Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai budidaya buah naga, mulai dari jenis, manfaat, bahan dan alat yang dibutuhkan, cara penanaman, pemeliharaan, panen hingga masalah yang mungkin timbul beserta penanganannya. Dokumen ini juga menjelaskan target produksi yang diharapkan dan harga jual bibit buah naga.
2. • Buah Naga adalah buah dari beberapa jenis
kaktus.
• Jenis – Jenisnya:
Buah Naga Pitaya
B. Inggris
3. Mengingat asalnya dari jenis buah kaktus, kita
percaya buah naga mengandung vitamin C, beta
karoten, kalsium dan karbohidrat. Yang pasti buah
naga tinggi serat sebagai pengikat zat karsinogen
penyebab kanker dan memperlancar proses
pencernaan.
http://garfazh.blogspo
5. Tanaman buah naga memang
tidak memiliki batang primer
yang kokoh. Biasanya ia tumbuh
dan memanjat pada penopang
Media Tanam Pot
Berdiameter 40-50 cm
Berdiameter 8-10 cm
dengan tinggi tiang 150-
200 cm
tiang kayu atau beton
Sebagai media tanam, digunakan campuran tanah, pasir,
bubuk bata merah, pupuk kandang, dan kompos ( 1 : 2 :
2 : 3 : 1 ).
6. Bibit
- Cara generatif yaitu memperbanyak tanaman dari biji.
- Benih diambil dengan cara mengeluarkan biji dari buah naga terpilih.
Diperbanyak dengan cara
Generatif dan Vegetatif
1. Generatif2. Vegetatif
• Penyetekkan dilakukan terhadap batang atau cabang tanaman yang
pernah berbuah, setidaknya 3-4 kali.
• Pilih batang yang berdiameter setidaknya 8 cm, keras, tua, berwarna
hijau kelabu dan sehat.
• Pemotongan dilakukan terhadap batang yang panjangnya sekitar 80-
120 cm.
• Potong-potong batang calon bibit dengan panjang sekitar 20-30 cm.
• Potongan setek harus memiliki setidaknya 4 mata tunas.
• Biarkan batang setek yang telah dipotong-potong tersebut hingga
getahnya mengering.
• Siapkan bedengan atau polybag untuk menanam setek-setek
tersebut.
• Siram bedengan atau polybag yang telah diisi dengan media
tanam. Kemudian tancapkan bagian yang runcing dari setek
kedalam media tanam sedalam 5 cm.
• Berikan naungan atau sungkup untuk melindungi setek
tersebut. Lakukan penyiraman sebanyak 2-3 hari sekali.
• Setelah 3 minggu, tunas pertama mulai tumbuh dan naungan
atau sungkup harus dibuka agar bibit mendapatkan cahaya
matahari penuh.
• Pemeliharaan bibit biasanya berlangsung hingga 3 bulan. Pada
umur ini tinggi bibit berkisar 50-80 cm.
7. 1) Mengisi pot dengan campuran media tanam hingga 80 % dari
volume pot. Menambahkan dolomit 100 gram per pot (jika
perlu) dan pupuk Hortigro 20 gram per pot kemudian
mengaduknya hingga homogen.
2) Membuat tiga lubang tanam dengan kedalaman 10 cm dan
diameter 6 cm pada setiap pot.
3) Mengisi setiap lubang tanam dengan bibit yang sudah disiapkan.
Memadatkan media tanam di setiap pangkal bibit. Menyiramnya
dengan air secukupnya dan jangan sampai menggenangi pangkal
batang.
4) Memasang tiang panjat dan mengikatkan bibit pada tiang tersebut
agar tidak mudah roboh.
5) Meletakkan pot dilokasi yang mendapat sinar matahari, terutama
pada pagi hari.
8. • Harus mengandung banyak unsur nitrogen (N). Pada fase
berbunga atau berbuah gunakan pupuk yang banyak
mengandung fosfor (P) dan kalium (K).
Menggunakan Pupuk Kompos atau Pupuk Kandang
dilakukan setiap bulan dengan pupuk NPK ( 15-15-15 ) sebanyak 2 sdt/tanaman
Dapat ditambahkan juga pupuk mikro, seperti Metalik,
dengan konsentrasi 4 ml/liter air dan volume semprot 3
liter/tanaman. Pada umur 6 bulan, beri pupuk Hortigro
kuning dan Hortigro power masing-masing 0,5
sdt/tanaman.
9. Dalam budidaya buah naga penyulaman sangat
diperlukan agar tanaman dapat berproduksi optimal.
Penyulaman dilakukan seminggu setelah bibit ditanam.
Penyulaman merupakan penggantian tanaman yang mati ,
busuk pada pangkal batang, tidak tumbuh atau kerusakan
fisik lainnya.
10. Tanaman buah naga membutuhkan pengairan yang rutin.
Walaupun tanaman hidup lokasi yang kering, tetapi untuk
memenuhi masa pertumbuhannya tetap diperlukan air
untuk membantu proses fisiologis tanaman.
Pengairan dilakukan mulai hari ke 10 sesudah tanam atau sesuai
kondisi lahan, apabila terlalu kering tanah harus segera disiram.
Penyiraman tidak perlu terlalu banyak atau terendam karena akan
menyebabkan busuk batang.
11. Pada saat tanaman mulai produksi bunga dan buah,
penyiraman harus dikurangi agar pertumbuhan tunas
baru menjadi lambat dan berhenti. sekali.
Pengairan tanaman dihentikan bila sudah nampak tanda-tanda
adanya kuncup bunga. Bila ada sekitar 30 % populasi tanaman
sudah tumbuh kuncup maka pengairan cukup diberikan setiap 2
minggu.
12. Pemangkasan untuk membentuk batang pokok dilakukan pada batang
bibit tanaman. Tanaman yang baik memiliki batang pokok yang
panjang, besar dan kokoh. Untuk mendapatkan itu pilih tunas yang
tumbuh di bagian paling atas batang awal. Tunas yang tumbuh
dibawahnya sebaiknya dipotong saja.
13. Repotting buah naga dapat
dilakukan setelah tanaman
berumur 3 tahun. Saat
mengeluarkan tanaman dari pot
lama, harus dengan hati-hati.
Yaitu mengambil seluruh bagian
tanaman beserta tiang panjatnya.
Selanjutnya, memindahkan
tanaman tersebut kedalam pot
baru berdiameter 60-70 cm yang
sudah diisi dengan media tanam
baru.
14. Tungau
• Hama Tungau (Tetranychus sp.) akan menyerang kulit batang atau cabang yang
merusak jaringan klorofil yang berfungsi untuk asimilasi dari hijau menjadi
cokelat. Penanggulangannya dengan menyemprotkan Omite dengan dosis 1-2
gr/ltr air yang dilakukan 2-3 kali seminggu.
Busuk Bakteri
• Gejala tanaman buah naga yang terserang penyakit ini adalah tanaman tampak layu,
kusam, terdapat lendir putih kekuningan pada tanaman yang mengalami pembusukan.
Penyakit ini disebabkan oleh Pseudomonas sp. Pengobatannya dengan mencabut
tanaman yang sakit, kemudian pada lubang tanam diberi Basamid dengan dosis 0,5-1 g
dalam bentuk serbuk kemudian pada lubang tanam tersebut ditanam bibit baru.
17. • Target yang akan dicapai melalui penerapan SOP buah naga
adalah :
• Produksi 40 buah/pohon/tahun atau 8 kg/pohon/tahun dan akan
meningkat dari tahun ke tahun (per musim)
• Jumlah kelas super dengan bobot diatas 700 g sebanyak 20%
• Jumlah kelas A dengan bobot buah antara 500-600 g sebanyak
65%
• Jumlah kelas B dengan bobot buah antara 350-450 g sebanyak
10%
• Jumlah kelas C dengan bobot buah anatar 250-300 g sebanyak
5%
• Warna buah sesuai varietas dan nampak segar
18. Budidaya buah naga sangat cocok dengan kondisi
iklim dan alam Indonesia. Tanaman ini tumbuh
optimal pada ketinggian 20 hingga 500 meter dpl
dengan curah hujan sekitar 720 mm per tahun.
Suhu udara ideal bagi pertumbuhan buah
naga berkisar 26-36 derajat celcius. Tanah tempat
menanam buah naga harus gembur, porus dan
juga mengandung banyak bahan organik serta
unsur hara. Lebih optimal lagi jika pH tanah 5
sampai 7.
19. • Bagi yang ingin menanam
buah naga di halaman
rumah, sudah di dalam
pot, lengkap dengan tiang
dari beton.
• Harga:
Rp. 300.000/pot
(diameter 40cm)
Rp. 450.000/pot
(diameter 60cm)
Buah naga (Inggris: pitaya) adalah buah dari beberapa jenis kaktus dari marga Hylocereus dan Selenicereus. Buah ini berasal dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatannamun sekarang juga dibudidayakan di negara-negara Asia seperti Taiwan, Vietnam, Filipina, dan Malaysia. Buah ini juga dapat ditemui di Okinawa, Israel, Australia utara dan Tiongkok selatan. Hylocereus hanya mekar pada malam hari.
Pada tahun 1870 tanaman ini dibawa orang Perancis dari Guyana ke Vietnam sebagai tanaman hias. Oleh orang Vietnam dan orang Cina buahnya dianggap membawa berkah. Oleh sebab itu, buah ini selalu diletakkan di antara dua ekor patung naga berwarna hijau di atas meja altar. Warna merah buah jadi mencolok sekali di antara warna naga-naga yang hijau. Dari kebiasaan inilah buah itu di kalangan orang Vietnam yang sangat terpengaruh budaya Cina dikenal sebagai thang loy (buah naga). Thang loy orang Vietnam ini kemudian diterjemahkan di Eropa dan negara lain yang berbahasa Inggris sebagai dragon fruit (buah naga).
Hylocereus undatus kulitnya merah dengan daging buah putih
Hylocereus polyrhisus kulit merah dengan daging buah merah
Hylocereus costaricensis kulit merah dengan daging buah merah pekat agak keunguan
Hylocereus megelanthus kulitnya berwarna kuning dengan daging buah putih.
Gambar Despicable Me nya di upgrade lagi
Memilih bibit buah naga
Tanaman buah naga bisa diperbanyak dengan cara generatif dan vegetatif. Cara generatif yaitu memperbanyak tanaman dari biji. Benih diambil dengan cara mengeluarkan biji dari buah naga terpilih. Cara ini sedikit sulit dan biasanya dilakukan oleh para penangkar berpengalaman.
Cara vegetatif relatif lebih banyak dipakai karena lebih mudah. Budidaya buah naga dengan cara vegetatif lebih cepat menghasilkan buah. Selain itu, sifat-sifat tanaman induk bisa dipastikan menurun pada anaknya. Berikut ini langkah-langkah penyetekkan buah naga:
Penyetekkan dilakukan terhadap batang atau cabang tanaman yang pernah berbuah, setidaknya 3-4 kali. Hal ini berguna agar hasil setek bisa berproduksi lebih cepat dan produktivitasnya sudah ketahuan dari hasil buah terdahulu.
Pilih batang yang berdiameter setidaknya 8 cm, keras, tua, berwarna hijau kelabu dan sehat. Semakin besar diameter batang akan semakin baik, karena batang tersebut akan jadi batang utama tanaman.
Pemotongan dilakukan terhadap batang yang panjangnya sekitar 80-120 cm. Jangan dipotong semua, sisakan sekitar 20%, bagian yang 80% akan dijadikan calon bibit.
Potong-potong batang calon bibit dengan panjang sekitar 20-30 cm. Ujung bagian atas dipotong rata, sedangkan pangkal bawah yang akan ditancapkan ke tanah dipotong meruncing. Gunanya untuk merangsang pertumbuhan akar.
Potongan setek harus memiliki setidaknya 4 mata tunas. Panjang setek bisa lebih pendek namun konsekuensinya akan berpengaruh pada kecepatan berbuah.
Biarkan batang setek yang telah dipotong-potong tersebut hingga getahnya mengering. Apabila langsung ditanam getah yang masih basah bisa menyebabkan busuk batang. Untuk menghindari resiko serangan jamur batang setek bisa di celupkan pada larutan fungisida.
Siapkan bedengan atau polybag untuk menanam setek-setek tersebut. Untuk campuran tanah atau media tanamnya silahkan lihat cara membuat media persemaian.
Siram bedengan atau polybag yang telah diisi dengan media tanam. Kemudian tancapkan bagian yang runcing dari setek kedalam media tanam sedalam 5 cm.
Berikan naungan atau sungkup untuk melindungi setek tersebut. Lakukan penyiraman sebanyak 2-3 hari sekali.
Setelah 3 minggu, tunas pertama mulai tumbuh dan naungan atau sungkup harus dibuka agar bibit mendapatkan cahaya matahari penuh.
Pemeliharaan bibit biasanya berlangsung hingga 3 bulan. Pada umur ini tinggi bibit berkisar 50-80 cm.
Pemangkasan untuk membentuk cabang produksi dilakukan pada tunas yang tumbuh pada batang pokok. Pilihlah 3-4 tunas untuk ditumbuhkan. Nantinya tunas ini akan menjadi batang produksi dan tumbuh menjuntai ke bawah. Tunas yang ditumbuhkan sebaiknya yang ada di bagian atas, sekitar 30 cm dari ujung atas.
Pemangkasan peremajaan dilakukan terhadap cabang produksi yang kurang produktif. Biasanya sudah berbuah 3-4 kali. Hasil pangkasan peremajaan ini bisa dijadikan sumber bibit tanaman.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemangkasan adalah bentuk tanaman. Biasanya tanaman buah naga tumbuh tidak teratur. Upayakan agar tunas-tunas yang dipilih bisa membentuk tanaman dengan baik. Sehingga percabangan tidak terlalu rimbun dan batang yang ada dibawah tajuk bisa terkena sinar matahari dengan maksimal.