SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
RESUME PENGELOLAAN KELAS SECARA FISIK DAN
PENGELOLAAN RUANG SECARA PSIKOLOGIS
STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

Nama

: Zuha Farhana

NIM

: 110341421506

OFF

:A
PENGELOLAAN KELAS SECARA FISIK DAN PENGELOLAAN RUANG
SECARA PSIKOLOGIS
Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dengan sengaja dilakukan guna
mencapai tujuan pengajaran. Pengeloaan kelas merupakan salah satu tugas guru
yang tidak pernah di tinggalkan guru selalu mengelola kelas ketika dia
melaksanakan tugasnya. Pengeloaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan
lingkungan bejar yang baik bagi anak didik sehingga tercapai tujuan pengajaran
secara

efektif

dan

mengembalikannya

efesien.

agar

tidak

ketika

kelas

menjadi

terganggu

penghalang

guru

bagi proses

berusaha
belajar

mengajar. Pengelolaan kelas yang dilakukan guru bukan tanpa tujuan, karena ada
tujuan itulah guru selalu berusaha mengelola kelas, walaupun terkadang kelelahan
fisik maupun fikiran dirasakan. Guru sadar tanpa pengelolaan kelas dengan baik
maka akan menghambat kegiatan belajar mengajarnya.
Secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi
bermacam –macam kegiatan, belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosial dan
intelektual dalam kelas.
Faktor Yang Mempengaruhi Pengelolaan Kelas
a.

Kurikulum

Kurikulum yang dipergunakan di sekolah sangat besar pengaruhnya terhadap
aktivitas kelas dalam mewujudkan proses belajar mengajar yang berdaya guna
bagi pembentukan pribadi siswa. Dengan kata lain aktivitas sebuah kelas sangat
dipengaruhi oleh kurikulum yang dipergunakan di sekolah. Suatu kelas akan
mampu memenuhi kebutuhan masyarakat apabila kurikulum yang dipergunakan
di sekolah dirancangkan sesuai dengan dinamika masyarakat.
Dengan kurikulum seperti disebutkan terakhir berarti isi pendidikan di dalam
kegiatan kelas untuk setiap jenjang/tingkat sekolah harus dirancangkan sebagai
berikut:
1.

Tingkat Taman Kanak-Kanak
Kurikulum pada tingkat ini harus dirancang untuk memungkinkan kelas
menyelenggarakan

kegiatan

agar

anak-anak

belajar

bergaul,

belajar

mempergunakan alat-alat yang sederhana, memperoleh ketrampilan dasar atau
tingkat permulaan dan dapat bekerja sama dalam bermain walaupun pada tingkat
ini kecenderungan dalam bermain masih bersifat individual.
2.

Tingkat Sekolah Dasar
Kurikulum pada tingkat ini pada tahap permulaan atau kelas-kelas rendah

harus dirancangkan untuk memungkinkan kelas melanjutkan kegiatan-kegiatan
atau program-program di taman kanak-kanak. Selanjutnya sesuai dengan
kematangan anak-anak, secara bertahap kurikulum harus dengan kematangan
anak-anak, secara bertahap kurikulum harus dikembangkan juga untuk
mempelajari fakta-fakta pengetahuan yang sederhana.
3.

Sekolah Lanjutan/ Menengah

Kurikulum pada tingkat ini harus dirancangkan untuk memungkinkan
diselenggarakannya kegiatan kelas dalam memenuhi kebutuhan melakukan
eksplorasi dan eksperimentasi guna memberikan pengalaman intelektual dan
sosial yang terpadu dalam rangka realisasi diri.
4.

Tingkat Perguruan Tinggi

Kurikulum

pada

tingkat

ini

dirancangkan

untuk

memungkinkan kelas

menyelenggarakan kegiatan membantu perkembangan individual secara maksimal
dalam rangka menguasai keahlian profesional tertentu.
b.

Bangunan dan Sarana

Perencanaan dalam membangun sebuah gedung untuk sebuah sekolah
berkenaan dengan jumlah dan luas setiap ruangan, letak dan dekorasi nya yang
harus disesuaikan dengan kurikulum yang dipergunakan. Akan tetapi karena
kurikulum selalu dapat berubah sedangkan ruang/gedung bersifat permanen, maka
diperlukan kreativitas dalam mengatur pendayagunaan ruang/gedung yang
tersedia berdasarkan kurikulum yang dipergunakan.
Bahwa bagi sekolah yang mempergunakan kurikulum tradisional dan
kurikulum gabungan (tradisional dan modern), jumlah kelas sangat dipengaruhi
oleh perencanaan penerimaan murid atau jumlah murid yang dimiliki. Oleh
karena itu dalam rencana pembangunan gedung atau penambahan ruang kelas,
diperlukan catatan kependudukan yang teliti dengan memperkirakan juga berapa
jumlah yang telah terserap oleh sekolah lain dalam suatu wilayah tertentu.
c.

Guru
Program kelas tidak akan berarti bilamana tidak diwujudkan menjadi

kegiatan. Untuk itu peranan guru sangat menentukan karena kedudukannya
sebagai pemimpin pendidikan diantara murid-murid suatu kelas .
Secara Etimologi atau dalam arti sempit guru yang berkewajiban
mewujudkan suatu program kelas adalah orang yang kerjanya mengajar atau
memberikan pelajaran di sekolah atau kelas. Secara lebih luas guru berarti orang
yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung
jawab dalam membantu anak-anak untuk mencapai kedewasaan masing-masing.
Guru dalam pengertian terakhir bukan sekedar orang yang berdiri di depan kels
untuk menyampaikan materi pengetahuan tertentu, akan tetapi adalah anggota
masyarakat yang harus ikut aktif dan berjiwa bebas serta kratif dalam
mengarahkan perkembangan akan didik nya. Untuk menjadi anggota masyarakat
sebagai orang dewasa.
Kompetensi guru antara lain mengenai kompetensi-komptensi pribadi,
kompetensi profesi dan kompetensi kemasyarakatan. Kompetensi itu berkenaan
dengan kemampuan dasar teknis edukatif dan administratif sebagai berikut:
Penguasaan bahan
Pengelolaan program belajar mengajar
mengelola kelas
Penggunaan media/sumber
Mampu mengelola dan mempergunakan intraksi belajar mengajar
Kemampuan melakukan penilaian prestasi belajar siswa secara obyektif.
Memahami fungsi dan program Bimbingan dan penyuluhan di sekolah.
Setiap guru sebagai petugas profesional ikut bertanggung jawab pada
tercapainya tujuan pendidikan secara efektif. Oleh karena itu guru harus ikut
dalam menentukan kebijakan kependidikan di kelas/ sekolah. Guru yang
memahami kedudukan dan fungsinya sebagai pendidik profesional, selalu
terdorong untuk tumbuh dan berkembang sebagai perwujudan perasaan dan sikap
tidak puas terhadap pendidik persiapan yang telah diterimanya.
Dan sebagai pernyataan dari kesadarannya terhadap perkembangan dan
kemajuan bidang tugasnya yang harus diikuti, sejalan dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
d.

Murid
Murid merupakan potensi kelas yang harus dimanfaatkan guru dalam

mewujudkan proses belajar mengajar yang efektif. Murid adalah anak-anak yang
sedang tumbuh dan berkembang baik secara fisik maupun psikologis dalam
rangka mencapai tujuan pendidikannya melalui lembaga pendidikan formal,
khusus nya berupa sekolah.
e.

Dinamika Kelas
Kelas adalah kelompok sosial yang dinamis yang harus dipergunakan oleh

setiap wali/guru kelas untuk kepentingan murid dalam kependidikannya.
Dinamika kelas pada dasarnya berarti kondisi kelas. Yang meliputi dorongan
untuk aktif secara terarah yang dikembangkan melalui kreatifitas dan inisiatif
murid sebagai suatu kelompok.
Dinamika kelas dipengaruhi oleh cara wali/guru kelas menerapkan
administrasi

pendidikan

dan

kepemimpinan

pendidikan

serta

dalam

mempergunakan pendekatan pengelolaan kelas, penerapan kegiatan itu antara lain
sebagai berikut.
1.

Kegiatan Administratif Management
Pengelolaan

kelas

memerlukan

tindakan-tindakan

perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, komunikasi dan kontrol sebagai
langkah-langkah kegiatan management admnistratif.
2.

Kegiatan Operatif Management Kelas
Kegiatan management administratif kelas harus ditunjang dengan kegiatan

management operatif agar seluruh program kelas berlangsung efektif bagi
pencapaian tujuan. Kegiatan management operatif kelas meliputi



Kegiatan Pembekalan kelas



Kegiatan keuangan kelas



Kegiatan pembinaan personal atau kepegawaian dikelas.


3.

Tata usaha kelas

Humas dilingkungannya kelas

Kepemimpinan Wali/ Guru kelas
Dinamika kelas dipengaruhi secara langsung oleh kepemimpinan wali atau

guru kelas, untuk itu kepemimpinan diartikan sebagai proses mengarahkan,
membimbing, mempengaruhi, atau mengawasi pikiran, perasaan atau tindakan
dan tingkah laku orang lain.
Tiga bentuk kepemimpinan mungkin diwujudkan wali/guru kelas dalam usaha
menggerakkan personal di lingkungan kelas masing-masing adalah:
a.

Wali atau guru kelas sebagai pemimpin yang bersifat otoriter

b. Wali atau guru kelas sebagai pemimpin yang bersifat laissez faire.
c.
4.

Wali atau guru kelas sebagai pemimpin yang bersifat demokratif

Disiplin Kelas

Disiplin kelas merupakan bagian yang penting dalam dinamika kelas, disiplin
kelas diartikan sebagai usaha mencegah terjadinya pelanggaran-pelanggaran
terhadap ketentuan-ketentuan yang telah disetujui bersama dalam melaksanakan
kegiatan kelas, agar pemberian hukuman pada seorang atau sekelompok orang
dapat dihindari. Disiplin kelas dapat diartikan juga sebagai suasana tertib dan
terpaut akan tetapi penuh dinamika dalam melaksanakan program kelas terutama
dalam mewujudkan proses belajar mengajar.
C.

Pendekatan Dalam Pengelolaan Kelas
Keharmonisan hubungan guru dengan anak didik, tingginya kerjasama

diantara anak didik tersimpul dalam bentuk interaksi karena itu lahirnya interaksi
yang optimal tentu saja tergantung dari pendekatan yang guru lakukan dalam
rangka pengelolaan kelas, berbagai pendekatan tersebut adalah:
- Pendekatan Kekuasaan.
- Pendekatan Ancaman
- Pendekatan Kebebasan
- Pendekatan Resep.
- Pendekatan Pengajaran.
- Pendekatan Perubahan Tingkah Laku.
- Pendekatan Suasanan Emosi dan Hubungan Sosial.
- Pendekatan Elastisatau Pluralistis.
Beberapa pendekatan dalam pengelolaan kelas Seorang wali atau guru kelas
harus mampu menetapkan pilihan yang tepat dalam melakukan pendekatan untuk
mewujudkan pengelolaan kelas yang efektif. Untuk memperjelas masalah
pendekatan yang akan dipergunakan itu, di bawah ini akan diketengahkan
beberapa alternatif yang dapat dipilih diantaranya:
 Pendekatan berdasarkan perubahan tingkah laku (behaviorisme)
 Pendekatan berdasarkan suasana emosi dan hubungan sosial (sosio
emosional climate approach)
 Pendekatan berdasarkan proses kelompok (group process approach)
 Pendekatan electis (electic approach)
D.

Prinsip – prinsip dan Komponen – komponen keterampilan kelas
Diantara prinsip – prinsip pengelolaan kelas tersebut adalah Hangat dan

Antusias, Tantangan, Bervariasi, Keluwesan, Penekatan pada hal – hal yang
positif, serta Penanaman disiplin diri. Komponen – komponen keterampilan
pengelolaan kelas inipada umumnya dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1.

Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan

kondisi belajar yang optimal, terdiri dari ketrampilan sikap tanggap, membagi
perhatian, pemusatan perhatian kelompok.
2.

Ketrampilan yang berhubungan dengan pengembangan kondisi belajar yang

optimal.
Ketrampilan ini berkaitan dengan tanggapan guru terhadap ganguan anak
didik yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakan tindakan
untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal. Dalam menanggapi setiap
masalah anak didik dalam kelas guru dapat menggunakan strategi untuk tindakan
perhatian terhadap tingkah laku anak didik strategi itu adalah Modefikasi tingkah
laku, Pendekatan pemecahan masalah kelompok dan Menemukan dan
memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah
E.

Penataan Ruang Kelas
Agar terciptanya suasana belajar yang mengairahkan,perlu diperhatikan

pengaturan, penataan ruang kelas, belajar penyusunan dan pengaturan ruang
belajar hendaknya memungkinkan anak duduk berkelompok danmemudahkan
guru bergerak secara leluasa untukmembantu siswa dalam belajar. Dalam masalah
penataan ruang kelas iniakan diarahkan pada pembahasan masalah pengaturan alat
– alat pengajaran penataan keindahan dan kebersihan kelas dan ventilasi serta tata
cahaya.
F.

Pengaturan siswa
Pengaturan siswa dikelas terutama berhubungan dengan masalah bagaimana

pula pengelompokan siswa guna guna menciptakan lingkungan belajar yang aktif
dan kreatif, sehingga kegiatan belajar yang penuh kesenangan dan bergairah dapat
bertambah dalam waktu yang relatif lama. Kegiatan belajar mengajar dengan
pendekatan kelompok menghendaki peninjauan pada ospek individual siswa
penempatan siswa memerlukan pertimbangan pada aspek postur tubuh siswa
dimana menempatkan siswa yang mempunyai tubuh tinggi atau rendah, dimana
menempatkan siswa yang memiliki kelainan penglihatan/pendengaran, siswa yang
cerdas, yang bodoh yang pendiam, yang lincah dan suka berbicara, suka membuat
keributan yang suka menggangu temannya,dan sebagainya, sebaiknya dipisah
agar kelompok tidak di dominasi oleh satu kelompok tertentu.
G.

Indikator Keberhasilan Dalam Pengelolaan Kelas

Ada beberapa indiator dalam pengelolaan kelas diantaranya sebagai berikut :
 Guru mengerti perbedaan antara mengelola kelas dan mendisiplinkan kelas
 Sebagai guru jika anda pulang ke rumah tidak dalam keadaan yang sangat
lelah.Guru mengetahui perbedaan antara prosedur kelas (apa yang guru
inginkan terjadi contohnya cara masuk kedalam kelas, mendiamkan siswa,
bekerja secara bersamaan dan lain-lain ) dan rutinitas kelas (apa yang
siswa lakukan secara otomatis misalnya tata cara masuk kelas, pergi ke
toilet dan lain-lain). Ingat prosedur kelas bukan peraturan kelas.
 Guru melakukan pengelolaan kelas dengan mengorganisir prosedurprosedur, sebab prosedur mengajarkan siswa akan pentingnya tanggung
jawab.
 Guru tidak mendisiplinkan siswa dengan ancaman-ancaman, dan
konsekuensi. (stiker, penghilangan hak siswa dan lain-lain)
 Guru mengerti bahwa perilaku siswa di kelas disebabkan oleh sesuatu,
sedangkan disiplin bisa dipelajari
KRITERIA PENILAIAN RESUME
MATA KULIAH PBM BIOLOGI II
No

Elemen yang

Indikator

Penyekoran

Dinilai
1

Identitas (X1)

1. Judul resume

4=6 indikator muncul

2. Nama

3= 4 indikator muncul

3. NIM

2= 2 indikator muncul

4. Keperluan penulisan

1= 1 indikator muncul

5. Tempat
6. Waktu
2

Isi resume
a. Sub judul (X2) 1. Menggambarkan judul resume
secara keseluruhan

4= 3 indikator muncul
3= 2 indikator muncul

2. Dituliskan per butir atau singkat

2= 1 indikator muncul

3. Topik dituliskan dengan jelas

1= tidak ada sub judul

b. Sub anak judul 1. Menggambarkan sub judul
(X3)

4= 4 indikator muncul
3= 3 indikator muncul

3. Uraian isi padat

2= 2 indikator muncul

4. Isi jelas
c. Uraian sub

2. Uraian singkat

1= 1 indikator muncul

1. Membahas topik secara mendalam 4= 3 indikator muncul

anak judul

(tidak terlalu panjang dan bertele-

3= 2 indikator muncul

(X4)

tele)

2= 1 indikator tampak

2. Relevan dengan topik, dan dibahas 1= tidak ada uraian sub
secara tuntas (menggambarkan ide anak judul
pokok dari pembahasan materi)
3. Menggunakan gaya penulisan
ringkas (ada kata kunci)
3

Sistematika

1. Pemberian penomoran yang ajeg

4= 2 indikator muncul
penulisan (X5)

pada sub judul, sub anak judul, dan 3= 1 indikator muncul
butir-butir materi
2. Ada perbedaan antara tanda sub

2= hanya sub judul/sub
anak judul/butir-butir

judul, sub anak judul, dan butir-butir uraian yang ajeg
uraian

1= tidak mengikuti
sistematika penulisan

4

Penggunaan

1. Bahasa mudah dipahami

bahasa dalam

2. Menggunakan bahasa sesuai dengan 3= 3 indikator muncul

resume (X6)

EYD

4= 4 indikator muncul

2= 2 indikator muncul

3. Tidak menggunakan kata-kata tanpa 1= 1 indikator muncul
makna (ex: dll, dsb, yang besarbesarnya)
4. Tidak ada (Sedikit) salah tulis atau
salah ketik
NILAI= (X1+X2+ X3+2X4 +X5 +X6/28) × 100
NILAI = ...........................................................
Milik:.........................................................
Penilai:...........................................................

More Related Content

What's hot

LK 2.3 Rencana Aksi.docx
LK 2.3 Rencana Aksi.docxLK 2.3 Rencana Aksi.docx
LK 2.3 Rencana Aksi.docxHasanCkp
 
Ptk matematika sd kelas 2
Ptk matematika sd kelas 2Ptk matematika sd kelas 2
Ptk matematika sd kelas 2Zaiful Saputra
 
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.Grace Ginting
 
Modul Ajar Kelas 8 SMP Bahasa Indonesia Fase D
Modul Ajar Kelas 8 SMP Bahasa Indonesia Fase DModul Ajar Kelas 8 SMP Bahasa Indonesia Fase D
Modul Ajar Kelas 8 SMP Bahasa Indonesia Fase DModul Guruku
 
Koneksi antar materi modul 1.1.pdf
Koneksi antar materi modul 1.1.pdfKoneksi antar materi modul 1.1.pdf
Koneksi antar materi modul 1.1.pdfNovia Ekowati
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikFitri Yusmaniah
 
Modul Ajar PPKN Kelas 1 Fase A SD MI Materi Rumah dan Cara Membersihkannya Ta...
Modul Ajar PPKN Kelas 1 Fase A SD MI Materi Rumah dan Cara Membersihkannya Ta...Modul Ajar PPKN Kelas 1 Fase A SD MI Materi Rumah dan Cara Membersihkannya Ta...
Modul Ajar PPKN Kelas 1 Fase A SD MI Materi Rumah dan Cara Membersihkannya Ta...Muhammad Iqbal
 
Contoh program remidial dan program pengayaan
Contoh program remidial dan program pengayaanContoh program remidial dan program pengayaan
Contoh program remidial dan program pengayaanHamzah Chalik
 
Makalah media pembelajaran matematika
Makalah media pembelajaran matematikaMakalah media pembelajaran matematika
Makalah media pembelajaran matematikaLakidende University
 
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas TinggiMakalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas TinggiSeptiana Farikha
 
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDPembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDNASuprawoto Sunardjo
 
Koneksi Materi Filosofi Pendidikan.pptx
Koneksi Materi Filosofi Pendidikan.pptxKoneksi Materi Filosofi Pendidikan.pptx
Koneksi Materi Filosofi Pendidikan.pptxssuserd5e956
 
Administrasi keuangan sekolah (Ratih 3f/pai)
Administrasi keuangan sekolah (Ratih 3f/pai)Administrasi keuangan sekolah (Ratih 3f/pai)
Administrasi keuangan sekolah (Ratih 3f/pai)Ratih39
 
Model pembelajaran yang berpusat pada guru
Model pembelajaran yang berpusat pada guruModel pembelajaran yang berpusat pada guru
Model pembelajaran yang berpusat pada guruMitha Ye Es
 
Modul 2 Pembelajaran Terpadu di SD
Modul 2 Pembelajaran Terpadu di SDModul 2 Pembelajaran Terpadu di SD
Modul 2 Pembelajaran Terpadu di SDAulin Hipgalz
 
Laporan umpan balik dari teman sejawat
Laporan umpan balik dari teman sejawatLaporan umpan balik dari teman sejawat
Laporan umpan balik dari teman sejawatsucimurni4
 
Contoh rubrik penilaian psikomotorik
Contoh rubrik penilaian psikomotorikContoh rubrik penilaian psikomotorik
Contoh rubrik penilaian psikomotorikMuhammad Idris
 
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarModul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarNaita Novia Sari
 
RPP Fungsi Logaritma Model Discovery Learning
RPP Fungsi Logaritma Model Discovery LearningRPP Fungsi Logaritma Model Discovery Learning
RPP Fungsi Logaritma Model Discovery LearningJujun Muhamad Jubaerudin
 

What's hot (20)

LK 2.3 Rencana Aksi.docx
LK 2.3 Rencana Aksi.docxLK 2.3 Rencana Aksi.docx
LK 2.3 Rencana Aksi.docx
 
Ptk matematika sd kelas 2
Ptk matematika sd kelas 2Ptk matematika sd kelas 2
Ptk matematika sd kelas 2
 
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
 
Modul Ajar Kelas 8 SMP Bahasa Indonesia Fase D
Modul Ajar Kelas 8 SMP Bahasa Indonesia Fase DModul Ajar Kelas 8 SMP Bahasa Indonesia Fase D
Modul Ajar Kelas 8 SMP Bahasa Indonesia Fase D
 
Pengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikanPengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikan
 
Koneksi antar materi modul 1.1.pdf
Koneksi antar materi modul 1.1.pdfKoneksi antar materi modul 1.1.pdf
Koneksi antar materi modul 1.1.pdf
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta Didik
 
Modul Ajar PPKN Kelas 1 Fase A SD MI Materi Rumah dan Cara Membersihkannya Ta...
Modul Ajar PPKN Kelas 1 Fase A SD MI Materi Rumah dan Cara Membersihkannya Ta...Modul Ajar PPKN Kelas 1 Fase A SD MI Materi Rumah dan Cara Membersihkannya Ta...
Modul Ajar PPKN Kelas 1 Fase A SD MI Materi Rumah dan Cara Membersihkannya Ta...
 
Contoh program remidial dan program pengayaan
Contoh program remidial dan program pengayaanContoh program remidial dan program pengayaan
Contoh program remidial dan program pengayaan
 
Makalah media pembelajaran matematika
Makalah media pembelajaran matematikaMakalah media pembelajaran matematika
Makalah media pembelajaran matematika
 
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas TinggiMakalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi
 
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDPembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
 
Koneksi Materi Filosofi Pendidikan.pptx
Koneksi Materi Filosofi Pendidikan.pptxKoneksi Materi Filosofi Pendidikan.pptx
Koneksi Materi Filosofi Pendidikan.pptx
 
Administrasi keuangan sekolah (Ratih 3f/pai)
Administrasi keuangan sekolah (Ratih 3f/pai)Administrasi keuangan sekolah (Ratih 3f/pai)
Administrasi keuangan sekolah (Ratih 3f/pai)
 
Model pembelajaran yang berpusat pada guru
Model pembelajaran yang berpusat pada guruModel pembelajaran yang berpusat pada guru
Model pembelajaran yang berpusat pada guru
 
Modul 2 Pembelajaran Terpadu di SD
Modul 2 Pembelajaran Terpadu di SDModul 2 Pembelajaran Terpadu di SD
Modul 2 Pembelajaran Terpadu di SD
 
Laporan umpan balik dari teman sejawat
Laporan umpan balik dari teman sejawatLaporan umpan balik dari teman sejawat
Laporan umpan balik dari teman sejawat
 
Contoh rubrik penilaian psikomotorik
Contoh rubrik penilaian psikomotorikContoh rubrik penilaian psikomotorik
Contoh rubrik penilaian psikomotorik
 
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarModul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
 
RPP Fungsi Logaritma Model Discovery Learning
RPP Fungsi Logaritma Model Discovery LearningRPP Fungsi Logaritma Model Discovery Learning
RPP Fungsi Logaritma Model Discovery Learning
 

Viewers also liked

Girl, interrupted PSY101 Rick Cucuzza
Girl, interrupted PSY101 Rick CucuzzaGirl, interrupted PSY101 Rick Cucuzza
Girl, interrupted PSY101 Rick CucuzzaRickTheStick
 
Semana Vocacional Enero 2017 Preescolar-Primaria
Semana Vocacional Enero 2017 Preescolar-PrimariaSemana Vocacional Enero 2017 Preescolar-Primaria
Semana Vocacional Enero 2017 Preescolar-PrimariaCesar Flores
 
Prezentacja panelopinea
Prezentacja panelopineaPrezentacja panelopinea
Prezentacja panelopineaPanelopinea
 
export-dynamics-colombia
export-dynamics-colombiaexport-dynamics-colombia
export-dynamics-colombiaSami Karim
 
L'Edifici Empire State
L'Edifici Empire StateL'Edifici Empire State
L'Edifici Empire StateVlad_Jun
 
Year 9, issue 329
Year 9, issue 329Year 9, issue 329
Year 9, issue 329VIJAY NEWS
 
Vijay News Issue 090114
Vijay News Issue 090114Vijay News Issue 090114
Vijay News Issue 090114VIJAY NEWS
 
Vijay news issue 300114
Vijay news issue 300114Vijay news issue 300114
Vijay news issue 300114VIJAY NEWS
 
Проект Красочный Сквер
Проект Красочный СкверПроект Красочный Сквер
Проект Красочный СкверSamara Strategia
 
Apresentação Telnac Internacional
Apresentação Telnac Internacional Apresentação Telnac Internacional
Apresentação Telnac Internacional Danny Luz
 

Viewers also liked (20)

Girl, interrupted PSY101 Rick Cucuzza
Girl, interrupted PSY101 Rick CucuzzaGirl, interrupted PSY101 Rick Cucuzza
Girl, interrupted PSY101 Rick Cucuzza
 
200214
200214200214
200214
 
What is Racketeering?
What is Racketeering?What is Racketeering?
What is Racketeering?
 
Semana Vocacional Enero 2017 Preescolar-Primaria
Semana Vocacional Enero 2017 Preescolar-PrimariaSemana Vocacional Enero 2017 Preescolar-Primaria
Semana Vocacional Enero 2017 Preescolar-Primaria
 
Prezentacja panelopinea
Prezentacja panelopineaPrezentacja panelopinea
Prezentacja panelopinea
 
export-dynamics-colombia
export-dynamics-colombiaexport-dynamics-colombia
export-dynamics-colombia
 
L'Edifici Empire State
L'Edifici Empire StateL'Edifici Empire State
L'Edifici Empire State
 
Year 9, issue 329
Year 9, issue 329Year 9, issue 329
Year 9, issue 329
 
Dirty dog
Dirty dogDirty dog
Dirty dog
 
250214
250214250214
250214
 
Boost traffic to your site with the right keywords
Boost traffic to your site with the right keywordsBoost traffic to your site with the right keywords
Boost traffic to your site with the right keywords
 
Vijay News Issue 090114
Vijay News Issue 090114Vijay News Issue 090114
Vijay News Issue 090114
 
Mobile app reviews
Mobile app reviewsMobile app reviews
Mobile app reviews
 
Forget me not
Forget me notForget me not
Forget me not
 
Vijay news issue 300114
Vijay news issue 300114Vijay news issue 300114
Vijay news issue 300114
 
испарение
испарениеиспарение
испарение
 
Проект Красочный Сквер
Проект Красочный СкверПроект Красочный Сквер
Проект Красочный Сквер
 
Apresentação Telnac Internacional
Apresentação Telnac Internacional Apresentação Telnac Internacional
Apresentação Telnac Internacional
 
Props/equpiment
Props/equpiment Props/equpiment
Props/equpiment
 
220214
220214220214
220214
 

Similar to Pengelolaan kelas secara fisik dan pengelolaan ruang secara psikologis

Makalah layanan pendukung instruksional
Makalah  layanan pendukung instruksional Makalah  layanan pendukung instruksional
Makalah layanan pendukung instruksional rudinofindra1
 
REVITALISASI_PENGEMBANGAN_KURIKULUM.doc
REVITALISASI_PENGEMBANGAN_KURIKULUM.docREVITALISASI_PENGEMBANGAN_KURIKULUM.doc
REVITALISASI_PENGEMBANGAN_KURIKULUM.docDelianaDeliana6
 
Artikel desain pembelajaran adalah kunci mengajar dan pembelajaran.
Artikel desain pembelajaran adalah kunci mengajar dan pembelajaran.Artikel desain pembelajaran adalah kunci mengajar dan pembelajaran.
Artikel desain pembelajaran adalah kunci mengajar dan pembelajaran.Muhamad Yusup
 
Pembelajaran Konstektual
Pembelajaran KonstektualPembelajaran Konstektual
Pembelajaran KonstektualGigyh Ardians
 
Faktor pembelajaran
Faktor pembelajaranFaktor pembelajaran
Faktor pembelajaranagustaws
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1nina
 
Tugas etika aulia ismi akhyas reza
Tugas etika aulia ismi akhyas rezaTugas etika aulia ismi akhyas reza
Tugas etika aulia ismi akhyas rezaAulia Yanti
 
Ciri kelas yang kondusif
Ciri kelas yang kondusifCiri kelas yang kondusif
Ciri kelas yang kondusifJunidah Sukiman
 
Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
Tuti Herawati Tugas Kurikulum PembelajarannnnnnTuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn20080210965
 
173746788 makalah-pengelolaan-kelas
173746788 makalah-pengelolaan-kelas173746788 makalah-pengelolaan-kelas
173746788 makalah-pengelolaan-kelasSunrise James
 
Administrasi pendidikan bidang garapan kurikulum
Administrasi pendidikan bidang garapan kurikulumAdministrasi pendidikan bidang garapan kurikulum
Administrasi pendidikan bidang garapan kurikulumAnisa Fitriani
 
Nina marliana
Nina marlianaNina marliana
Nina marliananina
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1nina
 
Presentation1 100323060313 Phpapp01
Presentation1 100323060313 Phpapp01Presentation1 100323060313 Phpapp01
Presentation1 100323060313 Phpapp01HiMa TPM
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1nina
 
Nina Marliana
Nina MarlianaNina Marliana
Nina Marliananina
 
Perencanaan dalam strategi belajar (tjoetnyak)
Perencanaan dalam strategi belajar (tjoetnyak)Perencanaan dalam strategi belajar (tjoetnyak)
Perencanaan dalam strategi belajar (tjoetnyak)Tjoetnyak Izzatie
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum45678912
 

Similar to Pengelolaan kelas secara fisik dan pengelolaan ruang secara psikologis (20)

Makalah layanan pendukung instruksional
Makalah  layanan pendukung instruksional Makalah  layanan pendukung instruksional
Makalah layanan pendukung instruksional
 
REVITALISASI_PENGEMBANGAN_KURIKULUM.doc
REVITALISASI_PENGEMBANGAN_KURIKULUM.docREVITALISASI_PENGEMBANGAN_KURIKULUM.doc
REVITALISASI_PENGEMBANGAN_KURIKULUM.doc
 
Artikel desain pembelajaran adalah kunci mengajar dan pembelajaran.
Artikel desain pembelajaran adalah kunci mengajar dan pembelajaran.Artikel desain pembelajaran adalah kunci mengajar dan pembelajaran.
Artikel desain pembelajaran adalah kunci mengajar dan pembelajaran.
 
Pembelajaran Konstektual
Pembelajaran KonstektualPembelajaran Konstektual
Pembelajaran Konstektual
 
Tugas dan tanggung jawab guru
Tugas dan tanggung jawab guruTugas dan tanggung jawab guru
Tugas dan tanggung jawab guru
 
Faktor pembelajaran
Faktor pembelajaranFaktor pembelajaran
Faktor pembelajaran
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Tugas etika aulia ismi akhyas reza
Tugas etika aulia ismi akhyas rezaTugas etika aulia ismi akhyas reza
Tugas etika aulia ismi akhyas reza
 
Ciri kelas yang kondusif
Ciri kelas yang kondusifCiri kelas yang kondusif
Ciri kelas yang kondusif
 
Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
Tuti Herawati Tugas Kurikulum PembelajarannnnnnTuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
 
173746788 makalah-pengelolaan-kelas
173746788 makalah-pengelolaan-kelas173746788 makalah-pengelolaan-kelas
173746788 makalah-pengelolaan-kelas
 
Administrasi pendidikan bidang garapan kurikulum
Administrasi pendidikan bidang garapan kurikulumAdministrasi pendidikan bidang garapan kurikulum
Administrasi pendidikan bidang garapan kurikulum
 
Nina marliana
Nina marlianaNina marliana
Nina marliana
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Presentation1 100323060313 Phpapp01
Presentation1 100323060313 Phpapp01Presentation1 100323060313 Phpapp01
Presentation1 100323060313 Phpapp01
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Nina Marliana
Nina MarlianaNina Marliana
Nina Marliana
 
Perencanaan dalam strategi belajar (tjoetnyak)
Perencanaan dalam strategi belajar (tjoetnyak)Perencanaan dalam strategi belajar (tjoetnyak)
Perencanaan dalam strategi belajar (tjoetnyak)
 
Makalah profesi keguruan 2
Makalah profesi keguruan 2Makalah profesi keguruan 2
Makalah profesi keguruan 2
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 

More from Zuha Farhana

Resume metode simulasi
Resume metode simulasiResume metode simulasi
Resume metode simulasiZuha Farhana
 
Resume metode demonstrasi
Resume metode demonstrasiResume metode demonstrasi
Resume metode demonstrasiZuha Farhana
 
Project based learning
Project based learningProject based learning
Project based learningZuha Farhana
 
Problem based learning
Problem based learningProblem based learning
Problem based learningZuha Farhana
 
Pengelolaan kelas secara fisik dan pengelolaan ruang secara psikologis
Pengelolaan kelas secara fisik dan pengelolaan ruang secara psikologisPengelolaan kelas secara fisik dan pengelolaan ruang secara psikologis
Pengelolaan kelas secara fisik dan pengelolaan ruang secara psikologisZuha Farhana
 
Pendekatan pembelajaran kooperatif
Pendekatan pembelajaran kooperatifPendekatan pembelajaran kooperatif
Pendekatan pembelajaran kooperatifZuha Farhana
 
Pendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivismePendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivismeZuha Farhana
 
Pendekatan fakta dan pendekatan konsep
Pendekatan fakta dan pendekatan konsepPendekatan fakta dan pendekatan konsep
Pendekatan fakta dan pendekatan konsepZuha Farhana
 
Pembelajaran outdoor
Pembelajaran outdoorPembelajaran outdoor
Pembelajaran outdoorZuha Farhana
 
Model pembelajaran lc
Model pembelajaran lcModel pembelajaran lc
Model pembelajaran lcZuha Farhana
 
Model pembelajaran lc 3 e, 4e, 5e, 6e, dan 7e
Model pembelajaran lc 3 e, 4e, 5e, 6e, dan 7eModel pembelajaran lc 3 e, 4e, 5e, 6e, dan 7e
Model pembelajaran lc 3 e, 4e, 5e, 6e, dan 7eZuha Farhana
 
Model pembelajaran langsung
Model pembelajaran langsungModel pembelajaran langsung
Model pembelajaran langsungZuha Farhana
 
Metode sekolah tradisional
Metode sekolah tradisionalMetode sekolah tradisional
Metode sekolah tradisionalZuha Farhana
 
Media realia,video,kmputer,foto,gambr,permainan simulasi
Media realia,video,kmputer,foto,gambr,permainan simulasiMedia realia,video,kmputer,foto,gambr,permainan simulasi
Media realia,video,kmputer,foto,gambr,permainan simulasiZuha Farhana
 
Jenis jenis model pembelajaran kooperatif
Jenis jenis model pembelajaran kooperatifJenis jenis model pembelajaran kooperatif
Jenis jenis model pembelajaran kooperatifZuha Farhana
 
Makalah motivasi dalam belajar
Makalah motivasi dalam belajarMakalah motivasi dalam belajar
Makalah motivasi dalam belajarZuha Farhana
 

More from Zuha Farhana (20)

Tulang
TulangTulang
Tulang
 
Resume metode simulasi
Resume metode simulasiResume metode simulasi
Resume metode simulasi
 
Resume metode demonstrasi
Resume metode demonstrasiResume metode demonstrasi
Resume metode demonstrasi
 
Project based learning
Project based learningProject based learning
Project based learning
 
Problem solving
Problem solvingProblem solving
Problem solving
 
Problem posing
Problem posingProblem posing
Problem posing
 
Problem based learning
Problem based learningProblem based learning
Problem based learning
 
Pengelolaan kelas secara fisik dan pengelolaan ruang secara psikologis
Pengelolaan kelas secara fisik dan pengelolaan ruang secara psikologisPengelolaan kelas secara fisik dan pengelolaan ruang secara psikologis
Pengelolaan kelas secara fisik dan pengelolaan ruang secara psikologis
 
Pendekatan pembelajaran kooperatif
Pendekatan pembelajaran kooperatifPendekatan pembelajaran kooperatif
Pendekatan pembelajaran kooperatif
 
Pendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivismePendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme
 
Pendekatan fakta dan pendekatan konsep
Pendekatan fakta dan pendekatan konsepPendekatan fakta dan pendekatan konsep
Pendekatan fakta dan pendekatan konsep
 
Pembelajaran outdoor
Pembelajaran outdoorPembelajaran outdoor
Pembelajaran outdoor
 
Model pembelajaran lc
Model pembelajaran lcModel pembelajaran lc
Model pembelajaran lc
 
Model pembelajaran lc 3 e, 4e, 5e, 6e, dan 7e
Model pembelajaran lc 3 e, 4e, 5e, 6e, dan 7eModel pembelajaran lc 3 e, 4e, 5e, 6e, dan 7e
Model pembelajaran lc 3 e, 4e, 5e, 6e, dan 7e
 
Model pembelajaran langsung
Model pembelajaran langsungModel pembelajaran langsung
Model pembelajaran langsung
 
Metode sekolah tradisional
Metode sekolah tradisionalMetode sekolah tradisional
Metode sekolah tradisional
 
Media realia,video,kmputer,foto,gambr,permainan simulasi
Media realia,video,kmputer,foto,gambr,permainan simulasiMedia realia,video,kmputer,foto,gambr,permainan simulasi
Media realia,video,kmputer,foto,gambr,permainan simulasi
 
Media percobaan
Media percobaanMedia percobaan
Media percobaan
 
Jenis jenis model pembelajaran kooperatif
Jenis jenis model pembelajaran kooperatifJenis jenis model pembelajaran kooperatif
Jenis jenis model pembelajaran kooperatif
 
Makalah motivasi dalam belajar
Makalah motivasi dalam belajarMakalah motivasi dalam belajar
Makalah motivasi dalam belajar
 

Pengelolaan kelas secara fisik dan pengelolaan ruang secara psikologis

  • 1. RESUME PENGELOLAAN KELAS SECARA FISIK DAN PENGELOLAAN RUANG SECARA PSIKOLOGIS STRATEGI BELAJAR MENGAJAR Nama : Zuha Farhana NIM : 110341421506 OFF :A
  • 2. PENGELOLAAN KELAS SECARA FISIK DAN PENGELOLAAN RUANG SECARA PSIKOLOGIS Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dengan sengaja dilakukan guna mencapai tujuan pengajaran. Pengeloaan kelas merupakan salah satu tugas guru yang tidak pernah di tinggalkan guru selalu mengelola kelas ketika dia melaksanakan tugasnya. Pengeloaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan lingkungan bejar yang baik bagi anak didik sehingga tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan mengembalikannya efesien. agar tidak ketika kelas menjadi terganggu penghalang guru bagi proses berusaha belajar mengajar. Pengelolaan kelas yang dilakukan guru bukan tanpa tujuan, karena ada tujuan itulah guru selalu berusaha mengelola kelas, walaupun terkadang kelelahan fisik maupun fikiran dirasakan. Guru sadar tanpa pengelolaan kelas dengan baik maka akan menghambat kegiatan belajar mengajarnya. Secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam –macam kegiatan, belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosial dan intelektual dalam kelas. Faktor Yang Mempengaruhi Pengelolaan Kelas a. Kurikulum Kurikulum yang dipergunakan di sekolah sangat besar pengaruhnya terhadap aktivitas kelas dalam mewujudkan proses belajar mengajar yang berdaya guna bagi pembentukan pribadi siswa. Dengan kata lain aktivitas sebuah kelas sangat dipengaruhi oleh kurikulum yang dipergunakan di sekolah. Suatu kelas akan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat apabila kurikulum yang dipergunakan di sekolah dirancangkan sesuai dengan dinamika masyarakat. Dengan kurikulum seperti disebutkan terakhir berarti isi pendidikan di dalam kegiatan kelas untuk setiap jenjang/tingkat sekolah harus dirancangkan sebagai berikut: 1. Tingkat Taman Kanak-Kanak
  • 3. Kurikulum pada tingkat ini harus dirancang untuk memungkinkan kelas menyelenggarakan kegiatan agar anak-anak belajar bergaul, belajar mempergunakan alat-alat yang sederhana, memperoleh ketrampilan dasar atau tingkat permulaan dan dapat bekerja sama dalam bermain walaupun pada tingkat ini kecenderungan dalam bermain masih bersifat individual. 2. Tingkat Sekolah Dasar Kurikulum pada tingkat ini pada tahap permulaan atau kelas-kelas rendah harus dirancangkan untuk memungkinkan kelas melanjutkan kegiatan-kegiatan atau program-program di taman kanak-kanak. Selanjutnya sesuai dengan kematangan anak-anak, secara bertahap kurikulum harus dengan kematangan anak-anak, secara bertahap kurikulum harus dikembangkan juga untuk mempelajari fakta-fakta pengetahuan yang sederhana. 3. Sekolah Lanjutan/ Menengah Kurikulum pada tingkat ini harus dirancangkan untuk memungkinkan diselenggarakannya kegiatan kelas dalam memenuhi kebutuhan melakukan eksplorasi dan eksperimentasi guna memberikan pengalaman intelektual dan sosial yang terpadu dalam rangka realisasi diri. 4. Tingkat Perguruan Tinggi Kurikulum pada tingkat ini dirancangkan untuk memungkinkan kelas menyelenggarakan kegiatan membantu perkembangan individual secara maksimal dalam rangka menguasai keahlian profesional tertentu. b. Bangunan dan Sarana Perencanaan dalam membangun sebuah gedung untuk sebuah sekolah berkenaan dengan jumlah dan luas setiap ruangan, letak dan dekorasi nya yang harus disesuaikan dengan kurikulum yang dipergunakan. Akan tetapi karena kurikulum selalu dapat berubah sedangkan ruang/gedung bersifat permanen, maka diperlukan kreativitas dalam mengatur pendayagunaan ruang/gedung yang tersedia berdasarkan kurikulum yang dipergunakan.
  • 4. Bahwa bagi sekolah yang mempergunakan kurikulum tradisional dan kurikulum gabungan (tradisional dan modern), jumlah kelas sangat dipengaruhi oleh perencanaan penerimaan murid atau jumlah murid yang dimiliki. Oleh karena itu dalam rencana pembangunan gedung atau penambahan ruang kelas, diperlukan catatan kependudukan yang teliti dengan memperkirakan juga berapa jumlah yang telah terserap oleh sekolah lain dalam suatu wilayah tertentu. c. Guru Program kelas tidak akan berarti bilamana tidak diwujudkan menjadi kegiatan. Untuk itu peranan guru sangat menentukan karena kedudukannya sebagai pemimpin pendidikan diantara murid-murid suatu kelas . Secara Etimologi atau dalam arti sempit guru yang berkewajiban mewujudkan suatu program kelas adalah orang yang kerjanya mengajar atau memberikan pelajaran di sekolah atau kelas. Secara lebih luas guru berarti orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab dalam membantu anak-anak untuk mencapai kedewasaan masing-masing. Guru dalam pengertian terakhir bukan sekedar orang yang berdiri di depan kels untuk menyampaikan materi pengetahuan tertentu, akan tetapi adalah anggota masyarakat yang harus ikut aktif dan berjiwa bebas serta kratif dalam mengarahkan perkembangan akan didik nya. Untuk menjadi anggota masyarakat sebagai orang dewasa. Kompetensi guru antara lain mengenai kompetensi-komptensi pribadi, kompetensi profesi dan kompetensi kemasyarakatan. Kompetensi itu berkenaan dengan kemampuan dasar teknis edukatif dan administratif sebagai berikut: Penguasaan bahan Pengelolaan program belajar mengajar mengelola kelas Penggunaan media/sumber Mampu mengelola dan mempergunakan intraksi belajar mengajar Kemampuan melakukan penilaian prestasi belajar siswa secara obyektif. Memahami fungsi dan program Bimbingan dan penyuluhan di sekolah.
  • 5. Setiap guru sebagai petugas profesional ikut bertanggung jawab pada tercapainya tujuan pendidikan secara efektif. Oleh karena itu guru harus ikut dalam menentukan kebijakan kependidikan di kelas/ sekolah. Guru yang memahami kedudukan dan fungsinya sebagai pendidik profesional, selalu terdorong untuk tumbuh dan berkembang sebagai perwujudan perasaan dan sikap tidak puas terhadap pendidik persiapan yang telah diterimanya. Dan sebagai pernyataan dari kesadarannya terhadap perkembangan dan kemajuan bidang tugasnya yang harus diikuti, sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. d. Murid Murid merupakan potensi kelas yang harus dimanfaatkan guru dalam mewujudkan proses belajar mengajar yang efektif. Murid adalah anak-anak yang sedang tumbuh dan berkembang baik secara fisik maupun psikologis dalam rangka mencapai tujuan pendidikannya melalui lembaga pendidikan formal, khusus nya berupa sekolah. e. Dinamika Kelas Kelas adalah kelompok sosial yang dinamis yang harus dipergunakan oleh setiap wali/guru kelas untuk kepentingan murid dalam kependidikannya. Dinamika kelas pada dasarnya berarti kondisi kelas. Yang meliputi dorongan untuk aktif secara terarah yang dikembangkan melalui kreatifitas dan inisiatif murid sebagai suatu kelompok. Dinamika kelas dipengaruhi oleh cara wali/guru kelas menerapkan administrasi pendidikan dan kepemimpinan pendidikan serta dalam mempergunakan pendekatan pengelolaan kelas, penerapan kegiatan itu antara lain sebagai berikut.
  • 6. 1. Kegiatan Administratif Management Pengelolaan kelas memerlukan tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, komunikasi dan kontrol sebagai langkah-langkah kegiatan management admnistratif. 2. Kegiatan Operatif Management Kelas Kegiatan management administratif kelas harus ditunjang dengan kegiatan management operatif agar seluruh program kelas berlangsung efektif bagi pencapaian tujuan. Kegiatan management operatif kelas meliputi   Kegiatan Pembekalan kelas  Kegiatan keuangan kelas  Kegiatan pembinaan personal atau kepegawaian dikelas.  3. Tata usaha kelas Humas dilingkungannya kelas Kepemimpinan Wali/ Guru kelas Dinamika kelas dipengaruhi secara langsung oleh kepemimpinan wali atau guru kelas, untuk itu kepemimpinan diartikan sebagai proses mengarahkan, membimbing, mempengaruhi, atau mengawasi pikiran, perasaan atau tindakan dan tingkah laku orang lain. Tiga bentuk kepemimpinan mungkin diwujudkan wali/guru kelas dalam usaha menggerakkan personal di lingkungan kelas masing-masing adalah: a. Wali atau guru kelas sebagai pemimpin yang bersifat otoriter b. Wali atau guru kelas sebagai pemimpin yang bersifat laissez faire. c. 4. Wali atau guru kelas sebagai pemimpin yang bersifat demokratif Disiplin Kelas Disiplin kelas merupakan bagian yang penting dalam dinamika kelas, disiplin kelas diartikan sebagai usaha mencegah terjadinya pelanggaran-pelanggaran
  • 7. terhadap ketentuan-ketentuan yang telah disetujui bersama dalam melaksanakan kegiatan kelas, agar pemberian hukuman pada seorang atau sekelompok orang dapat dihindari. Disiplin kelas dapat diartikan juga sebagai suasana tertib dan terpaut akan tetapi penuh dinamika dalam melaksanakan program kelas terutama dalam mewujudkan proses belajar mengajar. C. Pendekatan Dalam Pengelolaan Kelas Keharmonisan hubungan guru dengan anak didik, tingginya kerjasama diantara anak didik tersimpul dalam bentuk interaksi karena itu lahirnya interaksi yang optimal tentu saja tergantung dari pendekatan yang guru lakukan dalam rangka pengelolaan kelas, berbagai pendekatan tersebut adalah: - Pendekatan Kekuasaan. - Pendekatan Ancaman - Pendekatan Kebebasan - Pendekatan Resep. - Pendekatan Pengajaran. - Pendekatan Perubahan Tingkah Laku. - Pendekatan Suasanan Emosi dan Hubungan Sosial. - Pendekatan Elastisatau Pluralistis. Beberapa pendekatan dalam pengelolaan kelas Seorang wali atau guru kelas harus mampu menetapkan pilihan yang tepat dalam melakukan pendekatan untuk mewujudkan pengelolaan kelas yang efektif. Untuk memperjelas masalah pendekatan yang akan dipergunakan itu, di bawah ini akan diketengahkan beberapa alternatif yang dapat dipilih diantaranya:  Pendekatan berdasarkan perubahan tingkah laku (behaviorisme)  Pendekatan berdasarkan suasana emosi dan hubungan sosial (sosio emosional climate approach)  Pendekatan berdasarkan proses kelompok (group process approach)  Pendekatan electis (electic approach)
  • 8. D. Prinsip – prinsip dan Komponen – komponen keterampilan kelas Diantara prinsip – prinsip pengelolaan kelas tersebut adalah Hangat dan Antusias, Tantangan, Bervariasi, Keluwesan, Penekatan pada hal – hal yang positif, serta Penanaman disiplin diri. Komponen – komponen keterampilan pengelolaan kelas inipada umumnya dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : 1. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal, terdiri dari ketrampilan sikap tanggap, membagi perhatian, pemusatan perhatian kelompok. 2. Ketrampilan yang berhubungan dengan pengembangan kondisi belajar yang optimal. Ketrampilan ini berkaitan dengan tanggapan guru terhadap ganguan anak didik yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakan tindakan untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal. Dalam menanggapi setiap masalah anak didik dalam kelas guru dapat menggunakan strategi untuk tindakan perhatian terhadap tingkah laku anak didik strategi itu adalah Modefikasi tingkah laku, Pendekatan pemecahan masalah kelompok dan Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah E. Penataan Ruang Kelas Agar terciptanya suasana belajar yang mengairahkan,perlu diperhatikan pengaturan, penataan ruang kelas, belajar penyusunan dan pengaturan ruang belajar hendaknya memungkinkan anak duduk berkelompok danmemudahkan guru bergerak secara leluasa untukmembantu siswa dalam belajar. Dalam masalah penataan ruang kelas iniakan diarahkan pada pembahasan masalah pengaturan alat – alat pengajaran penataan keindahan dan kebersihan kelas dan ventilasi serta tata cahaya. F. Pengaturan siswa Pengaturan siswa dikelas terutama berhubungan dengan masalah bagaimana pula pengelompokan siswa guna guna menciptakan lingkungan belajar yang aktif dan kreatif, sehingga kegiatan belajar yang penuh kesenangan dan bergairah dapat
  • 9. bertambah dalam waktu yang relatif lama. Kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan kelompok menghendaki peninjauan pada ospek individual siswa penempatan siswa memerlukan pertimbangan pada aspek postur tubuh siswa dimana menempatkan siswa yang mempunyai tubuh tinggi atau rendah, dimana menempatkan siswa yang memiliki kelainan penglihatan/pendengaran, siswa yang cerdas, yang bodoh yang pendiam, yang lincah dan suka berbicara, suka membuat keributan yang suka menggangu temannya,dan sebagainya, sebaiknya dipisah agar kelompok tidak di dominasi oleh satu kelompok tertentu. G. Indikator Keberhasilan Dalam Pengelolaan Kelas Ada beberapa indiator dalam pengelolaan kelas diantaranya sebagai berikut :  Guru mengerti perbedaan antara mengelola kelas dan mendisiplinkan kelas  Sebagai guru jika anda pulang ke rumah tidak dalam keadaan yang sangat lelah.Guru mengetahui perbedaan antara prosedur kelas (apa yang guru inginkan terjadi contohnya cara masuk kedalam kelas, mendiamkan siswa, bekerja secara bersamaan dan lain-lain ) dan rutinitas kelas (apa yang siswa lakukan secara otomatis misalnya tata cara masuk kelas, pergi ke toilet dan lain-lain). Ingat prosedur kelas bukan peraturan kelas.  Guru melakukan pengelolaan kelas dengan mengorganisir prosedurprosedur, sebab prosedur mengajarkan siswa akan pentingnya tanggung jawab.  Guru tidak mendisiplinkan siswa dengan ancaman-ancaman, dan konsekuensi. (stiker, penghilangan hak siswa dan lain-lain)  Guru mengerti bahwa perilaku siswa di kelas disebabkan oleh sesuatu, sedangkan disiplin bisa dipelajari
  • 10. KRITERIA PENILAIAN RESUME MATA KULIAH PBM BIOLOGI II No Elemen yang Indikator Penyekoran Dinilai 1 Identitas (X1) 1. Judul resume 4=6 indikator muncul 2. Nama 3= 4 indikator muncul 3. NIM 2= 2 indikator muncul 4. Keperluan penulisan 1= 1 indikator muncul 5. Tempat 6. Waktu 2 Isi resume a. Sub judul (X2) 1. Menggambarkan judul resume secara keseluruhan 4= 3 indikator muncul 3= 2 indikator muncul 2. Dituliskan per butir atau singkat 2= 1 indikator muncul 3. Topik dituliskan dengan jelas 1= tidak ada sub judul b. Sub anak judul 1. Menggambarkan sub judul (X3) 4= 4 indikator muncul 3= 3 indikator muncul 3. Uraian isi padat 2= 2 indikator muncul 4. Isi jelas c. Uraian sub 2. Uraian singkat 1= 1 indikator muncul 1. Membahas topik secara mendalam 4= 3 indikator muncul anak judul (tidak terlalu panjang dan bertele- 3= 2 indikator muncul (X4) tele) 2= 1 indikator tampak 2. Relevan dengan topik, dan dibahas 1= tidak ada uraian sub secara tuntas (menggambarkan ide anak judul pokok dari pembahasan materi) 3. Menggunakan gaya penulisan ringkas (ada kata kunci) 3 Sistematika 1. Pemberian penomoran yang ajeg 4= 2 indikator muncul
  • 11. penulisan (X5) pada sub judul, sub anak judul, dan 3= 1 indikator muncul butir-butir materi 2. Ada perbedaan antara tanda sub 2= hanya sub judul/sub anak judul/butir-butir judul, sub anak judul, dan butir-butir uraian yang ajeg uraian 1= tidak mengikuti sistematika penulisan 4 Penggunaan 1. Bahasa mudah dipahami bahasa dalam 2. Menggunakan bahasa sesuai dengan 3= 3 indikator muncul resume (X6) EYD 4= 4 indikator muncul 2= 2 indikator muncul 3. Tidak menggunakan kata-kata tanpa 1= 1 indikator muncul makna (ex: dll, dsb, yang besarbesarnya) 4. Tidak ada (Sedikit) salah tulis atau salah ketik NILAI= (X1+X2+ X3+2X4 +X5 +X6/28) × 100 NILAI = ........................................................... Milik:......................................................... Penilai:...........................................................