SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Download to read offline
KISTA ODONTOGENIK
DAN
TUMOR ODONTOGENIK
WILLI FRAGCANA PUTRA
BAGIAN PENYAKIT GIGI DAN MULUT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS CENDERAWASIH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JAYAPURA
Kista Odontogenik
Definisi:
 Kista: Merupakan rongga patologis yang berisi cairan
atau semicairan, tidak disebabkan oleh akumulasi pus.
Bisa dibatasi oleh epitel, namun bisa juga tidak.
 Kista Odontogenik : Kista yang dinding epitelnya berasal
dari sisa-sisa organ pembentukan gigi (odontogenik)
yang mampu berproliferasi dan potensial menjadi tumor.
Klasifikasi Kista Rahang (WHO,1992)
Kista Inflamasi
•Kista Radikular (apical
dan Lateral)
•Kista Residual
•Kista Paradental
Kista Developmental
Odontogenik
•Kista Gingiva pada bayi
•Keratokista Odontogenik
•Kista Dentigerosa
•Kista Erupsi
•Kista Periodontal Lateral
•Kista Odontogenik
Glandular; Kista sialo-
odontogenik
- Oral & Maxillofacial Pathology 2nd Edition
 Kista radikuler (periapikal) merupakan kista
Odontogenik tersering (60-75%)
 Kista dentigerosa merupakan kista developmental
Tersering (10-15%)
 Lebih sering pada pria
 Angka kejadian decade 3 hingga 4
Kista Odontogenik
Kista Radikular 60-75%
Kista Dentigerous 10-15%
Keratosis Odontogenik 5-10%
Kista Paradental 3-5%
Kista Gingiva dan Periodontal
Lateral < 1%
- Oral Pathology 2nd Edition
Epidemiologi
Kista radikular
 Gambaran klinis kista radikular
 Asimtomatis
 Proses pembesaran lambat
 Klinis dapat muncul setelah kista membesar
 GAMBARAN RADIOGRAFI
Kista radicular. Lesi berbatas radiopak
yang berhubungan dengan apeks gigi
non vital (Shear, 2007, p 123)
TUMOR
ODONTOGENIK
WILLI FRAGCANA PUTRA
BAGIAN PENYAKIT GIGI DAN MULUT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS CENDERAWASIH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JAYAPURA
INTRODUCTION
 Neoplasia secara harafiah berarti “pertumbuhan baru”. Dapat diartikan
pula bahwa neoplasia adalah pembentukan jaringan baru yang
abnormal dan tidak dapat dikontrol tubuh.
 Neoplasia dan tumor sesuatu yang berbeda.
Tumor adalah istilah klinis yang menggambarkan suatu pembengkakkan,
dapat karena oedema, perdarahan, radang, dan neoplasia.
Ahli onkologis masih sering menggunakan istilah tumor untuk menyatakan
suatu neoplasia/neoplasma
TUMOR
 Tumor Jinak (benign neoplasm):
pembentukan jaringan baru yang abnormal dengan proses pembelahan
sel yang masih terkontrol yang lambat,ekspansif, berkapsul, tidak
bermetastasis dan penyebarannya terlokalisir.
 Tumor Ganas( malignant neoplasm):
Tumor yang tumbuhnya cepat, infiltrasi ke jaringan sekitarnya dan dapat menyebar ke
organ-organ lain/metastase
DEFINISI
 Tumor Odontogenik adalah tumor yang
terbentuk dari jaringan gigi.
 Secara klinis, tumor odontogenik umumnya
asimptomatik, adanya pembesaran pada
rahang, pergerakan gigi, resorbsi akar dan
resorbsi tulang.
ETIOLOGI
 1. Sisa-sisa lamina dentalis
 2. Organ email
 3. Lapisan basal membrane mukosa
 4. Dinding epitel kista dentigerous
 Klasifikasi (WHO 1992)
MALIGNANT TUMOURS :
Odontogenic carcinomas
• Metastasizing (malignant) ameloblastoma
• Ameloblastic carcinoma - primary type
• Ameloblastic carcinoma - secondary type, intraosseous
• Ameloblastic carcinoma - secondary type peripheral
• Primary intraosseous squamous cell carcinoma – solid type
• Primary intraosseous squamous cell carcinoma derived from
keratocystic odontogenic tumour
• Primary intraosseous squamous cell carcinoma derived from
odontogenic cysts
• Clear cell odontogenic carcinoma
• Ghost cell odontogenic carcinoma
Odontogenic sarcomas
•Ameloblastoma fibrosarcoma
•Ameloblastic fibrodentino-
and fibro-odontosarcoma
Sumber:
 Klasifikasi (WHO 1992)
BENIGN TUMOURS :
Odontogenic epithelium with mature,
fibrous stroma without odontogenic
ectomesenchyme
• Ameloblastoma, solid/multicystic
type
• Ameloblastoma,
extraosseous/peripheral type
• Ameloblastoma, desmoplastic type
• Ameloblastoma, unicystic type
• Squamous odontogenic tumour
• Calcifying epithelial odontogenic
tumour
• Adenomatoid odontogenic tumour
• Keratocystic odontogenic tumour
Mesenchyme and/or odontogenic
ectomesenchyme with or without
odontogenic epithelium
• Odontogenic fibroma
• Odontogenic
myxoma/myxofibroma
• Cementoblastoma
Odontogenic epithelium with
odontogenic ectomesenchyme,
with or without hard tissue
formation
• Ameloblastic fibroma
• Ameloblastic fibrodentinoma
• Ameloblastic fibro-odontoma
• Odontoma : complex type,
compound type
• Odontoameloblastoma
• Calcifying cystic odontogenic
tumour
• Dentinogenic ghost cell tumour
Sumber:
PATOFISIOLOGI
 Ameloblastoma
 tumor embrional tipe sentral
 berasal dari sel-sel pembentuk email
 jinak tetapi invasive
 rekurensi tinggi
 Adenoameloblastoma
 ditandai oleh pembentukan struktur menyerupai ductus kelenjar
 Odontogenic fibroma dan Myxoma
 berasal dari bagian Mesenkhim bakal gigi yaitu dental papilla, folikel atau
lig. periodontal
PATOFISIOLOGI
 Dentinoma
 terbentuk dari jaringan penyokong immature, epitel odotogenik dan irregular dentin
 Cementoma
 terbentuk dari massa sementum atau jaringan menyerupai sementum
 Ameloblastic fibroma
 terbentuk dari proliferasi simultan dari jaringan epitelial dan mesenkim tanpa
pembentukan email atau dentin
 Ameloblastic odontoma
 ditandai terjadinya bentuk ameloblastoma dan composite odontoma
PATOFISIOLOGI
 Odontoma
 terbentuk dari jaringan epithelial dan mesenkhimal yang menunjukkan diferensiasi
lengkap
 disebut compound odontoma bila terdapat bentuk yang menyerupai gigi normal
 disebut complex odontoma bila tidak dijumpai bentuk gigi normal
Ameloblastoma
Berasal dari enamel organ (ameloblas) yang merupakan sel
pembentuk gigi, sering ditemui dan paling umum, tumbuh
lambat, terlokalisir, sebagian besar jinak.
Terbagi 3 Tipe
 A. Multikistik / solid
 A. Unikistik
 A. Periferal
A. Multikistik / solid
 Gambaran Klinis:
 Usia Lanjut
 Perkembangan Lambat
 Asymptomatis
 Pembesaran tumor menyebabkan espansi rahang
tidak sakit
 85% pada mandibula terutama pada daerah ramus
ascendens (regio molar), 15% pada region posterior
maksila.
►Gambaran Radiografi
►Gambaran khas pada lesi-lesi yang radiolusen multikistik
►lokus membesar: seperti buih sabun (soap bubble)
►lokus masih kecil digambarkan seperti honey combed,
►terlihat bukal dan lingual korteks terekpansi, resorbsi akar gigi,
pada beberapa kasus berhubungan dengan erupsi M3.
B. Ameloblastoma Unikistik
Gambaran Klinis:
 Umumnya usia muda
 90% pada mandibula khususnya region posterior
 asimptomatik
 menimbulkan pembengkakan pada rahang
 pertumbuhan lambat
 lokalis.
 Rontgenologis:
 Gambaran radiolusen berbatas jelas mengelilingi mahkota M3 yang tidak
erupsi.
C. Ameloblastoma periferal
 Gambaran Klinis:
 usia lanjut, secara klinis simptomatis,
 bertangkai, ulserasi atau berupa lesi mukosa alveolar/ berupa
gingiva peduculated, diameter lesi <1,5cm
 Sering ditemukan pada gingiva posterior
 sering terjadi pada mandibula.
 Gambaran Radiografi:
 Tampak radiolusen, permukaan tulang alveolar sedikit
erosi
DD: Kista primordial, kista radikuler, dan kista residual.
ADENOAMELOBLASTOMA
 Ditandai pembentukan struktur menyerupai ductus
kelenjar
 Umumnya <20 tahun
 65% ditemukan di maxilla;
 76% terdpt dibagian anterior
ODONTOGENIC FIBROMA DAN
MYXOMA
 Terutama terjadi pd umur 23-30 tahun
 Merup lesi sentral yg dpt menyebabkan destruksi korteks
tulang
 Berhubungan dgn gigi tidak tumbuh atau tidak ada
CEMENTOMA
 Sering ditemukan pd usia <25 tahun
 Umumnya pd mandibula terutama gigi M1
Cementoma Pada caninus mandibular, Isisivus dan ruang edentulous
molar 1. Semua telah mencapai tahap kalsifikasi tinggi.
ODONTOMA
 Umumnya terdapat pada maksila dan terutama pd rh.sebelah kanan
 Compound Odontoma terutama ditemukan pada bagian anterior
sedang complex odontoma pada bagian post.
Compound Odontoma, menyebabkan gigi permanen erupsi
Compound Odontoma,
menghalangi gigi tetap
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS TUMOR ODONTOGENIK
 1. KISTA DENTIGEROUS
 2. KISTA PRIMORDIAL
 3. ODONTOGENIC KERATOCYST
PEMERIKSAAN PENUNJANG TUMOR ODONTOGENIK
1. RADIOLOGIS (dental foto, oklusal foto, panoramic,
PA dan Lateral Kepala, SubmentoVertex)
2. CT SCAN
3. HISTOPATOLOGIS
TERAPI TUMOR ODONTOGENIK
1. ENUKLEASI
2. RESEKSI
3. METODA DREDGING
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontalEpidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
Dellery Usman
 
Endodontic 8
Endodontic 8Endodontic 8
Endodontic 8
RSIGM
 
Proses Tumbuh Kembang Gigi
Proses Tumbuh Kembang GigiProses Tumbuh Kembang Gigi
Proses Tumbuh Kembang Gigi
PSPDG-UNUD
 
Anastesi infiltrasi lokal dengan suntikan
Anastesi infiltrasi lokal dengan suntikanAnastesi infiltrasi lokal dengan suntikan
Anastesi infiltrasi lokal dengan suntikan
rizkyautama
 

What's hot (20)

Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontalEpidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
 
Endodontic 8
Endodontic 8Endodontic 8
Endodontic 8
 
Tugas laporan tutorial
Tugas laporan tutorialTugas laporan tutorial
Tugas laporan tutorial
 
Ohi s
Ohi sOhi s
Ohi s
 
2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..
 
Proses Tumbuh Kembang Gigi
Proses Tumbuh Kembang GigiProses Tumbuh Kembang Gigi
Proses Tumbuh Kembang Gigi
 
Indikasi dan kontraindikasi psa
Indikasi dan kontraindikasi psaIndikasi dan kontraindikasi psa
Indikasi dan kontraindikasi psa
 
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
 
7. anomali gigi
7. anomali gigi7. anomali gigi
7. anomali gigi
 
Gigi dan mulut
Gigi dan mulutGigi dan mulut
Gigi dan mulut
 
Epulis granulomatosa
Epulis granulomatosaEpulis granulomatosa
Epulis granulomatosa
 
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran GigiLaporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
 
Anomali Gigi
Anomali GigiAnomali Gigi
Anomali Gigi
 
Periodontitis kronis
Periodontitis kronisPeriodontitis kronis
Periodontitis kronis
 
occlusal adjustment
occlusal adjustmentocclusal adjustment
occlusal adjustment
 
Traumatic ulcer and Fordcye's spot clinical case study (indonesian text)
Traumatic ulcer and Fordcye's spot clinical case study (indonesian text)Traumatic ulcer and Fordcye's spot clinical case study (indonesian text)
Traumatic ulcer and Fordcye's spot clinical case study (indonesian text)
 
Anestesi
AnestesiAnestesi
Anestesi
 
Anastesi infiltrasi lokal dengan suntikan
Anastesi infiltrasi lokal dengan suntikanAnastesi infiltrasi lokal dengan suntikan
Anastesi infiltrasi lokal dengan suntikan
 
Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...
Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...
Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...
 
4.oklusi
4.oklusi4.oklusi
4.oklusi
 

Similar to Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana Putra

CASE REPORT BEDAH MULUT - ADENOMATOID.pdf
CASE REPORT BEDAH MULUT - ADENOMATOID.pdfCASE REPORT BEDAH MULUT - ADENOMATOID.pdf
CASE REPORT BEDAH MULUT - ADENOMATOID.pdf
WNabilahKusuma
 
Lidah dan Rongga Mulut.pptx
 Lidah dan  Rongga Mulut.pptx Lidah dan  Rongga Mulut.pptx
Lidah dan Rongga Mulut.pptx
mutiarafitri13
 
Askep Retinoblastoma
Askep RetinoblastomaAskep Retinoblastoma
Askep Retinoblastoma
Sri Nala
 
Mklah ro dna
Mklah ro dnaMklah ro dna
Mklah ro dna
Dina Awwe
 

Similar to Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana Putra (20)

Tumor mandibula
Tumor mandibulaTumor mandibula
Tumor mandibula
 
KISTA PADA RONGGA MULUT PPT.pdf
KISTA PADA RONGGA MULUT PPT.pdfKISTA PADA RONGGA MULUT PPT.pdf
KISTA PADA RONGGA MULUT PPT.pdf
 
CASE REPORT BEDAH MULUT - ADENOMATOID.pdf
CASE REPORT BEDAH MULUT - ADENOMATOID.pdfCASE REPORT BEDAH MULUT - ADENOMATOID.pdf
CASE REPORT BEDAH MULUT - ADENOMATOID.pdf
 
10453-25501-1-SM.pdf
10453-25501-1-SM.pdf10453-25501-1-SM.pdf
10453-25501-1-SM.pdf
 
Lidah dan Rongga Mulut.pptx
 Lidah dan  Rongga Mulut.pptx Lidah dan  Rongga Mulut.pptx
Lidah dan Rongga Mulut.pptx
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Ca mulut
Ca mulutCa mulut
Ca mulut
 
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)
Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)
 
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan Ameloblastoma
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan AmeloblastomaRencana Perawatan dan Penatalaksanaan Ameloblastoma
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan Ameloblastoma
 
Catatan scenario 2
Catatan scenario 2Catatan scenario 2
Catatan scenario 2
 
Epulis kongenital
Epulis kongenitalEpulis kongenital
Epulis kongenital
 
Tumor Tulang (Bone Neoplasma)
Tumor Tulang (Bone Neoplasma)Tumor Tulang (Bone Neoplasma)
Tumor Tulang (Bone Neoplasma)
 
Kista dentigerous
Kista dentigerousKista dentigerous
Kista dentigerous
 
Omsk
OmskOmsk
Omsk
 
Askep tumor mata
Askep tumor mataAskep tumor mata
Askep tumor mata
 
ameloblastomaa.pptx
ameloblastomaa.pptxameloblastomaa.pptx
ameloblastomaa.pptx
 
Askep Retinoblastoma
Askep RetinoblastomaAskep Retinoblastoma
Askep Retinoblastoma
 
struktur histologis gigi
struktur histologis gigistruktur histologis gigi
struktur histologis gigi
 
Mklah ro dna
Mklah ro dnaMklah ro dna
Mklah ro dna
 
Exo 2
Exo 2Exo 2
Exo 2
 

More from Willi Fragcana Putra

More from Willi Fragcana Putra (7)

Neurotransmitter serotonin Presentation
Neurotransmitter serotonin PresentationNeurotransmitter serotonin Presentation
Neurotransmitter serotonin Presentation
 
INFOGRAFIS: Situasi terkini hiv aids di papua
INFOGRAFIS: Situasi terkini hiv aids di papuaINFOGRAFIS: Situasi terkini hiv aids di papua
INFOGRAFIS: Situasi terkini hiv aids di papua
 
Presentasi Pemuda, Mahasiswa dan HIV/AIDS di Tanah Papua
Presentasi Pemuda, Mahasiswa dan HIV/AIDS di Tanah Papua Presentasi Pemuda, Mahasiswa dan HIV/AIDS di Tanah Papua
Presentasi Pemuda, Mahasiswa dan HIV/AIDS di Tanah Papua
 
Presentasi open recruitment tolaw
Presentasi open recruitment  tolawPresentasi open recruitment  tolaw
Presentasi open recruitment tolaw
 
Pengenalan IPE dalam kolaborasi kesehatan
Pengenalan IPE dalam kolaborasi kesehatanPengenalan IPE dalam kolaborasi kesehatan
Pengenalan IPE dalam kolaborasi kesehatan
 
Basis Data Jurnal Kedokteran
Basis Data Jurnal KedokteranBasis Data Jurnal Kedokteran
Basis Data Jurnal Kedokteran
 
My Connection (willi putra)
My Connection (willi putra)My Connection (willi putra)
My Connection (willi putra)
 

Recently uploaded

Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
PrajaPratama4
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
BagasTriNugroho5
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 

Recently uploaded (20)

Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 

Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana Putra

  • 1. KISTA ODONTOGENIK DAN TUMOR ODONTOGENIK WILLI FRAGCANA PUTRA BAGIAN PENYAKIT GIGI DAN MULUT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS CENDERAWASIH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JAYAPURA
  • 2. Kista Odontogenik Definisi:  Kista: Merupakan rongga patologis yang berisi cairan atau semicairan, tidak disebabkan oleh akumulasi pus. Bisa dibatasi oleh epitel, namun bisa juga tidak.  Kista Odontogenik : Kista yang dinding epitelnya berasal dari sisa-sisa organ pembentukan gigi (odontogenik) yang mampu berproliferasi dan potensial menjadi tumor.
  • 3. Klasifikasi Kista Rahang (WHO,1992) Kista Inflamasi •Kista Radikular (apical dan Lateral) •Kista Residual •Kista Paradental Kista Developmental Odontogenik •Kista Gingiva pada bayi •Keratokista Odontogenik •Kista Dentigerosa •Kista Erupsi •Kista Periodontal Lateral •Kista Odontogenik Glandular; Kista sialo- odontogenik - Oral & Maxillofacial Pathology 2nd Edition
  • 4.  Kista radikuler (periapikal) merupakan kista Odontogenik tersering (60-75%)  Kista dentigerosa merupakan kista developmental Tersering (10-15%)  Lebih sering pada pria  Angka kejadian decade 3 hingga 4 Kista Odontogenik Kista Radikular 60-75% Kista Dentigerous 10-15% Keratosis Odontogenik 5-10% Kista Paradental 3-5% Kista Gingiva dan Periodontal Lateral < 1% - Oral Pathology 2nd Edition Epidemiologi
  • 5. Kista radikular  Gambaran klinis kista radikular  Asimtomatis  Proses pembesaran lambat  Klinis dapat muncul setelah kista membesar  GAMBARAN RADIOGRAFI Kista radicular. Lesi berbatas radiopak yang berhubungan dengan apeks gigi non vital (Shear, 2007, p 123)
  • 6. TUMOR ODONTOGENIK WILLI FRAGCANA PUTRA BAGIAN PENYAKIT GIGI DAN MULUT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS CENDERAWASIH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JAYAPURA
  • 7. INTRODUCTION  Neoplasia secara harafiah berarti “pertumbuhan baru”. Dapat diartikan pula bahwa neoplasia adalah pembentukan jaringan baru yang abnormal dan tidak dapat dikontrol tubuh.  Neoplasia dan tumor sesuatu yang berbeda. Tumor adalah istilah klinis yang menggambarkan suatu pembengkakkan, dapat karena oedema, perdarahan, radang, dan neoplasia. Ahli onkologis masih sering menggunakan istilah tumor untuk menyatakan suatu neoplasia/neoplasma
  • 8. TUMOR  Tumor Jinak (benign neoplasm): pembentukan jaringan baru yang abnormal dengan proses pembelahan sel yang masih terkontrol yang lambat,ekspansif, berkapsul, tidak bermetastasis dan penyebarannya terlokalisir.  Tumor Ganas( malignant neoplasm): Tumor yang tumbuhnya cepat, infiltrasi ke jaringan sekitarnya dan dapat menyebar ke organ-organ lain/metastase
  • 9. DEFINISI  Tumor Odontogenik adalah tumor yang terbentuk dari jaringan gigi.  Secara klinis, tumor odontogenik umumnya asimptomatik, adanya pembesaran pada rahang, pergerakan gigi, resorbsi akar dan resorbsi tulang.
  • 10. ETIOLOGI  1. Sisa-sisa lamina dentalis  2. Organ email  3. Lapisan basal membrane mukosa  4. Dinding epitel kista dentigerous
  • 11.  Klasifikasi (WHO 1992) MALIGNANT TUMOURS : Odontogenic carcinomas • Metastasizing (malignant) ameloblastoma • Ameloblastic carcinoma - primary type • Ameloblastic carcinoma - secondary type, intraosseous • Ameloblastic carcinoma - secondary type peripheral • Primary intraosseous squamous cell carcinoma – solid type • Primary intraosseous squamous cell carcinoma derived from keratocystic odontogenic tumour • Primary intraosseous squamous cell carcinoma derived from odontogenic cysts • Clear cell odontogenic carcinoma • Ghost cell odontogenic carcinoma Odontogenic sarcomas •Ameloblastoma fibrosarcoma •Ameloblastic fibrodentino- and fibro-odontosarcoma Sumber:
  • 12.  Klasifikasi (WHO 1992) BENIGN TUMOURS : Odontogenic epithelium with mature, fibrous stroma without odontogenic ectomesenchyme • Ameloblastoma, solid/multicystic type • Ameloblastoma, extraosseous/peripheral type • Ameloblastoma, desmoplastic type • Ameloblastoma, unicystic type • Squamous odontogenic tumour • Calcifying epithelial odontogenic tumour • Adenomatoid odontogenic tumour • Keratocystic odontogenic tumour Mesenchyme and/or odontogenic ectomesenchyme with or without odontogenic epithelium • Odontogenic fibroma • Odontogenic myxoma/myxofibroma • Cementoblastoma Odontogenic epithelium with odontogenic ectomesenchyme, with or without hard tissue formation • Ameloblastic fibroma • Ameloblastic fibrodentinoma • Ameloblastic fibro-odontoma • Odontoma : complex type, compound type • Odontoameloblastoma • Calcifying cystic odontogenic tumour • Dentinogenic ghost cell tumour Sumber:
  • 13. PATOFISIOLOGI  Ameloblastoma  tumor embrional tipe sentral  berasal dari sel-sel pembentuk email  jinak tetapi invasive  rekurensi tinggi  Adenoameloblastoma  ditandai oleh pembentukan struktur menyerupai ductus kelenjar  Odontogenic fibroma dan Myxoma  berasal dari bagian Mesenkhim bakal gigi yaitu dental papilla, folikel atau lig. periodontal
  • 14. PATOFISIOLOGI  Dentinoma  terbentuk dari jaringan penyokong immature, epitel odotogenik dan irregular dentin  Cementoma  terbentuk dari massa sementum atau jaringan menyerupai sementum  Ameloblastic fibroma  terbentuk dari proliferasi simultan dari jaringan epitelial dan mesenkim tanpa pembentukan email atau dentin  Ameloblastic odontoma  ditandai terjadinya bentuk ameloblastoma dan composite odontoma
  • 15. PATOFISIOLOGI  Odontoma  terbentuk dari jaringan epithelial dan mesenkhimal yang menunjukkan diferensiasi lengkap  disebut compound odontoma bila terdapat bentuk yang menyerupai gigi normal  disebut complex odontoma bila tidak dijumpai bentuk gigi normal
  • 16. Ameloblastoma Berasal dari enamel organ (ameloblas) yang merupakan sel pembentuk gigi, sering ditemui dan paling umum, tumbuh lambat, terlokalisir, sebagian besar jinak. Terbagi 3 Tipe  A. Multikistik / solid  A. Unikistik  A. Periferal
  • 17. A. Multikistik / solid  Gambaran Klinis:  Usia Lanjut  Perkembangan Lambat  Asymptomatis  Pembesaran tumor menyebabkan espansi rahang tidak sakit  85% pada mandibula terutama pada daerah ramus ascendens (regio molar), 15% pada region posterior maksila.
  • 18. ►Gambaran Radiografi ►Gambaran khas pada lesi-lesi yang radiolusen multikistik ►lokus membesar: seperti buih sabun (soap bubble) ►lokus masih kecil digambarkan seperti honey combed, ►terlihat bukal dan lingual korteks terekpansi, resorbsi akar gigi, pada beberapa kasus berhubungan dengan erupsi M3.
  • 19. B. Ameloblastoma Unikistik Gambaran Klinis:  Umumnya usia muda  90% pada mandibula khususnya region posterior  asimptomatik  menimbulkan pembengkakan pada rahang  pertumbuhan lambat  lokalis.  Rontgenologis:  Gambaran radiolusen berbatas jelas mengelilingi mahkota M3 yang tidak erupsi.
  • 20. C. Ameloblastoma periferal  Gambaran Klinis:  usia lanjut, secara klinis simptomatis,  bertangkai, ulserasi atau berupa lesi mukosa alveolar/ berupa gingiva peduculated, diameter lesi <1,5cm  Sering ditemukan pada gingiva posterior  sering terjadi pada mandibula.  Gambaran Radiografi:  Tampak radiolusen, permukaan tulang alveolar sedikit erosi DD: Kista primordial, kista radikuler, dan kista residual.
  • 21. ADENOAMELOBLASTOMA  Ditandai pembentukan struktur menyerupai ductus kelenjar  Umumnya <20 tahun  65% ditemukan di maxilla;  76% terdpt dibagian anterior
  • 22. ODONTOGENIC FIBROMA DAN MYXOMA  Terutama terjadi pd umur 23-30 tahun  Merup lesi sentral yg dpt menyebabkan destruksi korteks tulang  Berhubungan dgn gigi tidak tumbuh atau tidak ada
  • 23. CEMENTOMA  Sering ditemukan pd usia <25 tahun  Umumnya pd mandibula terutama gigi M1 Cementoma Pada caninus mandibular, Isisivus dan ruang edentulous molar 1. Semua telah mencapai tahap kalsifikasi tinggi.
  • 24. ODONTOMA  Umumnya terdapat pada maksila dan terutama pd rh.sebelah kanan  Compound Odontoma terutama ditemukan pada bagian anterior sedang complex odontoma pada bagian post. Compound Odontoma, menyebabkan gigi permanen erupsi Compound Odontoma, menghalangi gigi tetap
  • 25. DIFFERENTIAL DIAGNOSIS TUMOR ODONTOGENIK  1. KISTA DENTIGEROUS  2. KISTA PRIMORDIAL  3. ODONTOGENIC KERATOCYST
  • 26. PEMERIKSAAN PENUNJANG TUMOR ODONTOGENIK 1. RADIOLOGIS (dental foto, oklusal foto, panoramic, PA dan Lateral Kepala, SubmentoVertex) 2. CT SCAN 3. HISTOPATOLOGIS
  • 27. TERAPI TUMOR ODONTOGENIK 1. ENUKLEASI 2. RESEKSI 3. METODA DREDGING