SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Download to read offline
1 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id
Untuk menyusun segmentasi generik (generic segmentation) kelas menengah Indonesia kami menggunakan
pendekatan segmentasi psikografis (psychographic segmentation approach) yaitu pendekatan segmentasi yang
mengacu pada atribut-atribut yang terkait dengan nilai-nilai (values), kepribadian (personality), sikap (attitudes),
minat (interest), atau gaya hidup (lifestyle). Penggunaan atribut-atribut psikografis memungkinkan pemasar
memahami akar-akar penyebab mengapa konsumen memilih produk A ketimbang B; atau kenapa mereka memiliki
pola konsumsi tertentu yang berbeda dari konsumen lain.
2 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id
Pendekatan segmentasi psikografis
memiliki keunggulan karena memberikan
pemahaman yang kaya terhadap atribut-
atribut psikografis yang secara langsung dan
signifikan mempengaruhi proses pengambilan
keputusan konsumen. Atribut-atribut psikografis
merefleksikan kriteria-kriteria yang ditetapkan
konsumen dalam proses pengambilan
keputusan pembelian atau penggunaan produk
dan layanan.
Dalam studi ini kami fokus untuk
mengidentifikasi nilai-nilai (values) yang
dianut oleh konsumen di berbagai segmen
yang kami identifikasi karena nilai-nilai
merupakan kriteria paripurna dalam melakukan
pengambilan keputusan (ultimate decision
making criteria). Nilai-nilai sangat sentral dalam
studi mengenai kondisi konsumen karena
nilai-nilai mempengaruhi dan membentuk
pola sikap (attitude), perilaku (behavior), gaya
hidup (lifestyle), atau kebutuhan (needs) dari
konsumen.
Schwartz (2006) menulis, “Values are used to characterize societies and individuals, to
trace change over time, and to explain the motivational bases of attitudes and behavior”.
3 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id
Tiga Dimensi
Dalam mengembangkan model segmentasi kami
berfokus untuk bisa menggambarkan nilai-nilai yang
dimiliki oleh konsumen kelas menengah Indonesia.
Karena nilai-nilai membentuk dan mempengaruhi
sikap, perilaku, gaya hidup, dan kebutuhan
konsumen, maka harapannya, dengan mengetahui
nilai-nilai kita juga bisa mengungkap motif di balik
sikap, perilaku, dan gaya hidup tersebut.
Dalam penelitian ini kami menggunakan tiga
dimensi segmentasi untuk memetakan nilai-nilai,
sikap, dan perilaku, dan gaya hidup konsumen,
yaitu: tingkat kepemilikan sumber daya (ownership
of resources), tingkat pengetahuan dan wawasan
(knowledgeability), dan tingkat keterhubungan sosial
(social connection). Tiga dimensi nilai-nilai ini kami
lihat cukup representatif menggambarkan pergeseran
nilai-nilai dan perilaku konsumen kelas menengah
Indonesia sebagai dampak dari kemajuan sosial-
ekonomi (socioeconomic development) yang terjadi di
Indonesia sejak beberapa tahun terakhir.
4 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id
Dimensi kepemilikan sumber daya (resources)
menggambarkan tingkat sumber daya yang
dimiliki terutama sumber daya finansial yang
mempengaruhi kemampuan daya beli dan
konsumsi terhadap berbagai barang dan jasa.
Besar kecilnya sumber daya yang dimiliki
seseorang mencerminkan tingkat hidup (standard
of living). Masyarakat kelas menengah umumnya
diidentikan dengan kelompok masyarakat yang
sudah memiliki standar hidup lumayan karena
memiliki aset finansial yang cukup signifikan
seperti penghasilan tiap bulan, rumah, mobil,
barang-barang rumah tangga (TV, lemari es, AC,
mesin cuci, dan sebagainya), tabungan, atau
instrumen investasi seperti emas, saham, atau
reksadana.
Ketika seseorang naik kelas dari miskin menjadi
lebih kaya (atau dengan kata lain, memiliki
sumber daya finansial yang lebih besar) maka
ia akan memiliki daya beli (buying power) yang
lebih besar. Daya beli yang kian meninkat
tersebut pada suatu tingkat tertentu akan
mempengaruhi perilaku mereka dalam membeli
dan mengkonsumsi barang dan jasa. Karena
itu pergeseran massif suatu negara dari negara
miskin menjadi negara perpendapatan menengah
juga membawa dampak perubahan perilaku
konsumen yang luar biasa.
5 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id
Dimensi knowledgeability menggambarkan tingkat
pengetahuan, wawasan, keterbukaan pikiran,
adopsi informasi dan teknologi, visi dan tujuan
hidup (vision & sense of purpose), penerimaan
terhadap modernisasi dan nilai-nilai universal, dan
lain-lain. Tingkat pengetahuan yang tinggi dan
terbukanya wawasan seseorang akan berpengaruh
secara mendasar pada pola pikir dan orientasi
hidup seseorang. Hal ini pada gilirannya akan
mempengaruhi nilai-nilai yang dianut dan perilaku-
perilakunya. Meningkatnya pengetahuan dan
wawasan melalui pendidikan secara mendasar akan
mendorong keterbukaan intelektual (intellectual
openess), fleksibilitas, dan keluasan pandangan yang
pada gilirannya akan mendorong terbentuknya
nilai-nilai kemandirian (self-direction values) (Kohn &
Schooler, 1983).
Pengetahuan dan wawasan yang diperoleh
melalui pendidikan dari SD hingga pendidikan
tinggi juga mempengaruhi nilai-nilai pencapaian
(achievement values) seseorang. Dengan terbukanya
pengetahuan dan wawasan tak hanya di level lokal/
nasional, tapi juga global, maka seseorang akan
semakin bisa melihat dan membandingkan standar
pencapaian di negara-negara lain. Dan hal tersebut
bisa mendorongnya untuk memenuhi standar
pencapaian global tersebut. Dengan terbukanya
informasi global melalui berbagai media seperti
internet, media sosial, TV kabel (CNN, BBC, dan
sebagainya.) maka masyarakat Indonesia semakin
menjadi “warga dunia” dan menggunakan standar-
standar pencapaian global. Mereka tak lagi menjadi
“katak dalam tempurung” yang terk.ungkung dalam
standar-standar pencapaian lokal/nasional.
6 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id
Dimensi social connection menggambarkan tingkat
keterhubungan seseorang dengan lingkungan
sosialnya. Lingkungan sosial ini mencakup unit yang
paling kecil yaitu keluarga dan tetangga, lingkungan
masyarakat yang lebih luas seperti negara, hingga
lingkungan masyarakat global/universal. Dimensi
ini mencerminkan seberapa besar seseorang
mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungan sosialnya.
Kemunculan teknologi dan perangkat sosial (social
technologies & tools) seperti internet dan media
sosial memungkinkan koneksi antar individu kini tak
hanya sebatas dilaksanakan secara fisik (phisically/
offline-connection) tapi juga secara virtual/online
(virtually/online connection). Perkembangan teknologi
yang massif berlangsung sepuluh tahun terakhir ini
membawa perubahan besar yang belum pernah ada
dalam kemajuan umat manusia sebelumnya.
Masyarakat kelas menengah sering diidentikan
dengan kelompok masyarakat di mana dalam fase
perkembangan sosial-ekonomisnya, kebutuhan-
kebutuhan dasarnya (basic needs) telah terpenuhi/
terlampaui untuk kemudian meningkat ke kebutuhan-
kebutuhan yang lebih tinggi (advance). Maslow (1943)
mengidentifikasi bahwa motivasi manusia dipengaruhi
oleh kebutuhan-kebutuhan yang bergerak secara
hirarkis dari kebutuhan fisik (phisiological needs),
kebutuhan keamanan (safety needs), kebutuhan akan
cinta dan rasa memiliki (love and belonging needs),
kebutuhan akan kehormatan dan harga diri (esteem
needs), hingga kebutuhan beraktualisasi diri (self-
actualization needs).
7 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id
Nah, kalau masyarakat kelas menengah sudah
mulai terlewati kebutuhan-kebutuhan dasarnya,
maka dengan sendirinya kebutuhan mereka akan
meningkat kepada kebutuhan-kebutuhan yang
lebih tinggi yaitu kebutuhan-kebutuhan sosial
seperti love, self-esteem, dan self actualization.
Karena pertimbangan inilah kami melihat social
connection menjadi dimensi yang penting untuk
menggambarkan nilai-nilai dan perilaku konsumen
kelas menengah. Pentingnya dimensi social
connection ini misalnya terlihat pada fenomena
kesuksesan 7-Eleven dan peritel-peritel sejenis di
Jakarta. 7-Eleven sukses menangkap konsumen
kelas menengah dari kalangan muda karena berhasil
memosisikan diri sebagai tempat untuk bersosialisasi
dan berkoneksi sosial dengan teman dan kolega
(sering disebut juga sebagai tempat “nongkrong”).
Jadi mereka ke 7-Eleven tak hanya melulu mencari
makanan atau minuman seperti umumnya
minimarket/supermarket yang lain, tapi juga untuk
memenuhi kebutuhan berkoneksi sosial.
8 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id
Karena pertimbangan
inilah kami melihat
social connection menjadi
dimensi yang penting untuk
menggambarkan nilai-nilai
dan perilaku konsumen kelas
menengah.
“
“
9 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id
DELAPAN SEGMEN
Dengan menggunakan kerangka kerja teoritik di atas Middle Class Institute (MCI) melakukan
studi untuk memotret dan mengetahui profil konsumen kelas menengah Indonesia baik
mencakup nilai-nilai, sikap, dan perilakunya. Studi ini meliputi focus group discussion (FGD) dan
indepth interview ditambah dengan studi etnografi untuk lebih dalam menelusuri background
sosialnya. FGD dan indepth interview dilakukan bulan November 2011 dengan mengambil
responden yang merepresentasi konsumen kelas menengah yaitu pekerja/profesional,
wirausahawan (tradisional/modern), ibu rumah tangga (bekerja/tidak bekerja), pelajar/
mahasiswa, dan pegawai pemerintah (PNS) dengan pengeluaran berkisar US$2-20 per hari
sesuai definisi kelas menengah yang dirumuskan oleh Asian Development Bank (2010). Agar
pengelompokan responden lebih seragam, rentang pengeluaran ini dibagi menjadi dua yaitu
kelompok pengeluaran US$2-10 dan US$10-20.
10 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id
Dengan mengacu pada dimensi nilai-nilai konsumen
seperti sudah dibahas di muka, yaitu: tingkat
kepemilikan sumber daya (resources), tingkat
pengetahuan/wawasan (knowledgeability), dan koneksi
sosial (social connection) kami berhasil mengidentifikasi
delapan segmen kelas menengah Indonesia. Model
segmentasinya digambarkan dalam bentuk sebuah
matriks seperti terlihat pada gambar. Bagaimana profil
dan karakteristik dari delapan segmen konsumen kelas
menengah Indonesia berdasarkan model segmentasi
di atas? Dalam bab ini kami hanya menjelaskan secara
sekilas karakteristik konsumen kelas menengah di
delapan segmen tersebut. Mengingat pembasannya
cukup mendalam dan panjang, kami menyajikan
penjelasan mendalam mengenai nilai-nilai, sikap, dan
perilaku di masing-masing segmen tersebut di satu
bahasan terpisah di bab berikutnya. Agar pembaca
memiliki snapshot mengenai delapan segmen tersebut,
kami juga menyajikan ringkasannya dalam bentuk
sebuah tabel.
Segmentasi Konsumen Kelas Menengah
Indonesia dan Ukuran Pasarnya
11 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id
Performer adalah kalangan professional dan entrepreneur yang
memiliki ambisi luar biasa untuk membangun kompetensi diri. Mereka
adalah self-achiever yang menggunakan kompetensi dan ketrampilan
sebagai alat untuk mendongkrak tingkat ekonomi. Karena itu mereka
selalu meng-update informasi, mengadopsi teknologi, dan terus belajar
untuk meng-improve diri. Karena memegang informasi dan teknologi,
mereka cenderung melihat persaingan (dengan rekan-rekan kerja)
secara positif. Performer lebih selfish dengan misi hidup mencapai
kebebasan keuangan (financial freedom). Ya, karena mereka belum
puas dengan tingkat kehidupan ekonomi saat ini.
12 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id
Aspirator adalah performer yang sudah mapan dan cukup puas dengan kondisi
ekonomi saat ini. Mereka juga open mind terhadap globalisasi dan dan mengadopsi
nilai-nilai universal. Karena sudah merasa cukup, maka orientasi hidup mereka tidak
lagi selfish. Ia mulai memikirkan hal-hal di luar dirinya: mulai peduli dengan anggota
DPR yang hobi korupsi; mulai peduli pesawat kok jatuh melulu; mulai peduli dengan
pemanasan global atau hutan Kalimantan yang dibabat habis. Ia punya harapan
menjadi influencer bagi masyarakat, lingkungan, dan negaranya. Jadi tidak benar,
seluruh kelas menengah Indonesia itu acuh tak acuh terhadap negaranya.
13 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id
Expert kebanyakan adalah profesional di berbagai bidang mulai
dari dokter, arsitek, konsultan, atau pengacara yang selalu berupaya
menjadi ekspert di bidang yang digelutinya. Setiap hari mereka sibuk
menekuni bidang profesinya dari pagi hingga larut malam. Dokter
yang sudah laku misalnya, harus mengurusi pasien-pasiennya dari
pagi hingga dini hari. Hidupnya cenderung rutin dan monoton,
tapi mereka menikmatinya, karena semua pekerjaan itu dilakukan
dengan passionate. Karena “tertawan” oleh pekerjaan, mereka tidak
memiliki cukup waktu luang untuk anak-anak, jalan-jalan di mal, atau
menghadiri acara-acara keluarga/kerabat. Karena itu lingkungan
pergaulan mereka juga terbatas, melulu di lingkungan profesinya.
Intinya, “their life is their career”.
14 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id
Climber adalah para pegawai pabrik (blue collar), salesman, supervisor, dan
sebagainya yang berupaya keras membanting-tulang untuk menaikkan status
ekonominya. Harapan utama mereka adalah mendongkrak karir dan menaikkan
taraf kehidupan menjadi lebih baik. Karena umunya masih mengawali karir,
mereka masih suka pindah-pindah kerja (job-hunter), risk-taker dalam karir, dan
cenderung melihat bahwa “career is a journey”. Seperti halnya Expert, mereka
memiliki sedikit waktu luang karena pagi-pagi harus berangkat ke kantor atau
pabrik dan lepas Magrib baru bisa pulang ke rumah dalam kondisi capek.
Umumnya mereka memiliki family-values yang tinggi dan bekerja keras melulu
untuk keluarga. Karena itu mereka adalah sosok “hero of their family”.
15 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id
Follower umumnya adalah kalangan muda (SMA dan kuliah) yang membutuhkan panutan (role
model) untuk menemukan dan menunjukkan eksistensinya. Kenapa butuh panutan? Ya karena
mereka masih mencari jati diri, belum punya banyak pengalaman, dan wawasannya masih
terbatas (short-term vision, less sense of purpose). Mereka adalah generasi galau (ababil: “ABG
labil”). Karena hal ini pula, tangible aspect seperti tampilan fisik, kepemilikan barang mahal,
atau citra diri menjadi sesuatu yang penting. Bagi mereka teman adalah segalanya (friends
are everything) dan diterima di lingkungan teman merupakan sesuatu yang penting untuk
menunjukkan eksistensi mereka. Koneksi dengan teman (connecting with friends) mereka
lakukan melalui media sosial seperti Facebook dan Twitter.
16 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id
Trend-setter memiliki daya beli yang lebih tinggi (more
resources) dibanding follower. Karena lebih mampu, mereka
ingin menjadi panutan dalam gaya hidup (peripheral lifestyle)
seperti fesyen, gaya selebriti, gadget, dan sebagainya)
bagi teman-temannya. They are victim of trends. Mereka
menemukan eksistensinya ketika diikuti dan menjadi center
of attention di lingkungan teman-temannya. Untuk bisa terus
mengikuti tren dan isu-isu terbaru, mereka aktif berkoneksi
di lingkungan teman-temannya menggunakan Facebook
atau Twitter. Dengan karakteristik seperti itu, tak diragukan
lagi bahwa mereka adalah orang-orang narsis (narcissist) dan
cenderung self-centered.
17 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id
Flow-er adalah sosok yang tidak puas dengan tingkat kehidupan
ekonominya saat ini, namun mereka tak tahu harus bagaimana untuk
merubahnya. Karena tingkat pendidikan dan pengetahuan yang terbatas,
mereka cenderung kurang meng-update informasi dan mengadopsi
teknologi sehingga wawasan dan visi hidupnya terbatas. Dengan
keterbatasan itu, hidup mereka cenderung pasrah dan mengalir (flow) di
tengah perubahan kehidupan (teknologi, informasi, sosial, politik, dan
sebagainya) yang cepat dan bergolak. Keluarga dan (terutama) anak
adalah aset terbesar yang mereka miliki. Di tengah pergolakan hidup yang
cepat pegangan mereka hanya satu, yaitu keyakinan agama (high spiritual
values). Karena itu mereka cenderung menyeimbangkan kehidupan dunia
dan akhirat.
18 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id
Settler adalah Flow-er yang sudah memiliki kemapanan hidup. Sosok ini
merintis warung atau punya lahan luas hasil warisan yang menghasilkan
sumber keuangan cukup besar bagi kehidupan ekonomi. Mereka tidak lagi
memiliki keresahaan hidup dari sisi ekonomis. Hanya saja, berbeda dengan
Aspirator atau Performer, mereka bukanlah sosok yang knowledgeable, bisa
jadi cuma lulus SD atau SMP. Karena tingkat pengetahuan yang terbatas,
maka mereka cenderung memegang nilai-nilai tradisional dan fobia
terhadap perkembangan informasi, teknologi, dan globalisasi. Karena sudah
puas dengan sukses yang dicapai saat ini, mereka cenderung tidak belajar
dan mengembangkan diri. They are at the comfort zone.
19 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id
20 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id
21 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id
Photo Credit :
Cover by Wihinggil Prayogi
page 1. https://goo.gl/96jim5 | page 2 https://goo.gl/ICCXjN
page 3 http://goo.gl/FZ6KvP | page 4 http://goo.gl/nBMexu
page 5 https://goo.gl/qORyWy | page 6 http://goo.gl/EHsqvR
page 7 https://goo.gl/CJ1Wpp | page 8 http://goo.gl/Wndv9y
page 9 http://goo.gl/SAu6I3
Layout by Wihinggil Prayogi
More info :
Jl. Beton 21F Kayu Putih Jakarta Timur 13220 Indonesia.
(021) 2983 3679 | info@inventure.co.id | www.inventure.id
Middle Class Institute (MCI) adalah sebuah lembaga riset yang
mengkhususkan diri mengkaji konsumen kelas menengah Indo-
nesia secara berkelanjutan. Dengan studi ini diharapkan para
marketer dapat memahami konsumen kelas menengah dengan
lebih baik dan sistematis. Hasil-hasil studi tersebut akan dipub-
likasikan dalam bentuk tulisan di media, research report, seminar
dan workshop, maupun melalui www.inventure.id
About MCI Copyright © 2015 by Inventure.id
All rights reserved. No part of this publication may be reproduced,
distributed, or transmitted in any form or by any means, including
photocopying, recording, or other electronic or mechanical methods,
without the prior written permission of the publisher, except in the
case of brief quotations embodied in critical reviews and certain other
noncommercial uses permitted by copyright law. For permission re-
quests, write to the publisher, addressed “Attention: Permissions Coor-
dinator,” at the address above.
InventureID @inventureID

More Related Content

What's hot

Interaksi sosial yang bersifat disosiatif
Interaksi sosial yang bersifat disosiatifInteraksi sosial yang bersifat disosiatif
Interaksi sosial yang bersifat disosiatif
Yutta Putri
 
Makalah Perilaku Konsumen: Pengaruh Kebudayaan Dalam Perilaku Konsumen
Makalah Perilaku Konsumen: Pengaruh Kebudayaan Dalam Perilaku KonsumenMakalah Perilaku Konsumen: Pengaruh Kebudayaan Dalam Perilaku Konsumen
Makalah Perilaku Konsumen: Pengaruh Kebudayaan Dalam Perilaku Konsumen
Pangeran Kristian
 
Teori dan model perilaku konsumen
Teori dan model perilaku konsumenTeori dan model perilaku konsumen
Teori dan model perilaku konsumen
syiami
 
Pengaruh media pada pembentukan opini masyarakat
Pengaruh media pada pembentukan opini masyarakatPengaruh media pada pembentukan opini masyarakat
Pengaruh media pada pembentukan opini masyarakat
febastream
 

What's hot (20)

Strategi Komunikasi Pemasaran Melalui Media Sosial Berbasis Komunitas_Proposa...
Strategi Komunikasi Pemasaran Melalui Media Sosial Berbasis Komunitas_Proposa...Strategi Komunikasi Pemasaran Melalui Media Sosial Berbasis Komunitas_Proposa...
Strategi Komunikasi Pemasaran Melalui Media Sosial Berbasis Komunitas_Proposa...
 
Lingkungan dan situasi konsumen
Lingkungan dan situasi konsumenLingkungan dan situasi konsumen
Lingkungan dan situasi konsumen
 
Faktor faktor yang mempengaruhi investasi
Faktor faktor yang mempengaruhi investasiFaktor faktor yang mempengaruhi investasi
Faktor faktor yang mempengaruhi investasi
 
Keren, Indonesia Millennial Report 2019 by IDN Times
Keren, Indonesia Millennial Report 2019 by IDN TimesKeren, Indonesia Millennial Report 2019 by IDN Times
Keren, Indonesia Millennial Report 2019 by IDN Times
 
Interaksi sosial yang bersifat disosiatif
Interaksi sosial yang bersifat disosiatifInteraksi sosial yang bersifat disosiatif
Interaksi sosial yang bersifat disosiatif
 
Pengukuran dampak inovasi
Pengukuran dampak inovasiPengukuran dampak inovasi
Pengukuran dampak inovasi
 
Landasan filosofi sistem ekonomi indonesia
Landasan filosofi sistem ekonomi indonesiaLandasan filosofi sistem ekonomi indonesia
Landasan filosofi sistem ekonomi indonesia
 
Filosofi Pembangunan
Filosofi PembangunanFilosofi Pembangunan
Filosofi Pembangunan
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Latihan pemahaman statistik sosial
Latihan pemahaman statistik sosialLatihan pemahaman statistik sosial
Latihan pemahaman statistik sosial
 
Teori tentang Hubungan
Teori  tentang HubunganTeori  tentang Hubungan
Teori tentang Hubungan
 
Makalah Perilaku Konsumen: Pengaruh Kebudayaan Dalam Perilaku Konsumen
Makalah Perilaku Konsumen: Pengaruh Kebudayaan Dalam Perilaku KonsumenMakalah Perilaku Konsumen: Pengaruh Kebudayaan Dalam Perilaku Konsumen
Makalah Perilaku Konsumen: Pengaruh Kebudayaan Dalam Perilaku Konsumen
 
Society 5.0: Menyiapkan SDM Cerdas dan Sehat
Society 5.0: Menyiapkan SDM Cerdas dan SehatSociety 5.0: Menyiapkan SDM Cerdas dan Sehat
Society 5.0: Menyiapkan SDM Cerdas dan Sehat
 
Makalah digital marketing
Makalah digital marketingMakalah digital marketing
Makalah digital marketing
 
Teori dan model perilaku konsumen
Teori dan model perilaku konsumenTeori dan model perilaku konsumen
Teori dan model perilaku konsumen
 
Tugas 9 .ppt industrialisasi dan perkembangan sektor industri
Tugas 9 .ppt industrialisasi dan perkembangan sektor industriTugas 9 .ppt industrialisasi dan perkembangan sektor industri
Tugas 9 .ppt industrialisasi dan perkembangan sektor industri
 
Pengaruh media pada pembentukan opini masyarakat
Pengaruh media pada pembentukan opini masyarakatPengaruh media pada pembentukan opini masyarakat
Pengaruh media pada pembentukan opini masyarakat
 
Bab 2 permasalahan sosial dalam masyarakat std fix
Bab 2 permasalahan sosial dalam masyarakat std fixBab 2 permasalahan sosial dalam masyarakat std fix
Bab 2 permasalahan sosial dalam masyarakat std fix
 
Makalah Penyimpangan Sosial
Makalah Penyimpangan SosialMakalah Penyimpangan Sosial
Makalah Penyimpangan Sosial
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasi
 

Similar to 8 Wajah Kelas Menengah Indonesia

Pertimbangan apa yang dilakukan saat membeli produk handphone
Pertimbangan apa yang dilakukan saat membeli produk handphonePertimbangan apa yang dilakukan saat membeli produk handphone
Pertimbangan apa yang dilakukan saat membeli produk handphone
fazaoleole
 
Makalah kwu kewirausahaan
Makalah kwu kewirausahaanMakalah kwu kewirausahaan
Makalah kwu kewirausahaan
No Company Inc.
 
perilaku konsumen perilaku konsumen perilaku konsumen perilaku konsumen
perilaku konsumen perilaku konsumen perilaku konsumen perilaku konsumenperilaku konsumen perilaku konsumen perilaku konsumen perilaku konsumen
perilaku konsumen perilaku konsumen perilaku konsumen perilaku konsumen
wawanangriawan
 
Ilmu sosial dasar bab 1 10
Ilmu sosial dasar bab 1 10Ilmu sosial dasar bab 1 10
Ilmu sosial dasar bab 1 10
thiarramadhan
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskill
Triany Syafrilia
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskill
Triany Syafrilia
 
Tugas SAP Perilaku Konsumen
Tugas SAP Perilaku KonsumenTugas SAP Perilaku Konsumen
Tugas SAP Perilaku Konsumen
Triany Syafrilia
 

Similar to 8 Wajah Kelas Menengah Indonesia (20)

Pertimbangan apa yang dilakukan saat membeli produk handphone
Pertimbangan apa yang dilakukan saat membeli produk handphonePertimbangan apa yang dilakukan saat membeli produk handphone
Pertimbangan apa yang dilakukan saat membeli produk handphone
 
Makalah kwu kewirausahaan
Makalah kwu kewirausahaanMakalah kwu kewirausahaan
Makalah kwu kewirausahaan
 
Pemberdayaan masyarakat jf epid
Pemberdayaan masyarakat jf epidPemberdayaan masyarakat jf epid
Pemberdayaan masyarakat jf epid
 
Insight & brand
Insight & brandInsight & brand
Insight & brand
 
4.menganalisis pasar konsumen
4.menganalisis pasar konsumen4.menganalisis pasar konsumen
4.menganalisis pasar konsumen
 
Perilaku konsumen
Perilaku konsumenPerilaku konsumen
Perilaku konsumen
 
9 PILAR MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.docx
9 PILAR MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.docx9 PILAR MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.docx
9 PILAR MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.docx
 
Demographics, psychographics, and personality
Demographics, psychographics, and personalityDemographics, psychographics, and personality
Demographics, psychographics, and personality
 
Tugas 1 zulvijar purba
Tugas 1 zulvijar purbaTugas 1 zulvijar purba
Tugas 1 zulvijar purba
 
perilaku konsumen perilaku konsumen perilaku konsumen perilaku konsumen
perilaku konsumen perilaku konsumen perilaku konsumen perilaku konsumenperilaku konsumen perilaku konsumen perilaku konsumen perilaku konsumen
perilaku konsumen perilaku konsumen perilaku konsumen perilaku konsumen
 
Pengaruh Self-Reliance dan Self-Efficacy terhadap Pendidikan Keuangan Mahasiswa
Pengaruh Self-Reliance dan Self-Efficacy terhadap Pendidikan Keuangan MahasiswaPengaruh Self-Reliance dan Self-Efficacy terhadap Pendidikan Keuangan Mahasiswa
Pengaruh Self-Reliance dan Self-Efficacy terhadap Pendidikan Keuangan Mahasiswa
 
4 dimensi pmbeljaran klmpok 4.pptx
4 dimensi pmbeljaran klmpok 4.pptx4 dimensi pmbeljaran klmpok 4.pptx
4 dimensi pmbeljaran klmpok 4.pptx
 
Hbef 1103 topik 1
Hbef 1103 topik 1Hbef 1103 topik 1
Hbef 1103 topik 1
 
Pk1
Pk1Pk1
Pk1
 
Ilmu sosial dasar bab 1 10
Ilmu sosial dasar bab 1 10Ilmu sosial dasar bab 1 10
Ilmu sosial dasar bab 1 10
 
Capaian Pembelajaran (CP) Fase D IPS
Capaian Pembelajaran (CP) Fase D IPSCapaian Pembelajaran (CP) Fase D IPS
Capaian Pembelajaran (CP) Fase D IPS
 
Program Jedi
Program JediProgram Jedi
Program Jedi
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskill
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskill
 
Tugas SAP Perilaku Konsumen
Tugas SAP Perilaku KonsumenTugas SAP Perilaku Konsumen
Tugas SAP Perilaku Konsumen
 

More from Yuswohady

Steve ...What we can learn from him
Steve ...What we can learn from himSteve ...What we can learn from him
Steve ...What we can learn from him
Yuswohady
 

More from Yuswohady (20)

#GenM = Generation Muslim
#GenM = Generation Muslim#GenM = Generation Muslim
#GenM = Generation Muslim
 
Indonesia Middle Class Muslim
Indonesia Middle Class MuslimIndonesia Middle Class Muslim
Indonesia Middle Class Muslim
 
Indonesia Middle Class Millennial Trends 2016
Indonesia Middle Class Millennial Trends 2016Indonesia Middle Class Millennial Trends 2016
Indonesia Middle Class Millennial Trends 2016
 
The 10 Cool Trends about Wetizen
The 10 Cool Trends about WetizenThe 10 Cool Trends about Wetizen
The 10 Cool Trends about Wetizen
 
Marketing to the Middle Class Muslim
Marketing to the Middle Class MuslimMarketing to the Middle Class Muslim
Marketing to the Middle Class Muslim
 
Consumers in Crisis: The Segmentation Model
Consumers in Crisis: The Segmentation ModelConsumers in Crisis: The Segmentation Model
Consumers in Crisis: The Segmentation Model
 
Social media marketing for mompreneur march 2014 - for slideshare
Social media marketing for mompreneur   march 2014 - for slideshareSocial media marketing for mompreneur   march 2014 - for slideshare
Social media marketing for mompreneur march 2014 - for slideshare
 
"One Village, One Brand" Movement
"One Village, One Brand" Movement"One Village, One Brand" Movement
"One Village, One Brand" Movement
 
Marketing Outlook 2014
Marketing Outlook 2014Marketing Outlook 2014
Marketing Outlook 2014
 
Characteristics of Indonesia Middle-Class Consumer - The 8 Faces
Characteristics of Indonesia Middle-Class Consumer - The 8 FacesCharacteristics of Indonesia Middle-Class Consumer - The 8 Faces
Characteristics of Indonesia Middle-Class Consumer - The 8 Faces
 
Consumer 3000 - The Book Excerpt
Consumer 3000  - The Book ExcerptConsumer 3000  - The Book Excerpt
Consumer 3000 - The Book Excerpt
 
Consumer 3000 Segmentation Model
Consumer 3000 Segmentation ModelConsumer 3000 Segmentation Model
Consumer 3000 Segmentation Model
 
5.7.3. great tips of horizontal marketing
5.7.3. great tips of horizontal marketing5.7.3. great tips of horizontal marketing
5.7.3. great tips of horizontal marketing
 
Integrated Promotion Strategy for SME
Integrated Promotion Strategy for SMEIntegrated Promotion Strategy for SME
Integrated Promotion Strategy for SME
 
Outlook 2012 consumer 3000
Outlook 2012   consumer 3000Outlook 2012   consumer 3000
Outlook 2012 consumer 3000
 
Steve ...What we can learn from him
Steve ...What we can learn from himSteve ...What we can learn from him
Steve ...What we can learn from him
 
Social Media Marketing: Philosophy, Strategy, Tactic
Social Media Marketing: Philosophy, Strategy, TacticSocial Media Marketing: Philosophy, Strategy, Tactic
Social Media Marketing: Philosophy, Strategy, Tactic
 
5 Big Shifts in Indonesia Social Media Landscape
5 Big Shifts in Indonesia Social Media Landscape5 Big Shifts in Indonesia Social Media Landscape
5 Big Shifts in Indonesia Social Media Landscape
 
Social Media Marketing for Small Business
Social Media Marketing for Small BusinessSocial Media Marketing for Small Business
Social Media Marketing for Small Business
 
Marketing 3000
Marketing 3000Marketing 3000
Marketing 3000
 

Recently uploaded

Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...
Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...
Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...
syafiraw266
 
05. Efek Pajak investasi inflasi dan konsumsi
05. Efek Pajak investasi inflasi dan konsumsi05. Efek Pajak investasi inflasi dan konsumsi
05. Efek Pajak investasi inflasi dan konsumsi
crewsali88
 
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke MalangSupplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
gentengcor outdoor
 
Jual Obat Cytotec Di Depok #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Depok #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Depok #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Depok #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
miftamifta7899
 
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di SurabayaObat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya Cytotec Asli Di Surabaya
 
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 

Recently uploaded (20)

materi sertitikasi halal reguler dan self declare
materi sertitikasi halal reguler dan self declaremateri sertitikasi halal reguler dan self declare
materi sertitikasi halal reguler dan self declare
 
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxLAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
 
PEMAPARAN HARMONISASI PERATURAN PERPAJAKAN
PEMAPARAN HARMONISASI PERATURAN PERPAJAKANPEMAPARAN HARMONISASI PERATURAN PERPAJAKAN
PEMAPARAN HARMONISASI PERATURAN PERPAJAKAN
 
STRATEGI KEUANGAN RITEL ROYALATK (1).pptx
STRATEGI KEUANGAN RITEL ROYALATK (1).pptxSTRATEGI KEUANGAN RITEL ROYALATK (1).pptx
STRATEGI KEUANGAN RITEL ROYALATK (1).pptx
 
PRTOTO SITUS TERPERCAYA DENGAN TINGKAT KEMENANGAN TINGGI
PRTOTO SITUS TERPERCAYA DENGAN TINGKAT KEMENANGAN TINGGIPRTOTO SITUS TERPERCAYA DENGAN TINGKAT KEMENANGAN TINGGI
PRTOTO SITUS TERPERCAYA DENGAN TINGKAT KEMENANGAN TINGGI
 
Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...
Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...
Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...
 
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...
 
05. Efek Pajak investasi inflasi dan konsumsi
05. Efek Pajak investasi inflasi dan konsumsi05. Efek Pajak investasi inflasi dan konsumsi
05. Efek Pajak investasi inflasi dan konsumsi
 
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke MalangSupplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
 
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxMedia Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
 
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
 
Jual Obat Cytotec Di Depok #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Depok #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Depok #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Depok #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
 
"Seni Memasak Indonesia: Rahasia Kuliner Nusantara yang Memikat Lidah
"Seni Memasak Indonesia: Rahasia Kuliner Nusantara yang Memikat Lidah"Seni Memasak Indonesia: Rahasia Kuliner Nusantara yang Memikat Lidah
"Seni Memasak Indonesia: Rahasia Kuliner Nusantara yang Memikat Lidah
 
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
 
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di SurabayaObat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
 
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
 
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
 
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawit
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawitPengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawit
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawit
 
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
 
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 

8 Wajah Kelas Menengah Indonesia

  • 1.
  • 2. 1 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id Untuk menyusun segmentasi generik (generic segmentation) kelas menengah Indonesia kami menggunakan pendekatan segmentasi psikografis (psychographic segmentation approach) yaitu pendekatan segmentasi yang mengacu pada atribut-atribut yang terkait dengan nilai-nilai (values), kepribadian (personality), sikap (attitudes), minat (interest), atau gaya hidup (lifestyle). Penggunaan atribut-atribut psikografis memungkinkan pemasar memahami akar-akar penyebab mengapa konsumen memilih produk A ketimbang B; atau kenapa mereka memiliki pola konsumsi tertentu yang berbeda dari konsumen lain.
  • 3. 2 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id Pendekatan segmentasi psikografis memiliki keunggulan karena memberikan pemahaman yang kaya terhadap atribut- atribut psikografis yang secara langsung dan signifikan mempengaruhi proses pengambilan keputusan konsumen. Atribut-atribut psikografis merefleksikan kriteria-kriteria yang ditetapkan konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian atau penggunaan produk dan layanan. Dalam studi ini kami fokus untuk mengidentifikasi nilai-nilai (values) yang dianut oleh konsumen di berbagai segmen yang kami identifikasi karena nilai-nilai merupakan kriteria paripurna dalam melakukan pengambilan keputusan (ultimate decision making criteria). Nilai-nilai sangat sentral dalam studi mengenai kondisi konsumen karena nilai-nilai mempengaruhi dan membentuk pola sikap (attitude), perilaku (behavior), gaya hidup (lifestyle), atau kebutuhan (needs) dari konsumen. Schwartz (2006) menulis, “Values are used to characterize societies and individuals, to trace change over time, and to explain the motivational bases of attitudes and behavior”.
  • 4. 3 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id Tiga Dimensi Dalam mengembangkan model segmentasi kami berfokus untuk bisa menggambarkan nilai-nilai yang dimiliki oleh konsumen kelas menengah Indonesia. Karena nilai-nilai membentuk dan mempengaruhi sikap, perilaku, gaya hidup, dan kebutuhan konsumen, maka harapannya, dengan mengetahui nilai-nilai kita juga bisa mengungkap motif di balik sikap, perilaku, dan gaya hidup tersebut. Dalam penelitian ini kami menggunakan tiga dimensi segmentasi untuk memetakan nilai-nilai, sikap, dan perilaku, dan gaya hidup konsumen, yaitu: tingkat kepemilikan sumber daya (ownership of resources), tingkat pengetahuan dan wawasan (knowledgeability), dan tingkat keterhubungan sosial (social connection). Tiga dimensi nilai-nilai ini kami lihat cukup representatif menggambarkan pergeseran nilai-nilai dan perilaku konsumen kelas menengah Indonesia sebagai dampak dari kemajuan sosial- ekonomi (socioeconomic development) yang terjadi di Indonesia sejak beberapa tahun terakhir.
  • 5. 4 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id Dimensi kepemilikan sumber daya (resources) menggambarkan tingkat sumber daya yang dimiliki terutama sumber daya finansial yang mempengaruhi kemampuan daya beli dan konsumsi terhadap berbagai barang dan jasa. Besar kecilnya sumber daya yang dimiliki seseorang mencerminkan tingkat hidup (standard of living). Masyarakat kelas menengah umumnya diidentikan dengan kelompok masyarakat yang sudah memiliki standar hidup lumayan karena memiliki aset finansial yang cukup signifikan seperti penghasilan tiap bulan, rumah, mobil, barang-barang rumah tangga (TV, lemari es, AC, mesin cuci, dan sebagainya), tabungan, atau instrumen investasi seperti emas, saham, atau reksadana. Ketika seseorang naik kelas dari miskin menjadi lebih kaya (atau dengan kata lain, memiliki sumber daya finansial yang lebih besar) maka ia akan memiliki daya beli (buying power) yang lebih besar. Daya beli yang kian meninkat tersebut pada suatu tingkat tertentu akan mempengaruhi perilaku mereka dalam membeli dan mengkonsumsi barang dan jasa. Karena itu pergeseran massif suatu negara dari negara miskin menjadi negara perpendapatan menengah juga membawa dampak perubahan perilaku konsumen yang luar biasa.
  • 6. 5 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id Dimensi knowledgeability menggambarkan tingkat pengetahuan, wawasan, keterbukaan pikiran, adopsi informasi dan teknologi, visi dan tujuan hidup (vision & sense of purpose), penerimaan terhadap modernisasi dan nilai-nilai universal, dan lain-lain. Tingkat pengetahuan yang tinggi dan terbukanya wawasan seseorang akan berpengaruh secara mendasar pada pola pikir dan orientasi hidup seseorang. Hal ini pada gilirannya akan mempengaruhi nilai-nilai yang dianut dan perilaku- perilakunya. Meningkatnya pengetahuan dan wawasan melalui pendidikan secara mendasar akan mendorong keterbukaan intelektual (intellectual openess), fleksibilitas, dan keluasan pandangan yang pada gilirannya akan mendorong terbentuknya nilai-nilai kemandirian (self-direction values) (Kohn & Schooler, 1983). Pengetahuan dan wawasan yang diperoleh melalui pendidikan dari SD hingga pendidikan tinggi juga mempengaruhi nilai-nilai pencapaian (achievement values) seseorang. Dengan terbukanya pengetahuan dan wawasan tak hanya di level lokal/ nasional, tapi juga global, maka seseorang akan semakin bisa melihat dan membandingkan standar pencapaian di negara-negara lain. Dan hal tersebut bisa mendorongnya untuk memenuhi standar pencapaian global tersebut. Dengan terbukanya informasi global melalui berbagai media seperti internet, media sosial, TV kabel (CNN, BBC, dan sebagainya.) maka masyarakat Indonesia semakin menjadi “warga dunia” dan menggunakan standar- standar pencapaian global. Mereka tak lagi menjadi “katak dalam tempurung” yang terk.ungkung dalam standar-standar pencapaian lokal/nasional.
  • 7. 6 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id Dimensi social connection menggambarkan tingkat keterhubungan seseorang dengan lingkungan sosialnya. Lingkungan sosial ini mencakup unit yang paling kecil yaitu keluarga dan tetangga, lingkungan masyarakat yang lebih luas seperti negara, hingga lingkungan masyarakat global/universal. Dimensi ini mencerminkan seberapa besar seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungan sosialnya. Kemunculan teknologi dan perangkat sosial (social technologies & tools) seperti internet dan media sosial memungkinkan koneksi antar individu kini tak hanya sebatas dilaksanakan secara fisik (phisically/ offline-connection) tapi juga secara virtual/online (virtually/online connection). Perkembangan teknologi yang massif berlangsung sepuluh tahun terakhir ini membawa perubahan besar yang belum pernah ada dalam kemajuan umat manusia sebelumnya. Masyarakat kelas menengah sering diidentikan dengan kelompok masyarakat di mana dalam fase perkembangan sosial-ekonomisnya, kebutuhan- kebutuhan dasarnya (basic needs) telah terpenuhi/ terlampaui untuk kemudian meningkat ke kebutuhan- kebutuhan yang lebih tinggi (advance). Maslow (1943) mengidentifikasi bahwa motivasi manusia dipengaruhi oleh kebutuhan-kebutuhan yang bergerak secara hirarkis dari kebutuhan fisik (phisiological needs), kebutuhan keamanan (safety needs), kebutuhan akan cinta dan rasa memiliki (love and belonging needs), kebutuhan akan kehormatan dan harga diri (esteem needs), hingga kebutuhan beraktualisasi diri (self- actualization needs).
  • 8. 7 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id Nah, kalau masyarakat kelas menengah sudah mulai terlewati kebutuhan-kebutuhan dasarnya, maka dengan sendirinya kebutuhan mereka akan meningkat kepada kebutuhan-kebutuhan yang lebih tinggi yaitu kebutuhan-kebutuhan sosial seperti love, self-esteem, dan self actualization. Karena pertimbangan inilah kami melihat social connection menjadi dimensi yang penting untuk menggambarkan nilai-nilai dan perilaku konsumen kelas menengah. Pentingnya dimensi social connection ini misalnya terlihat pada fenomena kesuksesan 7-Eleven dan peritel-peritel sejenis di Jakarta. 7-Eleven sukses menangkap konsumen kelas menengah dari kalangan muda karena berhasil memosisikan diri sebagai tempat untuk bersosialisasi dan berkoneksi sosial dengan teman dan kolega (sering disebut juga sebagai tempat “nongkrong”). Jadi mereka ke 7-Eleven tak hanya melulu mencari makanan atau minuman seperti umumnya minimarket/supermarket yang lain, tapi juga untuk memenuhi kebutuhan berkoneksi sosial.
  • 9. 8 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id Karena pertimbangan inilah kami melihat social connection menjadi dimensi yang penting untuk menggambarkan nilai-nilai dan perilaku konsumen kelas menengah. “ “
  • 10. 9 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id DELAPAN SEGMEN Dengan menggunakan kerangka kerja teoritik di atas Middle Class Institute (MCI) melakukan studi untuk memotret dan mengetahui profil konsumen kelas menengah Indonesia baik mencakup nilai-nilai, sikap, dan perilakunya. Studi ini meliputi focus group discussion (FGD) dan indepth interview ditambah dengan studi etnografi untuk lebih dalam menelusuri background sosialnya. FGD dan indepth interview dilakukan bulan November 2011 dengan mengambil responden yang merepresentasi konsumen kelas menengah yaitu pekerja/profesional, wirausahawan (tradisional/modern), ibu rumah tangga (bekerja/tidak bekerja), pelajar/ mahasiswa, dan pegawai pemerintah (PNS) dengan pengeluaran berkisar US$2-20 per hari sesuai definisi kelas menengah yang dirumuskan oleh Asian Development Bank (2010). Agar pengelompokan responden lebih seragam, rentang pengeluaran ini dibagi menjadi dua yaitu kelompok pengeluaran US$2-10 dan US$10-20.
  • 11. 10 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id Dengan mengacu pada dimensi nilai-nilai konsumen seperti sudah dibahas di muka, yaitu: tingkat kepemilikan sumber daya (resources), tingkat pengetahuan/wawasan (knowledgeability), dan koneksi sosial (social connection) kami berhasil mengidentifikasi delapan segmen kelas menengah Indonesia. Model segmentasinya digambarkan dalam bentuk sebuah matriks seperti terlihat pada gambar. Bagaimana profil dan karakteristik dari delapan segmen konsumen kelas menengah Indonesia berdasarkan model segmentasi di atas? Dalam bab ini kami hanya menjelaskan secara sekilas karakteristik konsumen kelas menengah di delapan segmen tersebut. Mengingat pembasannya cukup mendalam dan panjang, kami menyajikan penjelasan mendalam mengenai nilai-nilai, sikap, dan perilaku di masing-masing segmen tersebut di satu bahasan terpisah di bab berikutnya. Agar pembaca memiliki snapshot mengenai delapan segmen tersebut, kami juga menyajikan ringkasannya dalam bentuk sebuah tabel. Segmentasi Konsumen Kelas Menengah Indonesia dan Ukuran Pasarnya
  • 12. 11 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id Performer adalah kalangan professional dan entrepreneur yang memiliki ambisi luar biasa untuk membangun kompetensi diri. Mereka adalah self-achiever yang menggunakan kompetensi dan ketrampilan sebagai alat untuk mendongkrak tingkat ekonomi. Karena itu mereka selalu meng-update informasi, mengadopsi teknologi, dan terus belajar untuk meng-improve diri. Karena memegang informasi dan teknologi, mereka cenderung melihat persaingan (dengan rekan-rekan kerja) secara positif. Performer lebih selfish dengan misi hidup mencapai kebebasan keuangan (financial freedom). Ya, karena mereka belum puas dengan tingkat kehidupan ekonomi saat ini.
  • 13. 12 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id Aspirator adalah performer yang sudah mapan dan cukup puas dengan kondisi ekonomi saat ini. Mereka juga open mind terhadap globalisasi dan dan mengadopsi nilai-nilai universal. Karena sudah merasa cukup, maka orientasi hidup mereka tidak lagi selfish. Ia mulai memikirkan hal-hal di luar dirinya: mulai peduli dengan anggota DPR yang hobi korupsi; mulai peduli pesawat kok jatuh melulu; mulai peduli dengan pemanasan global atau hutan Kalimantan yang dibabat habis. Ia punya harapan menjadi influencer bagi masyarakat, lingkungan, dan negaranya. Jadi tidak benar, seluruh kelas menengah Indonesia itu acuh tak acuh terhadap negaranya.
  • 14. 13 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id Expert kebanyakan adalah profesional di berbagai bidang mulai dari dokter, arsitek, konsultan, atau pengacara yang selalu berupaya menjadi ekspert di bidang yang digelutinya. Setiap hari mereka sibuk menekuni bidang profesinya dari pagi hingga larut malam. Dokter yang sudah laku misalnya, harus mengurusi pasien-pasiennya dari pagi hingga dini hari. Hidupnya cenderung rutin dan monoton, tapi mereka menikmatinya, karena semua pekerjaan itu dilakukan dengan passionate. Karena “tertawan” oleh pekerjaan, mereka tidak memiliki cukup waktu luang untuk anak-anak, jalan-jalan di mal, atau menghadiri acara-acara keluarga/kerabat. Karena itu lingkungan pergaulan mereka juga terbatas, melulu di lingkungan profesinya. Intinya, “their life is their career”.
  • 15. 14 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id Climber adalah para pegawai pabrik (blue collar), salesman, supervisor, dan sebagainya yang berupaya keras membanting-tulang untuk menaikkan status ekonominya. Harapan utama mereka adalah mendongkrak karir dan menaikkan taraf kehidupan menjadi lebih baik. Karena umunya masih mengawali karir, mereka masih suka pindah-pindah kerja (job-hunter), risk-taker dalam karir, dan cenderung melihat bahwa “career is a journey”. Seperti halnya Expert, mereka memiliki sedikit waktu luang karena pagi-pagi harus berangkat ke kantor atau pabrik dan lepas Magrib baru bisa pulang ke rumah dalam kondisi capek. Umumnya mereka memiliki family-values yang tinggi dan bekerja keras melulu untuk keluarga. Karena itu mereka adalah sosok “hero of their family”.
  • 16. 15 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id Follower umumnya adalah kalangan muda (SMA dan kuliah) yang membutuhkan panutan (role model) untuk menemukan dan menunjukkan eksistensinya. Kenapa butuh panutan? Ya karena mereka masih mencari jati diri, belum punya banyak pengalaman, dan wawasannya masih terbatas (short-term vision, less sense of purpose). Mereka adalah generasi galau (ababil: “ABG labil”). Karena hal ini pula, tangible aspect seperti tampilan fisik, kepemilikan barang mahal, atau citra diri menjadi sesuatu yang penting. Bagi mereka teman adalah segalanya (friends are everything) dan diterima di lingkungan teman merupakan sesuatu yang penting untuk menunjukkan eksistensi mereka. Koneksi dengan teman (connecting with friends) mereka lakukan melalui media sosial seperti Facebook dan Twitter.
  • 17. 16 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id Trend-setter memiliki daya beli yang lebih tinggi (more resources) dibanding follower. Karena lebih mampu, mereka ingin menjadi panutan dalam gaya hidup (peripheral lifestyle) seperti fesyen, gaya selebriti, gadget, dan sebagainya) bagi teman-temannya. They are victim of trends. Mereka menemukan eksistensinya ketika diikuti dan menjadi center of attention di lingkungan teman-temannya. Untuk bisa terus mengikuti tren dan isu-isu terbaru, mereka aktif berkoneksi di lingkungan teman-temannya menggunakan Facebook atau Twitter. Dengan karakteristik seperti itu, tak diragukan lagi bahwa mereka adalah orang-orang narsis (narcissist) dan cenderung self-centered.
  • 18. 17 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id Flow-er adalah sosok yang tidak puas dengan tingkat kehidupan ekonominya saat ini, namun mereka tak tahu harus bagaimana untuk merubahnya. Karena tingkat pendidikan dan pengetahuan yang terbatas, mereka cenderung kurang meng-update informasi dan mengadopsi teknologi sehingga wawasan dan visi hidupnya terbatas. Dengan keterbatasan itu, hidup mereka cenderung pasrah dan mengalir (flow) di tengah perubahan kehidupan (teknologi, informasi, sosial, politik, dan sebagainya) yang cepat dan bergolak. Keluarga dan (terutama) anak adalah aset terbesar yang mereka miliki. Di tengah pergolakan hidup yang cepat pegangan mereka hanya satu, yaitu keyakinan agama (high spiritual values). Karena itu mereka cenderung menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat.
  • 19. 18 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id Settler adalah Flow-er yang sudah memiliki kemapanan hidup. Sosok ini merintis warung atau punya lahan luas hasil warisan yang menghasilkan sumber keuangan cukup besar bagi kehidupan ekonomi. Mereka tidak lagi memiliki keresahaan hidup dari sisi ekonomis. Hanya saja, berbeda dengan Aspirator atau Performer, mereka bukanlah sosok yang knowledgeable, bisa jadi cuma lulus SD atau SMP. Karena tingkat pengetahuan yang terbatas, maka mereka cenderung memegang nilai-nilai tradisional dan fobia terhadap perkembangan informasi, teknologi, dan globalisasi. Karena sudah puas dengan sukses yang dicapai saat ini, mereka cenderung tidak belajar dan mengembangkan diri. They are at the comfort zone.
  • 20. 19 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id
  • 21. 20 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id
  • 22. 21 | 8 Faces Indonesia Middle Class Consumerwww.inventure.id Photo Credit : Cover by Wihinggil Prayogi page 1. https://goo.gl/96jim5 | page 2 https://goo.gl/ICCXjN page 3 http://goo.gl/FZ6KvP | page 4 http://goo.gl/nBMexu page 5 https://goo.gl/qORyWy | page 6 http://goo.gl/EHsqvR page 7 https://goo.gl/CJ1Wpp | page 8 http://goo.gl/Wndv9y page 9 http://goo.gl/SAu6I3 Layout by Wihinggil Prayogi More info : Jl. Beton 21F Kayu Putih Jakarta Timur 13220 Indonesia. (021) 2983 3679 | info@inventure.co.id | www.inventure.id Middle Class Institute (MCI) adalah sebuah lembaga riset yang mengkhususkan diri mengkaji konsumen kelas menengah Indo- nesia secara berkelanjutan. Dengan studi ini diharapkan para marketer dapat memahami konsumen kelas menengah dengan lebih baik dan sistematis. Hasil-hasil studi tersebut akan dipub- likasikan dalam bentuk tulisan di media, research report, seminar dan workshop, maupun melalui www.inventure.id About MCI Copyright © 2015 by Inventure.id All rights reserved. No part of this publication may be reproduced, distributed, or transmitted in any form or by any means, including photocopying, recording, or other electronic or mechanical methods, without the prior written permission of the publisher, except in the case of brief quotations embodied in critical reviews and certain other noncommercial uses permitted by copyright law. For permission re- quests, write to the publisher, addressed “Attention: Permissions Coor- dinator,” at the address above. InventureID @inventureID