SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Tumbuh-tumbuhan dan hewan, masih ada sumber senyawa
hidrokarbon sederhana yaitu batu bara dan minyak bumi. Tumbuh-tumbuhan
dan hewan tertentu merupakan sumber senyawa hidrokarbon yang kompleks,
misalnya gula, amylum, protein, glukosida, antibiotika, minyak, lemak dan
lain-lain. Dari batu bara diperoleh kokas, gas batu bara, batu bara yang
mengandung berbagai senyawa organik. Minyak bumi merupakan campuran
senyawa-senyawa karbon, terutama hidrokarbon jenuh dari zat cair yang
mudah menguap. Berbagai senyawa kompleks tersebut terdiri dari berbagai
unsur atau atom-atom, yang membentuk suatu molekul ataupun senyawa.
Dalam suatu molekul atau senyawa memiliki bentuk-bentuk yang beragam
yang disebut dengan bentuk molekul, dimana memiliki berbagai sifat pada
tiap bentuk molekul tersebut
Bentuk molekul merupakan konsep dasar dalam kimia organik.
Molekul ini berbentuk tiga dimensi dan interaksi ruang dari suatu bagian
molekul dengan bagian molekul lainnya sangat penting dalam menentukan
sifat fisik dan kimia dari molekul-molekul tersebut. Bentuk molekul atau ion
poliatom menyatakan bagaimana atom-atom pembentuk molekul tersusun
dalam ruang yang nantinya dapat mempengaruhi sifat fisika senyawa atau ion
poliatom tersebut. Sedangkan untuk sifat kimia senyawanya ditentukan oleh
ikatan antar atom dalam molekul senyawa bersangkutan.
Senyawa hidrokarbon terdiri atas hidrogen dan karbon. Ikatan
karbon dan hidrogen dapat tersusun sebagai rantai terbuka ataupun rantai
tertutup. Senyawa hidrokarbon yang rantainya tersusun terbuka disebut
sebagai hidrokarbon alifatik. Apabila ikatan karbon-karbon dalam senyawa
tersusun atas ikatan sigma atau ikatan tunggal, maka disebut alkana. Atomatom penyusun senyawa alkana dapat memutari ikatan sigma tersebut
sedemikian sehingga menghasilkan penataan yang beragam. Namun,
kesemuanya itu merupakan senyawa-senyawa yang sama walaupun atomatomnya tertata dalam ruang secara berbeda.
Berdasarkan

pernyataan-pernyataan

diatas

maka

perlunya

praktikum model hidrokarbon yang bertujuan dapat membuat model-model
molekul senyawa organik sehingga dapat mengetahui bentuk dari berbagai
macam senyawa organik, tanpa perlu pengkhayalan serta dapat melihat
langsung beberapa bentuk senyawa organik melalui model hidrokarbon ini.
II. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum dari percobaan ini yaitu sebagai berikut :
1. Dapat membuat model-model molekul senyawa organik.
2. Dapat menggambarkan struktur molekul senyawa organik dalam tiga
dimensi.
3. Memberikan gambaran isomer.
III. Prinsip Praktikum
Prinsip praktikum dari percobaan ini yaitu model hidokarbon yang
berupa karbon tetrahedral, alkana dan alkil, alkena dan alkuna, Sikloalkana
dan isomer gugus fungsi dalam di gambarkan dalam tiga dimensi dengan
menggunakan model (molimod). Atau bell dan stick model .
BAB II
TEORI PENDUKUNG
Senyawa hidrokarbon aromatik maupun olefin merupakan bahan
baku utama yang sangat penting dalam berbagai proses industri petrokimia. Saat
ini, sumber utama senyawa tersebut masih mengandalkan pada ketersediaan
sumber alam berupa gas dan minyak bumi hasil proses penyulingan. Menyadari
semakin menipisnya cadangan minyak bumi tersebut. Pembentukan senyawa
aromatik dapat berlangsung melalui reaksi kondensasi dan dehydrosklisasi
molekul isobutelena daripada melalui reaksi siklisasi dienon Serbuk halus padatan
katalis ZSM-5 komersial (berukuran partikel 3μm) dengan rasio Si/Al masingmasing adalah 25, 75 dan 100 digunakan sebagai sampel katalis dalam reaksi
konversi aseton fasa gas menjadi hidrokarbon aromatik (Setiadi, 2005).
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling
sederhana. Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang
hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan sehari-hari
banyak kita temui senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas
alam, plastik dan lain-lain. Sampai saat ini telah dikenal lebih dari 2 juta senyawa
hidrokarbon. Untuk mempermudah mempelajari senyawa hidrokarbon yang
begitu banyak, para ahli mengolongkan hidrokarbon berdasarkan susunan atomatom karbon dalam molekulnya. Berdasarkan susunan atom karbon dalam
molekulnya, senyawa karbon terbagi dalam 2 golongan besar, yaitu senyawa
alifatik dan senyawa siklik. Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa karbon
yang rantai C nya terbuka dan rantai C itu memungkinkan bercabang.
Berdasarkan jumlah ikatannya, senyawa hidrokarbon alifatik terbagi menjadi
senyawa alifatik jenuh dan tidak jenuh (Sukarmin, 2004).
Batuan sumber hidrokarbon (hydrocarbon source rock) biasanya
dijumpai dalam batuan sedimen klastika halus yang kaya akan bahan organik,
khususnya maseral liptinit. Di daerah penelitian, batuan sedimen klastika halus
dan kaya akan bahan organik terdapat dalam Formasi Kelesa dan Formasi Lakat.
Analisis bahan organik adalah untuk mengetahui jenis bahan tersebut dan
mengukur reflektan maseral vitrinit yang terdapat secara tersebar (dispersed
organic matter, DOM) dalam batulumpur karbonan sebagai batuan pembawa
hidrokarbon. Analisis ini memberikan informasi tentang peran temperature
terhadap bahan organik yang diketahui dari pengukuran reflektan vitrinit dan
sekaligus juga merupakan parameter untuk mengetahui tingkat pembatubaraan
(Haryanto, 2006).
Beberapa konsep ilmu kimia khususnya pada skala molekuler
dapat dipelajari dengan menggunakan model molekul. Contoh hal ini adalah
kajian tentang ukuran atom dan periodisitas, bentuk geometri dari struktur
molekul, stereokimia dan lain-lain. Model molekul pada mulanya diajarkan
dengan menggunakan model tiga dimensional dengan menggunakan alat peraga
berbentuk bola-bola dari bahan plastik atau kayu. Saat ini dengan adanya
perkembangan teknologi komputer baik dari segi perangkat keras maupun
perangkat lunak memungkinkan untuk pemodelan molekul dengan menggunakan
komputer. Beberapa perangkat lunak yang tersedia di pasaran saat ini dapat
digunakan untuk keperluan visualisasi model molekul. Beranjak dari kondisi
tersebut di atas maka perlu dicoba praktek visualisasi model molekul sebagai
alternatif pembelajaran yang diharapkan dapat lebih menarik minat mahasiswa
untuk mempelajari ilmu kimia secara lebih intensif (Tahir, 2006).
Alkana adalah senyawa karbon yang memiliki ikatan sigma
tunggal si antara atom karbonnya, dengan rumus umumC nH2n+2. alkana di sebut
sebagai senyawa jenuh karena atom karbonnya berikatan dengan sebanyak
mungkin atom hidrogen. Pada alkena adalah hidrokarbon yang memiliki ikatan
ganda antara dua atom karbon yang berdampingan pada kerangka hidrokarbon,
ikatan ganda tersebut

bertindak sebagai gugus fungsional dominan dalam

molekul tersebut, rumus umum untuk alkena adalah C nH2n . alkuna adalah
hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap tiga antara dua atom karbon yang
berdampingan pada kerangka hidrokarbon, ikatan rangkap tiga merupakan gugus
fungsuional dominan, rumus umum untuk alkuna adalah CnH2n-2 (Bresnick, 2004).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
I. Alat dan Bahan
Alat atau bahan yang digunakan dalam praktiukum dengan
percobaan model hidrokarbon yaitu molimod (model molekul).
II. Prosedur Kerja
1.

Atom Karbon Tetrahedral
Molimod
Digambarkan kedalam dua dimensi dengan
subtituen atom H semua
Metana
Digambarkan kedalam dua dimensi dengan
subtituen 2 atom H dan 2 atom C
Etuna

2. Alkana dan Alkil
Molimod
Dibuat model untuk metana
Dihilangkan satu atom H hingga menjadi
metil
Dimasukkan atom bromida pada
subtituen kosong
Digambarkan struktur 2 dimensinya
Diberikan nama
Metil Bromida
Dipegang satu atom H, diputar
Digambarkan struktur tiap perpindahan atom Br
Struktur dua dimensi
metil bromid
Dibuat model untuk etana
Dibuat posisi Stegger dan Ekslip
Digambarkan dalam dua dimensi
Gambar dua dimensi Etana posisi
stegger dan ekslip
Molimod
Dibuat model untuk butana
Dibuat sehingga atom C2 dan C3 menjadi atom pusat
Dibuat posisi stegger dan ekslip
Digambar dalam dua dimensi
Gambar dua dimensi Butana posisi
stegger dan ekslip
Molimod
Dibuat model untuk pentana
Dibuat isomer-isomernya
Digambarkan dalam dua dimensi

3.

Gambar dua dimensi Pentana
dan isomernya
Alkena dan Alkuna
Molimod
Dibuat model untuk C2H4
Digambarkan dalam dua dimensi
Diberikan nama
Etena
Molimod
Dibuat model senyawa dengan 4 atom karbon dan ikatan rangkap 2
Dibuat kemungkinan isomernya
Diberikan nama
n-butena, 2-butena dan 2-metil propena
Molimod
Dibuat model untuk C2H2
Digambarkan dalam dua dimensi
Diberikan nama
Etuna
Molimod
Dibuat model untuk senyawa dengan 4 atom karbon dan
ikatan rangkap 3
Dibuat kemungkinan isomernya
Diberikan nama
n-butuna dan 2-butuna

4. Sikloalkana
Molimod
Dibuat model
siklobutana

- Dibuat model
siklopropana

- Dibuat model
Siklopentana

- Digambarkan dalam dua dimensi
Model
siklopropana

Model
siklobutana

Model
siklopentana

- Dibandingkan kedua sudutnya
- Diperkirakan kestabilannya
- Dibandingkan ketiga sudutnya
- Diperkirakan kestabilannya
Siklopentana>siklobutana>siklopropana
5. Isomer Gugus Fungsi
Molimod
Dibuat model untuk senyawa C3H8O
Dibuat kemungkinan isomernya
Diberikan nama
Propanol, 2-propanol dan metoksi etana
Molimod
Dibuat model untuk senyawa C2H6O
Dibuat kemungkinan isomernya
Diberikan nama
Etanol dan metoksi metana

BAB IV
HASIL PENGAMATAN
I. Data Pengamatan
No Nama
1.

Atom Karbon
Tetrahedral
a. Metana

Rumus
Molekul

Struktur Molekul
Dua Dimensi
Tiga Dimensi
H

CH4

H

C

H

H

H
C

H

H

b. Etuna

2.

C2H2

Alkana dan Alkil
a. Metana

CH4

H

H

H

H

H

C

H

C

H

H

H

C

H

H

H

H
b. Metil Bromida

CH3Br

Br

C

H

H

H
H

C

H

H

Br
H

C2H6

C

H

C

H

c. Etana

H

H

H

H
H

(Stegger)

H
C

H

H
H

H H
H
H

C
H

C4H10

H3C

H

C

H
H
C

C

CH3

H

H

C

H

C

H

H
C

H

C

H

C

C

H

H
C

C
C

H

C
C

H

H

CH3

H

H

H

H

C

H

H

H

C

H

C

H
H

d. Butana

H

H

(Eklips)

H

H
H

H
H

H
II. Pembahasan
Model molekul menggambarkan bentuk-bentuk molekul dalam
ruang atau secara tiga dimensi. Molekul merupakan zat yang tersusun atas dua
atau lebih atom dari unsur-unsur yang sama ataupun dari unsur-unsur yang
berbeda. Molekul-molekul membentuk senyawa. Senyawa hidrokarbon terdiri
atas hidrogen dan karbon. Ikatan karbon dan hidrogen dapat tersusun sebagai
rantai terbuka ataupun rantai tertutup. Senyawa hidrokarbon yang rantainya
tersusun terbuka disebut sebagai hidrokarbon alifatik. Apabila ikatan karbonkarbon dalam senyawa tersusun atas ikatan sigma atau ikatan tunggal, maka
disebut alkana. Atom-atom penyusun senyawa alkana dapat memutari ikatan
sigma tersebut sedemikian sehingga menghasilkan penataan yang beragam.
Namun, kesemuanya itu merupakan senyawa-senyawa yang sama walaupun
atom-atomnya tertata dalam ruang secara berbeda.
Pada percobaan model hidrokarbon ini betujuan untuk membuat
model molekul senyawa organik, menggambarkan struktur molekul senyawa
organik dalam tiga dimensi serta memberikan gambaran umum isomer gugus
fungsinya. Pada percobaan ini dilakukan pengamatan pada molimod, yang
dibentuk dalam berbagai bentuk struktur senyawa. Adapun bentuk struktur
yang akan divisualisasikan dalam molimod yaitu atom karbon tetrahedral,
alkane dan alkilnya, alkena, alkuna, sikloalkana, dan isomer gugus fungsi.
Atom karbon, dengan nomor atom 6 mempunyai konfigurasi
elektron 1s22s22p2 memiliki elektron valensi 4 mampu membentuk ikatan
kovalen baik kovalen tunggal maupun rangkap. Empat buah elektron valensi
inilah yang di sebut tangan-tangan atom karbon yang digunakan untuk
berikatan.
Salah satu molekul yang mempunyai bentuk tetrahedral yaitu
metana (CH4). Pada molekul CH4, karena terdapat empat ikatan, geometri CH4
adalah tetrahedral. Tetrahedron memiliki empat sisi atau muka (awalan tetra
berarti “empat”), yang semuanya merupakan segitiga sama sisi. Dalam
molekul tetrahedral, atom pusatnya (dalam kasus ini C) terletak pada pusat
tetrahedron dan empat atom lainnya terletak pada sudut-sudutnya.Molekul
CH4 memiliki empat pasangan elektron ikatan dan tidak mempunyai pasangan
elektron bebas. Sudut ikatan antara pasangan elektron ikatan yang satu sama
besar dengan pasangan elektron ikatan yang lain, karena tidak terganggu oleh
pasangan elektron bebas. Sudut ikatannya adalah 109,5°.
Alkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh, alkana
berupa senyawa hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan antara
karbonnya berupa ikatan tunggal. Rumus umun alkana yaitu CnH2n+2. Apabila
salah satu atom H dari alkana di hilangkan, maka akan terbentuk gugus
pengganti (sibtituen) yang disebut alkil, rumusnya adalah C nH2n+1. alkil bukan
merupakan suatu senyawa tetapi merupakan gugus pengganti . adapun nama
alkil sesuai dengan nama di alkananya akan tetapi akiharan –ana diganti
dengan –il. Contoh alkil yaitu metil yang berasal dari metana yang kehilangan
1 atom H. gugus metil tidak berbentuk tetrahedral tetapi berbentuk segitiga
planar, dengan sudut ikatan 120o. jika atom H yang di hilangkan tadi di ganti
dengan atom Br, maka akan terbentuk senyawa metil bromida. Senyawa
o

alkana umumnya memiliki panjang ikatan yang lebih besar (1,497 A )
Bentuk

molekul

mempengaruhi

sifat-sifatnya.

Pada

etana

berdasarkan proyeksi namun terdapat 2 konfirmasi bersilang (staggerd) dan
konformasi berimpit (eklips). Konformasi staggerd mempuyai energi yang
paling rendah dengan sudut dihedral 60o sedangkan pada konformasi eklips
mempunyai energi desakan sebesar 2,9 kkal/mol sehingga perbedaan energi di
antara kedua konformasi itu adalah 2,9 kkal/mol. Jika dibandingkan keduanya,
posisi eklips lebih stabil dibandingkan posisi stegert karena adanya tolakmenolak antar awan elektron atom H terhadap elektron ikatan sehingga
menyebabkan jarak ikatan antar atomnya mendekati sudut kestabilan antar
atom.
Pada butana juga memiliki dua konformasi yaitu konformasi
steggerd dan eklips. Konformasi steggerd pada butana ini ada dua yaitu
staggerd ganche dan steggerd anti atau staggerd trans. Staggerd ganche tarjadi
pada pemutaran dengan sudut 60o dan 300o sedangkan staggerd anti pada
sudut 180o. Pada pengamatan atom C2 dan C3 menjadi atom pusat.
Pada pengamatan alkena dan alkuna yaitu membuat struktur etena
dan etuna. Senyawa alkena merupakan deret hidrokarbon yang di berikan
yang di cirikan oleh adanya ikatan rangkap 2 yang menghubungkan 2 atom
karbon yang berdekatan. Rumus umum dari alkena yaitu C nH2n. Adanya ikatan
rangkap 2 pada alkena menunjukkan ketidak jenuhan serta menunjukkan
reaksi adisi. Selain itu, senyawa-senyawa alkena juga menunjukkan adanya
keisomeran geometeri (cis-trans). Pada senyawa etena, C2H4, untuk
membentuk ikatan dengan tiga atom lain, atom C menggunakan tiga orbital
bastar yang ekivalen sp2, yang terbentuk dengan percampuran sat orbital s dan
dua orbital p. orbital sp2 terletak pada satu bidang dan berarah ke tiga sudut
segitiga sama sisi, sehingga sudut antara masing-masing orbital sebesar 120 o.
Senyawa etena, tidak seperti senyawa etana C2H6, rotasi dari dua gugus metil
terhadap ikatan tunggal karbon-karbon (yang berupa ikatan sigma) adalah
cukup bebas. Pada molekul yang mengandung ikatan rangkap seperti etena
C2H4, selain ikatan sigma ada satu ikatan pi antara kedua atom karbon. Rotasi
disekitar atom karbon-karbon tidak mempengaruhi ikatan sigma itu, akan
tetapi hal itu menyebabkan dua orbital 2pz pindah keluar bidang tumpangtindih, dan karena itu merusak sebagian atau seluruh ikatan phi. Proses ini
memerlukan input energi sebesar 270 kJ/mol. Dengan alasan ini, rotasi ikatan
rangkap dua karbon-karbon menjadi terbatas, tetapi tidak mustahil.
Senyawa alkuna merupakan deret hidrokarbon yang di hubungkan
oleh ikatan rangkap 3 yang menghubungkan 2 atom kabon berdekatan. Alkuna
juga menunjukkan reaksi adisi pada alkena , dan pada alkuna adisi terjadi dua
kali . misalnya etuna jika di adisi dengan H2 maka akan menghasilkan etena
dan jika di adisi lagi dengan H2 maka akan terbentuk etana. Alkuna
mempunyai rumus umum yaitu CnH2n-2, misalnya etuna yang merupakan
o

contoh dari akuna. Pada senyawa alkuna mempunyai panjang ikatan(1,470 A
). Perbedaan antara panjang ikatan alkana dan alkuna menyebabkan jarak antar
inti pada senyawa alkana lebih kecil dibandingkan pada senyawa alkuna.
Pada senyawa alkana, selain rantai lurus terdapat rantai melingkar
yang disebut sikloalkana. Salah satu contoh sikloalkana yaitu siklopropana
dan siklobutana. . Siklopropana merupakan siklo rantai melingkar dengan 3
atom C, sudut yang terbentuk adalah 60o yang di bentuk antara C-C, hal ini
menunjukkan siklopropane kurang stabil, di karenakan sudut yang terbentuk
sangat jauh perbedaannya dengan sudut tetrahedral, sedangkan sudut
tetrahedral merupakan sudut yang paling stabil. Siklobutana juga merupakan
alkana rantai melingkar dengan 4 atom C. sudut ikatan C-C adalah 90o, kedua
senyawa ini kurang stabil karena interaksi antara atom H yang terikat pada
atom C sangat kuat karena jaraknya berdekatan sehingga ikatannya mudah
putus/patah.
Pada penggambaran struktur dari sikloheksena mampu membentuk
2 bentuk yaitu sikloheksena bentuk perahu dan sikloheksena bentuk kursi.
Dari kedua konformasi ini yang paling di sukai adalah konformasi bentuk
kursi, di mana semua sudut C-C-C normal 109,5 o, serta semua proyeksi
bersilang dengan sempurn. Pada konformasi kursi juga semua H terbagi dalam
dua macam yaitu aksial dan ekuatorial. Tiga H aksial terletak di atas di bidang
rata-rata cincin C dan tiga lainnya berada di bawah bidang rata-rata cincin C
dan tiga lainnya berada di bawah bidang. Selain itu juga pada konformasi
kursi, atom H tersusun rapi dan kedudukan aksial dan ekuatorial dan menurut
Newman tidak ada konformasi tindih yang terjadi. Keadaan ini menunjukkan
interaksi atom H sangat kecil. Tingkat kestabilan antara siklopropana,
siklobutana dan siloheksana, maka yang lebih stabil adalah sikloheksena
karena strukturnya tidak kaku sehingga ikatannya tidak mudah putus serta
interaksi antara atom-atomnya sangat kecil.
Benzena merupakan senyawa hidrokarbon dengan 6 buah atom C
dengan tiga ikatan tunggal, sehingga mampu mengikat 6 atom H (C6H6). Oleh
karena pengaruh dua ikatan ini, maka struktur benzena adalah datar. Dengan
posisi tiga ikatan dan ikatan tunggal yang berselang-seling. Benzena dapat
beresonansi sehingga benzena sering sebagai segi 6 dengan bulatan ditengah,
hal ini belum di benarkan di karenakan tidak mungkin semua ikatan
membentuk ikatan rangkap. Hasil mensubtitusi dari benzene tidak memiliki
isomer tetapi di subtitusi memiliki tiga isomer yaitu orto, meta dan para.
Selain itu panjang ikatan antara karbon-karbon sama besarnya yaitu berada di
antara panjang ikatan tunggal C dan C rangkap.
Isomer adalah senyawa-senyawa dengan rumus molekul yang sama
tetapi dengan sifat fisika atau kimia yang berbeda, karena letak atom-atommya
yang berbeda. Isomer secara struktural terdiri atas isomer rantai, isomer posisi,
isomer fungsi dan isomer geometri. Isomer rantai yaitu isomer yang berbedabeda pada struktur rantai C. Isomer struktur adalah isomer yang mempunyai
rantai yang sama, tetapi letak gugus fungsi atau subtutiuennya berbeda, namun
tidak mengubah kerangka atom karbonnya. Isomer fungsi adalah isomer
dengan rumus molekul yang sama tetapi gugus fungsinya berbeda. Pada
alkohol dan eter, dengan rumus umum CnH2n+2O. Isomer yang bisa dibuat yaitu
isomer fungsi, isomer rantai dan isomer posisi, misalnya isomer dari C 3H7OH
yaitu isomer fungsinya metoksi etana, serta

isomer rantainya yaitu 2-
propanol. Contoh dari isomer benzena yaitu dimetil benzena, metil benzena
dan lain sebagainya.

BAB V
PENUTUP
I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Dengan molimod dan software kimia kita mampu memvisualisasikan
model-model molekul hidrokarbon beserta strukturnya.
2. Panjang ikatan dan sudut ikatan pada senyawa organik berbeda satu sama
lain tergantung pada molekul yang dibentuknya.
3. Senyawa hidrokarbon memiliki isomer gugus fungsi. Misalnya pada
C3H7OH yang memiliki isomer dalam bentuk alkohol dan eter.
II. Saran
Adapun saran yang saya ajukan setelah mengikuti percobaan model
hidrokarbon ini yaitu molekul digambar dengan benar, dan bahan yang
digunakan dalam hal ini molimod dibuat dalam bentuk yang lebih bagus lagi.

DAFTAR PUSTAKA
Bresnick, Stephen, M.D., 2004. Intisari Kimia Organik. Hipokrates. Jakarta
Haryanto, Rachmat dan Hermiyanto, Heri, 2006. Potensi batuan sumber (source
rock) hidrokarbon di Pegunungan Tigapuluh, Sumatera Tengah. Jurnal
Geologi Indonesia. Vol. 1 No. 1. Pusat Survei Geologi. Bandung.
(diakses tanggal 1 Desember 2013).
Setiadi, 2005. Uji Kinerja Katalis ZSM-5 dalam Konversi Aseton menjadi
Hidrokarbon Aromatik. Riset Grup Chemical Reaction Engineering and
Catalysis, Departemen Teknik Kimia. Fakultas Teknik, Universitas
Indonesia, Kampus UI : Depok. (diakses tanggal 1 Desember 2013).
Sukarmin, 2004. Hidrokarbon dan Minyak Bumi. Bagian Proyek Pengembangan
Kurikulum Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan
Nasional : Jakarta. (diakses tanggal 1 Desember 2013).
Tahir, I. 2006. Pemanfaatan Software Kimia Komputasi Untuk Pembelajaran
IlmuKimia Tingkat Smu Melalui Visualisasi Model Molekul. Vol 5(2):12 Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta. (diakses tanggal 1 Desember
2013).

ABSTRAK
Senyawa hidrokarbon terdiri atas hidrogen dan karbon. Ikatan karbon dan
hidrogen dapat tersusun sebagai rantai terbuka ataupun rantai tertutup. Senyawa
hidrokarbon yang rantainya tersusun terbuka disebut sebagai hidrokarbon alifatik.
Tujuan praktikum dari percobaan ini yaitu dapat membuat model-model molekul
senyawa organik, dapat menggambarkan struktur molekul senyawa organik dalam
tiga dimensi, serta memberikan gambaran isomer. Prinsip praktikum dari
percobaan ini yaitu model hidokarbon yang berupa karbon tetrahedral, alkana dan
alkil, alkena dan alkuna, Sikloalkana dan isomer gugus fungsi dalam di
gambarkan dalam tiga dimensi dengan menggunakan model (molimod). Atau bell
dan stick model. Berdasarkan susunan atom karbon dalam molekulnya, senyawa
karbon terbagi dalam 2 golongan besar, yaitu senyawa alifatik dan senyawa siklik.
Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa karbon yang rantai C nya terbuka
dan rantai C itu memungkinkan bercabang. Sedangkan Senyawa hidrokarbon
siklik adalah senyawa karbon yang rantai C nya melingkar dan lingkaran itu
mungkin juga mengikat rantai samping. Pada percobaan ini bentuk molekul yang
akan dibentuk yaitu atom karbon tetrahedral misalnnya metana. Alkana dan
alkilnya misalnya etana dan butane. Alkena dan alkuna misalnya etena dan etuna.
Sikloalkana misalnya siklopentana dan sebagainya. Membuat struktur benzene
(C6H6). Serta isomer gugus fungsi. Kesimpulan setelah melakukan percobaan ini
yaitu Dengan molimod dan software kimia kita mampu memvisualisasikan
model-model molekul hidrokarbon beserta strukturnya. Panjang ikatan dan sudut
ikatan pada senyawa organik berbeda satu sama lain tergantung pada molekul
yang dibentuknya. Senyawa hidrokarbon memiliki isomer gugus fungsi. Misalnya
pada C3H7OH yang memiliki isomer dalam bentuk alkohol dan eter.
Kata kunci : hidrokarbon, model molekul, senyawa organik, isomer

LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I
PERCOBAAAN II
MODEL HIDROKARBON

OLEH :

NAMA

:

WA ODE AMALIA

STAMBUK

:

A1C4 12 051

KELOMPOK

:

III (TIGA)

ASISTEN PEMBIMBING

: LA ODE HARIMIN

LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2013

TUGAS SETELAH PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I
PERCOBAAAN II
MODEL HIDROKARBON
OLEH :

NAMA

:

WA ODE AMALIA

STAMBUK

:

A1C4 12 051

KELOMPOK

:

III (TIGA)

ASISTEN PEMBIMBING

: LA ODE HARIMIN

LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2013

TUGAS SETELAH PRAKTIKUM
1. Gambar rumus struktur dari :
a. 10-(1-metil pentil eikosana)
b. 5, 6 dietil – 3, 3, 7 trimetil 2 nonanol
Jawab :
C2H5
H2C

C
C
H2
OH C2H5

H2
C

CH3
H
CH C CH
H3C

C2H5
H2
C
C
H2

H2
C

CH3

2. Tuliskan struktur dan nama isomer dari C8H18
Jawab :
H2 H2 H2 H2
H3C C C C C C CH3
H2
n-oktana

H2
H2 H2 H
H3C C C C C C
H2
H3C
2 metil heptana

CH3

H2
H2 H H2
H3C C C C C C CH3
H2
CH3
3 metil heptana

CH3
H2
H2
H3C C C C C CH3
H2
H3C
2,2 dimetil heksana
CH3
H
H2
H3C C CH C C CH3
H2
H3C
2,3 dimetil heksana

H3C

H
C
H3C

H2 CH3H2
C C C CH3
H

2,4 dimetil heksana
H2
H H2 H2
H3C C C C C C CH3
H2
CH3

H
C

H3C

H3C

2,5 dimetil heksana

4 metil heptana
CH3
H2
H2
H3C C C C C CH3
H2
CH3

H3C

H H2
H3C C CH C C CH3
H2
CH3
3,4 dimetil heksana

3,3 dimetil heksana
CH3
H2
H
H3C C C C

H2
H
C C C CH3
H2
CH3

CH3

H3C

CH3 CH3

CH3
H
H
CCH C
CH3

2,3,3 trimetil pentana

Jawab :
H3C

C
H2

CH2

H3C

C
H2

HO

n-butanol
CH3
H3C CH CH2

H
C

CH3

HO

2-butanol
H2
H3C C O

H2
C CH3

HO
isopropil alkohol

H3C O

H
C

CH3

CH3
etil isopropil eter

CH3

2,3,4 trimetil pentana

3. Tuliskan struktur dan nama isomer dari C4H8O

H2
C

CH3

dietil eter

H3C O

H2 H2
C C CH3

etil propil eter
4. Gambarkan rumus bangun isomer 2,4 heksadiena.
Jawab :
H3C C C C C CH3
H H H H
2,4 heksadiena
CH3

CH2

H2
C C C C CH3
H
H
2,3 heksadiena
H2
C C C C CH3
H
H H
2,5 heksadiena

H2
H2C C C C C CH3
H
H H
1,4 heksadiena

H2 H2
C C C CH3
H
1,2 heksadiena

H2C C

H2
C CH3

H2C C C C
H H H
1,3 heksadiena

H 2 H2
H2C C C C C CH2
H
H
1,5 heksadiena

H2C C

H2
C C CH3

CH3
3 metil 1,2 pentadiena

H2C C

H
C C CH3
H C
H3

4 metil 1,2 pentadiena
H2C C C C CH3
H
H
CH3
3 metil 2,4 pentadiena

H2C C C
H
CH3

C CH3
H

2 metil 2,4 pentadiena

H2C C C C CH3
H
H
CH3
3 metil 1,3 pentadiena

H2
CH2
H2C C C C
H
CH3

H
H2C C C C CH2
H
H
CH3

2 metil 1,4 pentadiena

H H
H2C C C C

CH3

CH3
4 metil 1,3 pentadiena

H H
H2C C C

H
C CH2

CH3
3 metil 1,5 heksadiena

3 metil 1,4 pentadiena

H2C C

H H
C C CH3

CH3
2 metil 1,3 pentadiena

H H2 CH3
H2C C C C CH2
2 metil 1,5 heksadiena

CH3
H3C

C C

C CH3
H
2 metil 2,3 pentadiena
5. Mengapa atom C dapat membentuk ikatan tunggal, rangkap dua dan rangkap
tiga dengan atom C yang lain ?
Jawab :
Atom C memiliki 4 elektron valensi pada kulit terluarnya. Keempat elektron
ini digunakan untuk berikatan dengan sesamanya atau dengan atom yang lain
untuk mencapai oktet. Keadaan ini memungkinkan atom C untuk melakukan
hibridisasi sp3, sp2, dan sp. Dalam setiap molekul, setiap atom karbon terikat
pada empat atom lain dalam keadaan hibrida sp3 dan keempat ikatan karbon
inilah yang dinamakan ikatan sigma. Bila karbon terikat pada empat atom lain
hibridisasi sp3membolehkan tumpang tindih maksimal

dan menempatkan

keempat atom yang menempel pada jarak maksimum yang satu dari yang lain.
Pada hibridisasi sp2, setiap atom karbon yang terikat pada tiga atom lain
memungkinkan adanya orbital p pada karbon sp 2 yang tumpang tindih dengan
orbital p lain yang berdekatan, yang dapat berupa atom karbon lain atau suatu
atom dari unsur lain. Tumpang tindih orbital p inilah yang membentuk ikatan
phi ( τ ).
6. Mengapa butana dapat membentuk posisi stegert dan eklips ? Mana yang lebih
stabil dari posisi tersebut ? Terangkan
Jawab :
Karena dalam butana terdapat dua gugus metil yang relatif besar, terikat pada
dua karbon pusat. Dipandang dari kedua karbon pusat, hadirnya gugus-gugs
metal ini menyebabkan terjadinya dua macam konformasi goyang yang
berbeda dalam hal posisi gugus-gugus metil yang satu dengan yang lain.
Konformasi inilah yang disebut posisi stegart dan eklips.
Jika dibandingkan keduanya, posisi eklips lebih stabil dibandingkan posisi
stegert karena adanya tolak-menolak antar awan elektron atom H terhadap
elektron ikatan sehingga menyebabkan jarak ikatan antar atomnya mendekati
sudut kestabilan antar atom.

More Related Content

What's hot

laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organikwd_amaliah
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaasterias
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriRidha Faturachmi
 
laporan praktikum Penentuan gugus fungsi
laporan praktikum Penentuan gugus fungsilaporan praktikum Penentuan gugus fungsi
laporan praktikum Penentuan gugus fungsiwd_amaliah
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiwd_amaliah
 
Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonDwi Atika Atika
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetriwd_amaliah
 
Laporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehidLaporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehidHafni Zuhroh
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanDokter Tekno
 
Asam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaAsam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaIndra Yudhipratama
 
1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidratalvi lmp
 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Windha Herjinda
 
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)nailaamaliaa
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsiWd-Amalia Wd-Amalia
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanawd_amaliah
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonqlp
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1Fransiska Puteri
 

What's hot (20)

laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhana
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
 
laporan praktikum Penentuan gugus fungsi
laporan praktikum Penentuan gugus fungsilaporan praktikum Penentuan gugus fungsi
laporan praktikum Penentuan gugus fungsi
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasi
 
Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid keton
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
 
Laporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehidLaporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehid
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi Pengendapan
 
Asam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaAsam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannya
 
1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat
 
Etil asetat
Etil asetatEtil asetat
Etil asetat
 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)
 
Hidrasi Air
Hidrasi AirHidrasi Air
Hidrasi Air
 
Distilasi fraksionasi
Distilasi fraksionasiDistilasi fraksionasi
Distilasi fraksionasi
 
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhana
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
 

Similar to laporan praktikum hidrokarbon

Model hidrokarbon
Model hidrokarbonModel hidrokarbon
Model hidrokarbonTillapia
 
Materi 1. Kekhasan Atom Karbon.pptx
Materi 1. Kekhasan Atom Karbon.pptxMateri 1. Kekhasan Atom Karbon.pptx
Materi 1. Kekhasan Atom Karbon.pptxMULYADIMPd2
 
hidrokarbon dan minyak bumi
 hidrokarbon dan minyak bumi hidrokarbon dan minyak bumi
hidrokarbon dan minyak bumimfebri26
 
MAKALAH KUMPUL TGL 2.docx
MAKALAH KUMPUL TGL 2.docxMAKALAH KUMPUL TGL 2.docx
MAKALAH KUMPUL TGL 2.docxTIRASBALYO
 
Media pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikMedia pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikWinda Wiranata
 
Media pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikMedia pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikAde Kurniawan
 
Media pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikMedia pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektroniksilviyamandasari
 
Media pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikMedia pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikdanieletegarabadi
 
Bab 1HC dan Minyak Bumi.pptx
Bab 1HC dan Minyak Bumi.pptxBab 1HC dan Minyak Bumi.pptx
Bab 1HC dan Minyak Bumi.pptxAinunNajmah1
 
Laporan kimia organik hidrokarbon
Laporan kimia organik  hidrokarbonLaporan kimia organik  hidrokarbon
Laporan kimia organik hidrokarbonirmalawai
 
7 hidrokarbon-dan-minyak-bumi
7 hidrokarbon-dan-minyak-bumi7 hidrokarbon-dan-minyak-bumi
7 hidrokarbon-dan-minyak-bumiDwi Miftakhul
 
Modul kimia kelas xi bab 1
Modul kimia kelas xi bab 1Modul kimia kelas xi bab 1
Modul kimia kelas xi bab 1mief04
 
Materi kimia kls XI.pptx
Materi kimia kls XI.pptxMateri kimia kls XI.pptx
Materi kimia kls XI.pptxrabianti2
 
Bab 7 hidrokarbon kelas x
Bab 7 hidrokarbon kelas xBab 7 hidrokarbon kelas x
Bab 7 hidrokarbon kelas xSinta Sry
 

Similar to laporan praktikum hidrokarbon (20)

Model hidrokarbon
Model hidrokarbonModel hidrokarbon
Model hidrokarbon
 
Materi 1. Kekhasan Atom Karbon.pptx
Materi 1. Kekhasan Atom Karbon.pptxMateri 1. Kekhasan Atom Karbon.pptx
Materi 1. Kekhasan Atom Karbon.pptx
 
Daur carbon
Daur carbonDaur carbon
Daur carbon
 
Daur carbon
Daur carbonDaur carbon
Daur carbon
 
hidrokarbon dan minyak bumi
 hidrokarbon dan minyak bumi hidrokarbon dan minyak bumi
hidrokarbon dan minyak bumi
 
MAKALAH KUMPUL TGL 2.docx
MAKALAH KUMPUL TGL 2.docxMAKALAH KUMPUL TGL 2.docx
MAKALAH KUMPUL TGL 2.docx
 
Media pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikMedia pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronik
 
Media pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikMedia pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronik
 
Media pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikMedia pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronik
 
Media pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikMedia pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronik
 
Bab 1HC dan Minyak Bumi.pptx
Bab 1HC dan Minyak Bumi.pptxBab 1HC dan Minyak Bumi.pptx
Bab 1HC dan Minyak Bumi.pptx
 
Kimia
KimiaKimia
Kimia
 
RPP SMK KIMIA (TKR) XI
RPP SMK KIMIA (TKR)  XIRPP SMK KIMIA (TKR)  XI
RPP SMK KIMIA (TKR) XI
 
Chemistry 3
Chemistry 3Chemistry 3
Chemistry 3
 
Laporan kimia organik hidrokarbon
Laporan kimia organik  hidrokarbonLaporan kimia organik  hidrokarbon
Laporan kimia organik hidrokarbon
 
7 hidrokarbon-dan-minyak-bumi
7 hidrokarbon-dan-minyak-bumi7 hidrokarbon-dan-minyak-bumi
7 hidrokarbon-dan-minyak-bumi
 
Modul kimia kelas xi bab 1
Modul kimia kelas xi bab 1Modul kimia kelas xi bab 1
Modul kimia kelas xi bab 1
 
Alkana
AlkanaAlkana
Alkana
 
Materi kimia kls XI.pptx
Materi kimia kls XI.pptxMateri kimia kls XI.pptx
Materi kimia kls XI.pptx
 
Bab 7 hidrokarbon kelas x
Bab 7 hidrokarbon kelas xBab 7 hidrokarbon kelas x
Bab 7 hidrokarbon kelas x
 

More from wd_amaliah

Rencana pelaksaan pembelajaran berbasis masalah
Rencana pelaksaan pembelajaran berbasis masalahRencana pelaksaan pembelajaran berbasis masalah
Rencana pelaksaan pembelajaran berbasis masalahwd_amaliah
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanwd_amaliah
 
laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basawd_amaliah
 
laporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilenalaporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilenawd_amaliah
 
laporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaslaporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaswd_amaliah
 
laporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimialaporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimiawd_amaliah
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiawd_amaliah
 

More from wd_amaliah (7)

Rencana pelaksaan pembelajaran berbasis masalah
Rencana pelaksaan pembelajaran berbasis masalahRencana pelaksaan pembelajaran berbasis masalah
Rencana pelaksaan pembelajaran berbasis masalah
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basa
 
laporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilenalaporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilena
 
laporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaslaporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositas
 
laporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimialaporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimia
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 

Recently uploaded

Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTINAFITRIYAH
 

Recently uploaded (20)

Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
 

laporan praktikum hidrokarbon

  • 1. BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Tumbuh-tumbuhan dan hewan, masih ada sumber senyawa hidrokarbon sederhana yaitu batu bara dan minyak bumi. Tumbuh-tumbuhan dan hewan tertentu merupakan sumber senyawa hidrokarbon yang kompleks, misalnya gula, amylum, protein, glukosida, antibiotika, minyak, lemak dan lain-lain. Dari batu bara diperoleh kokas, gas batu bara, batu bara yang mengandung berbagai senyawa organik. Minyak bumi merupakan campuran senyawa-senyawa karbon, terutama hidrokarbon jenuh dari zat cair yang mudah menguap. Berbagai senyawa kompleks tersebut terdiri dari berbagai unsur atau atom-atom, yang membentuk suatu molekul ataupun senyawa. Dalam suatu molekul atau senyawa memiliki bentuk-bentuk yang beragam yang disebut dengan bentuk molekul, dimana memiliki berbagai sifat pada tiap bentuk molekul tersebut Bentuk molekul merupakan konsep dasar dalam kimia organik. Molekul ini berbentuk tiga dimensi dan interaksi ruang dari suatu bagian molekul dengan bagian molekul lainnya sangat penting dalam menentukan sifat fisik dan kimia dari molekul-molekul tersebut. Bentuk molekul atau ion poliatom menyatakan bagaimana atom-atom pembentuk molekul tersusun dalam ruang yang nantinya dapat mempengaruhi sifat fisika senyawa atau ion poliatom tersebut. Sedangkan untuk sifat kimia senyawanya ditentukan oleh ikatan antar atom dalam molekul senyawa bersangkutan.
  • 2. Senyawa hidrokarbon terdiri atas hidrogen dan karbon. Ikatan karbon dan hidrogen dapat tersusun sebagai rantai terbuka ataupun rantai tertutup. Senyawa hidrokarbon yang rantainya tersusun terbuka disebut sebagai hidrokarbon alifatik. Apabila ikatan karbon-karbon dalam senyawa tersusun atas ikatan sigma atau ikatan tunggal, maka disebut alkana. Atomatom penyusun senyawa alkana dapat memutari ikatan sigma tersebut sedemikian sehingga menghasilkan penataan yang beragam. Namun, kesemuanya itu merupakan senyawa-senyawa yang sama walaupun atomatomnya tertata dalam ruang secara berbeda. Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas maka perlunya praktikum model hidrokarbon yang bertujuan dapat membuat model-model molekul senyawa organik sehingga dapat mengetahui bentuk dari berbagai macam senyawa organik, tanpa perlu pengkhayalan serta dapat melihat langsung beberapa bentuk senyawa organik melalui model hidrokarbon ini. II. Tujuan Praktikum Tujuan praktikum dari percobaan ini yaitu sebagai berikut : 1. Dapat membuat model-model molekul senyawa organik. 2. Dapat menggambarkan struktur molekul senyawa organik dalam tiga dimensi. 3. Memberikan gambaran isomer. III. Prinsip Praktikum Prinsip praktikum dari percobaan ini yaitu model hidokarbon yang berupa karbon tetrahedral, alkana dan alkil, alkena dan alkuna, Sikloalkana
  • 3. dan isomer gugus fungsi dalam di gambarkan dalam tiga dimensi dengan menggunakan model (molimod). Atau bell dan stick model .
  • 4. BAB II TEORI PENDUKUNG Senyawa hidrokarbon aromatik maupun olefin merupakan bahan baku utama yang sangat penting dalam berbagai proses industri petrokimia. Saat ini, sumber utama senyawa tersebut masih mengandalkan pada ketersediaan sumber alam berupa gas dan minyak bumi hasil proses penyulingan. Menyadari semakin menipisnya cadangan minyak bumi tersebut. Pembentukan senyawa aromatik dapat berlangsung melalui reaksi kondensasi dan dehydrosklisasi molekul isobutelena daripada melalui reaksi siklisasi dienon Serbuk halus padatan katalis ZSM-5 komersial (berukuran partikel 3μm) dengan rasio Si/Al masingmasing adalah 25, 75 dan 100 digunakan sebagai sampel katalis dalam reaksi konversi aseton fasa gas menjadi hidrokarbon aromatik (Setiadi, 2005). Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan lain-lain. Sampai saat ini telah dikenal lebih dari 2 juta senyawa hidrokarbon. Untuk mempermudah mempelajari senyawa hidrokarbon yang begitu banyak, para ahli mengolongkan hidrokarbon berdasarkan susunan atomatom karbon dalam molekulnya. Berdasarkan susunan atom karbon dalam molekulnya, senyawa karbon terbagi dalam 2 golongan besar, yaitu senyawa alifatik dan senyawa siklik. Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa karbon yang rantai C nya terbuka dan rantai C itu memungkinkan bercabang.
  • 5. Berdasarkan jumlah ikatannya, senyawa hidrokarbon alifatik terbagi menjadi senyawa alifatik jenuh dan tidak jenuh (Sukarmin, 2004). Batuan sumber hidrokarbon (hydrocarbon source rock) biasanya dijumpai dalam batuan sedimen klastika halus yang kaya akan bahan organik, khususnya maseral liptinit. Di daerah penelitian, batuan sedimen klastika halus dan kaya akan bahan organik terdapat dalam Formasi Kelesa dan Formasi Lakat. Analisis bahan organik adalah untuk mengetahui jenis bahan tersebut dan mengukur reflektan maseral vitrinit yang terdapat secara tersebar (dispersed organic matter, DOM) dalam batulumpur karbonan sebagai batuan pembawa hidrokarbon. Analisis ini memberikan informasi tentang peran temperature terhadap bahan organik yang diketahui dari pengukuran reflektan vitrinit dan sekaligus juga merupakan parameter untuk mengetahui tingkat pembatubaraan (Haryanto, 2006). Beberapa konsep ilmu kimia khususnya pada skala molekuler dapat dipelajari dengan menggunakan model molekul. Contoh hal ini adalah kajian tentang ukuran atom dan periodisitas, bentuk geometri dari struktur molekul, stereokimia dan lain-lain. Model molekul pada mulanya diajarkan dengan menggunakan model tiga dimensional dengan menggunakan alat peraga berbentuk bola-bola dari bahan plastik atau kayu. Saat ini dengan adanya perkembangan teknologi komputer baik dari segi perangkat keras maupun perangkat lunak memungkinkan untuk pemodelan molekul dengan menggunakan komputer. Beberapa perangkat lunak yang tersedia di pasaran saat ini dapat digunakan untuk keperluan visualisasi model molekul. Beranjak dari kondisi
  • 6. tersebut di atas maka perlu dicoba praktek visualisasi model molekul sebagai alternatif pembelajaran yang diharapkan dapat lebih menarik minat mahasiswa untuk mempelajari ilmu kimia secara lebih intensif (Tahir, 2006). Alkana adalah senyawa karbon yang memiliki ikatan sigma tunggal si antara atom karbonnya, dengan rumus umumC nH2n+2. alkana di sebut sebagai senyawa jenuh karena atom karbonnya berikatan dengan sebanyak mungkin atom hidrogen. Pada alkena adalah hidrokarbon yang memiliki ikatan ganda antara dua atom karbon yang berdampingan pada kerangka hidrokarbon, ikatan ganda tersebut bertindak sebagai gugus fungsional dominan dalam molekul tersebut, rumus umum untuk alkena adalah C nH2n . alkuna adalah hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap tiga antara dua atom karbon yang berdampingan pada kerangka hidrokarbon, ikatan rangkap tiga merupakan gugus fungsuional dominan, rumus umum untuk alkuna adalah CnH2n-2 (Bresnick, 2004).
  • 7. BAB III METODE PRAKTIKUM I. Alat dan Bahan Alat atau bahan yang digunakan dalam praktiukum dengan percobaan model hidrokarbon yaitu molimod (model molekul). II. Prosedur Kerja 1. Atom Karbon Tetrahedral Molimod Digambarkan kedalam dua dimensi dengan subtituen atom H semua Metana Digambarkan kedalam dua dimensi dengan subtituen 2 atom H dan 2 atom C Etuna 2. Alkana dan Alkil
  • 8. Molimod Dibuat model untuk metana Dihilangkan satu atom H hingga menjadi metil Dimasukkan atom bromida pada subtituen kosong Digambarkan struktur 2 dimensinya Diberikan nama Metil Bromida Dipegang satu atom H, diputar Digambarkan struktur tiap perpindahan atom Br Struktur dua dimensi metil bromid Dibuat model untuk etana Dibuat posisi Stegger dan Ekslip Digambarkan dalam dua dimensi Gambar dua dimensi Etana posisi stegger dan ekslip Molimod Dibuat model untuk butana Dibuat sehingga atom C2 dan C3 menjadi atom pusat Dibuat posisi stegger dan ekslip Digambar dalam dua dimensi Gambar dua dimensi Butana posisi stegger dan ekslip Molimod Dibuat model untuk pentana Dibuat isomer-isomernya Digambarkan dalam dua dimensi 3. Gambar dua dimensi Pentana dan isomernya Alkena dan Alkuna
  • 9. Molimod Dibuat model untuk C2H4 Digambarkan dalam dua dimensi Diberikan nama Etena Molimod Dibuat model senyawa dengan 4 atom karbon dan ikatan rangkap 2 Dibuat kemungkinan isomernya Diberikan nama n-butena, 2-butena dan 2-metil propena Molimod Dibuat model untuk C2H2 Digambarkan dalam dua dimensi Diberikan nama Etuna Molimod Dibuat model untuk senyawa dengan 4 atom karbon dan ikatan rangkap 3 Dibuat kemungkinan isomernya Diberikan nama n-butuna dan 2-butuna 4. Sikloalkana
  • 10. Molimod Dibuat model siklobutana - Dibuat model siklopropana - Dibuat model Siklopentana - Digambarkan dalam dua dimensi Model siklopropana Model siklobutana Model siklopentana - Dibandingkan kedua sudutnya - Diperkirakan kestabilannya - Dibandingkan ketiga sudutnya - Diperkirakan kestabilannya Siklopentana>siklobutana>siklopropana 5. Isomer Gugus Fungsi Molimod Dibuat model untuk senyawa C3H8O Dibuat kemungkinan isomernya Diberikan nama Propanol, 2-propanol dan metoksi etana Molimod Dibuat model untuk senyawa C2H6O Dibuat kemungkinan isomernya Diberikan nama Etanol dan metoksi metana BAB IV HASIL PENGAMATAN
  • 12. No Nama 1. Atom Karbon Tetrahedral a. Metana Rumus Molekul Struktur Molekul Dua Dimensi Tiga Dimensi H CH4 H C H H H C H H b. Etuna 2. C2H2 Alkana dan Alkil a. Metana CH4 H H H H H C H C H H H C H H H H b. Metil Bromida CH3Br Br C H H H H C H H Br H C2H6 C H C H c. Etana H H H H H (Stegger) H C H H H H H H H C H C4H10 H3C H C H H C C CH3 H H C H C H H C H C H C C H H C C C H C C H H CH3 H H H H C H H H C H C H H d. Butana H H (Eklips) H H H H H H
  • 13. II. Pembahasan Model molekul menggambarkan bentuk-bentuk molekul dalam ruang atau secara tiga dimensi. Molekul merupakan zat yang tersusun atas dua atau lebih atom dari unsur-unsur yang sama ataupun dari unsur-unsur yang berbeda. Molekul-molekul membentuk senyawa. Senyawa hidrokarbon terdiri atas hidrogen dan karbon. Ikatan karbon dan hidrogen dapat tersusun sebagai rantai terbuka ataupun rantai tertutup. Senyawa hidrokarbon yang rantainya tersusun terbuka disebut sebagai hidrokarbon alifatik. Apabila ikatan karbonkarbon dalam senyawa tersusun atas ikatan sigma atau ikatan tunggal, maka disebut alkana. Atom-atom penyusun senyawa alkana dapat memutari ikatan sigma tersebut sedemikian sehingga menghasilkan penataan yang beragam. Namun, kesemuanya itu merupakan senyawa-senyawa yang sama walaupun atom-atomnya tertata dalam ruang secara berbeda. Pada percobaan model hidrokarbon ini betujuan untuk membuat model molekul senyawa organik, menggambarkan struktur molekul senyawa organik dalam tiga dimensi serta memberikan gambaran umum isomer gugus fungsinya. Pada percobaan ini dilakukan pengamatan pada molimod, yang dibentuk dalam berbagai bentuk struktur senyawa. Adapun bentuk struktur yang akan divisualisasikan dalam molimod yaitu atom karbon tetrahedral, alkane dan alkilnya, alkena, alkuna, sikloalkana, dan isomer gugus fungsi. Atom karbon, dengan nomor atom 6 mempunyai konfigurasi elektron 1s22s22p2 memiliki elektron valensi 4 mampu membentuk ikatan kovalen baik kovalen tunggal maupun rangkap. Empat buah elektron valensi
  • 14. inilah yang di sebut tangan-tangan atom karbon yang digunakan untuk berikatan. Salah satu molekul yang mempunyai bentuk tetrahedral yaitu metana (CH4). Pada molekul CH4, karena terdapat empat ikatan, geometri CH4 adalah tetrahedral. Tetrahedron memiliki empat sisi atau muka (awalan tetra berarti “empat”), yang semuanya merupakan segitiga sama sisi. Dalam molekul tetrahedral, atom pusatnya (dalam kasus ini C) terletak pada pusat tetrahedron dan empat atom lainnya terletak pada sudut-sudutnya.Molekul CH4 memiliki empat pasangan elektron ikatan dan tidak mempunyai pasangan elektron bebas. Sudut ikatan antara pasangan elektron ikatan yang satu sama besar dengan pasangan elektron ikatan yang lain, karena tidak terganggu oleh pasangan elektron bebas. Sudut ikatannya adalah 109,5°. Alkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh, alkana berupa senyawa hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan antara karbonnya berupa ikatan tunggal. Rumus umun alkana yaitu CnH2n+2. Apabila salah satu atom H dari alkana di hilangkan, maka akan terbentuk gugus pengganti (sibtituen) yang disebut alkil, rumusnya adalah C nH2n+1. alkil bukan merupakan suatu senyawa tetapi merupakan gugus pengganti . adapun nama alkil sesuai dengan nama di alkananya akan tetapi akiharan –ana diganti dengan –il. Contoh alkil yaitu metil yang berasal dari metana yang kehilangan 1 atom H. gugus metil tidak berbentuk tetrahedral tetapi berbentuk segitiga planar, dengan sudut ikatan 120o. jika atom H yang di hilangkan tadi di ganti
  • 15. dengan atom Br, maka akan terbentuk senyawa metil bromida. Senyawa o alkana umumnya memiliki panjang ikatan yang lebih besar (1,497 A ) Bentuk molekul mempengaruhi sifat-sifatnya. Pada etana berdasarkan proyeksi namun terdapat 2 konfirmasi bersilang (staggerd) dan konformasi berimpit (eklips). Konformasi staggerd mempuyai energi yang paling rendah dengan sudut dihedral 60o sedangkan pada konformasi eklips mempunyai energi desakan sebesar 2,9 kkal/mol sehingga perbedaan energi di antara kedua konformasi itu adalah 2,9 kkal/mol. Jika dibandingkan keduanya, posisi eklips lebih stabil dibandingkan posisi stegert karena adanya tolakmenolak antar awan elektron atom H terhadap elektron ikatan sehingga menyebabkan jarak ikatan antar atomnya mendekati sudut kestabilan antar atom. Pada butana juga memiliki dua konformasi yaitu konformasi steggerd dan eklips. Konformasi steggerd pada butana ini ada dua yaitu staggerd ganche dan steggerd anti atau staggerd trans. Staggerd ganche tarjadi pada pemutaran dengan sudut 60o dan 300o sedangkan staggerd anti pada sudut 180o. Pada pengamatan atom C2 dan C3 menjadi atom pusat. Pada pengamatan alkena dan alkuna yaitu membuat struktur etena dan etuna. Senyawa alkena merupakan deret hidrokarbon yang di berikan yang di cirikan oleh adanya ikatan rangkap 2 yang menghubungkan 2 atom karbon yang berdekatan. Rumus umum dari alkena yaitu C nH2n. Adanya ikatan rangkap 2 pada alkena menunjukkan ketidak jenuhan serta menunjukkan reaksi adisi. Selain itu, senyawa-senyawa alkena juga menunjukkan adanya
  • 16. keisomeran geometeri (cis-trans). Pada senyawa etena, C2H4, untuk membentuk ikatan dengan tiga atom lain, atom C menggunakan tiga orbital bastar yang ekivalen sp2, yang terbentuk dengan percampuran sat orbital s dan dua orbital p. orbital sp2 terletak pada satu bidang dan berarah ke tiga sudut segitiga sama sisi, sehingga sudut antara masing-masing orbital sebesar 120 o. Senyawa etena, tidak seperti senyawa etana C2H6, rotasi dari dua gugus metil terhadap ikatan tunggal karbon-karbon (yang berupa ikatan sigma) adalah cukup bebas. Pada molekul yang mengandung ikatan rangkap seperti etena C2H4, selain ikatan sigma ada satu ikatan pi antara kedua atom karbon. Rotasi disekitar atom karbon-karbon tidak mempengaruhi ikatan sigma itu, akan tetapi hal itu menyebabkan dua orbital 2pz pindah keluar bidang tumpangtindih, dan karena itu merusak sebagian atau seluruh ikatan phi. Proses ini memerlukan input energi sebesar 270 kJ/mol. Dengan alasan ini, rotasi ikatan rangkap dua karbon-karbon menjadi terbatas, tetapi tidak mustahil. Senyawa alkuna merupakan deret hidrokarbon yang di hubungkan oleh ikatan rangkap 3 yang menghubungkan 2 atom kabon berdekatan. Alkuna juga menunjukkan reaksi adisi pada alkena , dan pada alkuna adisi terjadi dua kali . misalnya etuna jika di adisi dengan H2 maka akan menghasilkan etena dan jika di adisi lagi dengan H2 maka akan terbentuk etana. Alkuna mempunyai rumus umum yaitu CnH2n-2, misalnya etuna yang merupakan o contoh dari akuna. Pada senyawa alkuna mempunyai panjang ikatan(1,470 A ). Perbedaan antara panjang ikatan alkana dan alkuna menyebabkan jarak antar inti pada senyawa alkana lebih kecil dibandingkan pada senyawa alkuna.
  • 17. Pada senyawa alkana, selain rantai lurus terdapat rantai melingkar yang disebut sikloalkana. Salah satu contoh sikloalkana yaitu siklopropana dan siklobutana. . Siklopropana merupakan siklo rantai melingkar dengan 3 atom C, sudut yang terbentuk adalah 60o yang di bentuk antara C-C, hal ini menunjukkan siklopropane kurang stabil, di karenakan sudut yang terbentuk sangat jauh perbedaannya dengan sudut tetrahedral, sedangkan sudut tetrahedral merupakan sudut yang paling stabil. Siklobutana juga merupakan alkana rantai melingkar dengan 4 atom C. sudut ikatan C-C adalah 90o, kedua senyawa ini kurang stabil karena interaksi antara atom H yang terikat pada atom C sangat kuat karena jaraknya berdekatan sehingga ikatannya mudah putus/patah. Pada penggambaran struktur dari sikloheksena mampu membentuk 2 bentuk yaitu sikloheksena bentuk perahu dan sikloheksena bentuk kursi. Dari kedua konformasi ini yang paling di sukai adalah konformasi bentuk kursi, di mana semua sudut C-C-C normal 109,5 o, serta semua proyeksi bersilang dengan sempurn. Pada konformasi kursi juga semua H terbagi dalam dua macam yaitu aksial dan ekuatorial. Tiga H aksial terletak di atas di bidang rata-rata cincin C dan tiga lainnya berada di bawah bidang rata-rata cincin C dan tiga lainnya berada di bawah bidang. Selain itu juga pada konformasi kursi, atom H tersusun rapi dan kedudukan aksial dan ekuatorial dan menurut Newman tidak ada konformasi tindih yang terjadi. Keadaan ini menunjukkan interaksi atom H sangat kecil. Tingkat kestabilan antara siklopropana, siklobutana dan siloheksana, maka yang lebih stabil adalah sikloheksena
  • 18. karena strukturnya tidak kaku sehingga ikatannya tidak mudah putus serta interaksi antara atom-atomnya sangat kecil. Benzena merupakan senyawa hidrokarbon dengan 6 buah atom C dengan tiga ikatan tunggal, sehingga mampu mengikat 6 atom H (C6H6). Oleh karena pengaruh dua ikatan ini, maka struktur benzena adalah datar. Dengan posisi tiga ikatan dan ikatan tunggal yang berselang-seling. Benzena dapat beresonansi sehingga benzena sering sebagai segi 6 dengan bulatan ditengah, hal ini belum di benarkan di karenakan tidak mungkin semua ikatan membentuk ikatan rangkap. Hasil mensubtitusi dari benzene tidak memiliki isomer tetapi di subtitusi memiliki tiga isomer yaitu orto, meta dan para. Selain itu panjang ikatan antara karbon-karbon sama besarnya yaitu berada di antara panjang ikatan tunggal C dan C rangkap. Isomer adalah senyawa-senyawa dengan rumus molekul yang sama tetapi dengan sifat fisika atau kimia yang berbeda, karena letak atom-atommya yang berbeda. Isomer secara struktural terdiri atas isomer rantai, isomer posisi, isomer fungsi dan isomer geometri. Isomer rantai yaitu isomer yang berbedabeda pada struktur rantai C. Isomer struktur adalah isomer yang mempunyai rantai yang sama, tetapi letak gugus fungsi atau subtutiuennya berbeda, namun tidak mengubah kerangka atom karbonnya. Isomer fungsi adalah isomer dengan rumus molekul yang sama tetapi gugus fungsinya berbeda. Pada alkohol dan eter, dengan rumus umum CnH2n+2O. Isomer yang bisa dibuat yaitu isomer fungsi, isomer rantai dan isomer posisi, misalnya isomer dari C 3H7OH yaitu isomer fungsinya metoksi etana, serta isomer rantainya yaitu 2-
  • 19. propanol. Contoh dari isomer benzena yaitu dimetil benzena, metil benzena dan lain sebagainya. BAB V PENUTUP I. Kesimpulan
  • 20. Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Dengan molimod dan software kimia kita mampu memvisualisasikan model-model molekul hidrokarbon beserta strukturnya. 2. Panjang ikatan dan sudut ikatan pada senyawa organik berbeda satu sama lain tergantung pada molekul yang dibentuknya. 3. Senyawa hidrokarbon memiliki isomer gugus fungsi. Misalnya pada C3H7OH yang memiliki isomer dalam bentuk alkohol dan eter. II. Saran Adapun saran yang saya ajukan setelah mengikuti percobaan model hidrokarbon ini yaitu molekul digambar dengan benar, dan bahan yang digunakan dalam hal ini molimod dibuat dalam bentuk yang lebih bagus lagi. DAFTAR PUSTAKA Bresnick, Stephen, M.D., 2004. Intisari Kimia Organik. Hipokrates. Jakarta
  • 21. Haryanto, Rachmat dan Hermiyanto, Heri, 2006. Potensi batuan sumber (source rock) hidrokarbon di Pegunungan Tigapuluh, Sumatera Tengah. Jurnal Geologi Indonesia. Vol. 1 No. 1. Pusat Survei Geologi. Bandung. (diakses tanggal 1 Desember 2013). Setiadi, 2005. Uji Kinerja Katalis ZSM-5 dalam Konversi Aseton menjadi Hidrokarbon Aromatik. Riset Grup Chemical Reaction Engineering and Catalysis, Departemen Teknik Kimia. Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Kampus UI : Depok. (diakses tanggal 1 Desember 2013). Sukarmin, 2004. Hidrokarbon dan Minyak Bumi. Bagian Proyek Pengembangan Kurikulum Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta. (diakses tanggal 1 Desember 2013). Tahir, I. 2006. Pemanfaatan Software Kimia Komputasi Untuk Pembelajaran IlmuKimia Tingkat Smu Melalui Visualisasi Model Molekul. Vol 5(2):12 Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta. (diakses tanggal 1 Desember 2013). ABSTRAK Senyawa hidrokarbon terdiri atas hidrogen dan karbon. Ikatan karbon dan hidrogen dapat tersusun sebagai rantai terbuka ataupun rantai tertutup. Senyawa
  • 22. hidrokarbon yang rantainya tersusun terbuka disebut sebagai hidrokarbon alifatik. Tujuan praktikum dari percobaan ini yaitu dapat membuat model-model molekul senyawa organik, dapat menggambarkan struktur molekul senyawa organik dalam tiga dimensi, serta memberikan gambaran isomer. Prinsip praktikum dari percobaan ini yaitu model hidokarbon yang berupa karbon tetrahedral, alkana dan alkil, alkena dan alkuna, Sikloalkana dan isomer gugus fungsi dalam di gambarkan dalam tiga dimensi dengan menggunakan model (molimod). Atau bell dan stick model. Berdasarkan susunan atom karbon dalam molekulnya, senyawa karbon terbagi dalam 2 golongan besar, yaitu senyawa alifatik dan senyawa siklik. Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa karbon yang rantai C nya terbuka dan rantai C itu memungkinkan bercabang. Sedangkan Senyawa hidrokarbon siklik adalah senyawa karbon yang rantai C nya melingkar dan lingkaran itu mungkin juga mengikat rantai samping. Pada percobaan ini bentuk molekul yang akan dibentuk yaitu atom karbon tetrahedral misalnnya metana. Alkana dan alkilnya misalnya etana dan butane. Alkena dan alkuna misalnya etena dan etuna. Sikloalkana misalnya siklopentana dan sebagainya. Membuat struktur benzene (C6H6). Serta isomer gugus fungsi. Kesimpulan setelah melakukan percobaan ini yaitu Dengan molimod dan software kimia kita mampu memvisualisasikan model-model molekul hidrokarbon beserta strukturnya. Panjang ikatan dan sudut ikatan pada senyawa organik berbeda satu sama lain tergantung pada molekul yang dibentuknya. Senyawa hidrokarbon memiliki isomer gugus fungsi. Misalnya pada C3H7OH yang memiliki isomer dalam bentuk alkohol dan eter. Kata kunci : hidrokarbon, model molekul, senyawa organik, isomer LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAAN II
  • 23. MODEL HIDROKARBON OLEH : NAMA : WA ODE AMALIA STAMBUK : A1C4 12 051 KELOMPOK : III (TIGA) ASISTEN PEMBIMBING : LA ODE HARIMIN LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2013 TUGAS SETELAH PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAAN II MODEL HIDROKARBON
  • 24. OLEH : NAMA : WA ODE AMALIA STAMBUK : A1C4 12 051 KELOMPOK : III (TIGA) ASISTEN PEMBIMBING : LA ODE HARIMIN LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2013 TUGAS SETELAH PRAKTIKUM 1. Gambar rumus struktur dari : a. 10-(1-metil pentil eikosana)
  • 25. b. 5, 6 dietil – 3, 3, 7 trimetil 2 nonanol Jawab : C2H5 H2C C C H2 OH C2H5 H2 C CH3 H CH C CH H3C C2H5 H2 C C H2 H2 C CH3 2. Tuliskan struktur dan nama isomer dari C8H18 Jawab : H2 H2 H2 H2 H3C C C C C C CH3 H2 n-oktana H2 H2 H2 H H3C C C C C C H2 H3C 2 metil heptana CH3 H2 H2 H H2 H3C C C C C C CH3 H2 CH3 3 metil heptana CH3 H2 H2 H3C C C C C CH3 H2 H3C 2,2 dimetil heksana CH3 H H2 H3C C CH C C CH3 H2 H3C 2,3 dimetil heksana H3C H C H3C H2 CH3H2 C C C CH3 H 2,4 dimetil heksana
  • 26. H2 H H2 H2 H3C C C C C C CH3 H2 CH3 H C H3C H3C 2,5 dimetil heksana 4 metil heptana CH3 H2 H2 H3C C C C C CH3 H2 CH3 H3C H H2 H3C C CH C C CH3 H2 CH3 3,4 dimetil heksana 3,3 dimetil heksana CH3 H2 H H3C C C C H2 H C C C CH3 H2 CH3 CH3 H3C CH3 CH3 CH3 H H CCH C CH3 2,3,3 trimetil pentana Jawab : H3C C H2 CH2 H3C C H2 HO n-butanol CH3 H3C CH CH2 H C CH3 HO 2-butanol H2 H3C C O H2 C CH3 HO isopropil alkohol H3C O H C CH3 CH3 etil isopropil eter CH3 2,3,4 trimetil pentana 3. Tuliskan struktur dan nama isomer dari C4H8O H2 C CH3 dietil eter H3C O H2 H2 C C CH3 etil propil eter
  • 27. 4. Gambarkan rumus bangun isomer 2,4 heksadiena. Jawab : H3C C C C C CH3 H H H H 2,4 heksadiena CH3 CH2 H2 C C C C CH3 H H 2,3 heksadiena H2 C C C C CH3 H H H 2,5 heksadiena H2 H2C C C C C CH3 H H H 1,4 heksadiena H2 H2 C C C CH3 H 1,2 heksadiena H2C C H2 C CH3 H2C C C C H H H 1,3 heksadiena H 2 H2 H2C C C C C CH2 H H 1,5 heksadiena H2C C H2 C C CH3 CH3 3 metil 1,2 pentadiena H2C C H C C CH3 H C H3 4 metil 1,2 pentadiena H2C C C C CH3 H H CH3 3 metil 2,4 pentadiena H2C C C H CH3 C CH3 H 2 metil 2,4 pentadiena H2C C C C CH3 H H CH3 3 metil 1,3 pentadiena H2 CH2 H2C C C C H CH3 H H2C C C C CH2 H H CH3 2 metil 1,4 pentadiena H H H2C C C C CH3 CH3 4 metil 1,3 pentadiena H H H2C C C H C CH2 CH3 3 metil 1,5 heksadiena 3 metil 1,4 pentadiena H2C C H H C C CH3 CH3 2 metil 1,3 pentadiena H H2 CH3 H2C C C C CH2 2 metil 1,5 heksadiena CH3 H3C C C C CH3 H 2 metil 2,3 pentadiena
  • 28. 5. Mengapa atom C dapat membentuk ikatan tunggal, rangkap dua dan rangkap tiga dengan atom C yang lain ? Jawab : Atom C memiliki 4 elektron valensi pada kulit terluarnya. Keempat elektron ini digunakan untuk berikatan dengan sesamanya atau dengan atom yang lain untuk mencapai oktet. Keadaan ini memungkinkan atom C untuk melakukan hibridisasi sp3, sp2, dan sp. Dalam setiap molekul, setiap atom karbon terikat pada empat atom lain dalam keadaan hibrida sp3 dan keempat ikatan karbon inilah yang dinamakan ikatan sigma. Bila karbon terikat pada empat atom lain hibridisasi sp3membolehkan tumpang tindih maksimal dan menempatkan keempat atom yang menempel pada jarak maksimum yang satu dari yang lain. Pada hibridisasi sp2, setiap atom karbon yang terikat pada tiga atom lain memungkinkan adanya orbital p pada karbon sp 2 yang tumpang tindih dengan orbital p lain yang berdekatan, yang dapat berupa atom karbon lain atau suatu atom dari unsur lain. Tumpang tindih orbital p inilah yang membentuk ikatan phi ( τ ). 6. Mengapa butana dapat membentuk posisi stegert dan eklips ? Mana yang lebih stabil dari posisi tersebut ? Terangkan Jawab : Karena dalam butana terdapat dua gugus metil yang relatif besar, terikat pada dua karbon pusat. Dipandang dari kedua karbon pusat, hadirnya gugus-gugs metal ini menyebabkan terjadinya dua macam konformasi goyang yang
  • 29. berbeda dalam hal posisi gugus-gugus metil yang satu dengan yang lain. Konformasi inilah yang disebut posisi stegart dan eklips. Jika dibandingkan keduanya, posisi eklips lebih stabil dibandingkan posisi stegert karena adanya tolak-menolak antar awan elektron atom H terhadap elektron ikatan sehingga menyebabkan jarak ikatan antar atomnya mendekati sudut kestabilan antar atom.