2. Hukum Kirchoff
digunakan untuk
menghitung kuat
arus pada rangkaian
yang bercabang
atau potensial
suatu titik atau dua
titik dalam
rangkaian listrik
yang di dalamnya
terdapat sumber
Hukum Kirchoff
mengemukakan
dua aturan yang
dapat digunakan
sebagai dasar
perhitungan.
3. Hukum I Kirchoff
Hukum I Kirchoff berbunyi
“ jumlah aljabar dari arus yang menuju / masuk dengan
arus yang meninggalkan/ keluar pada satu titik
sambungan/ cabang sama dengan nol.
Hukum tersebut dapat dirumuskan sebagai
berikut :
S I = 0
I1 + I2 + I3 – I4 – I5 =0
4. Dimana :
Arus yang masuk ( I1, I2, I3 )
diberi tanda positif.
Arus yang keluar ( I4 dan I5 )
diberi tanda negatif.
5. HUKUM II Kirchoff
Hukum II Kirchoff berbunyi
“ di dalam satu rangkaian listrik
tertutup jumlah aljabar antara sumber
tegangan dengan kerugian-kerugian
tegangan selalu sama dengan nol “.
Dirumuskan :
S V + S
I R = 0
6. Yang dimaksud dengan kerugian
tegangan yaitu besarnya tegangan dari
hasil kali antara besarnya arus dengan
hambatan yang dilalui.
Secara mudah untuk memahami
rumus tersebut (lihat gambar
dibawah), apabila tegangan V diberi
tanda positif, maka besarnya tegangan
IR harus diberi tanda negatif.
Sehingga : +V – IR = 0
7.
8. PENJELASAN HUKUM II
KIRCHOFF
Harus dipahami
bahwa penggunaan
hukum II Kirchoff
ini berlaku pada
rangkaian
tertutup.
• Jika rangkaian
listrik terdiri dari
beberapa
rangkaian
tertutup, maka
dalam analisisnya
dibuat persamaan
menurut rangkaian
tertutup satu per
satu.
10. Jika pada suatu rangkaian listrik terdapat satu
atau lebih sumber arus atau lebih sumber arus
dan penghambat atau komponen-komponen
listri yang lain sehingga rangkaian itu merupakan
rangkaian tertutup.
Secara matematis dapat dituliskan sebagai
berikut :
Keterangan:
E = ggl sumber arus
I = Kuat arus
R = Hambatan
11. Pada perumusan tersebut, terdapat
ketentuan diantaranya:
1. Semua hambatan dihitung positif.
2. Dalam penelusuran rangkaian tertutup
(loop), jika sumber arus dilalui dari
kutub negatif ke kutub positif, maka
gglnya dihitung positif. Sedang jika
dilalui dari kutub negatif maka gglnya
dihitung negatif.
3. Arus yang searah dengan penelusuran
loop dihitung positif, sedangkan yang
berlawanan dengan arah penelusuran
dihitung negatif.
4. Jika hasil akhir perhitungan kuat arus
bernilai negatif, maka kuat arus yang
sebenarnya merupakan kebalikan dari
arah yang ditetapkan.
12. CONTOH SOAL
1. Perhatikan rangkaian tersebut berikut:
Tentukan kuat arus ( I )
yang mengalir dalam
rangkaian disamping!
Penyelesaian:
13. Penerapan Hukum Kirchoff
1. Beda Potensial dalam suatu
Untuk rangkaian yang tidak tertutup
akan berlaku persamaan:
14. 2. Rangkaian Majemuk
Beberapa langkah yg perlu
diperhatikan dalam
menganalisis suatu rangkaian
yg terdiri dari satu loop
adalah sbb :
a. tititk cabang yg dianalisis
sebanyak (n-1), n adalah
jumlah titik cabang pada
suatu rangkaian.
b. mengupamakan arah arus
dalam rangkaian
c. mengumpamakan arah
loop.
Rangkaian majemuk
adalan rangkaian yg
terdiri lebih dari
satu rangkaian
tertutup / loop.
Untuk menganalisis
rangkaian majemuk
ini, kita
menggunakan hukum
I dan II dari
Kirchoff.