Dokumen tersebut membahas pentingnya memahami bakat, minat, dan kemampuan siswa dalam memilih jurusan pendidikan dan pekerjaan. Ia menjelaskan bahwa seringkali siswa memilih jurusan tanpa mempertimbangkan bakat dan minat mereka, sehingga perlu adanya pengembangan bakat dan minat sejak dini untuk memilih jurusan yang sesuai. Dokumen tersebut juga memberikan penjelasan mengenai konsep bakat dan minat, s
2. PENDAHULUAN
Belajar ataupun bekerja pada bidang-bidang yang diminati terlebih
lagi didukung dengan bakat serta talenta yang sesuai, akan memberi
semangat dalam mempelajari atau menjalaninya. Tapi seringkali remaja
memilih suatu jurusan atau bidang studi karena terbawa dan ikut teman-
temannya, atau memilih bidang yang sedang popular, tanpa sempat
mencerna terlebih dahulu dan memahami bidang yang akan dipelajari,
menjadi apa setelah selesai sekolah ataupun lebih jauh lagi mengenali
bidang pekerjaan seperti apa yang akan digelutinya sesuai dengan latar
belakang pendidikannya tersebut.
Mengembangkan bakat dan minat bertujuan agar seseorang belajar
atau dikemudian hari bisa bekerja di bidang yang diminatinya dan sesuai
dengan kemampuan serta bakat dan minat yang dimilikinya sehingga
mereka bisa mengembangkan kapabilitas untuk belajar serta bekerja secara
optimal dengan penuh antusias.
3. PENGERTIAN BAKAT
Bakat adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang
masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan,
pengetahuan dan keterampilan khusus. Sehubungan dengan cara
berfungsinya, ada 2 jenis bakat, yaitu:
1. Kemampuan pada bidang khusus. Misalnya bakat musik, melukis, dll.
2. Bakat khusus yang dibutuhkan sebagai perantara untuk merealisir
kemampuan khusus , misalnya bakat melihat ruang (dimensi) dibutuhkan
untuk merealisasi kemampuan di bidang taknik arsitek.
Bakat bukanlah merupakan sifat tunggal, melainkan merupakam
sekelompok sifat yang secara bertimgkat membentuk bakat. Bakat baru
muncul bila ada kesempatan untuk berkembang atau dikembangkan.
Sehingga mungkin saja seseorang tidak mengetahui dan mengembangkan
bakatnya sehingga tetap merupakan kemampuan yang latent.
4. PENGERTIAN MINAT
Menurut John Holland, minat adalah aktivitas atau tugas-tugas yang
membangkitkan perasaan ingin tahu, perhatian, dan memberi kesenangan
atau kenikmatan. Minat dapat menjadi indikator dari kekuatan seseorang di
area tertentu di mana dia akan termotivasi untuk mempelajarinya dan
menunjukkan kinerja yang tinggi. Bakat akan sulit berkembang dengan
baik apabila tidak diawali dengan adanya minat pada bidang yang akan
ditekuni.
5. TES BAKAT
Tes bakat bertujuan membantu memberikan gambaran mengenai
kemampuan seseorang di berbagai minatnya di bidang-bidang tertentu,
untuk kemudian merencanakan dan membuat keputusan mengenai pilihan
pendidikan atau pekerjaan. Melalui tes bakat akan diperoleh gambaran
mengenai berbagai bidang kemampuan dan minat seseorang. Hasil tes
bakat tidak dapat menentukan dengan mutlak pekerjaan atau karir apa yang
harus dijalani.
Setiap orang mempunyai bakat-bakat tertentu, masing-masing dalam
bidang dan derajat yang berbeda-beda. Guru, orang tua, pembimbing perlu
mengenal bakat anak-anaknya sehingga dapat memberikan pendidikan dan
menyediakan pengalaman sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
6. MENGEMBANGKAN BAKAT DAN
MINAT REMAJA
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak ke masa
dewasa. Pada periode ini anak mencapai kematangan fisik dan diharapkan
pula disertai dengan kematangan emosi dan perkembangan sosialnya.
Karena masa peralihan maka remaja pada umumnya masih ragu-ragu akan
perannya dan menimbulkan krisis identitas. Dalam usaha menemukan jati
dirinya dalam arti mengatahui kebutuhan-kebutuhan pribadi serta tujuan
yang ingin dicapai dalam hidupnya, maka pengembangan bakat dan minat
remaja sangat penting. Dan dalam mengembangkan kompetensinya remaja
tetap membutuhkan bimbingan dari orang tua dan lingkungan rumah
maupun sekolah.
7. MENGEMBANGKAN BAKAT DAN
MINAT REMAJA
Beberapa hal yang perlu dilakukan orang tua, guru atau lingkungan terdekat anak untuk
mengambangkan bakat dan minat adalah:
a. sejak usia dini cernati berbagai kelebihan, ketrampilan dan kemampuan yang tampak
menonjol pada anak.
b. Bantu anak dalam meyakini dan fokus pada kelebihan dirinya.
c. Kembangkan konsep diri positif pada anak.
d. Perkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan, serta pengalaman di berbagai
bidang.
e. Usahakan berbagai cara untuk meningkatkan minat anak untuk belajar dan menekuni
bidang-bidang yang menjadi kelebihannya.
f. Tingkatkan motivasi anak untuk mengembangkan dan melatih kemampuannya.
g. Stimulasi anak untuk meluaskan kemampuannya dari satu bakat ke bakat yang lain.
h. Berikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan anak.
i. Sediakan fasilitas atau sarana untuk mengembangkan bakat anak.
j. Dukung anak untuk mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam mengembangkan
bakatnya.
k. Jalin hubungan baik antara orang tua, guru, dengan anak atau remaja.
8. MENGEMBANGKAN BAKAT DAN
MINAT REMAJA
Banyak orang tidak selalu mudah menemukan bakat dan minat yang tepat,
karena beberapa hal:
a. Siswa belum secara sengaja menjajahi kemampuan, bakat serta
minatnya.
b. Kurangnya wawasan bidang studi atau lapangan pekerjaan yang ada.
c. Tidak ada masukan dari lingkungan mengenai kelebihan dalam
kemampuan atau bakatnya.
d. Siswa belajar tanpa tahu kegunaan dan tujuan dari bidang studi yang
dipelajarinya.
e. Bidang yang diminati dan bakat yang dimiliki bervariasi.
f. Bakat yang ada belum terasa atau kurang mendapat kesempatan untuk
dikembangkan sehingga tidak nampak.
g. Perasaan tidak mampu atau tidak berbakat dari pribadi yang
bersangkutan ataupun dari lingkungannya.
9. MENGEMBANGKAN BAKAT DAN
MINAT REMAJA
Hal-hal yang perlu dicermati dalam mengembangkan bakat dan minat remaja, yaitu:
a. Mengikuti minat teman.
Usia remaja adalah masa perkembangan yang ditandai dengan solidaritas tinggi
terhadap teman-teman sebayanya. Remaja kurang memahami siapa dirinya, memiliki
kebutuhan yang besar untuk berada dan diakui dalam kelompoknya. Hal ini seringkali
membuat remaja mengikuti minat temannya, memilih bidang yang sebenarnya kurang sesuai
dengan bakat dan minatnya. Untuk memilih bidang-bidang yang akan dikembangkannya,
remaja perlu berdiskusi, mencari masukan dan bertukar pikiran dengan orang tuanya.
b. Penelusuran bakat dan minat secara dangkal.
Memperhatikan bakat dan minat anak membutuhkan usaha yang serius dan
berkesinambungan. Tes bakat pada umumnya memadukan kemampuan intelektual ataupun
ketrampilan dengan bakat dan minat yang dimiliki seseorang. Kemampuan tinggi tanpa
didukung oleh minat akan membuat anak bisa berhasil dalam pendidikannya akan tetapi
antusiasme untuk mempelajarinya kurang tinggi minat dan bakat yang tinggi di suatu bidang
tanpa didukung kemampuan akan membuat seseorang membutuhkan tenaga dan usaha ekstra
keras untuk mencapainya. Selain hal tersebut tentunya di manapun seseorang belajar dan
bekerja dibutuhkan motivasi belajar, daya juang dan ketekunan.
10. MENGEMBANGKAN BAKAT DAN
MINAT REMAJA
Seseorang bisa mengenal bidang studi atau pekerjaan tertentu karena:
a. Memperoleh informasi mengenai berbagai bidang studi atau pekerjaan.
Membuka wawasan anak dengan mencari atau memberi informasi, misalnya membawa anak
dalam lingkungan orang tua membuat anak tahu dan kenal bidang yang digeluti orang tua.
Terlebih lagi ketika orang tua menceritakan berbagai hal positif mengenai lingkup kerjanya,
manfaatnya untuk orang lain ataupun lingkungan, akan membawa anak untuk menjadi ahli
kimia.
b. Berkaitan dengan pelajaran di sekolah.
Misalnya seorang anak tertarik di bidang kimia karena gurunya mengajar kimia sedemikian
menariknya sehingga dia memutuskan untuk menjadi ahl kimia.
c. Seorang siswa SMA berniat masuk Fakultas Kedokteran akan tetapi pada saat dia akan
mendaftar dia berpikir bahwa Bioteknologi masa kini sedang populer dan menarik, dan
setelah mencoba menjajagi dia kemudian memilih bioteknologi dan berhasil berprestasi
dengan baik karena suka.
d. Secara kebetulan atau tidak sengaja mendapat informasi.
Jadi manusia memiliki banyak kemampuan dan bakat yang masih merupakan potensi namun
hanya sedikit sekali dari kemampuan tersebut teraktualisasi.