutinitas kesibukan anda
sehari-hari.
Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut dan permintaan Proposal Kerjasama:
Website: www.wartawirausaha.com
Email: mailto:info@wartawirausaha.com
mailto:wartawirausaha@gmail.com
Contact Person:
1. Achmad Cahyanto
Telp. 0812-2735-2007, Pin 2983.61D9, WA 0896-6259-4077
2. Harry Budiarto
Telp. 0857-1857-0095

More Related Content

What's hot

Teknis budidaya pepaya
Teknis budidaya pepayaTeknis budidaya pepaya
Teknis budidaya pepayasujononasa
 
Budidaya jahe merah dalam karung atau polybag
Budidaya jahe merah dalam karung atau polybagBudidaya jahe merah dalam karung atau polybag
Budidaya jahe merah dalam karung atau polybagTriyas Cah Duol
 
Aloe Vera
Aloe VeraAloe Vera
Aloe Vera091099
 
Teknis budidaya melon
Teknis budidaya melonTeknis budidaya melon
Teknis budidaya melonsujononasa
 
Cara menanam terong
Cara menanam terongCara menanam terong
Cara menanam terongBP4K
 
Cara budidaya tanaman kentang
Cara budidaya tanaman kentangCara budidaya tanaman kentang
Cara budidaya tanaman kentangsupriyadispd21
 
Pedoman Teknis Budidaya Jahe
Pedoman Teknis Budidaya JahePedoman Teknis Budidaya Jahe
Pedoman Teknis Budidaya JaheWarta Wirausaha
 
Budidaya jahe ku
Budidaya jahe kuBudidaya jahe ku
Budidaya jahe kuroisku
 
Perawatan rosella
Perawatan rosellaPerawatan rosella
Perawatan rosellaRieke Eva
 
Teknis budidaya tembakau
Teknis budidaya tembakauTeknis budidaya tembakau
Teknis budidaya tembakausujononasa
 
Bertanam buah naga di dalam pot danb
Bertanam buah naga di dalam pot danbBertanam buah naga di dalam pot danb
Bertanam buah naga di dalam pot danbBP4K
 
Teknis budidaya jeruk
Teknis budidaya jerukTeknis budidaya jeruk
Teknis budidaya jeruksujononasa
 
Penjagaan tanaman ting 1
Penjagaan tanaman   ting 1Penjagaan tanaman   ting 1
Penjagaan tanaman ting 1Sabri Zain
 
Budidaya tanaman jeruk
Budidaya tanaman jerukBudidaya tanaman jeruk
Budidaya tanaman jerukCaraKerja
 

What's hot (20)

JERUK NIPIS
JERUK NIPISJERUK NIPIS
JERUK NIPIS
 
Lidah Buaya
Lidah BuayaLidah Buaya
Lidah Buaya
 
Makalah Lidah buaya
Makalah Lidah buaya Makalah Lidah buaya
Makalah Lidah buaya
 
Teknis budidaya pepaya
Teknis budidaya pepayaTeknis budidaya pepaya
Teknis budidaya pepaya
 
Budidaya jeruk nipis
Budidaya jeruk nipisBudidaya jeruk nipis
Budidaya jeruk nipis
 
Asi
AsiAsi
Asi
 
Budidaya jahe merah dalam karung atau polybag
Budidaya jahe merah dalam karung atau polybagBudidaya jahe merah dalam karung atau polybag
Budidaya jahe merah dalam karung atau polybag
 
Aloe Vera
Aloe VeraAloe Vera
Aloe Vera
 
Teknis budidaya melon
Teknis budidaya melonTeknis budidaya melon
Teknis budidaya melon
 
Cara menanam terong
Cara menanam terongCara menanam terong
Cara menanam terong
 
Cara budidaya tanaman kentang
Cara budidaya tanaman kentangCara budidaya tanaman kentang
Cara budidaya tanaman kentang
 
Pedoman Teknis Budidaya Jahe
Pedoman Teknis Budidaya JahePedoman Teknis Budidaya Jahe
Pedoman Teknis Budidaya Jahe
 
Stek bbt kentang
Stek bbt kentangStek bbt kentang
Stek bbt kentang
 
Budidaya jahe ku
Budidaya jahe kuBudidaya jahe ku
Budidaya jahe ku
 
Perawatan rosella
Perawatan rosellaPerawatan rosella
Perawatan rosella
 
Teknis budidaya tembakau
Teknis budidaya tembakauTeknis budidaya tembakau
Teknis budidaya tembakau
 
Bertanam buah naga di dalam pot danb
Bertanam buah naga di dalam pot danbBertanam buah naga di dalam pot danb
Bertanam buah naga di dalam pot danb
 
Teknis budidaya jeruk
Teknis budidaya jerukTeknis budidaya jeruk
Teknis budidaya jeruk
 
Penjagaan tanaman ting 1
Penjagaan tanaman   ting 1Penjagaan tanaman   ting 1
Penjagaan tanaman ting 1
 
Budidaya tanaman jeruk
Budidaya tanaman jerukBudidaya tanaman jeruk
Budidaya tanaman jeruk
 

Viewers also liked (20)

fertilizantesFertilizantes
fertilizantesFertilizantesfertilizantesFertilizantes
fertilizantesFertilizantes
 
Diari del 7 de gener del 2014
Diari del 7 de gener del 2014Diari del 7 de gener del 2014
Diari del 7 de gener del 2014
 
Palestra governantes invisiveis
Palestra governantes invisiveisPalestra governantes invisiveis
Palestra governantes invisiveis
 
ADE
ADEADE
ADE
 
Adlerian theraphy
Adlerian theraphyAdlerian theraphy
Adlerian theraphy
 
Choques (muito bom)
Choques (muito bom)Choques (muito bom)
Choques (muito bom)
 
Adrenal disorder
Adrenal disorderAdrenal disorder
Adrenal disorder
 
Atlas pampulha
Atlas pampulhaAtlas pampulha
Atlas pampulha
 
VOCÊ SABIA?
VOCÊ SABIA?VOCÊ SABIA?
VOCÊ SABIA?
 
I C N B J R A Biodiversidade1
I C N B  J R A  Biodiversidade1I C N B  J R A  Biodiversidade1
I C N B J R A Biodiversidade1
 
Brasil resumcat
Brasil resumcatBrasil resumcat
Brasil resumcat
 
Bondia Lleida 19072011
Bondia Lleida 19072011Bondia Lleida 19072011
Bondia Lleida 19072011
 
Adonai ufal
Adonai ufalAdonai ufal
Adonai ufal
 
Zon agroeco
Zon agroecoZon agroeco
Zon agroeco
 
Sabedoria do evangelho 5
Sabedoria do evangelho 5Sabedoria do evangelho 5
Sabedoria do evangelho 5
 
Output Devices UoS Fsd
Output Devices UoS FsdOutput Devices UoS Fsd
Output Devices UoS Fsd
 
Biossegurança
BiossegurançaBiossegurança
Biossegurança
 
Npc force weekly 3 7 dec 2012
Npc force weekly 3 7 dec 2012Npc force weekly 3 7 dec 2012
Npc force weekly 3 7 dec 2012
 
Does Internet Health Information Offset the Doctor's Aesculapian Power?
Does Internet Health Information Offset the Doctor's Aesculapian Power?Does Internet Health Information Offset the Doctor's Aesculapian Power?
Does Internet Health Information Offset the Doctor's Aesculapian Power?
 
Segunda Empregável - Edição 44
Segunda Empregável - Edição 44Segunda Empregável - Edição 44
Segunda Empregável - Edição 44
 

Similar to Kumis kucing (20)

Proposal singkong
Proposal singkongProposal singkong
Proposal singkong
 
Kunyit
KunyitKunyit
Kunyit
 
Proposal singkong
Proposal singkongProposal singkong
Proposal singkong
 
Proposal singkong
Proposal singkongProposal singkong
Proposal singkong
 
Ferli dasgron
Ferli dasgronFerli dasgron
Ferli dasgron
 
Budidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanahBudidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanah
 
Zaras
ZarasZaras
Zaras
 
Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1
 
Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomat
 
Makalah tbt rempah dan khasiat obat (beluntas)
Makalah tbt rempah dan khasiat obat (beluntas)Makalah tbt rempah dan khasiat obat (beluntas)
Makalah tbt rempah dan khasiat obat (beluntas)
 
Penelitian tanaman rambutan
Penelitian tanaman rambutanPenelitian tanaman rambutan
Penelitian tanaman rambutan
 
Singkong
SingkongSingkong
Singkong
 
Kacang hijau
Kacang hijauKacang hijau
Kacang hijau
 
Makalah Obat Tradisional Jahe Asal Nusa Tenggara Timur
Makalah Obat Tradisional Jahe Asal Nusa Tenggara TimurMakalah Obat Tradisional Jahe Asal Nusa Tenggara Timur
Makalah Obat Tradisional Jahe Asal Nusa Tenggara Timur
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Makalah Sambiloto
Makalah Sambiloto Makalah Sambiloto
Makalah Sambiloto
 
Budidaya jagung
Budidaya jagungBudidaya jagung
Budidaya jagung
 
Minggu 3 pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi
Minggu 3   pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasiMinggu 3   pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi
Minggu 3 pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi
 
Prospek serai wangi
Prospek serai wangiProspek serai wangi
Prospek serai wangi
 
Pisang
PisangPisang
Pisang
 

More from Warta Wirausaha

Analisa usaha budidaya ayam bangkok
Analisa usaha budidaya ayam bangkokAnalisa usaha budidaya ayam bangkok
Analisa usaha budidaya ayam bangkokWarta Wirausaha
 
Analisa Usaha Budidaya Jahe Merah
Analisa Usaha Budidaya Jahe MerahAnalisa Usaha Budidaya Jahe Merah
Analisa Usaha Budidaya Jahe MerahWarta Wirausaha
 
Analisa Usaha Budidaya Pembibitan Udang Vaname
Analisa Usaha Budidaya Pembibitan Udang VanameAnalisa Usaha Budidaya Pembibitan Udang Vaname
Analisa Usaha Budidaya Pembibitan Udang VanameWarta Wirausaha
 
Budidaya kakao dan perhitungan analisa usaha
Budidaya kakao dan perhitungan analisa usahaBudidaya kakao dan perhitungan analisa usaha
Budidaya kakao dan perhitungan analisa usahaWarta Wirausaha
 
Motivasi Diri Dalam Bisnis
Motivasi Diri Dalam BisnisMotivasi Diri Dalam Bisnis
Motivasi Diri Dalam BisnisWarta Wirausaha
 
Motivasi Diri Dalam Bisnis
Motivasi Diri Dalam Bisnis Motivasi Diri Dalam Bisnis
Motivasi Diri Dalam Bisnis Warta Wirausaha
 
Peluang usaha budidaya nila
Peluang usaha budidaya nilaPeluang usaha budidaya nila
Peluang usaha budidaya nilaWarta Wirausaha
 
Pedoman saponin basmi hama udang
Pedoman saponin basmi hama udangPedoman saponin basmi hama udang
Pedoman saponin basmi hama udangWarta Wirausaha
 
Pedoman pijah ikan cangkringan
Pedoman pijah ikan cangkringanPedoman pijah ikan cangkringan
Pedoman pijah ikan cangkringanWarta Wirausaha
 
Pedoman penyakit ikan laut
Pedoman penyakit ikan lautPedoman penyakit ikan laut
Pedoman penyakit ikan lautWarta Wirausaha
 
Pedoman penggelondongan bandeng
Pedoman penggelondongan bandengPedoman penggelondongan bandeng
Pedoman penggelondongan bandengWarta Wirausaha
 
Pedoman informasi pakan ikan
Pedoman informasi pakan ikanPedoman informasi pakan ikan
Pedoman informasi pakan ikanWarta Wirausaha
 
Peluang usaha budidaya patin
Peluang usaha budidaya patinPeluang usaha budidaya patin
Peluang usaha budidaya patinWarta Wirausaha
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Mas
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan MasPedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Mas
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan MasWarta Wirausaha
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan lele
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan lelePedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan lele
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan leleWarta Wirausaha
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Laut
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan LautPedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Laut
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan LautWarta Wirausaha
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Gurame
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan GuramePedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Gurame
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan GurameWarta Wirausaha
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Burung puyuh
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Burung puyuhPedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Burung puyuh
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Burung puyuhWarta Wirausaha
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Tiram
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Tiram Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Tiram
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Tiram Warta Wirausaha
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Mujair
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya MujairPedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Mujair
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya MujairWarta Wirausaha
 

More from Warta Wirausaha (20)

Analisa usaha budidaya ayam bangkok
Analisa usaha budidaya ayam bangkokAnalisa usaha budidaya ayam bangkok
Analisa usaha budidaya ayam bangkok
 
Analisa Usaha Budidaya Jahe Merah
Analisa Usaha Budidaya Jahe MerahAnalisa Usaha Budidaya Jahe Merah
Analisa Usaha Budidaya Jahe Merah
 
Analisa Usaha Budidaya Pembibitan Udang Vaname
Analisa Usaha Budidaya Pembibitan Udang VanameAnalisa Usaha Budidaya Pembibitan Udang Vaname
Analisa Usaha Budidaya Pembibitan Udang Vaname
 
Budidaya kakao dan perhitungan analisa usaha
Budidaya kakao dan perhitungan analisa usahaBudidaya kakao dan perhitungan analisa usaha
Budidaya kakao dan perhitungan analisa usaha
 
Motivasi Diri Dalam Bisnis
Motivasi Diri Dalam BisnisMotivasi Diri Dalam Bisnis
Motivasi Diri Dalam Bisnis
 
Motivasi Diri Dalam Bisnis
Motivasi Diri Dalam Bisnis Motivasi Diri Dalam Bisnis
Motivasi Diri Dalam Bisnis
 
Peluang usaha budidaya nila
Peluang usaha budidaya nilaPeluang usaha budidaya nila
Peluang usaha budidaya nila
 
Pedoman saponin basmi hama udang
Pedoman saponin basmi hama udangPedoman saponin basmi hama udang
Pedoman saponin basmi hama udang
 
Pedoman pijah ikan cangkringan
Pedoman pijah ikan cangkringanPedoman pijah ikan cangkringan
Pedoman pijah ikan cangkringan
 
Pedoman penyakit ikan laut
Pedoman penyakit ikan lautPedoman penyakit ikan laut
Pedoman penyakit ikan laut
 
Pedoman penggelondongan bandeng
Pedoman penggelondongan bandengPedoman penggelondongan bandeng
Pedoman penggelondongan bandeng
 
Pedoman informasi pakan ikan
Pedoman informasi pakan ikanPedoman informasi pakan ikan
Pedoman informasi pakan ikan
 
Peluang usaha budidaya patin
Peluang usaha budidaya patinPeluang usaha budidaya patin
Peluang usaha budidaya patin
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Mas
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan MasPedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Mas
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Mas
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan lele
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan lelePedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan lele
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan lele
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Laut
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan LautPedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Laut
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Laut
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Gurame
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan GuramePedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Gurame
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Gurame
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Burung puyuh
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Burung puyuhPedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Burung puyuh
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Burung puyuh
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Tiram
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Tiram Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Tiram
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Tiram
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Mujair
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya MujairPedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Mujair
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Mujair
 

Kumis kucing

  • 1.
  • 2. KUMI S KUCI NG ( Orthosiphon spp. ) 1. SEJARAH SI NGKAT Kumis kucing merupakan tanaman obat berupa tumbuhan berbatang basah yang tegak. Tanaman ini dikenal dengan berbagai istilah seperti: kidney tea plants/java tea (Inggris), giri-giri marah (Sumatera), remujung (Jawa Tengah dan Jawa Timur) dan songot koneng (Madura). Tanaman Kumis kucing berasal dari wilayah Afrika tropis, kemudian menyebar ke wilayah Asia dan Australia. Nama daerah: Kumis kucing (Melayu – Sumatra), kumis kucing (Sunda), remujung (Jawa), se-salaseyan, songkot koceng (Madura). 2. URAI AN TANAMAN 2.1 Klasifikasi Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Keluarga : Lamiaceae Genus : Orthosiphon Spesies : Orthosiphon spp.
  • 3. 2.2 Deskripsi Tanaman terna yang tumbuh tegak, pada buku-bukunya berakar tetapi tidak tampak nyata, tinggi tanaman sampai 2m. Batang bersegi empat agak beralur. Helai daun berbentuk bundar telur lonjong, lanset, lancip atau tumpul pada bagian ujungnya, ukuran daun panjang 1 – 10cm dan lebarnya 7.5mm – 1.5cm, urat daun sepanjang pinggir berbulu tipis atau gundul, dimana kedua permukaan berbintik-bintik karena adanya kelenjar yang jumlahnya sangat banyak, panjang tangkai daun 7 – 29cm. Kelopak bunga berkelenjar, urat dan pangkal berbulu pendek dan jarang sedangkan di bagian yang paling atas gundul. Bunga bibir, mahkota berwarna ungu pucat atau putih, dengan ukuran panjang 13 – 27mm, di bagian atas ditutupi oleh bulu pendek yang berwarna ungu atau putih, panjang tabung 10 – 18mm, panjang bibir 4.5 – 10mm, helai bunga tumpul, bundar. Benang sari ukurannya lebih panjang dari tabung bunga dan melebihi bibir bunga bagian atas. Buah geluk berwarna coklat gelap, panjang 1.75 – 2mm. 2.3 JenisTanaman Spesies kumis kucing yang terdapat di Pulau Jawa adalah O. aristatus, O. thymiflorus, O. petiolaris dan O. tementosus var. glabratus. Klon kumis kucing yang ditanam di Indonesia adalah Klon berbunga putih dan ungu. 3. MANFAAT TANAMAN Daun kumis kucing basah maupun kering digunakan sebagai bahan obat- obatan. Di Indonesia daun yang kering dipakai (simplisia) sebagai obat yang memperlancar pengeluaran air kemih (diuretik) sedangkan di India untuk mengobati rematik. Masyarakat menggunakan kumis kucing sebagai obat tradisional sebagai upaya penyembuhan batuk encok, masuk angin dan sembelit. Disamping itu daun tanaman ini juga bermanfaat untu pengobatan radang ginjal, batu ginjal, kencing manis, albuminuria, dan penyakit syphilis. 4. SENTRA PENANAMAN Hingga saat ini, sentra penanaman kumis kucing banyak terdapat di Pulau Jawa. Baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. 5. SYARAT PERTUMBUHAN 5.1. I klim
  • 4. 1) Curah hujan yang ideal bagi pertumbuhan tanaman ini adalah lebih dari 3.000 mm/tahun. 2) Dengan sinar matahari penuh tanpa ternaungi. Naungan akan menurunkan kadar ekstrak daun. 3) Keadaan suhu udara yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini adalah panas sampai sedang. 5.2. Media Tanam 1) Tanaman ini dapat dengan mudah tumbuh di lahan-lahan pertanian, untuk produksi sebaiknya dipilih tanah yang gembur, subur, banyak mengandung humus/bahan organik dengan tata air dan udara yang baik. 2) Tanah Andosol dan Latosol sangat baik untuk budidaya kumis kucing. 5.3. Ketinggian Tempat Ketinggian tempat optimum tanaman kumis kucing 500 - 1.200 m dpl. 6. PEDOMAN BUDI DAYA 6.1. Pembibitan 1) Penyiapan Bibit Cara yang paling mudah dan biasa untuk mengembangkan kumis kucing adalah perbanyakan vegetatif dengan stek batang/cabang. Bahan tanaman diambil dari rumpun yang tumbuhnya normal, subur dan sehat. a. Pilih batang/cabang yang tidak terlalu tua atau muda dan sudah berkayu. b. Potong batang dengan pisau tajam/gunting pangkas yang bersih. c. Potong-potong batang menjadi stek berukuran 15–20 cm berbuku 2-3. d. Buang sebagian daun untuk mengurangi penguapan air. Adapun kebutuhan bibit untuk 1 hektar dengan jarak tanam 40 x 40 cm diperlukan 50.000-62.500 stek/ha. 2) Teknik Penyemaian Bibit Stek dapat langsung ditanam di kebun produksi atau ditanam dulu di persemaian. Di dalam persemaian stek ditanam dengan jarak tanam 10x10 cm. Stek yang masih segar langsung ditanam di lahan yang telah diolah sedalam 20 cm. Setelah itu disirami 1-2 kali sehari tergantung dari cuaca dan hujan yang turun. Bila perlu persemaian dinaungi dengan naungan plastik transparan atau jerami/daun kering. Setelah timbul tunas baru, bibit dipindahkan ke kebun produksi.
  • 5. 6.2. Pengolahan Media Tanam 1) Persiapan Tanah diolah 30-40 cm, gulma dan tanaman lain dibuang. Setelah diolah, tanah dibiarkan 15 hari. 2) Pembentukan Bedengan Pembuatan bedengan dilakukan setelah pengolahan tanah yang kedua yaitu dengan menghancurkan bongkahan tanah pada pengolahan tanah yang pertama hingga mendapatkan struktur tanah yang remah dan gembur. Pada saat pengolahan tanah kedua ini juga dianjurkan memberikan pupuk dasar berupa pupuk kompos atau pupuk kandang sebanyak 50 – 60 ton per hektar bersamaan pada saat pembuatan bedengan. Bedengan dibuat selebar 100-120 cm tinggi 30 cm dan jarak antar bedengan 40-50 cm. Panjang bedengan disesuaikan dengan keperluan dan lahan 3) Pemupukan (sebelum tanam) Buat lubang tanam berukuran 30x30x30 cm dengan jarak tanam 40 x 60 cm. Masukkan pupuk kandang sebanyak 2,4-3,2 kg/lubang dan tutup lubang tanah. Campur tanah bedengan dengan 15-20 kg/ha pupuk kandang sapi. 6.3. Teknik Penanaman 1) Penentuan Pola Tanaman Waktu tanam terbaik adalah di awal musim hujan (Oktober-Desember) kecuali jika air tersedia sepanjang tahun, waktu tanam bisa dilaksanakan kapan saja. 2) Pembuatan Lubang Tanam Buat lubang tanam berukuran 30x30x30 cm dengan jarak tanam 40 x 40 cm 3) Cara Penanaman a) Pilih bibit yang baik dari pembibit an. b) Buat lubang kecil di tempat lubang tanam. c) Tanamkan bibit/stek tegak lurus sedalam 5 cm atau 1/3 bagian dari pangkal batang stek. Setiap lubang diisi 4-6 bibit/stek. d) Padatkan tanah di sekitar bibit. e) Sirami sampai cukup basah. 4) Perioda Tanam Penanaman tanaman ini bias dilakukan sepanjang tahun yaitu dengan membongkar tanaman tua yang telah mengeras berkayu dan tidak produktif lagi atau daunnya jarang dan kecil-kecil, kemudian menanam ulang dengan tanaman baru yang masih muda
  • 6. 6.4. Pemeliharaan Tanaman 1) Penyulaman Dilakukan antara 1-15 hari setelah tanam untuk tetap menjaga pertanaman pada jarak tanam yang telah ditentukan (40 x 40cm). Penyulaman dilakukan terutama pada tanaman yang mati atau tumbuh tidak normal dengan tanaman baru yang umurnya tidak berbeda jauh, sehingga pertumbuhan selanjutnya akan tetap sama dan seragam. 2) Penyiangan Gulma disiangi secara kontinyu untuk mengurangi persaingan unsur hara. Penyiangan biasanya dilakukan agak sering saat tanaman masih muda sehingga lahan di atara tanaman masih terbuka karena kanopi tanaman belum tumbuh besar. Tetapi pada tanaman dewasa periode penyiangan sudah agak jarang karena kanopi pada masing-masing tanaman akan saling menutup permukaan tanah, sehingga akan menekan pertumbuhan gulma di bawahnya. 3) Pemupukan a. Pemupukan Organik Pemupukan secara organic dengan menggunakan pupuk kompos yang merupakan pupuk organic komplek dapat diberikan sbb: Sebagai pupuk dasar telah diuraikan di atas yang diberikan pada saat penyiapan media tanam. Selanjutnya pupuk kompos organic dapat diberikan setiap bulan sekali sebanyak 1 – 2kg setiap tanaman. Pemupukan pada tanaman dewasa bisa lebih sering yaitu setiap 2 – 3 minggu sekali sebesar 1.5 – 3kg per tanaman dan terutama diberikan setelah dilakukan pemanenan/perompesan daun sehingga pertumbuhan selanjutnya akan lebih baik. b. Pemupukan Konvensional Dosis pupuk anjuran adalah 75 kg/ha urea yang diberikan setiap 3 kali panen atau 6-9 minggu sekali. Pupuk disebar di dalam larikan dangkal antara baris tanaman dan segera ditutup tanah. 4) Pengairan dan Penyiraman Pada awal pertumbuhan, tanaman diairi/disiram 1-2 kali sehari. Setelah tanaman terlihat kokoh dan rimbun, penyiraman dikurangi. Frekuensi penyiraman selanjutnya tergantung cuaca, yang penting tanah tidak sampai kering. Penambahan air dapat dilakukan dengan cara disiram atau menggenangi saluran di antara bedengan dengan air. 5) Waktu Penyemprotan Pestisida Penyemprotan pestisida dilakukan jika telah timbul gejala serangan hama penyakit.
  • 7. 7. HAMA DAN PENYAKI T 7.1. Hama Selama ini tidak ada hama atau penyakit yang benar-benar merusak tanaman kumis kucing. Hama yang sering ditemukan adalah kutu daun dan ulat daun. 7.2. Penyakit Penyakit yang menyerang disebabkan oleh jamur upas (Upsia salmonicolor atau Corticium salmonicolor). Jamur ini menyerang batang atau cabang tanaman yang berkayu. Pengendalian dilakukan dengan perbaikan tata air, meningkatkan kebersihan kebun, memotong bagian yang sakit, pergiliran tanaman dan penyemprotan pestisida selektif. 7.3. Gulma Gulma yang banyak tumbuh di lahan pertanaman kumis kucing cukup bervariasi dan kebanyakan dari jenis gulma kebun seperti rumput teki, lulangan, ageratum, alang-alang, dan rumput-rumput lainnya 7.4. Pengendalian hama/ penyakit secara organic Sama seperti pada tanaman obat lainnya bahwa pengendalian hama/penyakit secara organic pada pertanaman kumis kucing lebih diusahakan secara PHT (pengendalian hama secara terpadu). Termasuk di dalamnya system bercocok tanam secara tumpang sari akan dapat menghambat serangan hama/penyakit. Untuk pengendalian gulma sebaiknya dilakukan secara manual dengan cara penyiangan seperti telah dijelaskan di atas. Namun demikian apabila diperlukan dapat diterapkan penyemprotan dengan insektisida maupun pestisida nabati. Beberapa tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati dan digunakan dalam pengendalian hama antara lain adalah: 1) Tembakau (Nicotiana tabacum ) yang mengandung nikotin untuk insektisida kontak sebagai fumigan atau racun perut. Aplikasi untuk serangga kecil misalnya Aphids. 2) Piretrum (Chrysanthemum cinerariaefolium) yang mengandung piretrin yang dapat digunakan sebagai insektisida sistemik yang menyerang urat syaraf pusat yang aplikasinya dengan semprotan. Aplikasi pada serangga seperti lalat rumah, nyamuk, kutu, hama gudang, dan lalat buah. 3) Tuba (Derris elliptica dan Derris malaccensis) yang mengandung rotenone untuk insektisida kontak yang diformulasikan dalam bentuk hembusan dan semprotan. 4) Neem tree atau mimba (Azadirachta indica) yang mengandung azadirachtin yang bekerjanya cukup selektif. Aplikasi racun ini terutama pada serangga penghisap seperti wereng dan serangga pengunyah seperti
  • 8. hama penggulung daun (Cnaphalocrocis medinalis). Bahan ini juga efektif untuk menanggulangi serangan virus RSV, GSV dan Tungro. 5) Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) yang bijinya mengandung rotenoid yaitu pakhirizida yang dapat digunakan sebagai insektisida dan larvasida. 6) Jeringau (Acorus calamus) yang rimpangnya mengandung komponen utama asaron dan biasanya digunakan untuk racun serangga dan pembasmi cendawan, serta hama gudang Callosobrocus. 8. PANEN 8.1. Ciri dan Umur Panen Tanaman berumur 1 bulan setelah tanam, tangkai bunga belum muncul dan tinggi tanaman sekitar 50 cm. Panen pertama jangan sampai terlambat karena akan mempengaruhi produksi. 8.2. Cara Panen Daun dipanen dengan cara memetik pucuk bedaun 3-5 helai kemudian merempal daun-daun tua di bawahnya sampai helai ke 10. 8.3. Periode Panen Panen dilaksanakan dalam periode 2-3 minggu sekali yaitu pada pertumbuhan optimum dari daun. Saat panen yang tepat adalah pada saat awal pertumbuhan bunga tetapi belum tumbuh bunga. Karena yang dimanfaatkan adalah daunnya maka bunga yang tumbuh sebaiknya dirompes untuk dapat memaksimalkan pertumbuhan daun pada panen berikutnya. 8.4. Perkiraan Hasil Panen Tanaman yang sehat dan terpelihara menghasilkan rimpang segar sebanyak Dengan pemeliharaan yang intensif, akan dihasilkan daun basah 6-9 ton/ha yang setara dengan 1-2 ton/ha daun kering. 9. PASCAPANEN Setelah pemetikan, daun-daun hasil panen dikumpulkan di dalam karung dan dibawa ke tempat pengumpulan hasil. Proses pasca panen untuk mendapatkan daun kering kualitas ekspor adalah sbb: 9.1. Penyortiran Basah dan Pencucian Sortasi basah dilakukan pada bahan segar dengan cara memisahkan daun dari kotoran atau bahan asing lainnya. Setelah selesai, timbang jumlah bahan hasil penyortiran dan tempatkan dalam wadah plastik untuk pencucian.
  • 9. Pencucian dilakukan dengan air bersih, jika air bilasannya masih terlihat kotor lakukan pembilasan sekali atau dua kali lagi. Hindari pencucian yang terlalu lama agar kualitas dan senyawa aktif yang terkandung didalam tidak larut dalam air. Pemakaian air sungai harus dihindari karena dikhawatirkan telah tercemar kotoran dan banyak mengandung bakteri/penyakit. Setelah pencucian selesai, tiriskan dalam tray/wadah yang belubang-lubang agar sisa air cucian yang tertinggal dapat dipisahkan, setelah itu tempatkan dalam wadah plastik/ember. 9.2. Pengeringan Pengeringan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan sinar matahari atau alat pemanas/ oven. Pengeringan daun dilakukan selama kira-kira 1 - 2 hari atau setelah kadar airnya dibawah 5%. Pengeringan dengan sinar matahari dilakukan diatas tikar atau rangka pengering, pastikan daun tidak saling menumpuk. Selama pengeringan daun harus dibolak-balik kira-kira setiap 4 jam sekali agar pengeringan merata. Lindungi daun tersebut dari air, udara yang lembab dan dari bahan-bahan yang bisa mengkontaminasi. Pengeringan didalam oven dilakukan pada suhu 50o C - 60o C. Daun yang akan dikeringkan ditaruh diatas tray oven dan alasi dengan kertas Koran dan pastikan bahwa daun tidak saling menumpuk. Setelah pengeringan, timbang jumlah daun yang dihasilkan. 9.3. Penyortiran Kering Selanjutnya lakukan sortasi kering pada bahan yang telah mengalami pengeringan dengan memisahkan bahan-bahan dari benda-benda asing atau kotoran-kotoran lain. Timbang jumlah bahan hasil penyortiran ini (untuk menghitung rendemennya). 9.4. Pengemasan Setelah bersih, daun yang kering dikumpulkan dalam wadah yang bersih dan kedap udara (belum pernah dipakai sebelumnya), dapat berupa kantong plastik atau karung. Berikan label yang jelas pada wadah tersebut, yang menjelaskan nama bahan, bagian dari tanaman bahan itu, nomor/kode produksi, nama/alamat penghasil, berat bersih dan metode penyim panannya. 9.5. Penyimpanan Kondisi gudang harus dijaga agar tidak lembab dan suhu tidak melebihi 30o C, dan gudang harus memiliki ventilasi baik dan lancar, tidak bocor, terhindar dari kontaminasi bahan lain yang menurunkan kualitas bahan yang bersangkutan, memiliki penerangan yang cukup (hindari dari sinar matahari langsung), serta bersih dan terbebas dari hama gudang. 10. ANALI SI S EKONOMI BUDI DAYA TANAMAN
  • 10. 10.1 Analisis Usaha Budidaya Perkiraan analisis budidaya kunyit seluas 1000 m2 yang dilakukan pada tahun 1999 di daerah Bogor. 1) Biaya produksi a. Sewa lahan 1 musim tanam Rp. 150.000,- b. Bibit 6000 bh @ Rp. 100,- Rp. 600.000,- c. Pupuk - Pupuk kandang 4.000 kg @ Rp. 150,- Rp. 600.000,- - Pupuk buatan: Urea 25 kg @ Rp. 1.100,- Rp. 27.500,- d. Pestisida Rp. 100.000,- e. Alat Rp. 60.000,- f. Tenaga kerja Rp. 200.000,- g. Panen dan pasca panen Rp. 100.000,- h. Lain-lain Rp. 100.000,- Jumlah biaya produksi Rp.1.937.500,- 2) Pendapatan 700 kg @ Rp. 3.500,- Rp.2.450.000,- 3) Keuntungan Rp. 512.500,- 4) Parameter kelayakan usaha a. Rasio output/input = 1,265 10.2. Gambaran Peluang Agribisnis Semakin tingginya minat masyarakat Indonesia dan dunia terhadap pemakaian obat bahan alam memberikan peluang pada kita untuk membudidayakan kumis kucing untuk kepentingan lokal atau ekspor. Ekspor kumis kucing dari Indonesia telah dimulai pada awal tahun 30-an sebanyak 23.296-47.414 ton. Pada tahun 1987 ekspor meningkat sampai 8.791.468 ton dengan tujuan negara di Eropa Barat, Amerika dan Singapura. Dengan adanya peningkatan perminataan dunia akan bahan kering tanaman obat, agribisnis kumis kucing agaknya perlu didukung terutama dukungan teknik penanaman dan pasca panen untuk meningkatkan produksi dan kualitas hasil. 11. STANDAR PRODUKSI 11.1. Ruang Lingkup Standar produksi meliputi: jenis dan standar mutu, cara pengambilan contoh dan syarat pengemasan. 11.2. Deskripsi … 11.3. Klasifikasi dan Standar Mutu -----
  • 11. 11.4. Pengambilan Contoh Petugas pengambil contoh harus memenuhi syarat yaitu orang yang telah berpengalaman atau dilatih terlebih dahulu dan mempunyai ikatan dengan suatu badan hukum. 11.5. Pengemasan Daun kering dimasukan ke dalam kotak kayu persegi empat dan dipadatkan. Pemadatan dilakukan dengan alat pemadat dengan panjang dan lebar sedemikian rupa sehingga alat bisa tepat masuk ke dalam kotak. Setelah pemadatan berat daun kering di dalam kemasan adalah 20-40 kg tergantung dari ukuran kotak dan permintaan pasar. Dibagian luar dari tiap kemasan ditulis, dengan bahan yang tidak luntur, jelas terbaca antara lain: § Produk asal Indonesia § Nama/kode perusahaan/eksportir § Nama barang § Negara tujuan § Berat kotor § Berat bersih § Nama pembeli 12. DAFTAR PUSTAKA 1) Rahmat Rukmana, Ir. Kumis Kucing. Penerbit Kanisius. Yogyakarta, Februari 2000 Sumber : Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan, BAPPENAS Editor : Kemal Prihatman 2) Anonimous. 1994. Hasil Penelitian Dalam Rangka Pemanfaatan Pestisida Nabati. Prosiding Seminar di Bogor 1 – 2 Desember 1993. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Bogor. 311 Hal. 3) Anonimous. 1989. Vademekum Bahan Obat Alam. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. 411 Hal KEMBALI KE MENU
  • 12. Program Kerjasama Wirausaha disajikan oleh team wartawirausaha.com wartawirausaha.com adalah sebuah situs yang membahas tentang kewirausahaan. Sebagai bagian dari masyarakat menyambut baik program pemerintah dalam upaya memberdayakan masyarakat secara lebih maksimal demi peningkatan kualitas dan taraf hidup masyarakat sendiri melalui dunia wirausaha, kami yang sejak lama bergerak dalam bidang kewirausahaan mencoba ber-inovasi dengan membuka kesempatan bagi siapa saja yang tertarik dalam bidang Agrobisnis, Budidaya, Peternakan dan perkebunan dengan untuk menjalin kerjasama kemitraan dalam bentuk Swakelola dan Investasi. Kami memiliki team peternak dan lahan siap pakai, membutuhkan mitra investor untuk bekerjasama dalam usaha agrobisnis dan peternakan dengan sistem bagi hasil yang saling menguntungkan. Produk Program Kerjasama Kemitraan Beberapa Produk Program Kemitraan yang kami kembangkan adalah:  Ternak Kelinci Pedaging   Budidaya Cacing Lumbricus  Budidaya Jeruk Purut   Budidaya Lebah Madu   Ternak Perkutut Putih   Kerjasama Kemitraan yang kami tawarkan adalah sebuah solusi bagi anda untuk mulai merintis bisnis investasi dalam bidang agro, peternakan dan perkebunan. Dengan konsep ini kiranya program-program kami dapat menjadi solusi anda dalam berinvestasi tanpa terkendala dengan rutinitas kesibukan anda sehari-hari. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut dan permintaan Proposal Kerjasama: Website: www.wartawirausaha.com Email: mailto:info@wartawirausaha.com mailto:wartawirausaha@gmail.com Contact Person: 1. Achmad Cahyanto Telp. 0812-2735-2007, Pin 2983.61D9, WA 0896-6259-4077 2. Harry Budiarto Telp. 0857-1857-0095