SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
1
Kebijakan Publik
Praktek dan Implementasi
Randy R. Wrihatnolo
Edisi ©September 2013
Bagian 2
2
Penyusun Kebijakan Yang
Baik
Dapat
di-evaluasi
Memastikan Perubahan
Struktur
Mempertahankan
Peradaban manusia
Efisiensi Faktor
Produksi
Proses
Menetapkan
visi
Merasionalkan
Fenomena
Mengukur
(measuring)
Pahami Teknik
Perencanaan
2
3
4
5
6
7
9
8
Dapat
diimplementasikan
Bermanfaat
12
10
11
TeknokratikPartisipatif
Pragmatis
Sustainability
Teknokratik
Teknokratik
Teknokratik
Teknokratik
Pragmatis
Manajemen
Syarat Penyusunan Kebijakan Yang Baik
Pahami Konsep
Pembangunan1
Syarat Penyusunan Kebijakan Yang Baik
Follow this
Movie
5
Belajar Menyusun Kebijakan
Pertama, tetapkan judul yang menarik.
• Judul adalah super kesimpulan dari makna yang
terpendam dalam sebuah tulisan dan super
intisari dari gagasan utama yang ingin
disampaikan penulis dalam tulisannya.
• Judul menunjukkan keinginan penulis yang ingin
ditunjukkan kepada para pembacanya.
Judul
Sumber Judul
Harga Bahan Pangan Tinggi
Menelaah Fakta
Sumber Judul
Lama Sekolah Pendidikan Dasar (SD dan SMP)
Menelaah Kebijakan
Sumber Judul
Perjalanan Dinas
Sumber Judul
Rapat, Diskusi
Sumber Judul
Statistik
Judul:
• Target  fokus  1 pokok kata saja dulu! baru
dikembangkan.
• Taps  harus subyek!
• Tag  predikat, obyek, dan keterangan menyusul...
Teladan Judul:
• Harga pangan.
• Pendidikan gratis.
• Sumpah adat.
• Kendala proyek.
• Kemajuan proyek.
Teladan Menentukan Judul
Kedua, menyusun kerangka tulisan (format).
• Format tulisan minimal terdiri dari 4 kerangka utama
sebagai berikut:
• Penulis harus jeli menentukan materi yang akan
dimasukkan ke dalam masing-masing kerangka utama.
Jangan sampai terbolak-balik.
I. Latar Belakang
II. Teori/Konsep/Kerangka Pikir dari Pihak Lain
III. Analisis Sendiri/Pendapat Sendiri/Gagasan Sendiri
IV. Kesimpulan
Kerangka
Teladan Menyusun Kerangka
Harga pangan
Latar belakang
Teori/Konsep/
Kerangka Pikir
dari Pihak Lain
Analisis
Sendiri/Pendapat
Sendiri/Gagasan
Sendiri
Kesimpulan
Who?
Why?
How?
Then
What?
Mahal
Import
Potensi domestik
Permintaan
Persediaan
Perilaku
Kata si A
Kata si B
Kata saya
Statistik
Konklusi
Saran
When
Where
Whom
Whose
Ketiga, menyusun badan tulisan (outline).
• Badan tulisan tulisan merupakan isi dari kerangka utama.
• Dalam setiap badan tulisan minimal harus berisi 1 pokok pikiran
utama. Dalam 1 pokok pikiran utama dapat terdiri dari 1 atau
beberapa pokok pikiran pembantu. Dalam 1 pokok pikiran
pembantu dapat terdiri dari 1 atau beberapa pikiran penjelas.
• Dengan begitu, maka pokok pikiran utama dapat berkembang
menjadi 1 atau beberapa paragraf.
• Untuk memperkuat argumen dalam suatu pokok pikiran utama,
pokok pikiran pembantu, dan pikiran penjelas, maka penulis dapat
memasukkan data pendukung dan/atau rujukan pendukung
berupa data-data atau kutipan tulisan. Penyampaikan data-data
dapat berupa tabel, grafik, gambar, atau bagan.
Isi
Teladan Menyusun Kerangka
Kerangka Berfikir 1
Kerangka Berfikir 1: Pendekatan apa yang sesuai dengan isu yang hendak diatur dalam kebijakan publik?
Langkah-langkah:
(1) Situasi yang digambarkan.
(2) Isu yang muncul.
(3) Pendekatan analisis.
Tabel 1. Matriks Kerangka Berfikir 1
Langkah-langkah Uraian Kode
(1)
Situasi yang
digambarkan
Uraian situasi yang digambarkan. A-01
(2)
Isu yang
muncul
Uraian isu yang muncul
berdasarkan penjelasan yang
dinarasikan dalam uraian situasi
yang digambarkan di atas.
A-01-01
A-01-02
A-xx-yy
.dst
(3)
Pendekatan
analisis
Uraian pendekatan analisis yang
digunakan untuk menganalisis isu
yang muncul sebagaimana
dinarasikan dalam uraian isu yang
muncul di atas.
· Pendekatan ekonomi.
· Pendekatan politik.
· Pendekatan ekonomi-politik.
· Pendekatan hukum.
· Pendekatan militer.
· Pendekatan lainnya.
Simulasi
Teladan 1: Pengisian Uraian Dalam Matriks Kerangka Berfikir 1
Langkah-langkah Uraian Kode
-1
Situasi yang
digambarkan
Harga bahan pangan pasca kenaikan harga
bahan bakar minyak meningkat tajam (A-01).
A-01: Harga pangan
-2 Isu yang muncul
Harga bahan pangan yang naik tajam
terutama daging sapi, daging ayam, bawang
merah, dan cabai. Khusus untuk daging
ayam, kenaikan diduga dipengaruhi oleh
harga bibit ayam, biaya transportasi, dan ulah
spekulan.
A01-01:Harga bibit ayam.
A01-02:Biaya transport.
A01-03:Ulah spekulan.
A01-04:Jumlah penjualan daging ayam.
A01-05:Nilai penjualan daging ayam.
-3
Pendekatan
analisis
Analisis: Pendekatan ekonomi
 Pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan ekonomi.
 Aspek akses penduduk kepada daging ayam.
 Kenaikan harga daging ayam tinggi
merupakan akumulasi kenaikan biaya
transportasi, kenaikan biaya bibit ayam, dan
perilaku spekulatif pedagang ayam.
 Aspek logistik pengadaan daging ayam.
Kerangka Berfikir 2
Kerangka Berfikir 2: Variabel apa yang sesuai dengan pendekatan analisis yang telah ditentukan Pejabat Publik/Tim Penyusun Kebijakan Publik?
Langkah-langkah:
(1) Variabel.
(2) Indikator.
Tabel 2. Matriks Kerangka Berfikir 2
Langkah-langkah Uraian Kode
(1) Variabel Variabel yang digunakan untuk mendefinisikan isu yang muncul. V-01
V-02
(2) Indikator
Indikator yang digunakan untuk membatasi (parameter) definisi
yang digunakan dalam menjelaskan variabel yang digunakan.
V-01-01
V-01-02
V-02-01
V-02-02
Simulasi
Teladan 2: Pengisian Uraian Dalam Matriks Kerangka Berfikir 2
Langkah-langkah Uraian Kode
(1) Variabel (V) Variabel 1: Akses penduduk kepada daging ayam. V-01: Akses penduduk kepada daging ayam.
Variabel 2: Faktor logistik pengadaan daging ayam. V-02: Faktor logistik pengadaan daging ayam.
(2) Indikator Variabel 1: Akses penduduk kepada daging ayam.
Indikator 1.1: Jumlah persediaan daging ayam di tingkat produsen. V-01.01Jumlah persediaan daging ayam di tingkat produsen.
Indikator 1.2: Jumlah persediaan daging ayam di tingkat pedagang. V-01.02:Jumlah persediaan daging ayam di tingkat pedagang.
Indikator 1.3: Jumlah persediaan daging ayam di tingkat pasar eceran. V-01.03:Jumlah persediaan daging ayam di tingkat pasar eceran.
Indikator 1.4: Harga daging ayam ayam di tingkat produsen. V-01.04:Harga daging ayam ayam di tingkat produsen.
Indikator 1.5: Harga daging ayam ayam di tingkat pedagang. V-01.05:Harga daging ayam ayam di tingkat pedagang.
Indikator 1.6: Harga daging ayam ayam di tingkat pasar eceran. V-01.06:Harga daging ayam ayam di tingkat pasar eceran.
Indikator 1.7: Volume penjualan daging ayam ayam di tingkat produsen. V-01.07:Volume penjualan daging ayam ayam di tingkat produsen.
Indikator 1.8: Volume penjualan daging ayam ayam di tingkat pedagang. V-01.08:Volume penjualan daging ayam ayam di tingkat pedagang.
Indikator 1.9: Volume penjualan daging ayam ayam di tingkat pasar eceran. V-01.09:Volume penjualan daging ayam ayam di tingkat pasar eceran.
Variabel 2: Faktor logistik pengadaan bahan pangan.
Indikator 2.1: Biaya transport dari produsen ke pasar eceran. V-02.01:Biaya transport dari produsen ke pasar eceran.
Indikator 2.2: Harga benih ayam. V-02.02:Harga benih ayam.
Indikator 2.3: Biaya pengepakan. V-02.03:Biaya pengepakan.
Kerangka Berfikir 3
Kerangka Berfikir 3: Kebijakan apa yang sesuai untuk menuntaskan permasalahan sebagaimana terjadi dalam situasi tersebut?
Langkah-langkah:
(1) Isu permasalahan.
(2) Kebijakan Alternatif.
(3) Kebijakan Yang Dipilih.
(4) Perkiraan/proyeksi penyelesaian permasalahan.
Tabel 3. Matriks Kerangka Berfikir 3
Langkah-langkah Uraian Kode
Perkiraan/proyeksi
penyelesaian
permasalahan (T)
(1)
Isu permasalahan
(IP)
Isikan muatan semua variabel yang didefinisikan. IP-01 Kosong
IP-02
(2)
Kebijakan Alternatif
(KA)
Isikan muatan indikator yang didefinisikan. KA-01-01 Kosong
KA-01-02
KA-02-01
KA-02-02
(3)
Kebijakan Yang
Dipilih (KP)
Isikan muatan indikator yang dianggap paling penting dari sejumlah
indikator yang didefinisikan.
KP-01-01
Isikan
perkiraan/proyeksi
penuntasan
kebijakan.
KP-02-01
(4)
Perkiraan/proyeksi
penyelesaian
permasalahan (T)
Berapa lama Pejabat Publik ybs/Tim Penyusunan Kebijakan ybs
memperkirakan atau memproyeksikan agar permasalahan tersebut
dapat diselesaikan?
TKP-01-01 Kosong
TKP-01-02
TKP-02-01
TKP-02-02
Simulasi
Teladan 3: Pengisian Uraian Dalam Matriks Kerangka Berfikir 3
Langkah-langkah Uraian Kode
Perkiraan/proyeksi
penyelesaian
permasalahan (T)
Kode
(1) Isu permasalahan Isu permasalahan 1: Akses penduduk kepada daging ayam. IP-01 1 bulan
Isu permasalahan 2: Faktor logistik pengadaan daging ayam. IP-02 1 bulan
(2) Kebijakan Alternatif Kebijakan 1.1: Jumlah persediaan daging ayam di tingkat produsen. K-01.01
Kebijakan 1.2: Jumlah persediaan daging ayam di tingkat pedagang. K-01.02
Kebijakan 1.3: Jumlah persediaan daging ayam di tingkat pasar eceran. K-01.03
Kebijakan 1.4: Harga daging ayam ayam di tingkat produsen. K-01.04
Kebijakan 1.5: Harga daging ayam ayam di tingkat pedagang. K-01.05
Kebijakan 1.6: Harga daging ayam ayam di tingkat pasar eceran. K-01.06
Kebijakan 1.7: Volume penjualan daging ayam ayam di tingkat produsen. K-01.07
Kebijakan 1.8: Volume penjualan daging ayam ayam di tingkat pedagang. K-01.08
Kebijakan 1.9: Volume penjualan daging ayam ayam di tingkat pasar
eceran.
K-01.09
Kebijakan 2.1: Biaya transport dari produsen ke pasar eceran. K-02.01
Kebijakan 2.2: Harga benih ayam. K-02.02
Kebijakan 2.3: Biaya pengepakan. K-02.03
(3) Kebijakan Yang Dipilih Kebijakan 1.1: Jumlah persediaan daging ayam di tingkat produsen. K-01.01 1 bulan
Kebijakan 1.3: Jumlah persediaan daging ayam di tingkat pasar eceran. K-01.03 1 bulan
Kebijakan 1.6: Harga daging ayam ayam di tingkat pasar eceran. K-01.06 1 bulan
Kebijakan 2.1: Biaya transport dari produsen ke pasar eceran. K-02.01 1 bulan
Kebijakan 2.2: Harga benih ayam. K-02.02 1 bulan
Kerangka Berfikir 4
Kerangka Berfikir 4: Manfaat utama apa yang Pejabat Publik ybs/Tim Penyusunan Kebijakan ybs inginkan
akibat pelaksanaan kebijakan tersebut?
Langkah-langkah:
(1) Manfaat utama (benefit ).
(2) Indikator manfaat utama.
(3) Berapa besar skala kebijakan (lokasi atau penduduk) yang Pejabat Publik ybs/Tim Penyusunan Kebijakan ybs
memperkirakan atau memproyeksikan agar manfaat utama tersebut dapat dirasakan?
Tabel 4. Matriks Kerangka Berfikir 4
Langkah-langkah Uraian Kode
Perkiraan/proyeksi
pencapaian skala
kebijakan (SKMU)
(1)
Manfaat utama
(MU)
Isikan semua kemanfaatan utama dari
pelaksanaan Kebijakan Yang Dipilih (KP)
bila kebijakan tersebur dilaksanakan dan
sesuai jadwal waktunya.
MU-01
Isikan
perkiraan/proyeksi skala
kebijakan (lokasi atau
penduduk) dalam rangka
pencapaian manfaat
utama.
MU-02
(2)
Indikator manfaat
utama (IMU)
Isikan semua indikator kemanfaatan
utama dari pelaksanaan Kebijakan Yang
Dipilih (KP) bila kebijakan tersebur
dilaksanakan dan sesuai jadwal waktunya.
IMU-01-01
Isikan
perkiraan/proyeksi skala
kebijakan (lokasi atau
penduduk) dalam rangka
pencapaian manfaat
utama.
IMU-02-01
(3)
Perkiraan/proyeksi
skala kebijakan
(SKMU)
Berapa besar skala kebijakan (lokasi atau
penduduk) yang Pejabat Publik ybs/Tim
Penyusunan Kebijakan ybs
memperkirakan atau memproyeksikan
agar manfaat utama tersebut dapat
dirasakan?
SKMU-01-01 Kosong
SKMU-01-02
SKMU-02-01
SKMU-02-02
Simulasi
Teladan 4: Pengisian Uraian Dalam Matriks Kerangka Berfikir 4
Langkah-langkah KP Kemanfaatan Utama
Perkiraan/proyeksi
pencapaian skala
kebijakan (SKMU)
Kode
(1) Manfaat utama (MU)
Kebijakan 1.1: Jumlah persediaan daging ayam
di tingkat produsen.
MU1: Menjaga persediaan daging ayam tingkat
produsen dalam jumlah yang sesuai dengan
permintaan pasar dalam waktu 1 bulan.
1 bulan
Kebijakan 1.3: Jumlah persediaan daging ayam
di tingkat pasar eceran.
MU2: Menjaga persediaan daging ayam tingkat
eceran dalam jumlah yang sesuai dengan
permintaan pasar dalam waktu 1 bulan.
1 bulan
Kebijakan 1.6: Harga daging ayam di tingkat
pasar eceran.
MU3: Menjamin harga daging ayam di tingkat
pasar eceran dalam kisaran Rp 40.000/kg dalam
waktu paling cepat 1 bulan ke depan.
1 bulan
Kebijakan 2.1: Biaya transport dari produsen
ke pasar eceran.
MU4: Menjamin biaya transport pengiriman
persediaan daging ayam dari produsen ke pasar
eceran tidak lebih dari biaya normal dalam
waktu paling cepat 1 bulan ke depan.
1 bulan
Kebijakan 2.2: Harga benih ayam.
MU5: Menjamin harga benih ayam tidak lebih
dari biaya normal dalam waktu paling cepat 1
bulan ke depan.
1 bulan
(2)
Indikator manfaat
utama (IMU)
MU1: Menjaga persediaan daging ayam tingkat
produsen dalam jumlah yang sesuai dengan
permintaan pasar dalam waktu 1 bulan.
IMU1: Jumlah persediaan daging ayam di tingkat
produsen sebanyak XX Ton dalam waktu 1
bulan.
1 bulan x 1 Provinsi x 1
Juta Penduduk
MU2: Menjaga persediaan daging ayam tingkat
eceran dalam jumlah yang sesuai dengan
permintaan pasar dalam waktu 1 bulan.
IMU2: Jumlah persediaan daging ayam di tingkat
pasar eceran sebanyak XX Ton dalam waktu 1
bulan.
1 bulan x 1 Provinsi x 1
Juta Penduduk
MU3: Menjamin harga daging ayam di tingkat
pasar eceran dalam kisaran Rp 40.000/kg
dalam waktu paling cepat 1 bulan ke depan.
IMU3: Harga daging ayam di tingkat pasar
eceran Rp 40.000/kg dalam waktu 1 bulan.
1 bulan x 1 Provinsi x 1
Juta Penduduk
MU4: Menjamin biaya transport pengiriman
persediaan daging ayam dari produsen ke
pasar eceran tidak lebih dari biaya normal
dalam waktu paling cepat 1 bulan ke depan.
IMU4: Biaya transport pengiriman persediaan
daging ayam dari produsen ke pasar eceran
tidak lebih dari biaya normal dalam waktu paling
cepat 1 bulan ke depan.
1 bulan x 1 Provinsi x 1
Juta Penduduk
MU5: Menjamin harga benih ayam tidak lebih
dari biaya normal dalam waktu paling cepat 1
bulan ke depan.
IMU5: Harga benih ayam tidak lebih dari biaya
normal dalam waktu paling cepat 1 bulan ke
depan.
1 bulan x 1 Provinsi x 1
Juta Penduduk
Kerangka Berfikir 5
Kerangka Berfikir 5: Program pembangunan apa yang akan Pejabat Publik ybs/Tim Penyusunan Kebijakan ybs lakukan
untuk menghasilkan manfaat utama yang Pejabat Publik ybs/Tim Penyusunan Kebijakan ybs harapkan?
Langkah-langkah:
(1) Program (Outcome/Hasil).
(2) Indikator Program.
(3) Berapa besar skala program (lokasi atau penduduk) yang Pejabat Publik ybs/Tim Penyusunan Kebijakan ybs
memperkirakan atau memproyeksikan agar manfaat utama tersebut dapat dirasakan?
Tabel 5. Matriks Kerangka Berfikir 5
Langkah-langkah Uraian Kode
Perkiraan/proyeksi
pencapaian skala
program (SPMU)
(1) Program (PU)
Isikan semua kemanfaatan utama (MU)
dari pelaksanaan program bila program
tersebut dilaksanakan dan sesuai jadwal
waktunya.
PU-01
Isikan
perkiraan/proyeksi skala
kebijakan (lokasi atau
penduduk) dalam rangka
pencapaian manfaat
utama.
PU-02
(2)
Indikator Program
(IPU)
Isikan semua indikator kemanfaatan
utama dari pelaksanaan program bila
program tersebut dilaksanakan dan
sesuai jadwal waktunya.
IPU-01-01
Isikan
perkiraan/proyeksi skala
kebijakan (lokasi atau
penduduk) dalam rangka
pencapaian manfaat
utama.
IPU-02-01
(3)
Perkiraan/proyeksi
skala program
(SPMU)
Berapa besar skala program (lokasi atau
penduduk) yang Pejabat Publik ybs/Tim
Penyusunan Kebijakan ybs
memperkirakan atau memproyeksikan
agar manfaat utama tersebut dapat
dirasakan?
SPMU-01-01 Kosong
SPMU-01-02
SPMU-02-01
SPMU-02-02
Simulasi
Teladan 5: Pengisian Uraian Dalam Matriks Kerangka Berfikir 5
Langkah-langkah Kemanfaatan Utama Program
Perkiraan/proyeksi
pencapaian skala
program (SPMU)
Kode
(1) Program (PU)
MU1: Menjaga persediaan daging ayam tingkat
produsen dalam jumlah yang sesuai dengan
permintaan pasar dalam waktu 1 bulan.
PU1: Program Perluasan Akses Masyarakat ke
Daging Ayam
1 bulan
MU2: Menjaga persediaan daging ayam tingkat
eceran dalam jumlah yang sesuai dengan
permintaan pasar dalam waktu 1 bulan.
PU1: Program Perluasan Akses Masyarakat ke
Daging Ayam
1 bulan
MU3: Menjamin harga daging ayam di tingkat
pasar eceran dalam kisaran Rp 40.000/kg
dalam waktu paling cepat 1 bulan ke depan.
PU1: Program Perluasan Akses Masyarakat ke
Daging Ayam
1 bulan
MU4: Menjamin biaya transport pengiriman
persediaan daging ayam dari produsen ke
pasar eceran tidak lebih dari biaya normal
dalam waktu paling cepat 1 bulan ke depan.
PU2: Program Logistik Nasional Daging Ayam 1 bulan
MU5: Menjamin harga benih ayam tidak lebih
dari biaya normal dalam waktu paling cepat 1
bulan ke depan.
PU2: Program Logistik Nasional Daging Ayam 1 bulan
(2)
Indikator Program
(IPU)
PU1: Program Perluasan Akses Masyarakat
ke Daging Ayam
IPU1: Jumlah penduduk dalam 1 provinsi yang
mampu membeli daging ayam dengan harga
eceran Rp 40.000.
1 bulan x 1 Provinsi x 1
Juta Penduduk
PU2: Program Logistik Nasional Daging Ayam
IPU2: Harga logistik daging ayam normal dalam
1 bulan dalam 1 provinsi.
1 bulan x 1 Provinsi x 1
Juta Penduduk
Kerangka Berfikir 6
Kerangka Berfikir 6: Kegiatan pembangunan apa saja yang perlu Pejabat Publik ybs/Tim Penyusunan
Kebijakan ybs lakukan untuk melaksanakan program tersebut?
Langkah-langkah:
(1) Kegiatan.
(2) Indikator Kegiatan.
(3) Berapa besar skala kegiatan (lokasi atau penduduk) yang Pejabat Publik ybs/Tim Penyusunan Kebijakan ybs
memperkirakan atau memproyeksikan agar hasil utama kegiatan tersebut dapat dirasakan?
Tabel 6. Matriks Kerangka Berfikir 6
Langkah-langkah Uraian Kode
Perkiraan/proyeksi
pencapaian skala
kegiatan (SKMU)
(1) Kegiatan (KU)
Isikan semua Indikator manfaat utama
(IMU).
PU-01
Isikan
perkiraan/proyeksi skala
kebijakan (lokasi atau
penduduk) dalam rangka
pencapaian manfaat
utama.
PU-02
(2)
Indikator Kegiatan
(IKU)
Isikan semua indikator kemanfaatan
utama dari pelaksanaan program bila
program tersebut dilaksanakan dan
sesuai jadwal waktunya.
IPU-01-01
Isikan
perkiraan/proyeksi skala
kebijakan (lokasi atau
penduduk) dalam rangka
pencapaian manfaat
utama.
IPU-02-01
(3)
Perkiraan/proyeksi
skala kegiatan
(SKMU)
Berapa besar skala program (lokasi atau
penduduk) yang Pejabat Publik ybs/Tim
Penyusunan Kebijakan ybs
memperkirakan atau memproyeksikan
agar manfaat utama tersebut dapat
dirasakan?
SPMU-01-01 Kosong
SPMU-01-02
SPMU-02-01
SPMU-02-02
Simulasi
Teladan 6: Pengisian Uraian Dalam Matriks Kerangka Berfikir 6
Langkah-langkah Kemanfaatan Utama Kegiatan
Perkiraan/proyeksi
pencapaian skala
kegiatan (SKMU)
Kode
(1) Kegiatan (KU)
MU1: Menjaga persediaan daging ayam tingkat
produsen dalam jumlah yang sesuai dengan
permintaan pasar dalam waktu 1 bulan.
KU1: Kegiatan meningkatkan jumlah persediaan
daging ayam di tingkat produsen sebanyak XX
Ton dalam waktu 1 bulan.
1 bulan
MU2: Menjaga persediaan daging ayam tingkat
eceran dalam jumlah yang sesuai dengan
permintaan pasar dalam waktu 1 bulan.
KU2: Kegiatan meningkatkan jumlah persediaan
daging ayam di tingkat pasar eceran sebanyak
XX Ton dalam waktu 1 bulan.
1 bulan
MU3: Menjamin harga daging ayam di tingkat
pasar eceran dalam kisaran Rp 40.000/kg
dalam waktu paling cepat 1 bulan ke depan.
KU3: Kegiatan regulasi pematokan harga daging
ayam di tingkat pasar eceran Rp 40.000/kg
dalam waktu 1 bulan.
1 bulan
MU4: Menjamin biaya transport pengiriman
persediaan daging ayam dari produsen ke
pasar eceran tidak lebih dari biaya normal
dalam waktu paling cepat 1 bulan ke depan.
KU4: Kegiatan regulasi biaya transport
pengiriman persediaan daging ayam dari
produsen ke pasar eceran tidak lebih dari biaya
normal dalam waktu paling cepat 1 bulan ke
depan.
1 bulan
MU5: Menjamin harga benih ayam tidak lebih
dari biaya normal dalam waktu paling cepat 1
bulan ke depan.
KU5: Kegiatan regulasi harga benih ayam tidak
lebih dari biaya normal dalam waktu paling cepat
1 bulan ke depan.
1 bulan
(2)
Indikator Kegiatan
(IKU)
PU1: Program Perluasan Akses Masyarakat
ke Daging Ayam
IKU1: Jumlah persediaan daging ayam di tingkat
produsen sebanyak XX Ton dalam waktu 1
bulan.
1 bulan x 1 Provinsi x 1
Juta Penduduk
IKU2: Jumlah persediaan daging ayam di tingkat
pasar eceran sebanyak XX Ton dalam waktu 1
bulan.
1 bulan x 1 Provinsi x 1
Juta Penduduk
IKU3: Harga daging ayam di tingkat pasar
eceran Rp 40.000/kg dalam waktu 1 bulan.
1 bulan x 1 Provinsi x 1
Juta Penduduk
PU2: Program Logistik Nasional Daging Ayam
IKU4: Biaya transport pengiriman persediaan
daging ayam dari produsen ke pasar eceran
tidak lebih dari biaya normal dalam waktu paling
cepat 1 bulan ke depan.
1 bulan x 1 Provinsi x 1
Juta Penduduk
IKU5: Harga benih ayam tidak lebih dari biaya
normal dalam waktu paling cepat 1 bulan ke
depan.
1 bulan x 1 Provinsi x 1
Juta Penduduk
Kerangka Berfikir 7
Kerangka Berfikir 7: Sumberdaya apa saja yang perlu Pejabat Publik ybs/Tim Penyusunan Kebijakan ybs
sediakan agar kegiatan tersebut dapat berfungsi?
Langkah-langkah:
(1) Jenis sumberdaya (minimal: uang, barang, orang, waktu, regulasi).
(2) Indikator sumberdaya.
(3) Berapa besar skala kebutuhan sumberdaya (uang, orang, barang, luang, borang, peluang, dll) yang
Pejabat Publik ybs/Tim Penyusunan Kebijakan ybs memperkirakan atau memproyeksikan agar sumberdaya ini
mampu menghasilkan hasil yang diharapkan?
Tabel 7. Matriks Kerangka Berfikir 7
Langkah-langkah Uraian Kode
Perkiraan/proyeksi
skala kebutuhan
sumberdaya (SKSD)
(1)
Jenis sumberdaya
(minimal: uang,
orang, barang,
luang/waktu,
borang/regulasi,
peluang, dll) (SD)
Isikan semua Indikator Kegiatan (IKU) SD-01
Isikan
perkiraan/proyeksi skala
kebutuhan sumberdaya
(uang, orang, barang,
luang, borang, peluang,
dll)
SD-02
(2)
Indikator
sumberdaya (ISD)
Isikan semua indikator kemanfaatan
utama dari pelaksanaan program bila
program tersebut dilaksanakan dan
sesuai jadwal waktunya.
ISD-01-01
Isikan
perkiraan/proyeksi skala
kebutuhan sumberdaya
(uang, orang, barang,
luang, borang, peluang,
dll)
ISD-02-01
(3)
Perkiraan/proyeksi
skala kebutuhan
sumberdaya
(SKSD)
Berapa besar skala kebutuhan
sumberdaya (uang, orang, barang, luang,
borang, peluang, dll) yang Pejabat Publik
ybs/Tim Penyusunan Kebijakan ybs
memperkirakan atau memproyeksikan
agar sumberdaya ini mampu
menghasilkan hasil yang diharapkan?
SKSD-01-01 Kosong
SKSD-01-02
SKSD-02-01
SKSD-02-02
Simulasi
Teladan 7: Pengisian Uraian Dalam Matriks Kerangka Berfikir 7
Langkah-langkah Kegiatan Utama Kebutuhan Sumberdaya
Perkiraan/proyeksi
skala kebutuhan
sumberdaya (SKSD)
Kode
(1)
Jenis sumberdaya
(minimal: uang,
orang, barang,
luang/waktu,
borang/regulasi,
peluang, dll) (SD)
KU1: Kegiatan meningkatkan jumlah
persediaan daging ayam di tingkat produsen
sebanyak XX Ton dalam waktu 1 bulan.
SD1: Bantuan distribusi daging ayam di tingkat
produsen.
1 bulan
KU2: Kegiatan meningkatkan jumlah
persediaan daging ayam di tingkat pasar
eceran sebanyak XX Ton dalam waktu 1 bulan.
SD2: Bantuan distribusi daging ayam di tingkat
pasar eceran
KU3: Kegiatan regulasi pematokan harga
daging ayam di tingkat pasar eceran Rp
40.000/kg dalam waktu 1 bulan.
SD3: Tim kerja penyusunan regulasi harga
daging ayam di tingkat pasar eceran.
1 bulan
KU4: Kegiatan regulasi biaya transport
pengiriman persediaan daging ayam dari
produsen ke pasar eceran tidak lebih dari biaya
normal dalam waktu paling cepat 1 bulan ke
depan.
SD4: Tim kerja penyusunan regulasi biaya
transport pengiriman persediaan daging ayam.
KU5: Kegiatan regulasi harga benih ayam tidak
lebih dari biaya normal dalam waktu paling
cepat 1 bulan ke depan.
SD5: Tim kerja penyusunan regulasi pematokan
harga daging ayam di tingkat pasar eceran.
1 bulan
(2)
Indikator sumberdaya
(ISD)
SD1: Bantuan distribusi daging ayam di tingkat
produsen.
ISD1: Jumlah truk/ton x harga BBM/hari/truk x
30 hari.
Truk x BBM x Hari
SD2: Bantuan distribusi daging ayam di tingkat
pasar eceran
ISD2: Jumlah truk/ton x harga BBM/hari/truk x
30 hari.
Truk x BBM x Hari
SD3: Tim kerja penyusunan regulasi harga
daging ayam di tingkat pasar eceran.
SD3: Anggota Tim x Honor Anggota
Tim/Rp/bulan x 1 bulan
Tim x Honor x Bulan
SD4: Tim kerja penyusunan regulasi biaya
transport pengiriman persediaan daging ayam.
SD4: Anggota Tim x Honor Anggota
Tim/Rp/bulan x 1 bulan
Tim x Honor x Bulan
SD5: Tim kerja penyusunan regulasi
pematokan harga daging ayam di tingkat pasar
eceran.
SD5: Anggota Tim x Honor Anggota
Tim/Rp/bulan x 1 bulan
Tim x Honor x Bulan
Keempat, merangkai tulisan.
• Setelah penulis menyusun outline, penulis mencari,
memilih, dan menentukan data-data dan rujukan untuk
mengembangkan kerangka tulisan.
• Berdasarkan data-data dan rujukan tersebut, penulis
mengembangkan badan tulisan.
• Penulis harus berusaha menghemat kata dan kalimat
ketika penulis mengembangkan kerangka tulisan ke
dalam badan tulisan.
Rangkai
Kelima, gaya tulisan.
• Gaya tulisan yang baik adalah menggunakan tata
bahasa yang baik dan selalu berusaha dalam format
kalimat aktif  SPOK.
• Penulisan kalimat selalu mengalir.
• Penulisan kalimat tidak meloncat (jumping)  gunakan
silogisme.
• Tipsnya adalah menghindari penggunaan bullets dan
numbering.
Gaya
Keenam, etika tulisan.
• Menjaga orisinalitas tulisan.
• Setiap kutipan dan rujukan yang bukan bersumber dari
penulis sendiri harus diberikan keterangan asal tulisan
dalam format footnote atau side-note.
• Bobot isi tulisan antara tulisan yang berasal dari
pemikiran penulis sendiri dibandingkan dengan
kutipan/rujukan dari tulisan penulis lain sebaiknya
sekitar 20-40% pemikiran sendiri dan 60-80%
pemikiran/milik orang lain/pihak lain termasuk data.
Etika
Ketujuh, open mind.
• Jangan berhenti belajar.
• Jangan berhenti mencoba.
• Jangan malu bertanya dengan pertanyaan yang
rasional.
• Rendah hati.
Open Mind
35
Penyusunan Narasi
Kebijakan
Pertama, perhatikan Tips di Bab 1.
Kepala Makalah
Kedua, susun paper dengan kisi-kisi sebagai
berikut:
JUDUL
(Sub Judul)
I. Pendahuluan
•Penyajian Latar Belakang Masalag (a.11=0,1): Disusun berdasarkan informasi
data primer yang telah diolah.
•Pengumpulan Data Sekunder (a.3=0,1): Data yang dikumpulkan baik melalui
media cetak maupun media elektronik
1.1. Menentukan Jenis Permasalahan (a.16=0,1)
Hanya menentukan jenis permasalahan yang dihadapi.
1.2. Menentukan Tingkat Permasalahan (a.17=0,1)
Menentukan tingkat permasalahan setelah menentukan jenis
permasalahan yang dihadapi (berdasarkan a.16).
Isi Makalah
1.3. Menentukan Faktor-faktor Penyebab Permasalahan (a.18=0,1)
Setelah diketahui jenis dan tingkat permasalahan yang dihadapi, kemudian diidentifikasi
penyebab timbulnya permasalahan tersebut.
1.4. Penyusunan Desain dan Instrumen (a.1=0,3)
Rancang kebijakan yang perlu ditempuh untuk memecahkan permasalahan yang
dihadapi.
II. Studi Pustaka
2.1. Menyusun Landasan Kerangka Teoritis dan Model (b.1=0,3; 80%)
Kerangka teori dimaksud adalah pemilihan landasan teori yang digunakan untuk
mendekati permasalahan pembangunan yang dihadapi. Adapun model dimaksud adalah
kerangka yang digunakan untuk menganalisis permasalahan yang dihadapi yang dapat
pula digunakan sebagai alat stimulasi tingkah laku dari suatu sistem.
2.2. Menyusun Studi Pustaka Yang Memperkuat Landasan/Kerangka Logis (b.2=0,2)
Mencari informasi yang lengkap untuk memahami permasalahan yang ada guna
memperkuat landasan teori dan model yang sudah ditentukan, termasuk informasi
mengenai kebijakan yang pernah dilakukan sebelumnya.
Isi Makalah
2.3. Menyusun Asumsi/Hipotesis Model (b.4=0,2; 80%)
Disusun berdasarkan spesifikasi model serta pemahaman terhadap permasalahan yang
ada.
III. Metode Penelitian
3.1. Penyusunan Spesifikasi Model (b.3=0,1; 80%)
Menentukan variabel yang berpengaruh dalam model, kemudian menyusun hubungan
antara variabel yang ada.
3.2. Metode Pengolahan Data
Lihat slide berikut....
Isi Makalah
3.2. Metode Pengolahan Data
• Pengumpulan Data Primer (a.2=0,4): Data yang secara langsung dikumpulkan melalui
survei kepada responden, baik melalui wawancara maupun kuesioner. Pengumpulan
data minimal 30 responden.
• Tabulasi Data (a.7=0,1): Menyusun semua data primer dalam bentuk tabel sesuai
keperluan.
• Kodifikasi Data (a.5=0,1): Melakukan pemberian kode sebagai dasar untuk
pengelompokan data sesuai kebutuhan. Jumlah data minimal 100 responden. Misal: (1)
Pekerjaan RTM; (2) Jumlah anak; (3) Kualitas kesehatan anggota RTM yang perlu
dibawab ke Puskesmas; (4) dll.
• Pemasukan Data (entry data) (a.8=0,2): Mengolah data primer menjadi informasi yang
berguna, bervariasi dari tingkat yang sangat mudah sampai dengan yang sangat sulit
(maksudnya pakai skala likert).
• Review kelengkapan data (maksudnya: tabelkan secara series) (a.9=0,2): Memeriksa
kembali data yang diperoleh dengan kebutuhan data yang diinginkan, baik dalam hal
kualitas maupun kuantitas.
• Pembuatan diagram (a.10=0,1): Diperlukan untuk memudahkan analisis masalah.
Angka kredit dapat dinerikan apabiloa kegiatan pembuatan diagram dan tabel tersebut
esuai yang dimaksud dalam surat penugasan (work order/disposisi).
Isi Makalah
IV. Hasil dan Pembahasan
4.1. Memformulasikan Sajian Untuk Analisis (a.12=0,2)
Disusun dengan memadukan latar belakang masalah, fakta yang ada, serta potensi
yang tersedia.
4.2. Merumuskan tujuan-tujuan realistis yang dapat dicapai dalam perencanaan proyek
sektor tunggal (a.20=0,2)
Proyek sektor tunggal dimaksud adalah proyek pembangunan yang keterkaitan dengan
sektor lain relatif kecil.
Atau
4.2. Merumuskan tujuan-tujuan realistis yang dapat dicapai dalam perencanaan proyek multi sektoral
(a.21=0,3; 80%)
Proyek multi sektoral dimaksud adalah proyek pembangunan yang melibatkan beberapa sektor
terkait..
Atau
4.2. Merumuskan tujuan-tujuan realistis yang dapat dicapai dalam perencanaan proyek kawasan
(a.22=0,4; 80%)
Kawasan dimaksud dapat dibentuk untuk kepentingan kesatuan pembangunan ekonomi suatu
wilayah, pengolahan sumberdaya alam dan lingkungan, kawasan kesatuan dari beberapa wilayah
adminsitrasi lainnya, atau kawasan lain yang memerlukan perhatian khusus.
Isi Makalah
V. Kesimpulan dan Saran
5.1. Merumuskan kriteria untuk menilai alternatif (c.1=0,1)
Kriteria dimaksud adalah ukuran dalam menilai berbagai alternatif yang ada. Alternatif
dapat berupa alternatif kebijakan/program/proyek/kegiatan.
5.2. Menulis saran untuk menilai alternatif (c.2=0,1)
Saran dimaksud adalah saran terhadap kriteria yang ada dan nantinya digunakan untuk
menilai alternatif.
5.3. Mengkaji alternatif-alternatif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam
perencanaan proyek sektor tunggal (c.15=0,1)
Proyek sektor tunggal dimaksud adalah proyek yang tidak mempunyai kaitan erat
dengan sektor lain.
Isi Makalah
43
Pendekatan Berbasis Bukti
44
AlamiahTantangan Kita
Mineral
Langka
Mineral
Migas
Geothermal
Keanekara-
gaman Hayati
dan penghasil
Oksigen
Batubara
Jalur laut dan
udara sistem
logistik dunia
Orbit
geostasioner
Topografi
Kualitas
lahan
Fishing
ground
Plasma
Nutfah
BuatanTantangan Kita
HAM
Demokrasi
HAKI
Unifikasi
Politik
Liberalisasi
Ekonomi
Lingkungan
Hidup
Konspirasi Global-Regional
Tingkat kekayaan penduduk
Indonesia (jumlah orang
kaya besar)
Tingkat produktivitas orang
Indonesia
Tingkat kualitas
Infrastruktur
Tingkat aktivitas orang
Indonesia
Tingkat kesesuaian
mainstreaming sejarah
dunia dalam sejarah
Indonesia
Tingkat eksploitasi
kebutuhan sosial orang
Indonesia
Tingkat pertumbuhan
ekonomi
Tingkat kasus HAM
(casuistic-based)
Tingkat keanekaragaman
hayati Indonesia
Tingkat bioosmosis global di
Indonesia
Tingkat Kebutuhan
Pembangunan (misal lahan)
Konsisi zero-sum-game
Tingkat eksploitasi
kebebasan orang Indonesia
Tingkat eksploitasi
kebutuhan sosial orang
Indonesia
Tingkat kesesuaian konsep
demokrasi terhadap tradisi
Indonesia
Tingkat kesenjangan pola
pikir orang Indonesia
terhadap budaya baru
Tingkat inovasi orang
Indonesia
Tingkat keanekaragaman
budaya Indonesia
Tingkat kecerdasan orang
Indonesia
Tingkat persaingan global
Tingkat penseragaman
indentitas politik
Tingkat penseragaman
indentitas budaya
Tingkat kemampuan
kerjasama orang Indonesia
Tingkat kepedulian sosial
orang Indonesia
Sejarah
kontemporer
Indonesia
direduksi
Konsisi zero-sum-game
Penguatan
tatatan global
baru
Modifikasi
tatanan global
Penerbatasan
ruang gerak
warga negara
Pemaknaan rezim
demokrasi nasional
Peluasan “rezim
demokrasi unilateral”
global
2040-20502030-20402020-20302010-20202000-2010
“Rekolonialisasi”
Menguatnya
tekanan global
Tekanan global
Menguatnya
konsensus
internasional
Konsensus
internasional
Khalayak tidak
mengenal jati diri
kebangsaan!!
Khalayak semakin
tidak mengerti
demokrasi, dan
semakin jauh
pengamalan
Pancasila
• Demokrasi
“menguat”
• Pancasila tidak
dipahami.
• Oligarki
berkembang.
Pemudaran
kebangsaan
• Aplikasi demokrasi.
• Formalitas Pancasila.
Ancaman
Tantangan
Hambatan
“Terjajah”
kembali
SDM terkooptasi.
• Pembodohan.
• Brain-
draining.
• SDM tidak paham,
sedikit yang paham.
• Yang paham tidak
memimpin, yang
memimpin tidak
paham.
SDM tertinggal
Gangguan
BuatanTantangan Kita
47
s s
Evaluasi Kinerja Pembangunan
Data dan Informasi
Pemantauan
Business Process
Evaluasi Sektoral
Evaluasi Daerah
PelaporanEx-ante On-going Post-ante
Online (website)
User: Direktorat Teknis
User: Direktorat Teknis, Kementerian/Lembaga, Khalayak Umum
48
s s
Evaluasi Kinerja Pembangunan
Data dan Informasi (Kementerian/Lembaga)
Unit Kerja
Pemantauan (EKP)
Alur Data dan Pengguna-nya
Unit Kerja Evaluasi Sektoral (EKP)
Unit Kerja Evaluasi Daerah (EKP)
Unit Kerja
Pelaporan
(EKP)
Data Rencana
(Ex-ante)
Data Progress
(On-going)
Data Isu Tematik
(Post-ante)
Online (website)
User: Direktorat Teknis, Kementerian/Lembaga, Khalayak Umum
Unit Kerja Sisinfo/IT
(EKP)
Unit Kerja
Direktorat Teknis
49
Randy R. Wrihatnolo
Kepala Divisi Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan MP3EI
Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI)
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Jalan Medan Merdeka Barat No. 7,
Jakarta Pusat – Indonesia 10110
email: wrihatnolo@yahoo.com
www.kp3ei.go.id
Terima kasih

More Related Content

Viewers also liked

Blueprint Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan - Kementerian PPN/Bappenas,...
Blueprint Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan - Kementerian PPN/Bappenas,...Blueprint Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan - Kementerian PPN/Bappenas,...
Blueprint Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan - Kementerian PPN/Bappenas,...
Randy Wrihatnolo
 

Viewers also liked (20)

Berpikir Sistem=Paparan Dinamika Sistem V0
Berpikir Sistem=Paparan Dinamika Sistem V0Berpikir Sistem=Paparan Dinamika Sistem V0
Berpikir Sistem=Paparan Dinamika Sistem V0
 
Manajemen Evaluasi, Pemantauan, dan Pelaporan Pembangunan (24 Juni 2012)
Manajemen Evaluasi, Pemantauan, dan Pelaporan Pembangunan (24 Juni 2012)Manajemen Evaluasi, Pemantauan, dan Pelaporan Pembangunan (24 Juni 2012)
Manajemen Evaluasi, Pemantauan, dan Pelaporan Pembangunan (24 Juni 2012)
 
Posisi Indonesia di Dalam Pembangunan Global
Posisi Indonesia di Dalam Pembangunan GlobalPosisi Indonesia di Dalam Pembangunan Global
Posisi Indonesia di Dalam Pembangunan Global
 
Participatory Planning: A Conceptual Framework
Participatory Planning: A Conceptual FrameworkParticipatory Planning: A Conceptual Framework
Participatory Planning: A Conceptual Framework
 
Blueprint Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan - Kementerian PPN/Bappenas,...
Blueprint Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan - Kementerian PPN/Bappenas,...Blueprint Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan - Kementerian PPN/Bappenas,...
Blueprint Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan - Kementerian PPN/Bappenas,...
 
Manajemen Evaluasi Kinerja Pembangunan
Manajemen Evaluasi Kinerja PembangunanManajemen Evaluasi Kinerja Pembangunan
Manajemen Evaluasi Kinerja Pembangunan
 
Planning Approaches
Planning ApproachesPlanning Approaches
Planning Approaches
 
Penyusunan Rencana Kegiatan
Penyusunan Rencana KegiatanPenyusunan Rencana Kegiatan
Penyusunan Rencana Kegiatan
 
Mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah
Mekanisme Perencanaan Pembangunan DaerahMekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah
Mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
 
01 Bahan Moneva Palu V0
01 Bahan Moneva Palu V001 Bahan Moneva Palu V0
01 Bahan Moneva Palu V0
 
Analisis kebijakan kesehatan
Analisis kebijakan kesehatanAnalisis kebijakan kesehatan
Analisis kebijakan kesehatan
 
Teknik Perencanaan Pembangunan
Teknik Perencanaan PembangunanTeknik Perencanaan Pembangunan
Teknik Perencanaan Pembangunan
 
Status Ringkas Millennium Development Goals Indonesia 2009
Status Ringkas Millennium Development Goals Indonesia 2009Status Ringkas Millennium Development Goals Indonesia 2009
Status Ringkas Millennium Development Goals Indonesia 2009
 
Buku Kecil Matriks Ringkasan Evaluasi Rpjmn V4 Landscape
Buku Kecil Matriks Ringkasan Evaluasi Rpjmn V4 LandscapeBuku Kecil Matriks Ringkasan Evaluasi Rpjmn V4 Landscape
Buku Kecil Matriks Ringkasan Evaluasi Rpjmn V4 Landscape
 
Kebijakan Kompensasi Kenaikan Harga BBM dan Program Kompensasinya tahun 2008
Kebijakan Kompensasi Kenaikan Harga BBM dan Program Kompensasinya tahun 2008Kebijakan Kompensasi Kenaikan Harga BBM dan Program Kompensasinya tahun 2008
Kebijakan Kompensasi Kenaikan Harga BBM dan Program Kompensasinya tahun 2008
 
Review Status MDGs 2007 di Indonesia
Review Status MDGs 2007 di IndonesiaReview Status MDGs 2007 di Indonesia
Review Status MDGs 2007 di Indonesia
 
Intermezzo dengan Rubik 3X3X3
Intermezzo dengan Rubik 3X3X3Intermezzo dengan Rubik 3X3X3
Intermezzo dengan Rubik 3X3X3
 
Teknik Penyusunan Model Logik
Teknik Penyusunan Model LogikTeknik Penyusunan Model Logik
Teknik Penyusunan Model Logik
 
Strategi Percepatan MP3EI Pada Kawasan Perhatian Investasi (KPI)
Strategi Percepatan MP3EI Pada Kawasan Perhatian Investasi (KPI)Strategi Percepatan MP3EI Pada Kawasan Perhatian Investasi (KPI)
Strategi Percepatan MP3EI Pada Kawasan Perhatian Investasi (KPI)
 

Similar to Kebijakan Publik - Bagian II Implementasi (6)

Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
 
02. Agribisnis Ternak - PROBIS 1.docx.pdf
02. Agribisnis Ternak - PROBIS 1.docx.pdf02. Agribisnis Ternak - PROBIS 1.docx.pdf
02. Agribisnis Ternak - PROBIS 1.docx.pdf
 
Em.5
Em.5Em.5
Em.5
 
Modul 2 KB 3
Modul 2 KB 3Modul 2 KB 3
Modul 2 KB 3
 
Keg. ekonomi klasik dan keyness
Keg. ekonomi klasik dan keynessKeg. ekonomi klasik dan keyness
Keg. ekonomi klasik dan keyness
 
bagan inflasi bagan inflasibagan inflasi.ppt
bagan inflasi bagan inflasibagan inflasi.pptbagan inflasi bagan inflasibagan inflasi.ppt
bagan inflasi bagan inflasibagan inflasi.ppt
 

More from Randy Wrihatnolo

Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Bali dan Kepulauan Nusa T...
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Bali dan Kepulauan Nusa T...Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Bali dan Kepulauan Nusa T...
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Bali dan Kepulauan Nusa T...
Randy Wrihatnolo
 
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Sumatera
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi SumateraLaporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Sumatera
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Sumatera
Randy Wrihatnolo
 
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Papua dan Kepulauan Maluku
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Papua dan Kepulauan MalukuLaporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Papua dan Kepulauan Maluku
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Papua dan Kepulauan Maluku
Randy Wrihatnolo
 
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Kalimantan
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi KalimantanLaporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Kalimantan
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Kalimantan
Randy Wrihatnolo
 
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Jawa
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi JawaLaporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Jawa
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Jawa
Randy Wrihatnolo
 
Pemikiran Pengembangan Fungsi Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan - Kemen...
Pemikiran Pengembangan Fungsi Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan - Kemen...Pemikiran Pengembangan Fungsi Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan - Kemen...
Pemikiran Pengembangan Fungsi Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan - Kemen...
Randy Wrihatnolo
 

More from Randy Wrihatnolo (16)

Manajemen Database (Portal Katalog MP3EI versi 2.0)
Manajemen Database (Portal Katalog MP3EI versi 2.0)Manajemen Database (Portal Katalog MP3EI versi 2.0)
Manajemen Database (Portal Katalog MP3EI versi 2.0)
 
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Bali dan Kepulauan Nusa T...
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Bali dan Kepulauan Nusa T...Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Bali dan Kepulauan Nusa T...
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Bali dan Kepulauan Nusa T...
 
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Sumatera
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi SumateraLaporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Sumatera
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Sumatera
 
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Papua dan Kepulauan Maluku
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Papua dan Kepulauan MalukuLaporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Papua dan Kepulauan Maluku
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Papua dan Kepulauan Maluku
 
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Kalimantan
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi KalimantanLaporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Kalimantan
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Kalimantan
 
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Jawa
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi JawaLaporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Jawa
Laporan Pemantauan Kuartal III/2012 Koridor Ekonomi Jawa
 
Evaluasi 1 Tahun Pelaksanaan MP3EI (2011-2012)
Evaluasi 1 Tahun Pelaksanaan MP3EI (2011-2012)Evaluasi 1 Tahun Pelaksanaan MP3EI (2011-2012)
Evaluasi 1 Tahun Pelaksanaan MP3EI (2011-2012)
 
Cara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
Cara Menghitung Indeks Pembangunan ManusiaCara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
Cara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
 
Tips Menulis Cara JFP
Tips Menulis Cara JFPTips Menulis Cara JFP
Tips Menulis Cara JFP
 
Kiat Menulis Makalah Panjang dan Makalah Pendek Cara JFP
Kiat Menulis Makalah Panjang dan Makalah Pendek Cara JFPKiat Menulis Makalah Panjang dan Makalah Pendek Cara JFP
Kiat Menulis Makalah Panjang dan Makalah Pendek Cara JFP
 
Kiat-kiat Sederhana Menulis
Kiat-kiat Sederhana MenulisKiat-kiat Sederhana Menulis
Kiat-kiat Sederhana Menulis
 
Pemikiran Pengembangan Fungsi Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan - Kemen...
Pemikiran Pengembangan Fungsi Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan - Kemen...Pemikiran Pengembangan Fungsi Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan - Kemen...
Pemikiran Pengembangan Fungsi Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan - Kemen...
 
Hasil Diskusi Pokja IV Lingkungan Hidup
Hasil Diskusi Pokja IV Lingkungan HidupHasil Diskusi Pokja IV Lingkungan Hidup
Hasil Diskusi Pokja IV Lingkungan Hidup
 
Konsep dan Aplikasi Perencanaan Pembangunan
Konsep dan Aplikasi Perencanaan PembangunanKonsep dan Aplikasi Perencanaan Pembangunan
Konsep dan Aplikasi Perencanaan Pembangunan
 
Manajemen Evaluasi Pembangunan
Manajemen Evaluasi PembangunanManajemen Evaluasi Pembangunan
Manajemen Evaluasi Pembangunan
 
Aplikasi Sistem Evaluasi Kinerja "Si Monas"
Aplikasi Sistem Evaluasi Kinerja "Si Monas"Aplikasi Sistem Evaluasi Kinerja "Si Monas"
Aplikasi Sistem Evaluasi Kinerja "Si Monas"
 

Recently uploaded

1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Recently uploaded (20)

RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 

Kebijakan Publik - Bagian II Implementasi

  • 1. 1 Kebijakan Publik Praktek dan Implementasi Randy R. Wrihatnolo Edisi ©September 2013 Bagian 2
  • 3. Dapat di-evaluasi Memastikan Perubahan Struktur Mempertahankan Peradaban manusia Efisiensi Faktor Produksi Proses Menetapkan visi Merasionalkan Fenomena Mengukur (measuring) Pahami Teknik Perencanaan 2 3 4 5 6 7 9 8 Dapat diimplementasikan Bermanfaat 12 10 11 TeknokratikPartisipatif Pragmatis Sustainability Teknokratik Teknokratik Teknokratik Teknokratik Pragmatis Manajemen Syarat Penyusunan Kebijakan Yang Baik Pahami Konsep Pembangunan1
  • 4. Syarat Penyusunan Kebijakan Yang Baik Follow this Movie
  • 6. Pertama, tetapkan judul yang menarik. • Judul adalah super kesimpulan dari makna yang terpendam dalam sebuah tulisan dan super intisari dari gagasan utama yang ingin disampaikan penulis dalam tulisannya. • Judul menunjukkan keinginan penulis yang ingin ditunjukkan kepada para pembacanya. Judul
  • 7. Sumber Judul Harga Bahan Pangan Tinggi Menelaah Fakta
  • 8. Sumber Judul Lama Sekolah Pendidikan Dasar (SD dan SMP) Menelaah Kebijakan
  • 12. Judul: • Target  fokus  1 pokok kata saja dulu! baru dikembangkan. • Taps  harus subyek! • Tag  predikat, obyek, dan keterangan menyusul... Teladan Judul: • Harga pangan. • Pendidikan gratis. • Sumpah adat. • Kendala proyek. • Kemajuan proyek. Teladan Menentukan Judul
  • 13. Kedua, menyusun kerangka tulisan (format). • Format tulisan minimal terdiri dari 4 kerangka utama sebagai berikut: • Penulis harus jeli menentukan materi yang akan dimasukkan ke dalam masing-masing kerangka utama. Jangan sampai terbolak-balik. I. Latar Belakang II. Teori/Konsep/Kerangka Pikir dari Pihak Lain III. Analisis Sendiri/Pendapat Sendiri/Gagasan Sendiri IV. Kesimpulan Kerangka
  • 14. Teladan Menyusun Kerangka Harga pangan Latar belakang Teori/Konsep/ Kerangka Pikir dari Pihak Lain Analisis Sendiri/Pendapat Sendiri/Gagasan Sendiri Kesimpulan Who? Why? How? Then What? Mahal Import Potensi domestik Permintaan Persediaan Perilaku Kata si A Kata si B Kata saya Statistik Konklusi Saran When Where Whom Whose
  • 15. Ketiga, menyusun badan tulisan (outline). • Badan tulisan tulisan merupakan isi dari kerangka utama. • Dalam setiap badan tulisan minimal harus berisi 1 pokok pikiran utama. Dalam 1 pokok pikiran utama dapat terdiri dari 1 atau beberapa pokok pikiran pembantu. Dalam 1 pokok pikiran pembantu dapat terdiri dari 1 atau beberapa pikiran penjelas. • Dengan begitu, maka pokok pikiran utama dapat berkembang menjadi 1 atau beberapa paragraf. • Untuk memperkuat argumen dalam suatu pokok pikiran utama, pokok pikiran pembantu, dan pikiran penjelas, maka penulis dapat memasukkan data pendukung dan/atau rujukan pendukung berupa data-data atau kutipan tulisan. Penyampaikan data-data dapat berupa tabel, grafik, gambar, atau bagan. Isi
  • 17. Kerangka Berfikir 1 Kerangka Berfikir 1: Pendekatan apa yang sesuai dengan isu yang hendak diatur dalam kebijakan publik? Langkah-langkah: (1) Situasi yang digambarkan. (2) Isu yang muncul. (3) Pendekatan analisis. Tabel 1. Matriks Kerangka Berfikir 1 Langkah-langkah Uraian Kode (1) Situasi yang digambarkan Uraian situasi yang digambarkan. A-01 (2) Isu yang muncul Uraian isu yang muncul berdasarkan penjelasan yang dinarasikan dalam uraian situasi yang digambarkan di atas. A-01-01 A-01-02 A-xx-yy .dst (3) Pendekatan analisis Uraian pendekatan analisis yang digunakan untuk menganalisis isu yang muncul sebagaimana dinarasikan dalam uraian isu yang muncul di atas. · Pendekatan ekonomi. · Pendekatan politik. · Pendekatan ekonomi-politik. · Pendekatan hukum. · Pendekatan militer. · Pendekatan lainnya.
  • 18. Simulasi Teladan 1: Pengisian Uraian Dalam Matriks Kerangka Berfikir 1 Langkah-langkah Uraian Kode -1 Situasi yang digambarkan Harga bahan pangan pasca kenaikan harga bahan bakar minyak meningkat tajam (A-01). A-01: Harga pangan -2 Isu yang muncul Harga bahan pangan yang naik tajam terutama daging sapi, daging ayam, bawang merah, dan cabai. Khusus untuk daging ayam, kenaikan diduga dipengaruhi oleh harga bibit ayam, biaya transportasi, dan ulah spekulan. A01-01:Harga bibit ayam. A01-02:Biaya transport. A01-03:Ulah spekulan. A01-04:Jumlah penjualan daging ayam. A01-05:Nilai penjualan daging ayam. -3 Pendekatan analisis Analisis: Pendekatan ekonomi  Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan ekonomi.  Aspek akses penduduk kepada daging ayam.  Kenaikan harga daging ayam tinggi merupakan akumulasi kenaikan biaya transportasi, kenaikan biaya bibit ayam, dan perilaku spekulatif pedagang ayam.  Aspek logistik pengadaan daging ayam.
  • 19. Kerangka Berfikir 2 Kerangka Berfikir 2: Variabel apa yang sesuai dengan pendekatan analisis yang telah ditentukan Pejabat Publik/Tim Penyusun Kebijakan Publik? Langkah-langkah: (1) Variabel. (2) Indikator. Tabel 2. Matriks Kerangka Berfikir 2 Langkah-langkah Uraian Kode (1) Variabel Variabel yang digunakan untuk mendefinisikan isu yang muncul. V-01 V-02 (2) Indikator Indikator yang digunakan untuk membatasi (parameter) definisi yang digunakan dalam menjelaskan variabel yang digunakan. V-01-01 V-01-02 V-02-01 V-02-02
  • 20. Simulasi Teladan 2: Pengisian Uraian Dalam Matriks Kerangka Berfikir 2 Langkah-langkah Uraian Kode (1) Variabel (V) Variabel 1: Akses penduduk kepada daging ayam. V-01: Akses penduduk kepada daging ayam. Variabel 2: Faktor logistik pengadaan daging ayam. V-02: Faktor logistik pengadaan daging ayam. (2) Indikator Variabel 1: Akses penduduk kepada daging ayam. Indikator 1.1: Jumlah persediaan daging ayam di tingkat produsen. V-01.01Jumlah persediaan daging ayam di tingkat produsen. Indikator 1.2: Jumlah persediaan daging ayam di tingkat pedagang. V-01.02:Jumlah persediaan daging ayam di tingkat pedagang. Indikator 1.3: Jumlah persediaan daging ayam di tingkat pasar eceran. V-01.03:Jumlah persediaan daging ayam di tingkat pasar eceran. Indikator 1.4: Harga daging ayam ayam di tingkat produsen. V-01.04:Harga daging ayam ayam di tingkat produsen. Indikator 1.5: Harga daging ayam ayam di tingkat pedagang. V-01.05:Harga daging ayam ayam di tingkat pedagang. Indikator 1.6: Harga daging ayam ayam di tingkat pasar eceran. V-01.06:Harga daging ayam ayam di tingkat pasar eceran. Indikator 1.7: Volume penjualan daging ayam ayam di tingkat produsen. V-01.07:Volume penjualan daging ayam ayam di tingkat produsen. Indikator 1.8: Volume penjualan daging ayam ayam di tingkat pedagang. V-01.08:Volume penjualan daging ayam ayam di tingkat pedagang. Indikator 1.9: Volume penjualan daging ayam ayam di tingkat pasar eceran. V-01.09:Volume penjualan daging ayam ayam di tingkat pasar eceran. Variabel 2: Faktor logistik pengadaan bahan pangan. Indikator 2.1: Biaya transport dari produsen ke pasar eceran. V-02.01:Biaya transport dari produsen ke pasar eceran. Indikator 2.2: Harga benih ayam. V-02.02:Harga benih ayam. Indikator 2.3: Biaya pengepakan. V-02.03:Biaya pengepakan.
  • 21. Kerangka Berfikir 3 Kerangka Berfikir 3: Kebijakan apa yang sesuai untuk menuntaskan permasalahan sebagaimana terjadi dalam situasi tersebut? Langkah-langkah: (1) Isu permasalahan. (2) Kebijakan Alternatif. (3) Kebijakan Yang Dipilih. (4) Perkiraan/proyeksi penyelesaian permasalahan. Tabel 3. Matriks Kerangka Berfikir 3 Langkah-langkah Uraian Kode Perkiraan/proyeksi penyelesaian permasalahan (T) (1) Isu permasalahan (IP) Isikan muatan semua variabel yang didefinisikan. IP-01 Kosong IP-02 (2) Kebijakan Alternatif (KA) Isikan muatan indikator yang didefinisikan. KA-01-01 Kosong KA-01-02 KA-02-01 KA-02-02 (3) Kebijakan Yang Dipilih (KP) Isikan muatan indikator yang dianggap paling penting dari sejumlah indikator yang didefinisikan. KP-01-01 Isikan perkiraan/proyeksi penuntasan kebijakan. KP-02-01 (4) Perkiraan/proyeksi penyelesaian permasalahan (T) Berapa lama Pejabat Publik ybs/Tim Penyusunan Kebijakan ybs memperkirakan atau memproyeksikan agar permasalahan tersebut dapat diselesaikan? TKP-01-01 Kosong TKP-01-02 TKP-02-01 TKP-02-02
  • 22. Simulasi Teladan 3: Pengisian Uraian Dalam Matriks Kerangka Berfikir 3 Langkah-langkah Uraian Kode Perkiraan/proyeksi penyelesaian permasalahan (T) Kode (1) Isu permasalahan Isu permasalahan 1: Akses penduduk kepada daging ayam. IP-01 1 bulan Isu permasalahan 2: Faktor logistik pengadaan daging ayam. IP-02 1 bulan (2) Kebijakan Alternatif Kebijakan 1.1: Jumlah persediaan daging ayam di tingkat produsen. K-01.01 Kebijakan 1.2: Jumlah persediaan daging ayam di tingkat pedagang. K-01.02 Kebijakan 1.3: Jumlah persediaan daging ayam di tingkat pasar eceran. K-01.03 Kebijakan 1.4: Harga daging ayam ayam di tingkat produsen. K-01.04 Kebijakan 1.5: Harga daging ayam ayam di tingkat pedagang. K-01.05 Kebijakan 1.6: Harga daging ayam ayam di tingkat pasar eceran. K-01.06 Kebijakan 1.7: Volume penjualan daging ayam ayam di tingkat produsen. K-01.07 Kebijakan 1.8: Volume penjualan daging ayam ayam di tingkat pedagang. K-01.08 Kebijakan 1.9: Volume penjualan daging ayam ayam di tingkat pasar eceran. K-01.09 Kebijakan 2.1: Biaya transport dari produsen ke pasar eceran. K-02.01 Kebijakan 2.2: Harga benih ayam. K-02.02 Kebijakan 2.3: Biaya pengepakan. K-02.03 (3) Kebijakan Yang Dipilih Kebijakan 1.1: Jumlah persediaan daging ayam di tingkat produsen. K-01.01 1 bulan Kebijakan 1.3: Jumlah persediaan daging ayam di tingkat pasar eceran. K-01.03 1 bulan Kebijakan 1.6: Harga daging ayam ayam di tingkat pasar eceran. K-01.06 1 bulan Kebijakan 2.1: Biaya transport dari produsen ke pasar eceran. K-02.01 1 bulan Kebijakan 2.2: Harga benih ayam. K-02.02 1 bulan
  • 23. Kerangka Berfikir 4 Kerangka Berfikir 4: Manfaat utama apa yang Pejabat Publik ybs/Tim Penyusunan Kebijakan ybs inginkan akibat pelaksanaan kebijakan tersebut? Langkah-langkah: (1) Manfaat utama (benefit ). (2) Indikator manfaat utama. (3) Berapa besar skala kebijakan (lokasi atau penduduk) yang Pejabat Publik ybs/Tim Penyusunan Kebijakan ybs memperkirakan atau memproyeksikan agar manfaat utama tersebut dapat dirasakan? Tabel 4. Matriks Kerangka Berfikir 4 Langkah-langkah Uraian Kode Perkiraan/proyeksi pencapaian skala kebijakan (SKMU) (1) Manfaat utama (MU) Isikan semua kemanfaatan utama dari pelaksanaan Kebijakan Yang Dipilih (KP) bila kebijakan tersebur dilaksanakan dan sesuai jadwal waktunya. MU-01 Isikan perkiraan/proyeksi skala kebijakan (lokasi atau penduduk) dalam rangka pencapaian manfaat utama. MU-02 (2) Indikator manfaat utama (IMU) Isikan semua indikator kemanfaatan utama dari pelaksanaan Kebijakan Yang Dipilih (KP) bila kebijakan tersebur dilaksanakan dan sesuai jadwal waktunya. IMU-01-01 Isikan perkiraan/proyeksi skala kebijakan (lokasi atau penduduk) dalam rangka pencapaian manfaat utama. IMU-02-01 (3) Perkiraan/proyeksi skala kebijakan (SKMU) Berapa besar skala kebijakan (lokasi atau penduduk) yang Pejabat Publik ybs/Tim Penyusunan Kebijakan ybs memperkirakan atau memproyeksikan agar manfaat utama tersebut dapat dirasakan? SKMU-01-01 Kosong SKMU-01-02 SKMU-02-01 SKMU-02-02
  • 24. Simulasi Teladan 4: Pengisian Uraian Dalam Matriks Kerangka Berfikir 4 Langkah-langkah KP Kemanfaatan Utama Perkiraan/proyeksi pencapaian skala kebijakan (SKMU) Kode (1) Manfaat utama (MU) Kebijakan 1.1: Jumlah persediaan daging ayam di tingkat produsen. MU1: Menjaga persediaan daging ayam tingkat produsen dalam jumlah yang sesuai dengan permintaan pasar dalam waktu 1 bulan. 1 bulan Kebijakan 1.3: Jumlah persediaan daging ayam di tingkat pasar eceran. MU2: Menjaga persediaan daging ayam tingkat eceran dalam jumlah yang sesuai dengan permintaan pasar dalam waktu 1 bulan. 1 bulan Kebijakan 1.6: Harga daging ayam di tingkat pasar eceran. MU3: Menjamin harga daging ayam di tingkat pasar eceran dalam kisaran Rp 40.000/kg dalam waktu paling cepat 1 bulan ke depan. 1 bulan Kebijakan 2.1: Biaya transport dari produsen ke pasar eceran. MU4: Menjamin biaya transport pengiriman persediaan daging ayam dari produsen ke pasar eceran tidak lebih dari biaya normal dalam waktu paling cepat 1 bulan ke depan. 1 bulan Kebijakan 2.2: Harga benih ayam. MU5: Menjamin harga benih ayam tidak lebih dari biaya normal dalam waktu paling cepat 1 bulan ke depan. 1 bulan (2) Indikator manfaat utama (IMU) MU1: Menjaga persediaan daging ayam tingkat produsen dalam jumlah yang sesuai dengan permintaan pasar dalam waktu 1 bulan. IMU1: Jumlah persediaan daging ayam di tingkat produsen sebanyak XX Ton dalam waktu 1 bulan. 1 bulan x 1 Provinsi x 1 Juta Penduduk MU2: Menjaga persediaan daging ayam tingkat eceran dalam jumlah yang sesuai dengan permintaan pasar dalam waktu 1 bulan. IMU2: Jumlah persediaan daging ayam di tingkat pasar eceran sebanyak XX Ton dalam waktu 1 bulan. 1 bulan x 1 Provinsi x 1 Juta Penduduk MU3: Menjamin harga daging ayam di tingkat pasar eceran dalam kisaran Rp 40.000/kg dalam waktu paling cepat 1 bulan ke depan. IMU3: Harga daging ayam di tingkat pasar eceran Rp 40.000/kg dalam waktu 1 bulan. 1 bulan x 1 Provinsi x 1 Juta Penduduk MU4: Menjamin biaya transport pengiriman persediaan daging ayam dari produsen ke pasar eceran tidak lebih dari biaya normal dalam waktu paling cepat 1 bulan ke depan. IMU4: Biaya transport pengiriman persediaan daging ayam dari produsen ke pasar eceran tidak lebih dari biaya normal dalam waktu paling cepat 1 bulan ke depan. 1 bulan x 1 Provinsi x 1 Juta Penduduk MU5: Menjamin harga benih ayam tidak lebih dari biaya normal dalam waktu paling cepat 1 bulan ke depan. IMU5: Harga benih ayam tidak lebih dari biaya normal dalam waktu paling cepat 1 bulan ke depan. 1 bulan x 1 Provinsi x 1 Juta Penduduk
  • 25. Kerangka Berfikir 5 Kerangka Berfikir 5: Program pembangunan apa yang akan Pejabat Publik ybs/Tim Penyusunan Kebijakan ybs lakukan untuk menghasilkan manfaat utama yang Pejabat Publik ybs/Tim Penyusunan Kebijakan ybs harapkan? Langkah-langkah: (1) Program (Outcome/Hasil). (2) Indikator Program. (3) Berapa besar skala program (lokasi atau penduduk) yang Pejabat Publik ybs/Tim Penyusunan Kebijakan ybs memperkirakan atau memproyeksikan agar manfaat utama tersebut dapat dirasakan? Tabel 5. Matriks Kerangka Berfikir 5 Langkah-langkah Uraian Kode Perkiraan/proyeksi pencapaian skala program (SPMU) (1) Program (PU) Isikan semua kemanfaatan utama (MU) dari pelaksanaan program bila program tersebut dilaksanakan dan sesuai jadwal waktunya. PU-01 Isikan perkiraan/proyeksi skala kebijakan (lokasi atau penduduk) dalam rangka pencapaian manfaat utama. PU-02 (2) Indikator Program (IPU) Isikan semua indikator kemanfaatan utama dari pelaksanaan program bila program tersebut dilaksanakan dan sesuai jadwal waktunya. IPU-01-01 Isikan perkiraan/proyeksi skala kebijakan (lokasi atau penduduk) dalam rangka pencapaian manfaat utama. IPU-02-01 (3) Perkiraan/proyeksi skala program (SPMU) Berapa besar skala program (lokasi atau penduduk) yang Pejabat Publik ybs/Tim Penyusunan Kebijakan ybs memperkirakan atau memproyeksikan agar manfaat utama tersebut dapat dirasakan? SPMU-01-01 Kosong SPMU-01-02 SPMU-02-01 SPMU-02-02
  • 26. Simulasi Teladan 5: Pengisian Uraian Dalam Matriks Kerangka Berfikir 5 Langkah-langkah Kemanfaatan Utama Program Perkiraan/proyeksi pencapaian skala program (SPMU) Kode (1) Program (PU) MU1: Menjaga persediaan daging ayam tingkat produsen dalam jumlah yang sesuai dengan permintaan pasar dalam waktu 1 bulan. PU1: Program Perluasan Akses Masyarakat ke Daging Ayam 1 bulan MU2: Menjaga persediaan daging ayam tingkat eceran dalam jumlah yang sesuai dengan permintaan pasar dalam waktu 1 bulan. PU1: Program Perluasan Akses Masyarakat ke Daging Ayam 1 bulan MU3: Menjamin harga daging ayam di tingkat pasar eceran dalam kisaran Rp 40.000/kg dalam waktu paling cepat 1 bulan ke depan. PU1: Program Perluasan Akses Masyarakat ke Daging Ayam 1 bulan MU4: Menjamin biaya transport pengiriman persediaan daging ayam dari produsen ke pasar eceran tidak lebih dari biaya normal dalam waktu paling cepat 1 bulan ke depan. PU2: Program Logistik Nasional Daging Ayam 1 bulan MU5: Menjamin harga benih ayam tidak lebih dari biaya normal dalam waktu paling cepat 1 bulan ke depan. PU2: Program Logistik Nasional Daging Ayam 1 bulan (2) Indikator Program (IPU) PU1: Program Perluasan Akses Masyarakat ke Daging Ayam IPU1: Jumlah penduduk dalam 1 provinsi yang mampu membeli daging ayam dengan harga eceran Rp 40.000. 1 bulan x 1 Provinsi x 1 Juta Penduduk PU2: Program Logistik Nasional Daging Ayam IPU2: Harga logistik daging ayam normal dalam 1 bulan dalam 1 provinsi. 1 bulan x 1 Provinsi x 1 Juta Penduduk
  • 27. Kerangka Berfikir 6 Kerangka Berfikir 6: Kegiatan pembangunan apa saja yang perlu Pejabat Publik ybs/Tim Penyusunan Kebijakan ybs lakukan untuk melaksanakan program tersebut? Langkah-langkah: (1) Kegiatan. (2) Indikator Kegiatan. (3) Berapa besar skala kegiatan (lokasi atau penduduk) yang Pejabat Publik ybs/Tim Penyusunan Kebijakan ybs memperkirakan atau memproyeksikan agar hasil utama kegiatan tersebut dapat dirasakan? Tabel 6. Matriks Kerangka Berfikir 6 Langkah-langkah Uraian Kode Perkiraan/proyeksi pencapaian skala kegiatan (SKMU) (1) Kegiatan (KU) Isikan semua Indikator manfaat utama (IMU). PU-01 Isikan perkiraan/proyeksi skala kebijakan (lokasi atau penduduk) dalam rangka pencapaian manfaat utama. PU-02 (2) Indikator Kegiatan (IKU) Isikan semua indikator kemanfaatan utama dari pelaksanaan program bila program tersebut dilaksanakan dan sesuai jadwal waktunya. IPU-01-01 Isikan perkiraan/proyeksi skala kebijakan (lokasi atau penduduk) dalam rangka pencapaian manfaat utama. IPU-02-01 (3) Perkiraan/proyeksi skala kegiatan (SKMU) Berapa besar skala program (lokasi atau penduduk) yang Pejabat Publik ybs/Tim Penyusunan Kebijakan ybs memperkirakan atau memproyeksikan agar manfaat utama tersebut dapat dirasakan? SPMU-01-01 Kosong SPMU-01-02 SPMU-02-01 SPMU-02-02
  • 28. Simulasi Teladan 6: Pengisian Uraian Dalam Matriks Kerangka Berfikir 6 Langkah-langkah Kemanfaatan Utama Kegiatan Perkiraan/proyeksi pencapaian skala kegiatan (SKMU) Kode (1) Kegiatan (KU) MU1: Menjaga persediaan daging ayam tingkat produsen dalam jumlah yang sesuai dengan permintaan pasar dalam waktu 1 bulan. KU1: Kegiatan meningkatkan jumlah persediaan daging ayam di tingkat produsen sebanyak XX Ton dalam waktu 1 bulan. 1 bulan MU2: Menjaga persediaan daging ayam tingkat eceran dalam jumlah yang sesuai dengan permintaan pasar dalam waktu 1 bulan. KU2: Kegiatan meningkatkan jumlah persediaan daging ayam di tingkat pasar eceran sebanyak XX Ton dalam waktu 1 bulan. 1 bulan MU3: Menjamin harga daging ayam di tingkat pasar eceran dalam kisaran Rp 40.000/kg dalam waktu paling cepat 1 bulan ke depan. KU3: Kegiatan regulasi pematokan harga daging ayam di tingkat pasar eceran Rp 40.000/kg dalam waktu 1 bulan. 1 bulan MU4: Menjamin biaya transport pengiriman persediaan daging ayam dari produsen ke pasar eceran tidak lebih dari biaya normal dalam waktu paling cepat 1 bulan ke depan. KU4: Kegiatan regulasi biaya transport pengiriman persediaan daging ayam dari produsen ke pasar eceran tidak lebih dari biaya normal dalam waktu paling cepat 1 bulan ke depan. 1 bulan MU5: Menjamin harga benih ayam tidak lebih dari biaya normal dalam waktu paling cepat 1 bulan ke depan. KU5: Kegiatan regulasi harga benih ayam tidak lebih dari biaya normal dalam waktu paling cepat 1 bulan ke depan. 1 bulan (2) Indikator Kegiatan (IKU) PU1: Program Perluasan Akses Masyarakat ke Daging Ayam IKU1: Jumlah persediaan daging ayam di tingkat produsen sebanyak XX Ton dalam waktu 1 bulan. 1 bulan x 1 Provinsi x 1 Juta Penduduk IKU2: Jumlah persediaan daging ayam di tingkat pasar eceran sebanyak XX Ton dalam waktu 1 bulan. 1 bulan x 1 Provinsi x 1 Juta Penduduk IKU3: Harga daging ayam di tingkat pasar eceran Rp 40.000/kg dalam waktu 1 bulan. 1 bulan x 1 Provinsi x 1 Juta Penduduk PU2: Program Logistik Nasional Daging Ayam IKU4: Biaya transport pengiriman persediaan daging ayam dari produsen ke pasar eceran tidak lebih dari biaya normal dalam waktu paling cepat 1 bulan ke depan. 1 bulan x 1 Provinsi x 1 Juta Penduduk IKU5: Harga benih ayam tidak lebih dari biaya normal dalam waktu paling cepat 1 bulan ke depan. 1 bulan x 1 Provinsi x 1 Juta Penduduk
  • 29. Kerangka Berfikir 7 Kerangka Berfikir 7: Sumberdaya apa saja yang perlu Pejabat Publik ybs/Tim Penyusunan Kebijakan ybs sediakan agar kegiatan tersebut dapat berfungsi? Langkah-langkah: (1) Jenis sumberdaya (minimal: uang, barang, orang, waktu, regulasi). (2) Indikator sumberdaya. (3) Berapa besar skala kebutuhan sumberdaya (uang, orang, barang, luang, borang, peluang, dll) yang Pejabat Publik ybs/Tim Penyusunan Kebijakan ybs memperkirakan atau memproyeksikan agar sumberdaya ini mampu menghasilkan hasil yang diharapkan? Tabel 7. Matriks Kerangka Berfikir 7 Langkah-langkah Uraian Kode Perkiraan/proyeksi skala kebutuhan sumberdaya (SKSD) (1) Jenis sumberdaya (minimal: uang, orang, barang, luang/waktu, borang/regulasi, peluang, dll) (SD) Isikan semua Indikator Kegiatan (IKU) SD-01 Isikan perkiraan/proyeksi skala kebutuhan sumberdaya (uang, orang, barang, luang, borang, peluang, dll) SD-02 (2) Indikator sumberdaya (ISD) Isikan semua indikator kemanfaatan utama dari pelaksanaan program bila program tersebut dilaksanakan dan sesuai jadwal waktunya. ISD-01-01 Isikan perkiraan/proyeksi skala kebutuhan sumberdaya (uang, orang, barang, luang, borang, peluang, dll) ISD-02-01 (3) Perkiraan/proyeksi skala kebutuhan sumberdaya (SKSD) Berapa besar skala kebutuhan sumberdaya (uang, orang, barang, luang, borang, peluang, dll) yang Pejabat Publik ybs/Tim Penyusunan Kebijakan ybs memperkirakan atau memproyeksikan agar sumberdaya ini mampu menghasilkan hasil yang diharapkan? SKSD-01-01 Kosong SKSD-01-02 SKSD-02-01 SKSD-02-02
  • 30. Simulasi Teladan 7: Pengisian Uraian Dalam Matriks Kerangka Berfikir 7 Langkah-langkah Kegiatan Utama Kebutuhan Sumberdaya Perkiraan/proyeksi skala kebutuhan sumberdaya (SKSD) Kode (1) Jenis sumberdaya (minimal: uang, orang, barang, luang/waktu, borang/regulasi, peluang, dll) (SD) KU1: Kegiatan meningkatkan jumlah persediaan daging ayam di tingkat produsen sebanyak XX Ton dalam waktu 1 bulan. SD1: Bantuan distribusi daging ayam di tingkat produsen. 1 bulan KU2: Kegiatan meningkatkan jumlah persediaan daging ayam di tingkat pasar eceran sebanyak XX Ton dalam waktu 1 bulan. SD2: Bantuan distribusi daging ayam di tingkat pasar eceran KU3: Kegiatan regulasi pematokan harga daging ayam di tingkat pasar eceran Rp 40.000/kg dalam waktu 1 bulan. SD3: Tim kerja penyusunan regulasi harga daging ayam di tingkat pasar eceran. 1 bulan KU4: Kegiatan regulasi biaya transport pengiriman persediaan daging ayam dari produsen ke pasar eceran tidak lebih dari biaya normal dalam waktu paling cepat 1 bulan ke depan. SD4: Tim kerja penyusunan regulasi biaya transport pengiriman persediaan daging ayam. KU5: Kegiatan regulasi harga benih ayam tidak lebih dari biaya normal dalam waktu paling cepat 1 bulan ke depan. SD5: Tim kerja penyusunan regulasi pematokan harga daging ayam di tingkat pasar eceran. 1 bulan (2) Indikator sumberdaya (ISD) SD1: Bantuan distribusi daging ayam di tingkat produsen. ISD1: Jumlah truk/ton x harga BBM/hari/truk x 30 hari. Truk x BBM x Hari SD2: Bantuan distribusi daging ayam di tingkat pasar eceran ISD2: Jumlah truk/ton x harga BBM/hari/truk x 30 hari. Truk x BBM x Hari SD3: Tim kerja penyusunan regulasi harga daging ayam di tingkat pasar eceran. SD3: Anggota Tim x Honor Anggota Tim/Rp/bulan x 1 bulan Tim x Honor x Bulan SD4: Tim kerja penyusunan regulasi biaya transport pengiriman persediaan daging ayam. SD4: Anggota Tim x Honor Anggota Tim/Rp/bulan x 1 bulan Tim x Honor x Bulan SD5: Tim kerja penyusunan regulasi pematokan harga daging ayam di tingkat pasar eceran. SD5: Anggota Tim x Honor Anggota Tim/Rp/bulan x 1 bulan Tim x Honor x Bulan
  • 31. Keempat, merangkai tulisan. • Setelah penulis menyusun outline, penulis mencari, memilih, dan menentukan data-data dan rujukan untuk mengembangkan kerangka tulisan. • Berdasarkan data-data dan rujukan tersebut, penulis mengembangkan badan tulisan. • Penulis harus berusaha menghemat kata dan kalimat ketika penulis mengembangkan kerangka tulisan ke dalam badan tulisan. Rangkai
  • 32. Kelima, gaya tulisan. • Gaya tulisan yang baik adalah menggunakan tata bahasa yang baik dan selalu berusaha dalam format kalimat aktif  SPOK. • Penulisan kalimat selalu mengalir. • Penulisan kalimat tidak meloncat (jumping)  gunakan silogisme. • Tipsnya adalah menghindari penggunaan bullets dan numbering. Gaya
  • 33. Keenam, etika tulisan. • Menjaga orisinalitas tulisan. • Setiap kutipan dan rujukan yang bukan bersumber dari penulis sendiri harus diberikan keterangan asal tulisan dalam format footnote atau side-note. • Bobot isi tulisan antara tulisan yang berasal dari pemikiran penulis sendiri dibandingkan dengan kutipan/rujukan dari tulisan penulis lain sebaiknya sekitar 20-40% pemikiran sendiri dan 60-80% pemikiran/milik orang lain/pihak lain termasuk data. Etika
  • 34. Ketujuh, open mind. • Jangan berhenti belajar. • Jangan berhenti mencoba. • Jangan malu bertanya dengan pertanyaan yang rasional. • Rendah hati. Open Mind
  • 36. Pertama, perhatikan Tips di Bab 1. Kepala Makalah
  • 37. Kedua, susun paper dengan kisi-kisi sebagai berikut: JUDUL (Sub Judul) I. Pendahuluan •Penyajian Latar Belakang Masalag (a.11=0,1): Disusun berdasarkan informasi data primer yang telah diolah. •Pengumpulan Data Sekunder (a.3=0,1): Data yang dikumpulkan baik melalui media cetak maupun media elektronik 1.1. Menentukan Jenis Permasalahan (a.16=0,1) Hanya menentukan jenis permasalahan yang dihadapi. 1.2. Menentukan Tingkat Permasalahan (a.17=0,1) Menentukan tingkat permasalahan setelah menentukan jenis permasalahan yang dihadapi (berdasarkan a.16). Isi Makalah
  • 38. 1.3. Menentukan Faktor-faktor Penyebab Permasalahan (a.18=0,1) Setelah diketahui jenis dan tingkat permasalahan yang dihadapi, kemudian diidentifikasi penyebab timbulnya permasalahan tersebut. 1.4. Penyusunan Desain dan Instrumen (a.1=0,3) Rancang kebijakan yang perlu ditempuh untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi. II. Studi Pustaka 2.1. Menyusun Landasan Kerangka Teoritis dan Model (b.1=0,3; 80%) Kerangka teori dimaksud adalah pemilihan landasan teori yang digunakan untuk mendekati permasalahan pembangunan yang dihadapi. Adapun model dimaksud adalah kerangka yang digunakan untuk menganalisis permasalahan yang dihadapi yang dapat pula digunakan sebagai alat stimulasi tingkah laku dari suatu sistem. 2.2. Menyusun Studi Pustaka Yang Memperkuat Landasan/Kerangka Logis (b.2=0,2) Mencari informasi yang lengkap untuk memahami permasalahan yang ada guna memperkuat landasan teori dan model yang sudah ditentukan, termasuk informasi mengenai kebijakan yang pernah dilakukan sebelumnya. Isi Makalah
  • 39. 2.3. Menyusun Asumsi/Hipotesis Model (b.4=0,2; 80%) Disusun berdasarkan spesifikasi model serta pemahaman terhadap permasalahan yang ada. III. Metode Penelitian 3.1. Penyusunan Spesifikasi Model (b.3=0,1; 80%) Menentukan variabel yang berpengaruh dalam model, kemudian menyusun hubungan antara variabel yang ada. 3.2. Metode Pengolahan Data Lihat slide berikut.... Isi Makalah
  • 40. 3.2. Metode Pengolahan Data • Pengumpulan Data Primer (a.2=0,4): Data yang secara langsung dikumpulkan melalui survei kepada responden, baik melalui wawancara maupun kuesioner. Pengumpulan data minimal 30 responden. • Tabulasi Data (a.7=0,1): Menyusun semua data primer dalam bentuk tabel sesuai keperluan. • Kodifikasi Data (a.5=0,1): Melakukan pemberian kode sebagai dasar untuk pengelompokan data sesuai kebutuhan. Jumlah data minimal 100 responden. Misal: (1) Pekerjaan RTM; (2) Jumlah anak; (3) Kualitas kesehatan anggota RTM yang perlu dibawab ke Puskesmas; (4) dll. • Pemasukan Data (entry data) (a.8=0,2): Mengolah data primer menjadi informasi yang berguna, bervariasi dari tingkat yang sangat mudah sampai dengan yang sangat sulit (maksudnya pakai skala likert). • Review kelengkapan data (maksudnya: tabelkan secara series) (a.9=0,2): Memeriksa kembali data yang diperoleh dengan kebutuhan data yang diinginkan, baik dalam hal kualitas maupun kuantitas. • Pembuatan diagram (a.10=0,1): Diperlukan untuk memudahkan analisis masalah. Angka kredit dapat dinerikan apabiloa kegiatan pembuatan diagram dan tabel tersebut esuai yang dimaksud dalam surat penugasan (work order/disposisi). Isi Makalah
  • 41. IV. Hasil dan Pembahasan 4.1. Memformulasikan Sajian Untuk Analisis (a.12=0,2) Disusun dengan memadukan latar belakang masalah, fakta yang ada, serta potensi yang tersedia. 4.2. Merumuskan tujuan-tujuan realistis yang dapat dicapai dalam perencanaan proyek sektor tunggal (a.20=0,2) Proyek sektor tunggal dimaksud adalah proyek pembangunan yang keterkaitan dengan sektor lain relatif kecil. Atau 4.2. Merumuskan tujuan-tujuan realistis yang dapat dicapai dalam perencanaan proyek multi sektoral (a.21=0,3; 80%) Proyek multi sektoral dimaksud adalah proyek pembangunan yang melibatkan beberapa sektor terkait.. Atau 4.2. Merumuskan tujuan-tujuan realistis yang dapat dicapai dalam perencanaan proyek kawasan (a.22=0,4; 80%) Kawasan dimaksud dapat dibentuk untuk kepentingan kesatuan pembangunan ekonomi suatu wilayah, pengolahan sumberdaya alam dan lingkungan, kawasan kesatuan dari beberapa wilayah adminsitrasi lainnya, atau kawasan lain yang memerlukan perhatian khusus. Isi Makalah
  • 42. V. Kesimpulan dan Saran 5.1. Merumuskan kriteria untuk menilai alternatif (c.1=0,1) Kriteria dimaksud adalah ukuran dalam menilai berbagai alternatif yang ada. Alternatif dapat berupa alternatif kebijakan/program/proyek/kegiatan. 5.2. Menulis saran untuk menilai alternatif (c.2=0,1) Saran dimaksud adalah saran terhadap kriteria yang ada dan nantinya digunakan untuk menilai alternatif. 5.3. Mengkaji alternatif-alternatif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam perencanaan proyek sektor tunggal (c.15=0,1) Proyek sektor tunggal dimaksud adalah proyek yang tidak mempunyai kaitan erat dengan sektor lain. Isi Makalah
  • 44. 44 AlamiahTantangan Kita Mineral Langka Mineral Migas Geothermal Keanekara- gaman Hayati dan penghasil Oksigen Batubara Jalur laut dan udara sistem logistik dunia Orbit geostasioner Topografi Kualitas lahan Fishing ground Plasma Nutfah
  • 45. BuatanTantangan Kita HAM Demokrasi HAKI Unifikasi Politik Liberalisasi Ekonomi Lingkungan Hidup Konspirasi Global-Regional Tingkat kekayaan penduduk Indonesia (jumlah orang kaya besar) Tingkat produktivitas orang Indonesia Tingkat kualitas Infrastruktur Tingkat aktivitas orang Indonesia Tingkat kesesuaian mainstreaming sejarah dunia dalam sejarah Indonesia Tingkat eksploitasi kebutuhan sosial orang Indonesia Tingkat pertumbuhan ekonomi Tingkat kasus HAM (casuistic-based) Tingkat keanekaragaman hayati Indonesia Tingkat bioosmosis global di Indonesia Tingkat Kebutuhan Pembangunan (misal lahan) Konsisi zero-sum-game Tingkat eksploitasi kebebasan orang Indonesia Tingkat eksploitasi kebutuhan sosial orang Indonesia Tingkat kesesuaian konsep demokrasi terhadap tradisi Indonesia Tingkat kesenjangan pola pikir orang Indonesia terhadap budaya baru Tingkat inovasi orang Indonesia Tingkat keanekaragaman budaya Indonesia Tingkat kecerdasan orang Indonesia Tingkat persaingan global Tingkat penseragaman indentitas politik Tingkat penseragaman indentitas budaya Tingkat kemampuan kerjasama orang Indonesia Tingkat kepedulian sosial orang Indonesia Sejarah kontemporer Indonesia direduksi Konsisi zero-sum-game
  • 46. Penguatan tatatan global baru Modifikasi tatanan global Penerbatasan ruang gerak warga negara Pemaknaan rezim demokrasi nasional Peluasan “rezim demokrasi unilateral” global 2040-20502030-20402020-20302010-20202000-2010 “Rekolonialisasi” Menguatnya tekanan global Tekanan global Menguatnya konsensus internasional Konsensus internasional Khalayak tidak mengenal jati diri kebangsaan!! Khalayak semakin tidak mengerti demokrasi, dan semakin jauh pengamalan Pancasila • Demokrasi “menguat” • Pancasila tidak dipahami. • Oligarki berkembang. Pemudaran kebangsaan • Aplikasi demokrasi. • Formalitas Pancasila. Ancaman Tantangan Hambatan “Terjajah” kembali SDM terkooptasi. • Pembodohan. • Brain- draining. • SDM tidak paham, sedikit yang paham. • Yang paham tidak memimpin, yang memimpin tidak paham. SDM tertinggal Gangguan BuatanTantangan Kita
  • 47. 47 s s Evaluasi Kinerja Pembangunan Data dan Informasi Pemantauan Business Process Evaluasi Sektoral Evaluasi Daerah PelaporanEx-ante On-going Post-ante Online (website) User: Direktorat Teknis User: Direktorat Teknis, Kementerian/Lembaga, Khalayak Umum
  • 48. 48 s s Evaluasi Kinerja Pembangunan Data dan Informasi (Kementerian/Lembaga) Unit Kerja Pemantauan (EKP) Alur Data dan Pengguna-nya Unit Kerja Evaluasi Sektoral (EKP) Unit Kerja Evaluasi Daerah (EKP) Unit Kerja Pelaporan (EKP) Data Rencana (Ex-ante) Data Progress (On-going) Data Isu Tematik (Post-ante) Online (website) User: Direktorat Teknis, Kementerian/Lembaga, Khalayak Umum Unit Kerja Sisinfo/IT (EKP) Unit Kerja Direktorat Teknis
  • 49. 49 Randy R. Wrihatnolo Kepala Divisi Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan MP3EI Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Jalan Medan Merdeka Barat No. 7, Jakarta Pusat – Indonesia 10110 email: wrihatnolo@yahoo.com www.kp3ei.go.id Terima kasih