SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Banyak ion-ion terlarut yang kita temui di sekitar kita misalnya
pada air laut, sungai, limbah, atau pun dalam bentuk padatannya seperti pada
tanah dan pupuk. Unsur logam dalam larutannya akan membentuk ion positif
atau kation, sedangkan unsur non logam akan membentuk ion negatif atau
anion. Metode yang digunakan untuk menentukan keberadaan kation dan
anion tersebut dalam bidang kimia disebut analisis kualitatif.
Banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan
analisis kualitatif.Ion-ion dapat diidentifikasi berdasarkan sifat fisika dan
kimianya. Beberapa metode analisis kualitatif modern menggunakan sifat
fisika seperti warna, spektrum absorpsi, spektrum emisi, atau medan magnet
untuk mengidentifikasi ion pada tingkat konsentrasi yang rendah. Namun
demikian kita juga dapat menggunakan sifat fisika dan kimia untuk
mengembangkan suatu metode analisis kualitatif menggunakan alat-alat yang
sederhana yang dipunyai hampir semua laboratorium.Sifat fisika yang dapat
diamati langsung seperti warna, bau, terbentuknya gelembung gas atau pun
endapan merupakan informasi awal yang berguna untuk analisis selanjutnya.
Untuk analisis kualitatif sistematik kation diklasifikasikan dalam
lima golongan berdasrkan sifat-sifat kation itu terhadap beberapa reagen.
reagen yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah asam
klorida, hydrogen sulfide, ammonium sulfide dan asam karbonat.Anion
merupakan ion yang muatan totalnya negatif akibat adanya kenaikan jumlah
elektron.Misalnya : atom klorin (Cl) dapat memperoleh tambahan satu
elektron untuk mendapat ion klorida (Cl-). Natrium klorida (NaCl), yang
dikenal sebagai garam dapur, disebut senyawa ionik (ionik compound) karena
dibentuk dari kation dan anion.Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas
maka perlu dilakukan pengidentifikasian suatu larutan untuk menguji adanya
kation dan anionnya.
II. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum uji kation dan anion ini yaitu dapat
melakukan dan mengindentifikasi beberapa anion dan kation dengan uji
spesifik atau secara analisis kualitatif.
III. Prinsip Percobaan
Adapun prinsip percobaan dari praktikum uji kation dan anion ini
yaitu pengidentifikasian anion dan kation berdasarkan analisis kualitatif pada
larutan-larutan kimia tertentu.
BAB II
TEORI PENDUKUNG
Kation pada posisi A umumnya berupa unsur-unsur seperti Ca, Sr,
Ba, Pb, Bi, Na atau campuran dari unsur-unsur ini, sedangkan kation pada posisi
B ditempati oleh kation dengan muatan yang tinggi seperti Ti4+, Nb5+, Ta5+, W6+atau
Mo6+. Lapisan [Bi2O2]2+terbentuk dari anion oksigen yang membentuk jaringan
bujur sangkar dengan kation Bi3+ pada bagian atas dan bawah dan dapat pula
digambarkan sebagai piramida segi empat yang saling bergantian. Kation pada
posisi A akan membentuk struktur perovskit yang berkoordinasi dengan 12 atom
oksigen. Sedangkan kation-kation bermuatan tinggi yang terdapat pada posisi B
akan berkoordinasi dengan 6 atom oksigen membentuk suatu oktahedron BO6
(Rizalet all, 2007).
Dalam diagram spesiasi kompleks, keberadaan masing-masing
spesies ion kompleks dari berbagai jenis logam merupakan fungsi pH. Oleh
karena itu, keberadaan masing-masing spesies ion logam dan jumlah fraksinya
dalam hubungannya dengan fungsi pH, secara mudah dapat diketahui.Hal ini
sangat membantu dalam mengembangkan metode pemisahan, terutama yang
berhubungan dengan selektivitas pemisahan.Dengan mengatur pH larutan, dapat
dikondisikan bahwa spesies ion logam tertentu berada dalam jumlah maksimal.
Spesies ion logam tersebut dapat diikat dengan menggunakan adsorben (misalnya
surfaktan), sementara spesies ion logam lain yang tidak dikehendaki dapat
dipisahkan (suhartaet all, 2010).
Keberadaan anion antarlapis dapat menyebabkan interaksi dengan
kation logam.Gugus hidroksi pada bidang lapis dapat berinteraksi dengan kation
logam. Telah melakukan penukaran anion pada Co, Al, CO3 hidrotalsit dengan
-

-

-

anion penukar Cl , NO3 , ClO4 , asetat, laktat, dodesil sulfat, dan oleat dengan
metode garam asam.Selain sebagai penukar ion, hidrotalsit mempunyai beberapa
aplikasi yaitu sebagai katalis, pengemban katalis, bidang industri, obat dan
adsorben (Rotoet all,2008).
Penukar ion kebanyakan berupa bahan bahan organik, yang
umumnya dibuat secara sintetik. Bahan tersebut sering juga disebut resin penukar
ion. Penukar ion mengandung bagian-bagian aktif dengan ion yang dapat
ditukar.Bagian aktif semacam itu pada penukar anion kelompok amonium
kuartener – N- (CH3) 3+ OH- (dengan sebuah ion OH- yang dapat ditukar).Media
penukar ion sering disebut dengan resin. Resin kation yang sering dipergunakan
adalah resin anion basa kuat. Resin anion basa kuat terbuat dari plastik atau
polimer yang direaksikan dengan gugus senyawa amine atau amonium. Dua jenis
resin basa kuat yang sering dipergunakan dalam pengolahan air atau air limbah
adalah resin yang mempunyai tiga gugus metil (Pujiastutiet all,2008).
Salah satu contoh penggunaan uji kation dan anion dalam
penerapannya, yaitu pada Persentase kejenuhan basa (KB) suatu tanah yang
membandingkan antara jumlah miliekuivalen kation basa dengan miliekuivalen
kapasitas tukar kation (KTK). Apabila suatu tanah mempunyai persentase
kejenuhan basa 40, berarti 40 % bagian dari seluruh kapasitas tukar kation
ditempati oleh kation basa (Ca, Mg, K, Na). kation Al3+dan H+merupakan kation
lain yang dominant terjerap, sedangkan kation lainnya kurang berarti. Oleh karena
itu tanah dengan KB 40 % berarti 60 % adalah Al3+dan H+, dan nilai pH rendah,
sebaliknya di daerha kering, basa-basa jauh lebih banyak daripada Al3+dan H+, oleh
karenanya pH tinggi (Ernawatiet all, 2008).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Metode praktikum yang digunakan pada percobaan uji kation dan anion yaitu
melalui uji spesifik analisis kualitatif.
I. Alat dan bahan
A. Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu sebagai berikut:
- Tabung reaksi

12 buah

- Rak tabung reaksi

1 buah

- Pipet tetes

3 buah

- Gelas kimia 100 mL

2 buah

- Botol semprot

1 buah

B. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu sebagai berikut:
-

Larutan PbSO4

- Larutan SCN-

-

Larutan K2CrO4

- Padatan BaSO4

-

Larutan FeCl3

- Larutan Na2CO3

-

Larutan K4Fe(CN)6

- Aquadest

-

Larutan AgNO3

-

Larutan KBr

-

Larutan CuSO4

-

Larutan HCl
II. Prosedur Kerja
A. Uji kation
uji kation Ag+
1 tetes AgNO3 1 M

- Dimasukkan dalam tabung reaksi
- Ditambahkan 1 tetes KBr 1 M
- Diamati perubahan yang terjadi

Endapan kuning putih (kuning AgBr)

uji kation Pb2+
1 tetes PbSO4

- Dimasukkan dalam tabung reaksi
- Ditambahkan 1 tetes K2CrO4
- Diamati perubahan yang terjadi

Endapan kuning PbCrO4
uji kation Cu2+
1 tetes CuSO4

-

Dimasukkan dalam tabung reaksi
Ditambahkan 1 tetes HCl 2M
Ditambahkan 1 tetes K4Fe(CN)6
Diamati perubahan yang terjadi

Endapan merah cokelat Cu2Fe(CN)6

uji kation Fe3+
1 tetes FeCl3

- Dimasukkan dalam tabung reaksi
- Ditambahkan 1 tetes K4Fe(CN)6
- Diamati perubahan yang terjadi

Larutan berwarna biru
B. Uji spesifik anion
Uji SCN1 tetes Larutan SCN

- Dimasukkan dalam tabung reaksi
- Ditambahkan 1 tetes FeCl3
- Diamati perubahan yang terjadi

Larutan berwarna orange
Uji SO42Sedikit padatan BaSO4

-

Dimasukkan dalam tabung reaksi
Dileburkan dengan Na2CO3
Direaksikan dengan ion Pb (II)
Diamati perubahan yang terjadi

Endapan putih PbSO4
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
I. Hasil Pengamatan
A. Uji spesifik kation
No kation

perlakuan

1

Ag+

1 tetes AgNO31 M + 1
tetes KBr 1 M

2

Pb2+

1 tetes PbSO4+ 1 tetes
K2CrO4 1M

3

Cu

2+

4

Fe3+

1 tetes CuSO4+ 1 tetes
HCl 2 M + 1 tetes
K4Fe(CN)6
1 tetes FeCl3+ 1 tetes
K4Fe(CN)6

Hasil pengamatan
sebelum
sesudah
terdapat
bening
endapan putih
kuning
Terdapat
putih
endapan
kuning
Endapan
bening
merah cokelat
Cu2Fe(CN)6
kuning

biru

B. Uji spesifik anion
No

anion

1

SCN-

2

2-

SO4

perlakuan

Hasil pengamatan

1 tetes larutan SCN + 1
tetes FeCl3

bening

Terbentuk
warna
orange

Endapan BaSO4+ dilebur
dengan Na2CO3+ ion Pb
(II)

Padatan
putih

Endapan
putih

II. Reaksi Lengkap
A. Uji spesifik kation
Uji Ag+
AgNO3 + KBr

AgBr + KNO3

Uji Pb2+
PbSO4 + K2CrO4PbCrO4+ K2SO4
Uji Cu2+
HCl

2 CuSO4 + K4Fe(CN)6

Cu2Fe(CN)6
(Merah cokelat)

Uji Fe3+
4 FeCl3 + 3 K4[Fe(CN)6] → Fe4[Fe(CN)6]3¯ + 12 KCl

B. Uji spesifik anion
Uji SCN3 SCN-

+ FeCl3

Fe(SCN)2

-

+ 3 CO-

Uji SO42Pb (II)

BaSO4 + Na2CO3

Na2SO4 + BaCO3

+ 2 K2SO4
III. Pembahasan
Dalam ilmu kimia, terdapat dua cara untuk menganalisis zat-zat
kimia yang belum diketahui spesifikasinya. Cara itu adalah analisa kualitatif
dan analisa kuantitatif.Dalam praktikum ini, analisa yang digunakan adalah
analisa kualitatif, karena analisa ini berhubungan dengan identifikasi suatu
campuran/larutan yang tidak diketahui spesifikasinya.Langkah pertama yang
harus dilakukan adalah untuk mengidentifikasi suatu zat yang belum
diketahui adalah dengan membuat sampel atau contoh dalam bentuk
cairan/larutan.Kemudian terhadap larutan tersebut dilakukan uji terhadap ionion yang mungkin ada.
Analisis kualitatif digunakan untuk mengidentifikasi kation dan
anion di dalam larutan tertentu dengan uji sesifik. Uji spesifik dilakukan
dengan penambahan pereaksi tertentu yang akan memberikan warna pada
larutan atau endapan yang merupakan ciri untuk ion-ion tertentu. Dengan
melihat ciri visual larutan senyawa uji, dapat diketahui kation dan anion
dalam larutan tersebut. Sebelum mengindentifikasi berbagai konsentrasi
dalam suatu campuran ion, biasanya dilakukan pemisahan ion terlebih dahulu
melalui proses pengendapan, selanjutnya dilakukan pelarutan kembali
endapan tersebut. Kemudian diadakan uji-uji spesifik untuk ion-ion ysng
akan diindentifikasi. Uji spesifik dilakukan dengan menambahkan reagen
atau pereaksi tertentu yang akan memberikan larutan atau endapan berwarna
yang merupakan karakterikstik untuk ion-ion tertentu.
Pada percobaan uji kation dan anion, untuk mengindetifikasi ada
tidaknya suatu kation dan anion dilakukan analisis kualitatif yang sederhana
yaitu penambahan reagen, maka akan terjadi perubahan yang menunjukkan
adanya ion-ion.
Dalam analisis kualitatif sistematis, kation-kation diklasifikasikan
dalam lima golongan, berdasarkan sifat-sifat kation itu terdapat beberapa
reagensia. Reagensia yang umum dipakaidiantaranya : asam klorida,
Hidrogen sulfide, Amonium sulfide, dan Amonium karbonat. Klasifikasi
kation berdasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagensia,
reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak boleh dikatakan bahwa
klasifikasi kation yang paling umum didasarkan atas perbedaan kelarutan dari
klorida, sulfide, dan karbonat dari kation tersebut.
pada percobaan yang dilakukan yaitu uji kation, dimana kation
yang di uji pada golongan I yaitu ion Ag+. Larutan sampel yang digunakan
yaitu AgNO3yang ditambahkan reagen atau pereaksi KBr 1 M, terbentuk
endapan putih kuning, hal ini terjadikarena adanya reaksi antar ion tiap
larutan. Endapan putih kuning menunjukkan adanya ion Ag+, pada larutan
sampel tersebut. Pada kation golongan II yaitu ion Pb2+, larutan sampel yang
digunakan yaitu PbSO4yang ditambahkan reagen K2CrO4 1 M, terbentuk
endapan putih dari PbSO4, penambahan K2CrO4 untuk mempercepat
terjadinya endapan karena Pb2+
kromat.Sehingga

endapan

putih

tidak dapat larut dengan kalium
tersebut,

menunjukkan

adanya

ion

Pb2+.Selanjutnya uji kation Cu2+, larutan sampel yang digunakan yaitu larutan
CuSO4, dan reagen K4Fe(CN)6, saat direaksikan membentuk endapan merah
cokelat Cu2Fe(CN)6. Penambahan HCl berfungsi untuk mempercepat reaksi
antara larutan sampel dan reagen.Adanya endapan tersebut membuktikan
dalam larutan sampel adanya ion Cu2+.Pada uji kation golongan III, saat
percobaan ini membuktikan adanya ion Fe3+,dalam larutan sampel. Larutan
sampel yang digunakan yaitu FeCl3dan reagen K4Fe(CN)6, direaksikan
membentuk larutan berwarna biru, dimana larutan sampel dan reagen saling
bereaksi antar ion-ionnya. Larutan biru tersebut membuktikan adanya ion
Fe3+ dalam larutan sampel.
Anion merupakan ion yang muatan totalnya negatif akibat adanya
kenaikan jumlah elektron.Atom dapat kehilangan atau memperoleh lebih dari
satu elektron. Contoh ion-ion yang terbentuk dengan kehilangan atau
memperoleh lebih dari satu elektron adalah Mg2+, Fe3+, S2-, dan N3-, Na+ dan
Cl- Ion-ion ini disebut ion monoatomik karena ion-ion ini mengandung hanya
satu atom.Pengujian terhadap anion relatif lebih sederhana karena gangguangangguan dari ion-ion lain yang ada dalam larutan minimal (dapat
diabaikan).Golongan anion terdiri atas tiga yaitu golongan sulfat, golongan
halida, dan golongan nitrat.
Pada pengujian uji anion, dipercobaan ini ion yang akan diuji yaitu
ion SCN- dan SO42-. Pada uji ion SCN-larutan sampel yang digunakan larutan
SCN dan reagen FeCl3.Direaksikan terjadi perubahan warna dari warna
bening menjadi warna orange tua, seharusnya saat direaksikan membentuk
warna merah darah, hal ini terjadi karena saat melakukan percobaan
konsentrasi FeCl3 lebih rendah dari larutan SCN yang lebih tinggi.Sehingga
tidak tidak terbentuk warna larutan merah darah.Uji anion selanjutnya pada
golongan sulfat yaitu SO42-. Sampel yang digunakan yaitu padatan BaSO4,
dengan menggunakan reagen Na2CO3, yang ditambahkan dengan ion Pb(II),
direaksikan membentuk endapan putih PbSO4. Hal ini terjadi karena ion
Pb(II) mengikat ion SO42-dari sampel yang digunakan dan BaSO4 tidak larut
dalam Na2CO3 sehingga terbentuknya endapan tersebut.
BAB V
PENUTUP
I. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa
dalam melakukan analisis kualitatif untuk mengidentifikasi keberadaan kation
dan anion di dalam suatu sampel digunakan uji spesifik. Dengan penambahan
reagen tertentu pada larutan yang diuji, dapat diamati ciri berupa endapan dan
perubahan warna dari masing-masing larutan yang menunjukkan ada tidaknya
kation dan anion dalam larutan sampel.
II. Saran
Adapun saran yang saya ajukan setelah melakukan praktikum ini
yaitu sebaiknya dalam uji kation dan anion ini larutan yang akan dijadikan
sampel sebaiknya dilakukan penambahan, guna dapat menambah pengetahuan
mengenai larutan sampel yang terjadi perubahan saatdilakukan pengujiannya.
DAFTAR PUSTAKA
Ernawati, Rika. 2008. Studi Sifat-Sifat Kimia Tanah Pada Tanah Timbunan Lahan
Bekas Penambangan Batubara.Jurnal Teknologi Technoscientia. Vol. 1
No. 1.Hal 85. (diakses tanggal 10 november 2013).
Pujiastuti, Caecilia. 2008. Kajian Penurunan Ion (Cl-, So42-, HCO3-) Dalam Air
Laut Dengan Resin Dowex. Jurnal Teknologi Technoscientia. Vol. 1
No. 1.Hal. 9. (diakses tanggal 10 november 2013).
Rizal, dkk.2007. Sintesis dengan Metode Hidrotermal dan Karakterisasi Senyawa

Berstruktur Aurivillius Bi4Ti3O12.Hal 44. (diakses tanggal 10 november
2013).
Roto, dkk.2008. Sintesis Hidrotalsit Zn-Al-SO4 sebagai Agen Penukar Anion
untuk Aplikasi Pengolahan Polutan Heksacyanoferrat (II). Vol 8.No.
3.Hal 307. (diakses tanggal 10 november 2013).
Suharta, dkk.2000. Uji Selektivitas dan Penentuan Rekoveri Akhir pada
Pemisahan Logam Emas dengan Metode Agregasi Hidrofobik.Vol. 5
No. 1.Hal 48. (diakses tanggal 10 november 2013).
ABSTRAK
Tujuan dari percobaan ini yaitu mengindentifikasi beberapa anion dan kation
dengan uji spesifik atausecara analisis kualitatif.prinsip percobaan dari praktikum
uji kation dan anion ini yaitu pengidentifikasian anion dan kation berdasarkan
analisis kualitatif pada larutan-larutan kimia tertentu. Pada percobaan uji kation
dan anion, untuk mengindetifikasi ada tidaknya suatu kation dan anion dilakukan
analisis kualitatif yang sederhana yaitu penambahan reagen, maka akan terjadi
perubahan yang menunjukkan adanya ion-ion.terbentuk endapan putih kuning, hal
ini terjadikarena adanya reaksi antar ion tiap larutan. Endapan putih kuning
menunjukkan adanya ion Ag+, pada larutan sampel. penambahan K2CrO4 untuk
mempercepat terjadinya endapan karena Pb2+ tidak dapat larut dengan kalium
kromat.Sehingga endapan putih tersebut, menunjukkan adanya ion Pb2+.Adanya
endapan tersebut membuktikan dalam larutan sampel adanya ion Cu2+.Larutan
biru tersebut membuktikan adanya ion Fe3+ dalam larutan sampel. Pada anion,
ion-ion yang akan diuji yaitu ion SCN- dan SO42-. dalam melakukan analisis
kualitatif untuk mengidentifikasi keberadaan kation dan anion di dalam suatu
sampel digunakan uji spesifik. Dengan penambahan reagen tertentu pada larutan
yang diuji, dapat diamati ciri berupa endapan dan perubahan warna dari masingmasing larutan yang menunjukkan ada tidaknya kation dan anion dalam larutan
sampel.
Kata kunci :analisis kualitatif, kation, anion, uji spesifik

More Related Content

What's hot

laporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaslaporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaswd_amaliah
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanwd_amaliah
 
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...risyanti ALENTA
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-iNurwidayanti1212
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriRidha Faturachmi
 
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"ilmanafia13
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cqlp
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionDokter Tekno
 
laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokswd_amaliah
 
Volumetri
VolumetriVolumetri
Volumetrijundizg
 
Laporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam aminoLaporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam aminoPujiati Puu
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaasterias
 

What's hot (20)

laporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaslaporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositas
 
Kimia Analitik I
Kimia Analitik IKimia Analitik I
Kimia Analitik I
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
Volumetri (Kimia Analitik)
Volumetri (Kimia Analitik)Volumetri (Kimia Analitik)
Volumetri (Kimia Analitik)
 
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
 
Iodometri
IodometriIodometri
Iodometri
 
Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri
 
5 lipid
5 lipid5 lipid
5 lipid
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
 
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
 
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
 
laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redoks
 
Volumetri
VolumetriVolumetri
Volumetri
 
Laporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam aminoLaporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam amino
 
Alkalimetri
AlkalimetriAlkalimetri
Alkalimetri
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhana
 

Similar to Analisis Kualitatif Ion

Laporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion gina
Laporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion ginaLaporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion gina
Laporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion ginaGina Sari
 
Study literatur anion
Study literatur anionStudy literatur anion
Study literatur anionDevitaAirin
 
Fram.A_P2T1_Kel.1_Klasifikasi Anion. - Copy.pptx
Fram.A_P2T1_Kel.1_Klasifikasi Anion. - Copy.pptxFram.A_P2T1_Kel.1_Klasifikasi Anion. - Copy.pptx
Fram.A_P2T1_Kel.1_Klasifikasi Anion. - Copy.pptxUdtjeVanDerJeyk
 
Essay anion
Essay anionEssay anion
Essay anionUNIMUS
 
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdflaporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdfmrbajiyo
 
Artikel analisis kualitatif zat organik dwi karyani 1313031019
Artikel analisis kualitatif zat organik   dwi karyani 1313031019Artikel analisis kualitatif zat organik   dwi karyani 1313031019
Artikel analisis kualitatif zat organik dwi karyani 1313031019Dwi Karyani
 
Analisis kualitatif
Analisis kualitatifAnalisis kualitatif
Analisis kualitatifZamZam Pbj
 
Analisis kualitatif zat anorganik
Analisis kualitatif zat anorganikAnalisis kualitatif zat anorganik
Analisis kualitatif zat anorganikAfifah Sjahbandi
 
Pemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ionPemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ionqlp
 
Asam karboksilat
Asam karboksilatAsam karboksilat
Asam karboksilatargentum17
 
Laporan awal ddka reska
Laporan awal ddka reskaLaporan awal ddka reska
Laporan awal ddka reskaReska wati
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaErnalia Rosita
 
titrasi asidimetri
titrasi asidimetrititrasi asidimetri
titrasi asidimetriPT. SASA
 

Similar to Analisis Kualitatif Ion (20)

Laporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion gina
Laporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion ginaLaporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion gina
Laporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion gina
 
Study literatur anion
Study literatur anionStudy literatur anion
Study literatur anion
 
Analisis kation
Analisis kation Analisis kation
Analisis kation
 
Fram.A_P2T1_Kel.1_Klasifikasi Anion. - Copy.pptx
Fram.A_P2T1_Kel.1_Klasifikasi Anion. - Copy.pptxFram.A_P2T1_Kel.1_Klasifikasi Anion. - Copy.pptx
Fram.A_P2T1_Kel.1_Klasifikasi Anion. - Copy.pptx
 
Essay anion
Essay anionEssay anion
Essay anion
 
Transkrip pka 1
Transkrip pka 1Transkrip pka 1
Transkrip pka 1
 
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdflaporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
 
Artikel analisis kualitatif zat organik dwi karyani 1313031019
Artikel analisis kualitatif zat organik   dwi karyani 1313031019Artikel analisis kualitatif zat organik   dwi karyani 1313031019
Artikel analisis kualitatif zat organik dwi karyani 1313031019
 
analisa kation golongan 1
analisa kation golongan 1analisa kation golongan 1
analisa kation golongan 1
 
Analisis kualitatif
Analisis kualitatifAnalisis kualitatif
Analisis kualitatif
 
Reaksi kimia
Reaksi kimiaReaksi kimia
Reaksi kimia
 
Analisis kualitatif zat anorganik
Analisis kualitatif zat anorganikAnalisis kualitatif zat anorganik
Analisis kualitatif zat anorganik
 
Pemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ionPemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ion
 
Asam karboksilat
Asam karboksilatAsam karboksilat
Asam karboksilat
 
Laporan awal ddka reska
Laporan awal ddka reskaLaporan awal ddka reska
Laporan awal ddka reska
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
 
Kimia Analitik Kualitatif.pptx
Kimia Analitik Kualitatif.pptxKimia Analitik Kualitatif.pptx
Kimia Analitik Kualitatif.pptx
 
Analisis Anion.pptx
Analisis Anion.pptxAnalisis Anion.pptx
Analisis Anion.pptx
 
titrasi asidimetri
titrasi asidimetrititrasi asidimetri
titrasi asidimetri
 
Redoks
RedoksRedoks
Redoks
 

More from wd_amaliah

Rencana pelaksaan pembelajaran berbasis masalah
Rencana pelaksaan pembelajaran berbasis masalahRencana pelaksaan pembelajaran berbasis masalah
Rencana pelaksaan pembelajaran berbasis masalahwd_amaliah
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetriwd_amaliah
 
laporan praktikum Penentuan gugus fungsi
laporan praktikum Penentuan gugus fungsilaporan praktikum Penentuan gugus fungsi
laporan praktikum Penentuan gugus fungsiwd_amaliah
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiwd_amaliah
 
laporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilenalaporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilenawd_amaliah
 
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organikwd_amaliah
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonwd_amaliah
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanawd_amaliah
 
laporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimialaporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimiawd_amaliah
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiawd_amaliah
 

More from wd_amaliah (10)

Rencana pelaksaan pembelajaran berbasis masalah
Rencana pelaksaan pembelajaran berbasis masalahRencana pelaksaan pembelajaran berbasis masalah
Rencana pelaksaan pembelajaran berbasis masalah
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
 
laporan praktikum Penentuan gugus fungsi
laporan praktikum Penentuan gugus fungsilaporan praktikum Penentuan gugus fungsi
laporan praktikum Penentuan gugus fungsi
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasi
 
laporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilenalaporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilena
 
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbon
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhana
 
laporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimialaporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimia
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 

Analisis Kualitatif Ion

  • 1. BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Banyak ion-ion terlarut yang kita temui di sekitar kita misalnya pada air laut, sungai, limbah, atau pun dalam bentuk padatannya seperti pada tanah dan pupuk. Unsur logam dalam larutannya akan membentuk ion positif atau kation, sedangkan unsur non logam akan membentuk ion negatif atau anion. Metode yang digunakan untuk menentukan keberadaan kation dan anion tersebut dalam bidang kimia disebut analisis kualitatif. Banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan analisis kualitatif.Ion-ion dapat diidentifikasi berdasarkan sifat fisika dan kimianya. Beberapa metode analisis kualitatif modern menggunakan sifat fisika seperti warna, spektrum absorpsi, spektrum emisi, atau medan magnet untuk mengidentifikasi ion pada tingkat konsentrasi yang rendah. Namun demikian kita juga dapat menggunakan sifat fisika dan kimia untuk mengembangkan suatu metode analisis kualitatif menggunakan alat-alat yang sederhana yang dipunyai hampir semua laboratorium.Sifat fisika yang dapat diamati langsung seperti warna, bau, terbentuknya gelembung gas atau pun endapan merupakan informasi awal yang berguna untuk analisis selanjutnya. Untuk analisis kualitatif sistematik kation diklasifikasikan dalam lima golongan berdasrkan sifat-sifat kation itu terhadap beberapa reagen. reagen yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah asam klorida, hydrogen sulfide, ammonium sulfide dan asam karbonat.Anion
  • 2. merupakan ion yang muatan totalnya negatif akibat adanya kenaikan jumlah elektron.Misalnya : atom klorin (Cl) dapat memperoleh tambahan satu elektron untuk mendapat ion klorida (Cl-). Natrium klorida (NaCl), yang dikenal sebagai garam dapur, disebut senyawa ionik (ionik compound) karena dibentuk dari kation dan anion.Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas maka perlu dilakukan pengidentifikasian suatu larutan untuk menguji adanya kation dan anionnya. II. Tujuan Praktikum Adapun tujuan dari praktikum uji kation dan anion ini yaitu dapat melakukan dan mengindentifikasi beberapa anion dan kation dengan uji spesifik atau secara analisis kualitatif. III. Prinsip Percobaan Adapun prinsip percobaan dari praktikum uji kation dan anion ini yaitu pengidentifikasian anion dan kation berdasarkan analisis kualitatif pada larutan-larutan kimia tertentu.
  • 3. BAB II TEORI PENDUKUNG Kation pada posisi A umumnya berupa unsur-unsur seperti Ca, Sr, Ba, Pb, Bi, Na atau campuran dari unsur-unsur ini, sedangkan kation pada posisi B ditempati oleh kation dengan muatan yang tinggi seperti Ti4+, Nb5+, Ta5+, W6+atau Mo6+. Lapisan [Bi2O2]2+terbentuk dari anion oksigen yang membentuk jaringan bujur sangkar dengan kation Bi3+ pada bagian atas dan bawah dan dapat pula digambarkan sebagai piramida segi empat yang saling bergantian. Kation pada posisi A akan membentuk struktur perovskit yang berkoordinasi dengan 12 atom oksigen. Sedangkan kation-kation bermuatan tinggi yang terdapat pada posisi B akan berkoordinasi dengan 6 atom oksigen membentuk suatu oktahedron BO6 (Rizalet all, 2007). Dalam diagram spesiasi kompleks, keberadaan masing-masing spesies ion kompleks dari berbagai jenis logam merupakan fungsi pH. Oleh karena itu, keberadaan masing-masing spesies ion logam dan jumlah fraksinya dalam hubungannya dengan fungsi pH, secara mudah dapat diketahui.Hal ini sangat membantu dalam mengembangkan metode pemisahan, terutama yang berhubungan dengan selektivitas pemisahan.Dengan mengatur pH larutan, dapat dikondisikan bahwa spesies ion logam tertentu berada dalam jumlah maksimal. Spesies ion logam tersebut dapat diikat dengan menggunakan adsorben (misalnya surfaktan), sementara spesies ion logam lain yang tidak dikehendaki dapat dipisahkan (suhartaet all, 2010).
  • 4. Keberadaan anion antarlapis dapat menyebabkan interaksi dengan kation logam.Gugus hidroksi pada bidang lapis dapat berinteraksi dengan kation logam. Telah melakukan penukaran anion pada Co, Al, CO3 hidrotalsit dengan - - - anion penukar Cl , NO3 , ClO4 , asetat, laktat, dodesil sulfat, dan oleat dengan metode garam asam.Selain sebagai penukar ion, hidrotalsit mempunyai beberapa aplikasi yaitu sebagai katalis, pengemban katalis, bidang industri, obat dan adsorben (Rotoet all,2008). Penukar ion kebanyakan berupa bahan bahan organik, yang umumnya dibuat secara sintetik. Bahan tersebut sering juga disebut resin penukar ion. Penukar ion mengandung bagian-bagian aktif dengan ion yang dapat ditukar.Bagian aktif semacam itu pada penukar anion kelompok amonium kuartener – N- (CH3) 3+ OH- (dengan sebuah ion OH- yang dapat ditukar).Media penukar ion sering disebut dengan resin. Resin kation yang sering dipergunakan adalah resin anion basa kuat. Resin anion basa kuat terbuat dari plastik atau polimer yang direaksikan dengan gugus senyawa amine atau amonium. Dua jenis resin basa kuat yang sering dipergunakan dalam pengolahan air atau air limbah adalah resin yang mempunyai tiga gugus metil (Pujiastutiet all,2008). Salah satu contoh penggunaan uji kation dan anion dalam penerapannya, yaitu pada Persentase kejenuhan basa (KB) suatu tanah yang membandingkan antara jumlah miliekuivalen kation basa dengan miliekuivalen kapasitas tukar kation (KTK). Apabila suatu tanah mempunyai persentase kejenuhan basa 40, berarti 40 % bagian dari seluruh kapasitas tukar kation ditempati oleh kation basa (Ca, Mg, K, Na). kation Al3+dan H+merupakan kation
  • 5. lain yang dominant terjerap, sedangkan kation lainnya kurang berarti. Oleh karena itu tanah dengan KB 40 % berarti 60 % adalah Al3+dan H+, dan nilai pH rendah, sebaliknya di daerha kering, basa-basa jauh lebih banyak daripada Al3+dan H+, oleh karenanya pH tinggi (Ernawatiet all, 2008).
  • 6. BAB III METODE PRAKTIKUM Metode praktikum yang digunakan pada percobaan uji kation dan anion yaitu melalui uji spesifik analisis kualitatif. I. Alat dan bahan A. Alat Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu sebagai berikut: - Tabung reaksi 12 buah - Rak tabung reaksi 1 buah - Pipet tetes 3 buah - Gelas kimia 100 mL 2 buah - Botol semprot 1 buah B. Bahan Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu sebagai berikut: - Larutan PbSO4 - Larutan SCN- - Larutan K2CrO4 - Padatan BaSO4 - Larutan FeCl3 - Larutan Na2CO3 - Larutan K4Fe(CN)6 - Aquadest - Larutan AgNO3 - Larutan KBr - Larutan CuSO4 - Larutan HCl
  • 7. II. Prosedur Kerja A. Uji kation uji kation Ag+ 1 tetes AgNO3 1 M - Dimasukkan dalam tabung reaksi - Ditambahkan 1 tetes KBr 1 M - Diamati perubahan yang terjadi Endapan kuning putih (kuning AgBr) uji kation Pb2+ 1 tetes PbSO4 - Dimasukkan dalam tabung reaksi - Ditambahkan 1 tetes K2CrO4 - Diamati perubahan yang terjadi Endapan kuning PbCrO4
  • 8. uji kation Cu2+ 1 tetes CuSO4 - Dimasukkan dalam tabung reaksi Ditambahkan 1 tetes HCl 2M Ditambahkan 1 tetes K4Fe(CN)6 Diamati perubahan yang terjadi Endapan merah cokelat Cu2Fe(CN)6 uji kation Fe3+ 1 tetes FeCl3 - Dimasukkan dalam tabung reaksi - Ditambahkan 1 tetes K4Fe(CN)6 - Diamati perubahan yang terjadi Larutan berwarna biru
  • 9. B. Uji spesifik anion Uji SCN1 tetes Larutan SCN - Dimasukkan dalam tabung reaksi - Ditambahkan 1 tetes FeCl3 - Diamati perubahan yang terjadi Larutan berwarna orange Uji SO42Sedikit padatan BaSO4 - Dimasukkan dalam tabung reaksi Dileburkan dengan Na2CO3 Direaksikan dengan ion Pb (II) Diamati perubahan yang terjadi Endapan putih PbSO4
  • 10. BAB IV HASIL PENGAMATAN I. Hasil Pengamatan A. Uji spesifik kation No kation perlakuan 1 Ag+ 1 tetes AgNO31 M + 1 tetes KBr 1 M 2 Pb2+ 1 tetes PbSO4+ 1 tetes K2CrO4 1M 3 Cu 2+ 4 Fe3+ 1 tetes CuSO4+ 1 tetes HCl 2 M + 1 tetes K4Fe(CN)6 1 tetes FeCl3+ 1 tetes K4Fe(CN)6 Hasil pengamatan sebelum sesudah terdapat bening endapan putih kuning Terdapat putih endapan kuning Endapan bening merah cokelat Cu2Fe(CN)6 kuning biru B. Uji spesifik anion No anion 1 SCN- 2 2- SO4 perlakuan Hasil pengamatan 1 tetes larutan SCN + 1 tetes FeCl3 bening Terbentuk warna orange Endapan BaSO4+ dilebur dengan Na2CO3+ ion Pb (II) Padatan putih Endapan putih II. Reaksi Lengkap A. Uji spesifik kation Uji Ag+ AgNO3 + KBr AgBr + KNO3 Uji Pb2+ PbSO4 + K2CrO4PbCrO4+ K2SO4
  • 11. Uji Cu2+ HCl 2 CuSO4 + K4Fe(CN)6 Cu2Fe(CN)6 (Merah cokelat) Uji Fe3+ 4 FeCl3 + 3 K4[Fe(CN)6] → Fe4[Fe(CN)6]3¯ + 12 KCl B. Uji spesifik anion Uji SCN3 SCN- + FeCl3 Fe(SCN)2 - + 3 CO- Uji SO42Pb (II) BaSO4 + Na2CO3 Na2SO4 + BaCO3 + 2 K2SO4
  • 12. III. Pembahasan Dalam ilmu kimia, terdapat dua cara untuk menganalisis zat-zat kimia yang belum diketahui spesifikasinya. Cara itu adalah analisa kualitatif dan analisa kuantitatif.Dalam praktikum ini, analisa yang digunakan adalah analisa kualitatif, karena analisa ini berhubungan dengan identifikasi suatu campuran/larutan yang tidak diketahui spesifikasinya.Langkah pertama yang harus dilakukan adalah untuk mengidentifikasi suatu zat yang belum diketahui adalah dengan membuat sampel atau contoh dalam bentuk cairan/larutan.Kemudian terhadap larutan tersebut dilakukan uji terhadap ionion yang mungkin ada. Analisis kualitatif digunakan untuk mengidentifikasi kation dan anion di dalam larutan tertentu dengan uji sesifik. Uji spesifik dilakukan dengan penambahan pereaksi tertentu yang akan memberikan warna pada larutan atau endapan yang merupakan ciri untuk ion-ion tertentu. Dengan melihat ciri visual larutan senyawa uji, dapat diketahui kation dan anion dalam larutan tersebut. Sebelum mengindentifikasi berbagai konsentrasi dalam suatu campuran ion, biasanya dilakukan pemisahan ion terlebih dahulu melalui proses pengendapan, selanjutnya dilakukan pelarutan kembali endapan tersebut. Kemudian diadakan uji-uji spesifik untuk ion-ion ysng akan diindentifikasi. Uji spesifik dilakukan dengan menambahkan reagen atau pereaksi tertentu yang akan memberikan larutan atau endapan berwarna yang merupakan karakterikstik untuk ion-ion tertentu.
  • 13. Pada percobaan uji kation dan anion, untuk mengindetifikasi ada tidaknya suatu kation dan anion dilakukan analisis kualitatif yang sederhana yaitu penambahan reagen, maka akan terjadi perubahan yang menunjukkan adanya ion-ion. Dalam analisis kualitatif sistematis, kation-kation diklasifikasikan dalam lima golongan, berdasarkan sifat-sifat kation itu terdapat beberapa reagensia. Reagensia yang umum dipakaidiantaranya : asam klorida, Hidrogen sulfide, Amonium sulfide, dan Amonium karbonat. Klasifikasi kation berdasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagensia, reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak boleh dikatakan bahwa klasifikasi kation yang paling umum didasarkan atas perbedaan kelarutan dari klorida, sulfide, dan karbonat dari kation tersebut. pada percobaan yang dilakukan yaitu uji kation, dimana kation yang di uji pada golongan I yaitu ion Ag+. Larutan sampel yang digunakan yaitu AgNO3yang ditambahkan reagen atau pereaksi KBr 1 M, terbentuk endapan putih kuning, hal ini terjadikarena adanya reaksi antar ion tiap larutan. Endapan putih kuning menunjukkan adanya ion Ag+, pada larutan sampel tersebut. Pada kation golongan II yaitu ion Pb2+, larutan sampel yang digunakan yaitu PbSO4yang ditambahkan reagen K2CrO4 1 M, terbentuk endapan putih dari PbSO4, penambahan K2CrO4 untuk mempercepat terjadinya endapan karena Pb2+ kromat.Sehingga endapan putih tidak dapat larut dengan kalium tersebut, menunjukkan adanya ion Pb2+.Selanjutnya uji kation Cu2+, larutan sampel yang digunakan yaitu larutan
  • 14. CuSO4, dan reagen K4Fe(CN)6, saat direaksikan membentuk endapan merah cokelat Cu2Fe(CN)6. Penambahan HCl berfungsi untuk mempercepat reaksi antara larutan sampel dan reagen.Adanya endapan tersebut membuktikan dalam larutan sampel adanya ion Cu2+.Pada uji kation golongan III, saat percobaan ini membuktikan adanya ion Fe3+,dalam larutan sampel. Larutan sampel yang digunakan yaitu FeCl3dan reagen K4Fe(CN)6, direaksikan membentuk larutan berwarna biru, dimana larutan sampel dan reagen saling bereaksi antar ion-ionnya. Larutan biru tersebut membuktikan adanya ion Fe3+ dalam larutan sampel. Anion merupakan ion yang muatan totalnya negatif akibat adanya kenaikan jumlah elektron.Atom dapat kehilangan atau memperoleh lebih dari satu elektron. Contoh ion-ion yang terbentuk dengan kehilangan atau memperoleh lebih dari satu elektron adalah Mg2+, Fe3+, S2-, dan N3-, Na+ dan Cl- Ion-ion ini disebut ion monoatomik karena ion-ion ini mengandung hanya satu atom.Pengujian terhadap anion relatif lebih sederhana karena gangguangangguan dari ion-ion lain yang ada dalam larutan minimal (dapat diabaikan).Golongan anion terdiri atas tiga yaitu golongan sulfat, golongan halida, dan golongan nitrat. Pada pengujian uji anion, dipercobaan ini ion yang akan diuji yaitu ion SCN- dan SO42-. Pada uji ion SCN-larutan sampel yang digunakan larutan SCN dan reagen FeCl3.Direaksikan terjadi perubahan warna dari warna bening menjadi warna orange tua, seharusnya saat direaksikan membentuk warna merah darah, hal ini terjadi karena saat melakukan percobaan
  • 15. konsentrasi FeCl3 lebih rendah dari larutan SCN yang lebih tinggi.Sehingga tidak tidak terbentuk warna larutan merah darah.Uji anion selanjutnya pada golongan sulfat yaitu SO42-. Sampel yang digunakan yaitu padatan BaSO4, dengan menggunakan reagen Na2CO3, yang ditambahkan dengan ion Pb(II), direaksikan membentuk endapan putih PbSO4. Hal ini terjadi karena ion Pb(II) mengikat ion SO42-dari sampel yang digunakan dan BaSO4 tidak larut dalam Na2CO3 sehingga terbentuknya endapan tersebut.
  • 16. BAB V PENUTUP I. Kesimpulan Setelah melakukan praktikum ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam melakukan analisis kualitatif untuk mengidentifikasi keberadaan kation dan anion di dalam suatu sampel digunakan uji spesifik. Dengan penambahan reagen tertentu pada larutan yang diuji, dapat diamati ciri berupa endapan dan perubahan warna dari masing-masing larutan yang menunjukkan ada tidaknya kation dan anion dalam larutan sampel. II. Saran Adapun saran yang saya ajukan setelah melakukan praktikum ini yaitu sebaiknya dalam uji kation dan anion ini larutan yang akan dijadikan sampel sebaiknya dilakukan penambahan, guna dapat menambah pengetahuan mengenai larutan sampel yang terjadi perubahan saatdilakukan pengujiannya.
  • 17. DAFTAR PUSTAKA Ernawati, Rika. 2008. Studi Sifat-Sifat Kimia Tanah Pada Tanah Timbunan Lahan Bekas Penambangan Batubara.Jurnal Teknologi Technoscientia. Vol. 1 No. 1.Hal 85. (diakses tanggal 10 november 2013). Pujiastuti, Caecilia. 2008. Kajian Penurunan Ion (Cl-, So42-, HCO3-) Dalam Air Laut Dengan Resin Dowex. Jurnal Teknologi Technoscientia. Vol. 1 No. 1.Hal. 9. (diakses tanggal 10 november 2013). Rizal, dkk.2007. Sintesis dengan Metode Hidrotermal dan Karakterisasi Senyawa Berstruktur Aurivillius Bi4Ti3O12.Hal 44. (diakses tanggal 10 november 2013). Roto, dkk.2008. Sintesis Hidrotalsit Zn-Al-SO4 sebagai Agen Penukar Anion untuk Aplikasi Pengolahan Polutan Heksacyanoferrat (II). Vol 8.No. 3.Hal 307. (diakses tanggal 10 november 2013). Suharta, dkk.2000. Uji Selektivitas dan Penentuan Rekoveri Akhir pada Pemisahan Logam Emas dengan Metode Agregasi Hidrofobik.Vol. 5 No. 1.Hal 48. (diakses tanggal 10 november 2013).
  • 18. ABSTRAK Tujuan dari percobaan ini yaitu mengindentifikasi beberapa anion dan kation dengan uji spesifik atausecara analisis kualitatif.prinsip percobaan dari praktikum uji kation dan anion ini yaitu pengidentifikasian anion dan kation berdasarkan analisis kualitatif pada larutan-larutan kimia tertentu. Pada percobaan uji kation dan anion, untuk mengindetifikasi ada tidaknya suatu kation dan anion dilakukan analisis kualitatif yang sederhana yaitu penambahan reagen, maka akan terjadi perubahan yang menunjukkan adanya ion-ion.terbentuk endapan putih kuning, hal ini terjadikarena adanya reaksi antar ion tiap larutan. Endapan putih kuning menunjukkan adanya ion Ag+, pada larutan sampel. penambahan K2CrO4 untuk mempercepat terjadinya endapan karena Pb2+ tidak dapat larut dengan kalium kromat.Sehingga endapan putih tersebut, menunjukkan adanya ion Pb2+.Adanya endapan tersebut membuktikan dalam larutan sampel adanya ion Cu2+.Larutan biru tersebut membuktikan adanya ion Fe3+ dalam larutan sampel. Pada anion, ion-ion yang akan diuji yaitu ion SCN- dan SO42-. dalam melakukan analisis kualitatif untuk mengidentifikasi keberadaan kation dan anion di dalam suatu sampel digunakan uji spesifik. Dengan penambahan reagen tertentu pada larutan yang diuji, dapat diamati ciri berupa endapan dan perubahan warna dari masingmasing larutan yang menunjukkan ada tidaknya kation dan anion dalam larutan sampel. Kata kunci :analisis kualitatif, kation, anion, uji spesifik