Nilai dan sikap merupakan faktor penting dalam memahami perilaku organisasi. Nilai mencerminkan preferensi individu terhadap bentuk perilaku tertentu, sedangkan sikap terbentuk dari pengalaman dan lingkungan serta mempengaruhi kepuasan kerja."
1. NILAI
Nilai mencerminkan perilaku dasar bahwa
bentuk khusus perilaku atau bentuk akhir
keberadaan secara peribadi atau sosial lebih
dipilih dibandingkan dengan bentuk perilaku
atau bentuk akhir keberadaan perlawanan atau
kebalikan. Nilai mengandung unsur
pertimbangan yang mengemban gagasan-
gagasan seorang individu mengenai apa yang
benar, baik, dan diinginkan.
2. Pentingnya nilai
Nilai sangat penting untuk mempelajari perilaku
organisasi karena nilai menjadi dasar untuk
memahami sikap dan motivasi serta memahami
persepsi kita, individu memasuki organisasi
berdasarkan yang dikonsepkan sebelumnya
mengenai apa yang seharusnya dan apa yang
tidak seharusnya dilakukan. Sistem nilai adalah
hirarki yang didasarkan pada pemeringkatan
nilai-nilai pribadi berdasarkan intensitas nilai
tersebut.
3. Contoh : Anda memasuki suatu organisasi dengan pandangan bahwa menentukan
gaji atas dasar kinerja adalah benar, karena orang berusaha meningkatkan kinerja
dan ada organisasi yang menentukan gaji atas dasar senioritas. Bagaimana
persepsi anda atas persepsi tersebut ? Karena anda baru bergabung, maka
kemungkinan besar anda akan kecewa, sehingga dapat membawa akibat :
Tidak adanya kepuasan kerja
Tidak mendorong/ memotivasi meningkatkan kinerja
seseorang.
4. Sumber sistem nilai
Genetik (bawaan)
Budaya nasional
Lingkungan (keluarga, sekolah, teman)
5. Tipe nilai
Menurut Allport and Associate
Theoritical : nilai yg mengutamakan
penemuan/pencarian kebenaran melalui pendekatan
rasional dan kritikal
Economic : nilai yg menekankan kegunaan dan
kepraktisan
Aesthetic : nilai yg mengagungkan bentuk dan
keharmonisan
Social : nilai yg menekankan kecintaan thdp orang-
orang
Political : nilai yg menitikberatkan pd kekuasaan dan
pengaruh
6. Menurut Survei Nilai Rokeach (RVS)
Ada 2 perangkat nilai berdasarkan survei
Rokeach, yaitu :
A. Nilai nilai terminal, bentuk akhir keberadaan
yg sasaran sangat diinginkan, yang ingin
dicapai seseorang dalam hidupnya.
B. Nilai nilai instrumental, bentuk perilaku atau
upaya upaya pencapaian nilai nilai terminal yang
lebih disukai oleh orang tertentu.
7. Nilai nilai terminal Nilai nilai instrumental
Kehidupan yang nyaman (makmur, Ambisius (pekerja keras, penuh harapan)
sejahtera) Berpandangan luas (berpikir terbuka)
Kehidupan yang menarik (motivasi hidup) Berkemampuan (kompeten)
Rasa pencapaian (kontribusi permanen) Ceria (ringan hati, suka cita)
Dunia dalam perdamaian (bebas konflik) Bersih (rapi, tertata)
Dunia keindahan (keindahan alam & seni) Penuh keberanian (membela keyakinan)
Kesetaraan (persaudaraan) Pemaaf (bersedia memaklumi orang lain)
Keamanan keluarga (saling cinta) Penolong (bekerja demi kebaikan orang)
Kebebasan (bebas memilih) Jujur (tulus, terbuka)
Kebahagiaan (kepuasan) Imajinatif (penyayang, kreatif)
Harmoni internal (bebas konflik internal) Independen (mengandalkan diri sendiri)
Cinta yang matang (cinta keluarga & Intelktual (cerdas, reflektif)
agama) Logis (rasional)
Keamanan nasional (lindungan rasa Pecinta (penyayang, lemah lembut)
aman)
Patuh ( setia, penuh hormat)
Kesenangan (hidup nikmat &
menyenangkan) Sopan (beradab, perilaku baik)
Keberkahan (hidup selamat & damai) Tanggung jawab (dapat diandalkan)
Kehormatan diri (harga diri) Pengendalian diri (terkendali, disiplin)
Pengakuan sosial (kehormatan)
8. SIKAP
Sikap adalah pernyataan-pernyataan evaluatif
baik yang diinginkan atau yang tidak diinginkan
mengenai objek, orang, atau peristiwa. Sikap
mencerminkan bagaimana seseorang
merasakan sesuatu
9. Terdapat 3 komponen sikap
Pengertian (cognition) adalah segmen
pendapat atau keyakinan akan suatu sikap.
Keharuan (affect) adalah segmen emosional
atau perasaan dari suatu sikap.
Perilaku (behavior) adalah suatu maksud
untuk berperilaku dengan suatu cara tertentu
terhadap seseorang atau sesuatu.
10. Sumber sikap
Sikap dibentuk dari orang tua, guru dan anggota
kelompok rekan sekerja, masyarakat dan
pengalaman pekerjaan sebelumnya.
Pengalaman waktu kecil membantu
menciptakan sikap individu. Sikap anak muda
biasanya sesuai dengan sikap orang tua
mereka. Apabila anak-anak mencapai umur
sepuluh tahun, mereka mulai lebih kuat
dipengaruhi oleh teman sejawat.
11. Tipe Sikap
Kepuasan kerja
Merupakan sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya.
Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi menunjukkan sikap
yang positif terhadap kerja, sebaliknya seseorang yang tidak puas
dengan pekerjaannya menunjukkan sikap yang negatif terhadap
perkerjaan tersebut.
Keterlibatan kerja
Mengukur derajat sejauh mana atau sampai tingkat mana seseorang
memihak pada pekerjaannya, berpartisipasi aktif didalamnya dan
menganggap kinerjanya penting bagi harga diri.
Komitmen pada organisasi
Suatu keadaan atau sampai sejauh mana seorang pegawai memihak
pada suatu organisasi tertentu dan tujuannya, dan berniat memelihara
keanggotaan dalam organisasi tersebut.
12. KEPUASAN KERJA
Kepuasan kerja lebih umum didefinisikan
sebagai kepuasan individu terhadap
pekerjaannya. Kepuasan kerja seseorang pada
dasarnya tergantung kepada selisih antara
harapan, kebutuhan atau nilai dengan apa yang
menurut perasaan atau persepsi telah diperoleh
atau dicapai melalui pekerjaan. Seseorang akan
merasa puas jika tidak ada perbedaan antara
yang diinginkan dengan persepsinya atas
kenyataan.
13. Dampak kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
Terdapat hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja, ketika data
kepuasan dan produktivitas dikumpulkan pada organisasi secara
menyeluruh bukan pada tingkat individu, akan tetapi pada organisasi
yang mempunyai lebih sedikit karyawan yang puas cenderung lebih
efektif dalam pekerjaannya.
Kepuasan dan Kehadiran
Kita menemukan hubungan timbal balik yang konsisten antara
kepuasan dan kehadiran dari pekerjaannya faktor-faktor yang lain
mendapat dampak pada bulan tersebut yang mengurangi koefisien
hubungan.
Kepuasan dan pengunduran diri
Kepuasan kerja lebih penting dalam mempengaruhi karyawan dari
pada mempertahankan karyawan buruk untuk tetap bertahan, karena
kemungkinan karyawan yang mempunyai kinerja yang baik akan lebih
bertahan dibandingkan dengan karyawan yang berkinerja buruk
karena dapat menerima pengakuan, pujian, dan hadiah lain yang
14. Bentuk ketidakpuasan karyawan dapat
diungkapkan dalam sejumlah cara antara lain:
Keluar, perilaku yang diarahkan dengan meninggalkan
organisasi yang meliputi mencari baru sekaligus
mengundurkan diri.
Suara, upaya aktif dan konstruktif dalam upaya
memperbaiki diri, mendiskusikan masalah dengan
atasan sebagai bentuk kegiatan perserikatan.
Kesetiaan, ungkapan yang dilakukan secara pasif
dengan cara menunggu keadaan yang membaik, yang
meliputi pembelaan organisasi dan keritik eksternal dan
mempercayai organisasi dan manajemennya untuk
melakukan yang terbaik.
Pengabdian, secara pasif membiarkan organisasinya
memburuk dengan melakukan keterlambatan kronis,
penurunan usaha, dan peningkatan tingkat kesalahan.
15. Faktor yg menentukan kepuasan kerja
Mentally challenging work yaitu pekerjaan yg menantang
secara mental.
Equitable rewards (imbalan yang sesuai) yaitu adanya
keadilan dalam peraturan gaji & promosi.
Supportive working conditions yaitu adanya dukungan
kondisi kerja berupa kondisi lingkungan kerja yang
nyaman, fasilitas yang lengkap dan tidak membahayakan
akan mendukung kepuasan kerja seseorang.
Supportive collagues yaitu adanya dukungan kolega/teman
akan membuat seseorang menjadi lebih mantap dalam
bekerja.
Personality - job fit yaitu adanya kesesuaian antara
kepribadian seseorang dengan pekerjaannya. Personality -
job fit akan membuat seseorang lebih puas karena dalam
bekerja sekaligus ia dapat menyalurkan bakat dan
minatnya.